Anda di halaman 1dari 75

Sistem Komunikasi

Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera
Tujuan dan Pengertian
Sistem komunikasi : Proses pengiriman informasi dari satu titik
(sumber) ke titik lain (tujuan).
Tujuan : Memahami prinsip-prinsip dasar sistem
komunikasi dan mempelajari cara merancang
sistem komunikasi agar diperoleh kinerja yang baik.
Informasi : “Pengertian” atau “meaning” yang ditimbulkan
oleh sumber. Informasi dapat sampai ke tujuan
(penerima) karena dikirim dalam bentuk sinyal
atau message.
Contoh: suara (voice), musik (audio), gambar
(video), data, email, web page, dll.
Sinyal : Istilah lain dari informasi yang terbagi menjadi:
- Sinyal deterministik
- Sinyal acak (random)

2
Jenis dan Infrastruktur Komunikasi
 Sistem komunikasi saat
ini:
Telephone
 Public Switched Telephone
Network (PSTN).
 Telepon Selular.
 Radio dan TV broadcasting.
 Komunikasi data (LAN, WLAN,
dan Internet).
Broadcast
 Infrastruktur komunikasi:
 Terestrial radio
 Fiber optic/kabel/Coax dll
 Satelit
 High Altitude Platform Station
Data (HAPS).

3
PSTN

Local Switching Local Switching


Office (Exchange) Office (Exchange)
Long Distance Lines
Local Line (Fiber) Fax
(Twisted Pair) Modem

Sentral Lokal
- Manangani panggilan lokal
- Meneruskan panggilan jarak jauh (long distance) melalui saluran berkecepatan
tinggi (high speed line)

Circuit switched network : Pertama dirancang untuk menyalurkan voice.

Faxes and modems : Memodulasi sinyal data melalui kanal voice.

DSL : Menggunakan modulasi mutakhir untuk kecepatan tinggi >1.5 Mbps.

4
Telepon Selular

BASE
STATION

 Daerah geografis dibagi-bagi ke dalam wilayah kecil yang dinamakan sel


menerima sinyal dari Base Transceiver Station (BTS).
 Teknik pengulangan frekuensi (FDMA), time slot (TDMA), kode (CDMA)
digunakan sebagai teknologi akses user ke dalam jaringan.
 Terjadi interferensi co-channel akibat pemakaian ulang baik frekuensi,
time slot, maupun kode.
 Memiliki sifat hand off dan roaming baik intra operator maupun inter
operator baik regional maupun internasional

5
Jaringan Komputer

01011011

0101
0101
1011
01011011
1011

 Local Area Network (LAN)


 LANs menghubungkan komputer “local”
 Membagi-bagi data ke dalam paket
 Packet switching (tidak ada kanal dedicated)
 Memiliki protokol untuk access,routing, dll.

6
Jaringan Komputer…

01011011 0101 1011

Internet
Access
Point

 Wireless Local Area Network (WLAN)


 WLANs menghubungkan komputer “local” (jarak <100m) dg wireless
 Membagi-bagi data ke dalam bentuk paket
 Kanal akses dishare (random access)
 Backbone Internet menyediakan layanan best-effort

7
Jaringan Komputer…
 Standar WLAN
 802.11b (Generasi tua)
Standard untuk 2.4GHz ISM band (80 MHz)
Direct sequence spread spectrum
Kecepatan 1.6-10 Mbps, jarak sekitar 500 ft

 802.11a (Generasi baru)


Standard untuk 5GHz NII band (300 MHz)
OFDM with time division
Kecepatan sampai dengan 54 Mbps, jarak sekitar 100 ft
Sama dengan HiperLAN di Eropa

 802.11g (Generasi lebih baru)


Standard di band 2.4 GHz
OFDM
Kecepatan sampai dengan 54 Mbps, jarak sekitar 200 ft

8
Jaringan Komputer…

 Wide Area Networks (Internet)


 LANs dan MANs interkonek melalui bridge
 Protocol universal: TCP/IP (packet based).
 Rates atau delays tidak di guarante.
 Tidak bisa support user mobility.
 Scalable tinggi dan topology fleksibel.

