0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
30 tayangan5 halaman
Lahirnya buku ini dilatarbelakangi oleh pengamatan Penulis terhadap berbagai fenomena baru yang terjadi di Indonesia, serta berkembangnya penelitian yang menghasilkan teori-teori baru dan aplikasi ilmu kepemimpinan ketika memasuki abad ke-21. Dalam buku ini, Penulis tidak hanya berbicara tentang Kepemimpinan dari segi teori, namun Penulis juga menyertakan beberapa contoh aplikasi kepemimpinan khusus di berbagai jenis organisasi.
Lahirnya buku ini dilatarbelakangi oleh pengamatan Penulis terhadap berbagai fenomena baru yang terjadi di Indonesia, serta berkembangnya penelitian yang menghasilkan teori-teori baru dan aplikasi ilmu kepemimpinan ketika memasuki abad ke-21. Dalam buku ini, Penulis tidak hanya berbicara tentang Kepemimpinan dari segi teori, namun Penulis juga menyertakan beberapa contoh aplikasi kepemimpinan khusus di berbagai jenis organisasi.
Lahirnya buku ini dilatarbelakangi oleh pengamatan Penulis terhadap berbagai fenomena baru yang terjadi di Indonesia, serta berkembangnya penelitian yang menghasilkan teori-teori baru dan aplikasi ilmu kepemimpinan ketika memasuki abad ke-21. Dalam buku ini, Penulis tidak hanya berbicara tentang Kepemimpinan dari segi teori, namun Penulis juga menyertakan beberapa contoh aplikasi kepemimpinan khusus di berbagai jenis organisasi.
Judul Buku : Kepemimpinan “Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi,
Aplikasi dan Penelitian”
Penulis : Dr. Wirawan, MSL, Sp.A., M.M., M.Si.
Penerbit : PT RajaGrafindo Persada, Jakarta
Cetakan : Cetakan Ke-2, Mei 2014
Tebal Buku : XXXV + 805 halaman
ISBN : 978 979 769 561 3
Lahirnya buku ini dilatarbelakangi oleh aplikasi kepemimpinan khusus di berbagai
pengamatan Penulis terhadap berbagai jenis organisasi. Bisa dikatakan isi dari buku ini fenomena baru yang terjadi di Indonesia, serta sangat komprehensif, menyentuh berbagai berkembangnya penelitian yang menghasilkan segi dan aspek tentang Kepemimpinan, teori-teori baru dan aplikasi ilmu sehingga buku ini sangat cocok sekali menjadi kepemimpinan ketika memasuki abad ke-21. pegangan bagi praktisi kepemimpinan, Dalam buku ini, Penulis tidak hanya berbicara pengajar, mahasiswa, peneliti dan berbagai tentang Kepemimpinan dari segi teori, namun subjek sosial lainnya. Penulis juga menyertakan beberapa contoh Bab pertama dalam buku ini menghadirkan akan tetapi mempunyai pengaruh terhadap fakta-fakta yang terjadi di Indonesia selama para anggota sistem sosial. sepuluh tahun memasuki abad ke-21, dimana Dapat dikatakan bahwa kepemimpinan adalah bangsa dan negara Indonesia mengalami krisis sebuah proses memengaruhi orang lain, kepemimpinan. Krisis kepemimpinan ditandai dimana untuk mencapai proses tersebut dengan rakyat Indonesia telah kehilangan seorang pemimpin harus memiliki kualitas kepercayaannya kepada sebagian besar psikologi yang baik. Ada beberapa rangkaian pemimpinnya, baik pemimpin politik, yang harus ditempuh untuk menciptakan ekonomi, sosial maupun agama. Hal tersebut kualitas psikologi yang baik yaitu masih berlanjut sampai dengan Pemerintahan Reformasi, karena sebagian pemimpin yang 1) Seorang pemimpin harus memahami muncul dalam era reformasi masih bersifat kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri. koruptif dan tidak memiliki karakter 2) Seorang pemimpin harus cerdas secara kepemimpinan yang kuat. intelektual. Artinya seorang pemimpin harus memiliki kapasitas untuk memahami Ada beberapa faktor yang menyebabkan visinya dan memahami lingkungan internal terjadinya krisis kepemimpinan di Indonesia. dan eksternal sistem sosialnya. Pertama, visi dan misi pemimpin tidak sesuai 3) Memiliki kecerdasan emosional yang baik. dengan harapan Rakyat Indonesia yang Artinya