Anda di halaman 1dari 7

46 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol . 2, No.

1, Maret 2013

Strategi Pembelajaran Kanji : Studi Kasus pada


Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Pemula dan
Menengah di Universitas Al Azhar Indonesia
*Arianty Visiaty, Vera Yulianti

Fakultas Sastra, Universitas Al Azhar Indonesia,


Jl. Sisingamangaraja, Jakarta 12110, Tel.7244456, Fax. 7244767,

*Penulis untuk korespondensi : ariantyvisiaty@uai.ac.id

Abstrak – Kesulitan yang dihadapi oleh Keywords – Kanji learning strategies, Strategy
pembelajar bahasa Jepang yang berasal dari Inventory for Learning Kanji (SILK)
negara yang beraksara alphabet adalah kanji.
Salah satu faktor penyebabnya adalah
kurangnya pengetahuan mahasiswa tentang I. PENDAHULUAN
strategi belajar kanji. Penelitian ini
menfokuskan pada strategi yang dipakai oleh Salah satu kesulitan yang dirasakan oleh
mahasiswa tingkat pemula maupun tingkat pembelajar dari negara yang beraksara bukan kanji
menengah di UAI. Hasil dari penelitian ini (pembelajar non kanji) seperti Indonesia yang
adalah Strategi yang digunakan oleh Kelompok beraksara alphabet adalah kanji. Hal ini
Pemula kurang bervariasi, Kelompok disebabkan karena perbedaan tipologi dari kedua
Menengah lebih banyak menggunakan variasi jenis huruf tersebut. Sebuah huruf kanji
pembelajaran kanji dibandingkan dengan merepresentasikan bunyi dan makna, sedangkan
Kelompok Pemula, Kelompok Menengah KT huruf alphabet hanya merepresentasikan fonem
(Kemampuan Tinggi) lebih banyak (unit terkecil dari sebuah kata). Huruf kanji yang
menggunakan strategi pembelajaran kanji kompleks, jumlah goresan pada huruf kanji yang
dibandingkan dengan Kelompok menengah KR banyak, banyaknya cara baca, dan banyaknya
(Kemampuan Rendah). makna pada sebuah huruf kanji semakin membuat
kanji dirasakan sulit dipelajari dan dikuasai oleh
Abstract – One of the difficulties faced by pembelajar bahasa Jepang non-kanji.
Japanese language learners who come from
countries that use the alphabet letters is kanji. Kesulitan kesulitan pembelajar non-kanji ketika
One of the factors that cause those difficulties is mempelajari kanji ini dapat dilihat dari penelitian
the lack of student knowledge about kanji Ulambayar (2005). Ulambayar melakukan
learning strategies. This study focuses on the penelitian terhadap mahasiswa pembelajar bahasa
strategies used by beginner and intermediate Jepang berbahasa ibu bahasa Mongol dari
level students at University of Al Azhar Mongolian University of science and Tehcnology.
Indonesia. The results of this study are as Dari hasil penelitian Ulambayar (2005), dapat
mentioned below. First, learners from the diketahui bahwa kesulitan pembelajar non kanji
beginner group do not often use strategy yang paling besar adalah banyaknya cara baca
compared with the intermediate group. Second, sebuah kanji, kedua banyaknya goresan, ketiga
learners from intermediate group use the menulis kanji (urutan menulis kanji,dll), keempat
variations of kanji learning strategies more kanji yang bentuknya mirip, kelima cepat lupa
than the beginner group. Third, learners from karena jarang dipakai, keenam kesulitan
high ability intermediate group use kanji menghafal, yang terakhir tidak tahu cara
learning strategies more than the low ability menghafal kanji, jumlah kanji yang banyak, dll.
beginner group .
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol . 2, No. 1, Maret 2013 47

