Anda di halaman 1dari 17

BUSINESS PROPOSAL

LIDI SI UMANG

KELOMPOK 1
……………… xx552010xxx
……………… xx552010xxx
……………… xx552010xxx
……………… xx552010xxx

KELAS B2

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INFOTMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
20xx
1. RINGKASAN EKSEKUTIF
Sekarang ini produk makan semakin meningkat dan sangat laris diminati
oleh kalangan remaja dan orang tua maka dari itu
sebuah bisnis, produk makanan khususnya semakin
berkembang. Dengan kondisi tersebut membuat
kami memiliki sebuah ide untuk membangun
sebuah bisnis yang menunjang ke depannya dan
memasarkan kepada konsumen demi menunjang
sebagai target market dari bisnis kuliner jajanan
ringan dari Lidi Si Umang.
Penikmat kuliner yang di saat sekarang ini akan berkembang dengan pesat
yang sering kali di komsumsi oleh masyarakat penikmat kuliner Lidi Si Umang
salah satunya kami menjaga kualitas produk kami yang di jual dan di pasarkan.
Kami yakin bisnis yang kami kembangkan sekarang ini akan berjalan dengan
lancar dan berkembang cepat dengan keuntungan yang cukup besar. Kami juga
akan melibatkan orang-orang dari segi produksi dan pengemas makanan yang
kami rancang dan desain secara khusus untuk di pasarkan melalui digital
marketing serta penjualan secara langsung .
Kebutuhan dana modal awal bisnis kami yang berjalan sekarang ini Lidi Si
Umang yang kami rencanakan sebesar Rp. 35.000.000 yang dimana sebagian
besarnya modal awal tersebut akan digunakan dari sebuah proses produksi
barang yang akan kami pasarkan dan juga untuk membuat sebuah Website
(Design Website, Domain, Hosting), dengan biaya operesional.
2. LATAR BELAKANG

Penikmat kuliner di kalangan remaja dan orang tua dijaman sekarang ini
semakin meningkat dan trendy sekali, khususnya penikmat jajanan kuliner
yang kami jual ini Lidi Si Umang sehingga semakin berkembang bisnis kami
pembuatan produk Lidi Si Umang. Jika kami perhatikan penikmat produk
kuliner yang kami buat ini khususnya di Indonesia ini ternyata banyak sekali
di konsumsi oleh anak-anak sebagai cemilan kekinian karena produk yang
kami jual bermacam varian rasa yang berbeda.

Dari hasil studi pemasaran dan


penjualan yang kami telah lakukan
ternyata para penikmat jajanan kuliner
yang kami pasarkan banyak sekali di
konsumsi sebagian besar karena
seringkali di konsumsi sebagai cemilan
ringan. Kondisi tersebut yang
mendorong kami untuk membuat
sebuah bisnis produk jajanan kuliner
Lidi Si Umang ini maka dari itu kami
lebih memilih membuat bisnis pembuatan dan pemasaran produk kuliner Lidi Si
Umang karena produk ini akan jauh lebih memudahkan pemilik dalam
memadukan kuliner yang digunakan dengan berbagai varian rasa yang akan di
pasarkan secara langsung dan baik di konsumsi sehari-hari.
2.1. Visi Misi Bisnis

Merk Produk: Lidi Si Umang


Jenis Produk: Mie Lidi

VISI
Menjadi Produk Pilihan Utama Makanan Ringan (Cemilan) Terbesar di Indonesia.

MISI
1. Menciptakan produk yang berbeda dari yang sudah ada.
2. Menjaga kualitas rasa dan ketahanan produk.
3. Menciptakan kreativitas pada setiap produk.
4. Menciptakan management yang handal dan ahli dalam bidangnya.
5. Menciptakan pekerja yang berintegritas, jujur, dan loyalitas.

2.2. Struktur Organisasi


Bisnis pembuatan dan pemasaran produk Makanan Ringan merek Lidi Si
Umang di garap oleh 3 orang dengan struktur organisasi sebagai berikut.

Rahmat Ardiansyah
(Bagian Produksi)

Gigih Satriono Aldi Prayoga


(Bendahara) (Marketing)
2.3. Tugas dan Wewenang Pemimpin
Tugas seorang pemimpin dalam sebuah organisasi adalah membawa
anggota organisasi untuk bekerja bersama sesuai dengan tanggung jawabnya
masing-masing dan membawa organisasi ke arah pencapaian tujuan yang
diharapkan.
Selain itu, tugas pemimpin organisasi adalah mengawasi, membenarkan,
meluruskan, memandu, menterjemahkan, menetralisir, mengorganisasikan, dan
mentransformasikan kebutuhan dan harapan anggota organisasi. Dalam
konteks nilai dan norma sosial, tugas pemimpin adalah membuat organisasi
sebagai suatu sistem sosial yang menyenangkan bagi anggota organisasinya,
organisasi menjadi satu tempat berinteraksi dan aktualisasi diri bagi
anggotanya.
Pemimpin organisasi mempunyai kekuasaan atau wewenang yang
dilimpahkan kepadanya. Wewenang tersebut merupakan alat dalam
menjalankan tugas kepemimpinannya. Oleh karena itu, agar tugas
kepemimpinannya dapat berjalan dengan baik maka digunakan strategi.
Strategi yang dipilih bergantung kepada seberapa tinggi pengetahuan dan
keterampilan pimpinan dalam membuat dan mengembangkan serta memilih
strategi yang cocok.

Contoh wewenang pemimpin dalam organisasi ini adalah,

 Menentukan peraturan peraturan di organisasi

 Mengatur jalan nya alur produksi

 Menentukan jumlah produk yang boleh dijual

 Menentukan jenis jenis rasa yang akan di jual ke pasaran

 Melarang produk tidak layak jual untuk di pasarkan

 Menegur segala tindakan anggota organisasi yang dapat merugikan.


3. ANALISIS PASAR
3.1. Analisis Perilaku Konsumen (Consumer Behavior Analysis)
Beberapa yang harus dinilai dari jenis sebuah penelitian yang
berprilaku dari konsumen mulai dengan jajak sebuah pendapat, sebuah
studi independent, sebuah survei dan kelompok yang harus fokus.
Berdasarkan hasil dari sebuah survey data statistic dan hasil survei sebuah
oleh lembaga BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yang Kreatif
pada tahun 2019-2020 sebuah hasil kerjasama dengan BPOM yang
dikeluarkan pada bulan Juni 2020 dilaporkan bahwa perkembangan
industry makanan tumbuh cukup significan , yakin rata-rata hasil dari
presentase 80,00 % (Food), Maka dari itu menandakan bisnis makanan
yang di jalankan masih sangat diterima dan diminati oleh kalangan
masyarakat Indonesia.

3.2. Analisis Industri (Industry Analysis)


Pengembangan makanan di Indonesia sangatlah strategis dari
berbagi aspek baik sumberdaya manusia, Dari sisi karakteristik demografis
dangat petensial untuk mengembangkan bisnis makanan yang kreatif.
Karena jumlah penduduk di Indonesia sangat tinggi dapat diarahkan untuk
memperkuat industry makanan lokal. Yang ketersediaan sumber daya
yang kreatif (orang kreatif) yang bersumber dari sebuah penduduk yang
tinggi akan menjadi modal yang utama dan media sosial yang besar bagi
perkembangan pesat dan persaingan.

3.3. SWOT Analysis


SWOT Analysis produk yang akan dibangun sebagai berikut ini:
INTERNAL INTERNAL
Strengths (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)
1. Handmade, memiliki nilai makanan yang 1. Merek belum banyak dikenal
berkualitas
2. Bahan baku lokal
3. Harga Kompetitif dan terjangakau
EXTERNAL EXTERNAL
Opportunities (Peluang) Threats (Ancaman)
1. Banyak pelanggan menyukai handmade 1. Apabila salah mengolah dan salah resep
2. Dapat djadikan sebuah oleh-oleh untuk yang sudah ditentukan maka bisa

keluarga dan cemilan. mengakibatkan gangguan pada


kesehatan terhadap manusia.
3. Dapat dijual di supermarket dan Toko.
4. Dapat jadi komoditi ekspor

3.4. Pricing and Gross Margins


Pricing (Penetapan Harga)
adalah proses manual dari
penetapan harga untuk
perintah membeli dan
menjual, yang di
dasarkan faktor seperti
jumlah yang di tetapkan,
kuantitas, promosi, dan
pengiriman.

Gross Margins (Marjin Kotor) adalah perbedaan antara pendapatan dan


harga pokok penjualan di bagi dengan penfdapatan. Margin kotor di
nyatakan sebagai presentase. Umumnya ini di hitung sebagai harga jual
suatu barang. Di kurangi biaya barang yang di jual.
Analisis Keuntungan untuk kesuksesan dalam pengembangan
produk Lidi Si Umang. Kami akan menjual dengan harga yang terjangkau
dengan harga Rp. 7. 000 yang Kemasan Kecil dan Rp. 25. 000 untuk
bungkus terbesar gram.

3.5. Target Market


Usaha ini berlokasi di tempat –
tempat yang strategis, seperti
sekitaran kampus, sekolahan,
Pabrik – pabrik terdekat. Yang
menjadi target pasar kami yaitu
masyarakat sekitar, anak sekolah,
mahasiswa serta karyawan pabrik.
3.6. Competitor Analysis (Analisis Pesaing)

Analisis Pesaing adalah


usaha mengindentifikasi ancaman, kesempatan atau permasalahan strategi
(strategy question) yang terjadi akibat perubahan pesaing potensial, serta
kekuatan dan kelemahan pesaing.

Kompetitor yang akan di hadapi oleh Usaha Lidi si Umang antara lain:
a. Banyak Pesaing yang menjual produk sejenis.
b. Munculnya produk cemilan dengan perkembangan variant yang
lebih di minati konsumen.

4. ASPEK PEMASARAN – 7P Marketing Mix

4.1. Product (Produk)


Merek Produk : Si Umang
Jenis Produk : Makanan Ringan
Produk Makanan ringan ini dibuat handmade home industri dengan bahan
baku yang sangat berkualitas dan sangat enak dana man di konsumsi
dikerjakan oleh tenaga kerja dibagi masing-masing bagian dari pengolahan,
packing, dan pengiriman.
Dalam proses produksinya produk Si Umang dikerjakan oleh 2 pendiri
dari usaha ini dan dibantu oleh seorang designer produk dan +/- 4 orang
untuk menciptakan sebuah rasa khas yang di miliki dari sebuah produk
makanan ringan ini.
4.2. Price (Harga)
Produk makanan ringan Si Umang ini akan dijual dengan harga yang berbeda-
beda karena ada yang ukuran Sedang & Besar. Dari harga Rp.15.000 s/d
Rp.20.000 persatuan, tergantung dari ukurannya.

4.3. Promotion (Promosi)


Produk ini akan dipromosikan menggunakan
4.3.1. Media Digital antara lain:
 Instagram.
 Facebook.
 Toko Online ( Tokopedia, Shopee, Lazada, Bukalapak).
4.3.2. Non Digital, antara lain:
 Out-door banner yang ditempatkan ditempat-tempat strategis.
 Menerima juga yang berminat menjadi Reseller Si Umang.

4.4. Place (Lokasi)

Lokasi kantor pusat dari produk Si Umang


Jln. Serdang Asri 2 Blok D5/23 RT 04 RW 01
Kc.Panongan Kab.Tangerang.

4.5. People (Manusia)


Faktor manusia sangat menentukan maju atau tidaknya sebuah usaha. Tak
dapat di pungkiri bahwa faktor ini berperan penting dalam membuat suatu
kemajuan atau bahkan kemunduran dari suatu usaha. Manusia bisa menjadi
kunci ketika kualitas suatu produk di pengaruhi baik langsung maupun tidak
langsung oleh manusia. Sehingga jaminan kualitas produk memperhatikan
manusia yang ikut andil dalam pembuatan produk atau bahkan dalam
pendistribusian dan pemasaran secara langsung.
Pada sector pembuatan produk usaha ini kami mencari referensi –
referensi varian rasa yang menjadi konsumen menikmati dengan produk yang
kami buat.
Kami sebagai pembuat usaha ini akan selalu menjaga hubungan terhadap
pelanggan baik secara langsung maupun tidak langsung yang berpengaruh
terhadap pemasaran produk kami. Karena pada aspek ini manusia menjadi
asset penting yang akan mempengaruhi loyalitas terhadap produk untuk
memberikan kepuasan terhadap konsumen.

4.6. Process (Proses)


Proses disini mencakup bagaimana cara perusahaan melayani
permintaan tiap konsumennya dalam proses penyediaan produk dari took
sampai ke tangan pembeli.

4.6.1. Penjualan barang ready stock


Penjual akan selalu menyediakan setiap jenis rasa dari SI UMANG
yang di tawarkan kepada para calon pembeli, baik penjualan secara
langsung di took-toko atau outlet yang sudah kita jadikan sebagai tempat
untuk berjualan dan juga di semua media patner penjualan baik itu untuk
para resseler dan di untuk online shop seperti tokopedia, shoppe, dan lain-
lain.

