LAPORAN KUNJUNGAN
ORIENTASI BIDANG STUDI (OBS)
LEMBAGA FARMASI ANGKATAN LAUT (LAFIAL)
Dibimbing Oleh :
Asri Wulandari, S.Farm
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaátnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehatnya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan laporan Kunjungan Orientasi Bidang
Studi Lembaga Farmasi Angkatan Laut.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya
laporan ini nantinya dapat menjadi lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaaat. Terimakasih.
Penulis
i
4
DAFTAR ISI
ii
5
BAB 1
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia sangat penting dalam pembentukan dan penerapan sistem
pemastian mutu yang memuaskan dan pembuatan obat yang benar.
Kedudukan apoteker dalam industri farmasi adalah personil kunci dalam
penerapan aspek–aspek yang tercantum dalam CPOB tersebut agar dihasilkan
obat yang berkhasiat, aman dan bermutu.
BAB II
TINJAUAN INSTANSI
untuk melindungi prajurit jika nantinya terkena gigitan hewan – hewan diatas
selama menjalankan tugas, karna di dalam kapal, tidak memungkinkan mendapat
pertolongan yang memadai (DirektoratKesehatan TNI AnkatanLaut : 1991)
BAB III
PEMBAHASAN
3. Penyalutan.
Larutan penyalut dibuat dan digunakan dengan cara yang dapat
menekan seminimal mungkin resiko pertumbuhan mikroba.
4. Cairan krim dan salep (non steril).
Produk berupa cairan, krim dan salep seharusnya dibuat sedemikian
rupa agar produk terlindung dari pencemaran mikroba dan pencemaran lain.
5. Pengemasan
Kegiatan pengemasan berfungsi membagi dan mengemas produk
ruahan menjadi obat jadi. Proses pengemasan hendaknya dilaksanakan
dibawah pengawasan ketat untuk menjaga identitas, keutuhan, dan kualitas
barang yang sudah dikemas.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kunjungan industri di LAFIAL (Lembaga Farmasi
Angkatan Laut Drs. Mochamad Kamal) maka dapat disimpulkan bahwa:
1. CPOB (Cara PembuatanObat yang Baik) standard dan acuan untuk pabrik
obat farmasi dalam memproduksi obat, dimana CPOB yang terbaru
adalah CPOB 2012. PT LAFIAL telah memproduksi obat yang sesuai
CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik).
2. Quality control (QC) bertanggung jawab untuk melaksanakan selama
produksi agar produk yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan
mutu yang ditetapkan.
19
DAFTAR PUSTAKA