Anda di halaman 1dari 546

E-BOOK

101 Trik CERDIK

ala

Tentor

SMA

MATEMATIKA

FISIKA
KIMIA

HAK CIPTA ADA PADA FORUM EDUKASI


DILARANG MENYEBARLUASKAN DALAM
BENTUK APAPUN TANPA IZIN TERTULIS DARI
FORUM EDUKASI.
EMAIL: forumedukasi@yahoo.com
Telah TERBIT.......!!!
Sudah terbit dalam bentuk buku dengan judul berseri:
- METODE THE KING ALA TENTOR FISIKA
- METODE THE KING ALA TENTOR MATEMATIKA
- METODE THE KING ALA TENTOR KIMIA
Dan juga sudah terbit buku lainnya berjudul:
- METODE THE KING ALA TENTOR BAHASA INGGRIS
- METODE THE KING ALA TENTOR BIOLOGI
Diterbitkan oleh penerbit

WAHYU MEDIA.

Buku tersebut berisi rumus-rumus praktis ala bimbingan belajar yang ditulis oleh
tentor senior.
E-book ini kami ambilkan dari materi buku tersebut. 30% dari
isi buku tersebut kami masukkan dalam e-book ini. Nha, bagi
adik-adik yang menginginkan BUKU METODE THE KING
dalam bentuk buku dengan isi super lengkap, bisa mendapatkan buku tersebut di toko
buku terdekat, utamanya di toko
buku GRAMEDIA.
Buku yang Hebatt...!
Selamat..... Kakak ucapkan selamat, karena kalian telah memiliki buku ini.
Sungguh, ini adalah buku yang luar hebatttt.....!!! why?

1. Penulis Hebat

Buku ini ditulis oleh orang-orang “sakti” di bidangnya. Telah bertahun-tahun


menjadi tentor/pengajar yang selalu dinantikan penampilannya oleh para
siswa. Buku ditulis berdasarkan pengalamannya selama mengajar, juga berda
sarkan studi secara intensif terkait bidang yang ditekuni.

2. Desain Isi nan Cantik

Simpel, menarik, enak dibaca, ngepop, bak novel remaja, itulah kesan dari desain
isi buku ini. Desain buku dikonsep berdasarkan selera muda para pembaca.
Intinya, buku ini akan bikin kalian tidak pernah jemu memandangnya, dan
ingin terus...terus...dan terus..... membukanya.

3. Full Rumus Praktis

Syarat wajib agar bisa menjadi “pembantai” semua jenis soal adalah dengan
menguasai konsep dasar. Buku ini berisi materi dasar yang benar-benar
harus kuasai. Baru kemudian kalian akan diajari cara cepatnya, yang di bim
bingan belajar sering disebut dengan “Rumus The King, Smart Solution, Metode
Penalaran, Cara Cerdik” dll. Kuasai trik praktisnya, dan buat semua orang
tercengang!

4. Konsultasi Bimbingan Gratis

Sebagai wujud totalitas dan tanggung jawab penulis terhadap para pembaca
buku ini, penulis memberi kesempatan kepada kalian untuk konsultasi dan
tanya jawab terkait isi buku ini. Tanyakan hal-hal yang masih membuat kalian
bingung.... asiik kann!!! Konsultasi bisa dikirim melalui email __________
Rasakan pengalaman baru belajar secara asik dan menyenangkan. Cayoo......
lejitkan prestasimu!!
MATEMATIKA
BAB 1
PERSAMAAN KUADRAT

A. Jumlah, Selisih, dan Hasil Kali Akar-Akar


A. Jumlah, Selisih dan Hasil Kali Akar-Akar
Catatan: Dalam soal persamaan kuadrat, rumus menentukan jumlah,
selisih, dan
kali akar-akar
sangatdan
seringHasil
digunakan.
Hampir
semua
A. hasil
Jumlah,
Selisih
Kali
Akar-Akar

Catatan:
Dalam soaldengan
persamaan
kuadrat,
rumus menentukan
jumsoal
harus dikerjakan
melibatkan
rumus-rumus
ini.
lah, selisih dan hasil kali akar-akar sangat sering digunakan. Hampir
Dalam
soal persamaan
kuadrat, rumus
menentukan
semuaCatatan:
soal harus
dikerjakan
dengan melibatkan
rumus-rumus
ini. jumx2 adalah
Jika x1 dan
dari persamaan
lah, selisih
danakar–akar
hasil kali akar-akar
sangatkuadrat
sering digunakan. Hampir
dikerjakan
ax 2 + bxsemua
+ c= 0,soal
a ≠harus
0 , maka
berlaku:dengan melibatkan rumus-rumus ini.
Jika x1 dan x2 akar–akar persamaan kuadrat

ax 2 + Jika
bx + xc= dan
0, ax≠ 0akar–akar
, maka persamaan kuadrat
1
2
, maka
2
x12 + x 22 = ( x1 + x 2 ) − 2x1 .x 2
b
x1 + x 2 =

b
a
x1 + x 2 =

a c
x1 . x 2 =
c
a
x1 . x 2 =
a
D
x1 − x 2 =
±
D
a

x1 − x 2 =
±

x13 + x 23 = ( x1 + x 2 ) − 3x1 .x 2 ( x1 + x 2 )
3

2
2
x14 + x 24 = ( x1 + x 2 ) − 2x1 .x 2  − 2 ( x1 .x 2 )


x12 − x 22 = ( x1 + x 2 ) (x1 − x 2 )

x13 − x 23 = ( x1 − x 2 ) + 3x1 .x 2 ( x1 − x 2 )
3

x14 − x 24 = ( x12 + x 22 ) (x12 − x 22 )

(Soal Ujian Nasional)


Contoh Soal :
(Soal
Ujian
Nasional)
(Soal
Ujian
Nasional)
2
Akar-akar
persamaan
kuadrat
60=
1. 1.
Akar-akar
persamaan
kuadrat
, 0a,>a0> 0
x 2 +x ( a+−( a1−) x1+) x6+=
2
2
adalah
x1 dan
. Jika
, maka
a =...
2 x2 =
2
adalah
x1 dan
x2. xJika
, maka
a =...
x12 x+1 x+
13 13
2 =
a.

0
b.

c.

d.

a. 0
b. 1
c. 2
d. 4
e. e.6 6
METODE
BASIC
CONCEPT
METODE
BASIC
CONCEPT
2
60=
0 , adalah x1 dan x2, maka berlaku
Akar-akar
x 2 +x ( a+−( a1−) x1+) x6+=
Akar-akar
, adalah
x dan x , maka berlaku
1

b
c
x1 + x2 =− =− ( a − 1 ) =
(1 − a) dan x1.x2= = 6
a
a

Karena berlaku x12 + x 22 =


13 maka
2
2
Karena
13 maka
x 2 +berlaku
x2=
13 x1 + x 2 =
1

⇒ ( x + x 2 ) − 2x1 x 2 = 13 ⇒ (1 − a) − 2.6 = 13
x12 + x 22 1=
13
⇒ 1−a=
±5
2 ± 25 =
2
⇒ ( x1 + x 2 ) − 2x1 x 2 = 13 ⇒ (1 − a) − 2.6 = 13
⇒ a =−4 atau a =6
⇒ Karena
1 − a =±a >250 =
±5 yang memenuhi a = 6.
maka
⇒ a =−4 atau a =6
2

Jawaban: E
Karena a > 0 maka yang memenuhi a = 6.
Jawaban:
Soal UM-UGM Kemampuan
IPA E
2
0
2. Jumlah kuadrat akar-akar persamaan x − 3x + n =
Soal UM-UGM Kemampuan IPA
sama dengan jumlah pangkat tiga akar-akar
persamaan
2
0 sama dengan
2. Jumlah
kuadrat akar-akar persamaan x − 3x + n =
x2 + x − n =
0 . Maka nilai n adalah...
2
+ x −12n =
0 . Maka nilai
jumlah
pangkat
A. -10
B. tiga
-6 akar-akar
C. 8 persamaan
D. 10 x E.
n adalah...
A. -10
B.BASIC
-6
C. 8
D. 10
E. 12
METODE
CONCEPT
Persamaan kuadrat pertama:
METODE
CONCEPT
x 2 − 3xBASIC
+n =
0;
akar-akarnya x1 dan x 2
2
⋅ x3x
Maka diperoleh
Persamaan
kuadrat xpertama:
n=
0; akar-akarnya x1 dan x 2
1 + x 2= 3;xx 1 −
2= +n

Maka diperoleh x1 + x 2= 3; x1 ⋅ x 2= n
Persamaan kuadrat kedua: x 2 + x − n =
0; akar-akarnya p dan q

Maka diperoleh p + q =−12dan p.q =−n


Persamaan
kuadrat
kedua:x1 + x 2= 3; x1 ⋅ x 2= n

Maka
diperoleh
2 Persamaan
x + x −n =
0; akar-akarnya pkuadrat
dan q
2
Selanjutnya
diperoleh
p
+
q
=
danqp.q =−n
x + x −n =
0; akar-akarnya−p1dan

kedua:

diperoleh
n
Dari soalMaka
diketahui
berlakup x+1q2 +=
, −sehingga
x−212 dan
=p3 p.q
+ q3=
2
2
3
3 x 2 + x 2 =p3 + q3 , sehingga
Dari soal xdiketahui
berlaku
didapatkan
1
2
1 + x 2 =p + q
2
2
3
2 x
3 3
1 + x 2 =p + q
⇒ (x
diperoleh
1 + x 2 ) − 2x 1 x 2 =(p + q) − 3pq(p + q)

+ x 2 =−
)−
=−(pn)(+−q)1) ⇒
− 3pq(p
+ q)
⇒ 3(x2 1− 2(n)
( 2x
1)31 x−2 3(
n =−10
=32 − 2(n) =−
( 1)3 − 3(−n)(−1) Jawaban:
⇒ n =−10A
Jawaban: A

Rumus Praktis
Jika x1, x2 dan x3 akar-akar persamaan

ax 3 + bx 2 + cx + d =
0 maka berlaku
b
1. x1 + x 2 + x 3 = −
a
c
2. x1 x 2 + x1 x 3 + x 2 x 3 =
a
d
3. x1 .x 2 .x 3 = −
a
Jika x1, x2 , x3 dan x4 akar-akar persamaan
ax 4 + bx 3 + cx 2 + dx + e =
0 maka berlaku
b
1. x1 + x 2 + x 3 + x 4 = −
a
2. x1 x 2 + x1 x 3 + x1 x 4 + x 2 x 3 + x 2 x 4 + x 3 x 4 =

c
a

3. x1 .x 2 .x 3 + x1 .x 2 .x 4 + x1 .x 3 .x 4 + x 2 .x 3 .x 4 = −
4. x1 .x 2 .x 3 .x 4 =

e
a

d
a
3. Akar-akar persamaan x 3 − 4x 2 + x − 4 =0 adalah x1, x2, dan
x3. Nilai x12 + x22 + x32 = …
a. 2
b. 14 c. 15
d. 17
e. 18
Cara Praktis
Untuk x 3 − 4x 2 + x − 4 =0 mempunyai a = 1, b = -4, c = 1 dan
d = -4 berlaku
x 12 + x 2 2 + x 32

= ( x1 + x 2 + x 3 ) − 2 ( x1 x 2 + x1 x 3 + x 2 x 3 )
2

c
 −b 
=   −2
a
 a 
2
 − ( −4 ) 
1
= 
 −2
1
1


= 16 − 2
= 14
Jawaban: B

B. Sifat Akar-akar Persamaan Kuadrat


B. Sifat Akar-akar
Persa0 mempunyai akar-akar x dan x ,
Persamaan kuadrat ax + bx + c =
serta deskriminan
maan(D):Kuadrat
2

D
= b2 − 4.a.c
Nilai dan sifat dari akar-akar
x1 dan x2 tergantung pada nilai deskriminan.
+c=
0 mempunyai akar-akar x1 dan
Persamaan kuadrat ax 2 + bx

 Jika
D 0deskriminan
berarti persamaan
kuadrat mempunyai dua akar nyata
x2, serta
(D):
(real)
D > 0 akar-akarnya nyata dan berlainan
D
=yang
b2 −sama
4.a.c
D = 0 mempunyai dua akar

4
 Jika D < 0 berarti persamaan kuadrat mempunyai dua akar tidak
nyata (imajiner, khayal)/tidak punya akar-akar.
Beberapa hubungan antara akar-akar x1 dan x 2 pada persamaan

0
kuarat ax 2 + bx + c =
Hubungan
Kedua akar real positif

Akar-akar

x1

x2

Syarat

D≥ 0
x1 + x 2 > 0
x1 .x 2 > 0

Kedua akar real negatif

D≥0
x1 + x 2 < 0
x1 .x 2 > 0

Kedua akar berlawanan


tanda

Kedua akar real berlawanan

x1 = − x 2

Akar yang satu kebalikan


akar yang lain

x1 =

1
x2

D> 0
x1 .x 2 < 0

D> 0
x1 + x 2 =
0
x1 .x 2 < 0
D> 0
x1 .x 2 = 1

Catatan:
Ingat, jangan menghafal sifat dalam tabel dia atas. Cukup pahami pakai
logika. Misalnya dalam soal disebutkan akar-akarnya berlainan dan keduanya negatif.
Akar-akar berlainan berarti D > 0. Kedua akarnya negatif
berarti jika dijumlahkan hasilnya negatif (x1 + x2 < 0) dan jika dikalikan
hasilnya positif (x1 + x2 > 0). Perhatikan contoh di bawah ini.

5
Contoh Soal :
1. Syarat agar akar-akar persamaan kuadrat

SPMB K.IPA 2006

(p − 2 ) x2 + 2px + p − 1 =0 negatif dan berlainan adalah...


A. p > 2

C. 0 < p <

B. p < 0 atau p >

D.

2
<p<1
3

E.

2
<p<2
3

METODE BASIC CONCEPT


Misalkan x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan kuadrat
(p − 2 ) x2 + 2px + p − 1 =0 .
Syarat agar akar-akarnya berlainan: (D > 0)
D > 0 ⇒ 2p2 − 4. (p − 2 ). (p − 1 ) > 0
⇒ 4p2 − 4 (p2 − 3p + 2 ) > 0 ⇒ 4p2 − 4p2 + 12p − 8 > 0 ⇒ p >

4 (p2 − 3p + 2 ) > 0 ⇒ 4p2 − 4p2 + 12p − 8 > 0 ⇒ p >

2
3

Syarat agar akar-akarnya bernilai negatif:


(x1 + x2 < 0) dan (x1 . x2 > 0)
−2p
x1 + x 2 < 0 ⇒
< 0 ⇒ p < 0 atau p > 2
p−2
x1 .x 2 > 0 ⇒

p −1
> 0 ⇒ p < 1 atau p > 2
p −2

2
3

... (1)

... (2)
... (3)

Dari syarat (1), (2) dan (3), maka penyelesaian diperoleh p > 2.
(Lihat materi pertidaksamaan)
Jawaban: A

6
Syarat
akar-akarnya
bernilai
negatif: (xdiperoleh
+ x2 < 0)p > 2.
Dari syarat
(1),agar
(2) dan
(3) atas maka
penyelesaian
1
dan (x1 + x2 > 0)
(Lihat materi pertidaksamaan)
A
Jawaban:
A

Rumus Praktis
Akar Persamaan
Kuadrat
Selisih Selisih
Akar Persamaan
Kuadrat
Jika x12 dan
x2 akar-akar
persamaan
kuadrat,
Jika x1 dan
akar-akar
sebuahsebuah
persamaan
kuadrat,
dan berlaku
x2 + n, maka
dan berlaku
x1 = x2 +x1n,= maka
D = (n . a)2

(Soal SPMB)
2. Sebuah persamaan kuadrat x2 – 9x + k – 1 = 0 mempunyai akarakar x1 dan x2,
jika salah satu akar lebih satu dari akar yang lain,
maka nilai k = …
METODE BASIC CONCEPT
Salah satu akar lebih satu dari akar yang lain, artinya bersifat
x1 = x2 + 1
b
x1 + x 2 =− =
9
a
⇒ x 2 + 1 + x 2 = 9 ⇒ 2x 2 = 8 ⇒ x 2 = 4
Karena x1 + x 2 = 9 maka x1 + 4 = 9 ⇒ x1 = 5
Dengan subtitusi ke hasil perkalian akar-akar, maka diperoleh
c
x1 .x 2 = = k − 1 ⇒ 4.5 = k − 1
a
⇒ 20 =k − 1

⇒ k = 20 + 1 = 21
CARA PRAKTIS
Diketahui x1 = x2 + 1 ⇒ n = 1, maka berlaku
D = (n . a)2
⇒ 81 – 4(k – 1) = (1.1)2
⇒ 4(k –1) = 80
⇒ k –1 = 20 ⇒ k = 21

7
Rumus Praktis
Perbandingan Akar Persamaan Kuadrat
Perbandingan Akar Persamaan Kuadrat
Jika x1 dan x2 akar-akar sebuah persamaan kuadrat, dan
Jika x1 dan
x akar-akar sebuah persamaan kuadrat, dan
berlaku x21 = nx2, maka:
berlaku x1 = nx
, maka:
2
nb2 = (n + 1)2a.c

(Soal Standar SNMPTN)


3. Jika salah satu akar persamaan kuadrat x 2 − (k + 1 ) x + (k + 3 ) =
0
adalah dua kali akar lainnya, maka nilai k adalah...
5
5
E. -5 atau −
A. 5 atau -5
C. 5 atau −
2
2

5
5
B. 5 atau 2
D. -5 atau 2
METODE BASIC CONCEPT
Jika α dan β adalah akar-akar dari x 2 − (k + 1 ) x + (k + 3 ) =
0,
maka berlaku α + β= k + 1 dan α ⋅ β= k + 3 .
Karena dikatahui akar yang satu dua kali akar yang lain, β = 2α ,
maka berlaku
α + β = α + 2α = 3α = k + 1 ⇒ k = 3α − 1 , dan
α ⋅β = α ⋅ 2α = 2α2 = k + 3 ⇒ k = 2α2 − 3 .

Artinya:
3α − 1 = 2α2 − 3 ⇒ 2α2 − 3α − 2 =0

⇒ (2α + 1)(α − 2) = 0 ⇒ α1 = − 12 atau α2 = 2

1
5
Untuk α1 =− ⇒ k =−
2
2
Untuk α2 = 2 ⇒ k = 5

8
CARA
PRAKTIS
METODE
SUPER TRIK

β = β2α= 2α
DariDari
persamaan
dan
diketahui
x 2 −x(2k−+(1k )+x1+) (xk++(3k )+=
persamaan
diketahui
30) =
0 dan
makaa = 1; b = − (k + 1); c = k + 3 dan n = 2. Selanjutnya
Artinya
− (k + 1); c = k + 3 dan n = 2
nb2=a =(n1;+b1)=2 a.c
2
nb2= (n + 1)
2 a.c
⇒ 2 ( −(k + 1) ) = (2
+ 1)2 (1)(k + 3) ⇒ 2(k + 1)2 = 9 (k + 3)
2
⇒ 2 2 ( −(k + 1) ) = (2 + 1)2 (1)(
k + 3) ⇒ 2(k + 1)2 = 9 (k + 3)
⇒ 2k + 4k + 2 =9k + 27 ⇒ 2k2 − 5k − 25 =0 ⇒ (2k + 5)(k − 5) =0
⇒ 2k2 + 4k + 2 =9k + 27 ⇒ 2k2 − 5k − 25 =0 ⇒ (2k + 5)(k − 5) =0
5
5
⇒ k1 =
− atau
5 k2 =
2
5
⇒ k1 =
− atau k2 =
2
Jawaban: C
Jawaban: C

C. Menyusun Persamaan KuadPersamaan


KuadC. C. Menyusun
Menyusun
Persamaan
Kuadrat
C. Menyusun
Persamaan
Kuadrat
rat
rat
Jika akar-akar
diketahui sebuah
akar-akar
sebuah kuadrat
persamaan
x dankuadrat
x , maka
Jika diketahui
persamaan
1

persamaan
adalah:
x1 kuadratnya
dan x 2 , maka
persamaan kuadratnya adalah:

(x − x1 )(x −
=
x 2 ) 0 atau x 2 − (x
x1 x 2 0
1 + x 2 )x + =
x1 xdan
x 20, maka
Jika diketahui akar-akar
kuadrat
(x − x1 )(xsebuah

=
x 2 ) persamaan
0 atau x 2 − (x
1 + x 2 )x + =
1x2
persamaan
kuadratnya
adalah:
Jika diketahui
akar-akar
sebuah persamaan kuadrat x1 dan x 2 , maka
Inti soalnya adalah diketahui persamaan kuadrat yang diketahui akarpersamaan
kuadratnya adalah:
Intixsoalnya
adalah diketahui persamaan kuadrat yang
akar x1 dan
2 dan hendak dibuat persamaan kuadrat yang baru akarakar-akar x1 dan x 2 dan hendak
dibuat persaakarnya xdiketahui
3 dan x 4 di mana x 3 dan2 x 4 masih berhubungan dengan akar
(x − x1 )(x −
=
x 2 ) 0 atau x − (x1 + x 2 )x +=
x1 x 2 0
x 3 dan
x di mana
yang baru akar-akarnya
x1 dan x 2maan
. (xkuadrat
− x1 )(x −
=
x 2 ) 0 atau x 2 − (x1 + x 2 )x
+=
x1 x 24 0
x 3 dan x 4 masih berhubungan dengan akar x1 dan x 2 .

Cara Praktis
Inti soalnya adalah diketahui persamaan kuadrat yang diketahui
Inti soalnya
adalah
diketahui
kuadratkuadrat
yang diketahui
x dan
x dan
akar-akar
hendak persamaan
dibuat persamaan
yang
1

x1 danxxx1 dan
akar-akar
dan
dibuat
persamaan
ax 2kuadrat
+ bx + cyang
=
0,
Diketahui
adalah
akar–akar
2dan
xx42hendak
x 3 dan
x 4dari
baru
akar-akarnya
di
mana
masih
berhubun3
maka
dapat
disusun
persamaan
kuadrat
yang
baru
x 3 xdan
x 4 di mana x 3 dan x 4 masih berhubunakar-akarnya
ganbaru
dengan
akar x1 dan
2.
sebagai berikut.
gan dengan akar x1 dan x 2 .

9
1. Persamaan kuadrat dengan akar-akar nx1 dan nx 2
nx
dan
nx
1.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
nx
1.
nx111 dan
dannx
nx222
1. Persamaan
Persamaankuadrat
kuadratdengan
denganakar-akar
akar-akar
x
nx
dan
nx
1.
akar-akar
nx111nx
dan
nx222nx
1. Persamaan
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
nxdengan
adalah
Inverskuadrat
dari
nx
dan
nx
1.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
xx akar-akar
nx
dan
nx22
1.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1.
Persamaan
kuadrat
dengan
x⇒
1 dan
1
n nx1nx
nx
adalah
dari
dan
nx 2nx
1. 1.
Persamaan
akar-akar
nx
adalah

Invers
dari
nxdengan
adalah
Inverskuadrat
dari
Invers
nx
dan
nx
1.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x⇒
x akar-akar
nx
dan
nx
1.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
nx
dan
nx22222
1. Persamaan
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
kuadrat
dengan
nx
dan
nx
1.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x⇒
11111dan
nnxnx
nx
adalah

Invers
dari
nx
adalah

Invers
dari

nx
adalah

Invers
dari

nx
dan
nx
1.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
nx
dan
nx22222nx
1. Persamaan
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
nx
adalah

Invers
dari
nx
dan
nx
1.
kuadrat
dengan
akar-akar
nx
adalah

Invers
dari
x
nx
dan
nx
1.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x
nx
dan
nx
1.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1. Persamaan kuadrat dengan
akar-akar
11111nx 1 dan
x
x
x
x
2
n
n
n nn nx
nx
adalah
⇒ akar-akar
dari
Invers
nx
adalah
dari
nx11nx
dan
nx22nx
1. 1.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
nx
adalah
Invers
dari
nxdengan
adalah
Invers
dari
dan
nx
Invers
1.
Persamaan
kuadrat
nx
adalah

dari
nx
adalah

Invers
dari
Invers
nx
dan
nx
1.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
xx⇒
x akar-akar
x⇒
kuadrat
dengan
nx
dan
nx222
1. Persamaan
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x⇒
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
x
111 dan
n
n
n
n

nx
adalah

dari
nxadalah
adalah
n
Invers
dari
Invers
nx

dari
nx
adalah
dari
Invers
nx
adalah

dari
Invers
Invers
nx
1.
kuadrat
dengan
nx
dannx
nx222
1. Persamaan
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
nx
adalah
⇒ nkuadrat
Invers
dari
x ⇒ akar-akar
x⇒
nx
dan
nx
1.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
Diperoleh
baru
2 persamaan
111 dan
Diperoleh
persamaan
baru
nn
nxnx kuadrat
nxnx
adalah

nxkuadrat
dari
Invers
xakar-akar
nx
adalah

dari
n nxbaru
Invers
nx
adalah

Invers
dari



22
dan
nx
1. Persamaan
kuadrat
dengan
adalah

dari
nx
adalah

Invers
dari
Invers
22x persamaan
Diperoleh
x
x
1
x
Diperoleh
kuadrat
baru
Diperoleh
persamaan
0 ataubaru
ax +=
b.nx +2c.n2 0
+
nn +nnnc kuadrat
xa adalah
 =
⇒
nx
persamaan
Invers
22
dari
nx
adalah
InversDiperoleh
dari
nx
 xbx ⇒
n
adalah

dari
Invers
2x 
x
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
persamaan
kuadrat
baru
a
b
c
0
atau
ax
b.nx
+
+
+
=
++ c.n



22n=
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
a
b
c
0
atau
ax
b.nx
c.n2 00
=
+
+
+
=




n
nxx adalah
nkuadrat
2 22
2 22
x=
x c nkuadrat
dari
Invers Diperoleh
x2n
 b  x ⇒
 nxn




222n
Diperoleh
persamaan
baru
persamaan
baru
a
0
atau
ax
b.nx
c.n
+
+
+
=
+

Diperoleh
persamaan
ataubaru
ax ++=
b.nx ++22c.n
c.n 0 00
+
=
00 atau
ax
b.nx
+
xaxax  =
xxbx n ++ cc kuadrat
xbn
2x2n
=

2222
22
n
n
n
n
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
a
b
c
0
atau
ax
b.nx
c.n
=
+
+
+
=
+




2
a
b
c
0
atau
ax
b.nx
c.n
0000 x
=
+
+
+
=
+




Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
a
b
c
0
atau
ax
b.nx
c.n
=
+
+
+
=
+
a
b
c
0
atau
ax
b.nx
c.n
=
+
+
+
=
+




  xx nx 
 xx2nn
22 2
22 x21
xn=
2
b
persamaan
nn
cc+kuadrat
n
Diperoleh
baru
b
0
atau
ax
b.nx
c.n
0
+
+
+
=
+
2n
x
aa xa2.
0
atau
ax
b.nx
c.n
0
+=
+
+
=
+
dan
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar

b
c
0
atau
ax
b.nx
c.n
0xxx222
=
+
+
=
+

1
x
x
x2121 dan
  nnx  kuadrat dengan22akar-akar
2.
nx Persamaan
2n
x
x
n
n
dan
2.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x
x
n
n
a
b
c
0
atau
ax
b.nx
c.n
0
=
+
+
+
=
+



1
2
dan
2.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
a
b
c
0
atau
ax
b.nx
c.n
0
=
+
+
+
=
+
1
2
x21 dan
x 2 xnx
  x  kuadrat
x Persamaan
2.
dengan
xnxdan
2akar-akar
dan
2.
dengan
akar-akar
nn110x 2dan
nPersamaan
nn
xkuadrat
2. Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
n=
b
0kuadrat
axnx
b.nx
+Invers
+ckuadrat
+=
+x1c.n
xxdan
xxxnxxnx222 nn22
dan
2.
Persamaan
dengan
akar-akar
2.
Persamaan
dengan
akar-akar
 kuadrat
nxxnxn
xatau
1111
x
2. a 2.
Persamaan
dengan
akar-akar
adalah

dari
x
dan
2.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1
dan
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1
n
n
x
 kuadrat
nxxxxxnx2222 n222 nn
adalah

nx xxxxxnx1111
 dari
Invers
dari
dan
ndan
2.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
2.
Persamaan
dengan
akar-akar
2.  Invers
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
2.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
nxx dengan
adalah

n
adalah
⇒ nx
nx
Invers
dari
dan
ndan
2.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
xdan
xn
2.
kuadrat
akar-akar
11 dan
22 n
xkuadrat
2.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
2.
Persamaan
dengan
akar-akar
n
n
adalah

nx

Invers
dari
1
n
nn
x
x
x
x
x
n
x
adalah

nx

Invers
dari
dan
n
nn2
2. Persamaan
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
2.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
xnxn
x adalah
nnkuadrat
11 x
22dan
Persamaan
akar-akar
n
adalah
⇒ dengan
nx
x dengan
Invers
dari
11
22
n
x
x
n
n
2.
dan
n
n
2. 2.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
adalah

nx
Invers
dari
x
x
dan
2.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
n

nx
Invers
dari
x
n
n
n
x
dan
adalah

nx
Persamaan
kuadrat
akar-akar
Invers
dari
1
2
n
n
x
x
x
x
adalah

nx

Invers
dari
n
n
adalah

nx

Invers
dari
dan
2.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x
x
n
x
1
2
x
dan
2.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
n2
Persamaan
nxn11 dan
adalah

nx
nnnxx dengan
Invers
dari
adalah
dari
adalah
⇒ nx
nx
Invers
dari
ndan
adalah

nx
dari
Invers
2.
kuadrat
akar-akar
xxkuadrat
dan
2.
dengan
akar-akar
adalah

nx
nn ⇒
Invers
Invers
dari
nnx 2 nx 2 nnn
adalah

nx
dari
Diperoleh
persamaan
kuadrat
adalah

nx x1 nbaru
Invers
Invers
dari
adalah

nx
Invers
dari
2. Persamaan
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
nn
adalah
⇒ nx
nx
nxn2xx adalah
Invers
dari
n
adalah

x
dari
n
n
Invers
dan
2. Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
n

nx
dari
n
n
x
adalah

nx
n
Invers
Invers
dari
n
adalah
⇒ c nx
Diperoleh
persamaan
kuadrat

Invers
Invers
nx dari
adari
b (adalah
nx
+nx
=
0nx nbaru n n
(nnx
)nnxnx+persamaan
) nx
Invers
adalah

dari

Invers
dari
2 adalah
x
n
adalah

nx
Invers
dari
Diperoleh
kuadrat
baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
adalah

nx
dari
Invers
a ( nxdari
+c=
0
)nn22x +persamaan
adalah
⇒ ) nx
Invers
nnb ( nx
adalah
⇒ c nx
Invers
dari
Diperoleh
kuadrat
baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
n
nx
+
b
nx
+
=
0
)
(
)
aa((nx
+
b
nx
+
c
=
0

)
(
)
22 n
Diperoleh
3.
Persamaan
dengan baru
akar-akar − x1 dan − x 2 ,
nx)) ++ bbpersamaan
nx)kuadrat
+ cc =
=
0kuadrat
(
)
aa((nx
nx
+
0
(
Diperoleh
kuadrat
baru
− x1 danbaru
− x2 ,
3.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akarkuadrat
a ( nx
b ( nx
+x cadalah
=
0 persamaan
)2 +persamaan
)−Diperoleh
⇒ akar-akar
−dengan
x kuadrat
Invers
2 3. dari
Persamaan
kuadrat
akar-akar
Diperoleh
persamaan
dan −−−xx212 ,,dan − x 2 ,
3.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
−−xx11 baru
dan
3.
kuadrat
dengan
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
a (Persamaan
nx
+
b
nx
+
c
=
0
)
(
)
− x adalah
⇒ akar-akar
− x kuadrat
Invers
dari
3. dari
Persamaan
kuadrat
akar-akar
Diperoleh
persamaan
dan
3. Persamaan
Persamaan
kuadrat
dengan
−−xx11 baru
dan
−−−xx212 ,,dan − x 2 ,
3.
kuadrat
dengan
−Diperoleh
x adalah
⇒ akar-akar
−dengan
x
Invers
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
persamaan
kuadrat
baru
2 ⇒ −x

x
adalah
Invers
dari
dan −− xx22 ,,
3.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
−−xx121 ,dan
3.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
persamaan
kuadrat
baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
a
nx
+
b
nx
+
c
=
0

x
dan

3. Persamaan
dengan
akar-akar
(
)
(
)
−Diperoleh
x
adalah


x
Invers dari kuadrat
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
22 − x adalah ⇒ − x1
dari
−Invers
x adalah
⇒ bbakar-akar

x )) ++kuadrat
Invers
dari

x
dan
3.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar

x
dan
−− xx22 ,,
3.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
a
nx
+
nx
c
=
0
(
)
(
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
Diperoleh
persamaan
baru
a
nx
+
nx
c
=
0

x
dan

3. Persamaan
kuadrat
dengan
,
1
(
)
(
12
−Diperoleh
x adalah

− xkuadrat
InversDiperoleh
dariInvers
persamaan
kuadrat
2 22−persamaan
xnx
adalah

−baru
x1 baru
dari
+
b
+
c
=
0
( nx
)nx
(
)

x
dan

x2 ,
3.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
2apersamaan
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
a
nx
+
b
nx
+
c
=
0
(
)
(
)
a
+
b
nx
+
c
=
0
2
1
(
)
(
)

x
adalah


x
InversDiperoleh
dari
kuadrat
baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
adalah

− xx=
Invers
dari
adalah


dari
a ( −Invers
x ) aa((+(nx
b
=
cnx
ax
− bx + c 0
())2−222++x++)−b−bbb+(x(x(nx
3. Diperoleh
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
nx
nx
=
)
+0+
ccccatau
=
000baru
)
)
2 a
Diperoleh
persamaan
kuadrat
nx
+
=
0
)
a
nx
nx
+
=
2 baru − x 1 dan − x 2 ,
persamaan
kuadrat
2
2

x
adalah


x
Invers
dari


a ( −Invers
x )aa((+nx
bdari
−++
x )2−
cadalah
axx =
− bx + c 0
nx
=
bb++(x(nx
+0+ )ccatau
00baru
)()nx
2 nx
adari
badalah
+=
c⇒
=
((=
())nx
Diperoleh
kuadrat
22 x) −+
xnx
−0 x2=
a ( −2Invers
x ) aapersamaan
+(nx
b
=

c
0
atau
ax

bx + c baru
0
)
Diperoleh
persamaan
kuadrat
+
b
+
c
=
0
(
)
(
)
nx
+
badalah
+ c⇒
=
0akar-akar
)kuadrat
( nx
)atau
Persamaan
kuadrat
dengan
2
23.
xbaru
+akar-akar
n dan x 2 +− xn1, dan − x 2 ,
4.
dengan

x

x
Invers
dari
a ( −Persamaan
x )4.
+
b
=

x
+
c
0
ax
=

bx
+
c
10
(
)
Diperoleh
persamaan
kuadrat
a ( nx
+ b ( nxdengan
+ ckuadrat
=
0akar-akar
)kuadrat
nxxndan
x2 −
+− n
Persamaan
dengan
akar-akar
xx22, ,,
3.
Persamaan
dengan
dan
3. )kuadrat
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
11, dan
x1 +akar-akar
n danxx1 +2 −
+−
4. Persamaan
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
Diperoleh
kuadrat
baru
x12 + −nxdan
+n
4. 3.
Persamaan
dengan
x−2−, ,xx 2 ,,
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x + nkuadrat
adalah

x −dengan
nakar-akar
Invers
dari
−xdan
x11,xdan
dan
3.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
2 persamaan
2 −
1−
3.
Persamaan
kuadrat
akar-akar
x
+
n
dan
x
+
n
4. Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
2
1 −x
2 +c

xpersamaan
+dari
b⇒
=
−−xxx)−dengan
+
0 akar-akar
atau
ax +=
−−
0−n
) kuadrat
(dengan
adalah

Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
kuadrat
baru
x +an(Invers
adalah
nc akar-akar
Invers
dari
dan
3.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
n−bx
x2 −
+−
4. 3.
Persamaan
xxxnxdan
xxxx222,2,,,,
Persamaan
dan
3. Diperoleh
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
2kuadrat

dan

3.
Persamaan
akar-akar
2 xx
1 −
1111, dan
xatau
nnxxax
dan
4. Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
xaInvers
+(Invers
adalah
x+
−cdengan
nakar-akar
Invers
xbkuadrat
+(dengan
n−⇒

Invers
xxadalah
adalah

dari
1x+−
2 ++
−nkuadrat
xdari
+
=

x
0
=

bx
c
0
)
)

adalah


dari
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru

x
dan

x
3. dari
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
,
x
+
n
dan
x
+
n
4. 3.
Persamaan
,

x
dan

x
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
,
2
−2 x ,
3.
kuadrat
dengan
akar-akar
12
2
11− x 1 dan
x Persamaan
+aan(Invers
adalah
xxadalah
nadalah
Invers dari
+dari
−baru
Invers
dari
Invers
dari
−22xxpersamaan
−−−
xx)x−
0xakar-akar
atau
=
bx
0 xx2 ,, 2
(Invers
(x−adalah
)dengan

++
bbn−⇒
=
++
cc ⇒ 0 ⇒
atau
−−−−bx
cc −
0−
⇒ nx−− 2xax
xax2=
))2xkuadrat
(=
adalah

dari
kuadrat
xx11 ++
dan
3.
Persamaan
dan
3. Diperoleh
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
22
2
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
adalah

dari
xbb=
+(=
x −−
Invers
adalah

dari
x)) kuadrat
+
+
atau
=
bx
(Invers
(−−n−−−−xxxxxadalah
aaInvers
−−xdari
+
+
cc 00⇒
atau
−−−bx
cc −
00 x ,
adalah

xax =
dari
(Invers
)x)dengan
adalah

−−nxxxax
Invers
dari
x1 ++
dan
3. Persamaan
akar-akar
2
2
2persamaan
Diperoleh
kuadrat
baru
−=
−nxx− xax 2=
Invers
dari
x ++dari
x atau
−⇒
Invers
dari
xxadalah

dari
a (Invers
−+2xb(x
bn−n)
−+−adalah
xadalah
+adalah
0⇒
− bx + cbaru0
)
(
a(x
−Invers
n)
−Diperoleh
cx) =
0c ⇒
persamaan
kuadrat
2
2 4. Persamaan kuadrat dengan
x
+
akar-akar
adalah

xxaxkuadrat
dari
aInvers
−+xb(x
+
bn)
=
+
0 atau
=
− bx
+ baru
cbaru0 1 n dan x 2 + n ,
(Invers
)Diperoleh
( −+−−xxcx) =
adalah
⇒ −−kuadrat
a(x − n)
−Diperoleh
0c persamaan
dari
persamaan
baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
x1 + n dan x 2 + n ,
4. Diperoleh
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar

x
adalah


x
Invers
dari
persamaan
kuadrat
baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
Diperoleh
kuadrat
baru
2 persamaan
x

n
dan
x2+2+=
ndan
5. Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
, + cxx22 ++0nn,,
x
dan
4. Diperoleh
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x
4.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1
Diperoleh
kuadrat
baru
akuadrat
xpersamaan
−kuadrat
x ) kuadrat
+
c ⇒ baru
0x atau
−−nnbx
Diperoleh
persamaan
(+−22b(x
)xakar-akar
(+adalah
−−1n1n
nndan
dan
−nn
n,,,
5.
Persamaan
akar-akar
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
2persamaan
+dengan
nb=
−baru
n xxxx122+ax
Invers
dari
x

n
dan
5. Persamaan
kuadrat
dengan
,
+
dan
4. Diperoleh
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
xxx 2 ++
4.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
a(x

n)

n)
c
=
0
aakuadrat
−−2xpersamaan
++dengan
b⇒
−−xkuadrat
xx+)) n
+
cckuadrat
010x atau
ax
−dan
(dari
))x2 persamaan
(=
Diperoleh
kuadrat
baru
baru
xpersamaan
b=
+akar-akar
atau
ax
=
−bx
bx +
Diperoleh
kuadrat
baru
(
(
xbaru
−11n22=
x+2cc−22n00,
5. Persamaan
2persamaan
x

n
adalah
Invers
dari
n
adalah


n
Invers
Diperoleh
1
2
2
a(x
−( −n)
0cc0akar-akar
x−12bx
+=
dan
xDiperoleh
− n−
adalah
xx(=
+dengan
Invers4.
dariPersamaan
a (n)
−aa2dari
x(dari
+))xxb⇒
=
+bx
c++ ccx02 +00n ,
)−n+cxx)=
xpersamaan
ax
=
persamaan
(+−)−22kuadrat
(adalah
)ckuadrat
xb(x

++
00xx atau
ax
−−nbx
Diperoleh
kuadrat
baru
+dengan
adalah
⇒ atau
−baru
Invers
+=
nbnb=

−atau
nnax
Invers
2+ n dan x + n ,
x1222=
4. Persamaan
kuadrat
akar-akar
a(x

n)
+)))x2x2b(x

n)
+
c
=
0

n
adalah

x
+
n
Invers
dari
a

x
+
b
=

x
+
c
0
atau
ax
=

bx
+
c
(
(
)
a

x
+
b
=

x
+
c
0
atau
ax

bx
+
c
(
(
)
a

x
+
b
=

x
+
c
0
atau
ax
=

bx
+
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
(
(
)
a

x
+
b
=

x
+
c
0
atau
ax
=

bx
+
cc 2 0000
adalah
⇒ xx −−nn 22 2
Invers
dari
nnkuadrat
adalah

Invers
22 x
Diperoleh
a(x

n)−−a2xdari
n)
c+x =
0cbaru
xb(x

adalah
x atau
+
natau
Invers
dari
x(+)−
+)x2bnb−=
=
−n
x(+
c+⇒
0⇒
atau
ax =
=
−bx
bx
+ cc+ c00 0
(
)
(
)
aapersamaan
+

x
+
c
0
ax

+
(
(
)
x
b
=

0
ax
=

bx
)
+
adalah
x

n
Invers
dari
2
2
a(x +Invers
n)2 +aa(dari
b(x
c(=
=
−−
xx0)) ++ cc ⇒ 00x atau
−−bx
atau
ax 2=
=
bx ++ cc 00
(−−2xx+))x2n)+++bnb=
(adalah
− n 2ax
a ( − x ) + b=

x
+
c
0
atau
ax
=

bx + c 0
( )

10
1 1 dan
1 1 (berkebali
6.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
6.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
111 11 xdan
111 11 (berkebalikan
6.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
6.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
(berkebalikan
dan
x(berkebalikan
2
6.
(berkebalikan)
6. Persamaan
Persamaan kuadrat
kuadrat dengan
dengan akar-akar
akar-akar
(berkebalikan)
dan
1 1xxxdan
11 x1
x
1
6.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
(berkebalikan)
dan
x
1
2
11 1 x
22
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
(berkebalikan)
dan
1
x
x
x
1
1
6. 6.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
6.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
(berkebalikan
dan
x
x
1
1
111
222
1
1
6. 6.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
6.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
x1 (berkebalikan)
x1 1x11 dan
xdan
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
(berkebalikan)
6.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
(berkebalikan)
dan
x(berkebalikan)
21 x12 (berkebalikan)
(berkebalikan)
6.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
xbaru
xxdan
x(berkebalikan)
6.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1 x
2 x
x222 2
Diperoleh
persamaan
kuadrat
111
x
x
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
x1
x 22
Diperoleh
persamaan
kuadrat baru
2 persamaan
Diperoleh
+ bx
+=
a0=
0 kuadrat baru 1
22cx
cx
+
bx
+
a
2
cx
+
bx
+
a
=
0
persamaan
kuadrat
baru
cxDiperoleh
+ bxpersamaan
+persamaan
a=
0 kuadrat
Diperoleh
baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
Diperoleh
kuadrat
baru
2
2
2
27. 22cx
+
bx
+
a
=
0
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1 dan
cx cx
+ bx
+ a++=
cx
bx
=
7.
Persamaan
kuadrat
dengan akar-akar
akar-akar2 xx1122 xdan
dan
x2222 x 2
++ bx
aa0=
00
7.
Persamaan
kuadrat
dengan
2x
7. Persamaan kuadrat dengan akar-akar x1 dan x 2
2 2
2
2
7.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
22xxdan
212 x 2dan
1 x
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
7.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x2222 x 2
7. 7.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x1122 xdan
dan
7.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
2 x 121x
2x
7.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
2x
2
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
2 x
7. Persamaan
dengan
akar-akar
x1 x 2dan
7. Persamaan
dengan
akar-akar
x1 dan
2 kuadrat
2
2kuadrat
2
2
2 a
2 x −2 (b − 2ac)x +
2 c =
0 akar-akar
2
2
2 22 x
2
7.
Persamaan
kuadrat
dengan
a
x

(b

2ac)x
+
c
=
0
dan
2x
1
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
2x 22 x 2 22
7. 7.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x
dan
7.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x
dan
1
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x
dan
x
1
2
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
2 x −
c20=
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
1 22 a
222 (b − 2ac)x +
2
2 Diperoleh
2
2
2
(b −− 2ac)x
2ac)x ++
c22 =
=
persamaan
kuadrat baru
baru2 aa2 xx −−2 (b
2 c
0
persamaan
kuadrat
2 Diperoleh
2 xDiperoleh
2 (b −persamaan
2 c =
a

2ac)x
+
0
a
x

(b

2ac)x
+
c
=
0
kuadrat
baru
a x − (b − 2ac)x + c =
0
21 x
21
2x 2 x 2
2
x
x 2− 2ac)x
2 +
2 c =
ax2(b1−
x2 (b
(b
0
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
2− 2ac)x
a2 xaax2221−
−−22xx2ac)x
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
=
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1 2ac)x
dan
8. 8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
xxx2dan
−xdan
(b

cc20=
00
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
x+ cx++2 =
8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
xxdan
2 x 112 xdan
1 x 221
x
8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x
x
x
x112 xxxdan
x 1 x1
8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
212 22
8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
x1 xx112 dan
xxxxdan
x
8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
22 2
8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
12 x xx xx211
dan
8. 8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
x
x
x
12 x 1122
21 x 2211
8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
x
x
x
8. 8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
8.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
dan
x 2 x 2 dan
xdan
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
12 −12 (b2 x
2x
−122ac)x
c20=
0
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
x12 xx−12ac)x
xacx
2
2 kuadrat baruxacx
−22(b
+ c+2 =
Diperoleh
2 x
22 acx
12 (b − 2ac)x +

c20=
persamaan
kuadrat
baru
acxDiperoleh
−Diperoleh
(b2 −persamaan
2ac)x
+
c
=
0
2 − (b2 − 2ac)x + c22 =
acx
persamaan
kuadrat
baru
acx
− 2ac)x
c 0=
0
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
22
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
acx
(b−22 (b
2ac)x
+ cc2+2 =
=
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
2
acx
−−2 (b
−−22ac)x
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
2
2 persamaan
2 kuadrat baru acx − (b 2 − 2ac)x
+ c2+2 =
0c2 0=
Diperoleh
2 acx
2
2
2
2

(b

2ac)x
+
0
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
acx

(b

2ac)x
+
c
=
0
acxacx
−2(b−− (b
−22ac)x
+ c++ =
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
acx
(b
2ac)x
=
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
−− 2ac)x
cc20=
00
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
x1x+ xdan
x1 .x
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
2 dan
2
x
+
x
.x
9. 9.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1
2
1
2
x xdan
+xxdan
9.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
2xdan
.xx .xx1 .x 2
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
9.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x1 +x1x+2xx11xdan
9. 9.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
++2x x1dan
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1 .x 21 x 121.x 22
22 dan
x
+
x
dan
.x
9. Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x
+
x
x
.x
9. 9.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x
+
x
dan
x
.x
9.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1
2
1
2
1
2
1
2
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
x1 + 1x 2x dan
x1 .x 21 x 22.x
9. Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
+ xdan
9.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1dan
2x dan
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
x
+
x
9. 9.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
x
+
x
.x221 2
9.
Persamaan
kuadrat
dengan
akar-akar
1 x 11 +
2 x 22 dan
1 .x
xx211.x
Persamaan
kuadrat
dengan
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
Diperoleh
kuadrat
baru
persamaan
kuadrat
baru
2 Diperoleh
a22 x 22persamaan
+2(ab
− ac)x
− bc
=
0akar-akar
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
persamaan
kuadrat
baru
a

ac)x

bc
=
0
2 Diperoleh
2 x + (ab
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
a2(ab
+ ac)x
(ab
−−ac)x
−0bc
=
0 baru
a xa2Diperoleh
+
−x ac)x
−ac)x
bc
=
0bc
22+
persamaan
kuadrat
xa2(ab

bc
=
(ab
=
xx2(ab
++ (ab
−− ac)x
−− bc
00baru
Diperoleh
persamaan
kuadrat
2 Diperoleh
Diperoleh
persamaan
kuadrat
baru
persamaan
kuadrat
baru
a222x xa22 ++
− ac)x
ac)x
− bc
bc
=
0=
a
(ab


=
0
2 2 − ac)x − bc =
0bc =
a2 x 2 2 +a2(ab
x
+
(ab

ac)x

0

2 x2(ab
− ac)x
− bc
=
0=
(ab
ac)x
bc
=
x ++ (ab
−− ac)x
−− bc
00
a xaa +

Contoh Soal :

(Soal Ujian Nasional)


2

0 adalah
1. Akar-akar persamaan kuadrat x + 2x + 3 =

(Soal
Ujian
Nas
(Soal
Ujian
Nasion
α dan β . Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya
(Soal
Ujian
(Soal
Ujian
Nasion
(Soal
Ujian
NasN
(Soal
Ujian
Nasional
(Soal Ujian Nasional)
(Soal
Ujian
Nas
(Soal Ujian
Ujian Nasion
Nasion
(Soal
2
adalah

( α − 2 ) dan
(β − 2 ) persamaan
Ujian
Nasional)
2 x + 2x + 3 =
α dan
βPersa
0(Soal
Akar-akar
persamaan
kuadrat
adalah
.Nasi
Per
(Soal
Ujian
α
dan
β
x
+
2x
+
3
=
0
Akar-akar
kuadrat
adalah
.
(Soal
Ujian
Nasional)
(Soal
Ujian
Nasion
2 2
(Soal
Ujian
Nasion
α dan β . Persa
0 0adalah
Akar-akarpersamaan
persamaan kuadrat x x+2+2x2x+ +3 3=
=
adalah
Akar-akar
2 x + 2x + 3 =
α dan
0 adalah
. Persa
Akar-akar
persamaan
kuadrat
α
dan
β . βPersa
x
+
2x
+
3
=
0
Akar-akar
persamaan
kuadrat
adalah
α dan β . Persa

11
A. x2 + 6x + 5 = 0
B. x2 + 6x + 7 = 0
C. x2 + 6x + 11 = 0

D. x2 - 2x + 3 = 0
E. x2 + 2x + 11 = 0

METODE BASIC CONCEPT

0 maka berKarena α dan β adalah akar-akar x 2 + 2x + 3 =


laku
−b
c
α+β =
= −2 dan α.β = = 3
a
a
Misalkan persamaan kuadrat yang baru akar-akarnya x1 dan x2
dengan x1 = (α − 2) dan x2 = (β − 2) , maka persamaan kuadrat
yang baru adalah
x 2 − ( x1 + x 2 ) x + x1 .x 2 =
0
⇒ x 2 − ( ( α − 2 ) + ( β − 2 ) ) x + ( α − 2 )( β − 2 ) = 0
⇒ x 2 − ( ( α + β ) − 4 ) x + αβ − 2 ( α + β ) + 4 = 0
⇒ x 2 − ( −2 − 4 ) x + 3 − 2 ( −2 ) + 4 =0
⇒ x 2 + 6x + 11 =
0

CARA PRAKTIS
Karena akar-akarnya x1 = (α − 2) dan x2 = (β − 2) , maka diperoleh persamaan
kuadrat yang baru:
(x + 2)2 + 2(x + 2) + 3 = 0 ⇒ x 2 + 4x + 4 + 2x + 4 + 3 = 0
⇒ x2 + 6x + 11 =
0

Jawaban: C
Soal SPMB
2

0
2. Jika x1 dan x2 akar-akar persamaan kuadrat x + x − 2 =
1
1
+ 1 dan
+1
maka persamaan yang akar-akarnya
x1
x2
adalah...

12
0
A. 2y2 − 3y + 1 =

0
D. 4y2 − 5y − 3 =

0
B. 2y2 − 5y + 1 =

0
E. 4y2 + 5y − 3 =

0
C. 2y2 + 3y + 1 =
METODE BASIC CONCEPT
0 , maka
Diketahui x1 dan x2 adalah akar-akar x 2 + x − 2 =
b
c
x1 + x 2 =
− =
−1 dan x1 .x 2 = =
−2
a
a
1
1
+ 1 dan b =
+ 1 , maka
Misalkan a =
x1
x2

1
 1

a + b =  + 1 +  + 1  =
 x1
  x2

x1 + x1
−1
=
+ 2=
+ 2=
x1 x 2
−2

1 1
+ +2
x1 x 2
5
2

1
 1

1 1 
1
a.b =  + 1  .  + 1  =
+ +  +1
 x1
  x2
 x1 x 2  x1 x 2 
1 1
=
+ + 1= 1
−2 2
Persamaan kuadrat dengan akar-akar a dan b adalah:
x2 − ( a + b ) x + ab =
0

5
⇒ x2 −   x + 1 =
0
2
0
⇒ 2x2 − 5x + 2 =
Jika variabelnya y, diperoleh 2y2 – 5y + 2 = 0
CARA PRAKTIS
0 , maka persamaan kuadrat dengan
Diketahui x 2 + x − 2 =
1
1
0.
akar-akar
adalah −2x 2 + x + 1 =
dan
x1
x2

13
0 , maka persamaan kuadrat dengan
Diketahui −2x 2 + x + 1 =
1
1
+ 1 dan
+ 1 adalah
akar-akar
x1
x2
−2 ( x − 1 ) + ( x − 1 ) + 1 = 0 ⇒ −2 ( x 2 − 2x + 1 ) + ( x − 1 ) + 1 = 0
2

⇒ −2x 2 + 4x − 2 + x − 1 + 1 = 0 ⇒ −2x 2 + 5x − 2 = 0
⇒ 2x 2 − 5x + 2 =
0

Jika variabelnya y, diperoleh 2y2 – 5y + 2 = 0

Jawaban: B

3. Tentukan persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya pangkat

0!
tiga dari akar-akar persamaan kuadrat 3x 2 − 6x + 1 =
METODE BASIC CONCEPT

0
 Persamaan kuadrat yang diketahui: 3x 2 − 6x + 1 =
b
2 dan
Jumlah akarnya: x1 + x 2 =− =
a

c 1
hasil kali akar: x1 .x 2= =
a 3
 Persamaan kuadrat yang baru misal akar-akarnya p dan q.
Pola hubungan akar-akar persamaan kuadrat lama dan
baru:
3
3
p = x1 dan q = x 2

Jumlah akarnya: p + q = x13 + x 23

= ( x1 + x 2 ) − 3x1 x 2 ( x1 + x 2 )
3

Hasil kali akar:

1
6
= 23 − 3. .2 =
3
3
1
3
1
p.q = x13 .x 23 = ( x1 .x=
=

2)
3
27

 

Jadi, persamaan kuadrat barunya adalah


x 2 − (p + q)x + p.q =
0
1
0
⇒ x 2 − 6x +
=
27
⇒ 27x 2 − 162x + 1 =
0

14
Jadi, persamaan kuadrat barunya adalah

x 2 − (p + q)x + p.q =
0
1
0
⇒ x 2 − 6x +
=
27
⇒ 27x 2 − 162x + 1 =
0

Uji Skill Rumus Praktis


1. Soal Matematika IPA SPMB/SNMPTN
Jika salah satu akar persamaan kuadrat x 2 − (k + 1 ) x + (k + 3 ) =
0
adalah dua kali akar lainnya, maka nilai k adalah...
5
A. 5 atau -5
C. 5 atau −
E. -5 atau − 5
2
2
5
5
B. 5 atau
D. -5 atau
2
2
2. Soal Matematika IPA SPMB/SNMPTN

0 maka
Jika a dan b adalah akar-akar persamaan 2x 2 + 3x − 2 =
a
b
persamaan kuadrat yang mempunyai akar-akar dan adalah...
b
a
0
A. 4x 2 + x + 1 =

0
D. x 2 + 4x + 1 =

1 0
B. 4x 2 + 15x ==

0
E. 4x 2 + 17x + 4 =

0
C. 4x 2 + 7x + 1 =

15
3. UM-UGM/SIMAK UI K.IPA

0 adalah x1 dan x2. Jika u


Akar-akar persamaan kuadrat x 2 + 6x + c =
dan v adalah akar-akar persamaan kuadrat x 2 − ( x12 + x 22 ) x + 4 =
0
serta u + v = u.v, maka x13 x 2 + x1 x 23 =

a. 4

b.

16

c. 32

d. 64

e. -64

4. UM-UGM/SIMAK UI Madas

y= x + c
Sistem persamaan 
y x 2 + 3x
=
diketahui mempunyai pernyelesaian tunggal. Nilai c dan x + y berturut-turut
adalah...
A. -1 dan -3
C. -1 dan 0
E. 1 dan 3
B. -1 dan -1
D. 1 dan -3
5. UM-UGM/SIMAK UI K.IPA
Garis y = 2x + k memotong parabola y = x 2 − x + 3 di titik ( x1 ,y1 )

7 , maka nilai k = ...


dan ( x 2 ,y2 ) . Jika x12 + x 22 =
A. -1

B. 0

C. 1

D. 2

E. 3

6. UM-UGM/SIMAK UI Madas

0 mempunyai dua
Nilai a agar persamaan kuadrat x 2 − 8x + 2a =
akar yang berlainan dan positif adalah...
A. a < 0
C. 0 < a < 8
E. a < 0
B. a < 8
D. a > 8
7. UM-UGM/SIMAK UI Madas
Akar-akar persamaan x 2 − ( a + 3 ) x + 4a =
0 adalah α dan β . Nilai
minimum dari α2 + β2 + 4αβ dicapai untuk a = …
A. -7

B. -2

C. 2

D. 3

16

E. 7
8. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
x1 dan x2 merupakan akar-akar persamaan kuadrat 3x2 + 4x – 1 = 0.
1 1
Maka
+ =…
x1 x 2
A. 1

B.

C.

