Anda di halaman 1dari 13

Mata kuliah kimia Logam

Logam Besi dan Tembaga

Nama : Teddy Hardiansyah


Npm : 71200517003
Prodi : Pendidikan Kimia
KEBERADAAN LOGAM GOLONGAN 13 DI
ALAM
Besi merupakan unsur yang terletak pada golongan VIII B atau
golongan 8, besi ditemukan berlimpah di alam. Juga ditemukan dalam
matahari dan bintang lainnya dalam jumlah yang seadanya. Inti bumi
Besi (Fe) diyakini mayoritas unsur penyusunnya adalah besi dan nikel. Besi juga
diketahui sebagai unsur yang paling banyak membentuk bumi, yaitu
kira-kira 4,7 - 5 % pada kerak bumi.
Kelimpahan unsur besi di alam semesta sebesar 1100 ppm sedangkan
pada batuan kerak bumi sebesar 63000 ppm.Kebanyakan besi terdapat
dalam batuan dan tanah sebagai oksida besi, seperti oksida besi
magnetit (Fe3O4) mengandung besi 65 %, hematite (Fe2O3)
mengandung 60 – 75 % besi, limonet (Fe2O3 . H2O) mengandung besi
20 % dan siderit (Fe2CO3). Dalam kehidupan, besi merupakan logam
paling biasa digunakan dari pada logam-logam yang lain. Hal ini
disebabkan karena harga yang murah dan kekuatannya yang baik serta
penggunaannya yang luas. Bijih besi yang umum adalah hematit, yang
sering terlihat sebagai pasir hitam sepanjang pantai dan muara aliran.
Cu (Tembaga) merupakan salah satu unsur logam transisi yang
berwarna cokelat kemerahan dan merupakan konduktor panas
dan listrik yang sangat baik. Tembag terletak pada golongan 11
atau I B. Di alam, tembaga terdapat pada hampir 250 mineral,
Tembaga (Cu) baik dalam bentuk bebas maupun dalam bentuk senyawa-
senyawa, dan terdapat dalam bentuk biji tembaga seperti
kalkopirit (CuFeS 2 ), cuprite (Cu 2 O), chalcosite (Cu 2 S), dan
malasite (Cu 2 (OH) 2 CO 3 ). Mineral tembaga utama dalam bentuk
deposit oksida adalah krisokola (CuSiO 3 .2H 2 O), malasit
(Cu 2 (OH) 2 CO 3 ), dan azurite (Cu 3 (OH) 2 (CO 3 ) 2 ). Tembaga (Cu)
mempunyai sistim kristal kubik, secara fisik berwarna kuning
danapabila dilihat dengan menggunakan mikroskop bijih akan
berwarna pink kecoklatan sampai keabuan. Kelimpahan unsur
tembaga di alam khusunya pada batuan kerak bumi sebesar 68
ppm.
Sifat Fisika dan Kimia Logam Golongan 13
Sifat fisika

Sifat Fisika 26 Fe Cu
31

Bentuk Padat Padat


Warna Keabua- Kemerah-
abuan merahan
mengkilap
Titik leleh / °C 1539 1356,6
Titik didih / °C 2862 2840
Densitas / g cm-3 7,874 8,96
(20°C)
Jari-jari atomik / pm 126 128
∆H lebur/ kJ mol-1 13,81 13,26
∆H uap / kJ mol-1 340 300,4
Elektronegativitas 1,83 1,9
Besi (Fe)

1.Un sur besi bersifat elektropositif (mu d ah melepaskan elektron ) seh in g ga


bilan gan o ksidas in ya berta nd a positif.
2.Fe dapat mem iliki bilo ks 2, 3, 4, d an 6. Hal in i d isebabkan karena per bedaan
energy elektron pa da subkulit 4s d an 3d cu ku p kecil, seh in gg a elektron
pad a su bku lit 3d ju ga terlepas ketika terjadi ion isasi selain electron pad a
su bku lit 4 s.
3.Log am m ur ni besi san ga t reaktif secara kimiawi d an mud ah terkorosi,
Sifat Kimia kh u su snya d i u da ra yan g lem bab atau ketika terdapat penin gkatan su h u .
4.Memiliki ben tuk a llotroik ferit, yakn i alfa, beta, g amma d an omega den gan
su h u tra nsisi 700, 928, d an 1530 °C. Ben tuk alfa bersifat magn etik , tapi
ketika beru ba h men jad i beta, sif at magn etnya men gh ilang meski pola
geom etris moleku l tid ak beru bah.
5.Mu d ah berea ksi den gan u n sur -u n su r n on log am seperti halogen , su lfu r,
pospor, boro n, karbon da n silikon.
6.La ru t d alam asam - asam min eral en cer.
7.Oksidan ya bersif at am foter
Tembaga (Cu)

1.Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan


terhadap korosi. Pada udara yang lembab permukaan tembaga
ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna hijau yang menarik dari
tembaga karbonat basa, Cu(OH) 2 CO 3 .
2.Pada kondisi yang istimewa yakni pada suhu sekitar 300 °C tembaga
dapat bereaksi dengan oksigen membentuk CuO yang berwarna
hitam. Sedangkan pada suhu yang lebih tinggi, sekitar 1000 ºC, akan
Sifat Kimia terbentuk tembaga(I) oksida (Cu 2 O) yang berwarna merah.
3.Tembaga tidak bereaksi dengan alkali, tetapi larut dalam amonia
oleh adanya udara membentuk larutan yang berwarna biru dari
kompleks Cu(NH 3 )4+.
4.Tembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen.
Bereaksi dengan belerang membentuk tembaga(I) sulfida dan
tembaga(II) sulfida dan untuk reaksi dengan halogen membentuk
tembaga(I) klorida, khusus klor yang menghasilkan tembaga(II)
klorida.
Reaksi Dengan Senyawa Lain

