Anda di halaman 1dari 2

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Defenisi HHD (Hypertensive heart disease)

HHD adalah penyakit komplikasi jantung istilah yang diterapkan untuk menyebutkan
penyakit jantung secara keseluruhan, mulai dari LVH, aritmia jantung, penyakit jantung
koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena peningkatan tekana darah,
baik secara langsung maupun tidak langsung.

HHD merujuk kepada suatu keadaan yang disebabkan oleh hipertensi. HD yang
berkepanjangan dan tidak terkendali dapat mengubah struktur miokard, pembuluh darah
dan sistem konduksi jantung.

2.2 Etiologi

Terjadinya hipertensi meningkatkan beban kerja jantung dan dapat menyebabkan


penebalan otot jantung. Karena fungsi jantung untuk memompa darah, maka tekanan
pada pembuluh darah juga meningkat, ventrikel kiri membesar dan jumlah darah yang
dipompa jantung setiap menitnya jadi berkurang. Terjadinya hipertensi juga dapat
menyebabkan penyakit jantung iskemik. Hipertensi juga berpengaruh pada penebalan
pembuluh darah yang akan mendorong terjadinya aterosklerosis

2.3 Patofisiologi

a) LVH (hipertrofi ventrikel kiri)


Terjadinya 15-20% penderita hipertensi dan resikonya meningkat dua kali lipat pada
pasien obesitas. LVH merupakan pertambahan massa pada ventrikel kiri jantung. Hal
ini merupakan respon sel miosit terhadaap stimulus yang menyertai peningkatan
tekanan darah. Berbagai bentruk LVH telah diidentifikasi yaitu LVH konsentrik
(terjadi peningkatan massa dan ketebalan serta volume dan tekanan diastolic) dan
LVH ekstrensik (gterjadi peningkatan hanya pada lokasi tertentu).
b) Abnormalitas atrium kiri
Abnormalitas ini meliputi perubahan structural dan fungsional, sering terjadi pada
pasien hipertensi
c) Gangguan katup
Hipertensi berat dan kronik dapat menyebabkan dilatasi pada pangkal aorta sehingga
menyebabkan insufisiensi katup. Hipertensi akut kemungkinan disebabkan
insufisiensi aorta yang akan kembali normal jika tekanan darah dapat dikendalikan
d) Gagal jantung
e) Iskemia miokard
f) iskemia miokard yang bermanifestasi sebagai angina pectoris
g) Aritmia jantung
Aritmia jantung yang sering ditemukan pada pasien hipertensi adalah fibrilasi atrium,
kontraksi premature ventrikel dan takikardia ventrikel.

2.4 Manifestasi klinis

Bila simtomatik penyebabnya adalah :

1) Ada hipertensi itu sendiri seperti berdebar – debar, rasa melayang, impoten
2) Epistaksis, hematuria, pandangan kabur karema perdarahan retina, transient cerebral
ischemic
3) Polidipsia, poliuria, kelemahan otot pada aldosteronisme primer, peningkatan BB
cepat dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing. Feokromositoma dapat muncul
dengan keluhan episode sakit kepala, palpitasi, keringat banyak dan rasa melayang
saat berdiri

2.5Pemeriksaan Penunjang

1) Pemeriksaan Laboratorium : Urinalisa, pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan TSH


2) Pemeriksaan Radiologi : EKG, Ct-Scan, MRI dan MRA serta TTE (transthoracic
echocardiography)

Fronlich membagi kelainan jantung akibat hipertensi menjadi empat tingkatan


yaitu:

 Tingkat I : Besarnya jantung masih normal, belum terlihat kelainan jantung pada
pemeriksaan EKG maupun radiology.
 Tingkat II : Tampak kelainan atrium kiri pada pemeriksaan EKG dan adanya suara
jantung ke-4 (atrial gallop) sebagai tanda adanya hypertrophy ventrikel
kiri.
 Tingkat III: Tampak adanya hypertrophy ventrikel kiri pada pemeriksaan EKG dan
radiology.
 Tingkat IV : Adanya kegagalan jantung kiri.

2.6 Penatalaksaan

1) Farmakologis : obat golongan Diuretika, beta blocker, antagonis kalsium, penghambat


inhibitor ACE.
2) Non Farmakologis
 Penurunan BB : memperoleh dan mempertahankan BMI ideal dan pencegahan
obesitas
 Reduksi garam
 Adaptasi rencana diet
 Pengurangan konsumsi alcohol
 Aktivitas fisik : seperti jalan cepat selama 30 menit/hari

Anda mungkin juga menyukai