Modul 3. Pengetahuan Dasar K3 PDF
Modul 3. Pengetahuan Dasar K3 PDF
"(£).
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATlHAN
KESELAMAl: N, KESEHATAN KERJA & LINGKUNGAN
LP2K3L A2K4 • INDONESIA
PENGANTAR
Pada sisi lain, situasi atau tarat zero accidents dalam pekerjaan
konstruksi saat ini bukanlah impian, bisa dicapai. Jadi tak perfu ada korban
nyawa maupun harta.
Tim Penyusun,
1/42
@
'E>
LEMBAG. PENDIDIKAN • PEIATIHA,
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 • INDONESIA
LEMBAR TUJUAN
JUDUL PELATIHAN : Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi
2/42
@
i
LEM'AGA PENDIDIKAN & PELAn HAN
@ ' , KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
DAFTAR lSI
Halaman
PENGANTAR
LEMBAR TUJUAN
DATAR lSI
BAB I PENDAHULUA N
3/42
@
~ " @ ".
[EM'AGA PENDIDIKAN.PElAn"AN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & UNGKUNGAN
LP2K3L A2K4 • INDONESIA
BAS. I.
PENDAHULUA
1. Penge rtian
Sifat dan jenis pekerjaan yang ditangani masing-masing kategori ini juga
berbeda, karena itu jenis kemungkinan ancaman kecelakaan maupun
penyakit akibat kerjanya juga berbeda. Para pekerja borongan dan harian
lepas ini jenis pekeqaannya lebih banyak menggunakan tenaga fisiko
Sebagai tenaga produksi mereka berada pada Iini paling depan, langsung
berhubungan dengan peralatan maupun bahan konstruksi, yaitu dua sumber
ancaman bahaya yanq oalino notensil. K~rpn""'''ya para pekerja ini lebih
4/42
@
/0
LEMBAGA PENDIDIKAN • PELAliHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
lP 2K3L A2K4 • INDONESIA
,M
L1NGKUP
SMK3 (Kedua sistem yang ada) mengandung persyaratan-persyaratan da/am
sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja, sehingga suatu prganisasi bisa
menggunakannya untuk mengontrol resiko dan melakukan perbaikan
berkesinambungan terhadap prestasi kerjanya.
3
@
.. @ .
lfM BAGAPENDID,,,N, PElAnHAN
KESElA MATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
LP2K3L A2K4 - INDONESIA
BAB. II.
ALAT PELINDUNG DIRI
1. Pengert ian
Banyak para kontraktor yang sec ara sengaja mengelak dalam kewajiban nya untuk
rneny ediakan Alat pelindung Diri ( APD) yang mcmadai dengan alas an tidak dianggarkan dalam
proy ek dan dalarn usahanya untuk mengejar target keuntungan yang sebesar-besarnya, Padahal
dengan menyediakan APD ini kontraktor justru dij aga dari pengeluaran tak terduga yang timbul
dari kecelakaan kerja schingga target keuntungan yang akan diraih takkan berkurang.
Pemerintah dalam hal ini dengan Undang-Undang Keselama tan dan Kesehatan Ke rja no.
I tahun 1970 telah mewajibkan kepada pihak pengelola pekerjaan untuk menyediakan Alat
Pelind ung Diri dan mewajibkan kepada para pekerja un tuk memakainya dan peraturan ini
diperkuat lagi dcngan Peraturan-peraturan dari menteri yang terkait scperti Peraturan Menaker
dan Mckrirnpraswil I Pekerj aan Urnum yan g rnembuat Pedoman Keselamatan Kerj a bagi
pekerjaan Konstruksi.
Penggunaan Alat penndung Dirt yang standar sangat dipertukan karena I
•
banyak kasus dimana pekerja yang sudah memakai Alat Pelindung Diri masih
bisa terkena celaka karena penggunaan Pelindung yang tidak standar.
Modul ini sengaja disusun agar para pemakai mengetahui Alat Pelindung Dirt
yang dibutuhkan standar yang diminta dan kegunaannya.
6/42
@
~{ 0 .
