Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

EL5155 PENGOLAHAN SINYAL WAKTU DISKRIT


MODUL 1
DESAIN DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA FILTER DIGITAL FIR

NAMA : FAUZIA ANIS SEKAR NINGRUM


NIM : 23218305
KELOMPOK :2
HARI/TANGGAL : SENIN/ 1 APRIL 2019
WAKTU : 09.00 - 11.00
ASISTEN : DAVID VALIANTO

LAB TELEKOMUNIKASI & GELOMBANG MIKRO


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
STEI – ITB
2019
MODUL 1

DESAIN DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA FILTER


DIGITAL FIR
Fauzia Anis Sekar Ningrum (23218305) / Kelompok 2 / 1 April 2019 Email :
fauzianingrum@gmail.com Asisten : David Valianto
Abstrak – Pada praktikum modul 1 ini dilakukan FIR yang diimplementasikan
Desain dan Implementasi Algoritma Filter yang
bertujuan dapat mengimplementasikan filter FIR
menggunakan DSK TMS320C6713.
untuk pemrosesan sinyal menggunakan DSK 4. Dapat menganalisa dan
TMS320C6713, dapat menggambarkan respon menginterpretasikan data hasil
magnitude suatu sistem linier tidak berubah terhadap
waktu, dapat mendengarkan efek pemfilteran sinyal
percobaan
audio untuk filter FIR, dapat menganalisis data 5. Dapat menarik kesimpulan atas
percobaan serta dapat menarik kesimpulan. Filter percobaan yang telah dilakukan.
yang didesain memiliki passband dan stopband
dengan spesifikasi tertentu. Perangkat yang
II. Dasar Teori
digunakan yaitu DSK TMS320C6713 sebagai filter II.1 Filter
dan generator sinyal, software CCS sebagai perancang Filter merupakan suatu sistem yang
program yang diiginkan dan software DSO yang
menampilkan sinyal output.
mempunyai fungsi transfer tertentu untuk
melewati sinyal masukan pada frekuensi
Kata kunci : FIR, Filter, DSK
tertentu dan memblokir sinyal masukan
I. Pendahuluan pada frekuensi lainnya[1]. Menurut jenisnya
Filter adalah sebagai rangkaian filter dibagi menjadi 2 yaitu filter analog
yang melewatkan suatu pita frekuensi dan filter digital. Berdasarkan daerah
tertentu yang diinginkan dan meredam pita frekuensi filter analog dibagi menjadi 4
frekuensi lainnya. Filter dibagi menjadi dua yaitu LPF (Low Pass Filter), HPF (High
jenis yaitu filter analog dan filter digital. Pass Filter), BSF(Band Stop Filter) dan
Untuk menghasilkan efek pemfilteran yang BPF(Band Pass Filter).
diinginkan, filter digital dapat Filter Lowpass adalah filter yang
diimplementasikan dengan Digital Signal melewatkan frekuensi sinyal di bawah
Processor (DSP). Kelebihan dari filter frekuensi cut-off B dan meredam frekuensi
digital sendiri yaitu memberikan lainnya[2].
fleksibilitas dan akurasi yang lebih baik
dibanding filter analog. Oleh karenanya,
pada modul 1 ini dilakukan Desain dan
Implementasi Algoritma Filter Dijital FIR
yang bertujuan :
1. Dapat mengimplementasikan filter
FIR untuk pemrosesan sinyal
Gambar 2.1 LPF Filter
menggunakan DSK TMS320C6713.
2. Dapat menggambarkan respon Filter Highpass adalah filter yang
magnitude suatu sistem linier tidak melewatkan frekuensi sinyal di atas
berubah terhadap waktu frekuensi cut-off B dan meredam frekuensi
berdasarkan hasil data pengukuran. lainnya[2].
3. Dapat mendengarkan efek
pemfilteran sinyal audio untuk filter
digital buatan Texas Instruments[3].
Berikut adalah fitur-fitur utama dalam
TMS320C6713[3] :
1. DSP TMS320C6713
mempunyai kecepatan
225MHz
Gambar 2.2 HPF Filter 2. AIC23 stereo codec
3. 16 Mbytes SDRAM
Filter Bandpass adalah filter yang 4. 512 Kbytes non-volatile Flash
melewatkan sinyal antara frekuensi cut-off Memory
B1 dan B2 dan meredam frekuensi sinyal 5. 4 LED dan DIP Switch
lainnya[2].
II.3 CCS (Code Composer Studio)
Code Composer Studio adalah
integrated development environment (IDE)
yang mendukung portofolio TI
Microcontroller dan Embedded Processors.
CCS terdiri dari seperangkat alat yang
digunakan untuk mengembangkan dan
men-debug aplikasi embedded. Ini
Gambar 2.3 BPF Filter
termasuk mengoptimalkan C / C compiler,
Filter Bandstop adalah filter yang source code editor, project build
meredam sinyal antara frekuensi cut-off B1 environment, debugger, profiler, dan
dan B2 dan meredam frekuensi sinyal banyak fitur lainnya. IDE intuitif
lainnya[2]. menyediakan antarmuka pengguna tunggal
yang memudahkan setiap langkah aliran
pengembangan aplikasi. Alat dan
antarmuka yang familiar memungkinkan
pengguna untuk memulai lebih cepat dari
sebelumnya. CCS menggabungkan
keuntungan dari kerangka kerja perangkat
lunak Eclipse dengan kemampuan debug
Gambar 2.4 BSF Filter
terdepan dari TI yang menghasilkan
Sedangkan filter digital dibagi lingkungan pengembangan kaya fitur yang
menjadi 2 yaitu FIR (Finite Impulse menarik untuk pengembang embedded[4].
Response) dan IIR (Infinite Impulse III. Metodologi
Response). Perancangan filter FIR untuk III.1 Perangkat Praktikum
mendapatkan fase linier ada beberapa Perangkat yang digunakan
metode, antara lain metode windowing, dalam praktikum modul 1 ini adalah:
metode frekuensi cuplik (Frequency 1. Satu set komputer.
Sampling Method) dan metode pendekatan 2. Satu paket DSK
Chebyshev. TMS320C6713 terdiri atas:
II.2 DSK TMS320C6713 DSK TMS320C6713, kabel
Digital Signal Processor Starter USB, +5V power supply, AC
Kit (DSK) TMS320C6713 adalah salah satu power cord, dan 1 set kabel
modul dasar untuk pengembangan dan audio.
evaluasi aplikasi pengolahan sinyal
Atur output generator sinyal berupa
sinyal sinusoidal dengan tegangan
1VPP dan frekuensi 100 Hz kemudian
amati sinyal nya pada kanal 1
osiloskop.

