BAB I
PENDAHULUAN
BAB I - 1
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB I - 2
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
16. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menegah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo 2012 – 2017;
BAB I - 3
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
(RKA) SKPD. Dari RKP Daerah dan RKA SKPD inilah selanjutnya disusun RAPBD. Selanjutnya
diperlukan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk diintegrasikan dengan rencana
pembangunan daerah, untuk melihat kerangka pemanfaatan ruang daerah dalam 5 (lima)
tahun mendatang, dan asumsi-asumsinya. Sinergitas RTRW, RPJPD dan RPJMD harus
sinkron dan sinergis meliputi :
a. Visi, misi, arah, tujuan, kebijakan, dan sasaran pokok pembangunan jangka menengah
daerah provinsi, selaras arah, kebijakan umum, serta prioritas pembangunan nasional
dan prioritas untuk bidang-bidang pembangunan, dan pembangunan kewilayahan sesuai
dengan kewenangan, kondisi dan karakteristik daerah;
b. Visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi dan program pembangunan jangka
menengah daerah provinsi selaras dengan struktur dan pola pemanfaatan ruang yang
ditetapkan dalam RTRW;
c. Arah dan kebijakan pembangunan jangka menengah daerah provinsi Gorontalo
memperhatikan arah dan kebijakan pembangunan jangka menengah daerah dan
pemanfaatan struktur dan pola ruang provinsi lain sekitarnya;
d. Jangka waktu pembangunan jangka menengah daerah Provinsi terhitung sejak Kepala
Daerah dilantik sampai dengan berakhirnya masa jabatan, dan;
e. Dilakukan sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan RPJMD Provinsi.
Dokumen-dokumen perencanaan dan penganggaran bersifat hirarkis, artinya dokumen
yang jangka waktunya lebih panjang menjadi rujukan bagi dokumen yang jangka waktunya
lebih pendek dan dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah yang lebih tinggi menjadi
rujukan bagi dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah di bawahnya.
BAB I - 4
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Gambar 1.1
Bagan Hubungan Antar Dokumen Perencanaan
RPJP
NASIONAL
RPJM
RTRW
PEDOMAN
NASIONAL DIJABARKAN
RKP
NASIONAL
DIPERHATIKAN DIACU/
DIACU DISERASIKAN
PEDOMAN DIJABARKAN
RPJPD RPJMD
GORONTALO GORONTALO RKPD
RTRWP 5 TAHUN 1 TAHUN
2010-2030
PEDOMAN DIACU
RTRW
P. SULAWESI
Renstra Renja
DIACU SKPD PEDOMAN SKPD
RAD MDGs 5 TAHUN 1 TAHUN
Gorontalo
2011-2015
MP3EI
2010-2025
BAB I - 5
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB I - 6
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
BAB II - 1
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.1
Luas Wilayah Provinsi Gorontalo dan Kabupaten/Kota
Luas
Persentase
No. Wilayah Wilayah Sumber Data
2
(%)
(Km )
01 Kabupaten 2.207,58 18,07 UU No. 29 Thn 1959, UU No. 50
Gorontalo Thn 1999 , UU No. 6 Thn 2003
dan UU No. 11 Thn 2007
02 Kabupaten 2.517,36 20,61 UU No. 50 Thn 1999 dan
Boalemo UU No. 6 Thn 2003
03 Kabupaten 4.244,31 34,75 UU No. 6 Thn 2003
Pohuwato
04 Kabupaten Bone 1.889,04 15,46 UU No. 6 Thn 2003
Bolango
05 Kabupaten 1.676,15 13,72 UU No. 11 Thn 2007
Gorontalo Utara
06 Kota Gorontalo 66,25 0,54 UU No. 29 Thn 1959 dan
UU No. 22 Thn 1999
Provinsi Gorontalo 12.215,44 100 UU No. 38 Thn 2000
Sumber : Bappeda Provinsi Gorontalo, 2012 (Hasil Olahan), Dirjen PUM Kemendagri
BAB II - 2
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
2.1.1.3 Topografi
Wilayah Provinsi Gorontalo mempunyai topografi yang sebagian besar merupakan
daerah dataran, perbukitan dan pegunungan. Wilayah Kota Gorontalo adalah yang terletak
pada elevasi yang paling rendah, dari 0 sampai 500 meter di atas permukaan laut.
Kabupaten Gorontalo terdiri dari wilayah dataran dan pegunungan berada pada elevasi
bervariasi, dari 0 sampai 2.065 m dari permukaan laut. Kabupaten Boalemo terdiri dari
wilayah dengan topografi datar sampai bergunung terletak pada ketinggian dengan variasi
dari 0 sampai 2.100 m dari permukaan laut. Kabupaten Pohuwato terletak pada elevasi 0
sampai 1.920 m yang ditemukan di daerah perbatasan dengan Sulawesi Tengah. Kabupaten
Bone Bolango mempunyai topografi dengan variasi antara 0 sampai 1.954. Kabupaten
Gorontalo Utara mempunyai topografi dengan ketinggian yang berbeda-beda, dengan
variasi ketinggian antara 0 sampai 1.970 m dari permukaan laut.
Secara fisiografis, wilayah Gorontalo dikelompokkan menjadi 2 satuan wilayah morfologi,
yaitu:
1) Satuan morfologi pegunungan berlereng terjal, terutama menempati wilayah bagian
tengah dan utara wilayah Gorontalo, yang menjadi pembatas sebelah timur dan sebelah
utara dari Cekungan Air Tanah Limboto yaitu dengan beberapa puncaknya berada di
Pegunungan Tilongkabila, antara lain : G. Gambut (1954 m), G. Tihengo (1310 m), G.
Pombolu (520 m) dan G. Alumolingo (377 m), satuan morfologi ini terutama dibentuk
oleh satuan batuan Gunung api tersier dan batuan Plutonik.
2) Satuan morfologi perbukitan bergelombang, terutama dijumpai di daerah bagian selatan
dan bagian barat dan menjadi batas cekungan di sebelah selatan dan sebelah utara.
Satuan morfologi ini umumnya menunjukkan bentuk puncak membulat dengan lereng
relatif landai dan berjulang kurang dari 200 meter yang terutama ditempati oleh satuan
batuan Gunung api dan batuan sedimen berumur Tersier hingga Kuarter.
Satuan morfologi dataran, merupakan daerah dataran rendah yang berada di bagian
tengah wilayah Cekungan Limboto yaitu di sekitar Danau Limboto. Pada umumnya daerah
ini ditempati oleh satuan aluvium dan endapan danau. Aliran sungai di wilayah ini umumnya
mempunyai pola sub dendritic dan sub parallel.
Satuan morfologi pegunungan dicirikan dengan bentuk bentang alam berbentuk
kerucut, dengan puncak-puncak tertinggi adalah Gunung Tabongo (2.100 mdpl), Gunung
Boliyohuto (2.065 mdpl), Gunung Mopangga (2.051 mdpl) dan Gunung Pontolo (2.017
mdpl).
BAB II - 3
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.2
Kelas Kemiringan Lereng Provinsi Gorontalo
Kelas Kemiringan Luas Persentase
Lereng (%) (ha) (%)
A 0–2 128.552 10,52
B 2-8 74.112 6,07
C 8-15 66.528 5,45
D 15 – 40 113.997 9,33
E > 40 838.355 68,63
Jumlah 1.221.544 100
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Gorontalo, 2012
2.1.1.4 Geologi
Secara regional, berdasarkan Peta Geologi Lembar Tilamuta (S. Bachri, dkk, 1993)
menyatakan bahwa Daerah Provinsi Gorontalo merupakan bagian dari lengan utara Sulawesi
yang sebagian besar batuannya ditempati oleh batuan gunung api Tersier. Di wilayah
tengah bagian timur dijumpai dataran rendah yang berbentuk memanjang, terbentang dari
Danau Limboto ke Lembah Paguyaman yang diduga semula merupakan danau. Batuan yang
ada di daerah penyelidikan terdiri dari batuan-batuan yang berumur Tersier hingga Kuarter.
Urutan batuan dari yang tertua hingga batuan yang termuda adalah sebagai berikut:
- Formasi Tinombo (Teot): Terdiri dari lava basal, basal sepilitan, lava andesit, breksi
gunungapi, batu pasir wake, batu lanau, batu pasir hijau, batu gamping merah, batu
gamping kelabu dan batuan termalihkan lemah. Formasi ini berumur Eosen -
Pertengahan Oligosen.
- Secara selaras di atas Formasi Tinombo terdapat Formasi Dolokapa (Tmd) yang
terdiri dari: batupasir wake, batulanau, batulumpur, konglomerat, tuf, tuf lapili,
aglomerat, breksi gunungapi, lava andesit sampai basalt. Formasi Dolokopa berumur
Miosen Tengah - Pertengahan Miosen Atas.
- Kedua formasi batuan tersebut selanjutnya di intrusi oleh Diorit Boliohuto (Tmbo)
yang terdiri dari diorit dan granodiorit yang berumur Pertengahan Miosen Tengah -
Pertengahan Miosen Atas.
- Di atas ketiga batuan baik Formasi Tinombo, Formasi Dolokopa dan intrusi Diorit
Boliohuto secara tidak selaras ditempati oleh Batuan Gunungapi Pinggu (TQpv) yang
terdiri dari: aglomerat, tuf, lava andesit, basalt yang berumur Pliosen Atas - Plistosen
BAB II - 4
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Bawah. Selaras lebih muda bersamaan diendapkan batu gamping klastika (TQl) yang
terdiri dari kalkarenit, kalsirudit dan batugamping koral. Selanjutnya pada Plistosen
mulai diendapkan endapan Danau yang berumur Plistosen Bawah - Holosen dan di
atasnya secara selaras diendapkan batugamping terumbu (Ql) yang dimulai pada
Plistosen Atas - Holosen berupa batugamping koral, sedangkan endapan yang paling
muda di daerah penyelidikan adalah berupa endapan permukaan/ aluvium (Qpl).
Struktur geologi yang utama yang berkaitan dengan daerah penyelidikan adalah
sesar, berupa sesar normal dan sesar geser. Sesar normal yang terdapat di G. Boliohuto
menunjukkan pola memancar, sedangkan sesar geser umumnya bersifat menganan tetapi
ada pula yang mengiri. Sesar tersebut memotong batuan yang berumur tua (Formasi
Tinombo) hingga batuan yang berumur muda (Satuan Batugamping Klastik).
Kegiatan tektonik di daerah ini diduga telah berlangsung sejak Eosen hingga
Oligosen yang diawali dengan kegiatan magmatik yang menghasilkan satuan gabro. Masih
pada Eosen terjadi pemekaran dasar samudera yang berlangsung hingga Miosen Awal dan
ini menghasilkan lava bantal yang cukup luas. Kegiatan tersebut diikuti juga oleh terjadinya
retas - retas yang umumnya bersusunan basa dan banyak menerobos Formasi Tinombo.
Pada Miosen selain terjadi pengendapan Formasi Randangan dan Formasi Dolokapa
terjadi juga kegiatan magma yang menghasilkan Diorit Bone. Diduga pada waktu itu terjadi
juga penunjaman dari arah utara ke arah selatan di laut Sulawesi, yang disebut sebagai
Jalur Tunjaman Sulawesi Utara (Simanjuntak, 1986).
Kegiatan magmatik Diorit Bone yang berlangsung sampai Miosen Tengah dilanjutkan
oleh kegiatan magmatik Diorit Boliohuto yang berlangsung hingga Miosen Akhir. Bersamaan
dengan kegiatan magmatik tersebut terjadilah pengangkatan pada akhir Miosen Akhir.
Pada akhir kegiatan magmatik Diorit Boliohuto terjadilah kegiatan gunungapi yang
menghasilkan batuan Gunungapi Pani dan Breksi Wobudu. Pada waktu itu Jalur Tunjaman
Sulawesi Utara diduga masih aktif dan menghasilkan sejumlah sesar geser di bagian barat
daerah penyelidikan.
Pada Kala Pliosen terjadi juga kegiatan magmatik yang menghasilkan batuan
terobosan Granodiorit Bumbulan yang kemudian diikuti oleh kegiatan gunungapi. Kegiatan
gunungapi ini berlangsung hingga Plistosen Awal dan menghasilkan batuan Gunungapi
Pinogu. Sementara itu retas-retas yang bersusunan basal, andesit dan dasit masih
terbentuk.
Pada akhir Pliosen hingga Plistosen di daerah ini terdapat pengendapan yang
membentuk satuan Batugamping Klastik pada laut dangkal. Sedangkan pada Plistosen Awal
terbentuk endapan danau dan endapan sungai tua. Ketiga satuan tersebut telah mengalami
pengangkatan pada sekitar akhir Plistosen.
Pada akhir Plistosen hingga sekarang terjadi proses pendataran serta kegiatan
tektonik yang masih aktif. Proses pendataran menghasilkan endapan aluvium sedangkan
kegiatan tektonik menghasilkan beberapa sesar geser dibagian timur serta mengakibatkan
terangkatnya satuan Batugamping Terumbu.
BAB II - 5
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
2.1.1.5 Hidrologi
2.1.1.5.1 Daerah Aliran Sungai (DAS)
Provinsi Gorontalo dilintasi oleh beberapa sungai. Sungai Paguyaman yang terletak
di Kabupaten Boalemo adalah sungai terpanjang dengan panjang aliran 99,3 km. Sedangkan
sungai yang terpendek adalah Sungai Bolontio dengan panjang aliran 5,3 km yang terletak
di Kabupaten Gorontalo Utara. Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan
yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi
menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau
ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut
sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Pengelolaan DAS
merupakan suatu bentuk pengembangan wilayah yang menempatkan DAS sebagai suatu
unit pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang secara umum untuk mencapai tujuan
peningkatan produksi pertanian dan kehutanan yang optimum dan berkelanjutan (lestari)
dengan upaya menekan kerusakan seminimum mungkin agar distribusi aliran air sungai
yang berasal dari DAS dapat merata sepanjang tahun.
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi di sebutkan Sistem pengelolaan
sumber daya air dilakukan dengan berbasis Wilayah Sungai (WS) yang meliputi WS strategis
Nasional dan WS Startegis Provinsi. WS Strategis Nasional yaitu WS Paguyaman dan WS
lintas Provinsi meliputi WS Limboto-Bolango-Bone dan WS Randangan. WS Strategis
Nasional terdiri dari 19 Daerah Aliran Sungai yaitu DAS Paguyaman, DAS Limba, DAS
Olibuhu, DAS Tumba, DAS Bolangga, DAS Bubaa, DAS Tumbihi, DAS Limbatihu, DAS
Tabongo, DAS Dulupi, DAS Sambati, DAS Tilamuta, DAS Lamu, DAS Botumoito, DAS
Tapadaa, DAS Salilama, DAS Tabulo, DAS Bumbulan, DAS Libuo. WS Limboto-Bolango-Bone
yang meliputi DAS Limboto, DAS Bone, DAS Bolango, DAS Taleki, DAS Yango, DAS
Tolinggula, DAS Potanga, DAS Limboto, DAS Biawu, DAS Bulolila, DAS Bulontio Barat, DAS
Bulontio, DAS Boliohula, DAS Boliohuto, DAS Dulukapa, DAS Deme 1, DAS Dunu, DAS
Bubalango, DAS Tengah, DAS Monano, DAS Tudi, DAS Tolonga, DAS Datahu, DAS
Ayukubu, DAS Tolongio, DAS Pontolo, DAS Buda, DAS Molingkapoto, DAS Pelabuhan, DAS
Kwandang, DAS Bubode, DAS Molontadu, DAS Pangimba, DAS Ketapang, DAS Intana,
DAS Butaiya Andegile, DAS Monano 1, DAS Waluhu, DAS Batudaa Pantai, DAS
Butulabutao, DAS Luluo, DAS Batulanggea, DAS Kayubulan, DAS Totayuo, DAS Tengkorak,
DAS Tolotio, DAS Bilungala, DAS Momungaa Daa, DAS Leato Utara, DAS Kiki, DAS Bugis,
DAS Leato, DAS Tenda, DAS Tambo, DAS Molonggota, DAS Tapaibihu dan WS Randangan
meliputi : DAS Dudewulo, DAS Randangan, DAS Beringin, DAS Sukadamai, DAS Wonggarasi,
DAS Sidorukun, DAS Patihu, DAS Dinga Motolohu, DAS Lemito, DAS Lomuli, DAS
Milangodaa, DAS Molosipat, DAS Popayato.
BAB II - 6
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
2.1.1.5.2 Danau
Di Provinsi Gorontalo terdapat 2 (dua) danau yang secara potensial mempunyai nilai
ekonomi bagi pengembangan bidang-bidang kepariwisataan, pengairan, dan energi antara
lain :
1. Danau Limboto merupakan sebuah danau yang terletak di 2 (dua) wilayah yaitu wilayah
Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo dimana pada tahun 1932 rata-rata kedalaman
danau mencapai 30 m dengan luas 7.000 ha tetapi mulai tahun 1990 sampai sekarang
kedalaman danau rata-rata hanya tinggal 2.5 m pada musim kemarau dan bisa
mencapai 5 m pada musim hujan dengan luas kurang lebih 3.000 ha. Pendangkalan
danau diakibatkan oleh adanya erosi dan sedimentasi dan masalah lain yang tidak kalah
pentingnya yaitu adanya gulma air seperti enceng gondok yang menutupi permukaan
mencapai 30% sampai 35 % dari luas danau.
2. Danau Perintis yang terdapat di Desa Huluduotamo Kec. Suwawa ± 11 Km dari pusat
kota Gorontalo dapat ditempuh ± 12 menit dengan kendaraan darat. Danau perintis
merupakan obyek wisata seluas ± 6 Ha yang memiliki nilai sejarah dibuat oleh Alm.
Bapak Nani Wartabone (Pahlawan Nasional asal Gorontalo) untuk kepentingan pengairan
sawah. Air yang mengalir ke Danau Perintis berasal dari mata air pegunungan yaitu
mata air Lulahu dan mata air Poso. Kegiatan yang dapat dilakukan yaitu berperahu,
memancing, renang dan rekreasi/perkemahan.
BAB II - 7
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
terletak di sekitar 1230 14’24.94” - 1230 22’35.01” Bujur Timur dan 0018’31.27” – 0021’31.01”
Lintang Utara.
4. Cekungan Air Tanah (CAT) Gorontalo
Daerah ini terletak di Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, dan Kota
Gorontalo Propinsi Gorontalo (cekungan air tanah lintas kab/kota), dengan luas daerah
sekitar 481 km2. Secara geografis daerah ini terletak di sekitar 1220 41’5.44” - 1230 20’27.85”
Bujur Timur dan 0026’17.97” – 0041’10.08” Lintang Utara.
5. Cekungan Air Tanah (CAT) Molambulahe
Daerah ini terletak di sebagian wilayah Kabupaten Gorontalo dan sebagian
Kabupaten Boalemo Propinsi Gorontalo (cekungan air tanah lintas kab/kota), dengan luas
daerah sekitar 433 km2. Secara geografis daerah ini terletak di sekitar 1220 21’27.24” - 1220
45’20.84” Bujur Timur dan 0034’21.85” – 0046’30.52” Lintang Utara.
6. Cekungan Air Tanah (CAT) Mahinoto
Daerah ini terletak di wilayah Kabupaten Boalemo Propinsi Gorontalo (cekungan air
tanah dalam kab/kota), dengan luas daerah sekitar 75 km2. Secara geografis daerah ini
terletak di sekitar 1220 13’52.84” - 1220 26’39.50” Bujur Timur dan 0044’46.55” – 0048’10.63”
Lintang Utara.
7. Cekungan Air Tanah (CAT) Soginti
Daerah ini terletak di Kabupaten Boalemo dan sebagian wilayah Kabupaten
Pohuwato Propinsi Gorontalo (cekungan air tanah lintas kab/kota), dengan luas daerah
sekitar 59 km2. Secara geografis daerah ini terletak di sekitar 1210 59’7.08” - 1220 10’17.66”
Bujur Timur dan 0027’17.64” – 0035’38.66” Lintang Utara.
8. Cekungan Air Tanah (CAT) Marisa
Daerah ini terletak di Kabupaten Pohuwato Propinsi Gorontalo (cekungan air tanah
dalam kab/kota), dengan luas daerah sekitar 234 km2. Secara geografis daerah ini terletak
di sekitar 1210 42’51.25” - 1210 58’52.96” Bujur Timur dan 0024’46.77” – 0033’33.34” Lintang
Utara.
9. Cekungan Air Tanah (CAT) Popayato
Daerah ini terletak di Kabupaten Pohuwato Propinsi Gorontalo dan sebagian wilayah
Kabupaten Parigi Moutong Propinsi Sulawesi Tengah (cekungan air tanah lintas propinsi),
dengan luas daerah sekitar 92 km2. Secara geografis daerah ini terletak di sekitar 1210
19’13.92” - 1210 32’12.69” Bujur Timur dan 0028’01.77” – 0035’01.03” Lintang Utara.
2.1.1.6 Klimatologi
Kondisi wilayah Provinsi Gorontalo yang letaknya berada di dekat garis khatulistiwa,
mempunyai suhu udara yang cukup panas yang berkisar antara 26⁰c - 28⁰c. Adapun data
Klimatologi Provinsi Gorontalo yang terjadi dari tahun 2007 – 2011 dapat dilihat pada Tabel
2.3.
BAB II - 8
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.3
Data Klimatologi Provinsi Gorontalo 2007 - 2011
RATA-RATA RATA-RATA KECEPATAN
TEMPERATUR RATA-RATA (⁰C) JUMLAH CURAH HUJAN (mm)
TEKANAN KELEMBABAN RATA-RATA
Tahun
MAX MIN MAX MIN UDARA (%) ANGIN
RATA-RATA
TEMP (⁰C) BULAN TEMP (⁰C) BULAN JUMLAH BULAN JUMLAH BULAN (mb) (m/det)
2007 26,8 33,5 OKT 22,6 AGT & SEPT 400 DES 38 AGT 1009,5 80,3 1,9
2008 26,5 32,6 OKT 23,2 SEPT 389 MAR 66 SEPT 1009,9 83,7 1,5
2009 27,3 34,4 OKT 21,4 SEPT 228 MEI 0 SEPT 1009,6 78,9 1,9
2010 27,0 33,9 MAR 23,0 FEB 336 MEI 37 MAR 1009,7 83,3 1,8
2011 26,9 33,5 OKT 22,1 AGT & DES 322 FEB 7 AGT 1009,3 82,5 2,1
RATA-RATA PER TAHUN 33,58 22,46 335 29,6 1009,6 81,74 1,84
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Prov. Gorontalo, 2012
Dari Tabel 2.3, dapat kita lihat kecenderungan suhu maksimum selama 5 (lima)
tahun terakhir di Provinsi Gorontalo terjadi di bulan Oktober dengan temperatur rata-rata
adalah 33,58⁰C. Sedangkan suhu minimum cenderung terjadi di bulan September dengan
temperatur minimum rata-rata per tahun adalah 22,46 ⁰C. Untuk jumlah curah hujan
maksimum cenderung terjadi di bulan Mei dengan rata-rata curah hujan maksimum 335 mm
per tahun. Curah hujan minimum cenderung terjadi di bulan Mei dengan rata-rata curah
hujan per tahun adalah 29,6 mm. Rata-rata tekanan udara sebesar 1.009,6 mb, rata-rata
kelembaban udara 81,74% dan kecepatan rata-rata angin sebesar 1,84 m/det.
BAB II - 9
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.4
Luas Kawasan Hutan dan APL
Fungsi Kawasan (Ha) Luasan
No. Kabupaten/Kota Tubuh Total
HSA/KPA HL HP HPT HK APL
Air (Ha)
1. Kab. Gorontalo 24.191 13.127 17.783 41.045 2.377 118.892 2.912 220.326
2. Kab. Boalemo 11.532 29.785 14.783 46.251 4.800 83.042 957 191.149
3. Kab. Pohuwato 39.705 136.024 41.572 82.883 67.038 67.657 1009 435.887
4. Kab. Bone Bolango 104.744 15.710 824 19.086 - 48.332 392 189.087
5. Kab. Gorontalo 16.173 7.953 15.556 65.724 5.576 63.765 213 174.959
Utara
6. Kota Gorontalo - 427 - - - 9.619 90 10.136
Total 196.345 203.026 90.518 254.988 79.791 391.304 5.573 1.221.545
Sumber : BPKH Wilayah XV Gorontalo, Diolah
b. Kawasan Budidaya
Penetapan kawasan ini dititik beratkan pada usaha untuk memberikan arahan
pengembangan berbagai kegiatan budidaya sesuai dengan potensi sumber daya yang ada
dengan memperhatikan optimasi pemanfaatannya. Adapun kawasan budidaya yang telah
dikembangkan di Provinsi Gorontalo sesuai dengan potensi yang ada adalah sebagai
berikut :
(1) Kawasan Budidaya Pertanian, mencakup:
Kawasan Pertanian Lahan Basah;
Sesuai angka tetap BPS, Luas panen padi sawah di Provinsi Gorontalo tahun
2011 adalah 52.811 hektar yang terbagi dalam 2 kali musim tanam, dengan total
produksi 273.921 ton. Luas panen terbesar di dominasi oleh wilayah di Kabupaten
Gorontalo seluas 23.277 hektar, hal ini sesuai dengan luasan wilayah fungsi
pertanian lahan basah pada wilayah ini terbesar di bandingkan wilayah kabupaten
lain.
Kawasan Pertanian Lahan Kering;
Komoditi yang dibudidayakan dan mendominasi pertanian lahan kering untuk
wilayah Provinsi Gorontalo adalah komoditi jagung. Luas panen jagung di Provinsi
Gorontalo berdasarkan angka tetap BPS tahun 2011 adalah 135.754 hektar dengan
total produksi 605.781 ton. Luas panen terbesar berada di Kabupaten Pohuwato
seluas 63.806 hektar.
Kawasan Perkebunan;
Berdasarkan data yang ada pada tahun 2011, hasil tanaman perkebunan yang
paling dominan adalah tanaman kelapa luas panen 68.248 hektar dengan produksi
sebesar 62.338 ton,kakao luas panen 12.483 hektar dengan produksi sebesar 4.543
ton,cengkeh luas panen 8.280 hektar dengan produksi sebesar 901 ton dan tebu
luas panen 7,818 hektar dengan produksi sebesar 29.926 ton.
BAB II - 10
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB II - 11
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Perbandingan antara luas wilayah Provinsi Gorontalo (12.215,45 km2) dengan jumlah
luas wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) sebanyak 260.793,373 Ha.
Kawasan Pariwisata.
Dilihat dari sebaran potensi pariwisata, terdapat beberapa kawasan wisata di
Provinsi Gorontalo yang telah dikembangkan oleh pemerintah kabupaten/kota.
Beberapa kawasan wisata tersebut dapat dilihat pada tabel 2.5.
Tabel 2.5
Kawasan Pariwisata
No. Kawasan Lokasi Kab/Kota
1. Wisata budaya Benteng Otanaha Kota Gorontalo
Benteng Orange Kab. Gorontalo Utara
2. Wisata Bahari Taman Laut Olele, Kab. Bone Bolango
Pantai Botutonuo
Pulau Saronde Kab. Gorontalo Utara
Pantai Lahilote Kota Gorontalo
Pulau Bitila, Pantai Kabupaten
Bolihutuo Boalemo/Pohuwato
3. Wisata Rekreasi Pentadio Resort Kab. Gorontalo
Keluarga
Air Terjun/Pemandian Kab. Bone Bolango
Air Panas Lombongo
Sumber : Dinas Perhubungan dan Pariwisata, 2012
Kawasan Perikanan;
Pengembangan kawasan perikanan di Provinsi Gorontalo secara umum adalah
untuk mengembangkan zona/kawasan perikanan yang tersebar di kabupaten/kota
yang didukung dengan prasarana penunjangnya. Jumlah RTP (Rumah Tangga
Perikanan) di Proviinsi Gorontalo tahun 2011 sebanyak 18.137 atau meningkat
8,19% dibandingkan tahun 2010 yang berjumlah 16.652. Kawasan budidaya
perikanan juga mencakup kawasan budidaya tambak yang berlokasi di pesisir selatan
Kabupaten Pohuwato, Boalemo, serta pesisir utara Kabupaten Gorontalo utara
dengan jumlah luasan potensi tambak sebesar 10.900 Ha. Hal ini dapat dilihat pada
tabel 2.6.
BAB II - 12
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.6
Potensi Perikanan Budidaya Di Provinsi Gorontalo
Berdasarkan Komoditi Per Kab/Kota
Potensi Budidaya (Ha)
Air Laut
No. Kab/Kota Air Air
Rumput
Tawar Payau Ikan Total
Laut
1. Kota Gorontalo 210 - - 50 50
2. Kab. Gorontalo 310 - 850 350 1.200
3. Kab. Boalemo 35 200 2.700 2.300 5.000
4. Kab. Pohuwato 70 10.124 4.840 6.600 11.440
5. Kab. Bone Bolango 375 - 10 100 110
6. Kab. Gorontalo Utara - 576 2.350 4.900 7.250
Total 1.000 10.900 10.750 14.300 25.050
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan, 2012
2.1.2.1 Pertanian
Lahan pertanian yang ada sebagian besar diusahakan oleh masyarakat untuk
menanam sejumlah komoditi utama seperti padi sawah dan jagung. Dalam rangka
pengembangan Program Agropolitan, jagung dijadikan komoditi unggulan.
Dari luas wilayah Provinsi Gorontalo 12.215,44 Km2, dimana untuk potensi lahan
sawah yang ditanami padi seluas ± 29.720 ha yang terdiri dari sawah irigasi ± 23.432 ha
dan sawah non irigasi seluas 6.288 ha. Juga terdapat potensi luasan lahan kering seluas
337.639 ha yang terdiri dari ladang/huma 71.316 ha, tegal/kebun 157.685,
pekarangan/bangunan/halaman sekitarnya 36.978 ha, lahan kering yang sementara tidak
diusahakan 51.682 ha, dan lainnya seluas 19.978 ha. Disamping itu pada lahan perkebunan
kelapa dapat dimanfaatkan untuk pengembangan komoditi tanaman pangan seperti jagung,
kacang-kacangan dan umbi-umbian.
Berdasarkan Data BPS (2011) Provinsi Gorontalo memiliki sumber daya lahan yakni
potensi luas areal sawah sekitar 31.502 ha. Kabupaten Gorontalo merupakan wilayah yang
terluas areal penggunaannya yaitu 13.114 Ha (42%), kemudian Kabupaten Gorontalo Utara
5.627 Ha (18%), Kabupaten Pohuwato 5.251 Ha (17%), Kabupaten Boalemo 4.574 Ha
(15%), Kabupaten Bone Bolango 2.020 Ha (6%) dan Kota Gorontalo 916 Ha (3%).
BAB II - 13
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Dari total luas lahan sawah 31.502 ha dengan Indeks Pertanaman (IP) >200 persen
(2-3 kali tanam) seluas 27.877 ha (88 %) seperti disajikan pada tabel 9. Ihkwal ini
menjelaskan bahwa performance pemanfaatan lahan sawah di Provinsi Gorontalo
dikategorikan sangat baik, tetapi dari aspek kualitatif (produktivitas per satuan luas) masih
perlu digenjot, olehnya itu masih terdapat peluang untuk menaikkan produktivitas dengan
adanya dukungan regulasi Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN) diharapkan dapat
menjawab berbagai tantangan dalam rangka peningkatan ekonomi kerakyatan.
Sebagaimana ditampilkan pada tabel 2.7 berikut :
Tabel 2.7
Luas Lahan Sawah Menurut Indeks Pertanaman (IP)
Di Provinsi Gorontalo
Jumlah
BAB II - 14
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
sampai Samudra Pasifik potensinya mencapai 630.470 Ton/Tahun, potensi ini sudah
termasuk potensi yang berada pada Zona Ekonomi Eksklusif (khusus ZEE potensinya
487.600 ton/tahun) sedangkan khusus untuk perairan umum daratan (danau, sungai dan
rawa) potensi perikanan tangkap diperkirakan 900 ton per tahun. Sedangkan untuk potensi
perikanan budidaya mencakup budidaya perikanan laut, perikanan payau dan perikanan air
tawar, potensinya sebesar 339.268 ton per tahun. Ini berarti berdasarkan uraian di atas,
terlihat bahwa potensi perikanan dan kelautan masih perlu dimanfaatkan secara optimal.
Oleh sebab itu diperlukan pengembangan investasi/penguatan modal, penerapan teknologi,
pemberdayaan masyarakat melalui suatu program terpadu yang bisa meningkat
kesejateraan dan pendapatan bagi pelaku utama usaha perikanan dan kelautan. Sektor
perikanan dan kelautan telah memberikan kontribusi penting dan strategis bagi
perekonomian daerah dan nasional, sehingga perlu adanya pengembangan secara optimal
dan berkelanjutan.
2.1.2.3. Kehutanan
Untuk bidang Kehutanan isu yang masih dihadapi saat ini adalah masih luasnya
lahan kritis dalam kawasan, pemanfaatan/penggunaan lahan untuk kepentingan non
kehutanan secara illegal dalam kawasan hutan, perambahan dan pencurian kayu (illegal
logging), alih fungsi kawasan hutan terkait tata ruang serta isu perubahan iklim terkait
hutan. Luas lahan kritis Provinsi Gorontalo saat ini adalah 257.816 Ha, dapat dilihat pada
tabel 2.8 dibawah ini. Berkaitan dengan hal tersebut dilakukan upaya-upaya pelestarian dan
pemanfaatan hutan secara lestari diantaranya melalui penyadartahuan masyarakat yang
berada disekitar hutan untuk terus menjaga kelestarian hutan sebagai penyangga ekonomi
dan kehidupan mereka serta generasi dimasa yang akan datang. Juga dilakukan upaya
penegakan hukum bagi para perusak atau pelaku pelanggaran kehutanan, pemberian akses
masyarakat untuk mengelola hutan secara lestari, melakukan upaya rehabilitasi hutan dan
lahan dengan melibatkan masyarakat serta mendorong upaya-upaya mengantisipasi
perubahan iklim global dengan kerjasama di tingkat lokal, regional, nasional, dan
internasional.
Tabel 2.8
Lahan Kritis Per Kabupaten/Kota sampai dengan 2011
Luas Lahan Kritis
No. Kabupaten/Kota
(Ha)
1. Kab. Gorontalo 70.076
2. Kab. Boalemo 41.147
3. Kab. Pohuwato 26.005
4. Kab. Bone Bolango 40.798
5. Kab. Gorontalo Utara 75.358
6. Kota Gorontalo 4.432
Total 257.816
Sumber : Dinas Kehutanan dan Pertambangan Prov. Gorontalo, 2012
BAB II - 15
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
2.1.2.4. Perkebunan
Potensi luas areal perkebunan diwilayah Provinsi Gorontalo ± 360.376 Ha, yang
sudah dimanfaatkan ± 118.063 Ha dan belum dimanfaatkan seluas ± 242.313 Ha, hal ini
dapat dilihat pada tabel 2.9.
Tabel 2.9
Data Potensi Lahan Perkebunan 2007 - 2011
LUAS SUDAH BELUM
PROSENTASE
NO KABUPATEN AREAL DIMANFAATKAN DIMANFAATKAN KET
(%)
(Ha) (Ha) (Ha)
1 Kab. Boalemo 65.893 17.519 48.627 26,59
2 Kab. Gorontalo 100.592 35.117 66.853 34,91
3 Kab. Pohuwato 117.986 26.417 91.569 22,39
4 Kab. Gorontalo 38.984 16.594 22.528 42,57
Utara
5 Kab. Bone 36.922 22.416 14.506 60,71
Bolango
Sumber : Dinas Peternakan dan Perkebunan Prov. Gorontalo
BAB II - 16
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.11
Peningkatan Produksi Komoditi Unggulan Perkebunan Tahun 2007-2011
JENIS KOMODITI (Ton)
PERIODE
NO KELAPA KET
TAHUN CENGKEH TEBU KAKAO
DALAM
Tabel 2.12
Peningkatan Produktivitas/Ha Komoditi Unggulan Perkebunan Tahun 2007-2011
JENIS KOMODITI (Kg/Ha)
PERIODE
NO KELAPA KET
TAHUN CENGKEH TEBU KAKAO
DALAM
1 2007 1.422 274 1.673 785
2 2008 1.422 274 1.989 785
3 2009 1.428 277 2.763 809
4 2010 1.428 294 2.899 861
5 2011 1.428 295 2.691 901
Sumber : Dinas Peternakan dan Perkebunan Prov. Gorontalo
Produktivitas tanaman kelapa yang merupakan komoditi unggulan masyarakat dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan, baik dari segi luas tanam maupun
produksi. Terjadinya peningkatan produksi tanaman kelapa dari tahun 2007 sampai tahun
2011 sebesar 62.338 Ton. Produksi cengkeh juga mengalami peningkatan yang cukup
signifikan dari tahun 2007 sebesar 554 Ton menjadi 901 Ton pada tahun 2011.
2.1.2.5. Peternakan
Pembangunan peternakan dan kesehatan hewan merupakan bagian integral dari
pembangunan pertanian dan pembangunan nasional, khususnya dalam hal ketahanan
pangan, oleh sebab itu kebijakan umum pembangunan peternakan dan kesehatan hewan
adalah : 1) Menjamin ketersediaan dan mutu benih dan bibit ternak, 2) Meningkatkan
produksi dan produktivitas ternak, 3) Meningkatkan produksi pakan ternak, 4) Meningkatkan
status kesehatan ternak, 5) Menjamin produk hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal
(ASUH) dan berdaya saing dan 6) Meningkatkan pelayanan prima pada masyarakat.
Kebijakan ketersediaan dan mutu bibit ternak akan diarahkan untuk : 1)
Mengoptimalkan kelembagaan perbibitan, 2) Pewilayahan sumber bibit berbasis potensi, 3)
Pelestarian sumber daya genetic, 4) Penerapan teknologi perbibitan dan 5) Pengembangan
BAB II - 17
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
usaha tani dan investasi perbibitan. Dalam aspek populasi dan produktivitas ternak
diarahkan untuk meningkatkanpopulasi dan optimalisasi produksi ternak ruminansia dan
non ruminansia, restrukturisasi perunggasan, dan pengembangan kelembagaan usaha.
Aspek penting lainnya yang tidak bisa lepas dari pembangunan peternakan adalah
kesehatan hewan yang difokuskan peningkatan perlindungan hewan, pengendalian dan
pemberantasan penyakit menular, pelayanan kesehatan hewan dan meningkatkan kualitas
tenaga dokter hewan dan paramedic. Untuk keamanan produk hewan antara lain dengan
meningkatkan jaminan produk hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH),
meningkatkan penerapan kesrawan dan mengoptimalkan pengaturan dan pemasaran daging
sapi.
Strategi dalam melaksanakan pembangunan peternakan baik nasional,regional
maupun di daerah diarahkan untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan peternakan
dan kesehatan hewan, yaitu Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK)
Tahun 2014 dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal
(ASUH).
Dalam rangka mendukung Percepatan Pencapaian PSDSK Tahun 2014, berbagai
program dan kegiatanyang dilaksanakan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah anatar lain peningkatan populasi ternak, terutama ternak sapi potong,
kambing dan ayam buras yang merupakan 3 (tiga) komoditi unggulan bidang peternakan
Provinsi Gorontalo. Komoditi ternak sapi misalnya, merupakan jenis ternak yang sudah
familier dengan masyarakat Gorontalo, terutama masyarakat petani, karena komoditi ini
secara ekonomis dapat memberikan nilai tambah pendapatan yang sangat signifikan, mudah
dipelihara bahkan menjadi tabungan bagi para petani. Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi
Gorontalo dengan program Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat akan terus
berupaya mengembangkan ternak sapi ini menjadi prioritas program.
Pada tabel 2.13 dapat dilihat bahwa pada tahun 2011 populasi ternak unggulan
(sapi, kambing dan ayam buras) di Provinsi Gorontalo berjumlah masing-masing 192.066
ekor sapi, 83.570 ekor kambing dan 964.004 ekor ayam kampung, dan diharapkan target
RPJMD Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 meningkat menjadi 250.000 ekor sapi, 90.500
ekor kambing dan 1.150.000 ekor ayam buras atau naik rata-rata 4% per tahun untuk
ternak sapi, 1,5% per tahun untuk ternak kambing, dan 2% per tahun untuk ternak ayam
buras. Selain 3 (tiga) jenis ternak unggulan tersebut, Provinsi Gorontalo juga
mengembangkan ternak lain seperti itik, ayam ras petelur, dan pedaging, kuda dan burung
puyuh.
BAB II - 18
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.13
Populasi Ternak (Ekor) Menurut Kab/Kota
Di Provinsi Gorontalo Tahun 2011
Dari sisi produksi daging sapi tahun 2011, berada pada posisi 3.984.995 kg dan
diharapkan setiap tahun dapat meningkat kurang lebih 4%, sehingga dalam kurun waktu 5
(lima) tahun kedepan produksi daging dapat mencapai kurang lebih 4.921.081 kg,
sementara untuk konsumsi daging pada tahun 2011 dari posisi 2 kg/kapita/tahun
ditargetkan meningkat menjadi 4 kg/kapita/tahun pada tahun 2017.
Strategi penting dalam pengembangan peternakan di Provinsi Gorontalo dilakukan
melalui cluster/pewilayahan komoditas ternak sesuai potensi sumber daya yang ada dengan
pendekatan pola integrasi, baik integrasi ternak dengan tanaman pangan maupun integrasi
ternak dengan tanaman perkebunan. Dengan demikian di Provinsi Gorontalo akan ada 2
(dua) kawasan pengembangan peternakan, yakni Kawasan I sebagai kawasan integrasi
ternak dengan tanaman pangan, yaitu Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango dan
Kota Gorontalo dan Kawasan II sebagai kawasan integrasi ternak dengan tanaman
perkebunan, yaitu Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Gorontalo
BAB II - 19
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Utara. Potensi pendukung yang kita miliki cukup besar, yaitu ketersediaan sumber pakan
ternak yang sangat besar, kelembagaan kelompok peternak, sumber air dan iklim yang
cocok dengan budidaya ternak.
Selain target peningkatan produksi populasi ternak sub sektor peternakan juga fokus
pada program pengendalian penyakit hewan menular strategis dan penjaminan produk-
produk peternakan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal). Untuk penyakit hewan
menular strategis Dinas Perkebunan Dan Peternakan mempunyai target capaian bebas
penyakit hewan menular strategis 0 % yang berarti bahwa pada tahun 2017 tidak ada lagi
penyakit hewan menular strategis di Provinsi Gorontalo seperti penyakit hewan rabies dan
Avian Influensa (AI) demikian pula halnya dengan penjaminan produk – produk peternakan
yang ASUH ditargetkan pada tahun 2017 semua produk peternakan yang beredar di Propinsi
Gorontalo sudah bisa 98 % terjamin ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).
BAB II - 20
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KVA 237 Kms dan jumlah Gardu sebanyak 1.555 buah dan
Gardu induk sebanyak 4 buah.
Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang ada saat ini maka upaya penyediaan
energi listrik terus dilakukan melalui interkoneksi jaringan transmisi 150 Kva wilayah
Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah serta percepatan pelaksanaan
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara Anggrek dan PLTU
Molotabu. Pemanfaatan potensi energi terbarukan yang ada sesuai dengan arah kebijakan
energi yang telah ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral yaitu
meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan (diversifikasi energi) yang sesuai visi
25/25 yaitu Tahun 2025 penggunaan energi baru terbarukan menjadi 25% dengan
memaksimalkan penyediaan dan pemanfaatan energi baru terbarukan untuk menghindari
biaya penggunaan bahan bakar fosil (avoided fosil energy cost).
2.1.2.7. Pariwisata
Di sektor pariwisata, Gorontalo mempunyai 86 potensi obyek wisata yang tersebar di
enam kabupaten/kota dengan karakter, keindahan alam yang masih asli serta
keanekaragaman adat dan budaya. Potensi obyek wisata Gorontalo dapat dilihat pada tabel
2.14.
Tabel 2.14
Daftar Obyek Daya Tarik Wisata Di Provinsi Gorontalo
NO NAMA OBYEK JENIS OBYEK LOKASI
KOTA GORONTALO
± 8 km dari pusat kota, Kel. Dembe Kec.
1 Benteng Otanaha Wisata sejarah Kota Barat
± 2 km dari pusat kot, Kel. Pohe Kec.
2 Telapak Lahilote Wisata sejarah Kota Selatan
± 2 km dari pusat kot, Kel. Pohe Kec.
3 Pantai Indah Pohe Wisata bahari Kota Selatan
± 2.5 km dari pusat kota, Kel. Dembe
4 Tangga Dua Ribu Wisata buatan Kec. Kota Barat
± 2.5 km dari pusat kota, Kel. Limba U2
5 Kolam Renang Lahilote Wisata buatan Kec. Kota Selatan
± 2.5 km dari pusat kota, Kel. Limba U2
6 Rumah Adat Dulohupa Wisata budaya Kec. Kota Selatan
± 4km dari pusat kota, Kel. Pilolodaa
7 Pemandian Bak Potanga Wisata buatan Kec. Kota Barat
± 8km dari pusat kota, Kel. Dembe I
8 Makam Keramat Ju Panggola Wisata sejarah Kec. Kota Barat
± 2km dari pusat kota, Kel. Donggala
9 Makam Keramat Ta'Jailoyibuo Wisata sejarah Kec. Kota Barat
10 Makam Keramat Ta'Ilayabe Wisata sejarah Kompleks Pelabuhan Gorontalo
11 Makam Keramat Haji Buulu Wisata sejarah Jl. Teuku Umar Kota Gorontalo
± 4km dari pusat kota, Kel. Tanjung
12 Makam Keramat Pulubunga Wisata sejarah Kramat Kec. Kota Selatan
13 Pantai Karang Citra Wisata bahari ± 4km dari pusat kota, Kec. Kota Selatan
± 4km dari pusat kota, Kel. Tanjung
14 Goa Baya Lo Milate Wisata alam Kramat Kec. Kota Selatan
15 Masjid Hunto (Sultan Amai) Wisata sejarah ± 2km dari pusat kota, Kel. Siendeng
16 Masjid Baiturrahim Wisata sejarah Pusat Kota Gorontalo
BAB II - 21
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
KABUPATEN GORONTALO
± 10km dari pusat kota, Kel. Limboto
1 Danau Limboto Wisata alam dan Kec. Batudaa
± 10km dari pusat kota, Desa Iluta Kec.
2 Museum Pendaratan Soekarno Wisata sejarah Batudaa
± 12km dari pusat kota, Desa Barakati
3 Pemandian Taluhu Barakati Wisata alam Kec. Batudaa
4 Goa Ular Wisata alam ± 15km dari pusat kota, Kec. Batudaa
Sirkuit Pacuan Kuda dan Lap
5 Golf Wisata buatan Desa Yosonegoro Kec. Limboto Barat
6 Pentadio Resort Wisata buatan Desa Pentadio Kec. Telaga Biru
7 Rumah Adat Bantayo Poboide Wisata budaya Pusat Kota Limboto
8 Menara Keagungan Limboto Wisata buatan Pusat Kota Limboto
9 Bukit PPN Limboto Wisata buatan Desa Bongohulawa Kec. Limboto
10 Batu Buaya dan Batu Babi Wisata alam Kec. Batudaa
KABUPATEN BOALEMO
1 Pantai Bolihutuo Wisata bahari Desa Bolihutuo Kec. Botumoito
2 Taman Laut Pulau Limba Wisata bahari Desa Paguyaman Pantai
4 Pulau Pasir Putih Wisata bahari Desa Mohutomba
5 Pulau Mohupomba Wisata bahari
6 Pulau Asiangi Wisata bahari
KABUPATEN POHUWATO
± 13 km dari Pusat Kota Marisa, Kec.
1 Pantai Libuo Wisata bahari Paguat
2 Tanjung Maleo Wisata bahari Desa Maleo Kec. Paguat
± 20 km dari Pusat Kota Marisa, Desa
3 Tanjung Bajo Wisata bahari Bumbulan Kec. Paguat
Pusat Kota Marisa, Desa Pohuwato
4 Pohon Cinta Wisata bahari Timur
5 Pantai Bulili Wisata alam Desa Bulili, Kec. Duhiadaa
± 70 km dari Pusat Kota Marisa, Desa
6 Pantai Lalape Wisata alam Trikora Kec. Popayato
± 15 km dari Pusat Kota Marisa, Desa
7 Danau Delo Wisata alam Trikora Kec. Popayato
± 30 km dari Pusat Kota Marisa, Kec.
8 Danau Embung Wisata alam Patilanggio
9 Danau Telaga Wisata alam Desa Telaga Kec. Popayato
10 Masjid Keramat Wanggarasi Wisata buatan Kec. Wanggarasi
11 Desa Wisata Torosiaje Wsata Budaya Desa Torosiaje Kec. Popayato
12 Air Terjun Kelapa Lima Wisata alam Kec. Popayato Timur
13 Air Terjun Makarti Jaya Wisata alam Kec. Taluditi
14 Air Terjun Lomuli Wisata alam Desa Lomuli Kec. Lemito
15 Air Terjun Wanggarasi Wisata alam Kec. Wanggarasi
16 Pulau Lahe Wisata bahari Desa Pohuwato Timur Kec. Marisa
BAB II - 22
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
KABUPATEN BONE
BOLANGO
1 Air Terjun Taludaa Wisata alam Desa Taludaa Kec. Bone Pantai
2 Taman Laut Olele Wisata bahari Desa Olele Kec. Kabila Bone
Taman Nasional Bogani Nani
3 Wartabone Wisata alam Kec. Suwawa Timur
4 Air Terjun Lombongo I dan II Wisata alam Desa Lombongo, Kec. Suwawa Timur
5 Danau Perintis Wisata alam Kec. Suwawa
6 Makam Raja-raja Atinggola Wisata sejarah Desa Dunggala Kec. Tapa
7 Kebun Binatang Mana Suka Wisata buatan Kec. Kabila
8 Pantai Botutonuo Wisata Bahari Kec. Kabila Bone
KABUPATEN GORONTALO
UTARA
1 Pulau Saronde Wisata alam Desa Ponelo
2 Benteng Oranye Wisata sejarah Desa Dambalo
3 Kota Jin Wisata sejarah Desa Kota Jin Kec. Atinggola
4 Pantai Minanga Wisata bahari Desa Kota Jin Kec. Atinggola
5 Pontolo Indah Wisata buatan Desa Pontolo Kec. Kwandang
6 Pantai Monano Wisata bahari Desa Monano Kec. Anggrek
7 Pantai Tolitohuyu Wisata bahari Desa Dunu Kec. Anggrek
8 Taman Laut Raja Wisata bahari Desa Dunu Kec. Anggrek
9 Pulau Raja Wisata bahari Desa Dunu Kec. Anggrek
10 Pulau Mas Wisata bahari Desa Buladu
11 Pulau Popaya Wisata bahari Desa Deme II
13 Pantai Limu Wisata bahari Desa Bulontio Timur Kec. Sumalata
14 Bulonggo Daa Wisata sejarah Desa Buladu
15 Kuburan Belanda Wisata sejarah Desa Buladu
16 Pantai Tolinggula Wisata bahari Desa Tolinggula Tengah
17 Perkampungan Polahi Wisata budaya Desa Bulontio Timur Kec. Sumalata
18 Desa Wisata Ponelo Wisata buatan Desa Ponelo
19 Pulau Seribu Wisata alam Desa Dudepo
20 Pulau Katialada Wisata alam Desa Moluo Kec. Kwandang
21 Pulau Mohinggito Wisata alam Desa Ponelo
22 Air Terjun Pontolo Wisata alam Desa Pontolo Kec. Kwandang
23 Air Terjun Bontula Wisata alam Desa Boalemo
25 Pemandian Batu Licin Wisata alam Desa Molingkapoto Kec. Kwandang
Sumber : Dinas Perhubungan dan Pariwisata Prov. Gorontalo, 2012
BAB II - 23
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.15
Data Kunjungan Wisatawan Di Provinsi Gorontalo
2007 2008 2009 2010 2011
NO DAERAH KAB/KOTA
WISMAN WISNUS WISMAN WISNUS WISMAN WISNUS WISMAN WISNUS WISMAN WISNUS
1 KOTA GORONTALO 1.277 55.043 1.492 5.568 7.238 1.315 39.857
2 KAB. GORONTALO 58 31.232 15 18.066 119 65.684 63 45.000 11 31.217
3 KAB. BOALEMO 5 9.094 8.069 94 14.400 6 48.580 - 2.321
4 KAB. POHUWATO 62 21.000 11 23.000 3 17.000 24.759 99 10.900
5 KAB. BONE BOLANGO 29.337 6.407 20 21.270 99 15.765 422 1.149
6 KAB. GORONTALO UTARA 80 2.800 117 3.467 89 5.711 87 8.651 142 4.232
205 93.463 1.420 114.052 1.817 129.633 255 149.993 1.989 89.676
JUMLAH
93.668 115.472 131.450 150.248 91.665
Sumber : Dinas Perhubungan dan Pariwisata Prov. Gorontalo, 2012
Untuk rata-rata lama tinggal wisatawan di Provinsi Gorontalo dalam kurun 4 (empat)
tahun terakhir berkisar antara 2 hari – 3 hari seperti terlihat pada tabel 2.16.
Tabel 2.16
Lama Tinggal Wisatawan di Provinsi Gorontalo
Rata-rata Lama Tinggal (Hari)
Tahun Tamu Asing
Tamu Asing Tamu Domestik
Dan Domestik
2008 2,57 1,61 2,09
2009 3,62 2,15 2,89
2010 2,24 3,00 2,62
2011 2,28 2,99 2,64
Sumber : Badan Pusat Statistik Prov. Gorontalo, 2012 (diolah)
BAB II - 24
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB II - 25
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB II - 26
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Gambar 2.3
Peta Kawasan Rawan Longsor
BAB II - 27
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Gambar 2.4
Peta Kawasan Rawan Tsunami
BAB II - 28
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Kecamatan Randangan, Marisa, Lemito dan Popayato. Untuk Kabupaten Bone Bolango
terdapat di Kecamatan Suwawa, Kabila, Botupingge dan Tilongkabila sedangkan di
Kabupaten Gorontalo Utara terdapat di Kecamatan Kwandang, Anggrek dan Sumalata
seperti terlihat dalam peta rawan banjir, gambar 2.5.
Gambar 2.5
Peta Kawasan Rawan Banjir
2.1.4 Demografi
a. Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk Provinsi Gorontalo tahun 2012 adalah sebanyak 1.084.192 jiwa.
Dari tabel 2.17 bisa dilihat bahwa Kabupaten Gorontalo merupakan kabupaten yang jumlah
penduduknya lebih banyak. Untuk tahun 2012 penduduk Kabupaten Gorontalo adalah
33.94% dari jumlah keseluruhan penduduk Provinsi, sedangkan Kabupaten Gorontalo Utara
merupakan wilayah yang terendah jumlah penduduknya dari seluruh kabupaten/kota yang
ada.
BAB II - 29
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.17
Jumlah Penduduk Provinsi Gorontalo, 2007-2012
Nama Tahun
No
Kabupaten/Kota 2007 2008 2009 2010 2011 2012
01 Kab. Gorontalo 338.381 339.620 340.730 355.988 363.763 368.053
02 Kab. Boalemo 123.243 127.639 128.540 129.253 132.076 136.269
03 Kab. Pohuwato 112.532 114.572 116.203 128.748 131.560 135.338
04 Kab. Bone Bolango 129.025 130.025 131.781 141.915 145.015 147.692
05 Kab. Gorontalo 94.829 95.177 96.489 104.133 106.407 108.079
Utara
06 Kota Gorontalo 162.325 165.175 170.209 180.127 184.062 188.761
Provinsi Gorontalo 948.300 960.335 972.208 983.952 1.062.883 1.084.192
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo, 2013.
Dan jika dibandingkan dengan luas wilayah yang ada, maka Kota Gorontalo yang
hanya punya wilayah seluas 66,25 Km2 namun memiliki penduduk yang cukup besar, hal ini
menunjukkan bahwa Kota Gorontalo adalah wilayah terpadat penduduknya di Provinsi
Gorontalo. Kepadatan penduduk rata-rata yaitu 188.761/66,25 atau sama dengan 2.862
jiwa/Km2. Untuk rata-rata kepadatan penduduk Provinsi Gorontalo yaitu 87 jiwa/km2.
Tabel 2.18
Jumlah Penduduk Gorontalo Berdasarkan Sex Ratio, 2012
Sex
No Kabupaten/Kota Laki-Laki Perempuan Jumlah
Ratio
1. Kabupaten Gorontalo 185.196 182.857 368.053 101,28
2. Kabupaten Boalemo 68.569 67.700 136.269 101,28
3. Kabupaten Pohuwato 68.216 67.122 135.338 101,63
4. Kabupaten Bone Bolango 73.826 73.866 147.692 99,95
5. Kabupaten Gorontalo Utara 55.178 52.901 108.079 104,30
6. Kota Gorontalo 92.101 96.660 188.761 95,28
Provinsi Gorontalo 543.086 541.106 1.084.192 100,37
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo, 2013.
Tabel 2.18 menunjukkan bahwa penduduk Provinsi Gorontalo lebih banyak laki-
lakinya dengan sex ratio 100,37 artinya laki-laki di Gorontalo lebih banyak 0,37% dibanding
jumlah perempuan. Sedangkan untuk kabupaten/kota bisa dilihat salah satu kabupaten
dengan persentase jumlah penduduk laki-laki terbanyak yaitu Kabupaten Gorontalo utara
yang memiliki sex ratio sebesar 104,30 yang menunjukkan jumlah laki-laki di Kabupaten
Gorut lebih banyak 4,30% dibanding perempuan.
BAB II - 30
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.19
Data Penganut Agama Provinsi Gorontalo Tahun 2010
PENGANUT AGAMA
DAERAH
ISLAM KRISTEN KATOLIK HINDU BUDDHA JUMLAH
KOTA GORONTALO 169.029 7.176 1.784 336 766 179.091
KAB.GORONTALO 350.474 1.476 1.773 80 54 353.857
KAB.BOALEMO 121.716 8.825 1.286 2.463 5 134.295
KAB.POHUWATO 119.020 5.963 1.759 1.133 7 127.882
KAB.BONE
140.704 83 184 140.971
BOLANGO
KAB.GORUT 100.197 2.889 935 39 8 104.068
JUMLAH 1.001.140 26.412 7.721 4.051 840 1.040.164
Sumber: Biro PP Kesra Setda Provinsi Gorontalo, 2011 (diolah).
Tabel 2.20
Penduduk Berumur 5 Tahun Keatas Menurut Wilayah dan
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Tidak/ Belum
Nama Kabupaten/Kota Tidak/Belum SD/MI/ SLTP/MTs/ SLTA/MA/ Diploma Diploma Diploma IV/
Pernah SMK S2/S3 Jumlah
Tamat SD Sederajat Sederajat Sederajat I/II III Universitas
Sekolah
01 Kab. Boalemo 8.698 50.203 32.818 11.829 8.288 1.032 631 399 1.719 102 115.719
02 Kab. Gorontalo 22.733 123.159 92.163 34.584 33.353 4.093 2.424 1.438 5.673 594 320.214
03 Kab. Pohuwato 9.877 43.860 33.990 13.259 9.662 1.002 595 492 1.981 105 114.823
04 Kab. Bone Bolango 7.408 41.866 37.521 17.014 16.629 2.223 1.049 896 2.601 199 127.406
05 Kab. Gorontalo Utara 7.119 37.023 30.148 9.385 6.511 531 550 276 1.048 41 92.632
06 Kota Gorontalo 4.809 33.654 34.805 26.386 42.492 5.924 1.515 2.628 9.105 1.359 162.677
Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
BAB II - 31
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
3.25%. Hal ini disebabkan dikedua Kabupaten tersebut menjadi wilayah transmigran di
Provinsi Gorontalo. Sementara Kabupaten Gorontalo menjadi wilayah yang sedikit
berkontribusi terhadap laju pertumbuhan penduduk yaitu hanya sebesar 1.40%. Kondisi ini
dikarenakan makin terbatasnya lahan garapan yang ada. Sedangkan Kota Gorontalo
mempunyai luas wilayah yang kecil dan paling padat penduduknya diantara semua wilayah
yang ada di Provinsi Gorontalo dengan laju pertumbuhan penduduknya sebesar 2.93%.
Tabel 2.21
Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Provinsi Gorontalo.
Jumlah Penduduk Laju Pertumbuhan
Kabupaten/Kota 2011 2012 2011 – 2012
Kabupaten Gorontalo 363.763 368.053 1,68
Kabupaten Boalemo 132.076 136.269 2,68
Kabupaten Pohuwato 131.560 135.338 2,53
Kabupaten Bone Bolango 145.015 147.692 2,02
Kabupaten Gorontalo 106.407 108.079 1,88
Utara
Kota Gorontalo 184.062 188.761 2,37
Provinsi Gorontalo 1.062.883 1.084.192 2,09
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo, 2013.
c. Struktur ketenagakerjaan
Struktur ketenagakerjaan di Provinsi Gorontalo pada Tahun 2012 menunjukkan
bahwa dari jumlah penduduk yang berumur 15 tahun keatas sebesar 738.885, yang
merupakan angkatan kerja sebesar 466.073 atau sebesar 63.08 persen. Dari jumlah
tersebut yang sedang bekerja sebesar 445.729 atau 95.63 persen dan yang menganggur
sebesar 20.344 atau 4.36 persen. Sementara yang bukan merupakan angkatan kerja yaitu
penduduk yang mengurus rumah tangga, bersekolah dan lainnya (kegiatan selain mengurus
rumah tangga maupun bersekolah) sebanyak 272.812 atau 36.92 persen dengan jumlah
terbanyak pada yang mengurus rumah tangga yaitu sebesar 186.623 atau 68.41 persen dan
bersekolah sebanyak 24.391 atau 8.94 persen dan lain-lain (yang bukan mengurus rumah
tangga dan bersekolah) sebanyak 61.798 atau 22.65 persen, lihat tabel 2.22.
BAB II - 32
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.22
Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Utama
Provinsi Gorontalo
BAB II - 33
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
84.390 ditempat ketiga disusul sektor perdagangan rumah makan dan jasa akomodasi
sebesar 67.142. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2.23.
Tabel 2.23
Tenaga Kerja Menurut Lapangan Usaha tahun 2008 – 2012
BAB II - 34
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.24
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008-2012 Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2000 Provinsi Gorontalo (dalam jutaan rupiah)
2008 2009 2010 2011 2012
No Sektor
(Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %
1 Pertanian 773.836 30,70 800.869 29,54 883.677 30.29 885.109 30.34 935.678 32.07
Pertambangan &
2 26.194 1,04 29.976 1,11 33.146 1.14 35.388 1.21 37.730 0.13
penggalian
Industri
3 201.693 8,00 209.079 7,71 227.493 7.80 244.617 8.38 679.978 23.31
pengolahan
Listrik, gas, &
4 14.384 0,57 15.320 0,57 16.517 0.57 18.013 0.62 19.478 0.67
air bersih
5 Konstruksi 203.232 8,06 232.712 8,58 259.923 8.91 284.805 9.76 311.512 10.68
Perdagangan,
6 hotel, & 344.057 13,65 373.894 13,79 412.087 462.003 513.414
14.12 15.84 17.60
restoran
Pengangkutan &
komunikasi
7 258.800 10,27 282.499 10,42 310.364 338.495 367.903
angangkutan &
10.64 11.60 12.61
komunikasi
Keuangan,
8 sewa, & jasa 215.129 8,53 234.615 8,66 255.633 278.070 303.932
8.76 0.95 10.42
Perusahaan
9 Jasa-jasa 483.348 19,18 531.773 19,62 568.652 19.49 594.957 20.39 625.995 21.46
PDRB 2.520.673 100,00 2.710.737 100,00 2.917.491 100,00 3.141.458 100,00 3.383.620 100,00
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo, 2013
PDRB atas dasar harga konstan dengan tahun dasar 2000 menunjukkan
peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun 2008, capaian PDRB tercatat sebesar Rp.2,520,673
triliun dan meningkat menjadi Rp.3,383 triliun Tahun 2012. Sektor yang memberi kontribusi
terbesar PDRB atas dasar harga konstan Gorontalo adalah sektor pertanian. Rata-rata
kontribusi sektor pertanian dalam kurun waktu Tahun 2008-2012 adalah 30,90%.
Demikian juga dengan nilai dan kontribusi sektor dalam PDRB atas dasar harga
berlaku Gorontalo pada periode 2008-2012 terus mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun. Hasil analisis pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku dapat dilihat dalam Tabel
2.25.
BAB II - 35
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.25
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008-2012 Atas Dasar Harga Berlaku
Provinsi Gorontalo (dalam jutaan)
2008 2009 2010 2011 2012
No Sektor
(Juta
(Juta Rp) % % (Juta Rp) % (Juta Rp) % (Juta Rp) %
Rp)
1 Pertanian 1.847.552 31,28 2.093.439 29,61 2,332,223.95 28.95 2,693,950.15 33.44 3,001,372.39 37.25
2 Pertambangan & 63.845 1,08 81.256 1,15 94,981.79 1.18 105,888.91 1.31 119,245.46 1.48
penggalian
3 Industri 290.687 4,92 344.694 4,88 390,716.50 4.85 441,244.60 5.48 507,165.80 6.30
pengolahan
4 Listrik,gas & air 34.203 0,58 38.903 0,55 43,646.04 0.54 49,652.74 0.62 55,832.54 0.69
bersih
5 Konstruksi/ 394.779 6,68 487.822 6,90 557,119.96 6.92 630,636.40 7.83 731,414.60 9.08
Bangunan
6 Perdagangan, 605.304 10,25 730.347 10,33 835,605.54 10.37 982,989.52 12.20 1,143,970.28 14.20
hotel & restoran
7 Pengangkutan & 516.161 8,74 627.726 8,88 727,570.51 9.03 831,478.05 10.32 937,031.98 11.63
komunikasi
8 Keuangan, Real 586.786 9,93 721.620 10,21 836,795.01 952,569.82 1,145,305.85
Estate & jasa 10.39 11.82 14.22
Perusahaan
9 Jasa-jasa 1.567.419 26,54 1.943.248 27,49 2,237,853.63 27.78 2,465,258.85 30.60 2,726,751.17 33.85
PDRB 5.906.736 100,00 7.069.054 100,00 8,056,512.92 100.00 9,153,669.04 100.00 10,368,090.06 100.00
Nilai dan kontribusi sektor dalam PDRB atas dasar harga berlaku menunjukkan
peningkatan dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2008, capaian PDRB atas dasar harga berlaku
tercatat sebesar Rp.5,906 triliun dan meningkat secara signifikan menjadi Rp.10,368 triliun
Tahun 2012, dan ini merupakan perkembangan yang sangat baik jika dibandingkan dengan
provinsi lainnya, mengingat Provinsi Gorontalo yang baru terbentuk sejak tahun 2000.
BAB II - 36
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.26
Inflasi Provinsi Provinsi Gorontalo, 2006-2011
Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Inflasi 7.54 7.02 9.20 4.35 7.43 4.08 5,31
Sumber: BPS Provinsi Gorontalo, 2013
Periode Tahun 2006-2012, tingkat inflasi Provinsi Gorontalo relatif berfluktuatif tetapi
masih berada dibawah angka 2 digit. Dari tabel 2.26 diatas dapat dilihat bahwa inflasi
tertinggi terjadi pada 2008, dan tahun 2011 merupakan inflasi terendah. Pengukuran Inflasi
tersebut diambil dari inflasi yang terjadi di Kota Gorontalo. Relatif tingginya inflasi di Kota
Gorontalo mengindikasikan adanya ketidakstabilan harga yang tinggi bila dibanding dua kota
lainnya yakni Manado dan Makassar bahkan nasional. Ketidakstabilan dan tingginya harga
terutama disebabkan masih kurangnya pelaku bisnis dalam bidang perdagangan di Provinsi
Gorontalo, seningga terjadi egoisme dan tidak adanya persaingan dalam penetapan harga
barang yang berdampak pada tidak terkendalinya harga dimaksud. Selain itu, lambatnya
perbaikan dan penambahan infrastruktur perhubungan juga telah memperlambat distribusi
barang dan jasa.
Tingginya inflasi di Provinsi Gorontalo menyebabkan penurunan daya beli masyarakat
setempat. Namun, tantangan dihadapi oleh Provinsi Gorontalo di masa depan adalah
bagaimana menekan harga barang dan jasa di wilayah Kota Gorontalo.
Tabel 2.27
Pertambahan Nilai Investasi Provinsi Gorontalo, 2006 - 2011
Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
BAB II - 37
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
pertumbuhan yaitu 7,54%, dan pada tahun 2010 terjadi lagi kenaikan mencapai 7,63 %.
Kemudian Tahun 2011 meningkat 0,05% atau mencapai 7,68 %. Pertumbuhan Ekonomi
Gorontalo tahun 2012 yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
atas dasar harga konstan (ADHK) meningkat sebesar 7,71 persen dibanding tahun 2011.
Tabel 2.28
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Gorontalo, 2007-2011
No. Sektor 2007 2008 2009 2010 2011 2012
1. Pertanian 7,32 8,06 3,49 4,10 6,17 5,71
2. Pertambangan dan 11,79 10,14 14,44 10,58 6,76 6,62
Penggalian
3. Industri Pengolahan 5,39 5,47 3,66 8,81 7,53 9,55
4. Listrik, Gas dan Air 14,65 0,74 6,51 7,81 9,06 8,13
Bersih
5. Bangunan 10,12 10,17 14,51 11,69 9,57 9,38
6. Perdagangan, Hotel dan 6,83 6,87 8,67 10,22 12,11 11,13
Restoran
7. Pengangkutan dan 7,05 7,58 9,16 9,86 9,06 8,69
Komunikasi
8. Keuangan, Persewahan 8,39 7,20 9,06 8,96 8,78 9,30
dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa 7,60 8,39 10,02 6,93 4,63 5,22
Pertumbuhan Ekonomi 7.51 7.76 7.54 7.63 7.68 7.71
Rata-rata
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo, 2013
BAB II - 38
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
2.2.1.5 Kemiskinan
Persentase penduduk miskin tahun 2011 adalah 18,75 % dengan jumlah penduduk
miskin 198.270 jiwa. Dibadingkan pada tahun 2010, terjadi penurunan dari 23,19 % dengan
jumlah penduduk miskin 209.886 jiwa. Sedangkan untuk tahun 2012 persentase penduduk
miskin adalah 17,22 % dengan jumlah penduduk miskin 187.732 jiwa mengalami penurunan
1,53% dibanding tahun 2011. Berdasarkan gambar 2.6 menunjukan terjadi penurunan
angka kemiskinan yang sangat signifikan, dan memastikan bahwa penanganan kemiskinan
tetap berada pada jalur yang benar (on the right track).
Gambar 2.6
Presentase Penduduk Miskin di Provinsi Gorontalo, 2007-2011
BAB II - 39
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.29
Indikator Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2009-2012
Presentase
Garis Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin
Penduduk Miskin
Daerah (Rp/Bulan) (Jiwa)
(%)
Selain itu, berdasarkan pada Gambar 2.7 terlihat bahwa Indeks Kedalaman
Kemiskinan (P1) pada periode Tahun 2007–2012 mengalami penurunan fluktuatif. Pada
periode Tahun 2007-2012, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) mengalami penurunan dari
posisi 5,57 Tahun 2007 menjadi 3.72 di Tahun 2012. Keadaan penurunan Indeks Kedalaman
Kemiskinan ini menunjukkan bahwa rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing
penduduk miskin terhadap garis kemiskinan semakin mengecil, yang artinya semakin rendah
nilai indeks, maka semakin dekat rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan.
Begitu pula dengan indeks Keparahan Kemiskinan (P2) pada periode 2007–2012.
Gambar 2.7
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan
Kemiskinan (P2) Provinsi Gorontalo, 2007–2011
BAB II - 40
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Dapat dilihat bahwa Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) mencapai 3,21 pada
September 2012, jika dibandingkan pada September 2007 sebesar 5,57. Kondisi ini
menggambarkan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin semakin jauh selisihnya
dengan garis kemiskinan. Sedangkan pada periode Tahun 2007–2012, Indeks Keparahan
Kemiskinan (P2) mengalami penurunan secara perlahan juga turun dari 1,68 Tahun 2007
menjadi 0,8 di Tahun 2012. Kecenderungan menurun dari waktu ke waktu ini merupakan
indikasi bahwa dalam periode tersebut ketimpangan pengeluaran antar penduduk miskin
secara umum semakin berkurang. Ini juga menunjukkan telah terjadi perbaikan dalam
pengentasan kemiskinan dan tingkat kemiskinan bisa saja tidak turun tapi tingkat
keparahannya berkurang.
Sesungguhnya upaya penurunan angka kemiskinan di Provinsi Gorontalo sangat
memungkinkan untuk terus berlanjut. Sedikitnya ada tiga faktor eksternal yang dapat
dimanfaatkan oleh daerah untuk tujuan menurunkan angka kemiskinan, yaitu: (1)
kemiskinan telah menjadi agenda global dan nasional; (2) intensifnya program dan
besaranya anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk tujuan pengentasan kemiskinan
khususnya program-program yang dialokasikan ke kecamatan/desa; dan (3) luasnya
dukungan berbagai lembaga internasional, dunia usaha, LSM, masyarakat,dll .
BAB II - 41
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Berdasarkan Tabel 2.30 komponen penyusun IPM, angka harapan hidup rata-rata
masyarakat Gorontalo Tahun 2012 adalah 67,41 tahun, angka melek huruf rata-rata adalah
96,16 %, angka rata-rata lama sekolah adalah 7,49 tahun, dan pengeluaran per kapita rata-
rata adalah Rp.633.00. Secara keseluruhan IPM Gorontalo Tahun 2012 menyentuh point
71,28 menempati rangking ke-24 Nasional masih lebih rendah dari capaian angka rata-rata
Nasional yang menempati point 72,27.
Tabel 2.31
Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Selang Tahun 2007 - 2011
Tahun
NO JENIS PMKS
2007 2008 2009 2010 2011
1 Fakir Miskin 2320 KK 1520 KK 2900 KK 3800 KK 3860 KK
2 Komunitas Adat Terpencil 225 KK 135 KK 100 KK 100 KK 100 KK
3 Keluarga Miskin
- Keluarga Muda Mandiri (KMM) 320 KK 220 KK - - -
- Asistensi Kesejahteraan Sosial
Keluarga (AKSK) 200 KK 320 KK 155 KK 150 KK 160 KK
- Peranan Wanita 150 KK 140 KK 140 KK 150 KK 140 KK
BAB II - 42
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
4 Lanjut Usia 280 org 185 org 278 org 60 org 150 org
5 Anak Terlantar 200 anak 506 anak 388 anak 35 anak 115 anak
6 Anak Nakal 128 anak 112 anak - - -
7 Anak Cacat 100 anak 52 anak - - -
8 Anak yang Berhadapan dengan
Hukum - - 26 anak - 25 anak
9 Penyandang Cacat 95 org 125 org - 60 org 35 org
10 Tuna Sosial 100 org 107 org 120 org 32 org -
11 Korban Penyalahgunaan Napza 100 org 66 org - - -
12 Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) - - - - 31 org
13 Korban Tindak Kekerasan dan
Pekerja Migran (KTK-PM) 30 orang 144 orang 56 orang 56 orang 55 orang
14 Bantuan bagi Korban Bencana
Alam bantuan stimulan
Bahan Bangunan Rumah (BBR) 243 KK 150 KK 171 KK 120 KK 220 KK
15 Bantuan Kesejahteraan Sosial
Permanen (BKSP) 3 Orsos - - - -
16 Asuransi Kesejahteraan Sosial
(ASKESOS) 5 Orsos 5 Orsos 5 Orsos 5 Orsos 5 Orsos
17 Korban Bencana Sosial - 7 KK 27 KK 20 KK 57 KK
Sementara untuk data penanganan sumber kesejahteraan sosial selang tahun 2007 –
2011 dapat dilihat pada tabel 2.32.
Tabel 2.32
Penanganan Sumber Kesejahteraan Sosial Selang Tahun 2007 - 2011
Tahun
NO JENIS PSKS
2007 2008 2009 2010 2011
1 Tenaga Kesejahteraan Sosial
Kecamatan (TKSK) - - 46 org 46 org 46 org
2 Pekerja Sosial Masyarakat 120 org 120 org 30 org 30 org 68 org
3 Karang Taruna 50 KT 25 KT 0 20 KT 21 KT
4 Organisasi Sosial 20 Orsos 10 Orsos 5 Orsos 15 Orsos 24 Orsos
5 Wahana Kesejahteraan Sosial
Berbasis Masyarakat 20 6 6 6 8
puskesos puskesos puskesos puskesos puskesos
6 Panti Sosial Anak (Panti 31 Panti 31 Panti 31 Panti 31 Panti 31 Panti
7 Asuhan) 2 Panti 2 Panti 2 Panti 2 Panti 2 Panti
8 Panti Sosial Tresna Werdha 500 org 140 org 140 org 140 org 140 org
Taruna Siaga Bencana
BAB II - 43
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB II - 44
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
- Keikutsertaan Provinsi Gorontalo pada 2nd Asian Choir Games 2009 di Korea.
- Keikutsertaan Provinsi Gorontalo pada "World Choir Games" di China.
b. Fasilitasi Penyelenggaraan Festival Budaya Daerah.
- Festival Walima
- Update From The Region (Kegiatan dalam rangka promosi keunggulan daerah)
- Festival Buruda/Turunani
- Festival Dana-dana
- Pagelaran Polopalo
- Festival Tumbilotohe.
c. Penyusunan Sistem Informasi Database Bidang Kebudayaan.
- Pendokumentasian lagu-lagu daerah.
- Pendokumentasian tarian daerah
Selain itu, dalam jangka panjang akan dilakukan perencanaan dan pembangunan
museum atau pusat seni budaya daerah. Selanjutnya tantangan kedepan pemerintah daerah
adalah penyediaan tenaga-tenaga ahli dan profesional di bidang kebudayaan melalui
peningkatan kemampuan SDM dan penguasaan IPTEK. Hal ini akan menjadi sangat penting
sebagai upaya pelestarian, pengembangan, dan promosi seni budaya daerah.
Tabel 2.33
Jumlah Lapangan Olahraga Tingkat Sekolah
Per Kabupaten/Kota
1 Kota Gorontalo 63 12 0 0 7 5 0 87
BAB II - 45
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
4 Kab.Pohuwato 47 3 24 6 5 1 3 89
Kab.Bone
5 53 4 6 1 1 2 4 71
Bolango
Kab.Gorontalo
6 134 11 13 6 7 2 3 176
Utara
Jumlah 599 59 163 43 35 19 24 942
Ket : Jumlah gedung olahraga per 10.000 penduduk = 942/10.000 = 0,0942
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, 2012
Tabel 2.34
Jumlah Induk Organisasi Olahraga di Provinsi Gorontalo
CABANG
NO CABANG OLAHRAGA NO
OLAHRAGA
1 ATLETIK (PASI) 13 SELAM (FOSSI)
2 RENANG 14 PENCAK SILAT
3 SEPAK BOLA (PSSI) 15 BASKET
4 BINA RAGA 16 BILYARD
5 SEPAK TAKRAW 17 TINJU
6 BULU TANGKIS 18 KARATE (FORKI)
7 TENIS LAPANGAN 19 TAEKWONDO
8 ANGGAR 20 BRIDGE (GABSI)
9 BOLA VOLLEY 21 BERMOTOR (IMI)
10 CATUR 22 SKI AIR (PSASI)
11 BALAP SEPEDA (ISSI) 23 PERWOSI
12 TENIS MEJA (PTMSI)
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, 2012
BAB II - 46
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
bertujuan mewujudkan lembaga pendidikan, baik formal maupun non formal yang efektif
sebagai pusat pemberdayaan nilai, sikap, dan kemampuan SDM yang bermoralitas agama,
mewujudkan kualitas lembaga pendidikan yang mandiri, berjiwa entrepreneur dan cerdas
dalam meraih dan mengembangkan peluang-peluang usaha sesuai dengan kebutuhan
kawasan, mewujudkan kwalitas pandidikan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
secara terpadu dan serasi yang di sesuaikan dengan perkembangan IPTEK, kebutuhan
pembangunan dan dunia usaha, dan mengurangi tingkat pengangguran serta
mempersiapkan tenaga kerja siap pakai sesuai dengan kebutuhan kawasan.
