Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY.

M DENGAN DIABETES
MELLITUS DI RT 03 DESA SUNGAI LANDAS KECEMATAN KARANG INTAN

Nama Mahasiswa : Atika Nur huda


NPM : 1814901110013
Tempat Praktek : Desa Sungai Landas Kecematan Karang Intan
Tanggal Praktik : 01 April 2019
Tanggal Pengkajian : 03 April 2019

A. Pengkajian
I. Identitas Keluarga
1. Kepala Keluarga
a. Nama : Tn. A
b. Umur : 62 tahun
c. Pekerjaan : Petani
d. Pendidikan : SD
e. Tipe Keluarga : Keluarga usia lanjut
f. Agama : Islam
g. Suku : Banjar
h. Alamat : Desa Sungai Landas RT 03

2. Klien
a. Nama : Ny. M
b. Umur : 58 tahun
c. Pendidikan : SD
d. Pekerjaan : IRT
e. Agama : Islam
f. Suku : Banjar
g. Alamat : Desa Sungai Landas RT 03
3. Komposisi Anggota Keluarga
No. Nama JK Hub dg Klien Umur Pendidikan Pekerjaan
1 Tn. S L Suami 62 tahun SMP Petani
2 Ny. L P Istri 58 tahun SMP IRT

4. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki : Penderita

: Perempuan : Tinggal Serumah

: Laki-laki meninggal : Ikatan perkawinan

: Perempuan meninggal : Ikatan Keturunan

5. Aktivitas rekreasi keluarga


Keluarga Tn. A pergi zairah dan pergi tempat sanak saudara.
II. Riwayat dan perkembangan Keluarga saat ini
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Pada saat ini Tn.A sedang berada pada tahap perkembangan keluarga usia
lanjut.
2. Tugas Perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tn.A tidak mempunyai tugas perkembangan keluarga yang belum tercapai.
3. Riwayat Keluarga Inti
Tn. A tidak memiliki riwayat penyakit dan istri Tn A yaitu Ny. M menyatakan
± 2 minggu yang lalu memeriksakan GDS dan hasil nya 170 mg/dl
4. Riwayat Keluarga sebelumnya (pihak istri dan suami)
Dari hasil pengkajian didapatkan data bahwa Tn. A tidak memiliki riwayat
penyakit, hanya istri Tn. A yang menderita penyakit Diabetes Mellitus.
Keluarga tidak pernah mempunyai riwayat penyakit menular atau penyakit
kronis yang berat.

III. Data Lingkungan


1. Karakteristik rumah
Tipe rumah semi permanen dengan luas 20 x 10 m, status milik sendiri terbuat
dari kayu. Terdapat 1 ruang tamu yang memiliki 5 buah jendela 4 buah jendela
tidak bisa dibuka dan hanya 1 jendela yang di buka. 2 buah ruang tidur, 1 buah
WC, ruang dapur dan ruang tempat untuk mencuci piring dan pakaian.
Penerangan malam hari menggunakan listrik, pada siang hari ruangan cukup
terang. Untuk air minum, memasak dan mencuci semuanya menggunakan air
pompa.

Denah rumah
Keterangan : U
1. Ruang tamu
2. Kamar tidur
3. WC
4. Dapur
5. Tempat mencuci piring dan
pakaian
: pintu
: jendela

2. Karakteristik tetangga dan komunitas


Keadaan lingkungan tetangga sebagian besar rumah mereka kayu dan
berdekatan. Mayoritas menggunakan air pompa untuk minum, memasak dan
mandi. Tidak memiliki halaman rumah. Tidak ada aturan khusus dalam
masyarakat yang mempengaruhi kesehatan. Keluarga selama ini hubungan
dengan tetangga baik. Tetangga sekitar mayoritas pekerjaannya sebagai petani.
Tetangga mudah dihubungi dan saling memperhatikan serta saling membantu
bila ada kesulitan.

3. Mobilitas geografi keluarga


Keluarga Tn. Ssudah ± 45 tahun mendiami rumah yang sekarang di
tempatinya. Rumah yang sekarang di tinggalinya adalah rumah sendiri.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Waktu yang paling banyak digunakan berkumpul dengan anggota keluarga
adalah malam hari. Interaksi keluarga dengan masyarakat sangat baik

5. Sistem pendukung keluarga


Jumlah anggota keluarga yang sakit ini ada 1 orang yaitu Ny. A Jika ada
anggota keluarga yang sakit, Ny.M akan memeriksakan ke Bidan Desa atau ke
Puskesmas.

