Anda di halaman 1dari 16

QUIZ II & HOME WORK

SEMESTER GENAP 2016/2017

Mata Kuliah : Komunikasi Bisnis

Hari/Jam/Ruang : Sabtu/13.15-15.45/AI0509

Dosen Pengasuh : Zainul Bahri Dalimunthe, Ph.D

SOAL TEORI (BOBOT 50%)

1. Jelaskan definisi Public Relations sebagai suatu fungsi manajemen!

Jawaban :

Public Relations (PR) adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan
hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan public yang memengaruhi
kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.

Definisi ini menempatkan PR sebagai sebuah fungsi manajemen, yang berarti bahwa
manajemen di semua organisasi harus memerhatikan PR> definisi ini juga mengidentifikasi
pembentukan dan pemeliharaan hubungan baik yang saling menguntungkan antara organisasi
dengan public sebagai basis moral dan etis dari profesi PR. Pada saat yang sama, definisi ini
mengemukakan kriteria untuk menentukan apa itu PR dan yang bukan PR. dan terakhir,
definisi ini mendefinisikan konsep praktik.

2. Jelaskan perbedaan secara konseptual dan hubungannya antara Public Relations dan
Marketing!

Jawaban :

Pertama, Keinginan dan kebutuhan orang adalah aspek fundamental bagi konsep marketing.
Apa yang orang inginkan atau butuhkan akan diterjemahkan sebagai permintaan konsumen.
Pemasar menawarkan produk dan jasa untuk memuaskan permintaan tersebut, konsumen
memilih produk dan jasa yang memberikan kegunaan, nilai, dan kepuasaan paling besar.
Terakhir, pemasar menyerahkan produk atau jasa kepada konsumen untuk ditukar dengan
sesuatu yang bernilai.
Ringkasnya, marketing menciptakan hubungan di mana pertukaran terjadi – kepemilikan
berpindah tangan. Tujuan marketing adalah menarik dan memuaskan konsumen secara terus
menerus dalam rangkan mengamankan “pangsa pasar” dan mencapai tujuan ekonomi
perusahaan.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan publisitas dan apa bedanya dengan advertising dan
lobbying!

Jawaban :

Publisitas adalah informasi yang disediakan oleh sumber luar yang digunakan oleh media
karena informasi itu memiliki nilai berita. Metode penempatan pesan dimedia ini adalah
metode yang tak bisa dikontrol (uncontrolled) sebab sumber informasi tidak memberi
bayaran kepada media untuk pemuatan informasi tersebut.

Advertising adalah informasi yang ditempatkan di media oleh sponsor tertentu yang jelas
identitasnya yang membayar untuk ruang dan waktu penempatan ifnromasi tersebut. Ini
adalah metode terkontrol dalam menempatkan pesan di media.

Lobbying adalah bagian khusus dari PR yang berfungsi untuk menjalin dan memelihara
hubungan dengan pemerintah terutama dengan tujuan memengaruhi penyusunan undang-
undang dan regulasi.

4. Deskripsikanlah karakteristik dan pekerjaan praktisi Public Relations!

Jawaban :

Karakteristik PR
 Adanya komunikasi yang bersifat dua arah
 Sifatnya yang terencana
 Berorientasi pada organisasi/lembaga (bukan produk)
 Sasarannya adalah publik (internal & eksternal)

Jenis-jenis Pekerjaan yang Dilakukan Praktisi PR:

 Menyusun dan mendistribusikan sajian berita (news release) untuk konsumsi


kalangan media massa
 Mengorganisir konferensi pers
 Menyediakan informasi bagi media
 Mengatur wawancara antara pers dengan pihak manajemen
 Melaksanakan fungsi fotografi dan dokumentasi kegiatan perusahaan
 Menyunting dan memproduksi media internal: majalah dinding, slide presentasi, dll
 Menyunting dan memproduksi media eksternal: buletin, website, majalah, dsb.
 Mengatur acara pameran
 Menciptakan dan mensosialisasikan berbagai simbol identitas perusahaan: logo,
komposisi warna, pakaian seragam, dll
 Mengatur kunjungan tamu (protokoler)
 Mengatur perjalanan pimpinan ke luar (jadwal penerbangan, akomodasi, dsb)
 Mengelola survei opini publik
 Mengatur acara-acara resmi
 Aktif dalam acara pemberian penghargaan
 Menganalisis umpan balik, kritik, dan saran

5. Jelaskan sepuluh macam aktivitas spesialis Public Relations di tempat kerjanya!

Jawaban :

Pekerjaan dan tugas :

a) Menulis dan mengedut : menyusun rilis berita dalam bentuk cetak atau siaran, cerita
feature, newsletter untuk karyawan dan stakeholder eksternal, korespondensi, pesan
website dan pesan media online lainnya,laporan tahunan dan shareholder, pidato,
brosur, film dan scripts slideshow, artikel publikasi perdagangan, iklan institusional,
dan materi-materi pendukung teknis lainnya.

