Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN KAJI BANDING

A. Latar Belakang
Kinerja puskesmas dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sumber daya
manusia, sarana prasarana dan pendanaan. Untuk membandingkan dan mengukur
terhadap proses yang dilakukan Puskesmas Kayon terhadap kompetitor/puskesmas lain,
dilakukan kegiatan kaji banding pengelolaan dan pelaksanaan Upaya/Kegiatan
Puskesmas dengan Puskesmas lain. Kegiatan kaji banding merupakan kesempatan untuk
belajar dari pengelolaan dan pelaksanaan di Puskesmas yang lain, dan akan memberi
manfaat bagi kedua belah pihak untuk perbaikan pelaksanaan upaya/kegiatan puskesmas.

B. Tujuan Kaji banding


Tujuan Umum :
Terselenggaranya kaji banding

Tujuan Khusus :
1. Mengetahui kinerja petugas puskesmas Kayon khususnya dalam permasalahan sikap
petugas, penatalaksanaan kunjungan rumah dan penatalaksanaan ketidakpuasan
pelayanan.
2. Mengetahui kinerja puskesmas tujuan kaji banding khususnya dalam permasalahan
sikap petugas, penatalaksanaan kunjungan rumah dan penatalaksanaan ketidakpuasan
pelayanan.
3. Menetahui strategi untuk meningkatkan kinerja puskesmas Kayon khususnya dalam
permasalahan sikap petugas, penatalaksanaan kunjungan rumah dan penatalaksanaan
ketidakpuasan pelayanan.

C. Kerangka Konsep Kaji banding


Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah:
1. Membentuk unit/tim
2. Menunjuk penanggung kaji banding
3. Menetapkan jadual
4. Menyusun instrument kaji banding
5. Melakukan kaji banding sesuai jadual
6. Melakukan analisa, rencana tindak lanjut dan manfaat dari hasil kaji banding

D. Manfaat yang Diperoleh dari Kegiatan Kaji banding


Sasaran program dalam kegiatan ini adalah mendapatkan gambaran ideal tentang
permasalahan sikap petugas, penatalaksanaan kunjungan rumah dan penatalaksanaan
ketidakpuasan pelayanan..

E. Penjadwalan dan Mitra Kaji banding


Untuk memperlancar kegiatan yang akan dilakukan maka dibuat matrik kegiatan sebagai
berikut:
2017
No Kegiatan
AGT SEPT OKT NOV
1 Pembentukan tim X

2 Pembuatan SK tim X

3 Menyusun instrument kaji banding X

4 Melakukan kaji banding X

5 Membuat laporan X

F. Persyaratan Mitra Kaji banding


Adapun persyaratan fasyankes yang akan dijadikan mitra kaji banding adalah:
1. Puskesmas yang telah melaksanakan penataan manajemen dan persiapan akreditasi
dengan baik
2. Mendapat rekomendasi dari Dinas Kesehatan Terkait
3. Merupakan Fasyankes yang telah dinyatakan sebagai Fasyankes yang dapat menjadi
teladan bagi fasyankes lainnya.

G. Metode Kunjungan
Adapun metode kunjungan yang dilaksanakan adalah:
1. Tim yang telah ditetapkan sesuai dengan bidang masing (Sesuai BAB)
2. Tim diketuai oleh Kepala Puskesmas sebagai Ketua Tim
3. Tim berkunjung ke Mitra Kaji Banding secara berombongan
4. Setelah tiba di tempat kegiatan, tim dipecah sesuai dengan tanggung jawab/bidang
kegiatan masing-masing.
5. Anggota tim yang terlibat melaksanakan kegiatan dengan cara wawancara,
obeservasi dan dokumentasi.
6. Meminta melaksanakan sesi konsultasi dan koordinasi.

H. Instrumen Kaji banding


Instrumen yang digunakan untuk kaji banding adalah:
1. Pedoman Instrumen Akreditasi Puskesmas
2. Copy dokumen terkait pokja tiap seksi akreditasi dari Puskesmas Kayon sebagai
bahan pembanding
3. Tabel analisis yang dibuat oleh tim.

I. Peserta Latih yang Mengikuti Kaji banding


Adapun peserta latih yang mengikuti kaji banding adalah seluruh koordinator pokja dari
pokja 1-3.