9
Sistem Satelit
 Mengkover area sangat besar
700 - 36.000 km
 Jenis orbit: Di atas ground
GEOs (39.000 Km), LEOs (2000 Km),
MEO (10.000-20.000 km)
 Optimum untuk transmisi satu arah
misalnya boradcasting (DAB, DVB, dll)
 Digunakan pula untuk transmisi 2
arah seperti telepon, internet,
komunikasi data.

10
Sistem HAPs
Stratospheric
Platform
20 km

450 150 100

20 km
75 km

108 km

 Koverage area sedang, radius dalam orde ratusan km.


 Delay propagasi kecil (bukan isu utama).
 Kebutuhan power seperti pada sistem terrestrial (kecuali untuk lokasi di
pinggir koverage).
 Kanal free space pada jarak jangkauan sama dengan terestrial.
 Antena dan perangkat radio bisa dibuat sekecil perangkat sistem
terestrial.

11
Sistem Komunikasi di Masa Depan
 Nth Generation Cellular
 Nth Generation WLANs
 Nth Generation Internet
 Wireless Entertainment
 Sensor Networks
 Smart Homes/Appliances
 Automated Cars/Factories
 Telemedicine/Learning
 All this and more…

12
Model Umum Sistem Komunikasi

Transmitter Receiver

13
Model Umum Sistem Komunikasi…

14
Model Umum Sistem Komunikasi…
Transmitter : Berfungsi memproses sinyal input untuk menghasilkan
sinyal pancar yang sesuai dengan karakteristik kanal
transmisi. Proses di transmitter adalah penguatan, filtering,
encoding, dan modulasi.
Receiver : Berfungsi mengubah sinyal ke dalam bentuk aslinya. Proses
yang terjadi di penerima termasuk di dalamnya penguatan,
filtering, decoding, dan demodulasi.
Kanal transmisi: Adalah medium yang menghubungkan sumber dan tujuan
yang dapat berupa sepasang kabel, gelombang radio, kabel
koaxial, atau fiber optik. Apapun bentuk fisiknya, kanal
transmisi selalu bersifat:
- Meredam akibat disipasi daya pada kanal
- Distorsi akibat respon kanal yang tidak sempurna
- Interferensi akibat gangguan sinyal yang ditimbulkan oleh
sumber lain
- Noise thermal akibat peralatan bekerja pada suhu selain
00K

15
Metoda Modulasi
 Modulasi dan coding digunakan pada sistem komunikasi pada bagian
pemancar untuk mencapai komunikasi yang efisien.
 Modulasi melibatkan sinyal pemodulasi (yaitu sumber informasi) dan
sinyal carrier (pembawa sinusoidal atau pulsa).
 Frekuensi sinyal pembawa jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
frekuensi sinyal pemodulasi.
 Dengan begitu sering juga proses modulasi disebut sebagai translasi
frekuensi.
 Misalnya sinyal suara (sinyal pemodulasi) dengan frekuensi 300-3400 Hz
dibawa oleh pembawa di frekuensi 600 kHz (pembawa sinusoidal).
 Terdapat juga pembawa berupa pulsa disebut modulasi pulsa, contoh
(PAM, PWM, PPM).

16
Metoda Modulasi…

 Aplikasi Modulasi dan Keuntungannya


 Transmisi lebih efisien.
Komunikasi radio membutuhkan antena dengan dimensi fisik 1/10 panjang
gelombang sinyal. Sinyal suara yg tak dimodulsi membutuhkan panjang antena
sekitar 8,8 km (tidak efisien).
 Hardware lebih efisien
Dapat membatasi bandwidth sinyal, fractional bandwidth (perbandingan
bandwidth sinyal terhadap frekuensi center) 1- 10 %.
 Mengurangi derau dan interferensi
Derau putih memiliki bandwidth sangat lebar, dengan modulasi derau putih
menjadi derau narrowband.
 Dapat dilakukan frequency asignment.
 Multiplexing

17
Metoda Modulasi…

 Spektrum ELektromagnetik

18
Metoda Modulasi…

 Spektrum Frekuensi Radio

19
Problem yang Dihadapi
 Perancangan hardware
– Precise components
– Small, lightweight, low power
– Cheap
– High frequency operation

 Perancangan sistem
– Converting and transferring information
– High data rates
– Robust to noise and interference
– Supports many users

 Perancangan jaringan
– Connectivity and high speed
– Energy and delay constraints

20
Kesimpulan
1. Sistem komunikasi adalah proses pertukaran informasi melalui kanal
komunikasi antara Transmitter (Tx) dengan Receiver (Rx).
2. Terdapat banyak jenis sistem komunikasi yang membawa atau
menyalurkan jenis informasi yang berbeda-beda.
3. Tantangan disain termasuk hardware/software, sistem, dan jaringan.
4. Tujuan sistem komunikasi adalah membentuk replika sinyal informasi di
Rx persis seperti di Tx.
5. Fokus dari mata Sistem Komunikasi adalah mempelajari prinsip kerja dan
kinerja modulasi gelombang kontinyu linier, eksponensial, dan modulasi
pulsa.

21
ELEMEN DASAR
SISKOM RADIO

22
Tujuan Komunikasi Radio
Mengirimkan informasi dari sumber ke tujuan (dapat
berjauhan letaknya) dengan memanfaatkan media
udara sebagai saluran transmisi

23
Bagan Komunikasi Radio

Blah blah
blah bl ah

PEMANCAR (TX) PENERIMA (RX)

SUMBER TUJUAN
24
Bagian TX dan RX Tersusun
Atas Bagian-bagian Berikut
Pemancar / Transmitter (TX)

SUMBER MODULATOR UP PENGUAT


CONVERTER

OSCILLATOR

25
Penerima / Receiver (RX)

PENGUAT DOWN DEMODULATOR TUJUAN


CONVERTER

26
Jika diperhatikan lebih lanjut,maka terdapat
beberapa hal yang menjadi perhatian, yaitu :
 Modulator dan Demodulator (Detector)
 Oscillator
 Up / Down Converter
 Penguat
 Modulasi (akan dibahas tersendiri)
 Antenna
 Saluran Transmisi

27
Modulator
Berfungsi untuk memodifikasi sinyal pembawa (carrier) dari
oscillator sesuai sistem modulasi yang digunakan
(pemodulasi=informasi)
Rangkaian Modulator tergantung jenis modulasi yang
digunakan
Contoh :
 Balans Modulator
 Modulator dengan Dioda Varaktor

28
Demodulator (Detector)
Berfungsi sebagai alat untuk mendapatkan
informasi yang terkandung dalam sinyal carrier
termodulasi
Rangkaian Demodulator tergantung jenis
modulasi yang digunakan
Contoh Rangkaian DeModulator :
 Envelope Detector
 Quadrature Detector
 Ratio Detector
 Slope Detector,dll

29
Oscillator
Berfungsi sebagai Pembangkit Sinyal Pembawa (Carrier)
pada Pemancar
Jenis-jenis Oscillator :
o Oscillator Umpan Balik Positif
o Oscillator Pergeseran Fase
o Oscillator LC ditala :
Oscillator Hartley
Oscillator Colpitts
Oscillator Clapps
Oscillator Tunned in/out
Oscillator Kristal Pierce

30
Penguat (Amplifier)
Berfungsi memberikan penguatan terhadap sinyal yang akan
dikirim/diterima
Pada penerima, dapat berfungsi sebagai filter karena
karakteristik response frequency mirip band pass filter
Pada pemancar, berfungsi menghilangkan harmonisa dari
rangkaian-rangkaian pemancar

31
Antenna
Merupakan struktur transisi gelombang
elektromagnetik terbimbing pada saluran ke
udara bebas atau sebaliknya.
Masing-masing bentuk antenna punya pola
pancaran (radiasi) yang berbeda
Macam-macam antenna :
• Loop antenna
• Dipole antenna
• Yagi - Uda antenna
• Parabolic antenna, dll

32
Saluran Transmisi
Agar daya sinyal dapat dipancarkan secara
maksimal, maka impedansi output rangkaian
pemancar dengan impedansi karakteristik
saluran transmisi, serta impedansi beban harus
sama (match)
Jika tidak sama, maka akan terjadi gelombang
pantul
Jika komunikasi radio dipandang dalam
konteks saluran transmisi, maka dapat
digambarkan seperti berikut

