Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

BILANGAN

PERTEMUAN 4

Oleh: Caesar Herdi Trianto, S.Pd


PENGERTIAN BILANGAN PECAHAN
Untuk memahami tentang bilangan pecahan perhatikan ilustrasi berikut.

Ibu mempunyai 20 buah jeruk yang akan pada 3 orang anak.

Dalam hal ini, Adi memperoleh bagian jeruk, Fitri memperoleh bagian jeruk, dan
Ketut memperoleh bagian jeruk.

Menurut kalian, apakah jeruk yang disimpan oleh ibu adalah bagian jeruk?

Bilangan-bilangan yang merupakan banyak buah jeruk dibandingkan denngan jumlah


keseluruhan buah jeruk disebut dengan bilangan pecahan.

Pada pecahan di atas, bilangan 4, 5, 10, dan 1 disebut sebagai pembilang, sedangkan
bilangan 20 disebut sebagai penyebut.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa pecahan merupakan bagian dari
keseluruhan.
PENGERTIAN BILANGAN PECAHAN
Perhatikan gambar berikut ini.

(A) (B)
Pada gambar A, sebuah daerah berbentuk persegi panjang dibagi menjadi 3 bagian,
kemudian satu daerah diarsir berwarna merah seperti pada gambar, maka luas
daerah yg diarsir dapat dituliskan dalam bilangan pecahan yaitu .

Pada gambar B, sebuah daerah berbentuk persegi panjang dibagi menjadi 6 bagian,
kemudian 3 daerah diarsir berwarna merah seperti pada gambar, maka luas daerah
yg diarsir dapat dituliskan dalam bilangan pecahan yaitu .

Berdasarkan uraian di atas, bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat


dinyatakan sebagai bentuk , dimana p dan q bilangan bulat, dan . Bilangan p
disebut pembilang dan bilangan q disebut penyebut.
PECAHAN SENILAI
Perhatikan gambar berikut ini.

(A) (B)
Pada gambar A, sebuah daerah berbentuk lingkaran menunjukkan luas daerah yang
diarsir yaitu . Kemudian pada gambar B, sebuah daerah berbentuk lingkaran
menunjukkan luas daerah yang diarsir yaitu .

Berdasarkan gambar B di atas, tampak bahwa daerah yang diarsir memiliki luas yang
sama. Dalam hal ini, berarti yang artinya bilangan pecahan tersebut merupakan
pecahan senilai.

Pecahan senilai adalah pecahan-pecahan yang bernilai sama.


PECAHAN SENILAI
Perhatikan uraian berikut ini.

Pecahan-pecahan dan di atas mempunyai nilai yang sama, sehingga dapat ditulis .

Berdasarkan uraian di atas, kita memperoleh sebuah informasi bahwa untuk


memperoleh pecahan senilai kita dapat dengan mengalikan dan membagi
pembilang dan penyebutnya dengan bilangan yang sama.

Secara definisi, jika diketahui pecahan dimana p dan q 0, maka berlaku:


atau , dimana a dan b konstanta positif bukan nol.
MENYEDERHANAKAN PECAHAN
Perhatikan uraian berikut ini.

Pada uraian di atas, pecahan tidak dapat dibagi lagi dengan bilangan lain selain nol.
Berarti, pecahan merupakan bentuk paling sederhana dari .

Untuk memperoleh bentuk paling sederhana, pecahan harus dibagi dengan bilangan
12, dimana bilangan 12 merupakan FPB dari bilangan 24 dan 36.

Secara definisi, untuk menyederhanakan sebarang pecahan , , maka berlaku ,


dimana a merupakan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari p dan q.
MEMBANDINGKAN BILANGAN PECAHAN
Perhatikan gambar berikut ini.

(A) (B)
Luas daerah arsiran pada gambar A menunjukkan dari luas keseluruhan. Sedangkan
pada gambar B, luas daerah arsiran yaitu dari luas keseluruhan.

Sehingga tampak pada gambar, bahwa luas arsiran pada gambar B lebih besar dari
luas arsiran pada gambar A, sehingga dapat ditulis atau .

