Anda di halaman 1dari 7

2.

3 Ukuran keragaman

Ketiga ukuran pemusatan yang dibahas dalam pasal 2.2 belum memberikan deskripsi
yang mencukupi bagi data kita. Kita perlu mengetahui seberapa jauh pengatan-pengamatan
itu menyebar dari rata-rata. Sangat mungkin kita yang sama, tetapi sangat berbeda
keragamanya.

Perhatikan hasil pengukuran berikut , dalam liter , dua contoh jus jeruk yang di
botolkan oleh perusahaan A dan B :

Contoh A 0.97 1.00 0.94 1.03 1.11

Contoh B 1.06 1.01 0.88 0.91 1.14

Kedua contoh memiliki nilai tengah yang sama 1. 100 liter. Terlihat sanngat jelas bahwa
perusahaan A membotolkan jus jeruk dengan isi yang lebih saragam dari pada perusahaan
B. Kita katakan bahwa keragaman atau dispesi pengamatan dari rata ratanya lebih kecil
pada contoh A dari pada contoh B. Oleh karena itu. Bila kita membeli jus jeruk. Kita akan
lebih percaya bahwa isi botol yang kita pilih lebih mendekati pada yang dilakukan bila kita
membeli produk perusahaan A.

statistik paling penting untuk mengukur keragaman data adalah wilayah dan ragam.
Yang paling sederhana menghitungnya adalah wilayah.

DEFINISI Wilayah. Wilayah sekumpulan data adalah beda antara pengamatan terbesar dan
terkecil dalam kumpulan tersebut.

Telandan 8. Nilan IQ lima anggota sebuah adalah 108. 112. 127. 118. Dan 113. Tentukan
wilayahnya.

Jawab. Wilayah klima IQ tersebut adalah 127 – 108 = 19.

Dalam kasus perusahaan pembotolan jus jeruk di atas. Wilayah data contoh
perusahaan adalah A 0.17 liter dibandingkan wilayah sebesar 0.26 liter bagi data
perusahaan B. Menunjukkan bahwa data perusahaan B lebih menyebar.
Hal 32

Wilayah bukan merupakan ukuran keragaman yang baik, terutama bila ukuran contoh atau
populasinya besar. Ukuran ini hanya memperhatikan kedua nilai ekstream dan tidak
mengatakan apa-apa mengenai sebaran bilangan-bilangan yang terdapat di antara kedua
nilai ekstream tersebut. Sebagai gambaran, perhatikan uda gugus data berikut ini, yang
keduannya mempunyai wilayah = 12:

Gugus A 3 4 6 8 9 10 12 15

Gugus B 3 7 7 7 8 8 9 15

Dalam gugus nilai tengah dan medianya sama yaitu sebesar 8. Tetapi bilanga bilangan
sangat bervariasi di seluru selang dari 3 sampai 15. Dalam gugus B nilai tengah dan
medianya juga 8 , tetapi kebanyakan nilai terletak lebih dekat pada pusat data. Meskipun
wilayah tidak berhasil mengukur keragaman nilai-nilai di antara kedua ekstrem,wilayah
mempunyai penerapan yang sangat berguna. Dalam industri, wilayah bagi produk yang baru
di hasilkan dari assembly line mungkin saja telah di tetapkan lebih dulu. Asalkan semua
pengukuran terhadap produk yang di hasilkan jatuh di dalam wilayah tersebut, proses
produksinya di katakan terkndali.

Untuk mengatasi kekurangan yang dimiliki wilayah, kita akan membahas sebuah
ukuran keragaman yang lain, yaitu ragam, yang memperhatikan posisi relatif setiap
pengamatan terhadap, nilai gugus data tersebut. Ini dapat di capai dengan memeriksa
simpangan dari nilaitengahnya. Simpangan sebuah pengamatan dari nilai tengahnya di
peroleh dengan mengurungkan pengamatan tersebut dengan nilai tengah. Untuk populasi
terhingga x simpangan-simpangannya adalah

X1

Begitu pula, bila data kita berupa contoh acak x1 maka simpangan-
simpangannya adalah

X1

Pengamatan yang lebih besar dari nilai tengahnya akan menghasilkan simpangan yang
positif, sedangkan yang lebih kecil dari nilai tengahnya akan menghasilkan simpangan yang
negatif. Dengan membandingkan simpangan-simpangan bagi kedua gugus data di atas, kita
memperoleh berikut ini:

Gugus A -5 -4 -3 -2 0 1 2 4 7

Gugus B -5 -1 -1 -1 0 0 0 1 7
Terlihat jelas bahwa besarnya sebagian besar simpangan dalam gugu B lebih kecil
dibandingkan dengan simpangan-simpangan dalam gugus A. Ini dalam gugus B.
Hal 33

Sasaran kita sekaarang adalah memperoleh sebuah ukuran numerik bagi keragaman yang
memperhitungan semua simangan dari nilaitengahnya. Tetapi,sebagaimana pembaca dapat
membuktikannya pada Latihan 1 halaman 42,jumlah semua simpangan dari nilaitengahnya
selalu sama dengan nol,dan ini berlaku untuk gugus data sembaranng,sehingga rata-rata
simpangan itu tentu juga sama dengan nol,Untuk mengatasi masalah ini,kita dapat
mengambil sebagai ukuran keragaman apa yang disebut simpangan tengah (lihat Latihan 11
halaman 44).Ukuran ini sesungguhnya adalah nilaitengah atau rata-rata mutlak
simpangannya.Nilai mutlak sebuah bilangan sama dengan bilangan yang diperoleh setelah
membuang tanda aljabarnya.Misalnya nilai mutlak -4 adalah 4.