Gambar 3.1 DSK TMS320C6713


3. Osiloskop Pasang perangkat praktikum sesuai
gambar 1.1 di modul dengan
generator sinyal dan osiloskop dalam
keadaan mati. Hubungkan output
generator sinyal dan input kanal 2
osiloskop masing-masing dengan
konektor line-in dan line-out pada
DSK dengan menggunakan kabel
audio
Gambar 3.2 Osiloskop
4. Generator Sinyal
Nyalakan DSK dan lakukan prosedur
DSK diagnostic. Tunggu hingga
proses selesai

Buka software CCS

Gambar 3.3 Generator


Klik menu debug lalu connect untuk
5. Speaker
menghubungkan CCS dengan DSK
III. 2 Prosedur Praktikum
Pada praktikum ini dilakukan
implementasi filter FIR secara real-time Buka project Filter FIR
menggunakan DSK TMS320C6713.
Berikut langkah praktikum pada masing-
masing percobaan: Pada panel project bagian source
A. Percobaan I: Menentukan Tipe terdapat 7 file. File coeff.c memiliki
Filter FIR dari Respon Magnituda koefisien filter FIR yang digunakan.
Ubah koefisien file coeff.c dengan
Nyalakan komputer dan hubungkan koefisien yang diberikan asisten
kabel USB DSK ke konektor USB
komputer
Nyalakan generator sinyal dan
osiloskop.
Nyalakan generator sinyal dan
hubungkan output dengan kanal 1
osiloskop.
Lakukan proses build project pada Hentikan pemrosesan pada DSK
CCS dan load program ke DSK. Pada (halt). Ganti koefisien filter.
folder debug, klik file Filter FIR.out.

