Anda di halaman 1dari 19

METODE NUMERIK

Pengantar Metode Numerik


DERET TAYLOR
PENYAJIAN BILANGAN BULAT
ANALISIS GALAT
ANGKA BENA
PEMBULATAN BILANGAN
(Pertemuan 1)

Agusyarif Rezka Nuha

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

29 Januari 2019

Agusyarif RN (Math - FMIPA - UNG) 29 Januari 2019 1 / 19


Pengantar Metode Numerik

Masalah matematika tidak selalu dapat diselesaikan secara analitik,


misalnya yang melibatkan integral dari fungsi-fungsi yang berbentuk
kompleks.
Dalam kasus demikian, komputasi numerik (penyelesaian masalah
menggunakan metode numerik) menjadi salah satu pendekatan
alternatif yang dapat digunakan.
Solusi yang diperoleh melalui komputasi numerik biasanya berupa
suatu hampiran, yang mengandung kesalahan numerik.
Aspek penting dalam komputasi numerik selain kecepatan proses
adalah keakuratan hasil.
Metode numerik yang baik adalah yang bisa memberikan solusi yang
akurat dalam waktu yang relatif cepat.

Agusyarif RN (Math - FMIPA - UNG) 29 Januari 2019 2 / 19


Fungsi Polinom

Sebagian penyelesaian metode numerik diturunkan berdasarkan


pendekatan fungsi pada bentuk polinom.
Bentuk Umum:

f (x ) = a0 x 0 + a1 x 1 + a2 x 2 + a3 x 3 + ... + an x n
Dengan:
n = derajat polinom = 0, 1, 2, 3, ...
ai = koe…sien konstanta
x = peubah (variabel)

Agusyarif RN (Math - FMIPA - UNG) 29 Januari 2019 3 / 19


Deret Taylor & Deret Maclaurin
Deret Taylor
Andaikan fungsi f dan semua turunannya, f 0 , f 00 , f 000 , f (4 ) , ... pada selang
[a, b ]. Misalkan x0 2 [a, b ], maka nilai x disekitar x0 adalah

(x x0 ) x0 )2 00 (x(x x0 )3 000
f (x ) = f (x0 ) + f 0 ( x0 ) +
f (x0 ) + f (x0 )
1! 2! 3!
(x x0 )4 (4 ) (x x0 )m (m )
+ f (x0 ) + ... + f (x0 ) + ...
4! m!
Deret Maclaurin
Bentuk deret yang diperoleh saat x0 = 0 pada Deret Taylor

x 0 x2 x3 x4
f (x ) = f (0) + f (0) + f 00 (0) + f 000 (0) + f (4 ) (0) + ...
1! 2! 3! 4!
x m (m )
+ f (0) + ...
m!
Agusyarif RN (Math - FMIPA - UNG) 29 Januari 2019 4 / 19
Deret Taylor & Deret Maclaurin

Problem
Hampirilah fungsi f (x ) = sin (x ) ke dalam deret Taylor di sekitar x0 = 1!
(catatan : sudut dalam radian)

Solution
f (x ) = sin(x ) f 0 (x ) = cos(x ) f 00 (x ) = sin(x )
f 000 (x ) = cos(x ) f (4 ) (x ) = sin x dst...
Deret Taylor
(x 1 ) (x 1 )2 (x 1 )3
sin(x ) = sin(1) + 1! (cos(1)) + 2! ( sin(1)) + 3! ( cos(1))
4
+ (x 4!1 ) (sin(1)) + ...
sin(x ) = 0, 8415 + 0, 5403(x 1) 0, 4208(x 1)2 0, 0901(x 1)3
+0, 0351(x 1)4 + ...
Misalkan h = (x 1), maka
= 0, 8415 + 0, 5403h 0, 4208h2 0, 0901h3 + 0, 0351h4 + ...

Agusyarif RN (Math - FMIPA - UNG) 29 Januari 2019 5 / 19


Deret Taylor Terpotong

Suku-suku deret Taylor tak berhingga jumlahnya, maka untuk


praktisnya deret Taylor tersebut dapat dipotong hingga orde tertentu.
Deret Taylor yang dipotong hingga orde ke n disebut deret Taylor
terpotong.

(x x0 ) (x x0 )2 00
f (x ) t pn (x ) = f (x0 ) + f 0 (x0 ) + f (x0 ) + ...
1! 2!
(x x0 )n (n )
+ f (x0 ) + Rn (x )
n!
Dengan

(x x0 )(n +1 ) (n +1 )
Rn (x ) = f (c ), x0 < c < x
(n + 1) !
Disebut degan galat atau sisa (residu).
Agusyarif RN (Math - FMIPA - UNG) 29 Januari 2019 6 / 19
Deret Taylor

Problem
Hampirilah fungsi f (x ) = sin (x ) ke dalam deret Taylor terpotong hingga
orde ke-4 di sekitar x0 = 1 dan x = 0, 2 dengan ketelitian hingga 4 desimal
di belakang koma. (Catatan : sudut dalam radian)

Solution
f (x ) = sin(x ) f 0 (x ) = cos(x ) f 00 (x ) = sin(x )
f 000 (x ) = cos(x ) f (4 ) (x ) = sin x dst...
Deret Taylor
(x 1 ) (x 1 )2
sin(0, 2) t p4 (x ) = sin(1) + 1! (cos(1)) + 2! ( sin(1))
(x 1 )3 (x 1 )4
+ 3! ( cos(1)) + 4! (sin(1))
sin(0, 2) t p4 (x ) = 0, 8415 + 0, 5403(0, 2 1) 0, 4208(0, 2 1)2
0, 0901(0, 2 1)3 + 0, 0351(0, 2 1)4

Agusyarif RN (Math - FMIPA - UNG) 29 Januari 2019 7 / 19


Deret Taylor

Solution
sin(0, 2) t p4 (x ) = 0, 8415 + 0, 5403( 0, 8) 0, 4208( 0, 8)2
0, 0901( 0, 8)3 + 0, 0351( 0, 8)4
= 0, 2005
Secara analitik sin(0, 2) = 0, 1987

Coba tentukan nilai p5 (x ) dan p6 (x )!

Agusyarif RN (Math - FMIPA - UNG) 29 Januari 2019 8 / 19


Penyajian Bilangan Bulat

De…nition
Bilangan bulat yang sering digunakan adalah bilangan bulat dalam sistem
bilangan desimal yang dide…nisikan:

N = (an an 1 an 2 ...a2 a1 a0 )
= an 10n + an 1 10n 1 + an 2 10
n 2
+ ... + a2 102 + a1 101 + a0 100

Example (Contoh)
2673 = 2.103 + 6.102 + 7.101 + 3.100

De…nition
Bilangan bulat dengan dasar c dide…nisikan dengan:

N = (an an 1 an 2 ...a2 a1 a0 )c
= an c n + an 1 c n 1 + an 2 c n 2
+ ... + a2 c 2 + a1 c 1 + a0 c 0
Agusyarif RN (Math - FMIPA - UNG) 29 Januari 2019 9 / 19
Penyajian Bilangan Bulat
Bilangan Biner

De…nition
Bilangan biner atau bilangan dasar 2, dide…nisikan:
N = (an an 1 an 2 ...a2 a1 a0 )2
= an 2n + an 1 2n 1 + an 2 2n 2 + ... + a2 22 + a1 21 + a0 20

Theorem (Algoritma)
Bila diketahui koe…sien-koe…sien a1 , a2 , a3 , ..., an dari polinom
p (x ) = an x n + an 1 x n 1 + an 2 x n 2 + ... + a0 100
dan suatu bilangan β. Maka dapat dihitung bn , bn 1 , ..., b0 dari β sebagai
berikut:
b n = an
b n 1 = an 1 + b n β
b n 2 = an 2 + b n 1 β
.....................
b 0 = a0 + b 1 β
Agusyarif RN (Math - FMIPA - UNG) 29 Januari 2019 10 / 19
Penyajian Bilangan Bulat
Bilangan Biner

Example (Contoh)
Bilangan biner (1101)2 dapat dihitung dengan:
b3 = 1
b2 = a2 + b3 β = 1 + 1.2 = 3
b1 = a1 + b2 β = 0 + 3.2 = 6
b0 = a0 + b1 β = 1 + 6.2 = 13
Jadi (1101)2 = 13

Problem
Konversi sistem biner berikut ke dalam bentuk desimal:
1 (1101)2
2 (110011)2
3 (1010101)2
4 (100010001)2
Agusyarif RN (Math - FMIPA - UNG) 29 Januari 2019 11 / 19
Analisis Galat
Perhitungan Galat

De…nition (Galat)
Misalkan α adalah nilai hampiran terhadap nilai eksak c, maka galat
dide…nisikan sebagai:
ε=c α

De…nition (Galat Mutlak)


Misalkan α adalah nilai hampiran terhadap nilai eksak c, maka galat
mutlak (absolut) dide…nisikan sebagai:
j ε j = jc α j

Galat menyatakan seberapa dekat solusi hampiran terhadap solusi


eksaknya.
Semakin kecil galat suatu perhitungan, menunjukan semakin teliti
solusi numerik yang didapatkan. Begitupun sebaliknya.
Agusyarif RN (Math - FMIPA - UNG) 29 Januari 2019 12 / 19
Analisis Galat
Perhitungan Galat

De…nition (Galat Relatif)


Misalkan nilai eksak c mempunyai galat ε, maka galat relatif dide…nisikan
sebagai:
εr = cε atau dalam presentase εr = cε 100%

Apabila nilai sebenarnya tidak/belum diketahui, maka alternatifnya


menormalkan galat dengan menggunakan taksiran terbaik yang tersedia
dari nilai sejati yaitu terhadap aproksimasi sendiri. Galat aproksimasi
dirumuskan sebagai berikut:
japroksimasi saat ini - aproksimasi sebelumnyaj
εa = , atau
japroksimasi saat inij
jxn xn 1 j jxn xn 1 j
εa = dalam persentase εa = 100%
jxn j jxn j
Proses iterasi akan berhenti salah satunya jika syarat jεa j < jεs j terpenuhi,
dimana εs merupakan toleransi galat yang telah ditetapkan (biasanya εs
Agusyarif RN (Math - FMIPA - UNG) 29 Januari 2019 13 / 19
Analisis Galat
Perhitungan Galat

Problem
Misalkan terhadap proses iterasi sebagai berikut:
3
xn +1 = xn3+6 , n = 0, 1, 2, 3, ....
Kapankah proses iterasi dapat dihentikan ? Jika diketahui nilai awal
x0 = 0, 5 dan XTOL = 0, 00001.

Solution
x0 = 0, 5
jx 1 x 0 j
x1 = 0, 4791667 ! εa = jx 1 j
= 0, 043478
jx 2 x 1 j
x2 = 0, 4816639 ! εa = jx 2 j
= 0, 051843
jx 3 x 2 j
x3 = 0, 4813757 ! εa = jx 3 j
= 0, 0005984
jx 4 x 3 j
x4 = 0, 4814091 ! εa = jx 4 j
= 0, 0000693
jx 5 x 4 j
x5 = 0, 4814052 ! εa = = 0, 0000081
jx 5 j
Proses iterasi dihentikan pada iterasi ke-5
Agusyarif RN (Math - FMIPA - UNG) 29 Januari 2019 14 / 19
Analisis Galat
Sumber Utama Galat

Galat Pemotongan (Truncation Error)


Galat ini disebabkan karena kita menghentikan suatu deret atau
runtunan dengan suku-suku yang tidak berhingga. Galat ini timbul
akibat penggunaan hampiran sebagai pengganti formula eksak. Galat
pemotongan disebut juga galat dari metode, karena muncul akibat
dari komputasi yang digunakan.
Galat Pembulatan (Round-O¤ Error)
Galat ini disebabkan oleh jumlah keterbatasan jumlah digit komputer
dalam menyatakan bilangan real. Bilangan real yang panjangnya
melebihi jumlah digit komputer dibulatkan ke bilangan terdekat.
Galat pembulatan dinamakan juga galat dari perhitungan.
Galat Eksperimental
Galat yang ditimbulkan akibat kesalahan pengukuran atau kurangnya
ketelitian dalam menggunakan alat hitung.

Agusyarif RN (Math - FMIPA - UNG) 29 Januari 2019 15 / 19


Angka Bena

Konsep angka bena (signi…cant …gure) atau angka berarti telah


dikembangkan secara formal untuk menandakan keandalan suatu nilai
numerik.
De…nition (Angka Bena)
Angka bena adalah angka bermakna, angka penting, atau angka yang
digunakan dengan pasti atau ditentukan batas toleransinya.

Example
63, 897 memiliki 5 angka bena
0, 9132 memiliki 4 angka bena
0, 0000054 memiliki 2 angka bena
767, 301 memiliki 6 angka bena
280, 0011 memiliki 7 angka bena

Agusyarif RN (Math - FMIPA - UNG) 29 Januari 2019 16 / 19


Pembulatan Bilangan

Pembulatan Pangkas (Chopping)


Pembulatan pangkas dilakukan dengan memotong bilangan sebanyak n
digit sesuai yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan.

Example (Contoh)
Misalkan bilangan π = 3, 1459265358 . . .
Maka:
Pembulatan 5 digit, menjadi π = 3, 14592
Pembulatan 6 digit, menjadi π = 3, 145926
Pembulatan 7 digit, menjadi π = 3, 1459265
Pembulatan 8 digit, menjadi π = 3, 14592653

Agusyarif RN (Math - FMIPA - UNG) 29 Januari 2019 17 / 19


Pembulatan Bilangan

Pembulatan Ke Digit Terdekat (in-rounding)


Misalkan n adalah jumlah digit mantisa komputer, karena jumlah digit
mantisa a > jumlah digit mantis komputer, maka bilangan a akan
dibulatkan.
0
‡round (a) = 0, d1 , d2 , d3 , d4 , ...dn 10p
Dimana
8
>
>dn , jika dn + 1 <5
<
0 dn + 1, jika dn + 1 >5
dn =
>
> dn , jika dn + 1 = 5 dan n genap
:
dn + 1, jika dn + 1 = 5 dan n ganjil

Agusyarif RN (Math - FMIPA - UNG) 29 Januari 2019 18 / 19


Pembulatan Bilangan

Example (Contoh)
Misalkan bilangan a = 0, 5682785715287 10 4 maka:
Pembulatan 7 digit, menjadi a = 0, 5682786 10 4
Pembulatan 8 digit, menjadi a = 0, 56827857 10 4
Pembulatan 6 digit, menjadi a = 0, 568278 10 4
Pembulatan 9 digit, menjadi a = 0, 568278572 10 4

Agusyarif RN (Math - FMIPA - UNG) 29 Januari 2019 19 / 19

Anda mungkin juga menyukai