b) Hubungan media dan penempatan media : mengontak media Koran, majalah,


suplemen mingguan, penulis freelance, dan publikasi perdagangan agar mereka
memublikasikan atau menyiarkan berita dan feature tentang organisasi yang ditulis
oleh organisasi itu sendiri atau oleh orang lain. Merespons permintaan informasi oleh
media, memverifikasi berita, dan membuka akses ke sumber otoritatif.

c) Riset ; mengumpulkan informasi tentang opini public, tren, isu yang sedang muncul,
iklim politik dan peraturan perundangan, liputan media, opini kelompok kepentingan
dan pandangan-pandangan lain berkenaan dengan stakeholder organisasi. Mencari
database di internet, jasa online, dan data pemerintah elektronik. Mendesain riset
program, melakukan survey, dan menyewa perusahaan riset.

d) Manajemen dan administrasi : pemrograman dan perencanan dengan bekerja sama


dengan manajer lain, menentukan kebutuhan, menentukan prioritas, mendefinisikan
public, setting dan tujuan, dan mengembangkan strategi dan taktik, menata personel,
anggaran, dan jadwal program.

e) Konseling : memberi saran kepada manajemen dalam masalah sosial, politik, dan
peraturan, berkonsultasi dengan tim manajemen mengenai cara menghindari atau
merespons krisis, dan merespons isu-isu yang sesnitif dan kritits

f) Acara special : mengatur dan mengelola konferensi pers, lomba lari 10k, konvensi,
open housem pemotongan pita dan grand opening, perayaan ulang tahun, acara
pengumpulan dana, mengunjungi tokoh terkemuka, mengadakan kontes, program
penghargaan, dan kegiatan khusus lainnya.

g) Pidato : tampil di depan kelompok, melatih orang untuk memberikan kata sambutan
dan mengelola biro juru bicara untuk menjelaskan platform organisasi di depan audien
penting.

h) Produksi : membuat saluran komunikasi dengan menggunakan keahlian dan


pengetahuan multimedia, termasuk seni, tipografi, tata letak, dan computer desktop
publishing, perekaman audio dan video dan editing, dan menyiapkan presentasi
audiovisual

i) Training : mempersiapkan eksekutif dan juru bicara lain untuk menghadapi media dan
tampil di hadapan public. Memberi petunjuk kepada orang lain di dalam organisasi
untuk meningkatkan keahlian menulis dan berkomunikasi. Membantu
memperkenalkan perubahan dalam kultur, kebijakan, struktur, dan proses
organisasional.

j) Kontak : bertugas sebagai penghubung (liaison) dengan media, komunitas, dan


kelompok internal dan eksternal lainnya. Sebagai mediator antara organisasi dan
stakeholder penting dengan bertugas untuk mendengarkan pandangan,
menegosiasikan, mengelola konflik, dan menjalin kesepakatan.

6. Jelaskan empat peran utama Public Relations yang mendeskripsikan sebagian besar
praktik mereka!

Jawaban :

a) Teknisi Komunikasi
Disewa untuk menulis dan mengedit newsletter karyawan, menulis news release dan
feature, mengembangkan isi web, dan menangani kontak media. Praktisi yang
melakukan peran ini biasanya tidak hadir saat manajemen mendefinisikan problem,
dan memilih solusi. Mereka baru bergabung untuk melakukan komunikasi dan
mengimplementasikan program, terkadang tanpa mengetahui secara menyeluruh
motivasi atau tujuan yang diharapkan. Meskipun mereka tidak hadir saat diskusi
tentang kebijakan baru atau keputusan manajemen baru, merekalah yang diberi tugas
untuk menjelaskannya kepada karyawan dan pers.

b) Expert Prescriber

Peran “pakar perumus” atau expert prescriber ini menarik perhatian praktisi karena
menjalankan peran ini akan membuat orang dilihat sebagai pihak yang punya otoritas
ketika ada sesuatu hal yang harus dibereskan atau pihak yang punya otoritas untuk
menentukan bagaimana cara mengerjakan sesuatu.

Ketika expert prescriber dipanggil dalam situasi krisis dan secara periodic selama
menjalankan proses program, dalam jangka panjang ia merintangi difusi pemikiran
PR di seluruh organisasi. Hal ini juga akan menimbulkan kekecewaan yang lebih
besar bagi praktisi, karena mereka hanya diserahi tanggung jawab untuk keberhasilan
program sementara mereka hanya punya sedikit bahkan tak punya kontrol atas
bagian-bagian penting dari situasi dan kontrol atas faktor-faktor yang menyebabkan
munculnya problem PR.