Kesulitan tersebut di atas juga terlihat oleh Akan tetapi, hingga saat ini penelitian-penelitian
pembelajar bahasa Jepang orang Indonesia strategi kanji seperti di atas belum dilakukan pada
khususnya yang berdomisili di Indonesia, pembelajar orang Indonesia. Oleh karena itu
termasuk pembelajar bahasa Jepang Fakultas penelitian ini penting untuk dilakukan dalam ruang
Sastra Progarm Studi Jepang Universitas Al Azhar lingkup pembelajaran bahasa Jepang di Indonesia.
Indonesia.
Salah satu faktor penyebab kesulitan yang
dihadapi oleh pembelajar seperti tersebut di atas III. METODE PENELITIAN DAN TEKNIK
adalah pemilihan strategi belajar. Agar pengajar PENGUMPULAN DATA
dapat melatih penggunaan strategi yang efektif,
maka perlu dilakukan penelitian mengenai strategi Metode yang digunakan dalam penelitian ini
yang dipakai oleh pembelajar bahasa Jepang, baik adalah Penyebaran Angket SILK. Adapun
strategi yang dipakai oleh pembelajar kanji yang Responden penelitian ini adalah mahasiswa
berhasil maupun yang tidak berhasil. Universitas Al Azhar tingkat 1,2, dan 3 (52 orang
). Waktu penelitian ini dibatasi dari Maret hingga
Juli tahun 2012. Adapun masalah yang dibahas
II. LANDASAN TEORI dalam penelitian ini adalah:
1. Strategi apakah yang digunakan oleh
Strategi belajar menurut Oxford (1990) adalah: pembelajar tingkat pemula yang dianggap
tindakan kongkrit yang dilakukan oleh pembelajar berhasil dan belum berhasil?
agar pembelajaran lebih mudah, lebih cepat, lebih 2. Strategi apakah yang digunakan oleh
menyenangkan, lebih mandiri, lebih efektif, dan pembelajar tingkat menengah yang dianggap
lebih cepat menyesuaikan dengan kondisi yang berhasil dan belum berhasil?
baru. Kemudian Oxford (1990) mengemukakan 3. Apakah ada perbedaan strategi yang pakai oleh
bahwa untuk mengembangkan kompetensi kelompok pemula dan kelompok menengah?
komunikasi, pembelajar menggunakan berbagai
strategi pembelajaran bahasa yang dapat dibagi Angket yang digunakan dalam penelitian ini
menjadi dua kelompok besar, yaitu direct adalah Angket dengan lima pilihan berjenjang (1 =
strategies dan indirect strategies. Direct strategies tidak pernah, 2 = hampir tidak pernah, 3 = kadang-
terdiri dari: memory strategies, cognitive strategies kadang, 4 = cukup sering, 5 = sering) , dengan alur
dan conpensation strategies. Sedangkan indirect kerja sebagai berikut :
strategies terdiri dari: metacognitive strategies,
affective strategies dan social strategies. Ke enam  Mengelompokkan responden berdasarkan
kelompok strategi tersebut dirinci kembali menjadi tingkat pendidikan, yaitu Kelompok Pemula
62 poin strategi pembelajaran bahasa yang disebut dan Kelompok Menengah. Kelompok Pemula
Strategies Inventory for Language Learning adalah pembelajar tingkat 1 dan 2 yang masih
(SILL). menggunakan buku “Basic Kanji Vol. I dan II”,
dan Kelompok Menengah yaitu pembelajar
Barbara Bourke (2006) mengadatasi 62 rincian tingkat 3 yang menggunakan buku
stretegi pembelajaran bahasa (Strategy Inventory “Intermediate Kanji” dalam proses belajar.
for Language Learning) tersebut di atas untuk  Masing-masing Kelompok Pemula dan
menyusun rincian strategi pembelajaran kanji atau Kelompok Menengah dikelompokkan kembali
Strategy Inventory for Learning Kanji (SILK) berdasarkan hasil belajar akhir semester untuk
yang digunakan untuk mencari strategi mata kuliah kanji menjadi dua kelompok, yaitu
menguasai huruf Kanji yang efektif bagi Kelompok Pemula Kemampuan Tinngi (KT),
pembelajar bahasa Jepang non kanji. Kelompok Pemula Kemampuan Rendah (KR),
Kelompok Menengah Kemampuan Tinggi
Menurut Ulambayar (2005), selain Bourke, (KR), dan Kelompok Menengah Kemampuan
beberapa peneliti bahasa Jepang dari beberapa Rendah (KR).
negara seperti Mongolia, Australia, Amerika, dan  Menyebarkan angket yang berisi poin-poin
lain-lain, juga mengadaptasi SILL untuk membuat SILK bagi orang Indonesia yang mengacu ke
angket dan melakukan penelitian mengenai SILL
strategi pembelajaran kanji.  Menganalisis data yang diperoleh melalui
angket dengan membandingkan perolehan
48 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol . 2, No. 1, Maret 2013

