Anda di halaman 1dari 9

Panduan Lengkap Cara Pembuatan SOP Dalam Akreditasi Puskesmas

Dalam pelaksanaan implementasi akreditasi puskesmas kita tidak akan lepas dari yang nama nya
SOP yang singkatan dari standar operasional prosedur. SOP ini menjadi panduan dalam berbagai
kegiatan dalam akreditasi puskesmas. Tanpa adanya SOP akreditasi puskesmas di anggap belum
berjalan sesuai dengan rel yang ada.

Disamping itu adanya dokumen SOP juga menjadi elemen penilaian untuk akreditasi puskesmas.
Nah di bawah ini saya lampirkan panduan lengkap pembuatan SOP sehingga dapat di
implementasikan dalam pembuatan dokumen akreditasi puskesmas. Kita mulai dari :
 Pengertian SOP :
1. SOP adalah Serangkaian instruksi tertulis yg dibakukan mengenai berbagai proses
penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan dimana dan oleh
siapa dilakukan . (Permenpan No. 035 tahun 2012).
2. Istilah yg digunakan pada Pedoman Akrediatsi FKTP adalah Standar Operasional Prosedur
(SOP) sesuai Permenpan No. 35 tahun 2012
 Tujuan SOP :
1. Agar proses kerja rutin terlaksana efisien, efektif, konsisten & aman
2. Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yg berlaku.
 Manfaat :
1. Memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas
2. Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
3. Memastikan staf Puskesmas memahami bagaimana melaksanakan pekerjaannya ( SOP
pemberian informasi, SOP pemasangan infus, SOP pemindahan pasien, dll)
KOP SOP

Komponen SOP
Syarat penyusunan SOP :
1. SOP ditulis oleh mereka yang melakukan pekerjaan/unit kerja tersebut.
2. Merupakan flow charting dari suatu kegiatan.
3. Harus jelas siapa melakukan apa, dimana, kapan dan mengapa.
4. Jangan menggunakan kalimat majemuk. Subyek, predikat, objek harus jelas.
5. Menggunakan kalimat perintah/instruksi bagi pelaksana, bahasa mudah dikenali.
6. Jelas, ringkas, mudah dilaksanakan.
Demikian penjelasan tentang cara pembuatan SOP. Ingat bahwa masing-masing SOP pada tiap-tiap
puskesmas berbeda kecuali SOP teknis. Misal SOP cara penyuntikan, pasti di setiap puskesmas
sama. Tetapi SOP yang berkaitan dengan lintas sektor atau sasaran akan berbeda-beda. Jadi jangan
asal mencontek SOP yang sudah ada. Esensi dari SOP adalah pekerjaan kita sesuai panduan dan
kita ikuti panduan tersebut.
3 Prinsip Dalam Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas
Apa itu dokumen akreditasi ? adalah Semua dokumen yang harus disiapkan dalam pelaksanaan
akreditasi.

Dalam akreditasi puskesmas tentunya tidak terlepas dari adanya dokumen yang harus disiapkan.
Secara total terdapat 776 elemen penilaian yang perlu diselesaikan baik itu dokumennya dan
proses telusurnya. Tanpa adanya dokumen yang disiapkan maka akreditasi puskesmas tidak
dapat dinilai secara keseluruhan. Maka ada 3 prinsip dasar dalam penyusunan dokumen
akreditasi puskemas yaitu :
1. Kerjakan apa yang di tulis. Tugas-tugas yang dilakukan di puskesmas tentunya harus
dikerjakan sepenuh hati sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Dikerjakan secara maksimal dan
sempurna. Sebelum mengerjakan pekerjaan tersebut sudah tentu ada perencanaan. Nah dari
apa yang di rencanakan ini hendaknya dikerjakan sesuai dengan apa yang sudah di tulis dan
di catat.
2. Tulis apa yang dikerjakan. Setelah mengerjakan tugas-tugas tersebut hendaknya di catat,
di arsipkan sehingga terdokumentasi dengan baik. Sehingga ketika di telusur bukti
dokumennya terarsipkan dengan baik.
3. Bisa dibuktikan serta dapat ditelusur dengan buktinya. Ini adalah kombinasi dari 2 poin
di atas serta dapat dibuktikan sampai pada telusur paling akhir.
Demikian prinsip-prinsip dasar dalam penyusunan dokumen akreditasi puskesmas.
6 Cara Efektif Menyelesaikan Elemen Penilaian Dalam Akreditasi Puskesmas