Selain itu, program prioritas pendidikan lainnya yang dikembangkan oleh Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo sampai dengan tahun 2011 adalah :
1. Program Semua Bisa Sekolah (SBS).
2. Pemberdayaan Potensi Pemuda Gorontalo berbasis entrepreneur.
3. Penerapan Teknologi Informasi Komunikasi (ICT).
4. Pemberian Beasiswa Gorontalo SIAP dan Gorontalo Unggul.
5. Pemberian Tunjangan Kinerja bagi Guru di Daerah Terpencil.
6. Penuntasan Wajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan merintis Wajar 12 tahun.
7. Penuntasan Buta Aksara.
8. Peningkatan Mutu dan Relevansi
Selain itu, kemampuan berbahasa inggris di tingkat pendidikan dasar, menengah, dan
tinggi di hampir semua sekolah pada dasarnya masih perlu dikembangkan. Hal ini
diakibatkan oleh beberapa hal diantaranya kemampuan guru yang seringkali kurang
memadai untuk memenuhi tuntutan siswa terutama siswa-siswa yang mempunyai keinginan
tinggi untuk meningkatkan kemampuan tinggi dalam berbahasa asing. Sistim belajar
mengajar sering bersifat monoton, kurang variasi, dan kurang menarik sehingga siswa
menjadi bosan, tidak tertarik untuk belajar. Beberapa rintisan sekolah berstandar
internasional seperti SMUN 3 Gorontalo, SMUN 1 Gorontalo sudah menunjukkan upaya
perbaikan sistem berstandar internasional dalam hal kemampuan berbahasa Inggris. Selain
itu Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Gorontalo secara periodik sering mendatangkan
native speaker dari Inggris, Amerika, dan Australia serta negara-negara Asia untuk
mendorong kualitas belajar mengajar di sekolah tersebut. Selanjutnya, pola perilaku siswa
yang mencerminkan karakter masyarakat yang berbudaya pada dasarnya dibangun dari
dalam keluarga sebagai lingkungan pertama yang mendapat kesempatan membentuk
karakter siswa itu sendiri. Dalam hal ini diantaranya melalui perhatian, kasih sayang serta
penerapan budi pekerti yang baik dari orang tua terhadap anaknya. Peran sekolah sebagai
sarana pengajaran dan pendidikan turut mempengaruhi pula tingkat perkembangan budi
pekerti seorang anak/siswa. Namun pengajaran budi pekerti di hampir semua sekolah di
Gorontalo belum diberikan secara mandiri, dalam arti masih terintegrasi dengan mata
pelajaran lain. Mata pelajaran yang dimaksud adalah Pendidikan Agama ataupun Pendidikan
Pancasila, namun pada umumnya para pendidik jarang sekali menyentuh mengenai
pendidikan budi pekertinya, karena dalam mata pelajaran tersebut yang lebih sering
BAB II - 47
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
diajarkan pada materi yang sifatnya kontekstual saja. Tahun 2011, SMU Negeri 3 Kota
Gorontalo akan mengimplementasikan boarding school yakni sekolah berasrama dengan
mengintegrasikan pendidikan umum dan pesantren yang bertujuan untuk melaksanakan
pendidikan yang lebih komprehensif-holistik yakni ilmu dunia (umum) dapat dicapai dan ilmu
agama juga dikuasai. Dengan demikian sistem pendidikan yang diintegrasikan dengan
pembinaan moral dan budi pekerti yang berkualitas akan lebih optimal.
BAB II - 48
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.36
Perkembangan APK SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA
Per Kabupaten/Kota Tahun 2011
Jumlah
Jumlah
No Kab/Kota Jenjang Penduduk APK
Siswa
usia
TK 4 s.d 6 Thn
1 Kota Gorontalo 4.254 3.830 111,07
Kab. Gorontalo 7.246 11.279 64,24
Kab. Boalemo 2.590 9.654 26,83
Kab. Pohuwato 3.056 3.647 83,79
Kab. Bone Bolango 3.560 6.619 53,78
Kab. Gorontalo
Utara 1.878 7.138 26,31
Provinsi Gorontalo 22.584 42.167 53,56
SD 7 s.d 12 Thn
2 Kota Gorontalo 23.783 19.645 121,06
Kab. Gorontalo 53.980 41.845 129,02
Kab. Boalemo 20.844 19.070 109,3
Kab. Pohuwato 19.912 11.964 166,43
Kab. Bone Bolango 20.270 16.663 121,65
Kab. Gorontalo
Utara 15.906 14.800 107,47
Provinsi Gorontalo 154.695 123.987 124,77
SMP 13 s.d 15 Thn
3 Kota Gorontalo 10.514 9.290 113,18
Kab. Gorontalo 19.593 17.511 111,89
Kab. Boalemo 7.113 8.086 87,97
Kab. Pohuwato 8.179 6.380 128,2
Kab. Bone Bolango 8.060 9.719 82,93
Kab. Gorontalo
Utara 5.993 8.685 69
Provinsi Gorontalo 59.452 59.671 99,63
SMA 16 s.d 18 Thn
4 Kota Gorontalo 10.272 9.496 108,17
Kab. Gorontalo 12.207 18.737 65,15
Kab. Boalemo 4.694 8.219 57,11
Kab. Pohuwato 5.705 6.798 83,92
Kab. Bone Bolango 4.983 7.157 69,62
Kab. Gorontalo
Utara 4.166 7.045 59,13
Provinsi Gorontalo 42.027 57.452 73,15
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Prov. Gorontalo, 2012
BAB II - 49
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.37
Perkembangan APM SD/MI (7-12 tahun), SMP/MTs, SMA/SMK/MA
Provinsi Gorontalo Tahun 2007 – 2012
APM (%)
Tahun
SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA
2007 96,63 60.88 39.55
2008 96,76 63.91 45.52
2009 96,01 68.13 46.41
2010 97.84 71.73 47.80
2011 98,27 76,28 52,59
2012 96,27 76,28 56,40
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Prov. Gorontalo, 2012
Tabel 2.38
Perkembangan APM SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA
Per Kabupaten/Kota Tahun 2011
Jumlah
No Kab/Kota Jenjang Jumlah Siswa APM
Penduduk usia
SD 7 s.d 12 Thn 7 s.d 12 Thn
1 Kota Gorontalo 18.377 19.645 93,55
Kab. Gorontalo 42.932 41.845 102,60
Kab. Boalemo 13.073 19.070 68,55
Kab. Pohuwato 13.795 11.964 115,30
Kab. Bone Bolango 16.419 16.663 98,54
Kab. Gorontalo Utara 11.700 14.800 79,05
Provinsi Gorontalo 116.296 123.987 92,93
SMP 13 s.d 15 Thn 13 s.d 15 Thn
2 Kota Gorontalo 8.899 9.290 95,79
Kab. Gorontalo 15.254 17.511 87,11
Kab. Boalemo 5.123 8.086 63,36
Kab. Pohuwato 4.203 6.380 65,88
Kab. Bone Bolango 4.366 9.719 44,92
Kab. Gorontalo Utara 5.022 8.685 57,82
Provinsi Gorontalo 42.867 59.671 69,15
BAB II - 50
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.38 memperlihatkan perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI (7-
12 tahun), SMP/MTs, SMA/SMK/MA Provinsi Gorontalo dari tahun ke tahun semakin
meningkat. Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia yang
berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama,
merupakan indikator daya serap penduduk usia sekolah di setiap jenjang pendidikan. Data
pada Tabel 2.37 memperlihatkan bahwa sampai dengan tahun 2010 APM SD/MI, SMP/MTs
dan SMA/SMK/MA mengalami peningkatan masing-masing rata-rata 6.6%; 5,74%; dan
5,98%. APM SD/MI mengalami penurunan dari 96,63% pada tahun 2007 menjadi sebesar
96,27% pada tahun 2012. Sedangkan APM SMP/MTs juga mengalami peningkatan dari
60,88% pada tahun 2007 menjadi 76,28% pada tahun 2012, demikian pula APM
SMA/SMK/MA mengalami peningkatan dari 39,55% pada tahun 2007 menjadi 56,40% pada
tahun 2012.
BAB II - 51
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.39
Jumlah Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP/MTs Tahun 2011
Jumlah siswa Jumlah APS
kelompok usia penduduk SMP/MTs
No. KAB/KOTA
pada jenjang kelompok usia Tahun
SMP/MTs SMP/MTs 2011
01 Kota Gorontalo 8.899 9.290 957,91
02 Kab.Gorontalo 15.254 17.511 871,11
03 Kab.Boalemo 5.123 8.086 633,56
04 Kab.Pohuwato 6.855 6.380 1.074,45
05 Kab.Bone Bolango 4.366 9.719 449,22
06 Kab.Gorontalo Utara 5.022 8.685 578,24
Jumlah 45.519 59.671 762,83
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Prov. Gorontalo, 2012
Tabel 2.39 memperlihatkan bahwa Jumlah APS (Angka Partisipasi Sekolah) pada
tingkat SMP/MTs 762,83 pada tahun 2011. APS (Angka Partisipasi Sekolah) SMP/MTs lebih
tinggi dari APS (Angka Partisipasi Sekolah) SMA/MA yakni 525,88 pada tahun yang sama. Ini
disebabkan jumlah siswa usia sekolah pada jenjang pendidikan dasar lebih banyak dari
siswa pendidikan menengah.
Tabel 2.40
Jumlah Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMA/MA Tahun 2011
Jumlah siswa Jumlah APS
kelompok usia penduduk SMA/MA
No. KAB/KOTA
pada jenjang kelompok usia Tahun
SMA/MA SMA/MA 2011
01 Kota Gorontalo 8.153 9.496 858,57
02 Kab.Gorontalo 10.117 18.737 539,95
03 Kab.Boalemo 2.638 8.219 320,96
04 Kab.Pohuwato 3.231 6.798 475,29
05 Kab.Bone Bolango 3.516 7.157 491,27
06 Kab.Gorontalo Utara 2.558 7.045 363,09
Jumlah 30.213 57.452 525,88
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Prov. Gorontalo, 2012
BAB II - 52
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Pada tahun 2011 jumlah APS (Angka Partisipasi Sekolah) SMA/MA 525,88 lebih rendah dari
APS (Angka Partisipasi Sekolah) SMP/MTs yakni 762,83, ini disebabkan jumlah siswa
SMA/MA lebih sedikit dari jumlah siswa SMP/MTs.
Tabel 2.41
Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah Pendidikan Dasar Tahun 2011
Rasio
Jumlah Ketersediaan
Jumlah Jumlah Jumlah
Penduduk Sekolah/
NO. KAB/KOTA Sekolah Sekolah Jumlah Penduduk Jumlah
USIA Penduduk
SD/MI SMP/MTs Usia 7 – 12
13 – 15 Usia Sekolah
* 10.000
Pada tahun 2011 Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah pendidikan dasar
mencapai 72,04% artinya rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah pendidikan
dasar lebih tinggi dari rasio pendidikan menengah pada tahun yang sama yakni 22,11%.
Tabel 2.42
Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah Pendidikan Menengah Tahun 2011
RASIO
JUMLAH KETERSEDIAAN
JUMLAH JUMLAH JUMLAH
PENDUDUK SEKOLAH/
NO. KAB/KOTA SEKOLAH SEKOLAH SEKOLAH JUMLAH
USIA 16 - PENDUDUK USIA
SMA MA SMK
18 SEKOLAH *
10.000
01 Kota Gorontalo 7 6 9 22 9.496 23,17
02 Kab.Gorontalo 13 15 11 39 18.737 20,81
03 Kab.Boalemo 6 3 7 16 8.219 19,47
04 Kab.Pohuwato 6 6 9 21 6.798 30,89
05 Kab.Bone Bolango 6 5 5 16 7.157 22,36
06 Kab.Gorontalo
Utara 7 3 3 13 7.045 18,45
Jumlah 45 38 44 127 57.452 22,11
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Prov. Gorontalo, 2012
BAB II - 53
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Pada tahun 2011 Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah pendidikan menengah
yakni 22,11%, rasio ketersediaan ini merupakan akumulasi perhitungan dengan
menggunakan rumus tersebut diatas.
Tabel 2.43
Rasio Murid terhadap Guru pada SMP/MTs Tahun 2011
Rasio murid terhadap guru pada jenjang pendidikan SMP/MTs tahun 2011 tidak
melebihi 10, ini menunjukkan rasio murid terhadap guru sudah memenuhi standar.
Tabel 2.44
Angka Putus Sekolah Tahun 2011
BAB II - 54
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Selanjutnya Angka Partisipasi Kasar Perguruan Tinggi dari tahun 2007 sampai
dengan 2011 terus mengalami peningkatan, yang mana pada tahun 2007 masih berada
pada angka 37,24 % meningkat menjadi 42,51 % di tahun 2011. Peningkatan ini
menunjukan minat dan akses masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih
tinggi dalam hal ini perguruan tinggi sudah semakin membaik.
Tabel 2.45
Jumlah APK PT Sampai Dengan Tahun 2011.
TAHUN APK PERGURUAN TINGGI
2007 37,24 %
2008 38,26 %
2009 39,40 %
2010 40,49 %
2011 42,51%
Sumber : Dikpora, 2011.
Sampai dengan tahun 2011 di Provinsi Gorontalo telah berdiri 15 perguruan tinggi
baik negeri maupun swasta dengan total jumlah mahasiswa 34.528 orang dan jumlah
dosen/pegawai 2.305 orang. Saat ini Kota Gorontalo memiliki jumlah perguruan tinggi
terbanyak yaitu 10 lembaga sedangkan Kabupaten Gorontalo terdapat 2 Perguruan Tinggi
dan Boalemo, Pohuwato dan Bone Bolango masing-masing 1 Perguruan Tinggi. Adapun
distribusi Perguruan Tinggi menurut Kab/Kota dapat dilihat pada tabel 2.46.
Tabel 2.46
Data Perguruan Tinggi Se-Provinsi Gorontalo, Jumlah Mahasiswa Dan Dosen
JUMLAH
NAMA JUMLAH DOSEN/
NO ALAMAT
UNIVERSITAS MAHASISWA
PEGAWAI
BAB II - 55
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
IAIN SULTAN
Jl. Gelatik No. 1 Kel
9 AMAI 2592 199
Heledulaa, Kota Timur
GORONTALO
Jln. Taman Pendidikan, no.
POLITEKNIK 36 telp (0435) 821953
10 KESEHATAN 898 97
GORONTALO fax. (0435) 827195. Kota
Gorontalo
UNIVERSITAS
Jl. Limboto Raya, Kec.
12 MUHAMMADIYAH 544 228
Telaga Biru, Kab. Gorontalo
GORONTALO
Selanjutnya persentase angka melek huruf pada Usia 15-24 Tahun seluruh kota dan
kabupaten di Provinsi Gorontalo mengalami peningkatan. Peningkatan angka partisipasi
siswa pada jenjang pendidikan dasar (APM dan APK SD/MI) merupakan salah satu aspek
pendorong terjadinya peningkatan kemampuan penduduk dalam membaca dan menulis.
Disamping itu, peningkatan proporsi siswa kelas I SD/MI yang dapat menamatkan sekolah
dasar juga turut berkontribusi pada peningkatan persentase penduduk melek huruf.
BAB II - 56
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Berdasarkan data Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo pada
tabel 2.47 seperti terlihat pada tabel 2.48, capaian angka buta aksara menunjukkan
kecenderungan positif, dimana tahun 2011 angka buta aksara sampai dengan umur lebih
dari 45 tahun sebesar 11.971 org. Angka ini mengalami pernurunan sebesar 3% dibanding
tahun 2010 yang sebesar 14.971 org.
Tabel 2.47
Angka Buta Aksara Provinsi Gorontalo
Tahun
NO URAIAN
2010 2011
1. Jumlah Buta Aksara (jiwa) 14.971 11.971
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Prov. Gorontalo, 2012
Tabel 2.48
Data Prediksi Angka Buta Aksara
Per Kabupaten/Kota Tahun 2011-2015
JUMLAH TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 JUMLAH JUMLAH
BUTA YANG YANG
NO KAB./KOTA AKSARA TELAH BELUM
L P TOTAL L P TOTAL L P TOTAL L P TOTAL L P TOTAL DITUNTA DITUNTAS
TAHUN
SKAN KAN
2010
1 Kota Gorontalo 570 2 6 8 21 111 132 80 120 200 53 71 124 22 84 106 8 562
Kabupaten
2 Gorontalo 4.370 925 1.692 2.617 191 319 480 181 311 492 179 242 421 112 248 360 2.617 1.753
Kabupaten
3 Boalemo 1.582 131 225 356 90 160 250 190 218 408 151 176 327 98 143 241 356 1.226
Kabupaten
4 Pohuwato 6.757 3 4 7 273 405 678 1030 1196 2226 932 994 1926 795 1125 1920 7 6.750
Kabupaten Bone
5 Bolango 1.028 3 5 8 150 180 330 95 205 300 83 127 210 79 101 180 8 1.020
Kab. Gorontalo
6 Utara 664 0 4 4 49 81 130 92 136 228 45 119 164 41 97 138 4 660
JUMLAH 14.971 1.064 1.936 3.000 774 1.256 2.000 1.668 2.186 3.854 1.443 1.729 3.172 1.147 1.798 2.945 3.000 11.971
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Prov. Gorontalo,2012
BAB II - 57
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Gambar 2.8
Kondisi Infrastruktur Pendidikan Menurut Jenjang Pendidikan
Provinsi Gorontalo Tahun 2008 dan 2011
Tabel 2.49
Sekolah, Guru, Rombel, Siswa Tahun 2011
Untuk kualifikasi guru berdasarkan latar belakang pendidikan sampai tahun 2011
berpendidikan SMP, SMA, Diploma, dan Sarjana , sedangkan untuk kualifikasi guru bergelar
magister masih kurang, hal ini dapat dilihat pada tabel 2.50.
BAB II - 58
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.50
Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
Kabupaten/Kota,2011.
Daerah Kabupaten Gorontalo Utara belum memiliki Kualifikasi Guru bergelar >S1,
hal ini disebabkan karena kabupaten ini relatif baru yang merupakan kabupaten pemekaran
dari kabupaten Gorontalo.
Pada Tabel 2.49 dan 2.50 menunjukan rasio guru dan murid (siswa) sudah cukup
(kecuali SLB), dimana lebih banyak guru-guru terkonsentrasi di perkotaan, sedangkan
banyak sekolah-sekolah yang kekurangan guru berkualitas khususnya dipedesaan dan
pesisir. Demikian juga dengan kondisi sekolah perlu ada perbaikan khususnya di daerah-
daerah terpencil.
Tabel 2.51
Rekap Guru PNS dan Non PNS Tahun 2011
REKAP Guru PNS dan NON PNS
Kabupaten / STATUS
% PNS Jumlah
Kota PNS Non PNS
Boalemo 1.710 1.447 54 3.157
Kab. Gorontalo 3.484 2.596 57 6.080
Pohuwato 1.677 1.020 62 2.697
Bone Bolango 1.757 982 64 2.739
Gorontalo Utara 1.074 1.161 48 2.235
Kota Gorontalo 3.413 1.123 75 4.536
Jumlah 13.115 8.329 61 21.444
Sumber : Dikpora Prov. Gorontalo, 2012
BAB II - 59
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Pada Tabel 2.51 digambarkan perbandingan guru PNS dan non PNS. Total jumlah
guru PNS. Jumlah guru terbanyak ada dikabupaten gorontalo sebanyak 6.080 guru dan kota
gorontalo 4.536 guru, sedangkan terkecil ada di gorontalo utara sebanyak 2.235 guru.
Pada Tabel 2.52 menunjukkan bahwa pada saat ini kondisi infrastruktur SD
mayoritas berada dalam kondisi baik yaitu sebesar 77,16 % sedangkan sisanya sebesar
22,84 % berada pada kondisi rusak ringan dan rusak berat. Kabupaten Gorontalo memiliki
infrastruktur yang terbanyak sebesar 33,10 % dan yang terendah berada di Kabupaten
Gorontalo Utara yaitu sebesar 10,61 %.
Khusus untuk infrastruktur MI mayoritas juga berada dalam kondisi baik yaitu
sebesar 83,68 % sedangkan sisanya sebesar 16,32 % berada pada kondisi rusak ringan dan
rusak berat. Adapun sebaran data infrastruktur SD/MI dapat dilihat pada tabel 2.52.
Tabel 2.52
Kondisi Infrastruktur SD dan MI per Kab/Kota
Pada tabel 2.53 mennjukkan bahwa saat ini kondisi infrastruktur SMP mayoritas
berada dalam kondisi baik yaitu sebesar 86,72 % sedangkan sisanya sebesar 13,28 %
berada pada kondisi rusak ringan dan rusak berat. Kabupaten Gorontalo memiliki
BAB II - 60
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
infrastruktur yang terbanyak sebesar 22,89 % dan yang terendah berada di Kabupaten
Gorontalo Utara yaitu sebesar 11,62 %.
Khusus untuk infrastruktur MTs mayoritas juga berada dalam kondisi baik yaitu
sebesar 85,14 % sedangkan sisanya sebesar 14,86 % berada pada kondisi rusak ringan dan
rusak berat. Adapun sebaran data infrastruktur SMP/MTs dapat dilihat pada tabel 2.53.
Tabel 2.53
Kondisi Infrastruktur SMP dan MTs per Kab/Kota
Ruang Kelas menurut Kondisi
No. KAB/KOTA
Baik R. Ringan R. Berat Jumlah
1 2 3 4 5 6
SMP
01 Kota Gorontalo 251 9 3 263
02 Kab.Gorontalo 282 42 7 331
03 Kab.Boalemo 182 32 0 214
04 Kab.Pohuwato 178 44 11 233
05 Kab.Bone Bolango 220 13 4 237
06 Kab.Gorontalo Utara 141 24 3 168
Jumlah 1.254 164 28 1.446
MTs
01 Kota Gorontalo 72 0 0 72
02 Kab.Gorontalo 70 24 12 106
03 Kab.Boalemo 51 5 0 56
04 Kab.Pohuwato 64 2 5 71
05 Kab.Bone Bolango 26 0 0 26
06 Kab.Gorontalo Utara 15 4 0 19
Jumlah 298 35 17 350
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Prov. Gorontalo, 2012
Sedangkan pada tabel 2.54 menunjukkan kondisi infrastruktur tingkat SMA/MA dan
SMK Kabupaten/Kota mayoritas berada dalam kondisi baik yaitu sebesar 89,18 %
sedangkan sisanya sebesar 10,82 % berada pada kondisi rusak ringan dan rusak berat.
Kabupaten Gorontalo memiliki infrastruktur yang terbanyak sebesar 33,77 % dan yang
terendah berada di Kabupaten Boalemo yaitu sebesar 5,74 %.
Kondisi Infrastruktur MA mayoritas baik yaitu sebesar 91,38 % sedangkan sisanya
sebesar 8,62 % berada pada kondisi rusak ringan dan rusak berat. Sedangkan kondisi
infrastruktur SMK mayoritas juga dalam kondisi baik yaitu sebesar 95,31 % sedangkan
sisanya sebesar 4,69 % dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat. Adapun sebaran data
infrastruktur SMA/MA/SMK dapat dilihat pada tabel 2.54.
BAB II - 61
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.54
Kondisi Infrastruktur SMA, MA dan SMK per Kab/Kota
SMA Ruang Kelas Milik menurut
Kondisi
No. KAB/KOTA
Baik R. Ringan R. Berat Jumlah
1 2 3 4 5 6
01 Kota Gorontalo 121 15 0 136
02 Kab.Gorontalo 168 26 12 206
03 Kab.Boalemo 31 4 0 35
04 Kab.Pohuwato 82 3 0 85
05 Kab.Bone Bolango 85 6 0 91
Kab.Gorontalo
06 Utara 57 0 0 57
Jumlah 544 54 12 610
MA
01 Kota Gorontalo 60 0 0 60
02 Kab.Gorontalo 72 10 4 86
03 Kab.Boalemo 14 0 0 14
04 Kab.Pohuwato 29 2 0 31
05 Kab.Bone Bolango 33 3 0 36
Kab.Gorontalo
06 Utara 4 1 0 5
Jumlah 212 16 4 232
SMK
01 Kota Gorontalo 103 0 0 103
02 Kab.Gorontalo 122 5 10 137
03 Kab.Boalemo 31 3 0 34
04 Kab.Pohuwato 64 0 0 64
05 Kab.Bone Bolango 58 1 1 60
Kab.Gorontalo
06 28 0 0 28
Utara
Jumlah 406 9 11 426
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Prov. Gorontalo, 2012
BAB II - 62
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.55
Penerima Bantuan Penyelenggara Program Pendidikan Gratis
Bagi Sekolah Jenjang Menengah Provinsi Gorontalo Tahun 2012
Tabel 2.56
Daftar Sekolah di Daerah Terpencil
Se Provinsi Gorontalo Tahun 2012
Jumlah
No. Kab/Kota Keterangan
Sekolah
1. Kab. Gorontalo 112
2. Kab. Boalemo 75
3. Kab. Pohuwato 65
4. Kab. Gorontalo Utara 78
5. Kab. Bone Bolango 75
Provinsi Gorontalo 405
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Prov. Gorontalo, 2012
2.3.1.2 Kesehatan
Gambaran kondisi umum pembangunan kesehatan di Provinsi Gorontalo 2007 – 2011
adalah sebagai berikut :
BAB II - 63
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.57
Perkembangan Rasio Dokter Umum Per Satuan Penduduk
Provinsi Gorontalo Tahun 2007 - 2012
Rasio Dokter Umum
Tahun
(per 1.000 penduduk)
2007 0,15
2008 0,24
2009 0,15
2010 0,19
2011 0,24
2012 0,25
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, 2012
Rasio Dokter Umum per satuan penduduk untuk Kabupaten/Kota tahun 2010 dan
2011 untuk Kota Gorontalo dan Bone Bolango terjadi penurunan, Kabupaten Pohuwato
terjadi peningkatan dan Kabupaten Gorontalo, Boalemo dan Gorontalo Utara tetap. Rasio
dokter umum tertinggi saat ini di Kota Gorontalo dan terendah di Kabupaten Gorontalo, hal
ini dapat dilihat pada gambar 2.9.
Gambar 2.9
Rasio Dokter Umum Per Satuan Penduduk menurut Kabupaten/Kota
Se-Provinsi Gorontalo Tahun 2010 dan 2011
BAB II - 64
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Rasio dokter spesialis per satuan penduduk dari tahun 2007 sebesar 0,04 per seribu
penduduk dan perkembangan hingga tahun tahun 2011 terjadi fluktuatif setiap tahun. Hal
ini dapat dilihat pada tabel 2.58.
Tabel 2.58
Perkembangan Rasio Dokter Spesialis Per Satuan Penduduk
Provinsi Gorontalo Tahun 2007 - 2012
Tahun Rasio Dokter Spesialis
(per 1.000 penduduk)
2007 0,04
2008 0,03
2009 0,04
2010 0,04
2011 0,03
2012 0,04
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, 2012
Rasio Dokter Spesialis per satuan penduduk untuk Kabupaten/Kota tahun 2010 dan
2011 hampir seluruh daerah terjadi penurunan, kecuali Kabupaten Gorontalo terjadi
peningkatan dan khusus untuk Kabupaten Gorontalo Utara belum memiliki dokter spesialis.
Hal ini dapat dilihat pada gambar 2.10.
Gambar 2.10
Rasio Dokter Spesialis Per Satuan Penduduk menurut Kabupaten/Kota
Se- Provinsi Gorontalo Tahun 2010 dan 2011
BAB II - 65
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Rasio dokter gigi per satuan penduduk dari tahun 2007 sebesar 0,01 per seribu
penduduk dan perkembangan hingga tahun tahun 2011 terjadi fluktuatif setiap tahun. Hal
ini dapat dilihat pada tabel 2.58.
Tabel 2.59
Perkembangan Rasio Dokter Gigi Per Satuan Penduduk Provinsi Gorontalo
Tahun 2007 - 2012
Rasio Dokter Gigi
Tahun
(per 1.000 penduduk)
2007 0,02
2008 0,04
2009 0,01
2010 0,02
2011 0,01
2012 0,02
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, 2012
Rasio Dokter Spesialis per satuan penduduk untuk Kabupaten/Kota tahun 2010 dan
2011 untuk Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo terjadi penurunan, dan khusus untuk
Kabupaten Gorontalo Utara belum memiliki dokter gigi, hal ini dapat dilihat pada tabel 2.59
dan gambar 2.11
Gambar 2.11
Rasio Dokter Gigi Per Satuan Penduduk menurut Kabupaten/Kota
Se- Provinsi Gorontalo Tahun 2010 dan 2011
BAB II - 66
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Rasio perawat per satuan penduduk dari tahun 2007 sebesar 0,55 per seribu
penduduk dan terjadi peningkatan hingga tahun tahun 2011. Hal ini dapat dilihat pada tabel
2.60 dan gambar 2.12.
Tabel 2.60
Perkembangan Rasio Perawat Per Satuan Penduduk Provinsi Gorontalo
Tahun 2007 - 2013
Rasio Perawat
Tahun
(per 1.000 penduduk)
2007 0,55
2008 0,80
2009 0,90
2010 1,81
2011 1,05
2012 1,83
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, 2012
Rasio Perawat per satuan penduduk untuk Kabupaten/Kota tahun 2010 dan 2011
hampir seluruh daerah terjadi peningkatan, kecuali Kota Gorontalo dan Kabupaten Pohuwato
terjadi penurunan.
Gambar 2.12
Rasio Perawat per satuan penduduk menurut Kabupaten/Kota
Se- Provinsi Gorontalo Tahun 2010 dan 2011
BAB II - 67
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Rasio bidan per satuan penduduk dari tahun 2007 sebesar 0,30 per seribu penduduk
dan terjadi peningkatan hingga tahun tahun 2011. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2.61 dan
gambar 2.13.
Tabel 2.61
Perkembangan Rasio Bidan Per Satuan Penduduk Provinsi Gorontalo
Tahun 2007 - 2012
Rasio Bidan
Tahun
(per 1.000 penduduk)
2007 0,30
2008 0,60
2009 0,63
2010 0,40
2011 0,49
2012 0,79
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, 2012
Rasio Perawat per satuan penduduk untuk Kabupaten/Kota tahun 2010 dan 2011
hampir seluruh daerah terjadi peningkatan, kecuali Kota Gorontalo dan Kabupaten Pohuwato
terjadi penurunan.
Gambar 2.13
Rasio Bidan per satuan penduduk menurut Kabupaten/Kota
Se- Provinsi Gorontalo Tahun 2010 dan 2011
BAB II - 68
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Rasio Puskesmas per satuan penduduk dari tahun 2007 sebesar 0,08 per seribu
penduduk dan terjadi peningkatan hingga tahun tahun 2012. Hal ini dapat dilihat pada tabel
2.62 dan gambar 2.14.
Tabel 2.62
Perkembangan Rasio Puskesmas Per Satuan Penduduk Provinsi Gorontalo
Tahun 2007 - 2012
Rasio Bidan
Tahun
(per 1.000 penduduk)
2007 0,06
2008 0,08
2009 0,08
2010 0,08
2011 0,08
2012 0,08
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, 2012
Rasio Puskesmas per satuan penduduk untuk Kabupaten/Kota tahun 2010 dan 2011
terendah adalah Kota Gorontalo dengan rasio 0,04 per seribu penduduk dan tertinggi adalah
0,13 per seribu penduduk.
Gambar 2.14
Rasio Puskesmas per satuan penduduk menurut Kabupaten/Kota
Se- Provinsi Gorontalo Tahun 2010 dan 2011
BAB II - 69
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Pada tahun 2011 rata-rata posyandu dikabupaten/kota Se- Provinsi Gorontalo sudah
mencapai 56,67%. Dengan sebaran di seluruh desa sudah terdapat rata-rata 2 posyandu.
Rasio Posyandu per satuan balita dari tahun 2007 sebesar 0,06 per seribu penduduk dan
terjadi peningkatan hingga tahun tahun 2012 sebesar 13,37. Hal ini dapat dilihat pada tabel
2.63 dan gambar 2.15.
Tabel 2.63
Perkembangan Rasio Posyandu Per Satuan Balita Provinsi Gorontalo
Tahun 2007 - 2012
Rasio Posyandu
Tahun
(per 1.000 penduduk)
2007 12,09
2008 13,00
2009 13,14
2010 11,71
2011 11,27
2012 13,37
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, 2012
Rasio Posyandu per satuan balita untuk Kabupaten/Kota tahun 2010 dan 2011
terendah adalah Kota Gorontalo dengan rasio 6,89 per seribu balita dan tertinggi adalah
Kabupaten Gorontalo Utara 17,56 per seribu balita.
Gambar 2.15
Rasio Posyandu Per Satuan Balita menurut Kabupaten/Kota
Se- Provinsi Gorontalo Tahun 2010 dan 2011
BAB II - 70
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk dari tahun 2007 sampai dengan tahun
2012 tidak terjadi peningkatan maupun penurun yakni 0,006 per satuan penduduk karena
belum adanya penambahan pembangunan rumah sakit baru. Hal ini dapat dilihat pada tabel
2.64 dan gambar 2.16.
Tabel 2.64
Perkembangan Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk Provinsi Gorontalo
Tahun 2007 - 2011
Rasio Rumah Sakit
Tahun
(per 1.000 penduduk)
2007 0,006
2008 0,006
2009 0,006
2010 0,006
2011 0,006
2012 0,006
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, 2012
Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk untuk Kabupaten/Kota tahun 2010 dan
2011 terendah (belum memiliki rumah sakit) adalah Kabupaten Gorontalo Utara dan
tertinggi adalah Kabupaten Bone Bolango yakni 0,014 per seribu penduduk.
Gambar 2.16
Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk menurut Kabupaten/Kota Se- Provinsi Gorontalo
Tahun 2010 dan 2011
BAB II - 71
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
b. Angka Kematian
Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan di Provinsi Gorontalo menurun setiap
tahunnya dari 309.8 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007, 267,9 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2008, pada tahun 2010 menjadi 177 per 100.000 kelahiran
hidup, pada tahun 2011 menjadi 249,7 per 100.000 kelahiran hidup dan 2012 menjadi
243,3 per 100.000 kelahiran hidup, dapat dilihat pada tabel 2.65S. Angka ini jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan target MDGs yakni 102 per 100.000 kelahiran hidup.
Tabel 2.65
Perkembangan Pencapaian Angka Kematian Ibu (AKI) Provinsi Gorontalo
Per 100.000 Kelahiran Hidup, Tahun 2007 - 2012
Tahun AKI
2007 309.8
2008 267,9
2009 223,4
2010 177
2011 249,7
2012 243,3
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, 2012
Angka Kematian Ibu (AKI) untuk Kabupaten/Kota tahun 2010 dan 2011 hampir
seluruh daerah terjadi peningkatan dan yang paling menonjol adalah Kabupaten Boalemo
dan Gorontalo Utara, kecuali Kabupaten Bone Bolango terjadi penurunan, lihat gambar
2.17.
Gambar 2.17
Angka Kematian Ibu menurut Kabupaten/Kota
Se- Provinsi Gorontalo Tahun 2010 dan 2011
BAB II - 72
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Gorontalo dapat dilihat pada
Tabel 2.66 dimana AKB Provinsi Gorontalo mengalami penurunan yang cukup signifikan,
akibat pelaksanaan program perbaikan kualitas hidup masyarakat. Pada tahun 2007
kasus kematian bayi mencapai 26,3 per 1000 kelahiran hidup dan terus mengalami
penurunan sampai pada tahun 2010 AKB menjadi 12,9 per 1000 kelahiran hidup, namun
pada tahun 2011 terjadi peningkatan menjadi 15,3 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini
jauh lebih kecil dibandingkan dengan target MDGs yakni 23 per 1000 kelahiran hidup.
Tabel 2.66 juga memperlihatkan Angka Kematian Balita (AKABA). AKABA adalah jumlah
kematian anak berusia 0-4 tahun selama satu tahun tertentu per 1000 anak umur yang
sama pada pertengahan tahun itu (termasuk kematian bayi). Perkembangan AKABA
Provinsi Gorontalo dari tahun ke tahun sangat fluktuatif dan cenderung mengalami
kenaikan. Hal ini terlihat AKABA pada tahun 2007 sebesar 15,4 per 1000 kelahiran hidup
meningkat menjadi 17,2 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2008, meningkat kembali
menjadi 19,2 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2009, dan menurun 17,4 per 1000
kelahiran hidup pada tahun 2010 serta terjadi peningkatan pada tahun 2011 mencapai
AKABA sebesar 18,0 per 1000 kelahiran hidup.
Tabel 2.66
Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA)
Provinsi Gorontalo, Tahun2007-2011
Tahun AKB AKABA
2007 26,3 15,4
2008 13,5 17,2
2009 14,7 19,2
2010 12,9 17,4
2011 15,3 18,0
2012 18,7 20,9
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, 2012
Angka Kematian Bayi (AKB) untuk Kabupaten/Kota tahun 2010 dan 2012 hampir
seluruhnya terjadi peningkatan dan yang peling menonjol kenaikannya adalah Kabupaten
Pohuwato, kecuali Kabupaten Gorontalo terjadi penurunan, lihat gambar 2.18.
BAB II - 73
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Gambar 2.18
Angka Kematian Bayi menurut Kabupaten/Kota se Provinsi Gorontalo
Tahun 2010 dan 2011
Angka Kematian Balita (AKABA) untuk Kabupaten/Kota tahun 2010 dan 2011 hampir
seluruhnya terjadi peningkatan dan yang peling menonjol kenaikannya adalah Kabupaten
Pohuwato dan Kota Gorontalo, kecuali Kabupaten Gorontalo dan Boalemo terjadi
penurunan, lihat gambar 2.19.
Gambar 2.19
Angka Kematian Balita menurut Kabupaten/Kota
Se- Provinsi Gorontalo Tahun 2010 dan 2011
BAB II - 74
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.67
Perkembangan Persentase Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Terlatih (%), Tahun 2007-2011
Tahun Persentase Pertolongan
2007 73.04
2008 78.12
2009 83.6
2010 83.0
2011 91,0
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, 2012
Gambar 2.20
Persentase Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Terlatih menurut
Kabupaten/Kota se Provinsi Gorontalo
Tahun 2010 dan 2011
BAB II - 75
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Kunjungan Ibu Hamil di Provinsi Gorontalo baik itu Kunjungan Pertama (K1) dan
Kunjungan Ke Empat (K4) dari Tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 mengalami
kenaikan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2.68.
Tabel 2.68
Cakupan Pelayanan Antenatal Tahun 2007-2011
Kunjungan Pertama (K1) Ibu Hamil untuk Kabupaten/Kota tahun 2010 dan 2011
hampir seluruhnya terjadi peningkatan dan yang peling menonjol kenaikannya adalah
Kabupaten Phuwato dan Gorontalo Utara, kecuali Kabupaten Gorontalo terjadi
penurunan, gambar 2.21.
Gambar 2.21
Cakupan Pelayanan Antenatal (K1) Ibu Hamil menurut Kabupaten/Kota
se Provinsi Gorontalo Tahun 2010 dan 2011
Kunjungan Pertama (K4) Ibu Hamil untuk Kabupaten/Kota tahun 2010 dan 2011
seluruhnya terjadi peningkatan dan yang paling menonjol kenaikannya adalah Kabupaten
Pohuwato, Bone Bolango dan Gorontalo Utara, gambar 2.22.
BAB II - 76
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Gambar 2.22
Cakupan Pelayanan Antenatal (K4) Ibu Hamil menurut Kabupaten/Kota
se Provinsi Gorontalo Tahun 2010 dan 2011
c. Angka Kesakitan
Tingkat kesakitan merupakan cermin dari situasi derajat kesehatan masyarakat di
suatu daerah, di Provinsi Gorontalo beberapa indikator morbiditas penyakit tertentu
merupakan keterkaitan dengan komitmen global dalam MDGs. Program utama untuk
menekan angka kesakitan adalah dengan mengembangkan sistem surveilans
epidemiologi berbasis masyarakat, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan vektor
penyakit lainnya, pengawasan pemeriksaan kualitas air dan lingkungan, perbaikan sarana
air bersih dan sanitasi dasar, pengembangan program desa sehat, sosialisasi perilaku
hidup bersih dan sehat dan revitalisasi Posyandu.
Indikator angka kesakitan / Morbiditas adalah TBC, HIV/AIDS, Malaria dan
penyakit Demam Berdarah (DBD). Untuk Kasus TBC di Gorontalo angka kesembuhan
cenderung meningkat dari tahun 2007 angka kesembuhan TBC 86,0 % meningkat
menjadi 91,6 % di tahun 2011, angka kesembuhan TBC ini sudah mencapai target MDGs
sebesar 85,0 % di tahun 2015, namun di sisi lain jumlah penderita baru yang ditemukan
terjadi peningkatan ini terlihat pada tahun 2007 penemuan kasus baru sebesar 60%
meningkat menjadi 79,6% pada tahun 2011, sebagaimana terlihat pada gambar 2.23.
BAB II - 77
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Gambar 2.23
Angka Kesakitan Penyakit Malaria, DBD Dan Diare
Di Kabupaten / Kota Tahun 2011
BAB II - 78
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Gambar 2.24
Jumlah Penderita HIV/AIDS Kabupaten/Kota se Provinsi Gorontalo
Tahun 2010 dan 2011
Tabel 2.69
Perkembangan Balita yang Mengalami Kekurangan Gizi (%)
di Provinsi Gorontalo Tahun 2007 – 2010
Tahun Jumlah %
2007 11,782 18,11 %
2008 14,986 17,48 %
2009 2,897 18,97 %
2010 3,607 17,05 %
Sumber : Survey PSG Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Kekurangan gizi pada Balita untuk Kabupaten/Kota tahun 2009 dan 2010 hampir
seluruhnya terjadi penurunan dan yang peling menonjol kenaikannya adalah Kabupaten
Boalemo dan Kabupaten Gorontalo, sedangkan Kota Gorontalo terjadi peningkatan
sebesar 0,61%, seperti terlihat pada gambar 2.25 berikut :
BAB II - 79
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Gambar 2.25
Kekurangan Gizi Balita menurut Kabupaten/Kota
Se- Provinsi Gorontalo Tahun 2010 dan 2011
BAB II - 80
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Gambar 2.26
Cakupan Desa/Kelurahan dengan Universal Child Immunization (UCI)
Menurut Kabupaten/Kota Se Provinsi Gorontalo Tahun 2010 dan 2011
BAB II - 81
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
disetiap daerah serta pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan untuk daerah terpencil dan
tertinggal tahun demi tahun diupayakan untuk ditingkatkan.
Untuk Program Obat dan Perbekalan Kesehatan, ketersediaan obat esensial generik
di sarana pelayanan kesehatan baru mencapai 78,23% dari target 95%, Obat-obatan
tradisional secara luas digunakan terutama di daerah perdesaan dan mulai berkembang
pada masyarakat di perkotaan. Dalam beberapa dekade terakhir obat tradisional produksi
rumah tangga berkembang dan beredar dimasyarakat, untuk itu perlu ditingkatkan
pengawasannya
Program Kebijakan dan Manajemen perlu terus dikembangkan dan lebih difokuskan,
utamanya untuk mencapai efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pembangunan
kesehatan melalui penguatan manajerial dan sinkronisasi perencanaan kebijakan, program
dan anggaran.
Capaian program yang menggembirakan diantaranya penduduk miskin yang menjadi
peserta jaminan kesehatan dan terlayani sudah 100%, tertanggulanginya masalah
kesehatan akibat bencana secara cepat.
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat mengalami peningkatan
capaian, Indikatornya seperti Desa Siaga sampai dengan tahun 2011 sudah lebih dari
separuhnya tercapai (527 desa dari 562 Desa); namun disisi lainnya terjadi penurunan pada
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menurun dari 40 % pada tahun 2010 menjadi 27 %
pada tahun 2010, ini disebabkan masih banyaknya masyarakat yang merokok terutama usia
remaja. Oleh sebab perlu memberi perhatian pada perilaku merokok yang semakin
memburuk dengan makin mudanya usia awal perokok, selain itu ada pemberian ASI
eksklusif yang menurun, yang disebabkan baik oleh perilaku maupun besarnya pengaruh
dari luar, seperti pemberian susu formula gratis pada saat ibu melahirkan.
Untuk Program Lingkungan Sehat, akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi
telah berhasil ditingkatkan, seperti peningkatan pada persentase keluarga menghuni rumah
yang memenuhi syarat kesehatan dari 49 % di tahun 2008 menjadi 60 % ditahun 2011
belum mencapai target sebesar 65 %, persentase keluarga menggunakan air bersih
menurun dari 58 % tahun 2008 menjadi 56 % dari target 70 % pada tahun 2010, dan
penurunan persentase Tempat Tempat Umum (TTU) sehat 65 % tahun 2008 menjadi 59 %
dan belum mencapai target 75 % pada tahun 2010; selain itu kita juga perlu memberikan
perhatian pada terjadinya peningkatan rumah tangga yang tidak memiliki saluran
pembuangan air limbah, dan masih ada rumah tangga yang memelihara unggas atau ternak
dalam rumah. Semua ini tergambar pada gambar 2.27.
BAB II - 82
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Gambar 2.27
Persentase Capaian Keluarga Dengan Rumah, Jamban, Tempat Sampah, Pengelolaan Air
Limbah dan Pengguna Air Bersih Yang Sehat menurut Kabupaten/Kota
Se- Provinsi Gorontalo Tahun 2011
BAB II - 83
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.71
Perkembangan Kondisi Irigasi sampai dengan Tahun 2011
14 Buloila Kiri 150,00 100,00 500,00 312,50 55% 45% 70% 30%
15 Buloila Kanan 208,00 190,00 2.000,00 1.260,00 75% 25% 80% 20%
19 Bongo Tua 442,00 263,00 2.908,00 2.196,32 70% 30% 40% 60%
BAB II - 84
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.72
Data Sungai Induk Provinsi Gorontalo
Kode Nama Jlh Jumlah Luas DPS
Kode
Nama DPS Sungai
SWS SWS DPS DPS
Induk (KM2)
Tamboo
05.02 Limboto 1 05,02.003 Bilungala 10 485.00
Bone 1 05,02.004 Bone Bolango 1 1,847.00
BAB II - 85
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB II - 86
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.73
Data Pantai Provinsi Gorontalo
Berdasarkan kondisi diatas maka untuk melindungi sarana prasarana umum dan
wilayah pemukiman nelayan maka dilakukan pembuatan pemecah ombak pada daerah yang
rawan abrasi.
BAB II - 87
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.74
Data Umum Air minum Tahun 2011
Pembangunan Sektor Air Minum Perkotaan sampai dengan tahun 2012 sudah
terbangun 24 unit SPAM IKK dengan Total Kapasitas Produksi 180 liter/det, Pembangunan
Jaringan Pipa pada Kawasan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), Pangkalan
Pendaratan Ikan, dan desa Tertinggal (PPDT) dengan panjang pipa ± 215 kilometer.
Direncanakan mulai tahun 2014 pemerintah provinsi melalui dinas Pekerjaan umum akan
mengalokasikan anggaran untuk pemasangan SR (sambungan Rumah) dikabupaten/ Kota
sebagai stimulan bagi masyarakat kab/kota .
Pembangunan sektor air minum perdesaan sampai dengan tahun 2012 yang telah
ditangani melalui Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
(Pamsimas) adalah sebanyak 143 Desa. Sedangkan untuk sarana prasarana sanitasi dasar
serta penyediaan pengelolaan air limbah sampai dengan tahun 2012 telah dibangun
septitank komunal 1 lokasi, air limbah komunal 4 lokasi dan MCK + 308 buah sebagaimana
terlihata pada tabel 2.75.
Tabel 2.75
Jumlah MCK Yang Dibangun di Kabupaten/Kota
Se- Provinsi Gorontalo Tahun 2009 - 2012
BAB II - 88
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB II - 89
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
direncanakan 4 (empat) tahun anggaran yang dimulai tahun 2013 sampai dengan tahun
2016. Kegiatan strategis lainnya adalah pembangunan konstruksi rumah sakit umum
daerah (RSUD) Provinsi Gorontalo dr. Hasri Ainun Habibie. Pembangunan RSUD dr. Hasri
Ainun Habibie berlokasi didaerah Desa Dutulanaa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo
dengan luas areal pembangunan 6,4 Ha. RSUD provinsi Gorontalo direncanakan bertipe B
dan difungsikan sebagai rumah sakit rujukan diprovinsi Gorontalo dan sekitarnya disamping
itu RSUD dr. Hasri Ainun Habibie mempunyai keunggulan pelayanan kesehatan mata dan
ginjal. Pelaksanaan pembangunan konstruksi RSUD dr. Hasri Ainun Habibie menggunakan
dana APBD Provinsi Gorontalo, dana APBN pusat serta yang berasal dari investor yang
direncanakan target selama 3 tahun Anggaran yang dimulai tahun 2014 sampai dengan
tahun 2016.
Banyak Bangunan Gedung yang belum memenuhi persyaratan keandalan Bangunan
Gedung sesuai UU No 28 tahun 2006 tentang Bangunan Gedung. Fakta tentang bangunan
gedung menunjukkan bahwa daerah Gorontalo termasuk dalam zona merah dan coklat
dalam peta gempa yang dirilis oleh kementerian Pekerjaan Umum tahun 2012. Hal ini
mengindikasikan kebutuhan Gorontalo akan peraturan/regulasi yang mengatur bagaimana
seluruh stakeholder membangun gedung yang aman, nyaman, kuat dan aksesibel bagi
kebutuhan perempuan dan laki-laki lansia, orang cacat, perempuan menyusui dan anak
berkebutuhan khusus, terutama di wilayah publik seperti pasar, rumah sakit, gedung, MCK,
puskesmas, dan lainnya. Untuk itu telah diadakan sosialisasi dan workshop bagi legislatif
dan eksekutif di kabupaten/kota namun pengejawantahan hasilnya bagi fasilitasi perda
Bangunan Gedung (BG) belum terlihat signifikan.
BAB II - 90
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
bidang perdagangan, rumah makan dan hotel sebesar 14,7 %, sedangkan bidang
bangunan/konstruksi mencapai 5,2 % sebagaimana tabel 2.76.
Tabel 2.76
Jenis Lapangan Usaha Utama Penduduk
No. Lapangan Usaha Jumlah (orang) %
1 Pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan 173.756 47,9
2 Pertambangan & penggalian 6.308 1,7
3 Industri pengolahan 24.481 6,8
4 Listrik, gas & air bersih 465 0,1
5 Bangunan/Konstruksi 18.829 5,2
6 Perdagangan, rumah makan & hotel 53.469 14,7
7 Angkutan, pergudangan & Komunikasi 26.434 7,3
8 Keuangan, Real estate & jasa perusahaan 3.887 1,1
9 Jasa kemasyarakatan 55.047 15,2
TOTAL 362.676 100,0
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo, 2012
Tabel 2.77
Sertifikat Tenaga Ahli menurut Kab/Kota dan Kualifikasi
No. Kab/Kota Pemula Muda Madya Utama Jumlah
1. Kab. Boalemo 1 3 0 0 4
2. Kab. Gorontalo 2 90 25 0 117
3. Kab. Pohuwato 0 9 2 0 11
4. Kab. Bonebolango 1 6 3 0 10
5. Kab. Gorontalo Utara 0 0 0 0 0
6. Kota Gorontalo 26 115 15 0 156
Jumlah 30 223 45 0 298
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo, 2012
Tabel 2.78
Setifikat Tenaga Terampil Daftar Menurut Kabupaten/Kota dan Kualifikasi
No Kabupaten SKT-P Tk-III Tk-II Tk-I Jumlah
1. Kab. Boalemo 0 5 144 51 200
2. Kab. Gorontalo 0 67 274 616 957
BAB II - 91
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
3. Kab. Pohuwato 0 0 46 47 93
4. Kab. Bonebolango 1 8 120 39 167
5. Kab. Gorontalo Utara 0 0 11 0 11
6. Kota Gorontalo 1 65 356 203 625
Jumlah 2 145 951 956 2.054
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo, 2012
Tabel 2.79
Badan Usaha Konsultan Daftar Menurut Asosiasi Dan Golongan
No. ASOSIASI K M B Jumlah
1. INKINDO 28 0 0 28
2. ASKONI 0 0 0 0
3. PERKINDO 6 0 0 6
Jumlah 34 0 0 34
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo, 2012
BAB II - 92
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.80
Badan Usaha Kontraktor Daftar Menurut Asosiasi Dan Golongan
No. ASOSIASI K M B Jumlah
1 LPJK 70 2 0 72
2 GAPENSI 484 51 3 538
3 AKAINDO 64 17 0 81
4 AKLI 8 6 0 14
5 ASPEKINDO 413 29 0 442
6 GAPEKSINDO 133 14 1 148
7 GAPKAINDO 4 0 0 4
8 APAKSINDO 46 2 1 48
Jumlah 1.222 121 4 1.347
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo, 2012
BAB II - 93
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB II - 94
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
untuk melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan
sumber daya buatan. Sedangkan Kawasan Lindung Provinsi adalah kawasan lindung yang
secara ekologis merupakan satu ekosistem yang terletak lebih dari satu wilayah
Kabupaten/Kota atau bernilai strategis provinsi pada beberapa kawasan lindung.
Kawasan Lindung Nasional yang terkait dengan wilayah Provinsi yaitu Cagar Alam
(CA) Tanjung Panjang di Kabupaten Pohuwato, Cagar Alam (CA) Panua di Kabupaten
Pohuwato, TN Bogani Nani Wartabone di Kabupaten Bone Bolango dan Taman Nasional
Promosi (TNp) Nantu Boliohuto di Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Gorontalo dan
Kabupaten Boalemo dan Kawasan Teluk Tomini.
Kawasan Lindung Provinsi sebagaimana meliputi kawasan Hutan Lindung (HL) di
Kabupaten-Kabupaten Gorontalo, Gorontalo Utara, Bone Bolango, Boalemo, Pohuwato dan
Kota Gorontalo, Cagar Alam Mas Popaya Raja di Kabupaten Gorontalo Utara, Cagar Alam
Tangale di Kabupaten Gorontalo, dan kawasan konservasi Laut Daerah (KKLD) Desa Olele di
Kabupaten Bone Bolango dan Pulau Monduli di Kabupaten Boalemo.
Hal lainnya dalam Rencana Tata Ruang adalah Pengembangan wilayah provinsi
perbatasan Gorontalo dengan provinsi tetangga Sulawesi utara dan Sulawesi Tengah yang
harus menjadi perhatian khusus dalam strategi pembangunan daerah Gorontalo di era
globalisasi. Hal ini penting karena pada daerah perbatasan sebagian wilayah Gorontalo
dikategorikan sebagai wilayah tertinggal atau terkebelakang khususnya pada daerah-daerah
terpencil dan pulau-pulau kecil terluar yang terbatas aksesibilitas dan sarana prasarana
transportasi, pendidikan dan kesehatan. Walaupun sebagian wilayah-wilayah tersebut
menyimpan sumberdaya alam sangat potensial untuk dikembangkan.
Pada sisi yang lain, terdapat juga wilayah-wilayah strategis cepat tumbuh (KSCT)
yang didukung dengan ketersediaan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara
optimal yaitu KSCT Gorontalo-Paguyaman-Kwandang (GOPANDANG) dan KSCT Marisa dan
sekitarnya, serta KSCT daerah pesisir pengembangan bidang kelautan dan perikanan
terpadu Teluk Tomini.
Ketidakseimbangan pembangunan daerah direfleksikan juga oleh berkembangnya
pembangunan wilayah perkotaan. Hal ini ditandai dengan tumbuhnya beberapa pusat –
pusat bisnis dan perdagangan di Kota Gorontalo dan sekitarnya. Semangat desentralisasi
mendorong juga wilayah kota Gorontalo berkembang secara mandiri. Namun perkembangan
Kota Gorontalo tidak dapat berkembang dengan baik tanpa didukung oleh wilayah
hinterland (kabupaten) sekitarnya yaitu Kabupaten Gorontalo dan kabupaten Bone Bolango
sebagai pemasok utama untuk hasil-hasil pertanian serta perikanan dan peternakan.
Sebaliknya, wilayah perkotaan menjadi target utama untuk memasarkan produk-produk
pertanian, perkebunan, dan perikanan dari wilayah kabupaten. Masing-masing wilayah antar
kabupaten dan kota tidak dapat berkembang sendiri-sendiri, sebab masing-masing wilayah
memiliki sumberdaya yang berbeda dan harus saling melengkapi. Namun dalam kenyataan,
keterkaitan desa kota dan sebaliknya belum terjalin dengan baik. Tersedianya rencana tata
ruang wilayah Provinsi sebagai acuan pengembangan wilayah, harus diikuti dengan
BAB II - 95
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.81
Capaian Rata-Rata Pelaksanaan Fungsi Asli Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Di Provinsi Gorontalo Selang 2007-2011
Berdasarkan data pada tabel 2.81 terlihat bahwa fungsi pemberdayaan masyarakat
dari aspek perencanaan dari bawah sangat berkembang baik mekanisme musrenbang
(teknokratik) maupun dari sisi kebutuhan perencanaan lokal (partisipatoris) untuk
kebutuhan perencanaan pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD), PNPM maupun Pendapatan
Asli Desa (PADes).
Pemberdayaan masyarakat pada aspek lainnya seperti, partisipasi masyarakat,
kelembagaan masyarakat, usaha ekonomi desa, pelayanan administrasi pemerintahan
desa/kelurahan serta aspek keamanan dan ketertiban rata-rata mencapai 50% dari seluruh
BAB II - 96
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
kelurahan dan desa yang ada di Provinsi Gorontalo. Hal tersebut menunjukan bahwa sendi-
sendi keberdayaan masyarakat masih sangat lemah menjadi sumber daya pembangunan,
sejak berdirinya Provinsi Gorontalo Tahun 2001 peran serta masyarakat masih lemah dan
peran pemerintah masih mendominasi.
Kondisi pemberdayaan masyarakat dari aspek pemberdayaan adat mencapai 30%
dilaksanakan di seluruh kelurahan dan desa se-Provinsi Gorontalo. Demikian pula dengan
ketersediaan data profil desa/kelurahan yang diamanatkan Permendagri 12 Tahun 2007
baru mencapai 20% dari jumlah desa/kelurahan seluruh provinsi Gorontalo. Kegiatan-
kegiatan pelatihan masyarakat 10% dilaksanakan di tingkat desa.
Tabel 2.82
Capaian Rata-Rata Pelaksanaan Fungsi Koordinasi
Program Pemberdayaan Masyarakat Dan Penanggulangan Kemiskinan
(Program PMPK) Yang Masuk Ke Desa Selang 2007-2011
RATA-RATA TINGKAT
NO PROGRAM SEKTORAL CAPAIAN
(2007-2011)
1. Pendidikan Cukup
2. Kesehatan Cukup
4. Perkebunan Cukup
5. Perikanan Cukup
6. Peternakan Cukup
7. Kehutanan Cukup
8. Industri Cukup
9. Perdagangan Cukup
BAB II - 97
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB II - 98
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.83
Capaian Rata-Rata Pelaksanaan Koordinasi Penanganan Program Nasional
Di Daerah 2007-2011
PROGRAM HASIL CAPAIAN KOORDINASI
NO SKPD TERKAIT
SEKTORAL (2007-2011)
BAB II - 99
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.84
Data Perkembangan Pemekaran Wilayah Administrasi
Kecamatan, Desa dan Kelurahan di Provinsi Gorontalo, 2007-2010
2007 2008 2009 2010
Kabupaten/ Jlh Jlh Jlh Jlh
No Jlh Jlh Jlh Jlh
Kota Desa Desa Desa Desa
Kec. Kec. Kec. Kec.
/Kel /Kel / Kel /Kel
1. Kab.Boalemo 7 82 7 84 7 84 7 84
2. Kab. Gorontalo 17 164 17 168 17 205 17 205
3. Kab. Pohuwato 13 90 13 105 13 105 13 105
4. Kab. Bone 17 136 17 153 17 157 17 157
Bolango
5. Kab. Gtlo Utara 5 56 5 56 6 56 6 56
6. Kota Gorontalo 6 49 6 49 6 49 6 49
JUMLAH 65 577 66 615 66 656 66 656
Sumber: Gorontalo Dalam Angka, 2007 s/d 2011
Tabel 2.85
Rekapitulasi Status Desa Tertinggal
Provinsi Gorontalo Tahun 2011
Status Desa
Jumlah
No. Provinsi/Kabupaten Jlh Jlh
Desa Sangat Sangat
Maju Desa Tertinggal Desa
Maju Tertinggal
Maju Tertinggal
1. BOALEMO 84 6 55 61 20 3 23
2. GORONTALO* 168 19 117 136 31 1 32
3. POHUWATO 104 1 4 5 35 64 99
4. BONE BOLANGO* 153 7 95 102 43 8 51
5. KOTA GORONTALO 49 6 43 49 0 0 0
6. GORONTALO UTARA 98 7 46 53 27 18 45
JUMLAH 656 46 360 406 156 94 250
Sumber : BPMD-PK – 2012
Catatan : Dari 50 Kabupaten di Indonesia yang berhasil dientaskan *) dari daerah tertinggal tahun
2009, dua diantaranya yaitu Kabupaten Gorontalo dan Kab. Bone Bolango.
Provinsi Gorontalo masih terdapat 94 desa sangat tertinggal dan 156 desa
tertinggal, desa maju 360 dan sangat maju 46 desa, sebagaimana terlihat pada tabel 2.85.
BAB II - 100
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan 2007 s/d 2011 dapat dilihat pada tabel 2.86 dan 2.87.
BAB II - 101
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.86
Realisasi Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan 2007 s/d 2011
Bidang Infrastruktur Perdesaan
Tabel 2.87
Realisasi Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan 2007 s/d 2011
Bidang Sosial dan Ekonomi Masyarakat Miskin Perdesaan
BAB II - 102
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Berdasarkan data pada tabel 2.88 dan 2.89 menunjukan jumlah rumah tidak layak
huni di Provinsi Gorontalo Tahun 2012 sebanyak 54.548 unit dan Realisasi Pembangunan
Mahyani selang Tahun 2007 s/d 2011 sebanyak 610 unit dengan anggaran 9.477.500.000,-
Tabel 2.88
Rumah Tidak Layak Huni Provinsi Gorontalo Tahun 2012
JUMLAH RUMAH
NO NAMA KAB/KOTA TIDAK LAYAK KET
HUNI (UNIT)
1. Kota Gorontalo 5.188
2. Kabupaten Gorontalo 12.035
3. Kabupaten Boalemo 5.346
4. Kabupaten Pohuwato 12.294
5. Kabupaten Bone Bolango 12.960
6. Kabupaten Gorontalo Utara 6.725
Jumlah 54.548
Sumber : BPMD-PK, 2012 (data diolah)
Tabel 2.89
Realisasi Pembangunan Mahyani
Model Swakelola – Pos Belanja Hibah Dan Belanja Barang Dan Jasa Melalui BPMD-PK
Provinsi Gorontalo Tahun 2007-2011
TAHUN
NO KEGIATAN PELAKSA VOLUME ANGGARAN (Rp) LOKASI
-NAAN
1. BPMD-PK & TNI
Manunggal Masuk Desa Kec Bone, Bona
(Pengadaan Material Pihak 2007 25 Unit 125.000.000,- Raya, Kabila Bone
III & Pekerjaan Fisik Kab. Bone Bolango
Swakelola)
2. Pokja Pemprov
Gorontalo/BPMD-PK, TNI,
PU Kimpraswil, PKK, 2008 & Kecamatan Anggrek
117 Unit 1.989.000.000,-
Camat & Kades (Belanja 2009 Kab. Gorut
Hibah)
BAB II - 103
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
4. Pokja Pemprov
Kec. Popayato
Gorontalo/BPMD-PK, PU
Timur, Popayato dan
Kimpraswil, Bappeda, 2009 15 Unit 375.000.000,-
Popayato Barat Kab.
Inspektorat Camat &
Pohuwato
Kades (Belanja Hibah)
5. Pokja Pemprov Kota Gtlo (2 unit),
Gorontalo/BPMD-PK Kab. Gtlo (22 unit),
dengan Kades/Lurah/ 2010 45 Unit 832.500.000,- Kab. Boalemo (5
Perangkatnya (Belanja Unit), Kab. Bone
Hibah) Bolango (16 Unit)
2011–
Pembangunan Mahyani
APBD 334 Unit 5.010.000.000,- Kota Gtlo, Kab. Gtlo,
Bagi RTM Secara
6. Induk Boalemo, Phwato &
Swakelola (Belanja Barang
2011 - Bon Bol
& Jasa) 56 Unit 840.000.000,-
APBD-P
JUMLAH 610 Unit 9.477.500.000
,-
Sumber : BPMD-PK Provinsi Gorontalo 2011 (data diolah)
1. Sejak tahun 2001 s/d 2007, Pola pengadaan oleh Penyedia Barang dan Jasa
(Pihak III) Melalui Dinas PU Kimpraswil Provinsi Gorontalo dan TP-PKK Provinsi
Gorontalo.
2. sejak tahun 2001 s/d 2011, Pola BBR (Bahan Baku Rumah) yakni penggabungan
penyediaan material oleh Pihak III dan pekerjaan dilaksanakan secara swadaya
oleh masyarakat setempat, dilaksanakan Dinas Sosial Provinsi Gorontalo.
3. Mulai tahun 2007 Pola Kerjasama Swakelola Pokja Pemprov dengan TNI, Camat,
Kades – Pos Belanja Hibah pada Badan Keuangan Pemprov Gorontalo yang
dikoordinasikan BPMD-PK.
4. Tahun 2008 Pola Kerjasama Swakelola Pokja Pemprov dengan TNI yang
terkonsentrasi di Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara sebagai model
KITM (Kecamatan Inovasi Terpadu Mandiri) – Pos Belanja Hibah pada Badan
Keuangan Pemprov Gorontalo yang dikoordinasikan BPMD-PK.
5. Tahun 2009 Pola Kerja Sama Swakelola Pokja Pemprov dengan Camat – Pos
Belanja Hibah pada Badan Keuangan Pemprov Gorontalo yang dikoordinasikan
BPMD-PK terkonsentrasi di Kecamatan Popayato, Popayato Timur dan Popayato
Barat yang mengalami bencana banjir.
6. Tahun 2010 Pola Kerja Sama Swakelola Pokja Pemprov dengan Kepala Desa
mengadopsi pola Pola PNPM – Pos Belanja Hibah Pemprov Gorontalo yang
dikoordinasikan BPMD-PK dan Kades
7. Tahun 2011 pola Kerjasa Sama Swakelola BPMD PK dengan Kelompok Masyarakat
pelaksana swakelola yang dikoordinir Kepala Desa/ Lurah/Perangkat desa/kel,
LPM/BPD/LSM dan Orsosmas tingkat desa/ kelurahan– Pos Belanja Barang dan
Jasa pada BPMD-PK Prov Gtlo.
BAB II - 104
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
2.3.1.6. Perhubungan
Pada prinsipnya pelayanan perhubungan di dasarkan pada 3 (tiga) komponen
transportasi utama yaitu Perhubungan Darat dengan line sektor Terminal dan Pelabuhan
Penyeberangan, Perhubungan Laut dengan line sektor Pelabuhan Laut, serta Perhubungan
Udara dengan line sektor Bandar udara. Di Provinsi Gorontalo dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun terakhir mengalami pertumbuhan jumlah sarana transportasi baik transportasi darat,
laut maupun udara. Secara umum jumlah dan kondisi serta kecenderungan penumpang
yang terjadi di Terminal, Pelabuhan maupun Bandara terlihat pada tabel 2.90, 2.91 dan
2.92.
Tabel 2.90
Jumlah Terminal / Pelabuhan / Bandara di Provinsi Gorontalo Tahun 2007 - 2011
No Uraian 2007 2008 2009 2010 2011
1 Jumlah pelabuhan laut 4 4 5 5 5
2 Jumlah bandar udara 1 1 1 1 1
3 Jumlah terminal 17 19 19 19 19
4 Jumlah pelabuhan 1 1 2 2 2
penyeberangan
Jumlah 23 25 27 27 27
Sumber : Dinas Perhubungan dan Pariwisata Prov. Gorontalo, 2012
Tabel 2.91
Jumlah Terminal / Pelabuhan / Bandara di Provinsi Gorontalo Tahun 2007 – 2011
Pembagian per-Kab/Kota
Jumlah
No Uraian Pelabuhan Bandar Pelabuhan
Terminal
Laut Udara Penyeberangan
1 Kabupaten Pohuwato 1 - 5 1
2 Kabupaten Gorontalo - 1 4 -
3 Kabupaten Boalemo 1 - 3 -
4 Kabupaten Bone Bolango - - 2 -
5 Kabupaten Gorut 2 - 2 -
6 Kota Gorontalo 1 - 3 1
Sumber : Dinas Perhubungan dan Pariwisata Prov. Gorontalo, 2012
BAB II - 105
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.92
Jumlah Penumpang dan Barang Angkutan Umum di Provinsi Gorontalo
Tahun 2007 – 2011
Satuan 2007 2008 2009 2010 2011
No Uraian
Penumpang Barang Penumpang Barang Penumpang Barang Penumpang Barang Penumpang Barang Penumpang Barang
1 Pelabuhan Org Ton/M3 119.353 1.488.726 100.992 988.188 96.838 697.870 108.825 875.103 115.012 942.829
2 Bandara Org Kg 181.113 4.500.272 185.482 4.320.451 231.282 4.392.611 273.048 4.933.801 339.088 5.943.187
3 Terminal Org - 878.117 497.711 - 479.871 - 316.084 - 455.732 -
4 Pelabuhan Org Ton 8.051 4.455 86.535 17.513 75.014 26.183 63.253 13.235 96.276 18.057
Penyeberangan
Sumber : Dinas Perhubungan
5 Kereta Api - - dan Pariwisata
- -Prov. Gorontalo,
- 2012
- - - - - -
Jumlah 1.186.634 5.993.453 870.720 5.326.152 883.005 5.116.664 761.210 5.822.139 1.006.108 6.904.073
a. Perhubungan Darat
Jalan Nasional maupun jalan Provinsi di Provinsi Gorontalo menempati posisi
strategis sebagai urat nadi pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya karena fungsinya
menghubungkan wilayah daratan Gorontalo dengan wilayah daratan provinsi lainnya di
pulau Sulawesi.
Dalam perkembangan transportasi darat di Provinsi Gorontalo dalam kurun 5 (lima)
tahun terakhir terlihat bahwa terjadi pertumbuhan kendaraan yang cukup signifikan
terhadap panjang jalan seperti terlihat pada tabel 2.93.
Tabel 2.93
Rasio Panjang Jalan terhadap Jumlah Kendaraan
No Uraian Satuan 2007 2008 2009 2010 2011
1 Panjang Jalan Nasional km 616,24 616,24 616,24 606,696 606,696
2 Panjang Jalan Provinsi km 408,26 408,26 408,26 414,51 414,51
3 Panjang Jalan Kabupaten km 1.000,51 1.000,51 1.000,51 1.000,51 1.000,51
4 Panjang Jalan Kota km 41,19 41,19 41,19 41,19 41,19
5 Total Panjang Jalan km 2.066,20 2.066,20 2.066,20 2.062,91 2.062,91
6 Jumlah kendaraan unit 73.847 93.768 132.758 163.105 196.764
7 Rasio (1/5) 0,0280 0,0220 0,0156 0,0126 0,0105
1: 36 1 : 45 1 : 64 1 : 79 1 : 95
Sumber : Dinas PU Prov. Gorontalo dan Badan Keuangan Daerah Prov. Gorontalo, 2012
Dari tabel 2.93 terlihat bahwa rasio panjang jalan (Jalan Nasional, Jalan Provinsi dan
Jalan Kab/Kota) terhadap jumlah kendaraan cenderung meningkat dimana pada tahun 2010
perbandingannya adalah 1 km jalan berbanding 79 unit kendaraan, dan pada tahun 2011
perbandingannya meningkat menjadi 1 km jalan berbanding 95 unit kendaraan.
Untuk dapat memberikan dan meningkatkan pelayanan angkutan darat yang lancar,
tertib, dan aman di Provinsi Gorontalo tersedia 19 buah terminal seperti terlihat pada tabel
2.94.
BAB II - 106
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.94
Data Terminal di Provinsi Gorontalo, tahun 2012
Lokasi
No Nama Type
Desa/Kel Kecamatan Kabupaten/Kota
1 Terminal Bus Isimu A Kel. Datahu Kec. Tibawa Kab. Gorontalo
2 Terminal Bus 42 Andalas A Kel. Tapa Kec. Kota Utara Kota Gorontalo
3 Terminal Leato B Kel. Leato Selatan Kec. Kota Dumbo Raya Kota Gorontalo
4 Terminal Limboto B Kel. Kayu Bulan Kec. Limboto Kab. Gorontalo
5 Terminal Paguyaman B Desa Tangkobu Kec. Paguyaman Kab. Boalemo
6 Terminal Tilamuta B Desa Hungayona Kec. Tilamuta Kab. Boalemo
7 Terminal Mananggu B Desa Karuyen Kec. Mananggu Kab. Boalemo
8 Terminal Marisa B Desa Teratai Kec. Marisa Kab. Pohuwato
9 Terminal Pusat Kota C Kel. Limba B Kec. Kota Selatan Kota Gorontalo
10 Terminal Telaga C Desa Bulila Kec. Telaga Kab. Gorontalo
11 Terminal Tapa C Desa Ayula Kec. Tapa Kab. Bone Bolango
12 Terminal Bongomeme C Desa Kaliyoso Kec. Bongomeme Kab. Bone Bolango
13 Terminal Parungi C Desa Parungi Kec. Boliyuhuto Kab. Gorontalo
14 Terminal Malingkopoto C Desa Malingkopoto Kec Anggrek Kab. Gorontalo Utara
15 Terminal Atinggola C Desa Kota Jin Kec. Atinggola Kab. Gorontalo Utara
16 Terminal Popayato C Desa Popayato Kec. Popayato Kab. Pohuwato
17 Terminal Molosifat C Desa Molosifat Kec. Popayato Kab. Pohuwato
18 Terminal Randangan C Desa Lemito Kec. Popayato Kab. Pohuwato
19 Terminal Lemito C Desa Lemito Kec. Popayato Kab. Pohuwato
Sumber : Dinas Perhubungan dan Pariwisata Provinsi Gorontalo, 2012
Untuk pelayanan angkutan umum khususnya Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP)
yang terjadi di Terminal di Provinsi Gorontalo selama 5 (lima) tahun terakhir terlihat pada
Tabel 2.95.
Tabel 2.95
Rasio Angkutan Darat (AKDP) Tahun 2007 - 2011
No Uraian 2007 2008 2009 2010 2011
1 Jumlah Angkutan Darat (AKDP) 505 617 711 719 561
2 Jumlah Angkutan Darat (AJAP) - - - - 10
3 Jumlah penumpang angkutan darat 645.014 449.774 298.950 186.996 302.034
0,000783 0,00137 0,00238 0,00385 0,00186
3 Rasio (1/3)
1 : 1277 1 : 730 1 : 420 1 : 260 1 : 538
Sumber : Dinas Perhubungan dan Pariwisata Provinsi Gorontalo, 2012
Dari tabel 2.95 terlihat bahwa jumlah armada AKDP masih cukup memadai
dibandingkan dengan jumlah penumpang, dimana pada tahun 2011 perbandingan jumlah
angkutan terhadap jumlah penumpang adalah 1 kendaraan berbanding 538 penumpang.
Untuk pengujian kendaraan bermotor terdapat 3 unit Balai Pengujian Kendaraan
Bermotor secara mekanik yang berdomisili di Kota Gorontalo, Kab. Gorontalo, dan Kab.
Gorontalo Utara, sedangkan di Kab. Boalemo dan Kab. Pohuwato masing- masing terdapat 1
(satu) unit Balai Pengujian Kendaraan Bermotor Mobile.
BAB II - 107
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel. 2.96
Data Jembatan Timbang di Provinsi Gorontalo, Tahun 2012
No Nama Lokasi Kapasitas (Ton)
1 Jembatan Timbang Isimu Desa Isimu Utara 20
Kec. Tibawa
Kab. Gorontalo
2 Jembatan Timbang Marisa Desa : Teratai 40
Kec. : Marisa
Kab/Kota : Pohuwato
3 Jembatan Timbang Molotabu Desa : Botutonuo 40
Kec. : Kabila Bone
Kab : Bone Bolango
Sumber : Dinas Perhubungan dan Pariwisata Provinsi Gorontalo, 2012
Tabel. 2.97
Rasio Ijin Trayek Tahun 2007 – 2011
No Uraian 2007 2008 2009 2010 2011
1 Ijin trayek Antarkota antar Provinsi (AKAP) - - - - -
2 Ijin Trayek Antarkota dalam Provinsi (AKDP) 505 617 711 719 561
3 Ijin Trayek Angkutan antar jemput antar - - - - 10
Provinsi (AJAP)
4 Ijin trayek perkotaan - - - - 17
5 Ijin trayek perdesaan - - - - 618
6 Jumlah Ijin Trayek (1+2+3+4+5) 505 617 711 719 1.206
7 Jumlah penduduk 460.335 972.208 483.952 1.040.164 1.040.164
8 Rasio Ijin Trayek (6/7) 0,00110 0,00063 0,00147 0,00069 0,00116
Sumber : Dinas Perhubungan dan Pariwisata Provinsi Gorontalo, 2012
BAB II - 108
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel. 2.98
Rasio Ijin Trayek menurut Kab/Kota Tahun 2011
Jumlah Jumlah Izin Trayek Total Jumlah Rasio Izin
No Kabupaten/Kota Antar kota
Perkotaan Perdesaan Ijin Trayek Trayek
penduduk antar
1 2 3 provinsi
4 5 6 7= 4+5+6 8= 7/3
1 Kabupaten Pohuwato 128.748 - - 16 16 0,00012
2 Kabupaten Gorontalo 355.988 - - 128 128 0,00036
3 Kabupaten Boalemo 129.253 - - 330 330 0,00255
4 Kabupaten Bone Bolango 141.915 - - 8 8 0,00006
5 Kabupaten Gorut 104.133 - - 136 136 0,00131
6 Kota Gorontalo 180.127 - 17 - 17 0,00009
Sumber : Dinas Perhubungan dan Pariwisata Provinsi Gorontalo, 2012
Dalam pelayanan transportasi darat yang menjadi salah satu pendukung pelayanan
utama adalah perhatian terhadap sarana dan prasarana fasilitas keselamatan LLAJ baik di
ruas jalan nasional maupun jalan provinsi, dimana pemasangan fasilitas keselamatan LLAJ
merupakan salah satu penunjang dalam penurunan kecelakaan lalu lintas dijalan raya yang
harus ditekan seminimalisir mungkin. Dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir terlihat beberapa
kebutuhan dan jumlah fasilitas terpasang seperti terlihat pada tabel 2.99.
Tabel 2.99
Jumlah Fasilitas Keselamatan LLAJ Tahun 2007 – 2011
Terpasang pada tahun Total terpasang Sisa yang belum
No Fas. Keselamatan LLAJ Satuan (2001-2011)
Kebutuhan
terpasang
2007 2008 2009 2010 2011
1 Rambu Lalu Lintas buah 200 252 285 310 410 3.059 3.500 441
2 Guardrail meter 500 3.500 2.150 1.800 2.328 13.998 35.780 21.782
3 Marka Jalan meter 10.000 40.000 65.450 55.000 20.000 254.150 479.100 224.950
4 APILL unit - - 1 1 4 14 25 11
5 Delineator buah 150 600 800 - 540 2.789 5.545 2.756
Sumber : Dinas Perhubungan dan Pariwisata Provinsi Gorontalo, 2012
BAB II - 109
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Gambar 2.28
Produktivitas Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo
BAB II - 110
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB II - 111
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
pencemaran air, udara, tanah, persampahan, dan limbah serta kerusakan lingkungan baik
darat, pesisir, dan laut, seperti:
1. Kerusakan Danau Limboto, Pada saat ini kedalaman Danau Limboto tinggal rata-rata 2
meter dan luasnya sisa 2.537,5 Ha. Diproyeksikan bahwa Danau Limboto 5 tahun
kedepan tingkat kedalamannya tinggal 1 meter dan luasnya sisa 1.500 Ha.
2. Penurunan Kualitas Air Danau Limboto, Saat ini kualitas air Danau Limboto mengalami
penurunan akibat limbah domestik, aktivitas budidaya yang dilakukan di dalam danau,
dan sedimentasi danau akibat erosi di daerah hulu sungai. Monitoring kualitas air danau
menunjukkan beban pencemaran organik yang tinggi dari sumber aliran yang melalui
kawasan perkotaan tersebut, seperti terlihat pada kandungan oksigen terlarut di Sungai
Alo 0,77 mg/l, Sungai Biyonga 0,94 mg/l, dan kandungan total nitrogennya adalah 2,69
mg/l, sementara total fosfornya 1,44 mg/l. Akibat eutrofikasi berbagai tanaman
pengganggu tumbuh subur yang banyak menyerap air dan dapat mempercepat
pendangkalan danau. Eceng gondok di Danau Limboto tumbuh meluas. Luas sebaran
eceng gondok mencapai sekitar 30 % dari luasan danau.
3. Pencemaran Air Sungai, Kualitas air di beberapa sungai di Provinsi Gorontalo rendah.
Hasil pemantauan kualitas air sungai yang dilakukan oleh BALIHRISTI bekerjasama
dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup serta Balai Teknologi Kesehatan
Lingkungan (BTKL) Manado pada tahun 2011 menunjukkan beberapa parameter sudah
melebih nilai ambang batas yang dipersyaratkan, seperti: Sungai Andagile secara umum
tergolong BURUK atau CEMAR BERAT (Kelas D) dengan uraian bahwa di bagian hulu
kisaran nilai skor – 29 (CEMAR SEDANG), bagian tengah kisaran nilai skor – 55 (CEMAR
BERAT) dan di bagian hilir kisaran nilai skor – 71 (CEMAR BERAT). Di bagian hulu
terdapat tiga parameter yang menjadi polutan atau melebihi baku mutu, yaitu BOD,
Coliform dan E.Coli, di bagian tengah terdapat tiga parameter yang menjadi polutan atau
melebihi baku mutu yaitu BOD, Nitrit, dan Coliform, sedangkan di bagian hilir terdapat
empat parameter yang menjadi polutan atau melebihi baku mutu, yaitu BOD, Nitrit,
Coliform dan E.Coli, Sungai Paguyaman cemar RINGAN sampai cemar SEDANG, Sungai
Bone masih tergolong cemar RINGAN, Sungai Taluduyunu cemar SEDANG, Sungai
Buladu cemar RINGAN sampai cemar SEDANG, dan Sungai Biongan masih tergolong
cemar RINGAN. Diproyeksikan untuk 5 tahun ke depan jumlah sungai yang akan
menurun kualitasnya akan meningkat 75%.
4. Penurunan Kualitas Udara, berdasarkan hasil pemantauan kualitas udara di Provinsi
Gorontalo pada tahun 2007-2011 menunjukkan bahwa kualitas udara di Provinsi
Gorontalo pada umumnya masih dalam kategori baik, namun mengalami penurunan
kualitas dari tahun ketahun, kecuali beberapa lokasi yang sudah melebihi baku mutu
seperti di depan hasrat Kota Gorontalo dan hasrat di Kabupaten Pohuwato. Hal tersebut
disebabkan karena laju pertumbuhan kendaraan beroda empat maupun beroda dua dan
pertumbuhan industri sangat cepat. Apabila hal tersebut tidak diantisipasi maka 5 (lima)
tahun kedepan kualitas udara ambient akan mengalami penurunan sampai dibawah baku
BAB II - 112
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
mutu yang dipersyaratkan. Dalam mencapai kualitas udara yang diinginkan, maka perlu
dilakukan upaya-upaya pengendalian pencemaran udara. Salah satu kegiatan
pengendalian pencemaran udara adalah pengukuran dan pemantauan terhadap kualitas
udara tersebut.