Ulangi kembali dari langkah 3 dengan


Ubah frekuensi generator sinyal koefisien yang baru dan simak
sesuai logbook. Amati V-out DSK dan output nya
catat hasilnya
C. Percobaan III : Membangkitkan
Sinyal Sinusoid
Perkirakan tipe filter FIR pada project Pasang perangkat praktikum sesuai
ini dan plot respon magnituda nya. gambar 1.3 di modul.

Hentikan pemrosesan pada DSK Buka CCS dan isi nilai lookup table
(halt) dengan klik debug lalu halt. yang telah diperoleh dari jawaban TP
Matikan generator sinyal dan sebelumnya
osiloskop

Tekan build project lalu debug


Ulangi kembali dari langkah I untuk
percobaan dengan koefisien baru
Amati sinyal pada osiloskop.Amati
B. Percobaan II : Memfilter Sinyal juga spektrum sinyal tersebut pada
Audio dengan DSK TMS320C6713 software DSO.
Pasang perangkat praktikum sesuai D. Percobaan IV : Memfilter Sinyal
gambar 1.2 di modul. Hubungkan Penjumlahan Sinusoid dengan DSK
line-out komputer dengan line-in DSK TMS320C6713
dan line-out DSK dengan speaker
Lepaskan kabel JTAG emulator yang
terpasang pada komputer dan DSK
Pada CCS, buka project Filter FIR. pada percobaan III. Pastikan DSK
tetap membangkitkan sinyal

Lakukan build project dan load


program ke DSK. Pasang perangkat praktikum sesuai
gambar 1.4 di modul.

Buka software winamp dan putarkan


file audio (*.mp3) Amati sinyal dan spektrum nya pada
osiloskop/ software DSO

Jalankan program yang telah di load IV. Hasil dan Analisis


ke DSK (run) sehingga sinyal audio IV.1 Percobaan I: Menentukan Tipe
keluaran line-out DSK terdengar di Filter FIR dari Respon Magnituda.
speaker. Simak sinyal audio tersebut. Pada percobaan I dilakukan
pengukuran amplitude filter FIR
menggunakan window Blackman dengan 450
hasil pengukuran sebagai berikut : 400
Tabel 1. Hasil Pengukuran Amplitude 350
Filter 300
FILTER FILTER 250
FREK LOWPASS HIGHPASS
200
(mv) (mv)
150
100 4,16 16
100
200 424 16
300 424 16 50
400 424 16 0

100
400
700
1000
4000
7000
10000
13000
16000
19000
22000
500 424 16
600 424 16
700 424 16 Filter Lowpass (mv)
800 424 16 Filter Highpass (mv)
900 424 16
1000 424 16 Grafik 4.1 Hasil Pengukuran Amplitude
2000 424 16 Filter
3000 424 16 Dari Tabel 1 dan Grafik 4.1 dapat
4000 424 16 dilihat bahwa nilai frekuensi cut-off pada
5000 424 24 filter lowpass terjadi saat frekuensi 7000 Hz
6000 360 72
dengan nilai amplituda nya 280 mv. Berikut
7000 280 160
gambar sinyal saat frekuensi cut-off
8000 160 280
9000 72 360
10000 24 408
11000 16 424
12000 16 424
13000 16 424
14000 16 424
15000 16 424
16000 16 424 Gambar 4.2 Hasil pengukuran frekuensi
17000 16 424 cut-off pada LPF
18000 16 424 Sedangkan untuk frekuensi cut-off
19000 16 424 filter highpass terjadi saat frekuensi 6000
20000 16 424 Hz dengan nilai amplituda nya 72 mv.
21000 16 376
22000 16 376
23000 16 312
24000 16 216

Gambar 4.3 Hasil pengukuran frekuensi


cut-off pada HPF
Dapat dilihat dari grafik bahwa
filter LPF melewatkan sinyal dengan
frekuensi rendah (dibawah frekuensi cut-off) Sketsa spektrum
dan meredam sinyal dengan frekuensi sinyal sinusoid Gambar 4.4
tinggi (diatas frekuensi cut-off), sedangkan secara teoritis
filter HPF melewatkan sinyal dengan Hasil pengamatan
Gambar 4.5
frekuensi tinggi (diatas frekuensi cut-off) sinyal sinusoid
dan meredam sinyal dengan frekuensi Hasil pengamatan
rendah (dibawah frekuensi cut-off), spektrum sinyal Gambar 4.5
sinusoidal
IV.2 Percobaan II: Memfilter Sinyal Audio
dengan DSK TMS320C6713
Tabel 2. Hasil Pengamatan Audio
No Filter Hasil Pengamatan
1. Suara manusia
terdengar jelas
1 Lowpass
2. Terdapat bass
3. Treble tidak jelas
1. Suara manusia tidak
terdengar jelas
2 Highpass 2. Suara treble
terdengar lebih jelas Gambar 4.4 Sketsa Spektrum Sinyal
3. Tidak ada bass Sinusoid secara Teoritis
Dari Tabel hasil pengamatan diatas
diketahui bahwa jika audio melewati filter
dengan frekuensi rendah (filter LPF) akan
menghasilkan suara yang tidak jauh
berbeda dari audio asli, suara bass juga
terdengar lebih jelas, tetapi suara treble
(instrument) tidak terdengar jelas. Hal
tersebut disebabkan oleh suara manusia
yang berada dalam rentang frekuensi
rendah. Sedangkan apabila audio melewati
filter dengan frekuensi tinggi (filter HPF)
Gambar 4.5 Hasil pengukuran sinyal
maka menghasilkan suara yang tidak
sinusoid
terdengar jelas, dan juga sura treble yang
tidak terdengar, tetapi suara bass lebih jelas. Pada gambar 4.5 terdapat dua buah
sinyal, yang berwarna kuning merupakan
IV.3 Percobaan III: Membangkitkan Sinyal
hasil sinyal sinusoid pada domain waktu
Sinusoid
sedangkan yang berwarna ungu merupakan
Tabel 3. Hasil Pengamatan Spektrum hasil sinyal sinusoid pada domain frekuensi.
Sinyal Sinusoidal Karena pada sinyal berwarna kuning nilai
yang muncul sulit ditebak, maka digunakan
cos(2𝜋𝑥4000) sinyal yang berwarna untuk mengukurnya,
+ cos(2𝜋𝑥6000) dimana sinyal pada domain frekuensi
Persamaan sinyal
+ cos(2𝜋𝑥12000)
secara teoritis memiliki empat buah peak yang bernilai
+ cos⁡(2𝜋𝑥16000)
4000, 6000, 12000, dan 16000. Dapat
Persamaan (1)
dilihat perbandingan antara gambar 4.4 dan
4.5, gambar 4.5 terlihat terbalik dari gambar
4.4 hal ini disebabkan karena pencatuan
yang terbalik.
IV.4 Percobaan IV: Memfilter Sinyal
Penjumlahan Sinusoid dengan DSK
TMS320C6713
Tabel 4. Hasil Pengamatan Sinyal
Sinusoidal dengan FIR Lowpass
Persamaan hasil Gambar 4.7 Hasil Pemfilteran Sinyal
pemfilteran sinyal Persamaan (2) Sinusoid
sinusoid Pada gambar 4.7 terdapat 3 buah
Sketsa spektrum hasil nilai peak frekuensi pada spektrum sinyal
pemfilteran sinyal Gambar 4.6
domain frekuensi. Karena filter yang
sinusoid secara teoritis
digunakan adalah filter lowpass maka peak
Hasil pengamatan
pemfilteran sinyal Gambar 4.7 frekuensi yang terbaca adalah 4000Hz dan
sinusoid 6000Hz dan 12.000 Hz. Dapat dilihat pada
Hasil pengamatan gambar 4.7 dan 4.8 terdapat perbedaan
spektrum pemfilteran Gambaar 4.7 grafik. Pada gambar 4.7 menunjukan grafik
sinyal sinusoid yang ideal, sedangkan pada pada gambar