LEMBAGA PENDIDIKAN • PElAn"AN
KESEIAMATAN, KESEHATAN KERJA & UNGKUNGAN
LP2K3L A2K4 - INDONESIA
BAB V
PEMBINAAN
Pasal 9
(1) Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada setiap
tenaga kerja baru tentang .
a. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul
ditempat kerjanya.
b. Semua pengaman dan alat-alat per1 indungan yang diharuskan
dalam tempat keqanya.
c. Alat Pelindung Diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan.
BAB VIII
Pasal 12
• Dengan peraturan dan perundangan diatur hak dan kewajiban tenaga kerja
untuk
1. Memakai Alat Per1indungan Diri yang diwajibkan.
2. Memenuhi dan mentaati semua syarat syarat keselamatan dan
kesehatan kerja yang diwaj ibkan.
3. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat
syarat keselamatan kerja yang diwajibkan diragukan olehnya dst
BAB X
KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal14
7/42
@
" @ .
<EM'AGA PENDIDIKAN & PEIATiHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & UNGKUNGAN
LP2K3L A2K4 • INDONESIA
pada waktu mengelas. Sepatu boot karet bila bekerja pada pekerjaan
tanah dan pengecoran beton .
Pada umumnya di pekerjaan konstruksi, kecelakaan kerja terjadi
karena tertusuk paku yang tidak dibengkokkan, terpasang vertical di
papan sebagai bahan bangunan yang berserakan ditempat kerja. Ada
beberapa jeni sepatu kerja :
• Memakai pelindung kaki agar aman dari kej atuhan benda.
• Sepatu bot yang dipakai di tanah basah atau memasuki air.
• Sepatu untuk memanj at.
• Sepatu untuk pekerjaan berat.
• Sepatu korosi, untuk bekerja menggun akan bahan kimia dan bahan
sejenis.
c. Pelindun g Tangan
9/42
@
f:I 0
LEMBAGA "NDlDIKAN • "LATIHAN
KESElAMATAN, KESEHATAN KERJA & LINGKUNGAN
LP2K3L A2K4• INDONESIA
f. Pelindung Mata
Kaca Mata Pelin dung ( Protective goggles ) untuk melindungi mata dari
percikan logam cair, percikan bahan kimia, serta kaca mata pelindung untuk
pekerjaan menggerinda dan pekerjaan berdebu
Mata dapat luka karena radiasi atau debu yang berterbangan .
Kecalakaan yang mengenai mata seringkali terjadi dalam:
Memecah batu, pemotongan. pelapisan atau pemasangan batu,
pembetonan da n memasang bata dengan tangan atau alat kerja tangan
menggunakan tenaga listrik
Pengupasan da n pelapisan cat atau permukaan berkaral
Penutupan ata u penyumbatan baut.
Menggerinda de ngan tenaga Iistrik.
• Pengelasan dan pemotongan logam.
Dalam pekerjaan konstruksi terdapat juga fisiko karena tumpahan,
kebocoran atau percikan bahan cair panas atau lumpur cairo
Persoalan yang banyak terjadi adalah, kemalasan tukang untuk memakai
pelindung, alat tidak cocok , atau memang aalat nya tidak tersedia sarna
sekali di proyek.
12/42
@
~.~~\
lfMBAGA "NDIDIICAN. 'ELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA& L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 -INDONESIA
e. Pelindung Pendengaran
1. Pelindung Pendengaran untuk mencegah rusaknya pendengaran
akibat suara bising diatas ambang aman seperti pekerjaan plat
logam. ( batasn nilai ambang batas akan diterangkan dalam
modul kesehatan)
•
f. Pelindung Mata
Kaca Mata Pelindung ( Protective goggles ) untuk melindungi mata dart
percikan logam cair, percikan bahan kimia, serta kaca mata pelindung untuk
pekerjaan menggerinda dan pekerjaan berdebu
Mata dapat luka karena radiasi atau debu yang berterbangan.
Kecalakaan yang mengenai mata seringkali terjadi dalam:
Mernecah batu, perrotongan, pelapisan atau pemasangan batu.
pembetonan dan memasang bata dengan tangan atau alat kerja tangan
menggunakan tenaga Iistrik
Pengupasan dan pelapisan cat atau permukaan berkarat.
• Penutupan atau penyumbatan baut.
Menggerinda dengan tenaga Iistrik.
