Usaha Kecil Menengah dalam pengembangnya diperlukan Studi walau dalam skala kecil
dan sederhana,hal ini dilakukan untuk menghindari keterlanjuran penanaman Modal yang
ternyata tidak menguntungkan (Suad Hasan,Suwarsono Muhammad, “Studi Kelayakan
Proyek”,UPP AMP YKPN).
Disamping Studi Kelayakan juga tak kalah penting adalah Riset Pemasaran hal ini
Disamping Studi Kelayakan juga tak kalah penting adalah Riset Pemasaran hal ini dilakukan
agar UKM tersebut dapat terbantu untuk mengetahui Keinginan,Kebutuhan sekaligus Kepuasan
Konsumen (Nugroho J Setiadi , “Perilaku Konsumen” Penerbit Prenada Media).
Beberapa Aspek dalam Riset Pemasaran antara lain adalah Riset Harus memperhatikan
masalah Budaya setempat,Sosial ekonomi,Pribadi dan Juga Aspek Psikologis dari Konsumen.
Dengan memperhatikan Studi kelayakan Proyek dan Riset Pemasaranya maka kita dapat
menentukan jenis usaha apa atau produk apa yang akan kita kerjakan, dengan demikian, resiko
kegagalan dapat ditekan seminimal mungkin.
BAB I
PENDAHULUAN
2.1.Konsep Produk
Seperti telah diketahui bersama ada beberapa jenis Rumah Makan Bakmi beberapa
diantaranya adalah Bakmi Margonda ,Bakmi Tebet,Bakmi Jogya ,Bakmi 77 serta banyak lagi
lainnya. Sedangkan Bakmi yang akan dipasarkan adalah Bakmi warna-warni Model Mie yang
Warna-Warni inilah yang menjadi unik dan sekaligus menjadi Ciri Khas Bakmi Warna- Warni.
Konsep Produk yang kita tawarkan sebenarnya tidak jauh berbeda dari Konsep yang telah
ditawarkan oleh mereka yang memasarkan lebih dulu. Dengan rasa yang Khas,Gurih,Lezat dan
terkesan elegan apabila membeli Bakmi ini maka dapat dikatakan Bakmi Produk kita adalah
produk Mitu dari Produk sejenis yang ada di pasar.
2.2.Pengembangan Produk
Pengembangan produk kedepan untuk produk Bakmi ini agak sulit mengingat bahwa
Model atau jenis dari masakan Bakmi memiliki karakteristik tersendiri,pasar tersendiri dan
langganan atau customer tersendiri pula. Kemungkinan yang dapat dikembangkan adalah cara
penyajian ataupun cara pendistribusian ke langganan. Jenis Bakmi Warna yang terbuat dari
bahan Buah-Buahan Dan Sayuran yang mungkin menjadi pilihan apabila diperlukan
pengembangan terhadap Produk Bakmi mengingat sama sama menggunakan Tepung,Buah-
Buahan Dan Sayuran serta mudah dalam Proses membuatnya.
2.3.Uji Produk
Setelah kita mampu membuat produk Bakmi Warna-Warni,maka produk ini perlu di coba
ke para calon pelanggan untuk mengetahui kekurangannya. Uji Coba ini meliputi Taste atau rasa
serta yang tidak kalah penting adalah Higienesnya. Diperlukan minimal 15 Orang yang berbeda
dari tingkat umur,Pekerjaan ,tingkat pendidikan serta jenis kelaminnya. Dengan demikian kita
dapat mengukur kira kira Produk ayam goreng seperti apa yang mereka inginkan Bentuk Alat
Ukur /Questionnaire ini.
2.4.Persiapan Produksi
Setelah kita mengetahui keinginan konsumen konsumen seperti apa maka tahap
selanjutnya adalah persiapan produksi. Persiapan Produksi akan meliputi beberapa Aspek,yang
paling utama adalah persiapan Sumber Daya Manusia,Bahan Baku utama,Bahan baku
tambahan,Alat Pengolah,Tempat Produksi,serta yang tak kalah penting adalah Sumber
Pendanaan. Sumber Daya Manusia dalam Aspek Produksi sangat penting perannya mengingat
produk Bakmi ini sebagian besar atau bahkan seluruhnya dikerjakan secara manual,untuk itu
tenaga yang terampil dalam mengolah Bakmi mutlak diperlukan.