5. Kerusakan Mangrove dan Terumbu Karang, salah satu potensi pesisir di Provinsi
Gorontalo adalah terumbu karang dan hutan mangrove. Sumberdaya pesisir ini
diperkirakan telah berada dalam ambang kerusakan. Tingkat kerusakan diperkirakan
rata-rata mencapai 40-65%. Apabila tidak dilakukan tindakan konservasi secepatnya,
maka 5 (lima) tahun ke depan kerusakan akan semakin meluas hingga mencapai
60-75 %.
6. Kerusakan DAS dan Banjir, Kejadian banjir di Provinsi Gorontalo terjadi hampir setiap
tahun dan mengakibatkan kerusakan dan kerugian terhadap infrastruktur, seperti jalan,
jembatan, sekolah,dan lain-lain. Jumlah kerugian akibat banjir di Provinsi Gorontalo,
apabila di lakukan penanganan maka di proyeksikan untuk 5 tahun ke depan kerugian
tersebut akan semakin meningkat hingga mencapai 40%.
7. Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI), Kegiatan pertambangan sangat potensial
menimbulkan degradasi lingkungan hidup jika tidak dilakukan secara hati-hati. Kegiatan
pertambangan emas di Provinsi Gorontalo tersebar di beberapa wilayah yaitu Wilayah
Marisa Kabupaten Pohuwato, wilayah Pasolo Desa Buladu, Kecamatan Sumalata dan
wilayah tambang Mopuya Desa Kaidundu, Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone
Bolango, wilayah tersebar di Kabupaten Bone Bolango, dan wilayah Boliohuto Kabupaten
Boalemo. Permasalahan yang terjadi akibat kegiatan pertambangan emas adalah
pencemaran logam berat Hg pada badan air sungai. Kandungan merkuri pada air sungai
tersebut kemudiaan akan mengalir menuju ke muara dan akhirnya akan masuk ke
perairan laut. Hasil Pemantauan Kualitas Lingkungan Balihristi tahun 2010 menunjukkan
bahwa penambangan emas di Desa Buladu dan Desa Kaidundu telah menyebabkan
kandungan logam berat Hg (merkuri) pada badan air sungai Dubalango dan Sungai
Mopuya telah melewati ambang batas baku mutu (0,001 mg/l). Kadar Hg pada badan air
dan sedimen sungai dubalango (sungai sekitar penambangan pasolo) adalah masing-
masing berkisar antara 0,0002 – 0,016038 mg/l dan 104,2172 – 927,2519 mg/l, sedang
konsentrasi Hg pada badan air dan sedimen Sungai Mopuya (sungai sekitar
penambangan Mopuya) adalah masing-masing berkisar antara 0,0002-0,2457 mg/l dan
22,7798 – 53,1579 mg/l.
8. Tingkat ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan lingkungan masih rendah.
Berdasarkan hasil pemantauan pada tahun 2011 menunjukkan bahwa tingkat ketaatan
pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan lingkungan baru mencapai 35%. Kondisi
tersebut sangat berpengaruh terhadap perubahan kualitas lingkungan seperti perubahan
kualitas air permukaan, perubahan kualitas udara, dan pencemaran tanah.
9. Kebersihan dan Kehijauan Kota (Clean and Green City), Perkembangan penduduk yang
pesat terutama karena urbanisasi telah menimbulkan masalah meningkatnya jumlah
BAB II - 113
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
sampah yang dihasilkan dan menyempitnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) akibat pesatnya
pembangunan perumahan dan sarana umum lainnya. Meningkatnya jumlah kendaraan
bermotor yang pesat, meningkatkan resiko polusi udara. Pemerintah Pusat
melaksanakan Program Adipura dalam upaya peningkatan kebersihan dan kehijauan
kota. Masalah-masalah yang dihadapi dalam mewujudkan Clean and Green City adalah
Kesenjangan antara jumlah sampah yang dihasilkan dan yang terangkut. Di Kota
Gorontalo jumlah sampah sebanyak 683 m3/hari, sedangkan yang terangkut hanya
sebanyak 383 m3/hari atau 56 %. Hal ini disebabkan kurangnya prasarana dan sarana
pengangkut. Selain itu, Tempat Pembuangan Akhir Sampah yang tersedia belum
representatif, Kurangnya komitmen pemerintah kabupaten dalam pengelolaan
lingkungan umumnya dan dalam mewujudkan kebersihan dan kehijauan kota yang
tercermin dari kesiapan institusi lingkungan hidup dan dana yang dialokasikan untuk
pengelolaan lingkungan hidup, dan Rendahnya kesadaran masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan.
Berdasarkan kondisi lingkungan tersebut, maka upaya-upaya yang harus dilakukan
oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo, adalah pengendalian sumber-sumber pencemaran dan
perusakan SDA, peningkatan kualitas lingkungan DAS, pengendalian kemerosotan KEHATI,
peningkatan peran serta masyarakat serta menahan laju deforestasi. Beberapa target
capaian dalam pelestarian lingkungan hidup di Provinsi Gorontalo sampai tahun 2017 adalah
peningkatan ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan lingkungan hidup sebesar
58%, peningkatan indeks kualitas lingkungan menjadi 90, tersedianya data dan informasi
lingkungan yang berkualitas, terjadinya penurunan sedimentasi dan laju pertumbuhan eceng
gondok di Danau Limboto.
Pelayanan Penelitian
Program pembangunan penelitian di Provinsi Gorontalo disesuaikan dengan program
unggulan pemerintah daerah yakni (1) pertanian dan ketahanan pangan; (2). perikanan
dan kelautan ; (3). pendidikan dan kesehatan; (4) ekonomi, social dan budaya dan (5). tata
ruang, infrastruktur dan lingkungan hidup.
Pembangunan Iptek ketahanan pangan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
pangan masyarakat yang cukup, bergizi, aman, sesuai selera, dan keyakinannya melalui
peningkatan produktivitas, kualitas, dan efisiensi produksi pertanian, perikanan, dan
kehutanan secara berkelanjutan, pengolahan hasil, dan penganekaragaman pangan.
Prioritas utama adalah untuk mendukung terwujudnya kemandirian ketahanan pangan,
revitalisasi nilai kearifan lokal, dan meningkatkan kemitraan antar-kelembagaan. Komoditas
pangan yang menjadi prioritas diselaraskan dengan kebijakan revitalisasi pembangunan
pertanian, perikanan, dan kehutanan. Kerangka kebijakan Iptek ketahanan pangan adalah
untuk meningkatkan daya dukung teknologi untuk mempertajam prioritas penelitian,
memperkuat kapasitas kelembagaan, menciptakan iklim inovasi, dan membentuk SDM yang
handal dalam pengelolaan pangan.
BAB II - 114
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB II - 115
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi Provinsi Gorontalo sejak
tahun 2004-2011 telah melaksanakan beberapa kajian dibidang pertanian dan ketahanan
pangan, perikanan dan kelautan, pendidikan dan kesehatan; ekonomi, sosial dan budaya
maupun dibidang lingkungan hidup. Kajian yang telah dilaksanakan selama tahun 2004 s/d
2011 dapat dilihat pada tabel 2.101.
Tabel 2.101
Penelitian Yang Telah Dilakukan
Selang Tahun 2004 s/d 2012
No Judul Penelitian Tahun
1 Membangun Otonomi Daerah Melalui Peningkatan Kiknerja Aparatur 2004
Pemerintah di Provinsi Gorontalo
2 Pengembangan Wirausaha Pupuk Organik (Bokashi) Berbasis Kotoran 2004
Kuda
3 Persepsi dan Sikap Masyarakat Gorontalo Terhadap Program “ Etalase 2004
Perikanan” di Provinsi Gorontalo
4 Kajian Pengembangan mutu Pendidikan Dasar dan Menengah di 2005
Provinsi Gorontalo.
5 Kajian keberadaan Organisasi Pemerintah dalam Penerapan PP No.8 2005
Tahun 2003 di Provinsi Gorontalo
6 Kajian tentang Tarif Rasional Pelayanan Kesehatan di Provinsi 2005
Gorontalo
7 Kajian Pengembangan Budidaya Rumput Laut di Provinsi Gorontalo 2005
10 Penelitian Potensi Sumber Daya Perikanan Laut dan Perairan Teluk 2005
Tomini di Provinsi Gorontalo dalam mendukung pengembangan
perikanan tangkap dan marine culture yang berkelanjutan (Ekspedisi
Wallacea)
11 Optimalisasi Kebutuhan Pemupukan Jagung di Provinsi Gorontalo 2005
18 Studi Fishing Capacity Teluk Tomini dan Pantai Utara Gorontalo 2006
BAB II - 116
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB II - 117
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Sumber : Badan Kepegawaian dan Pengembangan Aparatur Daerah Prov. Gorontalo, 2012
Menurut jenis kelamin penduduk di Provinsi Gorontalo terdiri dari laki-laki berjumlah
521.914 orang atau 50,18% sedangkan perempuan berjumlah 518.250 orang atau 49,82%
dengan rasio jumlah penduduk laki-laki dan perempuan sebesar 100,71 atau masih terbilang
berimbang. Namun dari segi kualitas kehidupan masih terjadi kesenjangan antara laki-laki
dan perempuan dalam hal pendidikan, ketenagakerjaan dan kesehatan. Penyebabnya antara
lain pembangunan belum mempertimbangkan manfaat pembangunan secara adil antara
laki-laki dan perempuan. Hal ini berdampak pada timbulnya ketidaksetaraan dan
ketidakadilan gender yang terindikasi dalam persoalan marginalisasi, subordinasi, beban
ganda, stereotipe, kekerasan, diskriminasi, dan kemiskinan. Selain itu dampak dari berbagai
produk peraturan perundang-undangan, kebijakan, program, dan kegiatan bias gender turut
memberi andil terpuruknya kualitas hidup kaum perempuan. Rendahnya kualitas hidup
perempuan berimbas pada kesejahteraan dan perlindungan anak yang masih jauh dari
harapan.
Di bidang pendidikan, perempuan Provinsi Gorontalo masih tertinggal dari laki-laki,
hal ini dapat dilihat dari rasio Angka Partisipasi Murni (APM) perempuan terhadap laki-laki di
Provinsi Gorontalo pada tahun 2010. Rasio APM perempuan terhadap laki-laki pada jenjang
SD adalah sebesar 101,85%,angka ini sudah cukup baik, namun pada jenjang SMP hanya
sebesar 72,71% dan jenjang SMA hanya sebesar 46,31%. Angka ini memperlihatkan masih
banyak perempuan usia sekolah di Provinsi Gorontalo yang kurang mendapatkan
kesempatan untuk bersekolah sampai ke jenjang SMA.
Di bidang ketenagakerjaan, ketimpangan gender juga masih terjadi. Tercatat jumlah
penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja adalah sebesar 286.695 laki-laki dan
BAB II - 118
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
146.231 perempuan dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 84,1 laki-laki
dan 44,9 perempuan serta tingkat pengangguran 3,38 laki-laki dan 8,48 perempuan. Namun
di sisi lain Jumlah Pencari Kerja penduduk 15 tahun ke atas untuk laki-laki sebesar 10.478
orang sedangkan perempuan sebesar 13.970 orang. Dari sini terlihat masih ada
kesenjangan kesempatan kerja terhadap perempuan dibandingkan terhadap laki-laki.
Partisipasi perempuan di Provinsi Gorontalo pada lembaga politik Tahun 2009 sebesar
20%. Dari 45 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Gorontalo sebanyak
9orang perempuan duduk sebagai anggota dewan. Di tingkat nasional partisipasi
perempuan sebesar 30%,dari 3 orang utusan Provinsi Gorontalo di DPR RI, sebanyak 1
orang perempuan, sedangkan di lembaga DPD RI dari 4 orang anggota, 2 diantaranya
adalah perempuan atau sebesar 50%. Sementara partisipasi politik perempuan di Provinsi
Gorontalo berjumlah 32 orang atau 14,5% dari jumlah anggota Dewan secara keseluruhan
di Provinsi Gorontalo. Hal ini menunjukkan partisipasi perempuan provinsi Gorontalo pada
lembaga politik cukup signifikan sebagaimana terlihat pada tabel 2.103.
Tabel 2.103
Eksistensi Perempuan Dalam Lembaga
DPRD Prov dan Kab/Kota Periode 2009 s/d 2014
Prov, Jumlah Persentase
No. Ket
Kab/Kota (org) (%)
1. Prov. Gorontalo 9 20 Partai Golkar (4), PAN (2),
Hanura (2) dan PPRN (1)
2. Kota Gorontalo 6 24 Partai Golkar (3), PAN (2)
dan Demokrat (1)
3. Kab. Gorontalo 6 24 Partai Golkar, PPP, PBB,
PDIP, PBR dan PDK
4. Kab. Boalemo 2 8 Partai PDIP dan Demokrat
5. Kab. Pohuwato 6 24 Partai Golkar (2), PPP (1),
PDK (1), Hanura (1), dan
PKB (1)
6. Kab. Bone 1 4 Partai PKNU
Bolango
7. Kab. Gorontalo 2 10 Partai Golkar
Utara
Sumber : Badan Kesbangpol Prov. Gorontalo, 2012
BAB II - 119
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
2.3.1.9 Ketenagakerjaan
Tahun 2010 jumlah tenaga kerja di seluruh sektor ekonomi sebanyak 432.926 orang
kemudian meningkat menjadi 445.210 orang pada Tahun 2011. Struktur ketenagakerjaan
Tahun 2011 memperlihatkan bahwa penduduk yang termasuk angkatan kerja sebesar
465.027 di mana masih lebih banyak dari bukan angkatan kerja sebesar 260.216. Penduduk
yang bekerja sebesar 445.210. Selanjutnya, kelompok bukan angkatan kerja didominasi oleh
penduduk yang mengurus rumah tangga, yaitu sebesar 171.804 serta yang bersekolah
sebesar 33.142.
Untuk penjaminan hak-hak tenaga kerja, setiap perusahaan di daerah Provinsi
Gorontalo diwajibkan untuk mengikuti Asuransi Jamsostek, dan tunduk pada peraturan
pemerintah daerah termasuk penentuan Upah Minimum Provinsi (UMP). Upah minimum
provinsi adalah standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri
untuk memberikan upah kepada pekerja di Provinsi Gorontalo. Pada Tahun 2007 UMP
Provinsi Gorontalo sebesar Rp.560.000,- yang meningkat menjadi Rp.762.500.,- pada Tahun
2011. Pada Tahun 2012 UMP dinaikkan menjadi Rp. 837.500,-. Hal ini dapat dilihat pada
gambar 2.29.
Gambar 2.29
Perkembangan UMP dan KHM / KHL
Provinsi Gorontalo Tahun 2007 s/d 2012
1,000,000
500,000
-
2007 2008 2009 2010 2011 2012
UMP (Rp.) 560,000 600,000 675,000 710,000 762,500 837,500
Kenaikan (%) 6.3 7.1 12.5 5.18 7.4 9.8
Terkait dengan penerapan norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sejauh ini
telah menjadi perhatian pemerintah daerah karena K3 ini merupakan instrumen untuk
perlindungan terhadap keselamatan pekerja. Data terakhir di tahun 2011 dari 1.100
BAB II - 120
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
perusahaan yang tercatat dalam bursa ketenagakerjaan baru 10 % atau 110 perusahaan
yang telah menerapkan norma keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Tabel 2.104
Perkembangan Jumlah Koperasi Per Kabupaten/Kota
Dari total 986 koperasi tersebut, sebanyak 29 persennya atau 290 unit merupakan
koperasi tidak aktif. Meskipun jumlah koperasi tidak aktif berada dibawah dari rata-rata
nasional, namun kenyataan ini menunjukkan belum optimalnya pemberdayaan dan
pembenahan koperasi di daerah, hal ini terlihat pada tabel 2.105.
BAB II - 121
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.105
Jumlah Koperasi Aktif dan Tidak Aktif Per Kabupaten/Kota
Peran koperasi terhadap pembangunan dan perekonomian daerah juga terlihat dari
sisi jumlah anggota, perkembangan modal, asset, koperasi sebagaimana ditunjukkah oleh
tabel 2.106.
Tabel 2.106
Perkembangan Jumlah Anggota, Modal, Aset, Volume Usaha dan SHU Koperasi
Indikator 2007 2008 2009 2010 2011
Jlh Anggota 109.608 120.532 126.384 125.745 123.548
(orang)
Modal Sendiri 65.118.930 70.256.952 80.191.789 90.702.140 127.186.345
(Rp. 000)
Modal Luar 149.021.930 163.290.510 172.967.847 190.233.286 230.628.392
(Rp. 000)
Asset 214.140.860 232.733.261 262.387.690 290.782.164 343.404.769
(Rp.000)
Volume Usaha 217.651.110 247.412.120 224.051.091 272.451.086 266.743.292
(Rp. 000)
SHU (Rp. 000) 13.642.890 11.971.539 15.461.567 18.347.864 20.289.421
Sumber : Data olahan Dinas Koperindag Provinsi Gorontalo 2012
BAB II - 122
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Disamping itu, selang tahun 2007 – 2011, Provinsi Gorontalo telah memiliki 3 koperasi
berskala besar tingkat nasional sebagaimana terlihat pada tabel 2.107.
Tabel 2.107
Koperasi Berskala Besar
JUMLAH TOTAL ASSET OMZET SHU
NO NAMA KOPERASI
ANGGOTA (000) (000) (000)
1 KSU MEKAR JAYA
KOTA GORONTALO 293 Rp 13,362,415 Rp 5,673,870 Rp 211,785
KEC. KOTA TENGAH
2 KSU MULYA JAYA
KAB. GORONTALO 137 Rp 8,638,336 Rp 9,501,635 Rp 478,799
KEC. TELAGA JAYA
3 KOP. TEBU RAKYAT
MITRA BANGKIT. 174 Rp 7,762,125 Rp 9,250,000 Rp 13,295
KAB. BOALEMO
KEC. PAGUYAMAN
Tabel 2.108
Jumlah UMKM Provinsi Gorontalo periode 2007 – 2011
UMKM 2007 2008 2009 2010 2011
BAB II - 123
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.109
Perkembangan UMKM Per Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota 2007 2008 2009 2010 2011*
Kab. Gorontalo 10.069 15.003 16.637 16.913 17.340
Kab. Gorontalo Utara 2.066 4.001 4.136 4.646 4.731
Kab. Boalemo 3.724 5.559 5.863 5.940 6.018
Kab. Pohuwato 4.414 7.432 7.714 8.078 8.341
Kab. Bone Bolango 5.865 8.348 10.527 11.338 11.608
Kota Gorontalo 6.727 10.989 11.014 11.989 12.340
Provinsi Gorontalo 32.865 51.332 55.891 58.905 60.378
Sumber : Dinas Koperindag Provinsi Gorontalo 2012 (*angka sangat sementara)
BAB II - 124
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.110
Pasar Tradisional dan Pasar Modern
Disamping itu, peran pelaku UKM selaku sektor riil didaerah tercermin melalui
aktifitas perdagangan Gorontalo baik ekspor maupun antar pulau. Berikut ini perkembangan
ekspor (tabel 2.111) dan perkembangan nilai ekspor Gorontalo tahun 2007 – 2011 (tabel
2.112).
Tabel 2.111.
Perkembangan Volume Ekspor Gorontalo
BAB II - 125
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.112.
Perkembangan Nilai Ekspor Gorontalo
Tabel 2.111 dan 2.112 menunjukkan adanya kecenderungan penurunan volume dan
nilai ekspor Gorontalo selang tahun 2007 – 2011. Penurunan ini diakibatkan oleh beberapa
faktor antara lain penurunan permintaan negara importir, stok barang daerah, kebijakan
ekspor nasional dan negara importir, dan membaiknya harga komoditi antar pulau sehingga
pelaku usaha lebih memilih perdagangan antar pulau ketimbang ekspor.
Komoditi ekspor terbesar Gorontalo adalah Jagung Kuning sebesar 256.141 ton
dengan total nilai ekspor mencapai US$ 49.456.979. Kemudian diikuti oleh Gula Tetes
sebesar 112.925 ton dengan nilai US$ 21.101.571, Bungkil Kopra sebesar 52.668 ton
dengan nilai US$ 5.659.261, Minyak Kelapa Kasar 28.369 ton dengan nilai US$ 7.561.894,
Kayu 2.059 ton dengan nilai US$ 18.267.092, Tepung Kelapa 1.629 ton dengan nilai US$
1.628.500 dan terakhir Rotan Polis 732 ton dengan nilai US$ 849.066. Negara tujuan ekspor
Gorontalo antara lain Singapura, Philipina, Vietnam, Korea, Thailand, Malaysia, China dan
Jepang.
Pada prinsipnya, perkembangan kuantitas KUMKM belum dibarengi dengan
perkembangan kualitas yang dapat memberi nilai tambah yang besar bagi pelaku usaha. Hal
ini disebabkan KUMKM Provinsi Gorontalo belum didukung sepenuhnya dengan permodalan
yang memadai, teknologi tepat guna, dan promosi produk untuk pemasaran yang efektif
serta belum didukung oleh kemitraan dalam bentuk inti-plasma, subkontrak, waralaba
(franchise), distribusi dan keagenan, perdagangan umum, dan bentuk-bentuk kemitraan
lainnya, seperti usaha patungan (joint venture), bagi hasil, dan penyumberluaran
(outsourcing). Fungsi kelembagaan KUMKM masih belum optimal karena banyak
permasalahan internal. Salah satu upaya untuk mengembangkan perekonomian daerah
adalah ekonomi kreatif yang sampai saat ini masih sangat terbatas pengembangannya.
BAB II - 126
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Lebih lanjut, untuk lembaga keuangan sesuai data yang ada pada Bank Indonesia
terdapat 17 lembaga perbankan yang ada di Gorontalo baik perbankan nasional maupun
swasta. Khusus untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang telah beroperasi sebanyak 4
BPR. Keempat BPR ini telah beroperasi di Kab/Kota kecuali di Bone Bolango dan Gorontalo
Utara. Tabel 2.113 akan menggambarkan distribusi lembaga perbankan pemerintah dan
swasta termasuk BPR di Kabupaten dan Kota.
Tabel 2.113
Jumlah Bank Pemerintah dan Swasta di Provinsi Gorontalo
KOTA GORONTALO
1 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Jl. H. Nani Wartabone (ex. Jl. A. Yani) KC D
2 PT. Bank Negara Indonesia Jl. H. Nani Wartabone No. 32 (ex. Jl. A. Yani KC D
(Persero) Tbk No.32)
3 PT. Bank Rakyat Indonesia Jl. H. Nani Wartabone No. 22 (ex. Jl. A. Yani KC D
(Persero) Tbk No.22)
4 PT. Bank Sulut Jl. M.T. Haryono No.18 KC ND
5 PT. Bank Muamalat Indonesia Jl. Raja Eyato No. 35A KC D
6 PT. Bank Tabungan Negara Jl. Prof. H.B. Yasin No.55, Limba U2,Kota KC D
(Persero) Selatan
7 PT. Bank Danamon Indonesia, Jl. H. Nani Wartabone No. 58 ( ex. Jl. A. KC D
Tbk Yani No.58)
8 PT. Bank Mega, Tbk Jl. H. Nani Wartabone No. 139 (ex. Jl. KC D
Ahmad Yani No. 139) Gorontalo 96114
9 PT. Bank Syariah Mandiri Jl. H. Nani Wartabone No. 127 (ex. Jl. KC D
Ahmad Yani No. 127)
10 PT. Bank Sinarmas Jl. KH. Agus Salim (Basuki Rahmat) No. 11, KC D
Kel. Limba, Kec. Kota Selatan, Kota
Gorontalo
11 PT. Bank Internasional Jl. H. Nani Wartabone (d/h Jl. Ahmad Yani) KC D
Indonesia, Tbk No.32 B & 32 C, Kel. Biawao, Kec. Kota
Selatan, Kota Gorontalo
12 PT. Bank Danamon Indonesia, Jl. MT. Haryono No.62, Kel. Biawao, Kec. KCP ND
Tbk Kota Selatan
13 PT. Bank Danamon Indonesia, Jl. Patimura No.22 Kel. Limba U 1, Kec. Kota KCP ND
Tbk Selatan
14 PT. Bank Negara Indonesia Jl. Jend. Sudirman No.6 Kel. Wumialo KCP ND
(Persero) Tbk
15 PT. Bank Tabungan Pensiunan Jl. H. Nani Wartabone No. 62 (ex. Jl. D.I. KCP ND
Nasional Panjaitan No.62) Kel. Limba U 1
16 PT. Bank Tabungan Pensiunan UMK-Satya Praja Gtlo, Jl. Raya Eyato No. 36, KCP ND
Nasional Kel. Biawao, Kec. Kota Selatan
17 PT. Bank Tabungan Pensiunan Jl. Prof. Dr. H.B. Yasin (ex. Jl. K H Agus KCP ND
Nasional Salim) Kel. Paguyaman, Kec. Kota Utara
18 PT. Bank Sulut Jl. Pasar Minggu No.20 Ds. Bube Kec. KCP ND
Suwawa
19 PT. Bank Sulut Jl. Budi Utomo No. 209, Kel. Limba U-I, Kec. KCP ND
Kota Gorontalo
20 PT. Bank Central Asia, Tbk Jl. H. Nani Wartabone No. 10 (ex. Jl. Ahmad KCP D
Yani No. 10)
BAB II - 127
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
21 PT. Bank Rakyat Indonesia Jl. Prof. Dr. H.B. Yasin (ex. Jl. Agus Salim) KCP D
(Persero) Tbk
22 PT. Bank Syariah Mega KCP Sentral Gorontalo, Jl. Sam Ratulangi KCP ND
Indonesia No.33, Kel. Limba U II, Kec. Kota Selatan
23 PT. Bank Syariah Mega KCP Satya Praja, Jl. KH. Agussalim No. 13, KCP ND
Indonesia Kel. Limba B, Kec. Kota Selatan
24 PT. Bank Tabungan Negara Jl. H. Nani Wartabone No. 16 (ex. Jl. Ahmad KK ND
(Persero) Yani No.16)
25 PT. Bank Tabungan Negara KK SOPP Gorontalo-STKIP, Jl. Jend. KK ND
(Persero) Sudirman No. 6, Gorontalo
26 PT. Bank Rakyat Indonesia KK BRI KPP Pratama KK ND
(Persero) Tbk
27 PT. Bank Rakyat Indonesia KK BRI Badan Keuangan Daerah (BKD) KK ND
(Persero) Tbk Provinsi Gorontalo
28 PT. Bank Muamalat Indonesia Jl. H. Nani Wartabone (ex. Jl. D.I. Panjaitan) KK ND
No. 74, Kel. Limba U, Kec. Kota Selatan
29 PT. Bank Rakyat Indonesia Jl. Raja Eyato - Kota Barat Unit ND
(Persero) Tbk
30 PT. Bank Rakyat Indonesia Jl. Budi Utomo, Kota Utara Unit ND
(Persero) Tbk
31 PT. Bank Rakyat Indonesia Jl. Sultan Botutihe No. 168 (ex. Jl. Nani Unit ND
(Persero) Tbk Wartabone No. 168, Kel. Oluhata, Kec.
Kabila)
32 PT. Bank Rakyat Indonesia Jl. Irigasi Kec. Tapa Unit ND
(Persero) Tbk
33 PT. Bank Rakyat Indonesia Jl. Raja Eyato Unit ND
(Persero) Tbk
34 PT. Bank Rakyat Indonesia Jl. Sultan Botutihe (ex. Jl. Hi. Nani Unit ND
(Persero) Tbk Wartabone, Kel. Paguyaman, Kec. Kota
Tengah, Kota Gorontalo)
35 PT. Bank Rakyat Indonesia Jl. Sam Ratulangi Unit ND
(Persero) Tbk
36 PT. Bank Rakyat Indonesia Jl. Prof. Aloei Saboe Unit ND
(Persero) Tbk
37 PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk Jl. Kartini No. 2 Kel. Limba U1, Kec. Kota KC
Selatan
38 PT. Bank Panin, Tbk Jl. Jend. Ahmad Yani, Biawao, Kota Selatan, KC D
Gorontalo
38 PT. BPR Mega Zanur Jl. H.B. Yasin No. 40, Kota Gorontalo KP ND
39 PT. BPR Paro Dana Jl. Raya Limboto No. 40 KM 7, Desa Luhu, KP ND
Kec. Telaga
40 PT. BPR Asparaga Adiguna Jl. Prof. Dr. H.B. Yasin No. 67 (ex. Jl. Kartini KC ND
Bersama No.67)
41 PT. BPR Telaga Sinar Cahaya Jl. MH Thamrin Kel. Limba UI Kec. Kota KP ND
Selatan
KABUPATEN GORONTALO
1 PT. Bank Sulut Jl. Mayor Dullah No.1 KC ND
2 PT. Bank Rakyat Indonesia Jl. Jend. Sudirman No.269 KC D
(Persero) Tbk
3 PT. Bank Negara Indonesia Jl. Jend. Sudirman No. 45, Kel. Kayubulan, KCP ND
(Persero) Tbk Kec. Limboto
4 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Jl. Sudirman No.35 KCP ND
5 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Jl. Raya Limboto, Kel. Bulila, Kec. Telaga KF ND
BAB II - 128
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
6 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Jl. Isimu Raya No. 47, Kec. Tibawa KF ND
7 PT. Bank Danamon Indonesia, Jl. Mbui Bungale KCP ND
Tbk
8 PT. Bank Tabungan Pensiunan Jl. Trans Sulawesi, Desa Marisa Utara KCP ND
Nasional
9 PT. Bank Tabungan Pensiunan Jl. Jend. Sudirman, Kel. Kayubulan, Kec. KCP ND
Nasional Limboto, Kab. Gorontalo
10 PT. Bank Tabungan Pensiunan Jl. PT. Rajawali, Desa Sidomulyo, Kec. KCP ND
Nasional Biliyohuto, Kab. Gorontalo
11 PT. Bank Syariah Mega KCP Paguyaman, Jl. Rajawali Dusun IV, KCP ND
Indonesia Desa Sidomulyo, Kec. Boliyohuto
12 PT. Bank Syariah Mega KCP Sentral Limboto, Jl. KH. Wahid Hasyim KCP ND
Indonesia No.560A, Kel. Kayubulan, Kec. Limboto
13 PT. Bank Sulut Jl. Raya Limboto, Kec. Telaga, Kab. KK ND
Gorontalo
14 PT. Bank Muamalat Indonesia Jl. Jend. Sudirman No.60 Kel. Kayubulan, KK ND
Kec. Limboto, Kab. Gorontalo
15 PT. Bank Tabungan Negara KK SOPP Limboto, Jl. Mayor Dullah No. 287, KK ND
(Persero) Limboto
16 PT. Bank Rakyat Indonesia Kel. Isimu/Trans Sulawesi Kec. Tibawa Unit ND
(Persero) Tbk
17 PT. Bank Rakyat Indonesia Kel. Kayubulan, Kec. Limboto Unit ND
(Persero) Tbk
18 PT. Bank Rakyat Indonesia Desa Payunga, Kec. Batudaa Unit ND
(Persero) Tbk
19 PT. Bank Rakyat Indonesia Desa Hulawa, Kec. Telaga Unit ND
(Persero) Tbk
20 PT. Bank Rakyat Indonesia Jl. Trans Sulawesi, Desa Kotajin, Kec. Unit ND
(Persero) Tbk Atinggola, Kab. Gorontalo
21 PT. BPR Asparaga Adiguna Desa Bulila Kec. Telaga KP ND
Bersama
22 PT. BPR Paro Dana Desa Sidodadi, Kec. Boliyohuto, Kab. KK ND
Gorontalo
KABUPATEN BOALEMO
1 PT. Bank Sulut Jl. Trans Sulawesi, Kec. Tilamuta KC ND
2 PT. Bank Danamon Indonesia, Jl. Trans Sulawesi, Desa Hungayonaa, Kec. KCP ND
Tbk Tilamuta
3 PT. Bank Muamalat Indonesia KK Boalemo, Jl. Husin Dj. Rahman, Desa KK ND
Limbato, Kec. Tilamuta, Kab. Boalemo
4 PT. Bank Rakyat Indonesia Desa Limbato, Kec. Tilamuta Unit ND
(Persero) Tbk
5 PT. Bank Rakyat Indonesia Desa Sidomulyo, Kec. Boliyohuto Unit ND
(Persero) Tbk
6 PT. Bank Rakyat Indonesia Desa Bongo, Kec. Wonosari, Kab. Boalemo, Unit ND
(Persero) Tbk Gorontalo
7 PT. BPR Asparaga Adiguna Jl. Trans Sulawesi Desa Molombulahe , Kec. KC ND
Bersama Paguyaman
KABUPATEN POHUWATO
1 PT. Bank Sulut Jl. Trans Sulawesi No.117, Marisa KC ND
2 PT. Bank Danamon Indonesia, Jl. Trans Sulawesi No.128, Kec. Marisa KCP D
Tbk
3 PT. Bank Rakyat Indonesia Jl. Trans Sulawesi (Depan Lap. Ormas KCP ND
(Persero) Tbk Marisa), Desa Marisa Utara, Kec. Marisa
BAB II - 129
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
4 PT. Bank Negara Indonesia Jl. Trans Sulawesi, Kec. Marisa KCP ND
(Persero) Tbk
5 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Jl. Trans Sulawesi, Kec. Marisa KCP ND
6 PT. Bank Sulut KCP Popayato, Jl. Raya Trans Sulawesi No. KCP ND
188 Desa Maleo Kec. Popayato Timur, Kab.
Pohuwato
7 PT. Bank Muamalat Indonesia Jl. Trans Sulawesi Komp. Lapangan Ormas, KK ND
Kec. Marisa
8 PT. Bank Tabungan Negara KK SOPP Marisa, Jl. Batu Pasang, Marisa KK ND
(Persero)
9 PT. Bank Rakyat Indonesia Jl. Trans Sulawesi, Desa Buntulia Selatan, Unit ND
(Persero) Tbk Kec. Marisa
10 PT. Bank Rakyat Indonesia Jl. Trans Sulawesi Desa Motolohu Kec. Unit ND
(Persero) Tbk Randangan, Kab. Puhowato
11 PT. Bank Syariah Mega KCP Pohuwato-Marisa, Jl. Batu Pasang, Kel. KCP ND
Indonesia Marisa Utara
12 PT. BPR Paro Dana Jl. Trans Sulawesi No. 132, Desa Buntulia KC ND
Selatan, Kec. Duhiadaa, Kab. Pohuwato,
Marisa
KABUPATEN BONE
BOLANGO
1 PT. Bank Rakyat Indonesia Kompleks Perkantoran Desa Bube Kec. Unit ND
(Persero) Tbk Suwawa Kab. Bone Bolango
2 PT. Bank Rakyat Indonesia Kompleks Pasar Bilungala (Simpang Empat) Unit ND
(Persero) Tbk Desa Bilungala Kec. Bone Pantai Kab. Bone
Bolango
KABUPATEN GORONTALO
UTARA
1 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Jl. Trans Sulawesi, Ds. Pontolo, Kec. KCP ND
Kwandang
2 PT. Bank Sulut Kel. Moluo, Kec. Kwandang, Kab. Gorontalo KCP ND
Utara
3 PT. Bank Danamon Indonesia, BDI KCP Gorontalo Utara, Jl. Trans Sulawesi, KCP ND
Tbk Dusun Pasar Lama, Desa Moluo
4 PT. Bank Tabungan Pensiunan Jl. Trans Sulawesi Pelabuhan Anggrek KCP ND
Nasional Kwandang, Desa Pantolo, Kec. Anggrek,
Kab. Gorontalo Utara (Kompleks Pasa
Molingkapoto)
5 PT. Bank Muamalat Indonesia KK Gorontalo Utara, Jl. Trans Sulawesi, KK ND
Simpang Tiga, Polsek Kwandang, Desa
Moluo
6 PT. Bank Tabungan Negara KK SOPP Kwandang, Jl. Raya Trans Sulawesi KK ND
(Persero) No. 88, Gorontalo
7 PT. Bank Rakyat Indonesia Desa Moluo, Kec. Kwandang Unit ND
(Persero) Tbk
8 PT. Bank Rakyat Indonesia Jl. Trans Sulawesi Desa Bulontio Timur Kec. Unit ND
(Persero) Tbk Sumalata Kab. Gorontalo Utara
Sumber : Bank Indonesia Gorontalo, 2012
BAB II - 130
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
diminati adalah Kredit Usaha Rakyat disingkat KUR. KUR diarahkan untuk usaha mikro kecil
dan menengah (UMKM) yang memiliki kelayakan usaha namun tidak bankable dikarenakan
tidak adanya asset yang bisa dijadikan jaminan. Sejak diluncurkan pada tahun 2008 hingga
2011 penyaluran KUR di Gorontalo telah mencapai Rp. 279.102.820.500, yang disalurkan
kepada 36.782 UMKM se Provinsi Gorontalo.
2.3.1.11 Kebudayaan
Seperti umumnya masyarakat Indonesia, masyarakat Gorontalo dikenal dengan
masyarakat yang terbuka (open minded). Mudah menerima dan menyapa siapa saja yang
datang ke daerah. Di Gorontalo tidak mengenal perbedaan suku/etnik, dan agama, semua
diperlakukan sama. Nilai-nilai adat dan budaya yang masih kuat dalam kehidupan
bermasyarakat yang dimiliki Gorontalo, dijadikan kekayaan dan pemersatu yang tak ternilai
dan modal dasar untuk membangun daerah kedepan yang lebih sejahtera.
Selain itu, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Agama telah menempatkan Provinsi
Gorontalo sebagai salah satu pusat pengembangan Kebudayaan Islam di Kawasan Timur
Indonesia. Ini disebabkan karena masyarakat Gorontalo dipandang masih tetap memegang
teguh adat dan budaya leluhur. Agama dan kebiasaan-kebiasaan adat/budaya dijalankan
dalam falsafah hidup orang Gorontalo melalui “Adat bersendikan syara” dan “Syara
bersendikan Kitabullah”. Jadi kehidupan keseharian masyarakat Gorontalo, telah
berkembang kedalam suatu suasana yang dinamis dan berdasarkan nilai-nilai religious
tersebut. Dengan demikian kehidupan harmonis dan damai inilah yang dijadikan modal
sosial untuk terus membangun daerah dalam mengejar ketertinggalannya dengan daerah
lain. Bagi pelaku bisnis, investor, dan wisatawan, keamanan, dan kenyamanan menjadi
syarat mutlak harus disiapkan daerah bagi mereka. Itulah yang menjadi pendorong bagi
pemerintah daerah untuk tetap menciptakan daerah yang aman dan damai. Keamanan
menjadi fokus utama bagi pemerintah daerah termasuk partisipasi aktif masyarakat untuk
tetap dipertahankan dan ditingkatkan. Kerjasama dan komunikasi yang dibangun oleh
institusi terkait bidang kemasyarakatan dan keamanan, tokoh-tokoh adat serta tokoh agama
menjadi kunci utama membangun perdamaian melalui dialog-dialog terbuka terkait masalah
kebangsaan dan keagamaan antar institusi.
BAB II - 131
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
internasional, terutama terkait dengan bidang pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa kota
Gorontalo memiliki potensi pemuda yang unggul. Namun yang masih perlu ditingkatkan
adalah kemandirian sosial pemuda untuk bisa survive dalam arus globalisasi yang bisa
berdampak negatif pada pola relasisosial, menipisnya semangat kebangsaan, dan gaya
hidup hedonis. Semakin sempitnya lapangan kerja di sektor formal membutuhkan
kemandirian pemuda untuk berwirausaha. Prestasi olahraga dalam berbagai event sudah
cukup baik, namun masih perlu peningkatan kesadaran berolahraga di kalangan masyarakat
luas, pembibitan olahraga dan peningkatan jumlah ruang publik untuk olahraga yang bisa
dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan dan masyarakat luas. Diharapkan dengan
peningkatan ruang publik untuk olahraga, pembibitan olahraga dan pemasyarakatan
olahraga akan memudahkan pencarian dan penemuan bibit unggul daerah di bidang
olahraga dan bisa membudayakan olahraga di masyarakat. Prestasi atlet Pemerintah
Provinsi Gorontalo pada beberapa event nasional dan internasional dapat dilihat pada tabel
2.1114.
Tabel 2.114
Daftar Perolehan Medali Kejuaraan Nasional dan Internasional
Cabang Jumlah Medali
No. Kejuaraan Olahraga Tahun
Perunggu Perak Emas
1 Sea Games Sepak Takraw 2009 1 - -
2 Asian Games Sepak Takraw 2010 1 - -
Atletik & Sepak
3 Kejurnas PPLP 2003 - 2010 17 5 9
Takraw
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, 2011
BAB II - 132
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.115
Hasil Rekapitulasi Perolehan Suara
Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Provinsi Gorontalo Tahun 2011
A. SUARA SAH
NAMA PASANGAN CALON KEPALA PEROLEHAN SUARA SAH UNTUK SELURUH PASANGAN
KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH JUMLAH
NO DAERAH
KOTA KAB. KAB. KAB. KAB. BONE AKHIR
DAN WAKIL KEPALA DAERAH KAB. GORUT
GORONTALO GORONTALO POHUWATO BOALEMO BOLANGO
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Berdasarkan data yang terdaftar pada Badan Kesbangpol Provinsi Gorontalo sampai
dengan tahun 2012 jumlah LSM sebanyak 69, Orkesmas sebanyak 74 dan yayasan sebanyak
19, demikian juga data kejadian unjuk rasa dan konflik yang menonjol sampai dengan tahun
2012 dapat dilihat pada tabel 2.116, 2.117 dan 2.118.
Tabel 2.116
Jumlah LSM/Orkemas, Yayasan
Yang Terdaftar pada Badan Kesbang dan Politik
BAB II - 133
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.117
Jumlah Kejadian Unjuk Rasa di Provinsi Gorontalo
Selang tahun 2008 s/ Mei 2012
Tahun
No. Materi Unras
2008 2009 2010 2011 2012
1 Masalah Kebijakan 8 8 18 22 3
Pemerintah
2 Korupsi, Kolusi dan 1 11 11 8 3
Nepotisme
3 Masalah PILKADA, PILEG 18 4 2 2 -
4 Masalah tambang - - 1 2 1
5 Masalah Penegakan Hukum 2 5 17 3 1
Sumber : Intelkam POLDA Gorontalo & Badan KesbangPol Prov. Gorontalo
Tabel 2.118
Data Konflik Yang Menonjol Tahun 2012
No. Jenis Konflik Uraian Jumlah Ket
Korban
1. Konflik Antar Konflik antara 1 (satu) Sudah
BRIMOB dan Orang diselesaikan
Lembaga
KONSTRAD oleh
Instansi terkait
2. Tawuran antar Tawuran antara - Sudah
SMK 1 & SMK 3 diselesaikan
pelajar
oleh Pihak
sekolah
Sumber : Badan Kesbangpol Prov. Gorontalo, 2012
BAB II - 134
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Gambar. 2.30
Gambar. 2.31
BAB II - 135
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Gambar 2.32
BAB II - 136
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Gambar 2.33
Gambar 2.34
BAB II - 137
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Hasil analisis Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi tahun 2012, yang diolah
berdasarkan data ketersediaan produksi pangan pokok (padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar)
menunjukkan, bahwa wilayah Provinsi Gorontalo secara total berada pada status aman,
kecuali wilayah Kota Gorontalo, tabel 2.119. Hal ini disebabkan karena lahan produktif
sangat sedikit jumlahnya dan pertambahan penduduk yang meningkat secara signifikan
sehingga menjadikan wilayah Kota Gorontalo sebagai wilayah Rawan pangan secara
Kualitatif. Selain itu, wilayah (desa, kecamatan, kabupaten) menjadi rawan pangan apabila
terbatasnya sumberdaya pertanian, jumlah penduduk dan pertumbuhannya yang tinggi
serta aksesibilitas pangan yang sulit untuk menjangkau wilayah-wilayah tersebut.
Kestabilan distribusi pangan di Gorontalo terus terkendali, walaupun pada kondisi-
kondisi tertentu misalnya menjelang hari-hari besar keagamaan dan musim paceklik sering
terjadi lonjakan harga pangan pokok yang mempengaruhi aksesibilitas masyarakat terhadap
pangan. Untuk itu telah dilakukan langkah-langkah yang terkait dengan stabilitasi harga,
antara lain melalui kegiatan program penguatan lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (P-
LDPM), penyediaan cadangan pangan masyarakat melalui program lumbung pangan, dan
pengembangan sistem informasi harga, pasokan dan akses pangan.
Menjadi skala prioritas selain ketahanan pangan adalah keamanan pangan (food and
bio security) juga perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah, karena keamanan
pangan merupakan syarat penting yang harus melekat pada pangan yang hendak
dikonsumsi oleh masyarakat. Oleh karena itu industri pangan yang berperan sebagai
pengedar pangan ke konsumen harus memenuhi standar mutu dan keamanan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Beberapa tahun terakhir ini keamanan pangan selalu menjadi
pertimbangan pokok dalam perdagangan, baik perdagangan nasional maupun perdagangan
internasional. Di seluruh dunia kesadaran dalam hal keamanan pangan semakin meningkat.
Pangan semakin penting dan vital peranannya dalam perdagangan dunia. Berkaitan dengan
keamanan pangan sampai saat ini belum ada sinergitas yang mantap antara pemerintah
daerah dengan lembaga-lembaga internasional, regional, sub regional, dan antar daerah
guna memperkuat ketahanan pangan serta masih terbatasnya pusat-pusat riset untuk
mendukung food and bio-security.
BAB II - 138
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.119
Situasi Pangan dan Gizi Di Provinsi Gorontalo Tahun 2012
Indeks
Skor Skor
Skor Akses Skor Komposit
No Kecamatan Ketersediaan Pemanfaatan
Pangan Komposit Tahun 2012
Pangan Pangan
(IKT)
1 KABUPATEN BOALEMO 1 3 1 5 3
2 KABUPATEN GORONTALO 1 3 1 5 3
3 KABUPATEN POHUWATO 1 3 1 5 3
6 KOTA GORONTALO 3 2 1 6 3
Provinsi Gorontalo 1 3 1 5 3
Mengacu pada Tabel 2.118, hanya Kota Gorontalo yang skor ketersediaan pangannya
dikategorikan rawan, sementara seluruh kabupaten dipandang relative aman, tetapi dari
aspek skor akses pangan seluruh kabupaten dinilai rawan. Untuk skor pemanfaatan pangan
seluruh kabupaten/kota dikategorikan aman dan indeks komposit (IKT) seluruh wilayah
kabupaten/kota dinilai rawan.
BAB II - 139
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB II - 140
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.121
Lembaga Media Massa, Cetak dan Elektronik Se- Provinsi Gorontalo
Nama Lembaga Media Massa,
No. Lokasi
Cetak dan Elektronik
Radio
1 RRI Kota Gorontalo
2 Selebes FM Kota Gorontalo
3 M Radio Kota Gorontalo
4 Nada FM Kota Gorontalo
5 Civica FM Kota Gorontalo
6 SK FM Kota Gorontalo
7 Go Radio Kota Gorontalo
8 SMeK FM Kab. Gorontalo
9 Poliyama FM Kab. Gorontalo
10 Sajadah FM Kab. Bone Bolango
11 Fanua FM Kab. Pohuwato
12 Star FM Kab. Gorontalo Utara
13 GSP Kab. Boalemo
Televisi
1 GO TV Kota Gorontalo
2 TVRI Kota Gorontalo
3 Memoza Kota Gorontalo
4 Civika Kota Gorontalo
Cetak
1 Gorontalo Post Kota Gorontalo
2 Radar Kota Gorontalo
3 Progresif Kota Gorontalo
4 Gema Hulondalo Kota Gorontalo
5 Warta Kesra Kota Gorontalo
6 Skandal Kota Gorontalo
7 Merdeka News Kota Gorontalo
Sumber : Balihristi & Biro Umum dan Humas Prov. Gorontalo (diolah)
2.3.1.16 Perpustakaan
Perpustakaan sebagai sarana pembelajaran dalam upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa dan membangun kepribadian melalui penyediaan bahan pustaka yang dapat diakses
oleh seluruh lapisan masyarakat. Dalam pelaksanaan pembinaan perpustakaan telah
terjadi peningkatan jumlah buku dan judul buku dari Tahun 2010-2011, hal ini dapat
dilihat pada tabel 2.122 dan 2.123.
BAB II - 141
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.122
Jumlah Buku dan Jumlah Pengunjung Perpustakaan di Gorontalo, 2010 -2011.
Jumlah
Jumlah
No. Tahun. Jumlah Buku Perpustakaan
Pengunjung
Desa/Kel
1. 2010 20.837 87 6.717
2. 2011 21.039 145 8.009
Sumber: Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah, 2011.
Tabel 2.123
Daftar Jumlah Buku
Pada Kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah
Provinsi Gorontalo Berdasarkan Klasifikasi
KLAS
NO RUMPUN BUKU JUDUL EKSAMPLAR
BUKU
ILMU KOMPUTER, INFORMASI,
1 000
KARYA UMUM 3.080 6.160
2 100 FILSAFAT, PSIKOLOGI 2.800 4.600
3 200 ILMU AGAMA 1.020 1.938
- Agama Islam 776 978
- Agama Kristen 244 960
4 300 ILMU SOSIAL 1.686 3.498
- Kepemimpinan 55 91
- Pendidikan 340 934
- Manajemen 64 126
- Lingkungan 95 180
- Kesehatan 61 151
- Bank/Keuangan 89 200
- Perpajakan 31 56
- Koperasi 13 25
- Organisasi 8 12
- Publik 8 9
- Administrasi 29 54
- Hukum 256 540
- Ekonomi 105 213
- Komunikasi 118 211
- Sosial Budaya, Otonomi, Statistik 67 128
- Politik 164 262
- Psikologi 11 21
- Antropologi 6 10
- Bisnis 112 221
- Buku Rencana Kerja Perorangan 54 54
BAB II - 142
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
2.3.1.17 Kearsipan
Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media
sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima
oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi
politik, organisasi kemasyarakatan dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam pelaksanaan Pengeloaan Kearsipan telah
terkumpul sejumlah arsip-arsip aktif dan inaktif dari setiap SKPD yang ada di Provinsi dan
Kabupaten/Kota dari tahun 2010-2011, hal ini dapat dilihat pada tabel 2.124.
Tabel. 2.124
Jumlah ARSIP dan Jumlah Pengelola Kearsipan di Gorontalo, 2010-2011.
Jumlah Jumlah
No. Tahun. Jumlah Arsip Pengelola Layanan Sadar
Kearsipan Arsip
1. 2010 1.817 60 300
2. 2011 1.849 120 324
Sumber: Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah, 2011.
BAB II - 143
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
1. Kelembagaan
Penataan kelembagaan Pemerintah Provinsi Gorontalo berdasarkan Peraturan
Daerah telah ditetapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan nomenklatur yang berbeda
yaitu Sekretariat Pemerintah Daerah dan Sekretariat DPRD diatur melalui Perda No. 5 Tahun
2007, Dinas-Dinas dengan Perda No.6 Tahun 2007, Lembaga-Lembaga Teknis Daerah diatur
denganPerda No. 7 Tahun 2007, selain itupula ada beberapa unit kerja baru lainnya yang
dibentuk karena tuntutan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Adapun susunan
tingkat eselonering menurut nomenklatur unit kerja dapat dilihat pada tabel 2.125.
Tabel 2.125
Data Unit Kerja dan Jabatan Struktural Provinsi Gorontalo Per Juni 2012
JUMLAH ESELONISASI
NO. SKPD
I.B II.A II.B III.A III.B IV.A
A SEKRETARIAT
1 Sekretariat Daerah 1 7 5 16 - 49
2 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah - 1 - 4 - 11
3 Sekretariat Komisi Pemilihan Umum - 1 - 3 - 6
4 Sekretariat Korps Pegawai Republik Indonesia - - 1 - 3 6
5 Sekretariat Pelaksana Harian Badan Narkotika - - -
B DINAS-DINAS
Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga - 1 1 7 - 20
1 UPT Balai Pengembangan Kegiatan Belajar - - - 1 - 2
UPT Politeknik Gorontalo - - - 1 2 4
Dinas Kesehatan - 1 - 7 - 14
2 UPT Laboratorium Kesehatan - - - 1 - 3
UPT Balai Pelayanan Kesehatan Mandiri - - - 1 - 2
Dinas Pekerjaan Umum - 1 - 5 - 17
3 UPT Balai Jasa Konstruksi Dan Uji Material - - - 1 - 3
UPT Tempat Permrosesan Air Talumelito - - - 1 - 3
4 Dinas Perhubungan Dan Pariwisata - 1 - 4 - 14
5 Dinas Sosial - 1 - 5 - 14
6 Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi - 1 - 6 - 14
Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan - 1 - 4 - 14
UPT Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura - - - 1 - 2
7
UPT Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan Dan Hortikultura - - - 1 - 2
UPT Balai Perlindungan Tanaman Pangan Dan Hortikultura - - - 1 - 2
Dinas Perikanan Dan Kelautan - 1 - 6 - 17
8 UPT Taksi Mina Bahari - - - 1 - 3
UPT Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan - - - 1 - 2
Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan - 1 - 6 - 17
9 UPT Balai Kemetrologian - - - 1 - 3
UPT Balai Standarisasi Mutu Barang - - - 1 - 3
10 Dinas Kehutanan Dan Pertambangan - 1 - 8 - 18
Dinas Perkebunan Dan Peternakan - 1 - 5 - 13
11
UPT Pengembangan Ternak Wonggahu - - - 1 - 2
C BADAN DAN KANTOR
1 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah - 1 - 6 - 17
Badan Keuangan Daerah - 1 - 5 - 13
UPT Kota Gorontalo & Kabupaten Bone Bolango - - - 1 - 3
2
UPT Kabupaten Gorontalo & Gorontalo Utara - - - 1 - 3
UPT Kabupaten Boalemo & Pohuwato - - - 1 - 3
3 Badan Lingkungan Hidup, Riset Dan Teknologi Informasi - 1 - 5 - 14
Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Aparatur Daerah - 1 - 5 - 14
4
Widyaiswara - - - - - -
5 Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik - 1 -
BAB
5
II -- 144 13
6 Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Dan Penanggulangan Kemiskinan - 1 - 5 - 11
7 Inspektorat - 1 - 5 - 5
8 Badan Investasi Daerah - 1 1 5 - 14
9 Badan Pusat Informasi Jagung - 1 - 4 - 11
UPT Balai Perlindungan Tanaman Pangan Dan Hortikultura - - - 1 - 2
Dinas Perikanan Dan Kelautan - 1 - 6 - 17
8 UPT Taksi Mina Bahari - - - 1 - 3
UPT Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan - - - 1 - 2
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan - 1 -
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
6 - 17
9 UPT Balai Kemetrologian - - - 1 - 3
UPT Balai Standarisasi Mutu Barang - - - 1 - 3
10 Dinas Kehutanan Dan Pertambangan - JUMLAH
1 ESELONISASI
- 8 - 18
NO. Dinas Perkebunan Dan Peternakan SKPD
11 I.B - II.A1 II.B- III.A5 III.B- IV.A 13
UPT Pengembangan Ternak Wonggahu - - - 1 - 2
A
C BADAN SEKRETARIAT
DAN KANTOR
11 Sekretariat Daerah Pembangunan Daerah
Badan Perencanaan 1- 71 5- 166 -- 49
17
2 Badan
Sekretariat DewanDaerah
Keuangan Perwakilan Rakyat Daerah -- 11 -- 54 -- 11
13
3 UPT
Sekretariat Komisi Pemilihan
Kota Gorontalo Umum
& Kabupaten Bone Bolango -- 1- -- 13 -- 36
24 Sekretariat Korps Pegawai Republik Indonesia
UPT Kabupaten Gorontalo & Gorontalo Utara -- -- 1- 1- 3- 36
5 Sekretariat Pelaksana
UPT Kabupaten BoalemoHarian Badan Narkotika
& Pohuwato -- - -- 1 -- 3
B 3 Badan Lingkungan Hidup, RisetDINAS-DINAS
Dan Teknologi Informasi - 1 - 5 - 14
Dinas
BadanPendidikan,
Kepegawaian Pemuda Dan Olahraga Aparatur Daerah
Dan Pengembangan -- 11 1- 75 -- 20
14
41 UPT Balai Pengembangan Kegiatan Belajar - - - 1 - 2-
Widyaiswara - - - - -
UPT Politeknik Gorontalo
5 Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik -
- 1 - -
- 1
5 2 - 134
6 Dinas
BadanKesehatan
Pemberdayaan Masyarakat Desa Dan Penanggulangan Kemiskinan -- 11 -- 75 -- 14
11
2 UPT Laboratorium Kesehatan - - - 1 - 35
7 Inspektorat - 1 - 5 -
UPT Balai Pelayanan
8 Badan Investasi Daerah Kesehatan Mandiri -
- 1- 1 - 1
5 -
- 142
Dinas Pekerjaan Umum - 1 - 5 - 17
9 Badan Pusat Informasi Jagung - 1 - 4 - 11
3 UPT Balai Jasa Konstruksi Dan Uji Material - - - 1 - 3
10 Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan Dan Kehutanan - 1 - 4 - 9
UPT Tempat Permrosesan Air Talumelito - - - 1 - 3
11 Badan Penanggulangan Bencana Daerah - 1 - 4 - 9
4 Dinas Perhubungan Dan Pariwisata - 1 - 4 - 14
12 Kantor Perwakilan - - - 1 - 4
5 Dinas Sosial - 1 - 5 - 14
13 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Dan Perlindungan Masyarakat - - - 1 - 4
6 Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi - 1 - 6 - 14
14 Kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah - - - 1 - 3
Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan - 1 - 4 - 14
JUMLAH 1 31 8 159 5 430
UPT Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura - - - 1 - 2
7
Sumber:
Sumber BKPAD Provinsi Gorontalo, Juni 2012
UPT: Balai
BKPAD Provinsi
Pengawasan Gorontalo,
Sertifikasi 2012
Benih Tanaman Pangan Dan Hortikultura - - - 1 - 2
UPT Balai Perlindungan Tanaman Pangan Dan Hortikultura - - - 1 - 2
Dinas Perikanan Dan Kelautan - 1 - 6 - 17
2.8 Sumber Daya
UPT Taksi Mina Aparatur (PNS)
Bahari - - - 1 - 3
UPTBerdasarkan
Laboratorium Pembinaan dan Pengujian terakhir
kepegawaian Mutu Hasil Perikanan
pada awal tahun- 2012 - jumlah - 1PNS pada - 2
Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan - 1 - 6 - 17
Pemerintah
9 UPT BalaiProvinsi
KemetrologianGorontalo berjumlah 3.237 Orang, yang terdiri - dari - PNS - Pria1 sebanyak - 3
UPT Balai Standarisasi Mutu Barang
1731 Orang atau 53.48% dan PNS Wanita sebanyak 1506 Orang atau 46.52%. Dari segi 3 - - - 1 -
10 Dinas Kehutanan Dan Pertambangan - 1 - 8 - 18
kuantitas
Dinas jumlah
Perkebunantersebut saat ini dianggap cukup memadai dalam
Dan Peternakan - mendukung
1 - pelaksanaan
5 - 13
11
tugas UPTpokok
Pengembangan
dan Ternak
fungsi Wonggahu
Pemerintah Provinsi Gorontalo, -namun- dari- segi 1 kualitas - 2
C BADAN DAN KANTOR
berdasarkan tingkatan
1 Badan Perencanaan Pembangunan danDaerahlatar belakang pendidikan- formal 1 - serta6 dengan - 17
mempertimbangkan tuntutan kompetensi seorang pegawai dalam menangani bidang 13
Badan Keuangan Daerah - 1 - 5 -
UPT Kota Gorontalo & Kabupaten Bone Bolango - - - 1 - 3
2
tugasnya masih Gorontalo
perlu ditingkatkan
UPT Kabupaten & Gorontalo Utara baik melalui pendidikan lanjutan - - pada - jurusan 1 yang - 3
masihUPTlangka
Kabupatenterbatas
Boalemo & Pohuwato
atau melalui diklat-diklat teknis. Perbandingan - - - Jumlah 1 -PNS 3
3 Badan Lingkungan Hidup, Riset Dan Teknologi Informasi - 1 - 5 - 14
berdasarkan jenis kelamin
Badan Kepegawaian digambarkan
Dan Pengembangan Aparaturpada
Daerahtabel 2.126. - 1 - 5 - 14
4
Widyaiswara - - - - - -
5 Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik - 1 - 5 - 13
6 Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Dan Penanggulangan Tabel 2.126 Kemiskinan - 1 - 5 - 11
7 Inspektorat
Data PNS Provinsi Gorontalo Berdasarkan Jenis Kelamin Menurut Golongan - 1 - 5 - 5
8 Badan Investasi Daerah - 1 1 5 - 14
9 Badan Pusat Informasi Jagung Per Juni 2012 - 1 - 4 - 11
10 Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan Dan Kehutanan GOLONGAN - 1 - 4 - 9
11 BadanJENIS
NO Penanggulangan
KELAMIN Bencana Daerah - 1 - JUMLAH 4 - 9
12 Kantor Perwakilan IV III II - - I - 1 - 4
13 1 Kantor
Laki-Laki 193 Masyarakat783
Satuan Polisi Pamong Praja Dan Perlindungan 707 - - 48 - 1 1731 - 4
14 2 Kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah
Perempuan 87 882 537 - - - 1 1506 - 3
JUMLAH 1 31 8 159 5 430
JUMLAH
Sumber: BKPAD Provinsi Gorontalo, Juni 2012
280 1665 1244 48 3237
Sumber: BKPAD
Sumber : BKPAD Provinsi
Provinsi Gorontalo,Gorontalo
2012
BAB II - 145
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.127
Data PNS Provinsi Gorontalo Berdasarkan Jenis Kelamin Menurut Pendidikan
Per Juni 2012
BAB II - 146
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.128
Data PNS Provinsi Gorontalo Berdasarkan Golongan Ruang
Per Juni 2012
GOLONGAN
NO JABATAN JUMLAH
I/a I/b I/c I/d II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
I. TENAGA STRUKTURAL
1 Eselon 4 56 212 159 90 81 14 9 1 626
2 Staf 8 12 16 12 426 387 295 130 673 403 89 36 20 25 6 6 2544
JUMLAH 8 12 16 12 426 387 295 130 677 459 301 195 110 106 20 15 1 3170
I. TENAGA FUNGSIONAL
1 WIDYAISWARA 3 3 2 2 10
2 PAMONG BELAJAR 1 1 4 4 7 1 18
3 PENGAWAS SEKOLAH 1 8 2 1 12
4 POPT 3 5 2 10
5 PBT 2 3 5
6 PUSTAKAWAN 1 1 2
7 PENYULUH PERTANIAN 1 1
8 AUDITOR 3 2 5
9 PENYULUH PERIKANAN 3 1 4
JUMLAH 4 2 7 12 7 7 19 6 3 67
TOTAL (I + ii) 8 12 16 12 426 387 299 132 684 471 308 202 129 112 23 15 1 3237
Sumber : BKPAD Provinsi Gorontalo, 2012
Berdasarkan tabel 2.128 dapat dilihat bahwa PNS Provinsi Gorontalo terdistribusi
dalam berbagai golongan ruang dengan komposisi Golongan I total berjumlah 48 orang,
golongan II berjumlah 1.244 orang, golongan III berjumlah 1.665 golongan IV berjumlah
280 orang. Dari perbandingan jumlah tersebut dapat disimpulkan bahwa PNS Provinsi
Gorontalo terkonstrasi pada Golongan III dan Golongan II, selebihnya pada Golongan IV
dan Golongan I. Selanjutnya berdasarkan data pada table di atas terlihat bahwa animo PNS
untuk masuk dalam jabatan fungsional masih sangat rendah, terlihat dari data PNS dalam
jabatan fungsional hanya sebanyak 67 orang atau sebesar 2,07% dari total PNS Provinsi
Gorontalo, hal ini tentunya memerlukan perhatian serius dari Pemerintah PRovinsi Gorontalo
untuk mengupayakan pendistribusian pegawai ke jabatan fungsional agar nantinya secara
bertahap akan menyesuaikan dengan semangat reformasi birokrasi khususnya dalam
penataan SDM aparatur menuju PNS yang professional.
BAB II - 147
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.129
Data PNS Provinsi Gorontalo Berdasarkan Jenis Kelamin Menurut Eselon
Per Juni 2012
JENIS ESELON NON
NO JUMLAH
KELAMIN I.B II.A II.B III.A III.B IV.A ESELON
1 Laki-Laki 28 7 113 2 237 1344 1731
2 Perempuan 1 1 1 44 2 190 1267 1506
Jumlah 1 29 8 157 4 427 2611 3237
Sumber : BKPAD Prov. Gorontalo, 2012
Dari tabel 2.129 terlihat bahwa jumlah distribusi penempatan PNS dalam Jabatan
Struktulal Eselon I di Provinsi Gorontalo di jabat oleh Perempuan, untuk Pejabat Eselon II
yang notabene adalah pimpinan SKPD sebanyak 35 jabatan diduduki oleh PNS Laki-laki
sendangkan 2 Jabatan diduduki oleh PNS perempuan, hal ini menggambarkan bahwa peran
perempuan dalam mempimpin organisasi SKPD provinsi Gorontalo belum cukup signifikan
dan masih didominasi oleh PNS Laki-laki.
BAB II - 148
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.130
Data Jabatan Struktural Eselon Pemerintah Provinsi Gorontalo
Yang Terisi dan Lowong Per Juni 2012
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 pasal 14 (empat belas)
ayat 1 (satu) dikatakan bahwa peserta Diklat PIM adalah PNS yang akan atau telah
menduduki jabatan struktural. Jika dilihat dari data pegawai berdasarkan jenjang Diklat
Kepemimpinan (PIM), seperti terlihat pada tabel 2.131.
Tabel 2.131
Data Pejabat Struktural Eselon Pemerintah Provinsi Gorontalo
Berdasarkan Diklat Kepemimpinan
Per Juni 2012
JUMLAH SUDAH BELUM
NO NAMA DIKLAT ESELON
PEJABAT DIKLATPIM DIKLATPIM
1 DIKLATPIM TK. I I.B 1 0 1
II.A 29 19 10
2 DIKLATPIM TK. II
II.B 8 4 4
III.A 157 116 41
3 DIKLATPIM TK. III
III.B 4 2 2
4 DIKLATPIM TK. IV IV.A 427 284 143
JUMLAH 626 425 201
Sumber:
Sumber : BKPADProvinsi
BKPAD ProvinsiGorontalo,
Gorontalo,Juni
20122012
Dari tabel 2.131, terlihat bahwa masih banyak para pejabat struktural belum
mengikuti amanah dari PP 101 Tahun 2000, sehingga standar kompetensi jabatan melalui
diklat PIM belum menunjukkan perubahan dalam rangka peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur yang menduduki jabatan struktural. Hal ini perlu menjadi perhatian bersama
terutama pemerintah daerah dalam hal perencanaan dokumen anggaran, sekiranya
kebijakan dalam rangka peningkatan kompetensi pejabat struktural melalui diklat PIM dapat
BAB II - 149
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
menjadi program daerah secara terus menerus dan berkesinambungan, termasuk Diklat
Teknis dan Diklat Fungsional sesuai dengan visi BKD-Diklat mewujudkan PNS Provinsi
Gorontalo yang profesional, netral dan sejahtera berbasis kompetensi.
BAB II - 150
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Objek budaya dan peninggalan sejarah yang perlu dilindungi juga terdapat di Provinsi
Gorontalo, dan karenanya perlu dikukuhkan sebagai bagian dari kawasan lindung (dalam hal
ini cagar budaya) antara lain adalah:
1) Benteng Otanaha, Kelurahan Dembe, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo
2) Benteng Orange, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara
3) Kota Jin, Kecamatan Gentuma Raya, Kabupaten Gorontalo Utara
4) Taman Makam Ju Panggola, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo
5) Taman Makam Nani Wartabone, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango
6) Taman Makan Ta’ilayabe, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo
7) Museum Pendaratan Soekarno, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo
8) Rumah adat Gorontalo, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo
9) Perkampungan Suku Bajo di Desa Torisiaje, Kecamatan Popayato, Kabupaten
Pohuwato.
10) Desa Religius Bongo di Kecamatan Batudaa Pantai
Berbagai potensi sosial yang disebutkan di atas tidak semuanya memiliki nilai
strategis dalam konteks wilayah provinsi. Terdapat beberapa bagian yang memiliki nilai
strategis Provinsi kepentingan sosial budaya sebagai berikut;
1) Kota pendidikan Gorontalo, Kawasan pendidikan Kabila-Suwawa di Kabupaten Bone
Bolango dan kawasan pendidikan Limboto di Kabupaten Gorontalo
2) Kawasan wisata terpadu tirta, sejarah dan kerajinan tangan serta seni dan budaya
Telaga-Gorontalo-Tapa.
BAB II - 151
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
2.3.2.2 Pertanian
Sektor pertanian menjadi leading sector pengembangan ekonomi lokal karena
penyerapan tenaga kerja dan kontribusi PDRB masih sangat dominan. Dari aspek sumber
daya lahan, Provinsi Gorontalo memiliki potensi luas areal sawah sekitar 27.520 ha.
Kabupaten Gorontalo merupakan wilayah yang terluas areal penggunaannya yaitu 12.942
Ha (47%), kemudian Kabupaten Gorontalo Utara 4.603 Ha (17%), Kabupaten Boalemo
4.537 Ha (16%), Kabupaten Pohuwato 2.681 Ha (10%), Kabupaten Bone Bolango 1.841 Ha
(7%) dan Kota Gorontalo 916 Ha (3%) sebagaimana ditampilkan pada tabel 2.132.
Tabel 2.132
Luas Lahan Sawah Serta Penggunaannya
Luas lahan kering yang dapat diusahakan untuk pengembangan komoditas pangan
lainnya dan hortikultura seluruhnya seluas 284.822 Ha. dimana tingkat penggunaannya di
Kabupaten Gorontalo telah mencapai 79.531 Ha (28%), Kabupaten Pohuwato 71.791 Ha
(25%), Kabupaten Boalemo 61.827 Ha (22%), Kabupaten Gorontalo Utara 46.898 Ha
(16%), Kabupaten Bone Bolango 22.357 Ha (8%) serta Kota Gorontalo 2.418 Ha (1%)
sebagaimana ditunjukkan pada tabel 2.133.
BAB II - 152
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.133
Tabel 2.134
Luas Panen dan Produksi Tanaman Pangan Gorontalo, 2007-2011
BAB II - 153
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.135
Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi
Komoditi Padi (Padi Sawah dan Ladang)
Sumber: Data Angka Tetap (ATAP) Tahun 2007 – 2011 BPS dan Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Provinsi Gorontalo, 2012 (Diolah).
Berdasarkan tabel 2.135, dapat dilihat bahwa Kabupaten Gorontalo memiliki Luas
Tanam padi yang terbesar yaitu 24,388 ha dengan produksi 117,377 ton/ha dan terkecil
Kota Gorontalo dengan luas 2,024 dengan produksi 12,024 ton/ha.
BAB II - 154
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.136
Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Komoditi Jagung
Sumber: Data Angka Tetap (ATAP) Tahun 2007 – 2011 BPS dan Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Provinsi Gorontalo, 2012 (Diolah).
Berdasarkan tabel 2.136, dapat dilihat bahwa luas tanam, luas panen, produktivitas
dan produksi jagung, kabupaten Pohuwato berada di peringkat tertinggi, yaitu 326,142
ton/ha, kemudian kabupaten Boalemo yaitu 140.653 ton/ha, kabupaten Gorontalo 96,563
ton/ha, Kabupaten Gorontalo utara 21.698 ton/ha, kabupaten Bone Bolango 20,420 ton/ha
dan yang terakhir kota gorontalo dengan produksi 303 ton/ha.
BAB II - 155
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.137
Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Komoditi Kedelai
NO URAIAN 2007 2008 2009 2010 2011
1 Kab. Boalemo
Luas Tanam 278 519 98 165 35
Luas Panen 215 464 220 109 100
Produktifitas 13,57 13,31 11,41 11,83 12,40
Produksi 292 618 251 129 124
2 Kab. Gorontalo
Luas Tanam 167 429 82 324 141
Luas Panen 195 117 209 300 124
Produktifitas 14,99 12,49 10,79 11,50 12,42
Produksi 292 146 226 354 154
3 Kab. Pohuwato
Luas Tanam 2.422 822 4.519 1.961 1.799
Luas Panen 3.473 1.187 4.145 2.458 1.510
Produktifitas 14,32 13,73 11,79 11,79 12,38
Produksi 4.973 1.630 4.887 2.898 1.870
4 Kab. Bone Bolango
Luas Tanam 221 41 8 2 -
Luas Panen 121 87 37 6 -
Produktifitas 11,31 11,29 9,73 11,60
Produksi 137 98 36 7 -
5 Kota Gorontalo
Luas Tanam - 2 2 1 -
Luas Panen - 2 2 1 -
Produktifitas - 12,01 10,46 10,00
Produksi - 2 2 1 -
6 Kab. Gorontalo Utara
Luas Tanam 55 75 14 6
Luas Panen 16 114 11 7
Produktifitas 12,68 11,04 11,80 12,86
Produksi 20 126 13 9
Provinsi Gorontalo
Luas Tanam 3.088 1.813 4.709 2.467 1.981
Luas Panen 4.004 1.873 4.727 2.885 1.741
Produktifitas 14,22 13,42 11,69 11,79 12,38
Produksi 5.694 2.514 5.527 3.401 2.156
Sumber : BPS Provinsi Gorontalo, 2012
Berdasarkan Tabel 2.137, dapat dilihat bahwa komoditas kedelai belum berkembang
karena luas arealnya relatif terbatas kecuali Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Boalemo dan
Kabupaten Gorontalo. Dan luas tanam lebih terbesar ada diwilayah kabupaten Pohuwato
yaitu 1,799 ha dengan produksi 1,870 ton/ha
Selain komoditas tersebut diatas Gorontalo memiliki potensi hasil perkebunan. Saat
ini luas areal perkebunan 360.376 Ha dan luas perkebunan yang termanfaatkan 118.063 Ha
Peluang investasi masih terbuka di sektor perkebunan 242.313 Ha. Komoditas perkebunan
yang dominan adalah Kelapa dengan luas areal 68.248 Ha, Kakao 12.483 Ha, Cengkeh
8.280 Ha dan tebu 7.818 Ha. Produktivitas tanaman kelapa yang merupakan komoditi
unggulan masyarakat dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan, baik dari
BAB II - 156
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
segi luas tanam maupun produksi. terjadinya peningkatan produksi tanaman kelapa dari
tahun 2007 sampai tahun 2012 sebesar 63.273 Ton. Produksi cengkeh juga mengalami
peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2007 sebesar 554 Ton menjadi 910 Ton pada
tahun 2012.
Untuk peternakan yang prioritas adalah ternak sapi, saat ini jumlah populasi sapi
192.066 ekor sementara produksi daging sapi 3.984.995 kg/th. Selain Sapi, Provinsi
Gorontalo memiliki jenis ternak yang di kembangkan antara lain, kambing,babi,kuda,ayam
kampung (buras), ayam ras (pedaging dan petelur), itik. Untuk tahun 2011 populasi ternak
ayam kampung 964.000,- ekor, ternak ayam petelur 132.000 ekor, ternak ayam pedaging
240.000 ekor dan ternak itik berjumlah 56,907 ekor.
Peran penyuluh tidak bisa diabaikan dalam suksesnya program. Penyuluh pada
dasarnya adalah aparat yang membangun pertanian, perikanan dan kehutanan,
pendidik/penasehat yang mengabdikan dirinya untuk kepentingan para petani-nelayan
beserta keluarganya .Pekerjaan seorang penyuluh tidak terbatas pada mengembangkan
kemampuan, pengetahuan, sikap dan keterampilan tetapi juga memotivasi membimbing dan
mendorong para petani-nelayan mengembangkan swadaya dan kemandiriannya dalam
berusahatani yang lebih menguntungkan menuju hidup yang lebih bahagia dan sejahtera.
Keberhasilan sektor pertanian, perikanan dan kehutanan mendapat kontribusi dari tugas
penyuluh sebagai fasilitator bagi petani, peternak, dan nelayan. Jumlah penyuluh pertanian,
perikanan, dan kehutanan yang ada di Gorontalo saat ini berjumlah 618 orang yang tersebar
diseluruh kabupaten/kota, yang terdiri dari 518 orang penyuluh pertanian, perkebunan, dan
peternakan; 68 orang penyuluh perikanan dan 32 orang penyuluh kehutanan. Dilihat dari
jumlah desa yang ada di Gorontalo maka jumlah penyuluh masih kurang, karena sesuai
dengan kebutuhan setiap desa seharusnya dilayani oleh satu orang penyuluh, sehingga
idealnya jumlah penyuluh 729 orang pada 75 kecamatan. Selanjutnya untuk meningkatkan
produktivitas, mutu, dan nilai tambah produk-produk pertanian, perikanan dan kehutanan
maka perlu peningkatan mutu penyuluhan melalui ; perbaikan sistem penyelenggaraan
penyuluhan, pengembangan SDM Penyuluh, pengembangan SDM Pelaku Utama dan Pelaku
Usaha, penguatan kelembagaan penyuluhan, pengadaan sarana dan prasarana penyuluhan
yang memadai, peningkatan kesejahteraan penyuluh serta lebih proaktif berkoordinasi
dengan instansi terkait pusat maupun daerah .
2.3.2.3 Perikanan
Provinsi Gorontalo mempunyai potensi perikanan tangkapnya yang besar dan dibagi
berdasarkan wilayah pengelolaan dan pemanfaatan (WPP) yaitu WPP Teluk Tomini s/d Laut
Seram potensinya mencapai 595.630 Ton/tahun dan WPP Laut Sulawesi sampai Samudra
Pasifik potensinya mencapai 630.470 Ton/thn. Sedangkan untuk potensi perikanan budidaya
mencakup budidaya perikanan laut, perikanan payau dan perikanan tawar, potensinya
sebesar 339.268 ton per tahun.
BAB II - 157
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Dari potensi tersebut, realisasi capaian produksi perikanan baik produksi perikanan
tangkap, maupun produksi perikanan budidaya mengalami kenaikan rata-rata per tahun
sebesar 12,34 % atau mengalami kenaikan produksi dari 120.962 ton pada tahun 2007
naik menjadi 206.227 ton pada tahun 2011, hal ini dapat di lihat pada tabel 2.138, tabel
2.139, tabel 2.140, tabel 2.141 berikut :
Tabel 2.138
Hubungan Target dan Realisasi Produksi Perikanan Gorontalo, 2007-2011
Perikanan Tangkap (dalam Ton) Perikanan Budidaya (dalam Ton) Total Produksi
Tahun % % %
Target Realisasi Target Realisasi Realisasi
Capaian Capaian Capaian
Tabel 2.139
Produksi Perikanan Tangkap Per Kabupaten/Kota , 2007-2011
Realisasi Produksi Perikanan Tangkap Per Kab/Kota
Kabupaten/Kota
2007 2008 2009 2010 2011
BAB II - 158
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.140
Produksi Perikanan Budidaya Per Kabupaten/Kota , 2007-2011
Realisasi Produksi Budidaya Per Kab/Kota
Kabupaten/Kota
2007 2008 2009 2010 2011
Tabel 2.141
Produksi Tambak (Budidaya Air Payau)
Lahan Produksi Tahun 2011 (ton)
No. Kab/Kota
Existing Udang Bandeng
1. Gorontalo Utara 313 31 87
2. Pohuwato 3.136 164 2.643
3. Boalemo 136 - 287
Total 3.585 195 3.017
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelaitan Provinsi Gorontalo, 2012
Untuk tingkat konsumsi ikan masyarakat Gorontalo terhadap bahan pangan cukup
tinggi yaitu dari 33 kg/kapita pada tahun 2007 naik menjadi 46,93 kg/kapita pada tahun
2011 atau mengalami kenaikan 8,39 % pertahunnya. Jika ditinjau dari angka kebutuhan
konsumsi ikan minimum secara nasional atau berdasarkan sasaran nasional pada tahun
2011, maka tingkat konsumsi ikan Gorontalo melebihi dari target konsumsi ikan nasional,
dimana target nasional hanya menargetkan 31,57 kg/kapita/th (tabel 2.142).
BAB II - 159
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.142
Konsumsi Ikan Gorontalo Tahun 2007-2011 (Satuan : Kg/Kapita/Thn)
Σ Produksi
x
Tahun Target Realisasi Ikan
100%
Target Daerah
2007 35 33 94,29 %
2008 37 37 100 %
2009 39 41 105,13 %
2010 40,29 44,94 111,54 %
2011 41,91 46,93 111,98 %
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo, 2012
Tabel 2.143
Jumlah Kelompok Nelayan dan Pembudidaya
Yang Mendapatkan Bantuan Pemerintah Daerah
Jumlah Kelompok Jumlah Kelompok Total
Tahun
Pembudidaya Nelayan Kelompok
2007 73 138 211
2008 60 214 274
2009 50 272 322
BAB II - 160
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.144
Distribusi Jumlah Kelompok Nelayan dan Pembudidaya
Per Kab/Kota Yang Mendapatkan Bantuan Pemerintah Daerah
Tabel 2.145
Produksi Perikanan Kelompok Nelayan dan Pembudidaya di Gorontalo
Total Jumlah
Produksi Perikanan
Jumlah Produksi Ikan
Gorontalo Σ Produksi Ikan Kelompok
Tahun Kelompok Nelayan dan X 100%
(Tangkap dan Σ Produksi Ikan Gorontalo
Pembudidaya (Ton)
Budidaya)
(Ton)
BAB II - 161
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB II - 162
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
2.3.2.5 Kehutanan
Gorontalo termasuk wilayah yang banyak dikelilingi oleh hutan. Sektor pertanian,
perkebunan dan perikanan sangat bergantung pada kondisi hutan sebagai penyedia air dan
penyangga kehidupan dalam mencegah bencana di masa depan. Isu kehutanan yang masih
dihadapi saat ini adalah masih luasnya lahan kritis dalam kawasan, pemanfaatan/
penggunaan lahan untuk kepentingan non kehutanan secara illegal dalam kawasan hutan,
perambahan dan pencurian kayu (illegal logging), alih fungsi kawasan hutan terkait tata
ruang serta isu perubahan iklim terkait hutan. Luas lahan kritis Provinsi Gorontalo saat ini
adalah 257.816 Ha. Berkaitan dengan hal tersebut telah dilakukan upaya rehabilitasi hutan
lahan (data tabel 2.146) untuk pemulihan kondisi hutan dan lahan melalui penyadartahuan
masyarakat yang berada disekitar hutan, pembangunan hutan rakyat dan kebun bibit, upaya
penegakan hukum bagi para perusak dan pelaku pelanggaran kehutanan.
Tabel 2.146
Rehabilitasi Hutan dan Lahan Per Kab/Kota s/d Tahun 2011
No. Kab/Kota Luas (Ha)
1. Kota Gorontalo 350
2. Kab. Gorontalo 19.750
3. Kab. Boalemo 15.700
4. Kab. Pohuwato 17.700
5. Kab. Bone Bolango 13.700
6. Kab. Gorontalo Utara 9.450
Total 76.650
Sumber : Dinas Kehutanan dan Pertambangan Provinsi Gorontalo
BAB II - 163
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Karena itu, semakin tinggi NTP, secara relatif menunjukkan semakin kuat kemampuan/daya
beli petani. Sedangkan, kecenderungan rendahnya NTP akan dapat mengurangi insentif
petani meningkatkan produktivitas pertanian secara optimal dalam jangka panjang. Kondisi
demikian dapat mengurangi laju peningkatan produksi relatif terhadap laju peningkatan
konsumsi dalam negeri, sehingga swasembada pangan terutama beras yang telah tercapai
selama ini bisa terancam kelestariannya,seperti terlihat gambar 2.35.
NTP ditentukan oleh interaksi antara empat unsur harga yang terpisah, yaitu harga
ouput pertanian, harga input pertanian, harga output sektor industri perkotaan (non
pertanian) dan harga input sektor non-pertanian. Pemerintah dapat mempengaruhi keempat
harga-harga diatas dengan tujuan yang sangat khusus. Kalau semua campur tangan
pemerintah ini dikombinasikan, maka akan terbentuklah nilai tukar sektor
pertanian/pedesaan terhadap sektor perkotaan atau industri. Oleh karena itu, nilai ini dapat
dipakai sebagai petunjuk tentang keuntungan disektor pertanian dan kemampuan daya beli
barang dan jasa dari pendapatan petani. Seandainya campur tangan pemerintah ini tidak
ada, maka nilai tukar akan ditentukan oleh kekuatan pasar.
Gambar 2.35
Nilai Tukar Petani Provinsi Gorontalo Jan 2008-Desember 2012
Gambar 2.35 dan tabel 2.147 menunjukkan bahwa pada periode Januari 2008-
Februari 2012, NTP Provinsi Gorontalo tertinggi terjadi pada bulan September 2008 sebesar
108,43 dan NTP terendah terjadi pada bulan Februari 2008 sebesar 94,28. Melihat matriks di
atas, sejak Mei 2009 NTP Provinsi Gorontalo menunjukkan grafik kenaikan. Kondisi NTP
periode bulan september 2008 ini harus ditingkatkan, karena itu, butuh berbagai intervensi
Pemerintah Daerah sehingga NTP Gorontalo bisa mencapai kembali posisi pada bulan
September 2008.
BAB II - 164
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.147
Perkembangan Rata-rata Nilai Tukar Petani (NTP)
Provinsi Gorontalo Tahun 2007 -2012
2008 102,43
2009 99,47
2010 101,66
2011 104,08
2012 101,34
Sumber : BPS Provinsi Gorontalo 2012 (diolah)
Perkembangan rata-rata nilai tukar petani tahunan terlihat bahwa NTP tertinggi
terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 104,08 dan NTP terendah terjadi pada tahun 2009
yaitu sebesar 99,47 sebagaimana terihat pada tabel 2.147.
Jika diamati lebih jauh, khusus untuk sektor pertanian, terdapat 5 sub sektor yang
memberi pengaruh NTP Gorontalo yaitu subsektor tanaman pangan, tanaman perkebunan
rakyat, peternakan dan subsektor perikanan serta holtikultura. Posisi bulan Februari 2012, 4
(empat) subsektor pertama mengalami penurunan dibanding bulan Januari 2012, masing-
masing subsektor tersebut berturut-turut turun sebesar 1,26 persen, 0.34 persen, 0,44
persen dan 0,21 persen sedangkan subsektor terakhir yaitu holtikultura mengalami kenaikan
sebesar 0,99 persen. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2.148.
Tabel 2.148
Perbandingan NTP Per Sektor Januari-Februari 2012
Bulan
Sub Sektor Kenaikan/Penurunan
Januari Februari
Tanaman Pangan 95.29 94,09 -1,26
Hortikultura 108,05 109,12 0,99
Tanaman 130,20 129,76 -0,34
Perkebunan
Peternakan 92.77 92,36 -0,44
Perikanan 105,76 105,54 -0,21
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2012
Melihat realitas di atas, butuh upaya yang lebih keras lagi melalui berbagai
intervensi khususnya di sektor pertanian. Ada 2 (dua) aspek yang perlu mendapat perhatian
yaitu dari sisi indeks yang diterima petani dan dari sisi indeks yang dibayarkan petani.
Indeks yang diterima petani berarti produksi dan produktifitas sektor pertanian harus
BAB II - 165
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
b. Potensi Pertambangan
Gorontalo memiliki daya saing yang cukup besar dari sisi sumber daya
pertambangan. Beberapa potensi disektor pertambangan yang memiliki nilai ekonomi tinggi
antara lain : pertambangan emas, perak, kandungan komposit batu-batuan dan marmer.
Untuk kandungan batu-batuan yang dapat di investasikan adalah batu granit, tembaga dan
batu andesit. Berikut ini ditampilkan potensi kandungan mineral, batuan dan lahan galian
lainnya pada tabel 2.149.
Tabel 2.149
Jenis Mineral dan Besaran Potensi
No. Jenis Mineral Volume (.000 ton)
1. Emas 218.133.132.151
2. Perak 217.463.591.226
3. Tembaga 217.976.091.225
4. Andesit 2.506,000
5. Batu Granit 888.500,000
6. Batu Dasit 1.776.125,000
7. Batu Basal 1.000.000,000
8. Batu Gamping 19.948.748,500
9. Feldspar 2.500,000
10. Lempung 750.000,000
11. Pasir/Batu/Sirtu 282.250,000
12. Marmer 18,869.96
13. Toseki 51.247.569
Sumber : Dinas Kehutanan dan Pertambangan Provinsi Gorontalo
BAB II - 166
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.150
Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Gorontalo
Tabel 2.151
Perkembangan Jalan di Provinsi Gorontalo Lima Tahun Terakhir, 2006-2011
TAHUN
NO. URAIAN SAT
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Status Jalan /
Kewenangan
1. Nasional Km 616,24 616,24 616,24 606,696 606,696 606,696
2. Propinsi Km 408,26 408,26 408,26 414,51 414,51 432,51
3. Kabupaten Km 1.000,51 1.000,51 1.000,51 1.000,51 1.000,51 1.000,51
4. Kota Km 41,19 41,19 41,19 41,19 41,19 41,19
Total 2.066,20 2.066,20 2.066,20 2.052,31 2.052,31 2.052,31
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo, 2012
BAB II - 167
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.152
Perkembangan Kondisi Jalan di Provinsi Gorontalo Lima Tahun Terakhir, 2006-2011
TAHUN
NO. URAIAN SAT
2007 2008 2009 2010 2011 2012
STATUS JALAN
NASIONAL
1. Kondisi
Baik Km 230,457 222,60 455,30 181,5 191,215 264,767
Sedang Km 264,713 318,03 107,91 309,5 280,890 246,651
Rusak ringan Km 46,64 39,92 32,19 95,89 70,380 56,46
Rusak Berat Km 74,43 35,69 20,84 19,32 65,337 38,82
Belum terbuka Km - - - - - -
Total Km 616,24 616,24 616,24 606,696 606,696 606,696
STATUS JALAN
PROVINSI
2. Kondisi
Baik Km 126,45 133,71 132,145 138,1 168,88 174,11
Sedang Km 36,04 34,75 28,8 28,25 30,04 24,83
Rusak ringan Km 35,5 24,71 21,455 16,45 21,35 39,58
Rusak Berat Km 116,52 121,34 132,11 127,36 100,49 84,05
Belum terbuka Km 93,75 93,75 93,75 93,75 93,75 109,95
Total 408,26 408,26 408,26 403,91 414,51 432,51
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo, 2012
Tabel 2.153
Tabel Penanganan Ruas Jalan Nasional
KONDISI PERMUKAAN JALAN (KM)
NAMA RUAS PANJANG
BAIK SEDANG RR RB
(KM)
ATINGGOLA (BTS. PROV. SULUT) – 22,618 16,800 0,700 0,100
40,218
KWANDANG
KWANDANG – MALINGKAPUTO 11,000 2,800 6,500 1,300 0,400
MALINGKAPUTO – TOLANGO 24,000 11,200 11,500 0,600 0,700
12,200 31,560 4,100 2,400
KWANDANG - PELABUHAN KWANDANG 2,310
BAB II - 168
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB II - 169
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.154
Tabel Penanganan Ruas Jalan Provinsi
Kepmen Kondisi Permukaan Jalan Jalan
No. Nama Ruas Rusak Belum
(Km) Baik Sedang Terbuka
Ringan Berat
KOTA GORONTALO
1 Jl.Hasanudin (Gorontalo) 0,35 0,18 0,05 0,12 - -
2 Jl. Raja Eyato (Gorontalo) 2,00 1,37 0,38 0,25 - -
3 Jl. Cokroaminoto 0,60 0,20 0,10 0,30 - -
4 Jl. Usman Ikhsan (Gorontalo) 6,90 3,44 1,04 2,42 - -
5 Jl. Ahmad Dahlan 1,20 0,60 0,18 0,42 - -
6 Jl. Pangeran Hidayat 1,74 0,74 0,23 0,77 - -
- 1,08 0,90 - -
7 Jl. Rusli Datau 1,98
8 Jl. Kamboja 0,91 0,81 - 0,10 - -
9 Jl. Yos Sudarso 2,40 2,10 - 0,20 0,10 -
0,56 0,20 0,10 - -
10 Jl. Kalengkongan 0,86
11 Jl. Botuliyodu 4,00 1,40 1,20 0,70 0,70 -
Gorontalo – Suwawa - 1,50 - 2,00 - -
12 3,50
Tulabolo
KAB. GORONTALO
13 Isimu-Batudaa 14,38 12,02 1,36 1,01 - -
14 Batudaa-Gorontalo 5,11 3,11 2,00 - - -
15 Biluhu Barat - Bilato 28,90 18,48 2,11 1,25 7,06 -
16 Bilato - Tangkobu 16,70 7,10 1,10 3,00 5,50 -
17 Gorontalo – Biluhu Barat 27,90 18,17 1,00 3,63 5,10 -
KAB. BOALEMO
18 Tangkobu - Pentadu 55,00 18,30 2,49 1,26 16,75 16,20
19 Molombulahe - Bubaa 18,00 2,50 3,50 4,00 8,00 -
KAB. POHUWATO
20 Marisa - Tolinggula 80,00 8,16 1,79 0,85 9,45 59,75
21 Duhiyadaa - Imbodu 16,00 10,00 1,10 4,90 - -
22 Motolohu – Marisa IV 35,00 16,44 1,21 2,15 15,20 -
KAB. BONE BOLANGO
Gorontalo – Suwawa - 18,18 1,31 0,75 3,24 -
23 23,48
Tulabolo
24 Tapa - Atinggola 45,00 22,65 1,40 4,00 4,95 12,00
25 Aladi - Tulabolo 30,00 - - - 8,00 22,00
26 Kabila- Tapa 9,50 5.00 - 4,50 - -
27 Toto Utara 1,10 1,10 - - - -
JUMLAH 432.51 174,11 24,83 39,58 84,05 109,95
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo, 2012
BAB II - 170
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Jumlah jembatan di ruas jalan Provinsi adalah 51 buah dengan total panjang 551,80
meter sedangkan jumlah jembatan di ruas nasional adalah 265 buah dengan total panjang
4.797,62 Meter.
Adapun data jumlah jembatan nasional dan provinsi untuk perkembangan 5 tahun
terakhir dapat dilihat pada tabel 2.155.
Tabel 2.155
Data Kondisi Jembatan di Ruas Jalan Provinsi
LEBAR
JUMLAH PANJANG KONDISI
RATA-
NO RUAS JALAN JEMBATAN TOTAL RATA-
RATA
(BH) (M) RATA
(M)
1 ISIMU – BATUDAA 6 65,70 5,6 0&1
JUMLAH 51 551,80
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo, 2012
Kondisi Jembatan :
0 = Baik
1 = Kerusakan Ringan
2 = Kerusakan Sedang
3 = Kerusakan Berat
4 = Kondisi Kritis
Data Panjang Jalan Nasional di Provinsi Gorontalo selang 2006 sampai dengan
Desember 2009 sepanjang 616,24 Km, Sesuai SK Menteri Pekerjaan Umum Nomor
630/KPTS/M/2009 Tahun 2009 dan setelah dilakukan pengukuran kembali oleh Bipran
Kementerian Pekerjaan Umum maka panjang jalan Nasional di Provinsi Gorontalo
mengalami koreksi menjadi sepanjang 606,696 Km. Untuk Data Jalan Provinsi Gorontalo
selang tahun 2006 sampai dengan Desember 2009 sepanjang 408,26 Km, Pada akhir 2009
BAB II - 171
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
terdapat 2 (Dua) Ruas jalan Provinsi yang dialihkan statusnya menjadi Jalan Nasional yaitu
Ruas Ruas jalan A. Yani dan Ruas Jalan Ilangata-Pel. Anggrek (Sesuai SK Kemen PU Nomor
630/KPTS/M/2009). Sejak SK GUBERNUR No. 373/09/IX/2012, TANGGAL 18 September
2012 Panjang jalan Provinsi adalah 432,51 Km dengan penambahan ruas jalan diantaranya
ruas Molombulahe – Bubaa, ruas Kabila-Tapa, ruas Toto Utara dan Ruas Jalan Botuliyodu.
Jumlah dan panjang jembatan provinsi yang berada diruas jalan provinsi yang telah
dibangun sampai dengan tahun 2011 yaitu 51 buah dengan panjang 551,80 m serta jumlah
dan panjang jembatan nasional yang berada diruas jalan nasional yang telah dibangun
sampai dengan tahun 2011 yaitu 265 buah dengan total panjang 4.797,62 Meter
Data jumlah kendaraan pada lima tahun terakhir mengalami peningkatan sangat
tinggi dimana pada 2010 meningkat sebesar 15.26%. Dari perbandingan tersebut maka
terlihat pertumbuhan jumlah kenderaan tidak sebanding dengan pertumbuhan panjang jalan
dan jembatan. Untuk memenuhi kebutuhan ini upaya yang dilakukan antara lain;
menambah pembangunan jalan dan jembatan baru, peningkatan kapasitas ruas jalan dan
jembatan yang sudah ada, termasuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna
jalan.
Guna menjawab hal tersebut diatas, beberapa Program kegiatan yang diprioritaskan
untuk 5 (lima) Tahun Kedepan antara lain:
a. Penanganan Jalan Provinsi dalam kondisi rusak sepanjang 123,63 Km dan pembukaan
jalan yang belum terbuka sepanjang 109,95 Km.
Dalam rangka meningkatkan aktivitas perputaran roda perekonomian rakyat
Gorontalo, maka perlu adanya usaha memperlancar arus barang dan penumpang
dengan cara meningkatkan kualitas fisik prasarana jalan dan kemudahan para pemakai
jalan di Gorontalo. Peningkatan kualitas serta kemudahan yang akan diperoleh para
pemakai jalan dianggap penting oleh karena itu diusulkan adanya
pemeliharaan/rehabiltasi dan pembangunan jalan yang belum terbuka. Sesuai Status
adminsitrasi jalan maka penanganan ruas Jalan Provinsi akan dibiayai oleh pemerintah
daerah dengan target pencapaian sampai dengan tahun 2017 adalah 60 % kondisi
mantap.
BAB II - 172
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Gambar 2.36
Ruas Jalan BTS Kota Gorontalo – BTS Kota – Limboto
40.000
20.000
-
2005 2010
BTS KOTA 15.947 28.773
GORONTALO -
BTS. KOTA LIMBOTO
2005 2010
Dari gambar 2.36 menunjukan bahwa jumlah kepadatan lalu lintas kendaraan
antara Kota dan Limboto (Kab. Gorontalo) sangat tinggi yaitu dalam waktu lima tahun
meningkat hampir 100% atau rata-rata +16% per tahun. Diharapkan dengan program
percepatan pembangunan ekonomi disegala bidang oleh pemerintahan saat ini akan
menyembabkan peningkatan pertumbuhan sarana transportasi yang cukup besar.
Dengan demikian yang perlu diantisipasi adalah ruas jalan Kota-Limboto (satu-satunya
akses jalan menuju Limboto, Isimu dan kabupaten lainnya) akan mengalami kemacetan
yang diakibatkan oleh kemampuan daya dukung jalan akibat peningkatan volume
kendaraan. Untuk itu diperlukan jalan alternatif dari Isimu ke Kota Gorontalo yang
dapat melayani arus kendaraan dari Kota langsung ke Bandara dan kabupaten lainnya
dengan cepat. Oleh sebab itu pemerintah Provinsi Gorontalo merencanaan akan
membangun jalan alternatif Gorontalo Outer Ring Road.
Untuk Pembangunan Jalan Gorontalo Outer Ring Road ini dilaksanakan sharing
penanganan dimana pemerintah daerah menfasilitasinya dengan menyiapkan Feasibility
Study, master plan, Detail Engineering Design (DED), Pembebasan lahan dan untuk
pekerjaan konstruksinya diharapkan dibiayai oleh pemerintah pusat.
BAB II - 173
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
1 PELABUHAN GORONTALO 513 499 1.012 -2 440 435 875 -14 909 914 1.823 108 1.976 1.976 3.952 117 1.998 1.997 3.995 1
2 PELABUHAN ANGGREK 102 97 199 38 22 20 42 -79 68 70 138 229 94 93 187 36 73 73 146 -22
3 PELABUHAN KWANDANG 46 41 87 -83 195 202 397 356 185 181 366 -8 31 30 61 -83 878 878 1.756 2.779
4 PELABUHAN TILAMUTA 69 64 133 -57 - - - -100 169 168 337 100 44 44 88 -74 343 343 686 680
JUMLAH 730 701 657 657 1.331 1.333 2.145 2.143 3.292 3.291
BAB II - 174
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Gambar. 2.37
Arus Kunjungan Kapal di Pelabuhan Se-Provinsi Gorontalo
Berdasarkan tabel 2.156 dan gambar 2.37 Arus Kunjungan Kapal di Pelabuhan Se-
Provinsi Gorontalo di atas, dapat dilihat bahwa Kunjungan kapal cenderung mengalami
pengerakan yang fluktuatif, dimana setiap tahun mengalami kenaikan yang bervariasi
namun kenaikan kunjungan kapal pada ke 4 pelabuhan meningkat tajam di tahun 2010.
Tahun 2011 di 4 pelabuhan tersebut sebanyak 6.583 unit, bila dibandingkan dengan Tahun
2010 mengalami kenaikan sebesar 53,52%.
Adapun layanan arus turun naik penumpang di Pelabuhan se-Provinsi Gorontalo
dapat dilihat dalam tabel 2.157.
Tabel 2.157
Arus Turun Naik Penumpang di Pelabuhan se-Provinsi Gorontalo
2007 2008 2009 2010 2011
Trend Trend Trend Trend Trend
NO PELABUHAN
TURUN NAIK Jumlah Pergerakan TURUN NAIK Jumlah Pergerakan TURUN NAIK Jumlah Pergerakan TURUN NAIK Jumlah Pergerakan TURUN NAIK Jumlah Pergerakan
(%) (%) (%) (%) (%)
1 PELABUHAN GORONTALO 71.109 41.125 112.234 69 49.403 51.589 100.992 -10 48.412 48.426 96.838 -4 55.719 53.106 108.825 12 58.639 55.515 114.154 5
JUMLAH 73.946 45.407 49.403 51.589 48.412 48.426 55.719 53.106 59.135 55.877
BAB II - 175
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Gambar 2.38
Arus Turun Naik Penumpang di Pelabuhan se-Provinsi Gorontalo
Berdasarkan tabel 2.157 dan gambar 2.38 Arus Turun Naik Penumpang di Pelabuhan
se-Provinsi Gorontalo terlihat bahwa sampai tahun 2011 yang melayani penumpang hanya
Pelabuhan Gorontalo dan dimasuki oleh kapal PELNI KM. Tilong Kabila dengan frekuensi
kurang lebih dua kali dalam sebulan (2 minggu 1 kali). Pergerakan penumpang Tahun 2011
terlihat bahwa jumlah yang diangkut pada Pelabuhan Gorontalo berjumlah 114.154 orang
yang terdiri dari penumpang turun sebanyak 58.639 orang dan penumpang naik sebanyak
55.515 orang bila dibandingkan dengan tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 5,68%.
Untuk mengembangkan potensi ekonomi di Provinsi Gorontalo melalui Program
Agropolitan dan Etalase Perikanan, Pelabuhan Anggrek akan dikembangkan sebagai
Pelabuhan Utama/Internasional, disamping melayani penumpang juga melayani kontainer.
Di pelabuhan ini akan melayani hasil ekspor/impor berbagai komoditas dari Provinsi
Gorontalo. Pelabuhan Tilamuta di samping sebagai pelabuhan penumpang dan barang juga
sebagai homebase angkutan perintis yang melayani Teluk Tomini, Pelabuhan Gorontalo
sebagai Pelabuhan pengumpul dan pendistribusi di kawasan Teluk Tomini sedangkan
Pelabuhan Kwandang sebagai pelabuhan pengumpul yang melayani angkutan barang dan
ternak antar pulau di pesisir utara.
Sedangkan kecenderungan layanan Bongkar Muat di Pelabuhan se-Provinsi Gorontalo
dapat dilihat dalam Tabel 2.158.
BAB II - 176
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.158
Arus Bongkar Muat Barang (Ton/M3) di Pelabuhan Se-Provinsi Gorontalo
2007 2008 2009 2010 2011
NO PELABUHAN BKR MUAT Jumlah Trend BKR MUAT Jumlah Trend BKR MUAT Jumlah Trend BKR MUAT Jumlah Trend BKR MUAT Jumlah Trend
Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan
(ton/m3) (ton/m3) (ton/m3) (%) (ton/m3) (ton/m3) (ton/m3) (%) (ton/m3) (ton/m3) (ton/m3) (%) (ton/m3) (ton/m3) (ton/m3) (%) (ton/m3) (ton/m3) (ton/m3) (%)
1 PELABUHAN GORONTALO 715.758 435.558 1.151.316 122,72 594.565 281.878 876.443 -23,87 473.371 128.199 601.570 -31,36 474.144 173.889 648.033 7,72 560.889 140.636 701.524 8,25
2 PELABUHAN ANGGREK 162.068 134.562 296.630 363,75 53.846 45.479 99.325 -66,52 44.249 30.013 74.262 -25,23 100.778 74.181 174.959 135,60 133.337 42.020 175.357 0,23
3 PELABUHAN KWANDANG 149 734 883 101,03 - 420 420 -52,36 32 106 138 -67,17 600 0 600 334,78 812 8 820 36,67
4 PELABUHAN TILAMUTA 1.127 38.770 39.897 -3,95 0 12.000 12.000 -69,92 1.800 20.100 21.900 82,50 11.503 40.008 51.511 135,21 23.108 42.020 65.128 26,44
JUMLAH 879.102 609.624 648.411 339.777 519.452 178.418 587.025 288.078 718.146 224.684
Gambar 2.39
Arus Bongkar Muat Barang (Ton/M3) di Pelabuhan Se-Provinsi Gorontalo
Berdasarkan tabel 2.158 dan gambar 2.39 Arus Bongkar Muat Barang (Ton/M3) di
Pelabuhan se-Provinsi Gorontalo terlihat bahwa arus bongkar muat cenderung mengalami
pergerakan yang fluktuatif, dimana setiap tahun bervariasi presentase kenaikan, pada tahun
2011 di 4 (empat) pelabuhan adalah sebesar 942.829 ton/m3 yang terdiri dari volume
bongkar 718.146 ton/m3 dan muat 224.684 ton/m3, mengalami peningkatan sebesar 7,74%
dibandingkan tahun 2010.
Dari data bongkar muat pada ke - 4 Pelabuhan Laut di Provinsi Gorontalo di atas,
maka secara umum diinformasikan beberapa aktivitas bongkar muat komoditi unggulan di
pelabuhan tersebut sebagaimana terlihat pada tabel 2.159, 2.160, 2.161 dan 2.162.
BAB II - 177
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.159
Bongkar Muat per-Komoditi di Pelabuhan Gorontalo
PUPUK SEMEN JAGUNG ASPAL GENCO ROTAN GULA/MOLASES M. TANAH PREMIUM BARANG LAINNYA
NO TAHUN
BONGKAR MUAT BONGKAR MUAT BONGKAR MUAT BONGKAR MUAT BONGKAR MUAT BONGKAR MUAT BONGKAR MUAT BONGKAR MUAT BONGKAR MUAT BONGKAR MUAT
3 2009 11.840 105 - 79 1.371 61.262 - 96.427 10.707 6.196 1.455 32.483 73.677 257.573 48.395
4 2010 10.301 150 56.885 1.371 585 104.987 71 111.145 19.668 4.172 2.292 32.174 82.937 180.047 41.250
5 2011 15.694 - 63.157 92 416 80.842 194 145.149 13.471 771 2.355 31.113 91.859 213.307 43.105
TOTAL 37.835 255 120.042 1.542 2.371 300.128 265 - 352.721 43.846 - 21.203 - 6.102 95.770 - 248.473 - 1.961.250 787.085
* Ket : Untuk bongkaran komoditi jagung berasal dari antar pulau (Sulteng)
Sumber : Pelabuhan Gorontalo, 2012
Tabel 2.160
Bongkar Muat per-Komoditi di Pelabuhan Anggrek
PUPUK SEMEN JAGUNG ASPAL GENCO ROTAN GULA/MOLASES M. TANAH PREMIUM BARANG LAINNYA
NO TAHUN
BONGKAR MUAT BONGKAR MUAT BONGKAR MUAT BONGKAR MUAT BONGKAR MUAT BONGKAR MUAT BONGKAR MUAT BONGKAR MUAT BONGKAR MUAT BONGKAR MUAT
Tabel 2.161
Bongkar Muat per-Komoditi di Pelabuhan Kwandang
HEWAN TERNAK BARANG LAINNYA
NO TAHUN
BONGKAR MUAT BONGKAR MUAT
1 2007 - 11.664 149 734
2 2008 - 5.625 - 420
3 2009 - 3.670 32 106
4 2010 - 3.278 600 -
5 2011 - 3.145 812 8
TOTAL 27.382 1.593 1.268
* Ket : Untuk hewan ternak idak termasuk dalam barang
Sumber : Pelabuhan Kwandang, 2012
BAB II - 178
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.162
Bongkar Muat per-Komoditi di Pelabuhan Tilamuta
KOPRAH SEMEN MINYAK MENTAH MINYAK BUNGKIL BARANG LAINNYA
NO TAHUN
BONGKAR MUAT BONGKAR MUAT BONGKAR MUAT BONGKAR MUAT BONGKAR MUAT BONGKAR MUAT
1. 2008 - - - - - 12.000 - - - - - -
2. 2009 900 - - - 900 20.100 - - - - - -
3. 2010 - - 3.600 - - - 2.408 - - 14.200 5.495 25.808
4. 2011 2.100 - 5.500 - 2.100 - 13.408 - - - - 42.020
TOTAL 3.000 - 9.100 - 3.000 32.100 15.816 - - 14.200 5.495 67.828
Sumber : Pelabuhan Tilamuta, 2012
Tabel 2.163
Layanan Penerbangan di Bandara Djalaluddin Gorontalo
PESAWAT PENUMPANG BAGASI (Kg)
Trend Trend Trend
NO TAHUN
Tiba Brkt Jumlah pergerakan Tiba Brkt Transit Jumlah pergerakan Bongkar Muat Jumlah pergerakan
(%) (%) (%)
1 2007 1.103 1.102 2.205 6,47 89.811 89.238 2.064 181.113 10,57 1.427.764 1.315.504 2.743.268 19,58
2 2008 901 900 1.801 -18,32 89.358 96.000 124 185.482 2,41 1.471.743 1.139.782 2.611.525 -4,80
3 2009 1.011 1.069 2.080 15,49 115.889 115.292 101 231.282 24,69 1.631.888 1.253.580 2.885.468 10,49
4 2010 1.286 1.284 2.570 23,56 135.596 137.288 164 273.048 18,06 1.646.537 1.332.475 2.979.012 3,24
5 2011 1.524 1.526 3.050 18,68 168.397 170.691 339.088 24,19 1.999.001 1.611.639 3.610.640 21,20
Jumlah 5.825 5.881 599.051 608.509 2.453 8.176.933 6.652.980
Rata-rata per
1.165 1.176 119.810 121.702 491 1.635.387 1.330.596
tahun
Rata-rata per
3 3 328 333 1,34 4.481 3.645
hari
BAB II - 179
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Gambar 2.40
Produktivitas di Bandara Djalaluddin Gorontalo
BAB II - 180
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Berdasarkan Tabel 2.163 dan Gambar 2.40 kecenderungan layanan penerbangan di Bandara
Djalaluddin Gorontalo, terlihat bahwa arus pesawat, penumpang, bagasi, cargo, dan pos
selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir cenderung mengalami pengerakan yang
fluktuatif, dimana setiap tahun mengalami kenaikan maupun penurunan yang bervariasi,
namun pada tahun 2011 arus pesawat di Bandara Djalaluddin adalah sebanyak 3.050
pesawat, naik 18,68% dibandingkan tahun 2010. Penumpang pada tahun 2011 sebanyak
339.088 penumpang, mengalami peningkatan 24,19% dibandingkan tahun 2010 atau rata-
rata per hari 661 penumpang. Begitu juga dengan arus bagasi mengalami peningkatan
21,20% pada tahun 2011 dibanding tahun 2010.
BAB II - 181
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Kabupaten dan kota adalah ujung tombak dari penyelenggaraan pelayanan perijinan
investasi. Di Provinsi Gorontalo, Kabupaten/kota yang telah membentuk kantor pelayanan
terpadu satu pintu adalah Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Pohuwato,
Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo Utara.
Jumlah Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
di Provinsi Gorontalo adalah seperti yang terlihat dalam tabel 2.164 dan 2.165.
Tabel 2.164
Penanaman Modal Asing (PMA)
Lokasi Rencana Investasi Realisasi
No Nama Perusahaan Negara Asal Bidang Usaha
Proyek ($) Investasi ($)
1 PT. GORONTALO Inggris Pertambangan Bone 250,000 20.101.763
MINERALS Emas & Mineral Bolango
2 PT. PEARLS MADOKA Jepang Budidaya Mutiara Gorontalo 250,000 50,000
INDONESIA Utara
3 PT. MARIA SOUTHSEA Jepang Budidaya Mutiara Pohuwato 3,000,000 6,000,000
PEARLS INDONESIA
4 PT. PABRIK GULA Inggris/ Industri Gula Kab. 60,000,000 60.000.000
GORONTALO Indonesia Gorontalo
5 PT. MULTI NABATI Singapura Industri Minyak Pohuwato 3,300,000 18.038.194
SULAWESI Kasar (minyak
nabati)
6 PT. OXINDO Singapura Jasa Penunjang Bone 1,000,000 -
EXPLORATION Pertambangan Bolango
Umum
BAB II - 182
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 2.165
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
Negara Lokasi Rencana Realisasi
No Nama Perusahaan Bidang Usaha
Asal Proyek Investasi (Rp) Investasi (Rp)
1 PT. GORONTALO Indonesia Pembangiktan Bone 207,755,000,000 51,841,088,211
ENERGI Tenaga Listrik Bolango
2 PT. ANEKA GAS Indonesia Industri Kimia Kota 46,944,000,000 -
INDUSTRI Dasar Organik Gorontalo
Gas Industri
3 PT. TENAGA Indonesia PLTU 11 MW Bone 110,000,000,000 5,000,000,000
LISTRIK Bolango
GORONTALO
JUMLAH 364,699,000,000 56,841,088,211
Sumber : Badan Investasi Daerah Provinsi Gorontalo, 2012
Tabel 2.166
Perkembangan Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA)
T a h u n (Rp)
No. Keterangan
2007 2008 2009 2010 2011
1 Penanaman 571,419,785,300 753,520,596,000 566,372,007,600 226,865,017,200 1.015.260.348.075
Modal Asing
(PMA)
2 Penanaman - - - 56,841,088,211 56,841,088,211
Modal Dalam
Negeri
(PMDN)
3. Swasta 162,136,245,000 176,906,535,452 396,194,587,185 397,092,196,685 400,357,196,685
Murni
4. Investasi - - - - 1.400.000.000.000
Masyarakat
JUMLAH 733,556,030,300 930,427,131,452 962,566,594,785 680,788,302,096 2.872.458.632.971
Sumber : Badan Investasi Daerah Provinsi Gorontalo, 2012
BAB II - 183
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB II - 184
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III - 1
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
periode 2008—2012 terus mengalami peningkatan. Dalam periode tersebut, secara nominal
pendapatan negara meningkat rata-rata sebesar 8,1 persen per tahun, dari Rp981,6 triliun pada
tahun 2008 menjadi Rp1.338,1 triliun pada tahun 2012. Pendapatan negara terdiri atas
pendapatan dalam negeri yang tumbuh 8,0 persen per tahun dan memberikan kontribusi rata-
rata 99,7 persen, serta penerimaan hibah yang tumbuh 25,9 persen dengan kontribusi rata-rata
0,3 persen. Dalam APBNP 2013, pendapatan negara ditargetkan mencapai Rp1.502,0 triliun,
meningkat 12,2 persen dari realisasinya dalam tahun 2012. Jumlah tersebut terdiri atas
pendapatan dalam negeri sebesar Rp1.497,5 triliun dan penerimaan hibah sebesar Rp4,5 triliun.
Besaran pendapatan negara dalam APBN terutama pendapatan dalam negeri
(penerimaan perpajakan dan PNBP), sangat dipengaruhi oleh perkembangan kondisi
perekonomian baik global maupun domestik. Beberapa indikator ekonomi makro yang
mempunyai pengaruh kuat terhadap realisasi pendapatan dalam negeri antara lain adalah
pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah, inflasi, harga minyak mentah Indonesia (ICP), dan
lifting migas.
Selain itu, perkembangan pendapatan negara juga sangat dipengaruhi oleh pelaksanaan
kebijakan di bidang pendapatan negara yang secara umum bertujuan untuk mengoptimalkan
pendapatan dalam negeri tanpa mengganggu iklim dunia investasi. Mengingat perkembangan
dan dinamika pembangunan yang membutuhkan anggaran makin besar, maka pelaksanaan
kebijakan optimalisasi penerimaan perlu senantiasa ditingkatkan.
Peran pendapatan negara sangat besar dalam membiayai belanja negara. Akan tetapi,
terjadinya berbagai krisis sejak 2008 hingga 2012, dimulai dengan krisis subprime mortgage di
Amerika Serikat sampai dengan krisis utang yang menimpa beberapa negara dalam zona Eropa,
berimbas pada melambatnya perekonomian dunia yang menimbulkan efek pada perekonomian
domestik. Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya penurunan kinerja pendapatan negara, yang
selanjutnya berdampak pada menurunnya proporsi belanja negara yang dibiayai dari pendapatan
negara.
Pada tahun 2008, pendapatan negara sanggup membiayai 99,6 persen dari total belanja
negara, tetapi pada tahun 2012 proporsi tersebut turun menjadi 89,7 persen, dengan
pertumbuhan proporsi rata-rata pendapatan negara terhadap belanja negara dalam lima tahun
terakhir negatif 2,6 persen.
Berdasarkan perkembangan tersebut, pendapatan negara sebagian akan dialokasikan
untuk anggaran transfer ke daerah, yang merupakan salah satu instrumen kebijakan
desentralisasi fiskal guna mendanai urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah.
Implementasi kebijakan anggaran Transfer ke Daerah selain memperhatikan kebutuhan
pendanaan urusan pemerintahan di daerah, juga mempertimbangkan kemampuan keuangan
BAB III - 2
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
negara dan tujuan yang hendak dicapai dalam setiap tahun anggaran berdasarkan
program/kegiatan yang telah ditetapkan sebagai prioritas dalam pembangunan nasional.
Perkembangan kinerja pendapatan negara dan dana transfer ke daerah masa lalu
tersebut, akan mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah Provinsi khususnya dalam realisasi
pendapatan dana transfer dan alokasi belanja dari dana transfer itu sendiri, seperti DAK dan
Dana Bos. Kinerja keuangan masa lalu Provinsi Gorontalo secara lengkap akan diuraikan sebagai
beikut.
BAB III - 3
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB III - 4
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
sebesar Rp.521,58 milyar, atau meningkat 13,19% dari tahun sebelumnya. Tahun 2008 realisasi
sebesar meningkat sebesar Rp537,16 millyar atau meningkat 2,95% pada tahun 2009 realisasi
sebesar Rp.561,18 Millyar atau 4,47%. Tahun 2010 realisasi sebesar Rp593.39 Millyar atau
5,73%. Perkembangan pendapatan daerah dari PAD, Dana Perimbangan dapat diuraikan pada
bagian berikut.
Tingkat pertumbuhan rata-rata pendapatan daerah adalah 7,32% dan sangat dipengaruhi
oleh pendapatan dari dana perimbangan. Dari jumlah pendapatan daerah peran PAD
Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam kurun waktu 2007-2011 rata-rata sebesar 18,90% dari
total pendapatan daerah. Tingkat pertumbuhan rata-rata PAD adalah antara 22,79 persen dan
berada di atas pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo rata-rata 5% – 7,6%. Pengaruh
terbesar pertumbuhan PAD adalah berasal dari pajak daerah. Peran pajak daerah dari tahun
2007-2011 rata-rata 88,33% terhadap PAD atau sebesar 16,68 persen dari Pendapatan Daerah.
BAB III - 5
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 3.1
Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Gorontalo
Tahun 2007 S/D 2011
2007 2008 2009 2010 2011 Rata-rata
Pertumbuh
NO Uraian (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) an (%)
1.1.4 Lain-lain PAD yang sah 10,852,236,138 12,369,876,127 16,182,862,101 12,376,425,959 13.331.381.390 4.77
Berdasarkan tabel 3.1 diatas dari jumlah pendapatan daerah sampai tahun 2011
kontribusi terbesar penerimaan adalah berasal dari dana perimbangan atau transfer dari
pemerintah yakni berkisar 84%-86%. Rata-rata pertumbuhan dana perimbangan 14,47%
dengan kecenderungan pendapatan dari DAU meningkat, sementara pendapatan dari DAK
cenderung berfluktuasi. Dana perimbangan terbesar bersumber dari transfer pemerintah dalam
bentuk Dana Alokasi Umum (DAU). Kontribusi DAU terhadap pendapatan daerah Pemerintah
Provinsi Gorontalo berkisar antara 80%– 85% dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 12,53%.
Kenaikan Dana perimbangan akan mengalami kecenderungan menurun sesuai dengan perbaikan
celah fiskal.
BAB III - 6
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Perkembangan dana transfer dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2011 digambarkan
dalam gambar 3.1.
Gambar 3.1
BAB III - 7
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
diandalkan adalah pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBB-KB). PBB-KB pemungutannya
dilakukan oleh Pertamina sehingga pemerintah daerah hanya menerima hasil yang komposisi
pembagianya 30% maenjadi bagian provinsi dan 70% menjadi bagian pemerintah
kabupaten/kota secara proporsional.
Tabel 3.2
Realisasi Belanja terhadap Anggaran Belanja Pemerintah Daerah
No Uraian 2007 % 2008 % 2009 % 2010 % 2011 %
Belanja 459.239.655.981
459.239.655.980 84,90 537.723.502.671 83,05 619.327.894.227 91,59 567.079.522.671 90,61 719.225.129.055 93,61 88,752
1 Belanja Pegawai 87.875.482.583 87,37 117.134.597.794 93,11 136.588.902.386 90,48 165.232.594.521 95,07 187.787.705.012 92,07 91,62
2 Belanja Subsidi 2.526.987.000 84,23 3.731.875.000 99,78 8.755.602.250 61,31 1.928.000.000 70,66 1.662.443.865 66,5 76,496
3 Belanja Hibah 3.213.000.000 58,71 14.500.850.000 85,63 14.694.719.000 94,09 16.142.400.000 98,64 66.763.215.789 91,78 85,77
4 Belanja Bantuan Sosial 4.709.933.500 98,74 5.701.080.000 86,78 2.992.239.648 89,1 4.266.797.209 87,7 6.898.426.209 87,07 89,878
& Pemdes
7 Belanja Tak Terduga 200.000.000 66,67 50.000.000 4,32 250.000.000 100 152.356.577 10,27 1.669.799.875 44,52 45,156
Belanja Pegawai 49.462.296.949 88,2 27.641.145.929 88,39 24.664.746.145 89,67 21.769.939.447 90,92 27.892.847.745 90,55 89,546
Belanja Barang dan Jasa
118.824.647.516 86,91 168.726.203.548 90,9 206.395.927.826 94,06 178.230.007.850 93,03 225.443.575.999 94,17 91,814
Belanja Modal 162.848.710.443 82,45 156.957.974.761 68,93 178.273.806.526 90,76 108.996.106.112 78,14 141.984.542.254 99,46 83,948
Dari tabel 3.2 dapat dilihat bahwa dari tahun 2007 hingga 2011 realisasi belanja terhadap
anggaran rata-rata diatas 80%. Pada tahun 2008 dan 2010, dilihat dari presentase terdapat
BAB III - 8
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
penurunan realisasi belanja dibanding pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2007 realisasi belanja
terhadap anggaran sebesar 84,90%, sedangkan pada tahun 2008 menjadi 83,05% sehingga
terlihat ada penurunan realisasi sebesar 1,85%. Demikian pula dengan perbandingan antara
realisasi belanja tahun 2009 dan tahun 2010, dari sisi presentase terhadap anggaran terdapat
penurunan sebesar 0,98%. Pada pos belanja tidak langsung untuk tahun 2007 sampai 2011,
realisasi belanja terbesar adalah belanja pegawai. Pada pos ini terjadi peningkatan realisasi dari
tahun ketahun. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah pegawai provinsi dari tahun 2007
hingga 2011 karena adanya pengangkatan pegawai CPNS. Pada pos belanja langsung untuk
tahun 2007 hingga 2011, realisasi belanja terbesar adalah belanja modal. Secara keseluruhan,
realisasi belanja langsung lebih besar dari belanja tidak langsung.
BAB III - 9
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 3.3
Belanja Menurut Klasifikasi Ekonomi, Provinsi Gorontalo, 2007-2011
2007 2008 2009 2010 2011
Tahun
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Propinsi
BAB III - 10
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
3.1.2.2 Kabupaten/Kota
Perkembangan Belanja Daerah per Kabupaten/Kota, 2007-2011
Perkembangan belanja daerah menurut Kabupaten Kota Tahun 2007 – 2011 disajikan
pada tabel 3.4.
Tabel 3.4
Total Belanja Pemerintah untuk seluruh Kab/Kota, 2007-2011
Kota Gorontalo 2007 2008 2009 2010 2011 Keterangan
B. Langsung + B. Tdk
Pegawai 216,088,459,666 251,515,977,772 285,478,789,217 359,488,439,978 405,805,865,444 Langsung
B. Langsung + B. Tdk
Pegawai 124,861,221,411 150,490,178,792 149,496,549,751 192,045,015,353 212,177,943,333 Langsung
B. Langsung + B. Tdk
Pegawai 108,679,973,953 133,162,931,075 166,838,311,969 189,582,039,220 205,905,945,368 Langsung
B. Langsung + B. Tdk
Pegawai 108,844,407,501 131,245,642,177 161,808,138,188 193,643,106,409 204,811,731,488 Langsung
Kabupaten Gorontalo
Utara 2007 2008 2009 2010 2011 Keterangan
B. Langsung + B. Tdk
Pegawai 21,912,490,454 66,053,991,440 83,641,758,071 117,758,753,041 139,633,253,878 Langsung
BAB III - 11
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB III - 12
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Dilihat dari pengeluaran menurut sektor untuk Provinsi Gorontalo terdapat peningkatan
yang cukup signifikan pada tahun 2011 (lihat tabel 3.5). Kenaikan belanja pada tahun 2011
dibanding tahun 2007 adalah sebesar 99,62 %. Dari total belanja sebesar 533,52 Milyar pada
tahun 2011, sebesar 12,45 % untuk sektor pendidikan. Kontribusi sektor yang terbesar adalah
berasal dari sektor pemerintahan umum yakni sebesar 309,14 Milyar atau sebesar 57,94 % dari
total belanja. Sektor Pertanian dan Kelautan memberikan kontribusi yang cukup besar masing-
masing sebesar 9,93 % dan 3,49 %. Hal ini mengingat sektor tersebut merupakan sektor
unggulan Pemerintah Provinsi Gorontalo.
Tabel 3.5
Pengeluaran Menurut Sektor, 2007-2011
2007 2008 2009 2010 2011
Infrastruktur - - - - -
Kependudukan - - - - -
Transmigrasi - - - - -
Pariwisata - - - - -
Perumahan - - - - -
Penataan Ruang - - - - -
Pertahanan - - - - -
BAB III - 13
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Pengeluaran Kabupaten Kota menurut sektor tahun 2007 -2011 disajikan pada tabel 3.6
dibawah ini :
Tabel 3.6
Pengeluaran Menurut Sektor Kabupaten / Kota, 2007-2011
Dilihat dari pengeluaran belanja menurut sektor ada perubahan dari komposisi belanja
dimana pada tahun 2007 total belanja menurut sektor sebesar Rp. 35,26 milyar dimana sektor
pemerintahan masih mendominasi belanja menurut sektor, namun tahun 2011 terjadi perubahan
struktur belanja dimana pengeluaran belanja untuk sektor pendidikan meningkat secara
siginifikan yaitu mencapai Rp106,94 milyar atau 28,69% dari total belanja sektor tahun 2011.
Kondisi ini merupakan konsekuensi dari amanat undang-undang yang dan peraturan Menteri
Keuangan No 86 Tahun 2009 yang mengamanatkan komposisi belanja untuk sektor pendidikan
minimal 20 persen dari total APBD. Secara umum Kabupaten Kota di Provinsi Gorontalo dalam
pengeluaran belanja untuk sektor pendidikan telah melampaui ketentuan tersebut, karena
adanya Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan. Sektor lain yang juga mengalami
peningkatan dalam belanja menurut sektor adalah infrastruktur dimana pada tahun 2007 belanja
BAB III - 14
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
sektor infrastruktur baru mencapai 1,17 persen dari total belanja, sedangkan tahun 2011 telah
mencapai 25,96 persen dari total belanja sebesar Rp. 372.75.
Secara umum pengeluaran menurut sektor pada Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi
Gorontalo, dari seluruh sektor yang ada dalam kurun waktu 2007 s/d 2011 naik sebesar
Rp337.49 milyar, atau dari hanya Rp35.26 milyar menjadi Rp372.75 milyar pada tahun 2011.
Sektor Pemerintahan Umum merupakan sektor yang terbesar pengeluarannya dengan total Rp.
357.80 milyar, kemudian disusul oleh sektor Pendidikan sebesar Rp. 288.25 milyar dan sektor
Infrastruktur sebesar Rp255.78 milyar, sedangkan yang terkecil pengeluarannya adalah pada
sektor Penanaman Modal yang hanya berjumlah sebesar Rp80.95 milyar.
Berdasarkan tabel 3.6, terlihat bahwa belanja menurut sektor antara sektor satu dengan
sektor lainnya relatif tidak berimbang dimana ada sektor yang kurang mendapat anggaran.
Terjadinya perbedaan tersebut selain karena memenuhi amanat ketentuan perundang-undangan
seperti belanja untuk sektor pendidikan, belanja untuk sektor juga sangat dipengaruhi oleh
prioritas dan kebijakan masing-masing Kabupaten kota sesuai dengan arah kebijakan dalam
RPJMD masing-masing Kabupaten Kota.
BAB III - 15
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
anggaran transfer pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yang dialokasikan sebesar
Rp394.1 Trillyun untuk dana perimbangan tahun 2012, didalamnya telah diperhitungkan
kewajiban untuk anggaran pendidikan minimal 20% dari APBN. Kemudian dana perimbangan
tersebut masuk ke APBD menjadi pendapatan. Secara implisit pada belanja APBD dikenakan lagi
kewajiban untuk mengalokasikan anggaran pendidikan minimal sebesar 20%.
Untuk Provinsi Gorontalo pada tahun 2012 belanja tidak langsung mencapai 49% dari total
belanja daerah. Maka sisa untuk belanja langsung adalah sebesar 51%. Jika dikurangi dengan
anggaran untuk sektor pendidikan sebesar 20%, maka anggaran untuk belanja langsung hanya
tinggal 31 %. Jumlah tersebut tidak memadai untuk menjalankan 33 urusan pemerintah lainnya.
Pada tahun anggaran 2012 alokasi anggaran untuk fungsi pendidikan telah mencapai 24,52%
(Rp.223.89 Milyar) dari total belanja daerah Rp.913.40 Milyar, yang disebabkan adanya
pengalihan anggaran belanja Bantuan Operasional Sekolah (BOS) menjadi anggaran transfer
APBD Provinsi, sehingga ketentuan tentang belanja untuk pendidikan minimal 20% telah
terpenuhi.
BAB III - 16
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
juga ikut memberikan alternatif solusi bagi berbagai krisis ekonomi dunia. Kekuatan ekonomi
Indonesia terbukti stabil dan lebih kuat menghadapi dampak krisis 2008 jika dibandingkan
dengan negara-negara lain.
Kinerja ekonomi nasional tersebut merupakan salah satu faktor yang berpengaruh
terhadap dinamika perekonomian Gorontalo, dimana pada Tahun 2012 kinerja perekonomian
Gorontalo triwulan I-2012 tumbuh 8,47% (y.o.y) melambat dibandingkan triwulan IV tahun 2011
sebesar 8,91% (y.o.y). Angka pertumbuhan ekonomi dimaksud sesuai perkiraan Bank Indonesia
sebelumnya yang berada pada kisaran 8,0-8,5% (y.o.y). Di sisi permintaan, stagnasi konsumsi
rumah tangga mengakibatkan tertahannya pertumbuhan ekonomi selama triwulan laporan.
Sementara pertumbuhan komponen konsumsi pemerintah, investasi dan ekspor-impor
lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya. Dampak melemahnya kinerja sektor pertanian
menurunkan daya beli masyarakat kelompok petani, hal tersebut dikonfirmasi oleh Nilai Tukar
Petani yang terus melemah sejak Januari 2012. Disisi penawaran, perlambatan ekonomi
terutama didorong oleh melemahnya kinerja sektor pertanian, sektor listrik-gas-air bersih serta
sektor pengangkutan & komunikasi. Sektor pertanian pada triwulan I-2012 mengalami produksi
panen yang cukup baik, namun secara besaran pertumbuhan relatif lebih rendah dibandingkan
triwulan IV-2011.
Meskipun memasuki panen raya namun produksi jagung dan padi relatif menurun
dibandingkan panen raya tahun 2011 hal ini terkendala cuaca yang kurang kondusif. Sementara
itu penurunan sektor pengangkutan dan komunikasi pada triwulan laporan dirasakan pada sub
sektor angkutan darat dan sub sektor angkutan udara. Hal tersebut dikonfirmasi oleh hasil
laporan dealer tentang penjualan mobil yang menunjukkan bahwa angka penjualan rata-rata
mengalami penurunan. Melemahnya kinerja sub sektor angkutan darat diperkirakan juga sebagai
dampak dari kelangkaan BBM yang terjadi pada triwulan laporan di Gorontalo. Sementara itu
melemahnya sub sektor angkutan udara diperkirakan dampak dari rusaknya runway Bandara
Jalaluddin.
Berdasarkan potensi dan perkembangan tersebut, kedepan Provinsi Gorontalo diperkirakan
masih mampu berkembang sesuai dengan trend yang terjadi pada tahun ini dan tahun-tahun
sebelumnya.
BAB III - 17
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 3.7
Perkembangan Neraca Keuangan Pemerintah Provinsi Gorontalo 2007 – 2010
Rata-rata
No. Uraian 2007 2008 2009 2010 Pertumbuha
n (%)
1 Aset 885,602,898,683.68 1,048,897,809,518.02 1,159,447,579,520.49 1,251,730,011,904.69 12.31%
1.3.4 Jalan, irigasi dan jaringan 296,662,315,642.45 395,068,813,178.45 566,699,859,718.45 612,925,127,171.45 28.26%
kerugian daerah
2.1.6 Utang perhitungan pihak ke3 6,473,322,908.05 866,144,563.00 1,555,738,884.00 210,241,166.00 -31.16%
3.1.4 Dana yang harus disediakan (17,726,790,952.00) (35,788,792,429.00) (5,051,521,476.00) (7,038,468,767.40) 18.45%
jangka panjang
3.2.2 Diinvestasikan dalam aset tetap 674,710,990,675.79 862,132,107,105.45 1,028,507,925,011.45 1,098,076,890,630.45 17.95%
lainnya
BAB III - 18
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Berdasarkan tabel diatas jumlah aset untuk tahun 2007 sebesar Rp885,60 milyar dan pada
tahun 2010 sudah mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp1,25 trilyun. Pertumbuhan rata-rata
aset untuk periode 2007 sampai 2010 sebesar 12,31% dan dari total aset tahun 2010 sebagian
besar merupakan aset tetap sebesar Rp1,09 trilyun.
Jumlah kewajiban tahun 2007 sebesar Rp24,20 milyar dan pada tahun 2010 sudah
mengalami penurunan menjadi sebesar Rp7,24 milyar. Pertumbuhan rata-rata kewajiban untuk
periode 2007 sampai 2010 sebesar -6,93% dan dari total kewajiban tahun 2010 semuanya
merupakan kewajiban jangka pendek.
Jumlah ekuitas dana tahun 2007 sebesar Rp861,40 milyar dan pada tahun 2010 sudah
mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp1,24 trilyun. Pertumbuhan rata-rata ekuitas dana untuk
periode 2007 sampai 2010 sebesar 13,12%.
BAB III - 19
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 3.8
Perkembangan Neraca Keuangan Pemerintah Provinsi Gorontalo 2010 – 2011
Uraian Ref. 2011 2 0 1 0 *)
ASET 5.2.A
ASET LANCAR
Kas 66.021.098.841,64 91.613.625.626,76
Kas di Kas Daerah A.1) 65.741.874.593,64 91.005.218.012,01
Kas di Bendahara Pengeluaran A.2) 38.791.530,00 269.160.758,75
Kas di Bendahara Penerimaan A.3) 0,00 0,00
Kas di BLUD A.4) 240.432.718,00 339.246.856,00
Investasi Jangka Pendek 0,00 0,00
Investasi dalam Saham 0,00 0,00
Investasi dalam Obligasi 0,00 0,00
Piutang 7.210.435.156,00 3.890.045.189,00
Piutang Pajak Daerah A.5 7.210.435.156,00 3.890.045.189,00
Piutang Lain-lain 12.798.946.311,23 12.368.315.827,00
Piutang Bagian Lancar Penjualan Angsuran A.6) 82.000.000,00 85.900.000,00
Piutang Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi A.7) 4.603.071.946,07 4.565.095.207,00
Piutang Bagi Hasil Laba Usaha Perusahaan Daerah 0,00 0,00
Piutang Lainnya A.8) 8.113.874.365,16 7.717.320.620,00
Persediaan 1.526.954.093,00 1.768.024.390,00
Persediaan A.9) 1.526.954.093,00 1.768.024.390,00
Jumlah Aset Lancar 87.557.434.401,87 109.640.011.032,76
ASET TETAP
Tanah A.11) 111.402.828.827,87 97.011.465.285,87
Peralatan dan Mesin A.12) 113.938.457.844,33 106.896.234.487,33
Gedung dan Bangunan A.13) 268.143.466.112,80 241.413.229.902,80
Jalan, Irigasi dan Jaringan A.14) 718.099.396.717,45 612.925.127.171,45
Aset Tetap Lainnya A.15) 6.269.067.290,68 10.849.938.112,00
Konstruksi Dalam Pengerjaan A.16) 13.722.348.541,00 28.980.895.671,00
Akumulasi Penyusutan 0,00 0,00
Jumlah Aset Tetap 1.231.575.565.334,13 1.098.076.890.630,45
DANA CADANGAN
Dana Cadangan 0,00 0,00
Jumlah Dana Cadangan 0,00 0,00
ASET LAINNYA
Tagihan Penjualan Angsuran 0,00 0,00
Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah A.17) 618.402.958,89 648.347.661,96
Kemitraan dengan Pihak Ketiga A.18) 250.186.000,00 0,00
Aset Tak Berwujud A.19) 5.053.571.043,00 2.343.810.000,00
Aset Lain-Lain A.20) 7.383.574.121,00 8.361.921.342,00
Jumlah Aset Lainnya 13.305.734.122,89 11.354.079.003,96
JUMLAH ASET 1.357.720.159.509,90 1.251.730.011.903,69
KEWAJIBAN 5.2.B
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) B.1) 1.762.321.802,72 210.241.166,00
Utang Bunga 0,00 0,00
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 0,00 0,00
Utang Bagi Hasil Pajak ke Kabupaten/Kota B.2) 8.656.199.654,00 6.807.840.077,00
Utang Jangka Pendek Lainnya B.3) 230.628.690,40 230.628.690,40
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 10.649.150.147,12 7.248.709.933,40
BAB III - 20
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Analisis rasio likuiditas dan solvabilitas dapat dilihat dalam analisa current ratio yaitu
perbandingan antara aset lancar dengan kewajiban jangka pendek menunjukkan ratio 7,97 : 1,
artinya apabila kewajiban jangka pendek tersebut akan segera dilunasi tersedia dana Rp 7,97
untuk setiap Rp 1,00 Kewajiban Jangka Pendek. Sedangkan berdasarkan Quick Ratio yaitu
perbandingan antara saldo kas dengan kewajiban jangka Pendek menunjukkan ratio 5,96 : 1
yang artinya apabila kewajiban jangka pendek tersebut akan segera dilunasi tersedia dana Rp
5,96 untuk setiap Rp 1,00 kewajiban jangka pendek. Kondisi tersebut menunjukkan tingkat
likuiditas keuangan pemerintah daerah Provinsi Gorontalo sangat baik, atau dengan kata lain
kemampuan untuk melunasi utang jangka pendek tersedia cukup dana dari aset lancar bahkan
dari saldo kas atau SiLPA sekalipun.
Analisis rasio solvabilitas adalah untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah dalam
memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjang. Yang pertama dengan cara melihat total
hutang sebesar Rp10,64 miliar dibagi total aset sebesar Rp1,35 trilyun diperoleh presentase
sebesar 0,78%. Yang kedua menganalisis rasio hutang terhadap modal dengan membagi total
hutang yang bejumlah sebesar Rp10,64 miliar dibagi total ekuitas sebesar Rp1,35 trilyun
diperoleh prosentase 0,78%. Hasil tersebut dalam ukuran umum yang dipakai adalah 200% atau
2:1 yang berarti dua kali dari total utang dikatakan solvabel bila rasionya kurang dari 200%.
Dengan demikian berdasarkan analisis solvabilitas Pemerintah Provinsi Gorontalo mampu
memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjang.
BAB III - 21
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
pertumbuhan PAD dipengaruhi oleh pajak daerah yang diprediksi tumbuh dua kali dari tingkat
pertumbuhan ekonomi tahunan. Pada tahun 2010 tingkat pertumbuhan ekonomi diperkirakan
sebesar 7,50-8% sehingga PAD ditargetkan tumbuh sebesar 11%. Realisasi tahun 2010
menunjukkan target tersebut telah melampaui yaitu sebesar 29,72%. Pelampauan pertumbuhan
PAD melebihi tingkat pertumbuhan ekonomi tahunan disebabkan efektivitas pemungutan pajak
yang merupakan komponen terbesar dalam penerimaan PAD telah menggunakan sistem
informasi pajak kendaraan bermotor (SI-PAMOR) pada 3 unit UPTB/Samsat Badan Keuangan
Daerah yang terdiri dari UPTB/Samsat Kota Gorontalo-Kab.Bone Bolango, UPTB/Samsat Kab.
Gorontalo serta UPTB/Samsat Kab. Boalemo-Kab. Pohuwato.
Pada sisi belanja terdapat dua priode rencana belanja daerah yaitu pada APBD induk dan
APBD Perubahan. Kebijakan belanja daerah adalah berimbang antara pendapatan dengan
belanja. Selisih antara pendapatan dengan belanja ditutup dengan pembiayaan. Pada tahun
anggaran 2007 ratio belanja terhadap PDRB sebesar 12,48% dan pada tahun 2011 sebesar
11,77% terhadap PDRB dan pada tahun anggaran 2012 rasio belanja terhadap PDRB ADHB
diprediksi sebesar 10,89%.
BAB III - 22
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 3.9
Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Provinsi Gorontalo, 2009-2011
(Dalam Rp. Juta)
Total Belanja
Total Pengeluaran
untuk Pemenuhan
(Belanja + Pembiayaan Prosentase (%)
No. Uraian Kebutuhan
Pengeluaran) (Rp.)
Aparatur (Rp)
(a) (b) (a) / (b) x 100
1 Tahun Anggaran 2009 161,25 704,38 22,89
2 Tahun Anggaran 2010 187 632,14 29,58
3 Tahun Anggaran 2011 221,07 723,64 30,55
BAB III - 23
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Terkait dengan hal tersebut, dapat dijelaskan bahwa pada tahun RAPBD-P 2013 realisasi
SiLPA Tahun 2012 untuk pos penerimaan pembiayaan telah mencapai sebesar Rp101.11 Millyar,
sedangkan penerimaan pembiayaan dari penerimaan kembali investasi jangka pendek (deposito)
dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp.25.00 Millyar untuk investasi jangka pendek (deposito)
berdasarkan hasil evaluasi Kementerian Dalam Negeri tidak dianggarkan lagi. Sementara pada
pos pengeluaran pembiayaan dianggarkan penyertaan modal pada PT. Bank Sulut sebesar
Rp10.00 milyar. Penyertaan modal tersebut adalah dalam rangka optimalisasi APBD melalui
anggaran pembiayaan untuk penguatan PAD, juga sebagai penunjang perkembangan ekonomi
daerah.
Dalam RPJMD Tahun 2012-2017 perlu dihitung dan dianalisis pembiayaan daerah Provinsi
Gorontalo selama kurun dimaksud, antara lain dengan cara melihat kondisi pembiayaan selama
kurun waktu 2009-2011. Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dari pengaruh
kebijakan pembiayaan daerah pada tahun-tahun anggaran sebelumnya terhadap surplus/defisit
belanja daerah sebagai bahan untuk menentukan kebijakan pembiayaan dimasa datang dalam
rangka penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah.
Selama periode tersebut, analisis pembiayaan daerah pertama dilakukan melalui analisis
sumber penutup defisit riil. Analisis ini dilakukan untuk memberi gambaran masa lalu tentang
kebijakan anggaran untuk menutup defisit riil anggaran Pemerintah Daerah yang dapat dilihat
pada Tabel 3.10.
BAB III - 24
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 3.10
Penutup Defisit Riil Anggaran 2009-2010
2009 2010 2011
NO
Uraian (Rp) (Rp) (Rp)
Berdasarkan tabel analisis di atas, kemudian disusun tabel analisis untuk mengetahui
gambaran komposisi penutup defisit riil yang dapat dilihat dari komposisi Penutup Defisit Riil
Anggaran sebagaimana Tabel 3.11.
Tabel 3.11
Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran
Proporsi dari total defisit riil
No. Uraian 2009 2010 2011
(%) (%) (%)
0 0 0
3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang di Pisahkan
BAB III - 25
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Setelah diperoleh komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran dilakukan analisis realisasi sisa
lebih perhitungan anggaran, yang bertujuan untuk memberi gambaran tentang komposisi sisa
lebih perhitungan anggaran. Dengan mengetahui SILPA realisasi anggaran periode sebelumnya,
dapat diketahui kinerja APBD tahun sebelumnya yang lebih rasional dan terukur. Gambaran
masa lalu terkait komposisi realisasi anggaran SILPA Pemerintah Daerah dapat dilihat melalui
Tabel 3.12.
Tabel 3.12
Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
2009 2010 2011 Rata-rata
No. % dari % dari % dari pertumbuh
Uraian Rp SiLPA Rp SiLPA Rp SiLPA an*)
1. Jumlah SiLPA 64.319.849.013,94 91.371.905.511,01 64.258.435.214,92
2. Pelampauan penerimaan PAD 9.948.018.112,12 15,47 26.341.850.976,07 28,83 12.555.586.026,91 19,54 21,28
Pelampauan penerimaan dana
3. perimbangan (374.608.211,00) (0,58) 6.353.687.303,00 6,95 2.830.578.549,00 4,40 3,59
Pelampauan penerimaan lain-lain
4. pendapatan daerah yang sah - - (83.025.000,00) - - - -
Sisa penghematan belanja atau akibat
5. lainnya 56.860.598.802,82 88,40 58.770.855.856,00 64,32 49.121.825.811,00 76,44 76,39
8 Selisih Pembiayaan Netto (2.114.159.690,00) (3,29) (11.463.624) (0,01) (249.555.171,99) (0,39) (1,23)
Kewajiban kepada pihak ketiga sampai
dengan akhir tahun belum
1.555.738.884,00 2,42 210.241.166,00 0,23 1.762.321.802,72 2,74 1,80
7 terselesaikan
8 Kegiatan lanjutan 1.585.439.690,00 1,74 22.284.976.492,00 34,68 12,14
Selanjutnya dilakukan analisis sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan. Analisis
ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara riil sisa lebih pembiayaan anggaran yang
dapat digunakan dalam penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan Provinsi Gorontalo.
Analisis ini dapat dilihat pada Tabel 3.13.
Tabel 3.13
Sisa Lebih (riil) Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan
Pertumb
2009 2010 2011
% (+) % (+) uhan
No. Uraian (Rp) (Rp) (Rp) Rata2
1. Saldo kas neraca daerah 66.693.018.739,94 91.613.625.626,76 37,37 66.021.098.841,64 (27,94) 4,72
Dikurangi:
Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun
2. belum terselesaikan 882.990.036,00 882.990.036,00 - 1.762.321.802,72 99,59 49,79
BAB III - 26
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Berdasarkan tabel sisa lebih (riil) perhitungan anggaran diperoleh pertumbuhan rata-rata
sebesar -8,73%. Sesuai dengan pertumbuhan tersebut dan arahan Pemerintah Pusat, dalam hal
ini Kementerian Dalam Negeri menyangkut evaluasi terhadap APBD Pemerintah Daerah,
termasuk Provinsi Gorontalo, dimana Pemerintah Daerah diharuskan secara cermat dalam
melakukan prediksi terhadap pendapatan dan belanja daerah (antara lain penyerapan anggaran
belanja), sehingga diharapkan dapat mengurangi SiLPA dari tahun ketahun. Oleh sebab itu,
diambil kebijakan untuk mengurangi prosentase pertumbuhan rata-rata saldo kas neraca daerah
diharapkan menjadi negatif (-4,72%) pertahun, kewajiban kepada pihak ketiga sampai akhir
tahun belum terselesaikan menjadi negatif (-49,79), sedangkan kegiatan mengalami
pertumbuhan rata-rata yang tidak normal, sehingga tidak dapat dipergunakan untuk
memprediksi.
Pemerintah Provinsi untuk terus meningkatkan kinerja percepatan penyerapan anggaran,
sehingga diambil kebijakan untuk menurunkan pertumbuhan (prosentase) kegiatan lanjutaan
menjadi negatif (-10), yang dapat dilihat pada Tabel 3.14.
Tabel 3.14
Proyeksi Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran
Tingkat
pertumbuh Proyeksi
an
No Uraian 2012 (Rp)
2013 2014 2015 2016 2017
(%)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1. Saldo kas neraca daerah (data diolah) 66.021.098.841,64 (4,72) 53.947.789.362,86 44.254.740.180,24 36.430.157.686,81 30.087.690.839,82 24.929.319.834,33
Dikurangi:
Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan 663.742.093,72 -49,79
1. akhir tahun belum terselesaikan 333.246.004,23 167.313.329,05 84.003.258,03 42.175.643,74 21.175.189,71
BAB III - 27
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
habis, optimalisasi asset tidak sepenuhnya dapat dilaksanakan dengan baik oleh masing-masing
daerah (mengingat manajemen asset belum sepenuhnya berjalan dengan baik), apalagi jika
mengandalkan dari pinjaman.
Oleh karena itu jika pemerintah ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka perlu
adanya upaya untuk mendorong optimalisasi pajak melalui kegiatan ekstensifikasi dan
intensifikasi. Ekstensifikasi pajak yang dimaksud antara lain melalui perluasan basis pajak yang
ada. Dengan istilah lain ekstensifikasi dilakukan untuk ―mencari yang hilang‖ sedangkan
intensifikasi diilakukan untuk ―menggali yang tersembunyi‖. Namun ada suatu kondisi atau syarat
tertentu dalam pemungutan pajak yang baik, yaitu tidak menyebabkan biaya tinggi, efektif dan
efisien dan tidak mengganggu perekonomian (mobilitas penduduk, lalu lintas barang/jasa antar
daerah dan kegiatan perdagangan internasional).
Sementara itu dengan berlakunya Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2009 sebagai
perubahan atas Undang - Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah setidaknya akan lebih mendorong agar penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah
yang selama ini belum memadai dan memiliki peran yang relative kecil dapat lebih dioptimalkan
dan dapat memberikan kontribusi kepada pendapatan daerah yang lebih tinggi. Hal ini Nampak
dari munculnya beberapa jenis pajak baru yang sebelumnya merupakan pajak pusat dan saat ini
beralih menjadi pajak yang dipungut dan di kelola oleh Kabupaten/Kota, yaitu Pajak Bumi dan
Bangunan Sektor Pedesaan dan Perkotaan (sektor SKB) dan Bea Perolehan Hak Tanah dan
Bangunan.
Disamping itu perkembangan realisasi pendapatan daerah berhubungan dengan
perkembangan realisasi Pendapatan Negara, karena sebagian besar pendapatan daerah
bersumber dari dana transfer Pemerintah Pusat. Dalam periode 2005-2008 pendapatan negara
menunjukan adanya trend kenaikan dengan rata-rata pertumbuhan sebasar 25,6 persen.
Pertumbuhan tersebut terjadi baik pada penerimaan dalam negeri maupun hibah yang masing -
masing rata- rata tumbuh sebesar 25,6 persen dan 20, 9 persen. Secara lebih rinci dalam
periode 2005 – 2008, pertumbuhan penerimaan dalam negeri didukung oleh pertumbuhan
penerimaan perpajakan yang rata - rata tumbuh sebesar 23,8 persen dan Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) 29,7 persen. Peningkatan realisasi pendapatan negara dan hibah tersebut
sangat di pengaruhi oleh perkembangan kondisi makro ekonomi, faktor eksternal, dan
pelaksanaan kebijakan pemerintah selama periode 2005-2010.
Pendapatan negara mempunyai peran yang sangat penting sebagai sumber pendanaan
belanja negara dan pembangunan negara untuk pembangunan nasional. Realisasi pendapatan
negara dan hibah dalam tahun 2009 mencapai Rp 869,6 triliun. Dari pencapaian tersebut 73,8
persen diantaranya bersumber dari penerimaan perpajakan. Kontribusi tersebut lebih besar
apabila di bandingkan dengan perannya di tahun 2008 sebesar 67,1 persen. Namun demikian
BAB III - 28
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
secara nominal penerimaan perpajakan tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 2,6 persen
dibandikan dengan realisasi tahun 2008. Penurunan penerimaan perpajakan tersebut terutama di
sebabkan oleh terjadinya perlambatan kegiatan perekonomian sebagai dampak dari krisis
ekonomi dunia. Penurunan penerimaan perpajakan dalam tahun 2009 terutama berasal dari
penurunan penerimaan pajak perdagangan internasional sebesar 48,6 persen. Hal ini disebabkan
oleh terjadinya penurunan kegiatan ekspor dan import sebesar 9,7 persen dan 15 persen akibat
krisis keuangan global. Di samping itu, krisis keuangan global juga sejalan dengan penurunan
harga minyak di pasar internasional, yang pada gilirannya menyebabkan penurunan penerimaan
PPh migas sebesar 35 persen, sebaliknya penerimaan perpajakan non migas tahun 2009
mengalami kenaikan sebesar 4,4 persen. Peningkatan tersebut didukung oleh kebijakan
administrasi perpajakan, langkah- langkah intensifikasi dan eksentifikasi perpajakan yang
berkelanjutan
3.3.1 Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama
Anggaran belanja merupakan salah satu instrument kebijakan fiskal dan memainkan
peranan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan nasional maupun daerah, terutama
dalam meningkatkan dan memelihara kesejahteraan rakyat. Hal ini terutama karena besaran dan
komposisi anggaran belanja pemerintah, dalam operasi fiskal pemerintah, mempunyai dampak
yang signifikan pada permintaan agregat dan output nasional maupun daerah, serta
mempengaruhi alokasi sumber daya dalam perekonomian. Selain itu, peranan penting anggaran
belanja pemerintah dalam perekonomian, sebagai salah satu perangkat kebijakan fiskal, juga
berkaitan dengan ketiga fungsi utama anggaran belanja pemerintah, yaitu fungsi alokasi, fungsi
distribusi, dan fungsi stabilisasi.
Melalui pelaksanaan ketiga fungsi utama kebijakan fiskal tersebut, perencanaan dan
pengelolaan anggaran belanja pemerintah memainkan peranan yang sangat strategis dalam
memperbaiki dan meningkatkan kinerja ekonomi makro, serta mengatasi berbagai masalah-
masalah fundamental dalam perekonomian, seperti mendorong pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan; mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi khususnya stabilitas harga;
menciptakan dan memperluas lapangan kerja produktif untuk menurunkan tingkat
pengangguran; serta memperbaiki distribusi pendapatan dan mengatasi kemiskinan. Untuk itu
maka belanja daerah disusun dengan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada
pencapaian hasil dari input yang direncanakan.
Terkait dengan hal tersebut, maka untuk mendapatkan proyeksi belanja yang akan
digunakan sebagaimana yang dijelaskan diatas, terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap
realisasi pengeluaran wajib dan mengikat, dengan melakukan penyesuaian/penghitungan
BAB III - 29
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
kembali kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran pembiayaan yang tidak dapat dihindari
atau harus dibayar dalam suatu tahun anggaran.
Belanja periodik yang wajib dan mengikat adalah pengeluaran yang wajib dibayar serta
tidak dapat ditunda pembayarannya dan dibayar setiap tahun oleh Pemerintah Daerah seperti
gaji dan tunjangan pegawai serta anggota dewan, bunga, belanja jasa kantor, sewa kantor yang
telah ada kontrak jangka panjang atau belanja sejenis lainnya. Analisis Pengeluaran Wajib dan
Mengikat serta Prioritas Utama termasuk pertumbuhan rata-rata dari Tahun 2009-2011 dapat
dilihat pada Tabel 3.15.
Tabel 3.15
Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib, Mengikat serta Prioritas Utama
Tahun 2009-2011
Rata-rata
Pertumbuha
No Uraian 2009 2010 % Kenaikan 2011 % Kenaikan n
(Rp) (Rp) (Rp) (%)
3 Belanja Hibah (data diolah) 14.694.719.000,00 16.142.400.000,00 9,85 66.763.215.789,00 313,59 161,72
5 Belanja bagi hasil Kab/Kota 38.157.153.046,00 39.430.332.880,00 3,34 51.024.380.307,00 29,40 16,37
6 Bantuan Keuangan (data diolah) 8.554.797.400,00 7.544.143.432,93 (11,81) 8.098.192.000,00 7,34 -2,23
BAB III - 30
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Total pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama pada tabel diatas menjadi
dasar untuk menentukan kebutuhan anggaran belanja yang tidak dapat dihindari dan tidak dapat
ditunda dalam rangka penghitungan kapasitas riil keuangan daerah dan analisis kerangka
pendanaan.
Berdasarkan hal tersebut, dilakukan analisis proyeksi belanja daerah. Analisis ini bertujuan
untuk memperoleh gambaran kebutuhan belanja tidak langsung dan belanja langsung daerah
serta pengeluaran pembiayaan yang bersifat wajib dan mengikat serta prioritas utama. Analisis
dilakukan dengan proyeksi 5 (lima) tahun ke depan untuk penghitungan kerangka pendanaan
pembangunan daerah yag dapat dilihat pada Tabel 3.16.
BAB III - 31
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 3.16
Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib
dan Mengikat serta Prioritas Utama
Data Tahun Dasar Tingkat
pertumb Proyeksi
(Rp) uhan
No Uraian
2012 (%) 2013 2014 2015 2016 2017
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
A Belanja TidakLangsung 457.401.536.097,50 489.727.872.634,68 539.204.707.378,79 599.920.862.903,39 667.347.672.934,47 745.333.016.662,73
1 Belanja Pegawai 221.769.991.136,00 17,31 236.442.355.572,08 264.815.438.240,00 300.130.064.607,29 336.770.583.197,41 377.183.053.181,10
2 Belanja Subsidi 1.506.660.000,00 0,37 1.512.169.212,52 1.517.698.569,89 1.523.248.145,75 1.528.818.014,05 1.534.408.248,97
3 Belanja Hibah (data diolah) 149.015.338.187,00 1,30 150.952.537.583,43 152.914.920.572,02 154.902.814.539,45 156.916.551.128,47 158.956.466.293,14
4 Belanja Bansos 500.000.000,00 52,14 760.680.887,15 1.157.270.824,14 1.760.627.594,34 2.678.551.520,79 4.075.045.894,20
5 Belanja bagi hasil Kab/Kota 63.520.641.175,50 16,37 73.919.145.841,24 86.019.914.484,20 100.101.612.426,11 116.488.523.272,69 135.558.016.752,91
6 Bantuan Keuangan (data diolah) 16.088.905.599,00 31,40 21.140.983.538,26 27.779.464.688,56 36.502.495.590,44 47.964.645.801,07 63.026.026.292,42
7 Belanja Tidak Terduga (antisipasi bencana) 5.000.000.000,00 0,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00
B Belanja Langsung 23.758.400.685,00 25.937.865.836,51 28.354.081.526,30 31.037.293.390,38 34.022.093.701,33 37.348.091.554,49
Belanja honorarium PNS khusus untuk guru dan
1 3.282.000.000,00 17,21 3.846.832.200,00 4.508.872.021,62 5.284.848.896,54 6.194.371.391,64 7.260.422.708,14
tenaga medis. (hanya Guru)
2 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 3.074.400.000,00 13,70 3.495.538.910,11 3.974.366.468,94 4.518.785.010,16 5.137.779.348,64 5.841.565.061,40
Dari tabel diatas dapat dijelaskan antara lain bahwa, data pada tahun dasar 2012 diambil
berdasarkan laporan keuangan Pemerintah Provinsi Gorontalo setelah pemeriksaan BPK RI,
sedangkan persentase dari pertumbuhan pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama
pada belanja tidak langsung dan belanja langsung diambil perdasarkan data tiga tahun terakhir
yaitu 2009-2011.
Khusus untuk belanja hibah yaitu dana Bos, karena pada kurun waktu 2009 sampai dengan
2011 kebijakan Pemerintah Pusat dalam menyalurkan Dana Bos langsung kepada Kabupaten/
Kota, sehingga data prosentase pertumbuhan diolah dari hasil capaian realisasi Tahun 2012 dan
BAB III - 32
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
prediksi Tahun 2013 sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan RI yang terbaru, sedangkan
untuk belanja terduga akan dipersiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan apabila terjadi
bencana alam ataupun situasi dan keadaan yang tidak diinginkan. Demikian juga untuk belanja
honorarium PNS khusus untuk guru, data realisasi yang diperoleh hanya untuk tahun 2012 dan
tahun 2013, sehingga data prosentase pertumbuhan diolah dari hasil capaian realisasi Tahun
2011 dan realisasi Tahun 2012.
Tabel 3.17
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Untuk Mendanai Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo 2012-2017
Proyeksi (Rp. Milyar)
No Uraian
2012 2013 2014 2015 2016 2017
BAB III - 33
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Berdasarkan tabel tersebut, pendapatan daerah Tahun 2012 telah mencapai sebesar
Rp.933.169.935.457,83 dan pada tahun 2017 diharapkan menjadi sebesar
Rp.1.537.181.549.971,56. Pendapatan tersebut ditambah dengan sisa lebih riil perhitungan
anggaran, sehingga menghasilkan total penerimaan daerah Tahun 2012 sebesar
Rp.986.138.714.103,74 dan diharapkan mencapai sebesar Rp.1.554.244.102.226,41 pada Tahun
2013. Perlu dijelaskan bahwa analisis pendapatan diperoleh dari tahun 2008 sampai dengan
Tahun 2011, kemudian dilakukan analisis pertumbuhan berdasarkan tren kenaikan sepanjang
tahun dimaksud. Khusus untuk tahun 2012 diambil dari data realisasi laporan keuangan hasil
pemeriksaan BPK RI.
Realisasi dan prediksi total penerimaan ini sebagian akan digunakan untuk belanja dan
pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama. Selisihnya akan
menjadi kapasitas riil kemampuan keuangan daerah, dimana pada Tahun 2012 sebesar
Rp.493.978.777.321,24 dan diharapkan mencapai sebesar Rp.761.562.994.009,19 pada Tahun
2013.
Kapasitas riil tersebut nantinya akan dipergunakan untuk melaksanakan program prioritas I
dan II selama tahun 2012-2017 dan akan dijelaskan pada bagian selanjutnya. Selengkapnya
rencana penggunaan kapasitas riil Kemampuan keuangan Daerah Provinsi Gorontalo Tahun
2012-2017 dapat dilihat pada tabel 3.18.
BAB III - 34
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 3.18
Rencana penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan keuangan Daerah
Provinsi Gorontalo, 2012-2017
Proyeksi
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Kapasitas riil kemampuan
I keuangan 556.475.361.280,23 610.906.701.477,22 661.258.396.810,09 712.273.715.137,07 761.562.994.009,19
Rencana alokasi pengeluaran
prioritas I
Sesuai tabel tersebut penggunaan kapasitas riil kemampuan keuangan daerah akan
dialokasikan kepada rencana alokasi prioritas I dan II yang terdiri dari belanja langsung dan
pembentukan dana cadangan (Provinsi Gorontalo belum ada kebijakan tentang pembentukan
dana cadangan), seperti disajikan pada tabel 3.18.
Perlu dijelaskan bahwa total belanja langsung Tahun 2013 sebesar
Rp.524.838.433.379,44 dan diharapkan menjadi sebesar Rp.753.808.389.579,81 pada Tahun
BAB III - 35
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
2017 dialokasikan berdasarkan pada asumsi proporsi belanja sampai dengan semester I Tahun
2013 (asumsi RAPBD-P Tahun 2013), dimana proporsi belanja langsung direncanakan mencapai
sebesar 48,5% dari total penerimaan (tabel 3.18). Selanjutnya total belanja langsung tersebut
dikurangi dengan belanja langsung yang wajib dan mengikat serta prioritas utama dan
pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama, sehingga total rencana
pengeluaran prioritas I yang akan dialokasikan pada program/ kegiatan prioritas I pada Bab 8
yaitu, tahun 2013 sebesar Rp.488.900.567.542,93 dan direncanakan Tahun 2017 menjadi
sebesar Rp.706.460.298.025,32.
Total rencana pengeluaran prioritas I tersebut, akan menjadi dasar bagi Pemerintah
provinsi Gorontalo dalam melaksanakan program prioritas I yang merupakan prioritas dalam
rangka pembangunan daerah dengan tema atau program unggulan (dedicated) Kepala daerah
sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN dan amanat/kebijakan nasional yang definitif harus
dilaksanakan oleh daerah pada tahun rencana, termasuk untuk prioritas bidang pendidikan 20%
(duapuluh persen).
Program prioritas I harus berhubungan langsung dengan kepentingan publik, bersifat
monumental, berskala besar, dan memiliki kepentingan dan nilai manfaat yang tinggi,
memberikan dampak luas pada masyarakat dengan daya ungkit yang tinggi pada capaian
visi/misi daerah. Di samping itu, prioritas I juga diperuntukkan bagi prioritas belanja yang wajib
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Program prioritas I ini antara lain (terutama), diarahkan untuk rencana
pengembangan/pembangunan infrastruktur dasar dan percepatan pembangunan infrastruktur
strategis yang memiliki dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat gorontalo
antara lain Gorontalo Outer Ring Road (GORR), Kereta Api, Waduk dan pembangunan sarana
dan prasarana pelayanan kesehatan masyarakat berupa, rumah sakit Provinsi (Tahun jamak).
BAB III - 36
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Kemudian dikurangi dengan belanja tidak langsung yang wajib dan mengikat serta
prioritas utama, dimana Tahun 2013 diprediksi sebesar Rp.489.727.872.634,68 dan
direncanakan menjadi sebesar Rp.745.333.016.662,73 pada Tahun 2017, sehingga total rencana
pengeluaran prioritas II Tahun 2013 yang akan dialokasikan pada program prioritas II (Bab 8)
sebesar Rp.67.574.793.737,30 Tahun 2013 dan direncanakan menjadi sebesar
Rp.55.102.695.983,87 pada Tahun 2017.
Program prioritas II, merupakan program prioritas ditingkat SKPD sebagai penjabaran
dari analisis per urusan. Suatu prioritas II berhubungan dengan program/kegiatan unggulan
SKPD yang paling berdampak luas pada masing-masing segementasi masyarakat yang dilayani
sesuai dengan prioritas dan permasalahan yang dihadapi berhubungan dengan layanan dasar
serta tugas dan fungsi SKPD termasuk peningkatan kapasitas kelembagaan yang berhubungan
dengan itu.
Perlu dijelaskan bahwa prediksi belanja tidak langsung didasarkan pada asumsi proporsi
belanja sampai dengan semester I Tahun 2013 (asumsi RAPBD-P Tahun 2013, dimana belanja
tidak langsung diprediksi mencapai 51,5% terhadap total penerimaan daerah.
Total rupiah pada belanja prioritas tersebut menunjukkan total kapasitas riil keuangan
daerah yang telah dihitung pada bagian sebelumnya. Penetapan persentase masing-masing
prioritas bersifat indikatif sebagai panduan awal tim perumus dalam menetapkan pagu program
atau pagu SKPD.
BAB III - 37
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Agar pemanfaatan dana efisien dan efektif, dalam perencanaan anggaran perlu
memperhatikan dua hal yaitu: (1) tujuan, sasaran, hasil, manfaat dan indikator kinerja perlu
ditetapkan secara jelas, (2) Penetapan prioritas kegiatan, perhitungan beban kerja dan
penetapan harga satuan harus dilakukan secara efektif.
BAB III - 38
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB IV
ANALISA ISU – ISU STRATEGIS
BAB IV - 1
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB IV - 2
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB IV - 3
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
16. Pemanfaatan dan pelestarian Sumber Daya Air Sungai belum dilaksanakan secara
optmal.
17. Belum terbangunnya tempat pemprosesan sampah secara keseluruhan maupun
belum optimalnya pemanfaatan TPA yang sudah terbangun.
18. Tertib pelaksanaan usaha jasa konstruksi.
19. Kurangnya tenaga kerja jasa konstruksi yang bersertifikasi dan terakreditasi.
BAB IV - 4
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB IV - 5
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB IV - 6
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
8. Belum berkembangnya iklim usaha yang lebih berpihak kepada Koperasi dan
UMKM.
BAB IV - 7
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB IV - 8
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB IV - 9
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB IV - 10
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB IV - 11
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB IV - 12
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
8. Rendahnya kemampuan pelaku usaha dalam mengakses pasar luar negeri, baik
dari sisi kuantitas dan kualitas produk, promosi dan pemasaran (termasuk market
intelegent), kapasitas usaha, dan permodalan sehingga belum mampu
mengakselerasi peningkatan ekspor komoditi unggulan daerah.
BAB IV - 13
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
4. Peralatan dan cara kerja masih sederhana, sehingga kuantitas dan kualitas
produksi yang dihasilkan rendah.
5. Keterbatasan bahan baku industri kecil khususnya industri sulaman Karawo.
6. Kawasan industri belum berjalan sebagaimana yang diharapkan untuk menjadi
salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi daerah.
7. Agroindustri yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi komoditas-
komoditas unggulan belum berkembang sebagaimana yang diharapkan.
8. Industri pengolahan yang ada belum variatif dan inovatif.
9. Investor belum ada yang serius untuk membuka suatu kawasan industri
pengolahan
10. Masih rendahnya kualitas manajemen pengelolaan industri kecil menengah di
daerah.
11. Masih rendahnya kualitas SDM industri kecil menengah dalam hal skill,
manajemen usaha dan akses terhadap permodalan.
12. Rendahnya produktivitas dan pemasaran produk IKM, baik pasar lokal, regional,
nasional dan internasional.
13. Belum berkembangnya sentra dan kluster industri di daerah, yang
mengakibatkan jumlah dan investasi dibidang industri rendah.
BAB IV - 14
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
4.2.1. Kerjasama
Sebagaimana diamanatkan dalam UU 32 tahun 2004 tentang otonomi
daerah dimana setiap daerah dapat melakukan kerja sama baik itu kerjasama
antar daerah, regional dan internasional dalam penyelenggaraan tugas-tugas
umum pemerintahan maupun dalam pembangunan daerah. Menyikapi hal ini,
Pemerintah Provinsi Gorontalo terus berupaya mendorong dan mengembangkan
berbagai kerjasama dengan berbagai pemerintahan daerah maupun pihak ketiga
termasuk dengan lembaga perwakilan donor. Kerjasama pembangunan ini
diharapkan memberikan multiplier effect terhadap gerak dan pertumbuhan
ekonomi Gorontalo.
BAB IV - 15
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB IV - 16
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
yang terdiri dari satu kawasan suaka alam laut, tiga suaka margasatwa, tujuh
cagar dan satu taman nasional serta satu taman nasional laut (PP No. 26 Tahun
2008). Perairan Teluk Tomini di Provinsi Gorontalo memiliki panjang garis pantai
sepanjang
438,1 km dengan potensi sumberdaya perikanan tangkap WPP RI Teluk Tomini
s/d Laut Seram mencapai 595.630 Ton/tahun. Dan berdasarkan 11 lokasi yang
menjadi pusat pengembangan ekonomi kelautan, perairan teluk tomini menjadi
pusat pengembangan aquaculture/pengembangan budidaya perikanan, (sumber :
KKP-RI tahun 2011)
Pada tahun 2007-2008 dilakukan pemantauan kualitas lingkungan pesisir
laut bersama tiga pusat lingkungan (UNSRAT, UNG dan UNTAD) di sekitar
pelabuhan, wisata bahari, terumbu karang, mangrove dan padang lamun serta
pada kondisi lahan daratan yang mempengaruhi teluk yakni kondisi tutupan
lahan di daerah aliran sungai (DAS). Hasilnya menunjukkan bahwa kondisi dan
aset kawasan Teluk Tomini telah rusak dan tercemar kecuali yang masih cukup
terjaga adalah kawasan laut Gorontalo. Berdasarkan Kesepakatan Bersama
antara 3 (tiga) Gubernur dengan Nomor : 660/05/BLHD-G-ST/2009, Nomor
100/1186/SEKR-BLH, dan Nomor 06/HKM-NK/V/2009 Tanggal 13 Mei 2009,
dimana menyepakati 4 (empat) kesepakatan pengelolaan kawasan Teluk Tomini
yaitu:
1. Rencana strategis pengelolaan Teluk Tomini secara terpadu dan berkelanjutan
sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah.
2. Pelaksanaan pengelolaan Teluk Tomini secara terpadu dan berkelanjutan untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan menerapkan strategi pengelolaan
secara konsisten dan konsekuen.
3. Pelaksanaan pengelolaan Teluk Tomini secara terpadu dan berkelanjutan untuk
melaksanakan koordinasi, integrasi, sinergitas program/kegiatan, dan evaluasi
bersama.
4. Peningkatan alokasi anggaran untuk pengelolaan Teluk Tomini secara terpadu dan
berkelanjutan melalui APBD ketiga provinsi, APBD kabupaten/kota, dukungan APBN,
penganggaran dunia usaha, masyarakat serta kerjasama internasional.
5. Hal-hal yang lebih teknis akan disusun kesepakatan bersama oleh badan/dinas
terkait dan perguruan tinggi di ketiga provinsi.
Dari 5 butir kesepakatan pengelolaan Teluk Tomini, maka objek kerjasama
pengelolaan Teluk Tomini meliputi : kegiatan pengawasan dan pengendalian ;
penelitian dan pengembangan; pemanfaatan dan pelestarian; pengembangan
BAB IV - 17
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB IV - 18
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB IV - 19
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB IV - 20
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
c. Program Building Better Budget For Women and The Poor (B3WP)
Program Building Better Budget for Women and the Poor (B3WP)
beroperasi di Wilayah Pemerintahan Kabupaten Gorontalo dan Pemerintahan
Provinsi Gorontalo selama 4 tahun dari Tahun 2011 s/d 2014 yang bertujuan agar
Pemerintah Daerah di Provinsi dan Kab Gorontalo melaksanakan perubahan
kebijakan dan meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran yang
responsif gender dan pro poor, sehingga dapat meningkatan kapasitas koalisi
ormas dan pemerintah daerah serta DPRD Provinsi & Kab Gorontalo secara
berkelanjutan mewujudkan pelaksanaan kebijakan perencanaan & penganggaran
yang responsif gender dan pro poor.
Kerjasama pembangunan dengan pemerintah daerah lainnya
menunjukkan kinerja yang berbeda-beda. Selang tahun 2009 s/d 2010, kerjasama
dengan Pemerintah Provinsi Lainnya sebagian besar inisiatif kerjasama
pembangunan yang ditandatangani telah diimplementasikan di lapangan
sebagaimana tabel 4.1 dan 4.2.
Tabel 4.1
Realisasi Kerjasama Pembangunan antar Daerah Tahun 2009
Jlh Status Kerjasama Pembangunan
No. Pemprov/Pemkab/Pemkot Sdh Ada Dalam
MoU % % Pending %
Realisasi Proses
1 Pemrov Sulawesi Tengah 1 1 100 0 0 0 0
2 Pemrov Sulawesi Utara 1 1 100 0 0 0 0
3 Pemrov Jawa Tengah 1 1 100 0 0 0 0
4 Pemrov Jawa Barat 1 1 100 0 0 0 0
5 Pemrov Bali 1 0 0 0 0 1 100
6 Pemkab Pohuwato 1 1 100 0 0 0 0
Prov. Gorontalo, Kab/Kota Se-
7 6 6 100 0 0 0 0
Provinsi Gorontalo
TOTAL 12 11 91,67 0 - 1 8,33
Sumber : Data LKPJ Lima Tahunan 2007-2011 (Diolah)
BAB IV - 21
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 4.2
Realisasi Kerjasama Pembangunan antar Daerah Tahun 2010
Status Kerjasama Pembangunan
Pemprov/Pemkab/ Jlh
No. Sdh Ada Dalam
Pemkot MoU % % Pending %
Realisasi Proses
PemKot/PemKab
1 Gorontalo 2 2 100 0 0 0 0
2 Provinsi Banten 1 1 100 0 0 0 0
3 Pemrov Jawa Barat 1 1 100 0 0 0 0
4 Pemrov Jawa Tengah 1 1 100 0 0 0 0
5 Pemrov Jawa Timur 1 0 0 1 100 0 0
6 Provinsi DIY 1 0 0 1 100 0 0
7 Provinsi Bali 1 0 0 1 100 0 0
8 Provinsi NTB 1 1 100 0 0 0 0
9 Pemkab Pohuwato 5 5 100 0 0 0 0
10 Pemkab Bone Bolango 5 5 100 0 0 0 0
TOTAL 19 16 84,21 3 15,79 0 0
Sumber : Data LKPJ Lima Tahunan 2007-2011 (Diolah)
BAB IV - 22
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
3. Globalisasi Informasi
Peningkatan teknologi informasi menuntut kemampuan lebih untuk dapat
mengambil manfaat dari derasnya arus globalisasi sehingga diperlukan mutu modal
manusia. Disisi lain diperlukan filterisasi dari setiap pengaruh budaya asing yang tidak
sesuai dengan norma sehingga dapat mencegah pengaruh negative dari globalisasi
informasi.
4. Otonomi Daerah dari Sentralistik menuju Desentralistik
Berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang diubah dengan Undang–
Undang Nomor 32 Tahun 2004 menuntut daerah untuk lebih mandiri dalam
pengelolaan kekayaan dan pemerintahan daerahnya masing-masing. Untuk itu
diperlukan pelaksanaan pembangunan daerah yang terintegrasi, bersinergi, efisien
dan menjamin terkelolanya sumberdaya alam secara maksimal dalam rangka
pemerataan, keadilan sosial yang memperkuat sendi-sendi kehidupan berbangsa dan
bernegara dalam NKRI.
5. Fluktuasi Harga Minyak Dunia
BBM adalah suatu variabel yang sangat penting dari ukuran sebuah kesejahteraan
rakyat. Kebijakan terkait BBM adalah sebuah kebijakan yang luar biasa penting dan
bias berefek domino apabila tidak ditimbang dengan sebaik-baiknya. Dinamika atau
fluktuasi harga minyak dunia yang kemudian berimbas pada harga BBM domestic.
Atas dasar itu, aspek sosial dan sosiologis kemudian menjadi hal yang patut
dipertimbangkan atas kenaikan harga BBM. Aspek sosial dan sosiologis menyangkut
ranah masyarakat secara luas dengan tanpa menafikan aspek-aspek minoritas dari
masyarakat itu sendiri.
Melihat dampak kenaikan harga BBM dari perspektif ekonomi, kita akan
berhadapan dengan ekonomi makro dan ekonomi mikro. Dari ekonomi makro,
kenaikan harga BBM ini akan menyebabkan inflasi yang memicu penurunan nilai tukar
rupiah. Penurunan riil ini akan menyebabkan daya beli masyarakat berkurang,
terutama masyarakat kelas bawah. Golongan ini akan sangat kesulitan dalam
menghadapi kenaikan BBM, terutama atas dampak langsungnya terhadap kebutuhan
pokok.
BAB IV - 23
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB IV - 24
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB IV - 25
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
bahkan melebihi daerah lainnya, tentunya dengan tidak melupakan aspek gender dalam
setiap proses pembangunan sebagaimana dimaksud diatas.
Kondisi lainnya adalah jumlah masyarakat miskin masih tinggi, masih berada di
atas rata-rata nasional. Pada tahun 2010 sebaran kemiskinan menurut kabupaten/kota,
menurut jumlah penduduk miskin terbanyak berada di Kabupaten Gorontalo sebesar
66.939 jiwa atau sebesar 31,89 persen sedangkan jumlah penduduk miskin yang
terendah berada di Kota Gorontalo sebanyak 9.883 jiwa atau sebesar 4,70 persen dari
total penduduk miskin yang ada di Provinsi Gorontalo. Jumlah penduduk miskin terakhir
pada kondisi Desember 2010 berjumlah 209.886 jiwa (23,19 persen) dari seluruh
jumlah penduduk Gorontalo pada tahun yang sama sebesar 1,040,164 Jiwa.
BAB IV - 26
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB IV - 27
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB IV - 28
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB IV - 29
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1. Visi
Visi dan Misi dalam RPJMD Provinsi Gorontalo tahun 2012 – 2017 harus sejalan
dengan Visi dan Misi yang disampaikan pada saat kampanye Pemilihan Kepala Daerah. Visi
dan Misi tersebut akan menjadi dasar penyusunan kebijakan dan program kegiatan
pembangunan untuk periode 2012-2017. Untuk itu Gubenrur dan Wakil Gubenrur terpilih
menetapkan Visi Pembanguan Daerah Provinsi Gorontalo sebagai berikut ”Terwujudnya
Percepatan Pembangunan Berbagai Bidang serta Peningkatan Ekonomi
Masyarakat yang Berkeadilan di Provinsi Gorontalo”. Visi ini menjadi bingkai utama
atau frame strategis seluruh stakeholder dalam akselerasi pembangunan di Gorontalo 5
tahun ke depan sebagai amanah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pernyataan visi di atas mengandung 2 (dua) unsur penting yaitu pertama,
”Mewujudkan Percepatan Pembangunan di berbagai bidang“. Aspek ini merupakan
target kinerja aksi pemerintah daerah untuk melaksanakan pembangunan daerah dalam
konteks pemerataan melalui optimalisasi segala sumber daya yang ada. Artinya, semua
pihak harus lebih berinovasi, sekaligus membangun sinkronisasi antar daerah
Kabupaten/Kota untuk mendorong akselerasi pembangunan daerah. Kedua, “Peningkatan
Ekonomi Masyarakat Yang Berkeadilan“. Merupakan suatu tindakan yang
mengedepankan produktivitas dan nilai tambah bagi masyarakat, dengan menyediakan
tuntutan kebutuhan dasar, membangkitkan etos kerja wirausaha, meningkatkan kinerja
sektor unggulan daerah, meningkatkan laju investasi, mengurangi pengangguran, serta
peningkatan infrastruktur ekonomi. Semua ini diharapkan akan bermuara pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat Provinsi Gorontalo.
Perwujudan visi RPJMD adalah :
1. Peningkatan Angka IPM (HDI)
2. Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi
3. Pemerataan Pendapatan (Indeks Gini)
4. Penurunan Angka Kemiskinan
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan SKPD dan Peningkatan Kualitas Tata Kelola
Pemerintahan (Good Governance)
Seluruh perwujudan visi tersebut dijabarkan didalam penetapan indikator kinerja di
RPJMD serta Renstra SKPD.
BAB V - 1
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
5.2. Misi
Untuk pencapaian visi daerah selang 5 tahun ke depan, maka misi yang diemban
pemerintah daerah adalah :
a. Memfokuskan peningkatan ekonomi atas dasar optimalisasi pemanfaatan potensi
kewilayahan, mendorong laju investasi, percepatan pembangunan infrastruktur
pedesaan, sekaligus mengembangkan potensi unggulan dengan mengakselerasi secara
cerdas terhadap pencapaian kesejahteraan rakyat.
b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pendekatan kesesuaian keahlian
serta pemenuhan mutu kualitas penyelenggaraan Pendidikan dan Kesehatan.
c. Mengembangkan manajemen pengelolaan potensi sumber daya Perikanan dan
Kelautan, Pertanian, Peternakan, kehutanan, Perkebunan dan Pariwisata yang lebih
baik, saling terintegrasi serta lestari demi kepentingan kemakmuran masyarakat serta
memelihara dan melestarikan danau limboto sebagai sumber persediaan air bersih,
untuk pengembangan perikanan air tawar dan daerah pariwisata dan meningkatkan
pengelolaan DAS sebagai wujud memelihara linkungan (pro Green).
d. mengembangkan nilai-nilai religi, dalam kehidupan bermasyarakat yang rukun penuh
kesejukan sekaligus memelihara dan melestarikan keragaman budaya dan adat istiadat.
Serta memperkuat peran Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan terhadap anak,
termasuk issue kesetaraan Gender dalam Pembangunan.
e. Menciptakan sinergitas diantara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah
Kabupaten/Kota di Gorontalo dalam kaidah otonomi daerah sekaligus untuk
meningkatkan kinerja pelayanan public, menurunkan angka kemiskinan serta
menjalankan sistem tata pemerintahan yang baik dalam rangka reformasi birokrasi.
Misi Pertama diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan dalam hal
peningkatan pertumbuhan ekonomi (pro-growth) pencapaian peningkatan produktivitas
ekonomi masyarakats serta laju investasi yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing
daerak Kabupaten/Kota sehingga rakyat Provinsi Gorontalo lebih cepat keluar dari belenggu
kemiskinan, pengangguran, minimnya sandang, pangan dan papan, sekaligus pemenuhan
keterbatsan infrastruktur dasar Jalan, Jembatan, Air Bersih, Listrik yang selama nini
dikeluhkan oleh khususnya masyarakat pedesaan.
Misi pertama ini juga termasuk menindaklanjuti agenda sektor unggulan daerah
berupa Konsep Agropolitan dimana jagung sebagai “Branding Gorontalo” yang
diintegrasikan melalui Pengelolaan Peternakan Sapi, sekaligus meningkatkan manajemen
Pertanian dan Perkebunan dengan pola One Village One Production, serta pengembangan
intergrate farming sehingga secara nyata dapat meningkatkan kemakmuran rakyat.
Disamping itu hal yang didorong berupa membangkitkan industri dan usaha kecil
menengah, koperasi, kepariwisataan dan kemudahan dalam akses permodalan diantaranya
melalui Kredit Usaha Rakyat yang mudah serta tidak berbelit-belit (pro-poor).
BAB V - 2
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB V - 3
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
Tabel 5.1
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Provinsi Gorontalo
Visi : ”Terwujudnya Percepatan Pembangunan Berbagai Bidang serta Peningkatan
Ekonomi Masyarakat yang Berkeadilan di Provinsi Gorontalo”
9. Membangun Kemandirian
Desa
10. Meningkat dan
berkembangnya Infrastruktur
Desa
2. Meningkatkan kualitas 1. Meningkatkan 1. Meningkatnya kualitas
sumberdaya manusia melalui Kualitas pendidikan
pendekatan kesesuaian keahlian Pendidikan 2. Memfasilitasi PAUD bagi
serta pemenuhan mutu kwalitas seluruh Anak Usia Dini
penyelenggaraan pendidikan dan 3. Memfasilitasi Wajib Belajar
BAB V - 4
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB V - 5
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
5. Terwujudnya pengelolaan
lingkungan hidup
6. Peningkatan pengelolaan
Sisa Hasil Pertanian (Zero
Waste) untuk produk-produk
yang mempunyai nilai tambah
tinggi
4. Mengembangkan nilai-nilai religi, Meningkatkan 1. Meningkatnya kemauan dan
dalam kehidupan beragama yang Kesejahteraan Sosial kemampuan individu, keluarga,
rukun penuh kesejukan sekaligus Masyarakat kelompok dan masyarakat
memelihara keragaman budaya.
khususnya khususnya PMKS dalam
Serta memperkuat peran
Penyandang Masalah memenuhi kebutuhan
pemberdayaan perempuan,
Kesejahteraan Sosial dasarnya.
perlindungan terhadap anak,
termasuk issue kesetaraan gender
(PMKS). 2. Meningkatkan peran serta
dalam pembangunan masyarakat dalam
pembangunan kesejahteraan
sosial
BAB V - 6
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB V - 7
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
5.3.2.Sasaran Pembangunan
Dalam mewujudkan tujuan pembangunan, Provinsi Gorontalo menetapkan sasaran-
sasaran pokok pembangunan berdasarkan pada kebutuhan untuk dilaksanakan dalam
bentuk :
1. Terwujudnya pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah
2. Meningkatnya Kinerja Ekspor Komoditi Unggulan Daerah dan Diversikasi Komoditi
lainnya.
3. Terciptanya Laju Investasi
4. Meningkatnya Pendapatan Perkapita masyarakat yang berkeadilan
5. Terwujudnya pertumbuhan Usaha Koperasi dan UKM
6. Meningkatnya lapangan kerja
7. Meningkatnya Infrastruktur Daerah
8. Meningkat dan berkembangnya Jalan Akses ke pusat-pusat produksi.
9. Membangun Kemandirian Desa
10. Meningkat dan berkembangnya Infrastruktur Desa
11. Meningkatnya kualitas pendidikan
12. Memfasilitasi PAUD bagi seluruh Anak Usia Dini
13. Memfasilitasi Wajib Belajar (WAJAR) 12 Tahun dan Paket A, B dan C
14. Mengembangkan Pendidikan Non Formal
15. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat
16. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dan tidak menular
17. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka
mengurangi risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk,
terutama penduduk miskin
18. Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada rumah tangga
19. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan di daerah tertinggal, terpencil,
perbatasan dan kepulauan (DTPK)
20. Seluruh kabupaten/Kota melaksanakan standar pelayanan minimal (SPM)
21. Peningkatan pengelolaan sumber daya alam
22. Terwujudnya Kawaasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT) Bidang Pertanian dan
Perikanan
23. Terwujudnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)/ KAPET Gopandang
24. Meningkatnya produktivitas hasil pertanian dan perikanan
25. Terwujudnya pengelolaan lingkungan hidup
26. Peningkatan pengelolaan Sisa Hasil Pertanian (Zero Waste) untuk produk-produk
yang mempunyai nilai tambah tinggi
27. Meningkatnya kemauan dan kemampuan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat khususnya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dalam
memenuhi kebutuhan dasarnya.
BAB V - 8
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB V - 9
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB V - 10
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Dalam sebuah perencanaan pembangunan yang efektif dan komprehensif strategi dan
arah kebijakan merupakan pijakan dalam merumuskan langkah – langkah yang akan dilakukan
kedepan. Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2012-2017 Provinsi
Gorontalo telah ditetapkan Visi Pemerintah Provinsi Gorontalo “Terwujudnya Percepatan
Pembangunan Berbagai Bidang Serta Peningkatan Ekonomi Masyarakat Yang
Berkeadilan Di Provinsi Gorontalo”
Arah kebijakan pembangunan Provinsi Gorontalo untuk lima tahun kedepan
diprioritaskan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat dengan menitikberatkan pada
penyediaan layanan dasar yang memadai dengan menggratiskan biaya kesehatan dan
pendidikan bagi masyarakat miskin, menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan dan
pemerataan pembangunan dengan mempertimbangkan sumberdaya alam yang tersedia dan
lingkungan, menyelenggarakan reformasi birokrasi, berdasarkan prinsip Good governance dan
clean governance, melaksanakan upaya percepatan pembangunan melalui pengembangan
sektor riil, mendorong percepatan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, listrik, irigasi
(Waduk), dan air bersih, menciptakan harmonisasi pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota dan
meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pembangunan dengan membangun kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah. Arah Kebijakan pembangunan Provinsi Gorontalo juga
merupakan derivasi dari arah kebijakan pembangunan nasional RPJM 2010-2014 dengan tetap
mempertimbangkan potensi sumberdaya di daerah.
Berdasarkan visi, misi, serta tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan maka upaya
pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan strategi dan
arah kebijakan. Strategi dan arah kebijakan berdasarkan masing-masing misi sebagaimana
terlihat pada tabel 6.1
BAB VI - 1
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB VI - 2
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VI - 1
Visi : Terwujudnya Percepatan Pembangunan Berbagai Bidang Serta Peningkatan Ekonomi Masyarakat Yang Berkeadilan Di Provinsi Gorontalo
1 2 2 3 4
Misi I : Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi Kewilayahan, Mendorong Laju Investasi, Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pedesaan
Sekaligus Mengembangkan Potensi Unggulan Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraan Rakyat.
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi Terwujudnya pertumbuhan ekonomi dan daya 1. Meningkatkan Kerjasama investasi - Mengupayakan iklim investasi yang kondusif
daerah saing daerah
- Mendorong kerjasama yang konkrit dalam
meningkatkan investasi.
- Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana
yang meningkatkan minat investasi.
- Meningkatkan koordinasi dalam pengembangan
investasi baik ditingkat regional dan nasional.
2. Peningkatan realisasi investasi baik PMDN, - Menciptakan sistem kemudahan investasi
PMA dan Swasta murni
Meningkatnya Kinerja Ekspor Komoditi 3. Perdagangan Antar Pulau - Mendorong peningkatan perdagangan barang dan
Unggulan Daerah dan Diversikasi Komoditi jasa antar pulau dan ekspor
lainnya.
Terciptanya Laju Investasi 4. Menekan laju inflasi - Meningkatkan kelancaran arus dan distribusi
barang/jasa di daerah
Meningkatnya Pendapatan Perkapita 5. Meningkatkan pembiayaan pembangunan - Mendorong peningkatan APBD
masyarakat yang berkeadilan daerah
6. Mengembangkan Pariwisata Daerah - Mengembangkan 8 obyek wisata unggulan
Terwujudnya pertumbuhan Usaha Koperasi dan 7. Mengembangkan IKM, UMKM dan Koperasi - Mendorong berkembangnya IKM, UMKM dan
UKM Koperasi
Meningkatnya lapangan kerja 8. Menurunkan angka pengangguran terbuka - Mengupayakan peningkatan lapangan kerja baru
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VI - 2
NO. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1 2 2 3 4
Misi II : Memfokuskan
Meningkatkan Peningkatan
kualitas sumberdaya
Ekonomimanusia
Atas Dasar
melalui
Optimalisasi
pendekatan
Potensi
kesesuaian
Kewilayahan,
keahlian
Mendorong
serta pemenuhan
Laju Investasi,
mutu kwalitas
Percepatan
penyelenggaraan
Pembangunan Infrastruktur
pendidikan dan
Pedesaan
kesehatan
Sekaligus Mengembangkan Potensi Unggulan Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraan Rakyat.
1. Meningkatkan kualitas Pendidikan Meningkatnya kualitas pendidikan Peningkatan kualitas pendidikan - Meningkatkan pemerataan dan mutu serta
pemerataan akses penyelenggaraan PAUD.
Memfasilitasi PAUD bagi seluruh Anak Usia Dini - Meningkatkan kapasitas dan
aksesibilitas infrastuktur dalam pelayanan publik
Memfasilitasi Wajib Belajar (WAJAR) 12 Tahun - Mengupayakan pendidikan gratis
dan Paket A, B dan C
Mengembangkan Pendidikan Non Formal - Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan
daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan
pendidikan menengah
- Mendorong peningkatan mutu Pendidikan
- Mendorong peningkatan pendidikan luar sekolah
(pendidikan informal)
- Meningkatkan standar mutu
kurikulum pendidikan yang terkini, berbudaya,
agamis dan anti narkoba dalam rangka
membentuk SDM
berkarakter unggul.
Peningkatan sarana prasaran
pendidikan
Peningkatan status sekolah (SSN, SBI dan ISO
9000)
- Meningkatkan kuantitas dan
kualitas tenaga pendidik bersertifikasi
- Menyelenggarakan dan
meningkatkan pembelajraan berbasis penelitian
pada semua jenjang pendidikan
- Melestarikan penuntasan wajib belajar 9 tahun dan
mengembangkan wajib belajar 12 tahun secara
merata terutama di wilayah pedesaan dan
perbatasan dengan daerah lain
- Mendorong percepatan alih status penegerian
melalui pemenuhan sarana prasarana, kualifikasi
dosen, dan layanan akademik
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VI - 3
NO. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1 2 2 3 4
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi Kewilayahan, Mendorong Laju Investasi, Percepatan Pembangunan
- Memperluas aksesInfrastruktur
pendidikan Pedesaan
Sekaligus Mengembangkan Potensi Unggulan Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian KesejahteraanMeningkatkan
Rakyat. pemerataan, mutu, relevansi dan
-
daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan
pendidikan dasar.
- Terjaminnya kepastian memperoleh layanan
pendidikan dasar dan berkesataraan di semua
kab./Kota
Mendorong pelaksanaan kompetisi/lomba secara
berjenjang
- Mengoptimalkan peran PPLP/Training center
2. Meningkatkan derajat Kesehatan Meningkatnya status kesehatan dan gizi Meningkatkan pelayanan kesehatan yang - Peningkatan Kesehatan Ibu, Bayi, Balita dan KB
masyarakat masyarakat merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan,
serta berbasis bukti, dengan mengutamakan
pada upaya promotif dan preventif
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VI - 4
NO. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1 2 2 3 4
Misi III : Memfokuskan
Mengembangkan Peningkatan
manajemen Ekonomi
pengelolaan
Atas Dasar
potensi
Optimalisasi
sumberdayaPotensi
kelautan,
Kewilayahan,
pertanian,Mendorong
peternakan,
Laju
kehutanan,
Investasi,danau
Percepatan
limboto
Pembangunan
dan potensi lingkungan
Infrastruktur
lainnya
Pedesaan
yang lebih
Sekaligus
baik, saling
Mengembangkan
terintegrasi serta
Potensi
lestariUnggulan
demi kepentingan
Dengan Mengakselerasi
kemakmuran rakyat.
Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraan Rakyat.
1. Mengelola sumber daya alam dan Peningkatan pengelolaan sumber daya alam Peningkatan pengelolaan sumberdaya alam - Mendorong peningkatan produksi dan produktifitas
lingkungan hidup untuk kemakmuran perikanan dan kelautan, Pertanian, Peternakan &
masyarakat Perkebunan dan Kehutanan
Terwujudnya Kawaasan Strategis Cepat Peningkatan pengelolaan lingkungan hidup - Melakukan upaya untuk mengurangi pengrusakan
Tumbuh (KSCT) Bidang Pertanian dan kawasan hutan.
Perikanan
Terwujudnya Kawasan Ekonomi Khusus - Mengupayakan penyelamatan danau limboto.
(KEK)/KAPET Gopandang
Meningkatnya produktivitas hasil pertanian dan - Meningkatnya ketaatan pemrakarsa kegiatan
perikanan dalam pengelolaan lingkungan
Terwujudnya pengelolaan lingkungan hidup - Terjadinya peningkatan kapasitas pemrakarsa
kegiatan dalam pengelolaan lingkungan
Peningkatan pengelolaan Sisa Hasil Pertanian - Terbangunnya ketaatan pemrakarsa kegiatan
(Zero Waste ) untuk produk-produk yang dalam pengelolaan limbah B3
mempunyai nilai tambah tinggi
- Meningkatnya indeks kualitas lingkungan
- Meningkatnya kontrol terhadap pengelolaan air
sungai
- Terbangunnya upaya pengelololaan lingkungan
oleh kegiatan PETI
- Meningkatnya partisipasi masyarakat dan
pemerintah dalam pengelolaan LH
- Meningkatnya peran serta masyarakat dlm
pelestarian wilayah pesisir dan laut
- Meningkatnya kapasitas masyarakat diwilayah
pesisir Danau Limboto dalam pelestarian
lingkungan
- Peningkatan akses informasi (status mutu air dan
ISPU dan indeks) lingkungan hidup
- Meningkatnya kualitas air sungai
- Meningkatnya kualitas air danau limboto
- Meningkatnya kualitas air laut diwilayah Teluk
Tomini dan laut sulawesi
- Meningkatnya kualitas udara perkotaan
- Meningkatnya kualitas emisi yang di hasilkan oleh
industri
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VI - 5
NO. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1 2 2 3 4
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi Kewilayahan, Mendorong Laju Investasi, Percepatan Pembangunan
- Meningkatnya Infrastruktur
kualitas Pedesaan
air limbah yang dihasilkan
Sekaligus Mengembangkan Potensi Unggulan Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian KesejahteraanolehRakyat.
industri
- Meningkatnya kualitas data dan informasi
lingkungan hidup sebagai bagian dari sistem
pelaporan publik serta sebagai bentuk dari
akuntabilitas publik
- Meningkatnya kapasitas aparatur dalam
pengendalian pencemaran lingkungan dan
kerusakan lingkungan
- Meningkatnya sekolah yang peduli dan berbudaya
lingkungan
- Meningkatnya kemampuan aparatur Provinsi dan
Kab/Kota dalam melakukan penilaian dan
pemantauan lingkungan
Misi IV : Mengembangkan nilai-nilai religi, dalam kehidupan beragama yang rukun penuh kesejukan sekaligus memelihara keragaman budaya. Serta memperkuat peran
pemberdayaan perempuan, perlindungan terhadap anak, termasuk issue kesetaraan gender dalam pembangunan
1. Meningkatkan kesejahteraan sosial Meningkatnya kemauan dan kemampuan Pemberdayaan sosial, Kemitraan Sosial, - Meningkatkan pelayanan sosial khususnya bagi
masyarakat khususnya Penyandang individu, keluarga, kelompok dan masyarakat Partisipasi Sosial, Jaminan Sosial dan Advokasi PMKS secara adil dan merata.
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) khususnya PMKS dalam memenuhi kebutuhan Sosial.
dasarnya.
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam - Mendorong peningkatan dan pengembangan peran
pembangunan kesejahteraan sosial serta masyarakat dan dunia usaha dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
2. Memelihara keragaman Agama dan Peningkatan kesejahteran dan pelayanan serta Meningkatkan ketersediaan sarana dan - Meningkatkan penyelenggaraan, pelayanan,
Budaya Pembinaan pengembangan nilai – nilai agama, prasarana untuk sarana ibadah Pembinaan dan pengembangan nilai – nilai agama,
adat dan budaya serta peran pemuda dalam adat, budaya dan peran pemuda dalam
pembangunan. pembangunan
Meningkatnya Upaya pelestarian budaya Meningkatkan pelestarian nilai-nilai budaya - Meningkatkan pagelaran-pagelaran seni budaya
daerah daerah daerah, mengembangkan sanggar-sanggar seni
serta komunitas adat untuk melestarikan budaya
lokal.
- Mengembangkan dan mempertahankan tradisi dan
budaya religi.
Membangun Museum Gorontalo - Mendorong upaya melestarikan budaya gorontalo
melalui pembangunan museum dan pembinaan
seni budaya
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VI - 6
NO. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1 2 2 3 4
3. Memfokuskan
Meningkatkan Peningkatan
peran perempuanEkonomi Atas Dasarnilai
dan Meningkatnya Optimalisasi Potensi
indikator kualitas Kewilayahan,
hidup Mendorong
Meningkatkan Lajukelembagaan
kapasitas Investasi, Percepatan
dan Pembangunan
- Meningkatkan Infrastruktur
partisipasi Pedesaan
perempuan dalam dalam
Sekaligus
kualitas Mengembangkan
hidup anak Potensiperempuan
Unggulan Dengan Mengakselerasi Secaramemberdayakan
Cerdas Terhadap
SDMPencapaian
perempuan Kesejahteraanmembagun
Rakyat. daerah melalui bidang Pemerintahan
dan Politik dalam pengambilan keputusan
Peningkatan peran perempuan di parlemen dan - Meningkatkan taraf pendidikan dan kesehatan
birokrasi serta bidang Pembangunan lainnya utk
mempertinggi kualitas hidup dan sumber daya
kaum perempuan
Menurunnya angka tindak kekerasan dan Menurunkan Tindak Kekerasan Terhadap - Meningkatkan gerakan anti kekerasan terhadap
diskriminasi terhadap Perempuan dan Anak Perempuan dan Anak perempuan dan anak dan Meningkatkan
kesejahteraan dan perlindungan anak
- Menyempurnakan perangkat hukum yg lebih
lengkap dalam melindungi individu dari berbagai
tindak kekerasan, eksploitasi, diskriminasi
termasuk KDRT
Misi V : Menciptakan sinergitas diantara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota di gorontalo dalam kaidah otonomi daerah sekaligus untuk meningkatkan
kinerja pelayanan publik, menurunkan angka kemiskinan serta menjalankan sistem tata pemerintahan yang baik dalam rangka reformasi birokrasi.
1. Mengembangkan Good Governance Meningkatnya Penyelenggaraan Pemerintahan Peningkatan tata kelola pemerintahan yang - Mendorong peningkatan pengelolaan keuangan
dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik dalam pelayanan pada masyarakat baik (Good Governance) daerah.
daerah
Terwujudnya sinergitas pembangunan antara - Mengupayakan efektivitas pengelolaan asset
provinsi dan kabupaten/kota daerah.
Tercapainya reformasi birokrasi di Provinsi - Melakukan pembinaan kesadaran berbangsa dan
Gorontalo bernegara serta cinta tanah air
- Memfasilitasi Pendidikan Politik kepada masyarakat
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VI - 7
NO. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1 2 2 3 4
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi Kewilayahan, Mendorong Laju Investasi, Percepatan Pembangunan
- Peningkatan Infrastruktur
kualitas perencanaanPedesaan
berbasis melalui
Sekaligus Mengembangkan Potensi Unggulan Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraanintegrasi
Rakyat.sektoral dan SDM
- Mempercepat akselerasi pembangunan melalui
penyediaan lahan
- Memfasilitasi kinerja kepala dan wakil kepala
daerah dalam mempercepat pembangunan daerah
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VI - 8
NO. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1 2 2 3 4
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi Kewilayahan, Mendorong Laju Investasi, Percepatan Pembangunan
- Mendorong Infrastruktur
publikasi Pedesaandaerah
kinerja pembangunan
Sekaligus Mengembangkan Potensi Unggulan Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraanmelalui
Rakyat.
kerjasama dengan mas media
- Mengefektifkan pengawasan terhadap pelaksanaan
kegiatan pembangunan.
- Mengembangkan Sistem Komunikasi dan Informasi
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VI - 9
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VII - 1
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB VII - 2
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB VII - 3
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
pertahanan dan keamanan nasional dalam rangka optimalisasi potensi sumber daya alam
berbasis pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pariwisata dan pertambangan
melalui inovasi dan pengembangan kualitas sumber daya manusia demi kesejahteraan
masyarakat menuju Gorontalo yang Maju dan Mandiri.
BAB VII - 4
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB VII - 5
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB VII - 6
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB VII - 7
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
c) Kawasan pendidikan dan pelestarian kearifan lokal, warisan sejarah dan budaya,
meliputi:
- meningkatkan dan mengoptimalkan fungsi kawasan pendidikan di Kota
Gorontalo, Kota Kabila-Suwawa serta Kota Limboto dan sekitarnya untuk
mendorong tumbuhnya Gorontalo sebagai pusat kawasan pendidikan dan budaya
di bagian utara Sulawesi melalui pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi
serta seni;
- menumbuhkembangkan nilai budaya lokal yang luhur dalam kehidupan
masyarakat, melalui pelestarian situs warisan budaya komunitas lokal yang
beragam; dan
- melestarikan seni dan budaya Gorontalo seperti musik, lagu dan tarian tradisional
Gorontalo, menyajikan makanan dan minuman tradisional Gorontalo, juga seni
kerajinan kain kerawang Gorontalo.
d) Strategi pengembangan prasarana wilayah pendukung kawasan strategis sosial
budaya, meliputi :
- mengembangkan prasarana wilayah pendukung kawasan strategis sosial budaya
seperti : jalan, drainase, air bersih, jaringan listrik dan telekomunikasi; dan
- mengembangkan kampus – kampus perguruan tinggi serta sekolah menengah
atas dan sekolah menengah pertama.
e) Strategi pengembangan kawasan strategis kepentingan pendayagunaan sumberdaya
alam dan/atau teknologi ramah lingkungan provinsi terkait budidaya pertambangan
yang berwawasan lingkungan, meliputi:
- mengembangkan kegiatan penunjang dan/atau kegiatan turunan dari
pemanfaatan sumberdaya dan atau teknologi tinggi;
- meningkatkan keterkaitan pemanfaatan sumberdaya dan/atau teknologi tinggi
dengan kegiatan penunjang dan/atau turunannya; dan
- mencegah dampak negatif pemanfaatan sumberdaya alam dan/atau teknologi
tinggi terhadap fungsi lingkungan hidup dan keselamatan masyarakat.
f) Pengembangan sumberdaya baru pengganti bahan tambang yang akan habis adalah
mengembangkan kawasan budidaya baru, dengan menggunakan sebagian
keuntungan usaha pertambangan, yang memproduksi lapangan kerja dan
pendapatan bagi generasi penerus meliputi:
- penyiapan konsep subdisi silang antara kegiatan pertambangan dengan kegiatan
pengembangan sumber penghasilan baru; dan
- penyiapan konsep kontrak karya pertambangan yang mengakomodir lapangan
kerja dan kebutuhan masyarakat lokal.
g) Strategi pengembangan kawasan strategis kepentingan daya dukung lingkungan
provinsi terkait pelestarian ekologi wilayah terutama di kawasan hutan konservasi
seperti taman nasional dan hutan lindung meliputi:
BAB VII - 8
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB VII - 9
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB VII - 10
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB VII - 11
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB VII - 12
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB VII - 13
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 1
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 2
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 3
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 4
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 5
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 6
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 7
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 8
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 9
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 10
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 11
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 12
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 13
TABEL VII.1
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO
3 Terciptanya Laju Investasi 4. Menekan laju inflasi - Meningkatkan kelancaran arus Jumlah pengujian dan Program Peningkatan Pilihan- Dinas Koperasi,
200 kali pengujian
dan distribusi barang/jasa di penerbitan sertifikat mutu 200 kali pengujian Standarisasi Mutu Perdagangan UMKM, Perindustrian
dan 12 sertifikat
daerah barang dan 8 sertifikat mutu Barang dan Perdagangan
mutu
Meningkatnya jumlah UTTP Program Perlindungan Pilihan- Dinas Koperasi,
yang bertanda Tera Sah Konsumen dan Perdagangan UMKM, Perindustrian
12.000 UTTP 13.800 UTTP
yang berlaku Pengamanan dan Perdagangan
Perdagangan
Persentase tingkat Program Perlindungan Pilihan- Dinas Koperasi,
penyelesaian pengaduan Konsumen dan Perdagangan UMKM, Perindustrian
80% 90%
konsumen Pengamanan dan Perdagangan
Perdagangan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 14
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Memfokuskan
Meningkatnya Peningkatan5.Ekonomi
Pendapatan Atas Dasar Optimalisasi
Meningkatkan Potensi
- Mendorong Kewilayahan,
peningkatan APBD Mendorong Laju Investasi, Percepatan Pembangunan InfrastrukturIntensifikasi
Peningkatan Pendapatan Pedesaan dan Sekaligus Mengembangkan
Wajib-Otda Potensi Unggulan
Dinas Keuangan dan
Dengan Mengakselerasi
Perkapita masyarakat yang Secara Cerdaspembangunan
pembiayaan Terhadap Pencapaian Kesejahteraan Rakyat.Daerah Ekstensifikasi Sumber- Asset Daerah
Rp. 933,169 Milyar Rp. 1.5 Trilyun
berkeadilan daerah Sumber Pendapatan
Daerah
Tersusunnya Ranperda APBD Pembinaan dan Fasilitasi Wajib-Otda Dinas Keuangan dan
Kab/Kota sesuai dengan Pengelolaan Keuangan Asset Daerah
6 Kab/Kota 6 Kab/Kota
regulasi yang berlaku Kab/Kota
Tersedianya Sarana
0 Pusat Layanan
Pengembangan Usaha dan
Usaha Terpadu KUKM 1 PLUT KUKM
Pemasaran Hasil KUKM
(PLUT-KUKM)
(sharing APBN)
Tersedianya Sarana Balai
Pelatihan KUKM/BALATKOP 0 Balatkop 1 Balatkop
(sharing APBN)
Meningkatnya jumlah UMKM Program Pengembangan Wajib-Koperasi dan Dinas Koperasi,
61.887 UMKM 70.274 UMKM
(unit) UMKM Usaha Kecil dan UMKM, Perindustrian
Meningkatnya transaksi Menengah dan Perdagangan
bisnis KUMKM melalui 6 UMKM 66 UMKM
promosi produk
6. Meningkatnya lapangan kerja 8. Menurunkan angka - Mengupayakan peningkatan Peningkatan akses Program Penempatan Wajib-Tenaga Dinas Tenaga Kerja
pengangguran terbuka lapangan kerja baru masyarakat terhadap 60% 100% dan Perluasan Kerja dan Transmigrasi
informasi Pasar Kerja Kesempatan Kerja
Meningkatnya perluasan
kesempatan kerja melalui
TTG, TKM, TKS, TKPMP, 400 Org 3310 Orang
Padat Karya Produktif dan
Wirausaha baru
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 15
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi Kewilayahan, Mendorong
MeningkatnyaLaju Investasi, Percepatan Pembangunan InfrastrukturProgram
cakupan Pedesaan Sekaligus Mengembangkan
Pengembangan Wajib-Tenaga Potensi Unggulan
Dinas Tenaga Kerja
Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraan Rakyat.jaminan kesehatan dan 1890 TK 21865 TK Hubungan Industrial Kerja dan Transmigrasi
kerselamatan kerja. dan Peningkatan
Menurunnya sengketa Jaminan Sosial Tenaga
hubungan insdustrial 87.00% 33.00% Kerja
Meningkatnya perusahaan Program Perlindungan Wajib-Tenaga Dinas Tenaga Kerja
yang menerapkan Norma dan Pengembangan Kerja dan Transmigrasi
300 Perusahaan 1929 Perusahaan
Kerja dan Norma K3 Lembaga
Ketenagakerjaan
9. Peningkatan Keterampilan - Mendorong peningkatan Meningkatnya keterampilan Program Peningkatan Wajib-Tenaga Dinas Tenaga Kerja
dan Produktivitas Tenaga keterampilan dan tenaga Kerja melalui Kualitas dan Kerja dan Transmigrasi
200 Org PBM 1500 Org PBM
kerja produktivitas tenaga kerja. pelatihan berbasis Produktivitas Tenaga
Masyarakat Kerja
Meningkanya Peserta 200 Orang Peserta
0
Pemagangan magang
Meningkatnya kualitas
Lembaga Pelatihan kerja 0 40 Lembaga
swasta.
Jumlah Desa Produktif yang
4 Desa 44 Desa
dikembangkan
Meningkatnya keterampilan 920 Org Program Pelatihan Wajib-Tenaga Dinas Tenaga Kerja
tenaga Kerja yang berbasis 0 Berbasis Kompetensi Kerja dan Transmigrasi
kompetensi. Tenaga Kerja, Latihan
Meningkatnya Meningkatnya 500 Org Transmigrasi dan
produktivitas masyarakat Pengembangan
0
transmigrasi. Produktifitas Daerah
7. Meningkatnya Infrastruktur 10. Meningkatkan kualitas - Membangun Jalan, Jembatan, Tersedianya Dokumen Program pengembangan Wajib-Pekerjaan Dinas Pekerjaan
Daerah dan kuantitas infrastruktur Irigasi, Waduk Perencanaan dan dan pengelolaan Umum Umum
6 Dok 59 Dok
darat, laut dan udara pengawasan teknis Irigasi jaringan irigasi, rawa
(Dok) dan jaringan pengairan
8. Meningkat dan Terwujudnya Pengembangan lainnya
berkembangnya Jalan Akses / Rehabilitasi Jaringan irigasi
10.287 M 68.287 M
ke pusat-pusat produksi (Meter)
Tercapainya Layanan
Jaringan Irigasi guna
17.131 Ha 17.131 Ha
tersedianya air untuk
pertanian (Ha)
Terlaksananya Fasilitasi
perluasan jaringan irigasi
Randangan, Dumbaya Bulan, - 17 Keg
dan irigasi Baru lainnya
Terlaksananya
Pendampingan dalam rangka
Kebijakan pengelolaan 1 Keg 11 Keg
Sumber Daya Air (Keg)
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 16
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi Kewilayahan, Mendorong Laju Investasi, Percepatan Pembangunan InfrastrukturProgram
Tersedianya Dokumen Pedesaan Sekaligus Mengembangkan
Pengendali Wajib-Pekerjaan Potensi Unggulan
Dinas Pekerjaan
Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraan Rakyat.Perencanaan Banjir Umum Umum
3 Dok 20 Dok
penanggulangan banjir/
abrasi pantai (Dok)
Terkendalinya erosi,
longsoran dan sedimentasi
4.877 M 14.667 M
pada tebing-tebing dan
badan sungai,bantaran
Terkendalinya abrasi pantai
bagi permukiman 465 M 1.935 Meter
masyarakat (Meter)
Tersedianya Dokumen Study Program Pembangunan Wajib-Pekerjaan Dinas Pekerjaan
Kelayakan, Dokumen Jalan dan jembatan Umum Umum
Databse, Dokumen
Lingkungan, Dokumen 13 Dok 87 Dokumen
Perencanaan Teknis (Detail
Engginer Desain/ DED dan
Simplified Design Serta
Dokumen pengawasan.
Tersedianya jalan baru/
peningkatan Jalan Provinsi - 327,56 Km
(Km)
Terwujudnya penanganan
Jalan Strategis Provinsi - 27,5 Km
(Km)
Tersedianya jembatan diruas
1 Bh 61 Buah
jalan provinsi (Bh)
Tersedianya jembatan pada
ruas jalan Stategis provinsi 4 Bh 14 Buah
(Bh)
Terlaksananya fasilitasi dan
koordinasi Forum Komunikasi
Pengembangan Jaringan
Jalan Daerah (FKPJD) - 15 Dokumen
Penanganan Gorontalo Outer
Ring Road (GORR)
(Dokumen)
Tersedianya Dokumen Program Rehabilitasi/ Wajib-Pekerjaan Dinas Pekerjaan
pengawasan Rehabilitasi/ pemeliharaan Jalan dan Umum Umum
1 Dok 6 Dokumen
pemeliharaan Jalan dan jembatan
Jembatan . (Dokumen)
Terwujudnya Kondisi Jalan
Mantap 60 % dengan
14,7 Km 269,04 Km
Pemeliharaan berkala dan
Rekonstruksi Jalan (Km)
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 17
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi Kewilayahan, Mendorong Laju
Terpeliharanya Investasi,
kondisi jalan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pedesaan Sekaligus Mengembangkan Potensi Unggulan
Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraan Rakyat.mantap dengan
52 Km 259,04 Km
Pemeliharaan rutin jalan
(Km)
Terpeliharanya jembatan
diruas jalan Provinsi (Meter) - 454 Meter
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 18
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi Kewilayahan, Mendorong
TerlaksananyaLaju Investasi,
fasilitasi dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pedesaan Sekaligus Mengembangkan Potensi Unggulan
Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraan Rakyat.penyediaan sanitasi
setempat yang memadai 143 Unit 666 Unit
dalam rangka pencapaian
target MDG's (Unit)
Tersedianya sistem jaringan
dan pengelolaan air limbah - 12 Kawasan
(KK)
Tersedianya Tenaga Kerja Program Peningkatan Wajib-Pekerjaan Dinas Pekerjaan
konstruksi yang berkualitas Pembinaan Masyarakat Umum Umum
100 Orang 680 orang
(orang) Jasa Konstruksi
Terwujudnya percepatan Taxiway bandara Terminal bandara Program pembangunan Wajib, Dinas Perhubungan,
pembangunan, penyusunan (30m x187m); (4.896 m2); Taxiway sarana dan prasarana Perhubungan Pariwisata,
dok. Perencanaan, dan Kapasitas layanan bandara (30m perhubungan Komunikasi dan
peningkatan kapasitas Plbhn Anggrek: 5000 x187m); Apron Informatika
layanan infrastruktur DWT (120m x 200m); 3
perhubungan dokumen (Pra FS/FS
Jalur KA, Trase Jalur
KA/Pra Design, DED
Jalur KA); Kapasitas
layanan Plbhn
Anggrek: 11.000
DWT
Meningkatnya produktivitas 2500 ton/hr 3000 ton/hr
bongkar muat di pelabuhan
se-provinsi Gorontalo
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 19
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memfokuskan Peningkatan11.
Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi
Mengingkatkan - Mengupayakan Persentase Kejelasan
Potensi Kewilayahan, Mendorong Laju Investasi, Percepatan
- Pembangunan80.00%
InfrastrukturProgram
PedesaanPerencanaan
Sekaligus Mengembangkan
Wajib-Penataan Potensi
BappedaUnggulan
Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap
Pengembangan Kawasan Pencapaian Kesejahteraan
pengembangan dan kesesuaian Arahan
wilayahRakyat. Tata Ruang Ruang
Strategis kawasan strategis cepat Pemanfaatan Ruang
tumbuh Berdasarkan RTRWP
Persentase kegiatan - 100.00% Program Pengendalian Wajib-Penataan Bappeda
penataan ruang dan kinerja Pemanfaatan Ruang Ruang
BKPRD Kabupaten/Kota
0 Jembatan 84 M
Tersedianya Dokumen 0 33 Dokumen
perencanaan Pembangunan
kawasan transmigrasi
9. Membangun Kemandirian 12. Percepatan - Memfasilitasi Percepatan Terwujudnya masyarakat - 6 Kab/Kota - 6 Kab/Kota Program Peningkatan Wajib - Badan Pemberdayaan
Desa Pembangunan Daerah Pembangunan di desa yang mandiri sejahtera - 17,22 % - 9,51% Keberdayaan Pemberdayaan Masyarakat dan
berbasis Desa masyarakat Masyarakat dan Pembangunan Desa
Desa Tertinggal
Meningkatnya Kapasitas - Kades : 657 - Kades : 657 Program Peningkatan Wajib - Badan Pemberdayaan
manajemen perangkat - Lurah : 72 - Lurah : 72 Kapasitas Aparatur Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa/ Kel - Camat : 75 - Camat : 75 Pemerintah Desa/ Kel Masyarakat dan Pembangunan Desa
- BPD : 657 - BPD : 657 Desa Tertinggal
- LMD : 72 - LMD : 72
- Sekdes : 657 - Sekdes : 657
(Orang) (Orang)
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 20
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi Kewilayahan, Mendorong
Terwujudnya Laju
Desa Investasi,
Maju dan Percepatan
3 desa danPembangunan
3 Infrastruktur
3 desa dan 3 Pedesaan
Program Sekaligus Mengembangkan
Peningkatan Wajib - Potensi Unggulan
Badan Pemberdayaan
Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraan Rakyat.Mandiri kelurahan kelurahan Partisipasi Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat dan
Dalam Pembangunan Masyarakat dan Pembangunan Desa
Desa Tertinggal
10. Meningkat dan 13. Pembangunan - Terfasilitasi Pembangunan Terwujudnya pembangunan - Tersedianya Program Pembangunan Wajib - Badan Pemberdayaan
berkembangnya Infrastruktur Infrastruktur Desa Infrastruktur Desa Infrastruktur di infrastruktur dasar Desa Tertinggal Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa perkampungan bagi desa tertinggal Masyarakat dan Pembangunan Desa
kumuh/miskin di 150 Desa di 80 desa di 5 Kab Desa Tertinggal
tertinggal
Misi II : Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pendekatan kesesuaian keahlian serta pemenuhan mutu kwalitas penyelenggaraan pendidikan dan kesehatan
1. Meningkatnya kualitas Peningkatan kualitas - Meningkatkan pemerataan Wajib-Pendidikan Dinas Pendidikan,
pendidikan pendidikan dan mutu serta pemerataan Program Perluasan Kebudayaan, Pemuda
Meningkatnya APK PAUD APK PAUD : 52,50% APK PAUD : 80,05%
akses penyelenggaraan PAUD. Akses PAUDNI dan Olahraga
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 21
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensistandar
- Meningkatkan Kewilayahan,
mutu Mendorong Laju Investasi, Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pedesaan Sekaligus Mengembangkan
Wajib-Pendidikan Potensi Unggulan
Dinas Pendidikan,
Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraan
kurikulum Rakyat.
pendidikan yang SD : 999 sekolah Kebudayaan, Pemuda
Program Pengembangan
terkini, berbudaya, agamis Meningkatnya Mutu dan SMP : 370 sekolah dan Olahraga
Kurikulum KTSP dan Penerapan
dan anti narkoba dalam Relevansi Pendidikan SMA : 49 sekolah
Kurikulum 2013
rangka membentuk SDM SMK : 45 sekolah
berkarakter unggul.
Peningkatan sarana prasaran Jumlah Guru Non PNS Wajib-Pendidikan Dinas Pendidikan,
Program Peningkatan
pendidikan : 4.947 guru, Kebudayaan, Pemuda
Meningkatnya Kinerja PTK - Kesejahteraan dan
Guru Non Sertifikasi : dan Olahraga
Perlindungan PTK
7.042 guru
Peningkatan status sekolah Wajib-Pendidikan Dinas Pendidikan,
(SSN, SBI dan ISO 9000) Meningkatnya kompetensi Program Kepengawasan Kebudayaan, Pemuda
150 Org 150 Org
Pengawas Pendidikan Pendidikan dan Olahraga
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 22
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi
- Memperluas Kewilayahan,
akses pendidikan Mendorong Laju Investasi, Percepatan Pembangunan Infrastruktur
APK SD : 112,75 Pedesaan Sekaligus Mengembangkan
Wajib-Pendidikan Potensi Unggulan
Dinas Pendidikan,
APK SD 111,04 %
Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraan Rakyat. % APK SMP : Kebudayaan, Pemuda
Meningkatnya APK dan APM APK SMP 96,96 % Program Perluasan
98,25 % APM dan Olahraga
Pendidikan Dasar APM SD 96,37 % Akses Pendidikan dasar
SD : 98,80 %
APM SMP 69,99 %
APM SMP : 80,15 %
- Meningkatkan pemerataan, Meningkatnya kualitas dan Wajib-Pendidikan Dinas Pendidikan,
mutu, relevansi dan daya Program Peningkatan Kebudayaan, Pemuda
relevansi layanan pendidikan SD/MI : 100%, SD/MI : 100%,
saing serta perluasan akses Mutu dan relevansi dan Olahraga
Dasar (% kelulusan UN SMP/MTs 99,76% SMP/MTs 99,70%
penyelenggaraan pendidikan Dikdas
SD/MI, SMP/MTs)
dasar.
- Terjaminnya kepastian Wajib-Pendidikan Dinas Pendidikan,
memperoleh layanan SD : 999 org, SMP Program Peningkatan Kebudayaan, Pemuda
Meningkatnya kompetensi
pendidikan dasar dan - : 370 org, PK-LK : 8 Tata kelola/Manejemen dan Olahraga
pengelola satuan pendidikan
berkesataraan di semua org Dikdas
kab./Kota
Mendorong pelaksanaan Wajib-Pemuda dan Dinas Pendidikan,
Program Pengembangan
kompetisi/lomba secara Meningkatnya kapasitas dan Olahraga Kebudayaan, Pemuda
40 Org 616 Org kapasitas dan
berjenjang keterampilan Pemuda dan Olahraga
keterampilan Pemuda
Meningkatnya jumlah Wajib-Pemuda dan Dinas Pendidikan,
Program Pengembangan
masyarakat yang memahami Olahraga Kebudayaan, Pemuda
135 Org 610 Org dan pelestarian
dan menguasai olahraga dan Olahraga
Olahraga Tradisional
tradisional
Meningkatnya Jumlah Wajib-Pemuda dan Dinas Pendidikan,
Program
Pemuda Pelajar yang Olahraga Kebudayaan, Pemuda
415 Org 3.300 Org Penyelenggaraan
berprestasi dalam bidang dan Olahraga
Kompetisi Olahraga
olahraga
Wajib-Pemuda dan Dinas Pendidikan,
Program Pembinaan dan
Meningkatnya Wawasan Olahraga Kebudayaan, Pemuda
124 Org 1.566 Org Peningkatan Prestasi
kebangsaan bagi pemuda dan Olahraga
Pemuda
- Mengoptimalkan peran Wajib-Pemuda dan Dinas Pendidikan,
Meningkatnya jumlah atlit Program Pembinaan dan
PPLP/Training center Olahraga Kebudayaan, Pemuda
berprestasi cabang olahraga 45 Org 340 Org Pemasyarakatan
dan Olahraga
binaan PPLP Olahraga
5 Meningkatnya status Meningkatkan pelayanan - Peningkatan Kesehatan Ibu, Meningkatnya kualitas Bayi 18418, Bumil - Bayi 21945, Program Peningkatan
kesehatan dan gizi kesehatan yang merata, Bayi, Balita dan KB pelayanan kesehatan ibu dan 20260, Bulin/bufas - Bumil 24140, Keselamatan Ibu
masyarakat terjangkau, bermutu dan anak 19339 - Bulin/bufas 23043 Melahirkan dan Anak
berkeadilan, serta berbasis Wajib-Kesehatan Dinas Kesehatan
bukti, dengan
mengutamakan pada upaya
promotif dan preventif
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 23
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6 Memfokuskan
Menurunnya Peningkatan
angka Ekonomi Atas
kesakitan Meningkatkan Dasar Optimalisasi Potensi Kewilayahan, Mendorong
ketersediaan, MeningkatnyaLaju Investasi, Percepatan Pembangunan InfrastrukturProgram
kualitas Pedesaan Sekaligus Mengembangkan Potensi Unggulan
Peningkatan
Dengan
akibat Mengakselerasi
penyakit menular danSecara Cerdasdan
pemerataan Terhadap Pencapaian Kesejahteraan Rakyat.pelayanan kesehatan anak Pelayanan Kesehatan
tidak menular keterjangkauan obat dan balita Anak Balita
alat kesehatan serta
menjamin - Perbaikan Gizi Masyarakat Balita 22769 Balita 27404 Wajib-Kesehatan Dinas Kesehatan
keamanan/khasiat,
kemanfaatan dan mutu
sediaan farmasi, alkes dan
makanan.
7 Meningkatnya penyediaan Meningkatkan pembiayaan - Pengendalian Penyakit Meningkatnya kualitas Program Perbaikan Gizi
anggaran publik untuk pembangunan kesehatan, Menular serta penyakit tidak penanganan masalah gizi Masyarakat
kesehatan dalam rangka terutama untuk mewujudkan menular diikuti Penyehatan masyarakat - Balita Gibur 500 - Balita Gibur 500
mengurangi risiko finansial Jaminan Sosial Kesehatan lingkungan Wajib-Kesehatan Dinas Kesehatan
- Bumil KEK 3039 - Bumil KEK 3621
akibat gangguan kesehatan Nasional
bagi seluruh penduduk,
terutama penduduk miskin
8 Meningkatnya perilaku hidup Meningkatnya - Pengembangan Sistem Terlaksananya pelayanan Penderita Gangguwan Penderita Gangguwan Program Peningkatan
bersih dan sehat (PHBS) pemberdayaan masyarakat, Jaminan Kesehatan kesehatan masyarakat Jiwa 119 Jiwa 170 Upaya Kesehatan
pada rumah tangga swasta dan masyarakat Masyarakat melalui pelayanan Masyarakat Wajib-Kesehatan Dinas Kesehatan
madani dalam pembangunan kesehatan gratis
kesehatan
9 Terpenuhinya kebutuhan Meningkatkan - Peningkatan ketersediaan, Meningkatnya sediaan 92,83% 99% Program Kefarmasian
tenaga kesehatan di daerah pengembangan dan keterjangkauan, pemerataan, farmasi dan alat kesehatan dan Alat Kesehatan
tertinggal, terpencil, pemberdayaan SDM keamanan, mutu dan yang memenuhi standar dan Wajib-Kesehatan Dinas Kesehatan
perbatasan dan kepulauan Kesehatan yang merata dan penggunaan obat serta terjangkau oleh masyarakat
(DTPK) bermutu pengawasan obat dan
makanan
10 Seluruh kabupaten/Kota Meningkatkan manajemen - Pemberdayaan Masyarakat Meningkatnya Pengendalian 55,00% 67,5% Program Pengawasan
melaksanakan standar kesehatan yang akuntabel, dan penanggulangan bencana & Pengawasan sarana Obat dan Makanan
pelayanan minimal (SPM) transparan, berdayaguna & krisis kesehatan produksi & distribusi obat, Wajib-Kesehatan Dinas Kesehatan
dan berhasilguna makanan dan bahan
berbahaya
- Peningkatan pelayanan Meningkatnya penyehatan 598.475 Jiwa 791.681 Jiwa Program Pengembangan
kesehatan primer, sekunder dan pengawasan kualitas Lingkungan Sehat Wajib-Kesehatan Dinas Kesehatan
dan tersier lingkungan
- Pemenuhan, Pengembangan Menurunnya angka 73.50 80 Program Pencegahan &
dan Pemberdayaan SDM kesakitan, kematian dan Penaggulangan Penyakit Wajib-Kesehatan
Dinas Kesehatan
Kesehatan kecacatan akibat penyakit Menular dan tidak
menular
Menyiapkan sarana dan Meningkatnya pelayanan - PONED 16 Pkm - PONED 21 Pkm Program Pembinaan
prasaran kesehatan upaya kesehatan dasar dan - PONEK 2 RS - PONEK 5 RS Upaya Kesehatan Wajib-Kesehatan Dinas Kesehatan
kesehatan rujukan
Meningkatnya pelaksanaan 45% 75% Program Promosi
pemberdayaan promosi Kesehatan dan
Wajib-Kesehatan Dinas Kesehatan
kesehatan kepada Pemberdayaan
masyarakat Masyarakat
Meningkatnya kualitas SDM 74% 95 Program Peningkatan
Kesehatan Kapacity Building SDM Wajib-Kesehatan Dinas Kesehatan
Kesehatan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 24
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi Kewilayahan, Mendorong
MeningkatnyaLaju Investasi,
koordinasi dan Percepatan
90% Pembangunan Infrastruktur
95% Pedesaan
Program Sekaligus Mengembangkan Potensi Unggulan
Standarisasi
Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraan Rakyat.keterpaduan perencanaan, Pelayanan Kesehatan
pelaksanaan, pembinaan dan Wajib-Kesehatan Dinas Kesehatan
evaluasi program
pembangunan kesehatan
Misi III : Mengembangkan manajemen pengelolaan potensi sumberdaya kelautan, pertanian, peternakan, kehutanan, danau limboto dan potensi lingkungan lainnya yang lebih baik, saling terintegrasi serta lestari demi
kepentingan kemakmuran rakyat.
1. Peningkatan pengelolaan Peningkatan pengelolaan - Mendorong peningkatan Peningkatan produksi padi Program Peningkatan Pilihan-Pertanian Dinas Pertanian,
sumber daya alam sumberdaya alam produksi dan produktifitas 3% per tahun (ton) Produksi dan Tanaman Pangan dan
perikanan dan kelautan, 290,588 338,620 Produktivitas Pertanian Hortikultura
Pertanian, Peternakan &
Perkebunan dan Kehutanan
2. Terwujudnya Kawaasan Peningkatan produktivitas
Strategis Cepat Tumbuh padi sebesar 4,72 % per
53.49 58.84
(KSCT) Bidang Pertanian dan tahun (ku/ha)
Perikanan
3. Terwujudnya Kawasan Peningkatan Produksi Jagung
Ekonomi Khusus sebesar 9,29% per tahun 656,864 1,013,914
(KEK)/KAPET Gopandang (ton)
4. Meningkatnya produktivitas Peningkatan Produktivitas
hasil pertanian dan perikanan Jagung Sebesar 2,66% per 48.46 55.22
tahun (ku/ha)
Meningkatnya Produksi
Kedelai sebesar 3 % per 2,550
2.247
tahun (ton)
Meningkatnya Produktivitas
12.53 13.40
Kedelai (ku/ha)
Peningkatan Produksi
Sayuran 3 % per Tahun 16,551 19,188
(Ton)
Peningkatan Produksi
Tanaman Hias (Kg,Tgk,Phn) 16,852 17,667
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 25
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi Kewilayahan, Mendorong Laju Investasi,
Menurunnya kehilangan hasil Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pedesaan Sekaligus Mengembangkan Potensi Unggulan
Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraan Rakyat.produksi pada saat 0,2 0,2
pascapanen (%)
Meningkatnya jumlah sarana
produksi pasca panen
900 1,321
tanaman pangan dan
hortikultura (unit)
Penyediaan Sarana Pupuk Program Penyediaan Pilihan-Pertanian Dinas Pertanian,
1000 2,000
dan Pestisida(ha) dan Pengembangan Tanaman Pangan dan
Meningkatnya penggunaan
7 92 Prasarana dan Sarana Hortikultura
sarana alsintan (unit) Pertanian
Meningkatnya perluasan
700 5,612
areal lahan basah (ha)
Tersedianya benih sumber Program Pengelolaan Pilihan-Pertanian UPT - BBTPH
unggul dan bersertifikat padi 1437537 1,550,630 Sistim Penyediaan mutu
sawah (Kg) benih tanaman Pangan
Tersedianya benih sumber dan Hortikultura
unggul dan bersertifikasi 1,151,279 1,573,597
Jagung (Kg)
Menekan Luasan yang Program Perlindungan Pilihan-Pertanian UPT - BPTPH
Terserang OPT dan DPI
4.9 3.0 tanaman pangan dan
maksimal 5 % dari luas Hortikultura
tanam/tahun
Meningkatnya penggunaan 75 80 Program Peningkatan Pilihan-Pertanian UPT - BPSBTPH
benih bersertifikasi dan pengawasan dan
bermutu (%) sertifikasi mutu benih
Tanaman Pangan dan
Hortikultura
Meningkatnya Produksi Program Pengembangan Pilihan-Kelautan Dinas Perikanan dan
85,815 126,036
Perikanan Tangkap (ton); Perikanan Tangkap dan Perikanan Kelautan
Meningkatnya Pendapatan
1,945,558 2,910,225
Nelayan (Rp/bln)
Meningkatnya Produksi Program Pengembangan Pilihan-Kelautan Dinas Perikanan dan
133,340 205,139
Perikanan Budidaya (Ton) Perikanan Budidaya dan Perikanan Kelautan
- Produksi Ikan (Ton) 26,668 41,028
- Produksi Rumput Laut
106,672 164,111
(Ton)
Meningkatnya Pendapatan
1,662,465 2,500,000
Pembudidaya (Rp/bln)
Meningkatnya pendapatan Program Pemberdayaan Pilihan-Kelautan Dinas Perikanan dan
masyarakat pesisir (Rp/bln) Ekonomi Masyarakat dan Perikanan Kelautan
1,945,558 2,910,225
Pesisir
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 26
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi Kewilayahan, Mendorong
MeningkatnyaLaju Investasi, Percepatan Pembangunan InfrastrukturProgram
pendapatan Pedesaan Sekaligus Mengembangkan
Optimalisasi Pilihan-Kelautan Potensi Unggulan
Dinas Perikanan dan
Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraan Rakyat.pengolah dan pemasar ikan 2,500,000 3,673,300 Pengolahan dan dan Perikanan Kelautan
(Rp/bln) Pemasaran Hasil
Meningkatnya konsumsi ikan Perikanan
masyarakat (kg/kapita/thn) 46.93 58.1
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 27
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi Kewilayahan, Mendorong Laju Investasi, Percepatan Pembangunan InfrastrukturProgram
optimalisasi pengendalian Pedesaan Sekaligus Mengembangkan
Pengendalian Pilihan-Pertanian Potensi Unggulandan
Dinas Peternakan
Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraan Rakyat.dan perlindungan tanaman - 0% OPT tanaman Perkebunan
perkebunan perkebunan
Program penjaminan Pilihan-Pertanian Dinas Peternakan dan
pangan asal hewan Perkebunan
Meningkatnya penyediaan yang aman, sehat, utuh
(PAH-ASUH) penjaminan - 85% PAH ASUH dan halal (PAH-ASUH)
keaman pangan asal hewan serta pemenuhan
persyaratan produk
hewan
Pilihan-Pertanian Dinas Peternakan dan
Pengembangan Kelompok Program Pengembangan
- 3881 Kelompok Perkebunan
Peternakan Agribisnis Peternakan
Program Pencegahan Pilihan-Pertanian Dinas Peternakan dan
Optimalisasi pengendalian
dan Penanggulangan Perkebunan
dan penanggulangan
80% 10% penyakit ternak Penyakit Hewan
penyakit hewan menular dan
Menular Strategis
penyakit zoonosis
(PHMS)
Program Peningkatan Pilihan-Pertanian Dinas Peternakan dan
Meningkatnya Produk,
15 35 Kelompok Pengolahan dan Perkebunan
Produktifitas dan mutu
Pemasaran Hasil
produk hasil peternakan
Produksi Peternakan
Tersedianya bibit unggul Program Penerapan Pilihan-Pertanian UPTD Perbiitan
20 290
ternak sapi (Ekor). Teknologi Peternakan Ternak Wonggahu
Tersedianya bibit unggul
- 170
ternak Kambing (Ekor).
Tersedianya bibit unggul
- 901,000
ternak Ayam Buras(Ekor).