mampu mengenali emosi diri dan menuntut sebuah perubahan dan reformasi dapat mengendalikannya, serta mengenali politik, ekonomi dan sosial. Kedua, perilaku emosi orang lain dan terampil membina kepemimpinan sebagian pemimpin di hubungan dengan orang lain. Indonesia lebih cenderung menimbulkan 4) Memiliki kecerdasan spriritual yang baik. penderitaan bagi Rakyat Indonesia. Ketiga, Kecerdasan ini memungkinkan seorang terlalu lama memimpin dan tidak visioner, pemimpin dapat memahami sesuatu yang sehingga program-program yang dihasilkan fisik dan metafisika. hanya sekedar untuk mempertahankan 5) Memiliki kecerdasan sosial yang baik. kekuasaannya. Kecerdasan ini sangat memengaruhi Dalam buku ini, Penulis mendefinisikan keberhasilan seorang pemimpin dalam kepemimpinan sebagai proses pemimpin memimpin. menciptakan visi dan melakukan interaksi 6) Seorang pemimpin harus memiliki saling memengaruhi dengan para pengikutnya kreativitas dan inovasi yang tinggi. untuk merealisasikan visi. Kata kunci dalam Memengaruhi adalah daya atau kekuatan definisi kepemimpinan adalah pemimpin, pemimpin yang dipergunakan untuk karena pemimpin adalah tokoh atau elit mengubah sikap, perilaku, pendapat, tujuan, anggota sistem sosial yang dikenal oleh dan kebutuhan, nilai-nilai, kemampuan dan berupaya memengaruhi para pengikutnya tindakan untuk bergerak ke arah tertentu dari secara langsung atau tidak langsung. pengikutnya. Dalam buku ini dijabarkan Pemimpin dikelompokkan menjadi pemimpin beberapa taktik memengaruhi yang dapat formal dan informal. Pemimpin formal adalah dipergunakan pemimpin sesuai dengan pemimpin yang menduduki posisi atau jabatan kebutuhan dan situasi pada waktu formal kepemimpinan dalam suatu organisasi memengaruhi. formal yang didirikan berdasarkan undang- 1) Hard tactics. Taktik ini berupa perilaku undang atau peraturan negara atau peraturan yang memaksa dan mendorong perusahaan. Sedangkan pemimpin informal pengikutnya untuk mematuhi perintah adalah pemimpin yang tidak menduduki atau kehendak pemimpin. Contohnya jabatan organisasi formal dalam sistem sosial, taktik legitimasi, menekan, asertvenes, orang berpendidikan tinggi dan mempunyai naik banding ke atas dan koalisi. pengalaman kerja yang panjang, maka gaya 2) Soft tactics. Taktik ini berupa perilaku yang kepemimpinan otokratik tidak cocok untuk bijaksana dan konstruktif. Contohnya diterapkan. Jika pengikutnya merupakan orang personal appeal, konsultasi, permintaan yang kualitasnya rendah, “biang kerok”, dan inspirasional, ingratiation dan persuasi pemalas, maka gaya kepemimpinan otokratik rasional. dan paternalisitis cocok untuk diterapkan. Anda ingin membuktikannya? Secara sadar ataupun tidak, penggunaan “taktik memengaruhi” oleh seorang pemimpin Dalam buku ini dikenal juga istilah dipengaruhi oleh gaya kepemimpinannya. kepemimpinan toksik, dan ini merupakan Dijabarkan dalam buku ini bahwa gaya bagian yang sangat menarik karena jarang kepemimpinan adalah persepsi para pengikut sekali dijelaskan secara gamblang pada buku- mengenai pola perilaku pemimpin ketika buku tentang kepemimpinan lainnya. mencoba memengaruhi para pengikutnya. Kepemimpinan toksik adalah pemimpin yang Namun gaya kepemimpinan seorang tidak mampu menyesuaikan diri pemimpin dapat berubah-ubah tergantung (maladjusted), orang yang tidak puas pada kuantitas dan kualitas para pengikutnya, (malcontent), berhati dengki (malvelont), situasi dan budaya sistem sosialnya. bahkan jahat (malicious). Istilah lain yang sering digunakan untuk jenis pemimpin seperti Teori-teori kepemimpinan yang paling banyak ini adalah little Hitler, manager from hell dan dibahas oleh para teoritis dan peneliti boss from hell. Kepemimpinan toksik sangat kepemimpinan adalah teori mengenai gaya berbahaya, karena