Seperti kita ketahui bahwa dalam elemen penilaian ( EP ) akreditasi puskesmas terdapat total
776 EP seperti terlampir dibawah ini :

ADMINISTRASI DAN
BAB I,II,III 10 STANDAR, 212 EP
MANAJEMEN
UKM BAB IV,V,VI 11 STANDAR, 183 EP
UKP BAB VII,VIII,IX 21 STANDAR, 381 EP
JUMLAH 9 BAB 42 STANDAR, 776 EP

Nah, dari 776 Elemen penilaian yang ada tentunya tidak semuanya dapat di selesaikan dengan
mudah. Setidaknya ada elemen penilaian yang membutuhkan diskusi panjang dalam
menyelesaikannya. Dibawah ini beberapa cara efektif dalam menyelesaikan apa yang di minta
oleh Elemen Penilaian .

1. Baca dahulu dengan teliti standar, kriteria serta pokok pikiran dari kriteria tersebut.
2. Pokok pikiran yang tertera dalam sebuah kriteria menunjukkan inti penilaian dari kriteria
tersebut.
3. Setelah memahami pokok pikiran dari kriteria, lanjutkan ke elemen penilaian yang
dipersyaratkan dalam satu kriteria.
4. Tiap-tiap elemen penilaian mempunyai dokumen telusur dan sasarantelusur yang mengacu
pada pokok pikiran kriteria.
5. Untuk dokumen yang diminta sebaiknya disiapkan setelah proses dijalankan.
6. Yang terpenting adalah proses nya di jalankan sehingga ketika di telusur dapat tersinergi
antara dokumen dan prosesnya.
Demikian mudah-mudahan dapat membantu teman – teman dalam menyelesaikan elemen
penilaian yang ada. Bila ada hal – hal yang ingin di diskusikan silahkan hubungi saya di halaman
kontak ini.
Jiwa pelopor pembaharuan dan penggerak masyarakatSabar dan memahami para lanjut
usia. Dapat membaca dan menulis Mau dan mampu bekerja sukarela Dipilih oleh
masyarakat sesuai prosedur setempat. Diutamakan berasal dari anggota masyarakat
setempat SOP POSYANDU LANSIA: Tujuan: Dengan mengajak mereka ikut membantu
penyelenggaraan posyandu akan emberikan banyak manfaat antara lain: · Para lanjut usia
akan merasa posyandu milik mereka · Para lanjut usia merasa dihargai/dihormati ·
Membuat lanjut usia tersebut tetap aktif dan akan meningkatkan kesehatan dan mencegah
kepikunan. · Meningkatnya rasa persaudaraan, terbangunnya ikatan emosi yang positif
antar generasi dan akan membuat lanjut usia rajin datang. · Pekerjaan menjadi ringan,
efisien dan efektif, cepat selesai, sehingga akhirnya tersedia waktu luang yang dapat
digunakan untuk kegiatan lainnya. Langkah: 1. Meja 1 tempat pendaftaran 2. Meja 2 tempat
penimbangan dan pencatatan berat badan, pengukuran dan pencatatan tinggi badan serta
penghitungan index massa tubuh (IMT) 3. Meja 3 tempat melakukan kegiatan Pemeriksaan
dan pengobatan sederhana (tekanan darah, gula darah, Hb dan pemberian vitamin, dan
lain - lain) 4. Meja 4 tempat melakukan kegiatan konseling (kesehatan, gizi dan
kesejahteraan) 5. Meja 5 tempat memberikan informasi dan melakukan kegiatan sosial
(pemberian makan tambahan, bantuan modal, pendampingan, dan lain – lain sesuai
kebutuhan) Tugas dan Fungsi 1. Ketua Posyandu · Bertanggung jawab terhadap semua
kegiatan yang dilakukan posyandu · Bertanggung jawab terhadap kerjasama dengan
semua stake holder dalam rangka meningkatkan mutu pelaksanaan posyandu 2. Sekretaris
· Mencatat semua aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan serta
pengendalian posyandu. 3. Bendahara · Pencatatan pemasukan dan pengeluaran serta
pelaporan keuangan posyandu 4. Kader Tugas kader dalam posyandu lanjut usia antara
lain: · Mempersiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan pada kegiatan posyandu. ·
Memobilisasi sasaran pada hari pelayanan posyandu. · Melakukan pendaftaran sasaran
pada pelayananposyandu lanjut usia. · Melaksanakan kegiatan penimbangan berat badan
dan pengukuran tinggi badan para lanjut usia dan mencatatnya dalam KMS atau buku
pencatatan lainnya. · Membantu petugas dalam pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan
pelayanan lainnya. · Melakukan penyuluhan ( kesehatan, gizi, sosial, agama dan karya)
sesuai dengan minatnya. Frekuensi kegiatan posyandu lanjut usia Frekuensi kegiatan
posyandu tergantung dari banyaknya jenis kegiatan yang dilakukan posyandu tersebut.
Untuk pencapaian lanjut usia sejahtera dibutuhkan kegiatan sbb: · - olah raga/senam
minimal 1 minggu sekali · - pengajian 1 minggu sekali · - pengukuran IMT dan pemeriksaan
kesehatan setiap bulan · pemberantasan buta aksara tergantung kondisi (peserta,pengajar,
waktu dan tempat) · konseling dan penyuluhan kesehatan dan gizi.serta masalah sosial,
karya/usaha ekonomi produktif dan pendidikan · peningkatan pendapatan · dan lain-lain
sesuai kesepakatan. Setelah memperhatikan banyaknya kegiatan maka penyelenggaraan
posyandu dimusyawarahkan dengan warga/anggota, sehingga menghasilkan kesepakatan
bersama. Jenis Kegiatan Posyandu Pada dasarnya jenis kegiatan posyandu lanjut usia
tidak berbeda dengan kegiatan posyandu balita atau kegiatan · upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat lain di masyarakat. Namun posyandu lanjut usia kegiatannya
tidak hanya mencakup upaya kesehatan saja tetapi juga meliputi upaya sosial dan karya
serta pendidikan. Hal tersebut disebabkan karena permasalahan yang dihadapi lanjut usia
bersifat kompleks, tidak hanya masalah kesehatan namun juga masalah sosial, ekonomi
dan pendidikan yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lainnya. Sebelum kita
membicarakan jenis kegiatan yang dilakukan oleh posyandu,terlebih dahulu para
penyelenggara posyandu diharapkan mengerti tujuan penyelenggaraan posyandu seperti
telah dijelaskan pada bab sebelumnya.Jenis kegiatan yang dilaksanakan di posyandu lanjut
usia yaitu : 1. Kegiatan pengukuran IMT melalui pengukuran beratbadan dan tinggi badan.
Kegiatan ini dilakukan 1 bulan sekali. 2. Kegiatan pemeriksaan tekanan darah dilakukan
minimal 1 bulan sekali, namun bagi yang menderita tekanan darah tinggi dianjurkan setiap
minggu. Hal ini dapat dilakukan di puskesmas atau pada tenaga kesehatan terdekat. 3.
Kegiatan pemeriksaan kadar haemoglobin darah (Hb), gula darah dan kolesterol darah.
Bagi lanjut usia yang sehat cukup di periksa setiap 6 bulan. Namun bagi yang mempunyai
faktor resiko seperti turunan kencing manis, gemuk sebaiknya 3 bulan sekali dan bagi yang
sudah menderita maka dilakukan di posyandu setiap bulan. Kegiatan pemeriksaan
laboratorium ini dapat dilakukan oleh tenaga Puskesmas atau dikoordinasikan dengan
laboratorium setempat. 4. Kegiatan konseling dan penyuluhan kesehatan dan gizi harus
dilakukan setiap bulan karena permasalahan lanjut usia akan meningkat dengan seiring
waktu, selain itu dapat memantau faktor risiko penyakit-penyakit degeneratif agar
masyarakat mengetahui dan dapat mengendalikanya. 5. Konseling usaha ekonomi produtif
dilakukan sesuai dengan kebutuhan. 6. Kegiatan aktivitas fisik/senam dilakukan minimal 1
minggu sekali diluar jadwal penyelenggaraan posyandu Peran lintas sektor diBidang
kesehatan Masalah kesehatan merupakan masalah terbesar pada lanjut usia. Pelayanan
kesehatan akan menjadi kegiatan utama pada posyandu lanjut usia. Pelayanan kesehatan
yang dapat dilakukan di posyandu adalah: · Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) · Deteksi dini kondisi kesehatan lanjut usia melalui pemeriksaan berkala dengan
menggunakan KMS (kartu menuju sehat) lanjut usia. · Melaksanakan pengobatan
sederhana bagi lanjut usia sakit. · Melaksanakan upaya rujukan ke puskesmas/rumah sakit
bila diperlukan. · Upaya peningkatan status gizi lanjut usia melalui penyuluhan dan
demonstrasi gizi sesuai pedoman gizi seimbang. · Rehabilitasi sederhana. · Kunjungan
rumah (home care). Persyaratan menjadi kader posyandu lansia adalah:
Please download to view
SOP/ PEROTAP KESEHATAN USILA No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas SEGERI
Muhammad Yamin, SKM, M.Adm.Kes 19671231 199503 1 035 Terbitan : No. Revisi : Tgl. Mulai
Berlaku : Halaman : 1. Pengertian Memberikan pelayanan kepada kelompok lanjut usia yang
berusia 60 tahun ke atas. 2. Tujuan 1. Meningkatkan kesadaran pada usia lanjut untuk membina
sendiri kesehatannya. 2. Meningkatkan kemampuan dan peran masyarakat dalam menghayati dan
mengatasi masalah kesehatan usia lanjut secara optimal. 3. Meningkatan jangkauan pelayanan
kesehatan usia lanjut 4. Meningkatkan jenis dan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut. 3. Kebijakan
UU No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, dimana pada pasal 19disebutkan bahwa kesehatan
manusia usia lanjut diarahkan untuk memelihara dan meningkatkankesehatan dan kemampuannya
agar tetap produktif, serta pemerintah membantu penyelenggaraanupaya kesehatan usia lanjut
untuk meningkatkan kualitas hidupnya secara optimal. 4. Prosedur 1.
Meja 1 tempat pendaftaran 2. Meja 2 tempat penimbangan dan pencatatan berat badan,
pengukuran danpencatatan tinggi badan serta penghitungan index massa tubuh (IMT) 3. Meja
3 tempat melakukan kegiatan Pemeriksaan dan pengobatan sederhana(tekanan darah, gula
darah, Hb dan pemberian vitamin, dan lain - lain) 4. Meja 4 tempat melakukan kegiatan
konseling (kesehatan, gizi dankesejahteraan) 5. Meja 5 tempat memberikan informasi dan
melakukan kegiatan sosial (pemberianmakan tambahan, bantuan modal, pendampingan, dan lain 6.
Unit terkait 7. Dokumen terkait SOP/ PEROTAP PENDIDIKAN/PENYULUHAN PASIEN No. Kode :
Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas SEGERI Muhammad Yamin, SKM, M.Adm.Kes 19671231
199503 1 035 Terbitan : No. Revisi : Tgl. Mulai Berlaku : Halaman : 1. Pengertian Tindakan
memberikan pengertian kepada pasien/keluarga yang berhubungan dengan keluhan atau
penyakitnya,untuk mempercepat proses penyembuhan. 2. Tujuan Memberikan pengertian kepada
pasien/keluarga untuk memahami penyakitnyadengan harapan membantu percepatan
penyembuhan dan menghindari prilaku/pola hidup yang keliru 3. Kebijakan Pelaksanaan
pendidikan/penyuluhan pada pasien harus mengikuti langkah-langkah yang tertuang dalam standar
prosedur operasional. 4. Prosedur 1. Petugas menentukan Diagnosa rencana terapi/Tindakan 2.
Petugas memberikan penyuluhan kepada pasien atau keluarga tentang : a. Informasi penyakit yang
di derita pasien b. Penggunaan obat secara aman dan efektif untuk semua obat yang di komsumsi
pasien. c. Penggunaan peralatan medis secara aman dan efektif d. Makanan yang dianjurkan dan
makanan yang dilarang dikomsumsi e. Aspek etika dalam pengobatan f. PHBS g. Petugas selesai
melakukan penyuluhan dalam asuhan pasien.dengan mencatat kegiatan pada rekam medic. 5. Unit
terkait · Klinik Umum · Klinik gigi · KIA- KB 6. Dokumen terkait · SOP/ PEROTAP
PENYUSUNAN RENCANA LAYANAN MEDIS No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas
SEGERI Muhammad Yamin, SKM, M.Adm.Kes 19671231 199503 1 035 Terbitan : No. Revisi : Tgl.
Mulai Berlaku : Halaman : 1. Pengertian Proses ini meliputi segala upaya yang dipakai sebagai
dasar untuk menyusun pelayanan medis. 2. Tujuan Pelayanan medis yang diselenggarakan
berdasarkan prosedur standar di harapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. 3.
Kebijakan SPO Pelayanan medis meliputi : 1. Pelayanan pendaftaran 2. Pelayanan Kesehatan
umum 3. Pelayanan kesehatan gigi 4. Pelayanan kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 5. Pelayanan
Kefarmasian 6. Pelayanan Laboratorium 7. Pelayanan kesehatan lingkungan 8. Pelayanan Gizi 4.
Prosedur Kepala puskesmas dan tim peningkatan mutu pelayanan klinis mengadakan pertemuan
membahas : 1. Prioritas prosedur layanan medis yang harus disusun dengan mempertimbangkan :
visi misi puskesmas,tingktat kegawatan penyakit,kondisi 10 besar penyakit yang di temui di
puskesmas,kemampuan puskesmas. 2. Data literature yang diperlukan dalam penyusunan 3. Tim
mutu pelayanan klinis membuat SPO layanan klinis 4. Pertimbangan masing-masing unit dalam
penyusunan SPO 5. Pelaksanaan SPO 5. Unit terkait Ka Puskesmas,Tim mutu pelayanan klinis 6.
Dokumen terkait · SOP/ PEROTAP RUJUKAN No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas
SEGERI Muhammad Yamin, SKM, M.Adm.Kes 19671231 199503 1 035 Terbitan : No. Revisi : Tgl.
Mulai Berlaku : Halaman : 1. Pengertian Pasien di rujuk adalah pasien yang atas pertimbangan
dokter/perawat/bidan memerlukan pelayanan di RS baik untuk diagnostik penunjang atau terapi 2.
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan pengantaran rujukan sampai rumah sakit tujuan dengan
cepat dan aman. 3. Kebijakan · 4. Prosedur 1. Petugas UGD/Rawat inap menyatakan pasien perlu
rujukan 2. Petugas UGD / Rawat inap menjelaskan dan meminta persetujuan kepada keluarga
pasien untuk dirujuk. 3. Keluarga pasien setuju. 4. Petugas UGD/Rawat inap membuat surat rujukan
. 5. Petugas UGD / Rawat inap membuat rincian biaya pasien dan biaya penggunaan ambulance. 6.
Keluarga pasien membayar dan menerima kwitansi dan surat rujukan . 7. Petugas UGD/Rawat inap
menerima pembayaran 8. Petugas UGD/Rawat inap mempersiapakan kesiapan pasien dan petugas
UGD/rawat inap yang lain segera menghubungi sopir ambulance 9. Sopir menyiapkan ambulance .
10. Petugas UGD/rawat inap mendampingi dan mengantarkan pasien ke tempat tujuan dengan
ambulance. 11. Setelah selesai mengantar kembali ke puskesmas dan menulis laporan kegiatan. 5.
Unit terkait rawat inap.petugas ambulance/sopir ambulance 6. Dokumen terkait ·
Please download to view
https://puskesmaspasirpanjang.wordpress.com/download/prosedur-terapi-sop/

Anda mungkin juga menyukai