Besi (Fe)
Reaksi dengan Udara

Besi bereaksi dengan udara dengan cara oksidasi membentuk besi oksida hidrat. Pada
pemanasan dengan oksigen menghasilkan besi oksida Fe 2 O 3  and Fe 3 O 4

4Fe ( s ) + 3O 2 ( g ) → 2Fe 2 O 3 ( s )

3Fe ( s ) + 2O 2 ( g ) → 2Fe 3 O 4 ( s )
Reaksi dengan Air

Besi dapat bereaksi dengan air dan menghasilkan proses korosi dengan bantuan oksigen yang ada
didalam air
Reaksi dengan Halogen

Besi bereaksi dengan fluorine berlebih, khlor dan brom untuk membentuk Fe(III)
halida.

2Fe ( s )  + 3F 2 ( g ) → 2FeF 3 ( s )

2Fe ( s )  + 3Cl 2 ( g ) → 2FeCl 3 ( s )

2Fe ( s )  + 3Br 2 ( g ) → 2FeBr 3 ( s )

Reaksi tersebut tidak terlalu baik untuk iodin, karena berhubungan dengan masalah
termodinamikanya. Reaksi langsung yang terjadi antara besi dan iodine dapat digunakan
untuk menyiapkan Besi (II) iodida.

Fe ( s ) + I 2 ( g ) → FeI 2 ( s )
Reaksi dengan Asam

Besi dapat bereaksi dengan asam sulfat

Fe ( s ) + H 2 SO 4 ( a q ) → Fe 2 + ( a q ) + SO 4 2 - ( a q ) + H 2 ( g )

Tembaga (Cu)
Reaksi dengan Udara

Tembaga berasksi dengan oksigen pada proses pembakaran tembaga membentuk CuO

2Cu(s) + O2(g) → 2CuO(s)


Reaksi dengan Air

Tembaga tidak dapat bereaksi dengan air


Reaksi dengan Asam

Tembaga tidak larut dalam asam-asam nooksidator encer seperti HCl encer
dan H 2 SO 4 encer. Tetapi asam klorida pekat dan mendidih menyerang logam
tembaga dan membebaskan gas hidrogen. Hal ini disebabkan oleh terbentuknya
ion kompleks CuCl 2 ¯ ( a q ) yang mendorong reaksi kesetimbangan bergeser ke arah
produk.

2 Cu ( s ) + 2 H + (aq) → 2 Cu + (aq) + H2

2 Cu + (aq) + 4 Cl - (aq) → 2 CuCl 2 - ( a q )

Asam sulfat pekat pun dapat menyerang tembaga, seperti reaksi berikut

Cu ( s ) + H 2 SO 4 (l) → CuSO 4 (aq) + 2 H2O (l) + SO 2 (g)

Asam nitrat encer dan pekat dapat menyerang tembaga, sesuai reaksi:

Cu (s) + HNO 3 (encer)  3 Cu(NO 3 ) 2 (aq) + 4 H2O (l) + 2 NO (g)

Cu (s) +4 HNO 3 (pekat)  Cu(NO 3 ) 2 (aq) + 2 H2O (l) + 2 NO 2 (g)


KEGUNAAN LOGAM BESI (Fe)

Besi merupakan logam paling biasa digunakan di antara semua logam, yaitu mengandung 95% dari
semua logam yang dihasilkan di seluruh dunia. Besi amat diperlukan, terutama dalam penggunaan seperti:
Rel kereta, Perabotan, Alat-alat pertukangan, Alat transportasi, peralatan perang, peralatan mesin, tiang
listrik, penangkal petir, pipa saluran,rumah/ gedung menggunakan besi baja sebagai tiang-tiang penahannya,
dan Badan kapal untuk kapal besar. Manfaat besi ternyata tidak terbatas sebagai bahan pembuatan
perlengkapan yang sangat membantu kehidupan manusia, tetapi besi juga memainkan peranan yang istimewa
dalam daur kehidupan organisme hidup. Besi merupakan salah satu mikronutrien penting bagi makhluk
hidup. Besi sebagian besar terikat dengan stabil dalam logam protein (metalloprotein), karena besi dalam
keadaan bebas dapat menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang bersifat toksik pada sel. Besi adalah
penyusun utama kelangsungan makhluk hidup dan bekerja sebagai pembawa oksigen dalam hemoglobin.
FeSO4 digunakan sebagai sumber mineral besi untuk terapidefisiensi/kekurangan zat besi dan digunakan

untuk membuat tinta bubuk. Fe3SO4 digunakan untuk pewarnaan tekstil dan pengetesan aluminium.
KEGUNAAN LOGAM TEMBAGA (CU)

Pada industri elektro tembaga digunakan sebagai bahan untuk kabel listrik dan kumparan dinamo.

Pada Paduan logam. Paduan tembaga 70% dengan seng 30% disebut kuningan, sedangkan paduan
tembaga 80% dengan timah putih 20% disebut perunggu. Perunggu yang mengandung sejumlah fosfor
digunakan dalam industri arloji dan galvanometer. Kuningan memiliki warna seperti emas sehingga
banyak digunakan sebagai perhiasan atau ornamen-ornamen. Sedangkan perunggu banyak dijadikan
sebagai perhiasan dan digunakan pula pada seni patung.

Pada industri pembuatan kapal tembaga digunakan sebagai bahan penahan untuk bangunan dan
beberapa bagian dari kapal.

Pada industri kimia serbuk tembaga digunakan sebagai katalisator untuk mengoksidasi metanol
menjadi metanal
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai