Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA FLUIDA II – TL2201


MODUL 01
ALIRAN SERAGAM DAN KEMIRINGAN ALIRAN

Nama Praktikan : Denis Rolando


NIM : 15317038
Kelompok/Shift : 4B
Tanggal Praktikum : 7 Februari 2019
Tanggal Pengumpulan : 14 Februari 2019
PJ Modul : Tsamara Luthfia Henviandini (15315016)
Almer Fadhilezar (15316054)
Asisten yang Bertugas : Daniel Juan Carlos (15316073)
Almer Fadhilezar (15316054)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019
I. Tujuan Praktikum
• Menentukan koefisien Chezy dan Manning aliran pada saluran terbuka
• Menentukan bilangan Reynolds untuk menentukan apakah profil aliran bersifat
laminar atau turbulen
• Menentukan hubungan antara koefisien Chezy dan koefisien Manning

II. Data Awal


Massa air = 7,5 kg
Gravitasi = 9,81 m/s2
Suhu air awal = 24°C
Suhu air akhir = 24°C
Lebar saluran (b) = 0,074m
Panjang saluran = 4m
Δh = 0,0025m

Berikut merupakan data posisi titik pengukuran kedalaman, hasil pengukuran


kedalaman, waktu beserta data densitas dan viskositas air :

Tabel 1. Data posisi pengukuran kedalaman

Jarak di hulu (m) Jarak di hilir (m)


X1 0 X1 3,6
X2 0,2 X2 3,8
X3 0,4 X3 4

Tabel 2. Data awal pengukuran waktu dan kedalaman

Waktu (s)
Variasi
t1 t2 t3 trata
1 3,4 3,5 3,5 3,466667
2 4,9 4,5 4,6 4,666667
3 14,8 13,4 13,2 13,8
Kedalaman hulu (m) y1
0,088 0,0782 0,0514
y2
0,0878 0,0779 0,0522
y3
0,0854 0,0758 0,0514
y hulu (Avg)
0,08706667 0,0773 0,051667
Kedalaman hilir(m) y1
0,0359 0,0269 0,0127
y2
0,0365 0,0268 0,0137
y3
0,0492 0,0425 0,0204
y hilir (Avg)
0,040533 0,032067 0,0156

Tabel 3. Data Densitas Air

Temperatur Density
(◦C) (kg/m3)
0 999,9
5 1000
10 999,7
15 999,1
20 998,2
30 995,7
40 992,2
50 988,1
60 983,2
70 977,8
80 971,8
90 966,3
100 958,4
Tabel 4. Data Viskositas Air

Temperatur Viskositas Dinamis

[°C] [Pa s], [N s/m2] [cP], [mPa s] [lbf s/ft2 *10-5]

0.01 0.0017914 1.79140 3.7414

10 0.0013060 1.30600 2.7276

20 0.0010016 1.00160 2.0919

25 0.0008900 0.89004 1.8589

30 0.0007972 0.79722 1.6650

40 0.0006527 0.65272 1.3632

50 0.0005465 0.54650 1.1414

60 0.0004660 0.46602 0.9733

70 0.0004035 0.40353 0.8428

80 0.0003540 0.35404 0.7394

90 0.0003142 0.31417 0.6562

100 0.0002816 0.28158 0.5881

III. Pengolahan Data

I. Mengolah Data untuk mencari nilai viskositas dan densitas air pada
suhu yang diukur saat praktikum dilaksanakan
Berdasarkan data hubungan densitas air terhadap suhu pada tabel 3,
dilakukan regresi sehingga didapatkan hasil sebagai berikut.

1010

1000 y = -0,0 035x2 - 0,07 29x + 1000,6


R² = 0,99 91
990

980

970

960
950
0 20 40 60 80 100 120
Gambar 1. Grafik Hubungan Temperatur terhadap Densitas Air

Dengan x sebagai suhu air dan y adalah densitas air. Suhu rata rata yang
diukur pada saat praktikum sebesar 24°C didapat dari perhitungan suhu awal
fluida yaitu 24°C dan suhu akhir fluida yaitu 24°C lalu dirata-ratakan.
Kemudian hasilnya dimasukkan kedalam persamaan regresi, sehingga
didapat densitas air adalah 997, 4848 kg/m3 pada suhu 24°C.

Berdasarkan data Viskositas dinamis air pada tabel 4, dilakukan regresi


sehingga didapatkan hasil sebagai berikut.

Grafik Viskositas terhadap Suhu


0,002
Viskositas Dinamis

0,0015
y = 2E-07x2 - 3E-05x + 0,0017
R² = 0,9818
0,001

0,0005

0
0 20 40 60 80 100 120
Suhu

Gambar 2. Grafik Hubungan Temperatur terhadap Viskositas Air


Setelah memasukkan nilai suhu rata rata air sebesar 24 sebagai nilai x
ke persamaan pada gambar 2, didapat nilai viskositas dinamis air
adalah 0,0010952 Ns/m2 pada suhu 24°C.

II. Mengolah Data untuk mencari debit aktual

Massa air
Qaktual =
Densitas air ∗ Trata−rata

Berikut perhitungan pencarian debit aktual dari salah satu variasi data pada
Tabel 2 :
7,5
Qaktual = 997,4848 ∗ 3,466667 = 0,002169 m3/s

Jadi debit aktual dari variasi data pertama adalah 0,002169 m3/s. Untuk
perhitungan debit aktual pada variasi lainya mengikuti perhitungan di atas.

III. Mengolah data untuk kemiringan hidrolis (Slope)


Δh
𝑆=
L
0,0025
𝑆=
4

S = 0,00625

IV. Mengolah data untuk mencari nilai kedalaman rata-rata


Berikut adalah perhitungan nilai kedalaman total rata rata untuk variasi
pertama :
Δyhiir Avg + Δyhulu Avg
ytotal avg =
2

0,040533 + 0,08706667
ytotal avg =
2

ytotal avg = 0,063799m

Untuk perhitungan kedalaman rata rata pada variasi lainya mengikuti


perhitungan di atas.

V. Mengolah data untuk mencari nilai jari jari hidrolis (R) Berikut adalah
perhitungan nilai R untuk variasi pertama :
A
𝑅=
P
by
𝑅=
b + 2y
0,006512
𝑅= = 0,026048
0,25

Untuk perhitungan R pada variasi lainya mengikuti perhitungan di atas.

VI. Mengolah data untuk mencari laju aliran (v)


Q
𝑉=
A
0,002169
𝑉 = 0,004704 = 0,520303 m/s

Untuk perhitungan laju aliran pada variasi lainya mengikuti perhitungan di


atas.

VII. Mengolah data untuk menghitung bilangan Reynolds


Berikut perhitungan Re dari salah satu variasi data :
V∗R∗ƿ
𝑅𝑒 =
µ
0,520303 x 0,022767 x 997,4848
𝑅𝑒 =
0,0010952
Re = 10788,72

Untuk perhitungan bilangan Reynolds pada variasi debit lainya mengikuti


perhitungan di atas.

VIII. Menghitung koefisien Manning


Berikut perhitungan koefisien Manning dari salah satu variasi data

1
n = (R2/3)(S1/2)
𝑣
1
n = 0,520303(0,0803282/3)(0,006251/2)

n = 0,008246

Untuk perhitungan koefisien manning pada variasi debit lainya mengikuti


perhitungan di atas.
IX. Menghitung koefisien Chezy
Berikut perhitungan koefisien Chezy dari salah satu variasi data :
V = C x (R x S)0,5
C = V/(R x S) 0,5
C = 0,333065 /(0,080328 x 0,000625) 0,5
C = 43,618
Untuk perhitungan koefisien chezy pada variasi lainya mengikuti
perhitungan di atas.

