FLORA BATU
1. Persiapan Lahan
Persiapan Lahan yang di lakukan oleh petani di CV.Arjuna Flora terlebih dahulu
harus di lakukan sebelum melakukan penanaman, lahan yang akan di gunakan untuk
budidaya tanaman wortel sebelumnya harus di bersihkan terlebih dahulu dari segala sampah,
sisa – sisa tanaman budidaya sebelumnya, gulma rumput dan gulma liar, pembersihan lahan
ini dapat di lakukan dengan cara mekanik yaitu mencangkul dan mencabut secara langsung
dengan tangan. Kemudian lahan yang akan di gunakan akan di olah terlebih dahulu yaitu
dengan menggunakan pembalikan tanah menggunakan cangkul maupun traktor sedalam 20
cm, namun penggunaan cangkul lebih di sarankan karena dapat membentuk struktur tanah
menjadi remah dan gembur serta memperkecil pemadatan tanah sehingga dapat memperbaiki
sirkulasi udara di dalam tanah. CV.Arjuna Flora menggunakan bedeng dengan ketinggian 40
cm karena permintaan dari pasar yang mengiginkan wortel dengan panjang 20 – 30 cm.
menurut petani semakin tinggi bedengan yang di buat maka akan semakin anjang pula umbi
wortel yang di hasilkan sehingga petani harus menyesuaikan tinggi bedengan sehingga umbi
wortel yang di hasilkan dapat sesuai dengan keinginan pasar, kemudian bedengan di buat
dengan lebar 1 m, panjang 5 m dan jarak antar bedeng 30 cm untuk memudahkan proses
pemeliharaan.
2. Penanaman
Benih yang di gunakan sebagai bahan tanam yaitu berupa benih wortel varietas takii’s
dimana benih ini merupakan benih yang di produksi oleh perusahaan dan bisa di dapatkan di
toko pertanian serta benih ini merupakan benih varietas unggul dengan daya tahan terhadap
penyakit tinggi, dan daya tumbuh tinggi,sehngga varietas ini banyak di gunakan sebagai
benih dalam budidaya tanaman wortel . Kebutuhan benih untuk luasan lahan 1 ha sekitar 10
kg, karena setiap luasan 100 m2 membutuhkan benih sebanyak 100 g.sebelum tanam benih
wortel dapat di rendam dalam air dingin selama 12- 24 jam atau air hangat ( 50◦-60◦) selama
15 menit, perlakuan ini bertujuan untuk menjamin benih yang akan di gunakan bebas dari
hama dan inang penyakit serta mempercepat proses perkecambahan. Penggnaan benih
varietas takii’s baru pertama kali di gunakan oleh petani di CV.Arjuna Flora, pada budidaya
sebelumnya petani memilih untuk menggunakan benih local atau benih yang di dapat dari
perkembangbiakan generative yaitu biji.
3. Pemeliharaan
a. Penyiraman
Penyiraman pada tanaman wortel di lakukan sejak benih di sebar , hal ini di lakukan
karena benih membutuhkan lingkungan yang lembab. Penyiraman pada tanaman wortel harus
di lakukan secara rutin, terutama pada musim kemarau, penyiraman data di lakukan sehari
sekali atau dua kali sekai tergantung kondisi tanah. penyiraman pada musim hujan hanya di
lakukan saat tanah kering dan hujan sebelum turun. Penyiraman di akukan secara manual
dengan menggunakan selang dan di akukan pada pagi hari. Air yang di gunakan untuk
penyiraman merupakan air yang berasal dari air hujan dan dan di tampung pda bak
penampung (Gambar 8),dimana bak penampung ini berjarak 1 km sehingga air akan di
alirkan menuju lahan menggunakan pipa dan selang , air memanfaatkan kerja pompa
b. Penjarangan
Pada saat tanaman wortel berumur 1 bulan setelah tanam, lakukanlah penjarangan agar
tanaman wortel dapat cepat tumbuh dan subur serta memberi hasil yang tinggi. Bersamaan
dengan penjarangan, lakukan pula penyiangan terhadap gulma yang tumbuh di lahan tanam,
agar tanaman wortel tidak tersaingi dalam memperoleh unsur hara, sinar matahari maupun
kebutuhan air.