Lab. Keswan dan Renovasi Pembangunan/Rehabilit Pilihan-Pertanian UPTD Perbiitan
UPTD Perbibitan/ - 100% asi Sarana dan Ternak Wonggahu
Pengembangan Ternak Prasarana (DAK)
Meningkatnya skor pola Program Pengembangan Pilihan-Pertanian Badan Ketahanan
Pangan harapan (PPH) 71.3 100.0 Ketersediaan dan Pangan dan Pusat
Ketersediaan Kerawanan Pangan Informasi Jagung
Tersedianya Dokumen
analisis dan peta daerah 2 dokumen 3 dokumen
rawan pangan
Terfasilitasinya penanganan
daerah rawan pangan - 2800 KK
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 28
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi Kewilayahan, Mendorong Laju
Terfasilitasinya Investasi, Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pedesaan Sekaligus Mengembangkan Potensi Unggulan
Lembaga
Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraan Rakyat.Usaha Ekonomi Pedesaan
1 Kelompok 11 Kelompok
(LUEP) dalam upaya
stabilisasi harga
Meningkatnya skor Pola Program pengembangan Pilihan-Pertanian Badan Ketahanan
Pangan Harapan (PPH) 69.4 88.5 penganekaragaman Pangan dan Pusat
konsumsi konsumsi dan Informasi Jagung
Tersedianya dokumen hasil
1 dok 6 dok keamanan pangan
uji pangan segar
Tersedianya Paket inovasi Program Pengkajian dan Pilihan-Pertanian Badan Ketahanan
Teknologi hasil pengkajian - 8 Paket Teknologi Informasi Pangan dan Pusat
dan Pengembangan jagung Informasi Jagung
Terdiseminasinya paket
- 12 Paket informasi
informasi jagung
Penyebaran informasi inovasi Program Pengembangan Pilihan-Pertanian Badan Ketahanan
teknologi jagung 40 RAGAM Informasi dan Pangan dan Pusat
-
INFORMASI Kerjasama Informasi Jagung
5. Terwujudnya pengelolaan Peningkatan pengelolaan - Melakukan upaya untuk Meningkatnya Usaha Dokumen, Pencadangan Program Pemanfaatan Pilihan-Kehutanan Dinas Kehutanan &
lingkungan hidup lingkungan hidup mengurangi pengrusakan Pengelolaan Hasil Hutan Sosialisasi, KPH/HTR , potensi sumberdaya ESDM
kawasan hutan. untuk Kesejahteraan Pencadangan Rancangan Tahura, hutan
Masyarakat KPH/HTR Gorontalo RKTPGorontalo dan
dan Kelompok Kelompok PUMSHP,
PUMSHP IUIPHHK, RKTP serta
ISDH
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 29
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6. Peningkatan
Memfokuskan pengelolaan Sisa Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi
Peningkatan Potensi Kewilayahan,
- Mengupayakan penyelamatan Mendorong Laju Investasi, Percepatan Pembangunan InfrastrukturProgram
Menurunnya Tingkat Pedesaan Sekaligus Mengembangkan
Perlindungan Pilihan-Kehutanan Potensi Unggulan
Dinas Kehutanan &
Hasil
DenganPertanian (Zero WasteSecara
Mengakselerasi ) Cerdas Terhadap Pencapaian
danauKesejahteraan
limboto. Rakyat.Kerusakan Hutan Akibat Menrunnya Tingkat Hutan dan Konservasi ESDM
untuk produk-produk yang Perambahan, Kebakaran, Turun 10% Kerusakan Hutan Alam
mempunyai nilai tambah dan Pembalakan Liar 20%
tinggi
- Meningkatnya ketaatan Penanaman dalam Rangka Program Rehabilitasi Pilihan-Kehutanan Dinas Kehutanan &
Rehabilitasi Hutan
pemrakarsa kegiatan dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan 300 ha hutan & lahan ESDM
600 ha
pengelolaan lingkungan
- Terjadinya peningkatan Menurunnya Tingkat Program Rehabilitasi Pilihan-Kehutanan Dinas Kehutanan &
kapasitas pemrakarsa Kerusakan Hutan Akibat Menurunnya tingkat dan Perlindungan Hutan ESDM
kegiatan dalam pengelolaan Perambahan, Kebakaran, Kerusakan Hutan
-
lingkungan dan Pembalakan Liar serta 60% dan RHL 78.950
Terlaksananya Rehabilitasi ha
Hutan dan Lahan
- Terbangunnya ketaatan Tertibnya Penatausahaan Program Pembinaan dan Pilihan-Kehutanan Dinas Kehutanan &
pemrakarsa kegiatan dalam Hasil Hutan pada Industri 1 Keg 1 Keg Penerbitan Industri Hasil ESDM
pengelolaan limbah B3 Kehutanan Hutan
- Meningkatnya indeks kualitas - Meningkatnya pemahaman Program Pembinaan dan Pilihan-Energi & Dinas Kehutanan &
lingkungan aparat dan pelaku usaha - 1 kegiatan Pengawasan Bidang Sumber Daya ESDM
7 kegiatan Bimbingan
pertambangan terhadap Bimbingan teknis (60 Pertambangan, Mineral
teknis (450 org)
pengelolaan pertambangan org) Penyelidikan Sumber
- Meningkatnya kontrol - Meningkatnya kepatuhan - 136 Dokumen - 32 IUP & 2 KK Daya Mineral dan
terhadap pengelolaan air pemegang ijin usaha Laporan triwulan dengan 892 Dokumen Pengelolaan Air Tanah
sungai pertambangan (IUP) dan 2 Laporan Triwulan
Kontrak Karya (KK)
- Terbangunnya upaya - Meningkatnya jumlah - 6 Laporan Survey
pengelololaan lingkungan oleh database potensi mineral - 1 Laporan Survey Potensi Batuan dan 9
kegiatan PETI logam dan batuan Potensi Mineral Laporan Survey
Logam Potensi Mineral
Logam
- Meningkatnya partisipasi - Meningkatnya jumlah - 9 Laporan Survey
- 1 Laporan Survey Potensi Air Tanah /
masyarakat dan pemerintah database potensi sumber
Potensi Air Tanah CAT
dalam pengelolaan LH daya air tanah
- Meningkatnya peran serta Terpenuhinya Kebutuhan Air
1 Sumur Bor didaerah 32 Sumur Bor
masyarakat dlm pelestarian di daerah sulit air
sulit air didaerah sulit air
wilayah pesisir dan laut
- Meningkatnya kapasitas Terpenuhinya Kebutuhan Program Pembinaan dan Pilihan-Energi & Dinas Kehutanan &
masyarakat diwilayah pesisir Listrik untuk Masyarakat Pengembangan Bidang Sumber Daya ESDM
2000 RTM 7000 RTM
Danau Limboto dalam Energi dan Mineral
pelestarian lingkungan Ketenagalistrikan
- Peningkatan akses informasi Meningkatnya Pemanfaatan Pemeliharaan 137 Pemeliharaan 1943
(status mutu air dan ISPU dan Potensi Energi Baru Unit PLTS Unit PLTS, 5 Unit
indeks) lingkungan hidup Terbarukan PLTMH, Pengelolaan
dan Pengawasan 1
IUP Pabum
- Meningkatnya kualitas air Terpenuhinya Kebutuhan, konversi 2 Kab, Pengawasan dan
sungai Distribusi dan HET BBM bagi Pengawasan BBM 6 Konversi 6 Kab/Kota,
Masyarakat Kab/Kota Konversi LPG 6
Kab/Kota
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 30
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensikualitas
- Meningkatnya Kewilayahan,
air Mendorong
MeningkatnyaLaju Investasi,
indeks kualitas Percepatan Pembangunan InfrastrukturProgram
Pedesaan Sekaligus Mengembangkan
pengendalian Urusan Wajib- Potensi Unggulan
Badan Lingkungan
Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian
danauKesejahteraan
limboto Rakyat.lingkungan hidup di Provinsi pencemaran dan Lingkungan Hidup
76 90 Hidup dan Riset
Gorontalo kerusakan lingkungan
Daerah
Hdiup
- Meningkatnya kualitas air laut Meningkatnya tingkat Program peningkatan Urusan Wajib-
diwilayah Teluk Tomini dan ketaatan pemrakarsa pengelolaan lingkungan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan
laut sulawesi kegiatan dalam pelaksanaan 18 usaha/kegiatan 128 usaha/kegiatan bagi usaha atau Hidup dan Riset
dokumen lingkungan kegiatan Daerah
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 31
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Misi IV : Memfokuskan Peningkatan
Mengembangkan nilai-nilaiEkonomi Ataskehidupan
religi, dalam Dasar Optimalisasi
beragama Potensi Kewilayahan,
yang rukun Mendorong
penuh kesejukan Laju Investasi,
sekaligus Percepatan
memelihara Pembangunan
keragaman Infrastruktur
budaya. Serta memperkuatPedesaan Sekaligus Mengembangkan
peran pemberdayaan Potensi Unggulan
perempuan, perlindungan
Dengan Mengakselerasi
terhadap anak, termasukSecara Cerdas Terhadap
issue kesetaraan genderPencapaian Kesejahteraan Rakyat.
dalam pembangunan
1. Meningkatnya kemauan dan Pemberdayaan sosial, - Meningkatkan pelayanan Meningkatnya jumlah 39 KK 529 KK Program Perlindungan Wajib-Sosial Dinas Sosial
kemampuan individu, Kemitraan Sosial, Partisipasi sosial khususnya bagi PMKS layanan atas perlindungan dan Jaminan
keluarga, kelompok dan Sosial, Jaminan Sosial dan secara adil dan merata. dan jaminan kesejahteraan Kesejahteraan Sosial
masyarakat khususnya PMKS Advokasi Sosial. masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan
dasarnya.
2. Meningkatkan peran serta Meningkatnya layanan 165 org 1750 org Program Rehabilitasi Wajib-Sosial Dinas Sosial
masyarakat dalam rehabilitasi terhadap Sosial
pembangunan kesejahteraan penyandang diabilitas, tuna
sosial sosial, lanjut usia, anak
bermasalah sosial, korban
penyalahgunaan napza &
LKS
Mendorong peningkatan dan Meningkatnya cakupan 10 lembaga/ 64 org 97 lembaga/ 70 org Program Pembinaan Wajib-Sosial Dinas Sosial
pengembangan peran serta layanan dan pembinaan Kelembagaan dan
masyarakat dan dunia usaha terhadap pilar-pilar Kemitraan
dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial
kesejahteraan sosial.
3. Peningkatan kesejahteran Meningkatkan ketersediaan - Meningkatkan Meningkatnya Indeks Program Peningkatan Urusan Wajib- Biro PP & Kesra
dan pelayanan serta sarana dan prasarana untuk penyelenggaraan, pelayanan, Kepuasan Layanan Pelayanan Kegiatan Pemberdayaan
Pembinaan pengembangan sarana ibadah Pembinaan dan Keagamaan, Adat dan Keagamaan Adat Dan Perempuan dan
nilai – nilai agama, adat dan pengembangan nilai – nilai Budaya 63 88 Budaya. Perlindungan Anak
budaya serta peran pemuda agama, adat, budaya dan
dalam pembangunan. peran pemuda dalam
pembangunan
4 Meningkatnya Upaya Meningkatkan pelestarian - Meningkatkan pagelaran- Wajib-Kebudayaan Dinas Pendidikan,
pelestarian budaya daerah nilai-nilai budaya daerah pagelaran seni budaya Meningkatnya jumlah Kebudayaan, Pemuda
daerah, mengembangkan siswa/pemuda yang Program Pengembangan dan Olahraga
20 Org 230 Org
sanggar-sanggar seni serta memahami Adat Istiadat Nilai Budaya
komunitas adat untuk Gorontalo
melestarikan budaya lokal.
- Mengembangkan dan Wajib-Kebudayaan Dinas Pendidikan,
Program Pemeliharaan
mempertahankan tradisi dan Tersedianya pengelola cagar Kebudayaan, Pemuda
50 Org 1,650 Org Sejarah dan cagar
budaya religi. budaya di Gorontalo dan Olahraga
budaya Gorontalo
Wajib-Kebudayaan Dinas Pendidikan,
Program Promosi
Tersosialisasinya seni dan Kebudayaan, Pemuda
80 Org 550 Org Keragaman Budaya
tari budaya daerah Gorontalo dan Olahraga
Gorontalo
Membangun Museum - Mendorong upaya Wajib-Kebudayaan Dinas Pendidikan,
Gorontalo melestarikan budaya Terbangunnya Program penyediaan Kebudayaan, Pemuda
Tersedianya sarana
gorontalo melalui dinding gedung 1 Gedung (100%) sarana dan prasarana dan Olahraga
prasarana kebudayaan
pembangunan museum dan museum (45%) Kebudayaan
pembinaan seni budaya
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 32
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 Memfokuskan
Meningkatnya Peningkatan
nilai Ekonomi Atas
indikator Meningkatkan Dasar Optimalisasi
kapasitas Potensipartisipasi
- Meningkatkan Kewilayahan, Mendorong
MeningkatnyaLaju Investasi, Percepatan Pembangunan InfrastrukturPeningkatan
persentase Pedesaan Kualitas
Sekaligus Mengembangkan
Urusan Wajib- Potensi
Biro PP &Unggulan
Kesra
Denganhidup
kualitas Mengakselerasi
perempuan Secara Cerdas dan
kelembagaan Terhadap Pencapaian Kesejahteraan
perempuan Rakyat.pemenuhan hak ekonomi,
dalam dalam Hidup Perempuan dan Pemberdayaan
memberdayakan SDM membagun daerah melalui sosial, politik dan lingkungan Penguatan Perempuan dan
20% 45%
perempuan bidang Pemerintahan dan hidup perempuan Kelembagaan Perlindungan Anak
Politik dalam pengambilan Pengarusutamaan
keputusan Gender
Tingkat ketahanan dan
6 Peningkatan peran - Meningkatkan taraf Program Tim Penggerak Urusan Wajib Badan Pemberdayaan
kesejahteraan keluarga
perempuan di parlemen dan pendidikan dan kesehatan Pembinaan Bidang Masyarakat & PDT
menuju keluarga sehat dan
birokrasi serta bidang Kesejahteraan Keluarga Pemberdayaan
berkualitas termasuk
Pembangunan lainnya utk - TP. PKK 6 Kab/Kota Perempuan/
peningkatan peran serta
mempertinggi kualitas hidup Pemberdayaan
perempuan dalam
dan sumber daya kaum Masyarakat dan
mewujudkan kesetaraan dan
perempuan Desa
keadilan gender
7 Menurunnya angka tindak Menurunkan Tindak - Meningkatkan gerakan anti Menurunnya kasus terhadap Program Perlindungan Urusan Wajib Biro PP & Kesra
kekerasan dan diskriminasi Kekerasan Terhadap kekerasan terhadap kekerasan perempuan dan Perempuan, Bidang
terhadap Perempuan dan Perempuan dan Anak perempuan dan anak dan anak (%) 80% 30% Kesejahteraan dan Pemberdayaan
Anak Meningkatkan kesejahteraan Perlindungan Anak Perempuan
dan perlindungan anak
- Menyempurnakan perangkat
hukum yg lebih lengkap
dalam melindungi individu
dari berbagai tindak
kekerasan, eksploitasi,
diskriminasi termasuk KDRT
Misi V : Menciptakan sinergitas diantara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota di gorontalo dalam kaidah otonomi daerah sekaligus untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik, menurunkan
angka kemiskinan serta menjalankan sistem tata pemerintahan yang baik dalam rangka reformasi birokrasi.
1. Meningkatnya Peningkatan tata kelola - Mendorong peningkatan Tersusunnya Ranperda APBD 6 Kab/Kota 6 Kab/Kota Pembinaan dan Fasilitasi Wajib-Otda, PUM, Dinas Keuangan dan
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik pengelolaan keuangan Kab/Kota sesuai dengan Pengelolaan Keuangan Adm. Keu. Daerah, Asset Daerah
Pemerintahan yang baik (Good Governance) daerah. regulasi yang berlaku Kab/Kota Perangkat Daerah,
dalam pelayanan pada Kepegawaian Dan
masyarakat Persandian
2. Terwujudnya sinergitas Peningkatan Pendapatan Rp. 933.169 Milyar Rp. 1.5 Trilyun Intensifikasi dan Wajib-Otda, PUM, Dinas Keuangan dan
pembangunan antara Daerah sebesar Rp. 1.5 Ekstensifikasi Sumber- Adm. Keu. Daerah, Asset Daerah
provinsi dan kabupaten/kota Trilyun pada tahun 2017 Sumber Pendapatan Perangkat Daerah,
Daerah Kepegawaian Dan
Persandian
3. Tercapainya reformasi - Mengupayakan efektivitas Meningkatnya kualitas WDP WTP Peningkatan Dan Wajib-Otda, PUM, Dinas Keuangan dan
birokrasi di Provinsi pengelolaan asset daerah. laporan keuangan Pengembangan Adm. Keu. Daerah, Asset Daerah
Gorontalo pemerintah daerah Pengelolaan Keuangan Perangkat Daerah,
Daerah Kepegawaian Dan
Persandian
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 33
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi
- Melakukan Kewilayahan, Mendorong
pembinaan MeningkatnyaLaju
sikapInvestasi,
dan Percepatan
200Pembangunan
Orang Infrastruktur
995 orang Pedesaan
Program Sekaligus Mengembangkan
Pengembangan Wajib-Kesatuan Potensi Unggulan
Badan Kesbangpol
Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraan
kesadaran Rakyat.perilaku masyarakat yang
berbangsa dan Wawasan Kebangsaan Bangsa dan Politik
bernegara serta cinta tanah berlandaskan Pancasila, UUD
air 1945, berjiwa nasionalisme
dan cinta tanah air
- Memfasilitasi Pendidikan - meningkatnya pemahaman 15.700 Orang 12.290 Org Program Pendidikan Wajib-Kesatuan Badan Kesbangpol
Politik kepada masyarakat dan partisipasi politik Politik Masyarakat Bangsa dan Politik
masyarakat
- Meningkatkan pemahaman Meningkatnya peran serta - 1000 Orang Program Peningkatan Wajib-Kesatuan
masyarakat akan bahaya masyarakat dalam Ketahanan Ekonomi Bangsa dan Politik
penyakit masyarakat dan mengantisipasi adanya aksi
kesenjangan sosial kekerasan, premanisme dan
aliran sesat yg bernuansa
SARA, FKUB, LSM/Ormas
- Meningkatkan koordinasi dan Meningkatnya peran 100% 100% Program Peningkatan Wajib-Kesatuan Badan Kesbangpol
kerjasama dengan instansi KOMINDA dan TPGKDN Keamanan dan Bangsa dan Politik
yang menangani masalah dalam menciptakan kondisi Kenyamanan
keamanan dan wilayah daerah yang aman, tertib Lingkungan
perbatasan(POLDA, KODIM, dan kondusif dalam
KEJATI, BIN) mendukung percepatan
pembangunan daerah
- Meningkatkan pemahaman Meningkatnya dan - 800 orang Program Kemitraan Wajib-Kesatuan Badan Kesbangpol
masyarakat tentang berdayanya forum2 (FPK) Pengembangan Bangsa dan Politik
ketahanan ekonomi, seni dan Wawasan Kebangsaan
budaya
- Meningkatkan toleransi dan Meningkatnya peran 200 Org 1.225 Orang Program Peningkatan Wajib-Kesatuan Badan Kesbangpol
kerukunan antar umat konstruktif masyarakat Pemberdayaan Bangsa dan Politik
beragama sebagai mitra pemerintah Masyarakat untuk
sehingga mampu menjaga keamanan dan
memberikan sumbangsih ketertiban
terhadap percepatan
pembangunan (FKDM)
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 34
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi
- Peningkatan Kewilayahan, Mendorong
kualitas Laju Investasi, Percepatan Pembangunan
Persentase peningkatan 100% Infrastruktur PedesaanPerencanaan
100% Program Sekaligus Mengembangkan
Wajib - Potensi
BAPPEDAUnggulan
Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraan
perencanaan Rakyat.kualitas Perencanaan
berbasis melalui Pembangunan Daerah Perencanaan
integrasi sektoral dan SDM Pembangunan Daerah Pembangunan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 35
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi Kewilayahan, Mendorong
TerlaksananyaLaju Investasi, Percepatan Pembangunan InfrastrukturProgram
rapat Pedesaan Sekaligus Mengembangkan
Pembinaan Wajib-Otda, PUM, Potensi Unggulan
Biro Pemerintahan
Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraan Rakyat.koordinasi penyelenggaraan Atas Penyelenggaraan Adm. Keu. Daerah,
pemerintahan daerah di 18 kali rapat 84 kali rapat Pemerintahan Daerah Perangkat Daerah,
Provinsi Gorontalo koordinasi koordinasi dan Pengembangan Kepegawaian Dan
Aparatur Persandian
- Mendorong penataan wilayah Tercapainya pemasangan Program Penataan Wajib-Otda, PUM, Biro Pemerintahan
dengan penetapan pilar batas dan ketetapan Wilayah Provinsi Adm. Keu. Daerah,
administrasi kependudukan, luas wilayah Provinsi dan 5 Pilar (Kab. Gtlo- Perangkat Daerah,
penetapan batas wilayah dan Kab./Kota 275 Pilar Kepegawaian Dan
Gorut)
fasilitasi pembentukan Persandian
wilayah otonom baru
- Meningkatnya kapasitas 586 orang peserta Program Penataan Wajib - Biro Pemerintahan
sumber daya aparatur Administrasi Kependudukan dan
pengelola kependudukan dan - Kependudukan Capil
capil Kab./Kota, dan aparat
desa Se- Prov. Gtlo
- Terwujudnya sinkronisasi 175 orang peserta
program kependudukan dan -
Pencatatan Sipil;
- Terlaksananya konsultasi, 103 kali monev
Monev bidang kependudukan -
& capil
- Tersedianya data penduduk 1 Dokumen 2 Dokumen
potensial pemilih (DP4)
pilgub
- Mendorong penegakan hukum Wajib-Otda, PUM, Biro Hukum dan
melalui fasilitasi penyusunan Terbentuknya Produk Hukum Adm. Keu. Daerah, Organisasi
dan diseminasi peraturan Daerah dalam Pelaksanaan Perda 50 Pergub Program Penataan Perangkat Daerah,
Perda 10
daerah dan perundang- Pemerintahan yang / SK 1.500, 4 kali Peraturan Perundang- Kepegawaian Dan
Pergub / SK 300
undangan Menjunjung Supremasi Sosialisasi Undangan Persandian
Hukum
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 36
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi Kewilayahan, Mendorong Laju Investasi, Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pedesaan Sekaligus Mengembangkan
Wajib-Otda, PUM, Potensi Unggulan
Biro Hukum dan
Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraan Rakyat. Adm. Keu. Daerah, Organisasi
Terciptanya Memorandum of
79 MoU dan PK, 4 Perangkat Daerah,
Understanding (MoU) dan 9 Mou Program Pengkajian
kali Bimbingan Teknis Kepegawaian Dan
Perjanjian Kerjasama (PK) 9 Pk Kerjasama
(BIMTEK) Persandian
yang Berkualitas
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 37
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi
- Mendorong Kewilayahan, Mendorong
peningkatan MeningkatnyaLaju
TataInvestasi, Percepatan Pembangunan
80% Infrastruktur Pedesaan Kapasitas
100% Peningkatan Sekaligus Mengembangkan
Wajib-Otda, PUM, Potensi Unggulan
Sekretariat DPRD
Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian
fungsiKesejahteraan
DPRD melalui Rakyat.Persidangan DPRD Lembaga Perwakilan Adm. Keu. Daerah,
ketentuan peraturan yang Rakyat Daerah Perangkat Daerah,
berlaku Kepegawaian Dan
Persandian
- Mendorong peningkatan Meningkatnya Kemampuan 80% 100% Program Peningkatan Wajib-Otda, PUM, Sekretariat DPRD
kompetensi aparatur dalam SDM di Sekretariat DPRD Pelayanan Kedinasan Adm. Keu. Daerah,
fasilitas pelayanan fungsi Provinsi Gorntalo. Pemerintah Provinsi Perangkat Daerah,
DPRD Gorontalo Kepegawaian Dan
Persandian
Terfasilitasinya Pagelaran 3 Keg 3 Keg Program pengembangan Wajib-Otda, PUM, Kantor Perwakilan
Seni Budaya Gorontalo Di pemasaran pariwisata Adm. Keu. Daerah, Provinsi di Jakarta
Jakarta Perangkat Daerah,
Kepegawaian Dan
Persandian
- Memfasilitasi kinerja kepala Terfasiliyasinya pelayanan 55% 80% Program peningkatan Wajib-Otda, PUM, Kantor Perwakilan
dan wakil kepala daerah serta kedinasan kepala pelayanan kedinasan Adm. Keu. Daerah, Provinsi di Jakarta
mendorong penyebaran daerah/wakil kepala daerah Kepala Daerah / Wakil Perangkat Daerah,
informasi potensi daerah di di Jakarta Kepala Daerah Kepegawaian Dan
Jakarta dan sekitarnya dalam Persandian
mempercepat pembangunan
daerah
Terfasilitasinya kegiatan promosi - 65% Program Peningkatan Wajib-Otda, PUM, Kantor Perwakilan
di pusat Promosi dan Kerjasama Adm. Keu. Daerah, Provinsi di Jakarta
Investasi Perangkat Daerah,
Kepegawaian Dan
Persandian
Terfasilitasinya kerjasama 40% 65% Program Kerjasama Wajib-Otda, PUM, Kantor Perwakilan
dengan Media Masa di pusat Informasi dengan Mas Adm. Keu. Daerah, Provinsi di Jakarta
Media Perangkat Daerah,
Kepegawaian Dan
Persandian
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 38
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi
- Mendorong Kewilayahan, Mendorong
peningkatan Laju Investasi, Percepatan
Terselenggaranya - Pembangunan InfrastrukturProgram
Pedesaan Sekaligus Mengembangkan
Pencegahan Wajib-Otda, PUM, Potensi Unggulan
BPBD
Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraan
kemampuan Rakyat.Pencegahan Dan
daerah dalam Dan Kesiapsiagaan Adm. Keu. Daerah,
kesiapsiagaan, Kesiapsiagan Dalam Perangkat Daerah,
penanggulangan dan Menghadapi Bencana 6 Kab/Kota Kepegawaian Dan
rehabilitasi/rekonstruksi Persandian
dampak bencana daerah
- Mendorong peningkatan Meningkatnya pemahaman - 45% Program Peningkatan Wajib-Otda, PUM, Sekretariat KORPRI
pelayanan PNS sebagai abdi paradigma korpri Pembinaan, Pelayanan Adm. Keu. Daerah,
negara dan masyarakat dan Fasilitasi Perangkat Daerah,
melalui Pembinaan mental dn Kewirausahaan untuk Kepegawaian Dan
rohani, seni, budaya dan Kesejahteraan Anggota Persandian
olahraga KORPRI
Presentasi kegiatan yang - 45% Program Peningkatan Wajib-Otda, PUM, Sekretariat KORPRI
diikuti Mental Rohani melalui Adm. Keu. Daerah,
Olahraga, Seni Budaya Perangkat Daerah,
dan Agama Kepegawaian Dan
Persandian
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 39
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi
- Mendorong Kewilayahan, Mendorong
peningkatan MeningkatnyaLaju Investasi, Percepatan Pembangunan InfrastrukturProgram
Kinerja Pedesaan Sekaligus Mengembangkan
Peningkatan Wajib-Otda, PUM, Potensi
Satpol PPUnggulan
dan Linmas
Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian
kinerjaKesejahteraan
PPNS Rakyat.Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kinerja Penyidik Adm. Keu. Daerah,
(PPNS) Pegawai Negeri Sipil Perangkat Daerah,
1 Keg. 1 Keg. (PPNS) Kepegawaian Dan
Persandian
- Mendorong layanan Satpol PP Meningkatnya kesadaran Program Peningkatan Wajib-Otda, PUM, Satpol PP dan Linmas
dalam menjaga Kantibmas hukum masyarakat Pemberantasan Penyakit Adm. Keu. Daerah,
dan penyakit masyarakat Masyarakat (Pekat) Perangkat Daerah,
serta penegakan peraturan 60 Org Kepegawaian Dan
daerah Persandian
Tercapaianya Tugas-Tugas 80 Org 129 Org Pemantapan Tugas- Wajib-Otda, PUM, Satpol PP dan Linmas
Operasional Dalam 12 x Tugas Operasional Adm. Keu. Daerah,
Mengantisipasi Gangguan 82x Dalam Mengantisipasi Perangkat Daerah,
Ketentraman dan 1 Dok 1 Dok Gangguan Ketentraman Kepegawaian Dan
Terwujudnya Keamanan dan 75 Org 75 Org Peningkatan keamanan Wajib-Otda, PUM, Satpol PP dan Linmas
Kenyamanan Lingkungan 50 Org dan kenyamanan Adm. Keu. Daerah,
1 Dok 1 Dok lingkungan Perangkat Daerah,
Peningkatan pemahaman Program Perlindungan Wajib-Otda, PUM, Satpol PP dan Linmas
tugas dan fungsi Linmas masyarakat Adm. Keu. Daerah,
Perangkat Daerah,
40 Org Kepegawaian Dan
Persandian
- Mengupayakan pemenuhan Terpenuhinya pelayanan 35 keg 50 Keg. Program Peningkatan Wajib-Otda, PUM, Biro Umum
sarana dan prasarana kepala Sarana dan Prasarana Pelayanan Kedinasan Adm. Keu. Daerah,
dan wakil kepala daerah dan Kegiatan Pimpinan Kepala Daerah/Wakil Perangkat Daerah,
pemerintah provinsi dalam Kepala Daerah Kepegawaian Dan
menjalankan fungsinya Persandian
Meningkatnya koordinasi dan 4 Keg. 40 Keg. Program Peningkatan Wajib-Otda, PUM, Biro Umum
sinergitas Pemprov. Pelayanan Kedinasan Adm. Keu. Daerah,
Gorontalo dengan Pemerintah Provinsi Perangkat Daerah,
Pemerintah Pusat dan Gorontalo Kepegawaian Dan
Pemerintah Daerah lainnya Persandian
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 40
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi
- Mendorong Kewilayahan,
publikasi kinerja Mendorong Laju Investasi,
Tercapainya koordinasi dan Percepatan Pembangunan InfrastrukturProgram
Pedesaan Sekaligus Mengembangkan
Peningkatan Wajib-Otda, PUM, Potensi Unggulan
Biro Humas
Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraan
pembangunan Rakyat.sinkronisasi antara
daerah melalui Pelayanan Kedinasan Adm. Keu. Daerah,
kerjasama dengan mas media pemerintah pusat dan - 200 kali/kegiatan Kepala Daerah/Wakil Perangkat Daerah,
daerah Kepala Daerah Kepegawaian Dan
Persandian
Tercapainya laporan evaluasi
- 12 laporan
kegiatan pimpinan
Tercapainya publikasi, Program Kerjasama Wajib-Otda, PUM, Biro Humas dan
pelayanan publik secara Informasi Dengan Mas Adm. Keu. Daerah, Protokol
menyeluruh Media Perangkat Daerah,
- 145 Kali Kepegawaian Dan
Persandian
- Mengefektifkan pengawasan Meningkatnya Kualitas 15% 85% Program Peningkatan Wajib-Otda, PUM, Inspektorat
terhadap pelaksanaan laporan Keuangan dan Sistem Pengawasan Adm. Keu. Daerah,
kegiatan pembangunan. laporan Kinerja Internal dan Perangkat Daerah,
Pengendalian Kepegawaian Dan
Pelaksanaan Kebijakan Persandian
KDH
Meningkatnya Jumlah Aparat 25 Auditor Pertama 4 Auditor Madya, Program Peningkatan Wajib-Otda, PUM, Inspektorat
Pengawas yang profesional 15 Auditor Muda Profesionalisme Tenaga Adm. Keu. Daerah,
60 Auditor Pertama Pemeriksa dan Aparatur Perangkat Daerah,
Pengawasan Kepegawaian Dan
Persandian
0 P2UPD 20 P2UPD
Terwujudnya penataan dan 2 SOP 11 SOP Program Penataan dan Wajib-Otda, PUM, Inspektorat
penyempurnaan kebijakan penyempurnaan Adm. Keu. Daerah,
sistem, informasi dan kebijakan sistem Perangkat Daerah,
prosedur pengawasan yang informasi dan prosedur Kepegawaian Dan
efektif pengawasan Persandian
1 Paket 7 Paket
- Mengembangkan Sistem Meningkatnya pelayanan Wajib- Komunikasi Perhub, Pariwisata,
Program Pengembangan
Komunikasi dan Informasi Teknologi Informasi di dan Informatika Komunikasi dan
2.55 (kurang) 3.60 (sangat baik) Komunikasi, Informasi
dalam penyelenggaraan Provinsi Gorontalo (nilai Informatika
dan Media Massa
pemerintahan daerah PeGI)
- Mengupayakan tersedianya Meningkatnya kepuasan Wajib- Komunikasi Perhub, Pariwisata,
bahan bacaan yang publik dalam mengakses Program Kerjasama dan Informatika Komunikasi dan
berkualitas bagi masyarakat informasi kepemerintahan >2 (rendah) >3.5 (tinggi) Informasi dengan Media Informatika
(nilai indeks kepuasan Massa
informasi publik)
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 41
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi Kewilayahan,
- Mengembangkan SDM Mendorong
MeningkatnyaLaju
SDMInvestasi,
Aparatur Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pedesaan Sekaligus Mengembangkan
Wajib- Komunikasi Potensi
Perhub, Unggulan
Pariwisata,
Program Peningkatan
Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraan
aparatur Rakyat.Pemerintah Provinsi dan
Bidang Komunikasi dan Informatika Komunikasi dan
Kapasitas SDM dalam
dan Informasi masyarakat dalam 64 orang 1964 orang Informatika
pengembangan
penerapan aplikasi Teknologi
Teknologi Informasi
Informasi
- Meningkatkan Layanan Meningkatnya kepemilikan 35% 100% Pembinaan dan Wajib- Komunikasi Perhub, Pariwisata,
Informasi Publik ijin operasional jasa titipan Pengembangan Sumber dan Informatika Komunikasi dan
Daya Komunikasi dan Informatika
Supremasi
- Mengupayakan peningkatan Jumlah PNS yang Mengikuti 40 Orang 90 Orang Program Pendidikan Wajib-Otda, PUM, Badan Kepegawaian,
kualitas aparatur daerah. Pendidikan dan Pelatihan Kedinasan Adm. Keu. Daerah, Pendidikan dan
kedinasan Perangkat Daerah, Pelatihan Daerah
Kepegawaian Dan
Terpenuhinya kebutuhan 2503 Org 2750 Org Program Pembinaan dan Wajib-Otda, PUM, Badan Kepegawaian,
aparatur sesuai dengan Pengembangan Adm. Keu. Daerah, Pendidikan dan
kompetensi Aparatur Perangkat Daerah, Pelatihan Daerah
Kepegawaian Dan
Persandian
- Fasilitasi proses pengadaan Terselesainya sengketa Program Koordinasi Wajib-Otda, PUM, UPTD - Layanan
barang/jasa pemerintah hukum dalam proses kerjasama dan Adm. Keu. Daerah, Pengadaan Barang
melalui sistim e-procurement Pengadaan Barang dan Jasa Pendampingan Advokasi Perangkat Daerah, dan Jasa
dan atau Unit Layanan - 100% Hukum Kepegawaian Dan
Pengadaan (ULP) Persandian
- Memotivasi percepatan Penerapan dan Implementasi Program Pengendalian Wajib-Otda, PUM, Biro P2E
penyerapan anggaran APBD Layanan Pengadaan barang Pembangunan Adm. Keu. Daerah,
maupun APBN serta /jasa Secara Elektronik Perangkat Daerah,
Mengefektifkan pengawasan Provinsi & Kab./Kota. 75% 100% Kepegawaian Dan
dan pengendalian terhadap Persandian
pelaksanaan kegiatan
pembangunan.
Meningkatnya Jumlah PNS
yang memahami pedoman
220 orang 1020 orang
pengadaan barang/jasa
pemerintah.
Meningkatnya percepatan
penyerapan anggaran
91% 98%
Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 42
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi PotensiPembangunan
- Pengendalian Kewilayahan, Mendorong
MeningkatnyaLaju Investasi,
kerjasama dan Percepatan Pembangunan InfrastrukturProgram
Pedesaan Sekaligus Mengembangkan
Pengendalian Wajib-Otda, PUM, Potensi
Biro P2EUnggulan
Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejahteraan
Pada Sektor Rakyat.koordinasi antar pemerintah
Perekonomian Ekonomi Adm. Keu. Daerah,
daerah, pemerintah pusat, Perangkat Daerah,
dan stakeholder bidang 100% 100% Kepegawaian Dan
ekonomi. Persandian
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 43
TARGET PROGRAM SKPD
BIDANG
NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENANGGUNG
TAHUN AWAL TAHUN AKHIR URUSAN SKPD
DAERAH JAWAB
2012 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4. Memfokuskan
Berkurangnya PeningkatanMeningkatkan
persentase Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi
kesejahteraan Potensi Kewilayahan,
- Mengupayakan pemenuhan Mendorong
Jumlah RumahLaju Investasi,
Layak Huni Percepatan Pembangunan InfrastrukturProgram
Pedesaan Sekaligus Mengembangkan
Peningkatan Wajib- Potensi Unggulan
Badan Pemberdayaan
Dengan Mengakselerasi
masyarakat miskin Secara Cerdasmiskin
masyarakat Terhadap Pencapaian Kesejahteraan
kebutuhan Rakyat.Yang dibangun Bagi RTM
pokok masyarakat Keberdayaan Pemberdayaan Masyarakat dan
miskin 525 Unit 5.525 Unit masyarakat Masyarakat dan Pembangunan Desa
Desa Tertinggal
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VII - 44
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 1
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 2
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 3
TABEL 8.2
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
PROVINSI GORONTALO
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 URUSAN WAJIB
1.1. PENDIDIKAN
Dinas Pendidikan,
Program Peningkatan Persentase pelayanan jasa Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Kebudayaan,
1.1.01 80% 85% 4,539 90% 2,515
Pelayanan Administrasi administrasi perkantoran Prasarana dan SDM Aparatur" Pemuda dan
Olahraga
Dinas Pendidikan,
Meningkatnya Prasarana
Program Peningkatan Sarana Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Kebudayaan,
1.1.02 Perkantoran yang memadai 5 Pkt 10 Pkt 2,070 5 Pkt 2,401
dan Prasarana Aparatur Prasarana dan SDM Aparatur" Pemuda dan
dalam pelaksanaan tugas
Olahraga
Dinas Pendidikan,
Program Peningkatan Meningkatnya Kapasitas
Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Kebudayaan,
1.1.03 Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pengelola 42 Org 42 Org 476 31 Org 350
Prasarana dan SDM Aparatur" Pemuda dan
Aparatur Pendidikan
Olahraga
1.1.04 Program Pelayanan Persentase pelayanan jasa Pindahan dari Program Peningkatan Pelayanan Administrasi 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Pendidikan,
Administrasi, Sarana administrasi perkantoran
Persentase ketersediaan Kebudayaan,
Pindahan dari Program Pengembangan Sarana Prasarana 100% 2,024 100% 5,170 100% 5,687 100% 7,000 100%
sarana prasarana SKPD Pemuda dan
Jumlah SDM aparatur yang Olahraga
Pindahan dari Program Pengembangan SDM Aparatur 33 Org 36 Org 39 Org 42 Org 92 Org
mengikuti Diklat/Bimtek
Program Peningkatan Dinas Pendidikan,
Meningkatnya Efektivitas
Pengembangan Sistem Untuk tahun 2014 dan seterusnya berubah nomenklatur program menjadi "Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi Kebudayaan,
1.1.05 Pengelolaan Administrasi 12 Dok 12 Dok 100 12 Dok 150
Pelaporan Capaian Kinerja dan Pelaporan" Pemuda dan
Keuangan
dan Keuangan Olahraga
Program Perencanaan,
Dinas Pendidikan,
Evaluasi, Meningkatnya Kinerja,
Untuk tahun 2014 dan seterusnya berubah nomenklatur program menjadi "Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi Kebudayaan,
1.1.06 Pertanggungjawaban dan Monitoring dan Evaluasi 380 Org 570 Org 762 1.269 Org 1,500
dan Pelaporan" Pemuda dan
Dukungan Manajemen Program Pendidikan
Olahraga
Sistem Pelayanan Pendidikan
Dinas Pendidikan,
Tersedianya Dokumen
Kebudayaan,
Perencanaan dan Evaluasi - - - - 100% 100% 100% 100% 100%
Pemuda dan
Program Peningkatan Program
Olahraga
1.1.07 Perencanaan, Evaluasi dan 1,500 1,540 1,694 2,000
Pelaporan Dinas Pendidikan,
Tersedianya laporan
Kebudayaan,
penyelenggaraan keuangan - - - - 100% 100% 100% 100% 100%
Pemuda dan
daerah
Olahraga
Dinas Pendidikan,
Program Perluasan Akses APK PAUD : APK PAUD : APK PAUD : APK PAUD : APK PAUD : APK PAUD : APK PAUD : APK PAUD : Kebudayaan,
1.1.08 Meningkatnya APK PAUD 531 340 357 393 420 500
PAUDNI 41,00% 52,50% 58,03% 65,25% 75,00% 78,15% 80,05% 80,05% Pemuda dan
Olahraga
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 4
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
URUSAN WAJIB Dinas Pendidikan,
Program Peningkatan Mutu Meningkatnya Kualitas 20 Lembaga 20 Lembaga 80 Lembaga 120 Lembaga 400 Lembaga Kebudayaan,
1.1.09 - - - - - 550 589 160 Lembaga PAUD 700
dan Tata Kelola PAUD Layanan PAUD PAUD PAUD PAUD PAUD PAUD Pemuda dan
Olahraga
Dinas Pendidikan,
Program Peningkatan
Meningkatnya Kompetensi 660 PTK Kebudayaan,
1.1.10 Kompetensi dan 390 PTK PAUD 390 PTK PAUD - 390 PTK PAUD - 446 PTK PAUD 500 600 PTK PAUD 550 589 770 PTK PAUD 700 2,570 PTK PAUD
dan Kesejahteraan PTK PAUD PAUD Pemuda dan
Kesejahteraan PTK PAUD
Olahraga
Dinas Pendidikan,
Meningkatnya APK SMA/MA
Program Perluasan Akses APK 73,15% APK 73,60% APK 78,04% APK 83,04% APK 88,09% APK 93,09% APK 98,09% APK 98,09% Kebudayaan,
1.1.11 dan SMK dan APM SMA/MA 3,318 3,700 4,000 4,290 4,590 5,500
Dikmen APM 52,59% APM 56,40% APM 58,00% APM 64,00% APM 70,05% APM 76,05% APM 83,05% APM 83,05% Pemuda dan
dan SMK
Olahraga
Dinas Pendidikan,
Tersedianya database PTK
Program Pemetaan PTK Kebudayaan,
1.1.14 dalam rangka pengembangan 0 0 - 0 - 1 Dokumen 300 1 dokumen 330 1 dokumen 300 1 dokumen 400 4 dokumen
(PAUDNI, DIKDAS, DIKMEN) Pemuda dan
kompetensi
Olahraga
Dinas Pendidikan,
Terjaganya keberlanjutan
Program Perluasan Akses Kebudayaan,
1.1.19 pendidikan bagi mahasiswa 560 Org 834 Org 6,126 950 Org 6,293 1.100 Org 7,122 1.210 Org 7,615 1.330 Org 8,377 1.460 Org 9,214 4.884 Org
Pendidikan Tinggi Pemuda dan
Miskin dan Berprestasi
Olahraga
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 5
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
URUSAN WAJIB Dinas Pendidikan,
Peningkatan Mutu PTK - PNF Menigkatnya Kompetensi PTK Kebudayaan,
1.1.20 350 Org 360 Org 382 480 Org 650 490 Org 683 500 Org 751 510 Org 804 520 Org 860 2.830 Org
(UPTD BPKB) PNF Pemuda dan
Olahraga
Dinas Pendidikan,
Program Peningkatan Tata Meningkatnya kompetensi
Kebudayaan,
1.1.23 kelola Pendidikan Non pengelola PNF Bagi BPKB dan 85 Org 100 Org 166 140 Org 100 275 Org 105 150 Org 116 150 Org 124 150 Org 132 530 Org
Pemuda dan
Formal (UPTD BPKB) SKB se Provinsi Gorontalo
Olahraga
Meningkatnya keterampilan Life Skill = 150 Life Skill = 150 Life Skill = 396 Life Skill = 408 Dinas Pendidikan,
Program Peningkatan Life Skill = 120 Life Skill = 290 Life Skill = 426 org, Life Skill = 1.520
Pemuda putus sekolah dan org, Buta org, Buta org, Buta org, Buta Kebudayaan,
1.1.24 Keterampilan Pendidikan org, Buta Aksara 175 1,300 org, Buta Aksara 2,000 2,200 2,354 Buta Aksara = 3,000 org, Buta Aksara =
menurunnya angka tuna Aksara = 1000 Aksara = 1000 Aksara = 1300 Aksara = 1500 Pemuda dan
Non Formal = 1000 org = 1000 org 1500 org 9000 org
aksara org org org org Olahraga
Meningkatnya Akses pada Dinas Pendidikan,
jenjang pendidikan
Program Pendidikan Untuk Kebudayaan,
1.1.25 menengah 41,110 siswa 42,575 siswa 45,000 44.803 Siswa 51,063 46.964 Siswa 42,289 53,005 siswa 44,000 56,549 Siswa 48,400 58,245 Siswa 52,666 303,277 Siswa
Rakyat (PRODIRA) Pemuda dan
Olahraga
Dinas Pendidikan,
SD : 999 org, SD : 248 org, SD : 249 org, SD : 250 org, SD : 252 org, SD : 999 org,
Program Peningkatan Tata Meningkatnya kompetensi Kebudayaan,
1.1.29 SMP : 370 org, - - - - SMP : 92 org, 200 SMP : 92 org, 209 SMP : 93 org, 219 SMP : 93 org, PK- 249 SMP : 370 org,
kelola/Manejemen Dikdas pengelola satuan pendidikan Pemuda dan
PK-LK : 8 org PK-LK : 2 org PK-LK : 2 org PK-LK : 2 org LK : 2 org PK-LK : 8 org
Olahraga
JUMLAH URUSAN PENDIDIKAN (1.01) 69,813 78,212 70,823 79,089 86,535 98,980
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 6
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 7
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1.2.14 Program
URUSANPelayanan
WAJIB Terlaksananya adimnistrasi Dinas Kesehatan
Administrasi, Sarana pelayanan perkantoran 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Prasarana dan SDM Aparatur
Terpenihinya kebutuhan 3,327 1,965 1,967 2,164 2,380 3,500
sarana dan prasarana 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
perkantoran
Meningkatnya pengetahuan
5 Org 5 Org 5 Org 10 Org 12 Org 14 Org 16 Org 67 Org
Sumber daya aparatur Dikes
UPTD BAPELKESMAN 3,552 4,316 2,520 2,570 2,622 4,750
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 8
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
URUSAN WAJIB
1.3. PEKERJAAN UMUM
SEKRETARIAT
1.03.01 Program Peningkatan Tersedianya Pelaporan dan
Pengembangan Sistem administrasi Pencapaian Untuk tahun 2014 dan seterusnya berubah nomenklatur program menjadi "Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi dan
100% 100% 150 100% 150 DINAS PU
Pelaporan Capaian kinerja Kinerja Keuangan (Dokumen) Pelaporan"
dan keuangan
1.03.02 Program pelayanan Terlaksananya Operasional,
administrasi perkantoran Pemeliharaan dan Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana
100% 100% 2,000 100% 1,335 DINAS PU
Administrasi perkantoran dan SDM Aparatur"
(Kegiatan)
Prosentase Pelayanan Jasa -
Program Peningkatan 100% 100% 100% 100% 100%
Administrasi perkantoran
Pelayanan Administrasi, Prosentase ketersediaan
1.03.03 - 100% 900 100% 1100 100% 1500 100% 1800 100% DINAS PU
Sarana Prasarana dan SDM sarana dan prasarana
Aparatur Jumlah SDM aparatur yang - 80 Org 80 Org 80 Org 80 Org 320 Org
mengikuti Diklat / Bimtek
1.03.04 Program peningkatan sarana Terwujudnya pemenuhan
dan prasarana aparatur kebutuhan sarana dan Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana
100% 100% 750 100% 860 DINAS PU
prasarana perkantoran dan SDM Aparatur"
(Paket)
1.03.05 Program peningkatan Terwujudnya peningkatan
kapasitas Sumber daya layanan administrasi Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana
5 Org 7 Org 839 11 Org 1,000 DINAS PU
Aparatur kepegawaian dan dan SDM Aparatur"
kompotensi SDM
1.03.06 Program Perencanaan Terlaksananya kegiatan
Pembangunan Daerah penyusunan program Untuk tahun 2014 dan seterusnya berubah nomenklatur program menjadi "Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi dan
100% 100% 350 100% 550 DINAS PU
infrastruktur kePUan Pelaporan"
Tercapainya Layanan
Jaringan Irigasi guna
- 17.131 Ha 17.131 Ha 17.131 Ha 17.131 Ha 17.131 Ha 17.131 Ha 17.131 Ha
tersedianya air untuk
pertanian (Ha)
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 9
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
URUSAN WAJIB Terlaksananya Fasilitasi
perluasan jaringan irigasi
Randangan, Dumbaya Bulan, - - 3 Keg 5 Keg 4 Keg 4 Keg 4 Keg 17 Keg
dan irigasi Baru lainnya
Terlaksananya
Pendampingan dalam rangka
Kebijakan pengelolaan 1 Keg 2 Keg 2 Keg 2 Keg 2 Keg 2 Keg 11 Keg
Sumber Daya Air (Keg)
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 10
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1.03.11 Program
URUSANRehabilitasi/
WAJIB Tersedianya Dokumen
pemeliharaan Jalan dan pengawasan Rehabilitasi/
- 1 Dok 300 1 Dok 300 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 6 Dokumen
jembatan pemeliharaan Jalan dan
Jembatan . (Dokumen)
Terwujudnya Kondisi Jalan
Mantap 60 % dengan Kondisi Mantap
14,7 Km 17,500 15,4 Km 18,500 10 Km 10 Km 10 Km 10 Km 269,04 Km
Pemeliharaan berkala dan 198,94 Km 25,075 28,350 30,075 41,314 DINAS PU
Rekonstruksi Jalan (Km)
Terpeliharanya kondisi jalan
mantap dengan Pemeliharaan
198,94 Km 52 Km 2,600 95 Km 4,750 229,04 Km 239,04 Km 249,04 Km 259,04 Km 259,04 Km
rutin jalan (Km)
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 11
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
URUSAN WAJIB Terlaksananya fasilitasi dan
penyediaan sanitasi setempat
yang memadai dalam rangka 143 Unit 43 Unit 120 Unit 120 Unit 120 Unit 120 Unit 666 Unit
pencapaian target MDG's
(Unit)
Tersedianya sistem jaringan
dan pengelolaan air limbah - - - 3 Kawasan 3 Kawasan 3 Kawasan 3 Kawasan 12 Kawasan
(KK)
UPTD LABORATORIUM DAN JASA KONSTRUKSI 3,722 3,457 3,050 3,425 3,193 3,050
1.03.14 Program pelayanan Terwujudnya Layanan Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana UPTD Lab. & Jasa
administrasi perkantoran Administrasi perkantoran 80% 85.00% 650 90% 700
dan SDM Aparatur" Konstruksi
(Persentase)
Prosentase Pelayanan Jasa
- - - - 100% 100% 100% 100% 100%
Administrasi perkantoran
Program Peningkatan Tersedianya sarana dan
Pelayanan Administrasi, prasarana laboratorium untuk UPTD Lab. & Jasa
1.03.15 menjamin mutu pelaksanaan - - - - 5 Paket 2,700 4 Paket 2,970 4 Paket 2,677 4 Paket 2,200 23 Paket
Sarana Prasarana dan SDM Konstruksi
Aparatur konstruksi (paket)
1.03.18 Program pelayanan Terlaksananya Layanan Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana UPTD TPA
administrasi perkantoran Administrasi perkantoran - 85% 1,500 90% 1,500 3 Kegiatan
dan SDM Aparatur" TALUMELITO
UPTD (Kegiatan)
Prosentase Pelayanan Jasa
Administrasi perkantoran - - - - - 95% 95% 95% 95% 95%
UPTD
Program Peningkatan Terwujudnya pemenuhan 1 Pickup,Tools 1
Pelayanan Administrasi, sarana dan prasarana Backhoe Loader set, Toolset + UPTD TPA
1.03.19 operasional UPTD TPA 2,740 Dump Truck 1 1,740 Dump Truck 1 2,170 2,225 Peralatan Bengkel,
Sarana Prasarana dan SDM - - - - - 1 Unit , Dump Dump Truck 1 Unit TALUMELITO
Talumelito (Paket) Unit Unit Backhoe Loader 1
Aparatur Truck 1 Unit
Unit, Dump Truck
4 Unit
Jumlah SDM aparatur yang
- - - - - 12 PNS 12 PNS 12 PNS 12 PNS 72 PNS
mengikuti Diklat / Bimtek
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 12
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1.03.20 Program
URUSANPengembangan
WAJIB Terwujudnya pemenuhan
Kinerja Pengolahan sarana dan prasarana
Tersedia Toolset +
Persampahan operasional UPTD TPA 1 Pickup,Tools
bulldozer dan 1,488 Peralatan 1,500 Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur"
Talumelito (Paket) 1 set
excavator Bengkel UPTD TPA
TALUMELITO
Terwujudnya Peran Serta
Masyarakat Dalam
- - - 600 Orang 400 600 Orang 400 600 Orang 400 600 Orang 425 600 Orang 425 3.000 Orang
Pengelolaan Persampahan
(Orang)
UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA - 650 1,000 1,185 1,284 1,431
JUMLAH URUSAN PEKERJAAN UMUM (1.03) 98,199 125,474 145,692 167,643 182,380 175,506
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 13
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 14
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1.5.14 Program
URUSAN WAJIB Perencanaan Menigkatnya fasilitasi - - - 55% 200 - - - - - - 55% BAPPEDA
prasarana wilayah dan perencanaan SDA
sumberdaya alam
1.5.15 Program Evaluasi Kinerja Persentase program dan - - - 55% 225 - - - - - - - - - BAPPEDA
Pembangunan Daerah kegiatan yang tepat hasil
sesuai yang direncanakan
1.5.16 Program Perencanaan Persentase arah kebijakan - - - - - 65.00% 650 70.00% 750 75.00% 800 85.00% 850 85.00% BAPPEDA
Bidang Penataan Ruang, pembangunan, infrastruktur,
Infrastruktur, Perhubungan, perhubungan, perumahan,
Perumahan dan Lingkungan pemukiman
Hidup
UPTB Kerjasama Pembangunan Daerah - - 613 700 750 900
1.5.17 Program Kerjasama Persentase peningkatan - - - - - 75% 613 85.00% 700 90.00% 750 95.00% 900 95% UPTB Kerjasama
Pembangunan kerjasama pembangunan
daerah
JUMLAH URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (1.05) 11,564 7,947 7,686 8,693 9,146 12,124
1.6. PERHUBUNGAN
1.6.01 Program peningkatan Meningkatnya layanan 3 lintasan 3 lintasan 2 terminal 4 terminal 6 terminal 1 unit 5 lintasan perintis 6 terminal
pelayanan angkutan angkutan transportasi angkutan perintis angkutan memenuhi memenuhi memenuhi (Pengadaan (Gtlo-Bondawuna, memenuhi kriteria
(Gtlo- perintis (Gtlo- kriteria tipe B kriteria tipe B kriteria tipe B bus), 1 unit Gtlo-Bubaa, Gtlo- tipe B
Bondawuna, 2 unit (subsidi) 2 unit (subsidi) 1 unit 5 lintasan Pangea, Term 2 unit layanan
Gtlo-Bubaa, layanan layanan (Pengadaan perintis (Gtlo- Isimu-Mulyonegoro- angkutan pemadu
Gtlo-Pangea) angkutan angkutan bus), 1 unit Bondawuna, Satria, Gtlo-Tapa- moda
pemadu moda pemadu moda subsidi layanan Gtlo-Bubaa, Dulamayo) Dinas
angkutan Gtlo-Pangea, Perhubungan,
2,020 2,100 2,282 pemadu moda 2,175 Term Isimu- 2,129 2,250 Pariwisata,
Mulyonegoro-
3 lintasan 4 lintasan 4 lintasan 5 lintasan (Gtlo- Komunikasi dan
Satria, Gtlo- Informatika
perintis (Gtlo- perintis (Gtlo- perintis (Gtlo- Tapa- Bondawuna, Gtlo-
Bondawuna, Bondawuna, Bondawuna, Dulamayo) Bubaa, Gtlo-
Gtlo-Bubaa, Gtlo- Gtlo-Bubaa, Gtlo- Gtlo-Bubaa, Pangea, Term
Pangea) Pangea, Term Gtlo-Pangea, Isimu-Mulyonegoro-
Isimu- Term Isimu- Satria, Gtlo-Tapa-
Mulyonegoro- Mulyonegoro- Dulamayo)
Satria) Satria)
1 unit prototipe 1 unit prototipe
bentor yg bentor yg sesuai
sesuai standar - - - - standar
keselamatan keselamatan
transportasi transportasi
1.6.02 Program Pengendalian dan Terkendalinya lalu lintas Faskes LLAJ: Pemeliharaan Pemasangan Pemasangan Pemasangan Pemasangan
Pemasangan
Pengamanan Lalu Lintas melalui pemasangan dan APILL 16 unit, WL 1 unit faskes LLAJ: faskes LLAJ: faskes LLAJ: Pemasangan faskes faskes LLAJ: 5 ruas Dinas
faskes LLAJ:
pemeliharaan fasilitas WL 3 unit Ruas Jalan Ruas Jalan Gtlo- Ruas Jalan LLAJ: Ruas Jalan jalan provinsi Perhubungan,
Ruas Jalan Toto
keselamatan LLAJ di ruas 100 Kabila-Tapa 995 Utara 1,110 Suwawa- 1,110 Bilato- 1,380 Tangkobu-Pentadu 1,800 Pariwisata,
jalan provinsi Tulabolo Tangkobu Komunikasi dan
Pemeliharaan Pemeliharaan: Pemeliharaan: Pemeliharaan: Pemeliharaan: Pemeliharaan:
Informatika
APILL 4 unit, APILL 4 unit, WL APILL 4 unit APILL 2 unit APILL 2 unit APILL 16 unit, WL
WL 2 unit 1 unit 3 unit
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 15
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1.6.03 Program
URUSANpembangunan
WAJIB Terwujudnya percepatan Kapasitas Taxiway 262 Taxiway 404 Terminal 500 Terminal 500 Terminal 600 Kapasitas layanan 1,000 Terminal bandara
sarana dan prasarana pembangunan, penyusunan layanan Plbhn bandara (30m bandara- bandara (4.896 bandara- bandara- Plbhn Anggrek: (4.896 m2);
perhubungan dok. Perencanaan, dan Anggrek: 5000 x187m); lanjutan (30m m2)-Tahap lanjutan (4.896 lanjutan 11.000 DWT Taxiway bandara
peningkatan kapasitas DWT Kapasitas x187m);Kapasit awal; Apron m2); 1 (4.896 m2); 1 (30m x187m);
layanan infrastruktur layanan Plbhn as layanan (120m x dokumen dokumen Apron (120m x
perhubungan Anggrek: 5000 Plbhn 200m);1 (Trase Jalur (DED Jalur 200m); 3 dokumen
DWT Anggrek:8000 dokumen (Pra KA/Pra KA); Kapasitas (Pra FS/FS Jalur Dinas
DWT FS/FS Jalur KA); Design); layanan Plbhn KA, Trase Jalur Perhubungan,
Kapasitas Kapasitas Anggrek: KA/Pra Design, Pariwisata,
layanan Plbhn layanan Plbhn 11.000 DWT DED Jalur KA); Komunikasi dan
Anggrek: 10.000 Anggrek: Kapasitas layanan Informatika
DWT 11.000 DWT Plbhn Anggrek:
11.000 DWT
Meningkatnya produktivitas
bongkar muat di pelabuhan 2500 ton/hr 2500 ton/hr 2600 ton/hr 2700 ton/hr 2800 ton/hr 2900 ton/hr 3000 ton/hr 3000 ton/hr
se-provinsi Gorontalo
1.6.04 Program pelayanan Dinas
administrasi perkantoran Persentase pelayanan jasa Perhubungan,
100% 100% 470 100% 614 Untuk tahun 2014 dan seterusnya digabung kedalam Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur Pariwisata,
administrasi perkantoran
Komunikasi dan
Informatika
1.6.05 Program peningkatan sarana Dinas
dan prasarana aparatur Persentase ketersediaan Perhubungan,
100% 100% 394 100% 932 Untuk tahun 2014 dan seterusnya digabung kedalam Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur Pariwisata,
sarana prasarana SKPD
Komunikasi dan
Informatika
1.6.06 Program Peningkatan Dinas
Kapasitas Sumber daya Jumlah SDM aparatur yang Perhubungan,
Aparatur 25 Org 7 Org 171 10 Org 127 Untuk tahun 2014 dan seterusnya digabung kedalam Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur Pariwisata,
mengikuti Diklat/Bimtek
Komunikasi dan
Informatika
Persentase pelayanan jasa Pindahan dari Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Dinas
100% 100% 100% 100% 100%
Program Pelayanan administrasi perkantoran Perhubungan,
1.6.07 Administrasi, Sarana Persentase ketersediaan Pindahan dari Program Pengembangan Sarana Prasarana 1,830 1,830 1,965 2,200 Pariwisata,
100% 100% 100% 100% 100%
Prasarana dan SDM Aparatur sarana prasarana SKPD Komunikasi dan
Jumlah SDM aparatur yang
Pindahan dari Program Pengembangan SDM Aparatur 18 Org 10 Org 10 Org 10 Org 90 Org Informatika
mengikuti Diklat/Bimtek
1.6.08 Program Peningkatan Dinas
Pengembangan Sistem Persentase pelayanan dan Untuk tahun 2014 dan seterusnya berubah nomenklatur program menjadi "Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi dan Perhubungan,
Pelaporan dan Capaian 90% 95% 110 100% 413 Pariwisata,
akuntabilitas keuangan SKPD Pelaporan"
Kinerja dan Keuangan SKPD Komunikasi dan
Informatika
1.6.09 Program Pembangunan Meningkatnya koordinasi, Dinas
Prasarana dan Fasilitas kualitas perencanaan, Untuk tahun 2014 dan seterusnya berubah nomenklatur program menjadi "Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi dan Perhubungan,
Perhubungan monitoring, evaluasi dan 80% 90% 519 100% 118 Pariwisata,
Pelaporan"
program kegiatan SKPD Komunikasi dan
Informatika
Meningkatnya koordinasi, Dinas
kualitas perencanaan, Perhubungan,
monitoring, evaluasi dan - - 100% 100% 100% 100% 100% Pariwisata,
Program Peningkatan program kegiatan SKPD Komunikasi dan
1.6.10 Perencanaan, Evaluasi dan 578 607 637 970 Informatika
Dinas
Pelaporan
Tersedianya laporan Perhubungan,
penyelenggaraan keuangan - - 100% 100% 100% 100% 100% Pariwisata,
daerah Komunikasi dan
Informatika
JUMLAH URUSAN PERHUBUNGAN (1.06) 4,046 5,703 6,300 6,222 6,711 8,220
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 16
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1.8. PERTANAHAN
1.8.01 Program Pensertifikatan Terwujudnya bidang-bidang Biro
Tanah-tanah milik Pemprov tanah yang berkekuatan 62 bidang 6 bidang 245 - - 10 bidang 85 12 bidang 85 16 Bidang 85 18 bidang 100 124 bidang Pemerintahan
Gorontalo hukum tetap
1.8.02 Program Pembebasan Tanah Tersedianya tanah untuk 103,3 Ha (GORR- 101,3 Ha 399,3 Ha 398,3 Ha (GORR- Biro
1035,2 Ha
pembangunan infrastruktur - 14 Ha,3.895,96 m 19,458 19 Ha 5.615 m 21,352 Perluasan Bndra- 14,149 (GORR- 16,427 (GORR- 20,840 Perluasan Bandara,- 31,579 Pemerintahan
9.510,96 m
PemProv. Gtlo Umum lainnya) Perluasan Perluasan KA)
JUMLAH URUSAN PERTANAHAN (1.08) 19,703 21,352 14,234 16,512 20,925 31,679
1.9.01 Program Optimalisasi Terwujudnya tertib 2400 lembar 344 2400 lembar Biro
Administrasi Kependudukan administrasi kependudukan blanko KK dan blanko KK dan Pemerintahan
dan pencatatan sipil di - - - 1800 lembar - - - - - - - - 1800 lembar
Provinsi Gorontalo blanko akta blanko akta
kelahiran kelahiran
1.9.02 Program Peningkatan Meningkatnya kapasitas SDM 40 orang - - 18 orang 256 58 orang Biro
Kapasitas Sumber Daya aparatur kependudukan dan Pemerintahan
- - - - - - - -
Aparatur Kependudukan dan capil di Prov. Gorontalo
Catatan Sipil
1.9.03 Program Penataan - Meningkatnya kapasitas 466 orang 465 80 orang 246 40 orang 195 586 orang peserta Biro
Administrasi Kependudukan sumber daya aparatur peserta; peserta; Pemerintahan
pengelola kependudukan dan - - - - - - -
capil Kab./Kota, dan aparat
desa Se- Prov. Gtlo
- Terwujudnya sinkronisasi 55 Orang 64 35 orang 64 60 orang 75 25 orang 35 175 orang peserta
program kependudukan dan - - - - - peserta peserta; peserta
Pencatatan Sipil;
- Terlaksananya konsultasi, 29 monev 204 19 kali monev 143 30 kali monev 200 25 kali 175 103 kali monev
Monev bidang kependudukan - - - - -
& capil
- Tersedianya data penduduk 1 Dokumen 377 1 Dokumen 420 2 Dokumen
potensial pemilih (DP4) - - - - - - - -
pilgub
JUMLAH URUSAN KEPENDUDUKAN DAN CAPIL (1.09) 377 600 733 453 695 405
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 17
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
PEMBERDAYAAN
URUSAN WAJIB PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN
1.10.
ANAK
1.10.01 Program Perlindungan Menurunnya kasus terhadap Biro PP Kesra
Perempuan, Kesejahteraan kekerasan perempuan dan 90% 80% 658 70% 580 60% 838 50% 922 40% 1,014 30% 1,116 30%
dan Perlindungan Anak anak (%)
1.10.02 Peningkatan Kualitas Hidup Meningkatnya persentase Biro PP Kesra
Perempuan dan Penguatan pemenuhan hak ekonomi,
Kelembagaan sosial, politik dan lingkungan 15% 20% 810 25% 810 30% 556 35% 531 40% 533 45% 536 45%
Pengarusutamaan Gender hidup perempuan
Tingkat ketahanan dan
1.10.03 Program Tim Penggerak Biro PP Kesra
kesejahteraan keluarga
Pembinaan Kesejahteraan
menuju keluarga sehat dan
Keluarga
berkualitas termasuk TP. PKK 6
peningkatan peran serta - - - 998 - - - - - - - -
Kab/Kota
perempuan dalam
mewujudkan kesetaraan dan
keadilan gender
1.10.04 Program Peningkatan Meningkatnya Indeks Biro PP Kesra
Pelayanan Kegiatan Kepuasan Layanan 1,689
- 63 2,196 68 73 2,702 78 2,872 83 2,994 88 3,124 88
Keagamaan Adat Dan Keagamaan, Adat dan
Budaya. Budaya
1.10.05 Program Pelayanan Peningkatan layanan Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana Biro PP Kesra
Administrasi Perkantoran administrasi yang baik dan 45% 50% 287 55% 1,243 75%
dan SDM Aparatur"
tepat waktu
1.10.06 Program Peningkatan Sarana Tingkat pemenuhan Biro PP Kesra
dan Prasarana Aparatur kebutuhan & pemeliharaan Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana
Sarana dan Prasarana kerja 20% 25% 217 30% 140 50%
dan SDM Aparatur"
aparatur sesuai dengan
standar daerah
1.10.07 Program Pelayanan Persentase pelayanan jasa
Pindahan dari Program Peningkatan Pelayanan Administrasi 100% 100% 100% 100% 100%
Administrasi, Sarana administrasi perkantoran
Persentase ketersediaan Pindahan dari Program Pengembangan Sarana Prasarana
Prasarana dan SDM Aparatur 100% 654 100% 670 100% 737 100% 810 100% Biro PP Kesra
sarana prasarana SKPD
Jumlah SDM aparatur yang
Pindahan dari Program Pengembangan Sarana Prasarana 2 Org 2 Org 2 Org 2 Org 8 Org
mengikuti Diklat/Bimtek
JUMLAH URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
4,168 5,460 4,750 4,994 5,278 5,586
PERLINDUNGAN ANAK (1.10)
1.11. SOSIAL
1.11.01 Program Perlindungan dan Meningkatnya jumlah 81 KK 39 KK 1,193 60 KK 800 80 KK 641 100 KK 600 120 KK 700 130 KK 800 529 KK Dinas Sosial
Jaminan Kesejahteraan layanan atas perlindungan
Sosial dan jaminan kesejahteraan
1.11.02 Program Pemberdayaan Meningkatnya cakupan 60 KK 100 KK 281 120 KK 388 140 KK 1,105 160 KK 600 180 KK 700 200 KK 800 900 KK Dinas Sosial
Sosial layanan pemberdayaan
terhadap masyarakat miskin
dan KAT
1.11.03 Program Rehabilitasi Sosial Meningkatnya layanan 105 org 165 org 1,500 135 org 1,145 210 org 1,579 285 org 2,445 370 org 2,672 480 org 2,981 1750 org Dinas Sosial
rehabilitasi terhadap
penyandang diabilitas, tuna
sosial, lanjut usia, anak
bermasalah sosial, korban
penyalahgunaan napza & LKS
1.11.04 Program Pembinaan Meningkatnya cakupan - 10 lembaga/ 388 10 lembaga/ 64 322 15 lembaga/ 64 350 20 lembaga/ 510 20 lembaga/ 585 22 lembaga/ 70 600 97 lembaga/ 70 Dinas Sosial
Kelembagaan dan Kemitraan layanan dan pembinaan 64 org org org 64 org 64 org org org
terhadap pilar-pilar
kesejahteraan sosial
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 18
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1.11.04 Program
URUSANpelayanan
WAJIB Terlaksananya pelayanan 100% 100% 100%
Untuk tahun 2014 dan seterusnya digabung kedalam Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
1.11.05 Program Peningkatan Sarana Terpenuhinya kebutuhan 100% 100% 100%
dan Prasarana Aparatur sarana dan prasarana kantor Untuk tahun 2014 dan seterusnya digabung kedalam Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur
1,091 1,540 Dinas Sosial
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 4,658 4,805 4,659 5,435 6,447 7,534
1.12.01 Program Penempatan dan Peningkatan akses 50% 60% 347 65% 155 - 80% 85% 100% 100%
Perluasan Kesempatan Kerja masyarakat terhadap
informasi Pasar Kerja
Meningkatnya perluasan 160 Orang 400 Org 874 450 Orang 970 500 Orang 550 Orang 600 Orang 650 Orang 3310 Orang
810 1,065 1,450 1,800 Disnakertrans
kesempatan kerja melalui
TTG, TKM, TKS, TKPMP,
Padat Karya Produktif dan
Wirausaha baru
1.12.02 Program Pengembangan Meningkatnya cakupan 10525 Tk 1890 Tk 1890 Tk 1890 Tk 1890 Tk 1890 Tk 1890 Tk 21865 Tk
Hubungan Industrial dan jaminan kesehatan dan
Peningkatan Jaminan Sosial kerselamatan kerja. 375 375 244 450 500 550 Disnakertrans
Tenaga Kerja Menurunnya sengketa 81 sengketa 87% 73% 60% 47% 40% 33% 33%
hubungan insdustrial (100%)
1.12.03 Program Perlindungan dan Meningkatnya perusahaan 129 Perusahaan 300 Perusahaan 203 300 Perusahaan 200 300 Perusahaan 138 300 260 300 275 300 Perusahaan 300 1929 Perusahaan
Pengembangan Lembaga yang menerapkan Norma Perusahaan Perusahaan Disnakertrans
Ketenagakerjaan Kerja dan Norma K3
1.12.04 Program Peningkatan Sarana Meningkatnya pemenuhan 100% 100% 173 100% 275
dan Prasarana Aparatur dan pemeliharaan sarana dan Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana
Disnakertrans
prasarana kerja aparatur dan SDM Aparatur"
1.12.05 Program Peningkatan Persentase pelayanan jasa 100% 100% 100% Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana
786 886 Disnakertrans
Pelayanan Administrasi administrasi perkantoran dan SDM Aparatur"
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 19
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1.12.06 Program
URUSANPelayanan
WAJIB Persentase pelayanan jasa Pindahan dari Program Peningkatan Pelayanan Administrasi 100% 100% 100% 100% 100%
-
Administrasi, Sarana administrasi perkantoran
Prasarana dan SDM Aparatur Persentase ketersediaan Pindahan dari Program Pengembangan Sarana Prasarana 100% 100% 100% 100% 100%
-
sarana prasarana SKPD
Tersedianya sarana
perkantoran Balai Latihan
Kerja, Latihan Transmigrasi - - - - - - - 1 Lembaga - 1 Lembaga
dan Pengembangan
Produktivitas Daerah
Jumlah SDM aparatur yang Pindahan dari Program Pengembangan SDM Aparatur 120 Orang 2,009 120 Orang 2,000 120 Orang 2,500 120 Orang peserta 2,800 Disnakertrans
mengikuti Diklat/Bimtek peserta Forum peserta Forum peserta Forum Forum Pelaporan
Pelaporan tk. Pelaporan tk. Pelaporan tk. tk. Provinsi 480 Orang
Provinsi Provinsi Provinsi
-
30 orang 30 orang 30 orang 30 orang peserta
peserta Bimtek, peserta Bimtek, peserta Bimtek, pelatihan
pelatihan dan pelatihan dan Bimtek, dan workshop 120 Orang
workshop workshop pelatihan dan
workshop
1.12.07 Program Peningkatan Meningkatnya kualitas 100% 100% 150 100% 130
Pengembangan Sistem pengolahan penatausahaan Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi
Disnakertrans
Pelaporan Capaian Kinerja dan pelaporan keuangan dan Pelaporan"
dan Keuangan SKPD
1.12.08 Program Peningkatan Jumlah aparatur yang 120 Orang 120 Orang 205 120 Orang 169
Kapasitas Sumberdaya memperoleh peningkatan peserta Forum peserta Forum peserta Forum
Aparatur kapasitas melalui Pelaporan tk. Pelaporan tk. Pelaporan tk.
Bimtek,Workshop dan Provinsi Provinsi Provinsi Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana
Sosialisasi 30 orang peserta 30 orang 30 orang Disnakertrans
Prasarana dan SDM Aparatur"
Bimtek, pelatihan peserta Bimtek, peserta Bimtek,
dan workshop pelatihan dan pelatihan dan
workshop workshop
1.12.09 Program Peningkatan Meningkatnya keterampilan 670 Orang 200 Org 160 Org 200 Org 280 Org 320 Org 340 Org 1500 Org
Kualitas dan Produktivitas tenaga Kerja melalui
Tenaga Kerja pelatihan berbasis
Masyarakat
Meningkanya Peserta - - - 20 orang 40 orang 60 orang 80 orang peserta 200 Orang Peserta
Pemagangan peserta peserta peserta pemagaman pemagaman
pemagaman pemagaman pemagaman
Meningkatnya kualitas Jumlah LPKS 930 1,025 10 Lembaga 800 10 Lembaga 840 10 Lembaga 882 10 Lembaga 1,234 40 Lembaga Disnakertrans
Lembaga Pelatihan kerja yang
swasta. terakreditasi
Jumlah Desa Produktif yang 4 Desa 4 Desa 6 Desa 8 Desa 10 Desa 12 Desa 44 Desa
dikembangkan
Meningkatnya koordinasi dan - - - - 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok
sinkronisasi pelatihan,
pemagangan antar instansi
dan perusahaan
1.12.10 Program Peningkatan Jumlah dokumen 4 Dokumen 5 Dokumen 615 4 Dokumen 620
Koordinasi Perencanaan perencanaan (Renstra, (Renstra,Renja) (Renja) dan Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi
Renja), dan dokumen & dok. evaluasi dokumen Disnakertrans
dan Pelaporan"
evaluasi (Lakip, LPPD, LKPJ) (Lakip, LPPD, evaluasi (Lakip,
LKPJ) LPPD, LKPJ)
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 20
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1.12.11 Program
URUSANPeningkatan
WAJIB Tersedianya Dokumen 4 Dokumen 4 Dokumen 575 4 Dokumen 670 4 Dokumen 690 4 Dokumen (Renja) 700 16 Dokumen
Perencanaan, Evaluasi dan Perencanaan dan Evaluasi (Renja) dan (Renja) dan (Renja) dan dan dokumen (Renja) dan
Pelaporan Program pindahan dari "Program Peningkatan Koordinasi dokumen dokumen dokumen evaluasi (Lakip, dokumen evaluasi Disnakertrans
Perencanaan" evaluasi (Lakip, evaluasi (Lakip, evaluasi LPPD, LKPJ) (Lakip, LPPD, LKPJ)
LPPD, LKPJ) LPPD, LKPJ) (Lakip, LPPD,
LKPJ)
Tersedianya laporan 100% pindahan dari "Program Peningkatan Pengembangan Sistem 100% 84 100% 150 100% 150 100% 150 100%
penyelenggaraan keuangan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan"
daerah
UPTD - Balai Latihan Kerja, Transmigrasi dan
Pengembangan Produktivitas - - 460 605 665 732
1.12.12 Program Pelayanan Persentase pelayanan jasa - - - - - 100% 127 100% 140 100% 154 100% 169 100% UPTD - BLK,
Administrasi, Sarana administrasi perkantoran Transmigrasi &
Prasarana dan SDM Aparatur Pegembangan
Produktivitas
1.12.13 Program Pelatihan Berbasis Meningkatnya keterampilan - - - - - 200 Org 333 220 Org 365 240 Org 402 260 Org 442 920 Org
Kompetensi Tenaga Kerja, tenaga Kerja yang berbasis
Latihan Transmigrasi dan kompetensi. UPTD - BLK,
Pengembangan Produktifitas Transmigrasi &
Daerah Pegembangan
Meningkatnya Meningkatnya - - - - - - - 100 Org 100 150 Org 110 150 Org 121 500 Org Produktivitas
produktivitas masyarakat
transmigrasi.
JUMLAH URUSAN TENAGA KERJA (1.12) 4,658 4,805 5,119 6,040 7,112 8,266
Dinas Koperasi,
Program Peningkatan
Meningkatnya jumlah UMKM,
1.13.01 Kualitas Kelembagaan 986 koperasi 15 koperasi 480 15 koperasi 599 Untuk Tahun 2014 dan seterusnya berubah nomenklatur program menjadi PROGRAM PENGEMBANGAN KUKM 30 koperasi
koperasi Perindustrian dan
Koperasi
Perdagangan
Penumbuhan koperasi baru - - 15 koperasi 20 koperasi 25 koperasi 25 koperasi 85 koperasi
Jumlah koperasi berkualitas 0 koperasi - - 15 koperasi 15 koperasi 20 koperasi 25 koperasi 75 koperasi
Tersedianya Sarana 0 Pusat Layanan Dinas Koperasi,
Pengembangan Usaha dan Usaha Terpadu 1 PLUT KUKM 1 PLUT KUKM 1 PLUT KUKM 1 PLUT KUKM
Program Pengembangan - - 1 PLUT KUKM UMKM,
1.13.02 Pemasaran Hasil KUKM KUKM (PLUT- - - (Sapras) 1,075 (Operasional) 1,300 (Operasional) 2,500 (Operasional) 4,000
KUKM Perindustrian dan
(sharing APBN) KUKM) Perdagangan
Tersedianya Sarana Balai 1 Balatkop
1 Balatkop 1 Balatkop 1 Balatkop
Pelatihan KUKM/BALATKOP 0 Balatkop - - (Sapras dan 1 Balatkop
(Sapras) (Operasional) (Operasional)
(sharing APBN) Operasional)
Meningkatnya jumlah UMKM Dinas Koperasi,
60.378 UMKM 61.887 UMKM 63.434 UMKM 65.705 UMKM 67.413 UMKM 68.829 UMKM 70.274 UMKM 70.274 UMKM
Program Pengembangan (unit) UMKM,
1.13.03 Meningkatnya transaksi 360 650 515 850 1,100 2,000
UMKM Perindustrian dan
bisnis KUMKM melalui 4 UMKM 6 UMKM 12 UMKM 12 UMKM 12 UMKM 12 UMKM 12 UMKM 66 UMKM
Perdagangan
promosi produk
Dinas Koperasi,
Jumlah Wira Usaha Baru
Program Penciptaan Wira UMKM,
1.13.04 (WUB) yang difasilitasi modal 200 UMKM 330 UMKM 334 330 UMKM 1,972 530 UMKM 1,852 750 UMKM 2,037 1000 UMKM 2,241 1200 UMKM 3,500 4.140 UMKM
Usaha Baru (WUB) Perindustrian dan
usaha
Perdagangan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 21
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Program
URUSANPengembangan
WAJIB Meningkatnya transaksi
1.13.05 Sistem Pendukung Usaha bisnis KUMKM melalui 4 UMKM Untuk Tahun 2014 dan seterusnya digabung kedalam PROGRAM PENGEMBANGAN UMKM
bagi UMKM promosi produk
Persentase peningkatan
Program Peningkatan koordinasi & sinkronisasi
Untuk tahun 2014 dan seterusnya berubah nomenklatur program menjadi "Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi
Kualitas Perencanaan Bidang program KUMKM lintas Pusat, 60% 75% 424 80% 485
dan Pelaporan"
Koperindag provinsi dan Kab/Kota, lintas Dinas Koperasi,
sektor dan lintas pelaku UMKM,
1.13.06 Tersedianya Dokumen Perindustrian dan
Perencanaan dan Evaluasi - 100% 100% 100% 100% 100% Perdagangan
Program Peningkatan
Perencanaan, Evaluasi dan Program 597 800 1,000 1,500
Tersedianya laporan
Pelaporan
penyelenggaraan keuangan - 100% 100% 100% 100% 100%
daerah
Dinas Koperindag
Peningkatan Akses KUMKM Meningkatnya usaha KUMKM / Dinas Koperasi,
1 koperasi
1.13.07 terhadap Sumberdaya yang mengakses sumberdaya 0 koperasi - 546 Untuk Tahun 2014 dan seterusnya DIGABUNG KEDALAM PROGRAM PENGEMBANGAN KUKM UMKM,
(SPBN)
Produktif produktif Perindustrian dan
Perdagangan
Program Peningkatan Persentase pelayanan jasa Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana
80% 85% 440 90% 429
Pelayanan Administrasi administrasi perkantoran Prasarana dan SDM Aparatur"
Persentase pelayanan jasa Dinas Koperasi,
Pindahan dari Program Peningkatan Pelayanan Administrasi 100% 100% 100% 100% 100%
administrasi perkantoran UMKM,
1.13.08 Program Pelayanan
Persentase ketersediaan Perindustrian dan
Administrasi, Sarana Pindahan dari Program Pengembangan Sarana Prasarana 100% 1,502 100% 1,100 100% 1,500 100% 2,000 100%
Perdagangan
Prasarana dan SDM Aparatur sarana prasarana SKPD
Jumlah SDM aparatur yang Pindahan dari Program Pengembangan SDM Aparatur 6 Org 12 Org 12 Org 12 Org 42 Org
mengikuti Diklat/Bimtek
Dinas Koperasi,
Program Peningkatan Sarana Persentase ketersediaan Untuk tahun 2014 dan seterusnya digabung kedalam Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM UMKM,
1.13.09 60% 75% 629 85% 482
dan Prasarana Aparatur sarana prasarana SKPD Aparatur Perindustrian dan
Perdagangan
Dinas Koperasi,
Pengembangan Sumber Jumlah SDM aparatur yang Untuk tahun 2014 dan seterusnya digabung kedalam Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM UMKM,
1.13.10 4 PNS 12 PNS - 12 PNS 114
Daya Manusia Aparatur mengikuti Diklat/Bimtek Aparatur Perindustrian dan
Perdagangan
JUMLAH URUSAN KOPERASI DAN UMKM (1.13) 2,757 5,413 5,540 6,087 8,341 13,000
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 22
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
JUMLAH URUSAN PENANAMAN MODAL (1.14) 1,601 2,727 4,000 4,105 4,433 4,763
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 23
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1.15. URUSAN WAJIB
KEBUDAYAAN
Dinas
Meningkatnya jumlah
Program Pengembangan siswa/pemuda yang Pendidikan,
1.15.01 20 Org 20 Org 66 25 Org 100 100 Org 78 40 Org 86 40 Org 94 45 Org 104 230 Org Kebudayaan,
Nilai Budaya memahami Adat Istiadat
Gorontalo Pemuda dan
Olahraga
Peralatan Pembangunan Dinas
Pembangunan Pengecatan, Penataan
Terbangunnya Terbangunnya kantor Pagar dan Pendidikan,
Program penyediaan sarana Tersedianya sarana Interior, Pintu Instalasi Air, halaman dan
1.15.02 struktur Museum dinding gedung 838 750 150 165 penunjang 182 pembuatan jalan 200 1 Gedung (100%) Kebudayaan,
dan prasarana Kebudayaan prasarana kebudayaan jendela dan Listrik dan tempat parkir
(30%) museum (45%) museum masuk museum Pemuda dan
Atap (60%) Meubeler (70%) (85%)
(90%) (100%) Olahraga
Dinas
Program Pemeliharaan Pendidikan,
Tersedianya pengelola cagar
1.15.03 Sejarah dan cagar budaya 40 Org 50 Org 29 Tidak dianggarkan 50 Org 58 370 Org 64 480 Org 70 600 Org 77 1,650 Org Kebudayaan,
budaya di Gorontalo
Gorontalo Pemuda dan
Olahraga
Dinas
Pendidikan,
Program Promosi Keragaman Tersosialisasinya seni dan tari
1.15.04 80 Org 80 Org 763 90 Org 1,000 85 Org 1,437 110 Org 1,581 120 Org 1,739 130 Org 1,913 550 Org Kebudayaan,
Budaya Gorontalo budaya daerah Gorontalo
Pemuda dan
Olahraga
JUMLAH URUSAN KEBUDAYAAN (1.15) 1,696 1,850 1,723 1,895 2,085 2,293
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 24
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
URUSAN WAJIB
KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI
1.17.
1.17.01 Program Pendidikan Politik - meningkatnya pemahaman 15.100 Orang 15.700 Orang 975 15.200 Orang 1,050 590 Orang 1,117 600 Orang 1,080 600 Orang 950 600 Orang 1,200 12.290 Org Kesbangpol
Masyarakat dan partisipasi politik
masyarakat
- Pelaksanaan Pilpres, PILEG 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dan pilkada yang aman dan
lancar
1.17.02 Program Pengembangan Meningkatnya sikap dan 200 Orang 200 Orang 265 300 Orang 300 195 orang 181 100 orang 350 100 orang 350 100 orang 450 995 orang Kesbangpol
Wawasan Kebangsaan perilaku masyarakat yang
berlandaskan Pancasila, UUD
1945, berjiwa nasionalisme
dan cinta tanah air
1.17.03 Program Kemitraan Meningkatnya dan 100% - - 300 Orang 300 100 orang 74 100 orang 350 200 Orang 350 100 Orang 350 800 orang Kesbangpol
Pengembangan Wawasan berdayanya forum2 (FPK)
Kebangsaan
1.17.04 Program Peningkatan Meningkatnya peran 100% 100% 863 100% 195 100% 575 100% 250 100% 250 100% 250 100% Kesbangpol
Keamanan dan Kenyamanan KOMINDA dan TPGKDN
Lingkungan dalam menciptakan kondisi
daerah yang aman, tertib dan
kondusif dalam mendukung
percepatan pembangunan
daerah
1.17.05 Peningkatan ketahanan Meningkatnya peran serta - - - 200 Orang 200 325 Orang 325 100 Orang 300 100 Orang 300 100 Orang 300 825 Orang Kesbangpol
sosial dan ketahanan budaya masyarakat dalam
masyarakat mengantisipasi adanya aksi
kekerasan, premanisme dan
aliran sesat yg bernuansa
SARA, FKUB, LSM/Ormas
1.17.06 Program Peningkatan Meningkatnya peran serta - - - 200 orang 150 500 Orang 309 100 Orang 200 100 Orang 200 100 Orang 200 1000 Orang Kesbangpol
Ketahanan Ekonomi masyarakat dalam
mengantisipasi adanya aksi
kekerasan, premanisme dan
aliran sesat yg bernuansa
SARA, FKUB, LSM/Ormas
1.17.07 Program Peningkatan Meningkatnya peran 325 Orang 200 Org 213 - - 100 Orang 72 200 Orang 250 200 Orang 250 200 Orang 250 1.225 Orang Kesbangpol
Pemberdayaan Masyarakat konstruktif masyarakat
untuk menjaga keamanan sebagai mitra pemerintah
dan ketertiban sehingga mampu
memberikan sumbangsih
terhadap percepatan
pembangunan (FKDM)
1.17.08 Program Pelayanan Meningkatnya pelayanan 100% 100% 463 100% 618 Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Kesbangpol
Administrasi Perkantoran administrasi perkantoran Prasarana dan SDM Aparatur"
1.17.09 Program Peningkatan Sarana Tersedianya sarana dan 100% 100% 263 100% 205 Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Kesbangpol
dan Prasarana Aparatur prasarana penunjang Prasarana dan SDM Aparatur"
kegiatan Kesbangpol
1.17.10 Peningkatan Peningkatan Meningkatnya kapasitas dan 18 Orang 15 Orang 331 10 Orang 300 Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Kesbangpol
Kapasitas Sumber Daya kompetensi aparatur Prasarana dan SDM Aparatur"
Aparatur Kesbangpol
1.17.11 Program Pelayanan Persentase pelayanan jasa Pindahan dari Program Peningkatan Pelayanan Administrasi 100% 1,222 100% 650 100% 650 100% 1,000 100%
-
Administrasi, Sarana administrasi perkantoran
Prasarana dan SDM Aparatur Persentase ketersediaan - Pindahan dari Program Peningkatan Sarana Prasarana 100% 100% 300 100% 300 100% 450 100%
Kesbangpol
sarana prasarana SKPD
Jumlah SDM aparatur yang 10 Orang 10 Orang 300 10 Orang 300 10 Orang 450 83 Orang
- Pindahan dari Program Pengembangan SDM Aparatur
mengikuti Diklat/Bimtek
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 25
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1.17.12 Program
URUSANPeningkatan
WAJIB Tersedianya Laporan 48 115 28 Dokumen Kesbangpol
Pengembangan Sistem Keuangan yang akuntabel Untuk tahun 2014 dan seterusnya berubah nomenklatur program menjadi "Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi
100% 100% 100%
Pelaporan Capaian Kinerja dan fasilitasi TLHP dan Pelaporan"
dan Keuangan
1.17.13 Program Peningkatan Tersedianya laporan Kesbangpol
Perencanaan, Evaluasi dan penyelenggaraan keuangan - - 100% 225 100% 150 100% 150 100% 200 100%
Pelaporan daerah
JUMLAH URUSAN KESBANG & POLITIK DALAM NEGERI
3,421 3,433 4,100 4,180 4,050 5,100
(1.17)
OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH,
1.18
KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2,679 1,892 2,300 2,545 2,777 2,944
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 26
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
URUSAN WAJIB
Program Pelayanan Persentase pelayanan jasa Untuk tahun 2014 seterusnya berubah nomenklatur program menjadi " Pelayanan Administrasi, Sarana Biro Hukum
1.18.10 100% 100% 239 100% 100%
Administrasi Perkantoran administrasi perkantoran Prasarana dan SDM Aparatur dan Organisasi
236
Program Peningkatan Sarana Tersedianya sarana dan Untuk tahun 2014 seterusnya berubah nomenklatur program menjadi " Pelayanan Administrasi, Sarana Biro Hukum
1.18.11 100% 100% 214 100% 100%
dan Prasarana Aparatur prasarana perkantoran Prasarana dan SDM Aparatur dan Organisasi
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan capaian kinerja Biro Hukum
1.18.12 100% 1 Laporan 200 - - - - - - - - - - 100%
Pelaporan Capaian Kinerja tepat waktu (Dokumen) dan Organisasi
dan Keuangan
Persentasi Pelayanan Jasa Biro Hukum
- - - - - 100% 100% 100% 100% 100%
Adm. Perkantoran dan Organisasi
Persentasi Tersediannya
Pelayanan Administrasi, Biro Hukum
Sarana dan Prasana - - - - - 100% 100% 100% 100% 100%
1.18.13 Sarana Prasarana dan SDM 749 925 957 999 dan Organisasi
Perkantoran
Aparatur
Jumlah SDM Aparatur yang Biro Hukum
- - - - - 5 Org 6 Org 7 Org 8 Org 26 Org
mengikuti Diklat/Bimtek dan Organisasi
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 27
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
URUSAN WAJIB
SEKRETARIAT DPRD 36,978 24,999 29,000 25,917 26,176 26,437
1.18.21 Peningkatan Kapasitas Meningkatnya Tata 75% 80% 31,725 80% 20,849 80% 23,500 85% 21,268 90% 21,481 100% 21,695 100% Sekretariat DPRD
Lembaga Perwakilan Rakyat Persidangan DPRD
Daerah
1.18.22 Program Pelayanan Tingkat layanan administrasi Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana 100% Sekretariat DPRD
Administrasi Perkantoran yang tepat waktu 100% 100% 926 100% 609
Prasarana dan SDM Aparatur"
1.18.23 Program Peningkatan Sarana Tersedianya sarana dan Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana 100% Sekretariat DPRD
dan Prasarana Aparatur prasarana perkantoran 100% 100% 3,977 100% 2,630
Prasarana dan SDM Aparatur"
1.18.24 Program Pelayanan Persentase pelayanan jasa Pindahan dari Program Peningkatan Pelayanan Administrasi 3,625 3,112 3,125 3,138 Sekretariat DPRD
- 100% 100% 100% 100% 100%
Administrasi, Sarana administrasi perkantoran
Persentase ketersediaan Pindahan dari Program Pengembangan Sarana Prasarana
Prasarana dan SDM Aparatur - 100% 100% 100% 100% 100%
sarana prasarana SKPD
1.18.25 Program Peningkatan Persentase pelaporan capaian 75% 80% 150 80% 130 100% Sekretariat DPRD
Pengembangan Sistem kinerja yang tepat waktu Untuk tahun 2014 dan seterusnya berubah nomenklatur program menjadi "Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi
Pelaporan Capaian Kinerja dan Pelaporan"
dan Keuangan
1.18.26 Program Peningkatan Tersedianya Dokumen
Perencanaan, Evaluasi dan Perencanaan dan Evaluasi - - 100% 500 100% 133 100% 134 100% 135 100%
Pelaporan Program Sekretariat DPRD
Tersedianya laporan
penyelenggaraan keuangan - - 100% 100% 100% 100% 100%
daerah
1.18.27 Program Peningkatan Sekretariat DPRD
Terselenggaranya
Pelayanan Kehumasan
Penyiran/Peliputan, - - - - - 1 Tahun 175 1 Tahun 193 1 Tahun 212 1 Tahun 233 1 Tahun
Dokumentasi Kegiatan DPRD.
1.18.28 Program Peningkatan Meningkatnya Kemampuan 75% 80% 200 80% 781 85% 1,200 90% 1,212 95% 1,224 100% 1,236 100% Sekretariat DPRD
Pelayanan Kedinasan SDM di Sekretariat DPRD
Pemerintah Provinsi Provinsi Gorntalo.
Gorontalo
INSPEKTORAT 5,130 4,725 5,000 5,259 5,522 5,853
1.18.29 Program Peningkatan Sistem Meningkatnya Kualitas 4 SKPD 15% 3,129 35% 3,021 50% 3,254 65% 3,579 75% 3,797 85% 4,013 85% Inspektorat
Pengawasan Internal dan laporan Keuangan dan (yg bersih dr
Pengendalian Pelaksanaan laporan Kinerja temuan
Kebijakan KDH kerugian)
1.18.30 Program Pelayanan Meningkatnya kualitas 100% 100% 428 100% 500 Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana 100% Inspektorat
Administrasi Perkantoran pelayanan administrasi Prasarana dan SDM Aparatur"
perkantoran
1.18.31 Program Peningkatan Sarana Meningkatnya Sarana dan 100% 100% 612 100% 287 Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana 100% Inspektorat
dan Prasarana Aparatur Prasarana Penunjang Prasarana dan SDM Aparatur"
Operasional Kantor
1.18.32 Program Pelayanan Persentase pelayanan jasa 100% 100% 100% 100% 100%
- Pindahan dari Program Peningkatan Pelayanan Administrasi
Administrasi, Sarana administrasi perkantoran
Prasarana dan SDM Aparatur Persentase ketersediaan - Pindahan dari Program Pengembangan Sarana Prasarana 100% 100% 100% 100% 100%
sarana prasarana SKPD
Jumlah SDM aparatur yang 5 Org (1 Auditor 14 Org (1 10 Org (1 8 Org (1 Auditor 4 Auditor Madya,
mengikuti Diklat/Bimtek Madya 1 Auditor 1,445 Auditor Madya 1,300 Auditor Madya 1,345 Madya 1,440 15 Auditor Muda Inspektorat
- Pindahan dari Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Muda 3 Audtor Muda 4 Auditor 2 Auditor Muda 60 Auditor Pertama
Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 3 Auditor 10 Auditor Muda 5 Auditor Pertama)
Pertama) Pertama) 5 Auditor
Pertama)
- 4 P2UPD 4 P2UPD 4 P2UPD 4 P2UPD 20 P2UPD
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 28
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1.18.33 Program
URUSANPeningkatan
WAJIB Meningkatnya Sistem 100% 100% 80 100% 114 100% Inspektorat
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kerja dan Untuk tahun 2014 dan seterusnya berubah nomenklatur program menjadi "Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi
Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan dan Pelaporan"
dan Keuangan
1.18.34 Program Peningkatan Tersedianya Dokumen
Perencanaan, Evaluasi dan Perencanaan dan Evaluasi - - 100% 191 100% 150 100% 150 100% 150 100%
Pelaporan Program Inspektorat
Tersedianya laporan
penyelenggaraan keuangan - - 100% 100% 100% 100% 100%
daerah
1.18.35 Program Peningkatan Meningkatnya Jumlah Aparat 17 Auditor 8 Auditor 573 5 Auditor Muda 465 Inspektorat
Profesionalisme Tenaga Pengawas yang profesional Pertama Pertama 12 Auditor Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana
Pemeriksa dan Aparatur Pertama Prasarana dan SDM Aparatur"
Pengawasan 0 P2UPD 0 P2UPD 4 P2UPD
1.18.36 Program Penataan dan Terwujudnya penataan dan 4 SOP 2 SOP 158 1 SOP 227 1 SOP 110 1 SOP 230 1 SOP 230 1 SOP 250 11 SOP
penyempurnaan kebijakan penyempurnaan kebijakan
sistem informasi dan sistem, informasi dan Inspektorat
prosedur pengawasan prosedur pengawasan yang 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 7 Paket
efektif
1.18.37 Program Optimalisasi Meningkatnya Sistem 1 Paket 1 Paket 150 1 Paket 111
Pemanfaatan Teknologi Informasi Pengawasan dalam
Informasi rangka Keterbukaan Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem,
Inspektorat
Informasi Publik dan informasi dan prosedur pengawasan"
Peningkatan Pelayanan Publik
1.18.38 Program Pelayanan Tingkat layanan administrasi 100% 100% 669 100% 558 Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana 100% Kantor
Administrasi Perkantoran yang tepat waktu Prasarana dan SDM Aparatur" Perwakilan
Jakarta
1.18.39 Program Peningkatan Sarana Tingkat pemenuhan 100% 100% 756 100% 1,101 90% Kantor
dan Prasarana Aparatur kebutuhan Sarana dan Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Perwakilan
Prasarana kerja aparatur Prasarana dan SDM Aparatur" Jakarta
sesuai dengan standar
daerah
1.18.40 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase pelayanan jasa
Program Pelayanan - Pindahan dari Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Kantor
administrasi perkantoran
Administrasi, Sarana 1,700 1,700 1,959 2,039 Perwakilan
Prasarana dan SDM Aparatur Persentase ketersediaan 100% 100% 100% 100% 100% Jakarta
- Pindahan dari Program Pengembangan Sarana Prasarana
sarana prasarana SKPD
1.18.40 Program Peningkatan Pelaporan capaian kinerja 100% - - 100% 70 100% Kantor
Pengembangan Sistem yang tepat waktu Untuk tahun 2014 dan seterusnya berubah nomenklatur program menjadi "Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi Perwakilan
Pelaporan Capaian Kinerja dan Pelaporan" Jakarta
dan Keuangan
1.18.42 Program Peningkatan Tersedianya Dokumen
Perencanaan, Evaluasi dan Perencanaan dan Evaluasi - - 100% 70 100% 70 100% 70 100% 70 100% Kantor
Pelaporan Program Perwakilan
Tersedianya laporan
Jakarta
penyelenggaraan keuangan - - 100% 100% 100% 100% 100%
daerah
1.18.43 Program pengembangan Terfasilitasinya Pagelaran 2 Keg 3 Keg 193 3 Keg 173 3 Keg 180 3 Keg 180 3 Keg 253 3 Keg 273 3 Keg Kantor
pemasaran pariwisata Seni Budaya Gorontalo Di Perwakilan
Jakarta Jakarta
1.18.44 Program peningkatan Terfasiliyasinya pelayanan 50% 55% 1,158 60% 972 65% 1,300 70% 1,029 75% 1,079 80% 1,129 80% Kantor
pelayanan kedinasan Kepala kedinasan kepala Perwakilan
Daerah / Wakil Kepala daerah/wakil kepala daerah Jakarta
Daerah di Jakarta
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 29
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1.18.45 Program
URUSAN Peningkatan
WAJIB Promosi Terfasilitasinya kegiatan promosi 30% - - 45% 119 50% 120 55% 119 60% 205 65% 219 65% Kantor
dan Kerjasama Investasi di pusat Perwakilan
Jakarta
1.18.46 Program Kerjasama Informasi Terfasilitasinya kerjasama 30% 40% 104 45% 105 50% 130 55% 156 60% 157 65% 180 65% Kantor
dengan Mas Media dengan Media Masa di pusat Perwakilan
Jakarta
DINAS KEUANGAN DAN ASET DAERAH 13,021 12,729 11,300 10,973 13,126 13,734
1.18.47 Pelayanan Administrasi Terselenggaranya pelayanan 100% 100% 1,297 100% 3,036 Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Dinas Keuangan
Perkantoran administrasi perkantoran Prasarana dan SDM Aparatur" dan Asset Daerah
1.18.48 Peningkatan Sarana dan Terpenuhinya kebutuhan 70% 80% 5,464 85% 3,617 Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Dinas Keuangan
Prasarana Aparatur sarana perkantoran Prasarana dan SDM Aparatur" dan Asset Daerah
1.18.49 Peningkatan Kapasitas Meningkatkannya Kualitas SD 23% (79 orang) 47% (119 474 53% (159 642 Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Dinas Keuangan
Sumber Daya Aparatur Aparatur pengelola keuangan orang) orang) Prasarana dan SDM Aparatur" dan Asset Daerah
daerah
1.18.50 Program Peningkatan Tersedianya Dokumen
Perencanaan, Evaluasi dan Perencanaan dan Evaluasi - - 100% 682 100% 550 100% 1,500 100% 1,500 100%
Pelaporan Program Dinas Keuangan
Tersedianya laporan dan Asset Daerah
penyelenggaraan keuangan - - 100% 100% 100% 100% 100%
daerah
1.18.51 Program Pelayanan 100% 5,601 100% 5,600 100% 6,000 100% 6,500 100%
Persentase pelayanan jasa
Administrasi, Sarana Pindahan dari Program Peningkatan Pelayanan Administrasi
administrasi perkantoran
Prasarana dan SDM Aparatur Dinas Keuangan
Persentase ketersediaan 100% 100% 100% 100% 100%
Pindahan dari Program Pengembangan Sarana Prasarana dan Asset Daerah
sarana prasarana SKPD
Jumlah SDM aparatur yang Pindahan dari Program Pengembangan SDM Aparatur 78% (264 79% (268 94% (319 100% (341 orang) 100% (341 orang)
mengikuti Diklat/Bimtek orang) orang) orang)
1.18.52 Peningkatan Dan Meningkatnya kualitas WDP WDP 2,849 WDP 2,837 WTP 3,077 WTP 2,800 WTP 2,923 WTP 2,952 WTP Dinas Keuangan
Pengembangan Pengelolaan laporan keuangan dan Asset Daerah
Keuangan Daerah pemerintah daerah
1.18.53 Pembinaan dan Fasilitasi Tersusunnya Ranperda APBD 6 Kab/Kota 6 Kab/Kota 221 6 Kab/Kota 214 6 Kab/Kota 200 6 Kab/Kota 223 6 Kab/Kota 225 6 Kab/Kota 230 6 Kab/Kota Dinas Keuangan
Pengelolaan Keuangan Kab/Kota sesuai dengan dan Asset Daerah
Kab/Kota regulasi yang berlaku
1.18.54 Intensifikasi dan Peningkatan Pendapatan Rp. Rp. 933.169 2,716 Rp. 1.040 2,383 Rp. 1.155 1,740 Rp. 1.276 1,800 Rp. 1.402 2,478 Rp. 1.5 Trilyun 2,552 Rp. 1.5 Trilyun Dinas Keuangan
Ekstensifikasi Sumber- Daerah sebesar Rp. 1.5 697.576.031.227 Milyar Trilyun Trilyun Trilyun Trilyun dan Asset Daerah
Sumber Pendapatan Daerah Trilyun pada tahun 2017
BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH 6,149 7,875 7,500 6,844 7,665 9,257
1.18.55 Program Pelayanan Terpenuhinya pelayanan 100% 100% 906 100% 897 100% Badan
Administrasi Perkantoran administrasi perkantoran Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Kepegawaian,
setiap tahun Prasarana dan SDM Aparatur" Pendidikan dan
Pelatihan Daerah
1.18.56 Program Peningkatan sarana Tingkat Pemenuhan sarana 90% 90% 395 90% 303 90% Badan
dan prasarana Perkantoran dan prasana oprasional Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Kepegawaian,
perkantoran Prasarana dan SDM Aparatur" Pendidikan dan
Pelatihan Daerah
1.18.57 Program Peningkatan Jumlah sumber daya 2000 Orang 300 Orang 1,467 50 Orang 1,163 300 Orang Badan
kapasitas sumber daya aparatur Provinsi yang Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Kepegawaian,
aparatur ditingkatkan kapasitasnya Prasarana dan SDM Aparatur" Pendidikan dan
Pelatihan Daerah
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 30
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1.18.58 URUSAN WAJIB Badan
Persentase pelayanan jasa Kepegawaian,
- Pindahan dari Program Peningkatan Pelayanan Administrasi 100% 100% 100% 100% 100%
Program Pelayanan administrasi perkantoran Pendidikan dan
Administrasi, Sarana 1,335 1,469 1,615 1,777 Pelatihan Daerah
Persentase ketersediaan
Prasarana dan SDM Aparatur - Pindahan dari Program Pengembangan Sarana Prasarana 100% 100% 100% 100% 100%
sarana prasarana SKPD
Jumlah SDM aparatur yang Pindahan dari Program Pengembangan SDM Aparatur
- 30 Orang 35 Orang 40 Orang 45 Orang 150 Orang
mengikuti Diklat/Bimtek
1.18.59 Program Peningkatan 3 Dok 3 Dok 90 3 Dok 130 Badan
Terpenuhinya Pelaporan
pengembangan sistem Untuk tahun 2014 dan seterusnya berubah nomenklatur program menjadi "Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi Kepegawaian,
capaian kinerja dan
pelaporan capaian kinerja dan Pelaporan" Pendidikan dan
keuangan
dan keuangan Pelatihan Daerah
1.18.60 Program Peningkatan Tersedianya Dokumen Badan
Perencanaan, Evaluasi dan Perencanaan dan Evaluasi - 100% 250 100% 275 100% 300 100% 325 100% Kepegawaian,
Pelaporan Program Pendidikan dan
Tersedianya laporan Pelatihan Daerah
penyelenggaraan keuangan - 100% 165 100% 200 100% 250 100% 300 100%
daerah
1.18.61 Program Pendidikan Jumlah PNS yang Mengikuti 20 Orang 40 Orang 791 125 Orang 2,532 160 Orang 2,750 80 Orang 1,400 80 Orang 1,500 90 Orang 2,855 90 Orang Badan
Kedinasan Pendidikan dan Pelatihan Kepegawaian,
kedinasan Pendidikan dan
Pelatihan Daerah
1.18.62 Program Pembinaan dan Terpenuhinya kebutuhan 2503 Org 2503 Org 2,500 2550 Org 2,850 2600 Org 3,000 2650 Org 3,500 2700 Org 4,000 2750 Org 4,000 2750 Org Badan
Pengembangan Aparatur aparatur sesuai dengan Kepegawaian,
kompetensi Pendidikan dan
Pelatihan Daerah
1.18.63 Program Pengembangan Terselenggaranya Sistem - - - - - 2 Kegiatan 300 2 Kegiatan 300 2 Kegiatan 300 2 Kegiatan 300 2 Kegiatan Badan
Sistem Informasi dan Informasi Kepegawaian dan Kepegawaian,
Pengelolaan Data pengelolaan arsip Pendidikan dan
Kepegawaian Kepegawaian yang Terkini Pelatihan Daerah
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH 2,890 3,703 3,600 3,727 4,327 4,746
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 31
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1.18.70 Program
URUSANKedaruratan
WAJIB Dan Terselenggaranya Badan
Logistik penanganan tanggap darurat 6 Kab/Kota ( 6 Kab/Kota ( Penanggulangan
6 Kab/Kota ( 6 Kab/Kota ( Lokasi 6 Kab/Kota (
secara terpadu dan PROGRAM INI MERUPAKAN PROGRAM BARU DI TAHUN 2014 1,100 Lokasi 1,150 Lokasi 1,250 1,300 Bencana Daerah
Lokasi Bencana) Bencana) Lokasi Bencana)
menyeluruh di daerah Bencana) Bencana)
Bencana
1.18.71 Program Rehabilitasi dan Terselenggaranya Badan
Rekonstruksi Pelaksanaan Rehabilitasi dan 6 Kab/Kota ( 6 Kab/Kota ( 6 Kab/Kota ( Penanggulangan
6 Kab/Kota ( 6 Kab/Kota ( 6 Kab/Kota ( 6 Kab/Kota ( Lokasi 6 Kab/Kota (
Rekonstruksi Pada Pasca Lokasi 413.2 378.3 380 Lokasi 390 Lokasi 500 500 Bencana Daerah
Lokasi Bencana) Lokasi Bencana) Lokasi Bencana) Bencana) Lokasi Bencana)
Bencana Secara Bencana) Bencana) Bencana)
Terkoordinasi dan Terpadu
1.18.72 Program Pelayanan Tingkat layanan administrasi Badan
Administrasi Perkantoran yang tepat waktu 100% 100% 437.36 100% 683.85 PROGRAM INI BERUBAH MENJADI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI, SARANA PRASARANA DAN SDM APARATUR Penanggulangan
Bencana Daerah
1.18.73 Program Peningkatan Sarana Tingkat pemenuhan Badan
dan Prasarana Aparatur kebutuhan Sarana dan PROGRAM INI BERUBAH MENJADI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI, SARANA PRASARANA DAN SDM APARATUR Penanggulangan
100% 100% 349.44 100% 218
Prasarana kerja aparatur Bencana Daerah
sesuai dgn standar daerah
1.18.74 Program Pelayanan Terlaksananya adimnistrasi Badan
Administrasi, Sarana pelayanan perkantoran - - - - - 100% 100% 100% 100% 100% Penanggulangan
Prasarana dan SDM Aparatur Bencana Daerah
Terpenihinya kebutuhan 900 980 1,198 1,287
sarana dan prasarana - - - - - 100% 100% 100% 100% 100%
perkantoran
Jumlah SDM aparatur yang
- - - - - 3 Org 5 Org 7 Org 9 Org 24 Org
mengikuti Diklat/Bimtek
1.18.75 Program Peningkatan Tersedianya Laporan Badan
Pengembangan Sistem Keuangan SKPD yang efektif PROGRAM INI BERUBAH MENJADI PROGRAM PENINGKATAN PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN Penanggulangan
100% 100% 150 100% 110.6
Pelaporan Capaian Kinerja dan akuntabel Bencana Daerah
dan Keuangan
1.18.76 Program Lintas Sektor Terciptanya koordinasi Badan
internal SKPD, Kab/Kota - - - 100% 215 PROGRAM INI BERUBAH MENJADI PROGRAM PENINGKATAN PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN Penanggulangan
serta instansi terkait Bencana Daerah
1.18.77 Program Peningkatan tercipnya perencanaan, Badan
Perencanaan, Evaluasi dan evaluasi serta pelaporan yang PROGRAM INI MERUPAKAN PROGRAM BARU DI TAHUN 2014 100% 665 100% 541 100% 580 100% 700 100% Penanggulangan
Pelaporan akuntabel Bencana Daerah
SEKRETARIAT KORPRI 1,071 2,100 2,000 2,399 2,527 2,686
1.18.78 Program Pelayanan Terpenuhinya pelayanan 250 279 Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana 80% Sekretariat Korpri
100% 100% 100%
Administrasi Perkantoran umum dan ketatausahaan Prasarana dan SDM Aparatur"
1.18.79 Program Peningkatan Sarana Tersedianya sarana dan 40 475 80% Sekretariat Korpri
Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana
dan Prasarana Aparatur prasarana kantor yang 100% 100% 100%
Prasarana dan SDM Aparatur"
representatif
1.18.80 Program Peningkatan Persentase PNS dalam - 5 Org 701 - - 70% Sekretariat Korpri
kapasitas sumber daya Pembinaan Olah raga, Seni Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana
aparatur Budaya Budaya, Mental Prasarana dan SDM Aparatur"
Rohani
1.18.81 Persentase pelayanan jasa Pindahan dari Program Peningkatan Pelayanan Administrasi 100% 100% 100% 100% 100%
Program Pelayanan administrasi perkantoran
Persentase ketersediaan Pindahan dari Program Pengembangan Sarana Prasarana
Administrasi, Sarana 100% 1,468 100% 1,834 100% 1,830 100% 1,936 100% Sekretariat Korpri
sarana prasarana SKPD
Prasarana dan SDM Aparatur
Jumlah SDM aparatur yang
Pindahan dari Program Pengembangan SDM Aparatur 5 Org 5 Org 5 Org 5 Org 25 Org
mengikuti Diklat/Bimtek
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 32
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1.18.82 Program
URUSANPeningkatan
WAJIB Terpenuhinya dokumen 100% 100% 80 100% 90 Sekretariat Korpri
Pengembangan Sistem perencanaan anggaran, Untuk tahun 2014 dan seterusnya berubah nomenklatur program menjadi "Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi
Pelaporan Capaian Kinerja Laporan keuangan dan LAKIP dan Pelaporan"
dan Keuangan SKPD
1.18.83 Tersedianya Dokumen
Program Peningkatan Perencanaan dan Evaluasi 100% 100% 100% 100% 100%
Perencanaan, Evaluasi dan Program 100 120 130 140 Sekretariat Korpri
Tersedianya laporan
Pelaporan
penyelenggaraan keuangan 100% 100% 100% 100% 100%
daerah
1.18.84 Program Peningkatan Meningkatnya pemahaman 20% - - 30% 286 35% 302 35% 325 35% 325 45% 410 45% Sekretariat Korpri
Pembinaan, Pelayanan dan paradigma korpri
Fasilitasi Kewirausahaan
untuk Kesejahteraan
Anggota KORPRI
1.18.85 Program Peningkatan Mental Presentasi kegiatan yang 30% - - 35% 892 - - - - 40% 100 - - 45% Sekretariat Korpri
Rohani melalui Olahraga, diikuti
Seni Budaya dan Agama
1.18.86 Program Peningkatan Presentasi optimalisasi 30% - - 35% 78 40% 130 45% 120 50% 142 55% 200 55% Sekretariat Korpri
Kerjasama Antar Organisasi pelayanan Korpri
untuk Optimalisasi
Pelayanan KORPRI.
1.18.87 Program Pelayanan Jasa Terlaksananya Administrasi Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Satpol PP dan
100% 100% 140 100% 126 1 Paket
Administrasi Perkantoran Pelayanan Perkantoran Prasarana dan SDM Aparatur" Linmas
1.18.88 Peningkatan sarana dan Terpenuhinya kebutuhan Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Satpol PP dan
prasarana perkantoran Sarana dan Prasarana 100% 100% 1,000 100% 413 1 Paket Linmas
Prasarana dan SDM Aparatur"
Perkantoran
1.18.89 Peningkatan kapasitas Meningkatnya kemampuan Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Satpol PP dan
sumber daya aparatur dan kapasitas aparatur 2 Org 2 Org 25 2 Org 25 20 Org Linmas
Prasarana dan SDM Aparatur"
1.18.90 Program Pelayanan Persentase pelayanan jasa
Administrasi, Sarana administrasi perkantoran Pindahan dari Program Peningkatan Pelayanan Administrasi 100% 100% 100% 100% 100%
Prasarana dan SDM Aparatur
Persentase ketersediaan Satpol PP dan
sarana prasarana SKPD Pindahan dari Program Pengembangan Sarana Prasarana 100% 500 100% 550 100% 605 100% 666 100%
Linmas
Jumlah SDM aparatur yang
mengikuti Diklat/Bimtek Pindahan dari Program Pengembangan SDM Aparatur 20 Org 20 Org 20 Org 20 Org 46 Org
1.18.91 Program Peningkatan Tersedianya Dokumen Untuk tahun 2014 dan seterusnya berubah nomenklatur program menjadi "Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi Satpol PP dan
Pengembangan Sistem Pertanggung jawaban 3 Dok 3 Dok 47 3 Dokumen Linmas
dan Pelaporan"
Pelaporan Capaian Kinerja laporan keuangan
1.18.92 Tersedianya Dokumen
Program Peningkatan Perencanaan dan Evaluasi 100% 100% 100% 100% 100%
Satpol PP dan
Perencanaan, Evaluasi dan Program 50 120 130 140
Tersedianya laporan Linmas
Pelaporan
penyelenggaraan keuangan 100% 100% 100% 100% 100%
daerah
1.18.93 Program Peningkatan Kinerja Meningkatnya Kinerja Satpol PP dan
Penyidik Pegawai Negeri Sipil Penyidik Pegawai Negeri Sipil 1 Keg. 1 Keg. 230 1 Keg. 167 1 Keg. 200 1 Keg. 250 1 Keg. 265 1 Keg. 285 1 Keg. Linmas
(PPNS) (PPNS)
1.18.94 Program Peningkatan Meningkatnya kesadaran Satpol PP dan
Pemberantasan Penyakit hukum masyarakat 30 Org 50 40 Org 70 50 Org 90 60 Org 95 60 Org Linmas
Masyarakat (Pekat)
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 33
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1.18.95 Pemantapan
URUSAN WAJIBTugas-Tugas Tercapaianya Tugas-Tugas 75 Org 80 Org 90 Org 129 Org 129 Org 129 Org 129 Org 129 Org
Operasional Dalam Operasional Dalam 12 x 12 x 12 x 12 x 12 x
Mengantisipasi Gangguan Mengantisipasi Gangguan 2x 2x 2x 2x 82x
Satpol PP dan
Ketentraman dan Ketentraman dan 1 Dok 1 Dok 1,430 1 Dok 1,873 1 Dok 1,900 1 Dok 2,045 1 Dok 2,099 1 Dok 2,170 1 Dok
Linmas
Kenyamanan Serta Kenyamanan Serta
Ketertiban Umum Ketertiban Umum
1.18.96 Peningkatan keamanan dan Terwujudnya Keamanan dan 43 Org 75 Org 175 75 Org 137 75 Org 200 75 Org 225 75 Org 250 75 Org 275 75 Org Satpol PP dan
kenyamanan lingkungan Kenyamanan Lingkungan 30 Org 40 Org 50 Org 50 Org Linmas
1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok
1.18.97 Program Perlindungan Peningkatan pemahaman Satpol PP dan
masyarakat tugas dan fungsi Linmas 40 Org 100 40 Org 125 40 Org 150 40 Org 180 40 Org Linmas
BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAN RISET DAERAH 2,234 2,588 1,930 2,300 2,450 2,626
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 34
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
URUSAN WAJIB BIRO UMUM 18,434 15,816 9,300 10,731 11,255 11,831
1.18.106 Program Peningkatan Terpenuhinya pelayanan 30 kegiatan 35 keg 772 50 keg 1,050 40 Keg 300 40 Keg 300 40 Keg 300 50 Keg 400 50 Keg. Biro Umum
Pelayanan Kedinasan Kepala Sarana dan Prasarana
Daerah/Wakil Kepala Daerah Kegiatan Pimpinan
1.18.107 Program Peningkatan Meningkatnya koordinasi dan 3 Keg. 4 Keg. 400 20 Keg. 316 25 Keg. 325 30 Keg. 400 35 Keg. 475 40 Keg. 570 40 Keg. Biro Umum
Pelayanan Kedinasan sinergitas Pemprov.
Pemerintah Provinsi Gorontalo dengan
Gorontalo Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah lainnya
1.18.108 Program Kerjasama Terwujudnya penyampaian 20 kali 25 kali 2,656 35 kali 4,128 - - - - - - - - Biro Umum
Informasi Dengan Mas informasi penyelenggaraan
Media Pemerintahan Daerah kepada
Masyarakat
1.18.109 Program Pelayanan Terpenuhinya dukungan jasa 100% 100% 566 100% 1,586 Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Biro Umum
Administrasi Perkantoran administrasi perkantoran Prasarana dan SDM Aparatur"
1.18.110 Program Peningkatan Sarana Meningkatnya sarana dan 100% 100% 13,955 100% 8,607 Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Biro Umum
dan Prasarana Aparatur prasarana pemerintahan Prasarana dan SDM Aparatur"
Daerah
1.18.111 Program Peningkatan Meningkatnya Kapasitas 5 orang 5 orang 85 8 orang 129 Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Biro Umum
kapasitas Sumber Daya pengetahuan PNS Prasarana dan SDM Aparatur"
Aparatur
1.18.112 Program Pelayanan Persentase pelayanan jasa Pindahan dari Program Peningkatan Pelayanan Administrasi 100% 100% 100% 100% 100%
-
Administrasi, Sarana administrasi perkantoran
Prasarana dan SDM Aparatur Persentase ketersediaan - Pindahan dari Program Pengembangan Sarana Prasarana
100% 100% 100% 100% 100%
sarana prasarana SKPD 8,675 10,031 10,480 10,861 Biro Umum
Jumlah SDM aparatur yang 20 orang 25 orang 30 orang 100 Orang
- Pindahan dari Program Pengembangan SDM Aparatur 12 Org
mengikuti Diklat/Bimtek
1.18.113 Program Peningkatan Terwujudnya dukungan Biro Umum
Perencanaan, Evaluasi dan administrasi Pelaporan - - - - - 100% 200 100% 250 100% 275 100% 275 100%
Pelaporan Keuangan
PIMPINAN SETDA 31,136 29,820 27,865 30,400 31,332 31,959
1.18.116 Program Peningkatan Terlaksananya pelayanan 100 kali 20 kali;1 20 kali;1 20 kali;1 20 kali;1 20 kali;1 Biro
Pelayanan Kedinasan Kepala kedinasan kepada Kepala koordinasi; 5 20 kali;1 dokumen 220 kali koordinasi, Pemerintahan
dokumen LPPD; dokumen LPPD; dokumen LPPD; dokumen dokumen
Daerah/Wakil Kepala Daerah Daerah/Wakil Kepala Daerah dokumen LPPD; 637 531 1,030 1,030 1,030 LPPD; 17 kali 1,030 11 dokumen LPPD;
17 kali 17 kali 17 kali LPPD; 17 kali LPPD; 17 kali
85 kali kunjungan 187 kali kunjungan
kunjungan kunjungan kunjungan kunjungan kunjungan
kunjungan
1.18.117 Program Penataan Wilayah Tercapainya pemasangan Biro
10 Pilar 10 Pilar
Provinsi pilar batas dan ketetapan 5 Pilar (Kab. 8 Pilar (Kab. 37 Pilar (Phwto- 32 Pilar (Panipi- Pemerintahan
168 Pilar 438 342 (lanjutan kab. 520 535 (Boliyohuto- 475 750 275 Pilar
luas wilayah Provinsi dan Gtlo-Gorut) Gtlo - Gorut) Gobar) Gtlo)
Gtlo-Gorut) Gtlo)
Kab./Kota
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 35
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1.18.118 Program
URUSANDukungan
WAJIB - Terselenggaranya fasilitasi Biro
Pembentukan Daerah terbentuknya daerah otonom Pemerintahan
6 Daerah Pembinaan dan Pembinaan 3
Otonom Baru baru; pembinaan terhadap - - - - 3 DOB 3,603 4,324 150 Pembinaan 3 DOB 150 9 Daerah Otonom
Otonom Pilkada I 3 DOB DOB
daerah otonom baru
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 36
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
URUSAN WAJIB
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PDT
1.19
1.19.01 Program Peningkatan Terwujudnya masyarakat - 6 Kab/Kota - 6 Kab/Kota 12,067 - 6 Kab/Kota 14,977 - 6 Kab/Kota 12,200 - 6 Kab/Kota 13,900 - 6 Kab/Kota 15,600 - 6 Kab/Kota 21,000 Terwujudnya Badan
Keberdayaan masyarakat yang mandiri sejahtera - 729 desa/Kel - 17,22 % - 17,51% - 15,51% - 13,51% - 11,51% - 9,51% peningkatan Pemberdayaan
- Angka pemberdayaan Masyarakat dan
Kemiskinan masyarakat Pembangunan
17,22 % pedesaan di 6 Desa Tertinggal
kab/Kota dan 9,51
% tingkat
Kemiskinan
Provinsi Gorontalo
1.19.02 Program Pembangunan Desa Terwujudnya pembangunan terdapat 283 - - - - 20 Desa/Kel 1,600 20 Desa/Kel 1,760 20 Desa/Kel 1,936 20 Desa/Kel dari 3,500 tersedianya Badan
Tertinggal Infrastruktur di desa tertinggal di dari 283 desa dari 283 desa dari 283 desa 283 desa tertingal infrastruktur dasar Pemberdayaan
perkampungan kumuh/miskin 5 Kab tertingal d i5 tertingal d i5 tertingal d i5 d i5 Kab bagi desa Masyarakat dan
di 283 Desa tertinggal Kab Kab Kab tertinggal di 80 Pembangunan
desa di 5 Kab Desa Tertinggal
1.19.03 Program Peningkatan - Meningkatnya Kapasitas - Kades : 657 - Kades : 657 792 - Kades : 657 456 - Kades : 657 750 - Kades : 657 900 - Kades : 657 1,080 - Kades : 657 2,500 - Terwujudnya Badan
Kapasitas Aparatur manajemen perangkat Desa/ - Lurah : 72 - Lurah : 72 - Lurah : 72 - Lurah : 72 - Lurah : 72 - Lurah : 72 - Lurah : 72 Kinerja serta Pemberdayaan
Pemerintah Desa/ Kel Kel. - Camat : 75 - Camat : 75 - Camat : 75 - Camat : 75 - Camat : 75 - Camat : 75 - Camat : 75 terwujudnya Masyarakat dan
- BPD : 657 - BPD : 657 - BPD : 657 - BPD : 657 - BPD : 657 - BPD : 657 - BPD : 657 optimalisasi Pembangunan
- LMD : 72 - LMD : 72 - LMD : 72 - LMD : 72 - LMD : 72 - LMD : 72 - LMD : 72 pelayanan publik Desa Tertinggal
- Sekdes : 657 - Sekdes : 657 - Sekdes : 657 - Sekdes : 657 - Sekdes : 657 - Sekdes : 657 - Sekdes : 657 806 Kades/Lurah/
(Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) Camat
- Terwujudnya
Peningkatan
pengetahuan dan
keterampilan
Manajemen
Pemdes bagi 200
kades, 40 Sekdes
dan 240 Ketua BPD
1.19.04 Program Peningkatan Terwujudnya Desa Maju dan 729 Desa/ Kel 3 desa dan 3 928 3 desa dan 3 1,200 3 desa dan 3 1,250 3 desa dan 3 1,300 3 desa dan 3 1,350 3 desa dan 3 1,700 Terwujudnya Badan
Partisipasi Masyarakat Dalam Mandiri kelurahan kelurahan kelurahan kelurahan kelurahan kelurahan optimalisasi Pemberdayaan
Pembangunan penyelenggaraan Masyarakat dan
pemerintahan Pembangunan
desa/kel yang di Desa Tertinggal
dukung oleh
partisipasi
Tingkat ketahanan dan masyarakat
1.19.05 Program Tim Penggerak - - - TP. PKK 6 500 TP. PKK 6 600 TP. PKK 6 720 TP. PKK 6 Kab/Kota 1,500 TP. PKK 6 Badan
kesejahteraan keluarga
Pembinaan Kesejahteraan Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Pemberdayaan
menuju keluarga sehat dan
Keluarga Masyarakat dan
berkualitas termasuk
Pembangunan
peningkatan peran serta
Desa Tertinggal
perempuan dalam
mewujudkan kesetaraan dan
keadilan gender
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 37
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
URUSAN WAJIB Tersedianya Dokumen Badan
Perencanaan dan Evaluasi - 100% 250 100% 275 100% 303 100% 500 100%
Program Peningkatan Pemberdayaan
1.19.06 Perencanaan, Evaluasi dan Program Masyarakat dan
Tersedianya laporan Pindahan dari Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Pembangunan
penyelenggaraan keuangan 100% 150 100% 160 100% 200 100% 350 100%
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Desa Tertinggal
daerah
Persentase pelayanan jasa Pindahan dari Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Badan
100% 500 100% 500 100% 550 100% 750 100%
Program Pelayanan administrasi perkantoran Pemberdayaan
1.19.07 Administrasi, Sarana Persentase ketersediaan Pindahan dari Program Pengembangan Sarana Prasarana Masyarakat dan
100% 600 100% 650 100% 700 100% 900 100%
sarana prasarana SKPD
Prasarana dan SDM Aparatur Pembangunan
Jumlah SDM aparatur yang
Pindahan dari Program Pengembangan SDM Aparatur 12 Org 200 12 Org 300 12 Org 350 12 Org 650 48 Org Desa Tertinggal
mengikuti Diklat/Bimtek
1.19.06 Program Pelayanan Persentase Tingkat Layanan 100% 100% 210 100% 358 1 Paket Badan
Administrasi Perkantoran Adimistrasi Tepat waktu Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Pemberdayaan
Prasarana dan SDM Aparatur" Masyarakat dan
Pembangunan
Desa Tertinggal
1.19.07 Program Peningkatan Sarana Persentase Tingkat 100% 100% 798 100% 800 1 Paket Badan
dan Prasarana Aparatur pemeliharaan dan Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Pemberdayaan
pemenuhan sarana dan Prasarana dan SDM Aparatur" Masyarakat dan
prasarana operasional SKPD Pembangunan
Desa Tertinggal
1.19.08 Program Peningkatan Persentase pelaporan capaian 100% 100% 115 100% 150 19 Dokumen Badan
Pengembangan Sistem kinerja yang tepat waktu Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi " Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi Pemberdayaan
Pelaporan Capaian Kinerja dan Pelaporan Masyarakat dan
dan Keuangan Pembangunan
Desa Tertinggal
JUMLAH URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
14,910 17,941 18,000 20,345 22,789 33,350
(1.19)
1.20 STATISTIK
1.5.08 Program Pengembangan Persentase tersusunnya 2 Dok 2 Dok 350 2 Dok 485 2 Dok 556 2 Dok 612 2 Dok 650 2 Dok 800 14 Dok BAPPEDA
Data dan Informasi dokumen data/informasi,
potensi pembangunan
berbagai sektor dan kinerja
SKPD se- Provinsi dan
Kab/Kota sebagai dasar
penyusunan
program/kegiatan
pembangunan
JUMLAH URUSAN STATISTIK(1.20) 350 485 556 612 650 800
1.21 KEARSIPAN -
1.21.01 Program Pengkajian Sistem Tersedia Database dan hasil Kantor
Administrasi Kearsipan kajian Administrasi Arsip 3 pkt/ 200 3 pkt/ 210 3 pkt/ 250 3 pkt/ 350 Dok/ 2 12 pkt/ 1.010 Dok/ Perpustakaan
- - - - - 150 160 500 600
Dok/ 2 Keg Dok/ 2 Keg Dok/ 2 Keg Keg 8 keg dan Arsip Daerah
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 38
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1.21.05 Program Penyelamatan
URUSAN WAJIB dan Terwujudnya sistem Kantor
Pelestarian Dokumen/Arsip pelayanan Informasi 1 dok/ 1 pkt/ 1 dok/ 1 1 dok/ 1 1 dok/ 1 pkt/ 6 Keg, 4 Dok/ 4 Perpustakaan
3 Keg 3 Keg 113 3 Keg 190 100 100 100 100
Daerah Kearsipan 60 org pkt/ 60 org pkt/ 60 org 60 org Pkt/ 240 Org dan Arsip Daerah
1.21.06 Program Pelayanan Kelancaran Administrasi Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Kantor
Administrasi Perkantoran perkantoran dengan Baik 100% 100% 528 100% 343 48 bln Perpustakaan
Prasarana dan SDM Aparatur"
serta tepat waktu dan Arsip Daerah
1.21.07 Program Peningkatan Sarana Terpenuhinya kebutuhan Kantor
dan Prasarana Aparatur sarana dan Prasarana apartur Perpustakaan
dalam menunjang kelancaran Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana dan Arsip Daerah
100% 100% 206 100% 375 12 pkt
tugas dan fungsinya Prasarana dan SDM Aparatur"
1.21.08 Program Peningkatan Tersedianya Sumber daya Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Kantor
Kapasitas Sumber Daya Aparatur yang profesional 2 org 2 org 131 - - 20 org Perpustakaan
Prasarana dan SDM Aparatur"
Aparatur dan Arsip Daerah
1.21.09 Program Pelayanan Kantor
Persentase pelayanan jasa
Administrasi, Sarana - Pindahan dari Program Peningkatan Pelayanan Administrasi 100% 100% 100% 100% 100% Perpustakaan
administrasi perkantoran
Prasarana dan SDM Aparatur dan Arsip Daerah
Persentase ketersediaan 550 650 991 1,173
- Pindahan dari Program Pengembangan Sarana Prasarana 100% 100% 100% 100% 100%
sarana prasarana SKPD
Jumlah SDM aparatur yang
- Pindahan dari Program Pengembangan SDM Aparatur 5 org 5 org 5 org 5 org 24 org
mengikuti Diklat/Bimtek
1.21.10 Program Peningkatan Tercapainya sistem kinerja Kantor
Pengembangan Sistem dan pengelolaan keuangan Untuk tahun 2014 dan seterusnya berubah nomenklatur program menjadi "Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi Perpustakaan
5 dok / 1 lbg 5 dok / 1 lbg 138 5 dok / 1 lbg 67 -
Pelaporan Capaian Kinerja yang akuntabel dan Pelaporan" dan Arsip Daerah
dan Keuangan
1.21.11 Kantor
Program Peningkatan Tersedianya laporan
- Perpustakaan
Perencanaan, Evaluasi dan penyelenggaraan keuangan - 5 dok / 1 lbg 70 5 dok / 1 lbg 70 5 dok / 1 lbg 70 5 dok / 1 lbg 70 25 dok/ 5 lbg
dan Arsip Daerah
Pelaporan daerah
JUMLAH URUSAN KEARSIPAN (1.21) 1,116 975 1,085 1,250 1,961 2,243
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 39
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
2 URUSAN PILIHAN
2.1. PERTANIAN
DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA 12,364 14,414 14,290 14,705 17,253 21,126
2.1.01 Program Peningkatan
6,500 8,000 7,500 7,500 8,175 10,000
Produksi Pertanian
Tanaman Pangan :
Peningkatan produksi padi 273,921 290,588 299,363 Dinas Pertanian,
308,896 318,614 328,521 338,620 338,620
3% per tahun (ton) Tanaman Pangan
Peningkatan produktivitas 51.87 53.49 54.56 dan Hortikultura
padi sebesar 4,72 % per 55.63 56.70 57.77 58.84 58.84
tahun (ku/ha)
Peningkatan Produksi Jagung 605,781 656,864 719,652
sebesar 9,29% per tahun 789,512 850,269 927,436 1,013,914 1,013,914
(ton)
Peningkatan Produktivitas 44.62 48.46 50.42
Jagung Sebesar 2,66% per 51.89 52.87 54.00 55.22 55.22
tahun (ku/ha)
Meningkatnya Produksi
Kedelai sebesar 3 % per 2,337 2,407 2,454 2,502 2,550 2,550
tahun (ton) 2.156 2.247
Meningkatnya Produktivitas
12,38 12.53 12.78 13.03 13.15 13.27 13.40 13.40
Kedelai (ku/ha)
Hortikultura
Peningkatan Produksi
Sayuran 3 % per Tahun 16,223 16,551 17,048 17,559 18,086 18,629 19,188 - 19,188
(Ton)
Peningkatan Produksi
16,810 16,852 16,978 17,148 17,319 17,492 17,667 17,667
Tanaman Hias (Kg,Tgk,Phn) Dinas Pertanian,
Peningkatan Produksi Buah -
Tanaman Pangan
buahan 2 % per Tahun (Ton) 12,494 12,952 13,211 13,475 13,744 14,019 14,300 14,300
dan Hortikultura
Peningkatan Produksi
Tanaman Obat (Biofarmaka)
163,660 186,400 188,270 190,153 192,054 193,975 195,915 195,915
1 % per Tahun (Kg)
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 40
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
2.1.02 Program
URUSANPeningkatan
WAJIB Nilai Penerapan Jaminan Mutu dan
Tambah Hasil Pertanian Standarisasi Pertanian 2 2 2 2 2 2 2 12
(Pelaku Usaha)
Pengembangan kelembagaan -
usaha investasi dan promosi 25 36 45 55 65 75 75
(unit) Dinas Pertanian,
Menurunnya kehilangan hasil 0,2 1,000 1,500 1,700 1,800 2,382 3,126 Tanaman Pangan
produksi pada saat 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 dan Hortikultura
pascapanen (%)
Meningkatnya jumlah sarana 879
produksi pasca panen 900 921 1021 1121 1221 1321 1,321
tanaman pangan dan
hortikultura (unit)
2.1.03 Program Penyediaan dan Penyediaan Sarana Pupuk
Pengembangan Prasarana dan Pestisida(ha) 500 1000 1200 1700 1800 1900 2000 2,000
dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian,
3,000 3,500 3,790 3,905 4,296 5,000 Tanaman Pangan
Meningkatnya penggunaan 5 7 12 15 17 19 22
92 dan Hortikultura
sarana alsintan (unit)
Meningkatnya perluasan
1,300 700 1000 1000 1100 912 900 5,612
areal lahan basah (ha)
2.1.04 Program Peningkatan Dinas Pertanian,
Pengembangan Sistem Persentase pelayanan dan Untuk tahun 2014 dan seterusnya berubah nomenklatur program menjadi "Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi Tanaman Pangan
80% 90% 150 90% 130
Pelaporan Capaian Kinerja akuntabilitas keuangan SKPD dan Pelaporan" dan Hortikultura
dan Keuangan
2.1.05 Persentase peningkatan Dinas Pertanian,
koordinasi & sinkronisasi Tanaman Pangan
Program Peningkatan dan Hortikultura
program Pembangunan Untuk tahun 2014 dan seterusnya berubah nomenklatur program menjadi "Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi
Kualitas Perencanaan Bidang 60 75 424 80 485
Pertanian lintas Pusat, dan Pelaporan"
Pertanian
provinsi dan Kab/Kota, lintas
sektor dan lintas pelaku (%)
2.1.06 Program Peningkatan Tersedianya Dokumen Dinas Pertanian,
Perencanaan, Evaluasi dan Perencanaan, Evaluasi Tanaman Pangan
- - - - - 12 Dok 12 Dok 12 Dok 12 Dok 12 Dok
Pelaporan Program dan data statistik dan Hortikultura
pertanian 500 600 900 1,200
Tersedianya laporan
penyelenggaraan keuangan - - - - - 100% 100% 100% 100% 100%
daerah
Program Peningkatan Dinas Pertanian,
Pelayanan Administrasi Persentase pelayanan jasa Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Tanaman Pangan
2.1.07 80 85 440 90 429
administrasi perkantoran Prasarana dan SDM Aparatur" dan Hortikultura
Dinas Pertanian,
Program Peningkatan Sarana Persentase ketersediaan Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Tanaman Pangan
2.1.08 50% 65% 700 80% 200
dan Prasarana Aparatur sarana prasarana SKPD Prasarana dan SDM Aparatur" dan Hortikultura
Dinas Pertanian,
Pengembangan Sumber Jumlah SDM aparatur yang Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana Tanaman Pangan
2.1.09 8 10 150 12 170
Daya Manusia Aparatur mengikuti Diklat/Bimtek Prasarana dan SDM Aparatur" dan Hortikultura
Dinas Pertanian,
Persentase pelayanan jasa
Pindahan dari Program Peningkatan Pelayanan Administrasi 100% 100% 100% 100% 100% Tanaman Pangan
administrasi perkantoran (%)
Program Pelayanan dan Hortikultura
2.1.10 Administrasi, Sarana Persentase ketersediaan 800 900 1,500 1,800
Pindahan dari Program Pengembangan Sarana Prasarana 100% 100% 100% 100% 100%
Prasarana dan SDM Aparatur sarana prasarana SKPD (%)
Jumlah SDM aparatur yang
Pindahan dari Program Pengembangan SDM Aparatur 12 Org 12 Org 12 Org 12 Org 72 Org
mengikuti Diklat/Bimtek
(orang)
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 41
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
URUSAN WAJIB
UPTD - BBTPH 1,440 4,665 4,700 5,064 5,376 6,600
2.1.19 Program Peningkatan Meningkatnya penggunaan 73 75 352 76 372 77 391 78 430 79 473 80 520 80 UPTD BPSB-TPH
pengawasan dan sertifikasi benih bersertifikasi dan
mutu benih Tanaman bermutu (%)
Pangan dan Hortikultura
2.1.20 Program Peningkatan Persentase pelayanan jasa Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana
100% 100% 440 100% 429
Pelayanan Administrasi administrasi perkantoran Prasarana dan SDM Aparatur"
2.1.21 Program Pelayanan Persentase pelayanan jasa Pindahan dari Program Peningkatan Pelayanan Administrasi 100% 100% 100% 100% 100% UPTD BPSB-TPH
Administrasi, Sarana administrasi perkantoran 705 800 960 1,300
Prasarana dan SDM Aparatur Persentase ketersediaan
Pindahan dari Program Pengembangan Sarana Prasarana 100% 100% 100% 100% 100%
sarana prasarana SKPD
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 42
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
2.1.22 Program
URUSAN WAJIB Tersedianya sarana UPTD BPSB-TPH
Pembangunan/Rehabilitasi prasarana perkantoran yang
UPTD/Balai baik dan memadai - - - 100% 4,273 100% 4,358 100% 4,446 100% 4,535 100% 4,800 100%
Perbenihan/Perkebunan
(DAK)
Total Dinas Pertanian 15,565 27,417 27,840 29,042 32,902 40,578
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PUSAT INFORMASI JAGUNG 4,769 2,891 3,000 4,375 5,550 6,225
Meningkatnya skor pola 65.5 71.3 77.0 82.8 88.5 94.3 100.0 100.0
Pangan harapan (PPH)
Ketersediaan Badan Ketahanan
Program Pengembangan
Tersedianya Dokumen 2 dokumen 2 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen Pangan dan
2.1.23 Ketersediaan dan 260 346 239 596 756 1,049
analisis dan peta daerah Pusat Informasi
Kerawanan Pangan
rawan pangan Jagung
Terfasilitasinya penanganan - - - 700 KK 700 KK 700 KK 700 KK 2800 KK
daerah rawan pangan
Tersedianya Cadangan - - - - 5 ton 10 ton 15 ton 30 ton
pangan di tingkat masyarakat
Meningkatnya Ketersediaan 73.78% 73.78% 73.78% 80.7% 87% 94% 100% 100% Badan Ketahanan
Program Pengembangan
informasi pasokan dan harga Pangan dan
2.1.24 Distribusi dan Cadangan 210 210 248 715 907 1,017
pangan didaerah Pusat Informasi
Pangan
Terfasilitasinya Lembaga 1 Kelompok 1 Kelompok 1 Kelompok - 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 11 Kelompok Jagung
Usaha Ekonomi Pedesaan
(LUEP) dalam upaya
stabilisasi harga
Program pengembangan Meningkatnya skor Pola 69.4 69.4 300 73.2 300 77.4 80.9 84.7 88.5 88.5 Badan Ketahanan
penganekaragaman Pangan Harapan (PPH) Pangan dan
2.1.25 konsumsi 490 612 776 1,071
konsumsi dan keamanan Pusat Informasi
Tersedianya dokumen hasil 1 dok 1 dok 40 1 dok 40 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 6 dok
pangan Jagung
uji pangan segar
Tersedianya Paket inovasi 2 Paket 2 Paket 2 Paket 2 Paket Teknologi 8 Paket Teknologi Badan Ketahanan
Program Pengkajian dan Teknologi hasil pengkajian - - - - - Teknologi Teknologi Teknologi Pangan dan
2.1.26 dan Pengembangan jagung 654 955 1,211 1,158
Informasi Pusat Informasi
Terdiseminasinya paket 3 Paket 3 Paket 3 Paket 3 Paket informasi 12 Paket informasi
- - - - - Jagung
informasi jagung informasi informasi informasi
Program Pengembangan Penyebaran informasi inovasi Badan Ketahanan
Informasi dan Kerjasama teknologi jagung 40 RAGAM 40 RAGAM Pangan dan
2.1.27 - - - 743 - - - - - - - -
INFORMASI INFORMASI Pusat Informasi
Jagung
Program Pelatihan dan Jumlah pelatihan dan Badan Ketahanan
Pembelajaran pembelajaran Pangan dan
2.1.28 - - 3 KALI DIKLAT 488 - - - - - - - - 3 KALI DIKLAT
Pusat Informasi
Jagung
Program Pelayanan Terwujudnya pengelolaan
- - - - - 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Badan Ketahanan
Administrasi, sarana Administrasi Perkantoran
prasarana dan SDM Aparatur Tersedianya sarana Pangan dan
2.1.29 - - - - - 100 % 1,112 80% 1,000 90% 1,269 100% 1,223 100%
prasarana perkantoran Pusat Informasi
Jumlah SDM aparatur yang Jagung
- - - - - 5 Org 5 Org 5 Org 5 Org 25 Org
mengikuti Diklat/Bimtek
Program Pelayanan Terwujudnya pengelolaan
Badan Ketahanan
Administrasi Perkantoran Administrasi Perkantoran
Pangan dan
2.1.30 100% 514 100% 365 - - - - - - - - 100 %
Pusat Informasi
Jagung
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 43
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Program
URUSANPeningkatan
WAJIB Sarana Tersedianya sarana
Badan Ketahanan
dan Prasarana Aparatur prasarana perkantoran
Pangan dan
2.1.31 55% 147 60% 83 - - - - - - - - 100%
Pusat Informasi
Jagung
Program Peningkatan Persentase pelayanan dan
Badan Ketahanan
Pengembangan Sistem akuntabilitas keuangan SKPD Pangan dan
2.1.32 Pelaporan Capaian Kinerja 100% 78 100% 110 - - - - - - - - 100 %
Pusat Informasi
dan Keuangan
Jagung
Program Peningkatan Tersedianya aparatur yang
Badan Ketahanan
Kapasitas Sumber Daya kompeten Pangan dan
2.1.33 Aparatur - - 5 Org 25 - - - - - - - - 100.00%
Pusat Informasi
Jagung
Tersedianya Dokumen
perencanaan, Data dan - - 1 DOKUMEN 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen Badan Ketahanan
Program Peningkatan
evaluasi Pangan dan
2.1.34 perencanaan, monitoring 181 257 497 631 707
Tersedianya laporan Pusat Informasi
dan evaluasi
penyelenggaraan keuangan - - - 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Jagung
daerah
2.1.35 Program Maize Centre Tersedianya ragam informasi 7 Ragam Badan Ketahanan
dan terlaksananya 84 ragam
Informasi dan 1 Pangan dan
pelatihan/pembelajaran informasi dan 6 3,220 - - - - - - - - - -
kali Pusat Informasi
kali diklat
Pembelajaran Jagung
DINAS PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN 12,516 14,141 12,960 14,724 16,787 19,323
terlaksananya pengelolaan Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana
Program Pelayanan Dinas Peternakan
2.1.36 administrasi perkantoran 100% 100% 785 100% 820
Administrasi Perkantoran Prasarana dan SDM Aparatur" & Perkebunan
yang akuntabel
Tersedianya sarana dan Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana
Program Peningkatan Sarana Dinas Peternakan
2.1.37 Prasarana penunjang 100% 100% 388 100% 334
dan Prasarana Aparatur Prasarana dan SDM Aparatur" & Perkebunan
aparatur
Program Peningkatan Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi "Program Pelayanan Administrasi, Sarana
tersedianya SDM Apratur Dinas Peternakan
2.1.38 Kapasitas Sumber Daya 10 Org 5 Org 300 7 Org 141
yang memadai Prasarana dan SDM Aparatur" & Perkebunan
Aparatur
terlaksananya pengelolaan
Program Peningkatan keuangan dan
Pengembangan Sistem perelengkapannya secara Dinas Peternakan
2.1.39 100% 100% 150 100% 150 Untuk tahun 2014 dan seterusnya digabung kedalam Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
Pelaporan Capaian Kinerja akuntabel dan transparan & Perkebunan
dan Keuangan serta pengelolaan keuangan
secara tertib
Program peningkatan Peningkatan Populasi Ternak
183,868 191,223 4,000 198,872 4,400 206,826 215,100 223,704 232,652 232.652 ekor
populasi dan produksi Sapi
ternak dalam mendukung Peningkatan Populasi ternak
83,570 86,077 500 88,659 600 91,319 94,059 96,881 99,787 99. 787 ekor
swasembada daging Kambing Dinas Peternakan
2.1.40 Peningkatan Populasi ternak 6,084 6,692 7,362 8,098
964,004 1,104,859 1,500 1,270,588 1,650 1,461,176 1,680,353 1,932,405 2,222,266 2.222.266 ekor & Perkebunan
Ayam
Peningkatan Produksi Daging
5,574,935 5,905,857 2,000 6,279,937 2,600 6,704,202 7,186,869 7,737,541 8,367,443 8.367.443 Kg/Thn
(sapi,kambing & Ayam)
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 44
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
URUSAN WAJIB Pertambahan Luas Areal
1,764 1,764 1,182 1,764 1,300 1,864 1,864 1,940 2,116 2.116 Ha
Tebu (Ha)
Produksi tebu 29,926 30,195 - 30,467 - 30,741 31,018 31,297 31,579 31.579 Ton
Pertambahan luas areal
8,880 8,880 300 9,150 390 9,550 10,153 10,637 11,121.0 11.121 Ha
Program Peningkatan cengkih (Ha)
910 910 - 911 - 912 912 913 914.0 Dinas Peternakan
2.1.41 Produksi, Produktifitas dan produksi cengkih 2,778 3,220 3,756 4,411 914 Ton
Pertambahan Luas Areal & Perkebunan
Mutu Tanaman Perkebunan 65,644 65,644 500 66,506 550 66,806 67,156 67,487 67,818 67.818 Ha
Kelapa dalam (Ha)
produksi kelapa dalam 62,338 62,369 - 62,400 - 62,432 62,463 62,494 62,525 62.525 Ton
Pertambahan Luas Areal
12,928 12,928 250 13,823 325 14,123 14,631 15,114 15,599 15.599 Ha
Kakao (Ha)
produksi kakao 3,884 3,923 - 3,962 - 4,002 4,042 4,082 4,079 4.079 Ton
Program peningkatan Tersedianya dokumen
2.1.42 perencanaan,evaluasi dan perencanaan dan evaluasi - - - - - 100% 100% 100% 100% 100%
pelaporan program Dinas Peternakan
300 300 300 300
Tersedianya laporan & Perkebunan
penyelenggaraan keuangan - - - - - 100% 100% 100% 100% 100%
daerah
Program peningkatan Terlaksananya pengelolaan
pelayanan adminstrasi administrasi perkantoran - Pindahan dari Program Peningkatan Pelayanan Administrasi 100% 100% 100% 100% 100%
sarana dan prasarana, dan yang akuntabel
SDM Aparatur Tersedianya sarana Dinas Peternakan
2.1.43 1,424 1,567 1,723 1,896
Prasarana penunjang - Pindahan dari Program Pengembangan Sarana Prasarana 100% 100% 100% 100% 100% & Perkebunan
aparatur
Jumlah SDM aparatur yang Pindahan dari Program Pengembangan SDM Aparatur
- 15 Org 15 Org 15 Org 15 Org 72 Org
mengikuti Diklat/Bimtek
optimalisasi pengendalian
Program Pengendalian OPT Dinas Peternakan
2.1.44 dan perlindungan tanaman - - - - - 50% 100 30% 110 20% 121 0% 145 0%
tanaman perkebunan & Perkebunan
perkebunan
Program penjaminan pangan
asal hewan yang aman, Meningkatnya penyediaan
Dinas Peternakan
2.1.45 sehat, utuh dan halal (PAH- (PAH-ASUH) penjaminan - - - - - 10% 250 40% 500 60% 800 85% 1,200 85% PAH ASUH
& Perkebunan
ASUH) serta pemenuhan keaman pangan asal hewan
persyaratan produk hewan
UPTD - PERBIBITAN TERNAK WONGGAHU 500 820 3,440 4,159 4,629 5,254
Program peningkatan
Pelayanan administrasi dan UPTD Perbibitan
pelayanan adminstrasi
2.1.50 sarana/ prasarana UPTD - - - - - 100% 500 100% 550 100% 600 100% 650 Ternak
sarana dan prasarana, dan
Pengembangan Ternak Wonggahu
SDM Aparatur
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 45
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
URUSAN WAJIB Tersedianya bibit unggul
20 20 30 50 50 70 70 290
ternak sapi (Ekor). UPTD Perbibitan
Program Penerapan
2.1.51 Tersedianya bibit unggul 400 700 840 1,008 1,210 1,452 Ternak
Teknologi Peternakan - - 10 30 30 50 50 170
ternak Kambing (Ekor). Wonggahu
Tersedianya bibit unggul
- - 51,000 150,000 200,000 250,000 250,000 901,000
ternak Ayam Buras(Ekor).
Lab. Keswan dan Renovasi UPTD Perbibitan
Pembangunan/Rehabilitasi
2.1.52 UPTD Perbibitan/ - - - - - 100% 2,100 100% 2,601 100% 2,819 100% 3,152 100% Ternak
Sarana dan Prasarana (DAK)
Pengembangan Ternak Wonggahu
UPTD - PERBENIHAN DAN PERLINDUNGAN TANAMAN PERKEBUNAN - - 400 465 542 631
UPTD Perbenihan
Program Perbenihan dan
Meningkatnya kualitas benih dan Perlindungan
2.1.53 Perlindungan tanaman - - - - - 10,000 400 20,000 465 30,000 542 40,000 631 100%
unggul perkebunan Tanaman
perkebunan
Perkebunan
2.1.54 Program Pelayanan Persentase pelayanan jasa 100% 100% 506 100% 502 Untuk Tahun 2014 dan seterusnya berubah nomenklatur program menjadi program pelayanan administrasi, sarana prasarana Bakorluh
Administrasi Perkantoran administrasi perkantoran dan SDM aparatur
2.1.55 Program Peningkatan Sarana Persentase ketersediaan 100% 100% 243 100% 176 Untuk Tahun 2014 dan seterusnya berubah nomenklatur program menjadi program pelayanan administrasi, sarana prasarana Bakorluh
dan Prasarana Aparatur sarana prasarana SKPD dan SDM aparatur
2.1.56 Program pelayanan Persentase pelayanan jasa - Pindahan dari Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 100% 100% 100% 100%
administrasi, sarana administrasi perkantoran
prasarana dan SDM aparatur Persentase ketersediaan - Pindahan dari Program Peningkatan Sarana dan Prasarana 100%
450
100%
800
100%
1,200
100%
1,500
100%
Bakorluh
sarana prasarana SKPD Aparatur
Jumlah SDM aparatur yang Pindahan dari Program Peningkatan Sarana dan Prasarana 6 Org 8 Org 10 Org 12 Org 36 Org
mengikuti Diklat/Bimtek Aparatur
2.1.58 Program Peningkatan Meningkatnya Kinerja 100% 100% 78 100% 74 Untuk Tahun 2014 dan seterusnya berubah nomenklatur program menjadi Program Peningkatan Perencanaan, evaluasi dan Bakorluh
Pengembangan Sistem Pengelolaan Keuangan pelaporan
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
2.1.59 Program Pemantapan Tersedianya Dokumen 2 Dokumen 9 Dokumen 401 7 Dokumen 663 650% Bakorluh
Perencanaan, Monev dan Perencanaan dan Evaluasi
Pelaporan
2.1.60 Program Peningkatan Meningkatnya Kinerja - Pindahan dari Program Peningkatan Pengembangan Sistem 100% 100% 100% 100% 100%
Perencanaan, evaluasi dan Pengelolaan Keuangan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
pelaporan 400 700 800 1,000 Bakorluh
Tersedianya Dokumen - Pindahan dari Program Pemantapan Perencanaan, Monev dan 7 Dokumen 7 Dokumen 7 Dokumen 7 Dokumen 7 Dokumen
Perencanaan dan Evaluasi Pelaporan
2.1.61 Program Pemantapan Meningkatnya Pengetahuan - 106 orang 945 Orang 1617 Orang 1617 Orang 1617 Orang 1617 Orang 7519 Orang
Penyelenggaraan dan Keterampilan Penyuluh
Penyuluhan dan Petani dalam bidang
pertanian 806 874 700 1,027 1,078 1,250 Bakorluh
Meningkatnya kualitas - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
penyelenggaraan penyuluhan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 46
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
2.1.63 Pengembangan
URUSAN WAJIB SDM Meningkatnya Kompetensi 361 Orang 149 Orang 1,000 155 Orang 3,765 195 Orang 2,250 220 Orang 3,200 220 Orang 4,181 215 Orang 4,509 1154 Orang Bakorluh
Penyuluh, Pelaku Utama dan Penyuluh, Pelaku Utama dan
Pelaku Usaha Pertanian, Pelaku Usaha Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan Perikanan dan Kehutanan
JUMLAH URUSAN PERTANIAN (02.1) 36,848 52,254 52,140 59,392 68,824 81,746
2.2 KEHUTANAN
2.2.01 Program Pemanfaatan Meningkatnya Usaha 2 Unit KPH Dokumen, Dokumen, Dokumen, Dokumen, Pencadangan Dinas Kehutanan,
potensi sumberdaya hutan Pengelolaan Hasil Hutan Model, Dokumen, Sosialisasi, Sosialisasi,Ranca Sosialisasi,Ranc Sosialisasi,Ran Dokumen, Energi dan SDM
KPH/HTR ,
untuk Kesejahteraan Pencadangan Sosialisasi, Pencadangan ngan Tahura, angan Tahura, cangan Sosialisasi,Rancang
Rancangan
Masyarakat Areal HTR di 5 Pencadangan KPH/HTR RKTP dan RKTP dan Tahura, RKTP an Tahura, RKTP
Tahura,
Kab, IUIPHHK KPH/HTR 1,148 Gorontalo dan 887 Kelompok 1,150 Kelompok 1,100 dan Kelompok 1,262 dan Kelompok 1,500
RKTPGorontalo dan
Gorontalo dan Kelompok PUMSHP, PUMSHP, PUMSHP, PUMSHP, IUIPHHK,
Kelompok
Kelompok PUMSHP serta IUIPHHK, IUIPHHK, IUIPHHK, IUIPHHBK serta
PUMSHP, IUIPHHK,
PUMSHP IUIPHHK, IUIPHHBK serta IUIPHHBK IUIPHHBK ISDH
RKTP serta ISDH
IUIPHHBK ISDH serta ISDH serta ISDH
2.2.02 Program Perlindungan Hutan Menurunnya Tingkat Dinas Kehutanan,
Menrunnya Tingkat
dan Konservasi Alam Kerusakan Hutan Akibat Untuk Tahun 2014 dan Seterusnya digabung ke dalam Program Rehabilitasi dan Perlindungan Hutan Energi dan SDM
257.816 ha Turun 10% 500 Turun 10% 430 Kerusakan Hutan
Perambahan, Kebakaran, dan
20%
Pembalakan Liar
2.2.03 Program Rehabilitasi hutan Penanaman dalam Rangka Dinas Kehutanan,
Rehabilitasi Hutan
& lahan Rehabilitasi Hutan dan Lahan 76.650 ha 300 ha 859 300 ha 1,359 Untuk Tahun 2014 dan Seterusnya digabung ke dalam Program Rehabilitasi dan Perlindungan Hutan Energi dan SDM
600 ha
2.2.04 Program Rehabilitasi dan Menurunnya Tingkat Dinas Kehutanan,
Perlindungan Hutan Kerusakan Hutan Akibat RHL 400 Ha RHL 450 Ha Energi dan SDM
RHL 350 Ha dan Menurunnya
Perambahan, Kebakaran, dan dan IL, dan IL, RHL 500 Ha dan IL,
IL, Perambahan tingkat Kerusakan
Pembalakan Liar serta - - - - - 1800 Perambahan 2600 Perambahan 2950 Perambahan Hutan 3300
Hutan Turun Hutan 60% dan
Terlaksananya Rehabilitasi Hutan Turun Hutan Turun Turun 10%
10% RHL 78.950 ha
Hutan dan Lahan 10% 10%
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 47
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
2.2.10 Program
URUSANPeningkatan
WAJIB Terwujudnya Peningkatan Dinas Kehutanan,
Kapasitas Sumber Daya Kapasitas dan kompetensi - - - 20 org 146 Untuk tahun 2014 dan seterusnya digabung ke dalam Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur 20 Org Energi dan SDM
Aparatur Aparatur
2.2.11 Program Peningkatan Meningkatnya Pelayanan Dinas Kehutanan,
Pengembangan Sistem Administrasi Keuangan Untuk tahun 2014 dan seterusnya digabung ke dalam Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Energi dan SDM
100% 100% 150 100% 130 2 Keg
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
JUMLAH URUSAN KEHUTANAN (2.02) 4,248 4,617 4,700 4,761 5,386 6,121
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 48
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN 15,717 19,270 17,950 19,815 25,083 33,301
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 49
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
2.5.06 Program
URUSANPelayanan
WAJIB Terselenggaranya pelayanan
Untuk Tahun 2014 dan seterusnya di gabung kedalam program pelalayanan administrasi, sarana prasarana dan SDM
Administrasi Perkantoran Administrasi perkantoran dan 100% 100% 100%
Aparatur
ketatausahaan
Tersedianya Dokumen
Perencanaan, Monitoring dan Dinas Perikanan
Evaluasi Pelaksanaan 10 Dok 10 Dok 1,020 10 Dok 1,036 Untuk Tahun 2014 dan seterusnya di program peningkatan perencanaan, evaluasi dan pelaporan
dan Kelautan
Program/kegiatan dan
pelaporan
Meningkatnya Jumlah SDM
Aparatur yang mengikuti 4 Org 4 Org 5 Org Untuk Tahun 2014 dan seterusnya di program peningkatan perencanaan, evaluasi dan pelaporan
Bimtek/Diklat (Org)
2.5.07 Program Peningkatan Sarana Tersedianya Sarana dan Untuk Tahun 2014 dan seterusnya di gabung kedalam program pelalayanan administrasi, sarana prasarana dan SDM Dinas Perikanan
dan Prasarana Aparatur Prasarana aparatur 100% 100% 158 100% 304 dan Kelautan
Aparatur
2.5.08 Program Peningkatan Terpenuhinya dokumen Dinas Perikanan
Pengembangan Sistem perencanaan anggaran, Untuk Tahun 2014 dan seterusnya di program peningkatan perencanaan, evaluasi dan pelaporan dan Kelautan
100% 100% 78 100% 130
Pelaporan Capaian Kinerja Laporan keuangan SKPD (%)
dan Keuangan
2.5.09 Program Pelayanan Presentase pelayanan Jasa
Pindahan Dari Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 100% 100% 100% 100%
Administrasi Perkantoran, Administrasi perkantoran (%)
Sarana & Prasarana dan Presentase Ketersediaan
Pindahan Dari Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 600 100% 850 100% 1,206 100% 1,389 100% Dinas Perikanan
SDM Aparatur Sarana Prasarana (%) dan Kelautan
Meningkatnya Jumlah SDM
Aparatur yang mengikuti Pindahan Dari Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 10 Org 12 Org 14 Org 15 Org 60 Org
Bimtek/Diklat (Org)
2.5.10 Program Peningkatan Tersedianya Dokumen
Perencanaan, evaluasi dan Perencanaan, Monitoring dan
Pelaporan Evaluasi Pelaksanaan Pindahan Dari Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 10 Dok 10 Dok 10 Dok 10 Dok 10 Dok
Program/kegiatan dan Dinas Perikanan
500 500 977 1,138
pelaporan (Dokumen) dan Kelautan
Tersedianya Laporan Pindahan dari Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Penyelenggaraan Keuangan 100 100 100 100 100
Kinerja dan Keuangan
Daerah (%)
UPTD TAKSI MINA BAHARI 3,515 2,221 850 1,050 1,105 1,166
2.5.11 Program Pelayanan Presentase pelayanan Jasa
Administrasi Perkantoran, Administrasi perkantoran 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% UPTD Taksi Mina
Sarana Prasarana dan SDM UPTD TMB (%) 1,901 971 500 550 605 666
Bahari
Aparatur Presentase Ketersediaan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Sarana Prasarana UPTD TMB
2.5.12 Program pelayanan sarana Tersedianya akses sarana
produksi Perikanan produksi perikanan untuk UPTD Taksi Mina
nelayan, pembudidaya dan 6 6 1,614 6 1,250 6 350 6 500 6 500 6 500 6
Bahari
pengolah serta pemasar ikan
(Wilayah)
UPTD LABORATORIUM PEMBINAAN DAN PENGUJIAN MUTU HASIL
375 397 400 522 569 750
PERIKANAN (LPPMHP) GORONTALO
2.5.13 Program Pelayanan Presentase pelayanan Jasa
Administrasi Perkantoran, Administrasi perkantoran 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Sarana & Prasarana dan UPTD LPPMHP (%) UPTD - LPPMHP
SDM Aparatur Presentase Ketersediaan
Sarana Prasarana UPTD 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
LPPMHP (%)
2.5.14 Program Pembinaan dan Tersedianya data uji mutu 375 397 400 522 569 750
Pengujian Mutu Hasil ikan yang akan dipasarkan 50 50 50 70 80 90 100 100
Perikanan dan di konsumsi (data uji)
Meningkatnya pengetahuan UPTD - LPPMHP
pengolahan ikan tentang
- 40 Org 60 Org 150 Org 270 Org 420 Org 600 Org 600 Org
mutu hasil perikanan (orang)
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 50
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
URUSAN WAJIB
BALAI PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR (BPBIAT) 507 307 400 440 484 650
Terbentuknya Unit
3 4 6 7 10 11 12 50
Pembenihan Rakyat (UPR)
BALAI PENGEMBANGAN BENIH IKAN LAUT DAN PAYAU (BPBILP) 208 447 500 550 605 800
JUMLAH URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN (2.05) 20,322 22,642 20,100 22,377 27,846 36,666
2.6 PERDAGANGAN
DINAS KOPERASI, UMKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 1,623 2,460 2,489 2,750 3,500 5,000
Dinas Koperasi,
Peningkatan daya saing
Program Peningkatan dan UMKM,
2.6.1 komoditi ekspor & promosi 2 Komoditi 2 Komoditi 112 4 Komoditi 219 6 Komoditi 201 6 Komoditi 300 6 Komoditi 400 6 Komoditi 600 6 Komoditi
Pengembangan Ekspor Perindustrian dan
komoditi ekspor Gorontalo
Perdagangan
Dinas Koperasi,
Program Peningkatan Meningkatnya volume
UMKM,
2.6.2 Efisiensi Perdagangan Dalam perdagangan antar pulau 751.453 ton 768.736 ton 1,355 789.492 ton 1,866 810.617 ton 2,076 844.663 ton 2,000 879.294 ton 2,500 920.621 ton 3,500 920.621 ton
Perindustrian dan
Negeri Gorontalo
Perdagangan
Dinas Koperasi,
Program Perlindungan Persentase tingkat
UMKM,
2.6.3 Konsumen dan Pengamanan penyelesaian pengaduan 70% 80% 156 90% 375 90% 212 90% 450 90% 600 90% 900 90%
Perindustrian dan
Perdagangan konsumen
Perdagangan
2.6.4 Program Peningkatan Jumlah pengujian dan 150 kali 200 kali 330 200 kali 695 200 kali 567 200 kali 650 200 kali 1,000 200 kali pengujian 1,500 200 kali pengujian UPTD - BPSMB
Standarisasi Mutu Barang penerbitan sertifikat mutu pengujian dan 8 pengujian dan 8 pengujian dan pengujian dan pengujian dan pengujian dan dan 12 sertifikat dan 12 sertifikat
barang sertifikat mutu sertifikat mutu 12 sertifikat 12 sertifikat 12 sertifikat 12 sertifikat mutu mutu
mutu mutu mutu mutu
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 51
Kondisi Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator SKPD
No. Pemerintahan dan Indikator Kinerja
Kinerja pada Kinerja pada Penanggung
Kode program Prioritas Program (Outcome)
awal RPJMD akhir RPJMD Jawab
Pembangunan
(2011) 2012 2013 2014 2015 2016 2017 (2017)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
URUSAN WAJIB
UPTD METROLOGI 713 780 709 850 1,300 1,800
2.6.5 Program Perlindungan Meningkatnya jumlah UTTP 12.000 UTTP 12.000 UTTP 713 12.400 UTTP 780 12.750 UTTP 709 13.100 UTTP 850 13.500 UTTP 1,300 13.800 UTTP 1,800 13.800 UTTP UPTD - Metrologi
Konsumen dan Pengamanan yang bertanda Tera Sah yang
Perdagangan berlaku
JUMLAH URUSAN PERDAGANGAN (2.06) 2,666 3,935 3,765 4,250 5,800 8,300
2.7 INDUSTRI
2.7.1 Program Pengembangan Meningkatnya jumlah IKM 11.718 IKM dan 12.140 IKM & 1,952 12.706 IKM & 2,150 13.075 IKM & 1,695 13.323 IKM & 3,000 13.696 IKM & 3,800 14.025 IKM & 321 4,500 14.025 IKM & 321 Dinas Koperasi,
Industri Kecil Menengah dan Sentra IKM di 6 kab/ 272 Sentra 280 sentra 289 sentra 289 sentra 297 sentra 312 sentra sentra sentra UMKM,
kota Perindustrian dan
Perdagangan
JUMLAH URUSAN INDUSTRI (2.07) 1,952 2,150 1,695 3,000 3,800 4,500
2.8. TRANSMIGRASI
2.8.1 Program Pengembangan Meningkatnya ekonomi - 5 Paket 4,932 - - - - - - - - - - 5 Paket Dinas Nakertrans
Wilayah Tertinggal masyarakat diwilayah
tertinggal
2.8.2 Program pembangunan dan Meningkatnya sarana dan - - - Jalan 3,3 KM Jalan 4,5 KM Jalan 5 KM Jalan 5 KM Jalan 5 KM Jalan 22,8 KM Dinas Nakertrans
pengembangan masyarakat prasarana dikawasan
dan kawasan transmigrasi transmigrasi
Jembatan 35 M Jembatan 10 M Jembatan 13 Jembatan 13 Jembatan 13 M Jembatan 84 M
4,402 3,381 M 5,000 M 5,500 6,000
Tersedianya Dokumen - - - 9 Doc 6 Doc 6 Doc 6 Doc 6 Doc 33 Dokumen Dinas Nakertrans
perencanaan Pembangunan
kawasan transmigrasi
Terlaksananya Penempatan - - - - 100 KK 100 KK 100 KK 100 KK 400 KK Dinas Nakertrans
masyarakat transmigrasi
JUMLAH URUSAN KETRANSMIGRASIAN (2.08) 4,932 4,402 3,381 5,000 5,500 6,000
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab VIII - 52
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS
DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Tabel 8.1
Keterkaitan Bidang urusan dan SKPD Penanggungjawab
I. Urusan Wajib
1 Pendidikan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda
dan Olahraga
2 Kesehatan Dinas Kesehatan
3 Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum
4 Penataan Ruang Bappeda/ Dinas Pekerjaan Umum
5 Perencanaan Pembangunan Bappeda
6 Perhubungan Dinas Perhubungan, Pariwisata,
Komunikasi dan Informatika
7 Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup dan Riset
Daerah
8 Pertanahan Biro Pemerintahan
9 Kependudukan dan Catatan Sipil Biro Pemerintahan
10 Pemberdayaan Perempuan dan Biro Pemberdayaan Perempuan & Kesra
Perlindungan Anak
11 Sosial Dinas Sosial
12 Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
13 Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Dinas Kopersi, UMKM, Perindustrian dan
Perdagangan
14 Penanaman Modal Badan Penanaman Modal dan PTSP
15 Kebudayaan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda
dan Olahraga
BAB VIII - 1
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
20 Statistik Bappeda
BAB VIII - 2
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB VIII - 3
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur
kinerja atau keberhasilan organisasi. Pengukuran kinerja organisasi akan dapat dilakukan
dengan mudah, cepat, tepat dan akurat jika terlebih dahulu ditetapkan indikator kinerja
yang telah disepakati bersama. Penetapan indikator kinerja merupakan syarat penting untuk
menetapkan rencana kinerja sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah. Hal ini mengingat rencana kinerja akan merupakan gambaran sosok tampilan
organisasi di masa yang akan datang. Indikator kinerja daerah sebagai alat untuk menilai
keberhasilan pembangunan secara kuantitatif maupun kualitatif, merupakan gambaran yang
mencerminkan capaian indikator kinerja program (outcomes/ hasil) dari kegiatan (output/
keluaran). Indikator kinerja program adalah sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek langsung). Pengukuran indikator hasil lebih
utama daripada sekedar keluaran, karena hasil (outcomes) menggambarkan tingkat
pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin mencakup kepentingan banyak pihak.
Indikator kinerja akan dapat dijadikan sebagai media perantara untuk memberi gambaran
tentang prestasi organisasi yang diharapkan di masa mendatang.
Dalam hal ini, untuk melihat kinerja daerah pada dasarnya digambarkan melalui
tingkat capaian sasaran dan tingkat efisiensi dan efektivitas pencapaian sasaran dimaksud.
Dengan demikian, indikator kinerja yang diharapkan dapat menggambarkan tingkat
pencapaian kinerja pemerintah haruslah ditetapkan secara benar dan dapat
menggambarkan keadaan untuk kerja secara riil. Berdasarkan uraian makna penetapan
kinerja pemerintah tersebut maka untuk dapat mengukur tingkat capaian kinerja
pelaksanaan pembangunan daerah diperlukan penetapan indikator kinerja daerah dalam
bentuk penetapan indikator kinerja program pembangunan daerah sebagai indikator kinerja
utama. Sebagaimana lazimnya sebuah alat ukur untuk mengukur kinerja suatu organisasi,
maka indikator kinerja program pembangunan daerah ditetapkan dengan memenuhi kriteria
sebagai berikut : (1) terkait dengan upaya pencapaian sasaran pembangunan daerah, (2)
menggambarkan hasil pencapaian program pembangunan yang diharapkan, (3)
memfokuskan pada hal-hal utama, penting dan merupakan prioritas program pembangunan
daerah, dan (4) terkait dengan pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan daerah.
Penetapan indikator kinerja daerah sebagai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan
misi Gubernur Gorontalo dan Wakil Gubernur Gorontalo pada akhir periode masa jabatan
sebagaimana terlihat pada tabel 9.1.
BAB IX - 1
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab IX - 1
Tabel 9.1.
Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Gorontalo
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab IX - 2
Kondisi Kondisi Kondisi
Tahun Kinerja Kinerja
Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun
No. Terakhir pada akhir
Pembangunan Daerah periode
RPJMD periode
2007 - 2012 RPJMD RPJMD
Target 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ASPEK PELAYANAN UMUM
Pelayanan Urusan Wajib
1. Pendidikan
1.1. Pendidikan dasar :
1.1.1 Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah :
(Jumlah Sekolah dibagi Jumlah Penduduk Usia Sekolah
dikali 10.000)
- SD/MI 60.00 66.16 72.00 72.50 73.00 74.00 75.00 75.00
- SMP/MTs 50.00 50.49 59.00 60.00 60.50 61.00 61.10 61.10
1.1.2 Rasio guru/murid per kelas rata-rata
- SD/MI 422.56 641.82 637.28 632.80 628.38 624.03 619.74 619.74
- SMP/MTs 558.07 785.77 768.54 752.04 736.24 721.09 706.55 706.55
1.2. Pendidikan menengah:
1.2.1 Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah :
- SMA/MA/SMK 16.00 13.94 15.00 15.20 15.50 15.75 16.00 16.00
1.2.2 Rasio murid terhadap guru
SMA/MA/SMK 920.00 821.80 802.48 784.05 766.45 749.62 733.52 733.52
1.2.3 Penuntasan Buta Aksara 22661 8,000 3,000 3,000 3,500 3,500 1,661 1661
1.3. Fasilitas Pendidikan:
1.3.1 Persentasae Sekolah pendidikan SD/MI kondisi
60.25 80.57 82.00 84.00 85.00 86.00 87.00 87.00
bangunan baik
1.3.2 Persentase Sekolah pendidikan SMP/MTs. SMA/MA dan
SMK kondisi bangunan baik :
- SMP/MTs 70.50 80.04 82.00 83.00 84.00 85.00 86.00 86.00
- SMA/MA 80.50 87.33 88.00 89.00 90.00 91.00 92.00 92.00
- SMK 80.00 83.05 84.00 85.00 86.00 87.00 88.00 88.00
1.4 Angka Putus Sekolah :
- Angka Putus Sekolah SD/MI 2.70 2.70 0,06 0,50 0,04 0,03 0,02 0,02
- Angka Putus Sekolah SMP/MTs 3.00 3.00 0,08 0,06 0,05 0,03 0,02 0,02
- Angka Putus Sekolah SMA/MA/SMK 0,86 0,86 0,40 0,35 0,25 0,02 0,01 0,01
1.5 Angka Kelulusan:
- Angka Kelulusan (AL) SD/MI 99.88 97.00 100.00 100.00 100,00 100.00 100.00 100.00
- Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 91.92 99.50 99,49 99,50 99,65 99,70 100.00 100.00
- Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK 94.59 91.92 98,04 98,05 98,50 98,50 100.00 100.00
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab IX - 3
Kondisi Kondisi Kondisi
Tahun Kinerja Kinerja
Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun
No. Terakhir pada akhir
Pembangunan Daerah periode
RPJMD periode
2007 - 2012 RPJMD RPJMD
Target 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Kesehatan
2.1 Angka Kematian Ibu/100.000 249.7 219.5 200 159.1 128.9 102.0 102.0 102.0
2.2 Angka Kematian Bayi/1.000 Kelahiran Hidup 15.3 14.8 17 16 15 12.8 12.3 12.3
2.3 Angka kematian neonatal/1.000 kelahiran hidup 8.7 11.8 11.00 10.30 9.40 8.90 8.20 8.2
2.4 Angka Kematian Balita/1.000 Kelahiran Hidup 18 20.9 19.70 18.50 17.40 16.20 15.0 15.0
2.5 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 100 100 100 100 100 100 100 100.00
2.6 Prevalensi kekurangan gizi (standar WHO, 2005) 17.05 16.5 14.22 14.00 13.78 13.56 13.00 13.0
2.7 Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization
68.2 73.5 75.00 81.25 87.50 93.75 100.00 100.00
(UCI)
2.8 Rasio puskesmas. per satuan penduduk 0.08 0.08 0.08 0.09 0.09 0.09 0.10 0.10
2.9 Rasio Rumah Sakit per satuan Penduduk (Jumlah RS/Jlh
0.007 0.007 0.007 0.007 0.007 0.007 0.007 0.007
Pddk x 1000)
2.10 Rasio Tempat Tidur RS 1/750 Penduduk - 0.66 0.64 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
2.11 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
74% 74% 81% 90% 92% 94% 95% 95%
masyarakat miskin
2.12 Jumlah masyarakat miskin yang mendapat pelayanan
199,477 185,310 170,392 154,698 138,199 120,868 102,675 102,675
kesehatan gratis
2.13 Jumlah Posyandu 1230 1279 1330 1384 1440 1500 1562 1562
2.14 Rasio posyandu per satuan balita 11.27 11.46 11.65 11.85 12.06 12.28 12.50 12.50
2.15 Rasio Pustu per satuan penduduk 0.24 0.24 0.24 0.25 0.25 0.26 0.27 0.27
2.16 Persentase rumah tangga pengguna air bersih yang
53.0 53.0 63,5 67 68.78 69.56 70 70.0
sehat
2.17 Rasio Dokter Umum per satuan penduduk 0.24 0.25 0.26 0.27 0.28 0.29 0.30 0.30
2.18 Rasio Dokter gigi per satuan penduduk 0.01 0.02 0.02 0.02 0.03 0.04 0.04 0.04
2.19 Rasio Dokter spesialis per satuan penduduk 0.03 0.04 0.05 0.05 0.06 0.06 0.07 0.07
2.20 Rasio tenaga medis (perawat) persatuan penduduk 1.05 1.14 1.23 1.32 1.40 1.49 1.58 1.58
2.21 Rasio tenaga medis (bidan) per satuan penduduk 0.49 0.57 0.66 0.74 0.83 0.91 1.00 1.00
2.22 Rasio tenaga nutritionist per satuan penduduk 0.23 0.25 0.27 0.29 0.31 0.33 0.35 0.35
2.23 Rasio tenaga apoteker per satuan penduduk 0.04 0.05 0.06 0.07 0.07 0.08 0.09 0.09
3. Pekerjaan Umum
3.1 Jumlah Panjang ruas jalan provinsi yang dibangun dan
322,56 Km - 10 Km 33 Km 10 Km 10 Km 10 Km 327,56 Km
yang ditingkatkan
3.2 Jumlah Panjang ruas jalan Strategis provinsi yang
2,5 Km - 5 Km 5 Km 5 Km 5 Km 5 Km 27,5 Km
dibangun dan yang ditingkatkan
3.3 Jumlah jembatan yang dibangun diruas jalan provinsi
51 Buah 1 Bh 1 Bh 2 Bh 2 Bh 2 Bh 2 Bh 61 bh
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab IX - 4
Kondisi Kondisi Kondisi
Tahun Kinerja Kinerja
Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun
No. Terakhir pada akhir
Pembangunan Daerah periode
RPJMD periode
2007 - 2012 RPJMD RPJMD
Target 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3.4 Jumlah jembatan yang dibangun pada ruas jalan
5 bh 4 Bh 3 Bh 2 Bh 2 Bh 2 Bh 2 Bh 14 bh
Stategis provinsi
3.5 Jumlah Panjang pemeliharaan berkala pada ruas jalan
198,94 Km 14,7 Km 15,4 Km 10 Km 10 Km 10 Km 10 Km 269,04 Km
Provinsi
3.6 Jumlah Panjang pemeliharaan rutin jalan Provinsi 198,94 Km 52 Km 95 Km 229,04 Km 239,04 Km 249,04 Km 259,04 Km 259,04 Km
3.7 Jumlah Panjang jembatan diruas jalan provinsi yang
306 Meter - 90 Meter 331 Meter 372 Meter 413 Meter 454 Meter 454 Meter
dipelihara
3.8 Jumlah Luas Areal Jaringan Irigasi pertanian yang
10.287 M 10.500 M 11.000 M 11.500 M 12.000 M 13.000 M 68.287 Meter
direhabilitasi dan ditingkatkan (meter)
3.9 Jumlah Luas Areal Jaringan dan bangunan irigasi 17.131 Ha
pertanian yang dipelihara (Operasi dan Pemeliharaan) 17.131 Ha 17.131 Ha 17.131 Ha 17.131 Ha 17.131 Ha 17.131 Ha (Pemeliharan
29 DI)
3.10 Jumlah Panjang penanganan erosi, longsor dan
sedimentasi pada tebing-tebing, badan sungai ke areal
4.877 M 730 M 1.120 M 1.580 M 2.200 M 3.850 M 14.357 M
Pertanian, persawahan, dan permukiman masyarakat
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab IX - 5
Kondisi Kondisi Kondisi
Tahun Kinerja Kinerja
Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun
No. Terakhir pada akhir
Pembangunan Daerah periode
RPJMD periode
2007 - 2012 RPJMD RPJMD
Target 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4. Perumahan
4.1 Pengendalian banjir pada kawasan permukiman dan
- 10 Ha 340 ha 361 Ha 323 ha 300 ha 300 ha 300 ha
pertanian (ha)
5 Penataan Ruang
5.1 Tersedianya sarana dan prasarana pada kawasan Bangunan
strategis dan cepat tumbuh Rumah Sakit
- 4 Dok 4 unit, 3 Dok 6 unit 5 unit 3 Unit - 100 % dan
Kompleks
perkantoran
100%
6 Perencanaan Pembangunan
6.1 Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah
1 Dok 1 Dok - - - - - 1 Dok
diperdakan
6.2 Tersedianya dokumen perencanaan RPKD yang telah
5 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 5 Dok
ditetapkan dengan Pergub
6.3 Tersedianya dokumen perencanaan Renstra yang telah
- 32 Dok - - - - - 32 Dok
ditetapkan dengan SK Kepala Daerah
6.4 Terwujudnya sistem perencanaan yang didukung oleh
dolumen perencanaan yang terintegrasi (RPJPD, - 30% 50% 75% 100% 100% 100%
RPJMD, Renstra, RKPD, Renja)
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab IX - 6
Kondisi Kondisi Kondisi
Tahun Kinerja Kinerja
Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun
No. Terakhir pada akhir
Pembangunan Daerah periode
RPJMD periode
2007 - 2012 RPJMD RPJMD
Target 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7 Perhubungan
7.1 Meningkatnya layanan angkutan transportasi 3 lintasan 3 lintasan 2 terminal 4 terminal 6 terminal 1 unit 5 lintasan 6 terminal
angkutan angkutan memenuhi memenuhi memenuhi kriteria (Pengadaan perintis (Gtlo- memenuhi
perintis (Gtlo- perintis (Gtlo- kriteria tipe B kriteria tipe B tipe B bus), 1 unit Bondawuna, kriteria tipe B
Bondawuna, Bondawuna, subsidi layanan Gtlo-Bubaa,
Gtlo-Bubaa, Gtlo-Bubaa, angkutan Gtlo-Pangea,
Gtlo-Pangea) Gtlo-Pangea) pemadu moda Term Isimu-
Mulyonegoro-
2 unit (subsidi) 2 unit (subsidi) 1 unit 5 lintasan Satria, Gtlo- 2 unit layanan
layanan layanan (Pengadaan bus), perintis (Gtlo- Tapa- angkutan
angkutan angkutan 1 unit subsidi Bondawuna, Dulamayo) pemadu moda
pemadu moda pemadu moda layanan angkutan Gtlo-Bubaa,
pemadu moda Gtlo-Pangea,
Term Isimu-
3 lintasan 4 lintasan 4 lintasan perintis Mulyonegoro- 5 lintasan
perintis (Gtlo- perintis (Gtlo- (Gtlo-Bondawuna, Satria, Gtlo- (Gtlo-
Bondawuna, Bondawuna, Gtlo-Gtlo-Bubaa, Gtlo- Tapa- Bondawuna,
Gtlo-Bubaa, Bubaa, Gtlo- Pangea, Term Dulamayo) Gtlo-Bubaa,
Gtlo-Pangea) Pangea, Term Isimu- Gtlo-Pangea,
Isimu- Mulyonegoro- Term Isimu-
Mulyonegoro- Satria) Mulyonegoro-
Satria) Satria, Gtlo-
Tapa-
Dulamayo)
1 unit prototipe 1 unit
bentor yg prototipe
sesuai standar bentor yg
keselamatan - - - - sesuai standar
transportasi keselamatan
transportasi
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab IX - 7
Kondisi Kondisi Kondisi
Tahun Kinerja Kinerja
Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun
No. Terakhir pada akhir
Pembangunan Daerah periode
RPJMD periode
2007 - 2012 RPJMD RPJMD
Target 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
8 Lingkungan Hidup
8.1 Meningkatnya tingkat ketaatan pemrakarsa terhadap
106 usaha 18 usaha 18 usaha/ 20 usaha/ 22 usaha 24 usaha 26 usaha 128 usaha
pelaksanaan dokumen lingkungan (352 perusahaan)
/kegiatan /kegiatan kegiatan kegiatan /kegiatan /kegiatan /kegiatan /kegiatan
8.2 Meningkatnya indeks kualitas lingkungan 76 76 78 81 84 87 90 90
9 Pertanahan
9.1 Jumlah lahan bersertifikat milik Pemprov 62 Bidang 6 Bidang 0 10 Bidang 12 Bidang 16 Bidang 18 Bidang 124 Bidang
10 Kependudukan dan Pencatatan Sipil
10.1 Jumlah blanko Kartu Keluarga untuk 6 Kab/Kota 0 0 2.400 Lembar - - - - 2.400 Lembar
blanko Kartu blanko Kartu
Keluarga Keluarga
10.2 Jumlah blanko Akta Kelahiran untuk 6 Kab/Kota 0 0 1.800 lembar - - - - 1.800 lembar
blanko akta blanko akta
kelahiran kelahiran
10.3 Ketersediaan database kependudukan skala provinsi Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
11 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
11.1 Menekan tindak kekerasan terhadap Perempuan dan
10 Kasus 17 Kasus 17 Kasus
anak 25 Kasus 35 Kasus 30 Kasus 10 Kasus 10 Kasus
11.2 Kasus-kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan
60 Kasus 152 Kasus 127
anak tertangani dengan baik 92 Kasus 52 Kasus 27 Kasus 17 Kasus 17 Kasus
11.4 Implementasi Perencanaan Penganggaran yang
responsip Gender - 10% 25% 50% 75% 100% 100% 100%
11.6 Partisipasi angkatan kerja perempuan 30.02% 36.50% 39.02% 40.97% 41.20% 42.11% 43.00% 43%
12 Sosial
12.1 Meningkatnya jumlah layanan atas perlindungan dan 81 KK 39 KK 60 KK 80 KK 100 KK 120 KK 130 KK 529 KK
jaminan kesejahteraan masyarakat
12.2 Meningkatnya cakupan layanan pemberdayaan terhadap 60 KK 100 KK 120 KK 140 KK 160 KK 180 KK 200 KK 900 KK
masyarakat miskin dan KAT
12.3 Meningkatnya layanan rehabilitasi terhadap penyandang 105 org 165 org 135 org 210 org 285 org 370 org 480 org 1750 org
diabilitas, tuna sosial, lanjut usia, anak bermasalah sosial,
korban penyalahgunaan napza & LKS
12.4 Meningkatnya cakupan layanan dan pembinaan terhadap 0 10 lembaga/ 10 lembaga/ 15 lembaga/ 64 20 lembaga/ 64 20 lembaga/ 22 lembaga/ 97 lembaga/
pilar-pilar kesejahteraan sosial 64 org 64 org org org 64 org 70 org 70 org
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab IX - 8
Kondisi Kondisi Kondisi
Tahun Kinerja Kinerja
Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun
No. Terakhir pada akhir
Pembangunan Daerah periode
RPJMD periode
2007 - 2012 RPJMD RPJMD
Target 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
13 Ketenagakerjaan
Jumlah perusahaan yang menerapkan Norma Kerja dan 129 300 300 300 300 1929
13.1 Norma K3 Perusahaan Perusahaan Perusahaan 300 Perusahaan 300 Perusahaan Perusahaan Perusahaan Perusahaan
13.2 JumlahTenaga Kerja yang Dilatih 670 Orang 200 Orang 160 Orang 400 Orang 500 Orang 560 Orang 600 Orang 2420 Orang
13.3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 63.90% 63.08% 64.35% 65.10% 65.40% 65.75% 66.10% 66.25%
14 Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
14.1
Jumlah Koperasi (unit) 986 Koperasi 1.011 koperasi 1.045 koperasi 1.060 koperasi 1.080 koperasi 1.105 koperasi 1.135 koperasi 1.135 koperasi
14.2 Jumlah Koperasi Berkualitas (unit) 15 Koperasi 15 Koperasi 15 koperasi 15 koperasi 20 koperasi 20 koperasi 30 koperasi 115 koperasi
14.3 Jumlah UMKM (unit) 60.378 UMKM 61.887 UMKM 63.915 UMKM 65.705 UMKM 67.413 UMKM 68.829 UMKM 70.274 UMKM 70.274 UMKM
14.4 Jumlah Wirausaha Baru (WUB) yg difasilitasi modal
300 UMKM 330 UMKM 330 UMKM 650 UMKM 750 UMKM 1.000 UMKM 1.200 UMKM 4.260 UMKM
usaha (UMKM)
15 Penanaman Modal
15.1 Jumlah investor berskala nasional PMA dan PMDN 7 PMA/PMDN 9 PMA/PMDN 11 PMA/PMDN 13 PMA/PMDN 15 PMA/PMDN 17 PMA/PMDN 19 PMA/PMDN 19
PMA/PMDN
15.2 Jumlah nilai investasi berskala nasional PMDN dan PMA 1,145 Trilyun 1,667 Trilyun 2,083 Trilyun 2,604 Trilyun 3,255 Trilyun 4,069 Trilyun 5,087 Trilyun 5,087 Trilyun
(Rp.)
15.3 Rasio daya serap tenaga kerja 5,785 7,714 9,642 12,053 15,066 18,833 23,541 23,541
16 Kebudayaan
16.1 Penyelenggaraan festival seni dan budaya 3 3 3 3 3 3 3 3
16.2 Jumlah Pagelaran Budaya 5 Pagelaran 5 5 5 5 5 5 5
17 Kepemudaan dan Olahraga
17.1 Jumlah organisasi pemuda 26 26 27 28 29 30 31 31
17.2 Jumlah organisasi olahraga 23 23 23 23 23 23 23 23
18 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
18.1 Terlaksananya penyuluhan kepada masyarakat dalam 15.100 Orang 15.685 Orang 15.200 Org 15.500 Org 15.300 Orang 15.450 Orang 15.400 Orang 107.635 Orang
rangka peningkatan kesadaran dan partisipasi politik
baik PILEG, PILPRES maupun PILKADA
18.2 Terlaksananya penguatan kerukunan umat beragama 75 Orang 100 Orang 100 Orang 100 Orang 100 Orang 100 Orang 100 Orang 675 Orang
masyarakat melalui Forum Kerukunan Umat Beragama
18.3 Terlaksananya LSM/Ormas yang mendapat penguatan 100 75 75 LSM/Ormas 75 LSM/Ormas & 75 LSM/Ormas & 75 LSM/Ormas 75 LSM/Ormas 450
dan pendataan LSM/Ormas LSM/Ormas LSM/Ormas & 1 Database 1 Database 1 Database & 1 Database & 1 Database LSM/Ormas &
1 Data Base
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab IX - 9
Kondisi Kondisi Kondisi
Tahun Kinerja Kinerja
Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun
No. Terakhir pada akhir
Pembangunan Daerah periode
RPJMD periode
2007 - 2012 RPJMD RPJMD
Target 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
19 Otonomi Daerah. Pemerintahan Umum. Administrasi Keuangan Daerah. Perangkat Daerah. Kepegawaian dan Persandian
19.1 Terjadinya peningkatan kualitas pembangunan di
39 kajian 5 kajian 4 kajian 5 kajian 6 kajian 7 kajian 8 kajian 35 kajian
Provinsi Gorontalo berbasis penelitian
19.2 Tersusunnya produk hukum daerah PERDA 37 Perda 10 Perda 10 Perda 10 Perda 10 Perda 50
Perda 10 Perda 10
PERGUB / SK Pergub / SK Pergub / SK Pergub / SK Pergub / SK Pergub / SK
Pergub / SK 300 Pergub / SK 300
1.500 300 300 300 300 1.500
19.3 Unit Pelayanan Publik (UPP) SKPD yang telah
0 4 UUP Prov 4 UUP Prov 4 UUP Prov 4 UUP Prov 4 UUP Prov 4 UUP Prov 24 UUP Prov
menerapkan SOP,CPP/CBAN
19.4 Peningkatan Indeks Kepuasan Pelayanan Kepegawaian
0 0 50 60 70 80 85 > 85
(IKPK)
19.5 Jumlah/Rasio PNS Profesional tiap SKPD 50% 55% 55% 70% 80% 90% 100% 100%
19.6 Persentase PNS yang menempati Jabatan sesuai
50% 55% 55% 70% 80% 90% 100% 100%
Standar Kompetensi Jabatan
19.7 Lembaga diklat yang terakreditas Belum Belum Akreditas: Akreditas: Akreditas: Akreditas: Akreditas: Akreditas:
terakreditasi terakreditasi
(Ket: - Prajabtan - Prajabtan “B” - Prajabtan “A” - Prajabtan - Prajabtan - Prajabtan
Sebelumya “B” “A” “A” “A”
ada tapi
sudah
dicabut)
- Diklatpim IV - Diklatpim IV - Diklatpim IV - Diklatpim IV - Diklatpim IV - Diklatpim
“C” “C” “B” “B” “A” IV “A”
- Diklatpim III - Diklatpim III - Diklatpim III - Diklatpim III - Diklatpim - Diklatpim
“C” “C” “B” “B” III “B” III “B”
19.8 Opini Pengelolaan Keuangan Pemerintah Daerah WDP WDP WDP WTP WTP WTP WTP WTP
20 Ketahanan Pangan
21.1 Meningkatnya skor pola Pangan harapan (PPH) 65.5 71.3 77.0 82.8 88.5 94.3 100 100
Ketersediaan
21.2 Meningkatnya skor Pola Pangan Harapan (PPH) 69.4 69.4 73.2 77.4 80.9 84.7 88.5 88.5
konsumsi
21.3 Meningkatnya Ketersediaan informasi pasokan dan 73.78% 73.78% 73.78% 80.7% 87% 94% 100% 100.00%
harga pangan didaerah
21 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
21.1 Rumah Layak Huni (Mahyani) 5.525 Unit 525 Unit 1000 Unit 1000 Unit 1000 Unit 1000 Unit 1000 Unit 5.525 Unit
21.2 Terwujudnya Desa Maju dan Mandiri 729 Desa/ Kel 3 desa dan 3 3 desa dan 3 3 desa dan 3 3 desa dan 3 3 desa dan 3 3 desa dan 3 18 desa dan
kelurahan kelurahan kelurahan kelurahan kelurahan kelurahan 18 kelurahan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab IX - 10
Kondisi Kondisi Kondisi
Tahun Kinerja Kinerja
Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun
No. Terakhir pada akhir
Pembangunan Daerah periode
RPJMD periode
2007 - 2012 RPJMD RPJMD
Target 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
22 Statistik
22.1 Buku Gorontalo Dalam Angka Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
23 Kearsipan
23.1 Peningkatan SDM & pengelola kearsipan (orang) - - 30 65 70 70 70 305
24 Komunikasi dan Informatika
24.1 Jumlah nilai rata-rata penerapan e-government Provinsi 3.75 (sangat 3.75 (sangat
2.55 (kurang) 2.55 (kurang) 2.75 (baik) 3.00 (baik) 3.25 (baik) 3.50 (baik)
(referensi PeGI) baik) baik)
24.2 JumlahSDM SDM Aparatur Pemerintah Provinsi dan
masyarakat dalam penerapan aplikasi Teknologi 64 orang 64 orang 260 orang 320 orang 380 orang 440 orang 500 orang 1964 orang
Informasi
24.3 Jumlah nilai rata-rata kepuasan publik dalam
mengakses informasi kepemerintahan (referensi index >2 (rendah) >2 (rendah) >2.5 (cukup) >3 (cukup) >3.25 (cukup) >3.25 (cukup) >3.5 (tinggi) >3.75 (tinggi)
kesiapan kompetisi)
25 Perpustakaan
25.1 Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun 3,585 org 3,152 Org 4,000 Org 5,000 Org 6,000 Org 7,000 Org 8,000 Org 33,152 Org
25.2 Meningkatnya Jumlah Buku dan Judul Bacaan 3,125 5,080 800 900 900 1,000 5080 13,760
25.3 Ketersediaan jenis buku dan judul terbitan daerah 65 80 15 15 20 20 20 170
25.4 Jumlah Pustakawan dan Tenaga Teknis Perpustakaan - 2 15 30 35 35 35 152
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab IX - 11
Kondisi Kondisi Kondisi
Tahun Kinerja Kinerja
Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun
No. Terakhir pada akhir
Pembangunan Daerah periode
RPJMD periode
2007 - 2012 RPJMD RPJMD
Target 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.3 Peningkatan Produksi Tanaman Obat (Biofarmaka) 1 %
163,660 186,400 188,270 190,153 192,054 193,975 195,915 195,915.00
per Tahun (Kg)
1.4 Perluasan Areal Tebu (Ha) 1,764 1,764 1,764 1,864 1,864 1,940 2,116 2116 Ha
1.5 Produksi Tebu (Ton) 29,926 30,195 30,467 30,741 31,018 31,297 31,579 31579 Ton
1.6 Perluasan Areal Cengkih (Ha) 8,880 8,880 9,150 9,550 10,153 10,637 11,121 11121 Ha
1.7 Produksi Cengkih (Ton) 910 910 911 912 912 913 914 914 ton
1.8 perluasan Areal Kelapa Dalam (Ha) 65,664 65,664 66,506 66,806 67,156 67,487 67,818 67818 Ha
1.9 Produksi Kelapa Dalam (Ton) 62,338 62,369 62,400 62,432 62,463 62,494 62,525 62525 Ton
1.10 Perluasan Areal Kakao (Ha) 12,928 12,928 13,823 14,123 14,631 15,114 15,599 15599 Ha
1.11 Produksi Kakao (Ton) 3,884 3,923 3,962 4,002 4,042 4,082 4,123 4123 Ton
1.12 Peningkatan Populasi Ternak Sapi (Ekor) 183,868 191,223 198,872 206826 215,100 223,704 232,652 232,652
1.13 Peningkatan Populasi Kambing (Ekor) 83,570 86,077 88,659 91,319 94,059 96,881 99,787 99,787
1.14 Peningkatan Populasi Ayam Buras (Ekor) 964,004 1,104,859 1,270,588 1,461,176 1,680,353 1,932,405 2,222,266 2,222,266
1.15 Peningkatan Produksi Daging Sapi (Kg) 3,984,995 4,064,695 4,145,989 4,228,909 4,313,487 4,399,756 4,487,752 4,487,752
1.16 Peningkatan Produksi Daging Kambing (Kg) 173,346 183,747 194,772 206,458 218,845 231,976 245,895 245,895
1.17 Peningkatan Produksi Daging Ayam Buras (Kg) 1,416,594 1,657,415 1,939,176 2,268,835 2,654,537 3,105,809 3,633,796 3,633,796
1.18 Jumlah Konsumsi Daging (kg/kapita/th) 2.5 2.7 2.9 3.2 3.4 3.7 4.0 4.0
Pengendalian dan pengobatan Gangguan Reproduksi
1.19 2,400 2,400 4,800 7,200 9,600 12,000 14,400 14.400 Ekor
(ekor)
1.351.000
1.20 Pengendalian (AI) Avian Influenza (ekor) 1,351,000 1,351,000 270,200 540,400 810,600 1,080,800 1,351,000
ekor
Pengendalian dan Pengobatan Penyakit Hewan
1.21 18,218 18,218 14,574 11,660 9,328 7,462 5,970 5970 Ekor
Strategis (ekor)
Pemeriksaan Serum, Feses dan SWAB di Laboratorium
1.22 928 928 1,856 2,784 3,712 4,640 5,568 5568 Sampel
Keswan (Sampel)
1.23 Peningkatan Fasilitas Kios Daging (Kios) 5 5 5 5 6 10 12 12 Kios
Pemeriksaan Produk Hasil Pangan ASUH (PMSR-CM) di
1.24 382 382 499 617 752 909 1,090 1090 Sampel
Laboratorium Kesmavet (sampel)
3881
1.25 Pengembangan kelompok ternak sapi (kelompok) 3,250 3,348 3,448 3,551 3,658 3,768 3,881
kelompok
1.26 Pengembangan kelompok ternak kambing (kelompok) 3 3 4 8 13 17 23 23 Kelompok
Pengembangan kelompok ternak ayam buras
1.27 3 3 149 249 349 449 550 550 Kelompok
(kelompok)
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab IX - 12
Kondisi Kondisi Kondisi
Tahun Kinerja Kinerja
Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun
No. Terakhir pada akhir
Pembangunan Daerah periode
RPJMD periode
2007 - 2012 RPJMD RPJMD
Target 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Kehutanan
2.1 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis (Ha) 76,650 14,700 15,000 15,350 15,750 16,200 16,700 78,950
2.2 Kerusakan Kawasan Hutan (Ha) 257,816 243,116 228,116 212,766 197,016 180,816 164,116 164,116
2.3 Produksi hasil hutan
a. Kayu Bulat (m3) 5,523.58 55,235 56,000 57,000 58,000 59,000 60,000 345,235
b. Kayu Gergajian (m3) 2,077.14 2,596.43 2,621.43 2,646.43 2,671.43 2,696.43 2,721.43 2,721.43
c. Non Kayu (ton) 3,786 6,200 6,200 6,200 6,200 6,200 6,200 6,200
3 Energi dan Sumber Daya Mineral
3.1 Rasio Lokasi Pertambangan Tanpa Izin yang dibina 12.73% 16.74% 20.76% 27.46% 34.16% 40.86% 47.56% 47.56%
4 Pariwisata
Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan di 8 obyek
4.1 91,665 92,000 95,000 100,000 105,000 110,000 120,000 120,000
wisata unggulan (org)
4.2 Meningkatnya lama tinggal 3 hari 3 hari 3 hari 4 hari 4 hari 4 hari 5 hari 5 hari
5 Kelautan dan Perikanan
5.1 Produksi perikanan Tangkap (ton) 76,369 85,815 90,964 97,331 105,118 114,578 126,036 126,036
5.2 Produksi Perikanan Budidaya (ton) 129,858 133,340 144,007 156,248 170,310 186,490 205,139 205,139
- Produksi Ikan Budidaya (Ton) 15,631 26,668 28,801 31,250 34,062 37,298 41,028 41,028
- Produksi rumput laut (Ton) 114,227 106,672 115,206 124,998 136,248 149,192 164,111 164,111
Total Produksi (Tangkap + Budidaya) (Ton) 206,227 219,155 234,971 253,579 275,428 301,068 331,175 331,175
Produksi Perikanan Kelompok Nelayan/ pembudidaya
5.3
(Ton) 55,303 75,700 82,133 89,935 99,379 110,807 131,627 131,627
5.4 Konsumsi ikan (kg/kap/thn) 46.9 46.93 49 51 53 55 58.1 58.1
5.5 Cakupan bina kelompok Perikanan (kelompok) 415 430 467 511 565 630 750 750
5.6 Pendapatan Nelayan (Rp/bln) 1,776,914 1,945,558 2,074,539 2,234,901 2,413,693 2,648,545 2,910,225 2,910,225
5.7 Pendapatan pembudidaya (Rp/bln) 1,533,200 1,662,465 1,773,855 1,910,442 2,076,650 2,278,085 2,500,000 2,500,000
5.8 Pendapatan pengolah dan pemasar perikanan (Rp./Bln)
2,200,000 2,500,000 2,700,000 2,916,000 3,149,280 3,401,204 3,673,300 3,673,300
Desa Nelayan/PEsisir yang Menjadi Desa Tangguh
5.9 /PDNT (Desa Nelayan/Pesisir) - 6 10 12 14 16 19 77
6 Perdagangan
6.1 Jumlah sarana distribusi barang/jasa yang dibangun 3 Pasar 1 pasar 3 pasar 4 pasar 4 pasar 4 pasar 4 pasar 23 pasar
Tradisional tradisional tradisional tradisional tradisional tradisional tradisional Tradisional
6.2 Jumlah perdagangan antar pulau (ton) 751.453 ton 768.736 ton 789.492 ton 810.617 ton 844.663 ton 879.294 ton 920.621 ton 920.621 ton
6.3 Perkembangan ekspor 17.012 ton 17.012 ton 68.046 ton 102.070 ton 142.897 ton 200.056 ton 240.068 ton 240.068 ton
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab IX - 13
Kondisi Kondisi Kondisi
Tahun Kinerja Kinerja
Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun
No. Terakhir pada akhir
Pembangunan Daerah periode
RPJMD periode
2007 - 2012 RPJMD RPJMD
Target 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7 Perindustrian
7.1 Jumlah IKM (unit) 11.718 IKM 12.140 IKM 12.706 IKM 13.075 IKM 13.323 IKM 13.696 IKM 14.025 IKM 14.025 IKM
7.2 Jumlah Sentra IKM (unit) 272 sentra 272 sentra 280 sentra 289 sentra 297 sentra 312 sentra 321 sentra 321 sentra
7.3 Berkembangnya kluster industri 0 kluster 0 kluster 1 kluster 1 kluster 2 kluster 2 kluster 2 kluster 2 kluster
8 Ketransmigrasian
8.1 Jumlah Permukiman Trnasmigrasi yang Mandiri 1 Kimtras 1 Kimtras 1 Kimtras 1 Kimtras 1 Kimtras 1 Kimtras 1 Kimtras 6 Kimtras
ASPEK DAYA SAING DAERAH
Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
1. Pertanian
1.1 Meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP)
- Subsektor Tanaman Pangan - 91.82 91.84 91.86 91.89 91.91 91.93 91.95
- Subsektor Hortikultura - 110.36 110.38 110.40 110.43 110.45 110.47 110.49
1.2 Nilai Tukar Nelayan/Pembudidaya (NTN-P) 105 105 105.50 106.45 107.42 108.41 109.42 109.42
1.3 Nilai Tukar Petani Kebun 126.13 128.00 128.01 128.03 128.04 128.05 128.06 128.06
Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastuktur
1 Penataan Ruang
1.1 Persentase implementasi arahan RTRW yang telah
0% 0% 30% 45% 60% 75% 100% 100%
dilaksanakan
2 Lingkungan Hidup
2.1 cakupan layanan Air bersih dan sanitasi 45 % air
bersih dan 51 47 % / 53 % 52 %/ 57 % 57% / 61 % 62 %/ 65% 67% / 69 % 72 % /73 % 72 % /73 %
% Sanitasi
3 Komunikasi dan Informatika
3.1 Ratio Elektrifikasi 70,37% 72,12% 74,75% 75,75% 76,75% 77,75% 78,75% 78,75%
3.2 Persentase kuantitas dan kualitas layanan akses
40% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 90%
internet pada Pemerintah Provinsi
3.3 Jumlah nilai rata-rata pemetaaan e-government Provinsi
0 2.55 2.78 3.25 3.5 3.75 3.85 3.85
(referensi PeGI)
Fokus Iklim Berinvestasi
1. Otonomi Daerah. Pemerintahan Umum. Administrasi Keuangan Daerah. Perangkat Daerah. Kepegawaian dan Persandian
1.1 Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah 4 4 4 4 4 4 4 4
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 Bab IX - 14
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB X
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
A. Pedoman Transisi
Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan
rencana pembangunan Provinsi Gorontalo Tahun 2017 yaitu Rencana Kerja Pembangunan
Daerah (RKPD) Tahun 2017 sebagai pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2017 serta mengingat waktu bagi Gubernur
dan Wakil Gubernur terpilih hasil Pemilukada Tahun 2016 untuk menyusun RPJMD Tahun
2017-2022 serta RKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2017, maka RPJMD Provinsi Gorontalo
Tahun 2012-2017 dapat menjadi dasar dalam penyelenggaran pembangunan khususnya
pada program-program pembangunan yang relatif strategis dan membawa kesejahteraan
serta kemaslahatan masyarakat sampai dengan tersusunnya kembali RPJMD untuk periode
berikutnya.
B. Kaidah Pelaksanaan
Perubahan RPJMD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017 merupakan penjabaran dari
Visi, Misi, dan Agenda Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih yang akan menjadi pedoman
bagi SKPD dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD, RKPD Tahunan dan
perencanaan penganggaran. RPJMD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017 selanjutnya
menjadi acuan pedoman bagi penyusunan RKPD Provinsi Gorontalo untuk 5 (lima) tahun
kedepan. Sehubungan dengan hal tersebut, ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai
berikut:
1. SKPD lingkup Provinsi Gorontalo dan masyarakat termasuk dunia usaha,
berkewajiban untuk melaksanakan program-program dalam RPJMD Tahun 2012-
2017 dengan sebaik-baiknya;
2. Gubernur dan Wakil Gubernur dalam menjalankan tugas Penyelenggaran
Pemerintahan Daerah berkewajiban untuk mengarahkan pelaksanaan RPJMD
Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017 dengan mengerahkan semua potensi dan
kekuatan daerah;
3. SKPD Provinsi Gorontalo berkewajiban untuk menyusun Rencana Strategis yang
memuat visi, misi, tujuan dan sasaran, strategis dan kebijakan, rencana program dan
kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang disusun
dengan berpedoman pada RPJMD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017 yang
BAB X - 1
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
nantinya menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renja-SKPD) Provinsi Gorontalo serta menjamin konsistensinya;
4. Dalam penyusunan KUA-PPAS berpedoman pada RKPD sebagai landasan
penyusunan RAPBD setiap tahun anggaran.
5. Dalam rangka meningkatkan efektifitas pelaksanaan RPJMD Provinsi Gorontalo
Tahun 2012-2017, Bappeda Provinsi Gorontalo berkewajiban untuk melakukan
pemantauan, fasilitasi dan mediasi terhadap penjabaran RPJMD Provinsi Gorontalo
Tahun 2012-2017 kedalam Renstra-SKPD Provinsi;
6. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD Provinsi Gorontalo tahun
2012-2017 perlu dilaksanakan evaluasi yang dimulai pada tahun ke-2 (dua) sampai
tahun ke-5 (lima) penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan,
dalam rangka menganalisa terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam RPJMD ini. Untuk melihat konsistensi pelaksanaan perencanaan
dalam dokumen RPJMD ini, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada,
maka Bappeda Provinsi Gorontalo berkewajiban untuk melakukan pengendalian dan
evaluasi terhadap pelaksanaan perencanaan dimaksud.
7. Dalam pelaksaaan RPJMD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017 perlu mengacu
kepada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Gorontalo agar terwujud
keselarasan dan kesinambungan pembangunan daerah;
Acuan dan arahan bagi penentu kebijakan program dan pembangunan serta
dalam pengambilan keputusan bagi penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
Keberhasilan dan implementasi pelaksanaan RPJMD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
sangat tergantung dari komitmen bersama antara pemerintah, dan stakeholders dan
seluruh lapisan masyarakat Provinsi Gorontalo. Untuk itu RPJMD Provinsi Gorontalo
Tahun 2012-2017 dapat dijadikan pedoman dan arahan bagi seluruh pemangku
kepentingan pembangunan dan penyelenggraan pemerintah di Provinsi Gorontalo serta
terintegrasi dengan arah pembangunan nasional selama kurun waktu 5 (lima) tahun
kedepan.
BAB X - 2
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI GORONTALO 2012-2017
BAB XI
PENUTUP
GUBERNUR GORONTALO
RUSLI HABIBIE
BAB XI - 1
DAFTAR ISI
Hal
DAFTAR ISI ................................................................................................... i
DAFTAR TABEL .............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... I-1
1.2. Dasar Hukum Penyusunan .......................................................................... I-1
1.3. Hubungan Antara Dokumen…………………………………………….......................... I-3
1.4. Sistematika Penulisan ................................................................................. I-5
1.5. Maksud dan Tujuan ................................................................................... I-6
i
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN………………………………………. VI-1
ii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1 : Bagan Hubungan Antar Dokumen Perencanaan .............. Bab I-5
Gambar 2.1 : Peta Provinsi Gorontalo, 2011 ....................................... Bab II-1
Gambar 2.2 : Peta Rawan Bencana Gempa Bumi ................................ Bab II-25
Gambar 2.3 : Peta Kawasan Rawan Longsor ...................................... Bab II-27
Gambar 2.4 : Peta Kawasan Rawan Tsunami ..................................... Bab II-28
Gambar 2.5 : Peta Kawasan Rawan Banjir ......................................... Bab II-29
Gambar 2.6 : Presentase Penduduk Miskin di Provinsi Gorontalo,
2007-2011 .................................................................. Bab II-39
Gambar 2.7 : Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks
Keparahan Kemiskinan (P2) Provinsi Gorontalo,
2007–2011 ................................................................. Bab II-40
Gambar 2.8 : Kondisi Infrastruktur Pendidikan Menurut Jenjang
Pendidikan Prov. Gorontalo Tahun 2008 dan 2011 .......... Bab II-58
Gambar 2.9 : Rasio Dokter Umum Per Satuan Penduduk
menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Gorontalo
Tahun 2010 dan 2011 .................................................. Bab II-64
Gambar 2.10 : Rasio Dokter Spesialis Per Satuan Penduduk
menurut Kabupaten/Kota Se- Provinsi Gorontalo
Tahun 2010 dan 2011 .................................................. Bab II-65
Gambar 2.11 : Rasio Dokter Gigi Per Satuan Penduduk
menurut Kabupaten/Kota Se- Provinsi Gorontalo
Tahun 2010 dan 2011 .................................................. Bab II-66
Gambar 2.12 : Rasio Perawat per satuan penduduk
menurut Kabupaten/Kota se Provinsi Gorontalo
Tahun 2010 dan 2011 .................................................. Bab II-67
Gambar 2.13 : Rasio Bidan per satuan penduduk
menurut Kabupaten/Kota Se- Provinsi Gorontalo
Tahun 2010 dan 2011 .................................................. Bab II-68
Gambar 2.14 : Rasio Puskesmas per satuan penduduk
menurut Kabupaten/Kota Se- Provinsi Gorontalo
Tahun 2010 dan 2011 .................................................. Bab II-69
Gambar 2.15 : Rasio Posyandu Per Satuan Balita
menurut Kabupaten/Kota Se- Provinsi Gorontalo
Tahun 2010 dan 2011 .................................................. Bab II-70
Gamber 2.16 : Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk
menurut Kabupaten/Kota Se- Provinsi Gorontalo
Tahun 2010 dan 2011 .................................................. Bab II-71
xii
Gambar 2.17 : Angka Kematian Ibu menurut Kabupaten/Kota
Se Provinsi Gorontalo Tahun 2010 dan 2011 .................. Bab II-72
Gambar 2.18 : Angka Kematian Bayi menurut Kabupaten/Kota
Se Provinsi Gorontalo Tahun 2010 dan 2011 .................. Bab II-74
Gambar 2.19 : Angka Kematian Balita menurut Kabupaten/Kota
Se Provinsi Gorontalo Tahun 2010 dan 2011 .................. Bab II-74
Gambar 2.20 : Persentase Pertolongan Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan Terlatih menurut Kabupaten/Kota
se Provinsi Gorontalo Tahun 2010 dan 2011 .................. Bab II-75
Gambar 2.21 : Cakupan Pelayanan Antenatal (K1) Ibu Hamil menurut
Kabupaten/Kota Se Provinsi Gorontalo
Tahun 2010 dan 2011 .................................................. Bab II-76
Gambar 2.22 : Cakupan Pelayanan Antenatal (K4) Ibu Hamil menurut
Kabupaten/Kota Se Provinsi Gorontalo
Tahun 2010 dan 2011 .................................................. Bab II-77
Gambar 2.23 : Angka Kesakitan Penyakit Malaria, DBD Dan Diare
Di Kabupaten / Kota Tahun 2011 .................................. Bab II-78
Gambar 2.24 : Jumlah Penderita HIV/AIDS Kabupaten/Kota
Se Provinsi Gorontalo Tahun 2010 dan 2011 .................. Bab II-79
Gambar 2.25 : Kekurangan Gizi Balita menurut Kabupaten/Kota
Se Provinsi Gorontalo Tahun 2010 dan 2011 .................. Bab II-80
Gambar 2.26 : Cakupan Desa/Kelurahan dengan Universal Child
Immunization (UCI) Menurut Kabupaten/Kota
Se Provinsi Gorontalo Tahun 2010 dan 2011 .................. Bab II-81
Gambar 2.27 : Persentase Capaian Keluarga Dengan Rumah, Jamban,
Tempat Sampah, Pengelolaan Air Limbah dan Pengguna
Air Bersih Yang Sehat menurut Kabupaten/Kota
Se- Provinsi Gorontalo Tahun 2011 ............................... Bab II-83
Gambar 2.28 : Produktivitas Pelabuhan Penyeberangan
Gorontalo ................................................................... Bab II-109
Gambar 2.29 : Perkembangan UMP dan KHM / KHL
Provinsi Gorontalo Tahun 2007 s/d 2012 ....................... Bab II-119
Gambar 2.30 : Perkembangan Ketersediaan Energi (Kal/Kap/Hari)
Di Provinsi Gorontalo Tahun 2003-2010 ......................... Bab II-134
Gambar 2.31 : Ketersediaan Protein (Gram/Kap/Hari)
Di Provinsi Gorontalo Tahun 2003-2010 ......................... Bab II-134
Gambar 2.32 : Ketersediaan Lemak (Gram/Kapita/Hari)
Di Provinsi Gorontalo Tahun 2003-2010 ......................... Bab II-135
Gambar 2.33 : Grafik Perkembangan dan Sasaran PPH
Di Provinsi Gorontalo Tahun 2004 – 2010 ..................... Bab II-136
xiii
Gambar 2.34 : Grafik Perkembangan dan Sasaran PPH Konsumsi
Di Provinsi Gorontalo Tahun 2005 – 2010 ..................... Bab II-136
Gambar 2.35 : Nilai Tukar Petani Provinsi Gorontalo
Jan 2008-Desember 2011 ............................................ Bab II-163
Gambar 2.36 : Ruas Jalan BTS Kota Gorontalo – BTS Kota – Limboto
dan Ruas Jalan BTS Kota Limboto – Isimu ..................... Bab II-172
Gambar 2.37 : Arus Kunjungan Kapal di Pelabuhan
Se-Provinsi Gorontalo .................................................. Bab II-174
Gambar 2.38 : Arus Turun Naik Penumpang di Pelabuhan
Se-Provinsi Gorontalo .................................................. Bab II-175
Gambar 2.39 : Arus Bongkar Muat Barang (Ton/M3) di Pelabuhan
Se-Provinsi Gorontalo .................................................. Bab II-176
Gambar 2.40 : Produktivitas di Bandara Djalaluddin Gorontalo............... Bab II-179
Gambar 3.1 : Tren Transfer ke Daerah (Dana Perimbangan dan
Dana Otsus dan Penyesuaian) Tahun 2005-2011 ............ Bab III-7
xiv
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 : Luas Wilayah Provinsi Gorontalo dan Kabupaten/Kota ......... Bab II-2
Tabel 2.2 : Kelas Kemiringan Lereng Provinsi Gorontalo ....................... Bab II-4
Tabel 2.3 : Data Klimatologi Provinsi Gorontalo 2007 – 2011 ................ Bab II-9
Tabel 2.4 : Luas Kawasan Hutan dan APL ........................................... Bab II-10
Tabel 2.5 : Kawasan Pariwisata ......................................................... Bab II-12
Tabel 2.6 : Potensi Perikanan Budidaya Di Provinsi Gorontalo
Berdasarkan Komoditi Per Kab/Kota ................................... Bab II-13
Tabel 2.7 : Luas Lahan Sawah Menurut Indeks Pertanaman (IP)
Di Provinsi Gorontalo........................................................ Bab II-14
Tabel 2.8 : Lahan Kritis Per Kabupaten/Kota sampai dengan 2011 ........ Bab II-15
Tabel 2.9 : Data Potensi Lahan Perkebunan 2007 – 2011 ..................... Bab II-16
Tabel 2.10 : Peningkatan Luas Areal Sesuai Komoditi
Unggulan Tahun 2007-2011 ............................................. Bab II-16
Tabel 2.11 : Peningkatan Produksi Komoditi Unggulan
Perkebunan Tahun 2007-2011 .......................................... Bab II-17
Tabel 2.12 : Peningkatan Produktivitas Komoditi Unggulan
Perkebunan Tahun 2007-2011 .......................................... Bab II-17
Tabel 2.13 : Populasi Ternak (Ekor) Menurut Kab/Kota
Di Provinsi Gorontalo Tahun 2011 ..................................... Bab II-19
Tabel 2.14 : Daftar Obyek Daya Tarik Wisata Di Provinsi Gorontalo ......... Bab II-21
Tabel 2.15 : Data Kunjungan Wisatawan Di Provinsi Gorontalo ............... Bab II-24
Tabel 2.16 : Lama Tinggal Wisatawan di Provinsi Gorontalo ................... Bab II-24
Tabel 2.17 : Jumlah Penduduk Provinsi Gorontalo, 2006-2010 ................ Bab II-30
Tabel 2.18 : Jumlah Penduduk Gorontalo Berdasarkan Sex Ratio, 2010 ... Bab II-30
Tabel 2.19 : Data Penganut Agama Provinsi Gorontalo Tahun 2010 ........ Bab II-31
Tabel 2.20 : Penduduk Berumur 5 Tahun Keatas Menurut Wilayah
dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan ......................... Bab II-31
Tabel 2.21 : Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Provinsi Gorontalo............................................................ Bab II-32
Tabel 2.22 : Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis
Kegiatan Utama Provinsi Gorontalo .................................... Bab II-33
Tabel 2.23 : Tenaga Kerja Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2008-2011 ............................................................ Bab II-34
Tabel 2.24 : Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB
Tahun 2007-2011 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000
Provinsi Gorontalo (dalam jutaan rupiah) ........................... Bab II-35
iii
Tabel 2.25 : Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2007-2011
Atas Dasar Harga Berlaku Provinsi Gorontalo
(dalam jutaan) ................................................................ Bab II-36
Tabel 2.26 : Inflasi Provinsi Provinsi Gorontalo, 2006-2011 .................... Bab II-37
Tabel 2.27 : Pertambahan Nilai Investasi Provinsi Gorontalo,
2006 – 2011.................................................................... Bab II-37
Tabel 2.28 : Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Gorontalo, 2007-2011 ......... Bab II-38
Tabel 2.29 : Indikator Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota,
Tahun 2009-2011 ............................................................ Bab II-40
Tabel 2.30 : Komponen Penyusun IPM Gorontalo, 2010 ......................... Bab II-41
Tabel 2.31 : Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial Selang Tahun 2007 – 2011 ...................................... Bab II-42
Tabel 2.32 : Penanganan Sumber Kesejahteraan Sosial
Selang Tahun 2007 – 2011 ............................................... Bab II-43
Tabel 2.33 : Jumlah Lapangan Olahraga Tingkat Sekolah
Per Kabupaten/Kota ......................................................... Bab II-45
Tabel 2.34 : Jumlah Induk Organisasi Olahraga
di Provinsi Gorontalo ........................................................ Bab II-46
Tabel 2.35 : Perkembangan APK SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA
Provinsi Gorontalo Tahun 2007 – 2011 (%) ........................ Bab II-48
Tabel 2.36 : Perkembangan APK SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA
Per Kabupaten/Kota Tahun 2011 ....................................... Bab II-49
Tabel 2.37 : Perkembangan APM SD/MI (7-12 tahun), SMP/MTs,
SMA/SMK/MA Provinsi Gorontalo Tahun 2007 – 2011 .......... Bab II-50
Tabel 2.38 : Perkembangan APM SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA
Per Kabupaten/Kota Tahun 2011 ....................................... Bab II-50
Tabel 2.39 : Jumlah Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP/MTs
Tahun 2011 .................................................................... Bab II-52
Tabel 2.40 : Jumlah Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMA/MA
Tahun 2011 .................................................................... Bab II-52
Tabel 2.41 : Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah
Pendidikan Dasar ............................................................. Bab II-53
Tabel 2.42 : Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah
Pendidikan Menengah ...................................................... Bab II-53
Tabel 2.43 : Rasio Murid terhadap Guru pada SMP/MTs ......................... Bab II-54
Tabel 2.44 : Angka Putus Sekolah Tahun 2011...................................... Bab II-54
Tabel 2.45 : Jumlah APK PT Sampai Dengan Tahun 2011....................... Bab II-55
Tabel 2.46 : Data Perguruan Tinggi Se-Provinsi Gorontalo,
Jumlah Mahasiswa Dan Dosen .......................................... Bab II-55
Tabel 2.47 : Angka Buta Aksara Provinsi Gorontalo................................ Bab II-57
iv
Tabel 2.48 : Data Prediksi Angka Buta Aksara Per Kabupaten/Kota
Tahun 2011-2015 ............................................................ Bab II-57
Tabel 2.49 : Sekolah, Guru, Rombel, Siswa Tahun 2011......................... Bab II-58
Tabel 2.50 : Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
Kabupaten/Kota,2011....................................................... Bab II-59
Tabel 2.51 : Rekap Guru PNS dan Non PNS Tahun 2011 ........................ Bab II-59
Tabel 2.52 : Kondisi Infrastruktur SD dan MI per Kab/Kota .................... Bab II-60
Tabel 2.53 : Kondisi Infrastruktur SMP dan MTs per Kab/Kota ................ Bab II-61
Tabel 2.54 : Kondisi Infrastruktur SMA, MA dan SMK per Kab/Kota ......... Bab II-62
Tabel 2.55 : Penerima Bantuan Penyelenggara Program Pendidikan
Gratis Bagi Sekolah Jenjang Menengah Provinsi Gorontalo
Tahun 2012 .................................................................... Bab II-63
Tabel 2.56 : Daftar Sekolah di Daerah Terpencil
Se Provinsi Gorontalo Tahun 2012 ..................................... Bab II-63
Tabel 2.57 : Perkembangan Rasio Dokter Umum Per Satuan
Penduduk Provinsi Gorontalo Tahun 2007 – 2011 ............... Bab II-64
Tabel 2.58 : Perkembangan Rasio Dokter Spesialis Per Satuan
Penduduk Provinsi Gorontalo Tahun 2007 – 2011 ............... Bab II-65
Tabel 2.59 : Perkembangan Rasio Dokter Gigi Per Satuan
Penduduk Provinsi Gorontalo Tahun 2007 – 2011 ............... Bab II-66
Tabel 2.60 : Perkembangan Rasio Perawat Per Satuan Penduduk
Provinsi Gorontalo Tahun 2007 – 2011............................... Bab II-67
Tabel 2.61 : Perkembangan Rasio Bidan Per Satuan Penduduk
Provinsi Gorontalo Tahun 2007 – 2011............................... Bab II-68
Tabel 2.62 : Perkembangan Rasio Puskesmas Per Satuan
Penduduk Provinsi Gorontalo Tahun 2007 – 2011 ............... Bab II-69
Tabel 2.63 : Perkembangan Rasio Posyandu Per Satuan Balita
Provinsi Gorontalo Tahun 2007 – 2011............................... Bab II-70
Tabel 2.64 : Perkembangan Rasio Rumah Sakit
Per Satuan Penduduk Provinsi Gorontalo
Tahun 2007 – 2011.......................................................... Bab II-71
Tabel 2.65 : Perkembangan Pencapaian Angka Kematian Ibu (AKI)
Provinsi Gorontalo Per 100.000 Kelahiran Hidup,
Tahun 2007 – 2011.......................................................... Bab II-72
Tabel 2.66 : Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) dan
Angka Kematian Balita (AKABA) Provinsi Gorontalo,
Tahun2007-2011 ............................................................. Bab II-73
v
Tabel 2.67 : Perkembangan Persentase Pertolongan Persalinan
Oleh Tenaga Kesehatan Terlatih (%),
Tahun 2007-2011 ............................................................ Bab II-75
Tabel 2.68 : Cakupan Pelayanan Antenatal Tahun 2007-2011 ................. Bab II-76
Tabel 2.69 : Perkembangan Balita yang Mengalami Kekurangan
Gizi (%) di Provinsi Gorontalo Tahun 2007 – 2010 ............. Bab II-79
Tabel 2.70 : Jumlah Kunjungan Masyarakat Miskin
(Jamkesmas dan Jamkesda) ............................................. Bab II-80
Tabel 2.71 : Perkembangan Kondisi Irigasi sampai dengan
Tahun 2011 ................................................................ Bab II-84
Tabel 2.72 : Data Sungai Induk Provinsi Gorontalo ............................ Bab II-85
Tabel 2.73 : Data Pantai Provinsi Gorontalo ...................................... Bab II-87
Tabel 2.74 : Data Umum Air minum Tahun 2011 ............................... Bab II-88
Tabel 2.75 : Jumlah MCK Yang Dibangun di Kabupaten/Kota .............. Bab II-88
Tabel 2.76 : Jenis Lapangan Usaha Utama Penduduk ........................ Bab II-90
Tabel 2.77 : Sertifikat Tenaga Ahli menurut Kab/Kota & Kualifikasi ..... Bab II-91
Tabel 2.78 : Setifikat Tenaga Terampil Daftar
Menurut Kabupaaten/Kota dan Kualifikasi...................... Bab II-91
Tabel 2.79 : Badan Usaha Konsultan Daftar Menurut Asosiasi
Dan Golongan ............................................................. Bab II-91
Tabel 2.80 : Badan Usaha Kontraktor Daftar Menurut Asosiasi
Dan Golongan ............................................................. Bab II-92
Tabel 2.81 : Capaian Rata-Rata Pelaksanaan Fungsi Asli Pemberdayaan
Masyarakat Dan Desa Di Provinsi Gorontalo
Selang 2007-2011 ........................................................ Bab II-95
Tabel 2.82 : Capaian Rata-Rata Pelaksanaan Fungsi Koordinasi
Program Pemberdayaan Masyarakat Dan
Penanggulangan Kemiskinan (Program PMPK)
Yang Masuk Ke Desa Selang 2007-2011 ......................... Bab II-96
Tabel 2.83 : Capaian Rata-Rata Pelaksanaan Koordinasi Penanganan
Program Nasional Di Daerah 2007-2011 ........................ Bab II-98
Tabel 2.84 : Data Perkembangan Pemekaran Wilayah Administrasi
Kecamatan, Desa dan Kelurahan di Provinsi Gorontalo,
2007 – 2010 ................................................................ Bab II-99
Tabel 2.85 : Rekapitulasi Status Desa Tertinggal
Provinsi Gorontalo Tahun 2011 ..................................... Bab II-99
Tabel 2.86 : Realisasi Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan
2007 s/d 2011 Bidang Infrastruktur Perdesaan ............... Bab II-101
vi
Tabel 2.87 : Realisasi Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan
2007 s/d 2011 Bidang Sosial dan Ekonomi
Masyarakat Miskin Perdesaan ........................................ Bab II-101
Tabel 2.88 : Rumah Tidak Layak Huni Provinsi Gorontalo
Tahun 2012 ................................................................ Bab II-102
Tabel 2.89 : Realisasi Pembangunan Mahyani Model Swakelola –
Pos Belanja Hibah Dan Belanja Barang Dan Jasa
Melalui BPMD-PK Prov. Gorontalo Tahun 2007-2011 ........ Bab II-102
Tabel 2.90 : Jumlah Terminal / Pelabuhan / Bandara
di Provinsi Gorontalo Tahun 2007 – 2011 ....................... Bab II-104
Tabel 2.91 : Jumlah Terminal / Pelabuhan / Bandara
di Provinsi Gorontalo Tahun 2007 – 2011
Pembagian per-Kab/Kota .............................................. Bab II-104
Tabel 2.92 : Jumlah Penumpang dan Barang Angkutan Umum
di Provinsi Gorontalo Tahun 2007 – 2011 ....................... Bab II-105
Tabel 2.93 : Rasio Panjang Jalan terhadap Jumlah Kendaraan ............ Bab II-105
Tabel 2.94 : Data Terminal di Provinsi Gorontalo, tahun 2012............. Bab II-106
Tabel 2.95 : Rasio Angkutan Darat (AKDP) Tahun 2007 – 2011 .......... Bab II-106
Tabel 2.96 : Data Jembatan Timbang di Provinsi Gorontalo,
Tahun 2011 ................................................................ Bab II-107
Tabel 2.97 : Rasio Ijin Trayek Tahun 2007 – 2011............................. Bab II-107
Tabel 2.98 : Rasio Ijin Trayek menurut Kab/Kota Tahun 2011 ............ Bab II-108
Tabel 2.99 : Jumlah Fasilitas Keselamatan LLAJ Tahun 2007 – 2011 ... Bab II-108
Tabel 2.100 : Produktivitas Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo ......... Bab II-109
Tabel 2.101 : Penelitian Yang Telah Dilakukan
Selang Tahun 2004 s/d 2012 ........................................ Bab II-115
Tabel 2.102 : Eksistensi Perempuan pada Lembaga
Pemerintah Provinsi ..................................................... Bab II-117
Tabe 2.103 : Eksistensi Perempuan Dalam Lembaga DPRD Prov
dan Kab/Kota Periode 2009 s/d 2014 ............................. Bab II-118
Tabel 2.104 : Perkembangan Jumlah Koperasi Per Kabupaten/Kota ...... Bab II-120
Tabel 2.105 : Jumlah Koperasi Aktif dan Tidak Aktif
Per Kabupaten/Kota ..................................................... Bab II-121
Tabel 2.106 : Perkembangan Jumlah Anggota, Modal, Aset, Volume
Usaha dan SHU Koperasi .............................................. Bab II-121
Tabel 2.107 : Koperasi Berskala Besar ............................................... Bab II-122
Tabel 2.108 : Jumlah UMKM Provinsi Gorontalo
Periode 2007 – 2011 .................................................... Bab II-122
Tabel 2.109 : Perkembangan UMKM Per Kabupaten/Kota..................... Bab II-123
Tabel 2.110 : Pasar Tradisional dan Pasar Modern .............................. Bab II-124
vii
Tabel 2.111 : Perkembangan Volume Ekspor Gorontalo ....................... Bab II-124
Tabel 2.112 : Perkembangan Nilai Ekspor Gorontalo ............................ Bab II-125
Tabel 2.113 : Jumlah Bank Pemerintah dan Swasta
di Provinsi Gorontalo .................................................... Bab II-126
Tabel 2.114 : Daftar Perolehan Medali Kejuaraan Nasional dan
Internasional ............................................................... Bab II-131
Tabel 2.115 : Hasil Rekapitulasi Perolehan Suara Pemilihan Umum
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Provinsi Gorontalo Tahun 2011 ...................................... Bab II-132
Tabel 2.116 : Jumlah LSM/ Orkemas, Yayasan Yang Terdaftar
pada Badan Kesbang dan Politik ..................................... Bab II-132
Tabel 2.117 : Jumlah Kejadian Unjuk Rasa di Provinsi Gorontalo
Selang tahun 2008 s/ Mei 2012 ..................................... Bab II-133
Tabel 2.118 : Data Konflik Yang Menonjol Tahun 2012 ......................... Bab II-133
Tabel 2.119 : Situasi Pangan dan Gizi di Provinsi Gorontalo
Tahun 2012 ................................................................. Bab II-138
Tabel 2.120 : Jumlah BTS dan Operator di Provinsi Gorontalo, 2011 ...... Bab II-139
Tabel 2.121 : Lembaga Media Massa, Cetak dan Elektronik
Se- Provinsi Gorontalo ................................................... Bab II-140
Tabel 2.122 : Jumlah Buku dan Jumlah Pengunjung
Perpustakaan di Gorontalo, 2010-2011........................ Bab II-141
Tabel 2.123 : Daftar Jumlah Buku Pada Kantor Perpustakaan
Dan Arsip Daerah Provinsi Gorontalo
Berdasarkan Klasifikasi ............................................. Bab II-141
Tabel 2.124 : Jumlah ARSIP dan Jumlah Pengelola Kearsipan
di Gorontalo, 2010-2011 ........................................... Bab II-142
Tabel 2.125 : Data Unit Kerja dan Jabatan Struktural
Provinsi Gorontalo Per Juni 2012 .................................... Bab II-143
Tabel 2.126 : Data PNS Provinsi GorontaloBerdasarkan Jenis Kelamin
Menurut Golongan Per Juni 2012 .................................... Bab II-144
Tabel 2.127 : Data PNS Provinsi Gorontalo Berdasarkan Jenis Kelamin
Menurut Pendidikan Per Juni 2012 .................................. Bab II-145
Tabel 2.128 : Data PNS Provinsi Gorontalo
Berdasarkan Golongan Ruang Per Juni 2012 .................... Bab II-146
Tabel 2.129 : Data PNS Provinsi Gorontalo Berdasarkan Jenis Kelamin
Menurut Eselon Per Juni 2012 ........................................ Bab II-147
Tabel 2.130 : Data Jabatan Struktural Eselon Pemerintah
Provinsi Gorontalo Yang Terisi dan Lowong
Per Juni 2012 ............................................................... Bab II-148
viii
Tabel 2.131 : Data Pejabat Struktural Eselon Pemerintah Provinsi
Gorontalo Berdasarkan Diklat Kepemimpinan
Per Juni 2012 ............................................................... Bab II-148
Tabel 2.132 : Luas Lahan Sawah dan Penggunaannya .......................... Bab II-151
Tabel 2.133 : Luas Lahan Kering dan Penggunaannya .......................... Bab II-152
Tabel 2.134 : Luas Panen dan Produksi Tanaman Pangan Gorontalo,
2007-2011 ........................................................................... Bab II-152
Tabel 2.135 : Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan
Produksi Komoditi Padi (Padi Sawah dan Ladang) ............ Bab II-153
Tabel 2.136 : Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan
Produksi Komoditi Jagung .............................................. Bab II-154
Tabel 2.137 : Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan
Produksi Komoditi Kedelai ............................................. Bab II-155
Tabel 2.138 : Hubungan Target dan Realisasi Produksi Perikanan
Gorontalo, 2007-2011 ................................................... Bab II-157
Tabel 2.139 : Produksi Perikanan Tangkap Per Kabupaten/Kota ,
2007-2011 ................................................................... Bab II-157
Tabel 2.140 : Produksi Perikanan Budidaya Per Kabupaten/Kota ,
2007-2011 ................................................................... Bab II-158
Tabel 2.141 : Produksi Tambak (Budidaya Air Payau) ........................... Bab II-158
Tabel 2.142 : Konsumsi Ikan Gorontalo Tahun 2007-2011
(Satuan : Kg/Kapita/Thn) .............................................. Bab II-159
Tabel 2.143 : Jumlah Kelompok Nelayan dan Pembudidaya
Yang Mendapatkan Bantuan Pemerintah Daerah .............. Bab II-159
Tabel 2.144 : Distribusi Jumlah Kelompok Nelayan dan Pembudidaya
Per Kab/Kota Yang Mendapatkan Bantuan Pemerintah
Daerah ........................................................................ Bab II-160
Tabel 2.145 : Produksi Perikanan Kelompok Nelayan dan
Pembudidaya di Gorontalo ............................................. Bab II-160
Tabel 2.146 : Rehabilitasi Hutan dan Lahan Per Kabupaten/Kota,
Sampai dengan Tahun 2011 .......................................... Bab II-162
Tabel 2.147 : Perkembangan Rata-rata Nilai Tukar Petani (NTP)
Provinsi Gorontalo Tahun 2007 -2012 ............................. Bab II-164
Tabel 2.148 : Perbandingan NTP Per Sektor Januari-Februari 2012 ........ Bab II-164
Tabel 2.149 : Jenis Mineral dan Besaran Potensi .................................. Bab II-165
Tabel 2.150 : Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Gorontalo ......... Bab II-166
Tabel 2.151 : Perkembangan Jalan di Provinsi Gorontalo
Lima Tahun Terakhir, 2006-2011................................... Bab II-166
Tabel 2.152 : Perkembangan Kondisi Jalan di Provinsi Gorontalo
Lima Tahun Terakhir, 2006-2011 ................................... Bab II-167
ix
Tabel 2.153 : Tabel Penanganan Ruas Jalan Nasional .......................... Bab II-167
Tabel 2.154 : Tabel Penanganan Ruas Jalan Provinsi ........................... Bab II-169
Tabel 2.155 : Data Kondisi Jembatan di Ruas Jalan Provinsi ................. Bab II-170
Tabel 2.156 : Arus Kunjungan Kapal/Unit di Pelabuhan
Se-Provinsi Gorontalo ................................................... Bab II-173
Tabel 2.157 : Arus Turun Naik Penumpang di Pelabuhan
Se-Provinsi Gorontalo ................................................... Bab II-174
Tabel 2.158 : Arus Bongkar Muat Barang (Ton/M3) di Pelabuhan
Se-Provinsi Gorontalo ................................................... Bab II-176
Tabel 2.159 : Bongkar Muat per-Komoditi di Pelabuhan Gorontalo ........ Bab II-177
Tabel 2.160 : Bongkar Muat per-Komoditi di Pelabuhan Anggrek .......... Bab II-177
Tabel 2.161 : Bongkar Muat per-Komoditi di Pelabuhan Kwandang ....... Bab II-177
Tabel 2.162 : Bongkar Muat per-Komoditi di Pelabuhan Tilamuta.......... Bab II-178
Tabel 2.163 : Layanan Penerbangan di Bandara Djalaluddin
Gorontalo .................................................................... Bab II-178
Tabel 2.164 : Penanaman Modal Asing (PMA) ...................................... Bab II-181
Tabel 2.165 : Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ........................ Bab II-182
Tabel 2.166 : Perkembangan Nilai Investasi Berskala Nasional
(PMDN/PMA) ................................................................ Bab II-182
Tabel 3.1 : Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Gorontalo
Tahun 2007 S/D 2011 ................................................... Bab III-6
Tabel 3.2 : Realisasi Belanja terhadap Anggaran Belanja
Pemerintah Daerah ....................................................... Bab III-8
Tabel 3.3 : Belanja Menurut Klasifikasi Ekonomi, Provinsi Gorontalo,
2007-2011 ................................................................... Bab III-10
Tabel 3.4 : Total Belanja Pemerintah untuk seluruh Kab/Kota,
2007-2011 ................................................................... Bab III-11
Tabel 3.5 : Pengeluaran Menurut Sektor, 2007-2011 ........................ Bab III-13
Tabel 3.6 : Pengeluaran Sektor Kabupaten / Kota, 2007-2011 ........... Bab III-14
Tabel 3.7 : Perkembangan Neraca Keuangan Pemerintah
Provinsi Gorontalo 2007-2010 ........................................ Bab III-18
Tabel 3.8 : Perkembangan Neraca Keuangan Pemerintah
Provinsi Gorontalo 2010-2011 ........................................ Bab III-20
Tabel 3.9 : Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan
Aparatur Provinsi Gorontalo, 2009-2011 .......................... Bab III-23
Tabel 3.10 : Penutup Defisit Riil Anggaran 2009-2010......................... Bab III-25
Tabel 3.11 : Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran ......................... Bab III-25
Tabel 3.12 : Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran ...................... Bab III-26
Tabel 3.13 : Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenan ... Bab III-26
Tabel 3.14 : Proyeksi Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran............... Bab III-27
x
Tabel 3.15 : Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama .... Bab III-30
Tabel 3.16 : Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang
Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama ....................... Bab III-32
Tabel 3.17 : Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
untuk Mendanai Pembangunan Daerah
Provinsi Gorontalo 2012-2017 ........................................ Bab III-33
Tabel 3.18 : Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan
Keuangan Daerah Provinsi Gorontalo, 2012-2017 ............. Bab III-35
Tabel 4.1 : Realisasi Kerjasama Pembangunan antar Daerah
Tahun 2009 .................................................................... Bab IV-21
Tabel 4.2 : Realisasi Kerjasama Pembangunan antar Daerah
Tahun 2010 .................................................................... Bab IV-22
Tabel 5.1 : Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Provinsi Gorontalo......................................................... Bab V-4
Tabel 6.1 : Strategi dan Arah Kebijakan ........................................... Bab VI-2
Tabel 7.1 : Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan Daerah
Provinsi Gorontalo......................................................... Bab VII-14
Tabel 8.1 : Keterkaitan Bidang urusan dan SKPD
Penanggungjawab ........................................................ Bab VIII-1
Tabel 8.2 : Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai
Kebutuhan Pendanaan .................................................. Bab VIII-4
Tabel 9.1 : Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap
Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan Provinsi Gorontalo .................................... Bab IX-2
xi