4.6.2. Penjualan barang indent (PO)


Untuk produk SI UMANG yang di pesan secara skala besar atau untuk
para reseller bisa di pesan dengan model PO, pemesan bisa meminta jenis
rasa apa yang akan di pesan dan berapa banyak nya produk yang di ingkan
oleh pemesan, para pemesan bisa melakukan pembayaran terlebih dahulu
agar pesenan bisa di buatkan sesuai keinginan dan pihak perusahaan akan
membuat semua pesanan dalam waktu +/- 2 hari dan akan dikirim langsung
kepada pihak pembeli.
4.7. Physical Evidence (Bukti Fisik)
Perusahaan akan melakukan beberapa hal untuk mempengaruhi pelanggan
dalam membeli produk SI UMANG, di antaranya ada sebagai berikut:

4.7.1. Ambience (Suasana)


Suasana ruangan kantor pusat dan outlet-outlet tempat kami
meletakan produk SI UMANG bernuansa warna warni sesuai dengan
banyak nya varian rasa yang kami hadirkan untuk para pembeli.
Kami akan menghiasi ruangan dengan gambar gambar buah dan
warna-warna yang menggambarkan rasa dari produk yang kami jual
sehingga mengundang minat dari para pembeli untuk membeli produk
karna warna-warna tersebut.
4.7.2. Layout (tata letak)
Kami akan menyusun semua produk yang kami punya dengan
sangat rapi dan semenarik mungkin, serta kami akan membuat
beberapa contoh poster 3 Dimensi dari produk kami untuk di pajang
di depan kantor pusat mauput di outlet-outlet resmi kami.
4.7.3. Branding (citra)
Kami memberi nama produk kami ini dengan sebutan Mie lidi si
umang karna dari awalnya berasal dari sebuah mie yang di olah
mejadi sebuah makanan ringan yang bisa di konsumsi secara simple
dan praktis, makanya di bentuk lah seperti lidi-lidian. Dan kata si
umang pun menjadi brand nama dari produk ini karna namanya yang
tidak asing di telinga para penduduk di Indonesia.
5. ANALISIS KEUANGAN
Analisis laporan keuangan adalah
suatu proses penelitian laporan keuangan
beserta unsur – unsurnya yang bertujuan
untuk mengevaluasi dan memprediksi
kondisi keuangan perusahaan atau badan
usaha dan juga mengevaluasi hasil – hasil
yang telah di capai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan
sekarang.

5.1. Modal Awal


MODAL AWAL

No Nama Biaya (Rp.) Qty Total (Rp.)


1 Modal awal Gigih Satriono Rp10,000,000 1 Rp10,000,000
2 Modal awal Aldi Prayoga Rp10,000,000 1 Rp10,000,000
3 Modal awal Rahmat Ardiahsyah Rp10,000,000 1 Rp10,000,000
4 Modal awal Syarwan Rp10,000,000 1 Rp10,000,000
TOTAL MODAL Rp40,000,000

5.2. Investasi Awal

5.3. Biaya Operasional Tahunan


5.4. Biaya Operasional Bulanan

5.5. Keuntungan Perbulan

KEUN

NO
1
2
3
4
Total keuntungan B

5.6. Perhitungan Balik Modal


Keterangan :
Investasi awal : Rp. 14.500.000
Biaya Tahunan : Rp. 11.000.000
Biaya Bulan 1 : Rp. 13.500.000
Modal Awal : Rp. 40.000.000

Dengan keuntungan bersih tiap bulan nya


Rp. 5.983.333 dan akan bisa naik / turun
penjualan, Balik modal/BEP di akan terjadi di bulan ke 7, Sebagaimana
rincian di bawah ini :
PERHITUNGAN BALIK MODAL

PENJUALAN NORMAL

BULAN PENJUALAN BIAYA KEUNTUNGAN DANA HASIL USAHA


PENGELUARAN BERSIH (KAS)
Bulan 1 Rp24,000,000 Rp18,016,667 Rp5,983,333 Rp5,983,333
Bulan 2 Rp24,000,000 Rp18,016,667 Rp5,983,333 Rp11,966,667
Bulan 3 Rp24,000,000 Rp18,016,667 Rp5,983,333 Rp17,950,000
Bulan 4 Rp24,000,000 Rp18,016,667 Rp5,983,333 Rp23,933,333
Bulan 5 Rp24,000,000 Rp18,016,667 Rp5,983,333 Rp29,916,667
Bulan 6 Rp24,000,000 Rp18,016,667 Rp5,983,333 Rp35,900,000
Bulan 7 Rp24,000,000 Rp18,016,667 Rp5,983,333 Rp41,883,333
Bulan 8 Rp24,000,000 Rp18,016,667 Rp5,983,333 Rp47,866,667
Bulan 9 Rp24,000,000 Rp18,016,667 Rp5,983,333 Rp53,850,000
Bulan 10 Rp24,000,000 Rp18,016,667 Rp5,983,333 Rp59,833,333
Bulan 11 Rp24,000,000 Rp18,016,667 Rp5,983,333 Rp65,816,667
Bulan 12 Rp24,000,000 Rp18,016,667 Rp5,983,333 Rp71,800,000

