Anda di halaman 1dari 5

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI

Nomor : 001/BAP-TRA,KSO/KLGT/SPJB/XI/2016

Pada hari ini Selasa tanggal Satu bulan Nopember tahun Dua Ribu Enam Belas ( 01-11-2016),
yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Ir. Herman Dwi Haryanto : Selaku Ketua Komite Manajemen PT Brantas
Abipraya - PT Tirta Restu Ayunda KSO pada
Proyek Pengendalian Banjir Kali Gunting
Kabupaten Jombang PT. Brantas Abipraya-PT Tirta
Restu Ayunda KSO yang bertindak untuk dan atas
nama KSO yang berkedudukan di Jalan
Kertomenanggal VI No. 1 Surabaya Jawa Timur,
selanjutnya disebut Pihak Kesatu

2. Agus Setiono Tjahajanto : Selaku Direktur Utama PT. Bevananda Mustika,


suatu perusahaan supplier yang berkedudukan di
Jl. Griya Agung No. 12A Kompleks Griya Inti
Sentosa Sunter - Jakarta Utara, dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama PT. Bevananda
Mustika, selanjutnya disebut Pihak Kedua

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua yang selanjutnya disebut Para Pihak sepakat untuk mengadakan
perjanjian sebagaimana diatur dalam Surat Perjanjian Jual Beli ini mengenai pengadaan kawat
bronjong galvanis ukuran 2 x 1 x 0.5 m dengan diameter kawat 2.7 mm di lokasi proyek
Pengendalian Banjir Kali Gunting Kabupaten Jombang dengan ketentuan dan syarat-syarat
seperti tercantum dalam pasal-pasal berikut ini :

Pasal 1
Proyek, Lokasi, Jenis Spesifikasi, Jumlah dan Harga Barang

Pihak Kesatu setuju membeli barang dari Pihak Kedua dan Pihak Kedua setuju untuk menjual
barang kepada Pihak Kesatu untuk kepentingan Proyek PT. Brantas Abipraya-PT Tirta Restu
Ayunda KSO, yaitu Proyek Pengendalian Banjir Kali Gunting (selanjutnya disebut “Proyek”) di
daerah Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang (selanjutnya disebut sebagai “Lokasi”)
dengan jenis spesifikasi, jumlah dan harga sebagai berikut :
Harga ( Rp.)
No Nama Barang & Spesifikasi Sat Volume
Satuan Total
1 Kawat Bronjong Galvanis bh 9,600.00 172,500.00 1,656,000,000.00
ukuran 2 x 1 x 0.5 m diameter kawat
2,7 mm

Total Harga 1,656,000,000.00


PPN 10% 165,600,000.00
Total Harga Incld. PPN 1,821,600,000.00
Terbilang : Satu milyar delapan ratus dua puluh satu juta enam ratus rupiah
Pasal 2
Harga Barang

Jumlah harga barang termasuk PPN 10% pada pasal 1 adalah sebesar Rp. 1.821.600.000,00

Pasal 3
Tempat, waktu dan Kondisi Penyerahan

1. Pihak Kedua bersedia menyerahkan seluruh Barang tersebut pada pasal 1 kepada Pihak
Kesatu di lokasi Proyek sesuai schedule ( 1 Nopember 2016 – 20 Maret 2017 ) pada saat
Surat Pesanan Pengadaan yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan
kondisi Free on Truck (FOT).
2. Pihak Kedua bersedia menyerahkan barang tersebut pada Pasal 1 kepada Pihak Kesatu
selambat lamnbatnya tanggal 20 Maret 2017.
3. Yang dimasksud Free on Truck (FOT) adalah diatas alat angkut Pihak Kedua dimana biaya
menurunkan barang menjadi tanggung jawab Pihak Kesatu.
4. Setiap penyerahan barang tersebut pada ayat 1 di buktikan dengan Tanda Terima Barang
atau Berita Acara Serah Terima Barang yang ditanda tangani oleh para pihak atau wakil
yang ditunjuk.
5. Pihak Kesatu akan melaksanakan inspeksi pada proses produksi di tempat Pihak Kedua
sesuai dengan jadual yang disepakati oleh para pihak yang menjadi syarat penerimaan
barang (bila diperlukan)
6. Pihak Kedua wajib menerapkan SMK3 (Sistem Manajemen K3)/OHSAS sesuai dengan yang
disyaratkan oleh pihak yang berwenang.