c) Fasilitator Komunikasi

Peran fasilitator komunikasi bagi seorang praktisi adalah sebagai pendengar yang
peka dan broker (perantara) komunikasi. Fasilitator komunikasi bertindak sebagai
perantara (liaison), interpreter, dan mediator antara organisasi dan publiknya. Mereka
menjada komunikasi dua arah dan memfasilitasi percakapan dengan menyingkirkan
rintangan dalam hubungan dan menjaga agar saluran komunikasi tetap terbuka.
Tujuannya adalah memberi informasi yang dibutuhkan oleh baik itu manajemen
maupun publik untuk membuat keputusan demi kepentingan bersama.

d) Fasilitator Pemecah Masalah


Ketika praktisi melakukan peran fasilitator pemecah masalah, mereka berkolaborasi
dengan manajer lain untuk mendefinisikan dan memecahkan masalah. Mereka
menjadi bagian dari tim perencanaan strategis. Kolaborasi dan musyawarah dimulai
dengan persoalan pertama dan kemudian sampai ke evaluasi program final. Praktisi
pemecah masalah membantu manajer lain dan organisasi untuk mengapllikasikan PR
dalam proses manajemen bertahap yang juga dipakai untuk memecahkan problem
organisasional lainnya.

Fasilitator pemecah masalah dimasukkan ke dalam tim manajemen karena mereka


punya keahlian dan keterampilan dalam membantu manajer lain untuk menghindari
masalah atau memecahkan masalah. Akibatnya, pandangan PR akan dipertimbangkan
dalam pembuatan keputusan manajemen.

7. Jelaskan pengertian The Glass Ceiling dan bagaimana strategi yang disarankan oleh
mereka yang mempelajari problem Glasss Ceiling!

Jawaban :

Studi terhadap wanita dalam PR secara historis menunjukkan adanya kesenjangan gaji dan
adanya “diskriminasi” (glass ceiling) dalam hal promosi ke posisi maajemnen.

Glass ceiling adalah faktor penghalang dan penghambat kaum minoritas khususnya wanita
untuk mencapai puncak karir di perusahaan atau organisasi.

Mereka yang mempelajari problem glass ceiling ini menyarankan strategis sebagai berikut :

1. Wanita yang menginginkan posisi manajemen atas harus menyusun rencana karier dan
memilih atasan yang punya perhatian dan tidak berencana untuk “berada di tempat yang
tepat di waktu yang tepat”. “Wanita harus masuk ke permainan dan bersikap seagresif dan
setegas rekan pria”.

2. Wanita harus mengembangkan keahlian manajemen : menentukan tujuan, analisis,


perencanaan, riset, pelaksanaan manajer. Seperti dikatakan seorang manajer wanita, “Saya
selalu berpikir, dan ini sangat penting bagi wanita, bahwa komunikator harus berpikir
seperti manajer, bicara seperti manajer, dan berkomunikasi dengan manajer lain”.

3. Wanita harus menggapai tujuan yang lebih tinggi lagi. Sebuah studi menemukan bahwa
ketika wanita ditanya mengenai berapa kira-kira gaji yang akan mereka dapatkan 10
tahun mendatang, mereka hanya memperkirakan 60 persen dari perkiraan pria.
Ketimbang merendahkan diri sendiri, wanita harus meneliti gaji di area ini dan
membandingkan gaji di beberapa organisasi sebelum mereka menerima tawaran. Peneliti
juga menemukan bahwa wanita kadang lupa untuk menegosiasikan fasilitas : tunjangan
professional, biaya konferensi, dan tunjangan lain di luar gaji pokok.

8. Jelaskan sepuluh macam keahlian yang diperlukan oleh para eksekutif Public Relations
papan atas menuju sukses!

Jawaban :

1. Respon terhadap ketegangan. Sebagian besar eksekutif PR yang sukses adalah orang-
orang yang penuh ketegangan, meskipun tidak selalu kelihatan bahkan oleh mereka
sendiri. Sering kali mereka bekerja dengan sangat baik dalam kondisi menegangkan,
dan mereka tidak memecahkan problem dengan analisis abstrak namun dengan
melakukan aksi langsung untuk mengasilkan solusi praktis.

2. Inisiatif Individual. Eksekutif PR yang sukses biasanya melakukan tindakan segera


sebelum situasi menjadi tak terkendali. Mereka biasanya tidak akan menunggu
perintah tetapi mengambil inisiatif memecahkan masalah; berusaha mengantisipasi
dan menyesuaikan perubahan; memimpin upaya PR.

3. Ingin tahu dan belajar. Propesional PR harus selalu punya rasa ingin tahu, ingin
belajar tentang produk, pelayanan, klien atau organisasi, dan tentang kompetisi.
Karena PR bukan ilmu pasti, eksekutif PR sering kali harus mencoba sejumlah cara
untuk memecahkan masalah, dan kadang-kadang beberapa diantaranya gagal. Jika
dan ketika mereka tidak sedang bekerja, profesional memanfaatkannya sebagai
kesempatan untuk belajar, bukan untuk berleha-leha. Mereka memecahkan masalah
dengan kegigihan dan kecerdasan. Mereka tak pernah berhhenti belajar.

