Anda di halaman 1dari 7

Sifat Nilai Eigen Matriks Antiadjacency dari Graf Simetrik

Noni Selvia
Program Studi Teknik Informatika, Universitas Indraprasta PGRI
noni.selvia@gmail.com

Abstrak

Matriks antiadjacency merupakan salah satu cara untuk merepresentasikan suatu graf berarah.
Misalkan 𝑮 adalah sebuah graf berarah dengan (𝑮) = {𝒗𝟏 , 𝒗𝟐 , ⋯ , 𝒗𝒏 } . Matriks adjacency dari graf
berarah 𝑮 adalah matriks 𝑨 = (𝒂𝒊𝒋 ) berukuran 𝒏 × 𝒏, dengan 𝒂𝒊𝒋 = 1 jika terdapat busur berarah dari
𝒗𝒊 ke 𝒗𝒋 dengan 𝒊 ≠ 𝒋 dan lainnya akan bernilai 0. Matriks 𝑩 = 𝑱 − 𝑨 disebut sebagai matriks
antiadjacency dari graf berarah 𝑮 dengan 𝑱 adalah matriks berukuran 𝒏 × 𝒏 yang semua entrinya
adalah 1. Pada makalah ini akan dibahas mengenai sifat nilai eigen matriks antiadjacency dari graf
simetrik.

Kata Kunci: matriks antiadjacency, graf simetrik, sifat nilai eigen

Characteristic of Eigenvalue of Antiadjacency Matrix of Symmetric Graph

Abstract

Antiadjacency matrix is one of the ways to represent a directed graph . Let G be a directed graph
with 𝐕(𝐆) = {𝐯𝟏 , 𝐯𝟐 , ⋯ , 𝐯𝐧 }. The adjacency matrix of G is a matrix 𝐀 = (𝐚𝐢𝐣 ) of order 𝐧 × 𝐧, with
𝐚𝐢𝐣 = 𝟏 if there is an edge from 𝐯𝐢 to 𝐯𝐣 , for 𝐢 ≠ 𝐣, otherwise 𝐚𝐢𝐣 will equals 0. The matrix 𝐁 = 𝐉 − 𝐀
is called the antiadjacency matrix of G, with 𝐉 is a matrix of order 𝐧 × 𝐧 with all entries equal to 1. In
this paper, it will show characteristic of eigenvalue of antiadjacency matrix of symmetric graph.

Keywords : antiadjacency matrix, a symmetric graph, characteristic of eigenvalue

Pendahuluan

Teori graf aljabar merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang mengaplikasikan teori matriks
dan aljabar linear untuk menemukan sifat – sifat yang berkaitan dengan kelas – kelas graf. Salah satu
aplikasinya yaitu dalam menentukan sifat – sifat dari matriks antiadjacency dari suatu graf berarah.
Ada dua tipe graf berarah 𝐺 yang dapat diamati yaitu graf berarah simetrik dan graf berarah asimetrik
atau biasa disebut graf terorientasi. Graf berarah 𝐺 dikatakan simetrik jika pada graf tersebut terdapat
busur berarah 𝑢𝑣 maka busur 𝑣𝑢 juga ada. Sedangkan graf terorientasi hanya mempunyai busur
berarah 𝑢𝑣 atau 𝑣𝑢 saja. (Bapat, R.B, 2010)

Busur berarah yang mempunyai simpul asal dan simpul ujung yang sama disebut gelang (loop), serta
busur-busur berarah yang mempunyai pasangan terurut dari simpul yang sama disebut busur sejajar
(parallel). Graf berarah yang tidak mempunyai gelang dan busur yang berarah sejajar disebut graf
sederhana (simple directed graph).( Chartrand, G dan Lesniak, L, 1996). Graf berarah sederhana yang
simetrik selanjutnya disebut graf simetrik. Berikut ini adalah contoh dari graf simetrik dan graf
asimetrik
G1 v3 G2 v3

v2 v2
v4 v4

v1 v1

Gambar 1.1 Graf simetrik 𝑮𝟏 dan graf asimetrik 𝑮𝟐


Sumber: (Chartrand, G dan Lesniak, L, 1996)

Sebelum diberikan sifat nilai eigen matriks antiadjacency dari graf simetrik, berikut ini akan diberikan
beberapa definisi dan Teorema yang diperlukan untuk pembahasan selanjutnya.

Definisi 1
Matriks adjacency dari graf berarah 𝐺 adalah matriks 𝐴 = [𝑎𝑖𝑗 ] berukuran 𝑛 × 𝑛 yang didefinisikan
sebagai berikut :
1, untuk 𝑖 ≠ 𝑗 jika terdapat busur berarah dari 𝑣𝑖 ke 𝑣𝑗
𝑎𝑖𝑗 = {
0, untuk selainnya.
Matriks antiadjacency dari graf berarah G adalah matriks 𝐵 = 𝐽 − 𝐴, dengan 𝐽 adalah matriks
berukuran n × n yang semua entrinya adalah 1. (Aigner, 1967)

Definisi 2
Misalkan 𝐴 adalah suatu matriks berukuran 𝑛 × 𝑛, skalar 𝜆 adalah nilai eigen dari matriks 𝐴 jika
terdapat vektor 𝑥𝑛×1 ≠ 0 yang memenuhi persamaan 𝐴𝑥 = 𝜆𝑥. Vektor 𝑥 yang memenuhi kesamaan
tersebut dinamakan vektor eigen yang bersesuaian dengan nilai eigen 𝜆. Polinomial karakteristik dari
𝐴 adalah bentuk polinom dari det(𝜆𝐼 − 𝐴). Ternyata, akar-akar polinomial karakteristik tersebut
merupakan nilai eigen dari matriks 𝐴. (Aliyani, F, 2014)

Definisi 3
Misalkan 𝐴 adalah matriks berukuran 𝑛 × 𝑛, maka trace 𝐴 yang dinotasikan dengan 𝑡𝑟 (𝐴)
didefinisikan
𝑛

𝑡𝑟 (𝐴) = ∑ 𝑎𝑖𝑖 , dengan 𝑖 = 1, 2, ⋯ , 𝑛.


𝑖=1
(Meyer, 2000)

Definisi 4
Suatu submatriks dari suatu matriks adalah susunan matriks yang diperoleh dengan menghapus
sembarang kombinasi baris dan kolom matriks dari matriks 𝐴. Suatu submatriks utama berukuran 𝑟 ×
𝑟 dari matriks 𝐴𝑛×𝑛 adalah suatu submatriks yang berada pada himpunan yang sama dari 𝑟 baris dan
kolom. Suatu minor utama berukuran 𝑟 × 𝑟 adalah determinan dari submatriks utama berukuran 𝑟 × 𝑟.
Dengan kata lain, suatu minor utama berukuran 𝑟 × 𝑟 diperoleh dengan menghapus himpunan yang
𝑛
sama dari (𝑛 − 𝑟) baris dan kolom, dimana banyaknya adalah ( ) minor utama. (Meyer, 2000)
𝑟

Definisi
Beberapa sifat nilai mutlak dari bilangan real yaitu,
1. |𝑥 + 𝑦| ≤ |𝑥| + |𝑦|.
2. |𝑥 − 𝑦| ≤ |𝑥| + |𝑦|.
(Biggs, 1993)

Teorema 1
Jika 𝜆𝑛 + 𝑐1 𝜆𝑛−1 + 𝑐2 𝜆𝑛−2 + ⋯ + 𝑐𝑛−1 𝜆 + 𝑐𝑛 adalah persamaan karakteristik dari matriks 𝐴𝑛×𝑛
maka
𝑤

𝑐𝑖 = (−1) ∑|𝐴𝑖 (𝑗) | 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖 = 1, 2, ⋯ , 𝑛


𝑖

𝑗=1
(𝑗)
dimana |𝐴𝑖 | adalah minor utama yang berukuran 𝑖 × 𝑖 dari matriks 𝐴 dan
𝑗 = 1, ⋯ , 𝑤 dengan 𝑤 adalah banyaknya minor utama yang berukuran 𝑖 × 𝑖.
(Meyer, 2000)

Teorema 2
Misalkan polinomial berderajat 𝑛, 𝑝(𝑥) = 𝑎0 𝑥 𝑛 + 𝑎1 𝑥 𝑛−1 + ⋯ + 𝑎𝑛−1 𝑥 + 𝑎𝑛 = 0, dengan
𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 adalah akar-akar dari polinomial 𝑝(𝑥), maka berlaku

𝑎1
1. 𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 + ⋯ + 𝑥𝑛 = ∑ 𝑥𝑘 = −
𝑎0
𝑘
𝑎2
2. (𝑥1 𝑥2 + 𝑥1 𝑥3 + ⋯ + 𝑥1 𝑥𝑛 ) + (𝑥2 𝑥3 + 𝑥2 𝑥4 + ⋯ + 𝑥2 𝑥𝑛 ) + ⋯ + 𝑥𝑛−1 𝑥𝑛 = ∑ 𝑥𝑗 𝑥𝑘 =
𝑎0
𝑗≠𝑘
3. (𝑥1 𝑥2 𝑥3 + 𝑥1 𝑥2 𝑥4 + ⋯ + 𝑥1 𝑥2 𝑥𝑛 ) + (𝑥1 𝑥3 𝑥4 + 𝑥1 𝑥4 𝑥5 + ⋯ + 𝑥1 𝑥3 𝑥𝑛 ) + ⋯ + 𝑥𝑛−2 𝑥𝑛−1 𝑥𝑛
=
𝑎3
∑ 𝑥𝑗 𝑥𝑘 𝑥𝑙 = −
𝑎0
𝑗≠𝑘≠𝑙

𝑎𝑘
4. 𝑥1 𝑥2 𝑥3 𝑥4 … 𝑥𝑛 = ∏ 𝑥𝑘 = (−1)𝑘 .
𝑎𝑜
1≤𝑘≤𝑛
(Wearden, 2003)

Metodologi Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui studi kepustakaan dengan mempelajari
buku, makalah, dan penelitian sebelumnya yang berkaitan untuk digunakan sebagai dasar teori dalam
menentukan sifat nilai eigen dari suatu matriks antiadjacency untuk graf simetrik.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bagian ini akan dibahas hasil penelitian tentang sifat nilai eigen matriks antiadjacency dari graf
simetrik yang akan diberikan dalam bentuk Lema.

Lema 1
Misalkan 𝐺 adalah graf simetrik yang mempunyai 𝑛 simpul dan 𝑚 busur. Misalkan 𝐵𝑛×𝑛 adalah
matriks antiadjacency dari 𝐺. Jika 𝑝(𝐵) = 𝜆𝑛 + 𝑏1 𝜆𝑛−1 + 𝑏2 𝜆𝑛−2 + ⋯ + 𝑏𝑛−1 𝜆 + 𝑏𝑛 = 0
𝑚
merupakan persamaan karakteristik dari matriks 𝐵, maka 𝑏1 = −𝑛 dan 𝑏2 = 2 .

Bukti.
Misalkan persamaan karakteristik dari matriks antiadjacency graf berarah 𝐺 adalah
𝑝(𝐵) = 𝜆𝑛 + 𝑏1 𝜆𝑛−1 + 𝑏2 𝜆𝑛−2 + ⋯ + 𝑏𝑛−1 𝜆 + 𝑏𝑛 = 0
𝑚
Akan ditunjukkan bahwa 𝑏1 = −𝑛 dan 𝑏2 = 2 .

Berdasarkan Teorema 1, diketahui


𝑤
𝑖 (𝑗)
𝑏𝑖 = (−1) ∑ |𝐵𝑖 | , 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑖 = 1, 2, ⋯ , 𝑛 .
𝑗=1
(𝑗)
dimana |𝐵𝑖 | adalah minor utama yang berukuran 𝑖 × 𝑖 dari matriks 𝐵 dan 𝑗 = 1, 2, ⋯ , 𝑤 dengan 𝑤
adalah banyaknya minor utama yang berukuran 𝑖 × 𝑖. Berikut ini akan ditunjukkan nilai 𝑏𝑖 untuk 𝑖 = 1
dan 𝑖 = 2.