6. POLA KERJASAMA USAHA


Dalam Pola Kerjasama ini atau pola kemitraan yang ada dalam sebuah
bentuk kerjasama yang terkait saling menguntungkan dalam menjalankan
sebuah usaha antara kedua pihak atau lebih untuk mencapai sebuah kesuksesan
bersama-sama.
Sebuah Kemitraaan usaha dapat menghasilkan suatu yang effiensi dan
sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak yang terkait maka dari itu
perlunya bermitra sehingga performance yang pertumbuhannya usaha jauh
lebih meningkatkan bagi semua pihak yang terkait.
6.1. Pola Kerjasama Usaha Sistem Konsinyasi.
Perlu diketahui ada 5 pola cara kerjasama terbaik dalam menjalankan
sebuah usaha yaitu:
1. Sebuah Sistem Bagi Hasil.
2. Sistem Waralaba (Franchise)
3. Sistem Peluang Usaha (Bussiness Opportunity)
4. Joint Venture
5. Sistem Konsinyasi (Consignment)
Dari 5 macam Pola kerjasama tersebut diatas usaha Si Umang yang
kami kembangkan sampai saat ini memiliki konsep kerjasama Sistem
Konsinyasi (Consignment),yaitu : sebuah bentruk kerja sama penjualan
yang dilakukan antara pemiliki produk dengan sebuah penyaluran dengan
system bagi hasil. Sebagaimana pemiliki produk , akan menitipkan
barang hasil produksi kepada penyalur unutk dijual di tokonya
(Keterangan: Penyalur pada umumnya memiliki took).
Dalam sebuah rangka melamcarkan jalur Pola Kerjasama Sistem
Konsinyasi (Consignment) untuk lebih dapat mengkontrol sebuah proses
distribusi pemasaran produk serta untuk mendapatkan penghargaan,
dalam bentruk mitra usaha. Karena kami membagi 2 kelompok mitra
usaha pemasaran kami yaitu Distributor & Reseller.

6.2. Mitra Usaha Distributor


Untuk Dapat mengembangkan usaha
produk Lidi Si Umang di 2 tahun
pertama kami akan lebih fokus
mengembangkan usaha di wilayah
Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi). Untuk langkah –
langkah usaha yang akan kami lakukan di
antaranya yaitu:
1. Kami akan menawarkan produk ini ke tempat – tempat pusat
perbelanjaan ataupun pusat Oleh – oleh di sekitar Jabodetabek agar
mudah di dapatkan oleh Konsumen.
2. Kami akan menawarkan produk ini ke warung – warung yang
terdapat di Sekolah, Universitas dan Lain Sebagiannya.

6.3. Mitra Usaha Reseller


Untuk dapat mengembangkan usaha
produk lidi si Umang di seluruh wilayah
Indonesia, kami menawarkan kepada seluruh pengusaha penjual makanan
ringan agar menjadi RESELLER produk Lidi si umang ini.
Langkah – langkah yang akan kami lakukan diantaranya adalah:
1. Kami akan menawarkan kepada toko pusat oleh – oleh Usaha
makanan kecil yang ada di Indonesia.
2. Kami akan menawarkan kepada took-toko di pusat perbelanjaan dan
di pusat tempat wisata.

6.4. Mitra Usaha Produksi


Untuk menjaga adanya lonjakan permintaan pelanggan dan untuk
pememenuhi kebutuhan pasar akan produk kami yaitu mie lidi si umang, ada
kemungkinan kami akan mencari beberapa partner untuk proses produksi
nya, baik dari pembuatan mie lidi nya sendiri atau pun pembuatan bumbu –
bumbu rasa yang bervariasi tersebut.
Kami akan bekerja sama dengan industri rumahan penghasil mie
buatan daerah Tangerang dan sekitar nya. Dan kami juga akan bekerja sama
dengan rumah industry pembuatan bumbu-bumbu rsa untuk masakan
sebagaibumbu dasar pada produk kami.
Dengan tiga macam jenis mitra usaha kami yang ada, kami berharap
usaha kami dapat berkembang dan memperoleh keuntungan yang di
harapkan dan bisa mejadi pilihan utama bagi para konsumen dari produk
kami yaitu Mie Lidi Si Umang.

Anda mungkin juga menyukai