IV. Struktur Keluarga


1. Struktur peran
- Tn. A sebagai suami dan kepala keluarga berkewajiban untuk memberikan
nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pengambilan keputusan dan
bertanggung jawab terhadap masalah-masalah keluarga
- Ny. M sebagai istri mengurus rumah tangga (mencuci, memasak dan
merubah segala perilaku yang tidak baik dalam keluarga dan juga ikut
bertanggung jawab dalam mengambil keputusan bila ada masalah dalam
keluarga)
2. Nilai atau norma keluarga
Keluarga ini memberlakukan nilai atau norma sesuai dengan agama, melihat
keadaan sakit Ny. M keluarga tetap percaya bahwa yang di derita merupakan
penyakit yang dapat diobati atau setidaknya penyakitnya dapat tetap terkontrol
dan dicegah agar tidak memburuk

3. Pola komunikasi keluarga


Keluarga mengatakan komunikasi yang digunakan sehari-hari adalah bahasa
banjar. Terkadang keluarga melakukan musyawarah untuk menyelesaikan
permasalahan atau memutuskan sesuatu yang rumit

4. Struktur kekuatan keluarga


Dalam keluarga, Tn. A yang bertanggung jawab mengambil keputusan dan
bermusyawarah bersama-sama keluarga dalam mepengaruhi dan
mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah perilaku yang berhubungan
dengan kesehatan

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina hubungan rumah tangga.
Menurut Tn. A senang memiliki keluargatampak harmonis, saling
memperhatikan satu dengan yang lain serta saling menghargai satu dengan
yang lain, apabila ada anggota keluarga lain yang membutuhkan maka anggota
keluarga akan membantu sesuai dengan kemampuan.

2. Fungsi Sosialisasi
Hubungan antar anggota keluarga baik, di dalam keluarga ini tampak
kepedulian anggota keluarga dengan saling tolong menolong dalam
melaksanakan tugas di dalam keluarga ini. Keluarga ini juga membina
hubungan yang baik dengan tetangga sekitar rumahnya terbukti dengan
seringnya keluarga untuk berbincang – bincang tetangga sekitar dan dengan
anggota keluarga keluarga juga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti
kegiatan yang ada dalam masyarakat.
3. Fungsi Reproduksi
Ny. M memiliki 2 orang anak yang sudah menikah dan tidak tinggal serumah.

4. Fungsi Ekonomi
Tn. A bekerja sebagai petani dan Ny. M bekerja sebagai IRT terkadang Ny. M
juga mengikuti kegiatan yasinan didesa. Kebutuhan akan sandang, pangan dan
papan dapat dipenuhi dengan penghasilan yang didapatkan oleh Tn. A yang
bekerja sebagai petani dan bantuan dari anak-anaknya.

5. Perawatan kesehatan
Tn. A tidak mampu mengenali masalah kesehatan tentang penyakit Diabetes
Mellitus hal ini ditunjukkan dengan Tn A kurang menyadari dampak masalah
kesehatan akibat penyakit Diabetes Mellitus yang di derita istrinya yaitu Ny.
M. Kemampuan Tn. A dalam mengambil keputusan juga terbatas karena Tn. A
tidak mengetahui secara luas tentang masalah yang terjadi pada penyakit
Diabetes Mellitus pada istrinya Ny. M . Ny. M mempunyai kesadaran tentang
terciptanya lingkungan yang sehat, hal ini di buktikan dengan aktivitas Ny. M
bila ada waktu luang membersihkan ruangan dan lingkungan sekitar rumah.
Penapisan masalah berdasarkan 5 tugas perawatan kesehatan:
a. Mengenal masalah kesehatan
Kel uarga mengetahui bahwa diabetes mellitus adalah penyakit
peningkatan kadar gula dalam darah. Tetapi keluarga kurang mengetahui
pengertian Diabetes Mellitus sebenarnya, penyebab, tanda dan gejala,
pencegahan dan diet yang tepat pada penderita diabetes mellitus
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Keluarga mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit maka segera
membawanya berobat
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Upaya keluarga dalam menangani penyakit diabetes mellitus yaitu dengan
membawa berobat ke bidan desa ataupun ke dokter. Tetapi keluarga kurang
memahami tentang jenis-jenis makanan yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi penderita diabetes mellitus dan keluaraga tidak tau bagaimana
cara perawatan luka diabetes melitus (di bersihkan dengan air hangat dan
ditutup menggunakan tisu)
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang
sehat
Lingkungan dalam rumah tampak rapi dan bersih, upaya keluarga cukup
baik dalam memelihara lingkungan rumahnya
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
- Keluarga mengatakan segera membawa ke bidan desaatau kedokter
apabila ada anggota keluarga yang mengalami sakit