Pengelasan dan pemotongan logam.
Dalam pekerjaan konstruksi terdapat juga risiko karena tumpahan,
kebocoran atau percikan bahan cair panas atau lumpur cairo
Persoalan yang banyak terjadi adalah, kemalasan tukang untuk memakai
peHndung, alat tidak cocok, atau memang aalatnya tidak tersedia sarna
sekali di proyek.
13/42
@~ 0 '
LEMBAGA PENDIDIKAN • PELAnHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2 K3L A2K4· INDONESIA
•
7. Contoh alat pelindung diri (A PD)
-Sofety helmet.
I- Earplugs, Eomvffs.
Oothing,_Safety belts.
14/42
@
./0
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4- INDONESIA
' . . . !;
Mopefruly.p _J
do _ • • 6 U1f ll1litrK
61.oclc u tr.-s_itteJ,
KrtlSl' life lin«:
15/42
@
. LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
~ KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 • INDON ESIA
BAB. III.
TATA LAKSANA BAKU (SOB)
PENE APAN K3 KONSTRUKSI
1. Pengertia n
Tata laksana Baku (Standard Operating Procedure = SOP) penerapan
K3 Konstruksi diatur dalam Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pada Tempat Kegiatan Konstruksi yang dikeluarkan dalam bentukm Surat
keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum
AT Kep1741MENI1986 at
iV O. tangg 4 Maret 1986, yang sekaligus berfungsi
104/KPTS/1986
sebagai petunjuk umum berlakunya Buku Pedoman Pelaksanaan, terutama
khusus tentang Keselamatan Ke~a dan yang sifatnya lebih menekankan
kepada pencegahan.
Adapun tentang Kesehatan Ke ~a lebih khusus diatur dalam Keputusan
Presiden No. 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Karena
Hubunqan Kerja, yang kemudian dilengkapi dengan petunjuk melalui Surat
Keputusan Menteri Tenaga Kerja ten tang Pedoman Diagnosis dan Penilaian
Cacat Karena Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja. Yang terakhir ini lebih
menekankan pada penanganan akibat.
Dalam Pedoman yang tertuang oatarn Surat Keputusan Bersama
tersebut persyaratan yang harus dipenuhi dirinci sebagai berikut :
a. Persyatratan Administratip
b. Persyaratan Teknis
c. Perancah (Scaffolds)
d. Tangga Kerja Lepas (Ladder) dan Tangga Kerja Sementara (Stairs)
e. Peralatan Untuk Mengangkat (Lifting Appliance)
f. Tali, Rantai dan Perlengkapan Lainnya
g. Permesinan : Ketentuan Umum
h. Peratatan
i. Pekerjaan Bawah Tanah
j. Penggalian
k. Pamancangan nang Pancang
I. Pengerjaan Beton
m. Operasi Lainnya Dalam Pembangunan Gedung
n. Pembongkaran (Demolition)
16/42
@
' LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
~. KESELAMATAN, KESEHATANKERlA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4· INDONESIA
Terlihat bahwa Buku Pedoman ini meng atur sebagian besar bidang dan
jenis pekerjaan konstruksi. Dalam setiap Bab lebih lanjut diatur sangat rinci
mengenai Iingkup berfakunya peraturan, kewajiban umum, keharussn
dibentuknya organisasi K3 , laporan kecelakaan dan pertolongan pertarna
pada kecelakaan serta persyaratan-pe rsyaratan lainnya.
2. Pers y aratan
a. Persyaratan Adm ini stratif
Dalam persyaratan ini pertama-tarna dinyatakan. terhadap semua
tempat dimana dilakukan kegiatan konstruksi ber1aku sernua ketentuan
hukum mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang ber1aku di
Indonesia . Disini jelas, bahwa tidak hanya ber1aku untuk proyek milik
Pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan tetapi juga
proyek milik swasta ataupun anqqota masyarakat lainnya .
Selanjutnya seb agai kewajiba n umum bagi Kontraktor dinyataka n
bahwa: .
• Tempat kerja , peralatan, Iingkunan kerja dan tata cara kerja diatur
demikian rupa sehingga tenaga kerja terilindung dari risko
kecelakaan .