Pasal 4
Keamanan dan Jaminan Keselamatan Kerja

1. Pihak Kedua wajib mematuhi ketentuan peraturan dan perundangan yang berlaku yang
disyaratkan Pihak Kesatu dalam penerapan Sistem Manajemen Lingkunga, Sistem
manajemen K3, dan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja dalam proses produksisampai
dengan penyerahan barang kepada Pihak Kesatu.
2. Pihak Kedua bertanggung jawab atas keamanan daerah kerja, bahan bahan dan alat alat
kerja yang berada di daerah kerja.
3. Pihak Kedua berkewajiban menyediakan perlengkapan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (PPPK) di tempat tempat yang dipandang perlu oleh Pihak Kedua maupun Pihak
Kesatu.
4. Pihak Kedua wajib mentaati semua peraturan ketenaga kerjaan yang berlaku, termasuk
kewajiban mengasuransikan seluruh karyawan / tenaga kerja yang menjalin hubungan
kerja dengan Pihak Kedua pada Asuransi Tenaga Kerja.
5. Apabila terjadi musibah kecelakaan kerja sampai dengan hilang nyawa yang menimpa
karyawan rekanan dan atau bukan karyawan rekanan di lokasi kerja, maka segala biaya dan
pengurusan yang diakibatkan oleh kejadian tersebut menjadi beban dan tanggung jawab
Pihak Kedua.
Pasal 5
Pembayaran

1. Pihak Kesatu bersedia melakukan pembayaran kepada Pihak Kedua atas pembelian barang
tersebut pada pasal 1 setelah seluruh barang diterima dengan baik, lengkap, sesuai
spesifikasi serta berfungsi yang dibuktikan dengan tanda terima atau Berita Acara Serah
Terima sesuai tersebut pada Pasal 3 ayat 4.
2. Pembayaran berdasarkan progress lapangan ( barang terkirim ) dan akan di bayarkan oleh
Pihak Kesatu kepada Pihak Kedua senilai tagihan dengan menggunakan Supply Chain
Financing (SCF) USANCE 90 (Sembilan puluh) hari setelah dokumen tagihan diterima oleh
Pihak Bank.
a. Pelaksanaan pencairan SCF dilaksanakan oleh Bank yang telah ditunjuk Pihak Kesatu
b. Beban bunga disconto akan menjadi beban seluruhnya Pihak Kedua
3. Dokumen pembayaran harus lengkap, benar dan sah menurut peraturan Perusahaan Pihak
Kesatu, yang terdiri dari :
a. Invoice
b. Berita Acara Serah Terima Barang
c. Surat Jalan/Nota Barang
d. Faktur Pajak
e. Kwitansi bermaterai cukup
4. Apabila Pihak Kedua tidak memenuhi persyaratan point 2 di atas, maka pembayaran
kepada Pihak Kedua akan ditangguhkan sampai Pihak Kedua melengkapi persyaratan
dimaksud.

