LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

KETUBAN PECAH DINI (KPD)

Faktor Predisposisi KPD

Infeksi Genetalia Serviks inkompeten Tekanan intrauterin Kelainan letak : janin

meningkat, gemeli, sungsang
Proses biomekanik Dilatasi serviks Hidramnion, Trauma
bakteri mengeluarkan berlebihan Tidak ada bagian
enzim proteolitik Ketegangan uterus terendah yang menutupi
Selaput ketuban berlebihan PAP yang menghalangi
Selaput ketuban mudah menonjol dan mudah tekanan terhadap
pecah pecah membran
Serviks tidak bisa menahan
tekanan intra uterus

KETUBAN PECAH DINI

Air ketuban terlalu banyak keluar Klien tidak mengetahui Tidak ada perlindungan
penyebab dan akibat KPD dari luar dengan rahim
Distosia (Partus kering)
Defisiensi Pengetahuan Mudahnya mikroorganisme
masuk secara asensen
Nyeri persalinan

Ansietas Risiko Infeksi

Definisi Etiologi Manifestasi Klinis
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum Etiologi ketuban pecah dini belum Tanda gejala yang sering muncul, yaitu :
inpartu, yaitu bila pembukaan pada primi kurang dari 3 cm diketahui. Faktor predisposisi ketuban 1. Keluar air ketuban warna putih keruh,
dan pada multipara kurang dari 5 cm. Ketuban pecah dini pecah dini ialah infeksi genitalia, serviks jernih,kuning, hijau atau kecoklatan
adalah ketuban yang pecah spontan yang terjadi pada inkompeten, gemeli, hidramnion, sedikit-sedikit atau sekaligus banyak.
sembarang usia kehamilan sebelum persalinan dimulai kehamilan pre term, disproporsi 2. Dapat disertai demam bila sudah ada
(Yuli, 2017). sefalopelvik (Sukarni, 2013) infeksi
3. Inspekulo : tampak air ketuban
Ketuban pecah dini adalah keluarnya cairan berupa air dari mengalir atau selaput ketuban tidak
Komplikasi ada dan air ketuban sudah kering
vagina setelah kehamilan berusia 22 minggu sebelum
1. Infeksi
proses persalinan berlangsung dan dapat terjadi pada
2. Partus preterm
kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun
3. Prolaps tali pusat
kehamilan aterm. Diagnosa Keperawatan
4. Distosia (partus
kering) 1. Nyeri persalinan berhubungan dengantidak efektifnya
Pemeriksaan Penunjang proses persalinan
1. Laboratorium NOC : Kontrol nyeri, tingkat nyeri
Penatalaksanaan
a) Hitung darah lengkap dengan NIC : Manajemen nyeri
1. Injeksi oksitokssin sesuai indikasi
apusan darah : leukositosis
berdasarkan usia kehamilan
digabung dengan peningkatan 2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi
2. Pemantauan bunyi jantung janin
bentuk batang pada apusan NOC : Tingkat kecemasan
3. Partus spontan
tepi menunjukkan infeksi NIC : Pengurangan kecemasan,persiapan melahirkan
4. Ekstraksi vakum
intrauterin.
5. Ekstraksi forsep
b) Amniosentisis 3. Risiko infeksi berhubungan dengan keluargnya cairan
6. Embriotomi bila janin sudah meninggal
2. USG (Ultrasonografi) ketuban, air ketuban keruh dan berbau, leukositosis.
7. Sectio Caesaria
Menentukan usia kehamilan, NOC : Keparahan infeksi
8. Jika ada tanda-tanda infeksi berikan
indeks cairan amnion berkurang. NIC : Perlindungsn infeksi
antibiotik

4. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang

informasi tentang penyakitnya
NOC : Pengetahuan melahirkan, pengetahuan menyusui
NIC : Persiapan melahirkan, konseling laktasi
 DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, Gloria M et all. 2016 Nursing Interventions Classification (NIC) edisi

keenam bahasa Indonesia dalam Intansari Nurjanah dan Roxsana Devi
Tumanggor (eds). Amsterdam : ELSEVIER.
Herdman, T. Heather, 2015. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015-
2017, Jakarta : EGC.
Moorhead, sue et all. 2016 Nursing Outcomes Classification (NOC) pengukuran
Outcomes Kesehatan edisi kelima bahasa Indonesia dalam Intansari Nurjanah
dan Roxsana Devi Tumanggor (eds). Amsterdam : ELSEVIER.
Sukarni, Icesmi & Margareth. 2013. Kehamilan, persalinan, dan nifas dilengkapi
dengan patologi. Yogyakarta : Nuha Medika.
Yuli A,Reny. 2017. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Maternitas, Aplikasi NANDA,
NIC dan NOC . Jakarta : TIM.

Pelaihari, Desember 2017

Preceptor Klinik Preceptor Laporan

(........................................) (............................................)