• Harus menjamin bahwa mesin-m esin peralatan. kendaraan atau alat
alat lain harus aman digunakan dan dan sesuai Keselamatan Kerja.
• Kontraktor harus turut mengawa si agar tenaga kerja bisa sela mat
dan arnan dalam beke rja.
• Kontraktor harus me nunjuk petugas Kesefamatan Kerja yang kare na
jabatan nya di dalam organi sasi kontraktor bertanggungj awab
mengawasi koordinasi pekerjaan yang dilakukan, untuk menghindari
risiko bahaya kecelakaan.
• Pekerjaan yang dibe rikan harus coco!< dengan keahlian. usia dan
jenis kelamin serta kond isi fisik da n kesehatan tenaga kerja.
• Kontraktor harus menjamin bahwa semua tenaga kerja telah dibe ri
petunj uk terhadap bahaya demi pekerjaana masing-masing dan
usaha pencegahannya.
• Petugas Keselamata n Kerja tersebut diatas be rtanggungjawba pula
terhadap sernua te mpat kerja, peralatan. sarana pencegahan
kecelakaan, Iingkungan kerja da n cara-cara pelaksanaan kerja yan g
aman.
• Hal-hal yang menyang kut biaya yang ti ut dalam penyelengg araan
Keselamata dan Kesehatan Kerja ini menjadi tanggungj awab
Kontraktor.
AA
lEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
18/42
~
' lEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
,ff;)s KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
lP2K3l A2K4 • INDONESIA
• S uatu organ isasi untuk keadaan darurat harus dibentuk untuk setia p
daerah tempat bekerja yang meliputi semua pekerja, dibentuk
petugas Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yan g
dil engkapi alat komunikasi dan jalur transportasi. Setiap pekerja
harus diberitahu adanya hal ini.
• Membenkan pertolonqan pertama kecel akaan atau ada yang kena
sakit secara tiba-tiba harus dilakukan oleh Dokter, Juru Rawat atau
orang yang terdidik dalam P3K
• Alat-alat P3K dan ko tak obat yang memdai harus tersedia di tempat
kerja dan dijaga agar tidak kotor, ken a udara Iembab dsb.
• lsi alat P3K atau kotak obat tidak boleh ditempati benda-benda lain ,
dan paling sedikit harus berisi : obat kompres, perban,
Gauze yang steril, antiseptic. plester,fomiquet, gunting , splint dan
pe rtengkapan bila ada yang digigit ular. Juga harus dilengkapi
in struksi yang jelas dan mudah dimengerti, dan harus dijaga supaya
tetap berisi
• Kereta pengangkut orang sakit (Carrying Basket) harus selal u
tersedia.
• J ika tenaga ketja dipekerjakan dibawah tanah atau pada keadaan
la in, alat penyelamat harus se/alu tersedia di dekat tempat mereka
bekerja.
• J ika tenaga kerja dipeketjakan di tempat-tempat yang ada
kemungkinan risiko tenggelam atau keracunan gas alat-alat
penyelamat harus selalu tersedia di dekat tempat mereka bekerja.
• Persiapan-persiapan harus ' diJakukan untuk memungkinkan
mengangkut dengan ce pat, ji ka diperfukan untuk petugas yang sakit
atau mengalami kecel akaan ke ru mah sakit atau tem pat berobat
semacam itu.
• Petu njuk ata u informasl harus diumumk an atau ditem pelkan ditemp at
yang strategis dengan membentahu kan :
• Kolak obat terde kat, alat P3K. ambulan, alat pengangkut orang
sakit dan alamat untuk urusan kecelakaan.
• Tempat tilpon terde kat untuk memanggil amb ulan, nama da n
nomor telepo n orang yang bertugas .
• Nama, alamat no mor tilpon dokter, rumah sakit dan tempat
penolong yang dapat segera dihubungi dalam keadaan darurat.
19/42
~
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
~ KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 • INDONESIA
4. P r n e a h (Sc ffold)
a. Persyarta tan Umum .
20/42
@
" (£) ,
LEMBAGA PENDIDIKAN' PELAnHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 • INDONESIA
21/42
@
,i@
[EMBAGA PEN DIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
lP2K3l A2K4- INDONESIA
22/4 2
@
~e ,
lfMBAGAPENDIDIKAN & PELAnHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lIN GKUNGAN
LP2K3L A2K4 • INDONESIA
• Persyaratan ReI.
• Persyaratan Konstruksi DerekIKran Angkat.
• Persya ratan Jembatan.
8. D e r e k, memuat :
• p ersyaratan Derek Berkaki Kuat.
23/42
@ LEMBAGA PENDIDIKAN & PEIATIHAN
" @ . KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 • INDONESIA
• Persyaratan Umum.
• Teromol Kerekan.
• Kerekan Yang Digerakkan Oleh Tangan.
11. Don g k r a k.
• Persyaratan Umum.
• Persyaratan Gara Penggunaan.
f. Mesin Penggilas Jalan.
g . Pen gaduk Seton, memuat :
• Persyaratan Umum.
• Persyaratan Cara Penggunaa.
h. Alat-arat Pemuat (Ban Serjalan at au Wheel Loaders).
i. Mesin Untuk Pekerjaan Kayu, memuat :
• Persyaratan Umum.
j . Gergaji Sundar, memuat :
• Persyaratan Pemeriksaan Dan Pemeliharaan.
• Persyaratan Cara Pengg unaan.
k. Gergaji Pita , mermat :
• Persyaratan Konstruksi.
• Persyaratan Pemeriksaan dan Pemeliharaan.
I. Me sin Penyerut, rnemuat :
• Persya ratan Konstruksi.
• Persyaratan Cara Penggunaan.
m. Al at Kerja Tangan (Hand Tools), memuat :
• Persyaratan Bahan Dan Konstruksinya.
• Persyarata n Pemeliharaan .
• Persyaratan Pangangkutan.
• Persyaratan Tempat Penyim panan.
• Persyaratan Cam Memegang Dan Menggunakannya .
n. Peralatan Yang Menggunakan Tekan an Udara, memuat :
• Persyaratan Konstruksi.
o . A lat Yang Menggunakan Bubuk Peledak Seb agai Tena ga (Powder
A ctuated Tools), merruat :
• Definisi.
• Ketentuan Umum.
25/42
@
"' @
"MBAGA"NOIDlKAN & " lATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA
• Persyaratan Umum.
• Persyaratan Kabin.
• Persyaratan Pipa Knalpot.
• Persyaratan Alat Penyambung/Penggandeng.
• Persyaratan Tltik Penggandeng.
• Persyaratan Lam pu Sorot.
• Persyaratan Alat Penghidup Mesin (alat starter).
• Persyaratan Peralatan Lainnya.
q. Truk Pengangkut Dan Truk Kepe r1 uan Industri Lainnya , memuat :
• Persyaratan Konstruksi.
• Persyaratan eara Penggunaan .
m. Pekeljaan Bawah Tanah, memuat :
• Persyaratan Umum.
• Persyara tan membuat atau menggali sumur.
• Perysratan Penyangga.
• Persyaratan Ve ntilasi Udara.
• Persyaratan Pe r1indungan Terhadap Bahaya Ke bakaran.
• Persyaratan penerangan Bawah Tanah.
•
• Persyaratan Pen geboran.
• Persyaratan Pengaturan Debu.
n. Pekerjaan Penggalian, memuat :
• Persyaratan Umum .
• Persyaratan Penyangga Pekerjaan Galian.
• Persyaratan Pekerjaan Galian Parit.
• Persyaratan Pekerjaan Galian Sumu r.
o. Pemancangan liang Pancang, memuat :
• Persyaratan Um um.
• Persyaratan Pemeriksaan dan Pemeliharaan Mesin Pancanq .
• Persyaratan Peng gunaan Mesin Pantang.
• Persyaratan Mesin Pancang Terapung:
;l6/42
@
z (£I ..
"MBAGA PENOIOIKAN & PELATINAN
KESELAMATAN,KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 • INDONESIA
Bahan Sejenisnya.
Pe rsyaratan Umum.
27/42
@
. (£) .
lEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATA NKERJA & lINGK UNGAN
lP2K3l A2K4 - INDONESIA
s. Penanggulangan Kecelakaan.