dapat mengakibatkan kepemimpinan. Kenapa? Karena gaya kerusakan serius dan lama terhadap anggota, kepemimpinan mencerminkan apa yang organisasi dan lingkungan eksternal yang dilakukan oleh pemimpin dalam memengaruhi berada di bawah wewenangnya. para pengikutnya untuk merealisasikan visinya. Dijabarkan dengan sangat gamblang Menurut World Audit Organization, Indonesia beberapa teori gaya kepemimpinan dalam pada tahun 2011 menempati peringkat ke-77 buku ini seperti Teori Ohio State University, dari 180 negara terkorup di dunia di bawah Teori University of Michigan, Teori Manajerial Singapura, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Grid dan Teori Kepemimpinan Kontijensi. Sri Lanka dan India. Walaupun telah dilancarkannya gerakan pemberantasan Teori gaya kepemimpinan dapat digunakan korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, sebagai salah satu solusi bagaimana tingkat korupsi di Indonesia masih cukup menghadapi permasalahan yang sering terjadi tinggi. Hal ini merupakan salah satu contoh akibat adanya hubungan emosional yang tidak fenomena kepemimpinan toksik di lembaga harmonis antara pemimpin dan pengikutnya. pemerintah di Indonesia. Berdasarkan Teori Kepemimpinan Kontijensi, terdapat 5 (lima) jenis gaya kepemimpinan Satu fenomena yang unik di Indonesia adalah yaitu gaya otokratik, paternalistik, partisipatif, fenomena korupsi berjamaah. Anak buah demokratik dan terima beres. Pada kasus ini, mengetahui korupsi yang dilakukan oleh seorang pemimpin harus mampu pemimpinnya namun tidak melakukan mengidentifikasi perilaku dan kompetensi pencegahan, demikian juga pemimpin pengikutnya, sehingga pemimpin dapat membiarkan anak buahnya melakukan korupsi menerapkan satu atau lebih gaya karena mendapatkan sebagian dari hasil kepemimpinan tersebut sesuai dengan kondisi korupsi anak buahnya. Atau korupsi dilakukan pengikutnya. Apabila pemimpin memiliki secara bersama-sama antara pemimpin mayoritas pengikutnya merupakan orang- dengan anak buahnya. Namun kepemimpinan toksik ini dapat mungkin dapat berperang selama 6 (enam) dihindari dan diminimalkan dengan cara tahun dalam PD II. memberikan pelatihan kepemimpinan kepada para pemimpin dan calon pemimpin, serta Faktor Pendorong didasari kepada keinginan memberikan pementoran dari pemimpin yang wanita yang tidak mau kembali ke perannya telah sukses melaksanakan kepemimpinan semula setelah PD II berakhir. Di Amerika dengan baik sesuai nilai-nilai dan prinsip- Serikat, malahan, wanita mengorganisir prinsip kepemimpinan organisasi. Selain itu, gerakan persamaan hak (equal right) antara ada cara lain yang sedikit koersif untuk laki-laki dan perempuan, dan berupaya mengatasi kepemimpinan toksik seperti mengamendemen Konstitusi Amerika Serikat. melakukan audit internal kepemimpinan Hal ini didasari oleh beberapa faktor, yaitu dengan mengikutsertakan para anggota organisasinya dan hasilnya langsung ditindak- 1) Berkembanganya teknologi rumah tangga lanjuti, reformasi birokrasi, serta dan rata-rata jumlah anak hanya 2 – 3 mengeluarkan undang-undang Whistle Blower. orang setelah PD II, sehingga ibu rumah tangga mempunyai banyak waktu Pembahasan yang juga sangat menarik pada senggang. buku ini yaitu Penulis berbicara tentang 2) Setelah PD II, setiap orang ingin hidup lebih bagaimana hubungannya antara wanita dan makmur dan sejahtera. Hal ini mendorong kepemimpinan, serta hasil penelitian yang seorang istri untuk membantu penghasilan mengaitkan antara wanita dengan suami dengan bekerja paruh waktu atau pengambilan keputusan. Pembahasan ini penuh waktu. sejalan dengan isu kesetaran gender, Wanita 3) Pendidikan wanita berkembang pesat dan Laki-laki, yang masih hangat dibicarakan setelah PD II. Pendidikan dapat dan diperjuangkan sampai saat