Ketersediaan Bahan Baku utama yaitu Tepung mesti terjaga stock dan jumlahnya sebab
kelangsungan Produksi akan terjaga dengan terjaganya stock yang cukup,mengenai bahan baku
tambahan berupa Buah-Buahan Serta Sayuran yang Segar dan alat pengolah pembuat Mie
Walaupun kontribusi terhadap proses produksi relative kecil namun keberadaannya mutlak
diperlukan. Yang tak kalah penting adalah sumber pendanaan dari Proyek Bakmi Warna-Warni
ini sumber ini dapat diperoleh dari berbagai macam sumber bias dari kredit Bank dari simpanan
pribadi. Mengingat Jumlah Dana yang diperlukan tidak terlalu besar maka sebaiknya sumber
pendanaan akan lebih baik dari Pribadi,modal yang diperlukan dengan perkiraan per hari adalah
Rp.450.000,- adalah sekitar Rp.5.000.000,- Namun apabila dirasa kurang dapat mengajukan
permohonan kredit Bank dimana saat ini Bank Berlomba lomba memberikan Kredit tanpa
agunan untuk skala kecil menengah.
BAB III
POSITIONING PRODUK
4.1.Penentuan Harga
Setelah menentukan Positioning Produk maka langkah yang selanjutnya adalah
penjabaran dari Positioning tersebut yaitu dengan Bauran Pemasaran atau yang lebih terkenal
adalah Marketing Mix. Marketing Mix untuk Produk konsumsi adalah mengikuti Kaidah kaidah
yang ada, dimana dalam hal ini Strategi Penentuan Harga,Produk/Merek, Promosi,dan
Place/Tempat/Distribusi haruslah betul betul berbeda dari Produk yang sudah ada, sehingga
dalam hal ini betul betul ada Deferensiasi. Dalam hal Masakan Bakmi dimana Target Konsumen
yang ditetapkan adalah segmen menengah bawah maka Faktor Harga menjadi sangat
sensitive,untuk itu dalam menentukan harga betul betul dipertimbangkan apakah Produk kita
dengan harga yang telah ditetapkan dapat terjangkau oleh masyarakat bawah. Dan selanjutnya
adalah apakah dengan harga murah tersebut kita masih mendapatkan untung.
4.2.Penentuan Produk/Merek
Penentaun Merek produk dapat dilkakukan berdasarkan nama belakang dari Produk
tersebut,umumnya produk Makanan lebih memilih nama belakng dari Produk yang dibuat
dengan ditambah label tertentu. Semisal Bakmi Margonda ,Bakmi Tebet,Bakmi Jogya ,Bakmi 77
dan lain sebagainya,label ini sebenarnya justru yang menjadi penguat Citra dari Produk tersebut.
Masyarakat akan lebih mengenal Label Makanan dari pada hanya nama Belakangnya saja.
Dengan demikian saya memberi nama : Bakmi Warna-Warni ini menjadi Faktor pembeda dari
produk lain yang sejenis.
4.3.Promosi
Dalam melakukan Promosi dapat ditempuh dengan berbagai cara,namun secara garis besar
promosi dapat dibedakan menjadi dua hal yaitu Above The Line (ATL)dan Below the line(BTL).
Promosi Above The line adalah promosi yang menggunakan media Cetak dan media Elektronik
dalam hal ini semisal Iklan di TV,Radio,dan Koran/Majalah.Sementara itu Iklan Below the Line
adalah iklan yang biasanya langsung bersentuhan dengan Konsumen misalnya adalah
Sponsorship didalam Event event tertentu,Direct mail,Demo Memasak dan lain sebagainya.
Untuk Produk Mie Ayam Media Promosi yang tepat sebenarnya adalah Promosi langsung ke
konsumen,dimana konsumen disuruh untuk mencoba memakannya dengan harapan mereka akan
selalu ingat akan rasa Bakmi tersebut dan diharapkan dapat menjadi media untuk
mempromosikan kepada orang lain. Hal ini juga mengingat akan keterbatasan Dana untuk
melakukan promosi Above The Line misalnya.
4.4.Distribusi/Tempat Penjualan
Tempat penjualan produk Bakmi Kami ini tempatnya benar benar Strategis,dengan Trafic
yang padat dan Jumlah Populasi orang di sekitar tempat penjualan padat. Dengan tempat yang
cukup strategis akan sedikit banyak menimbulkan Efek Buying Signal,Orang yang tadinya belum
tahu keberadaan Produk kita akan dengan segera tahu,dengan demikian Faktor Manusia yang
biasanya suka mencoba coba hal hal baru akan timbul.