28/42
@
~@
LEMBAGA PENDIDIKAN • PELAnHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
LP2K3L A2K4 • INDONESIA
29/4 2
•
@
.0
LEMBAOA PENOIOIKAN • PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 - INDONESIA
BAS. IV.
PROS EDUR DAN PETUNJUK KERJA K3
30/42
@ r.@
LEM'AGA PENolol. .N & PELAliHAN
KESEIAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 • INDONESIA
32/42
Page:
Pros edu r
Halaman:
Pedoman Penggunaan
A lat Pelindung Diri Document No. : Doc 007
No. Dokumen :
(APD)
Dl skrfpsl
1. Pendahuluan
2. cakuoan d n TuJuan
3. Tangg ung Jawa b
4. Evaluasi Bahaya
5. 5eleksi
6. Ketentuan Mengenal AJat Pelindung Clii
7. Inspeksi dan Pemeliharaan
8. Pelatihan
9. Mitra Bisnls
10. Tamu
1.0. PENDAHULUAN
1.1. Te rsedia nva Alat Pelindung Din (APO) di temoat \ceria harus diper-timbangkan sebagai
metode pengendalian untuk meocegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
1. 2. Dalarn menggunakan pedoman ini, penu selalu diingat bahwa penggu~ aiat
pefindung diri yang teoat saat bekerja merupakan usaha terakhir untuk mengurangi
atau menghilangkan resikD di tempat kerja.
1.3. AJat pe/indung din hanya diperg u-na kan jika pengendalian teknis yan g dapat
mengurangi bahaya (seperti isolasi, ventilasi, penggan -tian atau perubahan Proses) dan
kontrol administratif (seperti pro-sedur kerja) tidak dapat diterapkan.
@ .
,f;ts
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATlHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 • INDONESIA
. LP2K3L A2K4 - INDONESI~
. :-. ~'-~
Prosedur
Page : 33/42 •
Halaman:
Pedoman Penggunaan
I Dale
Rev ision 01
Aug. 1, 03
@ "
,e ,
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATlHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4• INDONESIA
34/42
Page :
Prosedur
Halaman:
Pedoman Penggunaan
A lat Pelindung Diri DocumentNo. :
(APO) No. Dokumen : Doc 007
3.2.6. Superintendent Operasl atau karyawan lain yang ditunjuk secara berlcala
memeriksa penggunaan APD untu k me-mastikan bahwa peralatan tersebut
dipergunakan sebagaimana mestinya.
4 .0 . EVALUASI A YA
4. 1. Sebelum dilaksanakannya Program AJat Pelindung Din (APO), simt dasar d ari bahaya
dan hubungan-nya dengan keseluruhan Iingkung-an kesja harus dipahami sepeooh-nya.
4.2. Pemahaman tersebut meliputi jenis, komposisi, besar dan kDnsentrasi bahaya; termasuk
bahaya fisik, biologis serta kimiawi di tempat kerja.
4.3. Proses evaluasi bahava sangat penting dan harus disefesaikan sebelum melangkah pada
pemilihan APD yang tepat.
5 .0. PEMILIHAN
5.1. Dengan tujuan untuk mengenda-flkan paparan bahaya teiladap pekerja secara efelctif,
tersedianya alat tersebut di tempat kerja harus diseleksi dengan cennat.
5.2. Langkah pertama dari aktifltas pemilihan alat ini adalah evaluasi bahaya di tempat kerja.
5.3. Hasil evaluasi harus ditinjau ulang untuk menentukanjenis bahaya dan tlng kat bahan
pencemar yang ada selama dilakukan pekerjaan rutin maupun pemeliharaan•
.4. Kriteria lain yang hams dipertim-bangkan dalam pemIUhan alat pe!indung din adalah
5.5. Selanjutn ya alat peUndung diri yang te lah dip/1m hams dirancang agar memenuhl
persvaratan standar atau peraturan dan : ANSI, OSHA, NFPA, UL, NIOSH, dan SNI bagi
sepatu pelindu ng dan sarung tangan kanvas.
5. 6. Penjelasan lebih Ianjut mengenai peralatan perfindungan din dapat diJihat pada
Lampiran A.
6.2. Alat pelindung din harus disimpan dalam kondisi yang bersih dan sehat seperti dalam
lemari loker khusus atau sejenisnva.