VI. Data Akhir


Berikut merupakan data hasil perhitungan setelah dilakukan pengolahan data :

Tabel 5. Data hasil perhitungan (1)


Ytotal
A (m2) P(m) R(m)
Variasi Q (m3/s) Avg R^2/3
1 0,002169 0,040578 0,004704 0,201125 0,022767 0,080328
2 0,001611 0,054683 0,004085 0,1844 0,021341 0,076658
3 0,000545 0,111672 0,002585 0,143875 0,016821 0,064947

Tabel 6. Data hasil perhitungan (2)


Variasi Re v (m/s) n C R^0,5
1 10788,72 0,520303 0,008246 43,61804 0,150886
2 8392,579 0,468605 0,009346 40,57526 0,146085
3 3657,31 0,28884 0,010365 28,1706 0,129695
V. Analisis A
Analisis Cara Kerja
Pada percobaan modul ini, dilakukan pengukuran debit actual, pengukuran
kedalaman saluran, pengukuran slope saluran menggunakan model saluran
terbuka yang tehubung dengan Hydraulic Bench dengan beban 2,5 kg yang
kemudian dilakukan variasi data dengan 3 debit yang berbeda.

Percobaan diawali dengan menyalakan pompa untuk membuka aliran air.


Kemudian dilakukan pengukuran temperatur untuk nantinya digunakan
dalam mencari densitas air. Setelah itu aliran air dibendung di hilir dan
pompa dimatikan agar aliran air berhenti dam dapat melakukan pengukuran
kemiringan dasar saluran dengan cara mengukur kedalaman saluran di hulu
dan di hilir yang diukur dengan alat yang harus dikalibrasi terlebih dahulu
sesuai lokasi pengukurannya agar data yang di dapat akurat ketika
mengukur. Setelah dilakukan pengukuran di kedua titik kemudian selisihnya
dibagi dengan panjang jarak antara 2 titik pengukuran tersebut.

Langkah berikutnya yaitu mengatur debit aliran dengan memutar valve yang
ada dan membuka penahan di hilir agar air dapat mengalir keluar saluran
menuju Hydraulic Bench dan sehingga dapat dilakukan pengukuran waktu
menggunakan stopwatch dimana ketika tuas mulai terangkat naik, beban
diletakkan pada lengan beban dan proses pencatatan waktu dimulai
(stopwatch dinyalakan). Ketika beban akan kembali bergerak ke atas,
stopwatch dimatikan dan perhitungan waktu dihentikan. Di saat yang
bersamaan dilakukan pengukuran kedalaman saluran di 6 titik yang telah
ditentukan, 3 titik di hulu dan 3 di hilir, dengan alat pengukur kedalaman.

Percobaan di atas dilakukan untuk debit yang berbeda sebanyak 3 variasi


debit agar mendapat data yang akurat dimana tiap variasi debit dilakukan
pembacaan kedalaman saluran dan pengukuran waktu Hydraulic Bench.
Setelah selesai, matikan pompa dan mematikan sumber listrik dan terakhir,
mengukur suhu akhir air untuk dirata-ratakan dengan suhu awal
untuk mencari densitas dan viskositas air pada suhu tersebut.

Analisis Grafik

Variasi 1 Variasi 2
0,1 0,1
0,08 Y Aktual 0,08
0,06 0,06
Y Teo Y Aktual
0,04 0,04
Y Teo
0,02 0,02
Linear (Y
0 Aktual) 0
0
0,4
1
1,12
1,23
1,31
2,62
3,7

0
0,4
1
1,12
1,23
1,31
2,64
3,7
Variasi 3
0,06
0,05
0,04
0,03 Y Aktual
0,02
Y Teo
0,01
0
1,23
0
0,1
1
1,12

1,27
2,175
3,7

Gambar 3. Kelompok Grafik hubungan kedalaman air dan jarak


Pada data kedalaman memiliki tren atau kecenderungan yang sama yaitu
menurun seiring membesarnya absis atau jarak saluran yang artinya semakin
jauh dari hulu atau semakin mendekati hilir aliran akan semakin menurun
atau y dan x berbanding terbalik. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
misalnya dimensi fisik saluran yaitu kemiringan dasar saluran dan
penurunan energi dari hulu ke hilir.
Qaktual - Yrata2
0,06

0,05 y = 1,5047x0,5424
R² = 0,9999
0,04

0,03

0,02

0,01

0
0 0,0005 0,001 0,0015 0,002 0,0025

Gambar 4. Grafik hubungan kedalaman saluran (y) dengan Q aktual

Dari gambar 4, dapat dilihat bahwa hubungan kedua variabel berbanding


lurus dimana semakin besar debit akan menghasilkan nilai y yang semakin

besar pula. Untuk koefisien determinasi (R2) yang dapat dilihat pada gambar

4, didapat bahwa nilai R2 sebesar 0,9999 yang artinya perhitungan dan


pengambilan data yang dilakukan sudah sangat baik dan korelasi antar kedua
variabel sudah sangat kuat dan berbanding lurus karena angkanya sudah
mendekati 1.
Q=vxA
Q = v x by
Kemudian dapat dicari galat pangkat dengan melihat persamaan pada grafik
yaitu, y = 1,504x0,5424 dengan memasukkan y avg sebagai y dan Q sebagai
x.

Pangkat Yteo – Pangkat Yaktual


𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = X 100%
Pangkat Yaktual

1 – 0,5424
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = X 100%
1

𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 45,76%
Laju Aliran - R^(0,5)
0,155
0,15 y = 0,0915x + 0,1033
R² = 1
0,145
0,14
0,135
0,13
0,125
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6

Gambar 5. Grafik hubungan laju aliran (v) terhadap akar jari jari hidrolis
(R^0,5)

Dari grafik di atas dapat diketahui hubungan laju aliran terhadap akar jari
jari hidrolis dinyatakan dalam persamaan y = 0,0915x. Yang kemudian dapat
menentukan nilai koefisien Chezy.
C = V/(R x S)0,5
C = 0,42592/(0,02031 x 0,00625)0,5
Jadi didapat koefisien Chezy adalah 37,804.

Gambar 6. Data literature koefisien manning

Berdasarkan literatur koefisien manning untuk bahan fiberglass yaitu 0,028.


Sebelum dicari galatnya, data literatur di atas harus diubah menjadi
keofisien Chezy melalui rumus :

R^(1/6)
𝐶=
n
C = 18,6548
Karna nilai kedua perhitungan berbeda maka terdapat galat yang dapat
dicari dengan rumus : 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = C percobaan −C literatur X 100%
Cliteratur

Galat = 102,65%
Untuk koefisien determinasi (R2) yang dapat dilihat pada gambar 5, didapat
bahwa nilai R2 sebesar 1 yang artinya perhitungan dan pengambilan data
yang dilakukan sudah sempurna dan korelasi antar kedua variabel sudah
sangat kuat dan berbanding lurus.

Laju Aliran - R^(2/3)


0,1

0,08

0,06 y = 0,0661x + 0,0458


R² = 0,9997
0,04

0,02

0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6

Gambar 7. Grafik hubungan laju aliran (v) terhadap akar jari jari hidrolis
(R^2/3)

Dari grafik di atas dapat diketahui hubungan laju aliran terhadap R^2/3
dinyatakan dalam persamaan y = 0,0661x. Yang kemudian dapat
menentukan nilai koefisien Manning.
1
n = 𝑣(R2/3)(S1/2)
1
n = 0,0661(0,07398)(0,006251/2)

n = 0,08848
Karna nilai kedua perhitungan berbeda maka terdapat galat yang dapat
dicari dengan rumus : 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = n percobaan −n literatur X 100%
nliteratur
Galat = 216%

Setelah kedua nilai dari percobaan dan literatur (pada gambar 6) diatas
dimasukkan didapat bahwa galat percobaan adalah sebesar 216%

Untuk koefisien determinasi (R2) yang dapat dilihat pada gambar 7, didapat
bahwa nilai R2 sebesar 0,9997 yang artinya perhitungan dan pengambilan
data yang dilakukan sudah baik dan korelasi antar kedua variabel sudah
sangat kuat dan berbanding lurus.
Analisis hubungan antara koefisien Manning dan Chezy
Pada percobaan didapat masing masing nilai koefisen Chezy dan Manning
setelah melalui perhitungan dengan masing masing rumusnya. Dimana
rumus koefisen Chezy adalah :
C = V/(R x S)0,5
dan rumus koefisien Manning adalah :
1
n = (R2/3)(S1/2)
𝑣

dengan v nilai dari laju aliran, R jari-jari hidrolis, dan S slope.

Diketahui bahwa data literatur koefisien Chezy tidak ada sehingga untuk
mencarinya harus mengkonversi dari nilai koefisien Manning yang
literaturnya ada. Maka dari itu terdapat hubungan antara koefisien Manning
dan Chezy.

1
R^(6)
𝐶=
n

Analisis Faktor Kesalahan


Pada percobaan ini terdapat kesalahan seperti kesalahan pembacaan skala
pada thermometer yang dapat membuat perhitungan viskositas dan densitas
menjadi kurang akurat dan akan berpengaruh pada debit aktual, selain itu
terdapat juga kesalahan dalam pengukuran dimensi saluran dan perhitungan
waktu ketika menyalakan atau mematikan stopwatch dan kesalahan
pembacaan kedalaman yang mungkin disebabkan oleh kurang telitinya
praktikan saat melakukan kalibrasi alat ataupun ketika membaca skala pada
alat yang pada akhirnya akan berpengaruh pada laju aliran, slope, sehingga
perhitungan untuk koefisien Chezy dan Manning menjadi kurang tepat.
6. Analisis B
Konsep aliran seragam dalam saluran terbuka dengan kemiringan saluran
tertentu memiliki beberapa penerapan di bidang Teknik Lingkungan seperti
pada jaringan saluran air buangan di suatu kawasan dengan mamanfaatkan
adanya kemiringan dasar saluran atau slope kit dapat mengalirkan air limbah
menuju IPAL.

Gambar 8. Contoh Jaringan Saluran Air Limbah

(Sumber : https://slideplayer.info/slide/3665828/. Diakses 22 Februari 2019


Pukul 19: 50

Selain aplikasi di atas, konsep aliran terbuka juga dapat diterapkan pada sistem
drainase jalan raya dimana air yang melimpas dari permukaan jalan akan terbuang
ke saluran yang berada di sisi jalan. Saluran ini dapat mengalir karena adanya
kemiringan atau slope yang membuat air hujan dapat mengalir menuju saluran yang
lebih besar seperti gorong-gorong maupun sungai.
Gambar 9. Desain Drainase Jalan Raya

(Sumber : http://planologiiq.blogspot.com/2012/03/sistem-drainase-jalan.htmll
Diakses 22 Februari 2019 Pukul 19 : 58)

7. Kesimpulan
• Nilai koefisien Chezy dan Manning hasil perhitungan adalah
C = 37,804 dan n = 𝟎, 𝟎𝟖𝟖𝟒𝟖
• Bilangan Reynolds hasil percobaan dapat dilihat pada tabel 6. Semua
variasi menghasilkan bilangan Reynolds >500 yang menunjukkan bahwa semua
aliran pada variasi yang ada adalah aliran turbulen
• Hubungan koefisien Chezy dan Manning dinyatakan dalam persamaan
1
R^(6)
𝐶=
n

8. Daftar Pustaka
Chow, V.T. 1959. Open Channel Hydraulics. McGraw Hill, New York
Finnemore, E.J. and J.B Franzini. 2002. Fluid Mechanics with Engineering
Applications. Mc.Graw Hill, New York
Fluid Mechanics. http://engineeringtoolbox.com. Diakses pada 22
Februari pukul
Potter, M. C. and Wiggerd, D. C. 2008. Fluid Mechanics and Hydraulics.
McGraw Hill, New York

Anda mungkin juga menyukai