4. Energi, semangat dan ambisi. Orang-orang PR yang sukses punya energi, semangat,
dan ambisi. Mereka bekerja cepat dan tidak takut mengambil risiko yang sudah
diperhitungkan. Ini adalah unsur penting dalam kepribadian eksekutif PR. Sebagian
besar praktisi papan atas bersemangat untuk memecahkan masala dan mau bekerja
berjam-jam untuk mencapai tujuannya.
5. Berpikir objektif. Eksekutif PR harus seobjektif dan sefaktual mungkin dan terutama
harus punya kemampuan menilai yang mumpuni. Mereka harus tau apa yang mesti
dilakukan dan dikatakan dan kapan itu semua dilakukan. Mereka harus punya
kemampuan berkonsentrasi penuh, perhatian pada detail yang rumit, dan kekuatan
observasi tajam. Ini adalah aspek penting dalam konseling.

6. Sikap fleksibel. Eksekutif PR harus punya kemampuan untuk melihat segala sesuatu
dari sudut pandang orang lain, misalnya dari sudut pandang manajemen eksekutir,
editor publikasi, atau audien yang bersikap memusuhi.

7. Melayani orang lain. Kebanyakan eksekutif PR yang sukses punya keinginan alamiah
untuk membantu orang lain. Senang melihat orang lain sukses adala alasan utama dari
tindakan melayani pihak lain.

8. Bersahabat. Orang-orang PR biasanya dipandang sebagai orang yang ramah,


bersahabat dan menyukai orang lain secara tulus, jarang marah, sinis atau
bermusuhan. Mereka mengembangkan dan memelihara banyak kontak personal.

9. Cakap dalam banyak hal. Eksekutif PR yang sukses seringkali bekerja dengan baik di
berbagai bidang karena mereka punya jiwa petualang dan tertarik dengan kehidupan
dunia yang lebih luas. Praktisi yang terbaik adalah seorang generalis yang punya
kemampuan spesialis. Mereka selalu ingin belajar dan mamou fokus pada berbagai
subjek yanng bisa membantu mereka untuk cepat menyesuaikan diri dengan tugas
baru dan kebutuhan klien dan problem yang berbeda-beda.

10. Kurang peduli pada diri. Eksekutif PR yang sukses tidak begitu peduli pada diri
sendiri dibandingkan eksekutif lain, dan ini mungkin karena mereka sering bekerja
sebagai katalis. Kendati beberapa praktisi punya ego besar, mereka sering kali bisa
menahan diri, bekerja baik di balik layar sambil membuat orang lain tampil ke depan.
Kemampuan ini harus dipunyai oleh seorang spesialis PR yang profesional.

9. Jelaskan enam alasan mengapa organisasi menyewa tenaga Public Relations dari
perusahaan Public Relations!

1) Manajemen belum pernah melakukan program PR resmi dan kurang berpengalaman


dalam menyusun program PR.

2) Kantor pusat mungkin berada di lokasi yang jau dari pusat komunikasi dan keuangan.
3) Firma atau perusahaan PR punya jaringan kontak mutakhir yang luas.

4) Perusahaan PR luar dapat menyediakan orang yang bisa menggantikan eksekutif yang
berpengalaman dan spesialis kreatif yang mungkin tidak mau pergi ke kota lain atau
yang gajinya terlalu besar.

5) Organisasi yang memiliki departemen PR sendiri mungkin perlu jasa khusus yang
tidak perlu bekerja penuh (full-time) dan terus-menerus.

6) Persoalan kebijakan krusial membutuhkan penilaian independen dari piak luar.

10. Jelaskan apa manfaat mempelajari perkembangan Public Relations!

Dengan mempelajari bagaimana PR berkembang, kita bisa mendapatkan pemahaman


tentang fungsinya, kekuatan, dan kelemahannya. Sayangnya banyak praktisi yang tidak
punya kesadaran akan sejarah bidang mereka sendiri dan karenanya tidak memahami
secara utuh posisi dan tujuan PR didalam masyarakat. Mereka juga tidak menyadari
bagaimana sejarah dan perkembangan PR itu saling terkait. Buku sejarah PR yang
biasanya terlalu menyerdehanakan sesuatu yang kompleks dan dramatis dengan hanya
menekankan pada hal-hal baru dan tokoh-tokoh yang terkenal. Tetapi memahami konteks
historis PR adalah sangat penting bagi upaya profesionalisasi praktik PR sekarang ini.

11. Jelaskan mengapa etika profesional dan pemberlakuan aturan perilaku itu penting!

Jawabannya sederhana sekaligus kompleks. Jawaban sederhannya adalah untuk


melindungi orang-orang yang memercayakan dirinya kepada kalangan profesional.
Jawaban yang lebih kompleks mencakup kepentingan untuk melindungi profesi itu
sendiri: privilese profesi, status profesi, dan otoritas profesi.

12. Menurut anda bagaimana masa depan Public Relations dan upaya-upaya apa yang harus
dilakukan menuju masa depan Public Relations yang semakin profesional itu!

13. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kultur organisasi dan bagaimana pengaruhnya
terhadap praktik Public Relations dalam organisasi itu!

Kultur organisasi didefinisikan sebagai berikut:

Kultur organisasi adalah keseluruhan nilai, simbol, makna, keyakinan, asumsi dan
ekpetasi yang dianut bersama yang mengorganisasir dan mengintergrasikan sekelompok
orang yang bekerja sama. Public relations sebagai bagian yang bertugas membangun
hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dengan publiknya seharusnya
mengerti benar apa yang menjadi keinginan publik dan keinginan perusahaan. Hal ini
yang menjadikan PR menjadi suatu bagian yang penting dalam proses sosialisasi budaya
perusahaan. PR mengerti bagaimana cara melakukan pendekatan kepada publik agar
publik mengerti apa yang disampaikan oleh organisasi dalam hal ini adalah budaya
perusahaan, sehingga proses sosialisasi budaya perusahaan dapat berjalan dengan baik.

14. Deskripsikan pengaruh kemajuan teknologi yang digunakan dalam menjalankan Public
Relations dewasa ini!

Perkembangan teknologi memudahkan aktivitas public relation. Jika dahulu public


relation harus dilakukan langsung di hadapan publik, yang mana seorang penyampai
pesan berdiri di tengah khalayak ramai, kini hal seperti itu tidak perlu. Melalui media
massa, baik cetak (koran, majalah, tabloid, poster, pamflet, dll) maupun siaran (televisi,
radio, video), kegiatan public relation justru lebih efektif dilakukan. Jangkauan audience
lebih luas dan pesan yang tersampaikan pada masyarakat juga lebih beragam dalam satu
waktu. Dan dengan adanya internet, public relation dapat dilakukan secara online di dunia
maya melalui email, chatting, web pages, blog, dsb. Penggunaan internet sebagai media
komunikasi dalam kegiatan pr menuntut pengetahuan dan kreativitas yang tinggi.

15. Jelaskan pendapat yang mengatakan bahwa “hubungan antara praktisi Public
Relationsdan Jurnalis adalah sebagai hubungan yang saling tergantng dan saling
menuntungkan, tetapi terkadang bermusuhan:
Dalam praktik, praktisi dan jurnalis bekerja dalam hubungan yang saling tergantung dan
saling membantu, terkdang bermusuhan, terkdang bekerja sama demi kepentingan
masing-masing. Tetapi kadang-kadang media berita ditipu oleh praktisi, yang mungkin
lebih punya banyak sumber daya, lebih banyak kontrol dan akses ke sumber berita.
Kadang-kadang media membuat praktisi PR jengkel dengan cara mereka mencari berita.

Ringkasnya, ada ketegangan dinamis dalam hubungan antara praktisi dan jurnalis yang
“melekat erat dalam kultur hurnalistik.” Akan tetapi, sering kali majikan dan jurnalis tidak
memahami peran penghubung yang dimainkan PR dalam membangun dan memelihara
hubungan media.
16. Para praktisi Public Relations yang berpengalaman menawarkan 10 pedoman untuk
bekerjasama dengan Pers. Jelaskanlah pedoman tersebut!

1) Berbicaralah dari sudut pandang kepentingan publik, bukan kepentingan organisasi.


Pembuatbotol minuman yang meluncurkan kampanye pengumpulan daur ulang botol
bekas dapat secara terus terang mengakui bahwa perusahaannya tidak ingin
mengganggu publik karena sampah botol produk mereka memenuhi lingkungan.

2) Membuat berita yang mudah digunakan dan dibaca. Gunakan headline yang singkat
dan jelas untuk menarik perhatian dan memberikan petunjuk tentang topik bagi
pembacanya. Jangan menggunakan jargon, singkatan aneh, atau istilah teknis.
Ucapan, nama, dan kutipan akan membuat berita Anda mudah dibaca dan lebih
menarik. Sebutkan nama, alamat, dan nomor telepon sumber berita.

3) Jika Anda tidak ingin beberapa pernyataan dikutip, jangna buat penyataan itu. Juru
bicara sebaiknya tidak mengatakan “off the record”, karena pernyataan seperti itu
akan menimbulkan rumor lain tanpa diketahui sumbernya. Beberapa organisasi
melarang reporter untuk menerima informasi seperti itu. Lagipula, sudah terlambat
untuk mengkualifikasi sesuatu sebagai off the record setelah Anda membuat suatu
pernyataan kepada reporter.

4) Nyatakan fakta paling penting di awal. Presentasi yang logis dari seorang manajer
mungkin pertana-tama akanmmenyebutkan fakta-fakta yang menghasilkan sebuah
keputusan, tetapi reporter berita ingin keputusan. Respons pertama kepada pertanyaan
reporter adalah ringkasan pandangan Anda atau pengumuman yang layak diberitakan.
Respons kedua adalah memberikan contoh atau bukti konkret untuk pernyataan
pertama tadi.

5) Jangan berdebat dengan reporter sebab Anda bisa jadi kehhilanngan kendali diri.
Pahami bahwa jurnalis mencari berita yang menarik dan akan berusaha keras untuk
mendapatkan berita itu. Jadi jangan berdebat dengan kuli tinta atau punya sistem
transmiter atau sistem siaran kabel; orang-orang ini punya kekuatan.

6) Jika sebuah pertanyaan mengandung bahasa yang menyinggung atau mengandung


kata yang tidak Anda sukai, jangan mengukanginya untuk menyangkanlnya. Reporter
bisa memilih kutipan, sebagian dari pernnyataan, atau bahkan satu kata untuk dimuat
di beritanya. Reporter sering mengawali pernyataan dengan menggunakan kata-kata
yang dibuat seperti berasal dari ucapan si subjek, seperti “Yang Anda maksud
adala....?” atau “Apakah Anda benar-benar mengatakan...?” Misalnya wartawa Sam
Donaldson dari ABC-TV punya keahlian menggunakan teknik ini untuk menggiring
subjeknya agar mengatakan pernyataan yang bisa menjadi headline.

7) Jika reporter mengajukan pertanyaan langsung, beri jawaban yang langsung pula.
Merasa wajib untuk mengatakan sesuatu yang lebih dari sekedar yag diminta adalah
sebuah kesalahan umum. Jika jawaban yang tepat adalah “ya” atau “tidak” maka
berikan jawaban itu dan jangan tambahkan apapun. Beberapa reporter akan tetap diam
setelah mendapat jawaban dengan harapan subjek akan terus memberikan informasi
tambahan secara sukarela. Asumsikan bahwa kamera selalu menyala: jika tidak,
komentar keliru bisa menjadi berita besar di berita sore! Penasihat media Roger Ailes
mengatakan bahwa semakin keras suatu pertanyaan, seharusnya semakin ringkas
jawabannya.

8) Jika juru bicara tidak tahu jawaban untuk suatu pertanyaan, mereka harus
mengatakan “saya tidak tahu, tetapi nanti akan saya berikan jawabannya kalau
sudah tau”. Tetapi informasi selannjutnya harus segera diberikan secepat mungkin.
Tetapi akan lebih baik bisa mempersiapkan diri utnuk wawancara terlebih dahulu
dengan memperkirakan apa-apa yang ditanyakan, dengan mennyusun jawaban
ringkas dan melakukan latihan wawancara dengan seorang rekan yang berpura-pura
sebagai wartawan.

9) Katakan kebenaran, meski menyakitkan. Jangan berpikir bahwa berita buruk akan
hilang atau media tidak akan mengetahuinya. Perlakukan berita buruk sebagaimana
Anda memperlakukan berita lainnya. Persiapkan berita buruk sebagaimana Anda
mempersiapkan berita baik dan sampaikan kepada media. Ini bukan hanya berarti
bahwa Anda akan tetap mengendalikan berita dan cara peliputannya, tetapi juga Anda
tidak akan berada dalam posisi defensid dan membuat Anda rawan dituduh
menyembunyikan fakta. Ini mungkin posisi yang paling sulit untuk dijelaskan kepada
pihak pimpinan manajemen, yang sering kali menganggap tugas PR adalah
menyembunyikan berita buruk dari media.

10) Jangan lakukan konfrensi pers kecuali Anda punya sesuatu yang dianggap berita oleh
reporter. Kapan konfrensi pers bisa dijustifikasi. Ini jarang bisa dijustifikasi. Adakan
konfrensi pers hanya jika tidak ada cara lain untuk memberikan berita penting bagi
media secara tepat waktu. Contohnya antara lain soal-soal kontroversial penting
seperti perselisihan manajemen-buruh dan penyelesaiannya, pengumuman politik
penting, dan perubahan kebijakan utama yang memperngaruhibanyak orang. Faktor
penentunya adalah kebutuhan untuk memberi reporter kesempatan mengajukan
pertanyaan dan mencari berita, bukan sekedar mengeluarkan pernyataan atau
membuat pengumuman. Persoalan kompleks yang memerlukan penjelasan latar
belakang dan detail, seperti terobosan teknologi, mungkin bisa jadi alasan yang baik
untuk mengadakan konfrensi pers. Pengumuman yang langsung, sederhana dan tidak
kontrroversial jarang ditanggapi oleh media. Dan terakhir, jika Anda akan melakukan
konfrensi pers, ikuti saran dari nomor 1 sampai 9.

17. Jelaskan proses empat langkah yang dapat dilakukan olek praktisi Public Relations dalam
pemecahan problem!

1) Mendefinisikan problem (atau peluang). Langkah pertama ini mencakup penyelidikan


dan memantau pengetahuan, opini, sikap dan perilaku pihak-pihak yang terkait
dengan, dan diperngaruhi oleh tindakan dan kebijakan organisasi. Pada dasarnya ini
adalah fungsi inteligen oraganisasi. Fungsi ini menyediakan dasar untuk semua
langkah dalam proses pemecahan problem dengan menentukan “Apa yang sedang
terjadi saat ini?”

2) Perencanaan dan pemrograman. Informasi yang dikumpulkan dalam langkah pertama


digunakan untuk membuat keputusan tentang program publik, strategi tujuan,
tindakan dan komunikasi, taktik dan sasaran. Langkah ini akan mempertimbangkan
temuan dari langkah dalam membuat kebijakan dan program organisasi. Langkah
kedua ini akan menjawab pertanyaan “Berdasarkan apa kita tahu tetang situasi, dan
apa yang harus kita lakukan atau apa yag harus kita ubah, dan apa yang harus kita
katakan?”

3) Mengambil tindakan dan berkomunikasi. Langkah ketiga adalah


mengimplementasikan program aksi dan komunikasi yang didesain untuk mencapai
tujua spesifik untuk measing-masing publik dalam rangka mencapai tujuan program.
Pertanyaan dalam langkah ini adalah “Siapa yang harus melakukan dan
menyampaikannya, dan kapan, di mana, dan bagaimana caranya?”
4) Mengevaluasi program. Langkah terakhir dalam proses ini adalah melakukan
penilaian atas persiapan, implementasi, dan hasil dari program. Penyesuaian akan
dilakukan sembari program diimplementasikan, dan didasarkan pada evaluasi atas
umpan balik tentang bagaimana program itu berhasil atau tidak. Program akan
dilanjutkan atau dientikan setelah menjawab pertanyaan “Bagaimana keadaan kita
sekarang atau seberapa baik langkah yang telah kita lakukan?”.

18. Riset yang sistematis dengan metodologi yang tepat adalah dasar dari Public Relations
yang efektif! Jelaskan maksud pendapat ini dengan komentar dan contoh yang jelas!

Efektivitas public relation berkaitan erat dengan riset karena riset merupakan bagian
integral dari perencanaan, pengembangan program dan proses evaluasi penelitian
dilakukan dengan tujuan public relation mampu membuat keputusan-keputusan kebijakan
dan merencanakan setrategi untuk program komunikasi yang efektif. Penelitian adalah
wujud tahap “mendengarkan”. Glen Broom dan David Dozier menggunakan riset dalam
public relation, berkata, “penelitian adalah control, objektif, dan pegumpulan informasi
secara sistematis untuk menggambarkan tujuan saling pengertian”. Penelitian ini
dilakukan untuk memersiapkan informasi, data yang dikontrol dan diinterpretasi, untuk
memastikan bahwa program PR yang dirancang adalah yang terbaik.

Riset merupakan pengumpulan data, fakta, dan informasi secara sistematis dalam upaya
mengembangkan pengertian. Sebagian besar kegiatan asosiasi PR dalam menyampaikan
informasi harus secara akurat mengenai datanya, dan berkaitan dengan publik, produk dan
program-program yang dirancang tersebut harus mampu menjawab pertanyaan :
 Bagaimana mengidentifikasi dan mendefinisikan kelompok publik sebagai
pendukung?
 Bagaimana pengetahuan yang berkaitan dengan rancangan pesan-pesan yang akan
disampaikan?
 Bagaimana kaitannya dengan rancangan program tersebut?
 Bagaimana kaitannya dengan media yang dipergunakan dalam penyampaian pesan-
pesan tersebut?
 Bagaimana kaitannya denga perencanaan untuk penyerapan media yang
dipergunakan?
 Bagaimana kaitannya dengan pelaksanaan dari taktikprogram tersebut?
Efektifitas Public Relations (PR) erat kaitannya dengan proses riset, karena riset
merupakan bagian integral dari perencanaan, pengembangan program, dan proses
evaluasi. Penelitian dilakukan dengan tujuan agar PR mampu membuat keputusan-
keputusan kebijakan dan merencanakan strategi untuk program komunikasi yang efektif

SOAL KASUS
1. Lobbing untuk Penawaran Kerjasama Investasi
Sebuh perusahaan besar yang bergerak dalam bidang pertambagan minyak bumi yang
beroperasi di Kalimantan Timur yaitu PT. Minyak Bumi Indonesia sudah memulai operasinya
sejak tahun 2005. Sampai dengan tahun 2015 PT. Minyak Bumi Indonesia mengalami
kemajuan yang pesat dan sukses dalam bisnisnya. Tahun 2016 yang akan datang PT. Minyak
Bumi Indonesia telah berencana untuk memperluas jaringan operasi bisnisnya. Tetapi karena
dana internal PT. Minyak Bumi Indonesia tidak mencukupi, maka diperlukan tamabahan dana
investasi dari luar perusahaan. Untuk ini pihak PT. Minyak Bumi Indonesia mengajukan
penawaran kerjasama investasi dengan pihak lain yang juga bergerak dalam bidang
pertambangan minyak bumi yang jauh lebih besar dari PT. Minyak Bumi Indonesia yang
beroperasi di Arah Saudi yaoti Perusahaan Brown Mobile-Oil. Untuk mengajukan penawaran
kerjasama investasi ke tahap yang lebih intensif, maka pihak PT. Minyak Bumi Indonesia
terlebih dahulu mengadakan lobby kepada beberapa Senior Manager di Perusahaan Brown
Mobile-Oil di Arab Saudi agar mereka kelak dapat bekerjasama dalam memperluas operasi
penambangan minyak bumi di Kalimantan Timur.
Tugas anda adalah:
Menjelaskan bagaimana persiapan dan cara-cara yang harus dilakukan oleh pihak PT. Minyak
Bumi Indonesia untuk melobby pihak Perusahaan Brown Mobile-Oil agar pelobby dari pihak
PT. Minyak Bumi Indonesia tidak takut gagal dan memiliki optimisme, sehingga mereka
kelak dapat bekerjasama dalam memperluas usaha pertambangan minyak mereka!

2. Kerjasama dan Konflik Dalam Tugas


Dalam sebuah perusahaan terdapat kerjasama yang paling erat antara pimpinan dan staf
Public Relations dengan unit marketing. Namun karena ada perbedaan kepentingan dalam
tugas pokok sehari-hari, kadang-kadang dalam tugas mereka dapat menimbulkan konflik dan
salah pengertian anatar pimpinan.staf Public Relations dengan unit marketing. Berikan
contoh bagaimana bentuk kerjasama itu dan contoh perbedaan kepentingan itu, yang dapat
memicu timbulnya kasus konflik dalam tugas antarar pinpinan/staf Public Relations dengan
unit marketing dan bagaimana solusinya agar tidak terjadi konflik itu!
Jawaban:
Marketing adalah istilah luas yang mencakup semua kegiatan promosi yang membantu
meningkatkan penjualan, termasuk public relation. Contoh bentuk kerjasama:
a) Promosi: marketing mempromosikan produk, PR mempromosikan nama dan citra
perusahaan.
b) Penjualan: marketing melibatkan penjualan barang, PR melibatkan penjualan merk.
Selama barang telah terjual dan diterima oleh konsumen, marketing berusaha untuk
melihat bagaimana dan berapa harganya barang atau jasa yang bisa dijual. Public
relation mencoba untuk mengukur persepsi masyarakat dan reaksi terhadap produk
dan strategi pemasarannya.
c) Penyediaan: marketing diarahkan untuk penyediaan produk atau jasa tampaknya lebih
menarik bagi orang, PR membuat perusahaan lebih menarik bagi orang.
Perbedaan:
a) Tujuan marketing adalah untuk menjual produk dan mencapai keuntungan. Tujuan
public relation adalah seperti sebuah investasi yang membuat sebuah perusahaan
untuk menjaga citra positif di pasar.
b) Aktivitas marketing bersifat jangka pendek sesuai dengan usia produk atau jasa yang
ditawarkan. Sedangkan sebagai fungsi manajemen, Public Relations harus merancang
berbagai aktivitas agar citra perusahaan bisa bertahan sepanjang waktu.
Solusi agar tidak terjadi konflik antara public relation dan marketing:
a) Pembagian tugas secara jelas antara public relation dan marketing.
b) Menerapkan SOP yang berkaitan dengan produk atau jasa untuk marketing dan SOP
yang berkaitan dengan citra perusahaan.
c) Menjalankan aktivitas sesuai fungsi agar tercapai tujuan dari unit masing-masing.

3. Pesan Persuasif Dengan Prinsip AIDA


Sebuah restoran di Jogyakarta yang akan dibuka bulan Januari 2018 yang akan datang hendak
menawarkan makanan dan minuman khas Jogyakarta yang penuh gizi dan dapat menambah
stamina dengan harga diskon 20% kepada sepuluh orang pengunjung pertama yang datang
setiap hari. Menurut anda bagaimana cara pemilik restoran siap saji tersebut sebaiknya
menginformasikan kepada masyarakat ramai dengan membuat pesan persuasif, berdasarkan
prinsip AIDA (Attention, Interest, Desire, and Action). Jangan lupa menetapkan media iklan
yang sesuai untuk digunakan oleh pengusaha restoran tersebut!

Halo, kami dari “Restoran Tolak Galau”. Terutama untuk para jomblowan dan jomblowati
boleh mampir ke restoran kami untuk mengurangi galau. Kami menjual produk makanan dan
minuman khas Jogja yang terbuat dari bahan-bahan berkualitas dengan sensasi di setiap
gigitannya untuk membantu tubuh melawan racun galau. Diskon sebesar 20% kepada sepuluh
pengunjung pertama yang datang setiap harinya untuk menghilangkan galaunya. Asyik
kannnn!!!!!!!!!!!!! Tunggu kami yaaaa!!!!!!!!!

Anda mungkin juga menyukai