Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ida Ayu Sinta Mahadewi

NIM : 1707531151
RMK RPS 11
Manajemen Investasi dan Time Value of Money

A. MANAJEMEN INVESTASI
Dalam mengambil keputusan investasi, seorang investor akan mempertimbangkan dua
faktor penting yaitu besarnya tingkat pengembalian (return) serta risiko (risk) pada saat
keuntungan yang diharapkan mungkin tidak terjadi.
I. TINGKAT PENGEMBALIAN (RETURN)
Adalah keuntungan (atau kerugian) yang diperoleh investor atas dana yang
diinvestasikan. Dapat berupa Realized Return dan Expected Return. Realized Return adalah
tingkat pengembalian yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis.. Expected
Return adalah tingkat pengembalian yang diharapkan untuk diperoleh di masa depan.
1. Komponen tingkat pengembalian
(a) Yield : komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang
diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Yield pada investasi obligasi atau
deposito didapat dari kupon obligasi atau bunga deposito,sedangkan pada investasi
saham didapat dari dividen.
(b) Capital gain (loss) : kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga (saham atau
obligasi). Berdasarkan komponen-komponen diatas, tingkat pengembalian suatu
investasi hasil dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut;
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 = 𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑 + 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐺𝑎𝑖𝑛 (𝑙𝑜𝑠𝑠)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 = 𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑 + 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝐶ℎ𝑎𝑛𝑔𝑒
2. Pengukuran
(a) Pengukuran Realized Return (RR) untuk Single Period dapat digunakan untuk
membandingkan kinerja dari waktu ke waktu atau dari sekuritas yang berbeda.
Rumus: Ket:
CFt + PE − PB TR : Total Return
TR = 𝐶𝐹𝑡 : cash flow yang diterima selama jangka waktu
PB
tertentu
CFt + PE 𝑃𝐵 : harga sekuritas pada awal periode
RR = = 1 + TR
PB 𝑃𝐸 : harga sekuritas di akhir periode.

(b) Pengukuran Realized Return (RR) untuk multiple period


(1) Arithmetic Mean
ΣX ΣX : jumlah seluruh nilai observasi dari populasi
Mean Populasi: μ = N N : banyaknya observasi dalam populasi

ΣX ΣX : jumlah seluruh nilai observasi dari sampel


Mean sampel: X̅ = n n : banyaknya observasi dalam sampel

(2) Geometric Mean menggambarkan return majemuk atau return akumulasi


selama lebih dari satu periode.

1
Rumus:

TR : total return
Atau n : bilangan positif

(3) Weighted Mean. Secara umum weighted mean dari sekumpulan observasi X1,
X2, …, Xn dengan weight masing-masing w1, w2, …, wn dihitung sebagai
berikut:

3. Rate of Return dan Inflasi. Perhitungan tingkat return yang disesuaikan dengan inflasi
adalah sebagai berikut;

TRIA : total return setelah disesuaikan dengan tingkat inflasi.


4. Expected Return dan Required Return. Expected return adalah return yang diharapkan
atas kepemilikan aset. Required return adalah return yang diinginkan investor pada
tingkat risiko dan suku bunga tertentu.
Rumus Required return:

Rumus nilai ekspektasi:


E(R) : expected return
Ri : return pada saat i
pri : probabilitas pada saat i

5. Keputusan Pemilihan Antara 2 Saham. Dengan adanya trade off risiko dan return,
maka dalam mengambil keputusan dapat menggunakan perbandingan coefficient of
variation untuk kedua saham tersebut. Coefficient of variation (CV) adalah perhitungan
statistik dari penyebaran data disekitar rerata.

II. RISIKO
1. Pengukuran. Risiko dapat dilihat dari sebaran data dalam suatu distribusi terhadap nilai
rataratanya, dan dapat diukur dengan cara-cara berikut:
(a) Variansi sampel 

(b) Standar deviasi sampel 

Risiko dari nilai ekspektasi untuk investasi tunggal dapat dihitung dengan rumus berikut:

Atau

2
2. Risiko Keuangan adalah risiko yang dihadapi oleh perusahaan yang berdampak langsung
dari kinerja keuangan perusahaan.
(a) Risiko Pasar (Risiko tingkat suku bunga, Risiko nilai tukar, dan Risiko komoditas)
(b) Risiko Likuiditas.
(c) Risiko Kredit
(d) Risiko Operasional
(e) Risiko Murni dan Risiko Spekulatif
(f) Risiko Sistematik dan Risiko Non Sistematik.

3. Pembagian Risiko Menurut PBI  Risiko pasar, Risiko likuiditas, Risiko kredit, Risiko
operasional, Risiko hukum, Risiko kepatuhan, Risiko reputasi, dan Risiko strategik.
III. PORTOFOLIO adalah kumpulan atau gabungan dari berbagai instrumen atau aset
investasi. Tujuan dari pembentukan portofolio adalah untuk meminimumkan risiko dengan
cara diversifikasi.
1. Nilai Return Ekspektasi
Jika R1, R2, …, Rn adalah variabel acak dan w1, w2, …, wn adalah konstanta maka:

2. Risiko Portofolio
Penurunan Risiko Portofolio. Penurunan risiko portofolio dapat dilakukan dengan
melakukan diversifikasi atas saham-saham yang dimiliki dalam sebuah portofolio.
Markowitz Diversification. Selain random diversifikasi, juga terdapat non-random
diversifikasi. Berbeda dengan random diversifikasi, non-random diversifikasi mengukur
dan mengelola risiko portofolio, memperhatikan hubungan antar sekuritas-sekuritas
portofolio sebelum membuat keputusan investasi.
Markowitz Portfolio : Portofolio yang efisien menurut Markowitz dapat dicari melalui
pengkombinasian seluruh sekuritas yang akan memaksimumkan expected return pada
tingkat risiko tertentu.
Perhitungan Risiko Portofolio Berdasarkan Markowitz
1. Bobot masing-masing sekuritas didalam portofolio.
(a) Bobot risiko sekuritas individual  i :

(b) Bobot pergerakan bersama antar return j :


2. Covariance antar 2 sekuritas. Kovarians (covariance) adalah suatu ukuran data yang
bertujuan untuk melihat hubungan antar dimensi.

3
3. Varians atau risiko dari masing-masing sekuritas. Berdasarkan ketiga faktor
tersebutlah kemudian standar deviasi untuk portofolio dapat dihitung dengan
persamaan seperti dibawah ini;
σp : standar deviasi portofolio
wi : bobot sekuritas i dalam portofolio
wj : sekuritas j dalam portofolio
σi : standar deviasi sekuritas i
σj : standar deviasi sekuritas j
ρij : koefisien korelasi sekuritas i dan j

4. Penyederhanaan Perhitungan Markowitz


Ri : return sekuritas i
Rm : return indeks pasar
αi : bagian return sekuritas yang tidak
dipengaruhi kinerja pasar
βi : ukuran kepekaan return sekuritas i
terhadap perubahan return pasar
ei : kesalahan residual

B. TIME VALUE OF MONEY


TVOM menjelaskan besarnya manfaat uang yang diterima sekarang, daripada besok,
minggu depan, bulan depan, atau beberapa tahun dari sekarang, apabila jumlahnya tetap, dan
tidak adanya manfaat lain yang akan timbul (misalnya bunga, kupon, dll).
1. Konsep Nilai Waktu dari Uang dan Aplikasinya
Aplikasi TVM sering kali digunakan untuk menentukan future value (FV) arus kas
suatu investasi sebagai hasil dari efek bunga majemuk. Perhitungan present value (PV)
bekerja pada arah berlawanan – membawa arus kas dari suatu investasi kembali ke awal
masa investasi berdasarkan tingkat pengembalian (rate of return) majemuk yang sesuai.
2. Time Lines merupakan diagram arus kas dari suatu permasalahan TVM. Arus kas yang
terjadi sekarang (saat ini) diletakkan pada waktu nol. Arus kas keluar (pembayaran) diberi
tanda negatif dan arus kas masuk (penerimaan) diberi tanda positif.
3. Future Value Nilai Tunggal. Future value : jumlah dimana setoran saat ini akan tumbuh
selama waktu tertentu ketika ditempatkan pada rekening yang membayar bunga majemuk.
PV = jumlah uang yang diinvestasikan hari ini (present value)
Rumus: FV = PV (1 + I/Y)N I/Y = tingkat pengembalian setiap periode compounding
N = jumlah total periode compounding
Rumus nilai masa depan (future value) dari sebuah investasi jika bunga dimajemukan tiap tahun
dengan tingkat bunga i selama n tahun:
n = jumlah tahun periode bunga dimajemukkan
FVn = PV ( 1 + i)n i = tingkat bunga (diskonto) tahunan
PV = nilai saat ini (present value) atau nilai investasi di awal periode
FVn = nilai masa depan (future value) investasi di akhir tahun n