6.3. 5etiap pekerja yang diharuskan mengenakan alat pe/indung diri akan dlbenkan APD
dalam ukuran dan model yang sesuai sehingga dapat dikenakandengan baik.
7.4. 5eteIah dipakai, baju pelindung kimia dan peralatan (hi la bukan peralatan yang sekali
pakai) harus dioenksa dan disuci hamakan seperlunya. Jika pemakaiannya hanya sekali
saja, baju pelindung kimia dan peralatan tersebut harus dibuang sesuai prosedur yang
benar.
8.0. PELATlHAN
8.1. Pekerja yang menggunakan alat pelindung diri harus memahami perlunya perlindungan
dan alasan penggunaan peralatan tersebut selain (atau sebagai tambahan dan")metode
Icontrol lain yang te-Iah dit:erapkan dan manfaat yang diperoleh dengan penggunaan a
tersebut
8.2. Konsekuen$i apablta tidak memakai afat pelindung yang bersanglartan harus dengan
jeJas diterangkan, demikian jug a pemahaman bila peralatan tidak berfungsi dengan
baik.
8.3. PeJatihan penggunaan aIat pelin~ung din hams diben1can pada sefuruh peIcerja yang
karena tugas-nya diharuskan memilih dan/atau menggunakan afat tersebut.
8.4. Pelatihan penggunaan alat pelin-{!ung din antara lain hams menca-kup topik-tDpifc
sebagai benkut :
a. Tugas yang mengharuskan penggunaan alat pefindung dirt
b. Pemilihan afat pefindung diri.
01
Aug. 1,03
@ o
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 • INDONESIA
36/42
Page :
Prosedur
Halaman:
Pedoma n Penggunaan
• Alat Peli ndung Diri Document No. :
O. Dokumen : Doc 007
(APD)
8 .5. Pelati n laniutan diperl ubn bila aIat pelindun g diri barn dipc:rk~ di tcmpat kerja atau
bila pekerja tidak lagi menunjukkan kesiagan yang culrup dalam penggunaan dan pengetahuan
tentang penggunaan dan keterbatasan alat pelindung diri.
8.6. 5eluruh catatan pelati han harus didokumentasikan sesuai ketentuan.
10.0.TAMU
10.1. Tamu harus menggunakan ala t pefindung dirt yang tepat bi memasuld area yang
membutuh-kan peralatan tersebut.
10.2. Perusahaan akan menyediakan afat pel1ndung diri tersebut dengan c3ra memo ~kan.
lEMBAGA PENDIDlKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
~'-"-~ lP2K3l A2K4 • INDONESIA
Sko pe :
Petunjuk kerja Inj meliputi pemilihan. seleksi dan penifaian bahaya dart setiap APD yang
hendak digunal<an. Khusus untuk seleksi dan pen Uaian bahaya di buat dalam table. guns
memudahkan penerapannya.
1.1 Pefindung ma ta dan wajah harus d ikenakan saat tiJgas pekerjaan mengindikasikan
pertunya pertindungan. PeJindung mala dan wajah harus dikenakan hila ada
kemungkinan lu ka karena:
a. Partikel yang bel:ertlangan
b. Logam yang me/eeh
c. Bahan kimia: padat, cair, gas, uap
d. Radjasi
1.2 Kacamata pel indung termasuk (a kan tetapi tidak terbatas pada):
a. f(.acamata pelindung dan perdkan bahan kimia
b . Kacamata las
c. Kacamata pelindung dari benturan
d. Respirator pen uh
e. Pelindung waj ah
1.3 Kacamata pe/indung da ri benturan haru s dikenakan saat memahat, menglkis, mengglling,
memalu atau semua aktifitas yang melibatkan beterbangannya atau jatuhnya benda atau
~m~. .
1.4 Kacamata pelindung dati dpratan bahan kimiawi harus dikenakan saat menangani cairan
kimia yang berbahaya atau saat operasi apapun dlmana mala dapat terekspos pada
bahan kimiawi yang berbahaya baik dalam bentuk cair atau padat.
1.5 Kacamata las d an plat mata untuk helm tuka ng las memiliki beberapc! nomor gradasi
wama lensa untuk Menyaring sinar ultravio/et. Nomor gradasi wama Iensa menan-dalal
tingkatan filter.
Berikut ini adalah nomor gradasi wama Iensa yang disarankan sebagai petindungan scm
mengelas:
Janis pengelasan omor aradasi warna fensa
• Pengelasan karbon 12
yang memancarkan
bunga api
• Pemotoogan . 4 sampai 6
sedang sam pai berat
• Pengelasan logam 12
Revision
Dale ----[-------------
LEMBAGA PENDIOIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
¥±=~':Ji LP2K3L A2K4 • INDONESIA
bunga api
Revision 01
Date Aug . 1,03
@,~
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4· INDONESIA
3.4 . Semua sepatu pelinclung kaki akan menglkutl ANSI Z41-199 1 atau Standar Nasional
Indonesia.
I Revision
Date
01
Aug . 1, 03
@ ,0
LEMBAGA PENDlDIKAN' PElAliHAN
KESE LAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4• INDONESIA
mefiputi pellndung ta ngan yang tepat, sepatu dan peralatan lain yang dlbuat sesual
dengan karakteristik bahan kimia dan situasi setempat
6.3. Pakaian pelindung terhadap bahan kimia harus dipilih berdasarbn pertfmbangan dari
faktor- faktor berikut Ini :
a. Potensl bahaya yang terkalt dengan bahan k1mia yang mungkln akan dltemui
(contoh : korosif, racun atau reaksi a1ergl).
b. lama dan karakteristik kontak yang mungldn terjadl (oontoh : berapa lama kontak
terjadi dan bagaimana terjadinya).
c. Bagian tubu h yang mungkin terkena (tanqan, kakf, lengan, dada, wajah, dll)
d. Karalderistik daya tembus, degradasi dan penetrasi dan leain.
e. Sifat fisik dari leain pelindung (kelenturan, kelahanan ternada p bJsukan dan
goresan, berat, perlindungan, suhu, dll).
f .Dapat di buang (sekali pakal) atau tidak dapat dIbuang ( pemakalan beruIang-UJang).
I Revis ion
Date
01
Aug. 1, 03
@./ @ .
LEMBAGA PENDIDIKAN • PEtAliHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
l P2K3l A2K4 -INDONESIA
b . Tali pengaman dan ta li penyandang harus beru ku ran minimum 1 an niloo atau yang
saara denga n itu denga n maksimum panjang tidak lebih dari 1.8 meter ketika jatuh.
Tali harus memiliki kekuatan minimum menahan beban 2250 kg
Revision
Date
l£MBAGAPENDIDIKAN & PELATIHAN
¥2~~ KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & UNGKUNGAN
lP2K3l A2K4 -INDONESIA
11 ~ s! !
II~ ~ ~ !
I.
. i
II II _
Equip tType ;:
~
9
Cl ..
I I J 1j i ~ I d! I l
I ii ~. I II ~
t
... j ~
0
s: .5 0.1
E ~ .9. I illl ~
i
Cl
E i j'
v ~ j. :II. ~ .1 ~I i
Col
I .Job G~ I Title
~l ~
70 f 'Ii
70... 1 '"
1! I t
.a
.D
.. go
~ III 70 I
I '"
VI ~
g
:I: '"
"" ""'" ~ ~ ~ u
'"
'Ii
VI &L 4ft JO
~ C
1
I 2
I 3
"5
6
7
8
I 9
10
11
12
13'
14
I 15
16
17
18
19
20
21
22
23
24\
25
26
27
28
29
30
!ImJ: : E.KhJob Sk,. espuialy _ lUg de 01t Produc1lan f«iIlirs sbollld be prowtied
•. Intrinsblr SIt., ~ liglll. x .~
b. Fnl..id u o • M~
c. Qs deIJodDr.. ~ . , (0•• LEl., H,s. dC.) - • Mo Merd
d. Spore at CIlftIlnOR PI'E ....... required cIurWI9 --.ncr.
e. Others.
Revision 01
Dale Aug 1, 03
@ ~
- LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 • INDONESIA
NAMA FASIUTAS: LO
Dfsetujuloleh
I Revision
Date
01
Aug _1, 03