statistik MKT dan MKR dengan menggunakan dapat disimpulkan mengenai kelompok strategi
software SPSS 19.0 yang digunakan, dikarenakan masing-masing
 Membahas strategi pembelajarann kanji yang strategi di atas hanya terdiri dari satu jenis saja
digunakan masing-masing kelompok MKT dan sehingga tidak dapat mewakili dari kelompok
MKR berdasarkan perolehan analisa statistic. tertentu.

Tabel 4.1 Starategi yang Kerap Digunakan Namun, Dilihat dari hasil bahwa Kelompok
Kelompok Pemula KT Pemula KT lebih kerap menggunakan strategi I1
dan A1, dapat dikatakan bahwa ada usaha dari
KT KR kelompok Pemula KT untuk mengingat kanji
Kode Pertanyaan
(%) (%) bukan sebagai sebuah kanji yang berdiri sendiri
Saya menghubungkan kanji akan tetapi menggunakan konteks. Selain itu
yang baru dipelajari dengan terlihat bahwa Kelompok Pemula KT berusaha
simbol lain yang diketahui untuk mengasosiasikan kanji yang dipelalajari
A3 71.4 57.6
Misalnya: dengan pengetahuan yang sudah dimiliki dalam
Kanji 五(ご, lima) mirip hal ini simbol. Sedangkan pada Kelompok Pemula
dengan angka 5.
KR, tidak terlihat penggunaan strategi yang
Saya mengingat kanji
sebagai sebuah kanji
menonjol.
gabungan yang sering
muncul, bukan sebagai kanji Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa pada
tunggal. kelompok pemula strategi yang digunakan tidak
 ketika menghafal kanji bervariasi, baik secara jenis maupun jumlah. hal
tunggal 校(こう), ini dikarenakan:
I1 menghafalnya sebagai 77.1 47.2 1) Banyak dari pembelajar yang baru pertama
kanji gabungan 学校( kali belajar kanji sehingga belum menemukan
がっこう, sekolah). variasi strategi belajar kanji.
 ketika meghafal kanji 2) Jika dilihat dari materi belajar kanji di tingkat
tunggal 利 (り) pemula yaitu buku “Basic Kanji”, kanji-kanji
menghafalnya sebagai yang muncul adalah karakter yang sederhana
kanji gabungan 便利( dan lebih menfokuskan pada komponen-
べんり, praktis). komponen bentuk daripada melihat kanji
Saya mengingat kanji sebagai sebuah konteks kalimat. Misalnya,
dengan melibatkan perasaan kanji 見る(miru) dan 拝見する (haiken suru),
ketika menulis kanji
kedua kanji ini mempunyai arti yang kurang
tersebut
J1 Misal: 50 40.8 lebih sama yaitu `melihat`. Kanji見る(miru)
恋(こい, cinta)’saya diperkenalkan di tingkat pemula, sedangkan
menulis kanji ini dengan kanji 拝見する (haiken suru) diperkenalkan
penuh perasaan karena saya di tingkat menengah. Jika kanji見る(miru)
teringat dengan pacar saya`. berada sebagai sebuah komponen yang berdiri
sendiri di dalam kalimat, mahasiswa tidak
bisa menebak arti dari kanji tersebut, jika ia
IV. HASIL ANALISIS lupa atau tidak pernah mempelajari kanji
tersebut. Hal ini dikarenakan kanji見る(miru)
4.1. Kelompok Pemula adalah kanji dasar yang tidak mempunyai
komponen lain yang dapat membantu
Pada kelompok pemula, strategi belajar Kanji memperkirakan arti. Akan tetapi pada kanji
Kelompok Pemula KT yang frekuensinya lebih 拝見する (haiken suru), mahasiswa dapat
tinggi dari 10 % dibandingkan dengan Kelompok
menebak arti dari kanji tersebut dari salah
Pemula KR adalah seperti yang diperlihatkan pada
satu komponen kanji tersebut.
tabel 4.1. Dari tabel 4.1. di atas terlihat strategi
3) Kemungkinan lainnya adalah dikarenakan
yang kerap digunakan oleh Kelompok Pemula KT
pengajar kanji belum memperkenalkan
tidak begitu bervariasi, baik secara jumlah maupun
variasi-variasi strategi belajar kanji kepada
jenis. Dengan demikian dari hasil di atas tidak
mahasiswa, sehingga belum banyak
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol . 2, No. 1, Maret 2013 49