VI. Stress dan Koping Keluarga


1. Stress jangka pendek dan jangka panjang
- Stressor jangka pendek yang dirasakan oleh keluarga adalah apabila ada
anggota keluarga yang sakit Tn. A mengatakan dirinya cemas terhadap
penyakit yang di derita istrinya Ny. M
- Stessor jangka panjang yang dirasakan oleh keluarga adalah apabila
penyakit Ny. A bertambah parah dan sulit untuk dikendalikan / dikontrol

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor


Keluarga berusaha semaksimal mungkin untuk menghadapi dan menanggapi
stress agar tidak menjadi masalah yang besar dan menyerahkan segala
sesuatunya kepada tuhan yang maha esa

3. Strategi koping yang digunakan


Keluarga saling mendiskusikan untuk memecahkan suatu masalah ketika ada
permasalahan, namun terkadang lebih dominan dalam mengambil keputusan
adalah Tn. A sebagai kepala keluarga

4. Strategi adaptasi disfungsional


Keluarga mengatakan apabila menghadapi masalah dimusyawarahkan dengan
keluarga dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dalam

5. Harapan Keluarga :
Ny. M berharap agar kadar gula darah nya bisa terkontrol dan bisa hidup sehat.
VII.Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu anggota keluarga
Tn. A Ny. M
Nama
Pemeriksaan
Fisik

Kesadaran dan Composmentis Composmentis


Keadaan umum Tampak baik Tampak lemah

Tanda-Tanda Vital TD:110/90mmHg N:88x/m, TD:140/100mmHg N:80x/m,


R:22x/m T:36,50C R:20x/m,
T: 36,80C

Kepala Inspeksi: Inspeksi:


- Pada pemeriksaan kepala tidak - Pada pemeriksaan kepala
ditemukan kelainan tidak ditemukan kelainan
- bentuk kepala normal. - bentuk kepala normal.
Mata Inspeksi: Inspeksi:
- Posisi mata simetris - Posisi mata simetris,
- konjungtiva tidak terlihat anemis - konjungtiva tidak terlihat
- kelopak mata tidak terdapat anemis,
edema - kelopak mata tidak terdapat
- tidak ada peradangan dan edema,
perdarahan pada mata, - tidak ada peradangan dan
- Tn.A tidak menggunakan perdarahan pada mata,
kacamata pada kesehariannya, - Ny. M tidak menggunakan
- fungsi melihat baik. kacamata pada
kesehariannya, fungsi
melihat baik.
Hidung Inspeksi: Inspeksi:
- Bentuk hidung simetris, - Bentuk hidung simetris,
- tidak terdapat peradangan dan - tidak terdapat peradangan
perdarahan pada hidung, dan perdarahan pada
- tidak ada penumpukan secret, hidung,
- fungsi penciuman baik. - tidak ada penumpukan
secret,
- fungsi penciuman baik.
Telinga Inspeksi: Inspeksi:
- Posisi telinga simetris, - Posisi telinga simetris,
- tidak terdapat serumen, - tidak terdapat serumen,
- tidak terdapat peradangan dan - tidak terdapat peradangan
perdarahan pada telinga, dan perdarahan pada telinga,
- fungsi pendengaran kurang baik. - fungsi pendengaran baik.
Leher Inspeksi: Inspeksi:
- Pada leher tidak nampak adanya - Pada leher tidak nampak
peningkatan tekanan vena adanya peningkatan tekanan
jugularis dan arteri carotis, vena jugularis dan arteri
- tidak ada masalah pada carotis,
pergerakan leher. - tidak ada masalah
Palpasi: pergerkan pada leher
- tidak teraba adanya pembesaran Palpasi:
kelenjar tiroid. - tidak teraba adanya
pembesaran kelenjar tiroid.
Dada Inspeksi: Inspeksi:
- pergerakan dada tampak simetris, - pergerakan dada tampak
- tidak ada usaha bernafas, simetris,
- tidak menggunakan otot bantu - tidak ada usaha bernafas,
pernafasan, - tidak menggunakan otot
- tidak ada trauma pada dada. bantu pernafasan,
Palpasi : - tidak ada trauma pada dada.
- tidak ada nyeri tekan pada dada, Palpasi :
- tidak teraba adanya fraktur pada - tidak ada nyeri tekan pada
bagian dada, dada,
- pengembangan dada kiri dan - tidak teraba adanya fraktur
kanan simetris, pada bagian dada,
- taktil premitus teraba. - pengembangan dada kiri dan
Perkusi: kanan simetris,
- Pada kedua dada kiri dan kanan - taktil premitus teraba.
sonor. Perkusi:
Auskultasi: - Pada kedua dada kiri dan
- tidak ada bunyi nafas tambahan, kanan sonor.
- bunyi vesikuler pada kedua Auskultasi:
belah dada, - tidak ada bunyi nafas
- suara jantung s1 s2 tunggal. tambahan,
- bunyi vesikuler pada kedua
belah dada,
- suara jantung s1 s2 tunggal.