J. Fasilitator Pendamping Kaji banding


Pendamping kaji banding sekaligus sebagai fasilitator adalah pembimbing persiapan
akreditasi dari Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya dan Pejabat terkait yang
membidangi akreditasi Puskesmas.
K. Rencana Biaya
Adapun Rencana Biaya yang dialokasikan untuk Kaji Banding adalah sebagai berikut:
No Kegiatan Satuan Harga Total
1. ATK 1 pkt 37.000,- 37.000,-
2. Penggandaan 1 pkt 100.000,- 100.000,-
3. Kontribusi kepada Fasyankes Mitra
1 pkt 500.000,- 500.000,-
Kaji Banding
5 OT 100.000,- 500.000,-
4. Transport Peserta Kaji Banding
15 OM 25.000,- 375.000,-
5. Makan dan minum
15 OS 15.000,- 225.000,-
6. Snack
TOTAL 1.737.000,-

L. Tindak Lanjut Sesudah Kaji banding


Setelah dilaksanakan kaji banding maka akan dilaksanakan kegiatan tindak lanjut berupa:
1. Analisis hasil kaji banding
2. Analisis kekurangan dan kelebihan puskesmas kayon dan potensi dasar yang dimiliki
3. Penyusunan strategi pelaksanaan dalam rangka perbaikan
4. Penyusunan laporan dan komitmen bersama
5. Tindak lanjut fisik.

Palangka Raya 11 Agustus 2017

TTD
Ketua Tim
INSTRUMEN KAJI BANDING

NO UPAYA INSTRUMEN
1. UKP: Upaya Kesehatan Perorangan Daftar pertanyaan yang berhubungan dengan:
a. Standart pelayanan pada pasien yang
Pemantauan standart sikap petugas dalam datang terutama mengenai sikap dan
pelayanan, pemantauan standart waktu attitude petugas
b. Standart waktu pemberian pelayanan
pemberian pelayanan, pemantauan metode
sampai selesai
pencatatan pasien yang mendapatkan
c. Pencatatan pasien yang mendapatkan
pelayanan
pelayanan di Puskesmas
Daftar Observasi:
Kondisi pelayanan secara nyata di Pusksemas

2. UKM: Upaya Kesehatan Masyarakat Daftar Pertanyaan yang berhubungan dengan:


a. Bagaimana menjaring pasien yang akan
Pemantauan pengorganisasian UKM dikunjungi
b. Bagaimana standart acuan/pedoman dalam
khususnya tindak lanjut kunjungan rumah,
pelaksanaan kunjungan rumah
Pemantauan standart acuan dalam
c. Bagaimana metode pelaporan kunjungan
pelaksanaan kunjungan rumah,
rumah
pemantauan metode pelaporan kunjungan
rumah
3. Administrasi: Daftar Pertanyaan yang berhubungan dengan:
a. Bagaimana metode pendokumentasian
Pemantauan pendokumentasian kegiatan kegiatan
b. Bagaimana penatalaksanaan keluhan dan
puskesmas per hari, perbulan, per tiga
ketidakpuasan klien
bulan, per enam bulan dan pertahun
c. Bagaimana pelaksanaan tindak lanjut
Pemantauan mekanisme pemecahan
pemecahan masalah yang diterapkan
masalah atas keluhan yang berhubungan
dengan ketidakpuasan klien terhadap
layanan puskesmas
Pemantauan metode tindak lanjut
pemecahan masalah

INSTRUMEN KAJI BANDING UKP

Daftar Pertanyaan (diajukan kepada petugas dan penanggung jawab):


Sikap petugas:
1. Apakah di Puskesmas terdapat standart acuan petugas dalam bersikap (attitude) saat
menjalankan tugas pelayanan?
2. Apa bentuk standart tang terkait dengan hal tersebut?
3. Apakah standart tersebut dibuat dan disepakati bersama dengan seluruh pegawai
puskesmas?
4. Apakah standart tersebut bersifat mengikat dengan kekuatan hukum dalam bentuk surat
keputusan yang ditandatangani kepala puskesmas?
5. Apakah ada sanksi jika standart tersebut tidak dilaksanakan dan reinforcement jika
dilaksanakan dengan baik dan ketentuan ini diatur secara tertulis?
Standart waktu Pelayanan:
1. Apakah puskesmas menetapkan standart waktu pelayanan sesuai ketentuan?
2. Apakah ada ketentuan tambahan untuk menegakan standart waktu dalam bentuk
peraturan dan kesepakatan seluruh pegawai pelayanan?
3. Apakah diterapkan sanksi jika standart waktu tidak terpenuhi dan reinforcement jika
dilaksanakan dengan baik dan ketentuan ini diatur secara tertulis?
4. Apa upaya strategis untuk mencapai standart waktu pelayanan tersebut?
5. Apakah ada pedoman tambahan sebagai acuan jika dalam kasus tertentu standart waktu
tidak dapat dipenuhi dan berakibat pada keluhan klien?