Persamaan hasil pemfilteran sinyal 4.8 tidak ideal. Hal ini disebabkan hasil
sinusoidal : percobaan yang dipengaruhi oleh
lingkungan dan ketepatan alat.
424/500 cos (2𝜋⁡x 4000t) + 360/500 cos
(2𝜋 x 6000t) + 16/500 cos(2𝜋 x 12000t) + Tabel 5. Hasil Pengamatan Sinyal
16/500 cos (2𝜋 x 16000t) (2) Sinusoidal dengan FIR Highpass
Persamaan hasil
pemfilteran sinyal Persamaan (3)
sinusoid
Sketsa spektrum
hasil pemfilteran
Gambar 4.8
sinyal sinusoid
secara teoritis
Hasil pengamatan
pemfilteran sinyal Gambar 4.9
sinusoid
Hasil pengamatan
spektrum
Gambaar 4.9
pemfilteran sinyal
sinusoid
Gambar 4.6 Sketsa Spektrum Hasil Persamaan hasil pemfilteran sinyal
Pemfilteran Sinyal Sinusoid Secara sinusoidal :
Teoritis
16/500 cos (2𝜋⁡x 4000t) + 72/500 cos (2𝜋 x baik itu untuk LPF(Low Pass Filter) dan
6000t) + 424/500 cos(2 𝜋 x 12000t) + juga HPF(High Pass Filter). Pada
424/500 cos (2𝜋 x 16000t) (3) percobaan I dihasilkan nilai frekuensi cut
off dari filter LPF dan juga HPF yaitu
didapat dari ½ nilai V-peak to peak.
Kemudian pada percobaan II pemfilteran
dengan filter FIR menggunakan input audio
akan menghasilkan efek yang berbeda,
pada LPF audio akan terdengar lebih jelas
dan jernih , sedangkan pada HPF audio
tidak terdengar jelas. Pada percobaan III
dengan membangkitkan sinyal sinusoid
sebagai input baru akan terlihat sketsa
spektrum sinyal sinusoid baik dalam
Gambar 4.8 Sketsa Spektrum Hasil
domain waktu dan domain frekuensi,
Pemfilteran Sinyal Sinusoid Secara
dimana sinyal dalam domain frekuensi
Teoritis
(FFT) akan terlihat lebih jelas nilai peaknya.
Pada percobaan IV apabila sinyal sinusoid
yang dibangkitkan dilewatkan filter FIR
LPF maka nilai peak yang akan muncul di
layar DSO adalah nilai frekuensi rendah.
Sedangkan jika dilewatkan oleh filter HPF
maka nilai frekuensi yang akan ditampilkan
pada layar DSO merupakan nilai frekuensi
tinggi.
Gambar 4.9 Hasil Pemfilteran Sinyal DAFTAR PUSTAKA
Sinusoid
[1] Politeknik Negeri Lhoksemawe,
Pada gambar 4.9 terdapat 2 buah Praktikum Sistem Kendali.2017
nilai peak frekuensi pada spektrum sinyal [2] Ali Mustofa, Pengolahan Sinyal Digital.
domain frekuensi. Karena filter yang 2018
digunakan adalah filter highpass maka peak [3] Pengenalan dan Instalasi TMS320C617,
frekuensi yang terbaca adalah 12.000Hz 2012
dan 16000Hz. Dapat dilihat pada gambar [4] http://www.ti.com/tool/CCSTUDIO
4.8 dan 4.9 terdapat perbedaan grafik. Pada (dikunjungi 2 April 2019 pukul 22.30 wib)
gambar 4.8 menunjukan grafik yang ideal,
sedangkan pada pada gambar 4.9 tidak ideal.
Hal ini disebabkan hasil percobaan yang Nama saya Fauzia Anis Sekar
dipengaruhi oleh lingkungan dan ketepatan Ningrum. Saya lahir di
alat. Pekalongan (Jawa Tengah)
30 Juni 1996. Saat ini saya
V. Kesimpulan
sedang berkuliah
Modul ini mempunyai tujuan umum untuk Pascasarjana di Jurusan
Mendesain dan Mengimplementasikan Teknik Telekomunikasi ITB.
Algoritma Filter Digital FIR menggunakan Saya merupakan alumni dari
DSK TMS320C6713. Filter FIR pada Telkom University jurusan S1
modul ini menggunakan blackman window, Teknik Telekomunikasi.

Anda mungkin juga menyukai