Berdasarkan uraian di atas, untuk membandingkan 2 bilangan pecahan, maka kita


dapat melihat pembilangan dari pecahan tersebut dan membandingkan bilangan
mana yang lebih besar atau lebih kecil dengan syarat penyebutnya harus sama.
MEMBANDINGKAN BILANGAN PECAHAN
Perhatikan contoh berikut ini.
Bandingkanlah dua pecahan berikut kemudian berilah tanda < atau >!
Penyelesaian:
Pada contoh di slide sebelumnya, kita sudah mempelajari bahwa membandingkan 2
pecahan kita dapat melihat pembilangkan dan penyebutnya harus sama.

Pada contoh kali ini, penyebut pada setiap pecahan berbeda yaitu 9 dan 12, sehingga
kita harus menyamakan penyebutnya terlebih dahulu dengan cara mencari KPK dari
bilangan 9 dan 12.

Kelipatan 9 yaitu 9, 18, 27, 36, 45, …


Kelipatan 12 yaitu 12, 24, 36, 48, …
KPK dari 9 dan 12 yaitu 36, sehingga kita ubah penyebut dari setiap pecahan menjadi
36.

Sehingga, diperoleh hasil atau


PECAHAN CAMPURAN
Pada tingkat sekolah dasar, tentu kalian sudah tidak asing dengan bilangan .
Bilangan-bilangan tersebut merupakan bilangan pecahan campuran.

Suatu bilangan pecahan campuran dapat diubah menjadi bentuk pecahan biasa
ataupun sebaliknya.

Secara definisi, bentuk pecahan campuran dimana dapat diubah menjadi bentuk
pecahan biasa menjadi .

Contoh:
Ubahlah pecahan menjadi bentuk pecahan biasa!

Penyelesaian:

Jadi, bentuk pecahan biasa dari adalah .


PECAHAN CAMPURAN
Ubahlah pecahan menjadi bentuk pecahan campuran!

Penyelesaian:
Untuk mengubah bentuk pecahan biasa menjadi bentuk campuran salah satu
caranya dapat kita gunakan pembagian bersusun.

8
32−
3
Hasil dari sisa 3

Sehingga dapat dituliskan dalam bentuk pecahan campuran menjadi .


MENGUBAH PECAHAN BIASA MENJADI BENTUK
BILANGAN DESIMAL
Apabila suatu pecahan biasa atau pecahan campuran akan diubah atau dinyatakan
ke dalam bentuk pecahan desimal, maka dapat dilakukan dengan mengubah
penyebutnya menjadi 10, 100, 1000, dan seterusnya.
Atau dapat pula dengan membagi pembilang dengan penyebutnya.

Catatan, apabila penyebut suatu pecahan yaitu bilangan 100, maka pecahan tersebut
merupakan bentuk pecahan perseratus (persen ), dan apabila penyebut suatu
pecahan yaitu bilangan 1.000, maka pecahan tersebut merupakan bentuk pecahan
perseribu (permil ).
Perhatikan beberapa contoh berikut.
Ubahlah pecahan menjadi bentuk desimal!
Penyelesaian:
Cara 1 Cara 2 0
,5
7
0−
30
28−
20
2−0
0
CONTOH
Nyatakanlah bilangan 0,16 menjadi bentuk pecahan biasa!
Penyelesaian:
Cara 1 Kita uraikan setiap bilangan berdasarkan letaknya,
0 (nol) terletak pada satuan
1 terletak pada persepuluhan
6 terletah pada perseratusan

Cara 2
0,16 Ingat bahwa 2 angka dibelakang koma merupakan pecahan
perseratusan

Kita sederhanakan menjadi bentuk yang sederhana


TUGAS 3 BAB 1
1. Nyatakan pecahan berikut dalam bentuk paling sederhana.
a. b. c.

2. Berilah tanda <, >, atau = sehingga pernyataan berikut menjadi benar
a. b. c.

3. Susunlah pecahan dari yang terkecil hingga terbesar!

4. Nyatakan pecahan berikut menjadi bentuk pecahan campuran.


a. b.

5. Nyatakan pecahan desimal berikut ke bentuk pecahan biasa.


a. 0,35 b. 4,2

HARAP MENGERJAKAN DENGAN MENGGUNAKAN CARA SERTA PROSESNYA

Anda mungkin juga menyukai