Pencatatan pasien yang mendapatkan pelayanan di Puskesmas:


1. Bagaimana metode pencatatan pasien yang mendapatkan pelayanan?
2. Bagaimana korelasi pencatatan pasien di loket dengan pelaksana pelayanan dan rekam
medik?
3. Siapa yang bertanggung jawab terhadap data pasien yang masuk?
4. Bagaimana proses pengolahan dan pengelolaan data?
5. Bagaimana system pelaporan data yang telah dilaksanakan?
Daftar Observasi:
Kondisi pelayanan secara nyata di Pusksemas terkait:
1. Sikap petugas; bagaimana menghadapi klien: gerak gerik, senyuman, sapaan, nada bicara,
sikap, pola sosialisasi (apakah terstruktur dengan teks baku atau lisan spontan).
2. Hitung standart waktu pelayanan per satu pasien
3. Telusur dokumen pencatatan dan pelaporan pelayanan UKP

INSTRUMEN KAJI BANDING UKM

Daftar Pertanyaan:

Bagaimana menjaring pasien yang akan dikunjungi:


Apa metode dalam menetapkan klien yang akan dikunjungi ke rumah?
1. Apakah ada standart tertulis dalam menetapkan klien yang dikunjungi, apakah dalam bentuk
SK atau teks tertulis saja, atau lisan?
2. Kapan pasien bisa dinyatakan harus dikunjungi /berapa rentang waktu dari kunjungan pasien
sampai mendapat kunungan rumah?
3. Informasi apa saja yang harus dikumpulkan sebelum kunjungan rumah?
4. Apakah terdapat pedoman apa yang harus disiapkan untuk kunjungan rumah, jika ada
apakah tertulis atau hanya lisan?

Bagaimana standart acuan/pedoman dalam pelaksanaan kunjungan rumah:


1. Siapa petugas yang berhak melaksanakan kunjungan rumah?
2. Apakah ada ketentuan tertulis tentang standart petugas yang kompeten?
3. Apakah ada acuan standart bagaimana harusnya kunjungan rumah dilakukan?
4. Setelah dilaksanakan kunjungan rumah tahap pertama berapa rentang waktu untuk tindak
lanjut, apakah dilakukan atau tidak?
5. Jika ada tindak lanjut, apakah petugas yang melaksanakannya harus sama atau tidak? JIka
tidak bagaimana metodenya?

Bagaimana metode pelaporan kunjungan rumah:


1. Apakah ada format khsusu untuk pelaporan kunjungan rumah?
2. Apakah ada penilaian standart untuk tindak lanjut?
3. Siapakah yang akan menganalisis hasil kunjungan rumah?
4. Apakah analisis wajib dilakukan atau tidak?
5. Bagaimana menentukan klien perlu dikunjungi kembali atau tidak?
INSTRUMEN KAJI BANDING ADMINISTRASI

Bagaimana metode pendokumentasian kegiatan:


1. Kegiatan Puskesmas secara keseluruhan per hari, perbulan, per tiga bulan dan pertahun
didokumentasikan oleh siapa?
2. Apakah ada SK spesifik mengenai pendokumentasian kegiatan puskesmas?
3. Apakah ada SOP tentang pendokumentasian Puskesmas?
4. Bagaimana pola dan system pendokumentasian yang diterapkan?
5. Apakan dokumentasi mencakup seluruh kegiatan dan telah dilakukan secara elektonik
melalui aplikasi?

Bagaimana penatalaksanaan keluhan dan ketidakpuasan klien:


1. Apakah dilaksanakan survey kepuasan pelanggan?
2. Jika ya, kapan dilaksanakan?
3. Jika ada keluahan dan ketidak puasan di luar survey (dalam kondisi pelayanan berlangsung)
apakah ada standar/pedoman penatalaksanaannya? Jika ada, apakah tertulis?
4. Jika hal diatas terjadi, apa langkah pertama sebagai antisipasi yang dilakukan?
5. Bagaimana mengidentifikasi ketidakpuasan klien?