Untuk 𝑖 = 1, maka akan ditunjukkan bahwa 𝑏1 = −𝑛


𝑤
1 (𝑗)
𝑏1 = (−1) ∑ |𝐵1 |
𝑗=1
(𝑗) (𝑗)
Dimana |𝐵1 | adalahminor utama yang berukuran 1 × 1 pada matriks 𝐵, maka |𝐵1 | merupakan
determinan dari entri – entri pada diagonal utama pada matriks 𝐵 yaitu |𝑏𝑖𝑖 | dimana 𝑖 = 𝑗. Berdasarkan
sifat submatriks utama dari matriks berukuran 𝑛 × 𝑛 dan 𝑤 merupakan banyaknya minor utama yang
𝑛
berukuran 1 × 1 , maka 𝑤 = ( ) = 𝑛. Sehingga diperoleh
1
(1) (2) (𝑤)
𝑏1 = (−1)1 (|𝐵1 | + |𝐵1 | + ⋯ + |𝐵1 |).
= (−1)(|𝑏11 | + |𝑏22 | + ⋯ + 𝑏𝑤𝑤 ).
 
  1 1  1   1 .
 w 
= −𝑤.
= −𝑛.
sehingga diperoleh 𝑏1 = −𝑛.
𝑚
Untuk 𝑖 = 2, maka akan ditunjukkan 𝑏2 = .
2
𝑤
(𝑗)
𝑏2 = (−1)2 ∑ |𝐵2 |
𝑗=1
(𝑗)
Dimana |𝐵2 | adalah minor utama yang berukuran 2 × 2 pada matriks 𝐵. Berdasarkan sifat
submatriks utama dari matriks berukuran 𝑛 × 𝑛 dan 𝑤 merupakan banyaknya minor utama yang
𝑛
berukuran 2 × 2 , maka 𝑤 = ( ). Karena pada minor utama berukuran 2 × 2, mempunyai dua
2
kemungkinan nilai yaitu 0 dan 1, maka
𝑤
(𝑗) 𝑛
∑ |𝐵2 | = ( ) − 𝜔
2
𝑗=1
Dimana 𝜔 adalah banyaknya minor utama berukuran 2 × 2 yang bernilai 0. Dengan kata lain 𝜔
menyatakan banyaknya dua simpul yang tidak mempunyai busur simetrik. Ternyata untuk suatu graf
𝑛 𝑚
simetrik hasil dari ( ) − 𝜔 sama dengan setengah dari banyaknya busur simetrik yaitu 2 . Hal ini
2
dikarenakan oleh, suatu graf simetrik mempunyai 𝑚 busur dan untuk 1 minor utama berukuran 2 × 2
yang bernilai 1 menyatakan hubungan sepasang busur berarah simetrik, maka banyaknya minor utama
berukuran 2 × 2 yang bernilai 1 akan sama dengan setengah dari banyaknya busur yang ada pada graf
simetrik. Sehingga diperoleh,
𝑤
2 (𝑗)
𝑏2 = (−1) ∑ |𝐵2 |.
𝑗=1
𝑛
= 1 (( ) − 𝜔).
2
𝑚
= .
2 𝑚
Jadi, 𝑏2 = 2 .∎
Lema 2
Misalkan 𝐺 adalah graf simetrik yang mempunyai 𝑛 simpul dan 𝑚 busur dan 𝐵 adalah matriks
antiadjacency dari graf 𝐺. Jika 𝑝(𝐵) = 𝜆𝑛 + 𝑏1 𝜆𝑛−1 + 𝑏2 𝜆𝑛−2 + ⋯ + 𝑏𝑛−1 𝜆 + 𝑏𝑛 = 0 adalah
persamaan karakteristik dari 𝐵 dan 𝜆1 , 𝜆2 , ⋯ , 𝜆𝑛 adalah akar – akar persamaan karakteristik matriks
𝐵, maka berlaku
𝑛