mahasiswa yang menggunakan strategi (Kemampuan Tinggi) dibandingkan dengan KR(


belajar untuk menguasai kanji. Kemampuan Rendah), kemudian dicari frekuensi
belajar yang mempunyai tingkat frekuensi yang
4.2.Kelompok Menengah berbeda lebih dari 10% di antara ke dua kelompok
tersebut. Dari 56 pertanyaan angket SILK tentang
Untuk melihat starategi belajar yang kerap strategi belajar Kanji yang ditanyakan, strategi
digunakan pada kelompok Menengah, maka yang kerap digunakan kelompok Menengah KT
strategi belajar kelompok Menengah KT adalah seperti bawah ini.

Tabel 4.2. Strategi yang Kerap Digunakan Kelompok Menengah KT

KT KR
Kode Pertanyaan
(%) (%)
B3 Saya menggunakan cerita yang diceritakan oleh guru saya 63.3 46.7
C2 Saya mengingat karakter dasarnya dulu untuk membantu saya mengingat kanji.
Misal : mengingat kanji 聞く(きく, mendengar) dengan mengingat 耳(みみ、 66.7 53.3
telinga)terlebih dulu
D2 saya mengingat kanji yang sering saya gunakan
Misal:
90 73.3
 私(わたし、saya)karena saya sering menulis berkali-kali dalam PR dan sakubun.
 学生(がくせい, siswa) karena sering muncul di lembar tugas.
F1 Saya menvisualisasi kanji di kepala saya dan memindahkan imajinasi tersebut ke kertas 63.3 50
F2 Saya mengingat bentuk kanji sebagaimana kanji tersebut terlihat di lembar buku kanji 83.3 63.3
yang saya pelajari
Misalnya:
 Saya mengingat kanji yang akan saya gunakan ketika bekerja.
 Saya mengingat kanji yang akan saya pakai apabila saya belajar di Jepang.
G1 Saya menguji diri saya dan mempelajari kembali kanji yang saya lupa. 80 63.3
G3 Saya memperbanyak latihan pada kanji yang sering membingungkan 80 56.7
H2 Apabila saya tidak yakin dengan sebuah kanji , saya bertanya dengan orang yang tahu 86.7 73.3
L1 Saya mengingat kanji karena saya mengingat urutan guratan kanji tsb. 83.3 60
L2 Jika saya ingat guratan pertama sebuah kanji, guratan berikutnya akan muncul dengan 80 63.3
sendirinya.
J3 Saya mengingat beberapa kanji karena kanji-kanji tersebut sangat susah 73.3 60
J4 Saya mengingat beberapa kanji karena saya suka kanji tersebut dengan alasan tertentu 80 63.3
K1 Saya menghubungkan bunyi bahasa Jepang dengan arti dari sebuah kata dalam bahasa 60 46.7
Indonesia
Misal:
Kanji 工(こう)untuk 工場(こうじょう, pabrik) mirip dengan katakana I yang bisa
dihubungkan dengan Industri.
K3 Saya menghubungkan bunyi bahasa Jepang dengan sebuah huruf alphabet. 66.7 50
Misal:
Kanji 左(ひだり、kiri)punya alphabet I yang dikaitkan dengan bunyi “hidarI”.

I1 Saya mengingat kanji sebagai sebuah kanji gabungan yang sering muncul, bukan sebagai 83.3 60
kanji tunggal.
 ketika menghafal kanji tunggal 校(こう), menghafalnya sebagai kanji gabungan
学校(がっこう, sekolah).
ketika meghafal kanji tunggal 利 (り)menghafalnya sebagai kanji gabungan 便利(べ
んり, praktis).

I2 Saya menempatkan kanji baru di dalam sebuah kalimat ( mengingatnya dalam konteks) 80 63.3
50 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol . 2, No. 1, Maret 2013

M1 Saya menyediakan waktu khusus untuk belajar kanji setiap hari/minggu 73.3 60

Tabel 4.3. Strategi Belajar Kanji yang Kerap menunjukkan bahwa semakin banyak variasi yang
Digunakan Kelompok Menengah KR digunakan semakin membantu proses belajar.

Kode KT KR 4.3. Perbedaan pada Kelompok Pemula dan


Pertanyaan Kelompok Menengah
Soal (%) (%)
C3 Saya menghubungkankan
kanji dengan arti dari Perbedaan strategi yang dipakai oleh Kelompok
karakter dasar kanji. Pemula dan Kelompok Menengah, adalah sebagai
Misal : 聞く (きく, 63.3 80 berikut:
telinga) dikaitkan dengan 1. Terbukti bahwa pada mahasiswa Kelompok
kanji 耳(みみ、mendegar) Menengah, variasi strategi belajar Kanji lebih
banyak dari mahasiswa Kelompok Pemula
E2 Saya mempelajari sebuah baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
kanji apabila saya pikir saya
2. Ditemukan pada Kelompok menengah,
akan membutuhkan kanji 63.3 76.7
tersebut di masa yang akan
semakin banyak dan bervariasi strategi yang
datang digunakan akan meningkatkan kemampuan
penguasaaan kanji. Terbukti pada Kelompok
M8 Saya meminjam bahan/buku menengah KT, variasi strategi belajar yang
kanji di perpustakaan 46.7 60 sering digunakan lebih banyak dari pada
Kelompok Menengah KR.
Strategi-strategi tersebut di atas berada dalam Banyaknya variasi strategi pembelajaran kanji
kelompok strategi: menggunakan cerita (B), yang digunakan oleh Kelompok Menengah
frekuensi (D), visualisasi (F), monitor diri (G), dibandingkan dengan Kelompok Pemula, sesuai
bunyi (K), urutan guratan (L), evaluasi belajar ( N) dengan yang dikatakan oleh Oxford (1990).
dan bekerjasama dengan orang lain (O). Hasil ini Oxford (1990) mengatakan bahwa semakin tinggi
sesuai dengan fakta bahwa materi pembelajaran tingkat pembelajaran maka strategi yang
Kanji di tingkat menengah menuntut pembelajar digunakan semakin bervarisi. Hal ini dikarenakan
untuk menggunakan cerita sambil semakin tinggi tingkat pembelajaran semakin
memvisualisasikan kanji. Hal ini dikarenakan banyak kanji yang harus dipelajari dan diingat,
bentuk dan struktur kanji-kanji yang dipelajari serta tingkat kesulitan kanji yang dipelajaripun
dalam buku “Intermediate Kanji” lebih rumit dari semakin tinggi.
pada kanji yang dipelajari pada tingkat dasar
dengan menggunakan buku “Basic Kanji”. Dengan semakin banyak variasi strategi belajar
Disamping itu pembelajar tingkat menengah yang digunakan, kemampuan untuk memahami
dituntut pula berinisiatif untuk mengontrol kanji dalam konteks kalimat akan semakin tinggi.
kemampuan dirinya dengan mengevaluasi dan Jika dalam sebuah wacana bacaan ditemukan kanji
bekerjasama dengan pembelajar lain, karena yang tidak diketahui artinya, mahasiswa dapat
jumlah kanji yang dipelajari semakin banyak. memperkirakan maknanya dengan menggunakan
strategi, seperti mengkaitkan kanji yang baru
Sedangkan strategi belajar Kanji yang Kelompok dengan kanji yang pernah dipelajari sebelumnya.
Menengah KR lebih tinggi frekuensi Adapun jenis strategi yang digunakan untuk
penggunaannya daripada kelompok Menengah KT memahami atau menuliskan kembali kanji yang
adalah seperti pada tabel 4.3. di bawah ini. sedang digunakan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan penggunaan kanji tersebut. Misalnya,
Dari tabel di atas terlihat variasi yang digunakan jika kebutuhannya adalah menuliskan kembali
oleh kelompok menengah KR lebih sedikit kanji tersebut, maka alternative kanji yang dapat
daripada kelompok menengah KT. Dengan terlihat digunakan adalah dengan mengingat komponen
banyaknya variasi strategi yang digunakan oleh dasar dan urutan penulisannya. Sedangkan jika
Kelompok menengah KT, maka hal ini kebutuhannya adalah mencari makna sebuah kanji
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol . 2, No. 1, Maret 2013 51