ini. memperluas cakrawala wanita untuk bekerja dalam berbagai profesi. Semenjak terjadinya Perang Dunia ke-II (PD II), 4) Gerakan emansipasi wanita dan peran wanita dalam kehidupan kemanusiaan persamaan gender menghasilkan undang- semakin besar. Sebelum perang, peran wanita undang persamaan hak wanita dalam adalah mengurusi rumah tangga dan keluarga. bidang politik untuk menduduki jabatan Namun ketika perang terjadi, wanita politik di legislatif, eksekutif, dan yudikatif. mengambil alih pekerjaan dan peran yang Undang-undang politik di Indonesia, ditinggalkan oleh laki-laki ke medan perang. misalnya, mengharuskan pengurus partai Seperti, wanita bekerja di pabrik-pabrik politik dan anggota legislatifnya minimal persenjataan militer, membuat senjata kapal terdapat 30 persen wanita. terbang dan kapal laut, di samping bekerja di berbagai posisi sipil. Walaupun dalam sejarah dunia telah muncul Menurut Chizuko Uneno, seorang feminis 68 wanita sebagai presiden dan perdana Jepang, ada 2 (dua) faktor yang menyebabkan menteri di berbagai negara di seluruh dunia, wanita harus keluar rumah yaitu pull factors sejumlah orang atau kelompok tertentu masih (faktor penarik) dan push factors (faktor menganggap wanita kurang cocok menduduki pendorong). poisi kepemimpinan tertentu. Contohnya yang telah terjadi di Indonesia, ketika Megawati Faktor Penarik yaitu faktor yang menarik atau Soekarno Poetri akan menjadi Presiden memaksa wanita keluar rumah untuk Republik Indonesia, sejumlah tokoh politik mengambil alih pekerjaan dan peran laki-laki Islam fundamental menolaknya menjadi yang berperang di medan pertempuran. Tanpa presiden. Mereka berpendapat bahwa wanita campur-tangan dari wanita, Jepang tidak hanya berhak menjadi pemimpin. Kemudian, bagaimana hubungan antara Selamat membaca dan temukan motivasi wanita dengan pembuatan keputusan. Dalam positif Anda setelah membaca buku ini. sebuah penelitian tentang pembuatan Ganbatte kudasai ..... keputusan yang berjudul Re-examining the Influence of Individual Values on Ethical Decision Making oleh empat pakar dari tiga universitas terkenal di Amerika Serikat didapatkan salah satunya adalah “wanita lebih menyukai pembuatan keputusan etikal daripada pembuatan keputusan ekonomis jika dibandingkan dengan laki-laki”. Dengan kata lain, dalam pengambilan keputusan wanita masih merujuk pada norma-norma yang berlaku.
Sebenarnya masih banyak lagi hal-hal menarik
yang disampaikan dalam buku yang ditulis oleh seorang Doktor lulusan dari Western Michigan University, Amerika Serikat, ini. Seperti pembahasan tentang kepengikutan dan teori- teori yang mendasarinya, konsep dan model kepemimpinan dari berbagai aspek sosial, faktor-faktor tertentu yang memengaruhi dalam pengambilan keputusan, variabel- variabel yang dapat mengantarkan kesuksesan proses kepemimpinan, serta langkah-langkah yang harus ditempuh untuk melakukan sebuah penelitian kepemimpinan. Sehingga buku ini pantas sekali dikatakan sangat komprehensif.
Namun kurang “seru” dan “puas” apabila Anda
tidak membacanya sendiri, dan memahaminya setiap bab yang telah terhampar dalam buku ini. Apalagi bagi Anda seorang calon pemimpin perubahan dan pengajar, khususnya pengajar di pelatihan kepemimpinan, direkomendasikan untuk membaca buku ini. Buku ini akan membuka pikiran Anda tentang kepemimpinan. Sekaligus Anda dapat mencoba melakukan penelitian kepemimpinan di lingkungan kerja Anda.
Tak ada gading yang tak retak, sesungguhanya
Kesempurnaan itu milik Tuhan Yang Maha Esa. Isi dalam buku ini cukup rumit, mungkin karena buku ini lebih ditujukan sebagai buku teks ilmu kepemimpinan di perguruan tinggi, sehingga Anda jangan berharap ketika membaca buku ini seperti membaca novel.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita