Bentuk: Kristal
Penampilan: biru
Bau: berbau
pH: Tidak tersedia.
Tekanan Uap: 7.3 mm Hg @ 25 deg C
Kepadatan uap: Tidak tersedia.
Tingkat Penguapan: diabaikan.
Viskositas: Tidak tersedia.
Titik Didih: 150 deg C (Desember)
Pembekuan / Melting Point: 110 deg C (Desember)
Swa-sulut/suhu penyulutan otomatis Suhu: Tidak dipakai.
Titik Nyala: Tidak dipakai.
Suhu Dekomposisi: Tidak tersedia.
NFPA Rating: (perkiraan) Kesehatan: 2; mudah terbakar: 0; Reaktivitas: 0
Ledakan Batas, Lower: Tidak tersedia.
Atas: Tidak tersedia.
Kelarutan: Larut.
Spesifik Gravity / Densitas: 2.2840g/cm3
Molecular Formula: CuO4S.5H2O
Berat Molekul: 249,68
Tembaga(II) sulfat pentahidrat akan terdekomposisi sebelum mencair pada 150 °C, akan
kehilangan dua molekul airnya pada suhu 63 °C, diikuti 2 molekul lagi pada suhu 109 °C dan
molekul air terakhir pada suhu 200 °C.
Pada suhu 650 °C, tembaga (II) sulfat akan terdekomposisi menjadi tembaga(II) oksida
(CuO) dan belerang trioksida (SO3).
Warna tembaga(II) sulfat yang berwarna biru berasal dari hidrasi air. Ketika tembaga(II)
sulfat dipanaskan dengan api, maka kristalnya akan terdehidrasi dan berubah warna menjadi
hijau abu-abu.
Tembaga sulfat bereaksi dengan asam klorida. Pada reaksi ini, larutan tembaga(II) yang
warnanya biru akan berubah menjadi hijau karena pembentukan tetraklorokuprat(II):
Tembaga(II) sulfat juga dapat bereaksi dengan logam lain yang lebih reaktif dari tembaga
(misalnya Mg, Fe, Zn, Al, Sn, Pb, etc.):
CuSO4 + Zn → ZnSO4 + Cu
CuSO4 + Fe → FeSO4 + Cu
CuSO4 + Mg → MgSO4 + Cu
CuSO4 + Sn → SnSO4 + Cu
3 CuSO4 + 2 Al → Al2(SO4)3 + 3 Cu
Tembaga yang terbentuk akan terlapisi di permukaan logam lainnya. Reaksi akan berhenti
ketika tidak ada lagi permukaan kosong pada logam yang dapat dilapisi oleh tembaga.
Kegunaan CuSO4
Tembaga(II) sulfat pentahidrat adalah sebuah fungisida. Namun, beberapa jamur mampu
beradaptasi dengan peningkatan kadar ion tembaga. Dicampur dengan kapur biasanya disebut
campuran Bordeaux dan digunakan untuk mengontrol jamur pada tumbuhan anggur, melon,
dan beri lainnya Keguanaan lainnya adalah senyawa Cheshunt, sebuah campuran dari
tembaga sulfat dan amonium karbonat digunakan dalam hortikultura untuk mencegah
pelembaban pada biji. Penggunaannya sebagai herbisida bukan pertanian, melainkan untuk
kontrol searangan tanaman air dan akar tumbuhan dengan pipa yang mengandung air. Hal ini
juga digunakan di kolam renang sebagai sebuah algaecide. Sebuah larutan encer tembaga
sulfat digunakan untuk mengobati ikan akuarium dari infeksi parasit, dan juga digunakan
untuk menghilangkan siput dari akuarium. Ion tembaga sangat beracun bagi ikan, sehingga
perawatan harus dilakukan dengan memperhatikan dosis. Sebagian besar spesies alga dapat
dikontrol dengan konsentrasi tembaga sulfat yang sangat rendah. embaga sulfat menghambat
pertumbuhan bakteri seperti Escherichia coli.
Untuk sebagian besar dari abad ke-20, tembaga arsenat dikrom (CCA) adalah tipe dominan
untuk pengawetan kayu. Untuk membuat pressure-treated wood, tabung yang besar diisi
dengan sebuah bahan kimia encer. Tembaga(II) sulfat pentahidrat dilarutkan di dalam air
bersama dengan zat aditif sebelum kayu ditempatkan di dalam tabung. Ketika tabung diberi
tekanan, bahan kimia diserap oleh kayu, memberikan kayu fungisida, insektisida, dan sinar
ultraviolet yang memantulkan sifat yang membantu melestarikannya.
Reagen analisis
Beberapa tes kimia menggunakan tembaga sulfat. Tembaga sulfat digunakan dalam larutan
fehling dan larutan benedict untuk mengetes gula pereduksi, yang nantinya akan mereduksi
tembaga(II) sulfat yang berwarna biru menjadi tembaga(I) oksida yang berwarna merah.
Tembaga sulfat juga digunaka pada reagen biuret untuk mengetes protein.
Tembaga sulfat juga digunakan dalam uji darah seseorang penderita anemia. Uji darah
dilakukan dengan meneteskannya pada larutan tembaga sulfat. Dengan efek gravitasi, darah
yang banyak mengandung hemoglobin akan dengan cepat tenggelam karena massa jenisnya
besar, sedangkan darah yang hemoglobinnya sedikit akan lebih lama tenggelam.
Sintesis organik
Tembaga sulfat juga digunakan dalam sintesis organik. Tembaga sulfat anhidrat ini akan
mengkatalis transasetilasi pada sintesis organik. Tembaga sulfat terhidrasi yang direaksikan
dengan kalium permanganat akan menjadi oksidan untuk mengkonversi alkohol primer.
Pemanasan adalah proses fisika yang memerlukan energi untuk menaikkan suhu system
dalam suatu reaksi kimia.
Pemanasa pada CuSO4 bertujuan untuk melepas hidrat yang terikat pada tembaga (II) Sulfat
pentahidrat. Semakin tinggi suhu reaksi maka kelarutan CuSO4 dalam air semakin besar
sehingga semakin banyak yield kristal yang dihasilkan Jika suhu dinaikkan, posisi
kesetimbangan bergeser kearah pelepasan hidrat (endoterm). Jika suhu di turunkan, posisi
kesetimbangan bergeser kearah pembentukan hidrat (eksoterm).
CuSO4 dapat mengkristal karena mampu mengikat uap air yang terdapat di udara.
Tembaga(II) sulfat pentahidrat,CuSO4.5H2O. Antara molekul SO42- denganSO42- tersebut
terjadi gaya tolakmenolak, begitu juga antara molekul Cu2+ dengan Cu2+ .Jadi molekul
H2Oberfungsi sebagai penstabil gaya tolak menolak antara molekul sejenis itu.Dengan daya
molekul air pada kisi kristal, maka akan menyebabkan kristal itu stabil sehingga kisi dalam
yang terhidrat akan membentuk ikatan hidrogen. Melalui proses pemanasan, molekul air (air
hidrat) terlepas dari ikatan dimana kehilangan air dari hidrat ini terjadi dalam beberapa tahap
membentuk suatu rangkaina juga dengan molekul airnya. Memberikan pemanasan pada
senyawa hidrat sehingga terjadi perubahan wujud yaitu bubuk. Terjadi perubahan warna
tempat pemanasan akan kering dari air berbeda senyawa hidratmya.
Reaksi oksidasi adalah peristiwa penggabungan oksigen oleh suatu zat. Contoh : reaksi oksidasi
pada perkaratan besi, yaitu bergabunganya oksigen dan besi .
4Fe (s) + 3O2 (g) → 2Fe2O3
Dalam reaksi ini besi (Fe) mengikat oksigen berarti besi dioksidasi. Zat yang mengalami
oksidasi atau zat yang mereduksi zat lain disebut reduktor.
Contoh reaksi oksidasi lainnya : C (s) + O2 (g) → CO2 (g)
Reaksi reduksi adalah peristiwa pelepasan atau pengurangan oksigen dari suatu zat.
Contoh : reduksi gas SO3 dengan reaksi : 2 SO3 (g) → 2SO2 (g) + O2 (g)
Pada reaksi tersebut, SO3 mengalami pengurangan jumlah oksigen yang terkait. Zat yang
mengalami reduksi atau zat yang mengoksida zat lain disebut oksidator.
Mata: Segera siram mata dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit, sesekali mengangkat
kelopak mata atas dan bawah. Dapatkan bantuan medis.
Kulit: Dapatkan bantuan medis. Siram kulit dengan banyak air dan sabun setidaknya selama
15 menit saat mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Cuci pakaian sebelum
digunakan kembali.
Tertelan: JANGAN memancing muntah. Jika korban sadar, beri 2-4 cupfuls susu atau air.
Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang tidak sadar. Dapatkan
bantuan medis dengan segera.
Inhalasi: Hapus dari paparan udara segar segera. Jika sulit bernapas, berikan oksigen.
Dapatkan bantuan medis. JANGAN menggunakan mulut ke mulut resusitasi. Jika pernapasan
telah berhenti menerapkan pernapasan buatan menggunakan oksigen dan perangkat mekanis
yang sesuai seperti tas dan masker.
Catatan untuk Dokter: Individu dengan penyakit Wilson lebih rentan terhadap keracunan
tembaga kronis.
Antidote: Penggunaan d-Penisilamin sebagai agen chelating harus ditentukan oleh tenaga medis
yang berkualitas.
Informasi Umum: Gunakan peralatan perlindungan pribadi yang layak seperti yang ditunjukkan
dalam Bagian 8.
Tumpahan / Kebocoran: Vacuum atau menyapu bahan dan tempat ke dalam wadah pembuangan
yang cocok. Bersihkan tumpahan segera, mengamati tindakan pencegahan di bagian Peralatan
pelindung. Hindari menghasilkan kondisi berdebu. Sediakan ventilasi. Tempatkan di bawah suasana
inert.