101 Trik Cerdik
101 Trik Cerdik
ala
Tentor
SMA
MATEMATIKA
FISIKA
KIMIA
WAHYU MEDIA.
Buku tersebut berisi rumus-rumus praktis ala bimbingan belajar yang ditulis oleh
tentor senior.
E-book ini kami ambilkan dari materi buku tersebut. 30% dari
isi buku tersebut kami masukkan dalam e-book ini. Nha, bagi
adik-adik yang menginginkan BUKU METODE THE KING
dalam bentuk buku dengan isi super lengkap, bisa mendapatkan buku tersebut di toko
buku terdekat, utamanya di toko
buku GRAMEDIA.
Buku yang Hebatt...!
Selamat..... Kakak ucapkan selamat, karena kalian telah memiliki buku ini.
Sungguh, ini adalah buku yang luar hebatttt.....!!! why?
1. Penulis Hebat
Simpel, menarik, enak dibaca, ngepop, bak novel remaja, itulah kesan dari desain
isi buku ini. Desain buku dikonsep berdasarkan selera muda para pembaca.
Intinya, buku ini akan bikin kalian tidak pernah jemu memandangnya, dan
ingin terus...terus...dan terus..... membukanya.
Syarat wajib agar bisa menjadi “pembantai” semua jenis soal adalah dengan
menguasai konsep dasar. Buku ini berisi materi dasar yang benar-benar
harus kuasai. Baru kemudian kalian akan diajari cara cepatnya, yang di bim
bingan belajar sering disebut dengan “Rumus The King, Smart Solution, Metode
Penalaran, Cara Cerdik” dll. Kuasai trik praktisnya, dan buat semua orang
tercengang!
Sebagai wujud totalitas dan tanggung jawab penulis terhadap para pembaca
buku ini, penulis memberi kesempatan kepada kalian untuk konsultasi dan
tanya jawab terkait isi buku ini. Tanyakan hal-hal yang masih membuat kalian
bingung.... asiik kann!!! Konsultasi bisa dikirim melalui email __________
Rasakan pengalaman baru belajar secara asik dan menyenangkan. Cayoo......
lejitkan prestasimu!!
MATEMATIKA
BAB 1
PERSAMAAN KUADRAT
Catatan:
Dalam soaldengan
persamaan
kuadrat,
rumus menentukan
jumsoal
harus dikerjakan
melibatkan
rumus-rumus
ini.
lah, selisih dan hasil kali akar-akar sangat sering digunakan. Hampir
Dalam
soal persamaan
kuadrat, rumus
menentukan
semuaCatatan:
soal harus
dikerjakan
dengan melibatkan
rumus-rumus
ini. jumx2 adalah
Jika x1 dan
dari persamaan
lah, selisih
danakar–akar
hasil kali akar-akar
sangatkuadrat
sering digunakan. Hampir
dikerjakan
ax 2 + bxsemua
+ c= 0,soal
a ≠harus
0 , maka
berlaku:dengan melibatkan rumus-rumus ini.
Jika x1 dan x2 akar–akar persamaan kuadrat
ax 2 + Jika
bx + xc= dan
0, ax≠ 0akar–akar
, maka persamaan kuadrat
1
2
, maka
2
x12 + x 22 = ( x1 + x 2 ) − 2x1 .x 2
b
x1 + x 2 =
−
b
a
x1 + x 2 =
−
a c
x1 . x 2 =
c
a
x1 . x 2 =
a
D
x1 − x 2 =
±
D
a
x1 − x 2 =
±
x13 + x 23 = ( x1 + x 2 ) − 3x1 .x 2 ( x1 + x 2 )
3
2
2
x14 + x 24 = ( x1 + x 2 ) − 2x1 .x 2 − 2 ( x1 .x 2 )
x12 − x 22 = ( x1 + x 2 ) (x1 − x 2 )
x13 − x 23 = ( x1 − x 2 ) + 3x1 .x 2 ( x1 − x 2 )
3
0
b.
c.
d.
a. 0
b. 1
c. 2
d. 4
e. e.6 6
METODE
BASIC
CONCEPT
METODE
BASIC
CONCEPT
2
60=
0 , adalah x1 dan x2, maka berlaku
Akar-akar
x 2 +x ( a+−( a1−) x1+) x6+=
Akar-akar
, adalah
x dan x , maka berlaku
1
b
c
x1 + x2 =− =− ( a − 1 ) =
(1 − a) dan x1.x2= = 6
a
a
⇒ ( x + x 2 ) − 2x1 x 2 = 13 ⇒ (1 − a) − 2.6 = 13
x12 + x 22 1=
13
⇒ 1−a=
±5
2 ± 25 =
2
⇒ ( x1 + x 2 ) − 2x1 x 2 = 13 ⇒ (1 − a) − 2.6 = 13
⇒ a =−4 atau a =6
⇒ Karena
1 − a =±a >250 =
±5 yang memenuhi a = 6.
maka
⇒ a =−4 atau a =6
2
Jawaban: E
Karena a > 0 maka yang memenuhi a = 6.
Jawaban:
Soal UM-UGM Kemampuan
IPA E
2
0
2. Jumlah kuadrat akar-akar persamaan x − 3x + n =
Soal UM-UGM Kemampuan IPA
sama dengan jumlah pangkat tiga akar-akar
persamaan
2
0 sama dengan
2. Jumlah
kuadrat akar-akar persamaan x − 3x + n =
x2 + x − n =
0 . Maka nilai n adalah...
2
+ x −12n =
0 . Maka nilai
jumlah
pangkat
A. -10
B. tiga
-6 akar-akar
C. 8 persamaan
D. 10 x E.
n adalah...
A. -10
B.BASIC
-6
C. 8
D. 10
E. 12
METODE
CONCEPT
Persamaan kuadrat pertama:
METODE
CONCEPT
x 2 − 3xBASIC
+n =
0;
akar-akarnya x1 dan x 2
2
⋅ x3x
Maka diperoleh
Persamaan
kuadrat xpertama:
n=
0; akar-akarnya x1 dan x 2
1 + x 2= 3;xx 1 −
2= +n
Maka diperoleh x1 + x 2= 3; x1 ⋅ x 2= n
Persamaan kuadrat kedua: x 2 + x − n =
0; akar-akarnya p dan q
Maka
diperoleh
2 Persamaan
x + x −n =
0; akar-akarnya pkuadrat
dan q
2
Selanjutnya
diperoleh
p
+
q
=
danqp.q =−n
x + x −n =
0; akar-akarnya−p1dan
kedua:
diperoleh
n
Dari soalMaka
diketahui
berlakup x+1q2 +=
, −sehingga
x−212 dan
=p3 p.q
+ q3=
2
2
3
3 x 2 + x 2 =p3 + q3 , sehingga
Dari soal xdiketahui
berlaku
didapatkan
1
2
1 + x 2 =p + q
2
2
3
2 x
3 3
1 + x 2 =p + q
⇒ (x
diperoleh
1 + x 2 ) − 2x 1 x 2 =(p + q) − 3pq(p + q)
+ x 2 =−
)−
=−(pn)(+−q)1) ⇒
− 3pq(p
+ q)
⇒ 3(x2 1− 2(n)
( 2x
1)31 x−2 3(
n =−10
=32 − 2(n) =−
( 1)3 − 3(−n)(−1) Jawaban:
⇒ n =−10A
Jawaban: A
Rumus Praktis
Jika x1, x2 dan x3 akar-akar persamaan
ax 3 + bx 2 + cx + d =
0 maka berlaku
b
1. x1 + x 2 + x 3 = −
a
c
2. x1 x 2 + x1 x 3 + x 2 x 3 =
a
d
3. x1 .x 2 .x 3 = −
a
Jika x1, x2 , x3 dan x4 akar-akar persamaan
ax 4 + bx 3 + cx 2 + dx + e =
0 maka berlaku
b
1. x1 + x 2 + x 3 + x 4 = −
a
2. x1 x 2 + x1 x 3 + x1 x 4 + x 2 x 3 + x 2 x 4 + x 3 x 4 =
c
a
3. x1 .x 2 .x 3 + x1 .x 2 .x 4 + x1 .x 3 .x 4 + x 2 .x 3 .x 4 = −
4. x1 .x 2 .x 3 .x 4 =
e
a
d
a
3. Akar-akar persamaan x 3 − 4x 2 + x − 4 =0 adalah x1, x2, dan
x3. Nilai x12 + x22 + x32 = …
a. 2
b. 14 c. 15
d. 17
e. 18
Cara Praktis
Untuk x 3 − 4x 2 + x − 4 =0 mempunyai a = 1, b = -4, c = 1 dan
d = -4 berlaku
x 12 + x 2 2 + x 32
= ( x1 + x 2 + x 3 ) − 2 ( x1 x 2 + x1 x 3 + x 2 x 3 )
2
c
−b
= −2
a
a
2
− ( −4 )
1
=
−2
1
1
= 16 − 2
= 14
Jawaban: B
D
= b2 − 4.a.c
Nilai dan sifat dari akar-akar
x1 dan x2 tergantung pada nilai deskriminan.
+c=
0 mempunyai akar-akar x1 dan
Persamaan kuadrat ax 2 + bx
≥
Jika
D 0deskriminan
berarti persamaan
kuadrat mempunyai dua akar nyata
x2, serta
(D):
(real)
D > 0 akar-akarnya nyata dan berlainan
D
=yang
b2 −sama
4.a.c
D = 0 mempunyai dua akar
4
Jika D < 0 berarti persamaan kuadrat mempunyai dua akar tidak
nyata (imajiner, khayal)/tidak punya akar-akar.
Beberapa hubungan antara akar-akar x1 dan x 2 pada persamaan
0
kuarat ax 2 + bx + c =
Hubungan
Kedua akar real positif
Akar-akar
x1
x2
Syarat
D≥ 0
x1 + x 2 > 0
x1 .x 2 > 0
D≥0
x1 + x 2 < 0
x1 .x 2 > 0
x1 = − x 2
x1 =
1
x2
D> 0
x1 .x 2 < 0
D> 0
x1 + x 2 =
0
x1 .x 2 < 0
D> 0
x1 .x 2 = 1
Catatan:
Ingat, jangan menghafal sifat dalam tabel dia atas. Cukup pahami pakai
logika. Misalnya dalam soal disebutkan akar-akarnya berlainan dan keduanya negatif.
Akar-akar berlainan berarti D > 0. Kedua akarnya negatif
berarti jika dijumlahkan hasilnya negatif (x1 + x2 < 0) dan jika dikalikan
hasilnya positif (x1 + x2 > 0). Perhatikan contoh di bawah ini.
5
Contoh Soal :
1. Syarat agar akar-akar persamaan kuadrat
C. 0 < p <
D.
2
<p<1
3
E.
2
<p<2
3
2
3
p −1
> 0 ⇒ p < 1 atau p > 2
p −2
2
3
... (1)
... (2)
... (3)
Dari syarat (1), (2) dan (3), maka penyelesaian diperoleh p > 2.
(Lihat materi pertidaksamaan)
Jawaban: A
6
Syarat
akar-akarnya
bernilai
negatif: (xdiperoleh
+ x2 < 0)p > 2.
Dari syarat
(1),agar
(2) dan
(3) atas maka
penyelesaian
1
dan (x1 + x2 > 0)
(Lihat materi pertidaksamaan)
A
Jawaban:
A
Rumus Praktis
Akar Persamaan
Kuadrat
Selisih Selisih
Akar Persamaan
Kuadrat
Jika x12 dan
x2 akar-akar
persamaan
kuadrat,
Jika x1 dan
akar-akar
sebuahsebuah
persamaan
kuadrat,
dan berlaku
x2 + n, maka
dan berlaku
x1 = x2 +x1n,= maka
D = (n . a)2
(Soal SPMB)
2. Sebuah persamaan kuadrat x2 – 9x + k – 1 = 0 mempunyai akarakar x1 dan x2,
jika salah satu akar lebih satu dari akar yang lain,
maka nilai k = …
METODE BASIC CONCEPT
Salah satu akar lebih satu dari akar yang lain, artinya bersifat
x1 = x2 + 1
b
x1 + x 2 =− =
9
a
⇒ x 2 + 1 + x 2 = 9 ⇒ 2x 2 = 8 ⇒ x 2 = 4
Karena x1 + x 2 = 9 maka x1 + 4 = 9 ⇒ x1 = 5
Dengan subtitusi ke hasil perkalian akar-akar, maka diperoleh
c
x1 .x 2 = = k − 1 ⇒ 4.5 = k − 1
a
⇒ 20 =k − 1
⇒ k = 20 + 1 = 21
CARA PRAKTIS
Diketahui x1 = x2 + 1 ⇒ n = 1, maka berlaku
D = (n . a)2
⇒ 81 – 4(k – 1) = (1.1)2
⇒ 4(k –1) = 80
⇒ k –1 = 20 ⇒ k = 21
7
Rumus Praktis
Perbandingan Akar Persamaan Kuadrat
Perbandingan Akar Persamaan Kuadrat
Jika x1 dan x2 akar-akar sebuah persamaan kuadrat, dan
Jika x1 dan
x akar-akar sebuah persamaan kuadrat, dan
berlaku x21 = nx2, maka:
berlaku x1 = nx
, maka:
2
nb2 = (n + 1)2a.c
5
5
B. 5 atau 2
D. -5 atau 2
METODE BASIC CONCEPT
Jika α dan β adalah akar-akar dari x 2 − (k + 1 ) x + (k + 3 ) =
0,
maka berlaku α + β= k + 1 dan α ⋅ β= k + 3 .
Karena dikatahui akar yang satu dua kali akar yang lain, β = 2α ,
maka berlaku
α + β = α + 2α = 3α = k + 1 ⇒ k = 3α − 1 , dan
α ⋅β = α ⋅ 2α = 2α2 = k + 3 ⇒ k = 2α2 − 3 .
Artinya:
3α − 1 = 2α2 − 3 ⇒ 2α2 − 3α − 2 =0
1
5
Untuk α1 =− ⇒ k =−
2
2
Untuk α2 = 2 ⇒ k = 5
8
CARA
PRAKTIS
METODE
SUPER TRIK
β = β2α= 2α
DariDari
persamaan
dan
diketahui
x 2 −x(2k−+(1k )+x1+) (xk++(3k )+=
persamaan
diketahui
30) =
0 dan
makaa = 1; b = − (k + 1); c = k + 3 dan n = 2. Selanjutnya
Artinya
− (k + 1); c = k + 3 dan n = 2
nb2=a =(n1;+b1)=2 a.c
2
nb2= (n + 1)
2 a.c
⇒ 2 ( −(k + 1) ) = (2
+ 1)2 (1)(k + 3) ⇒ 2(k + 1)2 = 9 (k + 3)
2
⇒ 2 2 ( −(k + 1) ) = (2 + 1)2 (1)(
k + 3) ⇒ 2(k + 1)2 = 9 (k + 3)
⇒ 2k + 4k + 2 =9k + 27 ⇒ 2k2 − 5k − 25 =0 ⇒ (2k + 5)(k − 5) =0
⇒ 2k2 + 4k + 2 =9k + 27 ⇒ 2k2 − 5k − 25 =0 ⇒ (2k + 5)(k − 5) =0
5
5
⇒ k1 =
− atau
5 k2 =
2
5
⇒ k1 =
− atau k2 =
2
Jawaban: C
Jawaban: C
persamaan
adalah:
x1 kuadratnya
dan x 2 , maka
persamaan kuadratnya adalah:
(x − x1 )(x −
=
x 2 ) 0 atau x 2 − (x
x1 x 2 0
1 + x 2 )x + =
x1 xdan
x 20, maka
Jika diketahui akar-akar
kuadrat
(x − x1 )(xsebuah
−
=
x 2 ) persamaan
0 atau x 2 − (x
1 + x 2 )x + =
1x2
persamaan
kuadratnya
adalah:
Jika diketahui
akar-akar
sebuah persamaan kuadrat x1 dan x 2 , maka
Inti soalnya adalah diketahui persamaan kuadrat yang diketahui akarpersamaan
kuadratnya adalah:
Intixsoalnya
adalah diketahui persamaan kuadrat yang
akar x1 dan
2 dan hendak dibuat persamaan kuadrat yang baru akarakar-akar x1 dan x 2 dan hendak
dibuat persaakarnya xdiketahui
3 dan x 4 di mana x 3 dan2 x 4 masih berhubungan dengan akar
(x − x1 )(x −
=
x 2 ) 0 atau x − (x1 + x 2 )x +=
x1 x 2 0
x 3 dan
x di mana
yang baru akar-akarnya
x1 dan x 2maan
. (xkuadrat
− x1 )(x −
=
x 2 ) 0 atau x 2 − (x1 + x 2 )x
+=
x1 x 24 0
x 3 dan x 4 masih berhubungan dengan akar x1 dan x 2 .
Cara Praktis
Inti soalnya adalah diketahui persamaan kuadrat yang diketahui
Inti soalnya
adalah
diketahui
kuadratkuadrat
yang diketahui
x dan
x dan
akar-akar
hendak persamaan
dibuat persamaan
yang
1
x1 danxxx1 dan
akar-akar
dan
dibuat
persamaan
ax 2kuadrat
+ bx + cyang
=
0,
Diketahui
adalah
akar–akar
2dan
xx42hendak
x 3 dan
x 4dari
baru
akar-akarnya
di
mana
masih
berhubun3
maka
dapat
disusun
persamaan
kuadrat
yang
baru
x 3 xdan
x 4 di mana x 3 dan x 4 masih berhubunakar-akarnya
ganbaru
dengan
akar x1 dan
2.
sebagai berikut.
gan dengan akar x1 dan x 2 .
9
1. Persamaan kuadrat dengan akar-akar nx1 dan nx 2
nx
dan
nx
1.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
nx
1.
nx111 dan
dannx
nx222
1. Persamaan
Persamaankuadrat
kuadratdengan
denganakar-akar
akar-akar
x
nx
dan
nx
1.
akar-akar
nx111nx
dan
nx222nx
1. Persamaan
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
nxdengan
adalah
Inverskuadrat
dari
nx
dan
nx
1.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
xx akar-akar
nx
dan
nx22
1.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1.
Persamaan
kuadrat
dengan
x⇒
1 dan
1
n nx1nx
nx
adalah
dari
dan
nx 2nx
1. 1.
Persamaan
akar-akar
nx
adalah
⇒
Invers
dari
nxdengan
adalah
Inverskuadrat
dari
Invers
nx
dan
nx
1.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x⇒
x akar-akar
nx
dan
nx
1.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
nx
dan
nx22222
1. Persamaan
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
kuadrat
dengan
nx
dan
nx
1.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x⇒
11111dan
nnxnx
nx
adalah
⇒
Invers
dari
nx
adalah
⇒
Invers
dari
nx
adalah
⇒
Invers
dari
nx
dan
nx
1.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
nx
dan
nx22222nx
1. Persamaan
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
nx
adalah
⇒
Invers
dari
nx
dan
nx
1.
kuadrat
dengan
akar-akar
nx
adalah
⇒
Invers
dari
x
nx
dan
nx
1.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x
nx
dan
nx
1.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1. Persamaan kuadrat dengan
akar-akar
11111nx 1 dan
x
x
x
x
2
n
n
n nn nx
nx
adalah
⇒ akar-akar
dari
Invers
nx
adalah
dari
nx11nx
dan
nx22nx
1. 1.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
nx
adalah
Invers
dari
nxdengan
adalah
Invers
dari
dan
nx
Invers
1.
Persamaan
kuadrat
nx
adalah
⇒
dari
nx
adalah
⇒
Invers
dari
Invers
nx
dan
nx
1.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
xx⇒
x akar-akar
x⇒
kuadrat
dengan
nx
dan
nx222
1. Persamaan
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x⇒
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
x
111 dan
n
n
n
n
nx
adalah
⇒
dari
nxadalah
adalah
n
Invers
dari
Invers
nx
⇒
dari
nx
adalah
dari
Invers
nx
adalah
⇒
dari
Invers
Invers
nx
1.
kuadrat
dengan
nx
dannx
nx222
1. Persamaan
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
nx
adalah
⇒ nkuadrat
Invers
dari
x ⇒ akar-akar
x⇒
nx
dan
nx
1.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
Diperoleh
baru
2 persamaan
111 dan
Diperoleh
persamaan
baru
nn
nxnx kuadrat
nxnx
adalah
⇒
nxkuadrat
dari
Invers
xakar-akar
nx
adalah
⇒
dari
n nxbaru
Invers
nx
adalah
⇒
Invers
dari
22
dan
nx
1. Persamaan
kuadrat
dengan
adalah
⇒
dari
nx
adalah
⇒
Invers
dari
Invers
22x persamaan
Diperoleh
x
x
1
x
Diperoleh
kuadrat
baru
Diperoleh
persamaan
0 ataubaru
ax +=
b.nx +2c.n2 0
+
nn +nnnc kuadrat
xa adalah
=
⇒
nx
persamaan
Invers
22
dari
nx
adalah
InversDiperoleh
dari
nx
xbx ⇒
n
adalah
⇒
dari
Invers
2x
x
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
persamaan
kuadrat
baru
a
b
c
0
atau
ax
b.nx
+
+
+
=
++ c.n
22n=
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
a
b
c
0
atau
ax
b.nx
c.n2 00
=
+
+
+
=
n
nxx adalah
nkuadrat
2 22
2 22
x=
x c nkuadrat
dari
Invers Diperoleh
x2n
b x ⇒
nxn
222n
Diperoleh
persamaan
baru
persamaan
baru
a
0
atau
ax
b.nx
c.n
+
+
+
=
+
Diperoleh
persamaan
ataubaru
ax ++=
b.nx ++22c.n
c.n 0 00
+
=
00 atau
ax
b.nx
+
xaxax =
xxbx n ++ cc kuadrat
xbn
2x2n
=
2222
22
n
n
n
n
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
a
b
c
0
atau
ax
b.nx
c.n
=
+
+
+
=
+
2
a
b
c
0
atau
ax
b.nx
c.n
0000 x
=
+
+
+
=
+
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
a
b
c
0
atau
ax
b.nx
c.n
=
+
+
+
=
+
a
b
c
0
atau
ax
b.nx
c.n
=
+
+
+
=
+
xx nx
xx2nn
22 2
22 x21
xn=
2
b
persamaan
nn
cc+kuadrat
n
Diperoleh
baru
b
0
atau
ax
b.nx
c.n
0
+
+
+
=
+
2n
x
aa xa2.
0
atau
ax
b.nx
c.n
0
+=
+
+
=
+
dan
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
b
c
0
atau
ax
b.nx
c.n
0xxx222
=
+
+
=
+
1
x
x
x2121 dan
nnx kuadrat dengan22akar-akar
2.
nx Persamaan
2n
x
x
n
n
dan
2.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x
x
n
n
a
b
c
0
atau
ax
b.nx
c.n
0
=
+
+
+
=
+
1
2
dan
2.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
a
b
c
0
atau
ax
b.nx
c.n
0
=
+
+
+
=
+
1
2
x21 dan
x 2 xnx
x kuadrat
x Persamaan
2.
dengan
xnxdan
2akar-akar
dan
2.
dengan
akar-akar
nn110x 2dan
nPersamaan
nn
xkuadrat
2. Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
n=
b
0kuadrat
axnx
b.nx
+Invers
+ckuadrat
+=
+x1c.n
xxdan
xxxnxxnx222 nn22
dan
2.
Persamaan
dengan
akar-akar
2.
Persamaan
dengan
akar-akar
kuadrat
nxxnxn
xatau
1111
x
2. a 2.
Persamaan
dengan
akar-akar
adalah
⇒
dari
x
dan
2.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1
dan
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1
n
n
x
kuadrat
nxxxxxnx2222 n222 nn
adalah
⇒
nx xxxxxnx1111
dari
Invers
dari
dan
ndan
2.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
2.
Persamaan
dengan
akar-akar
2. Invers
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
2.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
nxx dengan
adalah
⇒
n
adalah
⇒ nx
nx
Invers
dari
dan
ndan
2.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
xdan
xn
2.
kuadrat
akar-akar
11 dan
22 n
xkuadrat
2.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
2.
Persamaan
dengan
akar-akar
n
n
adalah
⇒
nx
Invers
dari
1
n
nn
x
x
x
x
x
n
x
adalah
⇒
nx
Invers
dari
dan
n
nn2
2. Persamaan
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
2.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
xnxn
x adalah
nnkuadrat
11 x
22dan
Persamaan
akar-akar
n
adalah
⇒ dengan
nx
x dengan
Invers
dari
11
22
n
x
x
n
n
2.
dan
n
n
2. 2.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
adalah
⇒
nx
Invers
dari
x
x
dan
2.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
n
⇒
nx
Invers
dari
x
n
n
n
x
dan
adalah
⇒
nx
Persamaan
kuadrat
akar-akar
Invers
dari
1
2
n
n
x
x
x
x
adalah
⇒
nx
Invers
dari
n
n
adalah
⇒
nx
Invers
dari
dan
2.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x
x
n
x
1
2
x
dan
2.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
n2
Persamaan
nxn11 dan
adalah
⇒
nx
nnnxx dengan
Invers
dari
adalah
dari
adalah
⇒ nx
nx
Invers
dari
ndan
adalah
⇒
nx
dari
Invers
2.
kuadrat
akar-akar
xxkuadrat
dan
2.
dengan
akar-akar
adalah
⇒
nx
nn ⇒
Invers
Invers
dari
nnx 2 nx 2 nnn
adalah
⇒
nx
dari
Diperoleh
persamaan
kuadrat
adalah
⇒
nx x1 nbaru
Invers
Invers
dari
adalah
⇒
nx
Invers
dari
2. Persamaan
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
nn
adalah
⇒ nx
nx
nxn2xx adalah
Invers
dari
n
adalah
⇒
x
dari
n
n
Invers
dan
2. Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
n
⇒
nx
dari
n
n
x
adalah
⇒
nx
n
Invers
Invers
dari
n
adalah
⇒ c nx
Diperoleh
persamaan
kuadrat
⇒
Invers
Invers
nx dari
adari
b (adalah
nx
+nx
=
0nx nbaru n n
(nnx
)nnxnx+persamaan
) nx
Invers
adalah
⇒
dari
⇒
Invers
dari
2 adalah
x
n
adalah
⇒
nx
Invers
dari
Diperoleh
kuadrat
baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
adalah
⇒
nx
dari
Invers
a ( nxdari
+c=
0
)nn22x +persamaan
adalah
⇒ ) nx
Invers
nnb ( nx
adalah
⇒ c nx
Invers
dari
Diperoleh
kuadrat
baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
n
nx
+
b
nx
+
=
0
)
(
)
aa((nx
+
b
nx
+
c
=
0
)
(
)
22 n
Diperoleh
3.
Persamaan
dengan baru
akar-akar − x1 dan − x 2 ,
nx)) ++ bbpersamaan
nx)kuadrat
+ cc =
=
0kuadrat
(
)
aa((nx
nx
+
0
(
Diperoleh
kuadrat
baru
− x1 danbaru
− x2 ,
3.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akarkuadrat
a ( nx
b ( nx
+x cadalah
=
0 persamaan
)2 +persamaan
)−Diperoleh
⇒ akar-akar
−dengan
x kuadrat
Invers
2 3. dari
Persamaan
kuadrat
akar-akar
Diperoleh
persamaan
dan −−−xx212 ,,dan − x 2 ,
3.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
−−xx11 baru
dan
3.
kuadrat
dengan
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
a (Persamaan
nx
+
b
nx
+
c
=
0
)
(
)
− x adalah
⇒ akar-akar
− x kuadrat
Invers
dari
3. dari
Persamaan
kuadrat
akar-akar
Diperoleh
persamaan
dan
3. Persamaan
Persamaan
kuadrat
dengan
−−xx11 baru
dan
−−−xx212 ,,dan − x 2 ,
3.
kuadrat
dengan
−Diperoleh
x adalah
⇒ akar-akar
−dengan
x
Invers
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
persamaan
kuadrat
baru
2 ⇒ −x
−
x
adalah
Invers
dari
dan −− xx22 ,,
3.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
−−xx121 ,dan
3.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
persamaan
kuadrat
baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
a
nx
+
b
nx
+
c
=
0
−
x
dan
−
3. Persamaan
dengan
akar-akar
(
)
(
)
−Diperoleh
x
adalah
⇒
−
x
Invers dari kuadrat
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
22 − x adalah ⇒ − x1
dari
−Invers
x adalah
⇒ bbakar-akar
−
x )) ++kuadrat
Invers
dari
−
x
dan
3.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
−
x
dan
−− xx22 ,,
3.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
a
nx
+
nx
c
=
0
(
)
(
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
Diperoleh
persamaan
baru
a
nx
+
nx
c
=
0
−
x
dan
−
3. Persamaan
kuadrat
dengan
,
1
(
)
(
12
−Diperoleh
x adalah
⇒
− xkuadrat
InversDiperoleh
dariInvers
persamaan
kuadrat
2 22−persamaan
xnx
adalah
⇒
−baru
x1 baru
dari
+
b
+
c
=
0
( nx
)nx
(
)
−
x
dan
−
x2 ,
3.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
2apersamaan
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
a
nx
+
b
nx
+
c
=
0
(
)
(
)
a
+
b
nx
+
c
=
0
2
1
(
)
(
)
−
x
adalah
⇒
−
x
InversDiperoleh
dari
kuadrat
baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
adalah
⇒
− xx=
Invers
dari
adalah
⇒
−
dari
a ( −Invers
x ) aa((+(nx
b
=
cnx
ax
− bx + c 0
())2−222++x++)−b−bbb+(x(x(nx
3. Diperoleh
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
nx
nx
=
)
+0+
ccccatau
=
000baru
)
)
2 a
Diperoleh
persamaan
kuadrat
nx
+
=
0
)
a
nx
nx
+
=
2 baru − x 1 dan − x 2 ,
persamaan
kuadrat
2
2
−
x
adalah
⇒
−
x
Invers
dari
⇒
−
a ( −Invers
x )aa((+nx
bdari
−++
x )2−
cadalah
axx =
− bx + c 0
nx
=
bb++(x(nx
+0+ )ccatau
00baru
)()nx
2 nx
adari
badalah
+=
c⇒
=
((=
())nx
Diperoleh
kuadrat
22 x) −+
xnx
−0 x2=
a ( −2Invers
x ) aapersamaan
+(nx
b
=
−
c
0
atau
ax
−
bx + c baru
0
)
Diperoleh
persamaan
kuadrat
+
b
+
c
=
0
(
)
(
)
nx
+
badalah
+ c⇒
=
0akar-akar
)kuadrat
( nx
)atau
Persamaan
kuadrat
dengan
2
23.
xbaru
+akar-akar
n dan x 2 +− xn1, dan − x 2 ,
4.
dengan
−
x
−
x
Invers
dari
a ( −Persamaan
x )4.
+
b
=
−
x
+
c
0
ax
=
−
bx
+
c
10
(
)
Diperoleh
persamaan
kuadrat
a ( nx
+ b ( nxdengan
+ ckuadrat
=
0akar-akar
)kuadrat
nxxndan
x2 −
+− n
Persamaan
dengan
akar-akar
xx22, ,,
3.
Persamaan
dengan
dan
3. )kuadrat
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
11, dan
x1 +akar-akar
n danxx1 +2 −
+−
4. Persamaan
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
Diperoleh
kuadrat
baru
x12 + −nxdan
+n
4. 3.
Persamaan
dengan
x−2−, ,xx 2 ,,
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x + nkuadrat
adalah
⇒
x −dengan
nakar-akar
Invers
dari
−xdan
x11,xdan
dan
3.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
2 persamaan
2 −
1−
3.
Persamaan
kuadrat
akar-akar
x
+
n
dan
x
+
n
4. Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
2
1 −x
2 +c
−
xpersamaan
+dari
b⇒
=
−−xxx)−dengan
+
0 akar-akar
atau
ax +=
−−
0−n
) kuadrat
(dengan
adalah
⇒
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
kuadrat
baru
x +an(Invers
adalah
nc akar-akar
Invers
dari
dan
3.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
n−bx
x2 −
+−
4. 3.
Persamaan
xxxnxdan
xxxx222,2,,,,
Persamaan
dan
3. Diperoleh
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
2kuadrat
−
dan
−
3.
Persamaan
akar-akar
2 xx
1 −
1111, dan
xatau
nnxxax
dan
4. Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
xaInvers
+(Invers
adalah
x+
−cdengan
nakar-akar
Invers
xbkuadrat
+(dengan
n−⇒
⇒
Invers
xxadalah
adalah
⇒
dari
1x+−
2 ++
−nkuadrat
xdari
+
=
−
x
0
=
−
bx
c
0
)
)
−
adalah
⇒
−
dari
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
−
x
dan
−
x
3. dari
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
,
x
+
n
dan
x
+
n
4. 3.
Persamaan
,
−
x
dan
−
x
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
,
2
−2 x ,
3.
kuadrat
dengan
akar-akar
12
2
11− x 1 dan
x Persamaan
+aan(Invers
adalah
xxadalah
nadalah
Invers dari
+dari
−baru
Invers
dari
Invers
dari
−22xxpersamaan
−−−
xx)x−
0xakar-akar
atau
=
bx
0 xx2 ,, 2
(Invers
(x−adalah
)dengan
−
++
bbn−⇒
=
++
cc ⇒ 0 ⇒
atau
−−−−bx
cc −
0−
⇒ nx−− 2xax
xax2=
))2xkuadrat
(=
adalah
⇒
dari
kuadrat
xx11 ++
dan
3.
Persamaan
dan
3. Diperoleh
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
22
2
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
adalah
⇒
dari
xbb=
+(=
x −−
Invers
adalah
⇒
dari
x)) kuadrat
+
+
atau
=
bx
(Invers
(−−n−−−−xxxxxadalah
aaInvers
−−xdari
+
+
cc 00⇒
atau
−−−bx
cc −
00 x ,
adalah
⇒
xax =
dari
(Invers
)x)dengan
adalah
⇒
−−nxxxax
Invers
dari
x1 ++
dan
3. Persamaan
akar-akar
2
2
2persamaan
Diperoleh
kuadrat
baru
−=
−nxx− xax 2=
Invers
dari
x ++dari
x atau
−⇒
Invers
dari
xxadalah
⇒
dari
a (Invers
−+2xb(x
bn−n)
−+−adalah
xadalah
+adalah
0⇒
− bx + cbaru0
)
(
a(x
−Invers
n)
−Diperoleh
cx) =
0c ⇒
persamaan
kuadrat
2
2 4. Persamaan kuadrat dengan
x
+
akar-akar
adalah
⇒
xxaxkuadrat
dari
aInvers
−+xb(x
+
bn)
=
+
0 atau
=
− bx
+ baru
cbaru0 1 n dan x 2 + n ,
(Invers
)Diperoleh
( −+−−xxcx) =
adalah
⇒ −−kuadrat
a(x − n)
−Diperoleh
0c persamaan
dari
persamaan
baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
x1 + n dan x 2 + n ,
4. Diperoleh
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
−
x
adalah
⇒
−
x
Invers
dari
persamaan
kuadrat
baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
Diperoleh
kuadrat
baru
2 persamaan
x
−
n
dan
x2+2+=
ndan
5. Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
, + cxx22 ++0nn,,
x
dan
4. Diperoleh
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x
4.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1
Diperoleh
kuadrat
baru
akuadrat
xpersamaan
−kuadrat
x ) kuadrat
+
c ⇒ baru
0x atau
−−nnbx
Diperoleh
persamaan
(+−22b(x
)xakar-akar
(+adalah
−−1n1n
nndan
dan
−nn
n,,,
5.
Persamaan
akar-akar
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
2persamaan
+dengan
nb=
−baru
n xxxx122+ax
Invers
dari
x
−
n
dan
5. Persamaan
kuadrat
dengan
,
+
dan
4. Diperoleh
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
xxx 2 ++
4.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
a(x
−
n)
−
n)
c
=
0
aakuadrat
−−2xpersamaan
++dengan
b⇒
−−xkuadrat
xx+)) n
+
cckuadrat
010x atau
ax
−dan
(dari
))x2 persamaan
(=
Diperoleh
kuadrat
baru
baru
xpersamaan
b=
+akar-akar
atau
ax
=
−bx
bx +
Diperoleh
kuadrat
baru
(
(
xbaru
−11n22=
x+2cc−22n00,
5. Persamaan
2persamaan
x
−
n
adalah
Invers
dari
n
adalah
⇒
−
n
Invers
Diperoleh
1
2
2
a(x
−( −n)
0cc0akar-akar
x−12bx
+=
dan
xDiperoleh
− n−
adalah
xx(=
+dengan
Invers4.
dariPersamaan
a (n)
−aa2dari
x(dari
+))xxb⇒
=
+bx
c++ ccx02 +00n ,
)−n+cxx)=
xpersamaan
ax
=
persamaan
(+−)−22kuadrat
(adalah
)ckuadrat
xb(x
−
++
00xx atau
ax
−−nbx
Diperoleh
kuadrat
baru
+dengan
adalah
⇒ atau
−baru
Invers
+=
nbnb=
⇒
−atau
nnax
Invers
2+ n dan x + n ,
x1222=
4. Persamaan
kuadrat
akar-akar
a(x
−
n)
+)))x2x2b(x
−
n)
+
c
=
0
−
n
adalah
⇒
x
+
n
Invers
dari
a
−
x
+
b
=
−
x
+
c
0
atau
ax
=
−
bx
+
c
(
(
)
a
−
x
+
b
=
−
x
+
c
0
atau
ax
−
bx
+
c
(
(
)
a
−
x
+
b
=
−
x
+
c
0
atau
ax
=
−
bx
+
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
(
(
)
a
−
x
+
b
=
−
x
+
c
0
atau
ax
=
−
bx
+
cc 2 0000
adalah
⇒ xx −−nn 22 2
Invers
dari
nnkuadrat
adalah
⇒
Invers
22 x
Diperoleh
a(x
−
n)−−a2xdari
n)
c+x =
0cbaru
xb(x
−
adalah
x atau
+
natau
Invers
dari
x(+)−
+)x2bnb−=
=
−n
x(+
c+⇒
0⇒
atau
ax =
=
−bx
bx
+ cc+ c00 0
(
)
(
)
aapersamaan
+
−
x
+
c
0
ax
−
+
(
(
)
x
b
=
−
0
ax
=
−
bx
)
+
adalah
x
−
n
Invers
dari
2
2
a(x +Invers
n)2 +aa(dari
b(x
c(=
=
−−
xx0)) ++ cc ⇒ 00x atau
−−bx
atau
ax 2=
=
bx ++ cc 00
(−−2xx+))x2n)+++bnb=
(adalah
− n 2ax
a ( − x ) + b=
−
x
+
c
0
atau
ax
=
−
bx + c 0
( )
10
1 1 dan
1 1 (berkebali
6.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
6.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
111 11 xdan
111 11 (berkebalikan
6.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
6.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
(berkebalikan
dan
x(berkebalikan
2
6.
(berkebalikan)
6. Persamaan
Persamaan kuadrat
kuadrat dengan
dengan akar-akar
akar-akar
(berkebalikan)
dan
1 1xxxdan
11 x1
x
1
6.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
(berkebalikan)
dan
x
1
2
11 1 x
22
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
(berkebalikan)
dan
1
x
x
x
1
1
6. 6.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
6.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
(berkebalikan
dan
x
x
1
1
111
222
1
1
6. 6.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
6.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
x1 (berkebalikan)
x1 1x11 dan
xdan
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
(berkebalikan)
6.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
(berkebalikan)
dan
x(berkebalikan)
21 x12 (berkebalikan)
(berkebalikan)
6.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
xbaru
xxdan
x(berkebalikan)
6.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1 x
2 x
x222 2
Diperoleh
persamaan
kuadrat
111
x
x
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
x1
x 22
Diperoleh
persamaan
kuadrat baru
2 persamaan
Diperoleh
+ bx
+=
a0=
0 kuadrat baru 1
22cx
cx
+
bx
+
a
2
cx
+
bx
+
a
=
0
persamaan
kuadrat
baru
cxDiperoleh
+ bxpersamaan
+persamaan
a=
0 kuadrat
Diperoleh
baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
Diperoleh
kuadrat
baru
2
2
2
27. 22cx
+
bx
+
a
=
0
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1 dan
cx cx
+ bx
+ a++=
cx
bx
=
7.
Persamaan
kuadrat
dengan akar-akar
akar-akar2 xx1122 xdan
dan
x2222 x 2
++ bx
aa0=
00
7.
Persamaan
kuadrat
dengan
2x
7. Persamaan kuadrat dengan akar-akar x1 dan x 2
2 2
2
2
7.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
22xxdan
212 x 2dan
1 x
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
7.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x2222 x 2
7. 7.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x1122 xdan
dan
7.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
2 x 121x
2x
7.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
2x
2
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
2 x
7. Persamaan
dengan
akar-akar
x1 x 2dan
7. Persamaan
dengan
akar-akar
x1 dan
2 kuadrat
2
2kuadrat
2
2
2 a
2 x −2 (b − 2ac)x +
2 c =
0 akar-akar
2
2
2 22 x
2
7.
Persamaan
kuadrat
dengan
a
x
−
(b
−
2ac)x
+
c
=
0
dan
2x
1
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
2x 22 x 2 22
7. 7.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x
dan
7.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x
dan
1
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x
dan
x
1
2
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
2 x −
c20=
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
1 22 a
222 (b − 2ac)x +
2
2 Diperoleh
2
2
2
(b −− 2ac)x
2ac)x ++
c22 =
=
persamaan
kuadrat baru
baru2 aa2 xx −−2 (b
2 c
0
persamaan
kuadrat
2 Diperoleh
2 xDiperoleh
2 (b −persamaan
2 c =
a
−
2ac)x
+
0
a
x
−
(b
−
2ac)x
+
c
=
0
kuadrat
baru
a x − (b − 2ac)x + c =
0
21 x
21
2x 2 x 2
2
x
x 2− 2ac)x
2 +
2 c =
ax2(b1−
x2 (b
(b
0
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
2− 2ac)x
a2 xaax2221−
−−22xx2ac)x
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
=
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1 2ac)x
dan
8. 8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
xxx2dan
−xdan
(b
−
cc20=
00
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
x+ cx++2 =
8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
xxdan
2 x 112 xdan
1 x 221
x
8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x
x
x
x112 xxxdan
x 1 x1
8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
212 22
8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
x1 xx112 dan
xxxxdan
x
8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
22 2
8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
12 x xx xx211
dan
8. 8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
x
x
x
12 x 1122
21 x 2211
8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
x
x
x
8. 8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
x 2 x 2 dan
xdan
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
12 −12 (b2 x
2x
−122ac)x
c20=
0
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
x12 xx−12ac)x
xacx
2
2 kuadrat baruxacx
−22(b
+ c+2 =
Diperoleh
2 x
22 acx
12 (b − 2ac)x +
−
c20=
persamaan
kuadrat
baru
acxDiperoleh
−Diperoleh
(b2 −persamaan
2ac)x
+
c
=
0
2 − (b2 − 2ac)x + c22 =
acx
persamaan
kuadrat
baru
acx
− 2ac)x
c 0=
0
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
22
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
acx
(b−22 (b
2ac)x
+ cc2+2 =
=
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
2
acx
−−2 (b
−−22ac)x
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
2
2 persamaan
2 kuadrat baru acx − (b 2 − 2ac)x
+ c2+2 =
0c2 0=
Diperoleh
2 acx
2
2
2
2
−
(b
−
2ac)x
+
0
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
acx
−
(b
−
2ac)x
+
c
=
0
acxacx
−2(b−− (b
−22ac)x
+ c++ =
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
acx
(b
2ac)x
=
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
−− 2ac)x
cc20=
00
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
x1x+ xdan
x1 .x
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
2 dan
2
x
+
x
.x
9. 9.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1
2
1
2
x xdan
+xxdan
9.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
2xdan
.xx .xx1 .x 2
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
9.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x1 +x1x+2xx11xdan
9. 9.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
++2x x1dan
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1 .x 21 x 121.x 22
22 dan
x
+
x
dan
.x
9. Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x
+
x
x
.x
9. 9.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x
+
x
dan
x
.x
9.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1
2
1
2
1
2
1
2
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
x1 + 1x 2x dan
x1 .x 21 x 22.x
9. Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
+ xdan
9.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1dan
2x dan
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
x
+
x
9. 9.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x
+
x
.x221 2
9.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1 x 11 +
2 x 22 dan
1 .x
xx211.x
Persamaan
kuadrat
dengan
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
Diperoleh
kuadrat
baru
persamaan
kuadrat
baru
2 Diperoleh
a22 x 22persamaan
+2(ab
− ac)x
− bc
=
0akar-akar
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
persamaan
kuadrat
baru
a
−
ac)x
−
bc
=
0
2 Diperoleh
2 x + (ab
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
a2(ab
+ ac)x
(ab
−−ac)x
−0bc
=
0 baru
a xa2Diperoleh
+
−x ac)x
−ac)x
bc
=
0bc
22+
persamaan
kuadrat
xa2(ab
−
bc
=
(ab
=
xx2(ab
++ (ab
−− ac)x
−− bc
00baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
2 Diperoleh
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
persamaan
kuadrat
baru
a222x xa22 ++
− ac)x
ac)x
− bc
bc
=
0=
a
(ab
−
−
=
0
2 2 − ac)x − bc =
0bc =
a2 x 2 2 +a2(ab
x
+
(ab
−
ac)x
−
0
2 x2(ab
− ac)x
− bc
=
0=
(ab
ac)x
bc
=
x ++ (ab
−− ac)x
−− bc
00
a xaa +
Contoh Soal :
0 adalah
1. Akar-akar persamaan kuadrat x + 2x + 3 =
(Soal
Ujian
Nas
(Soal
Ujian
Nasion
α dan β . Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya
(Soal
Ujian
(Soal
Ujian
Nasion
(Soal
Ujian
NasN
(Soal
Ujian
Nasional
(Soal Ujian Nasional)
(Soal
Ujian
Nas
(Soal Ujian
Ujian Nasion
Nasion
(Soal
2
adalah
…
( α − 2 ) dan
(β − 2 ) persamaan
Ujian
Nasional)
2 x + 2x + 3 =
α dan
βPersa
0(Soal
Akar-akar
persamaan
kuadrat
adalah
.Nasi
Per
(Soal
Ujian
α
dan
β
x
+
2x
+
3
=
0
Akar-akar
kuadrat
adalah
.
(Soal
Ujian
Nasional)
(Soal
Ujian
Nasion
2 2
(Soal
Ujian
Nasion
α dan β . Persa
0 0adalah
Akar-akarpersamaan
persamaan kuadrat x x+2+2x2x+ +3 3=
=
adalah
Akar-akar
2 x + 2x + 3 =
α dan
0 adalah
. Persa
Akar-akar
persamaan
kuadrat
α
dan
β . βPersa
x
+
2x
+
3
=
0
Akar-akar
persamaan
kuadrat
adalah
α dan β . Persa
11
A. x2 + 6x + 5 = 0
B. x2 + 6x + 7 = 0
C. x2 + 6x + 11 = 0
D. x2 - 2x + 3 = 0
E. x2 + 2x + 11 = 0
CARA PRAKTIS
Karena akar-akarnya x1 = (α − 2) dan x2 = (β − 2) , maka diperoleh persamaan
kuadrat yang baru:
(x + 2)2 + 2(x + 2) + 3 = 0 ⇒ x 2 + 4x + 4 + 2x + 4 + 3 = 0
⇒ x2 + 6x + 11 =
0
Jawaban: C
Soal SPMB
2
0
2. Jika x1 dan x2 akar-akar persamaan kuadrat x + x − 2 =
1
1
+ 1 dan
+1
maka persamaan yang akar-akarnya
x1
x2
adalah...
12
0
A. 2y2 − 3y + 1 =
0
D. 4y2 − 5y − 3 =
0
B. 2y2 − 5y + 1 =
0
E. 4y2 + 5y − 3 =
0
C. 2y2 + 3y + 1 =
METODE BASIC CONCEPT
0 , maka
Diketahui x1 dan x2 adalah akar-akar x 2 + x − 2 =
b
c
x1 + x 2 =
− =
−1 dan x1 .x 2 = =
−2
a
a
1
1
+ 1 dan b =
+ 1 , maka
Misalkan a =
x1
x2
1
1
a + b = + 1 + + 1 =
x1
x2
x1 + x1
−1
=
+ 2=
+ 2=
x1 x 2
−2
1 1
+ +2
x1 x 2
5
2
1
1
1 1
1
a.b = + 1 . + 1 =
+ + +1
x1
x2
x1 x 2 x1 x 2
1 1
=
+ + 1= 1
−2 2
Persamaan kuadrat dengan akar-akar a dan b adalah:
x2 − ( a + b ) x + ab =
0
5
⇒ x2 − x + 1 =
0
2
0
⇒ 2x2 − 5x + 2 =
Jika variabelnya y, diperoleh 2y2 – 5y + 2 = 0
CARA PRAKTIS
0 , maka persamaan kuadrat dengan
Diketahui x 2 + x − 2 =
1
1
0.
akar-akar
adalah −2x 2 + x + 1 =
dan
x1
x2
13
0 , maka persamaan kuadrat dengan
Diketahui −2x 2 + x + 1 =
1
1
+ 1 dan
+ 1 adalah
akar-akar
x1
x2
−2 ( x − 1 ) + ( x − 1 ) + 1 = 0 ⇒ −2 ( x 2 − 2x + 1 ) + ( x − 1 ) + 1 = 0
2
⇒ −2x 2 + 4x − 2 + x − 1 + 1 = 0 ⇒ −2x 2 + 5x − 2 = 0
⇒ 2x 2 − 5x + 2 =
0
Jawaban: B
0!
tiga dari akar-akar persamaan kuadrat 3x 2 − 6x + 1 =
METODE BASIC CONCEPT
0
Persamaan kuadrat yang diketahui: 3x 2 − 6x + 1 =
b
2 dan
Jumlah akarnya: x1 + x 2 =− =
a
c 1
hasil kali akar: x1 .x 2= =
a 3
Persamaan kuadrat yang baru misal akar-akarnya p dan q.
Pola hubungan akar-akar persamaan kuadrat lama dan
baru:
3
3
p = x1 dan q = x 2
= ( x1 + x 2 ) − 3x1 x 2 ( x1 + x 2 )
3
1
6
= 23 − 3. .2 =
3
3
1
3
1
p.q = x13 .x 23 = ( x1 .x=
=
2)
3
27
14
Jadi, persamaan kuadrat barunya adalah
x 2 − (p + q)x + p.q =
0
1
0
⇒ x 2 − 6x +
=
27
⇒ 27x 2 − 162x + 1 =
0
0 maka
Jika a dan b adalah akar-akar persamaan 2x 2 + 3x − 2 =
a
b
persamaan kuadrat yang mempunyai akar-akar dan adalah...
b
a
0
A. 4x 2 + x + 1 =
0
D. x 2 + 4x + 1 =
1 0
B. 4x 2 + 15x ==
0
E. 4x 2 + 17x + 4 =
0
C. 4x 2 + 7x + 1 =
15
3. UM-UGM/SIMAK UI K.IPA
b.
16
c. 32
d. 64
e. -64
4. UM-UGM/SIMAK UI Madas
y= x + c
Sistem persamaan
y x 2 + 3x
=
diketahui mempunyai pernyelesaian tunggal. Nilai c dan x + y berturut-turut
adalah...
A. -1 dan -3
C. -1 dan 0
E. 1 dan 3
B. -1 dan -1
D. 1 dan -3
5. UM-UGM/SIMAK UI K.IPA
Garis y = 2x + k memotong parabola y = x 2 − x + 3 di titik ( x1 ,y1 )
B. 0
C. 1
D. 2
E. 3
6. UM-UGM/SIMAK UI Madas
0 mempunyai dua
Nilai a agar persamaan kuadrat x 2 − 8x + 2a =
akar yang berlainan dan positif adalah...
A. a < 0
C. 0 < a < 8
E. a < 0
B. a < 8
D. a > 8
7. UM-UGM/SIMAK UI Madas
Akar-akar persamaan x 2 − ( a + 3 ) x + 4a =
0 adalah α dan β . Nilai
minimum dari α2 + β2 + 4αβ dicapai untuk a = …
A. -7
B. -2
C. 2
D. 3
16
E. 7
8. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
x1 dan x2 merupakan akar-akar persamaan kuadrat 3x2 + 4x – 1 = 0.
1 1
Maka
+ =…
x1 x 2
A. 1
B.
C.
4
3
D. 3
E. 4
D. x 2 + (b − c ) x − bc =
0
0
B. x 2 − bcx − b + c =
E. x 2 − (b − c ) x + bc =
0
C. x 2 + (b − c ) x + bc =
0
10. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
x 2 + ( 2a − 1 ) x + a2 − 3a − 4 =
0 akan mempunyai akar-akar yang real
jika nilai a memenuhi …
5
1
A. a ≥ 1
C. a ≥ −2
8
8
1
E. a ≤ −2
8
5
5
B. a ≥ 2 D.
a≤2
8
8
17
E. 13
12. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
Akar-akar persamaan kuadrat x 2 − αx + 2α − 7 = 0 adalah x1 dan
x 2 . Jika 2x1 − x 2 =
7 , maka nilai α adalah …
7
A. − atau -2
D. 7 atau 2
2
7
B. − atau 2
E. 7 atau – 2
2
7
C.
atau 2
2
B. -1
C. 0
D. 1
E. 2
18
BAB 2
FUNGSI KUADRAT
A. Koordinat Titik Puncak/Titik Ekstrim
Bentuk umum fungsi kuadrat: y = f(x) = ax 2 + bx + c
= b2 − 4ac
Deskriminan (D): D
b
2a
D
b
atau y = f −
Nilai Ekstrim (ordinat puncak): y =
−
4a
2a
Sumbu simetri (absis puncak): x = −
min
mak
a<0
D
b b
b
oordinat titik puncak: (x,y) = − , f − atau − , −
2a 4a
2a 2a
19
Rumus Praktis
Misalkan diketahui fungsi f(x), maka
0
Absis puncak ( x cc ) dapat diperoleh dari ⇒ f' ( x ) =
Nilai ekstrim (max/min) = f( xcc )
Contoh Soal :
2
Garis =
y 6x − 5 memotong kurva y = x2 − kx + 11 di titik
puncak P. Koordinat titik P adalah …
SOAL STANDAR SNMPTN (Rayon B)
A. (2, 7)
D. (-1,-11)
1. Garis =
y 6x − 5 memotong kurva y = x2 − kx + 11 di titik puncak
P. Koordinat
titik P adalah …
B. (1,
1)
E. (3, 13)
A. (2, 7)
C. (-2, -7)
E. (3, 13)
C. (-2,
-7)
B.
(1, 1)
D. (-1,-11)
k k22 − 4( 11)
2
−b D
kTitik
− 4puncak
(11) 6k
P
p
,
⇔
2
−,12k + 20
= −
2
−4
2a5 ⇔
−4ak − 44 =
−4
2
2
k + garis
12k −=
⇔
= 0− 5 ⇔ melalui
4) =
0 P maka
(k + 16titik
)(k −puncak
Karena
y64 6x
⇔ k1 =
−16 atau k2 =
4
2
k2 − 4k(211
)4 ⇒6k
2
Ambil
= =
P (−
2,7
−12k + 20
5 ) ⇔ k2 − 44 =
2
−4
2
⇔ k2 + 12k − 64 = 0 ⇔ (k + 16 )(k − 4 ) =
0
⇔ k11 =
−16 atau k22 =
4
20
Jawaban: A
SOAL STANDAR SNMPTN (Rayon A)
2. Jika fungsi f(x) = px2 − (p + 1 ) x − 6 mencapai nilai tertinggi
untuk x = −1 , maka nilai p =...
1
A. -3
C. −
E. 1
3
1
B. -1
D.
3
CARA BIASA
f ( x ) = px 2 − (p + 1 ) x − 6 mencapai maksimum untuk x = −1 ,
berarti x =
−b p + 1
1
=
= −1 ⇒ p + 1 =−2p ⇒ p =−
2a
2p
3
21
Dari (1) dan (2) diperoleh
3−p
= p ⇒ 2p2 + p − 3 = 0
2p
⇒ (2p + 3)(p − 1) =
0
2
1
⇒ p =− atau p =
3
Jawaban: B
SOAL STANDAR SNMPTN (Rayon C)
2
f ( x )maks
=
D
=
−4a
( 4 )2 − 4 (2a)( 3a)
=1
−4 ( 2a)
0
3a2 − a − 2 =
0 ⇔ ( 3a + 2 )( a − 1) =
2
a = − atau a = 1
3
Ingat, agar nilai maksimum maka nilai a < 0, maka diperoleh
3
2
−2
−2
27 − 9 =
−2
a = − sehingga 27a3 − 9a =
3
3
3
22
B. Hubungan Parabola dengan Grafik
Parabola dan Sumbu x
a>0
D>0
a>0
D=0
a>0
D<0
Sb X
Sb X
Sb X
Sb X
Sb X
Sb X
a<0
D>0
a<0
D=0
a<0
D<0
23
Disebut:
- selalu positif
- definit positif
- di atas sumbu x
- f(x) > 0
Disebut:
- selalu negatif
- definit negatif
- di bawah sumbu x
- f(x) < 0
Keterangan:
Diketahui dua buah kurva, misalnya kurva y1 dan y2. dari y1 - y2 = 0, maka
diperoleh sebuah persamaan kuadrat. Persamaan kuadrat tersebut
Keterangan:
mempunyai
akar-akar x1 dan x2 serta deskriminan D. Sifat antara kedua
Diketahui
duadapat
buah ditentukan
kurva, misalnya
kurva y1 deskriminan
dan y2. Jika kedua
perskurva
tersebut
berdasarkan
(D) nya.
amaan di atas disubstitusikan, maka diperoleh sebuah persamaan
x 2 makatersebut
Jika
D >Persamaan
0 ⇒ x1 ≠kuadrat
kedua kurva
saling berpotongan
pada
kuadrat.
mempunyai
akar-akar x1 dan
x2
kedua
titik
serta
deskriminan
D. Sifat antara kedua kurva tersebut dapat ditentukan D
berdasarkan
(D) nya.
x maka kedua
Jika
= 0 ⇒ x =deskriminan
kurva saling bersinggungan
1
Contoh Soal :
=
1. Agar f ( x ) (p - 2) x 2 - 2 (2p - 3) x + 5p - 6
bernilai positif untuk semua x, maka batas-batas nilai p adalah …
A. P > 1
C. P > 3
E. p < 1 atau p > 2
B. 2 < p < 3
D. 1 < p < 2
⇒ ( −p + 3)(p−1) < 0
24
... (1)
--
--
+ +
3
1
⇒ p < 1 atau p > 3
... (2)
Jawaban: C
maka D > 0.
Maka, D =
(1 + 2p )2 − 4 (1)( 4 ) > 0 ⇒ 4p2 + 4p + 1 − 16 > 0
5
3
Jadi, p < − atau p >
2
2
Jawaban: A
25
Soal Standar SNMPTN (Rayon A)
3. Supaya garis =
y 2x + a memotong grafik fungsi f(x) =
x 2 − x + 3 , maka haruslah …
3
3
3
A. a > B. a < C. a ≤
4
4
4
D. a ≥
3
3
E. a =
4
4
( −3)2 − 4 (1)( 3 − a) ≥ 0
9 − 12 + 4a ≥ 0 ⇒ 4a ≥ 3 ⇒ a ≥
3
4
METODE LOGIKA
Perhatikan kalimat soal “…memotong grafik…”. Artinya kurva
berpotongan di dua titik. Artinya D ≥ 0. Cari pilihan ganda yang
berbentuk “…≥ 0…”. Pilihan jawaban yang mungkin hanya D.
Ingat, METODE LOGIKA bukan metode yang dianjurkan karena
tidak berlaku untuk semua soal. Namun, setidaknya bisa membantu jika siswa benar-
benar tidak mengetahui cara untuk menyelesaikan soal.
Jawaban: D
26
C. Menentukan Fungsi Kuadrat
C. Menentukan Fungsi Kuadrat
Contoh Soal :
Fungsi kuadrat yang grafiknya melalui titik (-1,0), (1,4), dan (2,3)
adalah…
a. y = x 2 + 2x + 3 c. y = x 2 − 2x + 3 e. y =
− x 2 + 2x + 3
b. y = x 2 − 2x + 3 d. y = x 2 − 2x − 3
METODE BASIC CONCEPT
Substitusi ke tiga titik ke fungsi y = ax 2 + bx + c
( − 1,0) ⇒ 0 = a – b + c (2, 3) ⇒ 3 = 4a + 2b + c
(1, 4) ⇒ 4 = a + b + c
Selesaikan ketiga persamaan di atas dengan eliminasi dan
substitusi diperoleh a = − 1, b = 2 dan c = 3, sehingga
⇒ y=
− x 2 + 2x + 3
METODE LOGIKA
Ambil sembarang titik, kemudian masukkan ke pilihan
jawaban. Yang memenuhi merupakan jawaban yang benar.
Misalkan dari titik (-1,0), (1,4), dan (2,3) yang diketahui kita
ambil titik (-1,0). Kemudian titik (-1,0) kita subtitusikan ke
pilihan jawaban:
a. 0 =( −1 ) + 2 ( −1 ) + 3 (salah)
2
b. 0 =( −1 ) − 2 ( −1 ) + 3 (salah)
2
c. y =( −1 ) − 2 ( −1 ) + 3 (salah)
2
d. 0 =( −1 ) − 2 ( −1 ) − 3 (salah)
2
e. 0 =− ( −1 ) + 2 ( −1 ) + 3 (benar)
2
27
Jawaban: e
Jika diketahui 2 titik potong terhadap sb X dan sebuah titik lain
Jika
diketahui
2 titik potong
y =a(xterhadap
− x1 )(x − sb
x 2 )X dan sebuah titik lain
Gunakan
rumus:
Gunakan rumus:
y =a(x − x1 )(x − x 2 )
Contoh Soal :
B. y = x 2 − 4x + 3
C. y = x 2 + 4x + 3
D. y = 2x 2 − 8x + 3
E. y = x − 3x + 3
1
3
X
28
2
3.1+ +4 4(salah)
(salah)
121− −3.1
A.A. 0 0==
2
4.1+ +3 3(benar)
(benar)
121− −4.1
B.B. 0 0==
2
4.1+ +3 3(salah)
(salah)
C.C. 0 0= =121+ +4.1
2 2
2(1)
8.1+ +3 3(salah)
(salah)
− −8.1
D.D. 0 0= =2(1)
2
3.1+ +3 3(salah)
(salah)
121− −3.1
E.E. 0 0==
Jadi,pilihan
pilihanganda
gandayang
yangbenar
benaradalah
adalahjawaban
jawabanB.B.
Jadi,
Jawaban:BB
Jawaban:
Jikadiketahui
diketahuititik
titikekstrim
ekstrim ((xxcc,y
,ycc)) dan
dansebuah
sebuahtitik
titiklain
lain
Jika
2
Jikadiketahui
diketahuititik
titik ekstrim( x(cx,y
,y ) 2dan
sebuahtitik
titiklain
lain
Jika
=aa((xxc−−c x)cxccdan
ycc
Gunakanrumus:
rumus: ekstrim
yy=
Gunakan
)) ++ysebuah
rumus:
Gunakan
Gunakan
rumus:
Contoh Soal :
SoalStandar
Standar SNMPTN(Rayon
(Rayon A)
Soal
Soal StandarSNMPTN
SNMPTN (RayonA)A)
Fungsi
Fungsi
kuadrat
yang
mempunyai
minimum
2 untuk
x =dan
1 dan
kuadrat
yang
mempunyai
nilainilai
minimum
untuk
Fungsi
kuadrat
yang
mempunyai
nilai
minimum
2 2untuk
x x= =1 1dan
mempunyai
nilai
3
untuk
x
=
2
adalah
…
mempunyainilai
nilai3 3untuk
untukx x= =2 2adalah
adalah……
mempunyai
A. y = x2 − 2x + 1 C. y = x2 + 2x − 1 E. y = x2 − 2x − 3
2
2
x2x+−+12x
+ 3 D. yyy===x2xx2+++2x2x
y= =x 2xy2−=−2x
1 C.
C.
2x−+−11
A.A.y B.
E.E.y y= =x2x − −2x2x− −3 3
METODE BASIC CONCEPT
2 2
kuadrat
mempunyai
2 untuk x = 1 berarti
y= =x2x2− −2x
2x+ +3 3 D.
D.
x + +2xminimum
2x+ +1 1
B.B.y Fungsi
y y==xnilai
puncaknya (1,2).
2
METODE
BASIC
CONCEPT
METODE
BASIC
CONCEPT
Fungsinya
adalah
y − y c = a(x − x c )2 ⇔ y − 2 = a ( x − 1 )
Fungsi
kuadrat
mempunyai
nilaiminimum
berarti
Karena
melalui
(2, 3), maka
3minimum
− 2= a ( 22−2untuk
1untuk
Fungsi
kuadrat
mempunyai
nilai
)2 ⇒xa=x= =111berarti
puncaknya(1,2).
(1,2).
puncaknya
2
2
Jadi, fungsinya y − 2= 1 ( x − 1 ) ⇒ y = x − 2x + 3
Fungsinyaadalah
adalahy y− −y cy=c = a(x
a(x− −x cx)c2)2 ⇔ ⇔ y y− −2 =2 = a (ax( x− −1 )12)
Fungsinya
29
METODE LOGIKA
Fungsi melalui (2,3). Akan ditentukan pilihan jawaban yang melalui
titik tersebut dengan cara disubtitusikan ke masing-masing pilihan.
A. 3 = 22 − 2.2 + 1 ⇒ 3 = 1 (salah)
2
B. 3 = 2 − 2.2 + 3 ⇒ 3 = 3 (benar)
2
C. 3 = 2 + 2.2 − 1 ⇒ 3 = 7 (salah)
2
D. 3 = 2 + 2.2 + 1 ⇒ 3 = 9 (salah)
2
E. 3 =2 − 2.2 − 4 ⇒ 3 =−3 (salah)
Jawaban: B
30
3. Soal UAN SMA
Suatu garis lurus mempunyai gradien -3 dan memotong parabol
y= 2x 2 + x − 6 di titik (2,4). Titik potong lainnya mempunyai koordinat...
A. (4,2) B. (3,1) C. (7,1) D. (3,-2) E. (-
4,22)
4. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
Agar kurva y = mx 2 − 2mx + m seluruhnya terletak di atas kurva
=
y 2x 2 − 3 , maka konstanta m memenuhi...
A. m > 6
D. -6 < m < 2
B. m > 2
E. -6 < m < -2
C. 2 < m < 6
5. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
Persamaan parabol yang memotong sumbu y di titik (0,3) dan mencapai puncak di titik
(1,1) adalah y =...
A. 4x 2 − 8x + 3
D. 2x 2 + 4x − 3
B. 4x 2 + 8x + 3
E. 2x 2 − 4x + 3
C. −4x 2 + 8x − 3
6. Jika fungsi f ( x ) = ax 2 + bx + c mencapai minimum di x = 0 dan grafik
fungsi f melalui titik (0,2) dan (1,8), maka nilai a + b + 2c =
A. 6
B. 8
C. 10
D. 12
E. 16
7. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
Garis =
y ax + b diketahui memotong parabola =
y 2x 2 + 5 di titik
4 dan x1 .x 2 = 3 , maka nilai a
( x1 ,y1 ) dan ( x2 ,y2 ) . Jika x1 + x2 =
dan b adalah …
A. a = 8 dan b = -2
D. a = -8 dan b = 1
B. a = 8 dan b = -1
E. a = -8 dan b = 2
C. a = -8 dan b = -1
31
8. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
Fungsi f(x) yang grafiknya di bawah ini adalah f(x)=…
A. x 2 − 2x − 3
B. x 2 − 3x − 4
C. x 2 + 2x − 3
y
-3
D. x 2 + 2x + 3
E. x 2 − x − 4
(-1,-4)
32
12. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
Supaya Grafik fungsi y = mx 2 − 2mx + m , seluruhnya di atas grafik
fungsi=
y 2x 2 − 3 , maka nilai m harus memenuhi…
A. m > 2
D. −6 < m < 2
B. m > 6
E. m < −6
C. 2 < m < 6
13. Jika nilai-nilai a, b, c, dan d positif, maka grafik fungsi
ay – bx2 – cx + d = 0 akan memiliki …
(1) dua titik potong dengan sumbu
(2) nilai maksimum
(3) nilai minimum
(4) titik singgung dengan sumbu
14. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
Grafik di bawah ini adalah grafik dari…
2
A. y = x − 3x + 4
B. y = x 2 − 4x + 3
2
C. y = x + 4x + 3
D. y = 2x 2 − 8x + 3
−3
2
E. y = x − 3x + 3
D. y = x 2 + 2x + 1
B. y = x 2 − 2x + 3
E. y = x 2 − 2x − 3
C. y = x 2 + 2x − 1
33
34
BAB 3
PERTIDAKSAMAAN
A. Sifat-sifat Pertidaksamaan
Berikut adalah sifat-sifat umum operasi pertidaksamaan.
Untuk a, b, c, d ∈ real, maka berlaku:
a. a > b maka a + c > b + c
b. a > b, c > d maka a + c > b + d
c. a > b, b > c maka a > c
d. a > b, c > 0 maka ac > bc
e. a > b, c < 0 maka ac < bc
a
f.
> 0 maka a, b > 0 atau a,b < 0
b
g. a > b, a > 0, b > 0 maka a2 > b2
h. a > b, a < 0, b < 0 maka a2 < b2
a. x =
x, untuk x ≥ 0
b. x ≤ a ⇔ −a ≤ x ≤ a, a > 0
c. x > a ⇔ x < −a atau x > a, a > 0
35
C. Sifat Akar
2
x =
−C.
x, untuk
x < 0 Akar
Sifat
x, untuk x− x,
0
≥ untuk
x<0
x2 =
x, untuk x ≥ 0
Cara Praktis
Trik Menentukan Garis Bilangan Super Cepat
1. Jadikan soal dalam bentuk perkalian pemfaktoran.
Langkah ini bisa diabaikan jika soal sudah dalam bentuk perkalian pemfaktoran.
2. Tentukan pembuat nol-nya, dan masukkan ke garis
bilangan.
3. Tanda koefisien pangkat tertinggi sama dengan tanda
pada ruas yang paling kanan.
4. GENAP – TETAP, artinya pangkat genap sama tanda
5. Pangkat ganjil berlawanan tanda
36
Contoh Soal :
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan di bawah
ini:
2
1. x + 2x − 8 > 0
2.
3.
4.
5.
− x 3 + 7x 2 − 10x ≥ 0
(x – 3)(x – 4)(x + 2) < 0
(3 – x)(x + 5)(x – 6) > 0
(–x + 3)4(x + 2)5 (x2 – 4x) ≥ 0
CARA PRAKTIS
1. x 2 + 2x − 8 > 0
Penyelesaian:
x 2 + 2x − 8 > 0 ⇒ ( x + 4 )( x − 2 ) > 0
Pembuat nolnya adalah: x = –4 dan x = 2
Garis bilangannya adalah sebagai berikut:
Langkah selanjutnya adalah menentukan tandanya. Perhatikan
tanda koefisien pangkat tertinggi, kemudian masukkan ke garis
bilangan untuk menentukan penyelesaiannya.
37
2. − x 3 + 7x 2 − 10x ≥ 0
Penyelesaian:
− x 3 + 7x 2 − 10x ≥ 0 ⇒ x ( − x 2 + 7x − 10 ) ≥ 0
⇒ x ( − x + 2 )( x − 5 ) ≥ 0
Pembuat nolnya adalah: x = 0; x = 2 dan x = 5
Garis bilangannya adalah sebagai berikut:
--
++
--
0
2
5
Berdasarkan garis bilangan di atas, maka penyelesaian dari
− x 3 + 7x 2 − 10x ≥ 0 adalah x ≤ 0 atau 2 ≤ x ≤ 5 .
3. (x – 3)(x – 4)(x + 2) < 0
Penyelesaian:
Pembuat nolnya adalah: x = 3, x = 4 dan x = -2
Pangkat tertinginya positif, maka ruas kiri diisi tanda positif.
38
Selanjutnya dalam garis bilangan diperoleh:
39
Selanjutnya diperoleh garis bilangan:
5. Metode
Penyelesaian
Pertia.
Penyelesaian:
f(x)
>< 0
g(x) ≠ 0
5. Metode
Penyelesaian
Pertidaksamaan
Lanjutan
b. Penyelesaian:
f(x) >< c
(1) f(x) ≥ 0
Penyelesaian:
40
Penyelesaian:
(2) Penyelesaian:
f(x).g(x) >< 0, g(x) Perti≠ 0
5.
Metode
Penyelesaian
daksamaan
daksamaanLanjutan
Lanjutan
Penyelesaian:
(1)(1)f(x)
≥ ≥0 0
Penyelesaian:
f(x)
(2)(2)kedua
keduaruas
ruasdikuadratkan
dikuadratkan
Penyelesaiannya
Penyelesaiannyairisan
irisan(1)(1)dan
dan(2)(2)
Atau:
Atau:
Atau:
Atau:
f(x)
< <c2c2
f(x)< <c diselesaikan
c diselesaikandengan
dengancara
cara0 0≤ ≤f(x)
f(x)
f(x)
> >c2c2
f(x)> >c cdiselesaikan
diselesaikandengan
dengancara
caraf(x)
f(x)
Penyelesaian:
Penyelesaian:
Contoh Soal :
Soal Standar SNMPTN
3x − 2
≤ x adalah...
1. Himpunan semua x yang memenuhi
x
0SNMPTN
A. x < 0 atau 1 ≤ x ≤ 2
D. −Soal
2Soal
≤ x ≤Standar
−Standar
1 atau x >SNMPTN
B. 0 < x ≤ 1 atau x ≥ 2
E. x < 0 atau 2 ≤ x ≤ 3
3x3x− 2− 2
C. x ≤ −2 atau −1 ≤ x ≤ 0
≤ ≤x adalah...
Himpunan
x adalah...
Himpunansemua
semuax xyang
yangmemenuhi
memenuhi
xx
CARA PRAKTIS
D.D.−2−2
atau
A.A.
2 2
≤ ≤x ≤
x2<0 0atau
x >0 0
atau
ataux >
12≤x ≤
x≤
x ≤−1−1
3xx−<
3x1−≤
≤x⇒
−x ≤0
x
x
22
1 1atau
x x<
B.B.0 0< <x ≤
x≤
x −<020atau
atau
xx≥
2 ( −x E.
1 )(
+ E.
) atau2 2≤ ≤x ≤x ≤3 3
3x
− 2x−≥
⇒
≤0⇒
≤0
x
x
C.C.x ≤
1 ≤x ≤
x ≤0 0
x ≤−2−atau
2 atau−1−≤
( −x + 1)( x − 2 )
Penyelesaian dari
≤ 0 sama dengan mencari
x
x. ( −x + 1 )( x − 2 ) ≤ 0, dengan x ≠ 0 .
penyelesaian
METODE
METODESUPER
SUPERTRIK
TRIK
Diperoleh garis bilangan sebagai berikut.
+++
--+++
--3x3x− 2
3x
−
2
− 20
3x − 2 2
≤ ≤x ⇒
x≤
x ⇒ 1 −−
x ≤0 0
xx
xx
< xx −
≤ 1 atau x ≥ 2 }
Jadi, himpunan penyelesaiannya:
( −(x−+x{ 01+)(
3x3x− 2
x 2x 2
1 )( x 2
−)2 )
2−
−−
⇒⇒
≤ ≤0 0
⇒⇒
≤ ≤0 0 Jawaban: B
xx
xx
( −(x−+x +1)(1)(x −x −2 )2 )
Penyelesaian
≤ ≤0 0sama
Penyelesaiandari
dari
samadengan
denganmen
men
xx
41
Soal Standar SNMPTN
2. Penyelesaian pertaksamaan
A. x < 1 atau x > 1
B. −1 < x < 1
2x − x − 3
< 0 adalah …
x2 − x − 6
1
2
1
1
atau −2 < x < −1
2
2
1
C. −1 < x < −1 atau 2 < x < 3
2
1
D. -2 < x < -1 atau 1 < x < 3
2
1
1
E. −3 < x < − atau 2 < x < 2
2
2
CARA PRAKTIS
(2x − 3)( x + 1)
2x 2 − x − 3
<0⇒
<0
2
x −x −6
( x − 3)( x + 2 )
Penyelesaian dari
(2x − 3)( x + 1)
<0
( x − 3)( x + 2 )
--2
++
-3
-3/2
++
3
1
Jadi, himpunan penyelesaiannya: { − 2 < x < − 1 atau 1 < x < 3 }
2
Jawaban: D
42
Soal Ujian Nasional
3. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan x > x + 6,x ∈ R adalah
…
A. {x -2 < x < 3,x ∈ R}
D. {x x < -2 atau x > 3,x ∈ R}
B. {x x < -3 atau x > 2,x ∈ R}
E. {x x > 3,x ∈ R}
CARA PRAKTIS
x > x + 6 mempunyai penyelesaian jika memenuhi:
x ≥ 0
…(1)
x + 6x ≥≤ 0 ⇒ x ≥ −6
…(2)
Sedangkan penyelesaiannya adalah:
x2 > x + 6 ⇒ x2 − x − 6 > 0
⇒ ( x − 3)( x + 2) > 0
⇒ x1 = 3 ; x2 = −2
…(3)
43
F. Trik Menyelesaikan Pertidaksamaan
Mutlak
Cara Praktis
Langkah penyelesaian:
Penyelesaian bentuk:
aaa
><)k
)k
((><
bbb (><)k
)k)kbbb
aaa((><
(><
><)k
)0
aaa−−−kkkbbb((><
(><
)0
><)0
⇒ ( (x − 3) + (2x + 2) )( (x − 3) − (2x + 2) ) ≥ 0
⇒ ( 3x − 1)( −x − 5) ≥ 0
Jadi, mencari penyelesaiannya dari
x −3
≥ 2 sama artinya
x +1
45
1
}
3
Soal Standar SNMPTN
2. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 3x + 1 < 2 x − 6
adalah….
11
11
11
A. x < −13 atau x > C. − < x < 13 E. −13 < x <
5
5
5
11
B. x < − atau x > 13 D. −13 < x < 13
5
CARA PRAKTIS
3x + 1 < 2 x − 6
⇔ ( ( 3x + 1 ) + 2 ( x − 6 ) ) ( ( 3x + 1 ) − 2 ( x − 6 ) ) < 0
⇔ ( 5x − 11 )( x + 13 ) < 0
11
atau x = − 13
5
11
}
5
Jawaban: E
A. −1 − 2 ≤ x ≤ 3
D. −1 ≤ x ≤ −1 + 2
B. −1 − 2 ≤ x ≤ −1 + 2 E. −1 ≤ x ≤ −3
1
C. −1 − 2 ≤ x < −
2
METODE BASIC CONCEPT
Penyelesaian untuk x 2 − 2 ≤ 2x + 1 adalah:
(i) Untuk 2x + 1 < 0 , maka:
46
x 2 − 2 ≤ − ( 2x + 1 ) ⇔ x 2 + 2x − 1 ≤ 0
x1,2 =
−2 ± 4 − 4.1. ( −1)
=−1 ± 2
−1 − 2 ≤ x ≤ −1 + 2
...(a)
1
2x + 1 < 0 ⇔ x < −
...(b)
2
Dari (a) dan (b) diperoleh penyelesaian
1
−1 − 2 ≤ x < −
...(*)
2
⇔ ( x − 3)( x + 1) ≤ 0
⇔ −1 ≤ x ≤ 3
...(c)
1
2 x + 1 ≥ 0 ⇒ x ≥ −
...(d)
2
Dari (c) dan (d) diperoleh penyelesaian
1
− ≤ x ≤ 3
...(**)
2
Sehingga gabungan dari (*) dan (**) diperoleh penyelesaian
pertaksamaan −1 − 2 ≤ x ≤ 3
Jawaban: A
47
Uji Skill Rumus Praktis
1. Soal UN SMA
Himpunan penyelesaian pertidaksamaan -2x2 + 11x – 5 ≥ 0 adalah ....
1
A. x x ≤ −5 atau x ≥ − , x ∈ R
2
1
B. x −5 ≤ x ≤ − , x ∈ R
2
1
C. x − ≤ x ≤ 5, x ∈ R
2
1
D. x x ≤ atau x ≥ 5, x ∈ R
2
1
≤ x ≤ 5, x ∈ R
E. x
2
2. Soal UN SMA
Himpunan penyelesaian dari x2 – 10x + 21 < 0, x ∈ R adalah …
A. {x| x < 3 atau x > 7; x ∈ R}
B. {x| x < -7 atau x > 3 ; x ∈ R}
C. {x| -7 < x < 3 ; x ∈ R}
D. {x|-3 < x < 7 ; x ∈ R}
E. {x| 3 < x < 7 ; x ∈ R}
3. Soal UN SMA
Himpunan penyelesaian pertidaksamaan − x 2 + 4 x + 5 ≤ 0 adalah …
A.
B.
C.
{x | −5 ≤ x ≤ −1}
{x | −1 ≤ x ≤ 5}
{x | −1 < x < 5}
D.
E.
{x | x ≤ −1 atau x ≥ 5}
{x | x < −1 atau x > 5}
48
4. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
2x2 − x − 3
< 0 adalah …
Penyelesaian pertaksamaan 2
x − x −6
A. x < 1 atau x > 1
B. −1 < x < 1
1
2
1
1
atau −2 < x < −1
2
2
1
C. −1 < x < −1 atau 2 < x < 3
2
1
D. -2 < x < -1 atau 1 < x < 3
2
1
1
E. −3 < x < − atau 2 < x < 2
2
2
5. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
( x − 2)( x2 + x − 6 )
> 0 adalah...
x 2 + x − 20
A. x < -5 atau -3 <x < 2 D. -5 < x< -3 atau x > 4
B. x <-3 atau 2 < x < 4
E. -3 < x< 2 atau x > 4
C. -5 < x < -3 atau x >2
Solusi pertaksamaan
2−m
≤ 0 adalah
2m − 5m − 12
2
3
D. − < m ≤ 2 atau m > 4
2
3
E. − ≤ m ≤ 2 atau m ≥ 4
2
3
atau 2 ≤ m ≤ 4
2
49
7. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
x 2 + 5x − 6
Grafik fungsi y = 2
berada
x + x −6
(1) di atas sumbu x untuk 0 < x < 3
(2) di atas sumbu x untuk −3 < x < 1
(3) di bawah sumbu x untuk −4 < x < −1
(4) di bawah sumbu x untuk −6 < x < −3
Pernyataan yang benar adalah …
A. 1, 2, dan 3
D. 4
B. 1 dan 3
E. semua benar
C. 2 dan 4
8. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan
A. 1 < x <
2
3
atau
B. x < −1 atau
C. −1 < x <
2
3
2
3
2
3
x 2 − 3x − 4
< 0 adalah …
6x − 4
<x<4
<x<4
dan x > 4
2
x2 − 2x + 1
terdefinisikan bila memenuhi ….
16 − x 2
A. −1 < x < 4
B. x < −1 atau x > 1
C. 1 ≤ x < 1
50
10. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
x2 − x
terdefinisikan pada
x +1
D.
E.
{x −1 ≤ x ≤ 0
{x −1 < x ≤ 0
atau x ≥ −1 }
atau x ≥ 1 }
1
3
A. − ≤ x < atau x ≥ 2
2
4
1
3
B. x ≤ − atau < x ≤ 2
4
2
1
3
C. − ≤ x ≤ 2, x ≠
2
4
1
3
D. x ≤ − atau x >
2
4
1
E. x ≤ − atau x ≥ 2
2
5
≤ 1 adalah…
4x − 3
{x | −5 ≤ x ≤ −3 atau
−2 ≤ x ≤ 0}
51
13. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 3x + 1 < 2 x − 6 adalah ….
A. x < −13 atau x >
B. x < −
11
5
11
atau x > 13
5
11
< x < 13
5
D. −13 < x < 13
C. −
11
5
D. 0 < x < 2
E. −2 < x < 2
52
BAB 4
LOGIKA MATEMATIKA
A. Tabel Kebenaran
Ingkaran atau negasi suatu pernyataan p adalah ~ p . Jika P benar maka
~P bernilai salah, dan sebaliknya.
Konjungsi, Disjungsi, Implikasi, dan Biimplikasi
p
p ∧q
p ∨q
p⇒q
p⇔q
Konjungsi
Disjungsi
Implikasi
Biimplikasi
B
S
Cara menghafal
• Konjungsi: p ∧ q dibaca “p dan q”
(benar jika kedua-duanya benar)
• Disjungsi: p ∨ q dibaca “p atau q”
(salah bila kedua-duanya salah)
• Implikasi: p ⇒ q dibaca “jika p maka q”
(salah bila p benar dan q salah)
• Biimplikasi: p ⇔ q dibaca “p jika dan hanya jika q”
(benar bila kedua-duanya benar atau kedua - duanya salah)
53
• Implikasi: p ⇒ q dibaca “jika p maka q”
(salah bila p benar dan q salah)
• Biimplikasi: p ⇔ q dibaca “p jika dan hanya jika q”
(benar bila kedua-duanya benar atau kedua - duanya salah)
Ingkarannya
No Pernyatan
Negasi/Ingkarannya
Ingkarannya
p ∧q
~ p∨ ~ q
1
No Pernyatan
Negasi/Ingkarannya
~ p∧p~
2 1 q ∨pp ∧ q
∨ q q
p∧~pq∧ q
3 2 p⇒
q ∨qp
Ingkarannya
qq
4 3 p⇔
( pp∧∧~qq) ∨ ( q∧ ~ p )
p⇒
p ⇔No
q
Pernyatan
Negasi/Ingkarannya
( p ∧ q ) ∨ ( q∧ p )
p∧q
p∨ q
2
Contoh
:
q ∨Soal
p
p∧ q
3
p⇒q
p∧ q
1. Soal Matematika
Dasar
SPMB/SNMPTN
4
⇔q
Diketahui tiga ppernyataan
berikut: ( p∧ q ) ∨ ( q∧ p )
P : Jakarta ada di pulau Bali
Contoh Soal
Q : 2 adalah bilangan prima
R1.
:Soal
semua
bilangan prima Dasar
adalah bilangan
ganjil
Matematika
SPMB/SNMPTN
Pernyataan
majemuk
di bawah ini
yang bernilai benar adalah …
Diketahui
tiga pernyataan
berikut:
A. ( ~ P ∨ Q ) ∧ R
D. ~ P ⇒ R
prima
C. (PQ∧ :~2Qadalah
~ R)
) ∧ ( Q ∨bilangan
R : semua bilangan prima adalah bilangan
METODE BASIC CONCEPT
Perhatikan, konsep logika,
Disjungsi bernilai salah jika p dan q keduanya bernilai salah.
Konjungsi bernilai benar jika p dan q keduanya bernilai benar.
Implikasi bernilai salah jika p benar dan q salah.
Jika (S = salah, B = benar)
Dari soal dapat disimpulkan bahwa
54
Selanjutnya dari masing-masing jawaban diperoleh:
A. ( ~ P ∨ Q ) ∧ R → bernilai salah
≡ (B ∨ B ) ∧ S ≡ (B ) ∧ S ≡ S
B. ( ~ Q∨ ~ R ) ∧ ( ~ Q ∨ P ) → bernilai salah
≡ (S ∨ B) ∧ (S ∨ S)
≡ (B ) ∧ ( S ) ≡ S
C. (P ∧ ~ Q ) ∧ ( Q∨ ~ R ) → bernilai salah
≡ ( S ∧ S ) ∧ (B ∨ B )
≡ ( S ) ∧ (B ) ≡ S
D. ~ P ⇒ R → bernilai salah
≡B⇒ S ≡ S
E. ~ R ∧ ~ ( Q ∧ R ) → bernilai benar
≡~ R ∧ ( ~ Q∨ ~ R )
≡ B ∧ (S ∨ B) ≡ B ∧ B ≡ B
Jawaban: E
2. Negasi dari pernyataan: ”Jika ulangan dibatalkan, maka semua
murid bersuka ria” adalah....
A. Ulangan dibatalkan dan semua murid tidak bersuka ria
B. Ulangan tidak dibatalkan dan ada murid bersuka ria
C. Ulangan tidak dibatalkan dan semua murid bersuka ria
D. Ulangan dibatalkan dan ada murid tidak bersuka ria
E. Ulangna tidak dibatalkan dan semua murid tidak bersuka ria
METODE BASIC CONCEPT
Ingat, ~ ( p ⇒ q ) ≡ p∧ ~ q
”Jika ulangan dibatalkan, maka semua murid bersuka ria”
negasinya adalah ”Ulangan dibatalkan dan ada murid tidak bersuka ria”
Jawaban: D
55
bersuka ria”
Jawaban: D
Senilai
p⇒q
~ q ⇒~ p
~p∨q
2
q⇒p
~ p ⇒~ q
p ⇒~ q
q ⇒~ p
q ⇒~ p
p ⇒~ q
56
3
p ⇒ q
q ⇒ p
q ⇒ p
p ⇒ q
Contoh Soal :
Soal UAN SMA
Kontraposisi dari pernyataan majemuk p ⇒ ( p∨ ~ q ) adalah.…
(p∨ ~ q) ⇒~ p
B. ( ~ p ∧ q ) ⇒~ p
C. ( p∨ ~ q ) ⇒ p
A.
D. ( ~ p ∨ q ) ⇒~ p
E.
( p∧ ~ q ) ⇒ p
Pembahasan:
Ingat, kontraposisi dari pernyataan p ⇒ q adalah ~ q ⇒~ p . Maka
kontraposisi dari p ⇒ ( p∨ ~ q ) adalah ~ ( p∨ ~ q ) ⇒~ p ≡ ( ~ p ∧ q )
Jawaban: B
C. Pernyataan Berkuantor
C. Pernyataan
Berkuantor
No Pernyataan
Cara Baca
Negasinya
1
∀( x ) .P( x )
Untuk setiap x berlakulah P( x ) ∀( x ) .P( x ) atau
Pernyataan
Cara Baca
Negasinya
∃(x) .P( x )
atau
∀( x ) .P( x )
Untuk setiapUntuk
x berlakulah
P( x ) ∀( x ) .P( xP) atau
semua x berlakulah
(x)
∃(x) .P( x )
atau
2
∃( x ) .PUntuk
Ada
x berlakulahP( xP) ( x ) atau
∃( x ) .P( x ) atau
semua
x berlakulah
(x)
∃( x ) .P( x )
No
∀(x) .P( x )
Beberapa x berlakulah P( x )
Ada x berlakulah P( x ) atau
∃( x ) .P( x ) atau
Beberapa x berlakulah P( x )
∀(x) .P( x )
Cara mudahnya:
Ingkaran dari SEMUA adalah BEBERAPA/ADA
Dan ingkaran dari BEBERAPA/ADA adalah SEMUA
57
Contoh Soal :
IngkaranContoh
dari pernyataan:
Soal:
”Semua makhluk hidup perlu makan dan minum”, adalah ...
A. Semua
hidupSMA
tidak perlu makan dan minum.
1. makhluk
Soal UAN
B.Pembahasan:
Ada makhluk hidup yang tidak perlu makan atau minum.
Ingkaran
daritidak
pernyataan:
C.Ingat:
Ada makhluk
hidup yang
perlu makan dan minum.
D. Semua makhluk tidak hidup perlu makan dan minum.
∀x, P(x)makhluk
≡ ∃x, ~hidup
P(x)makhluk
atau
Ingkaran
dari:
Semua
xmakan
berlaku
Pdan
(x) minum”,
) ”Semua
hidup
perlu
E.~ (Semua
perlu
makan
tetapi
tidak perlu
minum.
adalah
ada/beberapa
X
sehingga
tidak
berlaku
P
(x).
Jadi,
pilihan
adalah
PENYELESAIAN
CARA ...
LOGIKA
ganda A,dari:
D, dan
E jelas
salah. P (x) adalah ada/beberapa X seIngkaran
Semua
x berlaku
A.
Semua
makhluk
hidup
tidak
perlu
Sehingga
ingkaran
“Semua
makhluk
dan makan dan mi
hingga tidak berlaku P (x). Jadi,
pilihanhidup
gandaperlu
A,
D,makan
dan
E jelas
minum”
adalah
”Ada
makhluk
hidup
yang
tidak
perlu
makan
dan
salah. Ingkaran dari dan adalah atau. Pilihan yang memuat atau
minum”.
adalah E, maka jawabannya adalah E.
Jawaban:
Jawaban:
B B
D. Penarikan Kesimpulan
D. Penarikan Kesimpulan
D. • Penarikan • Kesimpulan
• Modus Ponens
Prinsip Silogisme
• Modus Tollens
Modus Ponens
• pModus
Ponens
• pPrinsip
Silogisme
• pModus
Tollens
⇒ q (B)
⇒ q (B)
⇒ q (B)
p p ⇒ q(B)(B)
(B)
∴ pq p(B)
⇒ q (B)
∴q
(B)
p
(B)
p⇒
q⇒
r q (B)(B)
q
⇒
∴p ⇒ rr (B)(B)
∴p ⇒ r (B)
p⇒
q q (B)(B)
q
∴ p (B)(B)
∴ q (B)
∴q
(B)
Contoh
Soal :
• Prinsip Silogisme
1. Soal UAN SMA
p∨q
~q
p ⇒ q (B)
...... q ⇒ r (B)
Penarikan
dari premis di atas adalah....
∴p ⇒kesimpulan
r (B)
A. p
B. ~p
C. q D. ~(p V q)
E. ~q
Contoh Soal
1. Soal UAN SMA
58
~p⇒ q
~q
∴ ~ (~ p) =
p
∴p ⇒ r
59
Menurut aturan silogisme kesimpulan yang sah dari argumentasi
di atas adalah p ⇒ q , yaitu “Jika ibu tidak pergi maka adik
tersenyum”.
Karena: p ⇒ q ≡~ p ∨ r
Maka kesimpulan dari argumentasi di atas adalah: “Ibu pergi atau
adik tersenyum”.
Jawaban: E
D. ( p Ú q) Þ p
E. (pÙ q) Þ p
( ~ p∨ ~ q ) ⇒ q
60
4. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
Diketahui tiga pernyataan berikut:
P : Jakarta ada di pulau Bali
Q : 2 adalah bilangan prima
R : semua bilangan prima adalah bilangan ganjil
Pernyataan majemuk di bawah ini yang bernilai benar adalah …
A. ( P Ú Q)Ù R
D. ~ P ⇒ R
B. ( Q Ú R)Ù ( Q Ú P) E. ~ R ∧ ~ ( Q ∧ R )
C. (P ∧ ~ Q ) ∧ ( Q ∨ ~ R )
5. Soal UAN SMA
Diberikan pernyataan-pernyataan sebagai berikut:
1. Jika penguasaan matematika rendah, maka sulit untuk
menguasai IPA.
2. IPA tidak sulit dikuasai atau IPTEK tidak berkembang.
3. Jika IPTEK tidak berkembang, maka negara akan semakin
tertinggal.
Dari ketiga pernyataan di atas dapat disimpulkan ...
A. Jika penguasaan matematika rendah, maka negara akan semakin
tertinggal.
B. Jika penguasaan matematika rendah, makaIPTEK berkembang.
C. IPTEK dan IPA berkembang.
D. IPTEK dan IPA tidak berkembang.
E. Sulit untuk memajukan negara.
6. Premis (1) : Jika ida lulus kuliah atau menikah
maka ibu memberi hadiah.
Premis (2) : Ibu tidak memberi hadiah.
Kesimpulannya adalah....
A. Ida tidak lulus kuliah dan menikah
B. Ida tidak lulus kuliah dan tidak menikah
C. Ida tidak lulus kuliah atau menikah
D. Ida tidak lulus kuliah atau tidak menikah
E. Jika Ida tidak lulus kuliah maka Ida tidak menikah
61
7. Soal UAN SMA
Diketahui premis-premis:
(1) Jika Badu rajin belajar dan patuh pada
orangtua, maka Ayah membelikan bola basket
(2) Ayah tidak membelikan bola basket
Kesimpulan yang sah adalah …
A. Badu rajin belajar dan Badu patuh pada
orangtua
B. Badu tidak rajin belajar dan Badu tidak patuh pada orang lain
C. Badu tidak rajin belajar atau Badu tidak patuh pada orangtua
D. Badu tidak rajin belajar dan Badu patuh pada orangtua
E. Badu rajin belajar atau Badu tidak patuh pada orangtua
8. Soal UAN SMA
Diketahui pernyataan:
1) Jika hari panas, maka Ani memakai topi.
2) Ani tidak memakai topi atau ia memakai payung
3) Ani tidak memakai payung
Kesimpulan yang sah adalah …
A. Hari panas
B. Hari tidak panas
C. Ani memakai topi
D. Hari panas dan Ani memakai topi
E. Hari tidak panas dan Ani memakai topi
9. Penarikan kesimpulan yang sah dari argumentasi di bawah ini
~p⇒ q
q⇒r
∴ ....
adalah .....
A. p ∧ r
B. p Ú r
C. p∧ ~ r
D. ~ p ∧ r
E. p ∨ r
62
10. Penarikan kesimpulan dari dua premis
p∨q
~q
∴ ....
adalah .....
A. p
B. p
C. q
D. ~ (p ∨ q)
E. ~ q
adalah .....
A. p
B. ~ q
C. q
D. p ∨ q
E. p∧ ~ q
63
Ingkaran dari kesimpulan yang sah pada premis-premis di atas
adalah ….
A. Jika sebuah segitiga siku – siku, maka berlaku theorema
phytagoras
B. Jika sebuah segitiga bukan siku – siku, maka berlaku theorema
phytagoras
C. Sebuah segitiga siku – siku atau tidak berlaku theorema
phitagoras
D. Sebuah segitiga siku – siku dan tidak berlaku theorema
phytagoras...
E. Sebuah segitiga siku – siku dan berlaku theorema phytagoras
14. Soal UAN
Perhatikan premis-premis berikut!
1. Jika Shafa rajin belajar maka Shafa naik kelas
2. Shafa tidak naik kelas atau Shafa mendapat hadiah
Kesimpulan dari kedua premis di atas adalah …
A. Jika Shafa tidak rajin belajar maka Shafa tidak mendapat hadiah
B. Jika Shafa rajin belajar maka Shafa tidak mendapat hadiah
C. Shafa rajin belajar atau Shafa tidak mendapat hadiah
D. Shafa tidak rajin belajar atau Shafa mendapat hadiah
E. Shafa rajin belajar atau Shafa mendapat hadiah
15. Diketahui premis-premis berikut:
1. Jika hari hujan maka udara dingin
2. Udara tidak dingin atau Linda tersenyum
Kesimpulan yang sah adalah …
A. Hari hujan atau Linda tersenyum
B. Hari tidak hujan dan Linda tersenyum
C. Hari tidak hujan atau Linda tidak tersenyum
D. Hari hujan dan Linda tersenyum
E. Hari tidak hujan atau Linda tersenyum....
64
BAB 5
EKSPONEN
A. A.
Sifat
Dasar
Eksponen
Sifat
Dasar
Eksponen
A.
Sifat
Dasar
Eksponen
Aturan ini sangat penting untuk di pahami karena akan
Aturan
sangat
penting
untuk
pahami
karena
akan
sering
digunaka
Aturan
iniini
sangat
penting
untuk
di di
pahami
karena
akan
sering
digunakan
sering
digunakan
dalam
penyelesaian
soal-soal
ekspoA. Sifat
Dasar
Eksponen
dalam
penyelesaian
soal-soal
eksponen.
Untuk
setiap
Y bilangan
rea
dalam
penyelesaian
soal-soal
eksponen.
Untuk
setiap
X, X,
Y bilangan
real
nen. Untuk setiap X, Y bilangan real dan a, b bilangan buAturan inilat,
sangat
untuk
dipahami
karena
sering
digunakan
dan
a,
baturan
bilangan
bulat,
aturan
berikut
bawah
dan
a,penting
b bilangan
bulat,
berlaku
aturan
berikut
di di
bawah
ini.ini.
berlaku
berikut
diberlaku
bawah
ini. akan
dalam penyelesaian soal-soal eksponen. Untuk setiap X, Y bilangan real
dan a, b bilangan bulat, berlaku aturan berikut di bawah ini.
X ab.X=b X=(aX+b)(a+ b)
1. 1. X a .X
a
( a−b )
Xa X
2. 2. b =b X=( aX−b )
XX
b
a ba
( a.b()a.b )
3. 3. X( X )= X= X
( )
a
a ( )
b a
4. 4. b X a X= X=( bX) b
−a
11
5. 5.
a =a X=−Xa
X
X
( XY
) )= X= X.Y .Y
6. 6.
( XY
a a
a aa a
X 0 1, x ≠ 0
=
7. 7.
X 0=
1, x ≠ 0
x
= 0,
8. 8.
0 x 0= 0,
x >x 0> 0
Cara Praktis
65
Contoh Soal :
( −2a) (2a)
3
1. Jika a ≠ 0 , maka
2
3
= ….
(16a4 ) 3
( −2a) (2a)
3
2
3
=
1
(16a4 ) 3
( −2 ) ( a) (2 ) 3 ( a)
3
2
3
=
1
1
(16 ) 3 ( a4 ) 3
−
−
2
−23.a3 .2 3 .a
4
2
3
2 3 .a 3
2 4
3− 2 − 4
23.2 3 a3 .a 3
3− −
=
− 4 . 4 =
− 2 3 3 a 3 3 =
−2a
23
a3
Jawaban: B
23 2 1
1
= = =
63 6 3 27
Jawaban: A
66
Soal Standar UM-UGM
5
−
1
2
4
3. Jika 81p = 3 2 3 ( 2 )
3 maka p sama dengan....
2 2
A. 0
1
9
B.
C.
1
3 3
1
3
E. 1
⇒ (3
D.
4 p
⇒ ( 34 )
1
1
5
2 2 1 −4
3.
2
3
2
3
=
(
)
1
21.2 2
1
1
2
−3 − 5
2
2
3.
2
3
2
2
=
(
)(
)
3 4
1
⇒ (3
4 p
3
5
−
−
1 2
3. 2.32 .2.2 2 .3 4
=
3
−
14 − 45 12
⇒ 34p =
3.3 .3 . 2 .2.2 2
1.1
⇒ 34p =
⇒ 4p = 0 ⇒ p = 0
Jawaban: A
67
B. Persamaan Eksponen
Persamaan eksponen adalah persamaan di mana eksponen dan
pokoknya memuat
variabel. Perhatikan beberapa benB. bilangan
Persamaan
Eksponen
4. X f(x) = X g(x)
f(x) = g(x)
x=1
x = 0, jika f(x) dan g(x) memuat suku
konstan positif
x = -1, jika f(-1) dan g(-1) bersama–
sama genap atau bersama–sama
ganjil
5. c2f(x) ± c f(x) ± d =
0
Cara Praktis
a (=
=
px ) + b ( px ) + c 0 penyelesaian
x1 + x 2
2
px + q
rx + s
a
=
b=
penyelesaian x
ap
br
log
bs
aq
1
ar
bs n
rx + s
=
apx + q b=
penyelesaian x b log q
a
p
68
log
c
a
Cara Praktis
Prinsip
utama
dalam
penyelesaian
soal
eksponen
adalah:
Prinsip
utama
dalam
penyelesaian
soal
eksponen
adalah:
i. i. Sederhanakan
fungsi
eksponen
Sederhanakan
fungsi
eksponen
ii. ii.
Samakan
bilangan
pokok
atau
bilangan
pangkat
kedua
Samakan
bilangan
pokok
atau
bilangan
pangkat
kedua
ruas
ruas
iii. iii.
Selesaikan
persamaan
Selesaikan
persamaan
Contoh Soal :
Soal
Ujian
Nasional
Soal
Ujian
Nasional
2
2x +3
327 Ujian
+3 Nasional
Penyelesaian
32x 3+2x5x2−+35x=−Soal
Penyelesaian persamaan
persamaan
= 272xadalah
adalah
2
2x +5x −3
2x +3
x
dan
x2 .
1. Penyelesaian
persamaan
3
=
27
adalah
1
x1 xdandan
x 2 .x .
1
2
Nilai x1 . x 2 = ....
A.
Nilai
-6 x1 .x Bx.2. =
-3.... C. 1
Nilai
1 x 2 = ....
D. 3
E. 6
A. A.
-6 -6 BASIC
B.
-3 -3 C.
1 1
D.
3 3
E .E .
METODE
CONCEPT
B.
C.
D.
6
Langkah
pertama, sederhanakan eksponen, jadikan kedua ruas
6
agar mempunyai bilangan pokok yang sama.
2
2
32x +5x−3 =
272x+3 ⇒ 32x +5x−3 =
33(2x+3)
Karena
bilangan
pokoknya
sudah sama, maka selanjutnya saMETODE
BASIC
CONCEPT
METODE
BASIC
CONCEPT
makan bilangan pangkatnya. Kemudian selesaikan persamaanLangkah
pertama,
sederhanakan
eksponen,
nya.
Langkah
pertama,
sederhanakan
eksponen,
2agar mempunyai bilangan
jadikan
kedua
ruas
3( 2xkedua
+3 )
2x2jadikan
+5x −3
⇒ruas
2x + agar
5x −=
3 mempunyai
3 ( 2x + 3 )
bilangan
3
=3
pokok
yang
sama.
pokok
yang
sama.
2
⇒ 2x + 5x − 3 = 6x + 9
2
3)
2x +3
+5x2−3 x − 312
( 2x +3=
−327
+3 ⇒
−33
32x 3+2x5x2−+35x=
32x2x
=
272x⇒
⇒
32x +−5x=
=
3 (2x0+3)
c −12
x1 .x 2 =
∴ pokoknya
=
=
−6sama, maka
Karena
bilangan
sudah
Karena
bilangan
pokoknya
a
2 sudah sama, maka
selanjutnya samakan bilangan
pangkatnya.
selanjutnya samakan bilangan pangkatnya.
Jawaban: A
Kemudian
selesaikan
persamaannya.
Kemudian
selesaikan
persamaannya.
2
) 2x 2 +25x −=
32x 3+2x5x2−+35x=−33=3(2x3+3(32x) +3⇒
+ 3+) 3 )
⇒ 2x + 5x3−=
33 ( 2x
3 ( 2x
2
69
Soal Ujian Nasional
2. Diketahui 2x + 2− x =
5 . Nilai dari 22x + 2−2x =
...
A. 23
B. 24
C. 25
D. 26
E. 27
METODE BASIC CONCEPT
2
Ingat, bahwa a2 + b2 = ( a + b ) − 2ab
22x + 2−2x =( 2x ) + ( 2− x ) =(2x +2− x ) − 2.2x .2− x
2
=
(2x +2− x ) − 2.2x−x =( 5) − 2.20
2
= 52 − 2 = 25 − 2 = 23
Jawaban: A
Soal Ujian Nasional
3. Akar-akar persamaan 2.34X − 20.32X + 18 =
0 adalah x1 dan x 2
nilai dari x1 + x 2 = …
A. 0
B. 1
C. 1
D. 3
E. 4
2. (32x )
20.32x + 18 =
0
Untuk y = 9,9 = 3
x=0
x =1
70
METODE SUPER TRIK
=
Ingat : a (=
px ) + b ( px ) + c 0 penyelesaian
x1 + x 2
2
2. ( 32x )
log
c
a
18
2
3
⇒ 2 ( x1 + x 2 ) =
log9
3
⇒ 2 ( x1 + x 2 ) =
log32
⇒ 2 ( x1 + x 2 ) =2 ⇒ x1 + x 2 =1
Jawaban: B
C. Fungsi Eksponen
Bentuk Dasar: f : ax atau f(x) = ax
0<a<1
a>1
x
Suatu
Syarat:
a >fungsi
0 dan a yang
≠ 1 ditentukan oleh f(x) = a dengan a
> 0, a ≠ 1
71
D. Pertidaksamaan
Eksponen
D. Pertidaksamaan
Pertidaksamaan
Eksponen
D.
Eksponen
D. Pertidaksamaan
Eksponen
Aturan penyelesaian
pertidaksamaan
eksponen adalah
sebagai
beriAturan penyelesaian
penyelesaian
pertidaksamaan
eksponen
adalah
sebagai berikut.
berikut.
Aturan
pertidaksamaan
eksponen
adalah
sebagai
Aturan
kut. penyelesaian pertidaksamaan eksponen adalah sebagai berikut.
f(x)
g(x)
> aag(x)
aaf(x) >
Jika aa >> 11 ⇒
⇒ f(x)
f(x) >> g(x)
g(x)
Jika
Contoh Soal :
C
a
Soal Ujian Na A
1
1. Himpunan penyelesaian dari
2
A. {x < −2 atau x > 5}
B. {x < −2 atau x > 3}
C. {x < −3 atau x > 2}
8+2x −x2
1
>
2
B sional
x +2
adalah …
{−3
< x < 5}
Soal Ujian
Ujian Nasional
Nasional
Soal
8+2x −x2
x +2
1 8+2x−x2 11 x+2
1
> adalah
Himpunan
penyelesaian
dari
adalah …
…
METODE
BASIC
CONCEPT
>
Himpunan penyelesaian
dari 2
2
8+2x −x2
x +2
2
2
1
1
>
Perhatikan soal:
x
<
−
2
atau
x
>
5
D. {{−
−22 <
< xx <
< 33}}
A.
{
}
x > 5} 2
A. {x < −2 2atau
D.
1
Karena bilangan pokoknya = < 1, maka penyelesaian
B.
x
<
−
2
atau
x
>
3
E. {{−
−33 <
< xx <
< 55}}
{
B. {x < −2 atau x > 3}2}
E.
pertidaksamaan pada soal di atas adalah:
8+2x −x2
x +2
1
1
> ⇒ 8 + 2x − x 2 < x + 2
2
2
2
2) > 0
⇒ x − x − 6 > 0 ⇒ ( x − 3 )( x +72
+++
-----2
Hp=
{x < −2
+++
0
3
atau x > 3}
Jawaban: B
Soal Ujian Nasional
1
B. x > 3
D. x > − 1
METODE BASIC CONCEPT
Diketahui 32x+1 + 8.3x − 3 > 0 .
Akan dicari semua nilai x yang memenuhi pertidaksamaan tersebut.
32x+1 + 8.3x − 3 > 0 ⇒ 31. ( 3x ) + 8.3x − 3 > 0
2
73
Uji Skill Rumus Praktis
1. Soal UAN SMA
Nilai dari
7x
−3
2 6
5
4
x − 6y
y5
−1
x −2
(
)
(1+ 2 2 ) 9 3
(1+ 2 2 )18 3
(
)
(1+ 2 2 ) 27
A. 1+ 2 2 9 2
D. 1+ 2 2 27 2
B.
E.
C.
1
64 3x
>
adalah …
82x 218x-36
D. x < -17
E. x < -18
x −1 + y −1 2
Jika x > 0 dan y > 0 maka
=…
xy
A. x + y
C.
B. xy x + y
D.
xy
x+y
x+y
xy
74
E.
x+ y
5. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
−
Jika a ≠ 0 , maka
( −2a) (2a) 3
1
4 3
(16a )
= ….
A. -4
)(
B. -2
C. 0
D. 2
)(
…
10 + 2 3 =
E. 4
( x −3)
0,09 2
Nilai x yang memenuhi persamaan
0,33x+1
A. -2
B. -1
C. 0
D. 1
adalah....
E. 2
1
27
B.
1
16
C.
1
9
D.
1
8
E.
1
3
C. 0
D. 1
75
E. 2
11. UM-UGM MADAS
24x+7y−7 = 4 x+3y
Jika x dan y memenuhi sistem persamaan x−y
, maka
= 32x−7
27
y – x =....
A. -2
B. -1
C. 0
D. 1
E. 2
x2 +1
=
( x2 + 1)
x2 + x + 4
adalah....
A. x = 0 dan x = 3
D. x = -1 dan x = -3
B. x = -3 dan x = 3
E. x = 0 dan x = -3
C. x = -1 dan x = 3
13. UM-UGM MADAS
Bentuk sederhana dari 7 + 48 adalah....
A. 3 + 2 2
C. 3 + 2
B. 3 + 2 2
D. 2 + 3
14. Soal UAN SMA
Keliling segitiga ABC pada gambar adalah 8 cm.
Panjang sisi AB = ...
A. 4 2 cm
D. 8 - 2 2 cm
B.
C.
( 4 - 2 ) cm
( 4 - 2 2 ) cm
E.
(
)
(8 - 4 2 ) cm
2+ 3
E.
C
a
C. -1
D. 3
76
E. 4
BAB 6
LOGARITMA
a
a
c
Jika
=
logb ac,=
a disebut bilangan pokok;
syarat:
>maka
0 danba ≠a1
b
disebut
bilangan
yang
dilogaritmakan
a
disebut
bilangan
pokok;
syarat: a > 0(numerator);
dan a ≠ 1 syarat b > 0
≠
PENTING:
syarat
a
>
0
,
a
1
serta
b
>
0
menjadisyarat
syaratbyang
b disebut bilangan yang dilogaritmakanselalu
(numerator);
>0
harus
dipenuhi
dalam
menyelesaikan
soal
pertidaksamaan
PENTING: syarat a > 0 , a ≠ 1 serta b > 0 selalu menjadi syarat yang
A. Sifat Logaritma
A. Sifat
Logaritma
Berikut
ini merupakan
beberapa sifat logaritma yang sering digunakan
dalam
menyelesaikan
soal-soal
logaritma.
Berikut
ini merupakan
beberapa
sifat logaritma yang sering digunakan
dalam menyelesaikan soal-soal logaritma.
1.
a
a
log ac =
c ⇒ a loga =
1 6. a
n
log b
=b
2. log x = n log x 7.
=
log1 a=
loga0 0
n
a
3. a log x + a log y =
log xy
8. a log x = a log xn
a
log x
1
x
y
a
log x a= x
4. =
9. a log x − a log y =
log
log y
log y
y
1
(a sembarang)
10. a log = − a log x
x
n
1
5. x log y = a log y
11. a log b . b log c. c log d = a log d
n
77
Rumus Praktis
Cara Praktis
Bentuk Berulang dan Pecahan Berulang
Bentuk Berulang dan Pecahan Berulang
a
2
a0,aaaa ... ⇒ Contoh: =
20,2222 ...
=
=
0,aaaa
...
⇒
Contoh:
0,2222 ...
9
9 =
9
9
ab
31
=ab0,abababab ... ⇒ Contoh :
=310,313131 ...
:
= 0,313131 ...
99 = 0,abababab ... ⇒ Contoh99
99
99
abc
351
abc
= 0,abcabcabc ... ⇒ Contoh: 351
= 0,351351 ...
999 = 0,abcabcabc ... ⇒ Contoh:99 = 0,351351 ...
999
999
Contoh Soal :
Soal Standar SNMPTN
Soal Standar SNMPTN
1. Jika logx = b , maka log100 = ...
Soal Standar SNMPTN
1
2
1
2
2
= b , makaC.10x
=D....
A.Jika
10 logx
log100
E.
10 B.
10x
Jika
log100
=
...
b + 1 logx =bb+,1maka
b
b
10b
10
10x
METODE
1 BASIC CONCEPT
2
1
2
2
A.
C. 1
D.
E.
1 10 logxB.
2
2
2
Diketahui:
=
b
A.
B.
C.
D.
E.
b+1
b+1
b
b
10b
b+1
b+1
b
b
10b
2
2
log100
2
10x
log100
=
=
= =
78
Soal Standar SNMPTN
a
E. 5
1
. Maka,
9
log729 ⇒ 9 log729 =
9−1
log93 =
3
= −3
−1
Jawaban: C
Soal UM-UGM
1
k
1
2 m
1
2 n
B. -4
C. 8
D. -8
E. 1
1
1
−1
−1
−1
79
B. Penyelesaian Persamaan Logaritma
B. Penyelesaian Persamaan Logaritma
Teknik umum penyelesaian logaritma adalah sebagai berikut:
Bentuk Pertama
a
log f(x) = k penyelesaian ⇒ f(x) =
ak
Teknik umum penyelesaian logaritma adalah sebagai berikut:
dengan f(x) > 0
Bentuk Pertama
a
log f(x) = k penyelesaian ⇒ f(x) =
ak
Bentuk Kedua
dengan
f(x) > 0
Penyelesaian:
123
Penyelesaian:
123
Cara Praktis
a plog2 x=
+ b log x + c 0 penyelesaian
=
⇒ x1 .x 2 p
b
a
80
Contoh Soal :
1. Persamaan log2x – 3 log x + 2 = 0 mempunyai akar-akar x1 dan
x2 maka nilai dari x1 . x2 = …
METODE BASIC CONCEPT
log2x – 3 log x + 2 = 0 ⇒ (log x – 2)(log – 1) = 0
b
a
3
− −
x1 . x2 = 10 1 =103 = 1000
Soal Ujian Nasional
1
adalah....
8
A. 3 atau 1
C. 3 atau 2
E. 3 atau 6
B. 3 atau 3/2
D. 3 atau 5/2
METODE BASIC CONCEPT
1
4
2
log2 ( 4x − 4 ) −2 log ( 4x − 4 ) = 2log =2 log 2−3
8
⇒
{2 log(4x −4 )}
4.2 log ( 4x - 4 ) = -3
Dimisalkan 2 log ( 4x − 4 ) = p , dapat diperoleh:
p2 − 4p + 3 = 0
⇒ (p−1) (p−3) = 0
p = 1 atau p = 3
p = 1 ⇒ 2log ( 4x − 4 ) = 1
4x − 4 = 2 ⇒ x =
p = 3 ⇒ 2log ( 4x − 4 ) = 3
3
2
4x − 4 = 23 = 8 ⇒ 4x = 12 ⇒ x = 3
Jawaban: B
81
Soal Standar SNMPTN
3. Jika 4 log 4log x − 4log 4log 4log16 =
2 maka....
A. 2 log x = 8
B. log x = 4
2
C.
D.
E.
log x = 8
16
logx = 8
log x = 16
Soal UM-UGM
4. Jika x memenuhi 2 log 3log ( x + 2 ) =
1 dan y memenuhi
(
a
log ( 3y − 1 ) )( 2 loga) =
3 , maka nilai x + y adalah….
A. 16 B. 13 C. 10
METODE BASIC CONCEPT
D. 9
log 3log ( x + 2 ) =
1
2
⇒ 2log 3log ( x + 2 ) =
log2
3
⇒ log ( x + 2 ) =
2
3
⇒ 3log ( x + 2 ) =
log32
⇒ x + 2 = 32 ⇒ x + 2 = 9 ⇒ x = 7
2
Jadi, x + y = 7 + 3 = 10
E. 4
log ( 3y − 1 ) )( 2 loga) =
3
⇒ ( 2 loga) ( a log ( 3y − 1 ) ) =
3
⇒ 2log ( 3y − 1 ) =
3
2
⇒ 2log ( 3y − 1 ) =
log23
⇒ 3y − 1 = 23 ⇒ y = 3
Jawaban: C
82
C. Pertidaksamaan Logaritma
Langkah pertama adalah samakan bilangan pokok, selanjutnya selesaikan berdasarkan
aturan di bawah ini!
Jika 0 < a < 1
1. f(x) ≤ g(x)
C. Pertidaksamaan Logaritma
2. f (x) > 0
Langkah
log f(x) ≥pertama
log g(x) adalah samakan
saikan berdasarkan aturan di bawah ini!
a
Jika a > 1
Jika 0 < a < 1
a
123
selanjutnya selePenyelesaian:
123
Penyelesaian:
1. f(x) ≥ g(x)
2. f
(x) >≤0 g(x)
1. f(x)
3. g(x)
2. f (x)>>00
3. g(x) > 0
Penyelesaian:
123
Penyelesaian:
1. f(x) ≥ g(x)
2. f (x) > 0
3. g(x) > 0
123
Contoh Soal :
Soal Ujian Nasonal
1. Batas-batas nilai x yang memenuhi log ( x − 1 ) < log ( x − 1 )
adalah....
2
A. x < 2
C. x < 1 atau x > 2
B. x > 1
D. 0 < x < 2
METODE BASIC CONCEPT
2
log ( x − 1 ) < log ( x − 1 )
E. 1 < x < 2
Syarat 1:
( x − 1)2 > 0 (harus selalu dipenuhi karena hasil kuadrat selalu
positif)
Syarat 2: ( x − 1 ) > 0 ⇒ x > 1
83
Syarat 3:
2
log ( x − 1 ) < log ( x − 1 )
⇒ log ( x − 1 ) < 0
⇒ log ( x − 1 ) < log 1
⇒ ( x − 1) < 1
⇒x <2
Penyelesaiannya adalah yang menenuhi syarat 1,2 dan 3, yaitu:
{1 < x < 2}.
METODE LOGIKA
Tipe soal seperti ini dapat kita tentukan jawabannya hanya dengan mempertimbangkan
syarat-syarat logaritma. Misalnya log x,
2
maka nilai x harus positif (x > 0). Untuk log ( x − 1 ) < log ( x − 1 ) ,
kita cermati pilihan gandanya, ambil sembarang angka dari interval
masing-masing pilihan ganda. Subtitusikan ke soal, jika ternyata
tidak memenuhi maka jawaban tersebut salah. Coba perhatikan!
A. x < 2 ⇒ Ambil x = 1 (karena 1 < 2). Subtitusikan ke persamaan
log ( x − 1 ) ⇒ log (1 − 1 ) ⇒ log 0 (Salah, log 0 tidak boleh)
84
Jawaban: E
Soal UM-UGM
2xlog 4x 1
2. Nilai x yang memenuhi log 2x < adalah....
x
2
1
A. x < -100
C. 0 < x <
E. 2 < x < 10
100
1
1
<x<
B. x < -10
D.