4
4. Present Value Nilai Tunggal. PV nilai tunggal adalah nilai sekarang dari arus kas yang
akan diterima pada waktu tertentu di masa depan.
1 𝐹𝑉
Rumus PV dengan persamaan FV : 𝑃𝑉 = 𝐹𝑉 × [(1+𝐼/𝑌)𝑁 ] = (1+𝐼/𝑌)𝑁

Rumus present value dari sejumlah uang yang akan diterima di masa depan:
1 n = jumlah tahun sampai uang akan diterima
𝑃𝑉 = 𝐹𝑉𝑛 × ( ) i = opportunity rate atau discount rate
(1 + 𝑖)𝑛 PV = present value dari uang di masa depan
FVn = future value dari investasi di akhir tahun n

5. Anuitas adalah serangkaian arus kas yang sama dan terjadi pada interval yang sama selama
periode tertentu. Jenis anuitas: Anuitas biasa dicirikan dengan arus kas yang terjadi pada
akhir setiap periode compounding, anuitas di muka, dimana pembayaran atau penerimaan
terjadi pada awal setiap periode (pembayaran pertama dilakukan hari ini saat t = 0).
6. Future Value Anuitas di Muka. menghitung FVAD  kalkulator harus diatur menjadi
awal periode (BGN). Untuk berganti antara BGN dan END dalam kalkulator TI: [2nd]
[BGN][2nd] [SET] [2nd] [QUIT]. Cara lain untuk menghitung FV anuitas di muka adalah
dengan menghitung FV anuitas biasa, dan kemudian mengalikan hasil FV-nya dengan [1 +
suku bunga mejemuk (I/Y)].
Rumus: FVAD =FVAO x (1 + I/Y)
7. Present Value Anuitas di Muka. Menghitung PV anuitas dimuka  mengatur kalkulator
finansial menjadi BGN dan memasukkan seluruh variabel yang relevan (PMT, I/Y, dan N)
secara normal. Kedua, cara yang lebih mudah, adalah dengan memperlakukan aliran arus
kas sebagai anuitas biasa selama N periode compounding, dan mengalikan hasilnya dengan
[1 + suku bunga majemuk periodik (I/Y)].
Rumus: PVAD = PVAO x (1 + I/Y)
8. Present Value Perpetuitas. Perpetuitas merupakan instrumen yang membayar sejumlah
tetap uang dalam interval yang telah ditentukan selama periode waktu yang tak terbatas
(infinite). Dengan kata lain, perpetuitas merupakan anuitas perpetual.
PMT
Rumus: 𝑃𝑉𝑝𝑒𝑟𝑝𝑒𝑡𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 =
I/Y

9. PV dan FV dari Arus Kas yang Tidak Sama. Aliras arus kas bukan merupakan anuitas
jika kasnya berbeda setiap tahun. Misalnya, terdapat satu tahun dengan arus kas sama
dengan nol dan dua tahun dengan arus kas negatif. Intinya, aliran arus kas yang tidak sama
ini merupakan penjumlahan aliran arus kas tunggal tahunan. Jadi, untuk menemukan PV
atau FV dari aliran arus kas ini, yang perlu dilakukan adalah menjumlahkan PV atau FV
dari arus kas individual.

Anda mungkin juga menyukai