1. ∑ 𝜆𝑖 = 𝑡𝑟 (𝐵) = 𝑛
𝑖=1
𝑚
2. ∑ 𝜆𝑖 𝜆𝑗 =
2
1≤𝑖<𝑗≤𝑛

Bukti.
Persamaan karakteristik matriks antiadjacency dari graf 𝐺 simetrik adalah
𝑝(𝐵) = 𝜆𝑛 + 𝑏1 𝜆𝑛−1 + 𝑏2 𝜆𝑛−2 + ⋯ + 𝑏𝑛−1 𝜆 + 𝑏𝑛 = 0

1. Akan ditunjukkan bahwa


𝑛

∑ 𝜆𝑖 = 𝑡𝑟 𝐵 = 𝑛.
𝑖=1
Berdasarkan Teorema 2 dan lema 1 bagian 1 diperoleh
𝑛
𝑏1 𝑏1
∑ 𝜆𝑖 = − = − = −𝑏1 = −(−𝑛) = 𝑛
𝑏0 1
𝑖=1
Jadi
∑ 𝜆𝑖 = 𝑛 . (1)
1≤𝑖≤𝑛
Berdasarkan definisi 3 diketahui bahwa
𝑛

𝑡𝑟 (𝐵) = ∑ 𝑏𝑖𝑖
𝑖=1
Karena pada matriks 𝐵 merupakan matriks antiadjacency, maka entri – entri pada diagonal utama
bernilai 1, sehingga diperoleh
𝑛

𝑡𝑟 (𝐵) = ∑ 𝑏𝑖𝑖
𝑖=1
 11 1
n
𝑡𝑟 (𝐵) = 𝑛
(2)
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh
𝑛

∑ 𝜆𝑖 = 𝑡𝑟 (𝐵) = 𝑛.
𝑖=1

2. Akan ditunjukkan bahwa


𝑚
∑ 𝜆𝑖 𝜆𝑗 = .
2
1≤𝑖<𝑗≤𝑛
Berdasarkan Teorema 2 dan Lema 1 bagian 2 diperoleh
𝑏2 𝑏2 𝑚
∑ 𝜆𝑖 𝜆𝑗 = = = 𝑏2 = .
𝑏0 1 2
1≤𝑖<𝑗≤𝑛
Jadi,
𝑚
∑ 𝜆𝑖 𝜆𝑗 = .∎
2
1≤𝑖<𝑗≤𝑛
Lema 3
Jika 𝜆1 , 𝜆2 , ⋯ , 𝜆𝑛 adalah akar – akar polinomial karakteristik matriks antiadjacency dari graf
simetrik yang mempunyai 𝑛 simpul dan 𝑚 busur maka, berlaku
𝑛

1. ∑|𝜆𝑖 | ≥ |𝜆1 | − 𝑛,
𝑖=2
𝑛

2. ∑ 𝜆𝑖 2 = 𝑛2 − 𝑚 − 𝜆1 2 .
𝑖=2

Bukti.
1. Akan ditunjukkan bahwa
𝑛

∑|𝜆𝑖 | ≥ |𝜆1 | − 𝑛.
𝑖=2
Berdasarkan Lema 2 bagian 1 diketahui
𝑛

∑ 𝜆𝑖 = 𝑛.
𝑖=1
Dapat dikembangkan menjadi
𝑛

𝜆1 + ∑ 𝜆𝑖 = 𝑛.
𝑖=2
𝑛

𝜆1 = 𝑛 − ∑ 𝜆𝑖 .
𝑖=2

Dengan menggunakan sifat tanda mutlak, maka diperoleh


𝑛 𝑛

|𝜆1 | = |𝑛 − ∑ 𝜆𝑖 | ≤ 𝑛 + ∑|𝜆𝑖 |.
𝑖=2 𝑖=2
𝑛
|𝜆1 | ≤ 𝑛 + ∑|𝜆𝑖 |.
𝑖=2
Jadi,
𝑛

∑|𝜆𝑖 | ≥ |𝜆1 | − 𝑛.
𝑖=2

2. Akan ditunjukan bahwa


𝑛

∑ 𝜆𝑖 2 = 𝑛2 − 𝑚 − 𝜆1 2 .
𝑖=2
Perhatikan Lema 2 bagian 1, dapat dikembangkan menjadi
𝑛 2