4
3

D. 3

E. 4

9. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN

0 adalah x1 dan x2. PersaAkar-akar persamaan kuadrat x 2 + bx + c =


maan kuadrat dengan akar-akarnya x1 + x2 dan x1.x2 adalah…
0
A. x 2 + bcx + b − c =

D. x 2 + (b − c ) x − bc =
0

0
B. x 2 − bcx − b + c =

E. x 2 − (b − c ) x + bc =
0

C. x 2 + (b − c ) x + bc =
0
10. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
x 2 + ( 2a − 1 ) x + a2 − 3a − 4 =
0 akan mempunyai akar-akar yang real
jika nilai a memenuhi …
5
1
A. a ≥ 1
C. a ≥ −2
8
8

1
E. a ≤ −2
8

5
5
B. a ≥ 2 D.
a≤2
8
8

11. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN

α dan β adalah akar-akar persamaan kuadrat x 2 + 3x + k − 13 =


0.
Jika α2 − β2 = 21 , maka nilai k adalah …
A. -12 B. -3
C. 3
D. 12

17

E. 13
12. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
Akar-akar persamaan kuadrat x 2 − αx + 2α − 7 = 0 adalah x1 dan
x 2 . Jika 2x1 − x 2 =
7 , maka nilai α adalah …
7
A. − atau -2
D. 7 atau 2
2
7
B. − atau 2
E. 7 atau – 2
2
7
C.
atau 2
2

13. Soal UAN SMA


Jika nilai diskriminan persamaan kuadrat 2x2 - 9x + c = 0 adalah 121,
maka nilai c = …
A. -8
B. -5
C. 2
D. 5
E. 8
14. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
Jika persamaan kuadrat
x 2 + ( a − 2 ) x − 3a + 8 =
0 mempunyai akar x1 dan x2, maka nilai minimum dari x12 + x 22 tercapai untuk a
= ...
A. -2

B. -1

C. 0

D. 1

E. 2

15. Soal UAN SMA


Akar - akar persamaan kuadrat x 2 + (a − 1)x + 2 =
0 adalah α dan β.
Jika α = 2β dan a > 0 maka nilai a =….
A. 2
B. 3
C. 4
D. 6
E. 8

18
BAB 2
FUNGSI KUADRAT
A. Koordinat Titik Puncak/Titik Ekstrim
Bentuk umum fungsi kuadrat: y = f(x) = ax 2 + bx + c

= b2 − 4ac
Deskriminan (D): D

b
2a
D
 b 
atau y = f  − 
Nilai Ekstrim (ordinat puncak): y =

4a
 2a 
Sumbu simetri (absis puncak): x = −

 ymin jika a > 0 ⇒ kurva terbuka ke atas



y ekstrim 
y
 max jika a < 0 ⇒ kurva terbuka ke bawah
Sketsa Grafik:
a>0
Grafik Terbuka ke Atas

Grafik Terbuka ke Bawah

min
mak
a<0

D
 b  b 
 b
oordinat titik puncak: (x,y) =  − , f  −   atau  − , − 
 2a 4a 
 2a  2a  

19
Rumus Praktis
Misalkan diketahui fungsi f(x), maka
0
Absis puncak ( x cc ) dapat diperoleh dari ⇒ f' ( x ) =
Nilai ekstrim (max/min) = f( xcc )

Contoh Soal :

SOAL STANDAR SNMPTN (Rayon B)

2
Garis =
y 6x − 5 memotong kurva y = x2 − kx + 11 di titik
puncak P. Koordinat titik P adalah …
SOAL STANDAR SNMPTN (Rayon B)
A. (2, 7)
D. (-1,-11)
1. Garis =
y 6x − 5 memotong kurva y = x2 − kx + 11 di titik puncak
P. Koordinat
titik P adalah …
B. (1,
1)
E. (3, 13)
A. (2, 7)
C. (-2, -7)
E. (3, 13)
C. (-2,
-7)
B.
(1, 1)
D. (-1,-11)

METODE BASIC CONCEPT


y = BASIC
x2 − kx CONCEPT
+ 11 mempunyai
Kurva
METODE
 k k2 − 4 (11 ) 
 −b D 
P
Titik puncak22p  ,

 ,


−4
2a+ 11
−4amempunyai
Kurva y = x −kx

2

Karena garis =
y 6x − 5 melalui titik puncak P maka

 k k22 − 4( 11) 
2
−b D 
kTitik
− 4puncak
(11) 6k
P
p
,

2
 −,12k + 20 
= −
2
−4
2a5 ⇔
−4ak − 44 =

−4
2
2
k + garis
12k −=

= 0− 5 ⇔ melalui
4) =
0 P maka
(k + 16titik
)(k −puncak
Karena
y64 6x
⇔ k1 =
−16 atau k2 =
4

2
k2 − 4k(211
)4 ⇒6k
2
Ambil
= =
P (−
2,7
−12k + 20
5 ) ⇔ k2 − 44 =
2
−4

2
⇔ k2 + 12k − 64 = 0 ⇔ (k + 16 )(k − 4 ) =
0

⇔ k11 =
−16 atau k22 =
4

20

Jawaban: A
SOAL STANDAR SNMPTN (Rayon A)
2. Jika fungsi f(x) = px2 − (p + 1 ) x − 6 mencapai nilai tertinggi
untuk x = −1 , maka nilai p =...
1
A. -3

C. −
E. 1
3
1
B. -1
D.
3
CARA BIASA
f ( x ) = px 2 − (p + 1 ) x − 6 mencapai maksimum untuk x = −1 ,
berarti x =

−b p + 1
1
=
= −1 ⇒ p + 1 =−2p ⇒ p =−
2a
2p
3

METODE SUPER TRIK


f'(x) = 0
⇒ 2px − p − 1 =0 untuk x =−1
1
⇒ −2p − p − 1 = 0 ⇒ p = −
3
Jawaban: E
Soal UAN
3. Absis titik balik grafik fungsi y = px2 + (p – 3)x + 2 adalah p.
Nilai p = …
A. -3
C. -1
E. 3
3
2
B. −
D.
2
3

METODE SUPER TRIK


Titik balik/titik ekstrim f(x) ⇒ f’(x) = 0
f(x) = px2 + (p – 3)x + 2 ⇒ f’(x) = 2px + p - 3 = 0
⇒ x = 3 − p (absis titik balik) ...(1)
2p

Dari soal diketahui absis titik balik = p, artinya x = p ...(2)

21
Dari (1) dan (2) diperoleh
3−p
= p ⇒ 2p2 + p − 3 = 0
2p
⇒ (2p + 3)(p − 1) =
0
2
1
⇒ p =− atau p =
3
Jawaban: B
SOAL STANDAR SNMPTN (Rayon C)
2

4. Jika fungsi kuadrat 2ax − 4x + 3a mempunyai nilai maksumum


1, maka 27a3 − 9a =
…..
METODE BASIC CONCEPT
f ( x )= 2ax 2 − 4x + 3a

f ( x )maks
=

D
=
−4a

( 4 )2 − 4 (2a)( 3a)
=1
−4 ( 2a)

0
3a2 − a − 2 =
0 ⇔ ( 3a + 2 )( a − 1) =
2
a = − atau a = 1
3
Ingat, agar nilai maksimum maka nilai a < 0, maka diperoleh
3
2
 −2 
 −2 
27   − 9   =
−2
a = − sehingga 27a3 − 9a =
3
 3 
 3 

22
B. Hubungan Parabola dengan Grafik
Parabola dan Sumbu x
a>0
D>0

a>0
D=0

a>0
D<0

Sb X
Sb X

Sb X

Sb X

Sb X

Sb X

a<0
D>0

a<0
D=0

a<0
D<0

Parabola dan Garis

Dengan D = deskriminan dari y1 - y2

23

Disebut:
- selalu positif
- definit positif
- di atas sumbu x
- f(x) > 0
Disebut:
- selalu negatif
- definit negatif
- di bawah sumbu x
- f(x) < 0
Keterangan:
Diketahui dua buah kurva, misalnya kurva y1 dan y2. dari y1 - y2 = 0, maka
diperoleh sebuah persamaan kuadrat. Persamaan kuadrat tersebut
Keterangan:
mempunyai
akar-akar x1 dan x2 serta deskriminan D. Sifat antara kedua
Diketahui
duadapat
buah ditentukan
kurva, misalnya
kurva y1 deskriminan
dan y2. Jika kedua
perskurva
tersebut
berdasarkan
(D) nya.
amaan di atas disubstitusikan, maka diperoleh sebuah persamaan
x 2 makatersebut
 Jika
D >Persamaan
0 ⇒ x1 ≠kuadrat
kedua kurva
saling berpotongan
pada
kuadrat.
mempunyai
akar-akar x1 dan
x2
kedua
titik
serta
deskriminan
D. Sifat antara kedua kurva tersebut dapat ditentukan D
berdasarkan
(D) nya.
x maka kedua
 Jika
= 0 ⇒ x =deskriminan
kurva saling bersinggungan
1

 JikaDD< >0 0⇒⇒ x x1≠≠xx 2 maka


makakedua
keduakurva
kurvatidak
salingberpotongan
berpotongan
 Jika
1
2
pada kedua titik
 Jika D = 0 ⇒ x1 = x 2 maka kedua kurva saling bersinggungan
 Jika D < 0 ⇒ x1 ≠ x 2 maka kedua kurva tidak berpotongan

Contoh Soal :

=
1. Agar f ( x ) (p - 2) x 2 - 2 (2p - 3) x + 5p - 6
bernilai positif untuk semua x, maka batas-batas nilai p adalah …
A. P > 1
C. P > 3
E. p < 1 atau p > 2
B. 2 < p < 3
D. 1 < p < 2

METODE BASIC CONCEPT


=
Diketahui : f ( x ) (p - 2) x 2 - 2 (2p - 3) x + 5p - 6
Syarat selalu bernilai positif (definit positif):
(i) a > 0, berarti p – 2 > 0 ⇒ p > 2
(ii) D < 0, berarti:
2 ( ( 2p - 3 ) ) − 4 (p − 2) ( 5p − 6 ) < 0
2




⇒ 4 ( 4p2 − 12p + 9 ) − 20p2 + 64p − 48 < 0


2

⇒ −4p + 16p − 12 < 0 ⇒ −p + 4p − 3 < 0

⇒ ( −p + 3)(p−1) < 0

24

... (1)
--

--

+ +

3
1
⇒ p < 1 atau p > 3

... (2)

Yang memenuhi syarat (i) dan (ii) adalah p > 3.

Jawaban: C

Soal Standar SNMPTN


2. Supaya garis=
y 2px − 1 memotong parabola y = x2 − x + 3 di
dua titik, maka nilai p harus …
1
1
1
1
a. p < −2 atau p > 1
d. −2 < p < 1
2
2
2
2
1
1
1
1
b. p < −1 atau p > 2
e. −1 < p < 2
2
2
2
2
1
1
c. p < − atau p > 2
2

METODE BASIC CONCEPT


y 2px − 1 dan y = x2 − x + 3 .
Diketahui dua persamaan=
Caranya, subtitusikan terlebih dahulu kedua persamaan di atas.
2
0
2px − 1 = x 2 − x + 3 ⇒ x − (1 + 2p ) x + 4 =
Agar garis=
y 2px − 1 memotong di dua titik pada y = x2 − x + 3 ,

maka D > 0.
Maka, D =
(1 + 2p )2 − 4 (1)( 4 ) > 0 ⇒ 4p2 + 4p + 1 − 16 > 0

⇒ 4p2 + 4p − 15 > 0 ⇒ ( 2p − 3 )( 2p + 5 ) > 0

5
3
Jadi, p < − atau p >
2
2

Jawaban: A

25
Soal Standar SNMPTN (Rayon A)
3. Supaya garis =
y 2x + a memotong grafik fungsi f(x) =
x 2 − x + 3 , maka haruslah …
3
3
3
A. a > B. a < C. a ≤
4
4
4

D. a ≥

3
3
E. a =
4
4

METODE BASIC CONCEPT


Garis =
y 2x + a memotong grafik fungsi
f(x) = x 2 − x + 3 , artinya 2x + a = x 2 − x + 3 ⇒ x 2 − 3x + 3 − a =
0
Garis memotong grafik fungsi y = f ( x ) bisa pada dua titik atau
satu titik, dengan demikian syaratnya adalah D ≥ 0
D
= b2 − 4ac ≥ 0

( −3)2 − 4 (1)( 3 − a) ≥ 0

9 − 12 + 4a ≥ 0 ⇒ 4a ≥ 3 ⇒ a ≥

3
4

METODE LOGIKA
Perhatikan kalimat soal “…memotong grafik…”. Artinya kurva
berpotongan di dua titik. Artinya D ≥ 0. Cari pilihan ganda yang
berbentuk “…≥ 0…”. Pilihan jawaban yang mungkin hanya D.
Ingat, METODE LOGIKA bukan metode yang dianjurkan karena
tidak berlaku untuk semua soal. Namun, setidaknya bisa membantu jika siswa benar-
benar tidak mengetahui cara untuk menyelesaikan soal.
Jawaban: D

26
C. Menentukan Fungsi Kuadrat
C. Menentukan Fungsi Kuadrat

 Jika diketahui 3 buah titik dilalui kurva fungsi kuadrat.


 Jika diketahui 3 buah titik dilalui kurva fungsi kuadrat.

Contoh Soal :

Fungsi kuadrat yang grafiknya melalui titik (-1,0), (1,4), dan (2,3)
adalah…
a. y = x 2 + 2x + 3 c. y = x 2 − 2x + 3 e. y =
− x 2 + 2x + 3
b. y = x 2 − 2x + 3 d. y = x 2 − 2x − 3
METODE BASIC CONCEPT
Substitusi ke tiga titik ke fungsi y = ax 2 + bx + c
( − 1,0) ⇒ 0 = a – b + c (2, 3) ⇒ 3 = 4a + 2b + c
(1, 4) ⇒ 4 = a + b + c
Selesaikan ketiga persamaan di atas dengan eliminasi dan
substitusi diperoleh a = − 1, b = 2 dan c = 3, sehingga
⇒ y=
− x 2 + 2x + 3
METODE LOGIKA
Ambil sembarang titik, kemudian masukkan ke pilihan
jawaban. Yang memenuhi merupakan jawaban yang benar.
Misalkan dari titik (-1,0), (1,4), dan (2,3) yang diketahui kita
ambil titik (-1,0). Kemudian titik (-1,0) kita subtitusikan ke
pilihan jawaban:
a. 0 =( −1 ) + 2 ( −1 ) + 3 (salah)
2

b. 0 =( −1 ) − 2 ( −1 ) + 3 (salah)
2

c. y =( −1 ) − 2 ( −1 ) + 3 (salah)
2

d. 0 =( −1 ) − 2 ( −1 ) − 3 (salah)
2

e. 0 =− ( −1 ) + 2 ( −1 ) + 3 (benar)
2

27

Jawaban: e
 Jika diketahui 2 titik potong terhadap sb X dan sebuah titik lain
 Jika
diketahui
2 titik potong
y =a(xterhadap
− x1 )(x − sb
x 2 )X dan sebuah titik lain
Gunakan
rumus:

Gunakan rumus:

y =a(x − x1 )(x − x 2 )

x1 dan x 2 adalah absis titik potong pada sumbu x.


x1 dan x 2 adalah absis titik potong pada sumbu x.

Contoh Soal :

Grafik di bawah ini adalah grafik dari…


Y
A. y = x 2 − 3x + 4

Soal Ujian Nasional

B. y = x 2 − 4x + 3
C. y = x 2 + 4x + 3
D. y = 2x 2 − 8x + 3

E. y = x − 3x + 3
1
3
X

METODE BASIC CONCEPT


Titik potong terhadap sumbu X adalah (1, 0) dan (3, 0). Artinya
=
x1 1=
dan x2 3 . Fungsi kuadratnya adalah y =a( x − 1 )( x − 3) .

Sembarang titik yang lain berguna untuk menentukan nilai a.


Titik (0, 3) jika disubtitusikan ke fungsi kuadratnya diperoleh
3 = a( 0 − 1)( 0 − 3) ⇒ 3 = a( −1)( −3) ⇒ a = 1

Jadi, fungsinya adalah y = x 2 − 4x + 3


METODE LOGIKA
Ambil sembarang titik, kemudian masukkan ke pilihan jawaban.
Yang memenuhi merupakan jawaban yang benar. Grafik melalui
titik (1,0). Kita subtitusikan ke pilihan jawaban.

28
2
3.1+ +4 4(salah)
(salah)
121− −3.1
A.A. 0 0==
2
4.1+ +3 3(benar)
(benar)
121− −4.1
B.B. 0 0==
2
4.1+ +3 3(salah)
(salah)
C.C. 0 0= =121+ +4.1
2 2
2(1)
8.1+ +3 3(salah)
(salah)
− −8.1
D.D. 0 0= =2(1)
2
3.1+ +3 3(salah)
(salah)
121− −3.1
E.E. 0 0==

Jadi,pilihan
pilihanganda
gandayang
yangbenar
benaradalah
adalahjawaban
jawabanB.B.
Jadi,

Jawaban:BB
Jawaban:

 Jikadiketahui
diketahuititik
titikekstrim
ekstrim ((xxcc,y
,ycc)) dan
dansebuah
sebuahtitik
titiklain
lain
 Jika
2
 Jikadiketahui
diketahuititik
titik ekstrim( x(cx,y
,y ) 2dan
sebuahtitik
titiklain
lain
 Jika
=aa((xxc−−c x)cxccdan
ycc
Gunakanrumus:
rumus: ekstrim
yy=
Gunakan
)) ++ysebuah

rumus:
Gunakan
Gunakan
rumus:

Contoh Soal :

SoalStandar
Standar SNMPTN(Rayon
(Rayon A)
Soal
Soal StandarSNMPTN
SNMPTN (RayonA)A)
Fungsi
Fungsi
kuadrat
yang
mempunyai
minimum
2 untuk
x =dan
1 dan
kuadrat
yang
mempunyai
nilainilai
minimum
untuk
Fungsi
kuadrat
yang
mempunyai
nilai
minimum
2 2untuk
x x= =1 1dan
mempunyai
nilai
3
untuk
x
=
2
adalah

mempunyainilai
nilai3 3untuk
untukx x= =2 2adalah
adalah……
mempunyai
A. y = x2 − 2x + 1 C. y = x2 + 2x − 1 E. y = x2 − 2x − 3
2

2
x2x+−+12x
+ 3 D. yyy===x2xx2+++2x2x
y= =x 2xy2−=−2x
1 C.
C.
2x−+−11
A.A.y B.
E.E.y y= =x2x − −2x2x− −3 3
METODE BASIC CONCEPT
2 2
kuadrat
mempunyai
2 untuk x = 1 berarti
y= =x2x2− −2x
2x+ +3 3 D.
D.
x + +2xminimum
2x+ +1 1
B.B.y Fungsi
y y==xnilai
puncaknya (1,2).
2
METODE
BASIC
CONCEPT
METODE
BASIC
CONCEPT
Fungsinya
adalah
y − y c = a(x − x c )2 ⇔ y − 2 = a ( x − 1 )

Fungsi
kuadrat
mempunyai
nilaiminimum
berarti
Karena
melalui
(2, 3), maka
3minimum
− 2= a ( 22−2untuk
1untuk
Fungsi
kuadrat
mempunyai
nilai
)2 ⇒xa=x= =111berarti
puncaknya(1,2).
(1,2).
puncaknya
2
2
Jadi, fungsinya y − 2= 1 ( x − 1 ) ⇒ y = x − 2x + 3
Fungsinyaadalah
adalahy y− −y cy=c = a(x
a(x− −x cx)c2)2 ⇔ ⇔ y y− −2 =2 = a (ax( x− −1 )12)
Fungsinya

29
METODE LOGIKA
Fungsi melalui (2,3). Akan ditentukan pilihan jawaban yang melalui
titik tersebut dengan cara disubtitusikan ke masing-masing pilihan.
A. 3 = 22 − 2.2 + 1 ⇒ 3 = 1 (salah)

2
B. 3 = 2 − 2.2 + 3 ⇒ 3 = 3 (benar)
2
C. 3 = 2 + 2.2 − 1 ⇒ 3 = 7 (salah)
2
D. 3 = 2 + 2.2 + 1 ⇒ 3 = 9 (salah)
2
E. 3 =2 − 2.2 − 4 ⇒ 3 =−3 (salah)

Jawaban: B

Uji Skill Rumus Praktis


1. Soal UAN SMA
=
Agar f ( x ) (p - 2) x 2 - 2 (2p - 3) x + 5p - 6
bernilai positif untuk semua x, maka batas-batas nilai p adalah …
A. P > 1
D. 1< p < 2
B. 2 < p <3
E. p < 1 atau p > 2
C. P > 3
2. Soal UAN SMA
Fungsi kuadrat yang mempunyai nilai maksi-mum 3 untuk x = 1 dan
grafiknya melalui titik (3, 1), memotong sumbu Y di titik …
A. (0, 7/2)
D. (0, 2)
B. (0, 3)
E. (0, 3/2)
C. (0, 5/2)

30
3. Soal UAN SMA
Suatu garis lurus mempunyai gradien -3 dan memotong parabol
y= 2x 2 + x − 6 di titik (2,4). Titik potong lainnya mempunyai koordinat...
A. (4,2) B. (3,1) C. (7,1) D. (3,-2) E. (-
4,22)
4. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
Agar kurva y = mx 2 − 2mx + m seluruhnya terletak di atas kurva
=
y 2x 2 − 3 , maka konstanta m memenuhi...
A. m > 6
D. -6 < m < 2
B. m > 2
E. -6 < m < -2
C. 2 < m < 6
5. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
Persamaan parabol yang memotong sumbu y di titik (0,3) dan mencapai puncak di titik
(1,1) adalah y =...
A. 4x 2 − 8x + 3

D. 2x 2 + 4x − 3

B. 4x 2 + 8x + 3

E. 2x 2 − 4x + 3

C. −4x 2 + 8x − 3
6. Jika fungsi f ( x ) = ax 2 + bx + c mencapai minimum di x = 0 dan grafik
fungsi f melalui titik (0,2) dan (1,8), maka nilai a + b + 2c =
A. 6
B. 8
C. 10
D. 12
E. 16
7. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
Garis =
y ax + b diketahui memotong parabola =
y 2x 2 + 5 di titik
4 dan x1 .x 2 = 3 , maka nilai a
( x1 ,y1 ) dan ( x2 ,y2 ) . Jika x1 + x2 =
dan b adalah …
A. a = 8 dan b = -2
D. a = -8 dan b = 1
B. a = 8 dan b = -1
E. a = -8 dan b = 2
C. a = -8 dan b = -1

31
8. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
Fungsi f(x) yang grafiknya di bawah ini adalah f(x)=…
A. x 2 − 2x − 3
B. x 2 − 3x − 4
C. x 2 + 2x − 3

y
-3

D. x 2 + 2x + 3
E. x 2 − x − 4

(-1,-4)

9. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN


Nilai tertinggi fungsi f(x) = ax 2 + 4x + a ialah 3, sumbu simetrinya
adalah x = …
1
A. -2
B. -1
C.
D. 2
E. 4
2
10. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
Jika Grafik y = x 2 + ax + b mempunyai titik puncak (1, 2), maka nilai
a dan b adalah …
A. a = 1, b = 3
D. a = 0,5, b = 1,5
B. a = -1, b = -3
E. a = 0,5, b = -1,5
C. a = -2, b = 3
11. Yang paling sesuai sebagai grafik y = x adalah …

32
12. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
Supaya Grafik fungsi y = mx 2 − 2mx + m , seluruhnya di atas grafik
fungsi=
y 2x 2 − 3 , maka nilai m harus memenuhi…
A. m > 2
D. −6 < m < 2
B. m > 6
E. m < −6
C. 2 < m < 6
13. Jika nilai-nilai a, b, c, dan d positif, maka grafik fungsi
ay – bx2 – cx + d = 0 akan memiliki …
(1) dua titik potong dengan sumbu
(2) nilai maksimum
(3) nilai minimum
(4) titik singgung dengan sumbu
14. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
Grafik di bawah ini adalah grafik dari…
2
A. y = x − 3x + 4

B. y = x 2 − 4x + 3
2
C. y = x + 4x + 3

D. y = 2x 2 − 8x + 3

−3

2
E. y = x − 3x + 3

15. Soal UAN SMA


Persamaan grafik fungsi kuadrat yang mem-punyai titik balik minimum (1,2) dan
melalui titik (2,3) adalah …
A. y = x 2 − 2x + 1

D. y = x 2 + 2x + 1

B. y = x 2 − 2x + 3

E. y = x 2 − 2x − 3

C. y = x 2 + 2x − 1

33
34
BAB 3
PERTIDAKSAMAAN
A. Sifat-sifat Pertidaksamaan
Berikut adalah sifat-sifat umum operasi pertidaksamaan.
Untuk a, b, c, d ∈ real, maka berlaku:
a. a > b maka a + c > b + c
b. a > b, c > d maka a + c > b + d
c. a > b, b > c maka a > c
d. a > b, c > 0 maka ac > bc
e. a > b, c < 0 maka ac < bc
a
f.
> 0 maka a, b > 0 atau a,b < 0
b
g. a > b, a > 0, b > 0 maka a2 > b2
h. a > b, a < 0, b < 0 maka a2 < b2

B. Sifat Harga Mutlak


Berikut adalah sifat-sifat umum harga mutlak yang perlu dipahami.
− x, untuk x < 0

a. x =
x, untuk x ≥ 0

b. x ≤ a ⇔ −a ≤ x ≤ a, a > 0
c. x > a ⇔ x < −a atau x > a, a > 0

35
C. Sifat Akar
2

x =

−C.
x, untuk
x < 0 Akar
Sifat
x, untuk x− x,
0
≥ untuk
x<0
x2 =
x, untuk x ≥ 0

D. Super TRIK Penyelesaian Berbagai


Bentuk Soal
D. penyelesaian
Super TRIK
Penyelesaian
Berbagai
Pahami teknik
semua
soal. Model-model soal
dalam ujian
nasional maupun
SNMPTN
tidak
jauh
dari
model
soal
yang
diberikan
Bentuk Soal
dalam buku ini.
Pahami teknik penyelesaian semua soal. Model-model
soal dalam ujian nasional maupun SNMPTN tidak jauh dari
model soal yang diberikan dalam buku ini.

Cara Praktis
Trik Menentukan Garis Bilangan Super Cepat
1. Jadikan soal dalam bentuk perkalian pemfaktoran.
Langkah ini bisa diabaikan jika soal sudah dalam bentuk perkalian pemfaktoran.
2. Tentukan pembuat nol-nya, dan masukkan ke garis
bilangan.
3. Tanda koefisien pangkat tertinggi sama dengan tanda
pada ruas yang paling kanan.
4. GENAP – TETAP, artinya pangkat genap sama tanda
5. Pangkat ganjil berlawanan tanda

36
Contoh Soal :
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan di bawah
ini:
2
1. x + 2x − 8 > 0

2.
3.
4.
5.

− x 3 + 7x 2 − 10x ≥ 0
(x – 3)(x – 4)(x + 2) < 0
(3 – x)(x + 5)(x – 6) > 0
(–x + 3)4(x + 2)5 (x2 – 4x) ≥ 0

CARA PRAKTIS
1. x 2 + 2x − 8 > 0
Penyelesaian:
x 2 + 2x − 8 > 0 ⇒ ( x + 4 )( x − 2 ) > 0
Pembuat nolnya adalah: x = –4 dan x = 2
Garis bilangannya adalah sebagai berikut:
Langkah selanjutnya adalah menentukan tandanya. Perhatikan
tanda koefisien pangkat tertinggi, kemudian masukkan ke garis
bilangan untuk menentukan penyelesaiannya.

Diperoleh garis bilangan


Berdasarkan garis bilangan di atas, maka penyelesaian dari
x 2 + 2x − 8 > 0 adalah x < -4 atau x > 2

37
2. − x 3 + 7x 2 − 10x ≥ 0
Penyelesaian:
− x 3 + 7x 2 − 10x ≥ 0 ⇒ x ( − x 2 + 7x − 10 ) ≥ 0

⇒ x ( − x + 2 )( x − 5 ) ≥ 0
Pembuat nolnya adalah: x = 0; x = 2 dan x = 5
Garis bilangannya adalah sebagai berikut:

Perhatikan tanda koefisien pangkat tertinggi, kemudian masukkan ke garis bilangan


untuk menentukan penyelesaiannya.

Diperoleh garis bilangan


++

--

++

--

0
2
5
Berdasarkan garis bilangan di atas, maka penyelesaian dari
− x 3 + 7x 2 − 10x ≥ 0 adalah x ≤ 0 atau 2 ≤ x ≤ 5 .
3. (x – 3)(x – 4)(x + 2) < 0
Penyelesaian:
Pembuat nolnya adalah: x = 3, x = 4 dan x = -2
Pangkat tertinginya positif, maka ruas kiri diisi tanda positif.

38
Selanjutnya dalam garis bilangan diperoleh:

Jadi Himpunan penyelesaiannya adalah:


Hp = {x < - 2 atau 3 < x < 4}
4. (3 – x)(x + 5)(x – 6) ≥ 0
Penyelesaian:
Pembuat nolnya adalah:x = 3, x = - 5 dan x = 6
Pangkat tertinginya negatif, maka ruas kiri diisi tanda negatif.

Selanjutnya dalam garis bilangan diperoleh:

Jadi, himpunan penyelewsaiannya adalah:


Hp = { x ≤ −5 atau 3 ≤ x ≤ 6 }
5. (–x + 3)4(x + 2)5 (x2 – 4x) <0
Atau dapat ditulis (x – 3)4(x + 2)5 x(x – 4)<0
Penyelesaian:
Pembuat nol nya adalah: x = 3, x = – 2 , x = 0 dan x = 4
Pangkat tertinginya positif, maka ruas kiri diisi tanda positif.
Ingat, karena (–x + 3)4 pangkatnya genap, maka pada pembuat
nol x = 3 tandanya sama.

39
Selanjutnya diperoleh garis bilangan:

Selanjutnya diperoleh garis bilangan:


Hp = {–2 < 0 atau 0 < x < 3 atau 3 < x < 4}

Hp = {–2 < 0 atau 0 < x < 3 atau 3 < x < 4}

E. Metode Penyelesaian Pertidaksamaan


Lanjutan
E. Metode Penyelesaian Pertidaksamaan
Lanjutan
Cara
Praktis

5. Metode
Penyelesaian
Pertia.
Penyelesaian:
f(x)
>< 0

(1) tidak berlaku perkalian silang


daksamaan
Lanjutan
g(x)

(2) Penyelesaian: f(x).g(x) >< 0,

g(x) ≠ 0
5. Metode
Penyelesaian
Pertidaksamaan
Lanjutan
b. Penyelesaian:
f(x) >< c

(1) f(x) ≥ 0

(2) kedua ruas dikuadratkan


Penyelesaiannya: irisan (1)
dan (2)

Penyelesaian:

40
Penyelesaian:
(2) Penyelesaian:
f(x).g(x) >< 0, g(x) Perti≠ 0
5.
Metode
Penyelesaian
daksamaan
daksamaanLanjutan
Lanjutan
Penyelesaian:
(1)(1)f(x)
≥ ≥0 0
Penyelesaian:
f(x)

(2)(2)kedua

keduaruas
ruasdikuadratkan
dikuadratkan

Penyelesaiannya

Penyelesaiannyairisan
irisan(1)(1)dan
dan(2)(2)
Atau:
Atau:
Atau:
Atau:

f(x)
< <c2c2
f(x)< <c diselesaikan
c diselesaikandengan
dengancara
cara0 0≤ ≤f(x)
f(x)
f(x)
> >c2c2
f(x)> >c cdiselesaikan
diselesaikandengan
dengancara
caraf(x)
f(x)
Penyelesaian:
Penyelesaian:

Contoh Soal :
Soal Standar SNMPTN
3x − 2
≤ x adalah...
1. Himpunan semua x yang memenuhi
x
0SNMPTN
A. x < 0 atau 1 ≤ x ≤ 2
D. −Soal
2Soal
≤ x ≤Standar
−Standar
1 atau x >SNMPTN
B. 0 < x ≤ 1 atau x ≥ 2
E. x < 0 atau 2 ≤ x ≤ 3
3x3x− 2− 2
C. x ≤ −2 atau −1 ≤ x ≤ 0
≤ ≤x adalah...
Himpunan
x adalah...
Himpunansemua
semuax xyang
yangmemenuhi
memenuhi
xx
CARA PRAKTIS
D.D.−2−2
atau
A.A.
2 2
≤ ≤x ≤
x2<0 0atau
x >0 0
atau
ataux >
12≤x ≤
x≤
x ≤−1−1
3xx−<
3x1−≤
≤x⇒
−x ≤0
x
x
22
1 1atau
x x<
B.B.0 0< <x ≤
x≤
x −<020atau
atau
xx≥
2 ( −x E.
1 )(
+ E.
) atau2 2≤ ≤x ≤x ≤3 3
3x
− 2x−≥

≤0⇒
≤0
x
x
C.C.x ≤
1 ≤x ≤
x ≤0 0
x ≤−2−atau
2 atau−1−≤
( −x + 1)( x − 2 )
Penyelesaian dari
≤ 0 sama dengan mencari
x

x. ( −x + 1 )( x − 2 ) ≤ 0, dengan x ≠ 0 .
penyelesaian
METODE
METODESUPER
SUPERTRIK
TRIK
Diperoleh garis bilangan sebagai berikut.

+++
--+++
--3x3x− 2
3x

2
− 20
3x − 2 2
≤ ≤x ⇒
x≤
x ⇒ 1 −−
x ≤0 0
xx
xx
< xx −
≤ 1 atau x ≥ 2 }
Jadi, himpunan penyelesaiannya:
( −(x−+x{ 01+)(
3x3x− 2
x 2x 2
1 )( x 2
−)2 )
2−
−−
⇒⇒
≤ ≤0 0
⇒⇒
≤ ≤0 0 Jawaban: B
xx
xx
( −(x−+x +1)(1)(x −x −2 )2 )
Penyelesaian
≤ ≤0 0sama
Penyelesaiandari
dari
samadengan
denganmen
men
xx

41
Soal Standar SNMPTN
2. Penyelesaian pertaksamaan
A. x < 1 atau x > 1
B. −1 < x < 1

2x − x − 3
< 0 adalah …
x2 − x − 6

1
2

1
1
atau −2 < x < −1
2
2

1
C. −1 < x < −1 atau 2 < x < 3
2
1
D. -2 < x < -1 atau 1 < x < 3
2
1
1
E. −3 < x < − atau 2 < x < 2
2
2

CARA PRAKTIS
(2x − 3)( x + 1)
2x 2 − x − 3
<0⇒
<0
2
x −x −6
( x − 3)( x + 2 )
Penyelesaian dari

(2x − 3)( x + 1)
<0
( x − 3)( x + 2 )

sama dengan mencari

penyelesaian dari ( x − 3 )( x + 2 )( 2x − 3)( x + 1 ) < 0 dengan


syarat ( x − 3) ≠ 0 ⇒ x ≠ 3 dan ( x + 2 ) ≠ 0 ⇒ x ≠ −2 . Diperoleh
garis
bilangan sebagai berikut.
++

--2
++
-3

-3/2

++
3

1
Jadi, himpunan penyelesaiannya: { − 2 < x < − 1 atau 1 < x < 3 }
2
Jawaban: D

42
Soal Ujian Nasional
3. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan x > x + 6,x ∈ R adalah

A. {x -2 < x < 3,x ∈ R}
D. {x x < -2 atau x > 3,x ∈ R}
B. {x x < -3 atau x > 2,x ∈ R}

C. {x -6 < x < 2 atau x > 3, x ∈ R}

E. {x x > 3,x ∈ R}

CARA PRAKTIS
x > x + 6 mempunyai penyelesaian jika memenuhi:
x ≥ 0
…(1)
x + 6x ≥≤ 0 ⇒ x ≥ −6
…(2)
Sedangkan penyelesaiannya adalah:
x2 > x + 6 ⇒ x2 − x − 6 > 0
⇒ ( x − 3)( x + 2) > 0
⇒ x1 = 3 ; x2 = −2

Penyelesaian: x < −2 atau x > 3

…(3)

Penyelesaian x > x + 6,x ∈ R adalah yang memenuhi (1), (2)


dan (3), sehingga diperoleh penyelesaian x > 3.
CARA LOGIKA
Ambil sembarang angka dari pilihan ganda, kemudian masukkan
ke pertidaksamaan. Jika tidak memenuhi maka pilihan jawaban
tersebut salah.
Misal ambil x = 0, masukkan ke x > x + 6,x ∈ R , diperoleh
0 > 0 + 6 (salah). Jadi pilihan jawaban yang memuat angka 0
salah. Maka, A dan C salah. Selanjutnya ambil x = -4, jelas bah—
wa −4 > −4 + 6 (salah). Pilihan jawaban B dan D jelas salah
karena memuat x = -4. Pilihan jawaban yang tersisa adalah E.
Jawaban: E

43
F. Trik Menyelesaikan Pertidaksamaan
Mutlak

Cara Praktis
Langkah penyelesaian:
Penyelesaian bentuk:

aaa
><)k
)k
((><
bbb (><)k
)k)kbbb
aaa((><
(><
><)k
)0
aaa−−−kkkbbb((><
(><
)0
><)0

adalah sama dengan penyelesaian


(a − kb)(a+kb) (><) 0
Catatan: Untuk yang berbentuk pecahan, maka
ditambah syarat penyebut tidak boleh sama
dengan nol. Perhatikan contoh.

Soal Standar Ujian Nasional


Tentukan himpunan penyelesaian dari:
x −3
≥2
44
x +1
METODE SUPER TRIK
Contoh Soal :
Soal Standar Ujian Nasional
x −3
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari:
≥2
x +1
CARA PRAKTIS
((x − 3) + 2(x + 1))((x − 3) − 2(x + 1)) ≥ 0

⇒ ( (x − 3) + (2x + 2) )( (x − 3) − (2x + 2) ) ≥ 0

⇒ ( 3x − 1)( −x − 5) ≥ 0
Jadi, mencari penyelesaiannya dari

x −3
≥ 2 sama artinya
x +1

mencari penyelesaian dari (3x – 1)( – x – 5) ≥ 0 .


1
dan x = −5 .
Pembuat nolnya x =
3
Ingat, penyebut tidak boleh sama dengan nol, maka
x + 1 ≠ 0 ⇒ x ≠ −1 . Pangkat tertinginya negatif, maka ruas kiri
diisi tanda negatif. Selanjutnya dalam garis bilangan diperoleh:

Jadi, himpunan penyelelesaiannya adalah:


1
Hp = { −5 ≤ x ≤ , x ≠ −1 }
3
atau dapat juga ditulis Hp = { −5 ≤ x < −1 atau − 1 < x ≤

45

1
}
3
Soal Standar SNMPTN
2. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 3x + 1 < 2 x − 6

adalah….
11
11
11
A. x < −13 atau x > C. − < x < 13 E. −13 < x <
5
5
5
11
B. x < − atau x > 13 D. −13 < x < 13
5
CARA PRAKTIS
3x + 1 < 2 x − 6

⇔ ( ( 3x + 1 ) + 2 ( x − 6 ) ) ( ( 3x + 1 ) − 2 ( x − 6 ) ) < 0
⇔ ( 5x − 11 )( x + 13 ) < 0
11
atau x = − 13
5

Pembuat nolnya adalah: x =

Jadi, Hp = { −13 < x <

11
}
5

Jawaban: E

Soal Standar SNMPTN


3. Penyelesaian pertaksamaan x − 2 ≤ 2x + 1 adalah...
2

A. −1 − 2 ≤ x ≤ 3

D. −1 ≤ x ≤ −1 + 2

B. −1 − 2 ≤ x ≤ −1 + 2 E. −1 ≤ x ≤ −3
1
C. −1 − 2 ≤ x < −
2
METODE BASIC CONCEPT
Penyelesaian untuk x 2 − 2 ≤ 2x + 1 adalah:
(i) Untuk 2x + 1 < 0 , maka:

46

x 2 − 2 ≤ − ( 2x + 1 ) ⇔ x 2 + 2x − 1 ≤ 0
x1,2 =

−2 ± 4 − 4.1. ( −1)

=−1 ± 2

−1 − 2 ≤ x ≤ −1 + 2
...(a)
1
 2x + 1 < 0 ⇔ x < −
...(b)
2
Dari (a) dan (b) diperoleh penyelesaian
1
−1 − 2 ≤ x < −
...(*)
2

(ii) Untuk 2x + 1 ≥ 0 , maka:


 x 2 − 2 ≤ 2x + 1 ⇔ x 2 − 2x − 3 ≤ 0

⇔ ( x − 3)( x + 1) ≤ 0

⇔ −1 ≤ x ≤ 3
...(c)
1
 2 x + 1 ≥ 0 ⇒ x ≥ −
...(d)
2
Dari (c) dan (d) diperoleh penyelesaian
1
− ≤ x ≤ 3
...(**)
2
Sehingga gabungan dari (*) dan (**) diperoleh penyelesaian
pertaksamaan −1 − 2 ≤ x ≤ 3
Jawaban: A

47
Uji Skill Rumus Praktis
1. Soal UN SMA
Himpunan penyelesaian pertidaksamaan -2x2 + 11x – 5 ≥ 0 adalah ....
1


A.  x x ≤ −5 atau x ≥ − , x ∈ R 
2

1


B.  x −5 ≤ x ≤ − , x ∈ R 
2


 1

C.  x − ≤ x ≤ 5, x ∈ R 
 2

1


D.  x x ≤ atau x ≥ 5, x ∈ R 
2


 1

≤ x ≤ 5, x ∈ R 
E.  x
 2

2. Soal UN SMA
Himpunan penyelesaian dari x2 – 10x + 21 < 0, x ∈ R adalah …
A. {x| x < 3 atau x > 7; x ∈ R}
B. {x| x < -7 atau x > 3 ; x ∈ R}
C. {x| -7 < x < 3 ; x ∈ R}
D. {x|-3 < x < 7 ; x ∈ R}
E. {x| 3 < x < 7 ; x ∈ R}
3. Soal UN SMA
Himpunan penyelesaian pertidaksamaan − x 2 + 4 x + 5 ≤ 0 adalah …
A.
B.
C.

{x | −5 ≤ x ≤ −1}
{x | −1 ≤ x ≤ 5}

{x | −1 < x < 5}

D.
E.

{x | x ≤ −1 atau x ≥ 5}
{x | x < −1 atau x > 5}

48
4. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
2x2 − x − 3
< 0 adalah …
Penyelesaian pertaksamaan 2
x − x −6
A. x < 1 atau x > 1
B. −1 < x < 1

1
2

1
1
atau −2 < x < −1
2
2

1
C. −1 < x < −1 atau 2 < x < 3
2
1
D. -2 < x < -1 atau 1 < x < 3
2
1
1
E. −3 < x < − atau 2 < x < 2
2
2
5. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN

( x − 2)( x2 + x − 6 )

> 0 adalah...
x 2 + x − 20
A. x < -5 atau -3 <x < 2 D. -5 < x< -3 atau x > 4
B. x <-3 atau 2 < x < 4
E. -3 < x< 2 atau x > 4
C. -5 < x < -3 atau x >2

Solusi pertaksamaan

6. Soal Matematika IPA SPMB/SNMPTN


Himpunan semua nilai m yang membuat
m yang memenuhi…
A. m > 2
B. m > 4
C. −

2−m
≤ 0 adalah
2m − 5m − 12
2

3
D. − < m ≤ 2 atau m > 4
2
3
E. − ≤ m ≤ 2 atau m ≥ 4
2
3
atau 2 ≤ m ≤ 4
2

49
7. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
x 2 + 5x − 6
Grafik fungsi y = 2
berada
x + x −6
(1) di atas sumbu x untuk 0 < x < 3
(2) di atas sumbu x untuk −3 < x < 1
(3) di bawah sumbu x untuk −4 < x < −1
(4) di bawah sumbu x untuk −6 < x < −3
Pernyataan yang benar adalah …
A. 1, 2, dan 3
D. 4
B. 1 dan 3
E. semua benar
C. 2 dan 4
8. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan
A. 1 < x <

2
3

atau

B. x < −1 atau
C. −1 < x <

2
3

2
3

2
3

x 2 − 3x − 4
< 0 adalah …
6x − 4

<x<4

<x<4

dan x > 4
2

D. x < −1 dan < x < 4


3
E. x > −1 dan x < 4
9. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
Fungsi f ( x ) =

x2 − 2x + 1
terdefinisikan bila memenuhi ….
16 − x 2

A. −1 < x < 4
B. x < −1 atau x > 1
C. 1 ≤ x < 1

D. x < −4 atau x > 4


E. −4 < x < 4

50
10. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN

x2 − x
terdefinisikan pada
x +1

Fungsi f dengan rumus f ( x ) =


himpunan…
A. { x x ≥ −1 }
B. { x x ≥ 0 }
C. { x x ≥ 1 }

D.

E.

{x −1 ≤ x ≤ 0
{x −1 < x ≤ 0

atau x ≥ −1 }
atau x ≥ 1 }

11. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN


Nilai x yang memenuhi pertaksamaan

1
3
A. − ≤ x < atau x ≥ 2
2
4
1
3
B. x ≤ − atau < x ≤ 2
4
2
1
3
C. − ≤ x ≤ 2, x ≠
2
4
1
3
D. x ≤ − atau x >
2
4
1
E. x ≤ − atau x ≥ 2
2

5
≤ 1 adalah…
4x − 3

12. Soal Matematika IPA SPMB/SNMPTN


Himpunan penyelesaian pertaksamaan x 2 + 5x ≤ 6 adalah…
A. { x | −6 ≤ x ≤ 1}
B. { x | −3 ≤ x ≤ −2}
C. { x | −6 ≤ x ≤ −3 atau −2 ≤ x ≤ 1}
D. { x | −6 ≤ x ≤ −5 atau 0 ≤ x ≤ 1}
E.

{x | −5 ≤ x ≤ −3 atau

−2 ≤ x ≤ 0}

51
13. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 3x + 1 < 2 x − 6 adalah ….
A. x < −13 atau x >
B. x < −

11
5

11
atau x > 13
5

11
< x < 13
5
D. −13 < x < 13

C. −

E. −13 < x <

11
5

14. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN


Nilai yang memenuhi − x 2 + 2 x − 2 < 2 adalah …
A. x < 2
B. x > 0
C. −2 < x < 0

D. 0 < x < 2
E. −2 < x < 2

15. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN


2
Nilai-nilai x yang memenuhi pertidaksamaan x − 2 > 4 x − 2 + 12
adalah ….
A. −4 < x < 8
B. x > 8 atau x < −4
C. x > 2 atau x < −2
D. −2 < x < 2
E. x > 8 atau x < −2

52
BAB 4
LOGIKA MATEMATIKA
A. Tabel Kebenaran
Ingkaran atau negasi suatu pernyataan p adalah ~ p . Jika P benar maka
~P bernilai salah, dan sebaliknya.
Konjungsi, Disjungsi, Implikasi, dan Biimplikasi
p

p ∧q

p ∨q

p⇒q

p⇔q

Konjungsi

Disjungsi

Implikasi

Biimplikasi

B
S

Cara menghafal
• Konjungsi: p ∧ q dibaca “p dan q”
(benar jika kedua-duanya benar)
• Disjungsi: p ∨ q dibaca “p atau q”
(salah bila kedua-duanya salah)
• Implikasi: p ⇒ q dibaca “jika p maka q”
(salah bila p benar dan q salah)
• Biimplikasi: p ⇔ q dibaca “p jika dan hanya jika q”
(benar bila kedua-duanya benar atau kedua - duanya salah)

53
• Implikasi: p ⇒ q dibaca “jika p maka q”
(salah bila p benar dan q salah)
• Biimplikasi: p ⇔ q dibaca “p jika dan hanya jika q”
(benar bila kedua-duanya benar atau kedua - duanya salah)
Ingkarannya
No Pernyatan
Negasi/Ingkarannya
Ingkarannya
p ∧q
~ p∨ ~ q
1
No Pernyatan
Negasi/Ingkarannya
~ p∧p~
2 1 q ∨pp ∧ q
∨ q q
p∧~pq∧  q
3 2 p⇒
q ∨qp
Ingkarannya
qq
4 3 p⇔
( pp∧∧~qq) ∨ ( q∧ ~ p )
p⇒

p ⇔No
q

Pernyatan
Negasi/Ingkarannya
( p ∧  q ) ∨ ( q∧  p )
p∧q

 p∨  q

2
Contoh
:
q ∨Soal
p

 p∧  q

3
p⇒q
p∧  q
1. Soal Matematika
Dasar
SPMB/SNMPTN
4
⇔q
Diketahui tiga ppernyataan
berikut: ( p∧  q ) ∨ ( q∧  p )
P : Jakarta ada di pulau Bali
Contoh Soal
Q : 2 adalah bilangan prima
R1.
:Soal
semua
bilangan prima Dasar
adalah bilangan
ganjil
Matematika
SPMB/SNMPTN
Pernyataan
majemuk
di bawah ini
yang bernilai benar adalah …
Diketahui
tiga pernyataan
berikut:
A. ( ~ P ∨ Q ) ∧ R
D. ~ P ⇒ R

P : Jakarta ada di pulau Bali


B. ( ~ Q ∨ ~ R ) ∧ ( ~ Q ∨ P ) E. ~ R ∧ ~ ( Q ∧ R )

prima
C. (PQ∧ :~2Qadalah
~ R)
) ∧ ( Q ∨bilangan
R : semua bilangan prima adalah bilangan
METODE BASIC CONCEPT
Perhatikan, konsep logika,
 Disjungsi bernilai salah jika p dan q keduanya bernilai salah.
 Konjungsi bernilai benar jika p dan q keduanya bernilai benar.
 Implikasi bernilai salah jika p benar dan q salah.
Jika (S = salah, B = benar)
Dari soal dapat disimpulkan bahwa

54
Selanjutnya dari masing-masing jawaban diperoleh:
A. ( ~ P ∨ Q ) ∧ R → bernilai salah
≡ (B ∨ B ) ∧ S ≡ (B ) ∧ S ≡ S

B. ( ~ Q∨ ~ R ) ∧ ( ~ Q ∨ P ) → bernilai salah
≡ (S ∨ B) ∧ (S ∨ S)
≡ (B ) ∧ ( S ) ≡ S
C. (P ∧ ~ Q ) ∧ ( Q∨ ~ R ) → bernilai salah
≡ ( S ∧ S ) ∧ (B ∨ B )
≡ ( S ) ∧ (B ) ≡ S
D. ~ P ⇒ R → bernilai salah
≡B⇒ S ≡ S
E. ~ R ∧ ~ ( Q ∧ R ) → bernilai benar
≡~ R ∧ ( ~ Q∨ ~ R )
≡ B ∧ (S ∨ B) ≡ B ∧ B ≡ B

Jawaban: E
2. Negasi dari pernyataan: ”Jika ulangan dibatalkan, maka semua
murid bersuka ria” adalah....
A. Ulangan dibatalkan dan semua murid tidak bersuka ria
B. Ulangan tidak dibatalkan dan ada murid bersuka ria
C. Ulangan tidak dibatalkan dan semua murid bersuka ria
D. Ulangan dibatalkan dan ada murid tidak bersuka ria
E. Ulangna tidak dibatalkan dan semua murid tidak bersuka ria
METODE BASIC CONCEPT
Ingat, ~ ( p ⇒ q ) ≡ p∧ ~ q
”Jika ulangan dibatalkan, maka semua murid bersuka ria”
negasinya adalah ”Ulangan dibatalkan dan ada murid tidak bersuka ria”
Jawaban: D

55
bersuka ria”

Jawaban: D

B. Konvers, Invers dan Kontraposisi


B. B.
Konvers,
Invers,
dan
Kontraposisi
Konvers,
Invers
Dan
Kontraposisi
Cara
menghafal:
Cara
menghafal:
 Implikasi p ⇒ q
 Implikasi p ⇒ q
 Konvers - nya q ⇒ p
  Invers
- nya ~ p ⇒~ qq ⇒ p
Konvers-nya
 Kontraposisi - nya ~ q ⇒~ p
Cara
 menghafalnya
Invers-nyaperhatikan
 p ⇒  q huruf depannya, K = Kebalik
Artinya, untuk Konvers dan Kontraposisi merupakan kebalikan
dari
 implikasi.
Kontraposisi-nya  q ⇒ p
Misalkan diketahui implikasi a ⇒ ( ~ b ) , maka Konversnya adalah
Cara menghafalnya perhatikan huruf depannya, K =
b ) ⇒ a kita tinggal membaliknya. Untuk Kontraposisnya kita
( ~Kebalik
peroleh ~ ( ~ b ) ⇒ ~ a ≡ b ⇒ ~ a
Artinya, untuk Konvers dan Kontraposisi merupakan
kebalikan dari implikasi.
Sifat yang
harus diketahui:
Misalkan
diketahui implikasi a ⇒ ( ~ b ) , maka Konver1. p ⇒ q ≡~ q ⇒~ p ≡~ p ∨ q
snya
2. q ⇒ p ≡~ p ⇒~ q
Bentuk yang ekuivalen (senilai)
No Pernyataan

Senilai

p⇒q

~ q ⇒~ p
~p∨q

2
q⇒p

~ p ⇒~ q

p ⇒~ q

q ⇒~ p

q ⇒~ p

p ⇒~ q

56
3

p ⇒ q

q ⇒ p

q ⇒ p

p ⇒ q

Contoh Soal :
Soal UAN SMA
Kontraposisi dari pernyataan majemuk p ⇒ ( p∨ ~ q ) adalah.…

(p∨ ~ q) ⇒~ p
B. ( ~ p ∧ q ) ⇒~ p
C. ( p∨ ~ q ) ⇒ p
A.

D. ( ~ p ∨ q ) ⇒~ p
E.

( p∧ ~ q ) ⇒ p

Pembahasan:
Ingat, kontraposisi dari pernyataan p ⇒ q adalah ~ q ⇒~ p . Maka
kontraposisi dari p ⇒ ( p∨ ~ q ) adalah ~ ( p∨ ~ q ) ⇒~ p ≡ ( ~ p ∧ q )
Jawaban: B

C. Pernyataan Berkuantor
C. Pernyataan
Berkuantor
No Pernyataan
Cara Baca

Negasinya

1
∀( x ) .P( x )
Untuk setiap x berlakulah P( x ) ∀( x ) .P( x ) atau
Pernyataan
Cara Baca
Negasinya
∃(x) .P( x )
atau
∀( x ) .P( x )
Untuk setiapUntuk
x berlakulah
P( x ) ∀( x ) .P( xP) atau
semua x berlakulah
(x)
∃(x) .P( x )
atau
2
∃( x ) .PUntuk
Ada
x berlakulahP( xP) ( x ) atau
∃( x ) .P( x ) atau
semua
x berlakulah
(x)

∃( x ) .P( x )

No

∀(x) .P( x )
Beberapa x berlakulah P( x )
Ada x berlakulah P( x ) atau
∃( x ) .P( x ) atau

Beberapa x berlakulah P( x )

∀(x) .P( x )

Cara mudahnya:
Ingkaran dari SEMUA adalah BEBERAPA/ADA
Dan ingkaran dari BEBERAPA/ADA adalah SEMUA

57
Contoh Soal :
IngkaranContoh
dari pernyataan:
Soal:
”Semua makhluk hidup perlu makan dan minum”, adalah ...
A. Semua
hidupSMA
tidak perlu makan dan minum.
1. makhluk
Soal UAN
B.Pembahasan:
Ada makhluk hidup yang tidak perlu makan atau minum.
Ingkaran
daritidak
pernyataan:
C.Ingat:
Ada makhluk
hidup yang
perlu makan dan minum.
D. Semua makhluk tidak hidup perlu makan dan minum.
∀x, P(x)makhluk
≡ ∃x, ~hidup
P(x)makhluk
atau
Ingkaran
dari:
Semua
xmakan
berlaku
Pdan
(x) minum”,
) ”Semua
hidup
perlu
E.~ (Semua
perlu
makan
tetapi
tidak perlu
minum.
adalah
ada/beberapa
X
sehingga
tidak
berlaku
P
(x).
Jadi,
pilihan
adalah
PENYELESAIAN
CARA ...
LOGIKA
ganda A,dari:
D, dan
E jelas
salah. P (x) adalah ada/beberapa X seIngkaran
Semua
x berlaku
A.

Semua
makhluk
hidup
tidak
perlu
Sehingga
ingkaran
“Semua
makhluk
dan makan dan mi
hingga tidak berlaku P (x). Jadi,
pilihanhidup
gandaperlu
A,
D,makan
dan
E jelas
minum”
adalah
”Ada
makhluk
hidup
yang
tidak
perlu
makan
dan
salah. Ingkaran dari dan adalah atau. Pilihan yang memuat atau
minum”.
adalah E, maka jawabannya adalah E.
Jawaban:
Jawaban:
B B
D. Penarikan Kesimpulan

D. Penarikan Kesimpulan
D. • Penarikan • Kesimpulan
• Modus Ponens
Prinsip Silogisme

• Modus Tollens
Modus Ponens
• pModus
Ponens
• pPrinsip
Silogisme
• pModus
Tollens
⇒ q (B)
⇒ q (B)
⇒ q (B)
p p ⇒ q(B)(B)
(B)
∴ pq p(B)
⇒ q (B)
∴q
(B)
p
(B)

p⇒
q⇒
r q (B)(B)
q

∴p ⇒ rr (B)(B)
∴p ⇒ r (B)

p⇒
q q (B)(B)

q
∴  p (B)(B)
∴  q (B)

∴q
(B)
Contoh
Soal :

• Prinsip Silogisme
1. Soal UAN SMA
p∨q
~q

p ⇒ q (B)
...... q ⇒ r (B)

Penarikan
dari premis di atas adalah....
∴p ⇒kesimpulan
r (B)
A. p
B. ~p
C. q D. ~(p V q)
E. ~q

Contoh Soal
1. Soal UAN SMA

58

Penarikan kesimpulan dari premis


METODE BASIC CONCEPT
Ingat p ∨ q ≡~ p ⇒ q maka
p∨q
~q ≡
......