baru dalam kamus, maka maka alterbatif strategi pemula dan kelompok menengah seperti berikut
yang dapat digunakan adalah dengan menentukan ini :
guratan utamanya. 1. Pada mahasiswa Kelompok Menengah, variasi
strategi belajar Kanji lebih banyak dari
mahasiswa Kelompok Pemula baik secara
V. KESIMPULAN DAN SARAN kualitatif maupun kuantitatif.
2. Pada Kelompok menengah, semakin banyak
5.1. Kesimpulan Penelitian dan Hipotesa dan bervariasi strategi yang digunakan akan
Penelitian Lanjutan meningkatkan kemampuan penguasaaan kanji.
Hasil ini terlihat pada Kelompok menengah
Kesimpulan penelitian tentang strategi KT bahwa variasi strategi belajar yang sering
pembelajaran Kanji pada tingkat pembelajar digunakan lebih banyak dari pada Kelompok
pemula dan menengah pada Program Studi Sastra Menengah KR.
Jepang Universitas Al Azhar Indonesia yang
dilaksanakan dari Maret hingga Juli 2012dapat 5.2. Saran Untuk Pengajaran Kanji dan Usulan
dijelaskan seperti di bawah ini. Penelitian Lanjutan

Pada kelompok pemula strategi pembelajaran 5.2.1 Saran Pengajaran Kanji


Kanji yang digunakan dapat dikatakan tidak Pada prinsipnya, 62 strategi pembelajaran Kanji
banyak bervariasi, baik secara jenis maupun yang terdapat di SILK (strategy for inventory
jumlah karena: leaning kanji) adalah baik dan dapat digunakan.
1). Banyak dari pembelajar yang baru pertama Disesuaikan dengan tingkat materi pembelajaran
kali belajar kanji sehingga belum menemukan kanji, makin banyak variasi strategi yang
variasi strategi belajar kanji. digunakan akan semakin baik Oleh karena itu para
2). Jika dilihat dari materi belajar kanji di tingkat dosen pengampu kanji perlu memikirkan untuk
pemula yaitu buku “Basic Kanji”, kanji-kanji memperkenalkan sebanyak mungkin strategi-
yang muncul adalah karakter yang sederhana strategi tersebut. Perkenalan variasi strategi
dan lebih menfokuskan pada komponen- tersebut dapat disesuaikan dengan materi
komponen bentuk daripada melihat kanji pembleajaran Kanji yang sedang diajarkan.
sebagai sebuah konteks kalimat. Misalkan pada saat mengajarkan materi tentang
3). Dosen yang mengampu mata kuliah kanji benda-benda di alam seperti 月 (tsuki / bulan)、日
belum banyak memperkenalkan variasi-variasi (hi / matahari) dan lain-lain, maka dapat
strategi belajar kanji kepada mahasiswa, diperkenalkan strategi mengaitkan kanji yang
sehingga belum banyak mahasiswa yang sedang dipelajari dengan simbol-simbol makna
menggunakan strategi belajar untuk menguasai dan menugaskan mahasiswa untuk menbuat mind
kanji. map kanji-kanji yang berkaitan degan benda-benda
alam tersebut seperti mengaitkan dengan kanji a
Pada kelompok menengah, strategi belajar yang 明日 (ashita / besok).
kerap digunakan dapat disimpulkan sebagai
berikut. Responden kelompok Menengah KT ( 5.2.2. Usulan Penelitian Lanjutan
kemampuan tinggi ) kerap menggunakan strategi- Usulan penelitian yang dapat dilakukan adalah,
strategi yang berada dalam kelompok strategi: perlu dilakukan penelitian yang menelaah buku
menggunakan cerita (B), frekuensi ( D), visualisasi ajar “ Basic Kanji “ dan “ Intermediate Kanji”
( F), monitor diri ( G), bunyi ( K), urutan guratan ( mengenai klasifikasi jenis-jenis kanji per bab dan
L), evaluasi belajar ( N) dan bekerjasama dengan alternatif strategi-strategi belajar yang dapat
orang lain (O). Sedangkan pada Kelompok digunakan untuk menguasai Kanji pada materi
Menengah KR, ditemukan bahwa variasi strategi tersebut. Setelah memasukkan pengajaran strategi
pembelajaran Kanji yang digunakan lebih sedikit belajar kanji di dalam kurikulum mata kuliah kanji
daripada kelompok menengah KT. sesuai dengan jenis kanji per bab, perlu diadakan
penelitian untuk mengkaji kembali, keefektifan
Akhirnya, dari hasil kesimpulan mengenai strategi pengajaran strategi tersebut sehingga dapat
pembelajaran Kanji pada Kelompok Pemula dan ditemukan sistem pengajaran kanji yang efektif
Menengah di atas, dapat disimpulkan mengenai bagi pembelajar non-kanji.
perbedaan strategi yang digunakan oleh kelompok
52 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol . 2, No. 1, Maret 2013

DAFTAR PUSTAKA [5] Suzuki Masako, Ito Sanae ( 1999) The


recognition of kanji-patterns by learners of
[1] Oxford, R.L (1990) Language Learning Japanese at beginning level : Problems in
Strategies : What every teacher should searching kanji characters, Journal of the
know. Rowley, Mass : Newburry House International Student Center Hokkaido
[2] O’ Malley, J.M. & Chamot, A.U (1990) University No.3
Learning Strategies in Second Language [6] Ito Sanae, Suzuki Masako ( 2001) Strategies
Acquisition. Cambridge: Cambridge in using kanji dictionaries by learners of
University Press Japanese : Case studies of learners at
[3] ウラムバヤルツェツェグドラム(2009) 【 beginning and advanced levels, Journal of
漢字学習ストラテジーに関する研究の現 the International Study
状と課題—悲漢字圏日本語学習者にとっ [7] 大北葉子(1995)【漢字学習ストラテジ
ての効果的な学習ストラテジーとは】『 ーと学生の漢字学習に対する信念】『世
日本言語文化研究会論集』第5号国際交 界の日本語教育』第5号、国際交流基金
流基金日本語国際センタ ー・国立 日本語国際センター、105‐124
国語研究所・政策研究大学院大学 [8] Kano Chieko, Shimizu Yuri,et.al (1989)
Basic Kanji Vol.1: Bonjinsha
[4] ウラムバヤルツェツェグドラム(2005)【
[9] Kano Chieko, Shimizu Yuri,et.al (1989)
モンゴル国立科学技術大学の学習者が使 Basic Kanji Vol.2: Bonjinsha
用している漢字学習ストラテジー-漢字 [10] Kano Chieko, Shimizu Yuri,et.al (1989)
シラバスの作成に向けて】『日本言語文 Intermediate
化研究会論集』創刊号、国際交流基金日 [11] Kanji Vol.1: Bonjinsha
本語国際センタ ー・国立国語研究所・
政策研究大学院大学、201-228

Anda mungkin juga menyukai