TAHUN 2008
o Mie ayam ( Rp 12.500 / porsi ) x 100 porsi / hari Rp 1.250.000
o Mie Bakso ( Rp 15.000 / porsi ) x 100 porsi / hari Rp 1.500.000
o Bakso kuah ( Rp 10.000 / porsi) x 100 porsi / hari Rp 1.000.000 +
Rp 3.750.000
TAHUN 2009
o Mie ayam ( Rp 12.500 / porsi ) x 125 porsi / hari Rp 1.562.500
o Mie Bakso ( Rp 15.000 / porsi ) x 125 porsi / hari Rp 1.875.000
o Bakso kuah ( Rp 10.000 / porsi) x 125 porsi / hari Rp 1.250.000 +
Rp 4.687.500
TAHUN PENDAPATAN
o 2008 1.350.000.000 ( 3.750.000 x 30 x 12 ) Rp 1.350.000.000
o 2009 1.687.320.000 ( 4.687.000 x 30 x 12 ) Rp 1.687.320.000
o 3.037.320.000 Rp 337.320.000
Jadi Hasil Peramalan Pendapatan
a. 3.037.320.000 / 2 = Rp 1.518.660.000
b. 337.320.000 / 2 = Rp 168.660.000
Cash in
Pendapatan
1.550.000.000
1.687.320.000
1.855.980.000
2.024640.000
cash out
B.variabEl
16.800.000
21.000.000
23.100.000
25.200.000
B.Tetap
897.480.000
897.480.000
897.480.000
897.480.000
Jumlah Biaya
914.280.000
918.480.000
920.500.000
922.680.000
DEBIT
435.720.000
768.840.000
915.480.000
1.101.960.000
Pajak(20%)
87.144.000
153.768.000
183.096.000
220.392.000
EAT
348.576.000
615.072.000
732.384.000
881.568.000
Deprisiasi
182.000.000
182.000.000
182.000.000
182.000.000
Procced
166.576.000
433.072.000
550.348.000
699.568.000
Perhitungan Net Cash Flow Tahun 2008 s/d 2011
Payback Period (PP)
Jadi waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi pada warung Bakmi adalah selama 1
tahun 1 bulan 15 hari.
* Investasi :
- Gedung / tempat usaha : Rp.200.000.000
- Furniture ( meja, kursi, dan lain- Rp. 5.000.000
lain)
- 3 unit AC Rp. 6.000.000
- Peralatan masak (kompor gas & tabung ) Rp. 1.200.000
- Perlengkapan lain-lain (piring, gelas, mangkuk, dan lain- Rp. 1.000.000
lain)
- Mesin Cash Register Rp. 5.000.000
- Lemari Es Rp. 3.000.000
______________
Total Investasi Rp. 221.200.000
* Biaya Variabel (300/hari) (375/hari)
- Biaya Listrik 500.000 x12 Rp.6.000.000 Rp.7.500.000
- Biaya telepon 200.000 x12 Rp.2.400.000 Rp.3.000.000
- Biaya air 300.000 x12 Rp.3.600.000 Rp.4.500.000
- Biaya Reparasi 100.000 x12 Rp.1.200.000 Rp.1.500.000
- Biaya iklan 100.000 x12 Rp.1.200.000 Rp.1.500.000
- Biaya tak terduga 200.000 x12 Rp.2.400.000 Rp.3.000.000
____________ ____________
Total Biaya Variabel Rp.16.800.000 Rp. 21.000.000
* Biaya Tetap
- Bahan Baku 2.000.000 x 30 x 12 Rp.720.000.000
- Gaji pegawai 20 x 650.000 x12 Rp.156.000.000
- Gaji manjer 1 x 1.500.000 x 12 Rp. 18.000.000
- Isi ulang tabung 80.000 x 3 x 12 Rp. 2.880.000
- Perlengkapan (Supit, tisu,sedotan) 50.000 x 12 Rp. 600.000
______________
Total Biaya Tetap Rp. 897.480.000
BAB V
UJI PEMASARAN
Bahwa dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan Fokus,kita tidak bisa dalam
memulai bisnis itu secara setengah tengah,dan dikerjakan sambil lalu meskipun usaha tersebut
berupa usaha sampingan. Kegagalan berusaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain
namun berasal dari diri kita sendiri,dengan demikian ketekunan dalam menjalankannya adalah
suatu keharusan.
Perhitungan perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal awal memulai usaha
karena sekali kita salah dalam perhitungan diawal maka yang terjadi adalah efek Berantai
dimana kita akan terus menerus mengalami kesalahan,sementara modal lama kelamaam tersedot
habis. Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka yang lebih
sukses agar kita dapat memilah mana yang pas dan mana yang kurang Dengan demikian kita
akan terhindar dari resiko yang lebih besar.