Abdomen Inspeksi: Inspeksi:


- tampak tidak ada lesi dan tidak - tampak tidak ada lesi dan
ada benjolan pada abdomen, tidak ada benjolan pada
- tidak ada trauma pada abdomen, abdomen,
Auskultasi: - tidak ada trauma pada
- bising usus terdengar 9x/menit. abdomen.
Perkusi: Auskultasi:
terdengar tymphani - bising usus terdengar
palpasi: 10x/menit.
terdapat nyeri tekan. Perkusi:
- terdengar tymphani
palpasi:
- tidak nyeri.
Ekstremitas - Pada ekstremitas atas dan - Pada ekstremitas atas dan
bawah tidak terdapat edema, bawah tidak terdapat edema,
- tidak terjadi kelumpuhan, dari - tidak terjadi kelumpuhan,
ke empat ekstremitas mampu dari ke empat ekstremitas
menggerakkan persendian, mampu menggerakkan
- mampu mengangkat dan persendian,
melipat persendian secara - mampu mengangkat dan
sempurna. melipat persendian secara
sempurna.
- Bagian dekat mata kaki
sebelah kiri ada luka
B. Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Analisa Data
No Data Penyebab Masalah
1 Data Subyektif ketidakmampuan Defisit
Keluarga mengatakan : keluarga mengenal pengetetahuan
- Ny.L menderita diabetes mellitus masalah kesehatan tentang Diabetes
- kurang mengerti dan sering keluarga melitus
bertanya tentang pencegahan dan
diet pada diabetes mellitus
- Mereka tidak terlalu memahami
tentang pengertian , penyebab ,
tanda dan gejala, penanganan,
pencegahan, dan diet pada
penderita diabetes mellitus .
- Keluarga mengatakan jarang
memperoleh informasi berkaitan
dengan masalah diabetes mellitus.

Data Obyektif
- Gula darah sewaktu = 195 mg/dl

2. Perumusan Diagnosa Keperawatan


1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga
berhubungan Defisit pengetetahuan tentang Diabetes melitus

3. Skoring Masalah Keperawatan


1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga berhubungan
Defisit pengetetahuan tentang Diabetes melitus

