Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Barekeng

Vol. 7 No. 2 Hal. 19 – 26 (2013)

SIFAT-SIFAT DASAR MATRIKS SKEW HERMITIAN


Basic Properties of Skew Hermitian Matrices

LIDIA SALAKA1, HENRY W. M. PATTY2, MOZART WINSTON TALAKUA3


1
Mahasiswa JurusanMatematika FMIPA UNPATTI
2,3
StafJurusan Matematika FMIPA UNPATTI
Jl. Ir. M. Putuhena, KampusUnpatti, Poka-Ambon, Maluku
E-mail: henrywmpatty81@gmail.com

ABSTRAK

Matriks didefinisikan sebagai susunan persegi panjang dari elemen-elemen yang diatur
dalam baris dan kolom. Matriks dengan elemen-elemen penyusunnya merupakan bilangan
kompleks dikenal dengan matriks bilangan kompleks. Salah satu bentuk khusus dari
matriks bilangan kompleks adalah matriks Skew Hermitian beserta sifat-sifatnya yang
menjadikan matriks tersebut berbeda dengan matriks real. Penelitian ini membahas
bagaimana mengetahui bentuk dari matriks Skew Hermitian, serta sifat-sifat aljabar matriks
yang berlaku pada matriks Skew Hermitian, dengan tahapan penelitian sebagai berikut:
mengubah matriks Hermitian menjadi matriks Skew Hermitian dengan cara mengenakan
operasi pergandaan skalar 𝑖 (bilangan imajiner) pada matriks Hermitian, menyusun sifat-
sifat dasar matriks Skew Hermitian berdasarkan sifat dan definisi dari elemen-elemen
penyusunnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebuah matriks bujursangkar merupakan
matriks Skew Hermitian jika setiap elemen-elemen penyusunnya merupakan bilangan
kompleks beserta transpose konjugatnya dan matriks tersebut identik dengan negatif
matriks transpose konjugatnya. Keterkaitannya dengan bentuk matriks lainnya juga
merupakan suatu sifat yang berlaku pada matriks Skew Hermitian.

Kata kunci : bilangan kompleks, konjugat transpose, matriks, matriks Hermitian

PENDAHULUAN matriks Hermitian dikenakan operasi pergandaan skalar 𝑖


(bilangan imajiner), menghasilkan suatu matriks yang
Dalam perkembangan aljabar telah ditemukan baru, dimana negatif matriks tersebut sama dengan
beberapa bentuk matriks khusus dengan sifat-sifatnya matriks transpose konjugatnya, dan elemen pada diagonal
yang dapat digunakan untuk meneliti perkembangan utamanya adalah bilangan imajiner murni. Bentuk matriks
aljabar matriks. Salah satu diantaranya adalah bentuk baru ini yang dikenal dengan matriks Skew Hermitian.
khusus dari matriks bilangan kompleks beserta sifat- Selanjutnya dengan memperhatikan elemen diagonal
sifatnya yang menjadikan matriks tersebut berbeda utama beserta elemen transpose konjugatnya,
dengan matriks real. Salah satu bentuk dari matriks mengakibatkan adanya perbedaan bentuk dan sifat-sifat
bilangan kompleks adalah matriks Hermitian yang dari matriks Skew Hermitian jika dibandingkan dengan
ditemukan pada tahun 1855 oleh Charles Hermite, yang matriks Hermitian dan matriks lainnya. Hal inilah yang
menyatakan bahwa suatu matriks Hermitian adalah suatu melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian
matriks kompleks berukuran 𝑛 × 𝑛 yang memiliki nilai dengan judul Sifat-sifat Dasar Matriks Skew Hermitian.
yang sama dengan matriks transpose konjugatnya, dengan
diagonal utamanya adalah bilangan real.
Seperti diketahui bahwa operasi matriks tidak TINJAUAN PUSTAKA
terlepas dari operasi-operasi penjumlahan, operasi
pergandaan, dan operasi pergandaan skalar. Pada matriks Matriks adalah suatu konsep dasar dalam dunia
Hermitian pun berlaku operasi-operasi tersebut, salah satu Aljabar yang pertama digunakan pada tahun 1850 oleh
diantaranya adalah operasi pergandaan skalar. Jika pada Sylvester, yang mendefinisikan matriks sebagai susunan
Barekeng Vol. 7 No. 2 Hal. 19 – 26 (2013) 20

elemen-elemen dalam bentuk bujursangkar. Kemudian Contoh 2


pada tahun 1855 Charles Hermite memperkenalkan 3 1 − 2i 4 + 7i
matriks Hermitian sebagai bentuk dari matriks bilangan A = [1 + 2i −4 −2i ]dan
kompleks. 4 − 7i 2i 5
Dengan merujuk pada buku Schaum’s Outlines
Aljabar Linier Edisi Ketiga, matriks dapat dibedakan 3 1 + 2i 4 − 7i
menjadi matriks-matriks khusus diantaranya matriks AT = [1 − 2i −4 2i ]
transpose, matriks simetri, matriks simetri miring, dan 4 + 7i −2i 5
lain-lain. Selain bentuk-bentuk matriks di atas, dalam ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
jurnal Lecture Notes For Math 623 Matrix Analysis,yang 3 1 − 2i 4 + 7i
̅A̅̅T̅ = [1 + 2i −4 −2i ]
disusun oleh Michael E. O’Sullivan (April 18,2013)
ditulis tentang matriks Skew Hermitian dengan 4 − 7i 2i 5
keistimewaan dan keunikannya. Berdasarkan sumber 3 1 − 2i 4 + 7i
tersebut dan dukungan beberapa literatur lainnya peneliti ̅A̅̅T̅ = [1 + 2i −4 −2i ] = 𝐴
mencoba menyusun sebuah penelitian dengan harapan 4 − 7i 2i 5
semoga dapat mudah dipahami.
Jadi 𝐴 = ̅̅
𝐴̅̅
𝑇
Definisi 1 (Matriks)
Matriks didefinisikan sebagai susunan persegi panjang Definisi 4 (Vektor)
dari bilangan-bilangan yang diatur dalam baris dan Vektor merupakan besaran yang mempunyai arah dan
kolom. Matriks 𝐴 ditulis sebagai berikut: mempunyai panjang (magnitude) dan diberi notasi dengan
𝑎11 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛
huruf tebal, misalnya: 𝒗, 𝒖, 𝒘 dan 𝒑.
𝑎21 𝑎22 ⋯ 𝑎2𝑛
𝐴 = ‖𝑎𝑖𝑗 ‖ = [ ⋮ Sebuah vektor 𝒂 berdimensi n adalah suatu aturan n tuple
⋮ ⋱ ⋮ ]
dari bilangan-bilangan ditulis sebagai baris (𝑎1 , 𝑎2 , … , 𝑎𝑛 )
𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 ⋯ 𝑎𝑚𝑛
atau sebagai sebuah kolom
Susunan di atas disebut sebuah matriks 𝑚 kali 𝑛 (ditulis 𝑎1
𝐴𝑚×𝑛 ) karena memiliki 𝑚 baris dan 𝑛 kolom. Sebagai 𝑎2
aturan, kurung siku [ ], kurung biasa ( ) atau [⋮]
bentuk || || digunakan untuk mengurangi susunan persegi 𝑎𝑛
panjang dari bilangan-bilangan tersebut. 𝑎𝑖 merupakan komponen-komponen vektor dimana
𝑎𝑖 ∈ ℝ dan 𝑖 = 1,2, … , 𝑛.
Teorema 1
Jika ukuran matriks 𝐴 dan 𝐵 adalah sedemikian sehingga Definisi 5 (Ruang Vektor)
operasi matriks dapat dikerjakan, maka Misalkan V sebarang himpunan dan 𝑉 ≠ ∅. Himpunan 𝑉
(a) (𝐴𝑇 )𝑇 = 𝐴 disebut ruang vektor atas lapangan 𝐿 terhadap operasi
(b) (𝐴 + 𝐵)𝑇 = 𝐴𝑇 + 𝐵𝑇 dan (𝐴 − 𝐵)𝑇 = 𝐴𝑇 − 𝐵𝑇 ” + " dan ”. " yang didefinisikan padanya jika (∀𝑢, 𝑣, 𝑤 ∈
(c) (𝑘𝐴)𝑇 = 𝑘𝐴𝑇 , 𝑘 skalar 𝑉)(∀𝑘, 𝑙, ∈ 𝐿) dipenuhi aksioma-aksioma berikut :
(d) (𝐴𝐵)𝑇 = 𝐵𝑇 𝐴𝑇 1. 𝒖 + 𝒗 ∈ 𝑽
2. (𝒖 + 𝒗) + 𝒘 = 𝒖 + (𝒗 + 𝑤)
Definisi 2 (Matriks Simetris Miring) 3. 𝒖 + 0 = 0 + 𝒖
Diberikan matriks bujur sangkar 𝐴 maka matriks simetris 4. 𝒖 + (−𝒖) = 0
miring adalah matriks yang memenuhi: 5. 𝒖 + 𝒗 = 𝒗 + 𝒖
−𝐴 = 𝐴𝑇 6. 𝑘𝒖 ∈ 𝑽
7. 𝑘(𝑙𝒖) = (𝑘𝑙)𝒖
Contoh 1 8. 𝑘(𝒖 + 𝒗) = 𝑘𝒖 + 𝑘𝒗
0 3 −4
9. (𝑘 + 𝑙)𝒖 = 𝑘𝒖 + 𝑙𝒖
A = [−3 0 5 ] − 𝐴 = (−1)𝐴
10. 1 𝒖 = 𝒖
4 −5 0
0 3 −4
= (−1) [−3 0 5] Definisi 6 (Bilangan Kompleks)
4 −5 0 Sebuah bilangan kompleks 𝑧 ∈ ℂ terdiri atas bagian nyata
0 −3 4 𝑥 = 𝑅𝑒(𝑧) dan bagian imajiner 𝑦 = 𝐼𝑚(𝑧) dengan bentuk
=[ 3 0 −5] 𝑧 = 𝑥 + 𝑖𝑦. Untuk 𝑖 sebuah bilangan imajiner 𝑖 = √−1.
−4 5 0 Untuk selanjutnya bilangan kompleks 𝑧𝑛 = 𝑥𝑛 + 𝑖𝑦𝑛
0 −3 4
dengan 𝑛 = 1,2,3, …
𝐴𝑇 = [ 3 0 −5]
−4 5 0 Definisi 7 (Kesekawanan/Conjugation)
Jadi −𝐴 = 𝐴𝑇
Diberikan 𝑧 ∈ ℂ, 𝑧 = 𝑥 + 𝑖𝑦 maka sekawan 𝑧 dituliskan
Definisi 3 ( Matriks Hermitian ) sebagai 𝑧̅ dan didefinisikan sebagai 𝑧̅ = 𝑥 − 𝑖𝑦, 𝑧̅ ∈ ℂ.
Diberikan matriks kompleks bujur sangkar 𝐴 maka
matriks Hermitian adalah matriks yang memenuhi :
𝐴 = ̅̅
𝐴̅̅
𝑇

Silaka|Patty |Talakua
Barekeng Vol. 7 No. 2 Hal. 19 – 26 (2013) 21

Definisi 8 (Pembagian Bilangan Kompleks) 𝑖 −2 − 𝑖


𝐴∗ = [ ] = −𝐴
Diberikan 𝑧1 , 𝑧2 ∈ ℂ , hasil pembagian dua bilangan 2−𝑖 0

kompleks berlaku sesuai dengan: Karena 𝐴 = −𝐴 , maka 𝐴 adalah matriks Skew
𝑧1 𝑧1 𝑧̅2 Hermitian.
= Untuk matriks 𝐵 , dengan mentranspose-konjugatkan
𝑧2 𝑧2 𝑧̅2
matriks 𝐵 maka diperoleh:
Teorema 2 𝑖 −2 + 𝑖 2+𝑖
Operasi-operasi yang didefinisikan pada bilangan 𝐵𝑇 = [ 2 + 𝑖 0 −3 − 2𝑖 ]
kompleks memenuhi hukum-hukum berikut: −2 + 𝑖 3 − 2𝑖 0
(a) Hukum komutatif ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝑖 −2 + 𝑖 2+𝑖
(i).𝑧1 + 𝑧2 = 𝑧2 + 𝑧1 ; ii). 𝑧1 𝑧2 = 𝑧2 𝑧1 ̅̅̅̅
𝐵𝑇 = [ 2 + 𝑖 0 −3 − 2𝑖]
(b) Hukum asosiatif
−2 + 𝑖 3 − 2𝑖 0
(i).𝑧1 + (𝑧2 + 𝑧3 ) = (𝑧1 + 𝑧2 ) + 𝑧3 ;
(ii). 𝑧1 (𝑧2 𝑧3 ) = (𝑧1 𝑧2 )𝑧3 𝑖̅ ̅̅̅̅̅̅̅̅̅
−2 + 𝑖 ̅̅̅̅̅̅
2+𝑖
(c) Hukum distributif = [ ̅̅̅̅̅̅
2+𝑖 0̅ ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
−3 − 2𝑖]
𝑧1 (𝑧2 + 𝑧3 ) = (𝑧1 𝑧2 + 𝑧1 𝑧3 ) ̅̅̅̅̅̅̅̅̅
−2 + 𝑖 ̅̅̅̅̅̅̅̅
3 − 2𝑖 0̅
(d) Distributivitas kesekawanan
(i). ̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝑧1 + 𝑧2 = 𝑧̅1 + ̅̅̅ 𝑧2 ; −𝑖 −2 − 𝑖 2−𝑖
(ii). ̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝑧1 − 𝑧2 = 𝑧̅1 − ̅̅̅;𝑧2 𝐵∗ = [ 2 − 𝑖 0 −3 + 2𝑖 ] = −𝐵
(iii). ̅̅̅̅̅̅
𝑧1 𝑧2 = 𝑧̅1 ̅̅̅;
𝑧2 −2 − 𝑖 3 + 2𝑖 0
(iv). ̅̅̅̅̅̅̅
𝑧1 /𝑧2 = 𝑧̅1 /𝑧̅2 Karena 𝐵 ∗ = −𝐵 , maka 𝐵 adalah Skew Hermitian.
(e) ̅̅̅̅
(𝑧̅) = 𝑧
(f) 𝑧𝑧̅ = (𝑥 + 𝑖𝑦)(𝑥 − 𝑖𝑦) Sifat-Sifat Matriks Skew Hermitian
2 Sifat 1
= 𝑥 2 + 𝑦 2 = (𝑅𝑒(𝑧)) +
Untuk sebarang matriks 𝐴 ∈ ℂ𝑛×𝑛 dengan transpose
konjugatnya 𝐴∗ ∈ ℂ𝑛×𝑛 , maka berlaku:
(a) 𝐴 + 𝐴∗ ∈ ℋ𝑛
HASIL DAN PEMBAHASAN
(b) 𝐴 − 𝐴∗ ∈ 𝒮𝐻𝑛
Bukti :
Matriks Skew Hermitian
Ambil sebarang 𝐴 ∈ ℂ𝑛×𝑛 dengan transpose konjugatnya
Definisi 9
𝐴∗ ∈ ℂ𝑛×𝑛
Sebuah matriks 𝐴 ∈ ℂ𝑛×𝑛 dengan transpose 𝑎11 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛 ̅̅̅̅
𝑎11 ̅̅̅̅
𝑎21 ⋯ ̅̅̅̅̅
𝑎𝑛1
konjugatnya 𝐴∗ disebut Matriks Skew Hermitian jika, 𝑎21 𝑎22 ⋯ 𝑎2𝑛 ̅̅̅̅
𝑎 ̅̅̅̅
𝑎 ⋯ 𝑎𝑛2
̅̅̅̅̅
12 22
−𝐴 = 𝐴∗ dengan elemen-elemen penyusunnya 𝐴=[ ⋮ ⋮ ] ,𝐴∗ = [ ]
⋮ ⋮ ⋮ ⋮
merupakan bilangan kompleks, dan semua elemen pada
𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 ⋯ 𝑎𝑛𝑛 𝑎1𝑛 ̅̅̅̅̅
̅̅̅̅̅ 𝑎2𝑛 ⋯ ̅̅̅̅̅
𝑎𝑛𝑛
diagonal utama merupakan bilangan imajiner. Elemen
dimana untuk setiap 𝑎𝑘𝑙 , ̅̅̅̅
𝑎𝑘𝑙 ∈ ℂ
pada baris ke-k kolom ke-l sama dengan negatif konjugat
kompleks dari elemen pada baris ke-l kolom ke-k, atau dan 𝑎𝑘𝑙 = 𝑥𝑘𝑙 + 𝑖𝑦𝑘𝑙 , ̅̅̅̅𝑎𝑘𝑙 = 𝑥𝑘𝑙 − 𝑖𝑦𝑘𝑙 dengan 𝑘, 𝑙 =
dengan kata lain untuk setiap 𝑎𝑘𝑙 , 𝑎𝑙𝑘 ∈ ℂ dan 𝑘, 𝑙 = 1,2, … , 𝑛.
1,2, … , 𝑛, berlaku 𝑎𝑘𝑙 = −𝑎
̅̅̅̅𝑙𝑘
(a). Dengan menjumlahkan matriks 𝐴 ∈ ℂ𝑛×𝑛 dan
Matriks Skew Hermitian 𝐴 dinotasikan dengan:
𝑎11 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛 𝐴∗ ∈ ℂ𝑛×𝑛 diperoleh:
𝑎21 𝑎22 ⋯ 𝑎2𝑛 𝑎11 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛 ̅̅̅̅
𝑎 11 𝑎21 ⋯ ̅̅̅̅
̅̅̅̅ 𝑎𝑛1
𝐴 = {[ ⋮ ⋮ ] |𝑎𝑘𝑙 = −𝑎̅𝑙𝑘 ∈ ℂ , 𝑎𝑘𝑘 ∈ 𝑖𝑚(𝑧)} 𝑎 𝑎 ⋯ 𝑎 ̅̅̅̅
𝑎 ̅̅̅̅
𝑎 ⋯ ̅̅̅̅
𝑎𝑛2
⋮ 21 22 2𝑛 12 22
𝑎𝑛1 𝑎𝑛2
𝐴 + 𝐴∗ = [ ⋮ ⋮ ⋮ ]+[ ⋮ ⋮
]
⋯ 𝑎𝑛𝑛 ⋮
Himpunan matriks-matriks Skew Hermitian dengan orde 𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 ⋯ 𝑎𝑛𝑛 𝑎1𝑛 ̅̅̅̅
̅̅̅̅ 𝑎2𝑛 ⋯ ̅̅̅̅
𝑎𝑛𝑛
𝑛 dinotasikan dengan 𝒮𝐻𝑛 . 𝑥11 + 𝑦11 𝑖 ⋯ 𝑥1𝑛 + 𝑦1𝑛 𝑖
𝑥21 + 𝑦21 𝑖 ⋯ 𝑥2𝑛 + 𝑦2𝑛 𝑖
=[ ]
Contoh 3 ⋮ ⋮ ⋮
−𝑖 2+𝑖 𝑥𝑛1 + 𝑦𝑛1 𝑖 ⋯ 𝑥𝑛𝑛 + 𝑦𝑛𝑛 𝑖
Matriks 𝐴 = [ ], 𝑥11 − 𝑦11 𝑖 ⋯ 𝑥𝑛1 − 𝑦𝑛1 𝑖
−2 + 𝑖 0 𝑥 − 𝑦12 𝑖 ⋯ 𝑥𝑛2 − 𝑦𝑛2 𝑖
𝑖 2+𝑖 −2 + 𝑖 + [ 12 ]
⋮ ⋮ ⋮
𝐵 = [−2 + 𝑖 0 3 − 2𝑖 ] adalah matriks Skew
𝑥1𝑛 − 𝑦1𝑛 𝑖 ⋯ 𝑥𝑛𝑛 − 𝑦𝑛𝑛 𝑖
2 + 𝑖 −3 − 2𝑖 0
Hermitian. (𝑥11 + 𝑦11 𝑖) + (𝑥11 − 𝑦11 𝑖) ⋯ (𝑥1𝑛 + 𝑦1𝑛 𝑖) + (𝑥𝑛1 − 𝑦𝑛1 𝑖)
Penyelesaian : (𝑥21 + 𝑦21 𝑖) + (𝑥12 − 𝑦12 𝑖) ⋯ (𝑥2𝑛 + 𝑦2𝑛 𝑖) + (𝑥𝑛2 − 𝑦𝑛2 𝑖)
Untuk matriks 𝐴 , dengan mentranspose-konjugatkan =[ ]
⋮ ⋮ ⋮
matriks 𝐴 maka diperoleh: (𝑥𝑛1 + 𝑦𝑛1 𝑖) + (𝑥1𝑛 − 𝑦1𝑛 𝑖) ⋯ (𝑥𝑛𝑛 + 𝑦𝑛𝑛 𝑖) + (𝑥𝑛𝑛 − 𝑦𝑛𝑛 𝑖)
−𝑖 −2 + 𝑖 Dimisalkan 𝐴 + 𝐴∗ = 𝐵 maka,
𝐴𝑇 = [ ] 2𝑥11 𝑏12 ⋯ 𝑏1𝑛
2+𝑖 0
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝑇 = [ −𝑖
̅̅̅̅ −2 + 𝑖 𝑏 2𝑥22 ⋯ 𝑏2𝑛
𝐴 ] 𝐴 + 𝐴 = 𝐵 = [ 21

]
2+𝑖 0 ⋮ ⋮ ⋮
̅̅̅̅̅̅̅̅̅ 𝑏𝑛1 𝑏𝑛2
= [ −𝑖 ̅̅̅ −2 + 𝑖] ⋯ 2𝑥𝑛𝑛
̅̅̅̅̅̅
2+𝑖 0̅

Silaka|Patty |Talakua
Barekeng Vol. 7 No. 2 Hal. 19 – 26 (2013) 22

Dengan, Dimisalkan 𝐴 − 𝐴∗ = 𝐶 maka,


𝑏12=(𝑥12 +𝑥21)+(𝑦12 –𝑦21)𝑖 … 𝑏1𝑛=(𝑥1𝑛 +𝑥𝑛1 )+(𝑦1𝑛 −𝑦𝑛1 )𝑖 2𝑦11 𝑖 𝑐12 ⋯ 𝑐1𝑛
… 𝑐 2𝑦22 𝑖 ⋯ 𝑐2𝑛
𝑏21=(𝑥21 +𝑥12)+(𝑦21 −𝑦12)𝑖 𝑏2𝑛=(𝑥2𝑛 +𝑥𝑛2 )+(𝑦2𝑛 −𝑦𝑛2 )𝑖 𝐴 − 𝐴∗ = 𝐶 = [ 21 ]
⋮ ⋮ ⋮
⋮ ⋮
𝑐𝑛1 𝑐𝑛2 ⋯ 2𝑦𝑛𝑛 𝑖
𝑏𝑛1=(𝑥𝑛1 +𝑥1𝑛 )+(𝑦𝑛1 –𝑦1𝑛)𝑖 𝑏𝑛2=(𝑥𝑛2 +𝑥2𝑛 )+(𝑦𝑛2 −𝑦2𝑛 )𝑖
Dengan,
𝑐12=(𝑥12 −𝑥21)+(𝑦12 +𝑦21 )𝑖 … 𝑐1𝑛=(𝑥1𝑛 −𝑥𝑛1)+(𝑦1𝑛 +𝑦𝑛1)𝑖
Untuk membuktikan bahwa 𝐴 + 𝐴∗ = 𝐵 adalah 𝑐21=(𝑥21 −𝑥12)+(𝑦21 +𝑦12 )𝑖 … 𝑐2𝑛=(𝑥2𝑛 −𝑥𝑛2)+(𝑦2𝑛 +𝑦𝑛2)𝑖
Hermitian, cukup ditunjukan bahwa 𝐵 = 𝐵 ∗ . ⋮ ⋮
Dengan mentranspose-konjugatkan matriks 𝐵 maka 𝑐𝑛1=(𝑥𝑛1 −𝑥1𝑛 )+(𝑦𝑛1 +𝑦1𝑛 )𝑖 𝑐𝑛2=(𝑥𝑛2 −𝑥2𝑛 )+(𝑦𝑛2 +𝑦2𝑛 )𝑖
diperoleh :
2𝑥11 𝑏21 ⋯ 𝑏𝑛1
𝑏 2𝑥22 ⋯ 𝑏𝑛2 Untuk membuktikan bahwa 𝐴 − 𝐴∗ = 𝐶 adalah Skew
𝐵𝑇 = [ 12 ] Hermitian, cukup ditunjukan bahwa −𝐶 = 𝐶 ∗.
⋮ ⋮ ⋮
𝑏1𝑛 𝑏2𝑛 ⋯ 2𝑥𝑛𝑛 Dengan mentranspose-konjugatkan matriks 𝐶 maka
2𝑥11 ⋯ (𝑥𝑛1 + 𝑥1𝑛 ) + (𝑦𝑛1 – 𝑦1𝑛 )𝑖 diperoleh :
(𝑥12 + 𝑥21 ) + (𝑦12 – 𝑦21 )𝑖 ⋯ (𝑥𝑛2 + 𝑥2𝑛 ) + (𝑦𝑛2 − 𝑦2𝑛 )𝑖 2𝑦11𝑖 𝑐21 ⋯ 𝑐𝑛1
=[ ]
⋮ ⋮ ⋮ 𝑐 2𝑦22𝑖 ⋯ 𝑐𝑛2
(𝑥1𝑛 + 𝑥𝑛1 ) + (𝑦1𝑛 − 𝑦𝑛1 )𝑖 ⋯ 2𝑥𝑛𝑛 𝐶 𝑇 = [ 12 ]
⋮ ⋮ ⋮
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅ 𝑐1𝑛 𝑐2𝑛 ⋯ 2𝑦𝑛𝑛𝑖
2𝑥11 ⋯ (𝑥𝑛1 + 𝑥1𝑛 ) + (𝑦𝑛1 – 𝑦1𝑛 )𝑖
̅̅̅̅ (𝑥12 + 𝑥21 ) + (𝑦12 – 𝑦21 )𝑖 ⋯ (𝑥𝑛2 + 𝑥2𝑛 ) + (𝑦𝑛2 − 𝑦2𝑛 )𝑖 2𝑦11𝑖 ⋯ (𝑥𝑛1 − 𝑥1𝑛 ) + (𝑦𝑛1 + 𝑦1𝑛 )𝑖
𝑇
𝐵 =[ ]
⋮ ⋮ ⋮ (𝑥12 − 𝑥21 ) + (𝑦12 + 𝑦21 )𝑖 ⋯ (𝑥𝑛2 − 𝑥2𝑛 ) + (𝑦𝑛2 + 𝑦2𝑛 )𝑖
(𝑥1𝑛 + 𝑥𝑛1 ) + (𝑦1𝑛 – 𝑦𝑛1 )𝑖 ⋯ 2𝑥𝑛𝑛 =[ ]
⋮ ⋮ ⋮
(𝑥1𝑛 − 𝑥𝑛1 ) + (𝑦1𝑛 + 𝑦𝑛1 )𝑖 ⋯ 2𝑦 𝑛𝑛𝑖
̅̅̅̅̅̅
2𝑥11 ⋯ ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
(𝑥𝑛1 + 𝑥1𝑛 ) + (𝑦𝑛1 – 𝑦1𝑛 )𝑖
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
(𝑥 + 𝑥 ) + (𝑦 – 𝑦 )𝑖 ⋯ ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
(𝑥 𝑛2 + 𝑥2𝑛 ) + (𝑦𝑛2 − 𝑦2𝑛 )𝑖 ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
2𝑦11𝑖 ⋯ (𝑥𝑛1 − 𝑥1𝑛 ) + (𝑦𝑛1 + 𝑦1𝑛 )𝑖
= 12 21 12 21
⋮ ⋮ ⋮ (𝑥12 − 𝑥21 ) + (𝑦12 + 𝑦21 )𝑖 ⋯ (𝑥𝑛2 − 𝑥2𝑛 ) + (𝑦𝑛2 + 𝑦2𝑛 )𝑖
[̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
(𝑥1𝑛 + 𝑥𝑛1 ) + (𝑦1𝑛 − 𝑦𝑛1 )𝑖 ⋯ ̅̅̅̅̅̅
2𝑥 ] =[ ]
𝑛𝑛 ⋮ ⋮ ⋮
(𝑥1𝑛 − 𝑥𝑛1 ) + (𝑦1𝑛 + 𝑦𝑛1 )𝑖 ⋯ 2𝑦𝑛𝑛𝑖
2𝑥11 ⋯ (𝑥𝑛1 + 𝑥1𝑛 ) − (𝑦𝑛1 – 𝑦1𝑛 )𝑖
(𝑥12 + 𝑥21 ) − (𝑦12 – 𝑦21 )𝑖 ⋯ (𝑥𝑛2 + 𝑥2𝑛 ) − (𝑦𝑛2 − 𝑦2𝑛 )𝑖 ̅̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
⋯ (𝑥
=[ ] 2𝑦 11𝑖 𝑛1 − 𝑥1𝑛 ) + (𝑦𝑛1 + 𝑦1𝑛 )𝑖
⋮ ⋮ ⋮ ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
(𝑥 ) (𝑦 )𝑖 ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
(𝑥
= 12 − 𝑥21 + 12 + 𝑦21 ⋯ 𝑛2 − 𝑥2𝑛 ) + (𝑦𝑛2 + 𝑦2𝑛 )𝑖
(𝑥1𝑛 + 𝑥𝑛1 ) − (𝑦1𝑛 − 𝑦𝑛1 )𝑖 ⋯ 2𝑥 𝑛𝑛 ⋮ ⋮ ⋮
[̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
(𝑥1𝑛 − 𝑥𝑛1 ) + (𝑦1𝑛 + 𝑦𝑛1 )𝑖 ⋯ ̅̅̅̅̅̅̅
2𝑦𝑛𝑛𝑖 ]
̅̅̅̅
𝐵𝑇 = 𝐵∗
2𝑥11 ⋯ (𝑥1𝑛 + 𝑥𝑛1 ) + (𝑦1𝑛 − 𝑦𝑛1 )𝑖 −2𝑦11𝑖 ⋯ (𝑥𝑛1 − 𝑥1𝑛 ) − (𝑦𝑛1 + 𝑦1𝑛 )𝑖
(𝑥21 + 𝑥12 ) + (𝑦21 − 𝑦12 )𝑖 ⋯ (𝑥2𝑛 + 𝑥𝑛2 ) + (𝑦2𝑛 − 𝑦𝑛2 )𝑖 (𝑥12 − 𝑥21 ) − (𝑦12 + 𝑦21 )𝑖 ⋯ (𝑥𝑛2 − 𝑥2𝑛 ) − (𝑦𝑛2 + 𝑦2𝑛 )𝑖
=[ ] =[ ]
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
(𝑥𝑛1 + 𝑥1𝑛 ) + (𝑦𝑛1 – 𝑦1𝑛 )𝑖 ⋯ 2𝑥𝑛𝑛 (𝑥1𝑛 − 𝑥𝑛1 ) − (𝑦1𝑛 + 𝑦𝑛1 )𝑖 ⋯ −2𝑦𝑛𝑛𝑖

2𝑥11 𝑏12 ⋯ 𝑏1𝑛 ̅̅̅̅


𝐶𝑇 = 𝐶∗
𝑏 2𝑥22 ⋯ 𝑏2𝑛
𝐵 ∗ = [ 21 ]=𝐵
⋮ ⋮ ⋮ −2𝑦11𝑖 ⋯ (−𝑥1𝑛 + 𝑥𝑛1 ) − (𝑦1𝑛 + 𝑦𝑛1 )𝑖
𝑏𝑛1 𝑏𝑛2 ⋯ 2𝑥𝑛𝑛 (−𝑥21 + 𝑥12 ) − (𝑦21 + 𝑦12 )𝑖 ⋯ (−𝑥2𝑛 + 𝑥𝑛2 ) − (𝑦2𝑛 + 𝑦𝑛2 )𝑖
=[ ]
⋮ ⋮ ⋮
Dengan, (−𝑥𝑛1 + 𝑥1𝑛 ) − (𝑦𝑛1 + 𝑦1𝑛 )𝑖 ⋯ −2𝑦𝑛𝑛𝑖
𝑏12=(𝑥12 +𝑥21)+(𝑦12 −𝑦21 )𝑖 … 𝑏1𝑛=(𝑥1𝑛 +𝑥𝑛1)+(𝑦1𝑛 −𝑦𝑛1)𝑖
𝑏21=(𝑥21 +𝑥12)+(𝑦21 −𝑦12 )𝑖 … 𝑏2𝑛=(𝑥2𝑛 +𝑥𝑛2)+(𝑦2𝑛 −𝑦𝑛2)𝑖 −2𝑦11 𝑖 𝑐12 ⋯ 𝑐1𝑛
⋮ ⋮ 𝑐 −2𝑦22 𝑖 ⋯ 𝑐2𝑛
𝑏𝑛1=(𝑥𝑛1 +𝑥1𝑛 )+(𝑦𝑛1 −𝑦1𝑛 )𝑖 𝑏𝑛2=(𝑥𝑛2 +𝑥2𝑛 )+(𝑦𝑛2−𝑦2𝑛 )𝑖 𝐶 = [ 21

] = −𝐶
⋮ ⋮ ⋮
𝑐𝑛1 𝑐𝑛2 ⋯ −2𝑦𝑛𝑛 𝑖
Karna 𝐵 = 𝐵 ∗ , maka 𝐴 + 𝐴∗ = 𝐵 adalah Hermitian. Dengan,
𝑐12=(−𝑥12 +𝑥21)−(𝑦12 +𝑦21)𝑖 … 𝑐1𝑛=(−𝑥1𝑛 + 𝑥𝑛1)−(𝑦1𝑛 +𝑦𝑛1 )𝑖
𝑛×𝑛
(b). Dengan mengurangkan matriks 𝐴 ∈ ℂ dan 𝑐21=(−𝑥21 + 𝑥12)−(𝑦21 +𝑦12 )𝑖 … 𝑐2𝑛=(−𝑥2𝑛 + 𝑥𝑛2)−(𝑦2𝑛 +𝑦𝑛2)𝑖
𝐴∗ ∈ ℂ𝑛×𝑛 diperoleh : ⋮ ⋮
𝑎11 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛 𝑎11 𝑎
̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅
21 ⋯ 𝑎
̅̅̅̅̅
𝑛1 𝑐𝑛1=(−𝑥𝑛1 +𝑥1𝑛 )−(𝑦𝑛1 +𝑦1𝑛 )𝑖 𝑐𝑛2=(−𝑥𝑛2 + 𝑥2𝑛 )−(𝑦𝑛2+𝑦2𝑛 )𝑖
𝑎 21 𝑎22 ⋯ 𝑎2𝑛 𝑎12 𝑎
̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅
22 ⋯ 𝑎
̅̅̅̅̅
𝑛2
𝐴 − 𝐴∗ = [ ⋮ ]−[ ]
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ Terlihat bahwa −𝐶 = 𝐶 ∗ . Karna −𝐶 = 𝐶 ∗ , maka
𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 ⋯ 𝑎𝑛𝑛 𝑎1𝑛 ̅̅̅̅̅
̅̅̅̅̅ 𝑎2𝑛 ⋯ ̅̅̅̅̅
𝑎𝑛𝑛 𝐴 − 𝐴∗ = 𝐶 adalah Skew Hermitian.
𝑥11 + 𝑦11 𝑖 ⋯ 𝑥1𝑛 + 𝑦1𝑛 𝑖 𝑥11 − 𝑦11 𝑖 ⋯ 𝑥𝑛1 − 𝑦𝑛1 𝑖
𝑥21 + 𝑦21 𝑖 ⋯ 𝑥2𝑛 + 𝑦2𝑛 𝑖 𝑥 − 𝑦12 𝑖 ⋯ 𝑥𝑛2 − 𝑦𝑛2 𝑖
=[ ] − [ 12 ] Sifat 2
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
𝑥𝑛1 + 𝑦𝑛1 𝑖 ⋯ 𝑥𝑛𝑛 + 𝑦𝑛𝑛 𝑖 𝑥1𝑛 − 𝑦1𝑛 𝑖 ⋯ 𝑥𝑛𝑛 − 𝑦𝑛𝑛 𝑖 Suatu matriks 𝐴 ∈ ℂ𝑛×𝑛 ,dapat dituliskan sebagai jumlah
dari matriks Hermitian dan matriks Skew Hermitian
(𝑥11 + 𝑦11 𝑖) − (𝑥11 − 𝑦11 𝑖) ⋯ (𝑥1𝑛 + 𝑦1𝑛 𝑖) − (𝑥𝑛1 − 𝑦𝑛1 𝑖) 1 1
=[
(𝑥21 + 𝑦21 𝑖) − (𝑥12 − 𝑦12 𝑖) ⋯ (𝑥2𝑛 + 𝑦2𝑛 𝑖) − (𝑥𝑛2 − 𝑦𝑛2 𝑖)
] 𝐴 = (𝐴 + 𝐴∗ ) + (𝐴 − 𝐴∗ )
⋮ ⋮ ⋮ 2 2
(𝑥𝑛1 + 𝑦𝑛1 𝑖) − (𝑥1𝑛 − 𝑦1𝑛 𝑖) ⋯ (𝑥𝑛𝑛 + 𝑦𝑛𝑛 𝑖) − (𝑥𝑛𝑛 − 𝑦𝑛𝑛 𝑖) Bukti :
Dari sifat 1 diketahui bahwa
𝐴 + 𝐴∗ ∈ 𝐻𝑛 , dan 𝐴 − 𝐴∗ ∈ 𝒮𝐻𝑛

Silaka|Patty |Talakua
Barekeng Vol. 7 No. 2 Hal. 19 – 26 (2013) 23

Sehingga −𝑦11 𝑏 ̅̅̅̅


21 ⋯ 𝑏 ̅̅̅̅
𝑛1
1 1 1 ̅̅̅̅
𝑏12 −𝑦22 ⋯ 𝑏 ̅̅̅̅
(𝐴 + 𝐴∗ ) + (𝐴 − 𝐴∗ ) = ((𝐴 + 𝐴∗ ) + (𝐴 − 𝐴∗ )) = 𝑛2
2 2 2 ⋮ ⋮ ⋮
1
= ((𝐴 + 𝐴) + (𝐴∗ − 𝐴∗ )) [ ̅̅̅̅
𝑏1𝑛 ̅̅̅̅
𝑏2𝑛 ⋯ −𝑦𝑛𝑛 ]
2 Terlihat bahwa 𝑏𝑘𝑘 ∈ 𝑅𝑒(𝑧) , dan karena 𝑏𝑘𝑙 = 𝑏̅𝑙𝑘 ,
1
= (2𝐴) maka matriks 𝐵 ∗ dapat ditulis menjadi
2 −𝑦11 𝑏12 ⋯ 𝑏1𝑛
1
= ( . 2) 𝐴 𝑏 −𝑦22 ⋯ 𝑏2𝑛
2 𝐵 ∗ = [ 21 ]=𝐵
= 𝐴∎ ⋮ ⋮ ⋮
𝑏𝑛1 𝑏𝑛2 ⋯ −2𝑦𝑛𝑛
Sifat 3 Karena 𝐵 = 𝐵 ∗ maka 𝐵 adalah Hermitian.
𝐴 adalah Hermitian jika dan hanya jika 𝑖𝐴 adalah Skew
Hermitian (⇒)Diketahui 𝐴 Hermitian .
Akan ditunjukan bahwa 𝑖𝐴adalah Skew Hermitian.
Bukti : Ambil sebarang 𝐴 ∈ ℋ𝑛
(⇐)Diketahui 𝑖𝐴 Skew Hermitian. 𝑥11 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛
Akan ditunjukan 𝐴 adalah Hermitian. 𝑎21 𝑥22 ⋯ 𝑎2𝑛
𝐴=[ ⋮ ⋮ ]
Ambil sebarang 𝐴 ∈ 𝒮𝐻𝑛 ⋮
𝑦11 𝑖 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛 𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 ⋯ 𝑥𝑛𝑛
𝑎21 𝑦22 𝑖 ⋯ 𝑎2𝑛 Sehingga
𝐴=[ ] 𝑥11 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛
⋮ ⋮ ⋮ 𝑎21 𝑥22 ⋯ 𝑎2𝑛
𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 ⋯ 𝑦𝑛𝑛 𝑖 𝑖𝐴 = 𝑖 [ ⋮ ]
⋮ ⋮
Sehingga
𝑦11 𝑖 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛 𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 ⋯ 𝑥𝑛𝑛
𝑎21 𝑦22 𝑖 ⋯ 𝑎2𝑛
𝑖𝐴 = 𝑖 [ ] 𝑥11 𝑖 𝑎12 𝑖 ⋯ 𝑎1𝑛 𝑖
⋮ ⋮ ⋮ 𝑎21 𝑖 𝑥22 𝑖 ⋯ 𝑎2𝑛 𝑖
𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 ⋯ 𝑦𝑛𝑛 𝑖 =[ ]
⋮ ⋮ ⋮
𝑎𝑛1 𝑖 𝑎𝑛2 𝑖 ⋯ 𝑥𝑛𝑛 𝑖
𝑦11 𝑖 2 𝑎12 𝑖 ⋯ 𝑎1𝑛 𝑖
Dimisalkan 𝑖𝐴 = 𝐶 maka,
𝑎21 𝑖 𝑦22 𝑖 2 ⋯ 𝑎2𝑛 𝑖 𝑦11 𝑖 𝑐12 ⋯ 𝑐1𝑛
=
⋮ ⋮ ⋮ 𝑐21 𝑦22 𝑖 ⋯ 𝑐2𝑛
[ 𝑎𝑛1 𝑖 𝑎𝑛2 𝑖 ⋯ 𝑦𝑛𝑛 𝑖 2 ] 𝑖𝐴 = 𝐶 = [ ]
⋮ ⋮ ⋮
Dimisalkan 𝑖𝐴 = 𝐵 maka, 𝑐𝑛1 𝑐𝑛2 ⋯ 𝑦𝑛𝑛𝑖
−𝑦11 𝑏12 ⋯ 𝑏1𝑛 Untuk membuktikan bahwa 𝑖𝐴 = 𝐶 adalah Skew
𝑏21 −𝑦22 ⋯ 𝑏2𝑛 hermitian cukup ditunjukan bahwa 𝐶 = −𝐶 ∗ ,
𝑖𝐴 = 𝐵 = [ ]
⋮ ⋮ ⋮ 𝑐𝑘𝑙 = −𝑐
̅̅̅̅𝑙𝑘 , 𝑐𝑘𝑘 ∈ 𝐼𝑚(𝑧)
𝑏𝑛1 𝑏𝑛2 ⋯ −𝑦𝑛𝑛 Untuk matriks 𝐶, dengan mentranspose-konjugatkan
Untuk membuktikan bahwa 𝑖𝐴 = 𝐵 adalah matriks 𝐶maka diperoleh :
Hermitian cukup ditunjukan bahwa 𝐵 = 𝐵 ∗ , 𝑏𝑘𝑙 = 𝑦11 𝑖 𝑐21 ⋯ 𝑐𝑛1
𝑏̅𝑙𝑘 , 𝑏𝑘𝑘 ∈ 𝑅𝑒(𝑧) 𝑐 12 𝑦 22 𝑖 ⋯ 𝑐𝑛2
Dengan mentranspose-konjugatkan matriks 𝐵 maka 𝐶𝑇 = [ ]
⋮ ⋮ ⋮
diperoleh : 𝑐1𝑛 𝑐2𝑛 ⋯ 𝑦𝑛𝑛 𝑖
−𝑦11 𝑏21 ⋯ 𝑏𝑛1
𝑇 𝑏12 −𝑦22 ⋯ 𝑏𝑛2 ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝑦11 𝑖 𝑐21 ⋯ 𝑐𝑛1
𝐵 =[ ]
⋮ ⋮ ⋮ 𝑐12 𝑦22 𝑖 ⋯ 𝑐𝑛2
̅̅̅̅
𝐶𝑇 = [ ⋮ ]
𝑏1𝑛 𝑏2𝑛 ⋯ −𝑦𝑛𝑛 ⋮ ⋮
𝑐1𝑛 𝑐2𝑛 ⋯ 𝑦𝑛𝑛 𝑖
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
−𝑦11 𝑏21 ⋯ 𝑏𝑛1 ̅̅̅̅̅
𝑦11 𝑖 𝑐̅̅̅̅
21 ⋯ ̅̅̅̅
𝑐𝑛1
𝑏 −𝑦 ⋯ 𝑏𝑛2 ̅̅̅̅
𝑐12 ̅̅̅̅̅
𝑦22 𝑖 ⋯ ̅̅̅̅ 𝑐𝑛2
̅̅̅̅
𝐵𝑇 = [ 12 22
] =[ ]
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
𝑏1𝑛 𝑏2𝑛 ⋯ −𝑦𝑛𝑛 𝑐1𝑛 ̅̅̅̅
̅̅̅̅ 𝑐2𝑛 ⋯ ̅̅̅̅̅ 𝑦𝑛𝑛 𝑖

̅̅̅̅̅̅̅
−𝑦 ̅̅̅̅
𝑏 ⋯ 𝑏̅̅̅̅ −𝑦11 𝑖 𝑐̅̅̅̅
21 ⋯ ̅̅̅̅
𝑐𝑛1
11 21 𝑛1
̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
𝑐12 −𝑦22 𝑖 ⋯ ̅̅̅̅
𝑐𝑛2
𝑏12 −𝑦
̅̅̅̅̅̅̅
22 ⋯ 𝑏 𝑛2 =[ ]
= ⋮ ⋮ ⋮
⋮ ⋮ ⋮
̅̅̅̅ ̅̅̅̅ 𝑐1𝑛
̅̅̅̅ 𝑐2𝑛
̅̅̅̅ ⋯ −𝑦𝑛𝑛 𝑖
[ 1𝑛𝑏 𝑏2𝑛 ⋯ ̅̅̅̅̅̅̅]
−𝑦𝑛𝑛
𝑦11 𝑖 ̅̅̅̅̅̅
−𝑐21 ⋯ −𝑐
̅̅̅̅̅̅
𝑛1
̅̅̅̅̅̅
−𝑐 12 𝑦22 𝑖 ⋯ ̅̅̅̅̅̅
−𝑐𝑛2
−𝐶 ∗ = [ ]
⋮ ⋮ ⋮
−𝑐1𝑛 ̅̅̅̅̅̅
̅̅̅̅̅̅ −𝑐2𝑛 ⋯ 𝑦𝑛𝑛 𝑖
Silaka|Patty |Talakua
Barekeng Vol. 7 No. 2 Hal. 19 – 26 (2013) 24

Terlihat bahwa 𝑐𝑘𝑘 ∈ 𝐼𝑚(𝑧) , dan karena 𝑐𝑘𝑙 = −𝑐̅𝑙𝑘 , −𝛾11 𝑖 𝑐̅̅̅̅
21 ⋯ 𝑐̅̅̅̅
𝑛1
maka matriks −𝐶 ∗ dapat ditulis menjadi ̅̅̅̅
𝑐12 −𝛾22 𝑖 ⋯ ̅̅̅̅
𝑐𝑛2
𝑦11 𝑖 𝑐12 ⋯ 𝑐1𝑛 =[ ]
⋮ ⋮ ⋮
𝑐 21 𝑦22 𝑖 ⋯ 𝑐2𝑛 𝑐1𝑛 ̅̅̅̅
̅̅̅̅ 𝑐2𝑛 ⋯ −𝛾𝑛𝑛 𝑖
−𝐶 ∗ = [ ]= 𝐶
⋮ ⋮ ⋮
𝑐𝑛1 𝑐𝑛2 ⋯ 𝑦𝑛𝑛 𝑖 −𝑐21 ⋯ ̅̅̅̅̅̅
𝛾11 𝑖 ̅̅̅̅̅̅ −𝑐𝑛1
Karena 𝐶 = −𝐶 ∗ , maka 𝐶 adalah Skew hermitian. −𝑐 ̅̅̅̅
12 𝛾22 𝑖 ⋯ −𝑐̅̅̅̅
𝑛2
−𝐶 ∗ = [ ]
Dari(⇐)dan (⇐) maka sifat 3 terbukti. ⋮ ⋮ ⋮
−𝑐1𝑛 −𝑐̅̅̅̅
̅̅̅̅̅̅ 2𝑛 ⋯ 𝛾𝑛𝑛 𝑖
Sifat 4 ̅̅̅̅𝑙𝑘 , 𝑐𝑘𝑘 ∈ 𝐼𝑚(𝑧) maka matriks −𝐶 ∗ dapat
Karena 𝑐𝑘𝑙 = −𝑐
Diberikan 𝐴, 𝐵 matriks Skew Hermitian ditulis menjadi
a) 𝐴 + 𝐵 adalah Skew Hermitian 𝛾11 𝑖 𝑐12 ⋯ 𝑐1𝑛
b) Jika 𝐴𝐵 = 𝐵𝐴 (berlaku sifat komutatif) maka 𝑐21 𝛾22 𝑖 ⋯ 𝑐2𝑛
−𝐶 ∗ = [ ]=𝐶
𝐴𝐵adalah Skew Hermitian ⋮ ⋮ ⋮
c) Jika c∈ ℛ,maka c𝐴 adalah Skew Hermitian 𝑐𝑛1 𝑐𝑛2 ⋯ 𝛾𝑛𝑛 𝑖
Karna 𝐶 = −𝐶 ∗ , maka 𝐴 + 𝐵 = 𝐶 adalah Skew
Bukti : Hermitian
Diketahui 𝐴, 𝐵 adalah matriks Skew Hermitian.
Akan ditunjukan: b) Jika 𝐴𝐵 = 𝐵𝐴 (berlaku sifat komutatif) maka 𝐴𝐵
a) 𝐴 + 𝐵 adalah matriks Skew Hermitian adalah Skew Hermitian.
Ambil sebarang matriks 𝐴, 𝐵 ∈ 𝒮𝐻𝑛 Ambil sebarang 𝐴, 𝐵 ∈ 𝒮𝐻𝑛
Dengan, 𝛼11 𝑖 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛
𝛼11 𝑖 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛 𝛽11 𝑖 𝑏12 ⋯ 𝑏1𝑛 𝑎21 𝛼22 𝑖 ⋯ 𝑎2𝑛
𝑎21 𝛼22 𝑖 ⋯ 𝑎2𝑛 𝑏 𝛽22 𝑖 ⋯ 𝑏2𝑛 𝐴=[ ],𝐵
𝐴=[ ], 𝐵 = [ 21 ]
⋮ ⋮ ⋮
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ 𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 ⋯ 𝛼𝑛𝑛 𝑖
𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 ⋯ 𝛼𝑛𝑛 𝑖 𝑏𝑛1 𝑏𝑛2 ⋯ 𝛽𝑛𝑛 𝑖 𝛽11 𝑖 𝑏12 ⋯ 𝑏1𝑛
Maka 𝑏 𝛽22 𝑖 ⋯ 𝑏2𝑛
𝛼11 𝑖 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛 𝛽11 𝑖 𝑏12 ⋯ 𝑏1𝑛 = [ 21 ]
⋯ 𝑎2𝑛 ⋮ ⋮ ⋮
𝑎21 𝛼22 𝑖 𝑏 𝛽22 𝑖 ⋯ 𝑏2𝑛
𝐴+𝐵 =[ ] + [ 21 ] 𝑏𝑛1 𝑏𝑛2 ⋯ 𝛽𝑛𝑛 𝑖
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 ⋯ 𝛼𝑛𝑛 𝑖 𝑏𝑛1 𝑏𝑛2 ⋯ 𝛽𝑛𝑛 𝑖
𝛼11 𝑖 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛 𝛽11 𝑖 𝑏12 ⋯ 𝑏1𝑛
𝑎21 𝛼22 𝑖 ⋯ 𝑎2𝑛 𝑏 𝛽22 𝑖 ⋯ 𝑏2𝑛
𝛼11 𝑖 + 𝛽11 𝑖 𝑎12 + 𝑏12 ⋯ 𝑎1𝑛 + 𝑏1𝑛 𝐴𝐵 = [ ] [ 21 ]
𝑎 + 𝑏21 𝛼22 𝑖 + 𝛽22 𝑖 ⋯ 𝑎2𝑛 + 𝑏2𝑛 ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
= [ 21 ] 𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 ⋯ 𝛼𝑛𝑛 𝑖 𝑏𝑛1 𝑏𝑛2 ⋯ 𝛽𝑛𝑛 𝑖
⋮ ⋮ ⋮
𝑎𝑛1 + 𝑏𝑛1 𝑎𝑛2 + 𝑏𝑛2 ⋯ 𝛼𝑛𝑛 𝑖 + 𝛽𝑛𝑛 𝑖
𝛼11 𝑖𝛽11 𝑖 + ⋯ + 𝑎1𝑛 𝑏𝑛1 ⋯ 𝛼11 𝑖𝑏1𝑛 + ⋯ + 𝑎1𝑛 𝛽𝑛𝑛 𝑖
𝑎 𝛽 𝑖 + ⋯ + 𝑎2𝑛 𝑏𝑛1 ⋯ 𝑎21 𝑏1𝑛 + ⋯ + 𝑎2𝑛 𝛽𝑛𝑛 𝑖
Dimisalkan 𝐴 + 𝐵 = 𝐶 maka, = [ 21 11 ]
⋯ 𝑐1𝑛 ⋮ ⋮ ⋮
𝛾11 𝑖 𝑐12
⋯ 𝑐2𝑛 𝑎𝑛1 𝛽11 𝑖 + ⋯ + 𝛼𝑛𝑛 𝑖𝑏𝑛1 ⋯ 𝑎𝑛1 𝑏1𝑛 + ⋯ + 𝛼𝑛𝑛 𝑖𝛽𝑛𝑛 𝑖
𝑐21 𝛾22 𝑖
𝐶=[ ]
⋮ ⋮ ⋮
𝑐𝑛1 𝑐𝑛2 ⋯ 𝛾𝑛𝑛 𝑖 Jika hasil kali 𝐴𝐵𝑛 × 𝑛 matriks 𝐶, maka
𝑛
Untuk membuktikan bahwa 𝐴 + 𝐵 = 𝐶 adalah Skew