Dalam prakteknya simpangan tengah tersebut jarang sekali digunakan.Penggunaan


nilai-nilai mutlak membuatnya sulit dimanipulasi secara matematik.Sebagai gantinya. Kita
akan menggunakan kuadrat semua simpangan tersebut dalam menghitung ragam. Dalam
hal populasinya terhingga dan berukuran N,ragamnya,yang dilambangkan O2 (baca: sigma
dikuadratkan), dapat dihitung langsung dari rumus penjumlahan berikut:

DEFINI Ragam populasi. Ragam populasi terhingga X1

Didefisinikan sebagai

A 2=

Bila kedua gugus data A dan B anggap populasi, maka ragam masing-masing adalah:
untuk gugus data A

a 2=

Sedangkan untuk gugus data B

a2=
Hal 34

Pembandingan kedua ragam itu menunjukan bahwa gugus data A lebih beragam dari pada
gugus data B.

Dengan menggunakan kuadrat simpangan untuk menghitung ragam. Kita


memperoleh suatu besaran dengan satuan yang sama dengan kuadrat satuan semula. Jadi
jika data asalnya dalam satuan meter, maka ragamnya mempunyai satuan meter kuadrat.
Agar diperoleh ukuran keragaman yang mempunyai satuan sama dengan satuan asalnya,
seperti halnya pada wilayah, Kita akarkan ragam tersebut. Ukuran yang diperoleh di sebut
simpangan baku.

Teladan 9. Nilai-nilai berikut di berikan oleh enam juri dalam suatu pertandingan senam :7,
5, 9, 7, 8, dan 6 Hitung simpangan baku bagi polusi ini

Jawab, pertama-tama kita hitung

= 7+5+9+7+8+6 = 7

Dan kemudian

a2 =

=(0)2 + (-2)2 + (2)2 + (0) + (1)2 + (-1)2


5
=3

Dengan demikian simpangan bakunya adalah a = √5/3 = 1.29

Ragam suatu contoh, yang di lambangkan dengan 52, merupakan suatu statistik.

Dengan demikian, contoh-contoh acak berukuran n yang diambil dari populasi yang sama,
pada umumnya akan menghasilkan nilai-nilai 52 yang berbeda. Dalam sebagian besar
penerapan prosedur statistik, parameter a2 tidak diketahui, oleh karena itu diduga dengan
nilai 52. Agar diperoleh nilai dugaan yang baik, nilai dugaan itu harus di hitung berdasarkan
rumus yang secara rata-rata menghasilkan parameter populasi a2. Statistik yang secara rata-
rata menduga parameter sebenarnya dikatakan bersifat takblas.

Secara instuisi. Kita membayangkan bahwa rumus untuk 52 mempunyai bentuk yang
samadengan rumus untuk a2, kecuali bahwa penjumlahan dilakukan untuk semua
pengamatan dalam contoh u diganti dengan 𝑥̅ . Dan memang ini yang dilakukan dalam
banyak suku buku pelajaran statistika. Tetapi nilai-nilai ragam contoh yang di hitung
menurut rumus demikian secara rata-rata cenderung rendah dari a2. Untuk mengatasi bias
ini, kita mengganti n dengan n – 1 dalam penyebutnya.
Hal 35

DEFINISI Ragam Contoh. Ragam Contoh untuk sebuah contoh acak X1,X2,.....,Xn

S 2=

Teladan 10. Pembandingan harga kopi dalam bungkus 200 gram di empat toko kelontong
yang dipilih secara acak di san diego menunjukan kenaikan dari harga bulan sebelumnya
sebesar 12, 15, 17, dan 20 sen. Hitunglah ragam cotoh kenaikan harga kopi ini.

Jawab. Nilaitengah contoh kita peroleh dari perhitungan

𝑥̅ = 12 + 15 + 17 +20 = 16 sen

Dengan demikian

S 2=

Bila 𝑥̅ berupa bilangan desimal yang telah dibulaytkan. Kita akan banyak
menumpukan kesalahan bila menggunakan rumus ragam contoh di atas. Untuk menghindari
ini, baiklah kita menggunakan sebuah rumus hitung yang banyak di gunakan, seperti yang
dicantumkan dalam dalil berikut ini.

Anda mungkin juga menyukai