Bagaimana pelaksanaan tindak lanjut pemecahan masalah yang diterapkan:


1. Metode pemecahan masalah ketidakpuasan klien dilakukan dengan cara apa?
2. Apakah ketidakpuasan pelanggah harus diatasi dengan kompenasai?
3. Siapa pemegang tanggung jawab penuh untuk mengendalikan kondisi tersebut?
4. Bagaimana alur pemecahan masalah yang akan dilakukan?
5. Apakah perbaikan yang ada disosialisasikan?
DOKUMEN PELAKSANAAN KAJI BANDING

1. Surat Perintah/ Pemberitahuan dari Dinas Kesehatan Kabupaten untuk pelaksanaan kaji
banding (terlampir).
2. Surat Tugas pelaksana kaji banding (terlampir).
3. Laporan hasil pelaksanaan kaji banding (terlampir).
ANALISA HASIL KAJI BANDING

No Komponen Kaji Banding Temuan Kondisi di PKM Kayon


1 UKP:
a. Standart pelayanan pada pasien Terdapat standart tertulis Belum ada bentuk tertulis
yang datang terutama mengenai bukan SK, tapi ketentuan standart sikap dalam
sikap dan attitude petugas yang disepakati untuk acuan pelayanan kepada klien.
b. Standart waktu pemberian sikap saat menghadapi klien,
pelayanan sampai selesai jika ketentuan tidak ditaati
c. Pencatatan pasien yang akan mendapatkan sanksi
mendapatkan pelayanan di berupa teguran dan sanksi
Puskesmas lainnya yang disesuaikan, dan
pada periode tertentu akan
dipilih petugas terbaik dalam
pelayanan.

Standart waktu ditetapkan Semua sepakat bahwa


berdasarkan ketentuan standart waktu pelayanan 1
tertulis, tidak dalam bentuk pasien maksimal 10 menit,
SK, namun merupakan namun belum ada standart
kesepakatan bersama yang tertulis mengenai hal
ditandatangani oleh kapus tersebut yang
dan akan mendapat sanksi ditandatangani.
teguran jika gagal
dilaksanakan, namun dalam
kontek situasi yang memang
tanpa kondisi yang diluar
kewajaran.

Pencatatan data dasar Metode pencatatan dan


dilakuakn di loket dalam pelaporan sama dengan
bentuk status klien, setelah Puskesmas kaji banding.
ditu pencatatan kasus
dilakukan oleh petugas
pelayanan terkait, kemudian
semua pencatatan dilakukan
secara manual oleh petugas
rekam medik di ruang
pelayanan secara manual
2 UKM:
a. Bagaimana menjaring pasien Penentuan pasien yang akan Penentuan pasien yang
yang akan dikunjungi dilakukan kunjungan rumah dilakukan sudah hampir
b. Bagaimana standart telah diatur dalam SOP sama yakni dengan melihat
acuan/pedoman dalam standart, namun tetap seriusnya permasalahan dan
pelaksanaan kunjungan rumah sebelum menetapkan hasil keputusan rapat tim
c. Bagaimana metode pelaporan kunjungan rumah dilakukan teknis.
kunjungan rumah rapat bersama tim teknis Namun belum ada pedoman
yang terdiri dari petugas khusus mengenai kunjungan
kesehatan kompeten di tiap rumah.
bidang masing-masing untuk
menentukan seriusnya
masalah.
Pelaporan dilakukan
berdasarkan format baku dan
dibuat oleh petugas yang
bertugas kunjungan. Petugas
yang berkunjung lanjutan
tidak harus sama, karena
standart baku dan data
diharapkan dilaporkan secara
akurat.
3 ADMINISTRASI:
a. Bagaimana metode Pendokumentasian kegiatan Metode pendokumentasian
pendokumentasian kegiatan harian dilaksanakan oleh kegiatan sama.
b. Bagaimana penatalaksanaan petugas ruangan dan
keluhan dan ketidakpuasan klien pendokumentasian per
c. Bagaimana pelaksanaan tindak bulan, pertiga bulan,
lanjut pemecahan masalah yang semester dan pertahun
diterapkan dilakukan oleh petugas RM.