𝐶𝑖𝑗 = ∑ 𝑎𝑖𝑘 𝑏𝑘𝑗 𝑖 = 1, 2, … , 𝑛𝑗 = 1,2, … , 𝑛
Hermitian, cukup ditunjukan bahwa 𝐶 = −𝐶 ∗
𝑘=1
Dengan mentranspose-konjugatkan matriks 𝐶 diperoleh:
Sehingga ∑𝑛𝑘=1 𝑎𝑖𝑘 𝑏𝑘𝑗 ∈ ℂ (sifat tertutup terhadap
𝛾11 𝑖 𝑐21 ⋯ 𝑐𝑛1 pergandaan pada bilangan kompleks).
𝑐12 𝛾22 𝑖 ⋯ 𝑐𝑛2 Dengan cara yang sama diperoleh:
𝑇
𝐶 = [ ] 𝛽11 𝑖 𝑏12 ⋯ 𝑏1𝑛 𝑦11 𝑖 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛
⋮ ⋮ ⋮
𝑏21 𝛽22 𝑖 ⋯ 𝑏2𝑛 𝑎21 𝑦22 𝑖 ⋯ 𝑎2𝑛
𝑐1𝑛 𝑐2𝑛 ⋯ 𝛾𝑛𝑛 𝑖 𝐵𝐴 = [ ][ ]
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝛾11 𝑖 𝑐21 ⋯ 𝑐𝑛1 𝑏𝑛1 𝑏𝑛2 ⋯ 𝛽𝑛𝑛 𝑖 𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 ⋯ 𝑦𝑛𝑛 𝑖
𝑐12 𝛾22 𝑖 ⋯ 𝑐𝑛2
̅̅̅̅
𝐶𝑇 = [ ⋮ ] 𝛽11 𝑖𝛼11 𝑖 + ⋯ + 𝑏1𝑛 𝑎𝑛1 ⋯ 𝛽11 𝑖𝑎1𝑛 + ⋯ + 𝑏1𝑛 𝛼𝑛𝑛 𝑖
⋮ ⋮ 𝑏 𝛼 𝑖 + ⋯ + 𝑏2𝑛 𝑎𝑛1 ⋯ 𝑏21 𝑎1𝑛 + ⋯ + 𝑏2𝑛 𝛼𝑛𝑛 𝑖
𝑐1𝑛 𝑐2𝑛 ⋯ 𝛾𝑛𝑛 𝑖 = [ 21 11 ]
⋮ ⋮ ⋮
𝑏𝑛1 𝛼11 𝑖 + ⋯ + 𝛽𝑛𝑛 𝑖𝑎𝑛1 ⋯ 𝑏𝑛1 𝑎1𝑛 + ⋯ + 𝛽𝑛𝑛 𝑖𝛼𝑛𝑛 𝑖
̅̅̅̅̅
𝛾 11 𝑖 𝑐21
̅̅̅̅ ⋯ 𝑐̅̅̅̅
𝑛1
𝑐12
̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅
𝛾 22 𝑖 ⋯ 𝑐𝑛2
̅̅̅̅ Jika hasil kali 𝐵𝐴𝑛 × 𝑛 matriks 𝐷, maka
=[ ]
⋮ ⋮ ⋮ 𝑛
𝑐1𝑛
̅̅̅̅ 𝑐2𝑛
̅̅̅̅ ⋯ 𝛾𝑛𝑛 𝑖
̅̅̅̅̅ 𝐷𝑖𝑗 = ∑ 𝑎𝑖𝑘 𝑏𝑘𝑗 𝑖 = 1, 2, … , 𝑛𝑗 = 1,2, … , 𝑛
𝑘=1

Silaka|Patty |Talakua
Barekeng Vol. 7 No. 2 Hal. 19 – 26 (2013) 25

Sehingga
𝑛 𝛼11 𝑖 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛 𝑥1 𝑦1
∑ 𝑏𝑖𝑘 𝑎𝑘𝑗 ∈ ℂ 𝑎21 𝛼22 𝑖 ⋯ 𝑎2𝑛 𝑥2 𝑦2
〈𝐴𝒙, 𝒚〉 = 〈[ ] [ ⋮ ] , [ ⋮ ]〉
𝑘=1 ⋮ ⋮ ⋮
(sifat tertutup terhadap pergandaan pada bilangan 𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 ⋯ 𝛼𝑛𝑛 𝑖 𝑥𝑛 𝑦𝑛
kompleks). 𝛼11 𝑖𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + ⋯ + 𝑎1𝑛 𝑥𝑛 𝑦1
Dari kedua hasil kali matriks di atas, elemen-elemen 𝑎21 𝑥1 + 𝛼22 𝑖𝑥2 + ⋯ + 𝑎2𝑛 𝑥𝑛 𝑦2
=< [ ],[ ⋮ ] >
penyusunnya haruslah merupakan bilangan kompleks ⋮
dengan negatif transpose konjugatnya. Untuk sebarang 𝑎𝑛1 𝑥1 + 𝑎𝑛2 𝑥2 + ⋯ + 𝛼𝑛𝑛 𝑖𝑥𝑛 𝑦𝑛
𝑎𝑖𝑘 𝑏𝑘𝑗 ∈ ℂ berlaku:
𝑛
= (𝛼11 𝑖𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + ⋯ + 𝑎1𝑛 𝑥𝑛 )𝑦1
𝐶𝑖𝑗 = ∑ 𝑎𝑖𝑘 𝑏𝑘𝑗 = 𝑎𝑖1 𝑏1𝑗 + 𝑎𝑖2 𝑏2𝑗 + ⋯ + 𝑎𝑖𝑛 𝑏𝑛𝑗 + (𝑎21 𝑥1 + 𝛼22 𝑖𝑥2 + ⋯
𝑘=1 + 𝑎2𝑛 𝑥𝑛 )𝑦2 + (𝑎𝑛1 𝑥1
= −𝑎𝑖1 𝑏1𝑗 − 𝑎𝑖2 𝑏2𝑗 − ⋯ − 𝑎𝑖𝑛 𝑏𝑛𝑗 + 𝑎𝑛2 𝑥2 + ⋯ + 𝛼𝑛𝑛 𝑖𝑥𝑛 )𝑦𝑛
̅̅̅̅1𝑖 𝑏̅𝑗1 − 𝑎̅2𝑖 𝑏̅𝑗2 − ⋯ − 𝑎̅𝑛𝑖 𝑏̅𝑗𝑛
= −𝑎
= −𝑏̅𝑗1 𝑎̅1𝑖 − 𝑏̅𝑗2 𝑎̅2𝑖 − ⋯ − 𝑏̅𝑗𝑛 𝑎̅𝑛𝑖 = 𝛼11 𝑖𝑥1 𝑦1 + 𝑎12 𝑥2 𝑦1 + ⋯ + 𝑎1𝑛 𝑥𝑛 𝑦1
= (−1)(𝑏̅𝑗1 𝑎̅1𝑖 + 𝑏̅𝑗2 𝑎̅2𝑖 + ⋯ + 𝑏̅𝑗𝑛 𝑎̅𝑛𝑖 ) + 𝑎21 𝑥1 𝑦2 + 𝛼22 𝑖𝑥2 𝑦2 + ⋯
𝑛 + 𝑎2𝑛 𝑥𝑛 𝑦2 + 𝑎𝑛1 𝑥1 𝑦𝑛
= (−1) ∑ 𝑏̅𝑗𝑘 𝑎̅𝑘𝑖 + 𝑎𝑛2 𝑥2 𝑦𝑛 + ⋯ + 𝛼𝑛𝑛 𝑖𝑥𝑛 𝑦𝑛
𝑘=1
Karena 𝐴𝐵 = 𝐵𝐴, diperoleh: = 𝛼11 𝑖𝑥1 𝑦1 + 𝑎21 𝑥1 𝑦2 + ⋯ + 𝑎𝑛1 𝑥1 𝑦𝑛
𝑛 𝑛 + 𝑎12 𝑥2 𝑦1 + 𝛼22 𝑖𝑥2 𝑦2 + ⋯
𝐶𝑖𝑗 = ∑ 𝑎𝑖𝑘 𝑏𝑘𝑗 = 𝐷𝑖𝑗 = ∑ 𝑏𝑖𝑘 𝑎𝑘𝑗 + 𝑎𝑛2 𝑥2 𝑦𝑛 + ⋯ + 𝑎1𝑛 𝑥𝑛 𝑦1
𝑘=1 𝑘=1 + 𝑎2𝑛 𝑥𝑛 𝑦2 + ⋯ + 𝛼𝑛𝑛 𝑖𝑥𝑛 𝑦𝑛
𝑛 𝑛

(−1) ∑ 𝑏̅𝑗𝑘 𝑎̅𝑘𝑖 = (−1) ∑ 𝑎̅𝑗𝑘 𝑏̅𝑘𝑖 = 𝑥1 (𝛼11 𝑖𝑦1 + 𝑎21 𝑦2 + ⋯ + 𝑎𝑛1 𝑦𝑛 )
𝑘=1 𝑘=1 + 𝑥2 (𝑎12 𝑦1 + 𝛼22 𝑖𝑦2 + ⋯
dari kedua persamaan diatas diperoleh: + 𝑎𝑛2 𝑦𝑛 ) + ⋯ + 𝑥𝑛 (𝑎1𝑛 𝑦1
𝑛 𝑛 𝑛
+ 𝑎2𝑛 𝑦2 + ⋯ + 𝛼𝑛𝑛 𝑖𝑦𝑛 )
∑ 𝑎𝑖𝑘 𝑏𝑘𝑗 = ∑ 𝑏𝑖𝑘 𝑎𝑘𝑗 = (−1) ∑ 𝑏̅𝑗𝑘 𝑎̅𝑘𝑖
𝑘=1 𝑘=1
𝑛
𝑘=1 𝑥1 𝛼11 𝑖 𝑎21 ⋯ 𝑎𝑛1 𝑦1
𝑥2 𝑎12 𝛼22 𝑖 ⋯ 𝑎𝑛2 𝑦2
= (−1) ∑ 𝑎̅𝑗𝑘 𝑏̅𝑘𝑖 = 〈[ ⋮ ] , [ ] [ ⋮ ]〉
⋮ ⋮ ⋮
𝑘=1
Karena elemen-elemen penyusunnya merupakan bilangan 𝑥𝑛 𝑎1𝑛 𝑎2𝑛 ⋯ 𝛼𝑛𝑛 𝑖 𝑦𝑛
kompleks dengan negatif transpose konjugatnya, maka = 〈𝑥, 𝐴𝑇 𝑦〉∎
𝐴𝐵 = 𝐵𝐴 juga merupakan matriks Skew Hermitian.

c) Ambil sebarang 𝐴 ∈ 𝒮𝐻𝑛 . dan 𝑐 skalar KESIMPULAN


𝑦11 𝑖 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛
𝑎21 𝑦22 𝑖 ⋯ 𝑎2𝑛 Dari hasil pembahasan dan uraian pada bab-bab
𝑐𝐴 = 𝑐 [ ] sebelumnya maka dapat diambil beberapa kesimpulan
⋮ ⋮ ⋮
𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 ⋯ 𝑦𝑛𝑛 𝑖 antara lain :
𝑐𝑦11 𝑖 𝑐𝑎12 ⋯ 𝑐𝑎1𝑛 1. Sebuah matriks bujur sangkar merupakan
𝑐𝑎21 𝑐𝑦22 𝑖 ⋯ 𝑐𝑎2𝑛 matriks Skew Hermitian jika setiap elemen-
=[ ] elemen penyusunnya merupakan bilangan
⋮ ⋮ ⋮
𝑐𝑎𝑛1 𝑐𝑎𝑛2 ⋯ 𝑐𝑦𝑛𝑛 𝑖 kompleks beserta transpose konjugatnya dan
matriks tersebut identik dengan negatif matriks
diperoleh 𝑐𝑎𝑖𝑗 ∈ ℂ (sifat tertutup terhadap pergandaan
transpose konjugatnya.
pada bilangan kompleks). Ambil sebarang 𝑐𝑎𝑖𝑗 ∈ ℂ 2. Beberapa sifat-sifat aljabar matriks yang berlaku
karena 𝑎𝑖𝑗 = −𝑎̅𝑗𝑖 maka𝑐𝑎𝑖𝑗 = −𝑐𝑎 ̅̅̅𝑗𝑖 . Sesuai definisi 1 pada matriks Skew Hermitian adalah sebagai
maka 𝑐𝐴 ∈ 𝒮𝐻𝑛 . ∎ berikut:
(i). Pengurangan suatu matriks kompleks
dengan konjugatnya adalah matriks Skew
Sifat 5 Hermitian.
Jika 𝐴 ∈ 𝒮𝐻𝑛 maka 〈𝐴𝒙, 𝒚〉 = 〈𝒙, 𝐴𝑇 𝒚〉 untuk setiap𝒙, 𝒚 ∈ (ii). Suatu matriks kompleks merupakan
ℂ𝑛×1 . jumlahan dari matriks Hermitian dan
Bukti : matriks Skew Hermitian.
Ambil sebarang 𝐴 ∈ 𝒮𝐻𝑛 dan 𝒙, 𝒚 ∈ ℂn×1 (iii). Sebarang matriks Hermitian A jika dan
𝛼11 𝑖 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛 hanya jika iA adalah Skew Hermitian.
𝑎21 𝛼22 𝑖 ⋯ 𝑎2𝑛 (iv). Berlaku sifat tertutup terhadap penjumlahan
𝐴=[ ]
⋮ ⋮ ⋮ 2 matriks Skew Hermitian dan terhadap
𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 ⋯ 𝛼𝑛𝑛 𝑖 pergandaan skalar.

Silaka|Patty |Talakua
Barekeng Vol. 7 No. 2 Hal. 19 – 26 (2013) 26

(v). Jika berlaku sifat komutatif pada


pergandaan matriks (𝐴𝐵 = 𝐵𝐴) maka AB
adalah matriks Skew Hermitian.
(vi). Himpunan matriks Skew Hermitian
merupakan ruang vektor ℝ.
(vii). Untuk sebarang matriks Skew Hermitian
berlaku 〈𝐴𝑥, 𝑦〉 = 〈𝑥, 𝐴𝑇 𝑦〉 untuk semua
𝑥, 𝑦 ∈ 𝐶 𝑛×1.

DAFTAR PUSTAKA

Hadley, G, 1983, Aljabar Linear, Edisi Revisi, Penerbit


Erlangga, Jakarta.
Hogben, Leslie, 2007, Handbook of Linear Algebra.
Dalam. Barret, Wayne, (1973), Hermitian and Positive
Definite Matrices, Taylor & Francis, Group,
USA: 130-131.
Michael,E,O’Sullivan,(2013), Lecture Notes for Math 623
Matrix Analysis.
Paliouras, John D, 1975, Peubah Kompleks untuk
Ilmuwan dan Insinyur, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Spiegel, Murray R, Teori dan Soal-soal Peubah
Kompleks, Seri Buku Schaum, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Wolfram, 1999, Hermitian Matrix - from Wolfram
MathWorld

Silaka|Patty |Talakua

Anda mungkin juga menyukai