(∑ 𝜆𝑖 ) = 𝑛2 .
𝑖=1
𝑛

∑ 𝜆𝑖 2 + 2 ∑ 𝜆𝑖 𝜆𝑗 = 𝑛2 .
𝑖=1 1≤𝑖<𝑗≤𝑛
Dengan menggunakan hasil Lema 2 bagian 2 diperoleh
𝑛
𝑚
∑ 𝜆𝑖 2 + 2 ( ) = 𝑛 2 .
2
𝑖=1
𝑛

∑ 𝜆𝑖 2 + 𝑚 = 𝑛 2 .
𝑖=1
𝑛

∑ 𝜆𝑖 2 = 𝑛2 − 𝑚.
𝑖=1
Bentuk ini juga dapat dikembangkan menjadi
𝑛

𝜆1 + ∑ 𝜆𝑖 2 = 𝑛2 − 𝑚.
2

𝑖=2
Sehingga diperoleh,
𝑛

∑ 𝜆𝑖 2 = 𝑛2 − 𝑚 − 𝜆1 2 . ∎
𝑖=2

Penutup

Simpulan

Salah satu cara untuk merepresentasikan graf simetrik adalah menggunakan matriks antiadjacency. Pada
makalah ini, diperoleh beberapa sifat nilai eigen dari graf simetrik yaitu, terlihat pada lema 1, lema 2, dan lema 3.
Pada lema 1 diketahui bahwa Jika p(B) = λn + b1 λn−1 + b2 λn−2 + ⋯ + bn−1 λ + bn = 0 merupakan
m
persamaan karakteristik dari matriks B, maka b1 = −n dan b2 = . Sejalan dengan lema 1, maka
2
diperoleh sifat pada lema 2, Jika p(B) = λn + b1 λn−1 + b2 λn−2 + ⋯ + bn−1 λ + bn = 0 adalah
persamaan karakteristik dari B dan λ1 , λ2 , ⋯ , λn adalah akar – akar persamaan karakteristik
m
matriks B, maka berlaku∑ni=1 λi = tr (B) = n dan ∑1≤i<j≤n λi λj = 2 . Sedangkan pada lema 3
diperoleh sifat Jika 𝜆1 , 𝜆2 , ⋯ , 𝜆𝑛 adalah akar – akar polinomial karakteristik matriks
antiadjacency dari graf simetrik yang mempunyai 𝑛 simpul dan 𝑚 busur maka,
berlaku∑𝑛𝑖=2|𝜆𝑖 | ≥ |𝜆1 | − 𝑛 dan ∑𝑛𝑖=2 𝜆𝑖 2 = 𝑛2 − 𝑚 − 𝜆1 2 .

Saran

Pada penelitian ini, telah dilakukan pembuktian mengenai batas atas terkecil nilai eigen matriks
antiadjacency dari graf simetrik, serta diberikan contoh penggunaannya pada beberapa kelas graf
simetrik. Tetapi masih tidak menutup kemungkinan untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk
menemukan batas atas nilai eigen matriks antiadjacency untuk graf siklik dan asiklik secara umum.

Referensi

Aigner, M. (1967).On The Linegraph of a Directed Graph. Mathematische Zeitschrift 102, 56-61.
Aliyani, F. (2014).Spektrum Matriks Antiadjacency dari Beberapa Kelas Graf Tak
Berarah.Tesis.Depok: Universitas Indonesia.
Bapat, R.B. (2010). Graph and Matrices. India: Hindustani Book Agency.
Biggs, N. (1993). Algebraic Graph Theory (2nd ed). New York: Cambridge Mathematical Library.
Chartrand, G dan Lesniak, L. (1996).Graph & Digraph (3thed). Florida: Chapman & Hall/CRC.
Meyer, Carl D. (2000). Matrix Analysis and Applied Linier Algebra. New Jersey: SIAM.
Waerden, B.L.v.d. (2003). Algebra Volume I. New York: Springer-Verlag.

Anda mungkin juga menyukai