Anda di halaman 1dari 7

DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS

Determinan matriks
Determinan merupakan suatu nilai yang dapat dihitung dari suatu matriks persegi. Dalam
transformasi geometri, nilai determinan merepresentasikan faktor skala dari suatu transformasi
yang diwakili oleh matriks. Determinan dari matriks A dilambangkan dengan det 𝐴, det(𝐴) atau
|𝐴|.

Menghitung Determinan Matriks Berordo 2×2


𝑎 𝑏 𝑎 𝑏
Misal 𝐴 = [ ] maka det [ ] = 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐
𝑐 𝑑 𝑐 𝑑

Sifat-sifat determinan
Misal A dan B matriks persegi berordo 𝑛 × 𝑛 dan k bilangan riil, maka
a) det(𝐴 + 𝐵) ≠ det(𝐴) + det(𝐵)
b) det(𝐴𝑇 ) = det(𝐴)
c) det(𝐴𝐵) = det(𝐴) . det(𝐵)
d) Det ( kA) = k2. det A
1
e) det(𝐴−1 ) = det(𝐴) dengan det(𝐴) ≠ 0

Invers Matriks Berordo 2x2


Jika 𝐴 adalah matriks persegi dan jika terdapat matriks 𝐵 sehingga 𝐴𝐵 = 𝐵𝐴 = 𝐼, maka 𝐵
dinamakan invers dari 𝐴. Jika tidak ada matriks 𝐵 yang ditemukan, maka 𝐴 dikatakan
singular/tidak memiliki invers.

Menentukan Invers Matriks Berordo 2×2


𝑎 𝑏 1 𝑑 −𝑏
Misal 𝐴 = [ ] maka invers dari A (dilambangkan A-1) adalah 𝐴−1 = det(𝐴) [ ],
𝑐 𝑑 −𝑐 𝑎
asalkan det(𝐴) ≠ 0

Sifat-Sifat Invers Matriks Berordo 2x2


Misalkan matriks 𝐴 dan 𝐵 matriks persegi yang berordo sama dan memiliki invers masing-
masing 𝐴−1 dan 𝐵 −1 , maka
a. 𝐴−1 𝐴 = 𝐴𝐴−1 = 𝐼 dengan 𝐼 adalah matriks identitas perkalian matriks
Akibatnya, untuk persamaan matriks:
𝐴𝑋 = 𝐶 ⇒ 𝐴−1 𝐴𝑋 = 𝐴−1 𝐶
𝐼𝑋 = 𝐴−1 𝐶
𝑿 = 𝑨−𝟏 𝑪
dan
𝑋𝐴 = 𝐶 ⇒ 𝑋𝐴𝐴−1 = 𝐶𝐴−1
𝑋𝐼 = 𝐶𝐴−1
𝑿 = 𝑪𝑨−𝟏
b. (𝐴−1 )−1 = 𝐴
c. (𝐴𝑇 )−1 = (𝐴−1 )𝑇
d. (𝐴𝐵)−1 = 𝐵 −1 𝐴−1

Menentukan penyelesaian SPL menggunakan determinan matriks (Aturan Cramer)


Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑚
Sistem persamaan linear { dapat dinyatakan dalam persamaan matriks
𝑐𝑥 + 𝑑𝑦 = 𝑛
𝑎 𝑏 𝑥 𝑚
[ ] [𝑦] = [ ]
𝑐 𝑑 𝑛
𝑎 𝑏
Jika | | ≠ 0, maka solusi sistem persamaan tersebut adalah sebagai berikut
𝑐 𝑑
𝑚 𝑏 𝑎 𝑚
| | | |
𝑛 𝑑
𝑥= dan 𝑦 = 𝑐 𝑛
𝑎 𝑏 𝑎 𝑏
| | | |
𝑐 𝑑 𝑐 𝑑

Determinan matriks
Determinan merupakan suatu nilai yang dapat dihitung dari suatu matriks persegi. Dalam
transformasi geometri, nilai determinan merepresentasikan faktor skala dari suatu transformasi
yang diwakili oleh matriks. Determinan dari matriks A dilambangkan dengan det 𝐴, det(𝐴) atau
|𝐴|.
Menghitung Determinan Matriks Berordo 3×3
Matriks berordo 33 nilai determinannya dapat dihitung dengan menggunakan suatu metode
yang disebut ATURAN SARRUS. Yaitu memperluas determinan tersebut dengan
menambahkan dua kolom pertama setelah kolom terakhir.
Bentuk umum matriks berordo 33
𝑎 𝑏 𝑐
𝐵 = [𝑑 𝑒 𝑓]
𝑔 ℎ 𝑖
Sehingga determinan matriks 𝐵 adalah

= 𝑎𝑒𝑖 + 𝑏𝑓𝑔 + 𝑐𝑑ℎ − 𝑐𝑒𝑔 − 𝑎𝑓ℎ − 𝑏𝑑𝑖


Menentukan penyelesaian SPL menggunakan determinan matriks (Aturan Cramer)
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐𝑧 = 𝑝
Sistem persamaan linear {𝑑𝑥 + 𝑒𝑦 + 𝑓𝑧 = 𝑞 dapat dinyatakan dalam persamaan matriks
𝑔𝑥 + ℎ𝑦 + 𝑖𝑧 = 𝑟
𝑎 𝑏 𝑐 𝑥 𝑝
[𝑑 𝑒 𝑓 ] [𝑦] = [𝑞 ]
𝑔 ℎ 𝑖 𝑧 𝑟
𝑎 𝑏 𝑐
Jika | 𝑑 𝑒 𝑓 | ≠ 0, maka solusi sistem persamaan tersebut dapat dilakukan dengan
𝑔 ℎ 𝑖
menggunakan determinan matriks atau yang lebih dikenal dengan Aturan Cramer adalah
sebagai berikut

𝑝 𝑏 𝑐 𝑎 𝑝 𝑐 𝑎 𝑏 𝑝
|𝑞 𝑒 𝑓 | |𝑑 𝑞 𝑓| |𝑑 𝑒 𝑞|
𝑟 ℎ 𝑖 𝑔 𝑟 𝑖 𝑔 ℎ 𝑟
𝑥= , 𝑦= , 𝑧=
𝑎 𝑏 𝑐 𝑎 𝑏 𝑐 𝑎 𝑏 𝑐
|𝑑 𝑒 𝑓 | | 𝑑 𝑒 𝑓| | 𝑑 𝑒 𝑓|
𝑔 ℎ 𝑖 𝑔 ℎ 𝑖 𝑔 ℎ 𝑖
Atau
𝐷𝑥 𝐷𝑦 𝐷𝑧
𝑥= , 𝑦= dan 𝑧=
𝐷 𝐷 𝐷

dengan

𝑎 𝑏 𝑐 𝑝 𝑏 𝑐
𝐷 = |𝑑 𝑒 𝑓| , 𝐷𝑥 = |𝑞 𝑒 𝑓|
𝑔 ℎ 𝑖 𝑟 ℎ 𝑖
𝑎 𝑝 𝑐 𝑎 𝑏 𝑝
𝐷𝑦 = | 𝑑 𝑞 𝑓| , 𝐷𝑧 = |𝑑 𝑒 𝑞|
𝑔 𝑟 𝑖 𝑔 ℎ 𝑟

Minor dan Kofaktor


Misal A suatu matriks persegi 3x3, maka minor dari elemen 𝑎𝑖𝑗 dilambangkan dengan 𝑀𝑖𝑗
merupakan determinan dari submatriks yang tersisa dari A setelah baris ke-i dan kolom ke-j
dihilangkan. Sedangkan nilai dari (−1)𝑖+𝑗 × 𝑀𝑖𝑗 disebut kofaktor dari 𝑎𝑖𝑗 , dilambangkan dengan
𝐶𝑖𝑗 .
Untuk minor (𝑀𝑖𝑗 ) dan kofaktor yang bersesuaian (𝐶𝑖𝑗 ), keduanya bernilai sama atau saling
berlawanan tanda tergantung pada nilai (−1)𝑖+𝑗 , yaitu +1 atau −1. Hubungan antara minor dan
kofaktor untuk setiap elemen matriks mengikuti pola sebagai berikut:
+ − +
|− + −|
+ − +
Contoh: 𝐶11 = 𝑀11 , 𝐶12 = −𝑀12 , 𝐶22 = 𝑀22 , dst.

Menentukan Minor dan Kofaktor


4 0 2
Misal 𝐵 = [−1 5 3]
1 2 6
Minor dan kofaktor dari matriks B
4 0 2
5 3
𝑀11 = |−1 5 3| = | | = (5)(6) − (3)(2) = 24 𝐶11 = 𝑀11 = 24
2 6
1 2 6

4 0 2
−1 3
𝑀12 = |−1 5 3| = | | = (−1)(6) − (3)(1) = −9 𝐶12 = −𝑀12 = 9
1 6
1 2 6

4 0 2
−1 5
𝑀13 = |−1 5 3| = | | = (−1)(2) − (5)(1) = −7 𝐶13 = 𝑀13 = −7
1 2
1 2 6

4 0 2
0 2
𝑀21 = |−1 5 3| = | | = (0)(6) − (2)(2) = −4 𝐶21 = −𝑀21 = 4
2 6
1 2 6

4 0 2
4 2
𝑀22 = |−1 5 3| = | | = (4)(6) − (2)(1) = 22 𝐶22 = 𝑀22 = 22
1 6
1 2 6

4 0 2
4 0
𝑀23 = |−1 5 3| = | | = (4)(2) − (0)(1) = 8 𝐶23 = −𝑀23 = −8
1 2
1 2 6

4 0 2
0 2
𝑀31 = |−1 5 3| = | | = (0)(3) − (2)(5) = −10 𝐶31 = 𝑀31 = −10
5 3
1 2 6

4 0 2
4 2
𝑀32 = |−1 5 3| = | | = (4)(3) − (2)(−1) = 14 𝐶32 = −𝑀32 = −14
−1 3
1 2 6
4 0 2
4 0
𝑀33 = |−1 5 3| = | | = (4)(5) − (0)(−1) = 20 𝐶33 = 𝑀33 = 20
−1 5
1 2 6

24 −9 −7 24 9 −7
Maka matriks minor 𝐵 = [ −4 22 8 ] dan matriks kofaktor 𝐵 = [ 4 22 −8]
−10 14 20 −10 −14 20

Invers Matriks Berordo 3x3


Menentukan Adjoint Matriks Berordo 3x3
𝐶11 𝐶12 𝐶13
Jika 𝐴 adalah matriks 3×3 dan 𝐶𝑖𝑗 adalah kofaktor 𝑎𝑖𝑗 , maka matriks [𝐶21 𝐶22 𝐶23 ] disebut
𝐶31 𝐶32 𝐶33
matriks kofaktor 𝐴. Transpose dari matriks ini dinamakan adjoint 𝐴 dan dinyatakan dengan
adj(𝐴).

Menentukan Invers Matriks Berordo 3×3


Jika 𝐴 adalah matriks persegi dan jika terdapat matriks 𝐵 sehingga 𝐴𝐵 = 𝐵𝐴 = 𝐼, maka 𝐵
dinamakan invers dari 𝐴. Jika tidak ada matriks 𝐵 yang ditemukan, maka 𝐴 dikatakan
singular/tidak memiliki invers.
𝑎 𝑏 𝑐
1
Jika 𝐴 = [ 𝑑 𝑒 𝑓], maka invers dari 𝐴 (dilambangkan 𝐴−1 ) adalah 𝐴−1 = . 𝑎𝑑𝑗 (𝐴),
det(𝐴)
𝑔 ℎ 𝑖
asalkan det(𝐴) ≠ 0

Sifat-Sifat Invers Matriks Berordo 3x3


Misalkan matriks 𝐴 dan 𝐵 matriks persegi yang berordo sama dan memiliki invers masing-
masing 𝐴−1 dan 𝐵 −1 , maka
a. 𝐴−1 𝐴 = 𝐴𝐴−1 = 𝐼 dengan 𝐼 adalah matriks identitas perkalian matriks
Akibatnya, untuk persamaan matriks:
𝐴𝑋 = 𝐶 ⇒ 𝐴−1 𝐴𝑋 = 𝐴−1 𝐶
𝐼𝑋 = 𝐴−1 𝐶
𝑿 = 𝑨−𝟏 𝑪
dan
𝑋𝐴 = 𝐶 ⇒ 𝑋𝐴𝐴−1 = 𝐶𝐴−1
𝑋𝐼 = 𝐶𝐴−1
𝑿 = 𝑪𝑨−𝟏
b. (𝐴−1 )−1 = 𝐴
c. (𝐴𝑇 )−1 = (𝐴−1 )𝑇
d. (𝐴𝐵)−1 = 𝐵 −1 𝐴−1
Latihan

1. Tentukan determinan dan matriks kofaktor dari matriks berikut


1 3 −2
a. B= [2 −4 1 ]
5 2 −4

1 2 3
b. 𝐴 = [2 3 2]
3 3 4
𝑎 1 2
2. Tentukan nilai a yang memenuhi [𝑎 1 𝑎]=0
5 6 7

2 3 3 2
3. Misal 𝑀 = [ ] dan 𝑁 = [ ] apakah det(𝑀 + 𝑁) dengan det(𝑀) + det(𝑁).
−2 4 8 4
4.
𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 2
{ 2𝑥 + 𝑦 = 4
𝑦 + 2𝑧 = 1
Tentukan nilai dari 𝑥 − 2𝑦 − 3𝑧 = menggunakan determinan

Anda mungkin juga menyukai