Pasal 6
Sanksi Kelambatan

1. Pihak Kedua bersedia dikenakan Sanksi atas keterlambatan penyerahan barang berupa
denda keterlambatan sebesar 0.5 ‰ (setengah permil) per hari dengan maksimum denda
2% (dua persen) dihitung dari nilai harga barangyang mengalami keterlambatan
penyerahan, kecuali apabila terjadi Force Majeure

Pasal 7
Jaminan Kondisi Barang

1. Pihak Kedua memberi jaminan kepada Pihak Kesatu bahwa barang yang diserahkan
seluruhnya dalam keadaan baik, baru, lengkap dan berfungsi sesuai syarat pesanan yang
telah ditetapkan oleh Pihak Kesatu.
2. Pihak Kedua sanggup melakukan penggantian tanpa tambahan biaya apapun apabila pada
saat penyerahan terdapat barang yang tidak memenuhi spesifikasi dan rusak yang
mengakibatkan tidak berfungsinya material / barang tersebut yang terjadi karena
kesalahan dan/atau kelalaian Pihak Kedua.
3. Pihak Kedua menjamin mutu barang dan bertanggung jawab atas resiko penggantian jika
hasil teruji tidak sesuai dengan Spesifikasi Mutu.
Pasal 8
Force Majeure

1. Pihak Kedua dibebaskan dari tanggung jawab terhadap kerugian dan atau kelambatan
penyerahan barang, apabila terjadi Force Majeure (keadaan memaksa)
2. Yang dimaksud Force Majeure (keadaan memaksa) adalah suatu keadaan yang timbul dan
mengakibatkan kerugian dana tau kelambatan penyerahan barang diluar kemampuan dan
tidak dapat diatasi oleh kedua belah pihak, yaitu :
a. Bencana Alam : banjir, gempa bumi, tanah longsor, angin topan, kebakaran dan wabah
penyakit.
b. Peperangan, pemberontakan, sabotase, huru hara, pemogokan umum, keadaan politik
yang tidak stabil.
3. Apabila terjadi hal-hal tersebut pada pasal 7 ayat 2, maka Pihak Kedua diwajibkan untuk
memberitahukan secara tertulis kepada Pihak Kesatu selambat-lambatnya 2 (dua) hari
kalender sejak terjadinya keadaan Force Majeure tersebut.
4. Dalam hal terjadi kelambatan dalam penyerahan barang yang disebabkan karena
timbulnya hal-hal tersebut pada pasal 7 ayat 2, maka waktu penyerahan barang akan di
tunda sampai hal-hal tersebut berakhir atau hapus.

Pasal 9
Perselisihan

Jika timbul perselisihan antara Para Pihak diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.
Namun apabila perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan atau dengan kata lain tidak
mencapai mufakat, maka Para Pihak setuju untuk menyelesaikan perselisihan tersebut
berdasarkan Arbitrase yang diselenggarakan oleh Badan Arbitrase Nasional Indonesia (“BANI”)
dan berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa.

Pasal 10
Kedudukan Hukum

1. Hukum yang berlaku dalam dan terhadap Surat Perjanjian Jual Beli ini adalah Hukum yang
berlaku di Republik Indonesia.
2. Mengenai Surat Perjanjian Jual Beli ini dengan segala akibat dan pelaksanaannya Para
Pihak sepakat memilih tempat kedudukan hokum yang umum dan tidak berubah di Kota
Surabaya – Jawa Timur.

Pasal 11
Lain – Lain

Hal-hal lain yang belum di atur dalam Surat Perjanjian Jual Beli ini disepakati untuk dituangkan
dalam Addendum dan diselesaikan dengan surat menyurat yang merupakan satu kesatuan dan
bagian yang tidak terpisahkan dengan surat perjanjian jual beli ini.
Pasal 12
Penutup

Demikian Surat Perjanjian Jual Beli ini ditandatangani di Surabaya pada tanggal tersebut di atas
dalam 2 (dua) rangkap bermaterai cukup yang keduanya mempunyai kekuatan hokum yang
sama, dan dapat dibuat Salinan-salinan(copy) sesuai kebutuhan

Pihak Kedua Pihak Kesatu


PT. Bevananda Mustika PT Brantas Abipraya– PT Tirta Restu Ayunda KSO
Proyek Pengendalian Banjir Kali Gunting
Kabupaten Jombang

Agus Setiono Tjahajanto Ir. Herman Dwi Haryanto


Direktur Ketua Komite Manajemen KSO

Anda mungkin juga menyukai