33
Zout
ZL

Zo Zo
Dalam konteks ini, antenna dapat berlaku
sebagai beban/generator

34
TRANSFORMASI FOURIER
FUNGSI & DEFINISI
• Spektral sinyal periodik s(t) selalu dapat dianalisis dengan bantuan Deret Fourier.
• Pada kenyataannya banyak sinyal-sinyal dalam sistem komunikasi yang bersifat
random non periodik, misalnya sinyal informasi.
• Untuk kasus sinyal non periodik kita gunakan formula yang disebut Transformasi
Fourier.
• Fungsi Transformasi Fourier yaitu utk menganalisis bentuk spektral S(f) dari suatu
sinyal kawasan waktu s(t)
• Fungsi Inverse Transformasi Fourier yaitu utk menganalisis bentuk suatu sinyal
kawasan waktu s(t) jika spektral sinyal S(f) diketahui

36
Formula Transformasi Fourier


 s(t ).e
 j 2ft
S( f )  dt


• S(f) dinamakan Transformasi Fourier dari s(t)

• Jika Transformasi Fourier S(f) suatu sinyal diketahui maka kita dapat menghitung
persamaan sinyal dalam domain waktu s(t) dengan formula Inverse Transformasi
Fourier 

 S ( f ).e
j 2ft
s(t )  df


37
Beberapa Transformasi penting

S ( f )    ( t ).e  j 2ft dt  1


• Transformasi Fourier impulse (sinyal delta dirac):


(t)
1

0 t
S(f)
1

0 f

38
Beberapa Transformasi penting
• Transformasi Fourier dari fungsi pulsa:
s(t) S(f)
AT
A

- T/2 0 + T/2 t 0 f
- 1/T +1/T

|S(f)| harga modulus

AT

- 1/T 0 +1/T f

F(f)| harga fasa


- 1/T 0 +1/T f

39
Sifat-sifat Transformasi Fourier (yang sering dipakai di siskom)
a. Time Scaling

S(f)
s(t)

0 t 0 f

40
Sifat-sifat Transformasi Fourier
b. Time shifting
Bila s(t)  S(f) maka s(t-to)  S(f).e-j2fto
|S(f)| harga modulus

AT

s(t)
A
- 1/T 0 +1/T f

F(f)| harga fasa


- T/2 0 + T/2 t

- 1/T 0 +1/T f

harga modulus
|G(f)|=|S(f)|
tetap
AT
g(t)=s(t-t0)

T
A f
- 1/T 0 +1/T

harga fasa
F(f)| ada pergeseran
0 to t

to
f
0 2to

41
Sifat-sifat Transformasi Fourier
c. Frequency shifting
Bila s(t)  S(f) maka S(f-fo)  s(t).e-j2fot


• Contoh : s(t) = A Cos 2fct = A e j 2f ct  e  j 2f ct
2

• maka
S  f     f  fc     f  fc 
A A
2 2
S(f)
A/2

- fc 0 fc f

Modul 01 - Siskom I - Transformasi


42
Fourier
Sifat-sifat Transformasi Fourier
d. Transformasi Fourier Sinyal Periodik
Bila x(t)  X(f) (untuk sinyal tidak periodik)
Maka untuk 
x p t    xt  nT 0
n  
( x(t) periodik dengan periode To )
Transformasi fourier dari xp(t)


 m. f   m
X p f  
1
 X  .  f  
T0 m    To   T0 

Modul 01 - Siskom I - Transformasi


43
Fourier
Sifat-sifat Transformasi Fourier
e. Integrasi pada kawasan waktu:
Bila s(t)  S(f), kemudian menghasilkan S(0)=0,
maka :
t
1
s(t ).dt  j 2f .S ( f )
f. Diferensiasi pada kawasan waktu:
Bila s(t)  S(f), jika pada kawasan waktu dilakukan diferensiasi
sekali, maka :

d
s( t )  j 2f . S ( f )
dt
44
Sifat-sifat Transformasi Fourier
g. Konvolusi pada kawasan waktu:
Bila s1(t)  S1(f) dan s2(t)  S2(f),
maka :

 s ( ).s (t   )d  S ( f ).S ( f )



1 2 1 2

h. Perkalian pada kawasan waktu:


Bila s1(t)  S1(f) dan s2(t)  S2(f),
maka :

s1 ( t ). s2 ( t )   S ( ). S ( f   )d

1 2

Modul 01 - Siskom I - Transformasi


45
Fourier
Transmisi Sinyal melalui Sistem Linier

Respon Time :
Time Domain Perhitungan Konvolusi :

x (t) y (t) Representasi Grafis ; contoh


h (t)

X (t)
h (t)  respon impuls h (t)

y (t) = h () x (t-) d 0 t


0 t

 h(-) h(t-)
=  x () h (t-) d


= x (t) h (t)
= h (t) x (t)
0
 0 t

46
x()

y (t)

V (1-e-t/T )
0 
V

x() h(t-)
0 t
t


Area = x () h (t-) d
0

0 t 

Modul 01 - Siskom I - Transformasi


47
Fourier
Kasus Khusus :
Konvolusi dengan fungsi  ( t - to )

● x (t)   (t - to) =  x (t - )  ( - to) d = x (t – to)




● x (t)  A  (t - to) = A x (t - to)

X(t)
(t-t0)
A

0 t 0 t0 t
x(t-t0)
A

0 t0 t
Modul 01 - Siskom I - Transformasi
48
Fourier
Transmisi Sinyal Melalui Sistem
Linier
Input Output

Linear system

• Y(f) = Sinyal output dalam domain frekuensi


• X(f) = Sinyal input dalam domain frekuensi
• H(f) = Respons frekuensi sistem linier
• GY(f) = PSD (Power Spectral Density) sinyal output
• GX(f) = PSD (Power Spectral Density) sinyal input
Modul 01 - Siskom I - Transformasi
49
Fourier
Sistem Lowpass vs Bandpass
Input Output

Linear system

Jika h (t) riil  H (f) kompleks  | H (f) | merupakan fungsi genap


  (f) merupakan fungsi ganjil

Sistem “lowpass” Sistem “bandpass”


H(f) ,  (f)
H(f),  (f)

0 f 0
- fc fc

Modul 01 - Siskom I - Transformasi


50
Fourier
●Kondisi “distortionless transmission”

X (f) , H (f) ,  (f)


x (t) y (t)
K

y(t) = K.X(t – to)


f
H (f) = K e -j2fto 2to

●Untuk sistem “bandpass”

H(f)

- fc 0 fc f

Modul 01 - Siskom I - Transformasi


51
Fourier
● Distorsi Linier dan Prinsip Ekualisasi Kanal

kanal Equalizer
X(t) K.x(t-to)
Hc (f) Heq (f)

-j2fto
Hc(f) Heq(f) = K e

Heq(f) = K e-j2fto
Hc(f)

52
Pendahuluan
Representasi Sinyal
Kawasan/fungsi waktu
Sinyal (Time domain)
Kawasan/fungsi frekuensi
(Frequency domain)

 Klasifikasi Sinyal
1. Sinyal kontinyu dan sinyal diskrit
2. Sinyal analog dan sinyal digital
3. Sinyal deterministik dan sinyal acak
4. Sinyal periodik dan sinyal aperiodik
Pendahuluan…
 Sinyal kontinyu dan sinyal diskrit
 Sinyal analog dan sinyal digital

Gambar a : Sinyal analog dan kontinyu


Gambar b : Sinyal digital dan kontinyu
Gambar c : Sinyal analog dan diskrit
Gambar d : Sinyal digital dan diskrit
Pendahuluan…
 Sinyal deterministik dan sinyal acak
1. Sinyal deterministik, persamaan matematik diketahui.
2. Sinyal acak, persamaan matematik tidak diketahui hanya diketahui besaran
statistiknya saja (mean, standard deviasi, varians)

 Sinyal periodik dan aperiodik


1. Sinyal periodik, x(t )  x(t  T )
2. Sinyal aperiodik, x(t ), T  

 Sistem Input signal Respon


Sistem
x(t) y(t)

o Sistem berfungsi mengubah sinyal input menjadi sinyal output.


o Contoh sebuah sistem: kanal, penguat, filter, modulator, mixer, dll.
Pendahuluan…
 Klasifikasi sistem linier dan non-linier:
1. Linier: Jika berlaku superposisi y1 (t )  f x1 (t )
y2 (t )  f x2 (t )
maka: f a1 x1 (t )  a2 x2 (t )  a1 y1 (t )  a2 y2 (t )
2. Non-linier: Superposisi tidak berlaku

 Klasifikasi sistem time invariant dan time variant:


1. Time invariant: yaitu sistem yang tidak berubah terhadap waktu atau
pergeseran waktu pada input menghasilkan pergeseran waktu yang sama
pada output.
y (t )  f x(t )
y (t  t0 )  f x(t  t0 );    t , t0  

2. Time variant: sistem berubah terhadap waktu


Spektrum Garis
 Phasor dan Spektrum Garis
 Perhatikan sinyal sinusoidal (ac) berikut ini.

 A adalah amplitudo, w0: frekuensi radian, f: fasa yg berarti nilai puncak telah bergeser
dari waktu awal t=0 ke titik t=-f/w0.
 Sinyal di atas adalah sinyal periodik dengan perioda dan frekuensi sbb.
Spektrum Garis…
 Representasi sinyal dalam bentuk fasor sangat penting dalam
analisa spektral. Dari teorema Euler:

 Jika maka kita bisa menuliskan sinyal sinusoidal


tadi sebagai bagian real dari eksponensial kompleks:

 Representasi ini disebut representasi fasor, karena persamaan


di dalam tanda kurung siku dapat dipandang sebaga rotasi
vektor di dalam bidang kompleks dimana sumbunya adalah
sumbu real dan sumbu imaginer.
Spektrum Garis…
 Phasor dan Spektrum Garis…
 Seperti digambarkan sebagai berikut.

 Jika diamati, terdapat hanya 3 parameter dari sebuah sinyal sinusoidal,


yaitu amplitudo (A), rotasi frekuensi (f), dan sudut fasa (f).
 Untuk merepresentasikan sinyal dalam domain frekuensi kita harus
memasangkan dengan tepat amplitudo dan fasa pada frekuensi yang
sesuai.
Spektrum Garis…
 Phasor dan Spektrum Garis…
 Ketetapan/ketentuan umum dalam spektrum sebuah sinyal.
1. Frekuensi dinyatakan dalam f (Hertz ) bukan w (radian).
2. Sudut fasa (f) diukur terhadap sinyal cosinus atau ekivalen dg sumbu real positif.

3. Amplitudo dianggap selalu positif, jika negatif harus dikonversi sbb.

4. Satuan sudut fasa dalam derajat bukan radian.

 Contoh:
Ubahlah persamaan di bawah ini sehingga sesuai dengan 4 ketentuan representasi spektrum
di atas.
Spektrum Garis…
Phasor dan Spektrum Garis…
 Jawab:

o Gambar sinyal dalam domain waktu.

o Gambar sinyal dalam domain frekuensi (satu sisi).


Spektrum Garis…
 Phasor dan Spektrum Garis…
 Untuk menggambar sinyal dalam domain frekuensi dua sisi, misalkan z elemen kompleks.

 Sekarang kita punya pasangan dari fasor konjugat seperti pd gambar berikut.
Spektrum Garis…
 Phasor dan Spektrum Garis…
 Gambar sinyal dalam domain frekuensi (satu dan dua sisi).

Satu sisi Dua sisi


Spektrum Garis…

 Sinyal Periodik dan Daya Rata-rata


 Sinusoidal dan fasor adalah bagian dari kelas general sinyal periodik.
 Representasi sinyal periodik dalam domain frekuensi adalah spektrum garis yang diperoleh
dari ekspansi deret Fourier.
 Ekspansi mensyaratkan bahwa sinyal harus memiliki daya rata-rata terbatas.
 Definisi daya rata-rata (P).

Sinyal non periodik

Sinyal periodik
 P akan berharga real (tidak imaginer) dan positif (tidak negatif).
Spektrum Garis…
 Sinyal Periodik dan Daya Rata-rata…
 Contoh daya rata-rata sinyal sinusiodal dengan persamaan sbb.

 Secara umum sinyal periodik dengan daya rata-rata terbatas bisa


digambarkan dalam domain frekuensi menggunakan Deret Fourier.
 Dengan Deret Fourier sinyal periodik tersebut (misalnya deretan sinyal
pulsa) dapat diuraikan menjadi penjumlahan beberapa sinyal sinusoidal.
Transformasi Fourier dan Spektral Kontinyu
 Pengertian Transformasi Fourier
 Deret Fourier hanya dapat digunakan untuk analisa sinyal periodik.
 Sekarang kita misalkan ada sinyal nonperiodik yg terkonsentrasi pada
waktu yg pendek.
 Jika sinyal nonperiodik tersebut memiliki energi total terbatas, maka
representasi sinyal tersebut dalam domain frekuensi berupa spektrum
kontinyu yg diperoleh dengan Transformasi Fourier.
 Definisi : misalkan x(t) adalah sinyal nonperiodik deterministik.
Transformasi Fourier dari x(t) adalah:

X ( f )  F x(t )   x (t ) e  j 2 f t
dt Fourier Transform Pair

Inverse Transformasi Fourier dari X(f) adalah:

x(t) F 1
X(f )   X(f ) e j2 f t df

x(t )  X ( f )
Transformasi Fourier dan Spektral Kontinyu…
 Pengertian Transformasi Fourier…
 Transformasi Fourier X(f) adalah fungsi kompleks dari frekuensi.

X ( f )  X ( f ) e j ( f )

Spektrum fasa (fungsi ganjil)

Spektrum amplituda (fungsi genap)


 Fungsi genap : simetris terhadap sumbu vertikal (sumbu y).
 Fungsi ganjil : antisimetris terhadap sumbu vertikal
(sumbu y).
Transformasi Fourier dan Spektral Kontinyu…
 Pengertian Transformasi Fourier…
 Contoh pemakaian TF untuk sinyal pulsa (rektangular/digital).
G( f )
AT
A
Spektrum amplituda

t
T T
 4 3 2 1 1 2 3 4
2 2    
T T T T T T T T
t
g (t )  A   
T  Spektrum fasa arg G( f )

180 0
T /2


 j 2ft
G( f )  A e dt f
1/ T 1/ T 2/T 3/T 4/T
T / 2
 180 0
 sin (fT ) 
 AT   t
 fT  A rect    AT sin c ( fT )
 AT sin c ( fT ) T 
Transformasi Fourier dan Spektral Kontinyu…
 Property Transformasi Fourier
1. Linearity

a1 x1 (t )  a2 x2 (t )  a1 X 1 (w )  a2 X 2 (w )
2. Time Shifting
x(t  t0 )  X (w) e  j w t0
3. Frequency Shifting (modulation)
j w0 t
x(t ) e  X (w  w0 )
4. Scaling
1 w
x(at )  X( )
a a
Transformasi Fourier dan Spektral Kontinyu…
 Property Transformasi Fourier…
5. Time Reversal 9. Convolution

x(t )  X (w )
x(t )  x1 (t ) * x2 (t )   x (t ) x (t   )d
1 2
6. Duality 

x1 (t )  x2 (t )  X 1 (w ) X 2 (w )
X (t )  2 x(w )

7. Differentiation 10. Multiplication


d
x' (t )  x(t )  jwX (w )
dt 1
x1 (t ) x2 (t )  X 1 (w )  X 2 (w )
8. Integration 2

1
 x( ) d 

jw
X (w )
Transformasi Fourier dan Spektral Kontinyu…
 Contoh Transformasi Fourier Sinyal Sinc
 Contoh pulsa sinc yg didefinisikan sbb.

 Dengan duality:

 Tulis kembali z(t).


Transformasi Fourier dan Spektral Kontinyu…
Konvolusi…
 Integral Konvolusi…
 Contoh konvolusi pulsa rektangular.

v w(t )

 Jika t1 > t2, persoalan dipecah ke dalam 3 kasus, yaitu: tidak overlap,
overlap sebagian, dan full overlap.
 Kasus 1 (tidak overlap).
Konvolusi…
 Integral Konvolusi…
 Kasus 2 overlap sebagian.

 Kasus 3 full overlap.


Konvolusi…
 Integral Konvolusi…
 Hasil konvolusi total adalah.

Anda mungkin juga menyukai