Keluhan dan ketidakpuasan Belum ada standart SOP,


klien ditangani dengan permasalahan dipecahkan
standart yang telah dengan metode yang sama,
ditetapkan dalam SOP, pengumpulan masalah dan
permasalahan dikumpulkan rapat khusus.
untuk dilakukan analisis
bersama dalam pertemuan
rapat khusus.
RENCANA PERBAIKAN UPAYA BERDASARKAN KAJI BANDING

No UPAYA MASALAH RENCANA PERBAIKAN WAKTU PERBAIKAN


1 UKP Belum ada bentuk tertulis Membuat standart tertulis Ditetapkan
standart sikap dalam baik dalam bentuk berdasarkan rapat,
pelayanan kepada klien. pedoman maupun SOP pelaksanaan
tentang sikap dalam sepanjang tahun
pelayanan. berjalan 2017 sudah
terealisasikan
Semua sepakat bahwa Membuat standart tertulis
standart waktu pelayanan 1 berupa uraian kesepakatan
pasien maksimal 10 menit, yang ditandatangani secara
namun belum ada standart resmi sebagai bentuk
tertulis mengenai hal penrnyataan komitmen
tersebut yang bersama.
ditandatangani.

Metode pencatatan dan Memperbaiki metode


pelaporan. pencatatan dan pelaporan.

2 UKM Penentuan pasien belum Membuat pedoman Ditetapkan


ada pedoman khusus kunjungan rumah yang berdasarkan rapat,
mengenai kunjungan rumah. lebih spesifik pelaksanaan
sepanjang tahun
berjalan 2017 sudah
terealisasikan
3 Administrasi Metode pendokumentasian. Memperbaiki metode
pendokumentasian
kegiatan, khususnya
pelaporan kasus dan target
sasaran kegiatan sehingga
tergambar progress
pelayanan.

Membuat standar/SOP
untuk mengatasi
Belum ada standart SOP, permasalahan kepuasan
permasalahan kepuasan pelanggan.
pelanggan.
LAPORAN TINDAK LANJUT KAJI BANDING

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kaji Banding


Kinerja puskesmas dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sumber daya
manusia, sarana prasarana dan pendanaan. Untuk membandingkan dan mengukur
terhadap proses yang dilakukan Puskesmas Kayon terhadap kompetitor/puskesmas lain,
dilakukan kegiatan kaji banding pengelolaan dan pelaksanaan Upaya/Kegiatan
Puskesmas dengan Puskesmas lain. Kegiatan kaji banding merupakan kesempatan untuk
belajar dari pengelolaan dan pelaksanaan di Puskesmas yang lain, dan akan memberi
manfaat bagi kedua belah pihak untuk perbaikan pelaksanaan upaya/kegiatan puskesmas.

B. Tujuan Kaji Banding

Tujuan Umum :
Terselenggaranya kaji banding
Tujuan Khusus :
4. Mengetahui kinerja petugas puskesmas Kayon
5. Mengetahui kinerja puskesmas tujuan kaji banding
6. Menetahui strategi untuk meningkatkan kinerja puskesmas Kayon

BAB II
ISI

A. Pengelolaan dan Pelaksanaan Program Puskesmas Menteng


Puskesmas menteng merupakan puskesmas perkotaan yang dalam beberapa tahun
terakhir selalu masuk nominasi puskesmas pelayanan prima di Wilayah Kota Palangka
Raya. Pengelolaan kegiatan yang ada di puskesmas menteng tampak begitu teratur,
dalam hal manajemen dokumen puskesmas, tertata dengan baik. Berbagai kearsipan yang
berbeda-beda dikelompokan sesuai bidang kegiatannya masing-masing.
Setiap unit telah mempunyai SOP kegiatan harian, kerangka acuan kerja, sistematika
kerja dan standart pelayanan. Dalam hal pelayanan, petugas telah memiliki kesadaran
dalam pelayanan prima dengan meningkatkan senyum dalam melayani klien. Tampak
dari alur awal pelayanan yaitu loket pelayanan, petugas begitu ramah dan murah senyum
dalam melayani.
Pengelolaan sarana dan prasarana dilakukan dengan cukup baik, setiap ruangan
mempunyai fasilitas yang terjaga dengan baik, terkalibrasi dan layak pakai. Dalam
ruanganpun penataan sarana dan prasarana tampak rapi.
Bangunan Puskesmas Menteng tampak tertata dengan baik dengan konsep yang
terbuka, sehingga setiap sisi area pelayanan terang dan segar oleh udara bebas. Hal ini
menambah kenyamanan baik suasana kerja bagi petugas maupun suasana yang
menyenangkan bagi pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan.
Struktur manajemen jelas, teratur dan dilaksanakan dengan cukup baik, keterbatasan
yang ada mencakup pengelolaan parker dan area penjual jajanan keliling yang memang
sulit ditangani dan memang menjadi dilemma setiap fasilitas pelayanan kesehatan.

B. Pengelolaan dan Pelaksanaan Program Puskesmas Kayon


Puskesmas kayon merupakan UPTD yang sebenarnya lebih tua disbanding
Puskesmas Menteng, namun pengelolaan puskesmas menteng baik dalam manajemen,
pelayanan dan aspek pendukung lainnya harus diakui masih lebih baik disbanding
puskesmas Kayon.
Manajemen pelaksanaan program di Puskesmas Kayon sebenarnya sudah berjalan
dengan cukup baik, namun proses dokumentasi dan pengarsipan kegiatannya masih perlu
banyak pembenahan yang serius.
Aspek pelayanan prima juga perlu lebih ditingkatkan komitmennya, terutama dalam
hal senyum melayani klien. Kadang tekanan situasi dimana fasyankes ini berada di area
padat dan ramai pengunjung terlebih yang memiliki perbedaan social dan etika sering
membuat terpancingnya emosi petugas. Apapun alasannya hal ini masih perlu
pembenahan lebih lanjut.
Pengelolaan aset, sarana dan prasarana juga perlu dibenahi terutana dalam
pembagian alat kesehatan yang digunakan setiap ruang. Harus ada spesifikasi dan
penyesuaian dengan ruangan dan kebutuhannya. Pola pemeliharaan yang baik perlu
dibenahi dengan serius. Sumber daya berupa bangunan yang cukup megah ternyata
masih belum sesuai dengan kebutuhan sebagai fasilitas pelayanan di amsayarakat.
Ruangan sering kurang pencahayaan, kadang sumpek dan gerah, ruang hijau yang amsih
kurang diharapkan dapat dibenahi ke depannya.

C. Temuan Lain dalam Kaji Banding


(terlampir di tabel)
D. Analisis Kesenjangan, Identifikasi Perbaikan dan Rencana Tindak Lanjut
(terlampir di tabel)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun Kesimpulan yang dapt diambil dari pelaksanaan kaji banding ini adalah:
1. Kinerja manajemen dan petugas di puskesmas Kayon masih perlu ditingkatkan lebih
lagi terutama dalam hal penataan dokumen, pengarsipan, pelayanan prima dan
penataan lingkungan
2. Perlu belajar banyak dari Puskesmas Menteng terutama dalam hal penataan
dokumen, pengarsipan, pelayanan prima dan penataan lingkungan
3. Strategi untuk meningkatkan kinerja puskesmas Kayon terutama dalam peningkatan
komitmen bersama karena sarana prasarana maupun fasilitas untuk perbaikan masih
sangat terbuka.
B. Saran
Melalui kaji banding ini, diberikan saran:
1. Manajemen puskesmas kalon harus segera membenahi kekuarangan yang ada, belajar
lebih lagi dalam meningkatkan kualitas manajemen maupun pelayanannya
2. Perlu melaksanakan kaji banding yang lebih spesifik ke Puskesmas yang telah
terakreditasi terutama Puskesmas dengan akreditasi Pripurna.

LAPORAN PELAKSANAAN PERBAIKAN

No UPAYA KEGIATAN YANG DIPERBAIKI HASIL


1 UKP Membuat standart tertulis baik Standart tertulis dalam bentuk
dalam bentuk pedoman maupun pedoman maupun SOP tentang
SOP tentang sikap dalam pelayanan. sikap dalam pelayanan telah
disepakati dan dalam rancangan.
Membuat standart tertulis berupa
uraian kesepakatan yang Standart tertulis berupa uraian
ditandatangani secara resmi sebagai kesepakatan yang ditandatangani
bentuk pernyataan komitmen secara resmi sebagai bentuk
bersama waktu pelayanan 10 menit. pernyataan komitmen bersama
pelayanan waktu dalam 10 menit.

Memperbaiki metode pencatatan


dan pelaporan.
Metode pencatatan dan pelaporan
diperbaiki.

2 UKM Membuat pedoman kunjungan Telah membuat pedoman


rumah yang lebih spesifik kunjungan rumah yang lebih
spesifik
3 ADMINISTRASI Memperbaiki metode Metode pendokumentasian
pendokumentasian kegiatan, kegiatan, khususnya pelaporan
khususnya pelaporan kasus dan kasus dan target sasaran kegiatan
target sasaran kegiatan sehingga telah dikaji ulang dan dalam
tergambar progress pelayanan. proses perbaikan.

Membuat standar/SOP untuk Standar/SOP untuk mengatasi


mengatasi permasalahan kepuasan permasalahan kepuasan
pelanggan. pelanggan mulai dirancang.

Anda mungkin juga menyukai