Sebelum sholat tarawih atau pun witir, kita diharuskan melaksanakan rukun
sholat yang pertama yaitu niat yang dijabarkan sebagai berikut.
سنَّةَ الت َّ َراويْح َر ْكعَتَيْن ُم ْست َ ْقب َل ْالق ْبلَة َمأ ْ ُم ْو ًما هلل تَعَالَى
ُ صلِّى
َ ُا
Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai
makmum karena Allah Ta’ala”
سنَّةَ الت َّ َراويْح َر ْكعَتَيْن ُم ْست َ ْقب َل ْالق ْبلَة هلل تَعَالَى
ُ صلِّى
َ ُا
Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah
Ta’ala”
سنَّةَ الت َّ َراويْح َر ْك َعتَيْن ُم ْست َ ْقب َل ْالق ْبلَة إ َما ًما هلل ت َ َعالَى
ُ صلِّى
َ ُا
Artinya: “Saya niat sholat sunnah tarawih dua raka’at menghadap kiblat sebagai
imam karena Allah Ta’ala.”
سنًّةَ ْالوتْر َر ْكعَتَيْن ُم ْست َ ْقب َل ْالق ْبلَة اَدَا ًء َمأ ْ ُم ْو ًماهلل تَعَالَى
ُ صلِّى
َ ُا
ت ُم ْست َ ْقب َل ْالق ْبلَة اَدَا ًء َمأ ْ ُم ْو ًما هلل تَعَالَى َ َسنًّةَ ْالوتْر ث َال
ٍ ث َر َكعَا ُ صلِّى
َ ُا
Artinya: “Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi
(ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa”
Itulah niat bacaan sholat tarawih dan witir yang dapat Sahabat hafalkan sesuai
dengan keadaan kita baik itu sebagai seorang makmum, imam atau hanya
munfarid. Perbedaanya hanya pada beberapa kata saja yang penting jika
memang kita berniat untuk sholat, kita bisa melafalkannya dengan
menggunakan Bahasa kita sendiri. Insya Allah, Allah selalu mengerti apa yang
kita ucapkan.