Gambar 5. Penjarangan
c. Penyiangan
Rumput-rumput liar (gulma) yang tumbuh disekitar kebun merupakan pesaing
tanaman worteldalam kebutuhan air, sinar matahari, unsur hara dan lain-lain, sehingga harus
disiangi. Waktu penyiangan biasanya saat tanaman wortel berumur 1 bulan, bersamaan
dengan penjarangan tanaman dan pemupukan susulan. Cara menyiangi yang baik adalah
membersihkan rumput liar dengan alat bantu kored/cangkul. Rumput liar yang tumbuh dalam
parit dibersihkan agar tidak menjadi sarang hama dan penyakit. Tanah di sekitar barisan
tanaman wortel digemburkan, kemudian ditimbunkan ke bagian pangkal batang wortel agar
kelak umbinya tertutup oleh tanah.
d. Pemupukan
Pemupukan yang di lakukan petani ada dua jenis yaitu pupuk dasar dan pupuk
susulan. Pupuk dasar di aplikasikan saat pengolahan lahan atau saat sebelum di lakukan
penanaman. Pupuk yang di gunakan ialah pupuk kandang ayam dengan dosis 1,5 ton/ha.Jenis
pupuk yang digunakan untuk pemupukan susulan adalah urea atau ZA. Dosis pupuk yang
adalah urea 100 kg/ha atau ZA 200 kg/ha. Waktu pemberian pupuk susulan dilakukan
bersamaan dengan kegiatan penyiangan, yakni pada saat tanaman wortel berumur 1 bulan.
Cara pemupukan yang baik adalah dengan menyebarkan secara merata dalam alur-alur atau
garitan-garitan dangkal atau dimasukkan ke dalam lubang pupuk (tugal) sejauh 5-10 cm dari
batang wortel, kemudian segera ditutup dengan tanah dan disiram atau diairi hingga cukup
basah.
Dalam budidaya tanaman wortel, pengendalian hama dan penyakit merupakan aspek
yang penting, karena hama dan penyakit dapat menurunkan kualitas dan hasil penen. Di
kebun benih CV.Arjuna Flora kebanyakan hama yang menyerang adalah ulat tanah.
Sedangkan penyakit yang menyerang adalah busuk daun (Alternaria dauci).
Pengendalian hama dan penyakit tanaman wortel di kebun CV.Arjuna Flora dianggap
perlu. Pertama di lakukan pengamanan di areal pertanaman. Bila serangan cukup berat dan di
duga menurunkan hasil panen maka di lakukan penyemprotan dengan menggunakan bahan
kimia. Dalalm pemakaian pestisida. Biasanya CV.Arjuna Flora dan petani di desa tulungrejo
ini biasa melakukan penyemprotan itu di lakukan satu minggu itu 2 kali penyemprotaan
karena mengingat banyak nya serangan hama dan penyakit yang terjadi di lahan/ lapangan.
Hama yang menyerang tanaman wortel adalah ulat tanah, ulat tanah ini berwarna
coklat sampai hitam. Dan memilki panjang antara 4-5 cm. Ulat tanah menyerang bagian
pucuk atau bagian titik tumbuh tanaman wortel sehingga tanaman menjadi layu dan terkulai.
Secara non kimiawi hama ini dapat di kendalikan dengan cara mengumpulkan dan kemudian
membakarnya. Secara kimiawi hama ini dapat di kendalikan dengan penggunaan antonik
bersamaan dengan penggunaan metalik. Untuk setiap 1000 m2 lahan yang di tanami wortel,
di butuhkan sebesar 200 ml dan metalik 100 ml yang di campur dengan air dan di gunakan
bersama – sama dalam satu kali penyemprotan.
Sedangkan penyakit yang menyerang tanaman wortel adalah busuk daun (Alternaria
Daucus). Penyakit ini di tandai dengan bercak – bercak kecil berwarna coklat tua sampai
hitam dengan tepi kuning kemudian bercak ini membesar dan bersatu hingga seluruh daun
terkena bercak mati dan akhirnya mati. Upaya pengendalian busuk daun di lakukan dengan
cara memangkas daun – daun yang sakit atau bahkan mencabut tanaman apabila penyakit ini
telah menyerang seluruh bagian tanaman kemudian membakar atau meguburnya. Apabila
serangan ini telah menyerang sebagian besar tanaman. Maka pengendalian secara kimiawi di
lakukan dengan menggunakan etonik bersamaan dengan metalik untuk setiap 1000 m2 lahan
yang di tanami wortel, di butuhkan atonik 200 ml dan metalik 100 ml yang di campur dan di
gunakan secara bersama – sama dalam satu kali penyemprotan adalah 1,5 – 2 ml/L air.
Namun sayangnya karena faktor kebiasaan petani di desa tulungrejo ini melakukan
penyemprotan tidak berdasarkan keaadan di lapangan atau gambaran di lapangan melainkan
sesuai budaya mereka sehingga ada dan tidak nya hama dan penyakit di lapangan mereka
tetap melakukan penyemprotan.
Gambar 7. Penyemprotan