- LDH
Merupakan sub unit dari sel otot jantung yang akan dilepaskan ketika
terjadi kerusakan pada sel otot jantung. LDH ini sendiri akan meningkat 14-24
jam setelah terjadi nekrosis dari sel otot jantung dan akan mencapai puncak
pada 48-72 jam serta akan menurun secara perlahan-lahan dan kembali
normal.1,2
- Protein C-reaktif (C-reactive protein/CRP)
Merupakan enzim yang dilihat pada pemeriksaan penunjang guna
untuk memeriksa apakah adanya perkembangan lesi aterosklerotik dari
destabilasi plak pada pembuluh darah jantung akibat adanya respon inflamasi
yang akibatnya akan menyebabkan terjadinya peningkatan CRP. 1,2
- SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) atau AST (Aspartat
Aminotransferase serum)
SGOT/AST merupakan enzim yang sebagianbesar dapat ditemukan
pada sel otot jantung, sel-sel hati serta sebagian lagi dapat ditemukan pada sel
otot rangka,ginjal,serta pankreas. Nilai AST yang tinggi ini sendiri biasanya
dapat ditemukan pada infark miokard yang akan meningkat dalam 6-10 jam
setelah terjadi nyeri dada, dan akan memuncak 12-18 jam. AST ini sendiri
akan menurun pada kadar normal dalam 4-6 hari. 1,2
RADIOLOGI JANTUNG
Radiologi Dada Normal
Pada pembacaan foto rontgen dada, pendekatan secara sistemati sangat
penting, berdasarkan penilaian pertama pada anatomi dan selanjutnya fisiologi.
Pendekatan ini tentu saja didasarkan pada pemahaman.3
Pada pemeriksaan rontgen dada PA standar, diameter keseluruhan jantung yang
normal adalah kurang dari setengah diameter transversal toraks. Jantung pada
daerah toraks kisarannya ¾ kekiri dan ¼ ke kanan dari tulang belakang.
Mediastinum lebih sempit, dan biasanya aorta descenden dapat didefenisikan dari
arcus ke kubah diafragma di sisi kiri. Dibawah arcus aorta, dapat dilihat hilus
pulmonal, sedikit lebih tinggi pada bagian kiri dibandingkan dengan bagian
kanan. Pada foto lateral, arteri pulmonalis utama kiri dapat terlihat superior dan
posterior dibandingkan dengan yang kanan. Pada penamkan frontal sekaligus
lateral, aorta ascenden biasanya terhalang oleh arteri pulmonalis utama dan kedua
atrium. Lokasi pulmonali outflow tract biasanya jelas pada foto lateral.3
1. Atrium Kanan
Atrium kanan dapat melebar dengan adanya hipertensi pulmonal atau
regurgitasi tricuspid, namun pelebaran ventrikel kanan biasanya melebihi atau
menghalangi atrium. Kontur atrium kanan bergabung dengan vena cava
superior, arteri pulmonalis utama kanan dan ventrikel kiri.3
2. Ventrikel Kanan
Tanda klasik pembesaran ventrikel kanan atau jantung “boot-shaped” dan
pemenuhan (feeling in) ruang udara retro sterna. Pemenuhan tersebut
disebabkan displacement transversal apeks vebtrikel kanan saat ventrikel
kanan melebar.3
Pembesaran ventrikel kanan paling sering ditemukan pada penyakit katup
mitral, setelah terjadi hipertensi pulmonal.3
3. Atrium Kiri
Terdapat beberapa tanda klasik yang menunjukan pembesaran atrium kiri
yang pertama adalah pelebaran/left atrial appendage dimana biasanya tampak
sebagai cembungan vocal dalam keadaan normal terdapat cekungan pada
antara arteri pulmonalis utama kiri dan batas kiri ventrikel kiri pada
penampakan frontal, yang kedua dikarenakan lokasinya bersamaan dengan
membesarnya atrium kiri, hal tersebut akan mengangkat left main stem
broncus sehingga akan melebarkan sudut carina, yang ketiga bersamaan
dengan membesarnya atrium kiri secara posterior, hal tersebut mungkin
menyebabbkan membengkoknya aorta thoracic tengah sampai yang rendah
kearah kiri.3
4. Ventrikel Kiri
Pembesaran ventrikel kiri dicirikan dengan kontur apeks yang jelas dan
mengarah kebawah, yang dibedakan dari displacement biasa transversal
seperti seperti yang terlihat pada pembesaran ventrikel kanan. Kontur
keseluruhan jantung biasanya juga membesar meskipun hal ini tidak spesifik.
Juga penting mengevaluasi ventrikel kiri pada posisi lateral, dimana tampak
sebagai tonjolan posterior, dibawah tingkatan annulus mitral. Pembesaran
ventrikel kiri vokal pada orang dewasa paling sering terlihat pada insufisiensi
aorta atau regurgitasi mitral.3
5. Arteri Pulmonalis
Arteri pulmonalis utama dapat terlihat abnormal pada banyak keadaan,
contoh: pada stenosis pulmonal, arteri pulmonalis utama dan arteri pulmonalis
kiri melebar. Pelebaran ini dianggap disebabkan oleh efek z melalui katup
stenotic. Pembesaran ini dapat terlihat dengan hilus kiri yang jelas pada
penampakan frontal dan prominent pulmonary outflow tract pada penampakan
lateral.3
6. Aorta
Aorta pada foto dada frontal, peleberan aorta terlihat sebagai tonjolan
mediastinum tengah kearah kanan. Juga terdapat sebuah tonjolan pada
anterior mediastinum pada penampakan lateral, dibelakang dan superior
terhadap pulmonary outflow tract. Pelebaran aortic ruth paling sering terlihat
pada hipertensis sistemik lama yang tidak terkontrol juga di temukan pada
penyakit katub aorta.3
7. Perikardium
Pericardium jarang dapat dibedakan pada pemeriksaan foto rontgen dada.
Terdapat 2 keadaan dimana pericardium dapat dilihat. Pada efusi berat,
pericardium visceral dan parietal akan terpisah. Karena terdapat bantalan
lemak yang berhubungan dengan masing-masing, terkadang mungkin untuk
membedakan 2 garis lucent yang parallel pada foto lateral, biasanya pada
daerah puncak atau apeks jantung, dengan kepadatan (cairan) diantaranya.
Biasanya, siluet jantung tersebut memiliki bentuk ”water bottle” jika terdapat
efusi pericardium berat.3
DAFTAR PUSTAKA
1. Rosmiatin M. Analisis Faktor-Faktor Risiko Terhadap Kejadian Penyakit
Jantung Koroner Pada Wanita Lanjut Usia [Internet]. 2012 [Cited: 2014 Nov
09] Available from : Http://Lib.Ui.Ac.Id/File?File=Digital/20308012-T31036-
Analisis%20faktor.Pdf
2. Price Sylvia A, Lorraine M. Wilson. Patofisiologi konsep klinis proses-proses
penyakit. Ed. 6. Vol. 1. Jakarta; EGC; 2006.
3. Sudoyo WA, Setiyohadi B, Alwi I, et.all . Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Ed 4 , Jilid 3. Jakarta: Departement IPD FKUI; 2007.
4.