Anda di halaman 1dari 13

Merdeka.com - Logo menjadi salah satu hal penting dalam aspek pemasaran.

Logo yang
mudah diingat tentunya membantu menggenjot penjualan sebuah produk.

Namun, membuat sebuah logo yang original saat ini terasa semakin sulit. Pasalnya,
masyarakat sudah dibanjiri beribu pengaruh bentuk yang sama. Selain itu, saat ini
telah ada jutaan desainer yang bekerja mengeluarkan desain logo untuk
mempromosikan produknya.

Hal ini tentu membuat besarnya peluang kemiripan desain antar satu produk dengan
produk lain. Salah satu contohnya ialah logo Pecel Lele Lela dan Starbucks.

Kedai kopi dunia asal Amerika Serikat itu mengaku keberatan dengan logo Pecel
Lele Lela, yang dimiliki pengusaha muda Rangga Umara. Surat keberatan telah
dilayangkan pada akhir Desember 2011.

Konsultan Hak Kekayaan Intelektual Lenny Huang, dari kantor hukum Suryomurcito
and Co, menegaskan, sejak 2012 pihaknya sudah bersepakat dengan Pecel Lele
Lela, untuk melakukan pergantian logo."Kami tidak sampai melayangkan gugatan
hukum. Kedua-duanya saling paham," katanya saat dihubungi merdeka.com, Rabu
(17/9).

Selain Pecel Lele Lela dan Starbucks juga ada sejumlah kasus lain yang melibatkan
kasus kemiripan logo. Apa saja? Berikut merdeka.com akan merangkumnya untuk
pembaca.

Negara Isle of Man dan logo Cap Kaki Tiga

Merdeka.com - Seorang warga negara Inggris Russel Vince mengajukan gugatan


pembatalan 49 sertifikat merek milik Wen Ken Drug Pte Ltd. Pasalnya, simbol Kaki Tiga
menyerupai lambang negara Isle of Man.

Pihak Wen Ken Drug mengatakan bahwa penggugat tidak punya kedudukan hukum untuk
mengajukan gugatan. Selain itu, sangat aneh jika seorang warga negara Inggris mewakili
kepentingan negara Isle of Man.

Isle Of Man adalah negara yang berlokasi di antara Inggris, Skotlandia, dan Irlandia Utara.
Isle of Man adalah negara koloni yang kepentingan luar negerinya diwakili Inggris.

Bikin gemes gitu pas ngelihatnya. Ternyata KW. Duh!

Weni Arfiyani

(brl/gib)

Share now
15 / 07 / 2018

Brilio.net - Dalam dunia bisnis, merek atau penamaan produk dagang


merupakan hal yang penting. Hal ini untuk membedakan produk masing-
masing perusahaan agar mudah diidentifikasi oleh masyarakat. Tak hanya
itu, semakin terkenal merek sebuah produk, maka semakin mahal pula
harganya.

Sebut saja merek populer seperti Nike, Adidas, Converse dan masih
banyak lagi. Barang-barang yang dikeluarkan dengan label brand tersebut
biasanya dihargai dengan cukup mahal.

Nggak heran kalau di pasaran muncul berbagai produk tiruannya. Nah, biar
nggak melanggar hak cipta atas merek dagang produk dari brand
terkemuka, mereka membuat pelesetan nama yang mirip dengan produk
aslinya.

Sekilas, produk tersebut memang mirip dengan produk aslinya. Namun,


waktu diamati lagi, ternyata mereknya beda. Penasaran kan?

Dilansir brilio.net dari laman 1cak.com, Minggu (15/7), berikut


penampakan 8 produk plagiat merek terkenal yang bikin tepuk jidat.

1. Mirip banget sama aslinya nih, beda satu huruf doang..

2. Dicek dulu kalau beli sepatu, siapa tau dapet Adimas.


3. Punyanya Pak Mahmoed nih?

4. Dia bis kecil ramah............


5. Absurd banget nama tiruannya.
6. Ditukar doang huruf vokalnya.

7. Kalau dilihat sekilas dari jauh sih ini mirip banget.


8. (((CONVRES)))

MENYOAL LOGO PLAGIAT DAN


YANG TERINSPIRASI
 Home
 Design Ideas
 Menyoal logo plagiat dan yang terinspirasi

 MY STORY
 BLOG
 CONTACT

 Posted at January 22, 2013


 by Aridwan Sopari
 in Design Ideas

AGUSRIDWANSOPARI.COM – Logo sejatinya sebuah identitas dari entitas yang memakainya. Logo
itu unik dengan segala bentuk dan filosofinya. Saya akan menyampaikan perbedaan antara terinspirasi dan
plagiatisme dalam logo.

Plagiarisme didefinisikan dalam wikipedia sebagai “perampasan salah”, “imitasi dekat” atau dalam bahasa
penulis lain yaitu “mencolong lalu mempublikasikan” dengan sengaja bahasa, pemikiran, ide atau ekspresi
dan merepresentasikannya sebagai karya asli sendiri.Contoh plagiat adalah logo dari brand-brand yang
dikeluarkan oleh pabrikan Cina seperti berikut ini:
Selain contoh di atas, Anda bisa lihat 10 foto lain dari Yahoo! tentang merek palsu di Cina pada link
berikut http://id.berita.yahoo.com/foto/bisnis-merek-palsu-di-cina-slideshow/apple-the-iconic-consumer-
electronics-company-was-not-flattered-when-it-found-out-that-its-photo-1341826953.html

Kita dapat temui beberapa logo yang memang akan mengesankan kepada sesuatu hal, ini sering terjadi
ketika desainer logo mempresentasikan hasil desain mereka kepada kliennya. Padahal hasil desainer benar-
benar otentik!

Dalam satu perusahaan klien saja, beberapa kepala akan mengasosiasikan hal yang berbeda beda tentang
desain logo baru mereka dengan latar belakang pengetahuan dan rasa dari masing-masing kepala.
Selama tidak mencontek hal tersebut bukanlah plagiat, tetapi jika persis dan mengesankan atau mengelabui
pemirsa seperti contoh di atas, itu plagiat, sengaja dibuat persis jenis hurufnya atau bentuk logonya, hanya
sedikit modifikasi bentuk, warna atau ejaan dari tulisan!

[info]Aridh Konsultan Brand & Desain, memberikan solusi eksklusif untuk brand / merek
organisasi dan produk Anda. Jangan salah langkah, buatlah desain logo merek dan lindungi merek
Anda! [/info]

Menyoal Logo Kominfo

Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 144/KEP/M.KOMINFO/4/2007 tentang


Penetapan Logo Departemen Komunikasi dan Informatika yang Ditandatangani oleh Menteri Komunikasi
dan Informatika, Sofyan A. Djalil di Jakarta pada 10 April 2007 menerangkan:

Secara menyeluruh bentuk logo ini terbentuk dari susunan tiga huruf C yang merupakan singkatan dari:
Communication, Content dan Computer, yang merupakan bidang utama tugas Departemen Komunikasi
dan Informatika.

Mirip bukan berarti identik

Your brand is your business; your business is your brand. Jangan sepelekan nama
usaha/acara/layanan+logonya, ia akan jadi investasi Anda.

— Agus Ridwan Sopari (@KangAridh) December 22, 2010


Tulisan ini muncul ketika sedang melakukan googling “wold globe” dan menemukan bentuk globe yang
unik dari depositphotos.com seperti berikut. Sehingga ingin rasanya menyampaikan jalan tengah dari
sebuah logo yang plagiat dan logo yang terinspirasi.
Insipirasi untuk menciptakan logo bisa didapatkan dari apa saja, kreatifitas tidak terkungkung oleh batasan
ruang dan waktu. Logo-logo punya tren sendiri tiap tahun, sama halnya dengan fashion, karena logo bagi
saya adalah pakaian bagi sebuah entitas.

Kita lihat tren logo pada tahun 2010 di situs LogoLongue.com, yaitu

Untuk logo Kominfo sendiri, saya tidak tahu bagaimana proses penciptaan logonya. Tapi tentang bentuk,
pada point lain dari Surat Keputusan Menteri Kominfo dijelaskan: Secara sepintas bentuk logo ini
menyerupai sebuah kerang, terinspirasi oleh Nafiri, alat komunikasi tradisional yang sering dipakai leluhur
bangsa Indonesia untuk berkomunikasi.

Bisa jadi ada yang mirip, tapi tentu tidak identik dengan logo Filmax di bawah ini. Untuk nama perusahaan
saja pasti banyak yang mirip, perhatikan saja di tiap kota setidaknya ada nama perusahaan atau toko yang
sama: Maju Lancar, Jaya Abadi, Makmur Sentosa, dll.

Untuk nama Filmax (www.filmax.com) ternyata ada yang sama di Pakistan, cek di www.filmax.com.pk
atau
Pendapat saya dalam diskusi ini adalah, meskipun mirip tentu tidak identik, dan hal yang penting adalah
brand yang muncul duluan apalagi brand yang kuat tidak akan tergoyahkan meskipun dicontek, karena
brand kita tetap menjadi pemenang dan diikuti pelanggan setianya. Kesalahaan fatal bila ada desainer logo
yang menggunakan clipart / free image, sehingga logo Anda akan mirip dengan logo orang lain.

Anda mungkin juga menyukai