~p⇒ q
~q
∴ ~ (~ p) =
p

Cara penarikan kesimpulan di atas sah dan dinamakan modus


tollens.
Jawaban: C
2. Soal UAN SMA
Dari argumentasi berikut:
Jika ibu tidak pergi maka adik senang.
Jika adik senang maka dia tersenyum.
Kesimpulan yang sah adalah …
A. Ibu tidak pergi atau adik tersenyum.
B. Ibu pergi dan adik tidak tersenyum.
C. Ibu pergi atau adik tidak tersenyum.
D. Ibu tidak pergi dan adik tersenyum.
E. Ibu pergi atau adik tersenyum.
METODE BASIC CONCEPT
Diketahui:
Jika ibu tidak pergi maka adik senang.
Jika adik senang maka dia tersenyum.
Dimisalkan:
p = ibu tidak pergi
q = adik senang
r = adik tersenyum
Selanjutnya soal diubah menjadi:
p⇒q
q⇒r

∴p ⇒ r

59
Menurut aturan silogisme kesimpulan yang sah dari argumentasi
di atas adalah p ⇒ q , yaitu “Jika ibu tidak pergi maka adik
tersenyum”.
Karena: p ⇒ q ≡~ p ∨ r
Maka kesimpulan dari argumentasi di atas adalah: “Ibu pergi atau
adik tersenyum”.
Jawaban: E

Uji Skill Rumus Praktis


1. Kontraposisi dari pernyataan majemuk p ⇒ ( p∨ ~ q ) adalah .....
A. ( p∨ ~ q ) ⇒~ p
B. ( p Ù q) Þ p
C. (pÚ  q) Þ p

D. ( p Ú q) Þ p
E. (pÙ  q) Þ p

2. Diberikan pernyataan berikut:

( ~ p∨ ~ q ) ⇒ q

Kontraposisi dari pernyataan di atas adalah ...


A.  q Ú (p Ù q)
D. q ∨ (p ∧ q)
B.  q Ù (p Ú q)
E. q ∧ (p ∨ q)
C. q Ú ( p Ù q)
3. Ingkaran dari pernyataan: ”Seorang siswa dinyatakan lulus ujian
apabila semua nilai ujiannya tidak kurang dari 4,25”adalah .....
A. Seorang siswa dinyatakan lulus ujian apbila ada nilai ujiannya
kurang dari 4,25
B. Seorang siswa dinyatakan tidak lulus ujian apabila ada nilai
ujiannya yang tidak kurang dari 4,25
C. Seorang siswa lulus nilai ujiannya di atas 4,25
D. Seorang siswa tidak lulus atau tidak mendapat nilai 4,25
E. Semua nilai ujian seorang siswa tidak kurang dari 4,25 tetapi ia
tidak lulus.

60
4. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
Diketahui tiga pernyataan berikut:
P : Jakarta ada di pulau Bali
Q : 2 adalah bilangan prima
R : semua bilangan prima adalah bilangan ganjil
Pernyataan majemuk di bawah ini yang bernilai benar adalah …
A. ( P Ú Q)Ù R

D. ~ P ⇒ R

B. ( Q Ú  R)Ù ( Q Ú P) E. ~ R ∧ ~ ( Q ∧ R )

C. (P ∧ ~ Q ) ∧ ( Q ∨ ~ R )
5. Soal UAN SMA
Diberikan pernyataan-pernyataan sebagai berikut:
1. Jika penguasaan matematika rendah, maka sulit untuk
menguasai IPA.
2. IPA tidak sulit dikuasai atau IPTEK tidak berkembang.
3. Jika IPTEK tidak berkembang, maka negara akan semakin
tertinggal.
Dari ketiga pernyataan di atas dapat disimpulkan ...
A. Jika penguasaan matematika rendah, maka negara akan semakin
tertinggal.
B. Jika penguasaan matematika rendah, makaIPTEK berkembang.
C. IPTEK dan IPA berkembang.
D. IPTEK dan IPA tidak berkembang.
E. Sulit untuk memajukan negara.
6. Premis (1) : Jika ida lulus kuliah atau menikah
maka ibu memberi hadiah.
Premis (2) : Ibu tidak memberi hadiah.
Kesimpulannya adalah....
A. Ida tidak lulus kuliah dan menikah
B. Ida tidak lulus kuliah dan tidak menikah
C. Ida tidak lulus kuliah atau menikah
D. Ida tidak lulus kuliah atau tidak menikah
E. Jika Ida tidak lulus kuliah maka Ida tidak menikah

61
7. Soal UAN SMA
Diketahui premis-premis:
(1) Jika Badu rajin belajar dan patuh pada
orangtua, maka Ayah membelikan bola basket
(2) Ayah tidak membelikan bola basket
Kesimpulan yang sah adalah …
A. Badu rajin belajar dan Badu patuh pada
orangtua
B. Badu tidak rajin belajar dan Badu tidak patuh pada orang lain
C. Badu tidak rajin belajar atau Badu tidak patuh pada orangtua
D. Badu tidak rajin belajar dan Badu patuh pada orangtua
E. Badu rajin belajar atau Badu tidak patuh pada orangtua
8. Soal UAN SMA
Diketahui pernyataan:
1) Jika hari panas, maka Ani memakai topi.
2) Ani tidak memakai topi atau ia memakai payung
3) Ani tidak memakai payung
Kesimpulan yang sah adalah …
A. Hari panas
B. Hari tidak panas
C. Ani memakai topi
D. Hari panas dan Ani memakai topi
E. Hari tidak panas dan Ani memakai topi
9. Penarikan kesimpulan yang sah dari argumentasi di bawah ini
~p⇒ q
q⇒r
∴ ....

adalah .....
A. p ∧ r
B.  p Ú r
C. p∧ ~ r

D. ~ p ∧ r
E. p ∨ r

62
10. Penarikan kesimpulan dari dua premis
p∨q
~q

∴ ....

adalah .....
A. p
B.  p
C. q

D. ~ (p ∨ q)
E. ~ q

11. Kesimpulan dari tiga premis


p Þ q
r Þ q
r
\ ........

adalah .....
A.  p
B. ~ q
C. q

D. p ∨ q
E. p∧ ~ q

12. Soal UAN


Diketahui premis-premis
(1) Jika hari hujan, maka ibu memakai payung.
(2) Ibu tidak memakai payung.
Penarikan kesimpulan yang sah dari premis tersebut adalah ....
A. Hari tidak hujan
B. Hari hujan
C. Ibu memakai payung
D. Hari hujan dan Ibu memakai payung
E. Hari tidak hujan dan Ibu memakai payung
13. Soal UAN
Diketahui premis-premis berikut :
1. Jika sebuah segitiga siku-siku, maka salah satu sudutnya 900.
2. Jika salah satu sudut segitiga 900, maka berlaku theorema
Phitagoras

63
Ingkaran dari kesimpulan yang sah pada premis-premis di atas
adalah ….
A. Jika sebuah segitiga siku – siku, maka berlaku theorema
phytagoras
B. Jika sebuah segitiga bukan siku – siku, maka berlaku theorema
phytagoras
C. Sebuah segitiga siku – siku atau tidak berlaku theorema
phitagoras
D. Sebuah segitiga siku – siku dan tidak berlaku theorema
phytagoras...
E. Sebuah segitiga siku – siku dan berlaku theorema phytagoras
14. Soal UAN
Perhatikan premis-premis berikut!
1. Jika Shafa rajin belajar maka Shafa naik kelas
2. Shafa tidak naik kelas atau Shafa mendapat hadiah
Kesimpulan dari kedua premis di atas adalah …
A. Jika Shafa tidak rajin belajar maka Shafa tidak mendapat hadiah
B. Jika Shafa rajin belajar maka Shafa tidak mendapat hadiah
C. Shafa rajin belajar atau Shafa tidak mendapat hadiah
D. Shafa tidak rajin belajar atau Shafa mendapat hadiah
E. Shafa rajin belajar atau Shafa mendapat hadiah
15. Diketahui premis-premis berikut:
1. Jika hari hujan maka udara dingin
2. Udara tidak dingin atau Linda tersenyum
Kesimpulan yang sah adalah …
A. Hari hujan atau Linda tersenyum
B. Hari tidak hujan dan Linda tersenyum
C. Hari tidak hujan atau Linda tidak tersenyum
D. Hari hujan dan Linda tersenyum
E. Hari tidak hujan atau Linda tersenyum....

64
BAB 5
EKSPONEN

A. A.
Sifat
Dasar
Eksponen
Sifat
Dasar
Eksponen
A.
Sifat
Dasar
Eksponen
Aturan ini sangat penting untuk di pahami karena akan
Aturan
sangat
penting
untuk
pahami
karena
akan
sering
digunaka
Aturan
iniini
sangat
penting
untuk
di di
pahami
karena
akan
sering
digunakan
sering
digunakan
dalam
penyelesaian
soal-soal
ekspoA. Sifat
Dasar
Eksponen
dalam
penyelesaian
soal-soal
eksponen.
Untuk
setiap
Y bilangan
rea
dalam
penyelesaian
soal-soal
eksponen.
Untuk
setiap
X, X,
Y bilangan
real
nen. Untuk setiap X, Y bilangan real dan a, b bilangan buAturan inilat,
sangat
untuk
dipahami
karena
sering
digunakan
dan
a,
baturan
bilangan
bulat,
aturan
berikut
bawah
dan
a,penting
b bilangan
bulat,
berlaku
aturan
berikut
di di
bawah
ini.ini.
berlaku
berikut
diberlaku
bawah
ini. akan
dalam penyelesaian soal-soal eksponen. Untuk setiap X, Y bilangan real
dan a, b bilangan bulat, berlaku aturan berikut di bawah ini.
X ab.X=b X=(aX+b)(a+ b)
1. 1. X a .X
a

( a−b )
Xa X
2. 2. b =b X=( aX−b )
XX
b
a ba
( a.b()a.b )
3. 3. X( X )= X= X

( )

a
a ( )
b a
4. 4. b X a X= X=( bX) b

−a
11
5. 5.
a =a X=−Xa
X
X
( XY
) )= X= X.Y .Y
6. 6.
( XY
a a

a aa a

X 0 1, x ≠ 0
=
7. 7.
X 0=
1, x ≠ 0
x

= 0,
8. 8.
0 x 0= 0,
x >x 0> 0

Cara Praktis

Soal-soal eksponen tidak terlalu sulit untuk dikerjakan.


Kuncinya
kalian eksponen
harus
memahami
sifat-sifat
dasar
di
atas.
Soal-soal
eksponen
tidak
terlalu
sulit
untuk
dikerjakan.
Soal-soal
tidak
terlalu
sulit
untuk
dikerjakan.
Kemudian,
untuk
menyelesaikannya
lakukan
langkah
Kuncinya
kalian
harus
memahami
sifat-sifat
dasar
Kuncinya kalian harus memahami sifat-sifat dasar
didi
berikut:
atas.
Kemudian,
untuk
menyelesaikannya
lakukan
lang
atas. Kemudian, untuk menyelesaikannya lakukan langi. Sederhanakan
fungsi
eksponen.
Jadikan
ruas
kiri
kah
berikut:
kah berikut:
maupun kanan ke dalam bentuk eksponen dengan
pokok paling
sederhana.
Gunakan
sifat-sifat
i. i. Sederhanakan
Sederhanakan
fungsi
eksponen.
Jadikan
ruas
maupun
kanan
bilangan
fungsi
eksponen.
Jadikan
ruas
kirikiri
maupun
kanan
di ataskeuntuk
menyederhankan.
ke
dalam
bentuk
eksponen
dengan
bilangan
pokok
paling
seder
dalam
bentuk
eksponen
dengan
bilangan
pokok
paling
sederii. Selanjutnya,
carilah
unsur
yangdibisa
dicoret.
hana.
Gunakan
sifat-sifat
di
atas
untuk
menyederhankan.
hana.
Gunakan
sifat-sifat
atas
untuk
menyederhankan.

65
Contoh Soal :
( −2a) (2a)
3

1. Jika a ≠ 0 , maka

Soal Standar SNMPTN

2
3

= ….

(16a4 ) 3

A. −22 a B. −2a C. −2a2 D. 2a2 E. 22 a


METODE BASIC CONCEPT

( −2a) (2a)
3

2
3

=
1
(16a4 ) 3

( −2 ) ( a) (2 ) 3 ( a)
3

2
3

=
1
1
(16 ) 3 ( a4 ) 3


2

−23.a3 .2 3 .a
4

2
3

2 3 .a 3

 2 4
  3− 2 − 4  
23.2 3 a3 .a 3
  3− −  
=
− 4 . 4 =
− 2 3 3  a 3 3   =
−2a




23
a3
Jawaban: B

Soal Standar SNMPTN


2n+2.6n−4
2. Jika n bilangan bulat, maka
= ….
12n−1
1
1
1
1
1
A.
B.
C.
D.
E.
16
9
8
3
27

METODE BASIC CONCEPT


2n+2.6n−4 2n+2.6n−4 2n+2.6n−4
=
=
n−1
12n−1
2n−1.6n−1
(2.6 )
1)
+1
22+1.6 −4=
= 2n+2−(n−1).6n−4−(n−=

23  2   1 
1
=  =  =
63  6   3  27
Jawaban: A

66
Soal Standar UM-UGM
5
− 

1


2
4
3. Jika 81p = 3 2 3 ( 2 ) 
  3  maka p sama dengan....
 2 2 

A. 0

1
9

B.

C.

1
3 3

METODE BASIC CONCEPT


 1   − 45 
81p = 3 2 3 ( 2 ) 
 3 
 2 2 

1
3

E. 1

⇒ (3

D.

4 p
⇒ ( 34 )

1

 
1
 5
   2  2   1  −4 
3.
2
3
2
3 
=
(
)




1 
 
 

       21.2 2  


1


1
2
−3  − 5 






2
2
3.
2
3
2
2
=
(
)(
)




3 4 
 
 


    


1

⇒ (3

4 p

3
5


 1 2
3.  2.32  .2.2 2 .3 4
=

3
− 
 14 − 45   12
⇒ 34p =
 3.3 .3  .  2 .2.2 2 



1.1
⇒ 34p =
⇒ 4p = 0 ⇒ p = 0
Jawaban: A

67
B. Persamaan Eksponen
Persamaan eksponen adalah persamaan di mana eksponen dan

pokoknya memuat
variabel. Perhatikan beberapa benB. bilangan
Persamaan
Eksponen

tuk persamaan eksponen serta metode penyelesainnya.


Persamaan eksponen adalah persamaan di mana eksponen dan bilang
an pokoknya memuat variabel. Perhatikan beberapa bentuk persamaan
eksponen serta metode penyelesainnya.
Bentuk-bentuk eksponen dan penyelesaiannya:
=
1. c f(x) cg(x) penyelesaian
=
→ f(x) g(x)
=
2. c f(x) df(x) penyelesaian
=
→ f(x) 0
=
3. c f(x) dg(x) penyelesaian →
=
log c f(x) log dg(x)

4. X f(x) = X g(x)

f(x) = g(x)
x=1
x = 0, jika f(x) dan g(x) memuat suku
konstan positif
x = -1, jika f(-1) dan g(-1) bersama–
sama genap atau bersama–sama
ganjil

5. c2f(x) ± c f(x) ± d =
0

penyelesaian → persamaan kuadrat: (c f(x) )2 ± ( c f(x) ) ± d =


0

Cara Praktis
 a (=
=
px ) + b ( px ) + c 0 penyelesaian
x1 + x 2
2

px + q

rx + s
 a
=
b=
penyelesaian x

ap
br

log

bs
aq
1

 ar
bs  n
rx + s
=
 apx + q b=
penyelesaian x  b log q 

a 

p

68

log

c
a
Cara Praktis
Prinsip
utama
dalam
penyelesaian
soal
eksponen
adalah:
Prinsip
utama
dalam
penyelesaian
soal
eksponen
adalah:
i. i. Sederhanakan
fungsi
eksponen
Sederhanakan
fungsi
eksponen
ii. ii.
Samakan
bilangan
pokok
atau
bilangan
pangkat
kedua
Samakan
bilangan
pokok
atau
bilangan
pangkat
kedua
ruas
ruas
iii. iii.
Selesaikan
persamaan
Selesaikan
persamaan

Contoh Soal :

Soal
Ujian
Nasional
Soal
Ujian
Nasional

2
2x +3
327 Ujian
+3 Nasional
Penyelesaian
32x 3+2x5x2−+35x=−Soal
Penyelesaian persamaan
persamaan
= 272xadalah
adalah
2
2x +5x −3
2x +3
x
dan
x2 .
1. Penyelesaian
persamaan
3
=
27
adalah
1
x1 xdandan
x 2 .x .
1
2
Nilai x1 . x 2 = ....

A.
Nilai
-6 x1 .x Bx.2. =
-3.... C. 1
Nilai
1 x 2 = ....

D. 3

E. 6

A. A.
-6 -6 BASIC
B.
-3 -3 C.
1 1
D.
3 3
E .E .
METODE
CONCEPT
B.
C.
D.
6
Langkah
pertama, sederhanakan eksponen, jadikan kedua ruas
6
agar mempunyai bilangan pokok yang sama.
2
2
32x +5x−3 =
272x+3 ⇒ 32x +5x−3 =
33(2x+3)
Karena
bilangan
pokoknya
sudah sama, maka selanjutnya saMETODE
BASIC
CONCEPT
METODE
BASIC
CONCEPT
makan bilangan pangkatnya. Kemudian selesaikan persamaanLangkah
pertama,
sederhanakan
eksponen,
nya.
Langkah
pertama,
sederhanakan
eksponen,
2agar mempunyai bilangan
jadikan
kedua
ruas
3( 2xkedua
+3 )
2x2jadikan
+5x −3
⇒ruas
2x + agar
5x −=
3 mempunyai
3 ( 2x + 3 )
bilangan
3
=3

pokok
yang
sama.
pokok
yang
sama.
2
⇒ 2x + 5x − 3 = 6x + 9
2

3)
2x +3
+5x2−3 x − 312
( 2x +3=
−327
+3 ⇒
−33
32x 3+2x5x2−+35x=
32x2x
=
272x⇒

32x +−5x=
=
3 (2x0+3)
c −12
x1 .x 2 =
∴ pokoknya
=
=
−6sama, maka
Karena
bilangan
sudah
Karena
bilangan
pokoknya
a
2 sudah sama, maka
selanjutnya samakan bilangan
pangkatnya.
selanjutnya samakan bilangan pangkatnya.
Jawaban: A
Kemudian
selesaikan
persamaannya.
Kemudian
selesaikan
persamaannya.
2

) 2x 2 +25x −=
32x 3+2x5x2−+35x=−33=3(2x3+3(32x) +3⇒
+ 3+) 3 )
⇒ 2x + 5x3−=
33 ( 2x
3 ( 2x
2

69
Soal Ujian Nasional
2. Diketahui 2x + 2− x =
5 . Nilai dari 22x + 2−2x =
...
A. 23
B. 24
C. 25
D. 26
E. 27
METODE BASIC CONCEPT
2
Ingat, bahwa a2 + b2 = ( a + b ) − 2ab
22x + 2−2x =( 2x ) + ( 2− x ) =(2x +2− x ) − 2.2x .2− x
2

=
(2x +2− x ) − 2.2x−x =( 5) − 2.20
2

= 52 − 2 = 25 − 2 = 23
Jawaban: A
Soal Ujian Nasional
3. Akar-akar persamaan 2.34X − 20.32X + 18 =
0 adalah x1 dan x 2
nilai dari x1 + x 2 = …
A. 0

B. 1

C. 1

D. 3

E. 4

METODE BASIC CONCEPT


Diketahui persamaan 2.34X − 20.32X + 18 =
0.
34x = (32x ) , sehingga persamaan di atas dapat di ubah menjadi:
2

2. (32x )

20.32x + 18 =
0

Misalkan y = 32x , selanjutnya diperoleh: 2y2 − 20y + 18 = 0


2y2 − 20y + 18 = 0 ⇒ (2y − 2)( y − 9 ) = 0
2y − 2 = 0 ⇒ y = 1
y −9=0⇒ y =9
2x
Karena y = 3 , maka Untuk y = 1, 1 = 32x
2x

Untuk y = 9,9 = 3

x=0

x =1

Jadi, akar-akar persamaannya adalah x1 = 0, x 2 = 1 .


Dengan demikian x1 + x 2 = 0 + 1 = 1.

70
METODE SUPER TRIK

=
Ingat : a (=
px ) + b ( px ) + c 0 penyelesaian
x1 + x 2
2

2. ( 32x )

20.32x + 18 =0 ⇒ 2x1 + 2x 2 =3 log

log

c
a

18
2

3
⇒ 2 ( x1 + x 2 ) =
log9

3
⇒ 2 ( x1 + x 2 ) =
log32

⇒ 2 ( x1 + x 2 ) =2 ⇒ x1 + x 2 =1
Jawaban: B

C. Fungsi Eksponen
Bentuk Dasar: f : ax atau f(x) = ax

0<a<1

a>1

x
Suatu
Syarat:
a >fungsi
0 dan a yang
≠ 1 ditentukan oleh f(x) = a dengan a
> 0, a ≠ 1

( 0,1) 0 < a < 1 a > 1 O dan

x ∈ R disebut fungsi eskponen.


( 0,1)
Bentuk Dasar:

Sifat fungsi eksponen:=


y f(x)
= ax
Syarat:
a
>
0
dan
a

1
 Nilai fungsi definit positif (kurva
di atas sumbu x)
 Memotong sumbu kartesian di (0,1)
 Mempunyai asimptot datar y = 0 (sumbu x)
 Monoton naik untuk a >1, monoton turun untuk 0 < a < 1
 Mempunyai fungsi invers

Sifat fungsi eksponen:=


y f(x)
= ax

71
D. Pertidaksamaan
Eksponen
D. Pertidaksamaan
Pertidaksamaan
Eksponen
D.
Eksponen
D. Pertidaksamaan
Eksponen

Aturan penyelesaian
pertidaksamaan
eksponen adalah
sebagai
beriAturan penyelesaian
penyelesaian
pertidaksamaan
eksponen
adalah
sebagai berikut.
berikut.
Aturan
pertidaksamaan
eksponen
adalah
sebagai
Aturan
kut. penyelesaian pertidaksamaan eksponen adalah sebagai berikut.

Jika 00 << aa << 11 ⇒


⇒ f(x)
f(x) << g(x)
g(x)
Jika

f(x)
g(x)
> aag(x)
aaf(x) >

Jika aa >> 11 ⇒
⇒ f(x)
f(x) >> g(x)
g(x)
Jika

Contoh Soal :
C
a

Soal Ujian Na A
1
1. Himpunan penyelesaian dari  
2
A. {x < −2 atau x > 5}
B. {x < −2 atau x > 3}
C. {x < −3 atau x > 2}
8+2x −x2

1
> 
2

B sional

x +2

adalah …

D. {−2 < x < 3}


E.

{−3

< x < 5}

Soal Ujian
Ujian Nasional
Nasional
Soal
8+2x −x2

x +2

1 8+2x−x2  11 x+2
 1 
>   adalah
Himpunan
penyelesaian
dari
adalah …

METODE
BASIC
CONCEPT
>
Himpunan penyelesaian
dari  2 
 2 
8+2x −x2
x +2
2
2


1
1
> 
Perhatikan soal:  
x
<

2
atau
x
>
5
D. {{−
−22 <
< xx <
< 33}}
A.
{
}
 x > 5} 2

A. {x < −2 2atau
D.

1
Karena bilangan pokoknya = < 1, maka penyelesaian
B.
x
<

2
atau
x
>
3

E. {{−
−33 <
< xx <
< 55}}
{
B. {x < −2 atau x > 3}2}
E.
pertidaksamaan pada soal di atas adalah:
8+2x −x2

x +2

1
1
>   ⇒ 8 + 2x − x 2 < x + 2
 
2
 
2
2
2) > 0
⇒ x − x − 6 > 0 ⇒ ( x − 3 )( x +72
+++

-----2

Hp=

{x < −2

+++

0
3
atau x > 3}
Jawaban: B
Soal Ujian Nasional

2. Semua nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 32x+1 + 8.3x − 3 > 0


adalah ...
1
A. x < 3
C. x < − 3
E. x < − 3

1
B. x > 3
D. x > − 1
METODE BASIC CONCEPT
Diketahui 32x+1 + 8.3x − 3 > 0 .
Akan dicari semua nilai x yang memenuhi pertidaksamaan tersebut.
32x+1 + 8.3x − 3 > 0 ⇒ 31. ( 3x ) + 8.3x − 3 > 0
2

Dimisalkan 3x = y , dapat diperoleh:


3y2 + 8y − 3 > 0 ⇒ (3y −1) ( y + 3) > 0
1

Hp: y < −3 atau y > 
3

Karena 3x = y dan nilai dari eksponen tersebut tidak mungkin


1
negatif, maka yang diapakai y > .
3
1
1
Selanjutnya diperoleh y > ⇒ 3x > ⇒ x > −1
3
3
Jawaban: D

73
Uji Skill Rumus Praktis
1. Soal UAN SMA
Nilai dari

7x

−3

2 6

5
4

x − 6y

y5

−1

x −2

untuk x = 4 dan y = 27 adalah …

(
)
(1+ 2 2 ) 9 3
(1+ 2 2 )18 3

(
)
(1+ 2 2 ) 27

A. 1+ 2 2 9 2

D. 1+ 2 2 27 2

B.

E.

C.

2. Soal UAN SMA


NIlai x yang memenuhi pertidaksamaan
A. x < -14
B. x < -15
C. x < - 16

1
64 3x
>
adalah …
82x 218x-36

D. x < -17
E. x < -18

3. Soal UAN SMA


Himpunan penyelesaian persamaan 93x − 2.33x+1 − 27 = 0 adalah ...
A. {2/3}
D. {2/3, 4/3}
B. {4/3}
E. {2/3, 8/3}
C. {8/3}
4. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
1

 x −1 + y −1  2
Jika x > 0 dan y > 0 maka 
 =…
 xy 
A. x + y

C.

B. xy x + y

D.

xy
x+y
x+y
xy

74

E.

x+ y
5. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN

Jika a ≠ 0 , maka

( −2a) (2a) 3
1
4 3

(16a )

= ….

A. −22 a B. −2a C. −2a2 D. 2a2 E. 22 a


6. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
Nilai dari
2 + 3 +2+ 5 − 2 + 3 +2− 5

A. -4

)(

B. -2

C. 0

D. 2

)(


10 + 2 3 =

E. 4

7. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN

( x −3)

0,09 2
Nilai x yang memenuhi persamaan
0,33x+1
A. -2

B. -1

C. 0

D. 1
adalah....

E. 2

8. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN


2n+2.6n−4
Jika n bilangan bulat, maka
= ….
12n−1
A.

1
27

B.

1
16

C.

1
9

D.

1
8

E.

1
3

9. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN


Penyelesaian pertaksamaan 9 − x+1 + 8.3− x − 1 > 0 adalah....
A. x < 0
E. x > 2
B. x < 1
D. x > 1
C. x < 2
10.Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN
0,
Jika x1 dan x2 adalah solusi dari per-samaan 32x+2 − 28.3x + 3 =
maka x1 + x 2 =
….
A. -2
B. -1

C. 0

D. 1

75

E. 2
11. UM-UGM MADAS
24x+7y−7 = 4 x+3y
Jika x dan y memenuhi sistem persamaan  x−y
, maka
= 32x−7
27
y – x =....
A. -2
B. -1
C. 0
D. 1
E. 2

12. UM-UGM K.IPA


Nilai x yang memenuhi persamaan ( x 2 + 1 )

x2 +1

=
( x2 + 1)

x2 + x + 4

adalah....
A. x = 0 dan x = 3
D. x = -1 dan x = -3
B. x = -3 dan x = 3
E. x = 0 dan x = -3
C. x = -1 dan x = 3
13. UM-UGM MADAS
Bentuk sederhana dari 7 + 48 adalah....

A. 3 + 2 2
C. 3 + 2

B. 3 + 2 2
D. 2 + 3
14. Soal UAN SMA
Keliling segitiga ABC pada gambar adalah 8 cm.
Panjang sisi AB = ...
A. 4 2 cm
D. 8 - 2 2 cm
B.
C.

( 4 - 2 ) cm
( 4 - 2 2 ) cm

E.

(
)
(8 - 4 2 ) cm

2+ 3

E.

C
a

15. Soal UAN SMA


Akar-akar persamaan 2.34X - 20.32X +18 = 0 adalah x1 dan x 2 . Nilai
dari x1 + x 2 = …
A. 0
B. 1

C. -1

D. 3

76

E. 4
BAB 6
LOGARITMA
a

log b dibaca “logaritma b dengan bilangan pokok a”


a

a b dengan bilangan pokok


log b dibaca “logaritma
a”
Jika
=
logb c,=
maka b ac

a
c
Jika
=
logb ac,=
 a disebut bilangan pokok;
syarat:
>maka
0 danba ≠a1
 b
disebut
bilangan
yang
dilogaritmakan
 a
disebut
bilangan
pokok;
syarat: a > 0(numerator);
dan a ≠ 1 syarat b > 0

 PENTING:
syarat
a
>
0
,
a
1
serta
b
>
0
menjadisyarat
syaratbyang
 b disebut bilangan yang dilogaritmakanselalu
(numerator);
>0
harus
dipenuhi
dalam
menyelesaikan
soal
pertidaksamaan
 PENTING: syarat a > 0 , a ≠ 1 serta b > 0 selalu menjadi syarat yang

harus dipenuhi dalam menyelesaikan soal pertidaksamaan

A. Sifat Logaritma
A. Sifat
Logaritma
Berikut
ini merupakan
beberapa sifat logaritma yang sering digunakan

dalam
menyelesaikan
soal-soal
logaritma.
Berikut
ini merupakan
beberapa
sifat logaritma yang sering digunakan
dalam menyelesaikan soal-soal logaritma.
1.

a
a

log ac =
c ⇒ a loga =
1 6. a
n

log b

=b

2. log x = n log x 7.
=
log1 a=
loga0 0
n

a
3. a log x + a log y =
log xy
8. a log x = a log xn
a
log x
1
x
y
a
log x a= x
4. =
9. a log x − a log y =
log
log y
log y
y
1
(a sembarang)
10. a log = − a log x
x

n
1
5. x log y = a log y
11. a log b . b log c. c log d = a log d
n

77
Rumus Praktis
Cara Praktis
Bentuk Berulang dan Pecahan Berulang
Bentuk Berulang dan Pecahan Berulang
a
2
a0,aaaa ... ⇒ Contoh: =
20,2222 ...
 =

=
0,aaaa
...

Contoh:
0,2222 ...
9
9 =
9
9
ab
31
 =ab0,abababab ... ⇒ Contoh :
=310,313131 ...

:
= 0,313131 ...
99 = 0,abababab ... ⇒ Contoh99
99
99
abc
351
 abc
= 0,abcabcabc ... ⇒ Contoh: 351
= 0,351351 ...

999 = 0,abcabcabc ... ⇒ Contoh:99 = 0,351351 ...
999
999



Contoh Soal :
Soal Standar SNMPTN
Soal Standar SNMPTN
1. Jika logx = b , maka log100 = ...
Soal Standar SNMPTN
1
2
1
2
2
= b , makaC.10x
=D....
A.Jika
10 logx
log100
E.
10 B.
10x
Jika
log100
=
...
b + 1 logx =bb+,1maka
b
b
10b

10

10x

METODE
1 BASIC CONCEPT
2
1
2
2
A.
C. 1
D.
E.
1 10 logxB.
2
2
2
Diketahui:
=
b
A.
B.
C.
D.

E.
b+1
b+1
b
b
10b
b+1
b+1
b
b
10b
2
2
log100
2
10x

log100
=
=
= =

log10x log10 + log x 1 + log x 1 + b


METODE BASIC CONCEPT
Jawaban: B
METODE BASIC CONCEPT
Diketahui: 10 logx
=b
Diketahui: 10 logx = b

78
Soal Standar SNMPTN
a

2. Jika a = 0,111... Maka nilai log729 =...


A. -5
B. -4
C. -3
D. 4
CARA PRAKTIS
=
a 0,1111...
=
a

E. 5

1
. Maka,
9

log729 ⇒ 9 log729 =

9−1

log93 =

3
= −3
−1

Jawaban: C
Soal UM-UGM
1
k

1
2 m

1
2 n

3. Nilai dari logm . logn . logk2 adalah....


A. 4

B. -4

C. 8

D. -8

E. 1

METODE BASIC CONCEPT


1
k

1
1

−1

−1

−1

logm2 .m logn2 .n logk2 = k logm2 . m logn2 . n logk2


=
( −2 ) klogm.( −2 ) mlogn. ( −2 ) nlogk
=−
( 2 ) ( −2 )( −2 ).k logm. mlogn. nlogk
=
−8.k logk =
−8
Jawaban: D

79
B. Penyelesaian Persamaan Logaritma
B. Penyelesaian Persamaan Logaritma
Teknik umum penyelesaian logaritma adalah sebagai berikut:
Bentuk Pertama
a
log f(x) = k penyelesaian ⇒ f(x) =
ak
Teknik umum penyelesaian logaritma adalah sebagai berikut:
dengan f(x) > 0
Bentuk Pertama
a
log f(x) = k penyelesaian ⇒ f(x) =
ak
Bentuk Kedua
dengan
f(x) > 0

Bentuk bilangan pokok


disamakan
a
log f(x)
= alog g(x)
Bentuk
Kedua
1. f(x) = g(x)

Bentuk bilangan pokok


2. disamakan
f (x) > 0
3.
g(x) > 0
a
log f(x) = alog g(x)
1. f(x) = g(x)
2. f (x) > 0
Bentuk Ketiga
3. g(x) > 0
Bentuk : a plog2 x + b log x + c =
0

Penyelesaian:
123
Penyelesaian:
123

persamaan dimisalkan plog x = y,


Bentuk Penyelesaian:
Ketiga
p
kemudian
diselesaikan
Bentuk
: apersamaan
log2 x + b log
x+c =
0 dengan difaktorkan
Penyelesaian: persamaan dimisalkan plog x = y,
kemudian persamaan diselesaikan dengan difaktorkan

Cara Praktis
a plog2 x=
+ b log x + c 0 penyelesaian
=
⇒ x1 .x 2 p

b
a

Persamaan log2x – 3 log x + 2 = 0 mempunyai akar-akar


x1 dan x2 maka nilai dari x1 . x2 = …

80
Contoh Soal :
1. Persamaan log2x – 3 log x + 2 = 0 mempunyai akar-akar x1 dan
x2 maka nilai dari x1 . x2 = …
METODE BASIC CONCEPT
log2x – 3 log x + 2 = 0 ⇒ (log x – 2)(log – 1) = 0

⇒ logx = 2 atau log x = 1


log x = 2 ⇒ x = 102 = 100
log x = 1 ⇒ x = 10
Jadi, x1 . x2 = 100.10 = 1000
METODE SUPER TRIK
Ingat! a plog2 x=
+ b log x + c 0 penyelesaian
=
⇒ x1 .x 2 p
Maka, untuk log2x – 3 log x + 2 = 0
2. Nilai x yang memenuhi
2

log2 ( 4x − 4 ) −2 log ( 4x − 4 ) = 2log


4

b
a

 3
− − 

x1 . x2 = 10  1  =103 = 1000
Soal Ujian Nasional

1
adalah....
8

A. 3 atau 1
C. 3 atau 2
E. 3 atau 6
B. 3 atau 3/2
D. 3 atau 5/2
METODE BASIC CONCEPT
1
4
2
log2 ( 4x − 4 ) −2 log ( 4x − 4 ) = 2log =2 log 2−3
8

{2 log(4x −4 )}

4.2 log ( 4x - 4 ) = -3
Dimisalkan 2 log ( 4x − 4 ) = p , dapat diperoleh:
p2 − 4p + 3 = 0
⇒ (p−1) (p−3) = 0
p = 1 atau p = 3

p = 1 ⇒ 2log ( 4x − 4 ) = 1
4x − 4 = 2 ⇒ x =
p = 3 ⇒ 2log ( 4x − 4 ) = 3

3
2

4x − 4 = 23 = 8 ⇒ 4x = 12 ⇒ x = 3
Jawaban: B

81
Soal Standar SNMPTN
3. Jika 4 log 4log x − 4log 4log 4log16 =
2 maka....
A. 2 log x = 8
B. log x = 4
2

C.

D.

E.

log x = 8

16

logx = 8

log x = 16

METODE BASIC CONCEPT


4
log 4log x − 4log 4log 4log16 =
2
⇒ 4 log 4log x − 4log 4log 4log 42 =
2
⇒ 4 log 4log x − 4log 4log 2 =
2
1
1
⇒ 4 log 4log x − 4log 4log 4 2 =
2
2 ⇒ 4 log 4log x − 4log =
2
 1
2
⇒ 4 log 4logx −  −  =
 2
3
3
3
4
⇒ 4 log 4log x =
log 4 2 ⇒4 log x ==
42 8
⇒ 4log 4log x =
2
Jawaban: C

Soal UM-UGM
4. Jika x memenuhi 2 log 3log ( x + 2 ) =
1 dan y memenuhi

(
a

log ( 3y − 1 ) )( 2 loga) =
3 , maka nilai x + y adalah….

A. 16 B. 13 C. 10
METODE BASIC CONCEPT

D. 9

log 3log ( x + 2 ) =
1
2
⇒ 2log 3log ( x + 2 ) =
log2
3
⇒ log ( x + 2 ) =
2
3
⇒ 3log ( x + 2 ) =
log32
⇒ x + 2 = 32 ⇒ x + 2 = 9 ⇒ x = 7
2

Jadi, x + y = 7 + 3 = 10

E. 4

log ( 3y − 1 ) )( 2 loga) =
3

⇒ ( 2 loga) ( a log ( 3y − 1 ) ) =
3
⇒ 2log ( 3y − 1 ) =
3
2
⇒ 2log ( 3y − 1 ) =
log23
⇒ 3y − 1 = 23 ⇒ y = 3

Jawaban: C

82
C. Pertidaksamaan Logaritma
Langkah pertama adalah samakan bilangan pokok, selanjutnya selesaikan berdasarkan
aturan di bawah ini!
Jika 0 < a < 1

1. f(x) ≤ g(x)
C. Pertidaksamaan Logaritma
2. f (x) > 0

3. g(x) > 0pokok,


bilangan

Langkah
log f(x) ≥pertama
log g(x) adalah samakan
saikan berdasarkan aturan di bawah ini!
a

Jika a > 1
Jika 0 < a < 1
a

log f(x) ≥ log g(x)


Jika a > 1

123

selanjutnya selePenyelesaian:
123
Penyelesaian:

1. f(x) ≥ g(x)
2. f
(x) >≤0 g(x)
1. f(x)
3. g(x)
2. f (x)>>00
3. g(x) > 0

Penyelesaian:

123

Penyelesaian:

1. f(x) ≥ g(x)
2. f (x) > 0
3. g(x) > 0

123

Contoh Soal :
Soal Ujian Nasonal
1. Batas-batas nilai x yang memenuhi log ( x − 1 ) < log ( x − 1 )
adalah....
2

A. x < 2
C. x < 1 atau x > 2
B. x > 1
D. 0 < x < 2
METODE BASIC CONCEPT
2
log ( x − 1 ) < log ( x − 1 )

E. 1 < x < 2

Syarat 1:
( x − 1)2 > 0 (harus selalu dipenuhi karena hasil kuadrat selalu
positif)
Syarat 2: ( x − 1 ) > 0 ⇒ x > 1

83
Syarat 3:
2
log ( x − 1 ) < log ( x − 1 )

⇒ log ( x − 1 ) < 0
⇒ log ( x − 1 ) < log 1

⇒ log ( x − 1 ) − log ( x − 1 ) < 0


2

⇒ ( x − 1) < 1

⇒ 2.log ( x − 1 ) − log ( x − 1 ) < 0

⇒x <2
Penyelesaiannya adalah yang menenuhi syarat 1,2 dan 3, yaitu:
{1 < x < 2}.
METODE LOGIKA
Tipe soal seperti ini dapat kita tentukan jawabannya hanya dengan mempertimbangkan
syarat-syarat logaritma. Misalnya log x,
2
maka nilai x harus positif (x > 0). Untuk log ( x − 1 ) < log ( x − 1 ) ,
kita cermati pilihan gandanya, ambil sembarang angka dari interval
masing-masing pilihan ganda. Subtitusikan ke soal, jika ternyata
tidak memenuhi maka jawaban tersebut salah. Coba perhatikan!
A. x < 2 ⇒ Ambil x = 1 (karena 1 < 2). Subtitusikan ke persamaan
log ( x − 1 ) ⇒ log (1 − 1 ) ⇒ log 0 (Salah, log 0 tidak boleh)

B. x > 1 ⇒ Ambil x = 4 (karena 4 > 2). Subtitusikan ke persamaan


2
log ( x − 1 ) < log ( x − 1 )
⇒ log ( 4 − 1 ) < log ( 4 − 1 ) ⇒ log9 < log3
2

(Salah, karena seharusnya log9 > log3 )

C. x < 1 atau x > 2 ⇒ Salah (lihat A dan B)


D. 0 < x < 2 ⇒ Salah (lihat A)
E. 1 < x < 2 ⇒ Satu-satunya jawaban yang tersisa.

84

Jawaban: E
Soal UM-UGM
2xlog 4x 1
2. Nilai x yang memenuhi log 2x < adalah....
x
2
1
A. x < -100
C. 0 < x <
E. 2 < x < 10
100
1
1
<x<
B. x < -10
D.
100
10
METODE BASIC CONCEPT
2xlog 4x 1
xlog 4x
1
1
< ⇒ log 2x <
⇒ xlog 4x−log 2x <
log 2x
2
2.2
4
x
x
4x
log
1
⇒ x 2x < ⇒ xlog 2 < 2−2
4
⇒ log xlog 2 < log2−2 ⇒ log2.log x < −2.log2
1
⇒ log x < −2 ⇒ x <
100
Syarat domain untuk logaritma, yaitu x > 0
1
Jadi, HP: 0 < x <
100
Jawaban: C

D. Fungsi Logaritma
Bentuk dasar:
y = a log x , merupakan invers dari y = ax

4. Fungsi Logaritma

Ingat syarat umum logaritma tetap berlaku:


• a > 0 dan a ≠ 1
• x > 0
Bentuk dasar:
( 1,0 ) a > 1 0 < a < 1 X Y

Y
a>1

( 1,0 )

y = a log x , merupakan invers dari y = ax

85

O
0< a<1
Sifat-sifat fungsi logaritma y = a log x
 kurvanya di sebelah kanan sumbu y
 memotong sumbu kartesian di titik (1,0)
 garis asimptot x = 0 (sumbu y)
 monoton naik untuk a >0, monoton turun untuk
0<a<1
 mempunyai fungsi invers

Uji Skill Rumus Praktis


1. Soal UAN SMA
Penyelesaian persamaan:
2
log ( x + 2 ) −4 log ( 3x 2 − x + 6 ) =
0 adalah p dan q. Untuk nilai p > q
maka nilai p.q = …
3
A. 2
B.

C.

1
2

D.

−3
2

E.

−5
2

2. Soal UAN SMA


Nilai x yang memenuhi
1
4
log2 ( 4x − 4 ) −2 log ( 4x − 4 ) =
2log adalah....
8
A. 3 atau 1
D. 3 atau 5/2
B. 3 atau 3/2
E. 3 atau 6
C. 3 atau 2
2

3. Soal UAN SMA


=
Jika log2 0,301
=
dan log3 0,477
maka 3 225 = ...
A. 0,714
B. 0,734
C. 0,756

D. 0,778
E. 0,784

86
4. Soal UAN SMA
Nilai x yang memenuhi persamaan
2
log2 log ( 2x+1 + 3 ) =1 +2 log x adalah …
2
3
D. -1 atau 3

A. 2 log3
B. 3 log2

C. log

E. 8 atau

1
2

5. Soal UAN SMA


Penyelesaian pertidaksamaan
log ( x − 4 ) + log ( x + 8 ) < log ( 2x + 16 ) adalah …
A. x > 6
B. x > 8
C. 4 < x < 6

D. -8 < x < 6
E. 6 < x < 8

6. Soal Matematika IPA SPMB/SNMPTN


Himpunan penyelesaian pertaksamaan a log b . b log c. c log d = a log d
adalah ….
A. {x| −3 < x < 6}
B. {x|5 < x < 6}

C. {x|x < −2 atau x > 5}

D. {x|x < −2 atau 5 < x < 6}

{x| −3 < x < −2 atau

E.

5 < x < 6}

7. Soal Matematika Dasar SPMB/SNMPTN


1
1
1
Jumlah 10 suku pertama deret a log + a log 2 + a log 3 +
x
x
x
adalah....
a
1
log x
45

A. −55a log x

D.

B. −45a log x

E. 55a log x

C.

1
log x
55

87
8. Soal Matematika
Dasar SPMB/SNMPTN
1
x
Jika b + 1 dan =
log10 ulog ( 5u − 40 ) , maka nilai u adalah....
A. 25

B. 26

C. 27

D. 28

E. 30

9. Soal Matematika IPA SPMB/SNMPTN


22x
Jika log ( 2x + y ) =
1 dan 2y =
maka x.y =....
4
3
A.
B. 7
C. 8
D. 12
E. 16
4
10. UM-UGM K.IPA
Dua bilangan real a dan b memenuhi persamaan
log ( x 2 + 2 )  − log ( x 2 + 2 )log ( x 2 + 2 ) =
4


4

maka a.b = ...


A. -4
B. -1

C. 1

D.

1,99

E. -98

11. UM-UGM K.IPA


Persamaan

( x2 −6x+14 )=
( 4x2 −4x+1)log x2 − 6x + 9 dipenuhi
log ( x − 3 )
(
)
oleh x =....
A. 6
B. 3 atau 5
C. 3

D. 5
E. 6

12. UM-UGM K.IPA


Jika 7 log2 = a , 2 log3 = b maka 6 log98 = ….
A.

a+b

a+2
C. a b + 1
( )

B.

a+2

b +1

D.

a+1

b+2

88

a+2
E. b a + 1
( )
BAB 7
LINGKARAN
A. Persamaan Lingkaran
PENTING. Kunci pengerjaan soal yang berkaitan dengan persamaan lingkaran adalah
pada mencari PUSAT dan JARI-JARI lingkaran.
Y
 Persamaan lingkaran
dengan pusat (0,0) dan jari – jari = R.

x2 + y2 =
R2

R
O ( 0,0 )

 Persamaan lingkaran
dengan pusat (a,b) dan jari–jari = R.

R2
( x − a)2 + ( y − b )2 =

Y
R

 Bentuk umum persamaan lingkaran

P ( a,b )

O ( 0,0 )

x + y + 2ax + 2by + c =
0

Syarat:
Koefisien x2 dan y2 harus sama dan tidak sama dengan nol.
Pusat: P(−a, −b)

Jari – jari: R = (−a)2 + (−b)2 − c

89

X
Rumus Praktis

Cara Praktis
Trik mempermudah menghafal:

Pusat:
koefisienmenghafal:
x dan y dengan tanda berlawanan)
Trik (separo
mempermudah
Pusat: R(separo
koefisien
x dan
= pusat
kuadrat
− c y dengan tanda berlawanan)
Jari-jari:
Contoh:
Jari-jari: R = pusat kuadrat − c
Contoh:

Maka, x 2 + y2 − 2x + 4y − 11 =
0
2
2
Mempunyai
Maka, x + y − 2x + 4y − 11 =
0
Pusat:
P(1,-2)
Mempunyai
JariPusat:
− jari=
pusat kuadrat − c
(R )
P(1,-2)

Jari − jari=
(=R ) 12 +pusat
22 − ( kuadrat
−11 )= −1c+ 4 + 11
2
2
= ==
16 1 4+ 2 − ( −11 )=

1 + 4 + 11

=
16 4

Contoh Soal :
Soal Ujian Nasional
Soal Ujian Nasional
1. Lingkaran x + y + 2px + 6y + 4 =
0 mempunyai jari-jari 3 dan
Soal
Ujian
Nasional
menyinggung
sumbu
X.
Pusat
lingkaran
tersebut
adalah.…
2
2
mempunyai
jariLingkaran
x
+
y
+
2px
+
6y
+
4
=
0
A. (-2, 3) B. (-2, -3) C. (2, 3) D. (3, -2) E. (-3,
2)
jariLingkaran
3 dan menyinggung
Pusat lingkaran
jarix 2 + y2 + 2px +sumbu
6y + 4 =
0X.mempunyai
METODE
BASIC
CONCEPT
tersebut
adalah.…
jari 3 dan menyinggung sumbu X. Pusat lingkaran
tersebutpersamaan
adalah.…
Diketahui
lingkaran x 2 + y2 + 2px + 6y + 4 =
0 denA. (-2, 3) B. (-2, -3) C. (2, -3) D. (3, -2)
gan r = 3.
E. A.
(-3,(-2,
2) 3) B. (-2, -3) C. (2, -3) D. (3, -2)
Pusat:
(separo koefisien x dan y dengan tanda berlawanan)
E. (-3, 2)

METODE BASIC CONCEPT


METODE BASIC CONCEPT
90
Diketahui persamaan lingkaran
x 2 + y2 + 2px + 6y + 4 =
0
2
2
den
Diketahui persamaan lingkaran x + y + 2px + 6y + 4 =
0
den
Pusat: ( −p, −3 )
Karena r = 3, maka berlaku
=
R
pusat kuadrat − c
R=

p2 + 32 − 4 ⇒ 3=

p2 + 9 − 4

⇒ 32 =
p2 + 5 ⇒ p2 =4 ⇒ p =±2

Jadi pusat lingkarannya (-2,-3) atau (2,-3).

Jawaban: B

Soal Standar UM-UGM


2. Lingkaran yang pusatnya berimpitan dengan pusat
x 2 + y2 − 2x + 6y + 15 =
0 dan berjari-jari 5, memotong sumbu x
dan sumbu y positif di titik (a,0) dan (0,b). Nilai ab =....
15
A. 10 6 − 15
C. 8 6 − 10
E.
6 − 10
2

B. 10 5 − 15
D. 8 5 − 10
METODE BASIC CONCEPT

x 2 + y2 − 2x + 6y + 15 =0 ⇒ Pusat (1, −3 )
Persamaan lingkaran dengan pusat (1, −3 ) dan jari-jari 5 adalah

( x − 1) + ( y + 3)
2

=
25

Lingkaran memotong sumbu x positif, maka


y = 0 ⇒ x = 5 = a.
Lingkaran memotong sumbu y positif, maka
x = 0 ⇒ y = 24 − 3 = b.
Jadi, ab
= 5

24 − 3= 10 6 − 15

91
Jawaban: A
B. Persamaan Garis Singgung pada
Lingkaran
Ada beberapa cara untuk menentukannya:
 Persamaan garis singgung di titik P(x1, y1)
Y

Persamaan garis singgung


(y − y 1 ) = mg (x − x1 )

( x1 ,y1 )
R

P ( a,b )

O ( 0,0 )

garis singung

Jari-jari ⊥ garis singgung (garis g), artinya mjari-jari.mg = -1, dan berlaku
y −b
mg = 1
x1 − a
 Melalui sebuah TITIK pada lingkaran
Persamaan garis singgung di titik (x1, y1), pada
a. Lingkaran x 2 + y2 =
R2
Rumus:
b. Lingkaran
Rumus:

x1 .x + y1 .y = R2

R2
( x − a)2 + ( y − b )2 =

R2
( x − a ) ( x1 − a ) + ( y − b ) ( y1 − b ) =

c. Lingkaran x2 + y2 + Ax + By + c = 0
Rumus:

x1 .x + y1 .y +

1
1
A(x1 + x) + B(y1 + y) + C =
0
2
2

 Garis singgung dengan GRADIEN garis sudah diketahui


Persamaan garis singgung dengan gradien m pada
a. Lingkaran x 2 + y2 =
R2 (pusat O(0,0) dan jari–jari R)

92
b. Lingkaran: (x – a)2 + (y – b)2 = R2 (pusat P(a,b) dan
jari–jari R)

y − b= m ( x − a) ± R 1 + m2
Rumus:
Rumus: y =mx ± R 1 + m2
 Garis singing melalui sebuah TITIK di LUAR lingkaran
b. Lingkaran: (x – a)2 + (y – b)2 = R2 (pusatPersamaan
P(a,b) dan jari–jari
R)
umum
garis
singgung
melalui
y − b= m ( x − a) ± R 1 + m2 titik (x ,y ) di luar lingRumus:
1 1
karan adalah
 Garis singing melalui sebuah TITIK di LUAR lingkaran
− y 1 ) = m(x
Persamaan(yumum
garis− xsinggung
1)
..…(x
(*),y ) di luar lingkaran
melalui titik
1 1
adalah
Selanjutnya, inti masalahnya adalah mencari nilai gradien
(y − y 1 ) = m(x − x1 ) ..… (*)
(m)
persamaan (*) di atas. Langkah menentukan gradien (m)
Selanjutnya,
inti masalahnya adalah mencari nilai gradien (m)
adalah:
persamaan (*) di atas. Langkah menentukan gradien (m) adalah:
1. Subtitusikan (y − y 1 ) = m(x − x1 ) ke persamaan ling1. Subtitusikan
persamaan
lingkaran
sehingga
(y sehingga
− y 1 ) = m(x
− x1 ) ke sebuah
karan
diperoleh
persamaan
kuadrat.
diperoleh
sebuah
persamaan
kuadrat.
2. Nilai m akan diperoleh dengan mengambil nilai D = 0
2. Nilai m akan diperoleh dengan mengambil nilai D = 0

Atau, jika pusat P(a,b) dan jari–jari R maka persamaan


Atau, jikagaris
pusat
P(a,b) dan
jari–jari
R maka
persamaan garis singgung
singgung
dengan
gradien
m adalah
dengan gradien m adalah
y − b= m ( x − a) ± R 1 + m2
….(**)
y − b= m….(**)
( x − a) ± R 1 + m2
Selanjutnya,
eliminasikan
(*) dan (**)
mendapatkan
nilai m.
Selanjutnya,
eliminasikan
(*)untuk
dan (**)
untuk mendapatkan
nilai m.

Cara Praktis
Mencari garis singing melalui sebuah TITIK di LUAR
lingkaran menggunakan persamaan GARIS POLAR.
Cara pengerjaan:
• Tentukan persamaan garis polar
• Tentukan titik potong garis polar dengan lingkaran
• Tentukan persamaan garis singgung melalui titik
potong di atas

93
Persamaan lingkaran: x 2 + y2 =
R2
Persamaan GARIS POLAR: x1 .x + y1 .y = R2
2
Persamaan lingkaran: x 2 + y2 =
2 R
2
Persamaan lingkaran: ( x − a) + ( y − b ) =
R2
2
Persamaan
PersamaanGARIS
GARISPOLAR:
POLAR: x1 .x + y1 .y = R
2 2
Persamaan lingkaran:
R
( x − a) ( x(1x−−a)a+) ( y+−( yb )−( yb1)− b=
)R=
2

Persamaan
GARIS POLAR: ( x − a) ( x1 − a) + ( y − b ) ( y1 − b ) =
R2
Rumus Bantuan
Rumus Bantuan
ax1 + by1 + c
Jari − jari (R) =
2
2
ax1 +aby+1b+ c
Jari − jari (R) =
a2 + b2

Contoh Soal :
Soal Ujian Nasional
1. Garis singgung lingkaran x2 + y2 = 25 di titik (-3,4) menyinggung
lingkaran dengan pusat (10, 5) dan jari-jari r. Nilai r = ….
A.
3 B.
5 C.
7 D.
9 E.
11

94
METODE BASIC CONCEPT
Persamaan garis singgung lingkaran x2 + y2 = 25 pada titik (-3
METODE BASIC CONCEPT
adalah xx1 + yy1= r2 ⇒ −23x +2 4y= 25 ⇒ −3x + 4y − 25= 0 .
Persamaan garis singgung
lingkaran x + y = 25 pada titik (-3,4)
adalah xx1 + yy1= r2 ⇒ −3x + 4y= 25 ⇒ −3x + 4y − 25= 0 .
Jari-jari = jarak pusat ke garis singgung

Karena diketahui pusat lingkaran (10,5) dan persamaan garis


0 , maka jari-jari lingkaran tersebut
singgungnya −3x + 4y − 25 =
adalah
Karena diketahui pusat lingkaran (10,5) dan persamaa
ax
−3(10)
4(5)
− 25
35
1 + by 1 + c
−3x ++4y
− 25
=
0 , −maka
singgungnya
Jari − jari garis
(R) =
=
=
= 7jari-jari lingkara
2
2
2
5
tersebuta2adalah
+b
(−3) + (4)
Jawaban: C

Soal+ Ujian
−3(10)
4(5) − Nasional
25 −35
ax1 + by1 + c
=
= = 7
Jari − jari (R) =
2
2
2
2
2
2
5
2. Persamaan garis singgung lingkaran
−4 =
0
−3)+ 4y
+ (4)
a + b x + y − (2x
yang tegak lurus garis 5x – 12y + 15 = 0 adalah....
Jawaban:
A. 12x + 5y – 41= 0 dan 12x + 5y + 37 = 0
B. 12x + 5y + 41= 0 dan 12x + 5y - 37 = 0
C. 5x + 12y + 41= 0 dan 5x + 12y + 37 = 0
D. 5x + 12y – 41= 0 dan 5x + 12y – 37 = 0
E. 12x - 5y – 41= 0 dan 12x - 5y + 37 = 0
METODE BASIC CONCEPT

Soal Ujian Nasion


5
12
garisgaris
singgung
lingkarangradien
x 2 + y2 − 2x + 4y − 4 =
Garis yangPersamaan
tegak lurus dengan
di atas mempunyai
1 yang
12 tegak lurus garis 5x – 12y + 15 = 0 adalah....
=
m2 −= −
m1
5
A. 12x + 5y – 41= 0 dan 12x + 5y + 37 = 0
2
2
x + y − 2x + 4y − 4 =
0 mempunyai
B. 12x + 5y + 41= 0 dan
12x + 5y - 37 = 0
Pusat: P(1,-2)
Jari-jari: 12 + 22 − (−4)= 9= 3

5x – 12y + 15 = 0 ⇒ m1 =

95
Persamaan garis singgung dengan pusat (1,-2) dan r = 3 adalah
y = −x 2
y − b= m ( x − a) ± R 1 + m2
⇒ y=
+2

12
12
( x − 1) ± 3 1 +  − 
5
 5

⇒ y=
+2

169
12
( x − 1) ± 3
5
25

13
12
( x − 1) ± 3.
5
5
⇒ 5y + 10
= −12 ( x − 1) ± 3.13
⇒ y=
+2

⇒ 5y + 10 + 12x − 12 ± 39 =
0
⇒ 5y + 12x − 2 ± 39 =
0
5y + 12x − 2 + 39 =⇒
0 5y + 12x + 37 =
0
5y + 12x − 2 − 39 =⇒
0 5y + 12x − 41 =
0
Soal Ujian Nasional
3. Salah satu persamaan garis singgung dari titik (0,4) pada lingkaran x 2 + y2
=
4 adalah....
A. y = x + 4
C. y = − x + 4
B. y = 2x + 4

E. y = −x 2
D. y =
−x 3 + 4

METODE BASIC CONCEPT


Diketahui persamaan lingkaran x 2 + y2 =
4.
Persamaan garis singgung pada lingkaran yang ditarik dari titik
(x1,y1) di luar lingkaran adalah: y = m ( x − x1 ) + y1 .
Pada lingkaran di atas R = 2 dan ( x1 ,y1 ) = (0,4) ,

y mx + 4
maka =

96

....(1)
mx + R m2 + 1
Dengan m adalah gradien dari: y =
(1) = (2), maka berlaku

....(2)

mx + 4 = mx + R m2 + 1
⇒ 4 = 2 m2 + 1 ⇒ 2 = m2 + 1
⇒ 4 = m2 + 1 ⇒ m = ± 3

± 3x + 4
Jadi, persamaan garis singgungnya y =
Atau, dapat ditulis persamaan garis singungnya adalah

3x + y =
4 dan − 3x + y =
4.
CARA PRAKTIS
• Tentukan persamaan garis polar
Persamaan garis polar dari titik di luar lingkaran (0,4) pada
lingkaran x 2 + y2 =
4 adalah 0.x + 4.y = 4 ⇒ y = 1
• Tentukan titik potong garis polar dengan lingkaran
Untuk y = 1,

maka x 2 + y2 = 4 ⇒ x 2 + 12 = 4 ⇒ x 2 = 3 ⇒ x = ± 3
Jadi, titik potongnya

3,1 dan − 3,1

• Tentukan persamaan garis singgung melalui titik potong di


atas

( 3,1) → 3x + y =4
Persamaan garis singgung melalui ( − 3,1 ) → − 3x + y =4
Persamaan garis singgung melalui

Jawaban: D

97
Uji Skill Rumus Praktis
1. Soal UAN SMA
Persamaan garis singgung pada lingkaran x2 + y2 - 2x - 6y - 7 = 0.
di titik yang berabsis 5 adalah.…
A. 4x – y – 18 = 0
D. 4x + y – 4 = 0
B. 4x – y + 4 = 0
E. 4x + y - 15 = 0
C. 4x – y + 10 = 0
2. Soal UAN SMA
Salah satu persamaan garis singgung dari titik (0,4) pada lingkaran
x2 + y2 =
4 adalah....
A. y = x+4

−x 3 + 4
D. y =

B. y = 2x+4

E. y = −x 2

C. y = -x+4
3. Soal Matematika IPA SPMB/SNMPTN
Persamaan garis yang sejajar dengan garis x – 2y = 10 dan membagi

0 atas dua bagian yang sama adalah....


lingkaran x 2 + y2 + 4x + 3 =
1
1
A. =
D. =
y
x +1
y
x −2
2
2
1
1
B. =
E. y = x
y
x −1
2
2
1
C. =
y
x +2
2
4. Soal Matematika IPA SPMB/SNMPTN

0 dan
Lingkaran L1 : x 2 + y2 − 10x + 2y + 17 =
L2 : x 2 + y2 + 8x − 22y − 7 =
0 , maka kedua lingkaran tersebut....
A. tidak berpotongan
B. bersinggungan dalam
98
C. bersinggungan luar
D. berpotongan di dua titik
E. mempunyai jari-jari yang sama
5. Soal Matematika IPA SPMB/SNMPTN
Diketahui suatu lingkaran dengan titik pusat berada pada kurva

y = x dan melalui titik asal O(0,0). Jika absis titik pusat lingkaran
ter-sebut adalah a, maka persamaan garis sing-gung lingkaran yang
melalui O adalah....
A. y = − x
D. y = −2x 2
B. y = −x a
C. y = −ax

E. y = −2ax

6. Persamaan lingkaran yang pusatnya berimpit dengan pusat

x 2 + y2 + 6x − 4y + 11 =
0 dan melalui titik (0,6) adalah....
0
A. x 2 + y2 + 6x + 4y − 60 =
0
B. x 2 + y2 − 6x + 4y − 50 =
0
C. x 2 + y2 + 6x − 4y − 12 =
0
D. x 2 + y2 − 6x − 4y − 12 =
0
E. x 2 + y2 − 27x − 8y + 12 =
0,
7. Jika titik (a,1) terletak pada lingkaran x 2 + y2 + 4x − 6y − 27 =
maka nilai a adalah ....
A. -8 atau 4
D. 1 atau 6
B. -6 atau 5
E. 4 atau 5
C. -4 atau 8
8. Persamaan lingkaran dengan ujung diameter A(2,4) dan B(−4,2)
adalah.....

10
A. (x − 3)2 + (y − 1)2 =
10
B. (x + 1)2 + (y + 3)2 =

99
10
C. (x − 1)2 + (y + 31)2 =
10
D. (x − 1)2 + (y − 3)2 =
10
E. (x + 1)2 + (y − 3)2 =
0
9. Jari – jari dan titik pusat lingkaran x 2 + y2 − 4x + 10y + 13 =
adalah.....
A. 2 dan (2, -5)
D. 4 dan (-2, 5)
B. 2 dan (-2, 5)
E. 4 dan (2, -5)
C. 2 dan (-2, -5)
10. Soal UAN SMA
Salah satu persamaan garis singgung lingkaran x2 + y2 + 6x – 4y – 7 =
0 yang tegak lurus garis y = 7 – 2x adalah ….
A. 2x – y + 17 = 0
D. x – 2y + 3 = 0
B. 2x – y – 12 = 0
E. x – 2y = 0
C. X – 2y – 3 = 0

11. Persamaan lingkaran yang berjari-berjari 12 dan berpusat di (0,0)


mempunyai bentuk…..

12
A. x 2 − y2 =

144
D. x 2 + y2 =

12
B. x 2 + y2 =

24
E. x 2 + y2 =

144
C. x 2 − y2 =
12. Soal UAN SMA
Jari-jari lingkaran pada gambar di bawah adalah…..
A. 3
B. 3
C.

13

D. 3 3
E.

37

100
FISIKA
Bab I
Mekanika
Besaran, Dimensi dan Vektor
Gerak Lurus dan Gerak Melingkar
Dinamika Gerak Lurus
Dinamika Gerak Rotasi
Kesetimbangan Benda Tegar
Momentum dan Impuls
Energi dan Usaha
Gravitasi Newton
2
A

BESARAN, DIMENSI
DAN VEKTOR

Pertama sebelum mengupas lebih jauh tentang besaran, Dimensi dan


Vektor. Kita selami lebih dulu makna dari tiga kata tersebut.
Besaran :

Sesuatu yang dapat diukur, dapat dinyatakan dalam bentuk


angka dan memiliki satuan (satuan adalah ukuran besar).

Dimensi :

Simbol yang menunjukkan besaran pokok itu terdiri dari


besaran pokok apa saja.

Vektor : Besaran yang memiliki nilai dan arah.

1. Besaran dan Dimensi


Besaran dibagi menjadi dua macam, yaitu besaran pokok dan turunan.
Besaran pokok adalah besaran yang membentuk besaran turunan, karena
besaran pokok adalah besaran dasar. Ada tujuh besaran pokok yang ditetapkan oleh
dunia sebagai berikut:
Besaran

Satuan

Dimensi

Banyak molekul

mole (mol)

Panjang

meter (m)

Kuat arus

ampere (A)

Suhu

kelvin (K)

Massa

kilogram (kg)

M
Waktu

sekon (s)

Intensitas Cahaya

candela (cd)

3
2. Vektor
Berdasarkan arahnya besaran juga dibagi menjadi dua, yaitu besaran skalar
dan besaran vektor. Jika pada awal sudah kita ketahui bahwa vektor adalah
besaran yang memiliki nilai dan arah, maka skalar hanya memiliki nilai saja
tanpa arah. Ketika kita dihadapkan kepada besaran vektor maka kita tidak
bisa bebas menjumlahkan atau mengurangkan dengan operasi matematika
biasa karena arah juga berpengaruh. Misalkan saja ada dua vektor yang
nilainya sama namun berlawanan arah, maka jumlah dari dua vektor tersebut akan
bernilai nol.
F2 = F

F1 = - F

F1 + F2 = - F + F = 0

Kemudian untuk dua buah vektor yang membentuk sudut tertentu penjumlahan vektornya
adalah sebagai berikut:

F1
a

b
F2

c
R = F1 + F2 + 2.F1 .F2 . cos a

Rumus Praktis
Maka : R = F1 + F2
Jika : a = 0 o
2
2
Jika : a = 90 o Maka : R = F1 + F2
o Maka : R = F1 - F2
Jika : a = 180

4
Kemudian dari penjumlahan vektor di atas dapat kita buat diagram sederhana
berbentuk segitiga tak beraturan sebagai berikut:
R

F1
a

b
F2

b
F2

F1

Dari bentuk diagram penjumlahan di atas akan kita dapatkan sifat dasar vektor,
yaitu:
F1
F
R
= sin2c = sin a
sin b

Rumus Praktis
Jika : a = 120 o dan F1 = F2
Jika : a = 60 o dan F1 = F2

Maka : R = F1 = F2
Maka : R = F1 3 = F2 3

Telah kita lihat bagaimana penjumlahan vektor, sekarang adalah pengurangan vektor.
Sebenarnya pengurangan vektor adalah bentuk penjumlahan
vektor dimana salah satu komponen yang dijumlahkan berbalik arah.
F2
a
F1
R = F2 - F1 = F12 + F22 - 2.F1 .F2 . cos a
R

5
Rumus Praktis
Maka : R = F1 - F2
Jika : a = 0 o
o
Maka : R = F12 + F22
Jika : a = 90
o Maka : R = F1 + F2
Jika : a = 180

Vektor dapat diuraikan menjadi komponen-komponennya pada tiap-tiap


sumbu koordinat, maksudnya adalah memproyeksikan vektor tersebut pada
sumbu-sumbu koordinat. Secara sederhana kita hanya akan memandang
dua sumbu pada bidang datar yaitu sumbu X dan sumbu Y sedangkan pada
sumbu Z nilai proyeksinya nol.

Fy

Fx = F. cos i
Fy = F. sin i

i
Fx
Dari komponen vektor di atas kita dapat menuliskannya dalam bentuk vektor satuan
sebagai berikut,
erikut,
F = Fx i + Fy j + 0 k
Besarnya vektor F di atas adalah sama dengan besarnya penjumlahan vektor
komponen vektor tersebut.
but.
F =

Fx2 + Fy2 + 0 2

6
3. Pengukuran dan Angka Penting
Besaran-besaran fisika adalah sesuatu yang dapat diukur. Pada pengukuran
sering terjadi kesalahan dalam pembacaan nilai, hal ini biasa disebabkan
kesalahan melihat (kesalahan paralaks) kesalahan dalam melihat ukuran
karena sudut yang tidak tepat saat melihat.
Pada pengukuran kita akan mengerti tentang angka penting. Angka penting
adalah angka yang didapat pada pengukuran, jika sebuah angka tidak didapat dari
pengukuran maka bukan angka penting. Berikut adalah sifat-sifat
angka penting:
1.
2.

3.

Angka yang diperoleh dari hasil pengukuran.


Semua angka yang bukan nol adalah angka penting. Contohnya
27000 maka terdiri dari dua angka penting, 2 dan 7 adalah
angka penting.
Semua angka nol disebelah kanan angka bukan nol pada
desimal adalah angka penting. Contohnya 0,00880 maka
terdiri dari tiga angka penting, 8 dan 0 adalah angka penting.

Pada operasi matematika antara angka penting, maka hasilnya akan memiliki banyak
angka penting yang sama dengan salah satu angka penting yang
dioperasikan dan yang paling sedikit jumlah angka pentingnya. Contohnya
sebagai berikut:
2,345 # 1,2 = 2, 814 . 2, 8
Pada perkalian di atas dibulatkan menjadi dua angka penting karena 1,2 memiliki dua
angka penting. Berikut adalah hukum pembulatan :
p
1.
2.
3.

Semua angka yang berakhiran di atas angka 5 dibulatkan ke


atas.
Semua angka yang berakhiran di bawah angka 5 dibulatkan ke
bawah.
Semua angka yang berakhiran 5, maka akan dibulatkan ke atas
jika angka sebelumnya ganjil, dan sebaliknya.

7
Contoh Soal :
Catatan
---------------------------------------------------------1. (BANK SOAL PENULIS)
Pasangan besaran di bawah ini yang
memiliki dimensi berbeda adalah ...
1.
2.
3.
4.

energi dan usaha


gaya dan kecepatan
gaya dan laju energi
percepatan dan kecepatan

A. 1 saja
B. 1 dan 2
C. 2 dan 3

D. 3 dan 4
E. 4 saja
Jawaban: A

Cara Cepat!
satuan^samah = dimensi^samah
Dari semua besaran-besaran di atas
yang memiliki satuan sama adalah
energi dan usaha, yaitu joule.
---------------------------------------------------------2. (UNAS)
Dimensi dari momentum adalah ...
A. M.L.T- 2
D. M.L- 1 .T- 2
-1
B. M.L.T
E. M.L.T
C. M.L2 .T- 2
Jawaban: B

Cara Cepat!
rumus ( satuan ( dimensi
p = m.v ( kg.m/s ( M.L.T- 1

8
3.

Catatan

(UNAS)
hasil pengukuran panjang dan lebar
suatu lantai adalah 12,61 meter dan 5,2
meter. Menurut aturan angka penting,
luas lantai tersebut adalah ...
A. 65 cm2
B. 66 cm2
C. 65,5 cm2

D. 65,57 cm2
E. 65,572 cm2
Jawaban: B

Cara Cepat!
n A = nR
nA adalah angka penting terkecil dan nR
adalah angka penting hasil. Pada soal
angka penting terkecil adalah 5,2 berarti nA = 2 . Maka jawaban yang benar
adalah B (dengan pembulatan ke atas).
---------------------------------------------------------4. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Pada saat hari raya idul fitri akan
dibagikan beras sebesar 2,5 kg kepada
7 orang dhuafa (orang-orang miskin).
Maka banyak beras yang akan dikeluarkan adalah ...
A. 4 N
B. 8 N
C. 15 N

D. 18 N
E. 20 N
Jawaban: D

Cara Cepat!
Kenali pengukuran
7 orang (bukan angka penting) karena
didapat bukan berasal dari pengukuran,
sehingga angka penting hanya 2,5 kg
(dua angka penting).
Banyak = 7 # 2,5
= 17, 5 . 18

9
---------------------------------------------------------5. (BANK SOAL PENULIS)
Energi mekanik sebuah bola pejal
menggelinding dinyatakan dengan persamaan E = A + B.v 2 + C.~2 . Dengan E
adalah energi, v adalah kecepatan linier
dan ~ adalah kecepatan sudut. Maka
dimensi dari ^ A # Bh /C adalah ...
A.
B.
C.

L .T
M. L . T
L . T- 2

D.
E.

M . L . T- 2
M.L- 2 .T- 2
Jawaban: A

Cara Cepat!
Temukan dimensinya
dan masukkan
E ( dimensi ( M.L2 .T- 2
A ( dimensi ( M.L2 .T- 2
B ( dimensi ( M
C ( dimensi ( M.L2
A # B ^M.L .T h^Mh
C =
M.L2
= M.T- 2
---------------------------------------------------------6. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Dua buah gaya saling berlawanan satu
sama lain. Masing-masing besarnya
adalah 12 N dan 5 N, maka resultan
gaya dari sistem tersebut adalah ...
2

A. 3 N
B. 7 N
C. 11 N

-2

D. 13 N
E. 15 N
Jawaban: B

10

Catatan
Cara Cepat!
Catatan

a = berlawanan = 180 0
R = F1 - F2
R = F1 - F2
= 12 - 5 = 7 N
Jadi resultannya adalah 13 N.
---------------------------------------------------------7. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Dua buah gaya saling tegak lurus satu
sama lain. Masing-masing besarnya
12 N dan 5 N, maka resultan gayanya
adalah ...
A. 4 N
D. 13 N
B. 8 N
E. 15 N
C. 12 N
Jawaban: D

Cara Cepat!
a = tegak lurus = 90 0
R=

F12 + F22

R = 12 2 + 5 2
= 13 N
---------------------------------------------------------8. (SPMB)
Dua buah vektor besarnya sama, satu
sama lain saling membentuk sudut a.
Jika perbandingan resultan dan selisih
kedua vektor adalah 3 , tentukan nilai
a tersebut adalah ...
A. 30o
B. 37o
C. 45o

D. 53o
E. 60o
Jawaban: E

11
Cara Cepat!
Catatan

a = cos- 1 c

c2 - 1
m
c2 + 1
c = F1 + F2
F1 - F2

c = F1 - F2 = 3
F1 + F2
c2 - 1
-1
a = cos c 2
m
c +1
3-1
2
= cos- 1 ` 3 1 j = cos- 1 ` 4 j
+
1
= cos- 1 ` 2 j = 60 o
Maka jawabannya 60o.
---------------------------------------------------------9. (BANK SOAL PENULIS)
Perhatikan gambar berikut:
y
7N
60 o
3, 5 N

Maka resultan gaya adalah ...


A. 0,00 N
D. 8,30 N
B. 6,06 N
E. 10,0 N
C. 7,00 N
Jawaban: B

Cara Cepat!
besar sama
dan
arahberlawanan

Hapus gaya = *

12
Proyeksi sumbu x:

Catatan

FX = - 3,5 + 7. cos 60 o
= - 3,5 + 3,5 = 0
Proyeksi sumbu y:
FY = 7. sin 60 o = 6,06 N
Maka resultannya adalah,
FX2 + FY2
= 0 2 + 6, 06 = 6,06 N
---------------------------------------------------------10. (BANK SOAL PENULIS)
Dua buah gaya yang sejenis berada
pada titik tangkap yang sama yaitu F.
Resultan gaya yang mungkin untuk dua
gaya tersebut adalah, kecuali ...
R=

A. 0
B. 0,5 F
C. F

D. 2 F
E. 2,5 F
Jawaban: E

Cara Cepat!
F2 - F1 G resultan G F2 + F1
F-F G R G F+F
0 G R G 2F
Jadi jawabannya adalah E.

13
Uji Skill Rumus Praktis
---------------------------------------------------------1. (SIPENMARU)
Besaran di bawah ini yang bukan besaran turunan adalah ...
A. momentum D. massa
B. kecepatan E. volume
C. gaya
2.

(BANK SOAL PENULIS)


Momentum sudut merupakan salah
satu dari besaran ...
A.
B.
C.
D.
E.

3.

(SIPENMARU)
m2.kg/s merupakan satuan dari besaran
A.
B.
C.
D.
E.

4.

skalar
turunan
pokok
berdimensi tunggal
tak berdimensi

momen gaya
energi
daya
momen kelembaman
momentum sudut

(UNAS)
Berikut yang merupakan besaran turunan ...
A. massa, panjang, waktu, dan arus
listrik.
B. intensitas cahaya, gaya, jumlah
molekul, energi, dan massa jenis.
C. suhu, arus listrik, tekanan, volume,
dan usaha.

14

Catatan
D. momentum, daya, tegangan, dan
kalor jenis.
E. luas, kalor, muatan listrik, arus
listrik, dan jumlah molekul.

Catatan

5.

(BANK SOAL PENULIS)


Energi ikat pada sebuah kulit atom memiliki satuan joule, jika kita nyatakan
menjadi SI maka sama dengan ...
A. m2/kg.s
B. kg.m2/s2
C. kg.m/s2

6.

D. kg/m.s2
E. kg.m2.s

(BANK SOAL PENULIS)


M.L2 .T- 3 adalah dimensi untuk besaran
A. gaya
D. energi kinetik
B. daya
E. momen gaya
C. momentum

7.

(UNAS)
Besaran yang berdimensi sama dengan
dimensi energi potensial adalah ...
A. usaha
B. daya
C. gaya

8.

D. kecepatan
E. percepatan

(SPMB)
Sebuah kawat lurus dan panjang dipanasi pada salah satu ujungnya.
Ternyata, temperatur titik-titik pada
kawat itu (dalam oC) bergantung pada
jarak dari ujung yang dipanasi menurut
persamaan:
T = To ` a + b.x 2j
x

15
dengan x adalah jarak titik yang ditinjau
dari ujung yang dipanasi (dalam meter),
To , a, dan b adalah tetapan-tetapan.
Satuan untuk To , a, dan b berturutturut adalah ...
A. .oC, meter, dan meter-2.
B. .oC.meter, tak bersatuan dan
meter-2.
C. .oC.meter-1, meter2 dan meter-1.
D. .oC.meter, meter2 dan meter2.
E. .oC, meter-1 dan meter-2.
9.

(BANK SOAL PENULIS)


Tiga buah gaya yang memiliki besar
sama saling membentuk sudut tertentu. Jika resultan gaya pada sistem tersebut sama
dengan nol, maka sudut yang
dibentuk oleh dua gaya yang berdekatan adalah ...
A. 120o
B. 60o
C. 0o

D.
E.

240o
90o

10. (SPMB)
Dua buah gaya besarnya sama yaitu
20 N, saling membentuk sudut 120o.
Besarnya resultan gaya sistem tersebut
adalah ...
A. 15 N
B. 20 N
C. 10 3 N

D.
E.

26 N
25 N

11. (SPMB)
Dua buah gaya saling membentuk sudut
83o, jika resultan gaya membentuk
sudut 53o terhadap gaya 10 N, maka besarnya gaya yang lain adalah ...

16

Catatan
Catatan

A. 5 N
B. 10 N
C. 10 3 N

D.
E.

16 N
15 N

12. (SPMB)
Dua buah gaya besarnya masing-masing
4 N dan 3 N, maka resultan gaya yang
mungkin adalah ...
A. 0,25 N
B. 2,25 N
C. 7,01 N

D. 8,25 N
E. 10,2 N

13. (PREDIKSI SNMPTN PENULIS)


Sebuah truk dengan massa M bergerak lurus berubah beraturan dengan
percepatan a. Di dalam truk terdapat
bandul yang awalnya dia, setelah truk
bergerak dia membentuk sudut terhadap garis vertikal sebesar a, besar
sudut tersebut adalah ...
A.
B.
C.
D.
E.

a = sin- 1 ^a/gh
a = cos- 1 ^a/gh
a = tan- 1 ^a/gh
a = sin- 1 ^a/Mh
a = tan- 1 ^a/Mh

14. (BANK SOAL PENULIS)


Tiga buah gaya yang memiliki besar
sama (10 3 N) saling tegak lurus satu
sama lain, maka resultan gaya sistem
tersebut adalah ...
A. 10 N
B. 15 N
C. 10 3 N

17

D. 10 6 N
E. 30 N
B

GERAK LURUS DAN


GERAK MELINGKAR

Gerak lurus secara sederhana adalah gerak yang lintasannya berupa garis
lurus. Sedangkan gerak melingkar adalah gerak yang lintasannya berupa
lingkaran.

1. Gerak Lurus
Gerak lurus akan dibagi menjadi dua yaitu gerak lurus beraturan (GLB)
dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Pengertiannya adalah sebagai
berikut:

a. Gerak Lurus Beraturan (GLB)


Gerak lurus beraturan adalah gerak dimana kecepatan selalu tetap atau
tidak memiliki percepatan. Ciri-ciri, rumus, dan grafik gerak tersebut
sebagai berikut:

Ciri-ciri GLB : a = 0 ( v = tetap


Rumus GLB : s = v.t
v

vo

v = tan i

s = luas
i
t

b. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak dimana percepatan selalu
tetap atau kecepatannya berubah-ubah. Ciri-ciri, rumus, dan grafik
gerak tersebut sebagai berikut:

18
Ciri-ciri GLBB : a ! 0 ( v = berubah - ubah
Rumus GLBB :
v = vo + a.t
v 2 = vo2 + 2.a.s
s = vo .t + 1 a.t 2
2
v

vo
s = parabola

s = luas

Salah satu GLBB yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah
gerak benda jatuh bebas dan gerak benda dilempar ke atas atau ke bawah.
Gerak jatuh bebas dengan gerak dilempar memiliki perbedaan pada kecepatan awalnya.
Gerak Jatuh bebas terjadi saat benda jatuh bebas begitu saja tanpa kecepatan awal.
Oleh karena adanya percepatan gravitasi yang arahnya ke
bawah, akhirnya benda tersebut memiliki kecepatan.
h = 1 g.t 2 ( t =
2
v = g.t

2h
g

(t=v
g

v
g=

2h ( v
=
g

2gh

Gerak dilempar terjadi saat benda sengaja dilempar dengan kecepatan


awal. Ada dua cara saat melempar, yang pertama adalah dilempar ke
bawah sehingga dipercepat oleh percepatan gravitasi, sedangkan yang
kedua adalah dilempar ke atas melawan gravitasi.
_
b
b
v 2 = vo2 ! 2.g.h ` '+ ke bawah
- ke atas
b
h = vo .t ! 1 g.t 2b
2
a
v = vo ! g.t

19
Setelah kita ketahui macam-macam gerak lurus kita akan mempelajari
bagaimana jika dua gerak saling dipadukan. Pertama adalah perpaduan antara GLB
dengan GLB, yang kedua perpaduan antara GLB dengan
GLBB.
Perpaduan GLB dengan GLB contohnya adalah gerak perahu yang tegak
lurus dengan gerak arus sungai. Pada gerak ini perahu akan mengalami
penyimpangan gerak sesuai dengan gerak perpaduan.
Perpaduan GLB dengan GLBB contohnya adalah gerak parabola yaitu
gerak benda dilempar ke atas dengan sudut tertentu. Ilustrasi geraknya
sebagai berikut:
vy = 0
vx
h

vy
a

vx

Pada titik terendah kecepatan arah vertikal berada pada nilai maksimum, pada titik
tertinggi kecepatan vertikal sama dengan nol. Sedangkan kecepatan horizontal akan
selalu tetap nilainya.
Sumbu vertikal

Sumbu horizontal

vy = v. sin a - g.t
s = v. sin a.t - 1 g.t
2

vx = v. cos a
s = v. cos a.t

20
Rumus Praktis
Waktu ke titik tinggi

t = vo . sin a =
g

Waktu ke jarak terjauh

t' = 2vo . sin a =


g

Ketinngian maksimum

2
2
h = vo . sin a
2g

Jarak horizontal terjauh

2
s = vo . sin 2a
2g

2h
g
8h
g

Kemudian apabila kita tinjau energi potensial dan energi kinetik pada gerak
parabola, maka kita akan peroleh hubungan sebagai berikut:

Rumus Praktis
E = E p + Ek
Ep
sin 2 a =
E

E = E p + Ek
cos 2 a = Ek
E

Dari sekian fenomena gerak parabola, yang sering kita temui pada soal
adalah gerak parabola sebagian. Ilustrasinya bisa berupa benda bergerak
horizontal pada mulut meja dan akhirnya terjatuh hingga ke permukaan lantai dengan
lintasan melengkung.

21
vy = 0

vx

s
Karena pada saat benda tepat meluncur hanya ada gerak horizontal, sedangkan
kecepatan arah vertikal sama dengan nol, maka berdasarkan arah
vertikal bola seperti jatuh bebas. Sedangkan pada arah horizontal benda
seakan melakukan GLB.

Rumus Praktis
Waktu untuk benda
jatuh bebas

t=

Jarak horizontal terjauh


dari mulut meja

s = vx t = vx

2h
g
2h
g

2. Gerak Melingkar
Gerak melingkar terbagi menjadi dua, sama halnya dengan gerak lurus gerak
melingkar juga ada gerak melingkar beraturan (GMB) dan gerak melingkar
tak beraturan (GMBB). Letak persamaan gerak lurus dan gerak melingkar
adalah,
Gerak Lurus

Gerak Melingkar

Hubungan

s = jarak
v = kecepatan
a = percepatan

i = jarak sudut
~ = kecepatan sudut
a = percepatan sudut

s = i.r
v = ~.r
a = a.r

22
a. Gerak Melingkar Beraturan (GMB)
Gerak melingkar beraturan (GMB) memiliki kecepatan sudut tetap. Ciriciri dan rumus
gerak tersebut sebagai berikut:
Ciri-ciri GMB : a = 0 ( ~ = tetap
Rumus GMB : i = ~.t
Contoh GMB dalam kehidupan sehari-hari adalah gaya sentripetal. Gaya
sentripetal adalah gaya fiktif yang muncul begitu ada gerak melingkar
yang arahnya menuju pusat lingkaran. Begitu gerak melingkar gaya ini
pun akan segera menghilang secara simultan. Rumus gaya sentripetal
sebagai berikut::
2

F = mv
r

atau F = m.~2 .r

Rumus Praktis
Tegangan tali di titik
terendah, benda diputar
vertikal dengan tali

T = F+w

Tegangan tali di titik


terendah, benda diputar
vertikal dengan tali

T = F-w

= m.~2 .r + m.g

= m.~2 .r - m.g

F
T = F+w

T
w

T = F-w

T = F - w. cos a
a

T
w

23

F
b. Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB)
Gerak melingkar berubah beraturan memiliki kecepatan sudut berubahubah. Ciri-ciri
dan rumus gerak tersebut sebagai berikut:
Ciri-ciri GMBB : a ! 0 ( ~ = berubah - ubah
Rumus GMBB :
~ = ~o + a.t
~2 = ~o2 + 2.a.i
i = ~o .t + 1 a.t 2
2
Ada beberapa kasus yang biasa kita temukan pada soal, kasus-kasus itu
antara lain sebagai berikut:
Sebuah benda berjalan melewati lintasan berupa lingkaran vertikal, maka nilai
kecepatan minimal benda tersebut agar dapat menempuh satu lintasan penuh atau
paling tidak tepat akan jatuh.

Rumus Praktis
v1 =

v1
Benda dapat menempuh
lintasan penuh

24

5.g.r

Dengan r adalah jarijari lintasan lingkaran


tersebut
v2 = g.r

v2

Dengan r adalah jarijari lintasan lingkaran


tersebut

Benda tepat akan jatuh


di puncak lintasan

Sebuah benda melewati sebuah tikungan yang sengaja dibuat miring


atau tidak dan memiliki gesekan tertentu atau licin. Maka kecepatan
minimum benda agar tidak slip.

Rumus Praktis
v=
n
Jalan yang kasar
dan tidak miring

licin

n.g.r

n adalah koefisien
gesekan

v = tan a.g.r
a adalah sudut yang
dibentuk jalan

a
Jalan yang licin
dan miring

25
Rumus Praktis
v=

g.r c

n + tan a
1 - n. tan a m

Kondisi terakhir pada rumus praktis di atas bersifat universal, sehingga rumus
praktis pertama dan kedua bisa di dapat darinya. Rumus praktis pertama saat a = 0 o
dan koefisien gesekan bukan nol. Sedangkan rumus praktis
kedua saat gesekan n = 0 dan sudut bukan nol.

26
Contoh Soal :
Catatan
---------------------------------------------------------1. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah sepeda motor dengan kecepatan 36 km/jam lalu direm mendadak sehingga
terbentuk bekas di jalan sepanjang 40 m. Dibutuhkan waktu berapa
lama dari pengereman hingga berhenti
...
A. 1 sekon
B. 3 sekon
C. 4 sekon

D. 8 sekon
E. 9 sekon
Jawaban: D

Cara Cepat!
t = 2.s
v0 + vt
Kecepatan akhir sepeda motor adalah
nol (berhenti). Kemudian ubah dulu
36 km/jam = 10 m/s maka waktu yang
dibutuhkan:
t = 2.s = 2.40 = 8 s
v0 + vt
10 + 0
---------------------------------------------------------2. (UM UGM)
Sebuah mobil bergerak lurus dipercepat
dari keadaan diam dengan percepatan
5 m/s2. Mobil tersebut kemudian bergerak dengan kecepatan konstan. Setelah
beberapa saat mobil mulai diperlambat
5 m/s2 hingga berhenti. Bila kecepatan rata-rata mobil adalah 20 m/s dan
waktu total untuk bergerak 25 sekon,

27
maka mobil melaju dengan kecepatan
konstan selama ...
A. 20 sekon
D. 10 sekon
B. 18 sekon
E. 5 sekon
C. 15 sekon
Jawaban: C

Cara Cepat!
t=
t=
=

a.T 2 - 4.vrat .T
a

a.T 2 - 4.vrat .T
a
5.25 2 - 4.20.25
= 15
5

---------------------------------------------------------3. (BANK SOAL PENULIS)


Sebuah truk mula-mula pada keadaan
diam, lalu dia dihidupkan dengan percepatan tetap sebesar 2 m/s2. Setelah
truk bergerak selama 10 s mesinnya dimatikan, truk mengalami perlambatan
tetap 2 m/s2 dan truk berhenti hingga
10 s kemudian. Jarak total yang ditempuh truk adalah...
A. 5 meter
D. 150 meter
B. 20 meter
E. 200 meter
C. 100 meter
Jawaban: E

Cara Cepat!
s=

a.^t1 + t2h2
4

a.^t1 + t2h2
4
2.^10 + 10h2
=
= 200 m
4

s=

28

Catatan
4.

Catatan

(PREDIKSI SNMPTN PENULIS)


Dua buah bola dilempar ke atas secara
bersamaan. Jika kecepatan bola pertama adalah 20 m/s dan kecepatan bola
kedua adalah 10 m/s, maka selisih jarak
tertinggi mereka adalah ...
A. 1 meter
B. 2 meter
C. 10 meter

D. 15 meter
E. 20 meter
Jawaban: D

Cara Cepat!
2
2
Dh = v1 - v2
2g

2
2
Dh = 20 - 10 = 15 m
2.10

---------------------------------------------------------5. (BANK SOAL PENULIS)


Sebuah batu 8 kg dilemparkan ke atas
dengan sudut 30o dan dengan kecepatan awal 10 m/s. Energi kinetik benda
saat di titik tertinggi adalah ...
A. 100 J
B. 200 J
C. 300 J

D. 400 J
E. 500 J
Jawaban: C

Cara Cepat!
EK = EM . cos 2 a
EK = ` 1 m.v 2j . cos 2 a
2
1
= ` 2 8.10 2j . cos 2 30 o = 300 J

29
6.

(SPMB)
Sebuah benda bermassa 1 kg bergerak
dalam silinder yang berotasi dengan kecepatan tertentu. Jika koefisien gesekan
tong adalah 0,4 dan diameter tong 2
meter, maka kecepatan linier rotasi
tong agar benda tidak slip adalah ...
A. 2 m/s
B. 4 m/s
C. 5 m/s

D. 7 m/s
E. 8 m/s
Jawaban: C

Cara Cepat!
v=

g.D
2n

10.2
2.0, 4
= 25 = 5 m/s
---------------------------------------------------------7. (BANK SOAL PENULIS)
Mobil bergerak dalam tikungan yang
miring 45o berjari-jari 40 m, maka kecepatan maksimum agar tidak slip
adalah ...
A. 5 m/s
D. 25 m/s
B. 10 m/s
E. 30 m/s
C. 20 m/s
Jawaban: E
v=

Cara Cepat!
v = g.R. tan a
v = 10.40.1
= 20 m/s

30

Catatan
Catatan

Uji Skill Rumus Praktis


---------------------------------------------------------1. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah sepeda motor dengan kecepatan 72 km/jam lalu direm mendadak
sehingga terbentuk bekas di jalan
sepanjang 80 m. Dibutuhkan waktu
berapa lama dari pengereman hingga
berhenti....
A. 1 sekon
D. 8 sekon
B. 3 sekon
E. 9 sekon
C. 4 sekon
---------------------------------------------------------2. (UM UGM)
Sebuah mobil bergerak lurus dipercepat
dari keadaan diam dengan percepatan 10 m/s2. Mobil tersebut kemudian
bergerak dengan kecepatan konstan.
Setelah beberapa saat mobil mulai diperlambat 10 m/s2 hingga berhenti. Bila
kecepatan rata-rata mobil adalah 40
m/s dan waktu total untuk bergerak 25
sekon, maka mobil malaju dengan kecepatan konstan selama ...
A. 20 sekon
D. 10 sekon
B. 18 sekon
E. 5 sekon
C. 15 sekon
---------------------------------------------------------3. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah truk mula-mula pada keadaan
diam, lalu dia dihidupkan dengan percepatan tetap sebesar 5 m/s2. Setelah
truk bergerak selama 20 s mesinnya dimatikan, truk mengalami perlambatan
tetap 5 m/s2 dan truk berhenti hingga
20 s kemudian. Jarak total yang ditempuh truk adalah...

31
A. 50 meter
D. 1500 meter
B. 200 meter E. 2000 meter
C. 1000 meter
---------------------------------------------------------4. (PREDIKSI SNMPTN
PENULIS)
Dua buah bola dilempar ke atas secara
bersamaan. Jika kecepatan bola pertama adalah 15 m/s dan kecepatan bola
kedua adalah 5 m/s, maka selisih jarak
tertinggi mereka adalah ...
A. 1 meter
D. 15 meter
B. 2 meter
E. 20 meter
C. 10 meter
---------------------------------------------------------5. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah batu 4 kg dilemparkan ke atas
dengan sudut 45o dan dengan kecepatan awal 15 m/s. Energi kinetik benda
saat di titik tertinggi adalah ...
A. 125 J
D. 425 J
B. 225 J
E. 525 J
C. 325 J
---------------------------------------------------------6. (BANK SOAL PENULIS)
Mobil bergerak dalam tikungan yang
miring 30o berjari-jari 25 m, maka kecepatan maksimum agar tidak slip
adalah ...
A. 5 m/s
B. 12 m/s
C. 20 m/s

D. 25 m/s
E. 30 m/s

32

Catatan
C

DINAMIKA GERAK
LURUS

Dinamika gerak lurus akan mempelajari tentang sejarah terbentuknya


gerak. Jika suatu benda diam dan kemudian dia bergerak, maka ada sesuatu
yang telah membuatnya bergerak. Secara fisis gaya adalah penyebab gerak.
Gaya : Besaran vektor yang berupa tarikan atau dorongan.

1. Hukum Newton
Hukum Newton adalah hukum yang menjelaskan tentang gaya dan gerak
jika dipandang dari sudut pandang fisika klasik. Ada tiga hukum yang
dipublikasikan, antara lain:
1. Hukum I Newton
Hukum I Newton atau biasa
^mungkin diamh
disebut hukum kelembaman
F
0
/
=
menjelaskan bahwa sebuah
*
benda akan cenderung diam
^mungkin GLBh
atau bergerak dengan kecepatan tetap jika tidak ada gaya luar
yang berpengaruh.
2.

Hukum II Newton
Hukum II Newton menyatakan
bahwa percepatan merupakan
manifestasi dari total gaya persatuan massa sistem.

33

a=

/ F ( GLBB
m
3.

Hukum III Newton


Hukum III Newton menyatakan bahwa akan ada gaya yang melawan
atas gaya yang kita berikan pada suatu benda yang masif, dimana
besar gaya yang melawan itu sama dengan gaya yang diberikan. Dalam
kehidupan sehari-hari kita mengenal gaya normal.

/F

aksi

= -/ Freaksi ( N = Freaksi = gaya normal

b. Gaya Gesek
Gaya normal adalah gaya yang
tegak lurus terhadap bidang permukaan atau sejajar vektor luas.
Sedangkan gaya gesek adalah bentuk perkalian antara gaya normal
dengan koefisien gesekan.

Fg = n.N

^ ns = statish

^ nk = kinetish

Gaya gesek ada dua, yaitu:


Statis : Gaya gesek statis adalah gaya gesek maksimal
sesaat sebelum benda itu bergerak
Kinetis : Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek saat
benda bergerak

34
Rumus Praktis
Berikut ini akan kita rumuskan secara praktis bagaimana menentukan gaya gesek pada
sebuah benda yang belum kita ketahui dia
sudah bergerak atau belum bergerak (diam).
1.
2.

F
Fg = n.N

Benda di atas belum


3.
dapat kita ketahui apakah
bergerak atau tidak.

Tentukan nilai gaya gesek statisnya


ns .N .
Bendingkan gaya gesek statis
dengan gaya yang berkerja,
Jika ns .N 2 F ( benda diam
Jika ns .N 2 F ( benda bergerak
Setelah dapat maka gaya geseknya:
Jika diam
( Fg = F
Jika bergerak ( Fg = nk .N

“Chase Exellence, Success will follow“

35
Contoh Soal :
Catatan
-----------------------------------------------------------1. (PREDIKSI SNMPTN
PENULIS)
Sebuah mobil terbuka bagian belakangnya membawa sebuah kotak kayu yang
kasar (koefisien kekasaran 0,8). Maka percepatan maksimum mobil agar kayu tidak
slip ...
D. 8,00 m/s2
A. 0,00 m/s2
2
B. 0,25 m/s
E. 9,00 m/s2
2
C. 7,05 m/s
Jawaban : D

Cara Cepat!
aMax = n.g
aMax = 0,8.10 = 8 m/s 2
Jadi jawabannya adalah 8 m/s2.
-----------------------------------------------------------2. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah benda bermassa m didorong oleh
seorang anak akan memiliki percepatan
sebesar 2a, jika anak tersebut mendorong benda M dengan gaya yang sama
maka benda akan dipercepat a. Dengan
demikian jika dua benda disatukan, maka
percepatan keduanya saat didorong dengan gaya yang sama adalah ...
A. 2a/3
D. 3a/2
B. a/3
E. a
C. 3a
Jawaban : A

36
Cara Cepat!
Catatan

aT = a1 .a2
a1 + a2
aT = 2a.a = 2a
2a + a
3
---------------------------------------------------------3. (BANK SOAL PENULIS)
Thomas Alfa Edison bermassa 25 kg, dia
bersama ayahnya yang bermassa 60 kg
berada di atas lift sebuah maal terkenal
di Jakarta. Jika lift bergerak ke atas
dengan percepatan 3 m/s2, maka gaya
yang bekerja pada lantai lift adalah ...
A. 5275 N
B. 4275 N
C. 3275 N

D. 2275 N
E. 1275 N
Jawaban : E

Cara Cepat!
F = ^m1 + m2h^g + ah
F = ^25 + 60h^10 + 3h
= 85.13 = 1275 N
4.

(PREDIKSI UNAS PENULIS)


5 kg balok es bergerak mendatar pada
sebuah permukaan yang kasar. Jika
pada awalnya dapat bergerak dengan
kecepatan 8 m/s, hingga dia akhirnya
berhenti setelah menempuh jarak sejauh 10 meter. Maka gaya gesek yang
dirasakan oleh balok es tersebut adalah
A. 5 N
D. 16 N
B. 13 N
E. 20 N
C. 15 N
Jawaban : D

37
Cara Cepat!
Catatan

2
f=m v
2.s

2
f = 5. 8 = 16 N
2.10

---------------------------------------------------------5. (BANK SOAL PENULIS)


Besarnya gaya kontak pada sistem di
bawah ini adalah ...
10 N
8 kg

A. 2 N
B. 5 N
C. 10 N

2 kg

D. 30 N
E. 40 N
Jawaban : A

Cara Cepat!
N = F#

m*
m+m*

2
8+2
2
= 10 # 10 = 2 N

N = 10 #

---------------------------------------------------------6. (PREDIKSI UNAS PENULIS)


Sebuah katol di sebelah kiri dan kanan
terdapat dua balok masing-masing bermassa 4 kg dan 3 kg. Jika katrol berputar
ke arah balok yang besar, maka percepatan putaran katrol adalah ... (massa
katrol dianggap nol)

38
Catatan

A. 10/3 m/s2
B. 7/10 m/s2
C. 3/10 m/s2

D. 10/7 m/s2
E. 7/3 m/s2
Jawaban : D

Cara Cepat!
a = Dm g
/m
a = m2 - m1 g
m2 + m1
4-3
10
= 4 + 3 .10 = 7 m/s 2
---------------------------------------------------------7. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah balok berada pada bidang
miring yang memiliki kemiringan 30o,
maka besarnya koefisien gesekan balok
dan bidang miring agar balok tidak slip
adalah ...
A. 0,25
B. 0,45
C. 0,58

D. 0,98
E. 1,24
Jawaban : C

Cara Cepat!
n = tan a
n = tan 30 o
=

39

1/2
sin 30 o
3
=
= 3 = 0, 58
cos 30 o
3 /2
Uji Skill Rumus Praktis
---------------------------------------------------------1. (PREDIKSI SNMPTN
PENULIS)
Sebuah mobil terbuka bagian belakangnya membawa sebuah kotak kayu yang
kasar (koefisien kekasaran 0,4). Maka
percepatan maksimum mobil agar kayu
tidak slip ...
A. 0,00 m/s2
B. 0,25 m/s2
C. 3,92 m/s2
2.

(BANK SOAL PENULIS)


Sebuah benda bermassa 2m didorong
oleh seorang anak akan memiliki percepatan sebesar 3a, jika anak tersebut
mendorong benda 4M dengan gaya
yang sama maka benda akan dipercepat
2a. Dengan demikian jika dua benda disatukan, maka percepatan keduanya
saat didorong dengan gaya yang sama
adalah ...
A.
B.
C.

3.

D. 8,00 m/s2
E. 9,00 m/s2

6a/5
a/3
3a

D.
E.

5a/6
a

(BANK SOAL PENULIS)


Thomas Alfa Edison bermassa 45 kg, dia
bersama ayahnya yang bermassa 70 kg
berada di atas lift sebuah maal terkenal
di Jakarta. Jika lift bergerak ke atas
dengan percepatan 2 m/s2, maka gaya
yang bekerja pada lantai lift adalah ...
A. 5380 N
B. 4380 N
C. 3380 N

D. 2380 N
E. 1380 N

40

Catatan
4.

Catatan

(PREDIKSI UNAS PENULIS)


10 kg balok es bergerak mendatar
pada sebuah permukaan yang kasar.
Jika pada awalnya dapat bergerak
dengan kecepatan 5 m/s, hingga dia
akhirnya berhenti setelah menempuh jarak sejauh 5 meter. Maka gaya
gesek yang dirasakan oleh balok es
tersebut adalah ...
A. 15 N
B. 23 N
C. 25 N

5.

D. 26 N
E. 20 N

(BANK SOAL PENULIS)


Besarnya gaya kontak pada sistem di
bawah ini adalah ...
15 N
8 kg

A. 2 N
B. 7 N
C. 10 N
6.

7 kg

D. 30 N
E. 40 N

(PREDIKSI UNAS PENULIS)


Sebuah katol di sebelah kiri dan kanan
terdapat dua balok masing-masing
bermassa 8 kg dan 2 kg. Jika katrol
berputar ke arah balok yang besar,
maka percepatan putaran katrol
adalah ... (massa katrol dianggap nol)
A. 3 m/s2
B. 4 m/s2
C. 5 m/s

41

D.
E.

6 m/s2
7 m/s2
D

DINAMIKA GERAK
ROTASI

Dinamika gerak rotasi adalah kelanjutan dari gerak melingkar, di mana


dinamika akan lebih menekankan pada bagaimana sebuah benda bergerak
melingkar. Pada dinamika rotasi kita akan mengenal istilah momen gaya
atau torsi.

1. Momen Gaya (Torsi)


Momen gaya merupakan besaran yang digunakan untuk menentukan apakah sebuah sistem
berotasi atau tidak. Jika nilai momen gaya sama dengan
nol, maka benda tak berotasi. Sedangkan jika bukan nol, maka benda dalam
keadaan berotasi.
Momen Gaya : Momen gaya sama dengan gaya dikalikan dengan
(Torsi)
jari-jari lintasan melingkar dari gerak rotasi.

x = F. sin a.d

F
a

Gaya harus tegak lurus


dengan d karena itu
dikalikan dengan sin a

42
2. Momen Inersia
Momen inersia adalah besaran yang menunjukkan adanya perubahan pemusatan massa atau
berat sebuah benda akibat dari rotasinya terhadap
sumbu putar tertentu. Secara sederhana momen inersia dirumuskan sebagai berikut:
I=

# r .dm = / m .r = k.m.r
2

2
i

Dengan k adalah konstanta momen inersia. Setiap benda dengan bentuk


geometri yang berbeda dan sumbu putar yang berbeda akan memiliki konstanta momen
inersia yang berbeda-beda.
Berikut adalah momen inersia berdasarkan beberapa bentuk benda yang
umum pada kehidupan kita sehari-hari:
Bentuk benda

Momen inersia

Koefisien

I = 2 m.r 2
5

k= 2
5

Bola pejal
r

I = 2 m.r 2
3

k= 2
3

Bola berongga
I = 1 m.r 2
2

k= 1
2

Silinder pejal
I = m.r 2

Silinder berongga
43

k=1
I = 1 m.L2
3

k= 1
3

Batang poros pinggir

I = 1 m.r 2
12

k= 1
12

Batang poros tengah

Hubungan antara momen inersia dengan momen gaya dinyatakan oleh rumus sebagai
berikut:
x = I.a ( a = a = percepatan sudut
r
Persamaan ini umum dipakai pada benda yang sedang berotasi.

3. Momentum Sudut
Momentum sudut adalah bentuk perkalian momen inersia dengan kecepatan sudut rotasi.
L = I.~ ( ~ = v = kecepatan sudut
r
Jika momen gaya luar sama dengan nol, maka akan berlaku hukum kekekalan
momentum sudut.
Kekekalan :
momentum sudut

Total momentum sudut awal dan total


momentum sudut akhir selalu bernilai
tetap (L1 = L2 ).

44
Rumus Praktis
Sebuah benda mengalami
I1 .~1 = I2 .~2 atau
perubahan momen inersia
I1 .~1 + I3 .~3 = I2 .~2 + I4 .~4
dan kecepatan sudut berubah

4. Energi Kinetik Rotasi


Energi kinetik rotasi adalah energi gerak benda saat dia berotasi. Secara
sederhana energi kinetik rotasi dirumuskan sebagai berikut:
EKR = 1 I.~2 = 1 k.m.v 2
2
2

Rumus Praktis
Kecepatan saat di bawah
h

45

v=

2.g.h
1+k
Contoh Soal :
Catatan
---------------------------------------------------------1. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah batang berputar pada porosnya
(ditepi batang) dengan kecepatan sudut
awal 20 rad/s. Jika massa batang adalah
12 kg dan panjang batang 1 m, maka
besarnya torsi yang dirasakan batang
pada saat 100 rad dan pada saat itu kecepatannya menjadi 60 rad/s2 adalah
A. 4 Nm
B. 32 Nm
C. 16 Nm

D. 64 Nm
E. 128 Nm
Jawaban : D

Cara Cepat!
2
2
x = 1 M.L2 . c ~2 - ~1 m
3
2.i
2
2
x = 1 12.1 2 . c 60 - 20 m
3
2.100
= 4.16 = 64 Nm

---------------------------------------------------------2. (PREDIKSI SNMPTN


PENULIS)
Sebuah katrol bermassa 4 kg, di sebelah
kiri dan kanannya terdapat balok bermassa 4 kg dan 2 kg. Jika katrol bergerak ke
arah balok yang lebih berat, maka
percepatan katrol tersebut adalah
A. 2,5 m/s2
B. 3,5 m/s2
C. 4,5 m/s2

D. 5,5 m/s2
E. 6,5 m/s2
Jawaban : A

46
Cara Cepat!

Catatan

a=

Dm

/ m + 21 m

.g

m2 - m1
.g
m2 + m1 + 1 mK
2
4 - 2 .10 2, 5 m/s 2
=
=
4 + 2 + 1 .4
2
---------------------------------------------------------3. (SOAL KONTES FISIKA)
Sebuah bola pejal dengan massa 8 kg
dan jari-jari 2/7 cm menggelinding
pada bidang miring dengan kemiringan
30o akibat dari gaya gravitasi. Maka percepatan sudut silinder tersebut adalah .
a=

A. 62,5 rad/s2 D. 25,0 rad/s2


B. 50,0 rad/s2 E. 12,5 rad/s2
C. 37,5 rad/s2
Jawaban : E
Cara Cepat!
a=

g. sin i

^1 + kh R

Massa benda tidak akan kita gunakan. k


adalah koefisien momen inersia, untuk
bola besarnya 2/5.
g. sin i
a=
^1 + kh R
10. sin 30 o
=
2 2
`1 + 5 j 7
50.^1/2h
=
= 12, 5 rad/s 2
7

47
4.

(PREDIKSI SNMPTN PENULIS)


Sebuah katrol bermassa 4 kg, di sebelah kiri dan kanannya terdapat balok
bermassa 4 kg dan 2 kg. Jika katrol
bergerak ke arah balok yang lebih berat,
maka selisih tegangan tali katrol tersebut adalah ...
A. 5 N
B. 10 N
C. 15 N

D. 20 N
E. 25 N
Jawaban : A

Cara Cepat!
DT = k.mK .a
DT = k.mK .a

m2 - m1
.g
+ m1 + k.mK j
1
4-2
.10
= 2 .4.
e 4 + 2 + 1 .4 o
2
2 .10 5 N
2.
= `8j
=
= k.mK .` m

---------------------------------------------------------5. (PREDIKSI UNAS PENULIS)


Sebuah katrol bermassa 4 kg, di sebelah
kiri dan kanannya terdapat balok bermassa 4 kg dan 2 kg. Jika katrol bergerak ke
arah balok yang lebih berat, maka
tegangan tali katrol tersebut pada masing-masing balok adalah (dimulai dari
balok yang ringan dulu) ...
A. 5 N dan 10 N D. 20 N dan 25 N
B. 10 N dan 15 N E. 25 N dan 30 N
C. 15 N dan 20 N
Jawaban : E

48

Catatan
Cara Cepat!

Catatan
m1 1 m2

T1 = m1 ^g + ah

T2 = m2 ^g - ah

ZT m ^g ah
]1= 1 +
] = 2.^10 + 2, 5h = 25 N
]
m1 1 m2 [
]T2 = m2 ^g - ah
]
] = 4.^10 - 2, 5h = 30 N
\
---------------------------------------------------------6. (SOAL KONTES FISIKA)
Sebuah bola berongga bermassa 2 kg
dan berjari-jari 8 cm berada di atas bidang miring dengan kemiringan 30o.
Jika gravitasi membuat bola menggelinding ke bawah, maka percepatan
sudut menggelindingnya bola adalah ...
A. 12,5 2 rad/s2 D. 25,0 3 rad/s2
B. 12,5 3 rad/s2 E. 25,0 6 rad/s2
C. 25,0 2 rad/s2
Jawaban : B

Cara Cepat!
a= 1
R

g. sin i
1+k

Koefisien momen inersia bola berongga


adalah 2/3. Jari-jari bola rubah menjadi
meter.
10. sin 30 o
a= 1
0, 08
1+ 2
3
= 12, 5 3 rad/s 2

49
Uji Skill Rumus Praktis
---------------------------------------------------------1. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah batang berputar pada porosnya
(ditepi batang) dengan kecepatan sudut
awal 10 rad/s. Jika massa batang adalah
8 kg dan panjang batang 2 m, maka besarnya torsi yang dirasakan batang pada
saat 50 rad dan pada saat itu kecepatannya menjadi 40 rad/s adalah ..
A. 40 Nm
B. 320 Nm
C. 160 Nm
2.

640 Nm
1280 Nm

(PREDIKSI SNMPTN PENULIS)


Sebuah katrol bermassa 8 kg, di sebelah
kiri dan kanannya terdapat balok bermassa 8 kg dan 4 kg. Jika katrol bergerak
ke arah balok yang lebih berat, maka
percepatan katrol tersebut adalah ...
A. 2,5 m/s2
B. 3,5 m/s2
C. 4,5 m/s2

3.

D.
E.

`D. 5,5 m/s2


E. 6,5 m/s2

(SOAL KONTES FISIKA)


Sebuah silinder pejal dengan massa 10
ton dan jari-jari 1/3 cm menggelinding
pada bidang miring dengan kemiringan
30o akibat dari gaya gravitasi. Maka
percepatan sudut silinder tersebut
adalah ...
D. 10000 rad/s2
A. 10 rad/s2
2
B. 100 rad/s
E. 100000 rad/s2
2
C. 1000 rad/s

50

Catatan
4.

Catatan

(PREDIKSI SNMPTN PENULIS)


Sebuah katrol bermassa 8 kg, di sebelah
kiri dan kanannya terdapat balok
bermassa 8 kg dan 4 kg. Jika katrol
bergerak ke arah balok yang lebih
berat, maka selisih tegangan tali katrol
tersebut adalah ...
A. 5 N
B. 10 N
C. 15 N

5.

20 N
25 N

(PREDIKSI UNAS PENULIS)


Sebuah katrol bermassa 8 kg, di sebelah
kiri dan kanannya terdapat balok bermassa 8 kg dan 4 kg. Jika katrol bergerak ke
arah balok yang lebih berat, maka
tegangan tali katrol tersebut pada masing-masing balok adalah (dimulai dari
balok yang ringan dulu) ...
A.
B.
C.
D.
E.

6.

D.
E.

5 N dan 10 N
10 N dan 15 N
25 N dan 25 N
30 N dan 50 N
50 N dan 60 N

(SOAL KONTES FISIKA)


Sebuah bola berongga bermassa 2 kg
dan berjari-jari 2 cm berada di atas
bidang miring dengan kemiringan
30o. Jika gravitasi membuat bola
menggelinding ke bawah, maka
percepatan sudut menggelindingnya
bola adalah ...
A. 25 2 rad/s2 D. 50 3 rad/s2
B. 25 3 rad/s2 E. 50 6 rad/s2
C. 50 2 rad/s2

51
E

KESETIMBANGAN
BENDA TEGAR

Menara Pissa, Eiffel, Monas dan semua benda raksasa yang luar biasa lainnya dibuat
berdasarkan prinsip kesetimbangan benda tegar. Benda yang
setimbang akan cenderung kokoh atau dapat mempertahankan keadaannya yang statis.

1. Syarat Benda Setimbang


Ada dua syarat agar sebuah benda berada pada kesetimbangan:
^mungkin diamh

Kesetimbangan
gerak lurus

/F = 0 *

Kesetimbangan
gerak melingkar

/x = 0 *

^mungkin GLBh
^mungkin diamh
^mungkin GMBh

Berikut adalah rumus praktis untuk beberapa kasus yang sering ditemui
dalam soal-soal kesetimbangan.

52
Rumus Praktis
i1
T1

m.g
T1
T2
sin a = sin b = sin c

i2
T2

dan juga

m.g
T1
T2
=
= sin c
cos i1 cos i2

m.g

1
` M + mj g. sin i
T= 2
sin a
1
` M + mj g
i = 90 o, T = 2
sin a

T
a
i
M. g

m.g

x
L
a

i
M. g

m.g

1
` 2 M + mj g. sin i.L
T=
x. sin a
1
` 2 M + mj g.L
o
i = 90 , T =
x. sin a

licin

tan i = 1
2n1
Dinding licin, permukaan
kasar

i
n1

53
tan i =
n2

Dinding kasar, permukaan


kasar

licin

n1

x
1
` W + L wj
tan i = 2
n1 ^w + W h

Lx
w

1 - n2 .n1
2n1

Ada benda di atas balok


yang miring

i
n1

Dengan rumus praktis di atas kita tidak akan kesulitan lagi dalam menyelesaikan
beberapa soal fisika.

2. Titik Berat
Titik Berat adalah titik pemusatan berat pada sebuah benda. Berat pada
benda memang terdistribusi secara merata pada tiap bagian, namun jika
berat itu ditotal, maka posisi dari berat total itu akan berada pada suatu titik
yang disebut titik berat. Rumus titik berat adalah:
^ x1, y1h

w1

^ X, Y h ^ x2, y2h

w2
w1 + w2

X = w1 .x1 + w2 .x2
w1 + w2
w1 .y1 + w2 .y2
Y=
w1 + w2

54
Jika pada sebuah benda terdapat banyak sekali partisi berat, maka rumus di
atas juga akan terdiri dari banyak pertisi tersebut.
X = w1 .x1 + w2 .x2 + w3 .x3 + ...
w1 + w2 + w3 + ...

Y=

w1 .y1 + w2 .y2 + w3 .y3 + ...


w1 + w2 + w3 + ...

3. Macam-macam Kesetimbangan
Macam-macam kesetimbangan ada tiga, yaitu:

Kesetimbangan labil:
Pada ketimbangan ini benda
mudah goyah oleh gaya

Kesetimbangan netral:
Benda cenderung netral

Kesetimbangan stabil:
Pada ketimbangan ini benda
tidak goyah oleh gaya

55
Contoh Soal :
---------------------------------------------------------1. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Sebuah batang dengan panjang 5 meter
disandarkan pada dinding yang licin dan
permukaan lantai kasar. Pada saat itu
batang dalam keadaan diam. Jika tinggi
ujung batang 3 meter dari lantai, maka
koefisien gesekan lantai adalah ...
A. 0,50
B. 0,67
C. 0,80

D. 1,00
E. 1,25
Jawaban: B

Cara Cepat!
n=

L2 - y 2
2y

Panjang batang adalah L, sedangkan


tinggi proyeksi batang (tinggi ujung
batang dari lantai) adalah y.
52 - 32
2.3
4
2
= 2.3 = 3 . 0, 67
---------------------------------------------------------2. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah batang dengan panjang 5 meter
bersandar pada dinding yang licin dan
lantai kasar. Batang dan lantai membentuk sudut 45o. Apabila batang dalam ke
adaan diam, maka koefisien gesekan
lantai adalah ...
n=

A. 0,2
B. 0,3
C. 0,5

D. 0,7
E. 0,9
Jawaban: A

56

Catatan
Cara Cepat!
Catatan

n=

1
2 tan a

Panjang batang tidak terlalu penting,


sehingga kita masukkan saja sudut pada
rumus di atas,
1
1
n=
= 2 = 0,5
2 tan 45 o
---------------------------------------------------------3. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah batang disandarkan pada dinding kasar dan lantai kasar, koefisien
gesekan sama yaitu 0,45. Maka sudut
yang dibentuk oleh batang terhadap
lantai agar batang diam adalah ...
A. 24,5o
B. 26,5o
C. 28,5o

D. 32,5o
E. 41,5o
Jawaban: C

Cara Cepat!
a = arc. tan c

1 - n1 n2
2n1 m

a = arc. tan c

1 - 0, 45.0, 45
2.0, 45 m
319
= arc. tan ` 360 j = 41, 5 o

---------------------------------------------------------4. (PREDIKSI SNMPTN


FISIKA)
Sebuah truk memiliki berat 15 kN. Jarak
antara ban depan-belakang 2,5 meter
dan pusat massa berada 1 meter dari
ban belakang. Maka gaya yang dialami
oleh ban depan adalah...

57
A. 5000 N
B. 6000 N
C. 7000 N

D. 8000 N
E. 9000 N

Catatan

Jawaban: B

Cara Cepat!
F = x .w
s
x pada rumus di atas adalah jarak titik
pusat dari ban belakan, s adalah jarak
ban depan-belakang.
F = 1 15000
2, 5
= 6000 N
---------------------------------------------------------5. (SOAL KONTES FISIKA)
Tegangan tali pada gambar di bawah
adalah ...
T
30 o
60 o

A. 15 N
B. 15 2 N
C. 15 3 N

5 kg

2 kg

D. 15 5 N
E. 15 6 N
Jawaban: C

Cara Cepat!
1
` M + mj g. sin i
T= 2
sin a

58
Catatan

1
` .5 + 2j 10. sin 30 o
T= 2
sin 60 o
4, 5.0, 5
=
= 15 3 N
0, 5 3
---------------------------------------------------------6. (PREDIKSI SNMPTN
PENULIS)
Perhatikan pada gambar di bawah:
60 o

30 o
T2

T1

10 N
Maka tegangan pada
tali adalah ...
A. 5,00 N dan 5,00 3
B. 12,0 N dan 12,0 3
C. 16,0 N dan 16,0 3
D. 20,0 N dan 20,0 3
E. 21,0 N dan 21,0 3

masing-masing
N
N
N
N
N
Jawaban: A

Cara Cepat!
T1 = m.g. cos i1
T2 = m.g. cos i2
T1 = m.g. cos i1
= 10. cos 60 o = 5
T2 = m.g. cos i2
= 10. cos 30 o = 5 3

59
Uji Skill Rumus Praktis
---------------------------------------------------------1. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Sebuah batang dengan panjang 8 meter
disandarkan pada dinding yang licin dan
permukaan lantai kasar. Pada saat itu
batang dalam keadaan diam. Jika tinggi
ujung batang 4 meter dari lantai, maka
koefisien gesekan lantai setara dengan
kemiringan ...
A. 0,25 2
B. 0,25 3
C. 0,50 2
2.

0,50 3
0,50 6

(BANK SOAL PENULIS)


Sebuah batang dengan panjang 8
meter bersandar pada dinding yang
licin dan lantai kasar. Batang dan lantai
membentuk sudut 37o. Apabila batang
dalam ke adaan diam, maka koefisien
gesekan lantai adalah ...
A. 0,25
B. 0,35
C. 0,55

3.

D.
E.

D. 0,75
E. 0,95

(BANK SOAL PENULIS)


Sebuah batang disandarkan pada
dinding kasar dan lantai kasar, koefisien
gesekan sama yaitu 0,498. Maka sudut
yang dibentuk oleh batang terhadap
lantai agar batang diam adalah ...
A. 24,5o
B. 26,5o
C. 28,5o

D. 32,5o
E. 41,5o

60

Catatan
4.

Catatan

(PREDIKSI SNMPTN FISIKA)


Sebuah truk memiliki berat 18 kN. Jarak
antara ban depan-belakang 3 meter
dan pusat massa berada 2 meter dari
ban belakang. Maka gaya yang dialami
oleh ban depan adalah...
A. 8000 N
B. 10000 N
C. 12000 N

5.

D. 14000 N
E. 20000 N

(SOAL KONTES FISIKA)


Tegangan tali pada gambar di bawah
adalah ...
T
30 o

90 o
A. 1,5 N
B. 2,5 N
C. 3,5 N
6.

8 kg 5 kg
D. 4,5 N
E. 5,5 N

(PREDIKSI SNMPTN PENULIS)


Sebuah papan nama warung nasi pecel
(berbentuk persegi panjang simetri)
dengan 2 kg ditahan dua tali yang sama
panjang. Maka tegangan kedua tali
masing-masing ...
A.
B.
C.
D.
E.

61

10,0 N dan 10,0 N


12,0 N dan 12,0 N
16,0 N dan 16,0 N
20,0 N dan 20,0 N
21,0 N dan 21,0 N
F

MOMENTUM DAN
IMPULS

Dalam kehidupan kita sehari-hari, tabrakan atau tumbukan kerap dijadikan


sebagai berita di surat kabar. Apa sebenarnya tabrakan atau tumbukan itu?
Selama ini yang kita ketahui hanya istilah kecelakaan saja, tanpa ada unsur
fisika yang mampu kita cerna dari peristiwa itu.

1. Momentum
Momentum adalah hasil kali antara massa dengan
kecepatan benda. Momentum merupakan besaran
vektor, sehingga arahnya sangat berpengaruh pada
perhitungan. Rumus momentum:
Kekekalan :
momentum

p = m.v

Total momentum awal dan total momentum


akhir selalu bernilai tetap ( p1 = p2 ).

Rumus Praktis
Dua buah benda saling
p1 + p2 = p1 *+ p2 * atau
berinteraksi menimbulkan
m1 .v1 + m2 .v2 = m1 .v1 *+ m2 .v2 *
perubahan kecepatan

62
2. Impuls
Impuls memiliki dua pengertian, selain sebagai perubahan momentum,
ternyata impuls juga bermakna hasil perkalian antara gaya dan selang waktu
yang berkerja pada benda saat tumbukan. Rumus impuls sebagai berikut:
i = Impulse = *

Dp = perubahan momentum

F.t = tumbukan

Rumus Praktis
Mencari gaya yang
berkerja pada benda

F.t = p *- p ( F =

p *- p
t

3. Tumbukan
Tumbukan adalah istilah keren untuk tabrakan dalam dunia fisika. Dalam
kehidupan nyata momentum tidak selalu kekal, tergantung dari jenis
tumbukan. Ada tiga jenis tumbukan, yaitu:

Tumbukan Lenting
Sempurna

Gaya yang berkerja pada sistem


sama dengan nol.
Nilai koefisien restitusinya e = 1.
Momentum bersifat kekal.
Energi kinetik kekal.

63
Tumbukan Lenting
Sebagian

Tumbukan Tidak
Lenting Sama
Sekali

Gaya yang berkerja pada sistem


sama dengan nol.
Nilai koefisien restitusinya 0 < e < 1.
Momentum bersifat kekal.
Energi kinetik tidak kekal.
Gaya yang berkerja pada sistem
sama dengan bukan nol.
Nilai koefisien restitusinya e = 0.
Momentum tidak bersifat kekal.
Energi kinetik tidak kekal.
Benda pada akhirnya akan bergerak
bersama (kecepatan akhir sama).

Koefisien restitusi adalah koefisien seberapa baik sebuah benda dapat


bersifat lenting. Hubungan koefisien restitusi dengan gerak sebuah
benda sebagai berikut:
-e =

Dv^akhir h v2 *- v1 *
= v -v
2
1
Dv^awalh

Rumus Praktis
m A .v A

m B .v B

Dua benda saling bertumbukan,


maka kekekalan momentumnya
m A . v A + m B . v B = m A . v A *+ m B . v B *

64
Hubungan ketinggian berikutnya
dengan ketinggian sebelum,

h0
h1

h1 e 2 , hn e 2n
h0 =
h0 =
e = koefisien restitusi

tumbukan

m p .v p

Sebuah peluru bersarang pada


balok yang diikat oleh tali,
kecepatan peluru adalah,
mB

h1

vp = `

m p .v p m B

mB + m p
2.g.h
mp j

Peluru bersarang pada balok,


vp = c

m p .v p m B

mB + m p
2.n.g.s
mp m

Peluru bersarang pada balok,


vp = c

65

mB + m p
mp m

k.s 2
mB + m p
Contoh Soal :
Catatan
---------------------------------------------------------1. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Sebuah benda dengan kecepatan awal v
menabrak benda lain sejenis yang diam.
Jika pada akhir tabrakan benda tersebut
diam sedangkan benda yang ditabrak
bergerak, maka kecepatan benda kedua
adalah ...
A. 0,50 v
B. 0,75 v
C. 0,80 v

D. 1,00 v
E. 1,25 v
Jawaban : D

Cara Cepat!
jika ( m1 = m2
v
v'
maka ( ) 1 = 2
v2 = v1'
Karena benda sejenis, maka benda
akan memiliki massa yang sama (sudah
pasti). Dengan demikian kecepatan
akhir benda akan saling ditukar satu
sama lain.
jika ( m1 = m2
v
v' v
maka ( ) 1 = 2 =
v2 = v1' = 0
v2' = v = 1,00 v
---------------------------------------------------------2. (BANK SOAL PENULIS)
Bola Jabulani memiliki daya pantul 30%,
dan ini kurang bagus untuk seukuran
bola piala dunia (menurut banyak pengamat). Maka kita perkirakan koefisien
restitusi yang dimiliki oleh bola Jabulani

66
Catatan

adalah ...
A. e = 0,55
B. e = 0,45
C. e = 0,30

D. e = 0,25
E. e = 0,12
Jawaban : A

Cara Cepat!
e = daya pantul
daya pantul = h2 = e 2
h1
( e = daya pantul
= 30% = 0, 3 . 0, 55
---------------------------------------------------------3. (BANK SOAL PENULIS)
Terkait dengan soal pada nomor 2. Jika
bola bekel dijatuhkan secara bebas
(tanpa kecepatan awal) dari ketinggian
10 meter dari permukaan tanah. Maka
pantulan ketiga bola bekel mencapai
ketinggian ...
A. 24 cm
D. 32 cm
B. 26 cm
E. 44 cm
C. 28 cm
Jawaban : C

Cara Cepat!
hn = e 2n .h0
Dari soal nomor 2, telah kita peroleh
nilai e sebesar 0,55.
h3 = ^0, 55h2.3 .10
= ^0, 55h6 .10
= 0,0276.10
. 0,28 m = 28 cm

67
4.

(SOAL KONTES FISIKA)


Sebuah bola plastik di dalamnya
terdapat bubuk petasan yang kemudian
dinyalakan. Oleh karena kekuatan bahan
tidak dapat menahan daya ledak yang
terlalu besar dari bubuk petasan sebesar
100 Mwatt maka dia membelah menjadi
dua bagian dengan perbandingan 1 :
3. Jika pada kasus ini momentum kita
anggap saja kekal, maka perbandingan
kecepatan pecahan bola plastik besar
terhadap yang kecil adalah...
A. 3 : 1
B. 1 : 3
C. 1 : 1

D. 1 : 4
E. 4 : 1
Jawaban : B

Cara Cepat!
vB
mK
vK = mB

vB
mK
1
vK = mB = 3

---------------------------------------------------------5. (PREDIKSI SNMPTN


PENULIS)
Sebuah peluru bermassa 10 g ditembakkan ke dalam suatu ayunan balistik
bermassa 1,49 kg. Pada saat ayunan
mencapai tinggi maksimum, tali membentuk sudut 60o. Jika panjang tali
adalah 20 cm, maka kecepatan peluru
ditembakkan adalah ...
A. 170 m/s
B. 190 m/s
C. 120 m/s

D. 200 m/s
E. 210 m/s
Jawaban : E

Cara Cepat!
vP = ` mP + mB j 2.g.L^1 - cos ah
mP

68

Catatan
Catatan

Pertama kita konversi satuan untuk


massa peluru dari gram menjadi kilogram (10 g = 0,01 kg), kemudian panjang tali
dari cm menjadi meter (20 cm
= 0,2 m). Kemudian masukkan ke dalam
rumus.
vP = c

0, 01 + 1, 49
m 2.10.0, 2.^1 - cos 60 oh
0, 01
= 150. 2 . 150.1,4 = 210 m/s

---------------------------------------------------------7. (PREDIKSI SNMPTN


PENULIS)
Benda bermassa 2 kg bergerak secara
GLBB di bawah pengaruh gaya tertentu.
Selama 2 sekon kecepatannya berubah
dari 2 m/s menjadi 6 m/s (dengan arah
berlawanan). Jika pada kasus ini tidak
ada gaya lain dari luar yang mempengaruhi, maka resultan gaya yang berpengaruh pada
sistem selama 2 sekon
adalah ...
A. 8,00 N
B. 12,0 N
C. 16,0 N

D. 20,0 N
E. 21,0 N
Jawaban : A

Cara Cepat!
F=

m^v2 ! v1h
t

Jika kecepatan akhir arahnya berlawanan, maka kita pakai tanda +, dan sebaliknya.
2^6 + 2h
F=
=8 N
2

69
Uji Skill Rumus Praktis
---------------------------------------------------------1. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Sebuah benda dengan kecepatan awal
v menabrak benda lain dengan massa
dua kali lipat yang diam. Jika pada akhir
tabrakan benda tersebut diam sedangkan benda yang ditabrak bergerak,
maka kecepatan benda kedua adalah ...
A. 0,50 v
B. 0,75 v
2.

1,25 v

D.
E.

e = 0,25
e = 0,12

(BANK SOAL PENULIS)


Jika bola bekel dijatuhkan secara bebas
(tanpa kecepatan awal) dari ketinggian
1 meter dari permukaan tanah dan
koefisien restitusinya 0,63. Maka pantulan kedua bola bekel mencapai ketinggian ...
A. 14 cm
B. 16 cm

4.

E.

(BANK SOAL PENULIS)


Bola Buatan Indonesia memiliki daya
pantul 40%, dan ini lumayan bagus untuk seukuran bola pada kompetisi lokal.
Maka kita perkirakan koefisien restitusi
yang dimiliki oleh bola buatan Indonesia adalah ...
A. e = 0,63
B. e = 0,45
C. e = 0,30

3.

C. 0,80 v
D. 1,00 v

C. 18 cm
D. 22 cm

E. 34 cm

(SOAL KONTES FISIKA)


Sebuah bola plastik di dalamnya terdapat bubuk petasan yang kemudian

70

Catatan
dinyalakan. Oleh karena kekuatan bahan tidak dapat menahan daya ledak
yang terlalu besar dari bubuk petasan
sebesar 100 Mwatt maka dia membelah
menjadi dua bagian dengan perbandingan 2 : 4. Jika pada kasus ini momentum
kita anggap saja kekal, maka perbandingan kecepatan pecahan bola plastik
besar terhadap yang kecil adalah ...

Catatan

A. 3 : 1
B. 1 : 3
5.

E. 4 : 2

(PREDIKSI SNMPTN PENULIS)


Sebuah peluru bermassa 10 g ditembakkan ke dalam suatu ayunan balistik
bermassa 2,49 kg. Pada saat ayunan
mencapai tinggi maksimum, tali membentuk sudut 60o. Jika panjang tali
adalah 40 cm, maka kecepatan peluru
ditembakkan adalah ...
A. 370 m/s
B. 390 m/s
C. 420 m/s

7.

C. 1 : 1
D. 2 : 4

D. 500 m/s
E. 510 m/s

(PREDIKSI SNMPTN PENULIS)


Benda bermassa 8 kg bergerak secara
GLBB dibawah pengaruh gaya tertentu.
Selama 5 sekon kecepatannya berubah
dari 6 m/s menjadi 4 m/s (dengan arah
berlawanan). Jika pada kasus ini tidak
ada gaya lain dari luar yang mempengaruhi, maka resultan gaya yang berpengaruh pada
sistem selama 2 sekon
adalah ...
A. 8,00 N
D. 20,0 N
B. 12,0 N
E. 21,0 N
C. 16,0 N

71
G

ENERGI DAN
USAHA

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sering mendengar kata energi yang
berarti kekuatan atau sesuatu yang dapat menimbulkan dampak tertentu
mulai dari benda bergerak, benda meledak, dan lainnya.

1. Energi
Adalah bentuk dari kekuatan dai alam semesta. Dikatakan bahwa energi
bersifat kekal sesuai dengan hukum kekekalan energi:

Kekekalan:
Energi

Manusia tidak dapat menciptakan energi


atau bahkan meniadakan energi, yang
dapat dilakukan manusia hanya merubah
bentuk energi menjadi bentuk lain.

Energi ada dalam berbagai bentuk diantaranya adalah:


Energi Mekanik
EM = E p + Ek

Energi mekanik adalah jumlah dari energi


potensial dengan energi kinetik. Energi
mekanik selalu tetap (kekal) dalam sistem
apapun.

72
Energi Potensial

Energi potensial adalah energi karena posisi


terhadap potensial tertentu. Energi potensial gravitasi berdasarkan ketinggian
terhadap potensial gravitasi, sedangkan energi
potensial pegas terhadap pegas.

E pg = m.g.h
E pp = 1 k.x 2
2
Energi Kinetik

Fisika klasik: energi kinetik adalah energi


pada saat sebuah benda bergerak dengan
kecepatan tertentu. Energi kinetik ada dua
yaitu gerak lurus dan gerak melingkar.

Ek = 1 m.v 2
2

Masih ada beberapa bentuk energi yang belum saya sebutkan seperti energi
panas, energi nuklir, energi gelombang, energi cahaya, di mana semua itu
memiliki prinsip-prinsip yang berbeda satu sama lain.

2. Energi
Usaha atau kerja adalah energi yang digunakan untuk merubah posisi suatu
benda. Usaha juga dapat diartikan sebagai perubahan energi yang sejenis,
misal perubahan energi potensial atau perubahan energi kinetik. Pada
sistem non mekanik, usaha akan memiliki definisi lain.

a F

Usaha memindahkan balok,


W = ^F. cos ah .s

s
E p2

Usaha adalah perubahan energi


potensial gravitasi,
E p1

h2
W = DE p = E p2 - E p1

h1

73
Rumus Praktis
Balok meluncur dari ketinggian R,
hingga menempuh jarak s.

R
s

R = n.s

3. Daya
Daya adalah nama lain dari laju energi atau energi persatuan waktu.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan dengan besaran
tt ini.
yang bersatuan watt
ini.
energi
P = DE . E =
t
waktu
Dt

74
Contoh Soal :
Catatan
---------------------------------------------------------1. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah balok dengan massa 2 kg meluncur pada permukaan bidang miring
dengan panjang kemiringan 3 meter
dan sudut kemiringan 30o. Jika koefisien
gesekan yang dirasakan balok adalah
0,35, maka energi kinetik sesampainya
di bawah adalah ...
A. 1,00 Joule D. 8,00 Joule
B. 3,00 Joule E. 9,00 Joule
C. 4,00 Joule
Jawaban: C

Cara Cepat!
W = DEK = EK
Karena energi kekal dan energi kinetik
di atas sama dengan nol, maka energi
kinetik di bawah maksimum. Dengan
demikian besar energi kinetik sama
dengan usaha benda. Gaya gesek yang
dirasakan benda di bidang miring
adalah,
f = n.m.g. cos a
= 0, 35.2.10. cos 30 o
.6 N

W = EK = ^/ F h .s
= ^m.g. sin a - f h .s

= ^2.10. sin 30 o - 6h .3
= 10 - 6 = 4 J

75
2.

(SPMB)
Sebuah tongkat yang panjangnya 40 cm
di atasnya dijatuhkan martil 10 kg dari
ketinggian 50 cm di atas ujungnya. Bila
gaya tahan rata-rata tanah adalah 103 N,
maka banyaknya tumbukan martil yang
perlu dilakukan terhadap tongkat agar
menjadi rata dengan permukaan tanah
adalah ...
A. 4 kali
B. 5 kali
C. 6 kali

D. 8 kali
E. 10 kali
Jawaban: C

Cara Cepat!
n=W
EP
Pertama kita konversi panjang tongkat
dari cm menjadi meter (40 cm = 0,4 m),
ketinggian martil juga (50 cm = 0,5 m).
Kemudian masukkan ke dalam rumus.
n = W = F .L
EP
m.g.h
10 3 .0, 4
= 10.10.0, 5 = 8 kali
---------------------------------------------------------3. (PREDIKSI SNMPTN
PENULIS)
Sebuah benda bermassa 2 kg dilempar
dengan sudut 30o terhadap bidang datar. jika kecepatan awal benda sebesar
20 m/s, maka perbandingan energi potensial dengan energi kinetiknya di titik
tertinggi adalah ...
A. 1 : 3
B. 3 : 1
C. 1 : 1

D. 1 : 4
E. 4 : 1
Jawaban : A

76

Catatan
Cara Cepat!
Catatan

EP tan 2 a
EK =
Massa benda hanya digunakan untuk
mengecoh saja, jadi jangan sampai terkecoh oleh beberapa data yang tidak
penting.
EP tan 2 30 o
1 2 1
=c
m =3
EK =
3
---------------------------------------------------------4. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah balok berada di atas lintasan
yang licin berbentuk melengkung seperempat lingkaran dengan jari-jari 125
cm, dilepas hingga akhirnya berhenti
sejauh 5 meter dari ujung lintasan paling bawah (lintasan mendatar kasar).
Jika massa balok adalah 2 kg maka besarnya koefisien gesekan lintasan kasar
adalah ...
A. 0,10
B. 0,20
C. 0,25

D. 0,30
E. 0,35
Jawaban: E

Cara Cepat!
n=R
s
Lagi-lagi massa benda hanya untuk
mengecoh saja, kemudian konversi jarijari dari cm menjadi meter (125 cm =
1,25 m). Masukkan ke dalam rumus.
1, 25
n=R=
0, 25
s
5 =

77
---------------------------------------------------------5. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah balok bermassa 0,5 kg berada
di atas puncak sebuah bidang miring
dengan kemiringan 30o. Sedangkan di
bawah bidang miring terdapat sebuah
pegas dengan konstanta pegas sebesar
900 N/m, ketika balok jatuh ke dasar
bidang miring, besar pemendekan pegas adalah ... (jarak ujung pegas dengan
puncak bidang miring 3 m)
A. 0,049 meter D. 0,129 meter
B. 0,087 meter E. 0,187 meter
C. 0,106 meter
Jawaban: D

Cara Cepat!
x=

2.m.g.s. sin a
k

Masukkan semua data yang telah kita


ketahui ke dalam rumus di atas, maka
akan kita peroleh pemendekan pada
pegas sebesar,
2.0, 5.10.3. sin 30 o
x=
900
1
= 60 = 0, 129 m

78

Catatan
Catatan

Uji Skill Rumus Praktis


---------------------------------------------------------1. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah balok dengan massa 10 kg meluncur pada permukaan bidang miring
dengan panjang kemiringan 2 meter
dan sudut kemiringan 53o. Jika koefisien
gesekan yang dirasakan balok adalah
0,40, maka energi kinetik sesampainya
di bawah adalah ...
A. 112 Joule
B. 312 Joule
C. 412 Joule
2.

(SPMB)
Sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm
di atasnya dijatuhkan martil 5 kg dari
ketinggian 80 cm di atas ujungnya. Bila
gaya tahan rata-rata tanah adalah 1000
N, maka banyaknya tumbukan martil
yang perlu dilakukan terhadap tongkat
agar menjadi rata dengan permukaan
tanah adalah ...
A. 4 kali
B. 5 kali
C. 6 kali

3.

D. 812 Joule
E. 912 Joule

D. 8 kali
E. 10 kali

(PREDIKSI SNMPTN PENULIS)


Sebuah benda bermassa 8 kg dilempar
dengan sudut 45o terhadap bidang datar. jika kecepatan awal benda sebesar
80 m/s, maka perbandingan energi potensial dengan energi kinetiknya di titik
tertinggi adalah ...
A. 1 : 2
B. 2 : 1
C. 1 : 1

79

D. 1 : 4
E. 4 : 1
4.

(BANK SOAL PENULIS)


Sebuah balok berada di atas lintasan
yang licin berbentuk melengkung
seperempat lingkaran dengan jarijari 360 cm, dilepas hingga akhirnya
berhenti sejauh 9 meter dari ujung
lintasan paling bawah (lintasan
mendatar kasar). Jika massa balok
adalah 2 kg maka besarnya koefisien
gesekan lintasan kasar adalah ...
A. 0,10
B. 0,20
C. 0,25

5.

(BANK SOAL PENULIS)


Sebuah balok bermassa 4 kg berada
di atas puncak sebuah bidang miring
dengan kemiringan 53o. Sedangkan di
bawah bidang miring terdapat sebuah
pegas dengan konstanta pegas sebesar
800 N/m, ketika balok jatuh ke dasar
bidang miring, besar pemendekan
pegas adalah ... (jarak ujung pegas
dengan puncak bidang miring 2 m)
A. 20 cm
B. 30 cm
C. 40 cm

6.

D. 0,30
E. 0,40

D.
E.

50 cm
60 cm

(BANK SOAL PENULIS)


Sebuah benda dilempar ke atas dengan
sudut elevasi 30o dan energi kinetik 200
J. Energi kinetik di titik tertinggi adalah
...
A. 100 joule
D. 250 joule
B. 150 joule
E. 300 joul e
C. 200 joule

80

Catatan
H

GRAVITASI
NEWTON

Konsep gravitasi menjadi misteri yang belum terungkap hingga sekarang,


dulu Issac Newton merumuskan bahwa gaya gravitasi adalah gaya tarikmenarik antara
dua materi yang bermassa. Disebutlah rumusan ini sebagai
konsep gravitasi Newton.

1. Konsep Gravitasi
Gravitasi dapat dinyatakan menjadi empat besaran, yaitu gaya gravitasi,
medan gravitasi, potensial gravitasi dan energi gravitasi. Berikut adalah
penjelasan dan rumus untuk keempat besaran tersebut:
Gaya Gravitasi
F = G M.2m
r

Medan Gravitasi
g = F = G M2
m
r

Gaya tarik menarik antara dua materi


yang memiliki massa tertentu. Massa
besar akan selalu dapat menarik massa
yang lebih kecil. Contohnya kenapa apel
tertarik ke Bumi, bukan sebaliknya.
Medan gravitasi adalah besarnya gaya
persatuan massa yang dirasakan oleh
benda berada pada titik tertentu dari
pusat sumber gravitasi (medan gravitasi
nama lain dari percepatan gravitasi).

81
Energi Gravitasi
E p = F . r = G M. m
r

Energi gravitasi adalah energi potensial


yang disebabkan oleh gravitasi akibat dari
sebuah massa memiliki jarak tertentu
dari sumber gravitasi. Energi gravitasi
merupakan energi potensial yang dikenal.

Potensial Gravitasi Potensial gravitasi adalah energi gravitasi


persatuan massa yang dirasakan oleh
E
M
benda berada pada titik tertentu dari
V= =G
m
r
pusat sumber gravitasi. Potensial gravitasi
dan energi gravitasi adalah besaran skalar.
(E dan V: skalar, sedangkan F dan g: vektor)

2. Hukum Keppler
Hukum Keppler diambil dari nama Johanes Kappler, yang pertama kali
menjelaskan secara sederhana tentang fenomena orbital planet-planet di
alam semesta. Ada tiga hukum yaitu:

Hukum I Keppler

Hukum I Keppler menjelaskan tentang


orbital planet yang berbentuk elips,
bukan berbentuk lingkaran.

Hukum II Keppler

Hukum II Keppler menjelaskan bahwa


luas yang disapu oleh lintasan planet
pada waktu yang sama akan selalu sama.

Hukum III Keppler

Hukum III Keppler menjelaskan bahwa


jari-jari orbital pangkat tiga dibagi periode
R 3 G.M tetap kuadrat akan selalu bernilai konstan
=
=
T2
4r2
(tetap) pada kondisi bagaimanapun asal
sumber gravitasi tetap.

82
Berikut ini adalah rumus praktis yang berhubungan dengan gravitasi
dan hukum III Keppler mengenai perbandingan periode dan jari-jari.

Rumus Praktis
T2 = ` r2 j .T1
r1
3

v=
v=

2.g.r
2.G M
r

v = g.r
v = GM
r

Untuk mencari perode dari planet kedua


yang diketahui besar periode planet
pertama dan perbandingan jari-jarinya.
Kecepatan saat sebuah benda lepas
dari medan gravitasi Bumi. Kecepatan
ini adalah kecepatan minimal, yang juga
dapat kita lihat pada roket Apollo.
Kecepatan saat sebuah benda berada pada
kondisi stasioner (diam) mengelilingi atau
berevolusi terhadap Bumi. Contohnya
kecepatan satelit.

83
Contoh Soal :
Catatan
---------------------------------------------------------1. (SPMB)
Dua buah massa masing-masing 20
kg dan 45 kg terpisah sejauh 15 cm,
maka jarak antara massa kecil terhadap
sebuah titik dimana resultan gayanya
sama dengan nol adalah ...
A. 1 cm
B. 3 cm
C. 6 cm

D. 8 cm
E. 9 cm
Jawaban: C

Cara Cepat!
x=

m1
.s
m1 + m2

20
.15
20 + 45
2 5
.15
=
2 5 +3 5
2
= 2 + 3 .15 = 6 cm
---------------------------------------------------------2. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Jika R adalah jari-jari bumi, maka besar
percepatan gravitasi pada ketinggian h
= R/3 di atas permukaan bumi adalah ...
x=

A. 9g/16
B. 13g/14
C. 18g/32

D. 23g/24
E. 30g/40
Jawaban: A

84
Cara Cepat!
Catatan

2
g' = ` R j g
R+h
2
R
g
eR + 1 ho
3
3R 2 g
9
= ` 4R j = 16 g
---------------------------------------------------------3. (PREDIKSI SNMPTN
PENULIS)
Pada titik sudut segitiga sama sisi
dengan panjang tiap sisi 20 cm
ditempati oleh benda bermassa 2 kg.
Jika konstanta gravitasi umum G, maka
gaya gravitasi yang dialami masingmasing benda adalah ...

g' =

A. 100G
B. 100 3 G
C. 200G

D. 200 3 G
E. 300 3 G
Jawaban: B

Cara Cepat!
2

F = G m2
s

Konvesi dulu panjang tiap sisi dari cm


menjadi meter (20 cm = 0,2 m).
2
F=G 2 2 3
^0, 2h
4
= G 0, 04 3
= 100 3 G
---------------------------------------------------------4. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah planet mempunyai massa 9 kali
massa bumi, dan memiliki 1/3 kali jari-

85
jari bumi. Besar percepatan gravitasi
pada permukaan planet tersebut
adalah ...
A. 9g
B. 1/9 g
C. 81g

D. 1/81 g
E. 10g
Jawaban: C

Cara Cepat!
2
gX = ` mX j` RX j gB
mB RB
2
gX = ^9hc 1 m gB
1/3
= 81gB = 81g

---------------------------------------------------------5. (BANK SOAL PENULIS)


Dua buah planet saling mengorbit pada
bintang yang sama. Jika perbandingan
jarak ke bintang adalah 49: 64, maka
perbandingan periodenya adalah ...
A. 7/8
B. 49/64
C. 64/49

D. 343/512
E. 512/343
Jawaban: D

Cara Cepat!
T1
R1 3/2
T2 = ` R2 j
Masukkan saja perbandingan jarak ke
bintang ke dalam persamaan,
T1
49 3/2
T2 = ` 64 j
49 3
7 3 343
= c 64 m = ` 8 j = 512

86

Catatan
6.

Catatan

(BANK SOAL PENULIS)


Jari-jari bumi panjangnya sekitar 6400
km. Jika ada sebuah satelit mengorbit
pada bumi dengan ketinggian 1/8 dari
jari-jari bumi, maka kelajuan stasioner
satelit adalah ...
A. 567 m/s
B. 2667 m/s
C. 10667 m/s

D. 15667 m/s
E. 20667 m/s
Jawaban: C

Cara Cepat!
v=

gR 2
^R + hh

10.^64.10 5h2
^64.10 5 + 8.10 5h
. 10667 m/s

v=

---------------------------------------------------------7. (BANK SOAL PENULIS)


Dua satelit mengorbit bumi dengan
ketinggian R/2 dan R/3 permukaan
bumi, maka perbandingan kecepatan
keduanya secara berurutan adalah ...
A. 2 2 : 3
B. 3 2 : 2
C. 4 2 : 3

D. 2 2 : 5
E. 5 2 : 3
Jawaban: A

Cara Cepat!
v1
v2 =
v1
v2 =

87

R + h2
R + h1

R + R/3
=
R + R/2

8
2 2
9 = 3
Uji Skill Rumus Praktis
---------------------------------------------------------1. (SPMB)
Dua buah massa masing-masing 4 kg
dan 16 kg terpisah sejauh 9 cm, maka
jarak antara massa kecil terhadap sebuah titik dimana resultan gayanya
sama dengan nol adalah ...
A. 1 cm
B. 3 cm
C. 6 cm
2.

(PREDIKSI UNAS PENULIS)


Jika R adalah jari-jari Bumi, maka percepatan gravitasi pada ketinggian
h = 2R/3 di atas permukaan bumi
adalah ..
A. 9g/25
B. 13g/25
C. 18g/32

3.

D. 23g/24
E. 30g/40

(PREDIKSI SNMPTN PENULIS)


Pada titik sudut segitiga sama sisi dengan panjang tiap sisi 10 cm ditempati
oleh benda bermassa 8 kg. Jika konstanta gravitasi umum G, maka gaya gravitasi yang
dialami masing-masing benda
adalah ...
A. 400G
B. 400 3 G
C. 600G

4.

D. 8 cm
E. 9 cm

D. 600 3 G
E. 800 3 G

(BANK SOAL PENULIS)


Sebuah planet mempunyai massa 4 kali
massa bumi, dan memiliki 2/5 kali jarijari bumi. Besar percepatan gravitasi

88

Catatan
Catatan

5.

pada permukaan
adalah ...

planet

A. 5g
B. 1/5 g
C. 25g

D. 1/25 g
50g

(BANK SOAL PENULIS)


Dua buah planet saling mengorbit pada
bintang yang sama. Jika perbandingan
jarak ke bintang adalah 36 : 49, maka
perbandingan periodenya adalah ...
A. 7/8
B. 49/64
C. 64/49

6.

D. 216/343
E. 512/343

(BANK SOAL PENULIS)


Jari-jari bumi panjangnya sekitar 6400
km. Jika ada sebuah satelit mengorbit
pada bumi dengan ketinggian 1/16 dari
jari-jari bumi, maka kelajuan stasioner
satelit adalah ...
A. 575 m/s
B. 2975 m/s
C. 10975 m/s

7.

E.

tersebut

D. 15975 m/s
E. 20975 m/s

(BANK SOAL PENULIS)


Dua satelit mengorbit bumi dengan
ketinggian R/5 dan 2R/3 permukaan
bumi, maka perbandingan kecepatan
keduanya secara berurutan adalah ...
A. 2 2 : 3
B. 3 2 : 2
C. 4 2 : 3

89
D.
E.

2 2 :6
5 2 :6
90
Bab II
Zat dan Panas
Suhu dan Kalor
Fluida atau Zat Alir
Teori Kinetik Gas
Termodinamika
Radiasi Kalor

91
92
A

SUHU DAN KALOR

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar tentang suhu


ruangan, suhu tubuh dan lain sebagainya. Suhu adalah besaran fisika yang
menjelaskan tentang panas, semakin besar nilai suhu berarti semakin panas
sebuah benda tersebut. Sedangkan panas sendiri adalah suatu bentuk
energi. Suhu dan panas berbeda satu sama lain.

1. Skala Suhu
Suhu pada tiap wilayah memiliki skala yang berbeda-beda. Di negara kita
skala celcius sangat populer, sedangkan di Amerika skala fahrenheit, namun
skala yang menjadi patokan secara internasional adalah skala kelvin. Berikut
adalah bagan konversi tiap skala suhu:
212 o
fahrenheit

80 o

reamur

100 o

celcius

373 o

kelvin

titik didih

titik beku
273 o

0o

0o

K - 273
C
R
F - 32
100 = 100 = 80 = 180

93

32 o
Rumus Praktis
F - 32
X - X1
180 = X2 - X1

Rumus untuk mencari suhu X


pada termometer tersebut. X1, X2
adalah batas bawah dan atas.

2. Kalor
Kalor adalah bentuk energi panas. Kalor bersifat simbiosis, ketika dilepas,
maka yang diterima juga sama.
Hukum Black

Kalor secara sederhana saya


bagi menjadi dua, yaitu kalor
perubahan suhu dengan kalor
perubahan fase, akan dijelaskan dengan tabel:
c pada rumus dalam tabel adalah
kalor jenis, di mana tiap benda
memiliki kalor jenis yang berbedabeda. Sedangkan L dan U adalah
ka-lor lebur dan kalor uap. m
adalah massa (perlu diingat bahwa massa benda yang mengalami
perubahan fase bisa jadi tidak
semuanya mengalami perubahan
fase) dan T suhu. Grafik perubahan fase seba-gai berikut:

Kalor yang dilepas = kalor yang


diterima (Qin = Qout ).
Jenis kalor
Perubahan suhu
Perubahan fase
(melebur, menguap)

Rumus

Q = m.c.^T2 - T1h
Q = m.L
Q = m.U

T
menguap
suhu naik
melebur
suhu naik

94

t
Contoh Soal :
Catatan
---------------------------------------------------------1. (BANK SOAL PENULIS)
Termometer Y akan membaca suhu
dibawah -40oY pada keadaan membeku
dan akan terbaca di atas 160oY pada keadaan mendidih. Jika pada air tertentu
termometer celcius menyatakan suhu
27,5oC, maka pada termometer Y akan
terbaca ...
A. 15OY
B. 35OY
C. 45OY

D. 85OY
E. 95OY
Jawaban: A

Cara Cepat!
Y-A
C
B - A = 100 o
A pada rumus di atas adalah titik beku
pada skala Y, sedangkan B adalah titik
didih pada skala Y.
Y - ^- 40 oh
27, 5 o
o
o =
100 o
160 - ^- 40 h
o
27, 5 o
Y + 40
=
160 o + 40 o
100 o
Kemudian
menjadi,

kita

sederhanakan
o

lagi

Y = 27,5 o 200o - 40 o
100
= 27,5 o .2 - 40 o = 15 o Y
---------------------------------------------------------2. (SOAL KONTES FISIKA)
Termometer terbuat dari menerapkan
konsep hambatan listrik, jika pada saat air
membeku hambatannya 20X dan pada

95
saat mendidih pada suhu 40X, maka
pada 150oC akan terbaca pada termometer hambatan sebagai ...
A. 50 ohm
B. 48 ohm
C. 15 ohm

D. 10 ohm
E. 5 ohm
Jawaban: A

Cara Cepat!
X = C. ` B - A j + A
100
B adalah titik didih pada termometer
hambatan, sedangkan A adalah titik
beku pada termometer hambatan.
20
X = 150 o .` 40 - 20
100 o j +
= 30 + 20 = 50 X
---------------------------------------------------------3. (SOAL KONTES FISIKA)
Sebuah logam jatuh bebas dari ketinggian 490 meter di atas tanah. Kalor yang
diserap dari tumbukan dengan tanah
hanya 60% digunakan untuk menaikkan
suhu logam tersebut sebesar 7oC, maka
kalor jenis logam tersebut adalah ...
A. 720 J/kgoC
B. 620 J/kgoC
C. 520 J/kgoC

D. 420 J/kgoC
E. 320 J/kgoC
Jawaban: D

Cara Cepat!
c=

h.g.h
DT

96

Catatan
Catatan

c = 60%.10.490
7
= 420 J/kg o C
---------------------------------------------------------4. (BANK SOAL PENULIS)
Balok es bermassa 50 kg didorong di
atas papan horizontal yang mempunyai suhu sama dengan es (0oC). Balok
tersebut dapat melaju sejauh 21 meter.
Ternyata setengah dari balok es mencair akibat dari lantai yang kasar, maka
besar koefisien gesekan lantai dan balok es adalah ...
A. 5 cm
B. 20 cm
C. 80 cm

D. 150 cm
E. 200 cm
Jawaban: E

Cara Cepat!
n = 336.mL
mT .g.s
Massa balok yang mencair adalah
setengah dari semula (mL = 25 kg ).
n = 336.25 = 0, 8
50.10.21
---------------------------------------------------------5. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Sebuah balok es bermassa 50 gram berada pada kondisi hampir mencair. Kemudian dia
dicelupkan pada 200 gram
air yang bersuhu 30oC. Jika kalor jenis
air 1 kal/goC dan kalor lebur es 80 kal/g,
maka suhu akhir campuran adalah ...

97
A. 0,00oC
B. 4,00oC
C. 6,00oC

D. 8,00oC
E. 13,00oC

Catatan

Jawaban: D

Cara Cepat!
T = mA .cA .TA - mes .Les
mA + mes
T = 200.1.30 - 50.80 = 8 o C
200 + 50
---------------------------------------------------------6. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Sebongkah es bermassa 1 kg dengan
suhu -40oC dimasukkan ke dalam 2
liter air bersuhu 20oC. Komposisi akhir
campuran adalah ... (kalor jenis es 0,5
kal/goC dan kalor lebur es 80 kal/g).
A.
B.
C.
D.
E.

0,75 kg es dan 2,50 liter air


0,50 kg es dan 2,25 liter air
0,25 kg es dan 2,25 liter air
0,75 kg es dan 1,15 liter air
0,75 kg es dan 2,25 liter air
Jawaban: E

Cara Cepat!
mL = mA .cA .TA - mes .ces .Tes
L
Konversi dulu massa dari kilogram menjadi gram (1 kg = 103 g), dan dari liter air
menjadi gram (2 liter air = 2.103 g)
2.10 3 .1.20 - 10 3 .0, 5.40
80
= 25 g = 0, 25 kg

mL =

98
Catatan

Massa es setelah dicampur berkurang 0,25


kg (1 kg - 0,25 kg = 0,75 kg) sedangkan liter
air bertambah 0,25 kg (2 liter + 0,25 kg = 2
liter + 0,25 liter = 2,25 liter).

Uji Skill Rumus Praktis


---------------------------------------------------------1. (BANK SOAL PENULIS)
Termometer Y akan membaca suhu
dibawah -20oY pada keadaan membeku
dan akan terbaca di atas 120oY pada
keadaan mendidih. Jika pada air tertentu
termometer celcius menyatakan suhu
45oC, maka pada termometer Y akan
terbaca ...
A. 13OY
B. 33OY
C. 43OY
2.

D. 83oY
E. 93oY

(SOAL KONTES FISIKA)


Termometer terbuat dari menerapkan
konsep hambatan listrik, jika pada saat
air membeku hambatannya 60X dan
pada saat mendidih pada suhu 80 X,
maka pada 37oC akan terbaca pada termometer hambatan sebagai ...
A. 67,4 ohm
B. 48,4 ohm
C. 15,4 ohm

99

D. 10,4 ohm
E. 5,40 ohm
3.

(SOAL KONTES FISIKA)


Sebuah logam jatuh bebas dari
ketinggian 360 meter di atas tanah.
Kalor yang diserap dari tumbukan
dengan tanah hanya 40% digunakan
untuk menaikkan suhu logam tersebut
sebesar 6oC, maka kalor jenis logam
tersebut adalah ...
A. 210 J/kgoC
B. 220 J/kgoC
C. 230 J/kgoC

4.

(BANK SOAL PENULIS)


Balok es bermassa 100 kg didorong di
atas papan horizontal yang mempunyai
suhu sama dengan es (0oC). Balok
tersebut dapat melaju sejauh 60
meter. Ternyata setengah dari balok es
mencair akibat dari lantai yang kasar,
maka besar koefisien gesekan lantai
dan balok es adalah ...
A. 5 cm
B. 28 cm
C. 100 cm

5.

D. 240 J/kgoC
E. 250 J/kgoC

D. 150 cm
E. 200 cm

(PREDIKSI UNAS PENULIS)


Sebuah balok es bermassa 100 gram
berada pada kondisi hampir mencair.
Kemudian dia dicelupkan pada 50 gram
air yang bersuhu 36oC. Jika kalor jenis
air 1 kal/goC dan kalor lebur es 80 kal/g,
maka suhu akhir campuran adalah ...
A. -10,00oC
B. -24,00oC
C. -26,00oC

D. -28,00oC
E. -36,50oC

100

Catatan
6.

Catatan

(PREDIKSI UNAS PENULIS)


Sebongkah es bermassa 1000 gram
dengan suhu -20oC dimasukkan ke
dalam 0,6 liter air bersuhu 30oC.
Komposisi akhir campuran adalah ...
(kalor jenis es 0,5 kal/goC dan kalor
lebur es 80 kal/g).
A.
B.
C.
D.
E.

101

0,75 kg es dan 2,50 liter air


0,50 kg es dan 2,25 liter air
0,25 kg es dan 2,25 liter air
0,90 kg es dan 0,70 liter air
0,95 kg es dan 1,00 liter air
B

FLUIDA ATAU ZAT


ALIR

Fluida adalah zat yang dapat mengalir, biasanya berfase cair atau gas. Kali
ini kita akan membahas tentang fluida statis dan fluida dinamis, pengertian
keduanya sebagai berikut:

1. Fluida Statis
Fluida statis atau fluida diam akan membahas tentang fenomena yang
terjadi pada zat cair atau gas yang diam. Fenomena tersebut antara lain
adalah sebagai berikut:
Tekanan Hidrostatis Tekanan yang diberikan oleh fluida pada
kedalaman tertentu. Pada kedalaman yang
Ph = t f .g.h
sama tekanan hidro statisnya sama, ini yang
mendasari Hukum Pascal.
Hukum Pascal

Tekanan pada fluida di ruang tertutup selalu


sama pada ketinggian yang sama.

F
A1

A2

p1 = p2 ( F1 = F2
A1
A2

102
Gaya Archimedes

FA

Gaya angkat ke atas yang diberikan oleh


fluida di mana besarnya sama dengan berat
benda yang dipindahkan. Ada tiga kondisi
sebuah benda, yaitu:
Melayang : t f = tB
Tenggelam : t f 1 tB
Mengapung : t f 2 tB
t f = fluida, tB = Benda

w = FA

Kapilaritas

Gejala unik fluida pada pipa kapiler, air


akan naik sedangkan air raksa akan turun

adhesi - kohesi pada air

adhesi - kohesi pada raksa

2. Fluida Dinamis
Fluida dinamis atau fluida bergerak akan membahas fenomena tentang zat
alir yang bergerak. Fenomena tersebut antara lain:

Hukum
Kontinuitas
(Q = A.v = tetap)

Debit pada pipa tertutup selalu tetap


sama sehingga berlaku:
Q = tetap ( Ai .v1 = A2 .v2

103
Hukum Bernoulli bercerita bahwa total
tekanan pada pipa tertutup selalu sama.

Hukum
Bernoulli

P1 + 1 t.v12 + t.g.h1 = P2 + 1 t.v22 + t.g.h2


2
2
Hukum Stoke adalah tentang kekentalan
fluida yang menimbulkan gaya gesekan.

Hukum Stokes
(Hukum
Kekentalan)

F = 6r.r.h.v, h = viskositas

Rumus Praktis
h1
v
h1
s

Sebuah tangki bocor berisi fluida yang


mengalir, kecepatan fluida dan jarak
terjauh fluida adalah :
v = 2.g.h1
s = v.t = 2.g.h1 . 2h2
g
= 2 h1 .h2

104
Contoh Soal :
Catatan
---------------------------------------------------------1. (PREDIKSI SNMPTN
PENULIS)
Sebuah balok terapung di permukaan
air. Jika 10% bagian ada di atas
permukaan, maka massa jenis balok
tersebut adalah ...
A. 0,50 g/cm3 D. 0,80 g/cm3
B. 0,60 g/cm3 E. 0,90 g/cm3
C. 0,70 g/cm3
Jawaban: E

Cara Cepat!

t = 1-h
t = 1-h
= 1 - 10% = 90%
= 0,9 g/cm 3
---------------------------------------------------------2. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Sebuah benda di dalam air memiliki
berat 21 N, ketika di udara memiliki
berat 30 N. Maka massa jenis benda
tersebut adalah ...
A. 1,33 g/cm3 D. 4,33 g/cm3
B. 2,33 g/cm3 E. 5,33 g/cm3
C. 3,33 g/cm3
Jawaban: C

Cara Cepat!
t= W
W-w

105
30
30 - 21
30
= 9 = 3, 33 g/cm 3

t=

Catatan

Jadi massa jenis benda tersebut 3,33 g/


cm3.
---------------------------------------------------------3. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah logam bermassa 30 kg. Jika
benda tersebut dimasukkan ke dalam
air beratnya menjadi 225 N dan jika
dimasukkan ke dalam zat X beratnya
adalah 112,5 N, maka massa jenis zat X
adalah ...
A. 0,54 g/cm3 D. 0,84 g/cm3
B. 0,64 g/cm3 E. 0,94 g/cm3
C. 0,74 g/cm3
Jawaban: E

Cara Cepat!
m.g - wX
tX =
m.g - wA
tX = 30.10 - 225
30.10 - 112, 5
= 0,74 g/cm 3
---------------------------------------------------------4. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah balon udara memiliki jari-jari
5 meter, massa jenis udara di dalam
balon adalah 0,75 g/cm3. Besar massa
total maksimum penumpang adalah ...
A. 5 kg
B. 20 kg
C. 100 kg

D. 170 kg
E. 200 kg
Jawaban: D

106
Cara Cepat!
Catatan

m = t.` 4 rr 3j^1 - hh
3
m = 1,3. ` 4 r5 3j^1 - 75%h
3
= 1,3.523,3. ^1 - 0, 75h
= 170 kg
---------------------------------------------------------5. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Sebuah bejana didalamnya dimasukkan
air dengan tinggi permukaan air 300 cm.
Bejana diletakkan di atas menara yang
tingginya 1200 cm. Jika di bawah bejana
dilubangi pada pinggirnya, sehingga air
mengalir ke arah horizontal, maka jarak
horizontal air yang dapat ditempuh
oleh air sampai dia menyentuh tanah
adalah ...
A. 5 meter
B. 8 meter
C. 12 meter

D. 15 meter
E. 20 meter
Jawaban: C

Cara Cepat!
X = 2 h.H
Konversi dulu ketinggian dalam cm
menjadi meter (300 cm = 3 m dan 1200
cm = 12 m).
X = 2 3.12 = 2.6
= 12 m

107
---------------------------------------------------------6. ANK SOAL PENULIS)
Sebuah tong berukuran tinggi 2 meter
dan berjari-jari 1 meter diisi penuh oleh
air. Di bawah bejana terdapat lubang
yang jari-jarinya 5 cm. Maka waktu yang
dibutuhkan untuk mengosongkan tong
adalah
A. 4,22 menit D. 7,22 menit
B. 5,22 menit E. 8,22 menit
C. 6,22 menit
Jawaban: A

Cara Cepat!
t = `Rj
r

2.h
g

2
t=c 1 m
0, 05

2.2 . 253 s
10
= 4, 22 menit
---------------------------------------------------------7. (SOAL KONTES FISIKA)
Air terjun dengan ketinggain 20 meter
dan debit air sebesar 10 m3/s dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga
microhidro. Jika generator yang digunakan efisiensinya 30%, maka daya rata-rata
yang dapat dihasilkan adalah ...
A. 150 watt
B. 200 watt
C. 400 watt

D. 550 watt
E. 600 watt
Jawaban: E

Cara Cepat!
P = h.Q.g.h
P = 30%.10.10.20
= 600 watt

108

Catatan
Catatan

Uji Skill Rumus Praktis


---------------------------------------------------------1. (PREDIKSI SNMPTN
PENULIS)
Sebuah balok terapung di permukaan
air. Jika 40% bagian ada di atas permukaan, maka massa jenis balok tersebut
adalah ...
A. 0,50 g/cm3 D. 0,80 g/cm3
B. 0,60 g/cm3 E. 0,90 g/cm3
C. 0,70 g/cm3
2.

(PREDIKSI UNAS PENULIS)


Sebuah benda di dalam air memiliki berat 24 N, ketika di udara memiliki berat
40 N. Maka massa jenis benda tersebut
adalah ...
A. 1,50 g/cm3 D.
B. 2,50 g/cm3 E.
C. 3,50 g/cm3

3.

4,50 g/cm3
5,50 g/cm3

(BANK SOAL PENULIS)


Sebuah logam bermassa 40 kg. Jika benda tersebut dimasukkan ke dalam air
beratnya menjadi 325 N dan jika dimasukkan ke dalam zat X beratnya adalah
150 N, maka massa jenis zat X adalah ...
A. 0,30 g/cm3 D. 0,60 g/cm3
B. 0,40 g/cm3 E. 0,70 g/cm3
C. 0,50 g/cm3

4.

(BANK SOAL PENULIS)


Sebuah balon udara memiliki jari-jari
10 meter, massa jenis udara di dalam
balon adalah 0,85 g/cm3. Besar massa
total maksimum penumpang adalah ...

109
A. 5 kg
B. 20 kg
C. 400 kg
5.

Catatan

(PREDIKSI UNAS PENULIS)


Sebuah bejana di dalamnya dimasukkan air dengan tinggi permukaan air 7
cm. Tinggi total bejana dari permukaan
tanah adalah 14 cm. Jika di bawah bejana dilubangi pada pinggirnya, sehingga
air mengalir ke arah horizontal, maka
jarak horizontal air yang dapat ditempuh oleh air sampai dia menyentuh tanah adalah
...
A. 5 cm
B. 8 cm
C. 12 cm

6.

D. 670 kg
E. 817 kg

D. 14 cm
E. 20 cm

(BANK SOAL PENULIS)


Sebuah tong berukuran tinggi 4 meter
dan berjari-jari 2 meter diisi penuh oleh
air. Di bawah bejana terdapat lubang
yang jari-jarinya 8 cm. Maka waktu yang
dibutuhkan untuk mengosongkan tong
adalah ...
A. 8,37 menit D. 11,37 menit
B. 9,37 menit E. 12,37 menit
C. 10,37 menit

7.

(SOAL KONTES FISIKA)


Air terjun dengan ketinggain 15 meter
dan debit air sebesar 8 m3/s dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga
microhidro. Jika generator yang digunakan
efisiensinya 20%, maka daya rata-rata
yang dapat dihasilkan adalah ...
A. 5 watt
B. 20 watt
C. 100 watt

D. 150 watt
E. 240 watt

110
C

TEORI KINETIK GAS

Gas ideal adalah gas yang memiliki sifat-sifat khusus yang ideal. Di antaranya
memiliki sifat tumbukan lenting sempurna, berlaku hukum gerak Newton,
tidak ada gaya antar partikel, bergerak ke segala arah dan tersebar merata.

1. Persamaan gas ideal


Persamaan gas ideal mempertimbangkan tekanan (P), volume gas ideal (V),
suhu (T), dan banyak molekul gas ideal (n). Yang terkenal ada dua, yaitu
sebagai berikut:

Hukum
Boyle-Gay Lussac

Hukum Boyle-Gay Lussac menjelaskan


bahwa tekanan dikalikan volume dibagi
suhu akan selalu bernilai sama.
P.V
tetap ( P1 .V1 = P2 .V2
T =
T1
T2

Hukum
Umum Gas Ideal
(PV = nRT)

Hukum umum gas ideal menjelaskan


bahwa tekanan dikalikan volume dibagi
suhu sama dengan banyak molekul
dikalikan ketetapan gas ideal.
P.V
n.R ( P.V = N.k
T =
T

111
R pada persamaan di atas bernilai R = 8, 31 J/mol.K , sedangkan
N pada persamaan di atas akan sama dengan n.NA , dimana
NA = 6, 02.10 23 partikel/mol , dan k = 1, 38.10- 23 J/K .

2. Proses Gas Ideal


Pada proses gas ideal besaran yang mengalami perubahan adalah tekanan,
volume dan suhu. Dari variasi tiga besaran itu akan didapatkan empat
proses gas ideal sebagai berikut:

Isobarik
(Tekanan Tetap)

Pada proses isobarik tekanan tetap, hanya


volume dan suhu yang berubah.
V
tetap ( V1 = V2
T =
T1 T2

Isokhorik
(Volume Tetap)

Pada proses isokhorik volume tetap,


hanya tekanan dan suhu yang berubah.
P tetap ( P1 P2
T =
T1 = T2

Isotermis
(Suhu Tetap)

Adiabatik
(Tak ada Kalor)

Pada proses isotermis suhu tetap, hanya


volume dan tekanan yang berubah.
P.V = tetap ( P1 .V1 = P2 .V2
Pada proses adiabatik semua berubah,
hanya saja tak ada kalor di sana.
P.V
tetap ( P1 .V1 = P2 .V2
T =
T1
T2
P1 .V1c = P2 .V2c T1 .V1c - 1 = T2 .V2c - 1

112
3. Teori Kinetik Gas
Teori kinetik gas menjelaskan tentang gerak yang dilakukan oleh gas
mengakibatkan tekanan gas, energi dalam gas, dan kecepatan efektif gas
mengalami pembangkitan.
P = 1 N.t.v 2 = 2 N.Ek
3
3 V

Tekanan Gas

Pada persamaan di atas t adalah massa jenis (massa persatuan volume),


Ek adalah energi kinetik gas, v adalah kecepatan gas ideal, V adalah
volume gas ideal. Dan N pada persamaan di atas adalah n.NA , dimana
NA = 6, 02.10 23 partikel/mol (oleh ahli kimia biasa disebut bilangan
Avogadro).
Kecepatan Efektif

v=

3.k.T
m =

3.P
t =

3.R.T
Mr

Pada persamaan di atas m adalah massa, k = 1, 38.10- 23 J/K , Mr adalah


massa atom relatif, dan R = 8, 31 J/mol.K .
U = 1 .f.^n.R.T h = 1 .f.^N.k.T h
2
2

Energi Dalam Gas

Di atas adalah rumus umum energi dalam gas, di mana U adalah energi
dalam, dan f derajat kebebasan. Derajat kebebasan inilah yang membedakan antara gas
monoatomik dan gas diatomik.

a. Gas Monoatomik
Gas monoatomik adalah gas dengan atom tunggal, seperti helium (He),
neon (Ne), argon (Ar), dan lain-lain. Pada gas monoatomik derajat kebebasan
bernilai f = 3 . Sehingga persamaan menjadi:
U = 3 ^n.R.T h = 3 ^N.k.T h
2
2

113
b. Gas Diatomik
Gas monoatomik adalah gas dengan atom ganda, seperti oksigen (O2),
hidrogen (H2), nitrogen (N2), dan lain-lain. Pada gas diatomik derajat
kebebasan bervariasi berdasarkan besarnya suhu.

! 300 K ( f = 3 )

U = 3 ^n.R.T h = 3 ^N.k.T h
2
2

! 500 K ( f = 5 )

U = 5 ^n.R.T h = 5 ^N.k.T h
2
2

! 1000 K ( f = 7 )

U = 7 ^n.R.T h = 7 ^N.k.T h
2
2

114
Contoh Soal :
Catatan
---------------------------------------------------------1. (BANK SOAL PENULIS)
Pada kondisi kamar, gas oksigen bermassa 4 gram akan memiliki volume
sebesar ... (Ar O = 16, R = 8,314 J/mol.K)
A. 0,45.10-3 m3 D. 3,00.10-3 m3
B. 1,00.10-3 m3 E. 3,45.10-3 m3
C. 2,45.10-3 m3
Jawaban: C

Cara Cepat!
V = m # 2, 45.10- 3
2Ar
Kondisi kamar adalah kondisi pada saat
tekanan 1 atm dan suhu 25oC.
V = 4 # 24,5.10 - 3
2.16
1
= 8 # 24,5.10 - 3
. 3.10- 3 m 3
---------------------------------------------------------2. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Dua buah tabung yang memiliki volume
sama dihubungkan dengan sebuah selang yang sangat kuat. Di dalam dua
bejana tersebut terdapat gas masingmasing sebanyak N dan 3N. Bila gas
dalam tabung N memiliki suhu 27oC,
maka suhu pada tabung 3N adalah ...
A. 100 K
B. 200 K
C. 300 K

D. 400 K
E. 500 K
Jawaban: A

115
Cara Cepat!
Catatan

T2 = ` N1 j^T1 + 273h
N2
T2 = ` N j^273 + 27 h
3N
1 .300 100 K
=3
=
---------------------------------------------------------3. (SOAL KONTES FISIKA)
Sebuah tabung elpiji di dalamnya terdapat sebuah gas yang bermassa 2
kg. Pada mula-mula suhu udara dalam
tabung 27oC, namun kemudian tabung
tersebut ditaruh di bawah terik matahari hingga suhu udara dalam tabung
menjadi 127oC, karena peristiwa itu gas
dalam tabung memuai dan akhirnya bocor. Banyaknya gas dalam tabung yang
keluar akibat bocor adalah ...
A. 0,30 kg
B. 0,45 kg
C. 0,50 kg

D. 0,60 kg
E. 0,75 kg
Jawaban: C

Cara Cepat!
Dm = `1 - T1 j .m1
T2
Konversi dulu oC menjadi K (...oC+273
=... K)
Dm = `1 - 273 + 27 j .2
273 + 127
300
= `1 - 400 j .2
1
= ` 4 j .2 = 0, 5 kg

116
4.

Catatan

(SOAL KONTES FISIKA)


Dua tabung diisi dengan gas yang berbeda namun pada suhu yang sama nyaris.
Jika massa atom relatif gas-gas tersebut
berbanding 1 : 4, maka perbandingan
momentum gas-gas tersebut adalah ...
A. 1 : 1
B. 1 : 2
C. 1 : 3

D. 1 : 4
E. 1 : 5
Jawaban : B

Cara Cepat!
^mvhA
=
^mvhB

^mvhA
=
^mvhB

MrA
MrB
1
1
4 =2

---------------------------------------------------------5. (BANK SOAL PENULIS)


Jika suhu gas ideal dalam ruang yang
tertutup (tidak ada kebocoran sedikitpun) dinaikkan menjadi 5 kali dari suhu
awal (pada saat itu kecepatan partikel
gas adalah 2.105 m/s), maka kecepatan
gerak partikel setelah suhu dinaikkan
adalah ...
A. 448 km/s
B. 548 km/s
C. 648 km/s

D. 748 km/s
E. 848 km/s
Jawaban : A

Cara Cepat!
v2 = v1
v2 = 2.10 5
= 2.10 5

117

T2
T1

5T
T
5 . 448 km/s
---------------------------------------------------------6. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Sebuah tabung berisi gas ideal memiliki
massa atom relatif 32, jika R = 8,314 J/
mol.K dan suhu di dalam tabung adalah
127oC, maka kecepatan partikel dalam
tabung adalah ...
A. 458 km/s
B. 558 km/s
C. 658 km/s

D. 758 km/s
E. 858 km/s
Jawaban : B

Cara Cepat!
v=

3R.^T + 273h
Mr.10- 3

3.8, 314.^127 + 273h


32.10- 3
. 558 m/s

v=

Jadi kecepatan partikel dalam tabung


adalah 558 km/s.

118

Catatan
Catatan

Uji Skill Rumus Praktis


---------------------------------------------------------1. (BANK SOAL PENULIS)
Pada kondisi kamar, gas oksigen
bermassa 2 gram akan memiliki volume
sebesar ... (Ar O = 16, R = 8,314 J/mol.K)
A.
B.
C.
D.
E.

0,45.10-3 m3
1,50.10-3 m3
2,45.10-3 m3
3,00.10-3 m3
3,45.10-3 m3

2.

(PREDIKSI UNAS PENULIS)


Dua buah tabung yang memiliki volume
sama dihubungkan dengan sebuah
selang yang sangat kuat. Di dalam dua
bejana tersebut terdapat gas masingmasing sebanyak N dan 2N. Bila gas
dalam tabung N memiliki suhu 127oC,
maka suhu pada tabung 3N adalah ...
A. 100 K
D. 400 K
B. 200 K
E. 500 K
C. 300 K

3.

(SOAL KONTES FISIKA)


Sebuah tabung elpiji di dalamnya terdapat sebuah gas yang bermassa 1
kg. Pada mula-mula suhu udara dalam
tabung 127oC, namun kemudian tabung
tersebut ditaruh di bawah terik matahari hingga suhu udara dalam tabung
menjadi 227oC, karena peristiwa itu gas
dalam tabung memuai dan akhirnya bocor. Banyaknya gas dalam tabung yang
keluar akibat bocor adalah ...

119
A. 0,20 kg
B. 0,35 kg
C. 0,50 kg
4.

(SOAL KONTES PENULIS)


Dua tabung diisi dengan gas yang
berbeda namun pada suhu yang sama
nyaris. Jika massa atom relatif gasgas tersebut berbanding 4 : 9, maka
perbandingan momentum gas-gas
tersebut adalah ...
A. 1 : 1
B. 1 : 2
C. 2 : 3

5.

D. 1 : 4
E. 2 : 5

(BANK SOAL PENULIS)


Jika suhu gas ideal dalam ruang
yang tertutup (tidak ada kebocoran
sedikitpun) dinaikkan menjadi 8 kali
dari suhu awal (pada saat itu kecepatan
partikel gas adalah 3.105 m/s), maka
kecepatan gerak partikel setelah suhu
dinaikkan adalah ...
A. 448 km/s
B. 548 km/s
C. 648 km/s

6.

D. 0,60 kg
E. 0,75 kg

D. 748 km/s
E. 848 km/s

(PREDIKSI UNAS PENULIS)


Sebuah tabung berisi gas ideal memiliki
massa atom relatif 44, jika R = 8,314 J/
mol.K dan suhu di dalam tabung adalah
327oC, maka kecepatan partikel dalam
tabung adalah ...
A. 483 km/s
B. 583 km/s
C. 683 km/s

D. 783 km/s
E. 883 km/

120
D

TERMODINAMIKA

Fluida adalah zat yang dapat mengalir, biasanya berfase cair atau gas. Kali
ini kita akan membahas tentang fluida statis dan fluida dinamis, pengertian
keduanya sebagai berikut:

1. Hukum I Termodinamika
Hukum I Termodinamika menyatakan hubungan antara tiga besaran, yaitu:
kalor, perubahan energi dalam dan usaha.

Q = DU + W

5 ( menerima
Q =)
6 ( melepas
5 ( naik
DU = '
6 ( turun
5 ( melakukan
W ='
6 ( dikenai

Usaha gas dinyatakan menjadi empat kondisi sama seperti proses pada gas
ideal. Pada gas ideal kita mengenal proses isobarik, isokhorik, isotermis dan
adaiabatik.
Isobarik

Tekanan tetap : W = P^V2 - V1h

Isokhorik

Volume tetap : W = 0

Isotermis

Suhu tetap : W = n.R.T. ln ` V2 j


V1

Adiabatik

Q = 0 : W = - DU = 3 n.R^T2 - T1h
2

Persamaan (Q = DU + W ) tetap berlaku.

121
Rumus Praktis
Pada grafik tekanan-volume di
samping menunjukkan bahwa
luas grafik adalah usaha.

W = luas
V

2. Hukum II Termodinamika
Hukum II Termodinamika menyatakan bahwa tidak akan mungkin ada proses mengalirnya
kalor dari suhu rendah ke suhu tinggi (seharusnya dari suhu
tinggi ke suhu rendah). Secara sederhana hal ini juga menjelaskan bahwa
tidak ada mesin yang memiliki efisiensi 100%.

3. Hukum III Termodinamika


Hukum III Termodinamika menjelaskan bahwa suhu mutlak adalah 273oC
atau 0 K. Pada suhu ini semua atom diam dan aktivitas atomik berhenti total.

4. Hukum 0 Termodinamika
Hukum 0 Termodinamika adalah hukum yang paling telat ditemukan, namun hukum ini
sangat mendasar sekali. Menjelaskan bahwa tidak mungkin
ada dua benda yang memiliki kondisi suhu, tekanan yang sama akan saling
bertukar kalor satu sama lain.

5. Mesin Kalor
Pada termodinamika kita akan mengenal dua macam mesin kalor, yaitu mesin Carnot dan
Mesin Pendingin.

122
a.

Mesin Carnot
Mesin Carnot adalah mesin dengan efisiensi yang tinggi. Dia menghasilkan usaha dari
aliran kalor pada suhu renda ke suhu tinggi.
W

TK

proses

TB

Efisiensi pada mesin carnot


dinyatakan dengan rumus.
h = 1 - TK , TK = rendah
TB TB
tinggi

Pada persamaan di atas perbandingan suhu pada reservoir suhu rendah


dan suhu tinggi akan sama dengan perbandingan kalor pada kedua
reservoir tersebut.
h = W = QB - QK = 1 - TK , TK = QK
QB
QB
TB TB
QB
b. Mesin Pendingin
Mesin pendingin adalah kebalikan dari mesin carnot, jika pada mesin
karnot menghasilkan usaha, maka pada mesin pendingin dia mendapatkan usaha untuk
mendinginkan sesuatu. Jadi prinsip kerjanya berlawanan dengan mesin carnot.
W

TB

proses

TK

Koefisien dayagunan dinyatakan


dengan rumus.
K p = TK , TK = rendah
TB - TK TB
tinggi

Koefisien daya guna selalu berada pada jangkauan nilai 2 sampai 6,


semakin kecil nilai koefisien daya gunanya, berarti mesin semakin bagus Sebaliknya
semakin besar koefisien daya gunaknya, maka semakin
kurang bagus mesin pendingin tersebut.

Rumus Praktis
Rumus di samping digunakan untuk
mencari besarnya suhu pada reTB1 ^1 - h1h = TB2 ^1 - h2h servoir tinggi saat
reservoir rendah
tetap, dan efisiensinya juga meTK = tetap
ngalami perubahan tertentu.

123
Contoh Soal :
Catatan
---------------------------------------------------------1. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah alat di dalamnya terdapat 0,25
mol gas ideal, dia mengalami pengembangan secara adiabatik. Jika pada
peristiwa ini temperatur turun sebanyak 750oC, maka kerja yang dilakukan
oleh gas ideal adalah ...
A. 1,34.103 J
B. 2,34.103 J
C. 3,34.103 J

D. 4,34.103 J
E. 5,34.103 J
Jawaban : B

Cara Cepat!
W = n.DT # 12, 471
W = 0, 25.750 # 12, 471
. 2, 34.10 3 J
---------------------------------------------------------2. (SOAL KONTES FISIKA)
Suatu mesin dengan efisiensi lumayan
tinggi digunakan untuk meggerakkan
sebuah generator dengan keluaran 220
volt. Jika mesin menyerap 5,5 kJ kalor
dan perbandingan suhu dalam kelvin
3 : 5, maka banyaknya muatan yang dihasilkan oleh sistem tersebut adalah ...
A. 20 C
B. 18 C
C. 15 C

D. 10 C
E. 5 C
Jawaban : D

124
Cara Cepat!
Catatan
q=

Q`1 - TK j
TB
V

5, 5.10 3 `1 - 3 j
5
q=
220
5, 5.10 3 ` 2 j
5 = 10 C
=
220
---------------------------------------------------------3. (PREDIKSI UNAS PENULIS)
Mesin Carnot pada reservoir suhu
tinggi suhunya sebesar 527oC, sedangkan pada reservoir suhu rendah suhunya 27oC.
Jika efisiensinya naik menjadi
50%, maka pada saat reservoir suhu
rendah suhunya tetap sedangkan pada
reservoir suhu tinggi suhunya akan
menjadi ...
A. 327oC
B. 427oC
C. 527oC

D. 627oC
E. 727oC
Jawaban : A

Cara Cepat!
TT2 =

TR1

^1 - h2h

TT2 = 273 + 27
1 - 50%
300 600 K 327 o C
= 0, 5 =
=
---------------------------------------------------------4. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah mesin carnot memiliki suhu
27oC pada reservoir suhu rendah dan

125
127oC pada reservoir suhu tinggi. Jika
mesin melepas panas sebesar 600 joule,
maka efisiensi mesin carnot adalah ...
A. 5%
B. 20%
C. 25%

D. 40%
E. 90%
Jawaban : C

Cara Cepat!
h = 1 - TK
TB
Pada soal di atas harga kalor yang dilepas
tidak begitu dibutuhkan untuk mencari
efisiensi jika suhu pada reservoir tinggi
dan rendah sudah diketahui, hanya
untuk mengecoh saja.
h = 1 - 273 + 27
273 + 127
300
1
= 1 - 400 = 4 = 25%
---------------------------------------------------------5. (BANK SOAL PENULIS)
Mesin pendingin berdaya kerja 300
watt, jika suhu ruang pendingin adalah
270 K dan suhu udara luar adalah 300 K,
maka besarnya aliran kalor yang diserap
oleh mesin pendingin adalah ...
A. 75 J/s
B. 270 J/s
C. 1700 J/s

D. 1750 J/s
E. 2700 J/s
Jawaban : E

Cara Cepat!
Q/t = ` TK j .P
TB - TK

126

Catatan
Catatan

Q /t = `

270
.300
300 - 270 j
= 2700 J/s
---------------------------------------------------------6. (BANK SOAL PENULIS)
Mesin pendingin berdaya kerja 300
watt, jika suhu ruang pendingin adalah
270 K dan suhu udara luar adalah 300 K,
maka besarnya kalor yang diserap oleh
mesin pendingin dalam waktu 15 menit
adalah ...
A. 6,43.103 kJ D. 3,43.103 kJ
B. 5,43.103 kJ E. 2,43.103 kJ
C. 4,43.103 kJ
Jawaban : E

Cara Cepat!
Q = ` TK j .P.t
TB - TK
Q =`

270
.300.^15.60h
300 - 270 j
= 2700 # ^15.60h = 2, 43.10 3 kJ

Jadi, banyaknya kalor yang diserap oleh


mesin pendingin dalam waktu 15 menit
adalah 2,43.103 kJ.

127
Uji Skill Rumus Praktis

Catatan

---------------------------------------------------------1. (BANK SOAL PENULIS)


Sebuah alat di dalamnya terdapat
0,50 mol gas ideal, dia mengalami
pengembangan secara adiabatik. Jika
pada peristiwa ini temperatur turun
sebanyak 450oC, maka kerja yang
dilakukan oleh gas ideal adalah ...
A. 1,80.103 J
B. 2,80.103 J
C. 3,80.103 J
2.

(SOAL KONTES FISIKA)


Suatu mesin dengan efisiensi lumayan
tinggi digunakan untuk meggerakkan
sebuah generator dengan keluaran 200
volt. Jika mesin menyerap 1,4 kJ kalor
dan perbandingan suhu dalam kelvin 4
: 7, maka banyaknya muatan yang dihasilkan oleh sistem tersebut adalah ...
A. 20 C
B. 18 C
C. 15 C

3.

D. 4,80.103 J
E. 5,80.103 J

D. 10 C
E. 3 C

(PREDIKSI UNAS PENULIS)


Mesin Carnot pada reservoir suhu
tinggi suhunya sebesar 717oC, sedangkan pada reservoir suhu rendah suhunya 127oC.
Jika efisiensinya naik menjadi 60%, maka pada saat reservoir suhu
rendah suhunya tetap sedangkan pada
reservoir suhu tinggi suhunya akan
menjadi ...
A. 327oC
B. 427oC
C. 527oC

D. 627oC
E. 727oC

128
4.

Catatan

(BANK SOAL PENULIS)


Sebuah mesin carnot memiliki suhu
127oC pada reservoir suhu rendah dan
327oC pada reservoir suhu tinggi. Jika
mesin melepas panas sebesar 600 joule,
maka efisiensi mesin carnot adalah ...
A. 5%
B. 20%
C. 33%

5.

40%
90%

(BANK SOAL PENULIS)


Mesin pendingin berdaya kerja 600
watt, jika suhu ruang pendingin adalah
240 K dan suhu udara luar adalah 400 K,
maka besarnya aliran kalor yang diserap
oleh mesin pendingin adalah ...
A. 75 J/s
B. 270 J/s
C. 900 J/s

6.

D.
E.

D. 1000 J/s
E. 1200 J/s

(BANK SOAL PENULIS)


Mesin pendingin berdaya kerja 600
watt, jika suhu ruang pendingin adalah
240 K dan suhu udara luar adalah 400 K,
maka besarnya kalor yang diserap oleh
mesin pendingin dalam waktu 45 menit
adalah ...
A. 6,43.103 kJ
B. 5,43.103 kJ
C. 4,43.103 kJ

129

D. 3,43.103 kJ
E. 2,43.103 kJ
E

RADIASI KALOR

Di alam semesta ada banyak bentuk radiasi, salah satu adalah radiasi kalor
atau radiasi panas. Kalor dapat mengalir melalui medium dan tanpa medium
tergantung bentuk kalor tersebut.

1. Konduksi
Perambatan kalor secara konduksi adalah melalui medium berbentuk padat.
Medium itu biasa disebut konduktor. Contohnya: Besi, tembaga, emas, dan
logam lainnya. Pada perpindahan kalor melalui medium padat tersebut tidak
disertai dengan perpindahan partikel, namun hanya perpindahan kalor saja.
T1
T2
L
Kalor mengalir dari suhu tinggi ke suhu yang rendah seperti pada
gambar di atas (T1 2 T2 ). Secara matematis laju aliran kalor atau daya
kalor dinyatakan dalam rumus:
k.A.^T1 - T2h
P = dQ =
L
dt
Dengan P adalah daya atau laju aliran kalor, k adalah koefisien
konduktivitas (tiap benda beda-beda), A luas tampang lintang medium
(konduktor), dan L adalah panjang konduktor.

130
2. Konveksi
Perambatan kalor secara konveksi adalah melalui medium berbentuk zat
yang dapat mengalir atau fluida (cair atau gas). Karena pada hakekatnya
konveksi adalah perpindahan kalor disertai dengan partikel mediumnya.
Secara sederhana dirumuskan sebagai berikut:
P = dQ = h.A.^T1 - T2h
dt
Dengan h adalah koefisien konveksivitas termal (tiap benda beda).

3. Radiasi
Perambatan secara radiasi adalah perambatan kalor tanpa melalui medium
perantara. Pada kondisi ini kalor berupa gelombang elektromagnetik yang
mampu berpindah tanpa medium. Secara matematis daya atau laju kalor
dirumuskan dengan persamaan:
P = dQ = v.e.A.T 4
dt
Dengan v = 5, 67.10- 8 W/m 2 .K 4 adalah ketetapan stefan, e adalah
emisivitas, yaitu pengaruh warna pada penyerapan atau pemancaran
kalor. Benda dengan warna hitam mengkilat e = 1, sedangkan warna putih
mengkilat e = 0, warna selain itu berada pada 0 < e < 1.

131
Rumus Praktis

Konduksi

Pada peristiwa konduksi biasanya kita


akan bertemu dengan soal dua batang
dengan koefisien konduktivitas berbeda
saling dihubungkan, ditanyakan suhu
pada titik sambungan.
T = k1 .T1 + k2 .T2 ' L1 = L2
k1 + k2
T=

Konveksi

^k1 /L1h .T1 + ^k2 /L2h .T2


' L1 ! L2
^k1 /L1h + ^k2 /L2h

Soal konveksi jarang diujikan, namun


biasanya memakai perbandingan saja.
P1
h1 .A1 .DT1
P2 = h2 .A2 .DT2
Q1
A1 T1 4
Q2 = ` A2 j` T2 j

Radiasi

132
Contoh Soal :
Catatan
---------------------------------------------------------1. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah besi A dan B memiliki panjang yang sama dan luas penampang
yang sama juga dan keduanya disambung pada ujung-ujungnya. Hanya saja
koefisien konduksi besi A sama dengan
dua kali koefisien konduksi B. Jika pada
ujung A diberi suhu 100oC sedangkan
di ujung B diberi suhu 40oC, maka suhu
pada sambungan A dan B adalah ...
A. 20oC
B. 27oC
C. 52oC

D. 80oC
E. 97oC
Jawaban : D

Cara Cepat!
T = k1 .T1 + k2 .T2
k1 + k2
T = 2k2 .100 + k2 .40
2k2 + k2
2.100 + 40
240 80 o C
=
2+1 = 3 =
---------------------------------------------------------2. (PREDIKSI SNMPTN
PENULIS)
Besi A disambung dengan besi B pada
ujung-ujungnya. Jika panjang besi A
adalah sepertiga kali panjang besi B,
koefisien konduksi A adalah dua kali
koefisien konduksi B, dan luas penampang yang sama. Maka besarnya suhu
pada sambungan apabila suhu pada
besi A sebesar 100oC dan suhu pada
besi B sebesar 30oC adalah ...

133
A. 20oC
B. 30oC
C. 50oC

D. 80oC
E. 90oC

Catatan
Jawaban : E

Cara Cepat!
T=

T=
=

^k1 /L1h T1 + ^k2 /L2h .T2


^k1 /L1h + ^k2 /L2h

^2k2 / 13 L2h .100 + ^k2 /L2h .30


^2k2 / 13 L2h + ^k2 /L2h

6.100 + 30 630 90 o C
6+1 = 7 =

---------------------------------------------------------3. (BANK SOAL PENULIS)


Seorang insinyur membuat disain bunker merapi menggunakan dua buah
bahan yang masing-masing kita sebuh
bahan A dan bahan B. Apabila bahan A
memiliki ketebalan 3 cm dan koefisien
konduksi sebesar 0,1 g.kal/cm.soC. Sedangkan bahan B memiliki ketebalan
5 cm dan koefisien konduksi sebesar
0,2 g.kal/cm.soC. Jika dinding A berada
pada daerah yang terkena langsung
pada merapi, maka perbandingan
selisih suhu di luar dan sambungan
dengan suhu di dalam dan sambungan
adalah ...
A. 5 : 6
B. 6 : 5
C. 6 : 7

D. 7 : 6
E. 7 : 8
Jawaban : B

134
Cara Cepat!
Catatan

DT1
L k
= ` L1 jc k2 m
2
1
DT2
DT1
3 0, 2
6
= ` 5 jc 0, 1 m = 5
DT2
---------------------------------------------------------4. (BANK SOAL PENULIS)
Suatu benda hitam pada suhu 27oC
memancarkan energi sebesar 200 kJ,
benda hitam tersebut dipanasi hingga
suhunya mencapai 127oC. Maka energi
yang dipancarkan setelah dipanaskan
menjadi ...
A. 474 kJ
B. 574 kJ
C. 674 kJ

D. 774 kJ
E. 874 kJ
Jawaban : A

Cara Cepat!
E2 = ` T2 j E1
T1
4

E2 = ` 127 + 273 j 200 kJ


27 + 273
400 4 200 kJ
= ` 300 j
64
= 27 .200 . 474 kJ
---------------------------------------------------------5. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah benda hitam dengan koefisien
emisivitas 0,87 memiliki suhu sebesar
227oC dan luas permukaan 200 cm3,
maka energi yang dipancarkan selama
10 menit adalah ...
( v = 5, 67.10- 8 W/m 2 .K 4 )
4

135
A. 2,96.10-6 J
B. 3,96.10-6 J
C. 4,96.10-6 J

D. 5,96.10-6 J
E. 6,96.10-6 J
Jawaban : A

Cara Cepat!
E = v.e.A.T 4 .t
E = v.e.A.T 4 .t
= 5,67.10 - 8 .0,87.200.10 - 6 .^500h .^10.60h
. 2, 96.10- 6 J
---------------------------------------------------------6. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah bintang memiliki jari-jari 64000
km, suhu dipermukaan bintang 64000
kK. Jika bintang tersebut dianggap
hitam sempurna, maka energi yang
dipancarkan oleh bintang dalam
setahun adalah ...
A. 5,66.1048 J
B. 4,66.1048 J
C. 3,66.1048 J

D. 2,66.1048 J
E. 1,66.1048 J
Jawaban : E

Cara Cepat!
E = v.e.^4rR 2h .T 4 .t
Waktu dalam setahun kita anggap saja
= 365 hari x 24 jam x 60 menit x 60
detik . 3,2.107 detik.
E = v.e.^4rR 2h .T 4 .t
= 5,67.10 - 8 .1.^4r 66, 4.107 @2h .^6, 4.107 h4
.^3, 2.107 h
. 1, 6.10 48 J
Jadi jawabannya adalah 1,6.1048 J.

136

Catatan
Catatan

Uji Skill Rumus Praktis


---------------------------------------------------------1. (BANK SOAL PENULIS)
Sebuah besi A dan B memiliki panjang
yang sama dan luas penampang yang
sama juga dan keduanya disambung
pada ujung-ujungnya. Hanya saja
koefisien konduksi besi A sama dengan
tiga kali koefisien konduksi B. Jika pada
ujung A diberi suhu 90oC sedangkan di
ujung B diberi suhu 30oC, suhu pada
sambungan A dan B adalah ...
A. 20oC
B. 27oC
C. 52oC
2.

(PREDIKSI SNMPTN PENULIS)


Besi A disambung dengan besi B pada
ujung-ujungnya. Jika panjang besi A
adalah sepertiga kali panjang besi
B, koefisien konduksi A adalah tiga
kali koefisien konduksi B, dan luas
penampang yang sama. Maka besarnya
suhu pada sambungan apabila suhu
pada besi A sebesar 90oC dan suhu pada
besi B sebesar 20oC adalah ...
A. 23oC
B. 33oC
C. 53oC

3.

D. 75oC
E. 97oC

D. 83oC
E. 93oC

(BANK SOAL PENULIS)


Seorang insinyur membuat disain
bunker merapi menggunakan dua buah
bahan yang masing-masing kita sebuh
bahan A dan bahan B. Apabila bahan A
memiliki ketebalan 4 cm dan koefisien

137
konduksi sebesar 0,1 g.kal/cm.soC.
Sedangkan bahan B memiliki ketebalan
2 cm dan koefisien konduksi sebesar
0,8 g.kal/cm.soC. Jika dinding A berada
pada daerah yang terkena langsung
pada merapi, maka perbandingan
selisih suhu di luar dan sambungan
dengan suhu di dalam dan sambungan
adalah ...
A. 15 : 6
D. 17 : 1
B. 16 : 1
E. 17 : 8
C. 16 : 7
4.

(BANK SOAL PENULIS)


Suatu benda hitam pada suhu 127oC
memancarkan energi sebesar 100 kJ,
benda hitam tersebut dipanasi hingga
suhunya mencapai 327oC. Maka energi
yang dipancarkan setelah dipanaskan
menjadi ...
A. 406 kJ
B. 506 kJ
C. 606 kJ

5.

D. 706 kJ
E. 806 kJ

(BANK SOAL PENULIS)


Sebuah benda hitam dengan koefisien
emisivitas 0,75 memiliki suhu sebesar
327oC dan luas permukaan 400 cm3,
maka energi yang dipancarkan selama 1
menit adalah ...
( v = 5, 67.10- 8 W/m 2 .K 4 )
A. 2,12.10-7 J
B. 3,12.10-7 J
C. 4,12.10-7 J

D. 5,12.10-7 J
E. 6,12.10-7 J

138

Catatan
KIMIA
BAB 1
STOIKIOMETRI LARUTAN

Stoikiometri
berasal
dari
bahasa
Yunani
stoicheion
yang
berartiunsur
unsur/
Stoikiometri
berasal
dari
bahasa
Yunani
stoicheion
yang
berarti
partikel
dan
metron
yang
berarti
perhitungan,
jadi
stoikiometri
atau partikel dan metron yang berarti perhitungan, jadi stoikiometri
mempunyai
mempelajari
semua
perhitungan
kimia
secara
kuantitatif,
mempunyai
artiarti
mempelajari
semua
perhitungan
kimia
secara
kuantitatif,
dan
tidak
ter-batas
pada
unsur
saja
tetapi
juga
perhitungan
senyawa
dan tidak terbatas pada unsur saja tetapi juga perhitungan senyawa
maupun
campuran.
maupun campuran.
1. Konsep Mol

A. Konsep
Mol kimia, satuan mol digunakan sebagai satuan
Dalam perhitungan

untuk jumlah. 1 mol setara dengan 6,02 x 1023 partikel (Bilangan


Dalam perhitungan kimia, satuan mol digunakan sebagai satuan untuk
Avogadro/L).
jumlah. 1 mol setara dengan 6,02 x 1023 partikel (Bilangan Avogadro/L).
 Hubungan mol, massa, jumlah partikel, dan volume larutan dapat
 Hubungan mol, massa, jumlah partikel, dan volume larutan dapat
dilihat pada bagan di bawah ini:
dilihat pada bagan di bawah ini :

X
Massa Mr/Ar
Massa
Mr/Ar
:
:

Mol
Mol

X 22,4
X

22,4:

:
23
6,02 x 10 Jumlah Partikel
Jumlah partikel
6,02 x 1023
X
X

Volume
volume

(Ket: volume (STP/0OC, 1 atm)

=
mol
Sehingga:

Massa Volume gas Jumlah Partikel


=
=
Mr / Ar
22, 4
6,02 ×1023
1
P ⋅ V = n ⋅R ⋅ T → n =

P⋅V
R⋅T

 Pada kondisi bukan standar maka kita gunakan Rumus Gas Ideal:

P = tekanan (atm)
V = volume gas (L)
n = mol
R = tetapan =0,08205
T = suhu (K)
Dari tabel, terlihat bahwa untuk massa C yang sama,
 Koefisien
Reaksi, menunjukkan
tiga hal,
yaitu: O pada senyawa II
perbandingan
O pada senyawa
I dengan
 Koefisien Reaksi, menunjukkan tiga hal, yait
adalah 16 : 32 = 1 : 2.
Perbandingan Ko
4) Hukum Avogadro → Pada P dan T sama, gas – gas yang
bervolume sama mengandung jumlah
partikelmol
sama.
Perbandingan
P⋅V
P ⋅ V = n ⋅R ⋅ T → n =
R⋅T

Perbandingan volume
Perbandingan j

1. Volume gas CO2 yang dihasilkan dari p


8 gram gas metana menurut reaksi : CH
2H2O(g), jika diukur pada keadaan standar
=1
A. 11,2 liter
1. Volume gas CO2 yang dihasilkan dari pembakaran
sempurna
8
Perbandingan
Koefisien
B. + 2O
22,4(g)
liter
gram gas metana menurut reaksi: CH4(g)

CO
(g)
+
Reaksi
2
2
C. adalah…
33,6 liter
2H2O(g), jika diukur pada keadaan standar
D. 44,8 liter

(Ar C = 12, H = 1)
E. 56 liter
A. 11,2 liter
Penyelesaian :
gr 22, 4
B. 22,4 liter
= =
Ingat !!! mol
Mr
V
C. 33,6 liter
D. 44,8 liter
E. 56 liter
Penyelesaian:

Contoh Soal :

Ingat !!!
gr
V
mol
= =
Mr 22, 4

2
Mol CH4 = mol CO2, sehingga:

gr CH4 V CO2
8 V CO2
=
⇒ =
⇒ V CO=
2 11,2 L
Mr CH4
22,4
16
22,4

Jawab: A

2. Pembakaran gas etana (C2H6) menurut reaksi: C2H6(g) + O2(g) →


CO2(g) + H2O(g) (belum setara). Volume gas CO2 yang terbentuk
pada pembakaran sempurna 3 liter gas etana adalah … liter
A. 1,5
C. 6
E. 10,5
B. 3
D. 9
Penyelesaian:
Langkah pertama adalah menyetarakan reaksi, sehingga
didapat persamaan reaksi:
C2H6(g) + 3,5 O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O(g)
C2H6
koefisien
Volume

1
3

3,5O2
3,5
10,5

2CO2
2
6

koefisien C2H6 V C2H6


1
3
=
⇒=
⇒ V CO
=
6
2
koefisien CO2 V CO2
2 V CO2
+

3H2O
3
9

Jawab: C

2. Hukum Dasar Kimia


Ada 4 hukum dasar kimia yang wajib untuk diketahui yaitu :
1) Hukum Lavoiser/Hukum Kekekalan Massa → Massa zat
sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
Ada 4 hukum
dasar
kimia yang wajib untuk diketahui yaitu:
Contoh
:
1) Hukum
Lavoisier/Hukum
→ dengan
Massa zat
dan
3 gram gas hidrogenKekekalan
(H) yang Massa
bereaksi
24sebelum
gram gas
sesudah
reaksi
adalah
sama.
oksigen (O) akan membentuk 27 gram air (H2O).
Contoh:
3 gram
gas hidrogen
(H2) yang
bereaksi dengan
gas oksigen
2) Hukum
Proust/Hukum
Perbandingan
Tetap24→gram
Perbandingan
(O2) akan
membentuk
27tiap
gram
air (H2O).
massa
unsur dalam
senyawa
adalah sama.

B. Hukum Dasar Kimia

2) Hukum Proust/Hukum Perbandingan Tetap → Perbandingan massa


unsur dalam tiap senyawa adalah sama.
3
Rumus Praktis
Pada senyawa AxBy, berlaku :
• Hubungan unsur dengan senyawa
gr A
x ⋅ Ar A

=
gr senyawa Mr senyawa
• Hubungan unsur dengan unsur lain
gr A x ⋅ Ar A

=
gr B y ⋅ Ar B

Contoh:
Perbandingan massa unsur H dengan O dalam air selalu 1 : 8.

H2 (gr) O2 (gr) H2O (gr)

Keterangan

sisa H2 = 2 gram

18

18

sisa O2 = 2 gram

25

27

sisa H2 = 1 gram, sisa O2 = 1 gram

3) Hukum Dalton/Hukum Kelipatan Perbandingan → Apabila dua unsur


dapat membentuk lebih dari satu senyawa, maka perbandingan massa
dari unsur satu yang bersenyawa dengan sejumlah tertentu unsur lain
merupakan bilangan bulat dan sederhana.
Contoh:
Senyawa
I
II

Massa unsur (gr)


C
O
12
16
12
32

Dari tabel, terlihat bahwa untuk massa C yang sama, perbandingan O


pada senyawa I dengan O pada senyawa II adalah 16 : 32 = 1 : 2.

4
4) Hukum Avogadro → Pada P dan T sama, gas–gas yang bervolume
Dari tabel, terlihat bahwa untuk massa C yang sama,
sama mengandung jumlah partikel sama.
perbandingan O pada senyawa I dengan O pada senyawa II
5) Hukum
gay-Lussac
adalah
16 : 32 =→1 Pada
: 2. P dan T sama, volume gas yang bereaksi
dan hasil reaksi berbanding bulat dan sederhana.
4) Hukum Avogadro → Pada P dan T sama, gas – gas yang
bervolume sama mengandung jumlah partikel sama.

Rumus Praktis
v1 n1
=
v 2 n2

Catatan:
Rumus ini merupakan hasil
pemikiran Gay-Lussac dan Avogadro

Contoh Soal :
1. Pada reaksi 4 gram magnesium dengan 10 gram asam klorida
dilakukan dalam wadah tertutup menurut persamaan reaksi:
Mg(s) + 2HCl(ag) → MgCl2(ag) + H2(g)

Maka jumlah massa zat yang dihasilkan adalah…


A. 14 gram
B. Lebih besar dari 14 gram
C. Lebih kecil dari 14 gram
D. Tepat sama dengan 12 gram
E. Lebih kecil dari 12 gram

Penyelesaian:

Konsep Praktis

Soal di atas, mengikuti hukum Lavoisier, ciri–cirinya pada


soal ada kata – kata “dalam wadah tertutup”, sehingga :

∑massa yang dihasilkan = ∑massa reaktan

Massa produk = massa reakan = (4+10) gram = 14 gram


Jawab: A

5
2. UNAS 2006
Suatu cadangan gas terdiri 2 mol gas dinitrogen trioksida
2. SOAL UN
4 mol gas nitrogen monoksida. Jika campuran ini diura
Suatu cadangan gas
terdiri sempurna
2 mol gasmenjadi
dinitrogen
dan dan oksigen, m
dengan
gastrioksida
– gas nitrogen
4 mol gas nitrogen
monoksida.
Jika
campuran
ini
diuraikan
perbandingan mol gas nitrogen dan oksigen adalah…
dengan sempurna menjadi
A. 2:3 gas–gas nitrogen dan oksigen, maka
perbandingan mol gas
nitrogen dan oksigen adalah…
B. 3:4
A. 2:3
D. 5:6
C. 4:5
B. 3:4
E. 6:7
D. 5:6
C. 4:5
E. 6:7
Penyelesaian:
Penyelesaian :
Reaksi yang terjadi: Reaksi yang terjadi :
Reaksi I : 2N2O3 →
2N2 +I 3O
, mol
O3 = 2+mol
2 2N
Reaksi
:22N
O N→
3O2, mol N2O3 = 2 mol
2 3
2
Reaksi II : 2NO → Reaksi
N2 + O2II, mol
NO →
= 4Nmol
: 2NO
+ O , mol NO = 4 mol
2

Reaksi
I
II
Mol total
Mol N2
2
2
4

Maka perbandingan mol N2 : O2 = 4 : 5

Mol O2
3
2
5
Jawab: C

3. Rumus Empiris dan Rumus Molekul


Rumus empiris adalah rumus yang paling sederhana dalam
komposisi suatu senyawa, sedangkan rumus molekul adalah
kelipatan dari rumus empiris.
Langkah – langkah penyelesaian :
Rumus empiris
adalah
paling
sederhana dalam
 Bila
datarumus
di soalyang
berupa
perbandingan
massa komposisi
atau %
suatu senyawa,massa
sedangkan
rumus
molekul
adalah
kelipatan
dari rumus
unsur dalam senyawa → Dibagi Ar masing

empiris.
masing unsur →Didapat perbandingan mol → Rumus
Langkah–langkah
penyelesaian:
Empiris
→Dengan Mr senyawa → Rumus molekul
Bila data
di
soal
perbandingan
atau % massa
unsur→
 Bila berupa
data disoal
berupa massa
perbandingan
volume
dalam senyawa

dibagi
Ar
masing–masing
unsur

didapat
langsung didapat perbandingan → Rumus Empiris
perbandingan
mol →Mr
Rumus
Empiris
→ dengan
Mr senyawa →
→Dengan
senyawa
→ Rumus
molekul
Rumus Molekul.
Bila
data di
soal: berupa perbandingan volume → langsung didapat
Contoh
Soal
perbandingan
→ Rumus
Empiris
→ dengan Mr80%
senyawa
→ Rumus
1. Suatu oksida
logam
M mengandung
massa
logam
molekul.
tersebut

C. Rumus Empiris dan Rumus Molekul

6
Contoh Soal :
1. Suatu oksida logam M mengandung 80% massa logam tersebut
dan 20% oksigen. Jika Ar logam M = 64 dan O = 16, maka rumus
oksida logam tersebut adalah…
A. M2O
D. M2O3
B. MO
E. MO2
C. M3O4
Penyelesaian:
80
mol =
M = 1,25
64
20
mol O=
= 1,25
2
16
mol M =
: mol O2 1,25
:1,25 1:1
=
Reaksi : Mx O y → M + O2
Untuk mencari jumlah atom M ⇒

∑M= ∑M
Untuk mencari jumlah atom O ⇒ ∑ O= ∑ O
kanan

⇒x
kiri=

kanan

⇒y
kiri =

Jadi rumus oksida logam yang terbentuk: MO2

Jawab: E

2. Pada suhu dan tekanan tertentu 1,5 gram gas CxHy mempunyai
volume yang sama dengan 2,2 gram gas CO2.

Jika Ar C = 12, H = 1, O = 16, maka gas tersebut adalah…


D. C2H6
A. CH4
B. C2H2
E. C3H8
C. C2H4
Penyelesaian:

Konsep Praktis
Untuk mencari rumus kimia apabila diketahui Mr-nya →
Cari jawaban yang mempunyai nilai Mr sama dengan yang
diketahui.

7
Volume sama → perbandingan koefisien sama → perbandingan
mol sama, sehingga :
1,5
2,2
mol C xHy =
mol CO2 ⇒
30
=⇒ Mr C xHy =
Mr C xHy 44
C2H6 mempunyai Mr 30, sehingga dapat dipastikan bahwa gas
CxHy tersebut adalah C2H6.
Jawab: D
4. Pembakaran Hidrokarbon
Suatu hidrokarbon apabila direaksikan dengan oksigen (O2) dan
mengalami reaksi pembakaran sempurna akan menghasilkan gas
karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O).

D. Pembakaran Hidrokarbon

Suatu hidrokarbon apabila direaksikan dengan oksigen (O2) dan


Reaksi yang terjadi :
mengalami reaksi pembakaran sempurna akan menghasilkan gas karbon
C Hy + O2 → CO2 + H2O
(belum setara)
dioksidax (CO
) dan uap air (H2O).
2
Reaksi yang terjadi:
Rumus Praktis :
CxHy + O2 → CO2 + H2O
(belum setara)
Jika yang dibakar n mol CxHy, maka :
1 

=
n x + y 
 Koefisien O
2
4 

 Koefisien CO2 = nx

Rumus Praktis
Jika yang dibakar n mol CxHy, maka:
n
 Koefisien H2O =  y 1 
n2 x + y 
 Koefisien O
=
2
4 

Contoh soal :
 3,2
Koefisien
CO2metana
= nx dibakar dengan oksigen. Gas
Sejumlah
gram gas
n
karbon dioksida yang terbentuk
adalah…
 Koefisien H2O = y
A. 2,24 gram
2
B. 4,40 gram
C. 8,80 gram
D. 8,96 gram
E. 17,6 gram
Penyelesaian :
Reaksi : CH4 + 2 O2 → CO2 + 2 H2O
koefisien CO2
1  3,2 
× mol CH4 =
×
=
0,2 mol
Mol CO2 =
koefisien CH4
1  16 

8
Contoh Soal :
Sejumlah 3,2 gram gas metana dibakar dengan oksigen. Gas karbon
dioksida yang terbentuk adalah…
A. 2,24 gram
D. 8,96 gram
B. 4,40 gram
E. 17,6 gram
C. 8,80 gram
Penyelesaian:
Reaksi: CH4 + 2 O2 → CO2 + 2 H2O
koefisien CO2
1  3,2 
× mol CH4 =
×
=
0,2 mol
Mol CO2 =
koefisien CH4
1  16 
Massa CO2 = mol x Mr = 0,2 x 44 = 8,8 gram

Konsep Praktis
 3,2 
Mol CO2 = nx ⋅ mol CO2 = 1⋅ 1⋅ 
 = 0,2 mol
 16 
Massa CO2 = mol x Mr = 0,2 x 44 = 8,8 gram
Jawab : C

E. Air Kristal Garam


Air kristal garam (hidrat) adalah air yang terikat pada suatu kristal garam
dengan perbandingan molekul tertentu. Air ini dapat dibebaskan melalui
pemanasan. Contoh air kristal: CuSO4.5H2O, FeSO4. 7H2O, CaSO4. 2H2O, dsb.
Langkah penyelesaian:
Untuk senyawa G ⋅ xH2O

9
Rumus Praktis
mol
mol
H2H
O2O
x
=
x = mol garam
mol garam

Contoh Soal :
Pada pemanasan 7,15 gram Na2CO3.xH2O, beratnya berkurang 2,65
gram (Ar Na = 23, C = 12, O = 16, H = 1). Rumus kristal adalah…
A. Na2CO3. H2O C. Na2CO3.4H2O E. Na2CO3.10H2O
B. Na2CO3.2H2O D. Na2CO3.6H2O
Penyelesaian:
Na2CO3 ⋅ xH2O → Na2CO3 + xH2O
7,15 g

4,5 g
2,65 g
4,5
2,65
mol
mol
106
18
perbandingan
1
4 ⇒ jadikan koefisien
Na2CO3 ⋅ xH2O → Na2CO3 + 4H2O ⇒ x =
4
Maka rumus kristalnya adalah Na2CO3.4H2O.

Konsep Praktis
2,65
mol H2O
18 4
= =
mol garam 4,5
106
Maka rumus kristalnya adalah Na2CO3.4H2O.

x
=

Jawab: C

10
6. Konsentr

Konsentrasi laruta

6. Konsentrasi Larutan
Larutan
dapat dinyatakan
6. Konsentrasi
Persen
Konsentrasi larutan menyatakan
kadar
suatumassa
zat d
F. Konsentrasi LarutanKonsentrasi
larutan menyatakan kadarMenyatakan
suatu zat da
dapat dinyatakan dengan satuan – satuan
khusu

dapat
dinyatakan
denganKonsentrasi
satuan – satuan khusus
Konsentrasi larutan menyatakan kadar
suatu
zat dalam
larutan.

Persen
massa
(% m/m)
larutan.

Persen
massa
(%
m/m)
dapat dinyatakan dengan satuan–satuan khusus,
yaitu: jumlah massa (gram) zat te
Menyatakan
Menyatakan jumlah massa (gram) zat ter
Persen massa (% m/m)
larutan.

larutan.
Menyatakan jumlah massa (gram) zat
terlarut dalam 100 gram
larutan.
m
%m m
=

m1
%m m
=
×100 %
m1 + m2

1
m1 + m2

m
% m m m1 1= massa
=
×100
×100 %
mm
m2massa
1 +=
2

Contoh :
Tentukan per
Penyelesaian
Contoh
: persen massa dari 10 gram gula da
Tentukan
% m gula
m = da
Tentukan
persen
Penyelesaian
: massa dari 10 gram
Contoh:
mgu
Penyelesaian
:
m
Tentukan persen massa dari 10 gram gula dalam 90 gula
gram air!
10
=
×
100
%
=
×
100
%
m
m
m +m
Penyelesaian:
1010
+ 90×100 %
air × 100 % =
% m m = mgulagula

mgula
10Persen
+ 90 volum
mgula + mair
10
×100 % =
×100 % = 10 %
%m m=
Menyatakan
10 + 90
mgula + mair
 Persen volume (% v/v)
larutan.
 Persen
volumejumlah
(% v/v) volume (liter) zat te
Menyatakan
Menyatakan
jumlah volume (liter) zat te
Persen volume (% v/v)
larutan.

m1 = massa zat terlarut


m
= massa
pelarut
Contoh
:
2

larutan.
Menyatakan jumlah volume (liter) zat
terlarut dalam 100 liter
v
%
v v v v=11 volume
=
×100 z
larutan.
%
v v vv11 +
=
v 2×100 %p
v 2+=vvolume
volumezat
zatterlarut
terlarut
vv11==volume
v
=
volume
pelarut
v22= volume pelarut

v1
%
v v
=
×100 %
v1 + v 2

Contoh :
Tentukan pe
larutan terda
ontoh::
CContoh
Penyelesaian
Contoh:
Tentukan persen
persen volume
volume dari
dari larutan
larutan urea
urea
Tentukan
Tentukan persen volume dari larutanlarutan
urea dimana
dalam
100
mL dan 80 mL air!
terdapat
20
mL
urea
larutan terdapat 20 mL urea dan 80 mL air!
v
larutan terdapat 20 mL urea dan 80 mL
air!
Penyelesaian
% v=
v
Penyelesaian
::
Penyelesaian:
vure
% v=
v

v urea
20
v
20
Molaritas
(M)
20
% 20 v%urea ×100 %
×100 % =
×100
% v=
100=
vv v urea
%%
×100 % == 20Menyatakan
××100
20 +80 % v=
vurea + v air
+80
+
v
urea+ v air
20
+80
vurea
air
 Molaritas
Molaritas(M)
(M)

Menyatakanjumlah
jumlahmol
molzat
zatterlarut
terlarutdalam
dalam1
Menyatakan

11
Molaritas (M)

 Molaritas (M)

Menyatakan
mol zat
terlarut dalam 1 liter (
Menyatakan jumlah mol zat terlarut
dalamjumlah
1 liter (1000
mililiter)
larutan
.
larutan.
mol gr 1000 % ⋅10 ⋅ρ
=
M = =×
mol gr 1000 % ⋅10 ⋅ρV (L) Mr V (mL)
Mr
M = =×
=
V (L) Mr V (mL)
Mr

Contoh :
Pada label sebuah botol tertulis H2SO4 98% massa deng
Contoh:
1,84 g/ml (Mr HNO = 98), maka hitung molarias larutan
Pada label sebuah botol tertulis H2SO4 98% massa3 dengan massa jenis
Penyelesaian :
1,84 g/ml (Mr H2SO4= 98), maka hitung molaritas larutan tersebut!
% ⋅10 ⋅ρ 98 ⋅10 ⋅1,84
=
= 18, 4
M =
Mr
98
% ⋅10 ⋅ρ 98 ⋅10 ⋅1,84
=
= 18,
M =
4
Pada pengenceran suatu zat, berlaku rumus :
Mr
98
Penyelesaian:

M1rumus:
⋅ V1 = M2 ⋅ V2
Pada pengenceran suatu zat, berlaku

M1 ⋅ V1 = M2 ⋅ V2

M1 = molaritas zat mula-mula


M2 = molaritas zat setelah pengenceran
V1 = volume zat mula-mula
V2 =volume zat setelah pengenceran
Pengenceran larutan dapat
diperkecil dengan cara menambah zat
terlarut atau mencampurkan Pengenceran
dengan larutan
sejenis
yang
lebih dengan cara m
larutan
dapat
diperkecil
pekat. Pada pengenceran, volume
dan
molaritas
larutan
berubah,
terlarut atau mencampurkan dengan larutan seje
tetapi jumlah mol zat terlarut tetap.
pekat. Pada pengenceran, volume dan molaritas lar
tetapi jumlah mol zat terlarut tetap.
Pada campuran zat yang sejenis,
berlaku rumus:

Pada campuran zat yang sejenis, berlaku rumus :


Mc ⋅ Vc = M1 ⋅ V1 + M2 ⋅ V2 + .... + M
Mc ⋅ Vc = M1 ⋅ V1 + M2 ⋅ V2 + .... + Mn ⋅ Vn

Mc
M1
M2
Mn

=
=
=
=

molaritas campuran
molaritas zat 1 Mc
1
molaritas zat 2 M
M
molaritas zat n Mn2

=
=
=
=

12

Vc = volume campuran
molaritas
V1 = campuran
volume zat 1 Vc
molaritas
zat
1
1
V
=
volume
zat 2 V
2
molaritas
zat
2
V
Vn = zat
volume
zat n Vn2
molaritas
n

=
=
=
=

volume ca
volume za
volume za
volume za
Contoh:
1. Seorang siswa memerlukan larutan HCl 0,5 M sebanyak 1 L,
sedangkan di laboratorium hanya tersedia larutan HCl 12 M,
berapa milliliter yang harus diambil?
Penyelesaian:
M1 ⋅ V1 = M2 ⋅ V2
12 ⋅ V=1 0,5 ⋅1⇒ V=1 0,042 L= 42 mL
2. Larutan HCl 0,25 M sebanyak 200 mL dicampur dengan HCl 0,3
M sebanyak 250 mL, kemudian ke dalam campuran tersebut
ditambahkan lagi HCl 0,2 M sampai volume campuran akhirnya
menjadi 600 mL. Tentukanlah konsentrasi campuran sekarang!
Penyelesaian:
Mc ⋅ Vc = M1 ⋅ V1 + M2 ⋅ V2 + M3 ⋅ V3
Mc ⋅ 600 = 0,25 ⋅ 200 + 0,3 ⋅ 250 + 0,2 ⋅150

=
Mc

50 + 75 + 30
= 0,258 M
600

Molalitas (m)

Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg (1000 gram)


pelarut.
=
m

mol
gr
1000
=
×
P (kg) Mr P (gram)

Contoh:

Diketahui suatu larutan 0,25 molal. Jika kita gunakan air 250 gram
sebagai pelarut maka tentukanlah massa zat terlarutnya!
(Mr zat terlarut = 60)
Penyelesaian:

gr 1000
×
Mr P (gr)
gr 1000
0,25 =
×
⇒ gr = 3,75
60 250
=
m

13
atau menyatakan jumlah mol pelarut dalam ju
larutan.
nA
XA =
Fraksi mol (X)
n + nB
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalamAjumlah
mol
X Atotal
+ XB larutan
=
1
nB
atau menyatakan jumlah mol pelarut
dalam
jumlah
mol total
XB =
nA + nB
larutan.
XA =

nA
nA + nB

XB =

nB
nA + nB

X A + XB =
1

XA
XB
nA
nB

=
=
=
=

fraksi mol zat terlarut


fraksi mol pelarut
mol zat terlarut
mol pelarut

Contoh:
: m/m (Mr urea = 60,
Tentukan fraksi mol dari larutanContoh
urea 40%
Tentukan
fraksi mol dari larutan urea 40% m/m (M
air = 18)!
= 18) !
Penyelesaian:
Penyelesaian :
Di dalam 100 gram larutan ureaDi
40%
terdapat
40 gram
ureaurea
dan40% terdapat 40 g
dalam
100 gram
larutan
60 gram air, maka:
60 gram air, maka :
m
40
m
60
= 0,67 mol ⇒ nair = air =
= 3,33 mol
nurea = urea =
Mr
60
Mr 18
nurea
0,67
murea 40
m
60
=
= n
Xurea =
0,1675
=
= 0,67 mol ⇒ nair = air =
= 3,
urea =
nurea + nair 0,67 + 3,33
Mr
60
Mr 18
nurea
0,67
X air =
1− Xurea =
1− 0,1675 =
0,8325
=
Xurea =
= 0,1675
nurea + nair 0,67 + 3,33

X air =
1: − Xurea =
1− 0,1675 =
0,8325
Soal Latihan
1. UNAS 2011
Tahap awal pembuatan asam nitrat dalam industri m
oksidasi amonia yang menghasilkan nitrogen monok
menurut reaksi berikut:
1. SOAL UN
4 NHdalam
+ 5 industri
O2(g) → 4melibatkan
NO (g) + 6 H2O(g)
Tahap awal pembuatan asam nitrat
3(g)
Volume
nitrogen
monoksida
pada re
oksidasi amonia yang menghasilkan nitrogen monoksida danyang
uap dihasilkan
air
menurut reaksi berikut:
4 NH3(g) + 5 O2(g) → 4 NO (g) + 6 H2O(g)
Volume nitrogen monoksida yang dihasilkan pada reaksi 6 liter gas
amonia (P.T) adalah…
A. 4 liter
C. 10 liter
E. 14 liter
B. 6 liter
D. 12 liter

Uji Skill Rumus Praktis

14
2. SOAL SNMPTN
Pada suhu dan tekanan standar, gas CO2 dialirkan ke dalam larutan
jenuh kalsium hidroksida sehingga terjadi reaksi. Jika pada reaksi itu
dihasilkan 10 g endapan CaCO3, maka volume gas CO2 yang bereaksi
sebanyak… (Ar Ca=40, C=12, O=16, dan H=1)
A. 2,24 liter
C. 11,2 liter
E. 5,6 liter
B. 22,4 liter
D. 1,12 liter
3. SOAL SNMPTN
Logam vanadium dihasilkan dengan cara mereaksikan vanadium
pentoksida dengan kalium pada suhu tinggi. Reaksi yang terjadi
(belum setara) adalah: Ca + V2O5 → CaO + V
Jika 91 g V2O5 (Mr=182) bereaksi dengan 120 g Ca (Ar=40), maka
jumlah logam vanadium (Ar=51) yang dihasilkan adalah…
A. 25,5 g
C. 76,5 g
E. 122,5 g
B. 51,0 g
D. 102,0 g
4. SOAL UN
Sebanyak 24 gram batu pualam direaksikan dengan 36 gram asam
klorida dalam wadah tertutup menurut persamaan reaksi:
CaCO3(s) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + H2O(  ) + CO2(g)
Massa senyawa hasil reaksi diperkirakan adalah…
A. Sama dengan 60 gram
D. Lebih kecil dari 60 gram
B. Sama dengan 54 gram
E. Lebih kecil dari 54 gram
C. Lebih besar dari 60 gram
5. SOAL UN
Jika diketahui Ar C=12 dan O=16 maka perbandingan massa karbon
dan massa oksigen pada senyawa CO2 adalah…
A. 1:2
C. 3:5
E. 4:7
B. 2:3
D. 3:8
6. SOAL UN
Persamaan reaksi (belum setara) berikut ini:
C3H8(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
Pada suhu dan tekanan tertentu, perbandingan volume CO2 dan H2O
adalah…
A. 1:3
C. 3:4
E. 5:4
B. 1:5
D. 5:3

15
7. SOAL SPMB
Persen massa kalium (Ar=39) dalam kalium dikromat (Mr=294)
adalah…
A. 13,3 %
C. 26,5 %
E. 40,2 %
B. 20,1 %
D. 35,4 %
8. SOAL UM UGM
Suatu cuplikan yang mengandung pirit (FeS) seberat 44 gram
direaksikan dengan HCl sehingga dihasilkan FeCl2 dan gas H2S. Jika
pada akhir reaksi diperoleh 7,5 liter gas H2S yang diukur pada saat 2,5
liter gas N2 bermasa 3,5 gram, maka persentase FeS didalam cuplikan
tersebut adalah…(Ar Fe=56; Cl=35,5; H=1; S=32 dan N=14)
A. 25 %
C. 45 %
E. 90 %
B. 35 %
D. 75 %
9. SOAL UN
Pada pembakaran 10 cm3 senyawa hidrokarbon diperlukan 50 cm3
gas oksigen dan dihasilkan 30 cm3 gas karbon dioksida. Semua
gas diukur pada suhu dan tekanan sama. Rumus kimia senyawa
hidrokarbon tersebut adalah…
A. C2H6
C. C3H8
E. C4H10
B. C3H6
D. C4H8
10. SOAL UN
Pirimidin tersusun dari 60% karbon, 5% hidrogen dan sisanya
nitrogen (Ar C = 12, O = 16, N = 14, H = 1). Jika 1 gram pirimidin
mengandung 7,5 x 1021 molekul (L = 6 x 1023) maka rumus molekulnya
adalah…
A. C2H2N
C. C5H5N2
E. C6H6N3
B. C4H4N2
D. C5H4N3
11. SOAL UM UGM
Etanol (C2H5OH) dapat dijadikan bahan bakar alternatif sesuai dengan
persamaan reaksi pembakaran:
C2H5OH(  ) + 3 O2(g) → 2 CO2(g) + 3 H2O(l)
Jika 13,8 gram etanol dibakar dengan 19,2 gram O2 maka gas CO2
yang akan diemisikan ke udara sebanyak…(Ar C=12, O=16, H=1)
A. 8,8 gram
C. 17,6 gram
E. 35,2 gram
B. 13,2 gram
D. 26,4 gram

16
12. SOAL UN
Seorang siswa mereaksikan 1,2 gram logam Mg yang tepat habis
bereaksi dengan 100 ml HCl 3 M. persamaan reaksi:
Mg(s) + 2 HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
Bila pada keadaan yang sama volume 2,5 liter gas O2 masanya 3,2
gram, maka volume gas H2 yang terjadi adalah…(Ar Mg=24)
A. 1,12 liter
C. 3,75 liter
E. 12,5 liter
B. 0,125 liter
D. 7,50 liter
13. SOAL UN
Jika 38 gram MgSO4. xH2O dipanaskan, akan diperoleh 20 gram
MgSO4 (Ar Mg=24, H=1, S=32, O=16) maka harga x adalah…
A. 2
C. 4
E. 6
B. 3
D. 5
14. Pada label sebuah botol tertulis HNO3 63% massa dengan massa jenis
1,3 g/ml (Mr HNO3= 63), maka molarias larutan tersebut adalah…
A. 13 molar
C. 6,3 molar
E. 1,3 molar
B. 6,5 molar
D. 3,15 molar
15. SOAL UMPTN
Kosentrasi larutan HCl yang diperoleh dengan mencampurkan 150 ml
HCl 0,2 M dan 100 ml HCl 0,3 M adalah…
A. 0,20 M
C. 0,30 M
E. 0,60 M
B. 0,24 M
D. 0,50 M

17
BAB 2

STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK


UNSUR, DAN IKATAN KIMIA

A. Perkembangan Model Atom


1. Model Atom John Dalton

Zat terdiri atas partikel terkecil yang disebut atom.


Atom suatu zat murni tidak dapat diuraikan menjadi partikel
yang lebih kecil dan tidak dapat diubah menjadi atom zat lain.
Atom-atom satu unsur sama/identik dalam segala hal, tetapi
berbeda dari atom-atom unsur lain
Atom-atom dapat bergabung satu sama lain secara kimia
membentuk molekul dengan perbandingan sederhana
Senyawa merupakan hasil reaksi dari atom-atom penyusunnya

2. Model Atom Thomson

Atom merupakan suatu bola yang bermuatan


positif dan dikelilingi muatan-muatan negatif pada
tempat–tempat tertentu dalam bola (seperti roti
kismis, dengan kismis sebagai muatan negatifnya).
Atom bersifat netral, karena jumlah muatan positif
sama dengan jumlah muatan negatif.

3. Model Atom Rutherford

Atom tersusun dari inti atom yang bermuatan


positif yang dikelilingi elektron yang bermuatan negatif.
Massa atom terkonsentrasi pada bagian inti
(pusat).
Jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah elektron yang
mengelilingi inti, sehingga atom bermuatan netral.
Sebagian besar volume atom adalah ruang kosong.

18
4. Model Atom Niels Bohr

Elektron hanya bergerak


dalam lintasan yang
Elektron
memenuhi syarat tertentu
menurut teori kuantum,
lintasan ini disebut lintasan
kuantum.
Elektron bergerak pada lintasan dengan tingkat energi tertentu,
dimana perpindahan elektron disertai penyerapan atau
pelepasan energi.

5. Model Atom de Broglie (mekanika gelombang)

Gerakan materi merupakan suatu gerakan gelombang sehingga


elektron (materi) juga merupakan gerakan gelombang.
Elektron tidak mempunyai lintasan tertentu.
Elektron menempati jarak-jarak tertentu dari inti atom.

B. Partikel Dasar Penyusun Atom


Massa
(kg)

Penemu

Letak

+1

1,67 x 10–27

Goldstein (1886)
dan
Rutherford (1919)

inti atom

1,67 x 10–27

J. Chadwick (1932)

inti atom

–1

9,11 x 10–31

J.J.Thomson (1897)

kulit atom

Partikel
Proton
(p)
Neutron
(n)
Elektron
(e)

C. Lambang Atom/Unsur
A
Z

Dimana:
Nomor atom (Z) = jumlah proton = jumlah elektron
Massa atom (A) = jumlah proton + jumlah neutron

Lambang suatu ion sama dengan lambang atomnya, dengan tambahan


muatan ion di sebelah kanan atas.

19
Atom Bermuatan Positif (Kation)

Atom yang kelebihan proton karena berpindahnya elektron.


Proton = nomor atom
Elektron = nomor atom – muatan
Neutron = massa atom – nomor atom
Contoh:
Jika lambang atom aluminium adalah

27
13

Al , hitunglah jumlah proton,

neutron, dan elektron dalam ion aluminium Al3+ !


Penyelesaian:
Proton = nomor atom = 13
Elektron = nomor atom – muatan = 13 – 3 = 10
Neutron = massa atom – nomor atom = 27 – 13 = 14

Atom Bermuatan Negatif (Anion)

Atom yang kelebihan elektron karena berpindahnya elektron unsur


lain ke dalam atom tersebut.
proton = nomor atom
elektron = nomor atom + muatan
neutron = massa atom – nomor atom
Contoh:
Tentukan jumlah proton, elektron, dan neutron dari ion S2– bila
32
diketahui lambang unsur belerang adalah 16
S!
Penyelesaian:
proton = nomor atom = 16
elektron = nomor atom + muatan = 16 + 2 = 18
neutron = massa atom – nomor atom = 32 – 16 = 16

20
D. Nuklida
Ada 3 jenis nuklida, yaitu:
Isotop →mempunyai nomor atom sama tetapi massa atomnya
berbeda atau jumlah proton sama tetapi jumlah neutron berbeda.
Contoh:
isotop-isotop hidrogen: 11 H ; 21 H ; 31 H
isotop-isotop karbon:
isotop-isotop oksigen:

12
6

C; 136 C; 146 C

16
8

O; 178 O; 188 O

Isobar →mempunyai nomor atom beda tetapi massa atomnya sama.


Contoh: 146 C dengan 147 N
Isoton →mempunyai jumlah netron sama tetapi nomor atom dan
massa atomnya berbeda.
Contoh: 49 Be dengan 105 B ; 136 C dengan 147 N

E. Perkembangan Sistem Periodik Unsur


Untuk memudahkan mempelajari hubungan sifat antara unsur yang
satu dengan yang lain, maka dibuat klasifikasi unsur–unsur berdasarkan
persamaan sifat. Perkembangan klasifikasi tersebut antara lain:

1. Sistem Lavoisier (1789)

Dasar klasifikasi: kemampuan unsur dalam menghantarkan listrik


dan panas.
Menurut sistem ini, unsur dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
 Unsur logam: unsur yang dapat menghantarkan listrik dan
panas, contoh: besi, tembaga, perak, emas, dsb.
 Unsur non logam: unsur yang tak dapat menghantarkan
listrik dan panas, contoh: belerang, arsen, oksigen, klor,
nitrogen, fosfor, hidrogen, dan karbon.
Kelemahan: adanya ketidaktegasan dalam mengklasifikasikan
silikon, arsen, dan antimony, karena unsur–unsur tersebut
memiliki sifat keduanya yaitu logam dan non logam.

21
2. Sistem Triade dari Johan Wolfgang Dobereiner (1826)

Hukum Triade Dobereiner menyatakan bahwa “massa atom (Ar) unsur


kedua (yang) dalam triade merupakan harga rata – rata dari unsur
pertama dan ketiga”.
Contoh:
Litium (Li), natrium (Na), dan kalium (K) dimasukkan dalam satu
triade; Litium mempunyai Ar = 7; Kalium mempunyai Ar = 39, maka
( 7 + 39 ) = 23
Natrium mempunyai Ar =
2

3. Hukum Oktaf Newlands (1864)

Dalam hukum ini, unsur–unsur disusun berdasarkan urutan kenaikan


massa atom relatif dimana sifat dari unsur–unsur tersebut akan
berulang pada tiap unsur kedelapan (1 oktaf ).
1
Li
Na
K

2
Be
Mg
Ca

3
B
Al

4
C
Si

5
N
P

6
O
S

7
F
Cl

Berdasarkan hukum ini, unsur Li, Na, dan K memiliki kemiripan sifat,
demikian juga dengan unsur F dan Cl.
Kelemahan dari hukum ini adalah hanya cocok untuk unsur dengan
nomor massa kecil. Selain itu, ada beberapa unsur yang ternyata
saling berimpitan.

4. Lothar Mayer (1869)

Menyusun unsur dalam satu tabel berdasar massa atom dan


kesamaan sifat-sifat fisika unsur tersebut.
Menyusun unsur dalam suatu tabel yang disebut sistem periodik,
dan menempatkan unsur yang bersifat sama pada satu kolom
vertikal yang sama.

5. Dmitri Ivanovich Mendeleev (1871)

Menyusun unsur dalam satu tabel berdasar massa atom relatif,


kesamaan sifat-sifat fisika dan kesamaan sifat kimia unsur adalah
fungsi periodik massa atom relatifnya.
Keunggulan dari sistem periodik Mendeleev adalah: melakukan
koreksi beberapa massa atom dan menukar posisi unsur dalam
sistem periodik menjadi semakin baik dan tetap sesuai sifat dan

22
menyediakan tempat kosong untuk beberapa unsur yang belum
diketemukan.
Kelemahan dari sistem periodik Mendeleev adalah adanya unsur–
unsur dengan massa atom relatif (Ar) lebih besar yang terletak
di depan unsur yang Ar-nya lebih kecil. Hal ini dikarenakan
susunannya yang berdasarkan kenaikan massa atom relatif.
Misalnya unsur tellurium (Te) yang Ar-nya 128 berada di depan
iod (I) yang memiliki Ar 127, agar kemiripan sifat dalam golongan
terjaga.

6. G. Mosley

Menyempurnakan sistem periodik Mendeleev.


Dikenal sebagai susunan berkala panjang.
Sifat–sifat unsur bukan lagi sifat periodik dari massa atom
relatifnya tetapi sifat–sifat unsur adalah fungsi berkala dari nomor
atomnya.

7. Sistem Periodik Modern (1923)

Sistem Periodik Modern disusun berdasarkan konfigurasi elektron,


dan unsur – unsur disusun menurut bertambahnya nomor atom.

F. Menghafal Unsur-unsur
Golongan
IA
IIA
IIIA

IVA

VA

Lambang unsur - Jembatan Keledai


Li Na K Rb Cs Fr
Li Na Kawin Robi Cs Frustasi
Be Mg Ca Sr Ba Ra
Bebek Mangan Cacing Seret Banget Rasane
B Al Ga In Tl
Bidadari Ala Gadis Indonesia Tlentik-tlentik
C Si Ge Sn Pb
Cucu Siapa Gerangan Senang Plembungan
Atau
Cerita Singkat Gegerkan Sank Prabu
N P As Sb Bi
Naik Perahu Asiknya Sebelum Binasa

23
VIA
VIIA
VIIIA

O S Se Te Po
Orang Stres Sebaiknya Telefon Polisi
F Cl Br I At
Fuji Color Berhadiah Intan Antik
He Ne Ar Kr Xe Rn
Heri Nemuin Ari Karena Xedang Rindu

Unsur Periode ketiga:


Na Mg Al Si P S Cl Ar
(Nanti Minggu Ali Siap Pergi Sama Calon Artis)
Unsur Periode Keempat:
Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
(ScaTiVa Cari Manager Fenuh Cowok Niat Cuma Zenang-zenang)

G. Bilangan Kuantum
1. Untuk menyatakan posisi orbital, diperlukan 3 bilangan kuantum,
yaitu:
Bilangan kuantum utama (n) → menyatakan nomor kulit tempat
terdapatnya elektron atau tingkat energi utama, jenisnya:
n = 1 disebut Kulit K
n = 5 disebut Kulit O
n = 2 disebut Kulit L
n = 6 disebut Kulit P
n = 3 disebut Kulit M
n = 7 disebut Kulit Q, dst
n = 4 disebut Kulit N
Bilangan kuantum azimuth (l) → menyatakan sub kulit tempat
terdapatnya elektron, bentuk orbital, dan subtingkat energi
elektron, jenisnya:
s = sharp
→ nilai ℓ = 0
(ℓ = 0 s/d (n-1))
p = principal
→ nilai ℓ = 1
d = diffuse
→ nilai ℓ = 2
f = fundamental → nilai ℓ = 3
n = 1 → ℓ = 0 (sharp)
n = 2 → ℓ = 0 (sharp)

ℓ = 1 (principal)
n = 3 → ℓ = 0 (sharp)

ℓ = 1 (principal)

ℓ = 2 (diffuse)

24
n = 4 →

ℓ=0
ℓ=1
ℓ=2
ℓ=3

(sharp)
(principal)
(diffuse)
(fundamental)

Bilangan kuantum magnetik (m) → menyatakan orientasi orbital


dalam ruangan tempat terdapatnya elektron dan banyaknya
orbital dalam subkulit. Suatu orbital dapat digambarkan sebagai
berikut: (m = -ℓ s/d ℓ)
s

–1 0 +1

–2 –1 0 +1 +2

–3 –2 –1 0 + 1 +2 +3

nilai m

2. Untuk menyatakan kedudukan elektron, diperlukan bilangan


kuantum spin (s).

s =+ 21 ⇒ belum berpasangan
s =− 21 ⇒ sudah berpasangan



 = +½
 = –½

H. Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron adalah pengisian elektron pada kulit atom.
Ada 2 aturan “ yang wajib tau” untuk mengisi konfigurasi elektron, yaitu:
1. Aturan Hund → setiap orbital maksimum terisi 2 elektron
Untuk sub kulit s → ada 1 orbital → maksimal 2 elektron
Untuk sub kulit p → ada 3 orbital → maksimal 6 elektron
Untuk sub kulit d → ada 5 orbital → maksimal 10 elektron
Untuk sub kulit f → ada 7 orbital → maksimal 14 elektron
2. Aturan Aufbau → elektron-elektron mengisi orbital dari tingkat
energi terendah kemudian baru mengisi tingkat energi yang lebih
tinggi.

25
Diagram Aufbau:
1s
2s

2p

3s

3p

3d

4s

4p

4d

4f

5s

5p

5d

5f

6s

6p

6d

6f

7s

7p

7d

5g

Trik praktis menghafal aturan Aufbau


s
1s

1x

s p
2s 2p

s p
3s 2p

Diulang 2x

s p d
4s 4p 3d

s p d
5s 5p 4d

Diulang 2x

s p d f
6s 6p 5d 4f

s p d f
7s 7p 6d 5f

Diulang 2x

Keterangan:
s dan p: nomor sama
s → d: nomor selisih 1
s → f: nomor selisih 2
Pengisian elektron dilakukan dari sub kulit s dan dilanjutkan ke
subkulit paling belakang.

Contoh Soal :
1. Tulis konfigurasi elektron untuk

39
19

Penyelesaian :
Nomor atom K → 19
Langkah penyelesaian :
Langkah I : tulis urutan aturan aufbau (dikira–kira panjangnya)
Langkah II : masukkan elektron (sejumlah nomor atom) ke dalam
subkulit sampai habis (sesuai aturan Hund).

26
Langkah I

: 1s 2s 2p 3s 3p 4s

Langkah II

: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1

Konsep Praktis
Elektron valensi → elektron yang berada pada orbital terluar.
Contoh : 19 K :1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 → elektron valensinya 1
(lihat 4s1).
Penulisan konfigurasi elektron juga dapat disingkat dengan menggunakan konfigurasi
elektron gas mulia. Nomor atom K = 19, sehingga gas mulia yang cocok digunakan
untuk konfigurasi elektron K
adalah Ar (karena nomor atomnya 18).dalam urutan gas mulia, periode Ar nomor 3,
setelah Ar = 3+1 = 4 → konfigurasi elektron selalu
dimulai dari s → 4s. Konfigurasi elektron K : [Ar] 4s1
Nomor Atom Gas Mulia :
2He

10Ne

+8

18

+8

Ar

36Kr

+18

54Xe

86Rn

+18

2. Konfigurasi elektron unsur X yang nomor atonya 29 adalah…


A. [Ne] 3s2 3p6 4s2 3d9
D. [Ne] 3s2 3p5 4s2 3d9
B. [Ne] 3s2 3p6 4s1 3d10
E. [Ne] 3s2 3p5 4s1 3d10
C. [Ne] 3s2 3p5 4s2 3d10
Penyelesaian :

Konsep Praktis

Ingat!!! subkulit d cenderung terisi penuh (d10) atau setengah


penuh (d5).
berubah menjadi
ns2 ( n − 1) d9 
→ ns1 ( n − 1) d10
berubah menjadi
ns2 ( n − 1) d4 
→ ns1 ( n − 1) d5
27
29

berubah menjadi
X : Ne 3s2 3p6 4s2 3d9 
→ Ne 3s2 3p6 4s1 3d10
Jawab: B

3. Nomor atom belerang adalah 16. Dalam anion sulfida, S2konfigurasi


elektronnya adalah…
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
D. 1s2 2s2 2p6 3s4 3p2
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 4s2
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2
Penyelesaian:

Konsep Praktis
X ⇒ Xn + → melepas n elektron
X ⇒ Xn − → menangkap n elektron

16

S :1s2 2s2 2p6 3s2 3p 4 ⇒ S2− menangkap 2 elektron

2 elektron akan masuk ke 3p 4 ⇒ 16 S2− :1s2 2s2 2p6 3s2 3p6


Cara Praktis:
Untuk anion/kation yang elektron valensinya berada di subkulit p
→ memiliki konfigurasi elektron mirip dengan golongan gas mulia
→ elektron valensi berjumlah 8.
Jawaban B 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 memiliki elektron valensi 8.
Jawab: B
4. Nomor atom unsur X sama dengan 26. Konfigurasi elektron ion X3+
adalah…
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d6 4s2 D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3d5 4s1
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d4 4s2 E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 4s2
Penyelesaian:
2
2
6
2
6
2
6
3+
melepas 3 elektron
26 X :1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d ⇒ X
3 elektron akan lepas mulai dari subkulit terluar yaitu ke 4s
baru ke 3d ⇒ 26 X3+ :1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5

Jawab: E

28
I. Menentukan Golongan dan Periode
Elektron valensi adalah elektron–elektron yang dapat digunakan untuk
pembentukan ikatan. Elektron valensi merupakan elektron yang terdapat
pada kulit terluar.

Rumus Praktis
Apabila elektron valensi:
Terletak di orbital s atau p → golongan utama atau A
ns x np y
golongan =
( x + y ) A ⇒ periode =n
Terletak di orbital d → golongan transisi atau B
ns x ( n − 1) dy
golongan = ( x + y ) B,kecuali golongan VIIIB, ( x + y ) = 8 / 9 /10
periode = n

golongan Ib, (x + y) = 11
golongan IIb, (x + y) = 12

J. Hubungan Konfigurasi Elektron dan


Golongan
UNSUR UTAMA
Konfigurasi EV
Gol.
elektron
kulit
terluar
ns1
1
IA
ns2
2
IIA
ns2 np1
3
IIIA
ns2 np2
4
IVA
ns2 np3
5
VA

Nama
golongan

Alkali
Alkali tanah
Alumnium
Karbon
Nitrogen

29

UNSUR TRANSISI
Konfigurasi Gol.
elektron
sub kulit
(n-1)d ns
(n-1)d1 ns2
IIIB
(n-1)d2 ns2
IVB
(n-1)d3 ns2
VB
(n-1)d5 ns1
VIB
(n-1)d5 ns2
VIIB
ns2 np4
6
VIA
ns2 np5
7
VIIA
ns2 np6
8
VIIIA
Ket: EV = elektron valensi

Oksigen
Halogen
Gas mulia

(n-1)d6 ns2
(n-1)d7 ns2
(n-1)d8 ns2
(n-1)d10 ns1
(n-1)d10 ns2

VIIIB

IB
IIB

Contoh Soal :
1. Unsur 35.517Y dalam sistem periodik terletak pada…
A. Golongan IVB, periode 5 D. Golongan VIIA, periode 3
B. Golongan VIIIB, periode 4 E. Golongan VIIIB, periode 3
C. Golongan IVA, periode 3
Penyelesaian:
Konfigurasi elektron 17Y :1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → elektron valensi
3s2 3p5 → golongan VIIA (5+2 = 7), periode 3
Cara Praktis:
Golongan = 17 – 10 = 7 → Golongan VIIA (nomor atom <20).
Periode = 2 + 1 = 3.
Jadi 17Y terletak di Golongan VIIA, periode 3.
Jawab: D

Konsep Praktis
Menentukan golongan dan periode tanpa membuat elektron
valensi → menggunakan nomor atom gas mulia.
Golongan = nomor atom – nomor atom gas mulia di
bawahnya
Periode = nomor urut gas mulia + 1
→ Golongan B, jika nomor atom > 20 dan hasil pengurangannya
3 – 12. Sisa 8/9/10 = VIIIB, sisa 11 = IB, dan sisa 12 = IIB.
→ cara ini terbatas untuk unsur dengan golongan < 56.

30
2. Unsur 29A dalam sistem periodik terletak pada….
A. Golongan IA, periode 3 D. Golongan IB, periode 4
B. Golongan IB, periode 3 E. Golongan IIB, periode 3
C. Golongan IA, periode 4
Penyelesaian:
Golongan = 29 - 18 = 11, Sisa 11, sehingga golongan IB
Periode = 3 + 1 = 4.
Jadi 29A terletak pada golongan IB, periode 4.
Jawab: D
3. Unsur 75
33 A dalam sistem periodik terletak pada golongan dan
periode berturut – turut…
A. IIIA, 4
D. VIIA, 3
B. IIIB, 4
E. VIIB, 4
C. VA, 4
Penyelesaian:
Golongan = 33 – 18 = 15 – 10 = 5 → golongan VA (karena sisa
15→ masuk golongan A, tinggal dikurangi nomor golongan gas
mulia di bawahnya lagi).
Periode = 3 + 1 = 4
Jawab: C
4. Konfigurasi elektron ion L3+ adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3. Dalam
sistem periodik, atom unsur L terletak pada…
A. Periode 3, golongan VIA
B. Periode 3, golongan VIIA
C. Periode 4, golongan IVA
D. Periode 4, golongan VIA
E. Periode 4, golongan VIB
Penyelesaian:
Ion L3+ : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3
L (+3 e) : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s1 (Ingat!!! orbital d cenderung
terisi penuh/setengah penuh).
→ Golongan VIB, periode 4
Jawab: E

31
K. Sifat Unsur dalam Sistem Periodik
Sifat-sifat periodik unsur merupakan sifat-sifat yang berhubungan
dengan letak unsur pada SPU, berubah dan berulang secara periodik.
Atas ( 1 Golongan)
VOKAL

kuadran I

energi ionisasi
elektronegatifitas
afinitas elektron
oksidator
asam oksi
Kiri

Kanan ( 1 Periode)

KONSONAN
jari-jari atom
logam
basa
reduktor

Kuadran III

Bawah

Keterangan:
Kuadran I →semua sifat diawali dengan huruf VOKAL → nilai ke atas
dan ke kanan semakin besar.
Kuadran III → semua sifat diawali dengan huruf KONSONAN → nilai
ke bawah dan ke kiri semakin besar.

Contoh Soal :
Diketahui unsur 12X, 13Y, dan 38Z. pernyataan yang benar dari ketiga
unsur tersebut adalah…
A. Unsur X, Y, dan Z terletak dalam satu periode
B. Energi ionisasi pertama Z lebih besar dibandingkan energi ionisasi
pertama X
C. Unsur Y bersifat reduktor paling kuat dibandingkan X dan Z
D. Urutan jari–jarinya adalah Z > X > Y
E. Unsur X dan Y memiliki sifat kimia yang sama

32
Penyelesaian:
Unsur
X
12
Y
13
Z
38

Golongan
12 – 10 = 2 → IIA
13 – 10 = 3 → IIIA
38 – 36 = 2 → IIA

Periode
2+1=3
2+1=3
4+1=5

Letak unsur X, Y, dan Z dalam sistem periodik unsur:

Z
Unsur X dan Y terletak dalam 1 periode, tetapi Z tidak.
Urutan energi ionisasi Y > X > Z
Urutan sifat reduktor Z > X > Y
Urutan jari – jarinya adalah Z > X > Y
Unsur X dan Z memiliki sifat kimia yang sama
Jawab: D

K. Ikatan Kimia
– sifat senyawa
ditentukan oleh ikatan kimia yang membentuk
L. Sifat
Ikatan
Kimia

senyawa
tersebut. ditentukan
Jenis – jenisoleh
ikatan
kimia
yangyang
sering
muncul di
Sifat
– sifat senyawa
ikatan
kimia
membentuk
soal
ujian
adalah:
senyawa tersebut. Jenis–jenis ikatan kimia yang sering muncul di soal
ujian
1. adalah:
Ikatan ion

Ikatan
1. Ikatan
Ion yang terjadi antara atom yang cenderung melepas
elektron
dengan
atom
yang
cenderung
menangkap
→ Ikatan yang(logam)
terjadi antara
atom
yang
cenderung
melepas
elektron
(non
logam).
elektron (logam) dengan atom yang cenderung menangkap

Dapat terjadi
karena adanya serah terima elektron antar ion.
elektron
(non logam).
→ Dapat terjadi karena adanya serah terima elektron antar ion.
Sifat umum senyawa ion:
dan titik
Sifat Titik
umumdidih
senyawa
ion: lelehnya tinggi
Keras,
tetapi
mudah
patahtinggi
Titik didih dan titik lelehnya
Penghantar
panas
yang
Keras, tetapi mudah patahbaik
Lelehan maupun
larutannya
Penghantar
panas yang
baik dapat menghantarkan listrik
(elektrolit)
Larut dalam air

33
Lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan listrik
(elektrolit)
Larut dalam air
Tidak larut dalam pelarut organik (misal: alkohol, eter, benzena)

Rumus Praktis
Ikatan ion terjadi antara:
Gol. IA (kecuali H)
Gol. VIA
Gol. IIA (kecuali Be) + Gol. VIIA
Contoh : NaCl, Na2O, MgF2, KCl

Contoh Soal :
1. Unsur X mempunyai nomor atom 20. Unsur Y memiliki nomor
atom 9. Senyawa yang terbentuk dari kedua unsur ini mempunyai
rumus…
E. XY3
A. XY
C. XY2
B. X2Y
D. X2Y3
Penyelesaian:
Langkah pertama: buat konfigurasi elektron masing – masing
unsur, dan ubah ke bentuk ionnya,
2
2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 → gol. IIA (logam) → X2+
20 X :1s
9

Y :1s2 2s2 2p5 → gol. VIIA (non logam) → Y −


Atom X melepas 2 elektron valensinya sehingga elektron
valensinya menyerupai gas mulia dan terbentuk ion X2+.
Atom Y menangkap 1 elektron pada kulit terluarnya sehingga
konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia dan terbentuk
ion Y-.

34
Konsep Praktis
Golongan IA - IIIA → membentuk ion positif (kation)
Golongan VA - VIIA → membentuk ion negatif (anion)
Langkah kedua: samakan muatan ion.
X2+
2Y-

XY2

Jawab: C
2. Ikatan yang terbentuk antara senyawa 13A dengan 16Y adalah…
A. A2B3
C. AB2
E. AB3
B. A3B2
D. A2B
Penyelesaian:
2
2s2 2p6 3s2 3p1 → gol. IIIA → A 3+
13 A :1s
16

Y :1s2 2s2 2p6 3s2 3p 4 → gol. VA → B2−

2A3+

A2B3

3B2-

Jawab: A

2. Ikatan Kovalen

→ terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh


2 atom yang berikatan.
→ Terjadi antara sesama unsur non logam.
Perhatikan konfigurasi elektron berikut ini:
C :2 4
→ ev = 4
6
Cl : 2 8 7 → ev = 7
17
Struktur Lewis C dan Cl
Agar stabil maka masing-masing harus mempunyai 8 elektron
valensi, maka C dan Cl saling berikatan kovalen menjadi CCl4.

35
ikatan kovalen

ikatan kovalen

Cl

Cl

Cl

C
Cl

ikatan kovalen

ikatan kovalen

Cl
Rumus Strukturnya: Cl

Cl

Cl

Contoh Soal :
1. Pasangan senyawa berikut yang merupakan pasangan senyawa
yang memiliki ikatan kovalen adalah…
A. KI, KF, dan Cl2
D. Cl2, HF, dan KI
E. NaCl, KI, dan KF
B. H2O, NH3, dan NaCl
C. NH3, H2O, dan Cl2
Penyelesaian:

Konsep Praktis
Senyawa yang mengandung atom H atau senyawa yang terdiri
dari 2 atom sejenis PASTI mempunyai ikatan kovalen.

KI dan KF → ikatan ion, Cl2 →ikatan kovalen


B. NaCl → ikatan ion, H2O, NH3 → ikatan kovalen
C. NH3, H2O, Cl2 → ikatan kovalen
D. Cl2, HF → ikatan kovalen, KI → ikatan ion
E. NaCl, KI, KF → ikatan ion

36

Jawab: C
2. Ikatan dan senyawa yang terbentuk dari 6R dan 17Q adalah…
A. RQ, ion
D. RQ2, kovalen
B. RQ, kovalen
E. R2Q, kovalen
C. RQ2, ion
Penyelesaian :
2
2s2 2p 4 → gol. VIA (non logam) → R 2−
6 R :1s
17

Q :1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → gol. VIIA (non logam) → Q −

R22Q-

RQ2
Jawab: D

Jenis ikatan kovalen yang sering muncul di soal ujian:

Ikatan kovalen koordinasi


Ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan
elektron yang berasal dari salah satu atom, sedangkan atom yang lain
hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.

Contoh Soal :
Pasangan elekton yang menunjukan
ikatan kovalen koordinat adalah pasangan
elektron nomor…
A. 1
D. 4
B. 2
E. 5
C. 3

1
H
2

37

x x
xF x
xx

3
Penyelesaian:

Konsep Praktis
Ikatan kovalen koordinat → pilih yang “tanda”nya sama.
Nomor 3, memiliki tanda lambang Lewis yang sama → ikatan kovalen
koordinasi.
Jawab: C

Ikatan Kovalen Polar


Jika pasangan elektron ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah satu
atom.

Memiliki momen dipol > 0

Bentuk molekul asimetris

Terdiri dari dua atom tidak sejenis (misal HCl, HBr, HI) atau terdiri
lebih dari dua atom tetapi memiliki pasangan elektron bebas pada
atom pusatnya (misal NH3, H2O, PCl3).

Ikatan Kovalen Non Polar


Jika PEI tertarik sama kuat kesemua atom

Memiliki momen dipol = 0

Bentuk molekul simetris

Terdiri dari dua atom yang sejenis (misal H2, Br2, I2, Cl2, F2) atau terdiri
lebih dari dua atom tetapi tidak memiliki pasangan elektron bebas
pada atom pusatnya (misal BH3CH4, PCl5).

38
Contoh Soal :
Diantara senyawa kovalen berikut yang bersifat polar, kecuali…
A. H2S
C. BCl3
E. HI
B. NH3
D. H2O
Penyelesaian:
Ikatan Kovalen Polar → punya PEB
Ikatan Kovalen Non Polar → tidak punya PEB
Ada tidaknya PEB biasanya ditentukan dengan cara menggambar
rumus Lewisnya.
CARA PRAKTIS menentukan PEB:
A. H2S → Unsur S golongan VIA (punya 6 EV), dan mengikat 2
atom H.

PEB = 6 – 2 = 4 elektron (2 pasang)


B. NH3 → Unsur N golongan VA (punya 5 EV), dan mengikat 3
atom H.

PEB = 5 – 3 = 2 (sepasang)
C. BCl3 → Unsur B golongan IIIA (punya 3 EV), dan mengikat 3
atom Cl.

PEB = 3 – 3 = 0 ( tidak punya PEB)


D. H2O → Unsur O golongan VIA (punya 6 EV), dan mengikat 2
atom H.

PEB = 6 – 2 = 4 (2 pasang)
E. HI
→ Unsur I golongan VIIA (punya 7 EV), dan mengikat 1
atom H.

PEB = 7 – 1 = 6 (3 pasang)
Jawab: C

39
3. Ikatan Hidrogen

→ Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom yang sangat


elektronegatif (F, O, N). ikatan ini menyebabkan nilai titik didih
menjadi tinggi.

Contoh Soal :
Diantara senyawa – senyawa berikut, yang memiliki ikatan hidrogen
adalah….
(1) CH3COOH (3) HF
(2) NH3
(4) HI

Konsep Praktis
Ikatan Hidrogen → atom H terikat langsung pada atom F, O, N.
CH3COOH, NH3, HF → atom H terikat langsung pada atom O, N atau F.
HI → ikatan kovalen polar.
Jawab : A (1,2,3 benar)

4. Gaya London

Gaya London ( gaya tarik dipol sesaat) terjadi pada molekul non polar
yang mempunyai gaya tarik lemah akibat terbentuknya dipol sesaat.
Contoh: H2, N2, CH4, dan gas-gas mulia.

5. Gaya Tarik Dipol–dipol

Gaya tarik antara molekul-molekul kutub positif dengan kutub


negatif.
Gaya tarik antar molekulnya lebih kuat dari gaya tarik antara
molekul dipol sesaat - dipol terimbas.

40
M. Bentuk Molekul
Menurut teori VSEPR (teori tolak menolak pasangan elektron), bentuk
molekul dipengaruhi oleh gaya tolak menolak antara pasangan elektron
yang berada di sekitar atom pusat. Ada 3 jenis gaya tolak menolak antara
pasangan elektron dengan urutan kekuatan gaya sebagai berikut:
peb – peb > pei – peb > pei - pei
pei = pasangan elektron ikatan
peb = pasangan elektron bebas
Dalam teori VSEPR, atom pusat dilambangkan dengan huruf A, pei
dengan huruf X dan peb dengan huruf E.
Jumlah pasangan elektron dan bentuk molekul:
Atom
pusat
2
3
4

pei

peb

2
3
2
4
3
2
5
4

0
0
1
0
1
2
0
1

Notasi
VSEPR
AX2
AX3
AX2E
AX4
AX3E
AX2E2
AX5
AX4E

3
2
6
5
2
3
0
1

AX3E2
AX2E3
AX6
AX5E

AX4E2

41

Bentuk molekul

contoh

Linier
Trigonal datar
Bentuk huruf V
Tetrahedral
Piramid trigonal
Bentuk huruf V
Bipiramid trigonal
Tetrahedral tak
beraturan
Bentuk huruf T
Linear
Oktahedral
Piramid bujur
sangkar
Bujur sangkar datar

BeCl2
BF3
SO2
CH4
NH3
H2O
PCl5
SF4
CIF2
XeF2
SF6
BrF6
XeF4
Contoh Soal :
Tentukan bentuk molekul dari H2O!
Penyelesaian:
Langkah–langkah penyelesaian soal:
1. Tentukan jumlah elektron valensi dari masing–masing atom.
2. Tentukan atom pusatnya ( Ingat !!! atom pusat merupakan
unsur yang jumlahnya paling sedikit)
3. Tentukan jumlah pei dan peb-nya.
4. Tulis notasi VSEPR-nya, dan tentukan bentuk molekulnya.
Elektron valensi O = 6
Elektron valensi H = 2 (dari 2 atom H)
Jumlah elektron disekitar atom pusat (O) = 6 elektron. Karena O
mengikat 2 atom H, maka pei ada 2, dan peb = 6 – 2 = 4 ( 2 pasang
peb). Maka notasi VSEPR-nya adalah AX2E2. Bentuk molekulnya
adalah tetrahedral bentuk huruf V.

42
Uji Skill Rumus Praktis
1. SOAL UN
Letak unsur X dengan nomor atom 26 dan nomor massa 56,dalam
sistem periodik pada golongan dan periode…
A. II A
C. VI B dan 4
E. VIII B dan 4
B. VI B dan 3
D. VIII B dan 3
2. SOAL UN
Konfigurasi elektron X2- dari suatu ion unsur
A. 1s 2s 2p 3s 3p
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
2

32
16

X adalah…

D. 1s 2s 2p 3s2 3p6 3d2


E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 3d2
2

3. SOAL SNMPTN
Konfigurasi elektron ion X2+ yang memiliki bilangan massa 45 dan 24
neutron adalah…
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 41
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1
D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2
E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3
4. SOAL UM UGM
32
35
Diketahui 4 macam unsur 168 A, 16
B, 17
C,dan 36
18 B . Pernyataan yang
benar tentang unsur-unsur tersebut adalah…
1. Unsur B memiliki jari-jari atom terbesar
2. Potensial ionisasi unsur D adalah yang terbesar
3. Unusr A lebih elektonegatif dari pada unsur B
4. Elektonegatifitas unusr D adalah yang terbesar

5. SOAL UN
Suatu unsur mempunyai konfigurasi elektron:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d7 4s2
Berlaku pernyataan bahwa unsur tersebut:
1. Mempunyai nomor atom 27
2. Terletak pada periodik ke 4

43
3. Mempunyai 3 elekton tak berpasangan
4. Termasuk golongan alkali tanah
Pernyataan yang benar adalah…
A. 1 dan 2
C. 1 dan 3
E. 1,2, dan 3
B. 2 dan 4
D. 2 dan 3
6. Suatu unsur dengan nomor atom 12, sifat – sifat kimianya mirip
dengan unsur nomor atom…
A. 12
C. 16
E. 2
B. 20
D. 6
7. SOAL UN
Perhatikan unsur-unsur dengan nomor atom berikut: 11X, 15Y,dan
Pernyataan yang tidak benar tentang sifat unsur-unsur tersebut
adalah…
A. Unsur Z bersifat non logam
B. Keelektronegatifan unsur Z > Y > X
C. Ketiga unsur tersebut memiliki jumlah elektron valensi yang
sama
D. X dan Z dapat membentuk senyawa dengan rumus XZ
E. Jari-jari atom unsur X > Y > Z
8. SOAL SNMPTN
Diketahui nomor atom H=1, N=7, O=8 dan Cu=29. Spesies yang
mempunyai ikatan kovalen koordinasi adalah…
1. Cu(NH3)42+
3. NH4+
+
2. H3O
4. Cu(OH)4
9. SOAL UN
Unsur A (Z=11) dan B (Z=16) dapat membentuk senyawa dengan
rumus kimia dan jenis ikatan…
A. AB, ionik
C. A2B, ionik
E. AB2, ionik
B. AB, kovalen D. A2B, kovalen
10. SOAL UMPTN
Ikatan kovalen koordinasi terdapat pada…
A. H2O
C. CH4
E. C2H4
B. NH4+
D. HF

44

17

Z
11. SOAL UNAS
Senyawa ammonium klorida oleh Lewis
digambarkan sebagai berikut:
Pasangan elekton yang menunjukan ikatan
kovalen koordinat adalah pasangan elektron
nomor…
A. 1
C. 3
E. 5
B. 2
D. 4

1
H
2

x x
xF x
xx

12. SOAL SPMB


Titik didih HF lebih tinggi dari pada HCl. Hal ini memyebabkan Karena
antara molekul-molekul HF terdapat ikatan…
A. Kovalen
D. Van der Waals
B. Ion
E. Kovalen koordinat
C. Hidrogen
13. SOAL UNAS
Senyawa berikut yang merupakan pasangan senyawa polar dan non
polar adalah…
A. NH3 dan CCl4 C. HCl dan H2O E. BCl3 dan NH3
B. H2O dan NH3 D. BCl3 dan PCl5
14. SOAL UN
Nomor atom P adalah 15, sedangkan Br adalah 35. Bentuk molekul
PBr5 adalah…
A. tetrahedron
D. trigonal piramida
B. segitiga sama sisi
E. bujur sangkar
C. trigonal bipiramida
15. Suatu padatan dengan struktur kristal ionik akan memiliki sifat-sifat…
A. lunak, titik lebur rendah, dan tidak menghantar listrik
B. keras, titik lebur rendah, dan cairannya menghantar listrik
C. keras, titik lebur rendah, dan tidak menghantar listrik
D. lunak, titik lebur tinggi, dan cairannya menghantar listrik
E. keras, titik lebur tinggi, dan cairannya menghantar listrik

45
BAB 3
LARUTAN ASAM – BASA

A. Larutan Asam-Basa
Teori Asam-Basa

Menurut perkembangannya, ada 3 teori asam basa ,yaitu:


Teori Asam-Basa

..
Bronsted-Lowry

Teori Arrhenius

Asam : Donor proton


Basa : Akseptor proton
Konsep penting !!!
Asam konjugasi memiliki 1 atom H
lebih banyak dibanding basa konjugasi.
Contoh :
+


NH3 + H2O 
 NH4 + OH
B1
A2
A 1
B2

Teori Lewis
Asam  Akseptor elektron
Basa  Donor elektron

Asam-Basa konjugasi

46
Contoh Teori Lewis:

H+

Asam
Basa

Contoh Soal :
1. Tentukan manakah diantara zat-zat dibawah ini yang bersifat
asam dan tulis hasil ionisasinya!
a. HCl
c. H2SO4
b. NaOH
d. Mg(OH)2
Penyelesaian:
Hasil ionisasi:
HCl → H+ + Cl−

Asam

2−
4

NaOH → Na + OH

Basa

H2SO4 → 2H + SO
2+
Asam

Mg(OH)2 → Mg + 2OH

Basa

Konsep Praktis
Menurut Arrhenius, Asam  punya H+, Basa punya OHJawaban : HCl dan H2SO4.
2. SOAL SPMB
Yang merupakan pasangan asam basa konjugasi pada reaksi :
H2PO4− (aq) + H2O(l)  HPO24− (aq) + H3O+ (aq)

47
a. H2PO4− (aq) dan HPO24− (aq)

b. H2PO4− (aq) dan H2O(l)

d. HPO24− (aq) dan H2O(l)

e. HPO24− (aq) dan H3O+ (aq)

c. H2PO4− (aq) dan H3O+ (aq)


Konsep Praktis
Asam-Basa konjugasi memiliki struktur senyawa yang mirip.
Jawaban (a) H2PO4− (aq) dan HPO24− (aq) karena struktur senyawanya
mirip.

Penentuan pH Larutan

Untuk menentukan konsentrasi ion H+ dalam larutan, maka seorang


kimiawan yang bernama Soerensen (1968 – 1939) mengajukan konsep pH.
p dari pH berasal dari kata potenz yang berarti pangkat dan H merupakan
tanda atom hidrogen. Nilai pH dirumuskan:
pH = − log H+ 
pOH = − log OH− 

pH + pOH =
14

Semakin besar konsentrasi ion H+, makin kecil nilai pH. Artinya suatu
larutan dengan pH = 1 merupakan 10 kali lebih asam daripada larutan
dengan pH = 2.
Pada suhu kamar, harga Kw = 1 x 10-14, maka:
pH larutan < 7, sifat asam
pH larutan = 7, sifat netral
pH larutan > 7, sifat basa

Larutan Asam dan Basa

Larutan asam dan basa dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu larutan
asam kuat dan asam lemah, serta larutan basa kuat dan basa lemah. Asam
kuat akan terionisasi seluruhnya dalam air menjadi ion H+ atau H3O+ dan
ion sisa asam, sedangkan basa kuat akan terionisasi total dalam air menjadi
ion OH- dan ion sisa basa. Asam lemah dan basa lemah akan terionisasi

48
sebagian dalam air. Bagian yang terionisasi dan yang tidak terionisasi akan
membentuk sistem kesetimbangan dalam larutan.
Larutan

Rumus pH

Asam Kuat

Contoh senyawa

H  = a ⋅ Ma
dimana a = jumlah H+
+

Ma = [asam]

Basa Kuat

OH- = b ⋅ Mb
dimana b = jumlah OHMb = [basa]

H+ + Gol. VIIA kecuali F


 HCl, HBr, HI
H2SO4 , HNO3 , dan HClO4

OH- + Gol. IA  LiOH, NaOH,


KOH, RbOH, CsOH
OH- + Gol. IIA kecuali Be
dan Mg  Ca(OH)2, Sr(OH)2,
Ba(OH)2

Asam Lemah

H+  = Ka ⋅ Ma = α ⋅ Ma

HF, CH3COOH, H2CO3 ,


H3PO4 , dan HCN

Basa Lemah

OH-  = Kb ⋅ Mb = α ⋅ Mb

Be(OH)2 , Fe(OH)3 ,
Zn(OH)2 , dan Al(OH)3

Konsep Praktis
Jika kalian kesulitan membedakan antara asam
kuat, asam lemah, basa kuat dan basa lemah,
maka perhatikan data yang diketahui. Bila
terdapat nilai Ka berarti asam lemah. Sebaliknya
bila terdapat nilai Kb berarti basa lemah.

49
Contoh Soal :
1. SOAL SPMB
Besar pH larutan HCl 1 x 10-2 M adalah ..
a. 2
c. 6
b. 4
d. 7

e. 9

Penyelesaian:
HCl  asam kuat
H+  = a ⋅ Ma

=1 ⋅ 1 × 10 −2
= 10

−2

pH = − log H 
= − log 10 −2 
+

=2

Jawab: A

2. pH dari larutan asam etanoat 0,2 M (Ka = 2 x 10-5) adalah…


A. 3 – log 2
C. 4 – log 4
E. 5 – log 2
B. 1 – log 2
D. 2 – log 2
Penyelesaian:
Asam etanoat → punya Ka → asam lemah
+
H=


Ka ⋅ Ma
= 2 × 10 −5 ⋅ 0,2

= 2 × 10 −3
pH = − log H+ 
=
− log2 × 10 −3
= 3 − log2

Jawab: A

50
Titrasi Asam – Basa

Prinsip dari titrasi asam basa merupakan reaksi penetralan. Kadar larutan
asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya.
Adapun rumus untuk titrasi asam basa adalah:

Rumus Praktis
(M ⋅ V ⋅ n)asam = (M ⋅ V ⋅ n)basa
Dimana :
nasam = valensi asam, jumlah H+
nbasa = valensi basa, jumlah OHM = konsentrasi
V = volume larutan

Contoh Soal :
Berikut data hasil titrasi larutan H2SO4 dengan larutan NaOH 0,1 M.
Percobaan

Volume H2SO4
Volume NaOH yang
yang dititrasi (mL)
digunakan (mL)

10

16

10

14

10

15

10

15

Berdasarkan data tersebut, konsentrasi larutan H2SO4 adalah…


A. 0,070 M
C. 0,080 M
E. 0,143 M
B. 0,075 M
D. 0,133 M

51
Penyelesaian:
(M ⋅ V ⋅ n)H SO = (M ⋅ V ⋅ n)NaOH
2


 16 + 14 + 15 + 15  
 ⋅1 
 0,1 ⋅ 
4

 

= 0,075 M

(M ⋅ 10 ⋅ 2 )=
MH2 SO4

Jawab B

Indikator

Indikator adalah alat yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu


larutan bersifat asam atau basa.
Macam-macam indikator:
Nama
Fenoftalin (pp)

Trayek pH

Perubahan warna

8,3 – 10

Tak berwarna – merah

Metil orange (mo)

3 – 4,5

Merah – kuning

Metil merah (mm)

4,4 – 6,6

Merah – kuning

Bromtimol blue (btb)

6,0 – 7,6

Kuning – biru

Lakmus

Asam
Lakmus merah: Merah
Lakmus biru: Merah

Basa

Lakmus merah: Biru


Lakmus biru: Biru

52
Contoh Soal :
Data uji derajat keasaman dari dua jenis sampel air limbah
menggunakan beberapa indikator:
Indikator

Trayek pH/
Perubahan warna

Air
limbah A

Air limbah B

MM

4,2 – 6,2
Merah – kuning

Kuning

Kuning

PP

8,3 – 10,0
Tak berwarna – merah

Merah

Tak
berwarna

BTB

6,0 – 7,6
Kuning - biru

Biru

Hijau

Harga pH untuk sampel air limbah A dan B berturut – turut adalah …


A. pH ≤ 10,0 dan 6,2 ≤ pH ≤ 10,0
B. pH ≥ 10,0 dan 6,2 ≤ pH ≤ 7,6
C. 6,2 ≤ pH ≤ 7,6 dan pH ≥ 10,0
D. 4,2 ≤ pH ≤ 8,3 dan 4,2 ≤ pH ≤ 6,2
E. 7,6 ≤ pH dan pH ≥ 8,3
Penyelesaian:
Dengan metode garis bilangan, di dapat :

6,2

7,6

10

Air limbah A : pH ≥ 10,0

6
6,2

7,6

8,3

Jawab: B

53
Konsep Praktis
Jika anda kesulitan membedakan menentukan tanda ≤ dan
≥, lihat tanda panah dari garis bilangan. Untuk tanda panah
ke kanan, pilih angka yang paling besar, diberi tanda ≥. Untuk
tanda panah ke kiri, pilih angka yang paling besar, diberi
tanda ≤.

Uji Skill Rumus Praktis


1. SOAL SNMPTN

HS- (aq) + H2O (l) 
 H2S (aq) + OH- (aq). Ion HS- (aq) bertindak
sebagai asam.
Sebab
Menurut teori asam basa Arrhenius, suatu asam dapat menerima ion
H+.
2. SOAL SPMB
H2O berlaku sebagai asam Bronsted – Lowry dalam reaksi …

(1). HS- + H2O 
 H2S + OH
(2). NH4+ + H2O 
 NH3 + H3O+

(3). CH3NH2 + H2O 
 CH3NH3+ + OH
(4). HSO4- + H2O 
 SO42- + H3O+
3. SOAL UMPTN
Ion H2PO4- adalah asam konjugasi dari HPO42- atau basa konjugasi dari
H3PO4.
Sebab
Ion H2PO4- dapat melepaskan proton dan dapat pula mengikat
proton.

54
4. SOAL UN
Perhatikan data pengujian pH
beberapa sampel air limbah berikut!
Air limbah yang tercemar asam
adalah….
A. P dan Q
D. S dan T
B. Q dan T
E. T dan R
C. R dan S

Jenis air limbah

pH

5,5

7,6

9,4

4,7

5. SOAL UM UGM
Amina merupakan basa Bronsted. Bau ikan yang tidak
menyenangkan disebabkan adanya amina tertentu. Pada saat
memasak ikan sering ditambahkan lemon juice untuk menghilangkan
bau ikan.
Sebab
Asam dalam lemon juice mengubah amina menjadi garam
ammonium yang mempunyai tekanan uap sangat rendah.
6. SOAL SPMB
Suatu obat baru yang diperoleh dari biji tanaman ternyata basa
organik yang lemah. Bila 0,1 M larutan tersebut dalam air mempunyai
pH 11, maka Kb obat tersebut adalah…
A. 10-2
C. 10-4
E. 10-6
-3
-5
B. 10
D. 10
7. SOAL UN
Berdasarkan pengujian sampel air limbah, diperoleh data sebagai
berikut:
Sampel
Indikator
MM (tayek pH
4,2-6,2) merahkuning

BTB (trayek
pH 6,0-7,6)
kuning-biru

PP (trayek pH 8,310) tak berwarnamerah

Kuning

Biru

Merah

Kuning

Biru

Tak berwarna

Harga pH untuk sampel A dan B berturut-turut adalah…

55
A. ≤ 6,3 dan 7,6 ≤ pH ≤ 8,3
B. 7,6 ≤ pH ≤ 8,3 dan ≤ 10
C. 7,6 ≤ pH ≤ 8,3 dan ≥ 10

D. ≥ 10 dan 7,6 ≤ pH ≤ 8,3


E. ≤ 10 dan 7,6 ≤ pH ≤ 8,3

8. SOAL UN
Ke dalam gelas kimia yang berisi 100 mL CH3COOH dan gelas kimia
yang berisi 100 mL HCl 0,002 M diteteskan indikator universal
menunjukkan warna larutan yang sama. Bila Ka asam asetat 10-5,
konsentrasi asam asetat adalah…
A. 0,1 M
C. 0,4 M
E. 2 M
B. 0,2 M
D. 1 M
9. SOAL UN
Berikut ini data hasil uji dua jenis air limbah dengan beberapa
indikator sebagai berikut:
Indikator

Trayek pH

Perubahan
warna

Air
limbah A

Air limbah
B

Lakmus

4,5=8,3

Merah–biru

Biru

Merah

Metil
merah

4,2–6,2

Merah–kuning

Kuning

Merah

Bromtimol
biru

6,0–7,6
Kuning–Biru

Biru

Kuning

Fenolftalin

8,3–10,0

Tak berwarna–
merah

Merah

Tak
berwarna

Harga pH dari air limbah A dan B berturut – turut adalah…


A. ≤ 10 dan ≥ 4,2
D. ≥ 8,3 dan ≤ 4,3
B. ≤ 8,3 dan ≥ 4,5
E. ≥ 10 dan ≤ 4,2
C. ≥ 4,2 dan ≤ 10
10. SOAL SNMPTN
Diketahui reaksi berikut:

+

B ( OH)3 (aq) + H2O (l) 
10 −9
 B ( OH)4 (aq) + H (aq) Kc =
pH yang dimiliki larutan B(OH)3 0,001 M dalam air adalah…
A. 3 – log 3
C. 6
D. 11 + log 3
B. 3
E. 9

56
11. SOAL UN
Berikut ini data hasil titrasi 25 mL asam cuka dengan natrium
hidroksida 0,1 M menggunakan indicator fenolftalein:
Titrasi ke

Volume CH3COOH, mL

25

25

25

Volume NaOH, mL

19

20

21

Berdasarkan data tersebut, konsentrasi asam cuka adalah…


A. 0,05 M
C. 0,08 M
E. 0,12 M
B. 0,06 M
D. 0,10 M
12. SOAL SPMB
Bila larutan asam kuat dengan pH = 1 diencerkan 10 kali, maka pH
larutan = 2.
Sebab
Jumlah ion H+ dalam larutan berubah bila larutan diencerkan.
13. SOAL UN
Berikut data hasil titrasi larutan HCl dengan larutan NaOH 0,1 M
Percobaan

Volume HCl yang


dititrasi (mL)

Volume NaOH yang


digunakan (mL)

20

15

20

14
3

20

16

Berdasarkan data tersebut, konsentrasi larutan HCl adalah…


A. 0,070 M
C. 0,080 M
E. 0,143 M
B. 0,075 M
D. 0,133 M
14. SOAL SPMB
Manakah pasangan asam – basa konjugasi yang benar…
(1). NH4+ dan NH2(2). H2PO4- dan HPO42(3). H3SO4+ dan HSO4(4). CH3OH2+ dan CH3OH

57
BAB 4

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER),


HIDROLISIS, DAN Ksp

A. Larutan Penyangga (Buffer)


Buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan harga pH apabila ke
dalam larutan tersebut ditambah sedikit asam, basa, ataupun dilakukan
pengenceran.

Contoh Soal :
Perhatikan data percobaan berikut:
Larutan

II

III

IV

pH awal

Ditambah sedikit asam

4,9

5,3

8,5

2,1

Ditambah sedikit basa

5,2

10

12,5

9,3

8,2
Yang termasuk larutan penyangga adalah …
A. I dan II
C. II dan III
E. I dan V
B. I dan III
D. I dan IV
Penyelesaian:

Konsep Praktis
Buffer → ditambah sedikit asam maupun basa, pH relatif
konstan.

58
Larutan I dan IV mengalami perubahan pH yang tidak terlalu
signifikan, sehingga termasuk larutan penyangga.
Jawab: D

Jenis Buffer
Buffer

Spesi
penyusun

pH

Contoh

Rumus pH

Buffer
Asam
pH < 7 CH3COOH + CH3COONa
n
H + =
 K a × a
H3PO4 + Li3PO4
asam
lemah (AL)+
ng
HF + CaF2
Garamnya
Buffer
basa

Basa lemah
(BL)+
Garamnya

pH > 7 NH4OH + NH4Cl


Mg(OH)2 + MgBr2
NH4OH + NH4NO3

n
OH−=
 Kb × b


n

Ada 2 tipe soal larutan penyangga:

Tipe 1. Cara langsung


Maksudnya data soal bisa langsung dimasukkan ke dalam rumus buffer.
Data yang ada di soal: AL + Garamnya atau BL + Garamnya
Tips: data disoal mempunyai rumus senyawa yang mirip karena merupakan
pasangan asam basa konjugasi, contoh:
NH4OH + NH4Cl
CH3COOH + CH3COONa

59

g
Contoh Soal :
1. 500 mL larutan Na-asetat 0,1 M dicampur dengan 500 mL larutan
asam asetat 0,1 M, diketahui Ka asam asetat = 10-5. Harga pH
larutan sama dengan …
A. 5
C. 7
E. 9
B. 6
D. 8
Penyelesaian:
Asam asetat → asam lemah (punya Ka),
molnya = 500 mL × 0,1 M = 50 mmol
Na-asetat → garam, molnya = 500 mL × 0,1 M = 50 mmol
H+  =K a × na =10 −5 × 50 mmol =10 −5
 
ng
50 mmol

( )

pH =
5
− log 10 −5 =

Ingat !!!
Asam lemah → punya Ka, Basa lemah → punya Kb
Cara singkat:
Dalam larutan buffer, apabila diketahui AL+Garamnya atau
BL+Garamnya, maka nilai mol = molaritas, karena volume larutan
sama. Maka:
H+  =K a × na =10 −5 × 0,1 M =10 −5
 
ng
0,1 M

( )

pH =
5
− log 10 −5 =
Apabila dalam soal diketahui nilai mol AL = mol garam atau
mol BL = mol garam, maka pH = − log ( Ka )
Jawaban : A

60
Tipe 2. Cara tak langsung
Data soal biasanya berupa asam dan basa sehingga harus direaksikan
terlebih dahulu.
Data di soal: AL + BK atau BL + AK
Penyelesaian:
1. Cek mol asam dan basanya, bila mol AL/BL > BK/AK →Buffer.
2. Reaksikan, sehingga didapat mol AL/BL sisa dan mol garam.
3. Masukkan ke rumus buffer.

Contoh Soal :
1. Campuran dibawah ini yang menghasilkan sistem buffer adalah
A. 50 mL NaOH 0,02 M + 50 mL H2SO4 0,02 M
B. 50 mL NaOH 0,01 M + 50 mL CH3COOH 0,01 M
C. 50 mL NH4OH 0,02 M + 50 mL HCl 0,02 M
D. 50 mL NH4OH 0,04 M + 50 mL HCl 0,02 M
E. 50 mL NH4OH 0,02 M + 50 mL HCl 0,04 M
Penyelesaian:

Konsep Praktis
Buffer → mol AL > mol BK atau mol BL > AK
Karena:
NH4OH → basa lemah, molnya = 50 mL x 0,04 M = 2 mmol. HCl →
asam kuat, molnya = 50 mL x 0,02 M = 1 mmol.
Jawaban: D
2. Larutan 100 mL CH3COOH 0,15 M dicampur dengan 50 mL larutan
NaOH 0,2 M. Ka CH3COOH = 10-5 maka pH campuran tersebut….
A. 5 – log 3
C. 3 – log 5
E. 6 – log 5
B. 6 – log 3
D. 3 – log 6

61
Penyelesaian:
CH3COOH + NaOH
m

15 mmol

10 mmol

10 mmol

10 mmol

CH3COONa + H2O
10 mmol

10 mmol
5 mmol
Terdapat sisa asam lemah →buffer asam
Mol asam sisa = 5 mmol, Mol garam = 10 mmol
n
5 mmol
H+  =
Ka × a =
10 −5 ×
5 × 10 −6
=
 
ng
10 mmol

10 mmol
10 mmol

pH =
6 − log5
− log 5 × 10 −6 =

Cara Praktis
Data di soal : AL + BK ( syarat : mol AL > mol BK )
 K × na − nb
Rumus pH : H+=
a
 
nb
Data di soal : BL + AK ( syarat : mol BL > mol AK )
 K × nb − na
Rumus pH : OH−=

 b
na
=
Dimana : na mol
=
asam, nb mol basa
Data yang didapat dari soal:
CH3COOH →asam lemah (punya Ka), mol awal = 15 mmol
NaOH → basa kuat, mol awal = 10 mmol
Mol asam lemah > mol basa kuat → buffer asam
n −n
15 mmol - 10 mmol
= 5 × 10 −6
K a × a b = 10 −5 ×
nb
10 mmol
pH= 6 − log5

[H + ] =

Jawaban: E

62
3. Tentukanlah pH campuran 200 mL larutan NH3 0,2 M yang
direaksikan dengan 200 mL larutan HNO3 0,1 M! (Kb NH3= 10–5) !
Penyelesaian:
m

NH3 + HNO3
40 mmol 20 mmol

20 mmol

NH4NO3

20 mmol

20 mmol
20 mmol

20 mmol

Terdapat sisa basa lemah →buffer basa


Mol asam sisa = 20 mmol, Mol garam = 20 mmol
OH−  =K b × nb =10 −5 × 20 mmol =10 −5


ng
20 mmol

( )

pOH =
5
− log 10 −5 =
pH = 14 − pOH = 14 − 5 = 9

B. Hidrolisis Garam
Bila suatu garam dilarutkan ke dalam air, maka ada dua kemungkinan
yang akan terjadi, yaitu:
a. Garam akan bereaksi dengan air dan mengalami hidrolisis membentuk
ion H+ atau OH-, sehingga larutan akan bersifat asam ataupun
basa. Garam yang dapat mengalami hidrolisis adalah garam yang
mengandung ion elektrolit lemah.
b. Garam tidak akan bereaksi dengan pelarut air (tidak terhidrolisis),
sehingga larutan tetap bersifat netral. Garam yang tidak terhidrolisis
adalah garam yang tidak mengandung ion elektrolit lemah.

63
Asal ion

Contoh

Asam lemah

F− ,CH3COO− ,
PO34− ,CN− ,S2−

Basa lemah

Keterangan
Ion-ion tersebut terhidrolisis
menghasilkan OH− sehingga bersifat
basa.
Contoh: F− + H2O → HF + OH−

NH4+ ,Ag+ ,Cu2+ Ion-ion tersebut terhidrolisis menghasilkan H+ sehingga bersifat


asam.
Contoh: NH4+ + H2O → NH4OH + H+

Asam kuat

Cl− ,SO24− ,NO3−

Ion-ion tersebut tidak terhidrolisis

Basa kuat

Na+ ,Ba2+ ,Ca2+

Ion-ion tersebut tidak terhidrolisis

Berdasarkan asam-basa penyusunnya, garam dapat dibagi menjadi empat


kelompok, yaitu:
Penyusun garam

Jenis
Hidrolisis

pH

AK + BL
Contoh: NH4Cl,
(NH4)2SO4, AgNO3,
CuSO4

Hidrolisis pH < 7
sebagian

AL + BK
Contoh: CH3COONa,
K3PO4, BaF2,
Ca(CH3COO)2

Hidrolisis pH > 7
sebagian

Sifat larutan
Asam

Rumus pH

=
H+ 
 

Kw
× [ G]
Kb

G = garam

64

Basa

−
OH
=

Kw
× [ G]
Ka
AL + BL
Contoh: NH4CN,
Al2S3, (NH4)2CO3

Hidrolisis pH < 7
sempurna
pH >7

Asam
(Ka > Kb)

pH =7

Netral
(Ka = Kb)

AK + BK
Tidak ter- pH = 7
Contoh: NaCl, K2SO4, hidrolisis
Ba(NO3)2

H+  = K w × K a
 
Kb

Basa
(Ka < Kb)

Netral

Contoh Soal :
Diketahui garam–garam:
1. BaSO4
4. Mg(NO3)2
2. Na2CO3
5. K2S
3. NH4Cl
Pasangan garam yang larutannya dalam air bersifat basa adalah…
A. 1 dan 2
D. 3 dan 4
B. 1 dan 4
E. 3 dan 5
C. 2 dan 5
Penyelesaian:

Konsep Praktis
Larutan dalam air bersifat basa → mengalami hidrolisis
dengan spesi penyusun AL + BK.

65
Garam

Spesi penyusun

Sifat

BaSO4

Ba(OH)2 (BK)+ H2SO4 (AK)

Netral, tidak terhidrolisis

Na2CO3

NaOH (BK)+ H2CO3 (AL)

Basa

NH4Cl

NH4OH (BL)+ HCl (AK)

Asam

Mg(NO3)2

Mg(OH)2 (BK)+ HNO3 (AK)

Netral, tidak terhidrolisis

K2S

KOH (BK) + H2S (AL)

Basa
Jawab : C

Ada 2 tipe soal hidrolisis, yaitu:

Tipe 1. Cara langsung


Maksudnya data soal bisa langsung dimasukkan ke dalam rumus hidrolisis.
Data yang ada di soal: Garam + nilai Ka atau Kb

Contoh Soal :
1. SOAL UMPTN
Jika Ka CH3COOH = 10-5, maka pH larutan CH3COONa 0,1 M
adalah…
A. 7,0
D. 8,5
B. 7,5
E. 9,0
C. 8,0
Penyelesaian:
CH3COONa merupakan garam → hidrolisis
−14
OH−  = K w × [ Garam] = 10
× 0,1 M =10 −5


Ka
10 −5

( )

pOH =− log 10 −5 =5 ⇒ pH =14 − 5 =9


Jawaban: E

66
Tipe 2. Cara tak langsung
Data soal biasanya berupa asam dan basa sehingga harus direaksikan
terlebih dahulu, sehingga mol garam diketahui.
Syarat: mol AL atau BL = mol AK atau BK

Contoh Soal :
1. Pada pencampuran 50 mL larutan CH3COOH 0,2 M dengan 50 mL
larutan NaOH 0,2 M dimana nilai Ka CH3COOH adalah 10-5, maka
diperoleh larutan dengan pH sebesar
A. 5
D. 8,5 + ½ log 5
B. 9
E. 6 – log 7
C. 5,5 - ½ log 5
Penyelesaian:
Reaksi yang terjadi :
CH3COONa + H2O

CH3COOH + NaOH
m

10 mmol

10 mmol

10 mmol

10 mmol

10 mmol

10 mmol

CH3COONa =
V

Mol

campuran

10 mmol
10 mmol

10 mmol
=0,1 M
100 mL

−14
OH−  = K w × CH3COONa = 10
× 0,1 M =10 −5


Ka
10 −5

( )

pOH =
5
− log 10 −5 =
pH = 14 − pOH = 14 − 5 = 9

67
Cara singkat:

Rumus Praktis
Data di soal : AL + BK ( syarat : mol AL = mol BK )
Kw
mol
=
H+ 
×
 
K b Vcampuran
Rumus pH :
Data di soal : BL + AK ( syarat : mol BL = mol AK )
Kw
mol
−
OH
=
×


K a Vcampuran
Rumus pH :
Dimana : mol = mol asam atau basa.

Data yang didapat:


Mol CH3COOH = mol NaOH = 50 mL x 0,2 M = 10 mmol
Kw
mol
10 −14 10 mmol
OH−  =
10 −5
×
= −5 ×
=


K a Vcampuran
100 mL
10
pOH =
5
− log 10 −5  =


pH = 14 − 5 = 9
Jawab : B

C. Hasil Kali Kelarutan (Ksp)


Kelarutan (s) adalah konsentrasi maksimum zat terlarut dalam suatu
larutan atau dapat juga didefinisikan sebagai banyaknya jumlah mol
maksimum zat yang dapat larut dalam suatu larutan yang bervolume
1 liter. Sedangkan definisi hasil kali kelarutan (Ksp) adalah hasil kali
konsentrasi ion-ion suatu elektrolit dalam larutan (s).

68
Contoh:
Tentukanlah kelarutan Mg(OH)2 dalam Molar, jika 5,8 gram Mg(OH)2 larut
dalam 500 mL air! Mr Mg(OH)2 = 58!
Penyelesaian:
gr 1000
5,8 1000
s= ×
= ×
=
0,2 Molar
Mr V (mL) 58 500
Hubungan antara kelarutan dengan Ksp:
Nilai s besar
(mudah larut)

Nilai Ksp besar

Nilai s kecil
(sukar larut)

Nilai Ksp kecil

Kelarutan (s)

Penentuan rumus Ksp


Untuk senyawa A xBy , maka : A xBy  x A y+ + y Bx −
x

Ksp A y +  ⋅ Bx − 
=

 

Hubungan Ksp dengan kelarutan (s):


Ksp =

(( x+y ) − 1)( x+y) −1 ⋅ sx+y

Rumus Praktis
Ksp = X x ⋅ Y y ⋅ Sx + y
Bila nilai x+y = 2, maka Ksp = S2
Bila nilai x+y = 3, maka Ksp = 4S3
Bila nilai x+y = 4, maka Ksp = 27S4

69
Contoh Soal :
Tentukan nilai Ksp Ba(OH)2 bila diketahui kelarutan Ba(OH)2 adalah S.
Penyelesaian:
Ba(OH)2 → Ba2 + + 2OH−
2

2
Ba2 +  ⋅ OH−  =
Ksp Ba(OH)2 =
S ⋅ 2S =
4S3

 
 ( )( )

Rumus Praktis
Karena nilai x+y = 3, maka nilai Ksp Ba(OH)2 = 4S3.

Ada beberapa tipe soal tentang hasil kali kelarutan yang sering keluar di
UNAS, maupun ujian masuk universitas, yaitu:

Tipe 1 : Hubungan Ksp dan kelarutan (s)


Data yang diperoleh:
Diketahui nilai s → dicari nilai ksp
Diketahui nilai Ksp → dicari nilai s.
Penyelesaian: langsung masukkan data ke rumus Ksp.

Contoh Soal :
1. Pada suatu suhu tertentu, kelarutan PbI2 dalam air adalah 1,5∙10-3
mol/L. Nilai Ksp dari PbI2 adalah …
A. 4,50∙10-9
C. 6,75∙10-8
E. 1,35∙10-8
-9
-8
B. 3,37∙10
D. 4,50∙10

70
Penyelesaian:
PbI2 → Pb2 + + 2I−
2

2
Pb2 +  ⋅ I−  =
Ksp PbI2 =
S ⋅ 2S

   ( )( )

3
= 4S
=
4 1,5 ⋅10 −3

= 3,37 × 10 −9

Cara singkat:
Nilai x + y =3 maka, Ksp = 4s3 = 4(1,5 . 10-3)3 = 3,37 x 10-9

Jawab: B

2. Diketahui Ksp AgCl = 10-10, AgBr = 10-13, dan AgI = 10-16. Jika s
menyatakan kelarutan dalam mol/L maka …
A. sAgI > sAgBr > sAgCl
D. sAgI = sAgBr < sAgCl
B. sAgI < sAgBr < sAgCl
E. sAgI > sAgBr < sAgCl
C. sAgI < sAgBr > sAgCl
Penyelesaian:
Nilai x + y dari AgI, AgBr dan AgCl sama yaitu 2, sehingga nilai
Ksp-nya adalah s2.
→ untuk AgI:
Ksp AgI = s2
=
sAgI

=
Ksp
AgI

=
10 −16 10 −8

→ untuk AgBr:
Ksp AgBr = s2
=
sAgBr

Ksp=
AgBr
=
10 −13 10 −6,5

→ untuk AgCl:
Ksp AgCl = s2
=
sAgCl

Ksp=
AgCl

=
10 −10 10 −5

71
Maka : sAgI < sAgBr < sAgCl
Cara praktis:

Ksp ≈ s

Nilai Ksp AgI < AgBr < AgCl ≈ kelarutan AgI < AgBr < AgCl
Jawab : B

Tipe 2 : Pengaruh ion sejenis


Konsep praktis: Adanya ion sejenis dalam larutan menyebabkan nilai s
(kelarutan) semakin kecil. Semakin besar konsentrasi ion sejenis, maka
semakin kecil kelarutannya.
Data yang diketahui:
I. Tentukan ion sejenis dan konsentrasinya.
II. Lihat nilai Ksp-nya. Bila di soal nilai Ksp tidak diketahui, cari nilai Ksp
dari kelarutannya.

Contoh Soal :
1. Kelarutan PbI2 (Ksp = 1,6 x 10-8) dalam larutan Pb(NO3)2 0,1 M
adalah….
A. 2 x 10-3 mol/L
D. 4 x 10-4 mol/L
-3
B. 4 x 10 mol/L
E. 8 x 10-4 mol/L
-4
C. 2 x 10 mol/L
Penyelesaian:
Data I : Konsentrasi ion sejenis Pb2+ = 0,1 M
Data II : Ksp PbI2 = 1,6 x 10-8
Langkah penyelesaian:
I. Tulis rumus Ksp-nya
II. Masukkan data ion sejenisnya
III. Hitung nilai kelarutannya

72
Ksp Pb2 +  ⋅ I− 
=

  

1,6 × 10 −8 =[ 0,1] ⋅ s2

s= 4 × 10 −4
Jawab: D
2. Kelarutan PbSO4 dalam air adalah 1,4 x 10-4 M pada suhu sekitar
30°C. Bila dilarutkan dalam larutan K2SO4 0,05 M, kelarutan PbSO4
menjadi …
A. 1,0 x 10-8 M
D. 1,2 x 10-5 M
-6
B. 0,2 x 10 M
E. 1,4 x 10-4 M
-6
C. 0,4 x 10 M
Penyelesaian:
Data I : Konsentrasi ion sejenis SO42+ = 0,05 M
Data II : Ksp PbSO4 = s2 = (1,4 x 10-4)2 = 2 x 10-8
Ksp Pb2 +  ⋅ SO24− 
=

 

2 × 10 −8 =
[ s] ⋅[ 0,05]

s=
4 × 10 −7 =
0, 4 × 10 −6
Jawab: C

Tipe 3 : Pengendapan
Konsep praktis:
Q < Ksp → larutan belum mengendap (larut)
Q = Ksp → larutan mulai mengendap (tepat jenuh)
Q > Ksp → larutan sudah mengendap
Langkah penyelesaian:
I. Cari konsentrasi ion → [ ion] =

mol
Vcampuran

II. Cari nilai Q-nya dengan rumus seperti rumus Ksp


III. Bandingkan nilai Q dengan Ksp

73
Contoh Soal :
Berikut harga Ksp beberapa senyawa:
Ksp CaSO4 = 2 x 10-2
Ksp SrSO4 = 2 x 10-7
Ksp BaSO4 = 1 x 10-10
Ksp PbSO4 = 2 x 10-8
Jika 100 mL larutan yang mengandung ion Ca2+, Sr2+, Ba2+, dan Pb2+
sama yaitu 2 x 10-4 M kemudian dicampur dengan 150 mL larutan
Na2SO4 0,002 M maka garam sulfat yang mengendap adalah…
A. SrSO4 dan PbSO4
D. BaSO4 dan PbSO4
B. CaSO4 dan BaSO4
E. SrSO4 dan CaSO4
C. SrSO4 dan BaSO4
Penyelesaian:
I. Cari konsentrasi ion
mol
V ×M
150 mL × 2 ⋅10 −4 M
Ca2 +  =
=
=
= 10 −4 M

 V
V
150
mL
150 mL
+
campuran
campuran
2+   2+   2+   2+ 
Ca
Sr
Ba
=
=
= Pb
= 10 −4 M

 
 
 

mol
V ×M
150 mL × 0,002 M
SO2 −  =
=
=
= 10 −3 M
 4  V
V
150
mL
150 mL
+
campuran
campuran
II. Cari nilai Q, dan bandingkan dengan harga Ksp yang diketahui di
soal.
Senyawa

Tanda

Ksp

Kesimpulan

<

2 x 10-2

Belum
mengendap

CaSO4
Q Ca2 +  ⋅ SO24− 
=

 

−4   −3 

= 10 ⋅ 10

 

= 10 −7

74
SrSO4

Q Sr 2 +  ⋅ SO24− 
=

 



4
3
= 10  ⋅ 10 

 

<

2 x 10-7

Belum
mengendap

>

1 x 10-10

Mengendap

>

2 x 10-8

Mengendap

= 10 −7
BaSO4
Q Ba2 +  ⋅ SO24− 
=

 


4

3
= 10  ⋅ 10 

 

= 10 −7
PbSO4
Q Pb2 +  ⋅ SO24− 
=

 


4

3
= 10  ⋅ 10 

 

= 10 −7
Jawab: D

Tipe 4 : Hubungan Ksp dan pH


Data yang diperoleh :
Diketahui nilai pH larutan → dicari nilai ksp
Langkah penyelesaian :
I. Cari nilai [OH-] dari nilai pH yang diketahui.
II. Masukkan ke persamaan reaksi, sehingga didapat konsentrasi ion
yang lain dari koefisiennya.
III. Hitung nilai Ksp-nya.

75
Contoh Soal :
1. Larutan jenuh X(OH)2 mempunyai pH 9. Hasil kali kelarutan (Ksp)
dari X(OH)2 adalah…
A. 1 x 10-10
C. 1 x 10-15
E. 1 x 10-18
-11
-16
B. 5 x 10
D. 5 x 10
Penyelesaian:
I. Cari nilai [OH-] dari nilai pH yang diketahui.
pH =
9 ⇒ pOH =
5 ⇒ OH−  =
10 −5


II. Masukkan ke persamaan reaksi → [X2+] bisa ditentukan
X ( OH)2  X2 + + 2OH−
1 ⋅10 −5
2

10 −5

Ingat !!!
[OH-] yang didapat dari nilai pH merupakan
[OH-] total, berapapun koefisien dari OH- dalam
larutan.
III. Hitung Ksp-nya
2

Ksp X ( OH
=
)2 X2+  ⋅ OH− 
 1 −5   −5  2
5 × 10 −16
=
 2 ⋅10  ⋅ 10  =

Konsep Praktis
Untuk basa L(OH)x dan apabila konsentrasi L tidak diketahui
x +1
1
→ Ksp = OH− 
x

76
Penyelesaian dengan cara praktis:
pH =
9 ⇒ pOH =
5 ⇒ OH−  =
10 −5


1  −5  2 +1
10
= 5 × 10 −16

2

Ksp X ( OH)2=

2. Larutan NaOH ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam larutan


CaCl2 0,03 M sampai mulai terbentuk endapan. Jika pH saat mulai
terbentuk endapan adalah 12, maka Ksp Ca(OH)2 adalah…
A. 9 x 10-3
C. 3 x 10-4
E. 3 x 10-6
-3
-5
B. 3 x 10
D. 9 x 10
Penyelesaian:
pH =⇒
12 pOH =
2 ⇒ OH−  =
10 −2


CaCl2  Ca2 + + 2Cl−
3 ⋅10 −2 3 ⋅10 −2
Ca ( OH)2  Ca2 + + 2OH−
3 ⋅10 −2

10 −2

Ksp Ca (=
OH)2 Ca2 +  ⋅ OH− 

 

2
2

3 ⋅10 −2  ⋅ 10 −2  =
=
3 × 10 −6

 

Jawab: E

77
Uji Skill Rumus Praktis
1. SOAL UMPTN
Suatu larutan penyangga terdiri dari campuran CH3COOH 0,01 M (Ka
= 10-5) dan CH3COONa 0,1 M mempunyai pH sebesar 6. Perbandingan
volume CH3COOH : CH3COONa adalah…
A. 1 : 1
C. 10 : 1
E. 100 : 1
B. 1 : 10
D. 1 : 100
2. SOAL UN
Data percobaan pH beberapa larutan:
Larutan

pH awal

pH dengan penambahan
sedikit
Asam

Basa

5,60

6,00

5,00

II

5,40

5,42

5,38

III

5,20

5,25

5,18

IV

8,20

8,80

7,80

9,20

9,60
8,70

Larutan yang mempunyai sifat penyangga adalah…


A. I dan II
C. III dan IV
E. IV dan V
B. II dan III
D. III dan V
3. SOAL UN
Beberapa campuran:
1. 100 mL HCl 0,1 M dengan 50 mL NaOH 0,1 M
2. 100 mL CH3COOH 0,1 M dengan 50 mL NaOH 0,1 M
3. 100 mL H2CO3 0,1 M dengan 100 mL NaOH 0,1 M
4. 100 mL HCN 0,1 M dengan 100 mL Ca(OH)2 0,1 M
Larutan yang merupakan campuran buffer adalah…
A. 1,2
C. 3,4
E. 2,4
B. 2,3
D. 1,3

78
4. SOAL UN
pH larutan yang mengandung 6 gram CH3COOH (Mr = 60) dan 0,1 mol
CH3COONa (Ka = 1 x 10-5) adalah …
A. 1
C. 7
E. 12
B. 5
D. 9
5. SOAL UN
Bila diketahui Ka CH3COOH = 1 x 10-5, harga pH campuran antara 100
mL larutan CH3COOH 0,2 M dan 100 mL NaOH 0,1 M adalah…
A. 1 + log 2
C. 5 + log 2
E. 13 – log 2
B. 5
D. 6
6. SOAL UN
Sebanyak 100 mL larutan CH3COOH 0,2 M dicampur dengan 100 mL
larutan NaOH 0,2 M. Jika Ka CH3COOH = 1 x 10-5, maka pH larutan
setelah dicampur adalah …
A. 2
C. 5
E. 9
B. 4
D. 6
7. SOAL SPMB
Larutan 50 mL NaCN 0,2 M diencerkan menjadi 100 mL. Ka HCN = 10-9,
Kw = 10-14. Pernyataan yang benar tentang larutan ini adalah…
1. Konsentrasi NaCN menjadi 0,1 M

2. Larutan terhidrolisis dengan reaksi CN- + H2O 
 HCN + OH−
[HCN] OH 
3. Konstanta reaksi hidrolisis =
CN− 


4. pH larutan = 11
8. SOAL UMPTN
Jika tetapan CH3COOH = 10-5, maka pH larutan CH3COONa 0,1 M
adalah…
A. 7,0
C. 8,0
E. 9,0
B. 7,5
D. 8,5
9. SOAL SPMB
Garam berikut yang akan mempunyai pH < 7 jika dilarutkan dalam air
adalah …

79
(1). NH4CN
(2). CH3COONa
(3). KNO3
(4). NH4NO3
10. SOAL UN
Perhatian persamaan reaksi berikut:
(1) CH3COO − + H2O  CH3COOH + OH−

( 2) CN− + H2O  HCN + OH−


( 3) Al3+ + 3H2O  Al( OH)3 + 3H+
( 4 ) NH4 + + H2O  NH4OH + H+
( 5) S2 − + 2H2O  H2S + 2OH−
Pasangan persamaan reaksi hidrolisis untuk garam yang bersifat asam
adalah…
A. (1) dan (2)
C. (2) dan (3)
E. (4) dan (5)
B. (1) dan (3)
D. (3) dan (4)
11. SOAL UN
Dilarutkan 0,556 gram PbCl2 sampai volume 100 mL. Bila Ar Pb = 207
dan Ar Cl = 35,5. Hasil kali kelarutan PbCl2 adalah…
A. 1,6 x 10-5
C. 8,1 x 10-5
E. 3,2 x 10-6
-5
-6
B. 3,2 x 10
D. 1,6 x 10
12. SOAL UN
Sebanyak 200 mL larutan AgNO3 0,02 M masing – masing dimasukkan
kedalam 5 wadah yang berisi 5 jenis larutan yang mengandung ion S2-,
PO43-, CrO42-, Br-, dan SO42- dengan volume dan molaritas yang sama.
Jika harga Ksp Ag2S = 2 x 10-49, Ag3PO4 = 1 x 10-20, Ag2CrO4 = 6 x 10-5,
AgBr = 5 x 10-13, dan Ag2SO4 = 3 x 10-5. Maka garam yang akan larut
adalah…
A. Ag2S dan Ag3PO4
B. Ag2S dan AgBr
C. Ag2CrO4 dan Ag2SO4
D. Ag3PO4 dan AgBr
E. AgBr dan Ag2SO4

80
13. SOAL UMPTN
Ksp Mg(OH)2 = 2 x 10-11, maka kelarutan Mg(OH)2 pada larutan yang
mempunyai pH = 11 adalah ….
A. 2,7 x 10-4
C. 1 x 10-6
E. 2 x 10-7
-5
-11
B. 2 x 10
D. 2 x 10
14. SOAL UN
Kelarutan Mg(OH)2 dalam NaOH 0,1 M dengan Ksp Mg(OH)2 = 1,8x10-11
mol3L-3 adalah…
A. 1,8 x 10-13 mol/L
D. 1,8 x 10-9 mol/L
-10
B. 1,8 x 10 mol/L
E. 6,7 x 10-6 mol/L
-10
C. 4,5 x 10 mol/L
15. SOAL SNMPTN
Jika 10 mL larutan AgNO3 0,02 M dicampurkan dengan 10 mL larutan
NaCl 0,02 M, maka perak klorida (Ksp = 10-10) akan mengendap.
Sebab
Kelarutan perak klorida (Ksp = 10-10) dalam air sebanyak 10-5 mol/L

81
BAB 5

LARUTAN ELEKTROLIT
DAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

A. Larutan Elektrolit
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dapat dibedakan menjadi dua
yaitu:
• Larutan elektrolit → larutan yang dapat menghantarkan listrik
• Larutan non elektrolit → larutan yang tidak dapat menghantarkan
listrik
Konsep dasar yang wajib dipahami pada bahasan ini adalah:
Larutan

Non elektrolit

Elektrolit

Elektrolit kuat

Senyawa ionik

Elektrolit lemah

Asam
kuat

Basa
kuat

Senyawa kovalen
non polar

Garam

82

Asam

Basa

lemah

lemah
Sifat larutan berdasarkan data pengamatan nyala lampu dan elektroda:
Larutan

Elektrolit
kuat

Ciri-ciri

Contoh
senyawa

Elektroda

Nyala
lampu

Ada
gelembung
gas

Terang Garam: NaCl,


BaSO4, MgCl2

Elektrolit
lemah

Ada
Redup
gelembung atau mati
gas

Non
elektrolit

Tidak ada
gelembung
gas

mati

Keterangan

Temasuk senyawa ion


Mempunyai titik didih/
titik leleh tinggi
Larutan/lelehannya
dapat menghantarkan
listrik

AK: HCl,
H2SO4, HNO3,
HBr
BK: NaOH,
Mg(OH)2,
Ca(OH)2

Temasuk senyawa
kovalen polar
Mempunyai titik
didih/titik leleh
rendah
Larutannya dapat
menghantarkan listrik,
sedang lelehannya
tidak.

AL: HF,
CH3COOH
BL: NH4OH,
Al(OH)3

Temasuk senyawa
kovalen polar
Mempunyai titik
didih/titik leleh
rendah
Larutannya dapat
menghantarkan listrik,
sedang lelehannya
tidak.

CO(NH2)2
(urea), C12H22O11
(gula), Alkohol
(biasanya
etanol/C2H5OH),
dan C6H12O6
(glukosa).

Temasuk senyawa
kovalen non polar
Mempunyai titik
didih/titik leleh
rendah
Larutan/lelehannya
tidak dapat
menghantarkan listrik

83
Contoh Soal:
1. Berikut ini adalah data percobaan daya hantar listrik beberapa
larutan:
Larutan Nyala Lampu

Pengamatan Elektroda

Terang

Bergelembung

Mati

Tidak bergelembung

Redup

Bergelembung

Mati

Bergelembung

Redup

Bergelembung

Pasangan larutan yang bersifat elektrolit kuat dan non elektrolit


berturut–turut adalah…
A. R dan Q
C. P dan Q
E. T dan Q
B. T dan S
D. R dan S
Penyelesaian:
Elektrolit kuat → nyala terang, bergelembung →larutan P
Non elektrolit → nyala mati, tidak bergelembung → larutan Q
Jawab: C
2. Pada gambar larutan berikut, apabila diuji dengan alat uji elektrolit,
maka larutan yang menghantarkan listrik paling kuat adalah…
C
A
B

Ca2+ClCl-

K+ SO 24
K+
E
D

Na+ NO 3

Cl+ Na+Na
Cl
Na+Cl-

84

H+

Cl-
Penyelesaian:
Menghantarkan listrik paling kuat → elektrolit kuat → garam,
asam kuat atau basa kuat.
Semakin banyalk jumlah ion dalam larutan → semakin kuat
menghantarkan listrik
Jawab: E
3. Dari larutan di bawah ini, yang diharapkan menghantarkan listrik
paling baik adalah…
A. Larutan urea 1 M
D. Larutan H2SO4 0,1 M
B. Larutan asam cuka 0,1 M E. Larutan H2SO4 1 M
C. Larutan asam cuka 1 M
Penyelesaian:
Larutan yang menghantarkan listrik paling baik → larutan
elektrolit kuat dengan konsentrasi yang lebih besar.
Larutan urea → non elektrolit
Larutan asam cuka → elektrolit lemah
Larutan H2SO4 → elektrolit kuat
Jawab: E
4. Berikut ini adalah data fisis beberapa zat tak dikenal:
Zat

Mr

Titik leleh

Daya hantar listrik larutan

36

< - 85°C

112

> 500°C

255

< 200°C

Dari data di atas, jenis ikatan yang terdapat dalam senyawa P, Q, R


berturut–turut adalah….
A. Kovalen polar, ion, kovalen non polar
B. Kovalen polar, ion, hidrogen
C. Kovalen non polar, ion, kovalen polar
D. Hidrogen, kovalen non polar, kovalen koordinat
E. Kovalen koordinasi, kovalen polar, kovalen non polar
85
Penyelesaian:
P → menghantarkan listrik, titik leleh rendah → kovalen polar
Q → menghantar listrik, titik leleh tinggi → ion
R → tidak menghantar listrik → kovalen non polar
Jawab: A
Derajat Ionisasi (α)

Derajat
Ionisasi (α)
Menurut Arrhenius,
apabila senyawa – senyawa elektrolit dialiri arus listrik,
Menurut
Arrhenius,
apabila
senyawa–senyawa
dialiri
arus )listrik,
maka akan
terbentuk
kation
(ion positif ) danelektrolit
anion (ion
negatif
yang
maka
akanbebas.
terbentuk
kation
(ion positif
) dandihasilkan
anion (iondari
negatif
) yang
bergerak
Sedikit
banyaknya
ion yang
penguraian
bergerak
bebas. Sedikit tingkat
banyaknya
ion yangyang
dihasilkan
penguraian
tersebut menunjukkan
pengionan
dikenaldari
dengan
derajat
tersebut
menunjukkan tingkat pengionan yang dikenal dengan derajat
ionisasi (α).
ionisasi
Derajat (α).
ionisasi merupakan perbandingan dari jumlah mol zat yang terion
Derajat
perbandingan
dari jumlah mol zat yang terion
denganionisasi
jumlahmerupakan
mol zat mula
– mula.
dengan jumlah mol zat mula – mula.

t
α=t
α =m
m

Dimana :
Dimana:
t = mol zat terionisasi
tm == mol
mol zat
zat terionisasi
mula - mula
m = mol zat mula - mula

Harga derajat ionisasi berkisar antara 0 dan 1, yaitu :


Harga
ionisasi berkisar
antara
0 dan
1, yaitu:
α =derajat
0 → merupakan
zat non
elektrolit
( tidak
terionisasi).
αα ==01→
zat non
→merupakan
zat terionisasi
total,elektrolit
misalnya( tidak
padaterionisasi).
senyawa ion, asam kuat,
αmaupun
= 1 → zat
total, misalnya pada senyawa ion, asam kuat,
basaterionisasi
kuat.
kuat.
maupun
0 < α < 1basa
→ zat
terionisasi sebagian, misalnya pada asam lemah dan
0basa
< α lemah.
< 1 → zat terionisasi sebagian, misalnya pada asam lemah dan
basa lemah.
Contoh soal :
1. Tentukan ionisasi dari senyawa H2SO4 dan NaNO3 !
Penyelesaian :
H2SO4 → 2H+ + SO42NaNO3 → Na+ + NO32. Berapakah besarnya derajat ionisasi
apabila suatu larutan Na3PO4 0,5
mol terurai menghasilkan ion Na+ sebanyak 0,6 mol?
Penyelesaian :
Langkah I : tulis reaksi ionisasi yang terjadi, dan masukkan data yang

86
Contoh Soal:
1. Tentukan ionisasi dari senyawa H2SO4 dan NaNO3 !
Penyelesaian:
H2SO4 → 2H+ + SO42NaNO3 → Na+ + NO32. Berapakah besarnya derajat ionisasi
apabila suatu larutan Na3PO4
0,5 mol terurai menghasilkan ion Na+ sebanyak 0,6 mol?
Penyelesaian:
Langkah I: tulis reaksi ionisasi yang terjadi, dan masukkan data
yang didapat ke dalam tabel dibawah ini.
Na3PO4
Mula-mula

3Na+

PO43-

0,5 mol

terionisasi
setimbang

0,6 mol

Langkah II: cari mol Na3PO4 pada saat keadaan terionisasi dan
setimbang melalui perbandingan koefisien.
Na3PO4

3Na+

Mula-mula

0,5 mol

terionisasi

0,2 mol

0,6 mol

setimbang

0,3 mol

0,6 mol

PO43-

Langkah III: hitung derajat ionisasinya.


t 0,2 2
α=
=
= = 0, 4
m 0,5 5
.

B. Sifat Koligatif larutan


Berdasarkan Hukum Raoult, sifat koligatif larutan adalah sifatsifat larutan yang
tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi
bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut dalam larutan.
87
Larutan yang memenuhi
B. Sifat Koligatif larutan
Berdasarkan Hukum Raoult, sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan
yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi bergantung pada
banyaknya partikel zat terlarut dalam larutan. Larutan yang memenuhi
Hukum Raoult disebut larutan ideal, dan larutan–larutan seperti itu adalah
larutan–larutan encer.
Sifat–sifat koligatif larutan meliputi:
1. Penurunan tekanan uap
3. Penurunan titik beku
2. Kenaikan titik didih
4. Tekanan osmotik
Rumus Sifat Koligatif Larutan:
Sifat
Koligatif

Rumus Non Elektrolit

Penurunan
tekanan
uap (∆P)

Rumus Elektrolit

∆P = P° ⋅ X ter
P= P° − ∆P= P° ⋅ Xpel
P = tekanan uap jenuh larutan X ter = fraksi mol terlarut
P° = tekanan uap jenuh pelarut Xpel = fraksi mol pelarut

Kenaikan
titik didih
(∆Tb)

∆Tb = m ⋅ K b
=
m

∆Tb = m ⋅ K b ⋅ i

m = molalitas
g 1000
×
, dimana:
Mr
P
P = gram pelarut

Khusus untuk pelarut air, T=


b 100 + ∆Tb , dimana:
Tb = titik didih larutan
Penurunan ∆T = m ⋅ K
∆Tf = m ⋅ K f ⋅ i
f
f
titik beku
(∆Tf )
Khusus untuk pelarut air, =
Tf 100 − ∆Tf , dimana:
Tf = titik beku larutan
88
Tekanan
osmotik

( π)

π = R⋅C⋅ T

π = R ⋅ C ⋅ T ⋅i
g 1000

Mr V
V = volume larutan (mL)

=
C

R = 0,082
=
T 273 + °C

i = faktor van’t Hoff dimana nilai i =1+ ( n − 1) α

i = jumlah ion, α = derajat ionisasi


untuk elektrolit kuat, nilai α = 1 sehingga i = n

Perbandingan sifat koligatif larutan elektrolit dengan sifat koligatif


larutan nonelektrolit dengan konsentrasi yang sama disebut faktor van’t
Hoff (i). Berbeda dengan zat nonelektrolit, zat elektrolit dalam air akan
terurai menjadi ion - ionnya sehingga dengan jumlah mol yang sama,
zat elektrolit akan menghasilkan konsentrasi partikel yang lebih banyak
dibandingkan zat nonelektrolit.
Satu mol zat nonelektrolit dalam larutan menghasilkan 6,02 ×1023 partikel.
Sedangkan satu mol zat elektrolit menghasilkan partikel yang lebih
banyak, apalagi zat elektrolit kuat yang dalam air terionisasi seluruhnya.
Ada 3 tipe soal yang sering keluar di ujian yaitu:
Tipe 1: Menghitung harga ∆P, ∆Tb, ∆Tf, atau π
Langkah–langkah penyelesaian:
Identifikasi senyawa yang diketahui di soal, apakah termasuk senyawa
elektrolit atau non elektrolit.
Masukkan data yang didapat di soal ke rumus sifat koligatif yang
sesuai.

89
Contoh Soal:
1. Air sebanyak 180 gram dipanaskan pada suhu 100°C dan
mempunyai tekanan uap air sebesar 760 mmHg. Jika kedalam air
tersebut ditambahkan 30 gram urea (Mr = 60), maka tekanan uap
larutannya adalah…
A. 36,5 mmHg
D. 723 mmHg
B. 72,35 mmHg
E. 723,5 mmHg
C. 365 mmHg
Penyelesaian:
180
30
= 10 mol , mol urea
= = 0,5 mol
Mol =
air
18
60
∆P = P° ⋅ X ter ⇒ X ter =
= 760 ⋅
= 36,5

nurea
nurea + nair

P= P O − ∆P
= 760 − 36,5
= 723,5 mmHg

0,5
0,5 + 10

Jawab: E
2. Kedalam 500 gram air dilarutkan 17,4 gram kalium sulfat. Jika Kf
air = 1,8 maka titik beku larutan adalah…
A. - 0,36°C
C. - 1,08°C
E. - 2,36°C
B. - 0,72°C
D. - 2,16°C
Penyelesaian:
Kalium sulfat (K2SO4)→ larutan elektrolit dengan jumalah ion = 3,
sehingga i = 3.
gr zat terlarut
1000

⋅K f ⋅ i
Mr
gr pelarut
17, 4 1000
=

⋅1,8 ⋅ 3
174 500
= 1,08
Tf =
0 − 1,08 =
−1,08

=
∆Tf

Jawab: C

90
3. Pada suhu 27°C, sebanyak 13,68 gram sukrosa C12H22O11
(Mr = 342) dilarutkan dalam air sampai volumenya 200 mL.
R = 0,082 L.atm/mol.K. Maka tekanan osmotik yang terjadi
sebesar…
A. 0,20 atm
C. 0,98 atm
E. 4,92 atm
B. 0,44 atm
D. 2,48 atm
Penyelesaian:
C12H22O11→ larutan non elektrolit
 gr 1000 
π = R⋅

⋅T
 Mr V (mL) 
 13,68 1000 
= 0,082 ⋅ 

⋅ ( 27 + 273)
 342 200 
= 0,082 ⋅ 0,2 ⋅ 300
= 4,92
Jawab: E
4. Dalam 400 mL air (ρ = 1 gr/mL) dilarutkan 32 gram naftalena
(C10H8). Jika diketahui Kb air = 0,52, Ar C = 12, Ar H = 1, maka
larutan akan mendidih pada suhu…
A. 0,325°C
C. 100,325°C
E. 103,25°C
B. 0,655°C
D. 100,625°C
Penyelesaian:
Naftalena (C10H8)→larutan non elektrolit
gr zat terlarut
1000
=
∆Tb

⋅Kb
Mr
gr pelarut
32 1000
=

⋅ 0,52
128 400
= 0,325
Tb =
100 + 0,325 =
100,325
Jawab: C

91
Tipe 2: Menghitung massa zat atau massa atom relatif

Langkah – langkah penyelesaian:


Identifikasi senyawa yang diketahui di soal, apakah termasuk senyawa
elektrolit atau non elektrolit.
Masukkan data yang didapat di soal ke rumus sifat koligatif yang
sesuai.

Contoh Soal:
1. Kedalam 200 gram air dilarutkan 17 gram senyawa non elektrolit.
Larutan mendidih pada suhu 100,13°C. jika Kb air = 0,52°C/m
maka massa molekul relatif senyawa diatas adalah…
A. 60
C. 120
E. 340
B. 90
D. 180
Penyelesaian:
∆Tb = 100,13 – 100 = 0,13
gr zat terlarut
1000
∆Tb = m ⋅ K b ⇒ m =


Mr
gr pelarut
17 1000
0,13 = ⋅
⋅ 0,52
Mr 200
Mr = 340
Jawab: E
2. untuk mengetahui jenis gula yang digunakan dalam pembuatan
sirup, larutan diencerkan sampai diperoleh kadar 10% massa.
Larutan tersebut membeku pada suhu – 0,60°C (Kf air = 1,86). Dari
data tersebut, sirup dapat diduga mengandung gula jenis…
A. dekstrosa (Mr =180)
D. natrium siklamat ( Mr = 201)
B. sukrosa (Mr = 342)
E. dulsina (Mr = 180)
C. sakarin (Mr = 173)
Penyelesaian:
Gula → larutan non elektrolit
∆Tf = 0 – (- 0,60) = 0,60

92
Kadar zat terlarut = 10 %, maka dapat diasumsikan bila massa zat
terlarut = 10 gram, maka massa pelarut = 100 – 10 = 90 gram.
gr zat terlarut
1000
∆Tf = m ⋅ K f ⇒ m =


Mr
gr pelarut
10 1000
0,60 = ⋅
⋅1,86
Mr 90
Mr = 342
Jawab: B
3. Sejumlah 12 gram senyawa non elektrolit dilarutkan dalam air
sehingga volumenya 4 liter. Jika tekanan osmotik larutan adalah
1,23 atm pada temperatur 27°C, harga R = 0,082 L.atm/mol°K
masa molekul relatif senyawa itu adalah…
A. 15
C. 60
E. 342
B. 30
D. 180
Penyelesaian:
gr 

π = R ⋅M⋅ T ⇒ M = 
 Mr ⋅ V (L) 
 12 
1,23= 0,082 ⋅ 
⋅ ( 27 + 273)
 Mr ⋅ 4 
Mr = 60
Jawab: C
4. Kedalam 250 gram air dimasukan garam K 2SO 4 sehingga
diperoleh titik didih larutan 102,08 °C. jika Kb air = 0,52 (Ar.K=39,
S=32, O=16) maka masa K 2SO 4 yang dilarutkan sebanyak…
A. 17,4 gram
C. 58 gram
E. 174 gram
B. 20,8 gram
D. 87 gram
Penyelesaian:
K2SO4 → 2K+ + SO42- (jumlah ion hasil ionisasi = 3)
K2SO4 = larutan elektrolit, dengan jumlah ion = 3, sehingga i = 3

93
∆Tb = 102,08 – 100 = 2,08
∆Tb = 102,08 – 100 = 2,08gr zat terlarut
1000
∆Tb = m ⋅ K b ⋅ i ⇒ m =


gr zat terlarut
1000
Mr
∆Tb = m ⋅ K b ⋅ i ⇒ m =
⋅ gr pelarut

gr pelarut
 massa 1000  Mr
2,08
= 

⋅ 0,52 ⋅ 3

 massa 1000  
2,08
=   174⋅ 250
 ⋅ 0,52 ⋅ 3
174gram250 
Massa= 58
Massa = 58 gram
Jawab:
CC
Jawab:

Tipe
3: Membandingkan
sifat
koligatif
antara
dua
Tipe
3 : Membandingkan
sifat
koligatif
antara
dua
larutan/
larutan/lebih
lebih

KonsepPraktis
Praktis
Konsep
Perbandingan larutan elektrolit dan non elektrolit, apabila
Dalam
konsentrasi
yang sama
maka:
mempunyai
konsentrasi
yang
sama :
Larutan
elektrolit
mempunyai
titik
didih
dandan
tekanan
Larutan elektrolit mempunyai
titik
didih
tekanan
osmotik
lebih
tinggi
dibandingkan
larutan
non
osmotik lebih tinggi dibandingkan larutan non
elektrolit.
elektrolit.
Larutan
elektrolit
mempunyai
titik
beku
lebih
rendah
Larutan
elektrolit
mempunyai
titik
beku
lebih
rendah
dibandingkan
larutan
non
elektrolit.
dibandingkan
larutan
non
elektrolit.
Sehingga
dapat
disimpulkan:
Sehingga
dapat
disimpulkan :
Tb Ttinggi
b tinggi

MM
x ixbesar
i besar

Tf rendah
Tf rendah

Catatan:
Nilai i untuk larutan non elektrolit = 1
94
M x i besar
Tf rendah

Catatan :
Nilai i untuk larutan non elektrolit = 1

Contoh Soal:

1. Diketahui data:
Larutan non elektrolit

Massa (gram)

Mr

10

32

10

46

10

60

10

180

10

342

Jika masing–masing zat non elektrolit tersebut dilarutkan dalam


250 gram air, maka larutan non elektrolit yang mempunyai titik
didih paling tinggi adalah….
A. Larutan K
C. Larutan M
E. Larutan O
B. Larutan L
D. Larutan N
Penyelesaian:

Konsep Praktis
Pada larutan non elektrolit → titik didih tinggi →∆Tb tinggi →
molalitas tinggi
Larutan non elektrolit

Massa (gram)

Mr

mol

10

32

0,3

10

46

0,2

10

60

0,17

10

180

0,06

10

342

0,03

95
M x i besar
Tf rendah

Catatan :
Nilai i untuk larutan non elektrolit = 1
Larutan K mempunyai jumlah mol yang paling besar sehingga
titik didih larutan K paling tinggi.

Cara Praktis
Karena massa pelarut dan massa zat terlarut sama, maka:
molalitas tinggi → Mr kecil
Dari data, didapat bahwa larutan K mempunyai Mr paling kecil →
titik didihnya paling tinggi

Jawab: A

2. Perhatikan bagan berikut ini:


I

II

IV

III

mol urea
mol air

Larutan yang memiliki titik beku paling tinggi adalah….


A. I
C. III
E. V
B. II
D. IV
Penyelesaian:
Larutan urea → larutan non elektrolit.

96
Konsep Praktis
Pada larutan non elektrolit → titik beku tinggi →∆Tf rendah
→ molalitas kecil → jika massa pelarut sama, maka mol zat
terlarut kecil
Larutan I memiliki mol urea terendah → titik beku tinggi.
Jawab: A
3. Diantara kelima larutan berikut ini, yang mempunyai titik didih
paling rendah adalah …
A. C6H12O6
0,03 M
D. Al2(SO4)3 0,01 M
B. Mg(NO3)2 0,02 M
E. KAl(SO4)3 0,03 M
C. NaCl
0,02 M
Penyelesaian:

Konsep Praktis
Yang mempunyai titih didih terendah → ∆Tb rendah →
molalitas kecil → M x i = kecil
C6H12O6
Mg(NO3)2
NaCl
Al2(SO4)3
KAl(SO4)3

0,03 M x 1 = 0,03 ( non elektrolit )


0,02 M x 3 = 0,06
0,02 M x 2 = 0,04
0,01 M x 5 = 0,05
0,03 M x 5 = 0,15

Jawab: A

4. Larutan yang isotonis dengan larutan KCl 0,1 M adalah…


A. MgCl2 0,1 M
D. K3PO4
0,15 M
B. NaOH 0,2 M
E. CO(NH2)2 0,5 M
C. Al2(SO4)3 0,04 M

97
Penyelesaian:

Konsep Praktis
Larutan isotonis → mempunyai tekanan osmotik sama
→pada suhu yang sama, maka mempunyai nilai M x i yang
sama
KCl
0,1 x 2 = 0,2
MgCl2 0,1 x 3 = 0,3
NaOH 0,2 x 2 = 0,4
Al2(SO4)3 0,04 x 5 = 0,2
K3PO4
0,15 x 4 = 0,6
CO(NH2)2 0,5 x 1 = 0,5 (larutan non elektrolit)
Yang isotonis dengan KCl 0,1 M adalah Al2(SO4)3

Uji Skill Rumus Praktis


1. SOAL UN
Senyawa M mempunyai sifat sebagai berikut:
1. Mudah larut dalam air
2. Dapat menghantar listrik dalam fase cair,
3. Titik didihnya dan titik lelehnya tinggi.
Jenis ikatan dalam senyawa M tersebut adalah…
A. Kovalen polar
D. Logam
B. Kovalen non polar
E. Ion
C. Hidrogen

98

0,04 M.
Jawab: C
2. SOAL UN
Perhatikan tabel data fisik dan daya hantar larutan beberapa senyawa
berikut:
Senyawa

Titik leleh

Daya hantar listrik larutan

801 °C

Menghantarkan

- 86, 8 °C

Tidak menghantarkan

Jenis ikatan yang terdapat pada senyawa L dan M berturut – turut


adalah …
A. Ionik dan kovalen non polar
B. Kovalen dan ionik
C. Kovalen koordinat dan ionik
D. Ionik dan kovalen polar
E. Kovalen non polar dan kovalen polar
3. SOAL UN
Perhatikan gambar pengujian daya hantar beberapa larutan berikut
ini !

Larutan yang bersifat elektrolit kuat dan elektrolit lemah berturut –


turut adalah….
A. 1 dan 2
C. 1 dan 5
E. 4 dan 5
B. 1 dan 3
D. 2 dan 3

99
4. SOAL UN
Sejumlah zat diuji daya hantar listriknya dan diperoleh data
pengamatan sebagai berikut:
Larutan

Pengamatan
Lampu

Gas

Menyala

Ada

Tidak menyala

Ada

Tidak menyala

Tidak ada

Tidak menyala

Tidak ada

Menyala redup

Ada

Pasangan larutan elektrolit lemah adalah…


A. 1 dan 2
C. 2 dan 3
E. 3 dan 4
B. 1 dan 5
D. 2 dan 5
5. SOAL SNMPTN
Sejumlah 100 gram senyawa non elektrolit yang tidak menguap, jika
dilarutkan ke dalam 1 mol CCl4 mempunyai tekanan uap 75 mmHg
pada 295 K. Tekanan uap CCl4 murni pada temperatur yang sama
adalah 100 mmHg. Pernyataan yang benar adalah…
(1) Penurunan tekanan uap larutan = 25 mmHg
(2) Fraksi mol zat terlarut = 0,25
(3) Jika suhu dinaikkan, tekanan uap larutan > 75 mmHg
(4) Titik didih larutan lebih tinggi daripada titik didih CCl4 murni
6. SOAL UN
Dilarutkan 1,86 gram glikol (C2H6O2) dalam 90 gram air, bila tekanan
uap air 23,6 mmHg. Penurunan tekanan uap jenuh larutan adalah… Ar
C = 12, H = 1, O = 16.
A. 0,14 mmHg C. 23,36 mmHg E. 23,74 mmHg
B. 0,24 mmHg D. 23,46 mmHg
7. SOAL UM UGM
Jika 87,75 gram NaCl dilarutkan dalam 7,5 kg air murni, maka larutan
dalam keadaan normal (p = 1 atm) yang terjadi akan memiliki titik

100
beku dan titik didih sebesar ….
(Ar Na = 23; Cl = 35,5; Kf air = 1,86; kb air = 0,5)
A. – 0,744 °C dan 103,72 °C D. – 0,2 °C dan 100,372 °C
B. – 0,744 °C dan 100,2 °C E. – 0,2 °C dan 100,744 °C
C. – 0,372 °C dan 100,2 °C
8. SOAL SPMB
Suatu larutan glukosa (Mr = 180) dalam 100 gram air (Kb = 0,52)
mendidih pada 100,65 °C. Massa glukosa yang dilarutkan adalah…
A. 5,6 gram
C. 22,5 gram
E. 67,5 gram
B. 11,2 gram
D. 45,0 gram
9. SOAL UNAS
Jika diketahui tekanan osmotik larutan 100 gram asam benzoat,
C6H5COOH, dalam benzena adalah 2 atm pada suhu tertentu, maka
larutan 20 gram senyawa dimernya (C6H5COOH)2, dalam pelarut yang
sama mempunyai tekanan osmotik sebesar…
A. 0,5 atm
C. 2,0 atm
E. 8,0 atm
B. 1,0 atm
D. 4,0 atm
10. SOAL SNMPTN
Suatu zat non elektrolit mempunyai rumus empiris CH2O. Jika 3,6 gram
zat tersebut dilarutkan dalam 250 gram air, ternyata titik bekunya –
0,1488 °C. Bila Kf air = 1,86 der/m maka perkiraan terdekat rumus
molekul zat tersebut adalah…
A. CH2O
C. C3H6O3
E. C6H12O6
B. C2H4O2
D. C5H10O5
11. SOAL UN
Dilarutkan 0,063 gram suatu zat non elemen elektro sampai volum 100
mL pada suhu 27 °C menyebabkan tekanan osmotik larutan menjadi
190 mmHg. Massa molekul relatif zat tersebut adalah…
( 1 atm = 760 mmHg)
A. 46
C. 62
E. 92
B. 60
D. 90
12. SOAL UMPTN
Larutan dalam air yang mempunyai titik beku paling rendah adalah…

101
A. Glukosa 0,3 M
B. Ferri klorida 0,2 M
C. Natrium sulfat 0,3 M

D. Magnesium hidroksida 0,3 M


E. Alumunium sulfat 0,2 M

13. SOAL UN
Perhatikan grafik berikut:
10000
8000
6000
4000
2000
0

KL

M
Jenis Larutan

NO

Jika jumlah mol partikel pelarutnya sama, maka larutan yang memiliki
tekanan uap paling kecil adalah…
A. K
C. M
E. O
B. L
D. N
14. SOAL SPMB
Titik didih larutan NaCl 0,1 M lebih rendah dari titik didih larutan NaBr
0,1 M.
Sebab
Massa molar NaCl lebih rendah dari NaBr.
15. SOAL UN
Bagan berikut menggambarkan larutan dengan berbagai konsentrasi:

I
Keterangan

II

V
IV
III
mol partikel zat terlarut
mol partikel pelarut

Bagan yang menunjukkan tekanan uap larutan paling besar adalah…


A. I
C. III
E. V
B. II
D. IV

102

Anda mungkin juga menyukai