Anda di halaman 1dari 3

74

BAB IV

PEMBAHASAN

A. PENGKAJIAN

Pengkajian yang didapatakan dalam tinjauan kasus yaitu,

untuk data subyektif pasien mengatakan Sesak nafas sampai

tidak bisa tidur, Ekstrimitas kiri atas dan bawah tidak

bisa di gerakkan sehingga tidak dapat melakukan aktifitas

seperti biasanya. Untuk data obyektif nya keadaan umum

lemah, klien tampak sesak, hafas dangkal dan cepat,

ekstrimitas kiri atas dan bawah tidak dapat digerakkan,

TTV (TD: 140/80 mmHg, N: 86 x/ menit, S: 360c, RR:

28x/menit).

Bila dibandingkan antara hasil pengkajian landasan

teori dengan tinjauan kasus, keduanya memiliki persamaan

yang signifikan hal ini dikarenakan pengkajian yang

digunakan pada kasus yang sedang dihadapi berfokus pada

teori. Gejala yang muncul pada kasus hampir sama dengan

gejala yang muncul pada tinjauan teori. Hanya saja pada

tinjauan kasus tidak ditentukan berapa persen tingkat

kerusakan yang dialami oleh klien.


74

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Masalah keperawatan yang mungkin mucul pada

landasan teori ada 5 yaitu Gangguan perfusi jaringan otak

yang berhubungan dengan perdarahan intra cerebral,

Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan

hemiparese/hemiplegia, Gangguan komunikasi verbal yang

berhubungan dengan penurunan sirkulasi darah otak,

Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan

hemiparese/hemiplegic, Resiko gangguan nutrisi kurang

dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kelemahan otot

mengunyah dan menelan, Kurang Pengetahuan berhubungan

dengan kurangnya informasi.

Sedangkan pada tinjauan kasus yang muncul ada 4

diagnosa keperawatan yaitu Gangguan pertukaran gas

berhubungan dengan penurunan suplai oksigen, Kerusakan

mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan, parastesia,

paralisis hipotonik, dan paralisis spasis spastic, Kurang

perawatan diri berhubungan dengan penurunan kekuatan dan

ketahanan otot, Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan

pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.

C. INTERVENSI

Rencana keperawatan yang dibuat sesuai dengan

diagnosa keperawatan yang ditegakkan penulis. Rencana

tindakan yang dibuat penulis berpedoman pada teori yang

ada. Akan tetapi tidak semua rencana tindakan yang ada di


74

teori digunakan, karena rencana yang dibuat pada kasus

disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan pasien, misalnya

berikan berikan papan kaki pada ekstrimitas dalam

fungsionalnya.

D. IMPLEMENTASI

Tindakan keperawatan yang diberikan penulis pada

pasien berdasarkan intervensi yang telah dibuat. Tetapi

tindakan yang diberikan pada tiap harinya berubah ada

yang berkurang ada juga yang tetap, hal ini kembali lagi

pada keadaan klien yang mulai membaik, sehigga

intervensinya ada yang dilanjutkan ada juga yang tidak.

E. EVALUASI

Evaluasi yang digunakan yaitu evaluasi formatif

sehingga perkembangan kondisi klien di evaluasi dengan

menggunakan SOAP setiap pergantian sift. Evaluasi akhir

dilakukan pada tanggal 16-03-2012 karena saat itu

merupakan hari terakhir implementasi MPKP dan juga sesuai

dengan tujuan rencana tindakan bahwa klien di evaluasi

selama 3x24 jam.

Anda mungkin juga menyukai