100
10
METODE BASIC CONCEPT
2xlog 4x 1
xlog 4x
1
1
< ⇒ log 2x <
⇒ xlog 4x−log 2x <
log 2x
2
2.2
4
x
x
4x
log
1
⇒ x 2x < ⇒ xlog 2 < 2−2
4
⇒ log xlog 2 < log2−2 ⇒ log2.log x < −2.log2
1
⇒ log x < −2 ⇒ x <
100
Syarat domain untuk logaritma, yaitu x > 0
1
Jadi, HP: 0 < x <
100
Jawaban: C
D. Fungsi Logaritma
Bentuk dasar:
y = a log x , merupakan invers dari y = ax
4. Fungsi Logaritma
Y
a>1
( 1,0 )
85
O
0< a<1
Sifat-sifat fungsi logaritma y = a log x
kurvanya di sebelah kanan sumbu y
memotong sumbu kartesian di titik (1,0)
garis asimptot x = 0 (sumbu y)
monoton naik untuk a >0, monoton turun untuk
0<a<1
mempunyai fungsi invers
C.
1
2
D.
−3
2
E.
−5
2
D. 0,778
E. 0,784
86
4. Soal UAN SMA
Nilai x yang memenuhi persamaan
2
log2 log ( 2x+1 + 3 ) =1 +2 log x adalah …
2
3
D. -1 atau 3
A. 2 log3
B. 3 log2
C. log
E. 8 atau
1
2
D. -8 < x < 6
E. 6 < x < 8
E.
5 < x < 6}
A. −55a log x
D.
B. −45a log x
E. 55a log x
C.
1
log x
55
87
8. Soal Matematika
Dasar SPMB/SNMPTN
1
x
Jika b + 1 dan =
log10 ulog ( 5u − 40 ) , maka nilai u adalah....
A. 25
B. 26
C. 27
D. 28
E. 30
C. 1
D.
1,99
E. -98
( x2 −6x+14 )=
( 4x2 −4x+1)log x2 − 6x + 9 dipenuhi
log ( x − 3 )
(
)
oleh x =....
A. 6
B. 3 atau 5
C. 3
D. 5
E. 6
a+b
a+2
C. a b + 1
( )
B.
a+2
b +1
D.
a+1
b+2
88
a+2
E. b a + 1
( )
BAB 7
LINGKARAN
A. Persamaan Lingkaran
PENTING. Kunci pengerjaan soal yang berkaitan dengan persamaan lingkaran adalah
pada mencari PUSAT dan JARI-JARI lingkaran.
Y
Persamaan lingkaran
dengan pusat (0,0) dan jari – jari = R.
x2 + y2 =
R2
R
O ( 0,0 )
Persamaan lingkaran
dengan pusat (a,b) dan jari–jari = R.
R2
( x − a)2 + ( y − b )2 =
Y
R
P ( a,b )
O ( 0,0 )
x + y + 2ax + 2by + c =
0
Syarat:
Koefisien x2 dan y2 harus sama dan tidak sama dengan nol.
Pusat: P(−a, −b)
89
X
Rumus Praktis
Cara Praktis
Trik mempermudah menghafal:
Pusat:
koefisienmenghafal:
x dan y dengan tanda berlawanan)
Trik (separo
mempermudah
Pusat: R(separo
koefisien
x dan
= pusat
kuadrat
− c y dengan tanda berlawanan)
Jari-jari:
Contoh:
Jari-jari: R = pusat kuadrat − c
Contoh:
Maka, x 2 + y2 − 2x + 4y − 11 =
0
2
2
Mempunyai
Maka, x + y − 2x + 4y − 11 =
0
Pusat:
P(1,-2)
Mempunyai
JariPusat:
− jari=
pusat kuadrat − c
(R )
P(1,-2)
Jari − jari=
(=R ) 12 +pusat
22 − ( kuadrat
−11 )= −1c+ 4 + 11
2
2
= ==
16 1 4+ 2 − ( −11 )=
1 + 4 + 11
=
16 4
Contoh Soal :
Soal Ujian Nasional
Soal Ujian Nasional
1. Lingkaran x + y + 2px + 6y + 4 =
0 mempunyai jari-jari 3 dan
Soal
Ujian
Nasional
menyinggung
sumbu
X.
Pusat
lingkaran
tersebut
adalah.…
2
2
mempunyai
jariLingkaran
x
+
y
+
2px
+
6y
+
4
=
0
A. (-2, 3) B. (-2, -3) C. (2, 3) D. (3, -2) E. (-3,
2)
jariLingkaran
3 dan menyinggung
Pusat lingkaran
jarix 2 + y2 + 2px +sumbu
6y + 4 =
0X.mempunyai
METODE
BASIC
CONCEPT
tersebut
adalah.…
jari 3 dan menyinggung sumbu X. Pusat lingkaran
tersebutpersamaan
adalah.…
Diketahui
lingkaran x 2 + y2 + 2px + 6y + 4 =
0 denA. (-2, 3) B. (-2, -3) C. (2, -3) D. (3, -2)
gan r = 3.
E. A.
(-3,(-2,
2) 3) B. (-2, -3) C. (2, -3) D. (3, -2)
Pusat:
(separo koefisien x dan y dengan tanda berlawanan)
E. (-3, 2)
p2 + 32 − 4 ⇒ 3=
p2 + 9 − 4
⇒ 32 =
p2 + 5 ⇒ p2 =4 ⇒ p =±2
Jawaban: B
B. 10 5 − 15
D. 8 5 − 10
METODE BASIC CONCEPT
x 2 + y2 − 2x + 6y + 15 =0 ⇒ Pusat (1, −3 )
Persamaan lingkaran dengan pusat (1, −3 ) dan jari-jari 5 adalah
( x − 1) + ( y + 3)
2
=
25
24 − 3= 10 6 − 15
91
Jawaban: A
B. Persamaan Garis Singgung pada
Lingkaran
Ada beberapa cara untuk menentukannya:
Persamaan garis singgung di titik P(x1, y1)
Y
( x1 ,y1 )
R
P ( a,b )
O ( 0,0 )
garis singung
Jari-jari ⊥ garis singgung (garis g), artinya mjari-jari.mg = -1, dan berlaku
y −b
mg = 1
x1 − a
Melalui sebuah TITIK pada lingkaran
Persamaan garis singgung di titik (x1, y1), pada
a. Lingkaran x 2 + y2 =
R2
Rumus:
b. Lingkaran
Rumus:
x1 .x + y1 .y = R2
R2
( x − a)2 + ( y − b )2 =
R2
( x − a ) ( x1 − a ) + ( y − b ) ( y1 − b ) =
c. Lingkaran x2 + y2 + Ax + By + c = 0
Rumus:
x1 .x + y1 .y +
1
1
A(x1 + x) + B(y1 + y) + C =
0
2
2
92
b. Lingkaran: (x – a)2 + (y – b)2 = R2 (pusat P(a,b) dan
jari–jari R)
y − b= m ( x − a) ± R 1 + m2
Rumus:
Rumus: y =mx ± R 1 + m2
Garis singing melalui sebuah TITIK di LUAR lingkaran
b. Lingkaran: (x – a)2 + (y – b)2 = R2 (pusatPersamaan
P(a,b) dan jari–jari
R)
umum
garis
singgung
melalui
y − b= m ( x − a) ± R 1 + m2 titik (x ,y ) di luar lingRumus:
1 1
karan adalah
Garis singing melalui sebuah TITIK di LUAR lingkaran
− y 1 ) = m(x
Persamaan(yumum
garis− xsinggung
1)
..…(x
(*),y ) di luar lingkaran
melalui titik
1 1
adalah
Selanjutnya, inti masalahnya adalah mencari nilai gradien
(y − y 1 ) = m(x − x1 ) ..… (*)
(m)
persamaan (*) di atas. Langkah menentukan gradien (m)
Selanjutnya,
inti masalahnya adalah mencari nilai gradien (m)
adalah:
persamaan (*) di atas. Langkah menentukan gradien (m) adalah:
1. Subtitusikan (y − y 1 ) = m(x − x1 ) ke persamaan ling1. Subtitusikan
persamaan
lingkaran
sehingga
(y sehingga
− y 1 ) = m(x
− x1 ) ke sebuah
karan
diperoleh
persamaan
kuadrat.
diperoleh
sebuah
persamaan
kuadrat.
2. Nilai m akan diperoleh dengan mengambil nilai D = 0
2. Nilai m akan diperoleh dengan mengambil nilai D = 0
Cara Praktis
Mencari garis singing melalui sebuah TITIK di LUAR
lingkaran menggunakan persamaan GARIS POLAR.
Cara pengerjaan:
• Tentukan persamaan garis polar
• Tentukan titik potong garis polar dengan lingkaran
• Tentukan persamaan garis singgung melalui titik
potong di atas
93
Persamaan lingkaran: x 2 + y2 =
R2
Persamaan GARIS POLAR: x1 .x + y1 .y = R2
2
Persamaan lingkaran: x 2 + y2 =
2 R
2
Persamaan lingkaran: ( x − a) + ( y − b ) =
R2
2
Persamaan
PersamaanGARIS
GARISPOLAR:
POLAR: x1 .x + y1 .y = R
2 2
Persamaan lingkaran:
R
( x − a) ( x(1x−−a)a+) ( y+−( yb )−( yb1)− b=
)R=
2
Persamaan
GARIS POLAR: ( x − a) ( x1 − a) + ( y − b ) ( y1 − b ) =
R2
Rumus Bantuan
Rumus Bantuan
ax1 + by1 + c
Jari − jari (R) =
2
2
ax1 +aby+1b+ c
Jari − jari (R) =
a2 + b2
Contoh Soal :
Soal Ujian Nasional
1. Garis singgung lingkaran x2 + y2 = 25 di titik (-3,4) menyinggung
lingkaran dengan pusat (10, 5) dan jari-jari r. Nilai r = ….
A.
3 B.
5 C.
7 D.
9 E.
11
94
METODE BASIC CONCEPT
Persamaan garis singgung lingkaran x2 + y2 = 25 pada titik (-3
METODE BASIC CONCEPT
adalah xx1 + yy1= r2 ⇒ −23x +2 4y= 25 ⇒ −3x + 4y − 25= 0 .
Persamaan garis singgung
lingkaran x + y = 25 pada titik (-3,4)
adalah xx1 + yy1= r2 ⇒ −3x + 4y= 25 ⇒ −3x + 4y − 25= 0 .
Jari-jari = jarak pusat ke garis singgung
Soal+ Ujian
−3(10)
4(5) − Nasional
25 −35
ax1 + by1 + c
=
= = 7
Jari − jari (R) =
2
2
2
2
2
2
5
2. Persamaan garis singgung lingkaran
−4 =
0
−3)+ 4y
+ (4)
a + b x + y − (2x
yang tegak lurus garis 5x – 12y + 15 = 0 adalah....
Jawaban:
A. 12x + 5y – 41= 0 dan 12x + 5y + 37 = 0
B. 12x + 5y + 41= 0 dan 12x + 5y - 37 = 0
C. 5x + 12y + 41= 0 dan 5x + 12y + 37 = 0
D. 5x + 12y – 41= 0 dan 5x + 12y – 37 = 0
E. 12x - 5y – 41= 0 dan 12x - 5y + 37 = 0
METODE BASIC CONCEPT
5x – 12y + 15 = 0 ⇒ m1 =
95
Persamaan garis singgung dengan pusat (1,-2) dan r = 3 adalah
y = −x 2
y − b= m ( x − a) ± R 1 + m2
⇒ y=
+2
12
12
( x − 1) ± 3 1 + −
5
5
⇒ y=
+2
169
12
( x − 1) ± 3
5
25
13
12
( x − 1) ± 3.
5
5
⇒ 5y + 10
= −12 ( x − 1) ± 3.13
⇒ y=
+2
⇒ 5y + 10 + 12x − 12 ± 39 =
0
⇒ 5y + 12x − 2 ± 39 =
0
5y + 12x − 2 + 39 =⇒
0 5y + 12x + 37 =
0
5y + 12x − 2 − 39 =⇒
0 5y + 12x − 41 =
0
Soal Ujian Nasional
3. Salah satu persamaan garis singgung dari titik (0,4) pada lingkaran x 2 + y2
=
4 adalah....
A. y = x + 4
C. y = − x + 4
B. y = 2x + 4
E. y = −x 2
D. y =
−x 3 + 4
y mx + 4
maka =
96
....(1)
mx + R m2 + 1
Dengan m adalah gradien dari: y =
(1) = (2), maka berlaku
....(2)
mx + 4 = mx + R m2 + 1
⇒ 4 = 2 m2 + 1 ⇒ 2 = m2 + 1
⇒ 4 = m2 + 1 ⇒ m = ± 3
± 3x + 4
Jadi, persamaan garis singgungnya y =
Atau, dapat ditulis persamaan garis singungnya adalah
3x + y =
4 dan − 3x + y =
4.
CARA PRAKTIS
• Tentukan persamaan garis polar
Persamaan garis polar dari titik di luar lingkaran (0,4) pada
lingkaran x 2 + y2 =
4 adalah 0.x + 4.y = 4 ⇒ y = 1
• Tentukan titik potong garis polar dengan lingkaran
Untuk y = 1,
maka x 2 + y2 = 4 ⇒ x 2 + 12 = 4 ⇒ x 2 = 3 ⇒ x = ± 3
Jadi, titik potongnya
( 3,1) → 3x + y =4
Persamaan garis singgung melalui ( − 3,1 ) → − 3x + y =4
Persamaan garis singgung melalui
Jawaban: D
97
Uji Skill Rumus Praktis
1. Soal UAN SMA
Persamaan garis singgung pada lingkaran x2 + y2 - 2x - 6y - 7 = 0.
di titik yang berabsis 5 adalah.…
A. 4x – y – 18 = 0
D. 4x + y – 4 = 0
B. 4x – y + 4 = 0
E. 4x + y - 15 = 0
C. 4x – y + 10 = 0
2. Soal UAN SMA
Salah satu persamaan garis singgung dari titik (0,4) pada lingkaran
x2 + y2 =
4 adalah....
A. y = x+4
−x 3 + 4
D. y =
B. y = 2x+4
E. y = −x 2
C. y = -x+4
3. Soal Matematika IPA SPMB/SNMPTN
Persamaan garis yang sejajar dengan garis x – 2y = 10 dan membagi
0 dan
Lingkaran L1 : x 2 + y2 − 10x + 2y + 17 =
L2 : x 2 + y2 + 8x − 22y − 7 =
0 , maka kedua lingkaran tersebut....
A. tidak berpotongan
B. bersinggungan dalam
98
C. bersinggungan luar
D. berpotongan di dua titik
E. mempunyai jari-jari yang sama
5. Soal Matematika IPA SPMB/SNMPTN
Diketahui suatu lingkaran dengan titik pusat berada pada kurva
y = x dan melalui titik asal O(0,0). Jika absis titik pusat lingkaran
ter-sebut adalah a, maka persamaan garis sing-gung lingkaran yang
melalui O adalah....
A. y = − x
D. y = −2x 2
B. y = −x a
C. y = −ax
E. y = −2ax
x 2 + y2 + 6x − 4y + 11 =
0 dan melalui titik (0,6) adalah....
0
A. x 2 + y2 + 6x + 4y − 60 =
0
B. x 2 + y2 − 6x + 4y − 50 =
0
C. x 2 + y2 + 6x − 4y − 12 =
0
D. x 2 + y2 − 6x − 4y − 12 =
0
E. x 2 + y2 − 27x − 8y + 12 =
0,
7. Jika titik (a,1) terletak pada lingkaran x 2 + y2 + 4x − 6y − 27 =
maka nilai a adalah ....
A. -8 atau 4
D. 1 atau 6
B. -6 atau 5
E. 4 atau 5
C. -4 atau 8
8. Persamaan lingkaran dengan ujung diameter A(2,4) dan B(−4,2)
adalah.....
10
A. (x − 3)2 + (y − 1)2 =
10
B. (x + 1)2 + (y + 3)2 =
99
10
C. (x − 1)2 + (y + 31)2 =
10
D. (x − 1)2 + (y − 3)2 =
10
E. (x + 1)2 + (y − 3)2 =
0
9. Jari – jari dan titik pusat lingkaran x 2 + y2 − 4x + 10y + 13 =
adalah.....
A. 2 dan (2, -5)
D. 4 dan (-2, 5)
B. 2 dan (-2, 5)
E. 4 dan (2, -5)
C. 2 dan (-2, -5)
10. Soal UAN SMA
Salah satu persamaan garis singgung lingkaran x2 + y2 + 6x – 4y – 7 =
0 yang tegak lurus garis y = 7 – 2x adalah ….
A. 2x – y + 17 = 0
D. x – 2y + 3 = 0
B. 2x – y – 12 = 0
E. x – 2y = 0
C. X – 2y – 3 = 0
12
A. x 2 − y2 =
144
D. x 2 + y2 =
12
B. x 2 + y2 =
24
E. x 2 + y2 =
144
C. x 2 − y2 =
12. Soal UAN SMA
Jari-jari lingkaran pada gambar di bawah adalah…..
A. 3
B. 3
C.
13
D. 3 3
E.
37
100
FISIKA
Bab I
Mekanika
Besaran, Dimensi dan Vektor
Gerak Lurus dan Gerak Melingkar
Dinamika Gerak Lurus
Dinamika Gerak Rotasi
Kesetimbangan Benda Tegar
Momentum dan Impuls
Energi dan Usaha
Gravitasi Newton
2
A
BESARAN, DIMENSI
DAN VEKTOR
Dimensi :
Satuan
Dimensi
Banyak molekul
mole (mol)
Panjang
meter (m)
Kuat arus
ampere (A)
Suhu
kelvin (K)
Massa
kilogram (kg)
M
Waktu
sekon (s)
Intensitas Cahaya
candela (cd)
3
2. Vektor
Berdasarkan arahnya besaran juga dibagi menjadi dua, yaitu besaran skalar
dan besaran vektor. Jika pada awal sudah kita ketahui bahwa vektor adalah
besaran yang memiliki nilai dan arah, maka skalar hanya memiliki nilai saja
tanpa arah. Ketika kita dihadapkan kepada besaran vektor maka kita tidak
bisa bebas menjumlahkan atau mengurangkan dengan operasi matematika
biasa karena arah juga berpengaruh. Misalkan saja ada dua vektor yang
nilainya sama namun berlawanan arah, maka jumlah dari dua vektor tersebut akan
bernilai nol.
F2 = F
F1 = - F
F1 + F2 = - F + F = 0
Kemudian untuk dua buah vektor yang membentuk sudut tertentu penjumlahan vektornya
adalah sebagai berikut:
F1
a
b
F2
c
R = F1 + F2 + 2.F1 .F2 . cos a
Rumus Praktis
Maka : R = F1 + F2
Jika : a = 0 o
2
2
Jika : a = 90 o Maka : R = F1 + F2
o Maka : R = F1 - F2
Jika : a = 180
4
Kemudian dari penjumlahan vektor di atas dapat kita buat diagram sederhana
berbentuk segitiga tak beraturan sebagai berikut:
R
F1
a
b
F2
b
F2
F1
Dari bentuk diagram penjumlahan di atas akan kita dapatkan sifat dasar vektor,
yaitu:
F1
F
R
= sin2c = sin a
sin b
Rumus Praktis
Jika : a = 120 o dan F1 = F2
Jika : a = 60 o dan F1 = F2
Maka : R = F1 = F2
Maka : R = F1 3 = F2 3
Telah kita lihat bagaimana penjumlahan vektor, sekarang adalah pengurangan vektor.
Sebenarnya pengurangan vektor adalah bentuk penjumlahan
vektor dimana salah satu komponen yang dijumlahkan berbalik arah.
F2
a
F1
R = F2 - F1 = F12 + F22 - 2.F1 .F2 . cos a
R
5
Rumus Praktis
Maka : R = F1 - F2
Jika : a = 0 o
o
Maka : R = F12 + F22
Jika : a = 90
o Maka : R = F1 + F2
Jika : a = 180
Fy
Fx = F. cos i
Fy = F. sin i
i
Fx
Dari komponen vektor di atas kita dapat menuliskannya dalam bentuk vektor satuan
sebagai berikut,
erikut,
F = Fx i + Fy j + 0 k
Besarnya vektor F di atas adalah sama dengan besarnya penjumlahan vektor
komponen vektor tersebut.
but.
F =
Fx2 + Fy2 + 0 2
6
3. Pengukuran dan Angka Penting
Besaran-besaran fisika adalah sesuatu yang dapat diukur. Pada pengukuran
sering terjadi kesalahan dalam pembacaan nilai, hal ini biasa disebabkan
kesalahan melihat (kesalahan paralaks) kesalahan dalam melihat ukuran
karena sudut yang tidak tepat saat melihat.
Pada pengukuran kita akan mengerti tentang angka penting. Angka penting
adalah angka yang didapat pada pengukuran, jika sebuah angka tidak didapat dari
pengukuran maka bukan angka penting. Berikut adalah sifat-sifat
angka penting:
1.
2.
3.
Pada operasi matematika antara angka penting, maka hasilnya akan memiliki banyak
angka penting yang sama dengan salah satu angka penting yang
dioperasikan dan yang paling sedikit jumlah angka pentingnya. Contohnya
sebagai berikut:
2,345 # 1,2 = 2, 814 . 2, 8
Pada perkalian di atas dibulatkan menjadi dua angka penting karena 1,2 memiliki dua
angka penting. Berikut adalah hukum pembulatan :
p
1.
2.
3.
7
Contoh Soal :
Catatan
---------------------------------------------------------1. (BANK SOAL PENULIS)
Pasangan besaran di bawah ini yang
memiliki dimensi berbeda adalah ...
1.
2.
3.
4.
A. 1 saja
B. 1 dan 2
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 4 saja
Jawaban: A
Cara Cepat!
satuan^samah = dimensi^samah
Dari semua besaran-besaran di atas
yang memiliki satuan sama adalah
energi dan usaha, yaitu joule.
---------------------------------------------------------2. (UNAS)
Dimensi dari momentum adalah ...
A. M.L.T- 2
D. M.L- 1 .T- 2
-1
B. M.L.T
E. M.L.T
C. M.L2 .T- 2
Jawaban: B
Cara Cepat!
rumus ( satuan ( dimensi
p = m.v ( kg.m/s ( M.L.T- 1
8
3.
Catatan
(UNAS)
hasil pengukuran panjang dan lebar
suatu lantai adalah 12,61 meter dan 5,2
meter. Menurut aturan angka penting,
luas lantai tersebut adalah ...
A. 65 cm2
B. 66 cm2
C. 65,5 cm2
D. 65,57 cm2
E. 65,572 cm2
Jawaban: B
Cara Cepat!
n A = nR
nA adalah angka penting terkecil dan nR
adalah angka penting hasil. Pada soal
angka penting terkecil adalah 5,2 berarti nA = 2 . Maka jawaban yang benar
adalah B (dengan pembulatan ke atas).
---------------------------------------------------------4. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Pada saat hari raya idul fitri akan
dibagikan beras sebesar 2,5 kg kepada
7 orang dhuafa (orang-orang miskin).
Maka banyak beras yang akan dikeluarkan adalah ...
A. 4 N
B. 8 N
C. 15 N
D. 18 N
E. 20 N
Jawaban: D
Cara Cepat!
Kenali pengukuran
7 orang (bukan angka penting) karena
didapat bukan berasal dari pengukuran,
sehingga angka penting hanya 2,5 kg
(dua angka penting).
Banyak = 7 # 2,5
= 17, 5 . 18
9
---------------------------------------------------------5. (BANK SOAL PENULIS)
Energi mekanik sebuah bola pejal
menggelinding dinyatakan dengan persamaan E = A + B.v 2 + C.~2 . Dengan E
adalah energi, v adalah kecepatan linier
dan ~ adalah kecepatan sudut. Maka
dimensi dari ^ A # Bh /C adalah ...
A.
B.
C.
L .T
M. L . T
L . T- 2
D.
E.
M . L . T- 2
M.L- 2 .T- 2
Jawaban: A
Cara Cepat!
Temukan dimensinya
dan masukkan
E ( dimensi ( M.L2 .T- 2
A ( dimensi ( M.L2 .T- 2
B ( dimensi ( M
C ( dimensi ( M.L2
A # B ^M.L .T h^Mh
C =
M.L2
= M.T- 2
---------------------------------------------------------6. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Dua buah gaya saling berlawanan satu
sama lain. Masing-masing besarnya
adalah 12 N dan 5 N, maka resultan
gaya dari sistem tersebut adalah ...
2
A. 3 N
B. 7 N
C. 11 N
-2
D. 13 N
E. 15 N
Jawaban: B
10
Catatan
Cara Cepat!
Catatan
a = berlawanan = 180 0
R = F1 - F2
R = F1 - F2
= 12 - 5 = 7 N
Jadi resultannya adalah 13 N.
---------------------------------------------------------7. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Dua buah gaya saling tegak lurus satu
sama lain. Masing-masing besarnya
12 N dan 5 N, maka resultan gayanya
adalah ...
A. 4 N
D. 13 N
B. 8 N
E. 15 N
C. 12 N
Jawaban: D
Cara Cepat!
a = tegak lurus = 90 0
R=
F12 + F22
R = 12 2 + 5 2
= 13 N
---------------------------------------------------------8. (SPMB)
Dua buah vektor besarnya sama, satu
sama lain saling membentuk sudut a.
Jika perbandingan resultan dan selisih
kedua vektor adalah 3 , tentukan nilai
a tersebut adalah ...
A. 30o
B. 37o
C. 45o
D. 53o
E. 60o
Jawaban: E
11
Cara Cepat!
Catatan
a = cos- 1 c
c2 - 1
m
c2 + 1
c = F1 + F2
F1 - F2
c = F1 - F2 = 3
F1 + F2
c2 - 1
-1
a = cos c 2
m
c +1
3-1
2
= cos- 1 ` 3 1 j = cos- 1 ` 4 j
+
1
= cos- 1 ` 2 j = 60 o
Maka jawabannya 60o.
---------------------------------------------------------9. (BANK SOAL PENULIS)
Perhatikan gambar berikut:
y
7N
60 o
3, 5 N
Cara Cepat!
besar sama
dan
arahberlawanan
Hapus gaya = *
12
Proyeksi sumbu x:
Catatan
FX = - 3,5 + 7. cos 60 o
= - 3,5 + 3,5 = 0
Proyeksi sumbu y:
FY = 7. sin 60 o = 6,06 N
Maka resultannya adalah,
FX2 + FY2
= 0 2 + 6, 06 = 6,06 N
---------------------------------------------------------10. (BANK SOAL PENULIS)
Dua buah gaya yang sejenis berada
pada titik tangkap yang sama yaitu F.
Resultan gaya yang mungkin untuk dua
gaya tersebut adalah, kecuali ...
R=
A. 0
B. 0,5 F
C. F
D. 2 F
E. 2,5 F
Jawaban: E
Cara Cepat!
F2 - F1 G resultan G F2 + F1
F-F G R G F+F
0 G R G 2F
Jadi jawabannya adalah E.
13
Uji Skill Rumus Praktis
---------------------------------------------------------1. (SIPENMARU)
Besaran di bawah ini yang bukan besaran turunan adalah ...
A. momentum D. massa
B. kecepatan E. volume
C. gaya
2.
3.
(SIPENMARU)
m2.kg/s merupakan satuan dari besaran
A.
B.
C.
D.
E.
4.
skalar
turunan
pokok
berdimensi tunggal
tak berdimensi
momen gaya
energi
daya
momen kelembaman
momentum sudut
(UNAS)
Berikut yang merupakan besaran turunan ...
A. massa, panjang, waktu, dan arus
listrik.
B. intensitas cahaya, gaya, jumlah
molekul, energi, dan massa jenis.
C. suhu, arus listrik, tekanan, volume,
dan usaha.
14
Catatan
D. momentum, daya, tegangan, dan
kalor jenis.
E. luas, kalor, muatan listrik, arus
listrik, dan jumlah molekul.
Catatan
5.
6.
D. kg/m.s2
E. kg.m2.s
7.
(UNAS)
Besaran yang berdimensi sama dengan
dimensi energi potensial adalah ...
A. usaha
B. daya
C. gaya
8.
D. kecepatan
E. percepatan
(SPMB)
Sebuah kawat lurus dan panjang dipanasi pada salah satu ujungnya.
Ternyata, temperatur titik-titik pada
kawat itu (dalam oC) bergantung pada
jarak dari ujung yang dipanasi menurut
persamaan:
T = To ` a + b.x 2j
x
15
dengan x adalah jarak titik yang ditinjau
dari ujung yang dipanasi (dalam meter),
To , a, dan b adalah tetapan-tetapan.
Satuan untuk To , a, dan b berturutturut adalah ...
A. .oC, meter, dan meter-2.
B. .oC.meter, tak bersatuan dan
meter-2.
C. .oC.meter-1, meter2 dan meter-1.
D. .oC.meter, meter2 dan meter2.
E. .oC, meter-1 dan meter-2.
9.
D.
E.
240o
90o
10. (SPMB)
Dua buah gaya besarnya sama yaitu
20 N, saling membentuk sudut 120o.
Besarnya resultan gaya sistem tersebut
adalah ...
A. 15 N
B. 20 N
C. 10 3 N
D.
E.
26 N
25 N
11. (SPMB)
Dua buah gaya saling membentuk sudut
83o, jika resultan gaya membentuk
sudut 53o terhadap gaya 10 N, maka besarnya gaya yang lain adalah ...
16
Catatan
Catatan
A. 5 N
B. 10 N
C. 10 3 N
D.
E.
16 N
15 N
12. (SPMB)
Dua buah gaya besarnya masing-masing
4 N dan 3 N, maka resultan gaya yang
mungkin adalah ...
A. 0,25 N
B. 2,25 N
C. 7,01 N
D. 8,25 N
E. 10,2 N
a = sin- 1 ^a/gh
a = cos- 1 ^a/gh
a = tan- 1 ^a/gh
a = sin- 1 ^a/Mh
a = tan- 1 ^a/Mh
17
D. 10 6 N
E. 30 N
B
Gerak lurus secara sederhana adalah gerak yang lintasannya berupa garis
lurus. Sedangkan gerak melingkar adalah gerak yang lintasannya berupa
lingkaran.
1. Gerak Lurus
Gerak lurus akan dibagi menjadi dua yaitu gerak lurus beraturan (GLB)
dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Pengertiannya adalah sebagai
berikut:
vo
v = tan i
s = luas
i
t
18
Ciri-ciri GLBB : a ! 0 ( v = berubah - ubah
Rumus GLBB :
v = vo + a.t
v 2 = vo2 + 2.a.s
s = vo .t + 1 a.t 2
2
v
vo
s = parabola
s = luas
Salah satu GLBB yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah
gerak benda jatuh bebas dan gerak benda dilempar ke atas atau ke bawah.
Gerak jatuh bebas dengan gerak dilempar memiliki perbedaan pada kecepatan awalnya.
Gerak Jatuh bebas terjadi saat benda jatuh bebas begitu saja tanpa kecepatan awal.
Oleh karena adanya percepatan gravitasi yang arahnya ke
bawah, akhirnya benda tersebut memiliki kecepatan.
h = 1 g.t 2 ( t =
2
v = g.t
2h
g
(t=v
g
v
g=
2h ( v
=
g
2gh
19
Setelah kita ketahui macam-macam gerak lurus kita akan mempelajari
bagaimana jika dua gerak saling dipadukan. Pertama adalah perpaduan antara GLB
dengan GLB, yang kedua perpaduan antara GLB dengan
GLBB.
Perpaduan GLB dengan GLB contohnya adalah gerak perahu yang tegak
lurus dengan gerak arus sungai. Pada gerak ini perahu akan mengalami
penyimpangan gerak sesuai dengan gerak perpaduan.
Perpaduan GLB dengan GLBB contohnya adalah gerak parabola yaitu
gerak benda dilempar ke atas dengan sudut tertentu. Ilustrasi geraknya
sebagai berikut:
vy = 0
vx
h
vy
a
vx
Pada titik terendah kecepatan arah vertikal berada pada nilai maksimum, pada titik
tertinggi kecepatan vertikal sama dengan nol. Sedangkan kecepatan horizontal akan
selalu tetap nilainya.
Sumbu vertikal
Sumbu horizontal
vy = v. sin a - g.t
s = v. sin a.t - 1 g.t
2
vx = v. cos a
s = v. cos a.t
20
Rumus Praktis
Waktu ke titik tinggi
t = vo . sin a =
g
Ketinngian maksimum
2
2
h = vo . sin a
2g
2
s = vo . sin 2a
2g
2h
g
8h
g
Kemudian apabila kita tinjau energi potensial dan energi kinetik pada gerak
parabola, maka kita akan peroleh hubungan sebagai berikut:
Rumus Praktis
E = E p + Ek
Ep
sin 2 a =
E
E = E p + Ek
cos 2 a = Ek
E
Dari sekian fenomena gerak parabola, yang sering kita temui pada soal
adalah gerak parabola sebagian. Ilustrasinya bisa berupa benda bergerak
horizontal pada mulut meja dan akhirnya terjatuh hingga ke permukaan lantai dengan
lintasan melengkung.
21
vy = 0
vx
s
Karena pada saat benda tepat meluncur hanya ada gerak horizontal, sedangkan
kecepatan arah vertikal sama dengan nol, maka berdasarkan arah
vertikal bola seperti jatuh bebas. Sedangkan pada arah horizontal benda
seakan melakukan GLB.
Rumus Praktis
Waktu untuk benda
jatuh bebas
t=
s = vx t = vx
2h
g
2h
g
2. Gerak Melingkar
Gerak melingkar terbagi menjadi dua, sama halnya dengan gerak lurus gerak
melingkar juga ada gerak melingkar beraturan (GMB) dan gerak melingkar
tak beraturan (GMBB). Letak persamaan gerak lurus dan gerak melingkar
adalah,
Gerak Lurus
Gerak Melingkar
Hubungan
s = jarak
v = kecepatan
a = percepatan
i = jarak sudut
~ = kecepatan sudut
a = percepatan sudut
s = i.r
v = ~.r
a = a.r
22
a. Gerak Melingkar Beraturan (GMB)
Gerak melingkar beraturan (GMB) memiliki kecepatan sudut tetap. Ciriciri dan rumus
gerak tersebut sebagai berikut:
Ciri-ciri GMB : a = 0 ( ~ = tetap
Rumus GMB : i = ~.t
Contoh GMB dalam kehidupan sehari-hari adalah gaya sentripetal. Gaya
sentripetal adalah gaya fiktif yang muncul begitu ada gerak melingkar
yang arahnya menuju pusat lingkaran. Begitu gerak melingkar gaya ini
pun akan segera menghilang secara simultan. Rumus gaya sentripetal
sebagai berikut::
2
F = mv
r
atau F = m.~2 .r
Rumus Praktis
Tegangan tali di titik
terendah, benda diputar
vertikal dengan tali
T = F+w
T = F-w
= m.~2 .r + m.g
= m.~2 .r - m.g
F
T = F+w
T
w
T = F-w
T = F - w. cos a
a
T
w
23
F
b. Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB)
Gerak melingkar berubah beraturan memiliki kecepatan sudut berubahubah. Ciri-ciri
dan rumus gerak tersebut sebagai berikut:
Ciri-ciri GMBB : a ! 0 ( ~ = berubah - ubah
Rumus GMBB :
~ = ~o + a.t
~2 = ~o2 + 2.a.i
i = ~o .t + 1 a.t 2
2
Ada beberapa kasus yang biasa kita temukan pada soal, kasus-kasus itu
antara lain sebagai berikut:
Sebuah benda berjalan melewati lintasan berupa lingkaran vertikal, maka nilai
kecepatan minimal benda tersebut agar dapat menempuh satu lintasan penuh atau
paling tidak tepat akan jatuh.
Rumus Praktis
v1 =
v1
Benda dapat menempuh
lintasan penuh
24
5.g.r
v2
Rumus Praktis
v=
n
Jalan yang kasar
dan tidak miring
licin
n.g.r
n adalah koefisien
gesekan
v = tan a.g.r
a adalah sudut yang
dibentuk jalan
a
Jalan yang licin
dan miring
25
Rumus Praktis
v=
g.r c
n + tan a
1 - n. tan a m
Kondisi terakhir pada rumus praktis di atas bersifat universal, sehingga rumus
praktis pertama dan kedua bisa di dapat darinya. Rumus praktis pertama saat a = 0 o
dan koefisien gesekan bukan nol. Sedangkan rumus praktis
kedua saat gesekan n = 0 dan sudut bukan nol.
26
Contoh Soal :
Catatan
---------------------------------------------------------1. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah sepeda motor dengan kecepatan 36 km/jam lalu direm mendadak sehingga
terbentuk bekas di jalan sepanjang 40 m. Dibutuhkan waktu berapa
lama dari pengereman hingga berhenti
...
A. 1 sekon
B. 3 sekon
C. 4 sekon
D. 8 sekon
E. 9 sekon
Jawaban: D
Cara Cepat!
t = 2.s
v0 + vt
Kecepatan akhir sepeda motor adalah
nol (berhenti). Kemudian ubah dulu
36 km/jam = 10 m/s maka waktu yang
dibutuhkan:
t = 2.s = 2.40 = 8 s
v0 + vt
10 + 0
---------------------------------------------------------2. (UM UGM)
Sebuah mobil bergerak lurus dipercepat
dari keadaan diam dengan percepatan
5 m/s2. Mobil tersebut kemudian bergerak dengan kecepatan konstan. Setelah
beberapa saat mobil mulai diperlambat
5 m/s2 hingga berhenti. Bila kecepatan rata-rata mobil adalah 20 m/s dan
waktu total untuk bergerak 25 sekon,
27
maka mobil melaju dengan kecepatan
konstan selama ...
A. 20 sekon
D. 10 sekon
B. 18 sekon
E. 5 sekon
C. 15 sekon
Jawaban: C
Cara Cepat!
t=
t=
=
a.T 2 - 4.vrat .T
a
a.T 2 - 4.vrat .T
a
5.25 2 - 4.20.25
= 15
5
Cara Cepat!
s=
a.^t1 + t2h2
4
a.^t1 + t2h2
4
2.^10 + 10h2
=
= 200 m
4
s=
28
Catatan
4.
Catatan
D. 15 meter
E. 20 meter
Jawaban: D
Cara Cepat!
2
2
Dh = v1 - v2
2g
2
2
Dh = 20 - 10 = 15 m
2.10
D. 400 J
E. 500 J
Jawaban: C
Cara Cepat!
EK = EM . cos 2 a
EK = ` 1 m.v 2j . cos 2 a
2
1
= ` 2 8.10 2j . cos 2 30 o = 300 J
29
6.
(SPMB)
Sebuah benda bermassa 1 kg bergerak
dalam silinder yang berotasi dengan kecepatan tertentu. Jika koefisien gesekan
tong adalah 0,4 dan diameter tong 2
meter, maka kecepatan linier rotasi
tong agar benda tidak slip adalah ...
A. 2 m/s
B. 4 m/s
C. 5 m/s
D. 7 m/s
E. 8 m/s
Jawaban: C
Cara Cepat!
v=
g.D
2n
10.2
2.0, 4
= 25 = 5 m/s
---------------------------------------------------------7. (BANK SOAL PENULIS)
Mobil bergerak dalam tikungan yang
miring 45o berjari-jari 40 m, maka kecepatan maksimum agar tidak slip
adalah ...
A. 5 m/s
D. 25 m/s
B. 10 m/s
E. 30 m/s
C. 20 m/s
Jawaban: E
v=
Cara Cepat!
v = g.R. tan a
v = 10.40.1
= 20 m/s
30
Catatan
Catatan
31
A. 50 meter
D. 1500 meter
B. 200 meter E. 2000 meter
C. 1000 meter
---------------------------------------------------------4. (PREDIKSI SNMPTN
PENULIS)
Dua buah bola dilempar ke atas secara
bersamaan. Jika kecepatan bola pertama adalah 15 m/s dan kecepatan bola
kedua adalah 5 m/s, maka selisih jarak
tertinggi mereka adalah ...
A. 1 meter
D. 15 meter
B. 2 meter
E. 20 meter
C. 10 meter
---------------------------------------------------------5. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah batu 4 kg dilemparkan ke atas
dengan sudut 45o dan dengan kecepatan awal 15 m/s. Energi kinetik benda
saat di titik tertinggi adalah ...
A. 125 J
D. 425 J
B. 225 J
E. 525 J
C. 325 J
---------------------------------------------------------6. (BANK SOAL PENULIS)
Mobil bergerak dalam tikungan yang
miring 30o berjari-jari 25 m, maka kecepatan maksimum agar tidak slip
adalah ...
A. 5 m/s
B. 12 m/s
C. 20 m/s
D. 25 m/s
E. 30 m/s
32
Catatan
C
DINAMIKA GERAK
LURUS
1. Hukum Newton
Hukum Newton adalah hukum yang menjelaskan tentang gaya dan gerak
jika dipandang dari sudut pandang fisika klasik. Ada tiga hukum yang
dipublikasikan, antara lain:
1. Hukum I Newton
Hukum I Newton atau biasa
^mungkin diamh
disebut hukum kelembaman
F
0
/
=
menjelaskan bahwa sebuah
*
benda akan cenderung diam
^mungkin GLBh
atau bergerak dengan kecepatan tetap jika tidak ada gaya luar
yang berpengaruh.
2.
Hukum II Newton
Hukum II Newton menyatakan
bahwa percepatan merupakan
manifestasi dari total gaya persatuan massa sistem.
33
a=
/ F ( GLBB
m
3.
/F
aksi
b. Gaya Gesek
Gaya normal adalah gaya yang
tegak lurus terhadap bidang permukaan atau sejajar vektor luas.
Sedangkan gaya gesek adalah bentuk perkalian antara gaya normal
dengan koefisien gesekan.
Fg = n.N
^ ns = statish
^ nk = kinetish
34
Rumus Praktis
Berikut ini akan kita rumuskan secara praktis bagaimana menentukan gaya gesek pada
sebuah benda yang belum kita ketahui dia
sudah bergerak atau belum bergerak (diam).
1.
2.
F
Fg = n.N
35
Contoh Soal :
Catatan
-----------------------------------------------------------1. (PREDIKSI SNMPTN
PENULIS)
Sebuah mobil terbuka bagian belakangnya membawa sebuah kotak kayu yang
kasar (koefisien kekasaran 0,8). Maka percepatan maksimum mobil agar kayu tidak
slip ...
D. 8,00 m/s2
A. 0,00 m/s2
2
B. 0,25 m/s
E. 9,00 m/s2
2
C. 7,05 m/s
Jawaban : D
Cara Cepat!
aMax = n.g
aMax = 0,8.10 = 8 m/s 2
Jadi jawabannya adalah 8 m/s2.
-----------------------------------------------------------2. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah benda bermassa m didorong oleh
seorang anak akan memiliki percepatan
sebesar 2a, jika anak tersebut mendorong benda M dengan gaya yang sama
maka benda akan dipercepat a. Dengan
demikian jika dua benda disatukan, maka
percepatan keduanya saat didorong dengan gaya yang sama adalah ...
A. 2a/3
D. 3a/2
B. a/3
E. a
C. 3a
Jawaban : A
36
Cara Cepat!
Catatan
aT = a1 .a2
a1 + a2
aT = 2a.a = 2a
2a + a
3
---------------------------------------------------------3. (BANK SOAL PENULIS)
Thomas Alfa Edison bermassa 25 kg, dia
bersama ayahnya yang bermassa 60 kg
berada di atas lift sebuah maal terkenal
di Jakarta. Jika lift bergerak ke atas
dengan percepatan 3 m/s2, maka gaya
yang bekerja pada lantai lift adalah ...
A. 5275 N
B. 4275 N
C. 3275 N
D. 2275 N
E. 1275 N
Jawaban : E
Cara Cepat!
F = ^m1 + m2h^g + ah
F = ^25 + 60h^10 + 3h
= 85.13 = 1275 N
4.
37
Cara Cepat!
Catatan
2
f=m v
2.s
2
f = 5. 8 = 16 N
2.10
A. 2 N
B. 5 N
C. 10 N
2 kg
D. 30 N
E. 40 N
Jawaban : A
Cara Cepat!
N = F#
m*
m+m*
2
8+2
2
= 10 # 10 = 2 N
N = 10 #
38
Catatan
A. 10/3 m/s2
B. 7/10 m/s2
C. 3/10 m/s2
D. 10/7 m/s2
E. 7/3 m/s2
Jawaban : D
Cara Cepat!
a = Dm g
/m
a = m2 - m1 g
m2 + m1
4-3
10
= 4 + 3 .10 = 7 m/s 2
---------------------------------------------------------7. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah balok berada pada bidang
miring yang memiliki kemiringan 30o,
maka besarnya koefisien gesekan balok
dan bidang miring agar balok tidak slip
adalah ...
A. 0,25
B. 0,45
C. 0,58
D. 0,98
E. 1,24
Jawaban : C
Cara Cepat!
n = tan a
n = tan 30 o
=
39
1/2
sin 30 o
3
=
= 3 = 0, 58
cos 30 o
3 /2
Uji Skill Rumus Praktis
---------------------------------------------------------1. (PREDIKSI SNMPTN
PENULIS)
Sebuah mobil terbuka bagian belakangnya membawa sebuah kotak kayu yang
kasar (koefisien kekasaran 0,4). Maka
percepatan maksimum mobil agar kayu
tidak slip ...
A. 0,00 m/s2
B. 0,25 m/s2
C. 3,92 m/s2
2.
3.
D. 8,00 m/s2
E. 9,00 m/s2
6a/5
a/3
3a
D.
E.
5a/6
a
D. 2380 N
E. 1380 N
40
Catatan
4.
Catatan
5.
D. 26 N
E. 20 N
A. 2 N
B. 7 N
C. 10 N
6.
7 kg
D. 30 N
E. 40 N
41
D.
E.
6 m/s2
7 m/s2
D
DINAMIKA GERAK
ROTASI
x = F. sin a.d
F
a
42
2. Momen Inersia
Momen inersia adalah besaran yang menunjukkan adanya perubahan pemusatan massa atau
berat sebuah benda akibat dari rotasinya terhadap
sumbu putar tertentu. Secara sederhana momen inersia dirumuskan sebagai berikut:
I=
# r .dm = / m .r = k.m.r
2
2
i
Momen inersia
Koefisien
I = 2 m.r 2
5
k= 2
5
Bola pejal
r
I = 2 m.r 2
3
k= 2
3
Bola berongga
I = 1 m.r 2
2
k= 1
2
Silinder pejal
I = m.r 2
Silinder berongga
43
k=1
I = 1 m.L2
3
k= 1
3
I = 1 m.r 2
12
k= 1
12
Hubungan antara momen inersia dengan momen gaya dinyatakan oleh rumus sebagai
berikut:
x = I.a ( a = a = percepatan sudut
r
Persamaan ini umum dipakai pada benda yang sedang berotasi.
3. Momentum Sudut
Momentum sudut adalah bentuk perkalian momen inersia dengan kecepatan sudut rotasi.
L = I.~ ( ~ = v = kecepatan sudut
r
Jika momen gaya luar sama dengan nol, maka akan berlaku hukum kekekalan
momentum sudut.
Kekekalan :
momentum sudut
44
Rumus Praktis
Sebuah benda mengalami
I1 .~1 = I2 .~2 atau
perubahan momen inersia
I1 .~1 + I3 .~3 = I2 .~2 + I4 .~4
dan kecepatan sudut berubah
Rumus Praktis
Kecepatan saat di bawah
h
45
v=
2.g.h
1+k
Contoh Soal :
Catatan
---------------------------------------------------------1. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah batang berputar pada porosnya
(ditepi batang) dengan kecepatan sudut
awal 20 rad/s. Jika massa batang adalah
12 kg dan panjang batang 1 m, maka
besarnya torsi yang dirasakan batang
pada saat 100 rad dan pada saat itu kecepatannya menjadi 60 rad/s2 adalah
A. 4 Nm
B. 32 Nm
C. 16 Nm
D. 64 Nm
E. 128 Nm
Jawaban : D
Cara Cepat!
2
2
x = 1 M.L2 . c ~2 - ~1 m
3
2.i
2
2
x = 1 12.1 2 . c 60 - 20 m
3
2.100
= 4.16 = 64 Nm
D. 5,5 m/s2
E. 6,5 m/s2
Jawaban : A
46
Cara Cepat!
Catatan
a=
Dm
/ m + 21 m
.g
m2 - m1
.g
m2 + m1 + 1 mK
2
4 - 2 .10 2, 5 m/s 2
=
=
4 + 2 + 1 .4
2
---------------------------------------------------------3. (SOAL KONTES FISIKA)
Sebuah bola pejal dengan massa 8 kg
dan jari-jari 2/7 cm menggelinding
pada bidang miring dengan kemiringan
30o akibat dari gaya gravitasi. Maka percepatan sudut silinder tersebut adalah .
a=
g. sin i
^1 + kh R
47
4.
D. 20 N
E. 25 N
Jawaban : A
Cara Cepat!
DT = k.mK .a
DT = k.mK .a
m2 - m1
.g
+ m1 + k.mK j
1
4-2
.10
= 2 .4.
e 4 + 2 + 1 .4 o
2
2 .10 5 N
2.
= `8j
=
= k.mK .` m
48
Catatan
Cara Cepat!
Catatan
m1 1 m2
T1 = m1 ^g + ah
T2 = m2 ^g - ah
ZT m ^g ah
]1= 1 +
] = 2.^10 + 2, 5h = 25 N
]
m1 1 m2 [
]T2 = m2 ^g - ah
]
] = 4.^10 - 2, 5h = 30 N
\
---------------------------------------------------------6. (SOAL KONTES FISIKA)
Sebuah bola berongga bermassa 2 kg
dan berjari-jari 8 cm berada di atas bidang miring dengan kemiringan 30o.
Jika gravitasi membuat bola menggelinding ke bawah, maka percepatan
sudut menggelindingnya bola adalah ...
A. 12,5 2 rad/s2 D. 25,0 3 rad/s2
B. 12,5 3 rad/s2 E. 25,0 6 rad/s2
C. 25,0 2 rad/s2
Jawaban : B
Cara Cepat!
a= 1
R
g. sin i
1+k
49
Uji Skill Rumus Praktis
---------------------------------------------------------1. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah batang berputar pada porosnya
(ditepi batang) dengan kecepatan sudut
awal 10 rad/s. Jika massa batang adalah
8 kg dan panjang batang 2 m, maka besarnya torsi yang dirasakan batang pada
saat 50 rad dan pada saat itu kecepatannya menjadi 40 rad/s adalah ..
A. 40 Nm
B. 320 Nm
C. 160 Nm
2.
640 Nm
1280 Nm
3.
D.
E.
50
Catatan
4.
Catatan
5.
20 N
25 N
6.
D.
E.
5 N dan 10 N
10 N dan 15 N
25 N dan 25 N
30 N dan 50 N
50 N dan 60 N
51
E
KESETIMBANGAN
BENDA TEGAR
Menara Pissa, Eiffel, Monas dan semua benda raksasa yang luar biasa lainnya dibuat
berdasarkan prinsip kesetimbangan benda tegar. Benda yang
setimbang akan cenderung kokoh atau dapat mempertahankan keadaannya yang statis.
Kesetimbangan
gerak lurus
/F = 0 *
Kesetimbangan
gerak melingkar
/x = 0 *
^mungkin GLBh
^mungkin diamh
^mungkin GMBh
Berikut adalah rumus praktis untuk beberapa kasus yang sering ditemui
dalam soal-soal kesetimbangan.
52
Rumus Praktis
i1
T1
m.g
T1
T2
sin a = sin b = sin c
i2
T2
dan juga
m.g
T1
T2
=
= sin c
cos i1 cos i2
m.g
1
` M + mj g. sin i
T= 2
sin a
1
` M + mj g
i = 90 o, T = 2
sin a
T
a
i
M. g
m.g
x
L
a
i
M. g
m.g
1
` 2 M + mj g. sin i.L
T=
x. sin a
1
` 2 M + mj g.L
o
i = 90 , T =
x. sin a
licin
tan i = 1
2n1
Dinding licin, permukaan
kasar
i
n1
53
tan i =
n2
licin
n1
x
1
` W + L wj
tan i = 2
n1 ^w + W h
Lx
w
1 - n2 .n1
2n1
i
n1
Dengan rumus praktis di atas kita tidak akan kesulitan lagi dalam menyelesaikan
beberapa soal fisika.
2. Titik Berat
Titik Berat adalah titik pemusatan berat pada sebuah benda. Berat pada
benda memang terdistribusi secara merata pada tiap bagian, namun jika
berat itu ditotal, maka posisi dari berat total itu akan berada pada suatu titik
yang disebut titik berat. Rumus titik berat adalah:
^ x1, y1h
w1
^ X, Y h ^ x2, y2h
w2
w1 + w2
X = w1 .x1 + w2 .x2
w1 + w2
w1 .y1 + w2 .y2
Y=
w1 + w2
54
Jika pada sebuah benda terdapat banyak sekali partisi berat, maka rumus di
atas juga akan terdiri dari banyak pertisi tersebut.
X = w1 .x1 + w2 .x2 + w3 .x3 + ...
w1 + w2 + w3 + ...
Y=
3. Macam-macam Kesetimbangan
Macam-macam kesetimbangan ada tiga, yaitu:
Kesetimbangan labil:
Pada ketimbangan ini benda
mudah goyah oleh gaya
Kesetimbangan netral:
Benda cenderung netral
Kesetimbangan stabil:
Pada ketimbangan ini benda
tidak goyah oleh gaya
55
Contoh Soal :
---------------------------------------------------------1. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Sebuah batang dengan panjang 5 meter
disandarkan pada dinding yang licin dan
permukaan lantai kasar. Pada saat itu
batang dalam keadaan diam. Jika tinggi
ujung batang 3 meter dari lantai, maka
koefisien gesekan lantai adalah ...
A. 0,50
B. 0,67
C. 0,80
D. 1,00
E. 1,25
Jawaban: B
Cara Cepat!
n=
L2 - y 2
2y
A. 0,2
B. 0,3
C. 0,5
D. 0,7
E. 0,9
Jawaban: A
56
Catatan
Cara Cepat!
Catatan
n=
1
2 tan a
D. 32,5o
E. 41,5o
Jawaban: C
Cara Cepat!
a = arc. tan c
1 - n1 n2
2n1 m
a = arc. tan c
1 - 0, 45.0, 45
2.0, 45 m
319
= arc. tan ` 360 j = 41, 5 o
57
A. 5000 N
B. 6000 N
C. 7000 N
D. 8000 N
E. 9000 N
Catatan
Jawaban: B
Cara Cepat!
F = x .w
s
x pada rumus di atas adalah jarak titik
pusat dari ban belakan, s adalah jarak
ban depan-belakang.
F = 1 15000
2, 5
= 6000 N
---------------------------------------------------------5. (SOAL KONTES FISIKA)
Tegangan tali pada gambar di bawah
adalah ...
T
30 o
60 o
A. 15 N
B. 15 2 N
C. 15 3 N
5 kg
2 kg
D. 15 5 N
E. 15 6 N
Jawaban: C
Cara Cepat!
1
` M + mj g. sin i
T= 2
sin a
58
Catatan
1
` .5 + 2j 10. sin 30 o
T= 2
sin 60 o
4, 5.0, 5
=
= 15 3 N
0, 5 3
---------------------------------------------------------6. (PREDIKSI SNMPTN
PENULIS)
Perhatikan pada gambar di bawah:
60 o
30 o
T2
T1
10 N
Maka tegangan pada
tali adalah ...
A. 5,00 N dan 5,00 3
B. 12,0 N dan 12,0 3
C. 16,0 N dan 16,0 3
D. 20,0 N dan 20,0 3
E. 21,0 N dan 21,0 3
masing-masing
N
N
N
N
N
Jawaban: A
Cara Cepat!
T1 = m.g. cos i1
T2 = m.g. cos i2
T1 = m.g. cos i1
= 10. cos 60 o = 5
T2 = m.g. cos i2
= 10. cos 30 o = 5 3
59
Uji Skill Rumus Praktis
---------------------------------------------------------1. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Sebuah batang dengan panjang 8 meter
disandarkan pada dinding yang licin dan
permukaan lantai kasar. Pada saat itu
batang dalam keadaan diam. Jika tinggi
ujung batang 4 meter dari lantai, maka
koefisien gesekan lantai setara dengan
kemiringan ...
A. 0,25 2
B. 0,25 3
C. 0,50 2
2.
0,50 3
0,50 6
3.
D.
E.
D. 0,75
E. 0,95
D. 32,5o
E. 41,5o
60
Catatan
4.
Catatan
5.
D. 14000 N
E. 20000 N
90 o
A. 1,5 N
B. 2,5 N
C. 3,5 N
6.
8 kg 5 kg
D. 4,5 N
E. 5,5 N
61
MOMENTUM DAN
IMPULS
1. Momentum
Momentum adalah hasil kali antara massa dengan
kecepatan benda. Momentum merupakan besaran
vektor, sehingga arahnya sangat berpengaruh pada
perhitungan. Rumus momentum:
Kekekalan :
momentum
p = m.v
Rumus Praktis
Dua buah benda saling
p1 + p2 = p1 *+ p2 * atau
berinteraksi menimbulkan
m1 .v1 + m2 .v2 = m1 .v1 *+ m2 .v2 *
perubahan kecepatan
62
2. Impuls
Impuls memiliki dua pengertian, selain sebagai perubahan momentum,
ternyata impuls juga bermakna hasil perkalian antara gaya dan selang waktu
yang berkerja pada benda saat tumbukan. Rumus impuls sebagai berikut:
i = Impulse = *
Dp = perubahan momentum
F.t = tumbukan
Rumus Praktis
Mencari gaya yang
berkerja pada benda
F.t = p *- p ( F =
p *- p
t
3. Tumbukan
Tumbukan adalah istilah keren untuk tabrakan dalam dunia fisika. Dalam
kehidupan nyata momentum tidak selalu kekal, tergantung dari jenis
tumbukan. Ada tiga jenis tumbukan, yaitu:
Tumbukan Lenting
Sempurna
63
Tumbukan Lenting
Sebagian
Tumbukan Tidak
Lenting Sama
Sekali
Dv^akhir h v2 *- v1 *
= v -v
2
1
Dv^awalh
Rumus Praktis
m A .v A
m B .v B
64
Hubungan ketinggian berikutnya
dengan ketinggian sebelum,
h0
h1
h1 e 2 , hn e 2n
h0 =
h0 =
e = koefisien restitusi
tumbukan
m p .v p
h1
vp = `
m p .v p m B
mB + m p
2.g.h
mp j
m p .v p m B
mB + m p
2.n.g.s
mp m
65
mB + m p
mp m
k.s 2
mB + m p
Contoh Soal :
Catatan
---------------------------------------------------------1. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Sebuah benda dengan kecepatan awal v
menabrak benda lain sejenis yang diam.
Jika pada akhir tabrakan benda tersebut
diam sedangkan benda yang ditabrak
bergerak, maka kecepatan benda kedua
adalah ...
A. 0,50 v
B. 0,75 v
C. 0,80 v
D. 1,00 v
E. 1,25 v
Jawaban : D
Cara Cepat!
jika ( m1 = m2
v
v'
maka ( ) 1 = 2
v2 = v1'
Karena benda sejenis, maka benda
akan memiliki massa yang sama (sudah
pasti). Dengan demikian kecepatan
akhir benda akan saling ditukar satu
sama lain.
jika ( m1 = m2
v
v' v
maka ( ) 1 = 2 =
v2 = v1' = 0
v2' = v = 1,00 v
---------------------------------------------------------2. (BANK SOAL PENULIS)
Bola Jabulani memiliki daya pantul 30%,
dan ini kurang bagus untuk seukuran
bola piala dunia (menurut banyak pengamat). Maka kita perkirakan koefisien
restitusi yang dimiliki oleh bola Jabulani
66
Catatan
adalah ...
A. e = 0,55
B. e = 0,45
C. e = 0,30
D. e = 0,25
E. e = 0,12
Jawaban : A
Cara Cepat!
e = daya pantul
daya pantul = h2 = e 2
h1
( e = daya pantul
= 30% = 0, 3 . 0, 55
---------------------------------------------------------3. (BANK SOAL PENULIS)
Terkait dengan soal pada nomor 2. Jika
bola bekel dijatuhkan secara bebas
(tanpa kecepatan awal) dari ketinggian
10 meter dari permukaan tanah. Maka
pantulan ketiga bola bekel mencapai
ketinggian ...
A. 24 cm
D. 32 cm
B. 26 cm
E. 44 cm
C. 28 cm
Jawaban : C
Cara Cepat!
hn = e 2n .h0
Dari soal nomor 2, telah kita peroleh
nilai e sebesar 0,55.
h3 = ^0, 55h2.3 .10
= ^0, 55h6 .10
= 0,0276.10
. 0,28 m = 28 cm
67
4.
D. 1 : 4
E. 4 : 1
Jawaban : B
Cara Cepat!
vB
mK
vK = mB
vB
mK
1
vK = mB = 3
D. 200 m/s
E. 210 m/s
Jawaban : E
Cara Cepat!
vP = ` mP + mB j 2.g.L^1 - cos ah
mP
68
Catatan
Catatan
0, 01 + 1, 49
m 2.10.0, 2.^1 - cos 60 oh
0, 01
= 150. 2 . 150.1,4 = 210 m/s
D. 20,0 N
E. 21,0 N
Jawaban : A
Cara Cepat!
F=
m^v2 ! v1h
t
Jika kecepatan akhir arahnya berlawanan, maka kita pakai tanda +, dan sebaliknya.
2^6 + 2h
F=
=8 N
2
69
Uji Skill Rumus Praktis
---------------------------------------------------------1. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Sebuah benda dengan kecepatan awal
v menabrak benda lain dengan massa
dua kali lipat yang diam. Jika pada akhir
tabrakan benda tersebut diam sedangkan benda yang ditabrak bergerak,
maka kecepatan benda kedua adalah ...
A. 0,50 v
B. 0,75 v
2.
1,25 v
D.
E.
e = 0,25
e = 0,12
4.
E.
3.
C. 0,80 v
D. 1,00 v
C. 18 cm
D. 22 cm
E. 34 cm
70
Catatan
dinyalakan. Oleh karena kekuatan bahan tidak dapat menahan daya ledak
yang terlalu besar dari bubuk petasan
sebesar 100 Mwatt maka dia membelah
menjadi dua bagian dengan perbandingan 2 : 4. Jika pada kasus ini momentum
kita anggap saja kekal, maka perbandingan kecepatan pecahan bola plastik
besar terhadap yang kecil adalah ...
Catatan
A. 3 : 1
B. 1 : 3
5.
E. 4 : 2
7.
C. 1 : 1
D. 2 : 4
D. 500 m/s
E. 510 m/s
71
G
ENERGI DAN
USAHA
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sering mendengar kata energi yang
berarti kekuatan atau sesuatu yang dapat menimbulkan dampak tertentu
mulai dari benda bergerak, benda meledak, dan lainnya.
1. Energi
Adalah bentuk dari kekuatan dai alam semesta. Dikatakan bahwa energi
bersifat kekal sesuai dengan hukum kekekalan energi:
Kekekalan:
Energi
72
Energi Potensial
E pg = m.g.h
E pp = 1 k.x 2
2
Energi Kinetik
Ek = 1 m.v 2
2
Masih ada beberapa bentuk energi yang belum saya sebutkan seperti energi
panas, energi nuklir, energi gelombang, energi cahaya, di mana semua itu
memiliki prinsip-prinsip yang berbeda satu sama lain.
2. Energi
Usaha atau kerja adalah energi yang digunakan untuk merubah posisi suatu
benda. Usaha juga dapat diartikan sebagai perubahan energi yang sejenis,
misal perubahan energi potensial atau perubahan energi kinetik. Pada
sistem non mekanik, usaha akan memiliki definisi lain.
a F
s
E p2
h2
W = DE p = E p2 - E p1
h1
73
Rumus Praktis
Balok meluncur dari ketinggian R,
hingga menempuh jarak s.
R
s
R = n.s
3. Daya
Daya adalah nama lain dari laju energi atau energi persatuan waktu.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan dengan besaran
tt ini.
yang bersatuan watt
ini.
energi
P = DE . E =
t
waktu
Dt
74
Contoh Soal :
Catatan
---------------------------------------------------------1. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah balok dengan massa 2 kg meluncur pada permukaan bidang miring
dengan panjang kemiringan 3 meter
dan sudut kemiringan 30o. Jika koefisien
gesekan yang dirasakan balok adalah
0,35, maka energi kinetik sesampainya
di bawah adalah ...
A. 1,00 Joule D. 8,00 Joule
B. 3,00 Joule E. 9,00 Joule
C. 4,00 Joule
Jawaban: C
Cara Cepat!
W = DEK = EK
Karena energi kekal dan energi kinetik
di atas sama dengan nol, maka energi
kinetik di bawah maksimum. Dengan
demikian besar energi kinetik sama
dengan usaha benda. Gaya gesek yang
dirasakan benda di bidang miring
adalah,
f = n.m.g. cos a
= 0, 35.2.10. cos 30 o
.6 N
W = EK = ^/ F h .s
= ^m.g. sin a - f h .s
= ^2.10. sin 30 o - 6h .3
= 10 - 6 = 4 J
75
2.
(SPMB)
Sebuah tongkat yang panjangnya 40 cm
di atasnya dijatuhkan martil 10 kg dari
ketinggian 50 cm di atas ujungnya. Bila
gaya tahan rata-rata tanah adalah 103 N,
maka banyaknya tumbukan martil yang
perlu dilakukan terhadap tongkat agar
menjadi rata dengan permukaan tanah
adalah ...
A. 4 kali
B. 5 kali
C. 6 kali
D. 8 kali
E. 10 kali
Jawaban: C
Cara Cepat!
n=W
EP
Pertama kita konversi panjang tongkat
dari cm menjadi meter (40 cm = 0,4 m),
ketinggian martil juga (50 cm = 0,5 m).
Kemudian masukkan ke dalam rumus.
n = W = F .L
EP
m.g.h
10 3 .0, 4
= 10.10.0, 5 = 8 kali
---------------------------------------------------------3. (PREDIKSI SNMPTN
PENULIS)
Sebuah benda bermassa 2 kg dilempar
dengan sudut 30o terhadap bidang datar. jika kecepatan awal benda sebesar
20 m/s, maka perbandingan energi potensial dengan energi kinetiknya di titik
tertinggi adalah ...
A. 1 : 3
B. 3 : 1
C. 1 : 1
D. 1 : 4
E. 4 : 1
Jawaban : A
76
Catatan
Cara Cepat!
Catatan
EP tan 2 a
EK =
Massa benda hanya digunakan untuk
mengecoh saja, jadi jangan sampai terkecoh oleh beberapa data yang tidak
penting.
EP tan 2 30 o
1 2 1
=c
m =3
EK =
3
---------------------------------------------------------4. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah balok berada di atas lintasan
yang licin berbentuk melengkung seperempat lingkaran dengan jari-jari 125
cm, dilepas hingga akhirnya berhenti
sejauh 5 meter dari ujung lintasan paling bawah (lintasan mendatar kasar).
Jika massa balok adalah 2 kg maka besarnya koefisien gesekan lintasan kasar
adalah ...
A. 0,10
B. 0,20
C. 0,25
D. 0,30
E. 0,35
Jawaban: E
Cara Cepat!
n=R
s
Lagi-lagi massa benda hanya untuk
mengecoh saja, kemudian konversi jarijari dari cm menjadi meter (125 cm =
1,25 m). Masukkan ke dalam rumus.
1, 25
n=R=
0, 25
s
5 =
77
---------------------------------------------------------5. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah balok bermassa 0,5 kg berada
di atas puncak sebuah bidang miring
dengan kemiringan 30o. Sedangkan di
bawah bidang miring terdapat sebuah
pegas dengan konstanta pegas sebesar
900 N/m, ketika balok jatuh ke dasar
bidang miring, besar pemendekan pegas adalah ... (jarak ujung pegas dengan
puncak bidang miring 3 m)
A. 0,049 meter D. 0,129 meter
B. 0,087 meter E. 0,187 meter
C. 0,106 meter
Jawaban: D
Cara Cepat!
x=
2.m.g.s. sin a
k
78
Catatan
Catatan
(SPMB)
Sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm
di atasnya dijatuhkan martil 5 kg dari
ketinggian 80 cm di atas ujungnya. Bila
gaya tahan rata-rata tanah adalah 1000
N, maka banyaknya tumbukan martil
yang perlu dilakukan terhadap tongkat
agar menjadi rata dengan permukaan
tanah adalah ...
A. 4 kali
B. 5 kali
C. 6 kali
3.
D. 812 Joule
E. 912 Joule
D. 8 kali
E. 10 kali
79
D. 1 : 4
E. 4 : 1
4.
5.
6.
D. 0,30
E. 0,40
D.
E.
50 cm
60 cm
80
Catatan
H
GRAVITASI
NEWTON
1. Konsep Gravitasi
Gravitasi dapat dinyatakan menjadi empat besaran, yaitu gaya gravitasi,
medan gravitasi, potensial gravitasi dan energi gravitasi. Berikut adalah
penjelasan dan rumus untuk keempat besaran tersebut:
Gaya Gravitasi
F = G M.2m
r
Medan Gravitasi
g = F = G M2
m
r
81
Energi Gravitasi
E p = F . r = G M. m
r
2. Hukum Keppler
Hukum Keppler diambil dari nama Johanes Kappler, yang pertama kali
menjelaskan secara sederhana tentang fenomena orbital planet-planet di
alam semesta. Ada tiga hukum yaitu:
Hukum I Keppler
Hukum II Keppler
82
Berikut ini adalah rumus praktis yang berhubungan dengan gravitasi
dan hukum III Keppler mengenai perbandingan periode dan jari-jari.
Rumus Praktis
T2 = ` r2 j .T1
r1
3
v=
v=
2.g.r
2.G M
r
v = g.r
v = GM
r
83
Contoh Soal :
Catatan
---------------------------------------------------------1. (SPMB)
Dua buah massa masing-masing 20
kg dan 45 kg terpisah sejauh 15 cm,
maka jarak antara massa kecil terhadap
sebuah titik dimana resultan gayanya
sama dengan nol adalah ...
A. 1 cm
B. 3 cm
C. 6 cm
D. 8 cm
E. 9 cm
Jawaban: C
Cara Cepat!
x=
m1
.s
m1 + m2
20
.15
20 + 45
2 5
.15
=
2 5 +3 5
2
= 2 + 3 .15 = 6 cm
---------------------------------------------------------2. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Jika R adalah jari-jari bumi, maka besar
percepatan gravitasi pada ketinggian h
= R/3 di atas permukaan bumi adalah ...
x=
A. 9g/16
B. 13g/14
C. 18g/32
D. 23g/24
E. 30g/40
Jawaban: A
84
Cara Cepat!
Catatan
2
g' = ` R j g
R+h
2
R
g
eR + 1 ho
3
3R 2 g
9
= ` 4R j = 16 g
---------------------------------------------------------3. (PREDIKSI SNMPTN
PENULIS)
Pada titik sudut segitiga sama sisi
dengan panjang tiap sisi 20 cm
ditempati oleh benda bermassa 2 kg.
Jika konstanta gravitasi umum G, maka
gaya gravitasi yang dialami masingmasing benda adalah ...
g' =
A. 100G
B. 100 3 G
C. 200G
D. 200 3 G
E. 300 3 G
Jawaban: B
Cara Cepat!
2
F = G m2
s
85
jari bumi. Besar percepatan gravitasi
pada permukaan planet tersebut
adalah ...
A. 9g
B. 1/9 g
C. 81g
D. 1/81 g
E. 10g
Jawaban: C
Cara Cepat!
2
gX = ` mX j` RX j gB
mB RB
2
gX = ^9hc 1 m gB
1/3
= 81gB = 81g
D. 343/512
E. 512/343
Jawaban: D
Cara Cepat!
T1
R1 3/2
T2 = ` R2 j
Masukkan saja perbandingan jarak ke
bintang ke dalam persamaan,
T1
49 3/2
T2 = ` 64 j
49 3
7 3 343
= c 64 m = ` 8 j = 512
86
Catatan
6.
Catatan
D. 15667 m/s
E. 20667 m/s
Jawaban: C
Cara Cepat!
v=
gR 2
^R + hh
10.^64.10 5h2
^64.10 5 + 8.10 5h
. 10667 m/s
v=
D. 2 2 : 5
E. 5 2 : 3
Jawaban: A
Cara Cepat!
v1
v2 =
v1
v2 =
87
R + h2
R + h1
R + R/3
=
R + R/2
8
2 2
9 = 3
Uji Skill Rumus Praktis
---------------------------------------------------------1. (SPMB)
Dua buah massa masing-masing 4 kg
dan 16 kg terpisah sejauh 9 cm, maka
jarak antara massa kecil terhadap sebuah titik dimana resultan gayanya
sama dengan nol adalah ...
A. 1 cm
B. 3 cm
C. 6 cm
2.
3.
D. 23g/24
E. 30g/40
4.
D. 8 cm
E. 9 cm
D. 600 3 G
E. 800 3 G
88
Catatan
Catatan
5.
pada permukaan
adalah ...
planet
A. 5g
B. 1/5 g
C. 25g
D. 1/25 g
50g
6.
D. 216/343
E. 512/343
7.
E.
tersebut
D. 15975 m/s
E. 20975 m/s
89
D.
E.
2 2 :6
5 2 :6
90
Bab II
Zat dan Panas
Suhu dan Kalor
Fluida atau Zat Alir
Teori Kinetik Gas
Termodinamika
Radiasi Kalor
91
92
A
1. Skala Suhu
Suhu pada tiap wilayah memiliki skala yang berbeda-beda. Di negara kita
skala celcius sangat populer, sedangkan di Amerika skala fahrenheit, namun
skala yang menjadi patokan secara internasional adalah skala kelvin. Berikut
adalah bagan konversi tiap skala suhu:
212 o
fahrenheit
80 o
reamur
100 o
celcius
373 o
kelvin
titik didih
titik beku
273 o
0o
0o
K - 273
C
R
F - 32
100 = 100 = 80 = 180
93
32 o
Rumus Praktis
F - 32
X - X1
180 = X2 - X1
2. Kalor
Kalor adalah bentuk energi panas. Kalor bersifat simbiosis, ketika dilepas,
maka yang diterima juga sama.
Hukum Black
Rumus
Q = m.c.^T2 - T1h
Q = m.L
Q = m.U
T
menguap
suhu naik
melebur
suhu naik
94
t
Contoh Soal :
Catatan
---------------------------------------------------------1. (BANK SOAL PENULIS)
Termometer Y akan membaca suhu
dibawah -40oY pada keadaan membeku
dan akan terbaca di atas 160oY pada keadaan mendidih. Jika pada air tertentu
termometer celcius menyatakan suhu
27,5oC, maka pada termometer Y akan
terbaca ...
A. 15OY
B. 35OY
C. 45OY
D. 85OY
E. 95OY
Jawaban: A
Cara Cepat!
Y-A
C
B - A = 100 o
A pada rumus di atas adalah titik beku
pada skala Y, sedangkan B adalah titik
didih pada skala Y.
Y - ^- 40 oh
27, 5 o
o
o =
100 o
160 - ^- 40 h
o
27, 5 o
Y + 40
=
160 o + 40 o
100 o
Kemudian
menjadi,
kita
sederhanakan
o
lagi
Y = 27,5 o 200o - 40 o
100
= 27,5 o .2 - 40 o = 15 o Y
---------------------------------------------------------2. (SOAL KONTES FISIKA)
Termometer terbuat dari menerapkan
konsep hambatan listrik, jika pada saat air
membeku hambatannya 20X dan pada
95
saat mendidih pada suhu 40X, maka
pada 150oC akan terbaca pada termometer hambatan sebagai ...
A. 50 ohm
B. 48 ohm
C. 15 ohm
D. 10 ohm
E. 5 ohm
Jawaban: A
Cara Cepat!
X = C. ` B - A j + A
100
B adalah titik didih pada termometer
hambatan, sedangkan A adalah titik
beku pada termometer hambatan.
20
X = 150 o .` 40 - 20
100 o j +
= 30 + 20 = 50 X
---------------------------------------------------------3. (SOAL KONTES FISIKA)
Sebuah logam jatuh bebas dari ketinggian 490 meter di atas tanah. Kalor yang
diserap dari tumbukan dengan tanah
hanya 60% digunakan untuk menaikkan
suhu logam tersebut sebesar 7oC, maka
kalor jenis logam tersebut adalah ...
A. 720 J/kgoC
B. 620 J/kgoC
C. 520 J/kgoC
D. 420 J/kgoC
E. 320 J/kgoC
Jawaban: D
Cara Cepat!
c=
h.g.h
DT
96
Catatan
Catatan
c = 60%.10.490
7
= 420 J/kg o C
---------------------------------------------------------4. (BANK SOAL PENULIS)
Balok es bermassa 50 kg didorong di
atas papan horizontal yang mempunyai suhu sama dengan es (0oC). Balok
tersebut dapat melaju sejauh 21 meter.
Ternyata setengah dari balok es mencair akibat dari lantai yang kasar, maka
besar koefisien gesekan lantai dan balok es adalah ...
A. 5 cm
B. 20 cm
C. 80 cm
D. 150 cm
E. 200 cm
Jawaban: E
Cara Cepat!
n = 336.mL
mT .g.s
Massa balok yang mencair adalah
setengah dari semula (mL = 25 kg ).
n = 336.25 = 0, 8
50.10.21
---------------------------------------------------------5. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Sebuah balok es bermassa 50 gram berada pada kondisi hampir mencair. Kemudian dia
dicelupkan pada 200 gram
air yang bersuhu 30oC. Jika kalor jenis
air 1 kal/goC dan kalor lebur es 80 kal/g,
maka suhu akhir campuran adalah ...
97
A. 0,00oC
B. 4,00oC
C. 6,00oC
D. 8,00oC
E. 13,00oC
Catatan
Jawaban: D
Cara Cepat!
T = mA .cA .TA - mes .Les
mA + mes
T = 200.1.30 - 50.80 = 8 o C
200 + 50
---------------------------------------------------------6. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Sebongkah es bermassa 1 kg dengan
suhu -40oC dimasukkan ke dalam 2
liter air bersuhu 20oC. Komposisi akhir
campuran adalah ... (kalor jenis es 0,5
kal/goC dan kalor lebur es 80 kal/g).
A.
B.
C.
D.
E.
Cara Cepat!
mL = mA .cA .TA - mes .ces .Tes
L
Konversi dulu massa dari kilogram menjadi gram (1 kg = 103 g), dan dari liter air
menjadi gram (2 liter air = 2.103 g)
2.10 3 .1.20 - 10 3 .0, 5.40
80
= 25 g = 0, 25 kg
mL =
98
Catatan
D. 83oY
E. 93oY
99
D. 10,4 ohm
E. 5,40 ohm
3.
4.
5.
D. 240 J/kgoC
E. 250 J/kgoC
D. 150 cm
E. 200 cm
D. -28,00oC
E. -36,50oC
100
Catatan
6.
Catatan
101
Fluida adalah zat yang dapat mengalir, biasanya berfase cair atau gas. Kali
ini kita akan membahas tentang fluida statis dan fluida dinamis, pengertian
keduanya sebagai berikut:
1. Fluida Statis
Fluida statis atau fluida diam akan membahas tentang fenomena yang
terjadi pada zat cair atau gas yang diam. Fenomena tersebut antara lain
adalah sebagai berikut:
Tekanan Hidrostatis Tekanan yang diberikan oleh fluida pada
kedalaman tertentu. Pada kedalaman yang
Ph = t f .g.h
sama tekanan hidro statisnya sama, ini yang
mendasari Hukum Pascal.
Hukum Pascal
F
A1
A2
p1 = p2 ( F1 = F2
A1
A2
102
Gaya Archimedes
FA
w = FA
Kapilaritas
2. Fluida Dinamis
Fluida dinamis atau fluida bergerak akan membahas fenomena tentang zat
alir yang bergerak. Fenomena tersebut antara lain:
Hukum
Kontinuitas
(Q = A.v = tetap)
103
Hukum Bernoulli bercerita bahwa total
tekanan pada pipa tertutup selalu sama.
Hukum
Bernoulli
Hukum Stokes
(Hukum
Kekentalan)
F = 6r.r.h.v, h = viskositas
Rumus Praktis
h1
v
h1
s
104
Contoh Soal :
Catatan
---------------------------------------------------------1. (PREDIKSI SNMPTN
PENULIS)
Sebuah balok terapung di permukaan
air. Jika 10% bagian ada di atas
permukaan, maka massa jenis balok
tersebut adalah ...
A. 0,50 g/cm3 D. 0,80 g/cm3
B. 0,60 g/cm3 E. 0,90 g/cm3
C. 0,70 g/cm3
Jawaban: E
Cara Cepat!
t = 1-h
t = 1-h
= 1 - 10% = 90%
= 0,9 g/cm 3
---------------------------------------------------------2. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Sebuah benda di dalam air memiliki
berat 21 N, ketika di udara memiliki
berat 30 N. Maka massa jenis benda
tersebut adalah ...
A. 1,33 g/cm3 D. 4,33 g/cm3
B. 2,33 g/cm3 E. 5,33 g/cm3
C. 3,33 g/cm3
Jawaban: C
Cara Cepat!
t= W
W-w
105
30
30 - 21
30
= 9 = 3, 33 g/cm 3
t=
Catatan
Cara Cepat!
m.g - wX
tX =
m.g - wA
tX = 30.10 - 225
30.10 - 112, 5
= 0,74 g/cm 3
---------------------------------------------------------4. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah balon udara memiliki jari-jari
5 meter, massa jenis udara di dalam
balon adalah 0,75 g/cm3. Besar massa
total maksimum penumpang adalah ...
A. 5 kg
B. 20 kg
C. 100 kg
D. 170 kg
E. 200 kg
Jawaban: D
106
Cara Cepat!
Catatan
m = t.` 4 rr 3j^1 - hh
3
m = 1,3. ` 4 r5 3j^1 - 75%h
3
= 1,3.523,3. ^1 - 0, 75h
= 170 kg
---------------------------------------------------------5. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Sebuah bejana didalamnya dimasukkan
air dengan tinggi permukaan air 300 cm.
Bejana diletakkan di atas menara yang
tingginya 1200 cm. Jika di bawah bejana
dilubangi pada pinggirnya, sehingga air
mengalir ke arah horizontal, maka jarak
horizontal air yang dapat ditempuh
oleh air sampai dia menyentuh tanah
adalah ...
A. 5 meter
B. 8 meter
C. 12 meter
D. 15 meter
E. 20 meter
Jawaban: C
Cara Cepat!
X = 2 h.H
Konversi dulu ketinggian dalam cm
menjadi meter (300 cm = 3 m dan 1200
cm = 12 m).
X = 2 3.12 = 2.6
= 12 m
107
---------------------------------------------------------6. ANK SOAL PENULIS)
Sebuah tong berukuran tinggi 2 meter
dan berjari-jari 1 meter diisi penuh oleh
air. Di bawah bejana terdapat lubang
yang jari-jarinya 5 cm. Maka waktu yang
dibutuhkan untuk mengosongkan tong
adalah
A. 4,22 menit D. 7,22 menit
B. 5,22 menit E. 8,22 menit
C. 6,22 menit
Jawaban: A
Cara Cepat!
t = `Rj
r
2.h
g
2
t=c 1 m
0, 05
2.2 . 253 s
10
= 4, 22 menit
---------------------------------------------------------7. (SOAL KONTES FISIKA)
Air terjun dengan ketinggain 20 meter
dan debit air sebesar 10 m3/s dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga
microhidro. Jika generator yang digunakan efisiensinya 30%, maka daya rata-rata
yang dapat dihasilkan adalah ...
A. 150 watt
B. 200 watt
C. 400 watt
D. 550 watt
E. 600 watt
Jawaban: E
Cara Cepat!
P = h.Q.g.h
P = 30%.10.10.20
= 600 watt
108
Catatan
Catatan
3.
4,50 g/cm3
5,50 g/cm3
4.
109
A. 5 kg
B. 20 kg
C. 400 kg
5.
Catatan
6.
D. 670 kg
E. 817 kg
D. 14 cm
E. 20 cm
7.
D. 150 watt
E. 240 watt
110
C
Gas ideal adalah gas yang memiliki sifat-sifat khusus yang ideal. Di antaranya
memiliki sifat tumbukan lenting sempurna, berlaku hukum gerak Newton,
tidak ada gaya antar partikel, bergerak ke segala arah dan tersebar merata.
Hukum
Boyle-Gay Lussac
Hukum
Umum Gas Ideal
(PV = nRT)
111
R pada persamaan di atas bernilai R = 8, 31 J/mol.K , sedangkan
N pada persamaan di atas akan sama dengan n.NA , dimana
NA = 6, 02.10 23 partikel/mol , dan k = 1, 38.10- 23 J/K .
Isobarik
(Tekanan Tetap)
Isokhorik
(Volume Tetap)
Isotermis
(Suhu Tetap)
Adiabatik
(Tak ada Kalor)
112
3. Teori Kinetik Gas
Teori kinetik gas menjelaskan tentang gerak yang dilakukan oleh gas
mengakibatkan tekanan gas, energi dalam gas, dan kecepatan efektif gas
mengalami pembangkitan.
P = 1 N.t.v 2 = 2 N.Ek
3
3 V
Tekanan Gas
v=
3.k.T
m =
3.P
t =
3.R.T
Mr
Di atas adalah rumus umum energi dalam gas, di mana U adalah energi
dalam, dan f derajat kebebasan. Derajat kebebasan inilah yang membedakan antara gas
monoatomik dan gas diatomik.
a. Gas Monoatomik
Gas monoatomik adalah gas dengan atom tunggal, seperti helium (He),
neon (Ne), argon (Ar), dan lain-lain. Pada gas monoatomik derajat kebebasan
bernilai f = 3 . Sehingga persamaan menjadi:
U = 3 ^n.R.T h = 3 ^N.k.T h
2
2
113
b. Gas Diatomik
Gas monoatomik adalah gas dengan atom ganda, seperti oksigen (O2),
hidrogen (H2), nitrogen (N2), dan lain-lain. Pada gas diatomik derajat
kebebasan bervariasi berdasarkan besarnya suhu.
! 300 K ( f = 3 )
U = 3 ^n.R.T h = 3 ^N.k.T h
2
2
! 500 K ( f = 5 )
U = 5 ^n.R.T h = 5 ^N.k.T h
2
2
! 1000 K ( f = 7 )
U = 7 ^n.R.T h = 7 ^N.k.T h
2
2
114
Contoh Soal :
Catatan
---------------------------------------------------------1. (BANK SOAL PENULIS)
Pada kondisi kamar, gas oksigen bermassa 4 gram akan memiliki volume
sebesar ... (Ar O = 16, R = 8,314 J/mol.K)
A. 0,45.10-3 m3 D. 3,00.10-3 m3
B. 1,00.10-3 m3 E. 3,45.10-3 m3
C. 2,45.10-3 m3
Jawaban: C
Cara Cepat!
V = m # 2, 45.10- 3
2Ar
Kondisi kamar adalah kondisi pada saat
tekanan 1 atm dan suhu 25oC.
V = 4 # 24,5.10 - 3
2.16
1
= 8 # 24,5.10 - 3
. 3.10- 3 m 3
---------------------------------------------------------2. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Dua buah tabung yang memiliki volume
sama dihubungkan dengan sebuah selang yang sangat kuat. Di dalam dua
bejana tersebut terdapat gas masingmasing sebanyak N dan 3N. Bila gas
dalam tabung N memiliki suhu 27oC,
maka suhu pada tabung 3N adalah ...
A. 100 K
B. 200 K
C. 300 K
D. 400 K
E. 500 K
Jawaban: A
115
Cara Cepat!
Catatan
T2 = ` N1 j^T1 + 273h
N2
T2 = ` N j^273 + 27 h
3N
1 .300 100 K
=3
=
---------------------------------------------------------3. (SOAL KONTES FISIKA)
Sebuah tabung elpiji di dalamnya terdapat sebuah gas yang bermassa 2
kg. Pada mula-mula suhu udara dalam
tabung 27oC, namun kemudian tabung
tersebut ditaruh di bawah terik matahari hingga suhu udara dalam tabung
menjadi 127oC, karena peristiwa itu gas
dalam tabung memuai dan akhirnya bocor. Banyaknya gas dalam tabung yang
keluar akibat bocor adalah ...
A. 0,30 kg
B. 0,45 kg
C. 0,50 kg
D. 0,60 kg
E. 0,75 kg
Jawaban: C
Cara Cepat!
Dm = `1 - T1 j .m1
T2
Konversi dulu oC menjadi K (...oC+273
=... K)
Dm = `1 - 273 + 27 j .2
273 + 127
300
= `1 - 400 j .2
1
= ` 4 j .2 = 0, 5 kg
116
4.
Catatan
D. 1 : 4
E. 1 : 5
Jawaban : B
Cara Cepat!
^mvhA
=
^mvhB
^mvhA
=
^mvhB
MrA
MrB
1
1
4 =2
D. 748 km/s
E. 848 km/s
Jawaban : A
Cara Cepat!
v2 = v1
v2 = 2.10 5
= 2.10 5
117
T2
T1
5T
T
5 . 448 km/s
---------------------------------------------------------6. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Sebuah tabung berisi gas ideal memiliki
massa atom relatif 32, jika R = 8,314 J/
mol.K dan suhu di dalam tabung adalah
127oC, maka kecepatan partikel dalam
tabung adalah ...
A. 458 km/s
B. 558 km/s
C. 658 km/s
D. 758 km/s
E. 858 km/s
Jawaban : B
Cara Cepat!
v=
3R.^T + 273h
Mr.10- 3
v=
118
Catatan
Catatan
0,45.10-3 m3
1,50.10-3 m3
2,45.10-3 m3
3,00.10-3 m3
3,45.10-3 m3
2.
3.
119
A. 0,20 kg
B. 0,35 kg
C. 0,50 kg
4.
5.
D. 1 : 4
E. 2 : 5
6.
D. 0,60 kg
E. 0,75 kg
D. 748 km/s
E. 848 km/s
D. 783 km/s
E. 883 km/
120
D
TERMODINAMIKA
Fluida adalah zat yang dapat mengalir, biasanya berfase cair atau gas. Kali
ini kita akan membahas tentang fluida statis dan fluida dinamis, pengertian
keduanya sebagai berikut:
1. Hukum I Termodinamika
Hukum I Termodinamika menyatakan hubungan antara tiga besaran, yaitu:
kalor, perubahan energi dalam dan usaha.
Q = DU + W
5 ( menerima
Q =)
6 ( melepas
5 ( naik
DU = '
6 ( turun
5 ( melakukan
W ='
6 ( dikenai
Usaha gas dinyatakan menjadi empat kondisi sama seperti proses pada gas
ideal. Pada gas ideal kita mengenal proses isobarik, isokhorik, isotermis dan
adaiabatik.
Isobarik
Isokhorik
Volume tetap : W = 0
Isotermis
Adiabatik
Q = 0 : W = - DU = 3 n.R^T2 - T1h
2
121
Rumus Praktis
Pada grafik tekanan-volume di
samping menunjukkan bahwa
luas grafik adalah usaha.
W = luas
V
2. Hukum II Termodinamika
Hukum II Termodinamika menyatakan bahwa tidak akan mungkin ada proses mengalirnya
kalor dari suhu rendah ke suhu tinggi (seharusnya dari suhu
tinggi ke suhu rendah). Secara sederhana hal ini juga menjelaskan bahwa
tidak ada mesin yang memiliki efisiensi 100%.
4. Hukum 0 Termodinamika
Hukum 0 Termodinamika adalah hukum yang paling telat ditemukan, namun hukum ini
sangat mendasar sekali. Menjelaskan bahwa tidak mungkin
ada dua benda yang memiliki kondisi suhu, tekanan yang sama akan saling
bertukar kalor satu sama lain.
5. Mesin Kalor
Pada termodinamika kita akan mengenal dua macam mesin kalor, yaitu mesin Carnot dan
Mesin Pendingin.
122
a.
Mesin Carnot
Mesin Carnot adalah mesin dengan efisiensi yang tinggi. Dia menghasilkan usaha dari
aliran kalor pada suhu renda ke suhu tinggi.
W
TK
proses
TB
TB
proses
TK
Rumus Praktis
Rumus di samping digunakan untuk
mencari besarnya suhu pada reTB1 ^1 - h1h = TB2 ^1 - h2h servoir tinggi saat
reservoir rendah
tetap, dan efisiensinya juga meTK = tetap
ngalami perubahan tertentu.
123
Contoh Soal :
Catatan
---------------------------------------------------------1. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah alat di dalamnya terdapat 0,25
mol gas ideal, dia mengalami pengembangan secara adiabatik. Jika pada
peristiwa ini temperatur turun sebanyak 750oC, maka kerja yang dilakukan
oleh gas ideal adalah ...
A. 1,34.103 J
B. 2,34.103 J
C. 3,34.103 J
D. 4,34.103 J
E. 5,34.103 J
Jawaban : B
Cara Cepat!
W = n.DT # 12, 471
W = 0, 25.750 # 12, 471
. 2, 34.10 3 J
---------------------------------------------------------2. (SOAL KONTES FISIKA)
Suatu mesin dengan efisiensi lumayan
tinggi digunakan untuk meggerakkan
sebuah generator dengan keluaran 220
volt. Jika mesin menyerap 5,5 kJ kalor
dan perbandingan suhu dalam kelvin
3 : 5, maka banyaknya muatan yang dihasilkan oleh sistem tersebut adalah ...
A. 20 C
B. 18 C
C. 15 C
D. 10 C
E. 5 C
Jawaban : D
124
Cara Cepat!
Catatan
q=
Q`1 - TK j
TB
V
5, 5.10 3 `1 - 3 j
5
q=
220
5, 5.10 3 ` 2 j
5 = 10 C
=
220
---------------------------------------------------------3. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Mesin Carnot pada reservoir suhu
tinggi suhunya sebesar 527oC, sedangkan pada reservoir suhu rendah suhunya 27oC.
Jika efisiensinya naik menjadi
50%, maka pada saat reservoir suhu
rendah suhunya tetap sedangkan pada
reservoir suhu tinggi suhunya akan
menjadi ...
A. 327oC
B. 427oC
C. 527oC
D. 627oC
E. 727oC
Jawaban : A
Cara Cepat!
TT2 =
TR1
^1 - h2h
TT2 = 273 + 27
1 - 50%
300 600 K 327 o C
= 0, 5 =
=
---------------------------------------------------------4. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah mesin carnot memiliki suhu
27oC pada reservoir suhu rendah dan
125
127oC pada reservoir suhu tinggi. Jika
mesin melepas panas sebesar 600 joule,
maka efisiensi mesin carnot adalah ...
A. 5%
B. 20%
C. 25%
D. 40%
E. 90%
Jawaban : C
Cara Cepat!
h = 1 - TK
TB
Pada soal di atas harga kalor yang dilepas
tidak begitu dibutuhkan untuk mencari
efisiensi jika suhu pada reservoir tinggi
dan rendah sudah diketahui, hanya
untuk mengecoh saja.
h = 1 - 273 + 27
273 + 127
300
1
= 1 - 400 = 4 = 25%
---------------------------------------------------------5. (BANK SOAL PENULIS)
Mesin pendingin berdaya kerja 300
watt, jika suhu ruang pendingin adalah
270 K dan suhu udara luar adalah 300 K,
maka besarnya aliran kalor yang diserap
oleh mesin pendingin adalah ...
A. 75 J/s
B. 270 J/s
C. 1700 J/s
D. 1750 J/s
E. 2700 J/s
Jawaban : E
Cara Cepat!
Q/t = ` TK j .P
TB - TK
126
Catatan
Catatan
Q /t = `
270
.300
300 - 270 j
= 2700 J/s
---------------------------------------------------------6. (BANK SOAL PENULIS)
Mesin pendingin berdaya kerja 300
watt, jika suhu ruang pendingin adalah
270 K dan suhu udara luar adalah 300 K,
maka besarnya kalor yang diserap oleh
mesin pendingin dalam waktu 15 menit
adalah ...
A. 6,43.103 kJ D. 3,43.103 kJ
B. 5,43.103 kJ E. 2,43.103 kJ
C. 4,43.103 kJ
Jawaban : E
Cara Cepat!
Q = ` TK j .P.t
TB - TK
Q =`
270
.300.^15.60h
300 - 270 j
= 2700 # ^15.60h = 2, 43.10 3 kJ
127
Uji Skill Rumus Praktis
Catatan
3.
D. 4,80.103 J
E. 5,80.103 J
D. 10 C
E. 3 C
D. 627oC
E. 727oC
128
4.
Catatan
5.
40%
90%
6.
D.
E.
D. 1000 J/s
E. 1200 J/s
129
D. 3,43.103 kJ
E. 2,43.103 kJ
E
RADIASI KALOR
Di alam semesta ada banyak bentuk radiasi, salah satu adalah radiasi kalor
atau radiasi panas. Kalor dapat mengalir melalui medium dan tanpa medium
tergantung bentuk kalor tersebut.
1. Konduksi
Perambatan kalor secara konduksi adalah melalui medium berbentuk padat.
Medium itu biasa disebut konduktor. Contohnya: Besi, tembaga, emas, dan
logam lainnya. Pada perpindahan kalor melalui medium padat tersebut tidak
disertai dengan perpindahan partikel, namun hanya perpindahan kalor saja.
T1
T2
L
Kalor mengalir dari suhu tinggi ke suhu yang rendah seperti pada
gambar di atas (T1 2 T2 ). Secara matematis laju aliran kalor atau daya
kalor dinyatakan dalam rumus:
k.A.^T1 - T2h
P = dQ =
L
dt
Dengan P adalah daya atau laju aliran kalor, k adalah koefisien
konduktivitas (tiap benda beda-beda), A luas tampang lintang medium
(konduktor), dan L adalah panjang konduktor.
130
2. Konveksi
Perambatan kalor secara konveksi adalah melalui medium berbentuk zat
yang dapat mengalir atau fluida (cair atau gas). Karena pada hakekatnya
konveksi adalah perpindahan kalor disertai dengan partikel mediumnya.
Secara sederhana dirumuskan sebagai berikut:
P = dQ = h.A.^T1 - T2h
dt
Dengan h adalah koefisien konveksivitas termal (tiap benda beda).
3. Radiasi
Perambatan secara radiasi adalah perambatan kalor tanpa melalui medium
perantara. Pada kondisi ini kalor berupa gelombang elektromagnetik yang
mampu berpindah tanpa medium. Secara matematis daya atau laju kalor
dirumuskan dengan persamaan:
P = dQ = v.e.A.T 4
dt
Dengan v = 5, 67.10- 8 W/m 2 .K 4 adalah ketetapan stefan, e adalah
emisivitas, yaitu pengaruh warna pada penyerapan atau pemancaran
kalor. Benda dengan warna hitam mengkilat e = 1, sedangkan warna putih
mengkilat e = 0, warna selain itu berada pada 0 < e < 1.
131
Rumus Praktis
Konduksi
Konveksi
Radiasi
132
Contoh Soal :
Catatan
---------------------------------------------------------1. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah besi A dan B memiliki panjang yang sama dan luas penampang
yang sama juga dan keduanya disambung pada ujung-ujungnya. Hanya saja
koefisien konduksi besi A sama dengan
dua kali koefisien konduksi B. Jika pada
ujung A diberi suhu 100oC sedangkan
di ujung B diberi suhu 40oC, maka suhu
pada sambungan A dan B adalah ...
A. 20oC
B. 27oC
C. 52oC
D. 80oC
E. 97oC
Jawaban : D
Cara Cepat!
T = k1 .T1 + k2 .T2
k1 + k2
T = 2k2 .100 + k2 .40
2k2 + k2
2.100 + 40
240 80 o C
=
2+1 = 3 =
---------------------------------------------------------2. (PREDIKSI SNMPTN
PENULIS)
Besi A disambung dengan besi B pada
ujung-ujungnya. Jika panjang besi A
adalah sepertiga kali panjang besi B,
koefisien konduksi A adalah dua kali
koefisien konduksi B, dan luas penampang yang sama. Maka besarnya suhu
pada sambungan apabila suhu pada
besi A sebesar 100oC dan suhu pada
besi B sebesar 30oC adalah ...
133
A. 20oC
B. 30oC
C. 50oC
D. 80oC
E. 90oC
Catatan
Jawaban : E
Cara Cepat!
T=
T=
=
6.100 + 30 630 90 o C
6+1 = 7 =
D. 7 : 6
E. 7 : 8
Jawaban : B
134
Cara Cepat!
Catatan
DT1
L k
= ` L1 jc k2 m
2
1
DT2
DT1
3 0, 2
6
= ` 5 jc 0, 1 m = 5
DT2
---------------------------------------------------------4. (BANK SOAL PENULIS)
Suatu benda hitam pada suhu 27oC
memancarkan energi sebesar 200 kJ,
benda hitam tersebut dipanasi hingga
suhunya mencapai 127oC. Maka energi
yang dipancarkan setelah dipanaskan
menjadi ...
A. 474 kJ
B. 574 kJ
C. 674 kJ
D. 774 kJ
E. 874 kJ
Jawaban : A
Cara Cepat!
E2 = ` T2 j E1
T1
4
135
A. 2,96.10-6 J
B. 3,96.10-6 J
C. 4,96.10-6 J
D. 5,96.10-6 J
E. 6,96.10-6 J
Jawaban : A
Cara Cepat!
E = v.e.A.T 4 .t
E = v.e.A.T 4 .t
= 5,67.10 - 8 .0,87.200.10 - 6 .^500h .^10.60h
. 2, 96.10- 6 J
---------------------------------------------------------6. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah bintang memiliki jari-jari 64000
km, suhu dipermukaan bintang 64000
kK. Jika bintang tersebut dianggap
hitam sempurna, maka energi yang
dipancarkan oleh bintang dalam
setahun adalah ...
A. 5,66.1048 J
B. 4,66.1048 J
C. 3,66.1048 J
D. 2,66.1048 J
E. 1,66.1048 J
Jawaban : E
Cara Cepat!
E = v.e.^4rR 2h .T 4 .t
Waktu dalam setahun kita anggap saja
= 365 hari x 24 jam x 60 menit x 60
detik . 3,2.107 detik.
E = v.e.^4rR 2h .T 4 .t
= 5,67.10 - 8 .1.^4r 66, 4.107 @2h .^6, 4.107 h4
.^3, 2.107 h
. 1, 6.10 48 J
Jadi jawabannya adalah 1,6.1048 J.
136
Catatan
Catatan
3.
D. 75oC
E. 97oC
D. 83oC
E. 93oC
137
konduksi sebesar 0,1 g.kal/cm.soC.
Sedangkan bahan B memiliki ketebalan
2 cm dan koefisien konduksi sebesar
0,8 g.kal/cm.soC. Jika dinding A berada
pada daerah yang terkena langsung
pada merapi, maka perbandingan
selisih suhu di luar dan sambungan
dengan suhu di dalam dan sambungan
adalah ...
A. 15 : 6
D. 17 : 1
B. 16 : 1
E. 17 : 8
C. 16 : 7
4.
5.
D. 706 kJ
E. 806 kJ
D. 5,12.10-7 J
E. 6,12.10-7 J
138
Catatan
KIMIA
BAB 1
STOIKIOMETRI LARUTAN
Stoikiometri
berasal
dari
bahasa
Yunani
stoicheion
yang
berartiunsur
unsur/
Stoikiometri
berasal
dari
bahasa
Yunani
stoicheion
yang
berarti
partikel
dan
metron
yang
berarti
perhitungan,
jadi
stoikiometri
atau partikel dan metron yang berarti perhitungan, jadi stoikiometri
mempunyai
mempelajari
semua
perhitungan
kimia
secara
kuantitatif,
mempunyai
artiarti
mempelajari
semua
perhitungan
kimia
secara
kuantitatif,
dan
tidak
ter-batas
pada
unsur
saja
tetapi
juga
perhitungan
senyawa
dan tidak terbatas pada unsur saja tetapi juga perhitungan senyawa
maupun
campuran.
maupun campuran.
1. Konsep Mol
A. Konsep
Mol kimia, satuan mol digunakan sebagai satuan
Dalam perhitungan
X
Massa Mr/Ar
Massa
Mr/Ar
:
:
Mol
Mol
X 22,4
X
22,4:
:
23
6,02 x 10 Jumlah Partikel
Jumlah partikel
6,02 x 1023
X
X
Volume
volume
=
mol
Sehingga:
P⋅V
R⋅T
Pada kondisi bukan standar maka kita gunakan Rumus Gas Ideal:
P = tekanan (atm)
V = volume gas (L)
n = mol
R = tetapan =0,08205
T = suhu (K)
Dari tabel, terlihat bahwa untuk massa C yang sama,
Koefisien
Reaksi, menunjukkan
tiga hal,
yaitu: O pada senyawa II
perbandingan
O pada senyawa
I dengan
Koefisien Reaksi, menunjukkan tiga hal, yait
adalah 16 : 32 = 1 : 2.
Perbandingan Ko
4) Hukum Avogadro → Pada P dan T sama, gas – gas yang
bervolume sama mengandung jumlah
partikelmol
sama.
Perbandingan
P⋅V
P ⋅ V = n ⋅R ⋅ T → n =
R⋅T
Perbandingan volume
Perbandingan j
(Ar C = 12, H = 1)
E. 56 liter
A. 11,2 liter
Penyelesaian :
gr 22, 4
B. 22,4 liter
= =
Ingat !!! mol
Mr
V
C. 33,6 liter
D. 44,8 liter
E. 56 liter
Penyelesaian:
Contoh Soal :
Ingat !!!
gr
V
mol
= =
Mr 22, 4
2
Mol CH4 = mol CO2, sehingga:
gr CH4 V CO2
8 V CO2
=
⇒ =
⇒ V CO=
2 11,2 L
Mr CH4
22,4
16
22,4
Jawab: A
1
3
3,5O2
3,5
10,5
2CO2
2
6
3H2O
3
9
Jawab: C
Contoh:
Perbandingan massa unsur H dengan O dalam air selalu 1 : 8.
Keterangan
sisa H2 = 2 gram
18
18
sisa O2 = 2 gram
25
27
4
4) Hukum Avogadro → Pada P dan T sama, gas–gas yang bervolume
Dari tabel, terlihat bahwa untuk massa C yang sama,
sama mengandung jumlah partikel sama.
perbandingan O pada senyawa I dengan O pada senyawa II
5) Hukum
gay-Lussac
adalah
16 : 32 =→1 Pada
: 2. P dan T sama, volume gas yang bereaksi
dan hasil reaksi berbanding bulat dan sederhana.
4) Hukum Avogadro → Pada P dan T sama, gas – gas yang
bervolume sama mengandung jumlah partikel sama.
Rumus Praktis
v1 n1
=
v 2 n2
Catatan:
Rumus ini merupakan hasil
pemikiran Gay-Lussac dan Avogadro
Contoh Soal :
1. Pada reaksi 4 gram magnesium dengan 10 gram asam klorida
dilakukan dalam wadah tertutup menurut persamaan reaksi:
Mg(s) + 2HCl(ag) → MgCl2(ag) + H2(g)
Penyelesaian:
Konsep Praktis
5
2. UNAS 2006
Suatu cadangan gas terdiri 2 mol gas dinitrogen trioksida
2. SOAL UN
4 mol gas nitrogen monoksida. Jika campuran ini diura
Suatu cadangan gas
terdiri sempurna
2 mol gasmenjadi
dinitrogen
dan dan oksigen, m
dengan
gastrioksida
– gas nitrogen
4 mol gas nitrogen
monoksida.
Jika
campuran
ini
diuraikan
perbandingan mol gas nitrogen dan oksigen adalah…
dengan sempurna menjadi
A. 2:3 gas–gas nitrogen dan oksigen, maka
perbandingan mol gas
nitrogen dan oksigen adalah…
B. 3:4
A. 2:3
D. 5:6
C. 4:5
B. 3:4
E. 6:7
D. 5:6
C. 4:5
E. 6:7
Penyelesaian:
Penyelesaian :
Reaksi yang terjadi: Reaksi yang terjadi :
Reaksi I : 2N2O3 →
2N2 +I 3O
, mol
O3 = 2+mol
2 2N
Reaksi
:22N
O N→
3O2, mol N2O3 = 2 mol
2 3
2
Reaksi II : 2NO → Reaksi
N2 + O2II, mol
NO →
= 4Nmol
: 2NO
+ O , mol NO = 4 mol
2
Reaksi
I
II
Mol total
Mol N2
2
2
4
Mol O2
3
2
5
Jawab: C
6
Contoh Soal :
1. Suatu oksida logam M mengandung 80% massa logam tersebut
dan 20% oksigen. Jika Ar logam M = 64 dan O = 16, maka rumus
oksida logam tersebut adalah…
A. M2O
D. M2O3
B. MO
E. MO2
C. M3O4
Penyelesaian:
80
mol =
M = 1,25
64
20
mol O=
= 1,25
2
16
mol M =
: mol O2 1,25
:1,25 1:1
=
Reaksi : Mx O y → M + O2
Untuk mencari jumlah atom M ⇒
∑M= ∑M
Untuk mencari jumlah atom O ⇒ ∑ O= ∑ O
kanan
⇒x
kiri=
kanan
⇒y
kiri =
Jawab: E
2. Pada suhu dan tekanan tertentu 1,5 gram gas CxHy mempunyai
volume yang sama dengan 2,2 gram gas CO2.
Konsep Praktis
Untuk mencari rumus kimia apabila diketahui Mr-nya →
Cari jawaban yang mempunyai nilai Mr sama dengan yang
diketahui.
7
Volume sama → perbandingan koefisien sama → perbandingan
mol sama, sehingga :
1,5
2,2
mol C xHy =
mol CO2 ⇒
30
=⇒ Mr C xHy =
Mr C xHy 44
C2H6 mempunyai Mr 30, sehingga dapat dipastikan bahwa gas
CxHy tersebut adalah C2H6.
Jawab: D
4. Pembakaran Hidrokarbon
Suatu hidrokarbon apabila direaksikan dengan oksigen (O2) dan
mengalami reaksi pembakaran sempurna akan menghasilkan gas
karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O).
D. Pembakaran Hidrokarbon
Rumus Praktis
Jika yang dibakar n mol CxHy, maka:
n
Koefisien H2O = y 1
n2 x + y
Koefisien O
=
2
4
Contoh soal :
3,2
Koefisien
CO2metana
= nx dibakar dengan oksigen. Gas
Sejumlah
gram gas
n
karbon dioksida yang terbentuk
adalah…
Koefisien H2O = y
A. 2,24 gram
2
B. 4,40 gram
C. 8,80 gram
D. 8,96 gram
E. 17,6 gram
Penyelesaian :
Reaksi : CH4 + 2 O2 → CO2 + 2 H2O
koefisien CO2
1 3,2
× mol CH4 =
×
=
0,2 mol
Mol CO2 =
koefisien CH4
1 16
8
Contoh Soal :
Sejumlah 3,2 gram gas metana dibakar dengan oksigen. Gas karbon
dioksida yang terbentuk adalah…
A. 2,24 gram
D. 8,96 gram
B. 4,40 gram
E. 17,6 gram
C. 8,80 gram
Penyelesaian:
Reaksi: CH4 + 2 O2 → CO2 + 2 H2O
koefisien CO2
1 3,2
× mol CH4 =
×
=
0,2 mol
Mol CO2 =
koefisien CH4
1 16
Massa CO2 = mol x Mr = 0,2 x 44 = 8,8 gram
Konsep Praktis
3,2
Mol CO2 = nx ⋅ mol CO2 = 1⋅ 1⋅
= 0,2 mol
16
Massa CO2 = mol x Mr = 0,2 x 44 = 8,8 gram
Jawab : C
9
Rumus Praktis
mol
mol
H2H
O2O
x
=
x = mol garam
mol garam
Contoh Soal :
Pada pemanasan 7,15 gram Na2CO3.xH2O, beratnya berkurang 2,65
gram (Ar Na = 23, C = 12, O = 16, H = 1). Rumus kristal adalah…
A. Na2CO3. H2O C. Na2CO3.4H2O E. Na2CO3.10H2O
B. Na2CO3.2H2O D. Na2CO3.6H2O
Penyelesaian:
Na2CO3 ⋅ xH2O → Na2CO3 + xH2O
7,15 g
4,5 g
2,65 g
4,5
2,65
mol
mol
106
18
perbandingan
1
4 ⇒ jadikan koefisien
Na2CO3 ⋅ xH2O → Na2CO3 + 4H2O ⇒ x =
4
Maka rumus kristalnya adalah Na2CO3.4H2O.
Konsep Praktis
2,65
mol H2O
18 4
= =
mol garam 4,5
106
Maka rumus kristalnya adalah Na2CO3.4H2O.
x
=
Jawab: C
10
6. Konsentr
Konsentrasi laruta
6. Konsentrasi Larutan
Larutan
dapat dinyatakan
6. Konsentrasi
Persen
Konsentrasi larutan menyatakan
kadar
suatumassa
zat d
F. Konsentrasi LarutanKonsentrasi
larutan menyatakan kadarMenyatakan
suatu zat da
dapat dinyatakan dengan satuan – satuan
khusu
dapat
dinyatakan
denganKonsentrasi
satuan – satuan khusus
Konsentrasi larutan menyatakan kadar
suatu
zat dalam
larutan.
Persen
massa
(% m/m)
larutan.
Persen
massa
(%
m/m)
dapat dinyatakan dengan satuan–satuan khusus,
yaitu: jumlah massa (gram) zat te
Menyatakan
Menyatakan jumlah massa (gram) zat ter
Persen massa (% m/m)
larutan.
larutan.
Menyatakan jumlah massa (gram) zat
terlarut dalam 100 gram
larutan.
m
%m m
=
m1
%m m
=
×100 %
m1 + m2
1
m1 + m2
m
% m m m1 1= massa
=
×100
×100 %
mm
m2massa
1 +=
2
Contoh :
Tentukan per
Penyelesaian
Contoh
: persen massa dari 10 gram gula da
Tentukan
% m gula
m = da
Tentukan
persen
Penyelesaian
: massa dari 10 gram
Contoh:
mgu
Penyelesaian
:
m
Tentukan persen massa dari 10 gram gula dalam 90 gula
gram air!
10
=
×
100
%
=
×
100
%
m
m
m +m
Penyelesaian:
1010
+ 90×100 %
air × 100 % =
% m m = mgulagula
mgula
10Persen
+ 90 volum
mgula + mair
10
×100 % =
×100 % = 10 %
%m m=
Menyatakan
10 + 90
mgula + mair
Persen volume (% v/v)
larutan.
Persen
volumejumlah
(% v/v) volume (liter) zat te
Menyatakan
Menyatakan
jumlah volume (liter) zat te
Persen volume (% v/v)
larutan.
larutan.
Menyatakan jumlah volume (liter) zat
terlarut dalam 100 liter
v
%
v v v v=11 volume
=
×100 z
larutan.
%
v v vv11 +
=
v 2×100 %p
v 2+=vvolume
volumezat
zatterlarut
terlarut
vv11==volume
v
=
volume
pelarut
v22= volume pelarut
v1
%
v v
=
×100 %
v1 + v 2
Contoh :
Tentukan pe
larutan terda
ontoh::
CContoh
Penyelesaian
Contoh:
Tentukan persen
persen volume
volume dari
dari larutan
larutan urea
urea
Tentukan
Tentukan persen volume dari larutanlarutan
urea dimana
dalam
100
mL dan 80 mL air!
terdapat
20
mL
urea
larutan terdapat 20 mL urea dan 80 mL air!
v
larutan terdapat 20 mL urea dan 80 mL
air!
Penyelesaian
% v=
v
Penyelesaian
::
Penyelesaian:
vure
% v=
v
v urea
20
v
20
Molaritas
(M)
20
% 20 v%urea ×100 %
×100 % =
×100
% v=
100=
vv v urea
%%
×100 % == 20Menyatakan
××100
20 +80 % v=
vurea + v air
+80
+
v
urea+ v air
20
+80
vurea
air
Molaritas
Molaritas(M)
(M)
Menyatakanjumlah
jumlahmol
molzat
zatterlarut
terlarutdalam
dalam1
Menyatakan
11
Molaritas (M)
Molaritas (M)
Menyatakan
mol zat
terlarut dalam 1 liter (
Menyatakan jumlah mol zat terlarut
dalamjumlah
1 liter (1000
mililiter)
larutan
.
larutan.
mol gr 1000 % ⋅10 ⋅ρ
=
M = =×
mol gr 1000 % ⋅10 ⋅ρV (L) Mr V (mL)
Mr
M = =×
=
V (L) Mr V (mL)
Mr
Contoh :
Pada label sebuah botol tertulis H2SO4 98% massa deng
Contoh:
1,84 g/ml (Mr HNO = 98), maka hitung molarias larutan
Pada label sebuah botol tertulis H2SO4 98% massa3 dengan massa jenis
Penyelesaian :
1,84 g/ml (Mr H2SO4= 98), maka hitung molaritas larutan tersebut!
% ⋅10 ⋅ρ 98 ⋅10 ⋅1,84
=
= 18, 4
M =
Mr
98
% ⋅10 ⋅ρ 98 ⋅10 ⋅1,84
=
= 18,
M =
4
Pada pengenceran suatu zat, berlaku rumus :
Mr
98
Penyelesaian:
M1rumus:
⋅ V1 = M2 ⋅ V2
Pada pengenceran suatu zat, berlaku
M1 ⋅ V1 = M2 ⋅ V2
Mc
M1
M2
Mn
=
=
=
=
molaritas campuran
molaritas zat 1 Mc
1
molaritas zat 2 M
M
molaritas zat n Mn2
=
=
=
=
12
Vc = volume campuran
molaritas
V1 = campuran
volume zat 1 Vc
molaritas
zat
1
1
V
=
volume
zat 2 V
2
molaritas
zat
2
V
Vn = zat
volume
zat n Vn2
molaritas
n
=
=
=
=
volume ca
volume za
volume za
volume za
Contoh:
1. Seorang siswa memerlukan larutan HCl 0,5 M sebanyak 1 L,
sedangkan di laboratorium hanya tersedia larutan HCl 12 M,
berapa milliliter yang harus diambil?
Penyelesaian:
M1 ⋅ V1 = M2 ⋅ V2
12 ⋅ V=1 0,5 ⋅1⇒ V=1 0,042 L= 42 mL
2. Larutan HCl 0,25 M sebanyak 200 mL dicampur dengan HCl 0,3
M sebanyak 250 mL, kemudian ke dalam campuran tersebut
ditambahkan lagi HCl 0,2 M sampai volume campuran akhirnya
menjadi 600 mL. Tentukanlah konsentrasi campuran sekarang!
Penyelesaian:
Mc ⋅ Vc = M1 ⋅ V1 + M2 ⋅ V2 + M3 ⋅ V3
Mc ⋅ 600 = 0,25 ⋅ 200 + 0,3 ⋅ 250 + 0,2 ⋅150
=
Mc
50 + 75 + 30
= 0,258 M
600
Molalitas (m)
mol
gr
1000
=
×
P (kg) Mr P (gram)
Contoh:
Diketahui suatu larutan 0,25 molal. Jika kita gunakan air 250 gram
sebagai pelarut maka tentukanlah massa zat terlarutnya!
(Mr zat terlarut = 60)
Penyelesaian:
gr 1000
×
Mr P (gr)
gr 1000
0,25 =
×
⇒ gr = 3,75
60 250
=
m
13
atau menyatakan jumlah mol pelarut dalam ju
larutan.
nA
XA =
Fraksi mol (X)
n + nB
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalamAjumlah
mol
X Atotal
+ XB larutan
=
1
nB
atau menyatakan jumlah mol pelarut
dalam
jumlah
mol total
XB =
nA + nB
larutan.
XA =
nA
nA + nB
XB =
nB
nA + nB
X A + XB =
1
XA
XB
nA
nB
=
=
=
=
Contoh:
: m/m (Mr urea = 60,
Tentukan fraksi mol dari larutanContoh
urea 40%
Tentukan
fraksi mol dari larutan urea 40% m/m (M
air = 18)!
= 18) !
Penyelesaian:
Penyelesaian :
Di dalam 100 gram larutan ureaDi
40%
terdapat
40 gram
ureaurea
dan40% terdapat 40 g
dalam
100 gram
larutan
60 gram air, maka:
60 gram air, maka :
m
40
m
60
= 0,67 mol ⇒ nair = air =
= 3,33 mol
nurea = urea =
Mr
60
Mr 18
nurea
0,67
murea 40
m
60
=
= n
Xurea =
0,1675
=
= 0,67 mol ⇒ nair = air =
= 3,
urea =
nurea + nair 0,67 + 3,33
Mr
60
Mr 18
nurea
0,67
X air =
1− Xurea =
1− 0,1675 =
0,8325
=
Xurea =
= 0,1675
nurea + nair 0,67 + 3,33
X air =
1: − Xurea =
1− 0,1675 =
0,8325
Soal Latihan
1. UNAS 2011
Tahap awal pembuatan asam nitrat dalam industri m
oksidasi amonia yang menghasilkan nitrogen monok
menurut reaksi berikut:
1. SOAL UN
4 NHdalam
+ 5 industri
O2(g) → 4melibatkan
NO (g) + 6 H2O(g)
Tahap awal pembuatan asam nitrat
3(g)
Volume
nitrogen
monoksida
pada re
oksidasi amonia yang menghasilkan nitrogen monoksida danyang
uap dihasilkan
air
menurut reaksi berikut:
4 NH3(g) + 5 O2(g) → 4 NO (g) + 6 H2O(g)
Volume nitrogen monoksida yang dihasilkan pada reaksi 6 liter gas
amonia (P.T) adalah…
A. 4 liter
C. 10 liter
E. 14 liter
B. 6 liter
D. 12 liter
14
2. SOAL SNMPTN
Pada suhu dan tekanan standar, gas CO2 dialirkan ke dalam larutan
jenuh kalsium hidroksida sehingga terjadi reaksi. Jika pada reaksi itu
dihasilkan 10 g endapan CaCO3, maka volume gas CO2 yang bereaksi
sebanyak… (Ar Ca=40, C=12, O=16, dan H=1)
A. 2,24 liter
C. 11,2 liter
E. 5,6 liter
B. 22,4 liter
D. 1,12 liter
3. SOAL SNMPTN
Logam vanadium dihasilkan dengan cara mereaksikan vanadium
pentoksida dengan kalium pada suhu tinggi. Reaksi yang terjadi
(belum setara) adalah: Ca + V2O5 → CaO + V
Jika 91 g V2O5 (Mr=182) bereaksi dengan 120 g Ca (Ar=40), maka
jumlah logam vanadium (Ar=51) yang dihasilkan adalah…
A. 25,5 g
C. 76,5 g
E. 122,5 g
B. 51,0 g
D. 102,0 g
4. SOAL UN
Sebanyak 24 gram batu pualam direaksikan dengan 36 gram asam
klorida dalam wadah tertutup menurut persamaan reaksi:
CaCO3(s) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + H2O( ) + CO2(g)
Massa senyawa hasil reaksi diperkirakan adalah…
A. Sama dengan 60 gram
D. Lebih kecil dari 60 gram
B. Sama dengan 54 gram
E. Lebih kecil dari 54 gram
C. Lebih besar dari 60 gram
5. SOAL UN
Jika diketahui Ar C=12 dan O=16 maka perbandingan massa karbon
dan massa oksigen pada senyawa CO2 adalah…
A. 1:2
C. 3:5
E. 4:7
B. 2:3
D. 3:8
6. SOAL UN
Persamaan reaksi (belum setara) berikut ini:
C3H8(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
Pada suhu dan tekanan tertentu, perbandingan volume CO2 dan H2O
adalah…
A. 1:3
C. 3:4
E. 5:4
B. 1:5
D. 5:3
15
7. SOAL SPMB
Persen massa kalium (Ar=39) dalam kalium dikromat (Mr=294)
adalah…
A. 13,3 %
C. 26,5 %
E. 40,2 %
B. 20,1 %
D. 35,4 %
8. SOAL UM UGM
Suatu cuplikan yang mengandung pirit (FeS) seberat 44 gram
direaksikan dengan HCl sehingga dihasilkan FeCl2 dan gas H2S. Jika
pada akhir reaksi diperoleh 7,5 liter gas H2S yang diukur pada saat 2,5
liter gas N2 bermasa 3,5 gram, maka persentase FeS didalam cuplikan
tersebut adalah…(Ar Fe=56; Cl=35,5; H=1; S=32 dan N=14)
A. 25 %
C. 45 %
E. 90 %
B. 35 %
D. 75 %
9. SOAL UN
Pada pembakaran 10 cm3 senyawa hidrokarbon diperlukan 50 cm3
gas oksigen dan dihasilkan 30 cm3 gas karbon dioksida. Semua
gas diukur pada suhu dan tekanan sama. Rumus kimia senyawa
hidrokarbon tersebut adalah…
A. C2H6
C. C3H8
E. C4H10
B. C3H6
D. C4H8
10. SOAL UN
Pirimidin tersusun dari 60% karbon, 5% hidrogen dan sisanya
nitrogen (Ar C = 12, O = 16, N = 14, H = 1). Jika 1 gram pirimidin
mengandung 7,5 x 1021 molekul (L = 6 x 1023) maka rumus molekulnya
adalah…
A. C2H2N
C. C5H5N2
E. C6H6N3
B. C4H4N2
D. C5H4N3
11. SOAL UM UGM
Etanol (C2H5OH) dapat dijadikan bahan bakar alternatif sesuai dengan
persamaan reaksi pembakaran:
C2H5OH( ) + 3 O2(g) → 2 CO2(g) + 3 H2O(l)
Jika 13,8 gram etanol dibakar dengan 19,2 gram O2 maka gas CO2
yang akan diemisikan ke udara sebanyak…(Ar C=12, O=16, H=1)
A. 8,8 gram
C. 17,6 gram
E. 35,2 gram
B. 13,2 gram
D. 26,4 gram
16
12. SOAL UN
Seorang siswa mereaksikan 1,2 gram logam Mg yang tepat habis
bereaksi dengan 100 ml HCl 3 M. persamaan reaksi:
Mg(s) + 2 HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
Bila pada keadaan yang sama volume 2,5 liter gas O2 masanya 3,2
gram, maka volume gas H2 yang terjadi adalah…(Ar Mg=24)
A. 1,12 liter
C. 3,75 liter
E. 12,5 liter
B. 0,125 liter
D. 7,50 liter
13. SOAL UN
Jika 38 gram MgSO4. xH2O dipanaskan, akan diperoleh 20 gram
MgSO4 (Ar Mg=24, H=1, S=32, O=16) maka harga x adalah…
A. 2
C. 4
E. 6
B. 3
D. 5
14. Pada label sebuah botol tertulis HNO3 63% massa dengan massa jenis
1,3 g/ml (Mr HNO3= 63), maka molarias larutan tersebut adalah…
A. 13 molar
C. 6,3 molar
E. 1,3 molar
B. 6,5 molar
D. 3,15 molar
15. SOAL UMPTN
Kosentrasi larutan HCl yang diperoleh dengan mencampurkan 150 ml
HCl 0,2 M dan 100 ml HCl 0,3 M adalah…
A. 0,20 M
C. 0,30 M
E. 0,60 M
B. 0,24 M
D. 0,50 M
17
BAB 2
18
4. Model Atom Niels Bohr
Penemu
Letak
+1
1,67 x 10–27
Goldstein (1886)
dan
Rutherford (1919)
inti atom
1,67 x 10–27
J. Chadwick (1932)
inti atom
–1
9,11 x 10–31
J.J.Thomson (1897)
kulit atom
Partikel
Proton
(p)
Neutron
(n)
Elektron
(e)
C. Lambang Atom/Unsur
A
Z
Dimana:
Nomor atom (Z) = jumlah proton = jumlah elektron
Massa atom (A) = jumlah proton + jumlah neutron
19
Atom Bermuatan Positif (Kation)
27
13
20
D. Nuklida
Ada 3 jenis nuklida, yaitu:
Isotop →mempunyai nomor atom sama tetapi massa atomnya
berbeda atau jumlah proton sama tetapi jumlah neutron berbeda.
Contoh:
isotop-isotop hidrogen: 11 H ; 21 H ; 31 H
isotop-isotop karbon:
isotop-isotop oksigen:
12
6
C; 136 C; 146 C
16
8
O; 178 O; 188 O
21
2. Sistem Triade dari Johan Wolfgang Dobereiner (1826)
2
Be
Mg
Ca
3
B
Al
4
C
Si
5
N
P
6
O
S
7
F
Cl
Berdasarkan hukum ini, unsur Li, Na, dan K memiliki kemiripan sifat,
demikian juga dengan unsur F dan Cl.
Kelemahan dari hukum ini adalah hanya cocok untuk unsur dengan
nomor massa kecil. Selain itu, ada beberapa unsur yang ternyata
saling berimpitan.
22
menyediakan tempat kosong untuk beberapa unsur yang belum
diketemukan.
Kelemahan dari sistem periodik Mendeleev adalah adanya unsur–
unsur dengan massa atom relatif (Ar) lebih besar yang terletak
di depan unsur yang Ar-nya lebih kecil. Hal ini dikarenakan
susunannya yang berdasarkan kenaikan massa atom relatif.
Misalnya unsur tellurium (Te) yang Ar-nya 128 berada di depan
iod (I) yang memiliki Ar 127, agar kemiripan sifat dalam golongan
terjaga.
6. G. Mosley
F. Menghafal Unsur-unsur
Golongan
IA
IIA
IIIA
IVA
VA
23
VIA
VIIA
VIIIA
O S Se Te Po
Orang Stres Sebaiknya Telefon Polisi
F Cl Br I At
Fuji Color Berhadiah Intan Antik
He Ne Ar Kr Xe Rn
Heri Nemuin Ari Karena Xedang Rindu
G. Bilangan Kuantum
1. Untuk menyatakan posisi orbital, diperlukan 3 bilangan kuantum,
yaitu:
Bilangan kuantum utama (n) → menyatakan nomor kulit tempat
terdapatnya elektron atau tingkat energi utama, jenisnya:
n = 1 disebut Kulit K
n = 5 disebut Kulit O
n = 2 disebut Kulit L
n = 6 disebut Kulit P
n = 3 disebut Kulit M
n = 7 disebut Kulit Q, dst
n = 4 disebut Kulit N
Bilangan kuantum azimuth (l) → menyatakan sub kulit tempat
terdapatnya elektron, bentuk orbital, dan subtingkat energi
elektron, jenisnya:
s = sharp
→ nilai ℓ = 0
(ℓ = 0 s/d (n-1))
p = principal
→ nilai ℓ = 1
d = diffuse
→ nilai ℓ = 2
f = fundamental → nilai ℓ = 3
n = 1 → ℓ = 0 (sharp)
n = 2 → ℓ = 0 (sharp)
ℓ = 1 (principal)
n = 3 → ℓ = 0 (sharp)
ℓ = 1 (principal)
ℓ = 2 (diffuse)
24
n = 4 →
ℓ=0
ℓ=1
ℓ=2
ℓ=3
(sharp)
(principal)
(diffuse)
(fundamental)
–1 0 +1
–2 –1 0 +1 +2
–3 –2 –1 0 + 1 +2 +3
nilai m
s =+ 21 ⇒ belum berpasangan
s =− 21 ⇒ sudah berpasangan
= +½
= –½
H. Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron adalah pengisian elektron pada kulit atom.
Ada 2 aturan “ yang wajib tau” untuk mengisi konfigurasi elektron, yaitu:
1. Aturan Hund → setiap orbital maksimum terisi 2 elektron
Untuk sub kulit s → ada 1 orbital → maksimal 2 elektron
Untuk sub kulit p → ada 3 orbital → maksimal 6 elektron
Untuk sub kulit d → ada 5 orbital → maksimal 10 elektron
Untuk sub kulit f → ada 7 orbital → maksimal 14 elektron
2. Aturan Aufbau → elektron-elektron mengisi orbital dari tingkat
energi terendah kemudian baru mengisi tingkat energi yang lebih
tinggi.
25
Diagram Aufbau:
1s
2s
2p
3s
3p
3d
4s
4p
4d
4f
5s
5p
5d
5f
6s
6p
6d
6f
7s
7p
7d
5g
1x
s p
2s 2p
s p
3s 2p
Diulang 2x
s p d
4s 4p 3d
s p d
5s 5p 4d
Diulang 2x
s p d f
6s 6p 5d 4f
s p d f
7s 7p 6d 5f
Diulang 2x
Keterangan:
s dan p: nomor sama
s → d: nomor selisih 1
s → f: nomor selisih 2
Pengisian elektron dilakukan dari sub kulit s dan dilanjutkan ke
subkulit paling belakang.
Contoh Soal :
1. Tulis konfigurasi elektron untuk
39
19
Penyelesaian :
Nomor atom K → 19
Langkah penyelesaian :
Langkah I : tulis urutan aturan aufbau (dikira–kira panjangnya)
Langkah II : masukkan elektron (sejumlah nomor atom) ke dalam
subkulit sampai habis (sesuai aturan Hund).
26
Langkah I
: 1s 2s 2p 3s 3p 4s
Langkah II
Konsep Praktis
Elektron valensi → elektron yang berada pada orbital terluar.
Contoh : 19 K :1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 → elektron valensinya 1
(lihat 4s1).
Penulisan konfigurasi elektron juga dapat disingkat dengan menggunakan konfigurasi
elektron gas mulia. Nomor atom K = 19, sehingga gas mulia yang cocok digunakan
untuk konfigurasi elektron K
adalah Ar (karena nomor atomnya 18).dalam urutan gas mulia, periode Ar nomor 3,
setelah Ar = 3+1 = 4 → konfigurasi elektron selalu
dimulai dari s → 4s. Konfigurasi elektron K : [Ar] 4s1
Nomor Atom Gas Mulia :
2He
10Ne
+8
18
+8
Ar
36Kr
+18
54Xe
86Rn
+18
Konsep Praktis
berubah menjadi
X : Ne 3s2 3p6 4s2 3d9
→ Ne 3s2 3p6 4s1 3d10
Jawab: B
Konsep Praktis
X ⇒ Xn + → melepas n elektron
X ⇒ Xn − → menangkap n elektron
16
Jawab: E
28
I. Menentukan Golongan dan Periode
Elektron valensi adalah elektron–elektron yang dapat digunakan untuk
pembentukan ikatan. Elektron valensi merupakan elektron yang terdapat
pada kulit terluar.
Rumus Praktis
Apabila elektron valensi:
Terletak di orbital s atau p → golongan utama atau A
ns x np y
golongan =
( x + y ) A ⇒ periode =n
Terletak di orbital d → golongan transisi atau B
ns x ( n − 1) dy
golongan = ( x + y ) B,kecuali golongan VIIIB, ( x + y ) = 8 / 9 /10
periode = n
golongan Ib, (x + y) = 11
golongan IIb, (x + y) = 12
Nama
golongan
Alkali
Alkali tanah
Alumnium
Karbon
Nitrogen
29
UNSUR TRANSISI
Konfigurasi Gol.
elektron
sub kulit
(n-1)d ns
(n-1)d1 ns2
IIIB
(n-1)d2 ns2
IVB
(n-1)d3 ns2
VB
(n-1)d5 ns1
VIB
(n-1)d5 ns2
VIIB
ns2 np4
6
VIA
ns2 np5
7
VIIA
ns2 np6
8
VIIIA
Ket: EV = elektron valensi
Oksigen
Halogen
Gas mulia
(n-1)d6 ns2
(n-1)d7 ns2
(n-1)d8 ns2
(n-1)d10 ns1
(n-1)d10 ns2
VIIIB
IB
IIB
Contoh Soal :
1. Unsur 35.517Y dalam sistem periodik terletak pada…
A. Golongan IVB, periode 5 D. Golongan VIIA, periode 3
B. Golongan VIIIB, periode 4 E. Golongan VIIIB, periode 3
C. Golongan IVA, periode 3
Penyelesaian:
Konfigurasi elektron 17Y :1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → elektron valensi
3s2 3p5 → golongan VIIA (5+2 = 7), periode 3
Cara Praktis:
Golongan = 17 – 10 = 7 → Golongan VIIA (nomor atom <20).
Periode = 2 + 1 = 3.
Jadi 17Y terletak di Golongan VIIA, periode 3.
Jawab: D
Konsep Praktis
Menentukan golongan dan periode tanpa membuat elektron
valensi → menggunakan nomor atom gas mulia.
Golongan = nomor atom – nomor atom gas mulia di
bawahnya
Periode = nomor urut gas mulia + 1
→ Golongan B, jika nomor atom > 20 dan hasil pengurangannya
3 – 12. Sisa 8/9/10 = VIIIB, sisa 11 = IB, dan sisa 12 = IIB.
→ cara ini terbatas untuk unsur dengan golongan < 56.
30
2. Unsur 29A dalam sistem periodik terletak pada….
A. Golongan IA, periode 3 D. Golongan IB, periode 4
B. Golongan IB, periode 3 E. Golongan IIB, periode 3
C. Golongan IA, periode 4
Penyelesaian:
Golongan = 29 - 18 = 11, Sisa 11, sehingga golongan IB
Periode = 3 + 1 = 4.
Jadi 29A terletak pada golongan IB, periode 4.
Jawab: D
3. Unsur 75
33 A dalam sistem periodik terletak pada golongan dan
periode berturut – turut…
A. IIIA, 4
D. VIIA, 3
B. IIIB, 4
E. VIIB, 4
C. VA, 4
Penyelesaian:
Golongan = 33 – 18 = 15 – 10 = 5 → golongan VA (karena sisa
15→ masuk golongan A, tinggal dikurangi nomor golongan gas
mulia di bawahnya lagi).
Periode = 3 + 1 = 4
Jawab: C
4. Konfigurasi elektron ion L3+ adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3. Dalam
sistem periodik, atom unsur L terletak pada…
A. Periode 3, golongan VIA
B. Periode 3, golongan VIIA
C. Periode 4, golongan IVA
D. Periode 4, golongan VIA
E. Periode 4, golongan VIB
Penyelesaian:
Ion L3+ : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3
L (+3 e) : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s1 (Ingat!!! orbital d cenderung
terisi penuh/setengah penuh).
→ Golongan VIB, periode 4
Jawab: E
31
K. Sifat Unsur dalam Sistem Periodik
Sifat-sifat periodik unsur merupakan sifat-sifat yang berhubungan
dengan letak unsur pada SPU, berubah dan berulang secara periodik.
Atas ( 1 Golongan)
VOKAL
kuadran I
energi ionisasi
elektronegatifitas
afinitas elektron
oksidator
asam oksi
Kiri
Kanan ( 1 Periode)
KONSONAN
jari-jari atom
logam
basa
reduktor
Kuadran III
Bawah
Keterangan:
Kuadran I →semua sifat diawali dengan huruf VOKAL → nilai ke atas
dan ke kanan semakin besar.
Kuadran III → semua sifat diawali dengan huruf KONSONAN → nilai
ke bawah dan ke kiri semakin besar.
Contoh Soal :
Diketahui unsur 12X, 13Y, dan 38Z. pernyataan yang benar dari ketiga
unsur tersebut adalah…
A. Unsur X, Y, dan Z terletak dalam satu periode
B. Energi ionisasi pertama Z lebih besar dibandingkan energi ionisasi
pertama X
C. Unsur Y bersifat reduktor paling kuat dibandingkan X dan Z
D. Urutan jari–jarinya adalah Z > X > Y
E. Unsur X dan Y memiliki sifat kimia yang sama
32
Penyelesaian:
Unsur
X
12
Y
13
Z
38
Golongan
12 – 10 = 2 → IIA
13 – 10 = 3 → IIIA
38 – 36 = 2 → IIA
Periode
2+1=3
2+1=3
4+1=5
Z
Unsur X dan Y terletak dalam 1 periode, tetapi Z tidak.
Urutan energi ionisasi Y > X > Z
Urutan sifat reduktor Z > X > Y
Urutan jari – jarinya adalah Z > X > Y
Unsur X dan Z memiliki sifat kimia yang sama
Jawab: D
K. Ikatan Kimia
– sifat senyawa
ditentukan oleh ikatan kimia yang membentuk
L. Sifat
Ikatan
Kimia
senyawa
tersebut. ditentukan
Jenis – jenisoleh
ikatan
kimia
yangyang
sering
muncul di
Sifat
– sifat senyawa
ikatan
kimia
membentuk
soal
ujian
adalah:
senyawa tersebut. Jenis–jenis ikatan kimia yang sering muncul di soal
ujian
1. adalah:
Ikatan ion
→
Ikatan
1. Ikatan
Ion yang terjadi antara atom yang cenderung melepas
elektron
dengan
atom
yang
cenderung
menangkap
→ Ikatan yang(logam)
terjadi antara
atom
yang
cenderung
melepas
elektron
(non
logam).
elektron (logam) dengan atom yang cenderung menangkap
→
Dapat terjadi
karena adanya serah terima elektron antar ion.
elektron
(non logam).
→ Dapat terjadi karena adanya serah terima elektron antar ion.
Sifat umum senyawa ion:
dan titik
Sifat Titik
umumdidih
senyawa
ion: lelehnya tinggi
Keras,
tetapi
mudah
patahtinggi
Titik didih dan titik lelehnya
Penghantar
panas
yang
Keras, tetapi mudah patahbaik
Lelehan maupun
larutannya
Penghantar
panas yang
baik dapat menghantarkan listrik
(elektrolit)
Larut dalam air
33
Lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan listrik
(elektrolit)
Larut dalam air
Tidak larut dalam pelarut organik (misal: alkohol, eter, benzena)
Rumus Praktis
Ikatan ion terjadi antara:
Gol. IA (kecuali H)
Gol. VIA
Gol. IIA (kecuali Be) + Gol. VIIA
Contoh : NaCl, Na2O, MgF2, KCl
Contoh Soal :
1. Unsur X mempunyai nomor atom 20. Unsur Y memiliki nomor
atom 9. Senyawa yang terbentuk dari kedua unsur ini mempunyai
rumus…
E. XY3
A. XY
C. XY2
B. X2Y
D. X2Y3
Penyelesaian:
Langkah pertama: buat konfigurasi elektron masing – masing
unsur, dan ubah ke bentuk ionnya,
2
2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 → gol. IIA (logam) → X2+
20 X :1s
9
34
Konsep Praktis
Golongan IA - IIIA → membentuk ion positif (kation)
Golongan VA - VIIA → membentuk ion negatif (anion)
Langkah kedua: samakan muatan ion.
X2+
2Y-
XY2
Jawab: C
2. Ikatan yang terbentuk antara senyawa 13A dengan 16Y adalah…
A. A2B3
C. AB2
E. AB3
B. A3B2
D. A2B
Penyelesaian:
2
2s2 2p6 3s2 3p1 → gol. IIIA → A 3+
13 A :1s
16
2A3+
A2B3
3B2-
Jawab: A
2. Ikatan Kovalen
35
ikatan kovalen
ikatan kovalen
Cl
Cl
Cl
C
Cl
ikatan kovalen
ikatan kovalen
Cl
Rumus Strukturnya: Cl
Cl
Cl
Contoh Soal :
1. Pasangan senyawa berikut yang merupakan pasangan senyawa
yang memiliki ikatan kovalen adalah…
A. KI, KF, dan Cl2
D. Cl2, HF, dan KI
E. NaCl, KI, dan KF
B. H2O, NH3, dan NaCl
C. NH3, H2O, dan Cl2
Penyelesaian:
Konsep Praktis
Senyawa yang mengandung atom H atau senyawa yang terdiri
dari 2 atom sejenis PASTI mempunyai ikatan kovalen.
36
Jawab: C
2. Ikatan dan senyawa yang terbentuk dari 6R dan 17Q adalah…
A. RQ, ion
D. RQ2, kovalen
B. RQ, kovalen
E. R2Q, kovalen
C. RQ2, ion
Penyelesaian :
2
2s2 2p 4 → gol. VIA (non logam) → R 2−
6 R :1s
17
R22Q-
RQ2
Jawab: D
→
Ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan
elektron yang berasal dari salah satu atom, sedangkan atom yang lain
hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.
Contoh Soal :
Pasangan elekton yang menunjukan
ikatan kovalen koordinat adalah pasangan
elektron nomor…
A. 1
D. 4
B. 2
E. 5
C. 3
1
H
2
37
x x
xF x
xx
3
Penyelesaian:
Konsep Praktis
Ikatan kovalen koordinat → pilih yang “tanda”nya sama.
Nomor 3, memiliki tanda lambang Lewis yang sama → ikatan kovalen
koordinasi.
Jawab: C
→
Jika pasangan elektron ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah satu
atom.
→
Memiliki momen dipol > 0
→
Bentuk molekul asimetris
→
Terdiri dari dua atom tidak sejenis (misal HCl, HBr, HI) atau terdiri
lebih dari dua atom tetapi memiliki pasangan elektron bebas pada
atom pusatnya (misal NH3, H2O, PCl3).
→
Jika PEI tertarik sama kuat kesemua atom
→
Memiliki momen dipol = 0
→
Bentuk molekul simetris
→
Terdiri dari dua atom yang sejenis (misal H2, Br2, I2, Cl2, F2) atau terdiri
lebih dari dua atom tetapi tidak memiliki pasangan elektron bebas
pada atom pusatnya (misal BH3CH4, PCl5).
38
Contoh Soal :
Diantara senyawa kovalen berikut yang bersifat polar, kecuali…
A. H2S
C. BCl3
E. HI
B. NH3
D. H2O
Penyelesaian:
Ikatan Kovalen Polar → punya PEB
Ikatan Kovalen Non Polar → tidak punya PEB
Ada tidaknya PEB biasanya ditentukan dengan cara menggambar
rumus Lewisnya.
CARA PRAKTIS menentukan PEB:
A. H2S → Unsur S golongan VIA (punya 6 EV), dan mengikat 2
atom H.
PEB = 5 – 3 = 2 (sepasang)
C. BCl3 → Unsur B golongan IIIA (punya 3 EV), dan mengikat 3
atom Cl.
PEB = 6 – 2 = 4 (2 pasang)
E. HI
→ Unsur I golongan VIIA (punya 7 EV), dan mengikat 1
atom H.
PEB = 7 – 1 = 6 (3 pasang)
Jawab: C
39
3. Ikatan Hidrogen
Contoh Soal :
Diantara senyawa – senyawa berikut, yang memiliki ikatan hidrogen
adalah….
(1) CH3COOH (3) HF
(2) NH3
(4) HI
Konsep Praktis
Ikatan Hidrogen → atom H terikat langsung pada atom F, O, N.
CH3COOH, NH3, HF → atom H terikat langsung pada atom O, N atau F.
HI → ikatan kovalen polar.
Jawab : A (1,2,3 benar)
4. Gaya London
Gaya London ( gaya tarik dipol sesaat) terjadi pada molekul non polar
yang mempunyai gaya tarik lemah akibat terbentuknya dipol sesaat.
Contoh: H2, N2, CH4, dan gas-gas mulia.
40
M. Bentuk Molekul
Menurut teori VSEPR (teori tolak menolak pasangan elektron), bentuk
molekul dipengaruhi oleh gaya tolak menolak antara pasangan elektron
yang berada di sekitar atom pusat. Ada 3 jenis gaya tolak menolak antara
pasangan elektron dengan urutan kekuatan gaya sebagai berikut:
peb – peb > pei – peb > pei - pei
pei = pasangan elektron ikatan
peb = pasangan elektron bebas
Dalam teori VSEPR, atom pusat dilambangkan dengan huruf A, pei
dengan huruf X dan peb dengan huruf E.
Jumlah pasangan elektron dan bentuk molekul:
Atom
pusat
2
3
4
pei
peb
2
3
2
4
3
2
5
4
0
0
1
0
1
2
0
1
Notasi
VSEPR
AX2
AX3
AX2E
AX4
AX3E
AX2E2
AX5
AX4E
3
2
6
5
2
3
0
1
AX3E2
AX2E3
AX6
AX5E
AX4E2
41
Bentuk molekul
contoh
Linier
Trigonal datar
Bentuk huruf V
Tetrahedral
Piramid trigonal
Bentuk huruf V
Bipiramid trigonal
Tetrahedral tak
beraturan
Bentuk huruf T
Linear
Oktahedral
Piramid bujur
sangkar
Bujur sangkar datar
BeCl2
BF3
SO2
CH4
NH3
H2O
PCl5
SF4
CIF2
XeF2
SF6
BrF6
XeF4
Contoh Soal :
Tentukan bentuk molekul dari H2O!
Penyelesaian:
Langkah–langkah penyelesaian soal:
1. Tentukan jumlah elektron valensi dari masing–masing atom.
2. Tentukan atom pusatnya ( Ingat !!! atom pusat merupakan
unsur yang jumlahnya paling sedikit)
3. Tentukan jumlah pei dan peb-nya.
4. Tulis notasi VSEPR-nya, dan tentukan bentuk molekulnya.
Elektron valensi O = 6
Elektron valensi H = 2 (dari 2 atom H)
Jumlah elektron disekitar atom pusat (O) = 6 elektron. Karena O
mengikat 2 atom H, maka pei ada 2, dan peb = 6 – 2 = 4 ( 2 pasang
peb). Maka notasi VSEPR-nya adalah AX2E2. Bentuk molekulnya
adalah tetrahedral bentuk huruf V.
42
Uji Skill Rumus Praktis
1. SOAL UN
Letak unsur X dengan nomor atom 26 dan nomor massa 56,dalam
sistem periodik pada golongan dan periode…
A. II A
C. VI B dan 4
E. VIII B dan 4
B. VI B dan 3
D. VIII B dan 3
2. SOAL UN
Konfigurasi elektron X2- dari suatu ion unsur
A. 1s 2s 2p 3s 3p
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
2
32
16
X adalah…
3. SOAL SNMPTN
Konfigurasi elektron ion X2+ yang memiliki bilangan massa 45 dan 24
neutron adalah…
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 41
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1
D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2
E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3
4. SOAL UM UGM
32
35
Diketahui 4 macam unsur 168 A, 16
B, 17
C,dan 36
18 B . Pernyataan yang
benar tentang unsur-unsur tersebut adalah…
1. Unsur B memiliki jari-jari atom terbesar
2. Potensial ionisasi unsur D adalah yang terbesar
3. Unusr A lebih elektonegatif dari pada unsur B
4. Elektonegatifitas unusr D adalah yang terbesar
5. SOAL UN
Suatu unsur mempunyai konfigurasi elektron:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d7 4s2
Berlaku pernyataan bahwa unsur tersebut:
1. Mempunyai nomor atom 27
2. Terletak pada periodik ke 4
43
3. Mempunyai 3 elekton tak berpasangan
4. Termasuk golongan alkali tanah
Pernyataan yang benar adalah…
A. 1 dan 2
C. 1 dan 3
E. 1,2, dan 3
B. 2 dan 4
D. 2 dan 3
6. Suatu unsur dengan nomor atom 12, sifat – sifat kimianya mirip
dengan unsur nomor atom…
A. 12
C. 16
E. 2
B. 20
D. 6
7. SOAL UN
Perhatikan unsur-unsur dengan nomor atom berikut: 11X, 15Y,dan
Pernyataan yang tidak benar tentang sifat unsur-unsur tersebut
adalah…
A. Unsur Z bersifat non logam
B. Keelektronegatifan unsur Z > Y > X
C. Ketiga unsur tersebut memiliki jumlah elektron valensi yang
sama
D. X dan Z dapat membentuk senyawa dengan rumus XZ
E. Jari-jari atom unsur X > Y > Z
8. SOAL SNMPTN
Diketahui nomor atom H=1, N=7, O=8 dan Cu=29. Spesies yang
mempunyai ikatan kovalen koordinasi adalah…
1. Cu(NH3)42+
3. NH4+
+
2. H3O
4. Cu(OH)4
9. SOAL UN
Unsur A (Z=11) dan B (Z=16) dapat membentuk senyawa dengan
rumus kimia dan jenis ikatan…
A. AB, ionik
C. A2B, ionik
E. AB2, ionik
B. AB, kovalen D. A2B, kovalen
10. SOAL UMPTN
Ikatan kovalen koordinasi terdapat pada…
A. H2O
C. CH4
E. C2H4
B. NH4+
D. HF
44
17
Z
11. SOAL UNAS
Senyawa ammonium klorida oleh Lewis
digambarkan sebagai berikut:
Pasangan elekton yang menunjukan ikatan
kovalen koordinat adalah pasangan elektron
nomor…
A. 1
C. 3
E. 5
B. 2
D. 4
1
H
2
x x
xF x
xx
45
BAB 3
LARUTAN ASAM – BASA
A. Larutan Asam-Basa
Teori Asam-Basa
..
Bronsted-Lowry
Teori Arrhenius
Teori Lewis
Asam Akseptor elektron
Basa Donor elektron
Asam-Basa konjugasi
46
Contoh Teori Lewis:
H+
Asam
Basa
Contoh Soal :
1. Tentukan manakah diantara zat-zat dibawah ini yang bersifat
asam dan tulis hasil ionisasinya!
a. HCl
c. H2SO4
b. NaOH
d. Mg(OH)2
Penyelesaian:
Hasil ionisasi:
HCl → H+ + Cl−
Asam
2−
4
NaOH → Na + OH
Basa
H2SO4 → 2H + SO
2+
Asam
−
Mg(OH)2 → Mg + 2OH
Basa
Konsep Praktis
Menurut Arrhenius, Asam punya H+, Basa punya OHJawaban : HCl dan H2SO4.
2. SOAL SPMB
Yang merupakan pasangan asam basa konjugasi pada reaksi :
H2PO4− (aq) + H2O(l) HPO24− (aq) + H3O+ (aq)
47
a. H2PO4− (aq) dan HPO24− (aq)
Penentuan pH Larutan
pH + pOH =
14
Semakin besar konsentrasi ion H+, makin kecil nilai pH. Artinya suatu
larutan dengan pH = 1 merupakan 10 kali lebih asam daripada larutan
dengan pH = 2.
Pada suhu kamar, harga Kw = 1 x 10-14, maka:
pH larutan < 7, sifat asam
pH larutan = 7, sifat netral
pH larutan > 7, sifat basa
Larutan asam dan basa dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu larutan
asam kuat dan asam lemah, serta larutan basa kuat dan basa lemah. Asam
kuat akan terionisasi seluruhnya dalam air menjadi ion H+ atau H3O+ dan
ion sisa asam, sedangkan basa kuat akan terionisasi total dalam air menjadi
ion OH- dan ion sisa basa. Asam lemah dan basa lemah akan terionisasi
48
sebagian dalam air. Bagian yang terionisasi dan yang tidak terionisasi akan
membentuk sistem kesetimbangan dalam larutan.
Larutan
Rumus pH
Asam Kuat
Contoh senyawa
H = a ⋅ Ma
dimana a = jumlah H+
+
Ma = [asam]
Basa Kuat
OH- = b ⋅ Mb
dimana b = jumlah OHMb = [basa]
Asam Lemah
H+ = Ka ⋅ Ma = α ⋅ Ma
Basa Lemah
OH- = Kb ⋅ Mb = α ⋅ Mb
Be(OH)2 , Fe(OH)3 ,
Zn(OH)2 , dan Al(OH)3
Konsep Praktis
Jika kalian kesulitan membedakan antara asam
kuat, asam lemah, basa kuat dan basa lemah,
maka perhatikan data yang diketahui. Bila
terdapat nilai Ka berarti asam lemah. Sebaliknya
bila terdapat nilai Kb berarti basa lemah.
49
Contoh Soal :
1. SOAL SPMB
Besar pH larutan HCl 1 x 10-2 M adalah ..
a. 2
c. 6
b. 4
d. 7
e. 9
Penyelesaian:
HCl asam kuat
H+ = a ⋅ Ma
=1 ⋅ 1 × 10 −2
= 10
−2
pH = − log H
= − log 10 −2
+
=2
Jawab: A
Ka ⋅ Ma
= 2 × 10 −5 ⋅ 0,2
= 2 × 10 −3
pH = − log H+
=
− log2 × 10 −3
= 3 − log2
Jawab: A
50
Titrasi Asam – Basa
Prinsip dari titrasi asam basa merupakan reaksi penetralan. Kadar larutan
asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya.
Adapun rumus untuk titrasi asam basa adalah:
Rumus Praktis
(M ⋅ V ⋅ n)asam = (M ⋅ V ⋅ n)basa
Dimana :
nasam = valensi asam, jumlah H+
nbasa = valensi basa, jumlah OHM = konsentrasi
V = volume larutan
Contoh Soal :
Berikut data hasil titrasi larutan H2SO4 dengan larutan NaOH 0,1 M.
Percobaan
Volume H2SO4
Volume NaOH yang
yang dititrasi (mL)
digunakan (mL)
10
16
10
14
10
15
10
15
51
Penyelesaian:
(M ⋅ V ⋅ n)H SO = (M ⋅ V ⋅ n)NaOH
2
16 + 14 + 15 + 15
⋅1
0,1 ⋅
4
= 0,075 M
(M ⋅ 10 ⋅ 2 )=
MH2 SO4
Jawab B
Indikator
Trayek pH
Perubahan warna
8,3 – 10
3 – 4,5
Merah – kuning
4,4 – 6,6
Merah – kuning
6,0 – 7,6
Kuning – biru
Lakmus
Asam
Lakmus merah: Merah
Lakmus biru: Merah
Basa
52
Contoh Soal :
Data uji derajat keasaman dari dua jenis sampel air limbah
menggunakan beberapa indikator:
Indikator
Trayek pH/
Perubahan warna
Air
limbah A
Air limbah B
MM
4,2 – 6,2
Merah – kuning
Kuning
Kuning
PP
8,3 – 10,0
Tak berwarna – merah
Merah
Tak
berwarna
BTB
6,0 – 7,6
Kuning - biru
Biru
Hijau
6,2
7,6
10
6
6,2
7,6
8,3
Jawab: B
53
Konsep Praktis
Jika anda kesulitan membedakan menentukan tanda ≤ dan
≥, lihat tanda panah dari garis bilangan. Untuk tanda panah
ke kanan, pilih angka yang paling besar, diberi tanda ≥. Untuk
tanda panah ke kiri, pilih angka yang paling besar, diberi
tanda ≤.
54
4. SOAL UN
Perhatikan data pengujian pH
beberapa sampel air limbah berikut!
Air limbah yang tercemar asam
adalah….
A. P dan Q
D. S dan T
B. Q dan T
E. T dan R
C. R dan S
pH
5,5
7,6
9,4
4,7
5. SOAL UM UGM
Amina merupakan basa Bronsted. Bau ikan yang tidak
menyenangkan disebabkan adanya amina tertentu. Pada saat
memasak ikan sering ditambahkan lemon juice untuk menghilangkan
bau ikan.
Sebab
Asam dalam lemon juice mengubah amina menjadi garam
ammonium yang mempunyai tekanan uap sangat rendah.
6. SOAL SPMB
Suatu obat baru yang diperoleh dari biji tanaman ternyata basa
organik yang lemah. Bila 0,1 M larutan tersebut dalam air mempunyai
pH 11, maka Kb obat tersebut adalah…
A. 10-2
C. 10-4
E. 10-6
-3
-5
B. 10
D. 10
7. SOAL UN
Berdasarkan pengujian sampel air limbah, diperoleh data sebagai
berikut:
Sampel
Indikator
MM (tayek pH
4,2-6,2) merahkuning
BTB (trayek
pH 6,0-7,6)
kuning-biru
Kuning
Biru
Merah
Kuning
Biru
Tak berwarna
55
A. ≤ 6,3 dan 7,6 ≤ pH ≤ 8,3
B. 7,6 ≤ pH ≤ 8,3 dan ≤ 10
C. 7,6 ≤ pH ≤ 8,3 dan ≥ 10
8. SOAL UN
Ke dalam gelas kimia yang berisi 100 mL CH3COOH dan gelas kimia
yang berisi 100 mL HCl 0,002 M diteteskan indikator universal
menunjukkan warna larutan yang sama. Bila Ka asam asetat 10-5,
konsentrasi asam asetat adalah…
A. 0,1 M
C. 0,4 M
E. 2 M
B. 0,2 M
D. 1 M
9. SOAL UN
Berikut ini data hasil uji dua jenis air limbah dengan beberapa
indikator sebagai berikut:
Indikator
Trayek pH
Perubahan
warna
Air
limbah A
Air limbah
B
Lakmus
4,5=8,3
Merah–biru
Biru
Merah
Metil
merah
4,2–6,2
Merah–kuning
Kuning
Merah
Bromtimol
biru
6,0–7,6
Kuning–Biru
Biru
Kuning
Fenolftalin
8,3–10,0
Tak berwarna–
merah
Merah
Tak
berwarna
56
11. SOAL UN
Berikut ini data hasil titrasi 25 mL asam cuka dengan natrium
hidroksida 0,1 M menggunakan indicator fenolftalein:
Titrasi ke
Volume CH3COOH, mL
25
25
25
Volume NaOH, mL
19
20
21
20
15
20
14
3
20
16
57
BAB 4
Contoh Soal :
Perhatikan data percobaan berikut:
Larutan
II
III
IV
pH awal
4,9
5,3
8,5
2,1
5,2
10
12,5
9,3
8,2
Yang termasuk larutan penyangga adalah …
A. I dan II
C. II dan III
E. I dan V
B. I dan III
D. I dan IV
Penyelesaian:
Konsep Praktis
Buffer → ditambah sedikit asam maupun basa, pH relatif
konstan.
58
Larutan I dan IV mengalami perubahan pH yang tidak terlalu
signifikan, sehingga termasuk larutan penyangga.
Jawab: D
Jenis Buffer
Buffer
Spesi
penyusun
pH
Contoh
Rumus pH
Buffer
Asam
pH < 7 CH3COOH + CH3COONa
n
H + =
K a × a
H3PO4 + Li3PO4
asam
lemah (AL)+
ng
HF + CaF2
Garamnya
Buffer
basa
Basa lemah
(BL)+
Garamnya
n
OH−=
Kb × b
n
59
g
Contoh Soal :
1. 500 mL larutan Na-asetat 0,1 M dicampur dengan 500 mL larutan
asam asetat 0,1 M, diketahui Ka asam asetat = 10-5. Harga pH
larutan sama dengan …
A. 5
C. 7
E. 9
B. 6
D. 8
Penyelesaian:
Asam asetat → asam lemah (punya Ka),
molnya = 500 mL × 0,1 M = 50 mmol
Na-asetat → garam, molnya = 500 mL × 0,1 M = 50 mmol
H+ =K a × na =10 −5 × 50 mmol =10 −5
ng
50 mmol
( )
pH =
5
− log 10 −5 =
Ingat !!!
Asam lemah → punya Ka, Basa lemah → punya Kb
Cara singkat:
Dalam larutan buffer, apabila diketahui AL+Garamnya atau
BL+Garamnya, maka nilai mol = molaritas, karena volume larutan
sama. Maka:
H+ =K a × na =10 −5 × 0,1 M =10 −5
ng
0,1 M
( )
pH =
5
− log 10 −5 =
Apabila dalam soal diketahui nilai mol AL = mol garam atau
mol BL = mol garam, maka pH = − log ( Ka )
Jawaban : A
60
Tipe 2. Cara tak langsung
Data soal biasanya berupa asam dan basa sehingga harus direaksikan
terlebih dahulu.
Data di soal: AL + BK atau BL + AK
Penyelesaian:
1. Cek mol asam dan basanya, bila mol AL/BL > BK/AK →Buffer.
2. Reaksikan, sehingga didapat mol AL/BL sisa dan mol garam.
3. Masukkan ke rumus buffer.
Contoh Soal :
1. Campuran dibawah ini yang menghasilkan sistem buffer adalah
A. 50 mL NaOH 0,02 M + 50 mL H2SO4 0,02 M
B. 50 mL NaOH 0,01 M + 50 mL CH3COOH 0,01 M
C. 50 mL NH4OH 0,02 M + 50 mL HCl 0,02 M
D. 50 mL NH4OH 0,04 M + 50 mL HCl 0,02 M
E. 50 mL NH4OH 0,02 M + 50 mL HCl 0,04 M
Penyelesaian:
Konsep Praktis
Buffer → mol AL > mol BK atau mol BL > AK
Karena:
NH4OH → basa lemah, molnya = 50 mL x 0,04 M = 2 mmol. HCl →
asam kuat, molnya = 50 mL x 0,02 M = 1 mmol.
Jawaban: D
2. Larutan 100 mL CH3COOH 0,15 M dicampur dengan 50 mL larutan
NaOH 0,2 M. Ka CH3COOH = 10-5 maka pH campuran tersebut….
A. 5 – log 3
C. 3 – log 5
E. 6 – log 5
B. 6 – log 3
D. 3 – log 6
61
Penyelesaian:
CH3COOH + NaOH
m
15 mmol
10 mmol
10 mmol
10 mmol
CH3COONa + H2O
10 mmol
10 mmol
5 mmol
Terdapat sisa asam lemah →buffer asam
Mol asam sisa = 5 mmol, Mol garam = 10 mmol
n
5 mmol
H+ =
Ka × a =
10 −5 ×
5 × 10 −6
=
ng
10 mmol
10 mmol
10 mmol
pH =
6 − log5
− log 5 × 10 −6 =
Cara Praktis
Data di soal : AL + BK ( syarat : mol AL > mol BK )
K × na − nb
Rumus pH : H+=
a
nb
Data di soal : BL + AK ( syarat : mol BL > mol AK )
K × nb − na
Rumus pH : OH−=
b
na
=
Dimana : na mol
=
asam, nb mol basa
Data yang didapat dari soal:
CH3COOH →asam lemah (punya Ka), mol awal = 15 mmol
NaOH → basa kuat, mol awal = 10 mmol
Mol asam lemah > mol basa kuat → buffer asam
n −n
15 mmol - 10 mmol
= 5 × 10 −6
K a × a b = 10 −5 ×
nb
10 mmol
pH= 6 − log5
[H + ] =
Jawaban: E
62
3. Tentukanlah pH campuran 200 mL larutan NH3 0,2 M yang
direaksikan dengan 200 mL larutan HNO3 0,1 M! (Kb NH3= 10–5) !
Penyelesaian:
m
NH3 + HNO3
40 mmol 20 mmol
20 mmol
NH4NO3
20 mmol
20 mmol
20 mmol
20 mmol
( )
pOH =
5
− log 10 −5 =
pH = 14 − pOH = 14 − 5 = 9
B. Hidrolisis Garam
Bila suatu garam dilarutkan ke dalam air, maka ada dua kemungkinan
yang akan terjadi, yaitu:
a. Garam akan bereaksi dengan air dan mengalami hidrolisis membentuk
ion H+ atau OH-, sehingga larutan akan bersifat asam ataupun
basa. Garam yang dapat mengalami hidrolisis adalah garam yang
mengandung ion elektrolit lemah.
b. Garam tidak akan bereaksi dengan pelarut air (tidak terhidrolisis),
sehingga larutan tetap bersifat netral. Garam yang tidak terhidrolisis
adalah garam yang tidak mengandung ion elektrolit lemah.
63
Asal ion
Contoh
Asam lemah
F− ,CH3COO− ,
PO34− ,CN− ,S2−
Basa lemah
Keterangan
Ion-ion tersebut terhidrolisis
menghasilkan OH− sehingga bersifat
basa.
Contoh: F− + H2O → HF + OH−
Asam kuat
Basa kuat
Jenis
Hidrolisis
pH
AK + BL
Contoh: NH4Cl,
(NH4)2SO4, AgNO3,
CuSO4
Hidrolisis pH < 7
sebagian
AL + BK
Contoh: CH3COONa,
K3PO4, BaF2,
Ca(CH3COO)2
Hidrolisis pH > 7
sebagian
Sifat larutan
Asam
Rumus pH
=
H+
Kw
× [ G]
Kb
G = garam
64
Basa
−
OH
=
Kw
× [ G]
Ka
AL + BL
Contoh: NH4CN,
Al2S3, (NH4)2CO3
Hidrolisis pH < 7
sempurna
pH >7
Asam
(Ka > Kb)
pH =7
Netral
(Ka = Kb)
AK + BK
Tidak ter- pH = 7
Contoh: NaCl, K2SO4, hidrolisis
Ba(NO3)2
H+ = K w × K a
Kb
Basa
(Ka < Kb)
Netral
Contoh Soal :
Diketahui garam–garam:
1. BaSO4
4. Mg(NO3)2
2. Na2CO3
5. K2S
3. NH4Cl
Pasangan garam yang larutannya dalam air bersifat basa adalah…
A. 1 dan 2
D. 3 dan 4
B. 1 dan 4
E. 3 dan 5
C. 2 dan 5
Penyelesaian:
Konsep Praktis
Larutan dalam air bersifat basa → mengalami hidrolisis
dengan spesi penyusun AL + BK.
65
Garam
Spesi penyusun
Sifat
BaSO4
Na2CO3
Basa
NH4Cl
Asam
Mg(NO3)2
K2S
Basa
Jawab : C
Contoh Soal :
1. SOAL UMPTN
Jika Ka CH3COOH = 10-5, maka pH larutan CH3COONa 0,1 M
adalah…
A. 7,0
D. 8,5
B. 7,5
E. 9,0
C. 8,0
Penyelesaian:
CH3COONa merupakan garam → hidrolisis
−14
OH− = K w × [ Garam] = 10
× 0,1 M =10 −5
Ka
10 −5
( )
66
Tipe 2. Cara tak langsung
Data soal biasanya berupa asam dan basa sehingga harus direaksikan
terlebih dahulu, sehingga mol garam diketahui.
Syarat: mol AL atau BL = mol AK atau BK
Contoh Soal :
1. Pada pencampuran 50 mL larutan CH3COOH 0,2 M dengan 50 mL
larutan NaOH 0,2 M dimana nilai Ka CH3COOH adalah 10-5, maka
diperoleh larutan dengan pH sebesar
A. 5
D. 8,5 + ½ log 5
B. 9
E. 6 – log 7
C. 5,5 - ½ log 5
Penyelesaian:
Reaksi yang terjadi :
CH3COONa + H2O
CH3COOH + NaOH
m
10 mmol
10 mmol
10 mmol
10 mmol
10 mmol
10 mmol
CH3COONa =
V
Mol
campuran
10 mmol
10 mmol
10 mmol
=0,1 M
100 mL
−14
OH− = K w × CH3COONa = 10
× 0,1 M =10 −5
Ka
10 −5
( )
pOH =
5
− log 10 −5 =
pH = 14 − pOH = 14 − 5 = 9
67
Cara singkat:
Rumus Praktis
Data di soal : AL + BK ( syarat : mol AL = mol BK )
Kw
mol
=
H+
×
K b Vcampuran
Rumus pH :
Data di soal : BL + AK ( syarat : mol BL = mol AK )
Kw
mol
−
OH
=
×
K a Vcampuran
Rumus pH :
Dimana : mol = mol asam atau basa.
68
Contoh:
Tentukanlah kelarutan Mg(OH)2 dalam Molar, jika 5,8 gram Mg(OH)2 larut
dalam 500 mL air! Mr Mg(OH)2 = 58!
Penyelesaian:
gr 1000
5,8 1000
s= ×
= ×
=
0,2 Molar
Mr V (mL) 58 500
Hubungan antara kelarutan dengan Ksp:
Nilai s besar
(mudah larut)
Nilai s kecil
(sukar larut)
Kelarutan (s)
Ksp A y + ⋅ Bx −
=
Rumus Praktis
Ksp = X x ⋅ Y y ⋅ Sx + y
Bila nilai x+y = 2, maka Ksp = S2
Bila nilai x+y = 3, maka Ksp = 4S3
Bila nilai x+y = 4, maka Ksp = 27S4
69
Contoh Soal :
Tentukan nilai Ksp Ba(OH)2 bila diketahui kelarutan Ba(OH)2 adalah S.
Penyelesaian:
Ba(OH)2 → Ba2 + + 2OH−
2
2
Ba2 + ⋅ OH− =
Ksp Ba(OH)2 =
S ⋅ 2S =
4S3
( )( )
Rumus Praktis
Karena nilai x+y = 3, maka nilai Ksp Ba(OH)2 = 4S3.
Ada beberapa tipe soal tentang hasil kali kelarutan yang sering keluar di
UNAS, maupun ujian masuk universitas, yaitu:
Contoh Soal :
1. Pada suatu suhu tertentu, kelarutan PbI2 dalam air adalah 1,5∙10-3
mol/L. Nilai Ksp dari PbI2 adalah …
A. 4,50∙10-9
C. 6,75∙10-8
E. 1,35∙10-8
-9
-8
B. 3,37∙10
D. 4,50∙10
70
Penyelesaian:
PbI2 → Pb2 + + 2I−
2
2
Pb2 + ⋅ I− =
Ksp PbI2 =
S ⋅ 2S
( )( )
3
= 4S
=
4 1,5 ⋅10 −3
= 3,37 × 10 −9
Cara singkat:
Nilai x + y =3 maka, Ksp = 4s3 = 4(1,5 . 10-3)3 = 3,37 x 10-9
Jawab: B
2. Diketahui Ksp AgCl = 10-10, AgBr = 10-13, dan AgI = 10-16. Jika s
menyatakan kelarutan dalam mol/L maka …
A. sAgI > sAgBr > sAgCl
D. sAgI = sAgBr < sAgCl
B. sAgI < sAgBr < sAgCl
E. sAgI > sAgBr < sAgCl
C. sAgI < sAgBr > sAgCl
Penyelesaian:
Nilai x + y dari AgI, AgBr dan AgCl sama yaitu 2, sehingga nilai
Ksp-nya adalah s2.
→ untuk AgI:
Ksp AgI = s2
=
sAgI
=
Ksp
AgI
=
10 −16 10 −8
→ untuk AgBr:
Ksp AgBr = s2
=
sAgBr
Ksp=
AgBr
=
10 −13 10 −6,5
→ untuk AgCl:
Ksp AgCl = s2
=
sAgCl
Ksp=
AgCl
=
10 −10 10 −5
71
Maka : sAgI < sAgBr < sAgCl
Cara praktis:
Ksp ≈ s
Nilai Ksp AgI < AgBr < AgCl ≈ kelarutan AgI < AgBr < AgCl
Jawab : B
Contoh Soal :
1. Kelarutan PbI2 (Ksp = 1,6 x 10-8) dalam larutan Pb(NO3)2 0,1 M
adalah….
A. 2 x 10-3 mol/L
D. 4 x 10-4 mol/L
-3
B. 4 x 10 mol/L
E. 8 x 10-4 mol/L
-4
C. 2 x 10 mol/L
Penyelesaian:
Data I : Konsentrasi ion sejenis Pb2+ = 0,1 M
Data II : Ksp PbI2 = 1,6 x 10-8
Langkah penyelesaian:
I. Tulis rumus Ksp-nya
II. Masukkan data ion sejenisnya
III. Hitung nilai kelarutannya
72
Ksp Pb2 + ⋅ I−
=
1,6 × 10 −8 =[ 0,1] ⋅ s2
s= 4 × 10 −4
Jawab: D
2. Kelarutan PbSO4 dalam air adalah 1,4 x 10-4 M pada suhu sekitar
30°C. Bila dilarutkan dalam larutan K2SO4 0,05 M, kelarutan PbSO4
menjadi …
A. 1,0 x 10-8 M
D. 1,2 x 10-5 M
-6
B. 0,2 x 10 M
E. 1,4 x 10-4 M
-6
C. 0,4 x 10 M
Penyelesaian:
Data I : Konsentrasi ion sejenis SO42+ = 0,05 M
Data II : Ksp PbSO4 = s2 = (1,4 x 10-4)2 = 2 x 10-8
Ksp Pb2 + ⋅ SO24−
=
2 × 10 −8 =
[ s] ⋅[ 0,05]
s=
4 × 10 −7 =
0, 4 × 10 −6
Jawab: C
Tipe 3 : Pengendapan
Konsep praktis:
Q < Ksp → larutan belum mengendap (larut)
Q = Ksp → larutan mulai mengendap (tepat jenuh)
Q > Ksp → larutan sudah mengendap
Langkah penyelesaian:
I. Cari konsentrasi ion → [ ion] =
mol
Vcampuran
73
Contoh Soal :
Berikut harga Ksp beberapa senyawa:
Ksp CaSO4 = 2 x 10-2
Ksp SrSO4 = 2 x 10-7
Ksp BaSO4 = 1 x 10-10
Ksp PbSO4 = 2 x 10-8
Jika 100 mL larutan yang mengandung ion Ca2+, Sr2+, Ba2+, dan Pb2+
sama yaitu 2 x 10-4 M kemudian dicampur dengan 150 mL larutan
Na2SO4 0,002 M maka garam sulfat yang mengendap adalah…
A. SrSO4 dan PbSO4
D. BaSO4 dan PbSO4
B. CaSO4 dan BaSO4
E. SrSO4 dan CaSO4
C. SrSO4 dan BaSO4
Penyelesaian:
I. Cari konsentrasi ion
mol
V ×M
150 mL × 2 ⋅10 −4 M
Ca2 + =
=
=
= 10 −4 M
V
V
150
mL
150 mL
+
campuran
campuran
2+ 2+ 2+ 2+
Ca
Sr
Ba
=
=
= Pb
= 10 −4 M
mol
V ×M
150 mL × 0,002 M
SO2 − =
=
=
= 10 −3 M
4 V
V
150
mL
150 mL
+
campuran
campuran
II. Cari nilai Q, dan bandingkan dengan harga Ksp yang diketahui di
soal.
Senyawa
Tanda
Ksp
Kesimpulan
<
2 x 10-2
Belum
mengendap
CaSO4
Q Ca2 + ⋅ SO24−
=
−4 −3
= 10 ⋅ 10
= 10 −7
74
SrSO4
Q Sr 2 + ⋅ SO24−
=
−
−
4
3
= 10 ⋅ 10
<
2 x 10-7
Belum
mengendap
>
1 x 10-10
Mengendap
>
2 x 10-8
Mengendap
= 10 −7
BaSO4
Q Ba2 + ⋅ SO24−
=
−
4
−
3
= 10 ⋅ 10
= 10 −7
PbSO4
Q Pb2 + ⋅ SO24−
=
−
4
−
3
= 10 ⋅ 10
= 10 −7
Jawab: D
75
Contoh Soal :
1. Larutan jenuh X(OH)2 mempunyai pH 9. Hasil kali kelarutan (Ksp)
dari X(OH)2 adalah…
A. 1 x 10-10
C. 1 x 10-15
E. 1 x 10-18
-11
-16
B. 5 x 10
D. 5 x 10
Penyelesaian:
I. Cari nilai [OH-] dari nilai pH yang diketahui.
pH =
9 ⇒ pOH =
5 ⇒ OH− =
10 −5
II. Masukkan ke persamaan reaksi → [X2+] bisa ditentukan
X ( OH)2 X2 + + 2OH−
1 ⋅10 −5
2
10 −5
Ingat !!!
[OH-] yang didapat dari nilai pH merupakan
[OH-] total, berapapun koefisien dari OH- dalam
larutan.
III. Hitung Ksp-nya
2
Ksp X ( OH
=
)2 X2+ ⋅ OH−
1 −5 −5 2
5 × 10 −16
=
2 ⋅10 ⋅ 10 =
Konsep Praktis
Untuk basa L(OH)x dan apabila konsentrasi L tidak diketahui
x +1
1
→ Ksp = OH−
x
76
Penyelesaian dengan cara praktis:
pH =
9 ⇒ pOH =
5 ⇒ OH− =
10 −5
1 −5 2 +1
10
= 5 × 10 −16
2
Ksp X ( OH)2=
10 −2
Ksp Ca (=
OH)2 Ca2 + ⋅ OH−
2
2
3 ⋅10 −2 ⋅ 10 −2 =
=
3 × 10 −6
Jawab: E
77
Uji Skill Rumus Praktis
1. SOAL UMPTN
Suatu larutan penyangga terdiri dari campuran CH3COOH 0,01 M (Ka
= 10-5) dan CH3COONa 0,1 M mempunyai pH sebesar 6. Perbandingan
volume CH3COOH : CH3COONa adalah…
A. 1 : 1
C. 10 : 1
E. 100 : 1
B. 1 : 10
D. 1 : 100
2. SOAL UN
Data percobaan pH beberapa larutan:
Larutan
pH awal
pH dengan penambahan
sedikit
Asam
Basa
5,60
6,00
5,00
II
5,40
5,42
5,38
III
5,20
5,25
5,18
IV
8,20
8,80
7,80
9,20
9,60
8,70
78
4. SOAL UN
pH larutan yang mengandung 6 gram CH3COOH (Mr = 60) dan 0,1 mol
CH3COONa (Ka = 1 x 10-5) adalah …
A. 1
C. 7
E. 12
B. 5
D. 9
5. SOAL UN
Bila diketahui Ka CH3COOH = 1 x 10-5, harga pH campuran antara 100
mL larutan CH3COOH 0,2 M dan 100 mL NaOH 0,1 M adalah…
A. 1 + log 2
C. 5 + log 2
E. 13 – log 2
B. 5
D. 6
6. SOAL UN
Sebanyak 100 mL larutan CH3COOH 0,2 M dicampur dengan 100 mL
larutan NaOH 0,2 M. Jika Ka CH3COOH = 1 x 10-5, maka pH larutan
setelah dicampur adalah …
A. 2
C. 5
E. 9
B. 4
D. 6
7. SOAL SPMB
Larutan 50 mL NaCN 0,2 M diencerkan menjadi 100 mL. Ka HCN = 10-9,
Kw = 10-14. Pernyataan yang benar tentang larutan ini adalah…
1. Konsentrasi NaCN menjadi 0,1 M
2. Larutan terhidrolisis dengan reaksi CN- + H2O
HCN + OH−
[HCN] OH
3. Konstanta reaksi hidrolisis =
CN−
4. pH larutan = 11
8. SOAL UMPTN
Jika tetapan CH3COOH = 10-5, maka pH larutan CH3COONa 0,1 M
adalah…
A. 7,0
C. 8,0
E. 9,0
B. 7,5
D. 8,5
9. SOAL SPMB
Garam berikut yang akan mempunyai pH < 7 jika dilarutkan dalam air
adalah …
79
(1). NH4CN
(2). CH3COONa
(3). KNO3
(4). NH4NO3
10. SOAL UN
Perhatian persamaan reaksi berikut:
(1) CH3COO − + H2O CH3COOH + OH−
80
13. SOAL UMPTN
Ksp Mg(OH)2 = 2 x 10-11, maka kelarutan Mg(OH)2 pada larutan yang
mempunyai pH = 11 adalah ….
A. 2,7 x 10-4
C. 1 x 10-6
E. 2 x 10-7
-5
-11
B. 2 x 10
D. 2 x 10
14. SOAL UN
Kelarutan Mg(OH)2 dalam NaOH 0,1 M dengan Ksp Mg(OH)2 = 1,8x10-11
mol3L-3 adalah…
A. 1,8 x 10-13 mol/L
D. 1,8 x 10-9 mol/L
-10
B. 1,8 x 10 mol/L
E. 6,7 x 10-6 mol/L
-10
C. 4,5 x 10 mol/L
15. SOAL SNMPTN
Jika 10 mL larutan AgNO3 0,02 M dicampurkan dengan 10 mL larutan
NaCl 0,02 M, maka perak klorida (Ksp = 10-10) akan mengendap.
Sebab
Kelarutan perak klorida (Ksp = 10-10) dalam air sebanyak 10-5 mol/L
81
BAB 5
LARUTAN ELEKTROLIT
DAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
A. Larutan Elektrolit
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dapat dibedakan menjadi dua
yaitu:
• Larutan elektrolit → larutan yang dapat menghantarkan listrik
• Larutan non elektrolit → larutan yang tidak dapat menghantarkan
listrik
Konsep dasar yang wajib dipahami pada bahasan ini adalah:
Larutan
Non elektrolit
Elektrolit
Elektrolit kuat
Senyawa ionik
Elektrolit lemah
Asam
kuat
Basa
kuat
Senyawa kovalen
non polar
Garam
82
Asam
Basa
lemah
lemah
Sifat larutan berdasarkan data pengamatan nyala lampu dan elektroda:
Larutan
Elektrolit
kuat
Ciri-ciri
Contoh
senyawa
Elektroda
Nyala
lampu
Ada
gelembung
gas
Elektrolit
lemah
Ada
Redup
gelembung atau mati
gas
Non
elektrolit
Tidak ada
gelembung
gas
mati
Keterangan
AK: HCl,
H2SO4, HNO3,
HBr
BK: NaOH,
Mg(OH)2,
Ca(OH)2
Temasuk senyawa
kovalen polar
Mempunyai titik
didih/titik leleh
rendah
Larutannya dapat
menghantarkan listrik,
sedang lelehannya
tidak.
AL: HF,
CH3COOH
BL: NH4OH,
Al(OH)3
Temasuk senyawa
kovalen polar
Mempunyai titik
didih/titik leleh
rendah
Larutannya dapat
menghantarkan listrik,
sedang lelehannya
tidak.
CO(NH2)2
(urea), C12H22O11
(gula), Alkohol
(biasanya
etanol/C2H5OH),
dan C6H12O6
(glukosa).
Temasuk senyawa
kovalen non polar
Mempunyai titik
didih/titik leleh
rendah
Larutan/lelehannya
tidak dapat
menghantarkan listrik
83
Contoh Soal:
1. Berikut ini adalah data percobaan daya hantar listrik beberapa
larutan:
Larutan Nyala Lampu
Pengamatan Elektroda
Terang
Bergelembung
Mati
Tidak bergelembung
Redup
Bergelembung
Mati
Bergelembung
Redup
Bergelembung
Ca2+ClCl-
K+ SO 24
K+
E
D
Na+ NO 3
Cl+ Na+Na
Cl
Na+Cl-
84
H+
Cl-
Penyelesaian:
Menghantarkan listrik paling kuat → elektrolit kuat → garam,
asam kuat atau basa kuat.
Semakin banyalk jumlah ion dalam larutan → semakin kuat
menghantarkan listrik
Jawab: E
3. Dari larutan di bawah ini, yang diharapkan menghantarkan listrik
paling baik adalah…
A. Larutan urea 1 M
D. Larutan H2SO4 0,1 M
B. Larutan asam cuka 0,1 M E. Larutan H2SO4 1 M
C. Larutan asam cuka 1 M
Penyelesaian:
Larutan yang menghantarkan listrik paling baik → larutan
elektrolit kuat dengan konsentrasi yang lebih besar.
Larutan urea → non elektrolit
Larutan asam cuka → elektrolit lemah
Larutan H2SO4 → elektrolit kuat
Jawab: E
4. Berikut ini adalah data fisis beberapa zat tak dikenal:
Zat
Mr
Titik leleh
36
< - 85°C
112
> 500°C
255
< 200°C
Derajat
Ionisasi (α)
Menurut Arrhenius,
apabila senyawa – senyawa elektrolit dialiri arus listrik,
Menurut
Arrhenius,
apabila
senyawa–senyawa
dialiri
arus )listrik,
maka akan
terbentuk
kation
(ion positif ) danelektrolit
anion (ion
negatif
yang
maka
akanbebas.
terbentuk
kation
(ion positif
) dandihasilkan
anion (iondari
negatif
) yang
bergerak
Sedikit
banyaknya
ion yang
penguraian
bergerak
bebas. Sedikit tingkat
banyaknya
ion yangyang
dihasilkan
penguraian
tersebut menunjukkan
pengionan
dikenaldari
dengan
derajat
tersebut
menunjukkan tingkat pengionan yang dikenal dengan derajat
ionisasi (α).
ionisasi
Derajat (α).
ionisasi merupakan perbandingan dari jumlah mol zat yang terion
Derajat
perbandingan
dari jumlah mol zat yang terion
denganionisasi
jumlahmerupakan
mol zat mula
– mula.
dengan jumlah mol zat mula – mula.
t
α=t
α =m
m
Dimana :
Dimana:
t = mol zat terionisasi
tm == mol
mol zat
zat terionisasi
mula - mula
m = mol zat mula - mula
86
Contoh Soal:
1. Tentukan ionisasi dari senyawa H2SO4 dan NaNO3 !
Penyelesaian:
H2SO4 → 2H+ + SO42NaNO3 → Na+ + NO32. Berapakah besarnya derajat ionisasi
apabila suatu larutan Na3PO4
0,5 mol terurai menghasilkan ion Na+ sebanyak 0,6 mol?
Penyelesaian:
Langkah I: tulis reaksi ionisasi yang terjadi, dan masukkan data
yang didapat ke dalam tabel dibawah ini.
Na3PO4
Mula-mula
3Na+
PO43-
0,5 mol
terionisasi
setimbang
0,6 mol
Langkah II: cari mol Na3PO4 pada saat keadaan terionisasi dan
setimbang melalui perbandingan koefisien.
Na3PO4
3Na+
Mula-mula
0,5 mol
terionisasi
0,2 mol
0,6 mol
setimbang
0,3 mol
0,6 mol
PO43-
Penurunan
tekanan
uap (∆P)
Rumus Elektrolit
∆P = P° ⋅ X ter
P= P° − ∆P= P° ⋅ Xpel
P = tekanan uap jenuh larutan X ter = fraksi mol terlarut
P° = tekanan uap jenuh pelarut Xpel = fraksi mol pelarut
Kenaikan
titik didih
(∆Tb)
∆Tb = m ⋅ K b
=
m
∆Tb = m ⋅ K b ⋅ i
m = molalitas
g 1000
×
, dimana:
Mr
P
P = gram pelarut
( π)
π = R⋅C⋅ T
π = R ⋅ C ⋅ T ⋅i
g 1000
⋅
Mr V
V = volume larutan (mL)
=
C
R = 0,082
=
T 273 + °C
89
Contoh Soal:
1. Air sebanyak 180 gram dipanaskan pada suhu 100°C dan
mempunyai tekanan uap air sebesar 760 mmHg. Jika kedalam air
tersebut ditambahkan 30 gram urea (Mr = 60), maka tekanan uap
larutannya adalah…
A. 36,5 mmHg
D. 723 mmHg
B. 72,35 mmHg
E. 723,5 mmHg
C. 365 mmHg
Penyelesaian:
180
30
= 10 mol , mol urea
= = 0,5 mol
Mol =
air
18
60
∆P = P° ⋅ X ter ⇒ X ter =
= 760 ⋅
= 36,5
nurea
nurea + nair
P= P O − ∆P
= 760 − 36,5
= 723,5 mmHg
0,5
0,5 + 10
Jawab: E
2. Kedalam 500 gram air dilarutkan 17,4 gram kalium sulfat. Jika Kf
air = 1,8 maka titik beku larutan adalah…
A. - 0,36°C
C. - 1,08°C
E. - 2,36°C
B. - 0,72°C
D. - 2,16°C
Penyelesaian:
Kalium sulfat (K2SO4)→ larutan elektrolit dengan jumalah ion = 3,
sehingga i = 3.
gr zat terlarut
1000
⋅
⋅K f ⋅ i
Mr
gr pelarut
17, 4 1000
=
⋅
⋅1,8 ⋅ 3
174 500
= 1,08
Tf =
0 − 1,08 =
−1,08
=
∆Tf
Jawab: C
90
3. Pada suhu 27°C, sebanyak 13,68 gram sukrosa C12H22O11
(Mr = 342) dilarutkan dalam air sampai volumenya 200 mL.
R = 0,082 L.atm/mol.K. Maka tekanan osmotik yang terjadi
sebesar…
A. 0,20 atm
C. 0,98 atm
E. 4,92 atm
B. 0,44 atm
D. 2,48 atm
Penyelesaian:
C12H22O11→ larutan non elektrolit
gr 1000
π = R⋅
⋅
⋅T
Mr V (mL)
13,68 1000
= 0,082 ⋅
⋅
⋅ ( 27 + 273)
342 200
= 0,082 ⋅ 0,2 ⋅ 300
= 4,92
Jawab: E
4. Dalam 400 mL air (ρ = 1 gr/mL) dilarutkan 32 gram naftalena
(C10H8). Jika diketahui Kb air = 0,52, Ar C = 12, Ar H = 1, maka
larutan akan mendidih pada suhu…
A. 0,325°C
C. 100,325°C
E. 103,25°C
B. 0,655°C
D. 100,625°C
Penyelesaian:
Naftalena (C10H8)→larutan non elektrolit
gr zat terlarut
1000
=
∆Tb
⋅
⋅Kb
Mr
gr pelarut
32 1000
=
⋅
⋅ 0,52
128 400
= 0,325
Tb =
100 + 0,325 =
100,325
Jawab: C
91
Tipe 2: Menghitung massa zat atau massa atom relatif
Contoh Soal:
1. Kedalam 200 gram air dilarutkan 17 gram senyawa non elektrolit.
Larutan mendidih pada suhu 100,13°C. jika Kb air = 0,52°C/m
maka massa molekul relatif senyawa diatas adalah…
A. 60
C. 120
E. 340
B. 90
D. 180
Penyelesaian:
∆Tb = 100,13 – 100 = 0,13
gr zat terlarut
1000
∆Tb = m ⋅ K b ⇒ m =
⋅
⋅
Mr
gr pelarut
17 1000
0,13 = ⋅
⋅ 0,52
Mr 200
Mr = 340
Jawab: E
2. untuk mengetahui jenis gula yang digunakan dalam pembuatan
sirup, larutan diencerkan sampai diperoleh kadar 10% massa.
Larutan tersebut membeku pada suhu – 0,60°C (Kf air = 1,86). Dari
data tersebut, sirup dapat diduga mengandung gula jenis…
A. dekstrosa (Mr =180)
D. natrium siklamat ( Mr = 201)
B. sukrosa (Mr = 342)
E. dulsina (Mr = 180)
C. sakarin (Mr = 173)
Penyelesaian:
Gula → larutan non elektrolit
∆Tf = 0 – (- 0,60) = 0,60
92
Kadar zat terlarut = 10 %, maka dapat diasumsikan bila massa zat
terlarut = 10 gram, maka massa pelarut = 100 – 10 = 90 gram.
gr zat terlarut
1000
∆Tf = m ⋅ K f ⇒ m =
⋅
⋅
Mr
gr pelarut
10 1000
0,60 = ⋅
⋅1,86
Mr 90
Mr = 342
Jawab: B
3. Sejumlah 12 gram senyawa non elektrolit dilarutkan dalam air
sehingga volumenya 4 liter. Jika tekanan osmotik larutan adalah
1,23 atm pada temperatur 27°C, harga R = 0,082 L.atm/mol°K
masa molekul relatif senyawa itu adalah…
A. 15
C. 60
E. 342
B. 30
D. 180
Penyelesaian:
gr
π = R ⋅M⋅ T ⇒ M =
Mr ⋅ V (L)
12
1,23= 0,082 ⋅
⋅ ( 27 + 273)
Mr ⋅ 4
Mr = 60
Jawab: C
4. Kedalam 250 gram air dimasukan garam K 2SO 4 sehingga
diperoleh titik didih larutan 102,08 °C. jika Kb air = 0,52 (Ar.K=39,
S=32, O=16) maka masa K 2SO 4 yang dilarutkan sebanyak…
A. 17,4 gram
C. 58 gram
E. 174 gram
B. 20,8 gram
D. 87 gram
Penyelesaian:
K2SO4 → 2K+ + SO42- (jumlah ion hasil ionisasi = 3)
K2SO4 = larutan elektrolit, dengan jumlah ion = 3, sehingga i = 3
93
∆Tb = 102,08 – 100 = 2,08
∆Tb = 102,08 – 100 = 2,08gr zat terlarut
1000
∆Tb = m ⋅ K b ⋅ i ⇒ m =
⋅
⋅
gr zat terlarut
1000
Mr
∆Tb = m ⋅ K b ⋅ i ⇒ m =
⋅ gr pelarut
⋅
gr pelarut
massa 1000 Mr
2,08
=
⋅
⋅ 0,52 ⋅ 3
massa 1000
2,08
= 174⋅ 250
⋅ 0,52 ⋅ 3
174gram250
Massa= 58
Massa = 58 gram
Jawab:
CC
Jawab:
Tipe
3: Membandingkan
sifat
koligatif
antara
dua
Tipe
3 : Membandingkan
sifat
koligatif
antara
dua
larutan/
larutan/lebih
lebih
KonsepPraktis
Praktis
Konsep
Perbandingan larutan elektrolit dan non elektrolit, apabila
Dalam
konsentrasi
yang sama
maka:
mempunyai
konsentrasi
yang
sama :
Larutan
elektrolit
mempunyai
titik
didih
dandan
tekanan
Larutan elektrolit mempunyai
titik
didih
tekanan
osmotik
lebih
tinggi
dibandingkan
larutan
non
osmotik lebih tinggi dibandingkan larutan non
elektrolit.
elektrolit.
Larutan
elektrolit
mempunyai
titik
beku
lebih
rendah
Larutan
elektrolit
mempunyai
titik
beku
lebih
rendah
dibandingkan
larutan
non
elektrolit.
dibandingkan
larutan
non
elektrolit.
Sehingga
dapat
disimpulkan:
Sehingga
dapat
disimpulkan :
Tb Ttinggi
b tinggi
MM
x ixbesar
i besar
Tf rendah
Tf rendah
Catatan:
Nilai i untuk larutan non elektrolit = 1
94
M x i besar
Tf rendah
Catatan :
Nilai i untuk larutan non elektrolit = 1
Contoh Soal:
1. Diketahui data:
Larutan non elektrolit
Massa (gram)
Mr
10
32
10
46
10
60
10
180
10
342
Konsep Praktis
Pada larutan non elektrolit → titik didih tinggi →∆Tb tinggi →
molalitas tinggi
Larutan non elektrolit
Massa (gram)
Mr
mol
10
32
0,3
10
46
0,2
10
60
0,17
10
180
0,06
10
342
0,03
95
M x i besar
Tf rendah
Catatan :
Nilai i untuk larutan non elektrolit = 1
Larutan K mempunyai jumlah mol yang paling besar sehingga
titik didih larutan K paling tinggi.
Cara Praktis
Karena massa pelarut dan massa zat terlarut sama, maka:
molalitas tinggi → Mr kecil
Dari data, didapat bahwa larutan K mempunyai Mr paling kecil →
titik didihnya paling tinggi
Jawab: A
II
IV
III
mol urea
mol air
96
Konsep Praktis
Pada larutan non elektrolit → titik beku tinggi →∆Tf rendah
→ molalitas kecil → jika massa pelarut sama, maka mol zat
terlarut kecil
Larutan I memiliki mol urea terendah → titik beku tinggi.
Jawab: A
3. Diantara kelima larutan berikut ini, yang mempunyai titik didih
paling rendah adalah …
A. C6H12O6
0,03 M
D. Al2(SO4)3 0,01 M
B. Mg(NO3)2 0,02 M
E. KAl(SO4)3 0,03 M
C. NaCl
0,02 M
Penyelesaian:
Konsep Praktis
Yang mempunyai titih didih terendah → ∆Tb rendah →
molalitas kecil → M x i = kecil
C6H12O6
Mg(NO3)2
NaCl
Al2(SO4)3
KAl(SO4)3
Jawab: A
97
Penyelesaian:
Konsep Praktis
Larutan isotonis → mempunyai tekanan osmotik sama
→pada suhu yang sama, maka mempunyai nilai M x i yang
sama
KCl
0,1 x 2 = 0,2
MgCl2 0,1 x 3 = 0,3
NaOH 0,2 x 2 = 0,4
Al2(SO4)3 0,04 x 5 = 0,2
K3PO4
0,15 x 4 = 0,6
CO(NH2)2 0,5 x 1 = 0,5 (larutan non elektrolit)
Yang isotonis dengan KCl 0,1 M adalah Al2(SO4)3
98
0,04 M.
Jawab: C
2. SOAL UN
Perhatikan tabel data fisik dan daya hantar larutan beberapa senyawa
berikut:
Senyawa
Titik leleh
801 °C
Menghantarkan
- 86, 8 °C
Tidak menghantarkan
99
4. SOAL UN
Sejumlah zat diuji daya hantar listriknya dan diperoleh data
pengamatan sebagai berikut:
Larutan
Pengamatan
Lampu
Gas
Menyala
Ada
Tidak menyala
Ada
Tidak menyala
Tidak ada
Tidak menyala
Tidak ada
Menyala redup
Ada
100
beku dan titik didih sebesar ….
(Ar Na = 23; Cl = 35,5; Kf air = 1,86; kb air = 0,5)
A. – 0,744 °C dan 103,72 °C D. – 0,2 °C dan 100,372 °C
B. – 0,744 °C dan 100,2 °C E. – 0,2 °C dan 100,744 °C
C. – 0,372 °C dan 100,2 °C
8. SOAL SPMB
Suatu larutan glukosa (Mr = 180) dalam 100 gram air (Kb = 0,52)
mendidih pada 100,65 °C. Massa glukosa yang dilarutkan adalah…
A. 5,6 gram
C. 22,5 gram
E. 67,5 gram
B. 11,2 gram
D. 45,0 gram
9. SOAL UNAS
Jika diketahui tekanan osmotik larutan 100 gram asam benzoat,
C6H5COOH, dalam benzena adalah 2 atm pada suhu tertentu, maka
larutan 20 gram senyawa dimernya (C6H5COOH)2, dalam pelarut yang
sama mempunyai tekanan osmotik sebesar…
A. 0,5 atm
C. 2,0 atm
E. 8,0 atm
B. 1,0 atm
D. 4,0 atm
10. SOAL SNMPTN
Suatu zat non elektrolit mempunyai rumus empiris CH2O. Jika 3,6 gram
zat tersebut dilarutkan dalam 250 gram air, ternyata titik bekunya –
0,1488 °C. Bila Kf air = 1,86 der/m maka perkiraan terdekat rumus
molekul zat tersebut adalah…
A. CH2O
C. C3H6O3
E. C6H12O6
B. C2H4O2
D. C5H10O5
11. SOAL UN
Dilarutkan 0,063 gram suatu zat non elemen elektro sampai volum 100
mL pada suhu 27 °C menyebabkan tekanan osmotik larutan menjadi
190 mmHg. Massa molekul relatif zat tersebut adalah…
( 1 atm = 760 mmHg)
A. 46
C. 62
E. 92
B. 60
D. 90
12. SOAL UMPTN
Larutan dalam air yang mempunyai titik beku paling rendah adalah…
101
A. Glukosa 0,3 M
B. Ferri klorida 0,2 M
C. Natrium sulfat 0,3 M
13. SOAL UN
Perhatikan grafik berikut:
10000
8000
6000
4000
2000
0
KL
M
Jenis Larutan
NO
Jika jumlah mol partikel pelarutnya sama, maka larutan yang memiliki
tekanan uap paling kecil adalah…
A. K
C. M
E. O
B. L
D. N
14. SOAL SPMB
Titik didih larutan NaCl 0,1 M lebih rendah dari titik didih larutan NaBr
0,1 M.
Sebab
Massa molar NaCl lebih rendah dari NaBr.
15. SOAL UN
Bagan berikut menggambarkan larutan dengan berbagai konsentrasi:
I
Keterangan
II
V
IV
III
mol partikel zat terlarut
mol partikel pelarut
102