NO. KRITERIA SKOR PEMBENARAN

1 Sifat masalah 3/3x1=1 Menderita DM merupakan suatu


Tidak / kurang sehat keadaan yang tidak sehat dan
perlu segera ditangani .
2 Kemungkinan masalah 2 /2 x 2 = 2 Melalui penyuluhan / penkes
dapat di ubah : mengenai penyakit DM ,
mudah pengarahan keluarga menjadi
adekuat sehingga dapat
memperbaiki perilaku terhadap
kesehatan yang di anggap kurang
tepat.
3 Potensi masalah untuk di 2 / 3 x 1 = 2/3 Adanya inisiatif keluarga untuk
cegah : berobat ke puskesmas secara
Cukup teratur tetapi keluarga kurang
paham tentang perawatan DM di
rumah .
4 Menonjolnya masalah 2/2x1=1 Keluarga tidak merasakan adanya
masalah DM dengan adanya
ketidaktahuan mengenai penyakit
DM
Total Skor = 4 2/3

2. Prioritas Diagnosa Keperawatan


NO PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN SKOR
1 3 Ketidakmampuan keluarga mengenal 4 2/ 3
masalah kesehatan keluarga
berhubungan Defisit pengetetahuan
tentang Diabetes melitus

C. Rencana Asuhan Keperawatan


Diagnosa Keperawatan :
1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga berhubungan
Defisit pengetetahuan tentang Diabetes melitus
Tujuan Kriteria Hasil/Standart Intervensi
Setelah dilakukan KOGNITIF - Keluarga dapat 1. Bina hubungan saling
tindakan Keluarga memahami dan percaya
keperawatan klien mengetahui tentang menjelaskan 2. Kaji tingkat
dan keluarga dapat DM secara sederhana pengetahuan kelurga
memahami mengenai 3. Beri penjelasan
diabetes mellitus VERBAL penyakit DM sederhana kepada
Dengan kriteria Keluarga dapat - Keluarga dapat keluarga tentang
hasil : menjelaskan tentang memahami penyakit DM
- Keluarga dapat tanda dan gejala DM tentang tanda dan 4. Diskusikan dengan
memahami Keluarga dapat gejala DM keluarga cara
pengertian DM menyebutkan factor - Keluarga dapat penanganan DM
- Keluarga dapat penyebab DM dan memahami 5. Berikan kesempatan
memahami tanda penatalaksanaannya tentang penyebab pada keluarga untuk
dan gejala DM DM menanyakan
- Keluarga dapat PSIKOMOTOR - Keluarga dapat penjelasan yang telah
memahami Keluarga dapat memahami diberikan
penyebab DM melaksanakan tentang 6. Berikan penjelasan
tindakan yang dapat penanganan DM ulang bila ada
diberikan kepada penjelasan yang belum
pasien DM dimengerti
7. Lakukan senam
diabetes melitus
8. Pemberian jus buah
naga merah
9. Evaluasi secara
singkat terhadap topic
yang didiskusikan
dengan keluarga
10. Memberikan pujian
kepada kemampuan
yang diungkapkan
keluarga
D. Implementasi
TGL / WAKTU Dx. KEPERAWATAN IMPLEMENTASI
Ketidakmampuan 1. Membina hubungan saling percaya (Keluarga koperatif saat ditanya-tanya)
keluarga mengenal 2. Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga tentang DM (Keluarga hanya mampu
masalah kesehatan menyebutkan satu tentang DM)
keluarga berhubungan 3. Memberikan penjelasan sederhana tentang penyakit DM (keluarga menyimak saat
Defisit pengetetahuan diberikan penjelasan DM)
tentang Diabetes melitus 4. Mendiskusikan dengan keluarga cara penanganan DM
5. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk menanyakan penjelasan yang telah
5 April 2019 diberikan
6. Memberikan penjelasan tentang materi yang belum dimengerti
7. Mengevaluasi secara singkat terhadap topic yang mendiskusikan
8. melakukan senam diabetes melitus ( melakukan perawatan luka bersih modern dengan
teman sejawat, saya sebagai asisten)
9. memberian jus buah naga merah (memberikan jus buah naga merah kepada pasien,
meminum sedikit tapi sering)
10. Memberikan pujian kepada kemampuan keluarga yang diungkapkan
E. Evaluasi (Catatan Perkembangan Keluarga)
No Implementasi Paraf
Tanggal Evaluasi (SOAP)
Diagnosa
Melakukan Bina Hubungan Saling
I 3 April 2019
Percaya
I 4 April 2019 Melakukan Pengkajian keluarga
5 April 2019 Melakukan Pendidikan Kesehatan S:
kepada keluarga pasien, dihadiri juga Keluarga mengatakan mulai mengerti tentang penyakit
oleh anak beliau yang sudah DM (pengertian DM)
berkeluarga O:
Keluarga dah klien menyimak tentang penyakit DM
I
A:
Masalah teratasi sebagian

P : Rencana Keperawatan Keluarga dilanjutkan


6 April 2019 1. Melakukan pendidikan kesehatan S:
diabetes melitus Keluarga mengatakan mulai mengerti tentang penyakit
2. Melakukan cek GDS kepada Ny M DM (pengertian, faktor resiko)
dan anaknya
3. Melakukan Senam Diabetes O:
4. Mendiskusikan bersama pasien Keluarga dah klien menyimak tentang penyakit DM
terkait pelayanan kesehatan Keluarga memperhatiakn gerakan senam
I A:
Masalah teratasi sebagian

P:
Rencana keperawatan keluarga dilanjutkan
7 April 2019 1. Melakukan pendidikan kesehatan S:
diabetes melitus Keluarga mengatakan mulai mengerti tentang penyakit
2. Melakukan Senam Diabetes DM (pengertian, faktor resiko, tanda dan gejala)
3. Memberikan jus buah naga Keluarga mengatakan klien minum jus naga merah sedikit
tapi sering

O:
I Keluarga dan klien menyimak tentang penyakit DM

A:
Masalah teratasi sebagian

P:
Rencana keperawatan keluarga dilanjutkan

8 April 2019 1. Mengajarkan kepada keluarga untuk S:


memperhatikan konsumsi yang baik Keluarga mengatakan mulai mengerti tentang penyakit
bagi Ny M dan memperhatikan DM (pengertian, faktor resiko, tanda dan gejala serta
kesehatannya jika beliau merasa penanganannya)
sangat sering kebas, lemas, mudah Keluarga mengatakan bisa melakukan senam diabetes
lelah untuk membanyanya segera dengan melihat gambar yang diberikan
periksa ke puskesmas
2. Melakukan Senam Diabetes O:
I
Keluarga dan klien menyimak tentang penyakit DM

A:
Masalah teratasi

P:
Rencana keperawatan keluarga dihentikan
9 April 2019 1. Melakukan pendidikan kesehatan S :
diabetes melitus Keluarga mengatakan mulai mengerti tentang penyakit
2. Melakukan Senam Diabetes DM (pengertian, faktor resiko, tanda dan gejala serta
penanganannya)
Keluarga mengatakan bisa melakukan senam diabetes
dengan melihat gambar yang diberikan

O:
Keluarga dan klien menyimak tentang penyakit DM

A:
Masalah teratasi

P:
Rencana keperawatan keluarga dihentikan
10 April 1. Melakukan pendidikan kesehatan S :
2019 diabetes melitus Keluarga mengatakan mulai mengerti tentang penyakit
2. Melakukan Senam Diabetes DM (pengertian, faktor resiko, tanda dan gejala serta
penanganannya)
Keluarga mengatakan bisa melakukan senam diabetes
dengan melihat gambar yang diberikan

O:
Keluarga dan klien menyimak tentang penyakit DM

A:
Masalah teratasi

P:
Rencana keperawatan keluarga dihentikan
Keterangan;
Dari hasil pengkajian didapatkan
1. Tahap keluarga adalah Tahap VIII yaitu Keluarga dalam tahap pensiunan dan
lansia
2. Tipe Keluarga adalah keluarga tradisional dengan pasangan usia pertengahan
atau lansia, suami sebagai pencari nafkah, istri tinggal di rumah dengan anak
sudah kawin atau bekerja
3. Sasaran keluarga adalah Keluarga dengan penyakit, yaitu keluarga yang
anggota keluarga salah satu atau lebih dalam keadaan memiliki penyakit,
dimulai dari penyakit menular, degeneratif, dan penyakit tidak menular yang
dipengaruhi gaya hidup. Yang dalam hal ini istri Tn A memiliki penyakit
Diabetes Melitus.
4. Klasifikasi keluarga sejahtera adalah KS tipe 3, yaitu; Keluarga yang telah
dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologis &
kebutuhan pengembangan serta memiliki kemampuan untuk menambah
pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai