LEMBAR PENGESAHAN
PERSETUJUAN
SPESIFIKASI TEKNIS
Untuk Paket Pekerjaan :
Pembangunan Sarana Pengendali Banjir Sungai Bogowonto
dan Anak Sungainya (KSN YIA)
Tahun Anggaran 2020 - 2022
Tanggal Pengesahan :
Sempor, Januari 2020
SPESIFIKASI UMUM
DAFTAR ISI
Halaman :
SPU iii
SPESIFIKASI UMUM
1. LATAR BELAKANG
Dalam Rangka meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat, pemerintah dalam hal ini
melalui Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS-SO) senantiasa berupaya melaksanakan
pengelolaan dibidang Sumber Daya Air diantaranya yang menyangkut aspek Pengendalian Daya
Rusak Air dan ketahanan pangan.
Wilayah Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak mencakup 12 Daerah Aliran Sungai (DAS),
di mana DAS Bogowonto termasuk didalamnya yang secara administratif berada di Kabupaten
Kulon Progo dan Purworejo. Lokasi yang menjadi obyek pekerjaan merupakan obyek vital Nasional
dan kawasan produktif penyangga cadangan beras Nasional selain juga nantinya akan menjadi
kawasan perdagangan dan jasa yang penting di DI Yogyakarta. Obyek pekerjaan sebagai obyek vital
Nasional karena disebelah timur Sungai Bogowonto ini adalah lokasi Bandara Internasional yaitu
YIA (Yogyakarta Internasional Airport). Banjir yang seringkali melanda lokasi obyek pekerjaan
adalah salah satu alasan perlunya penyusunan pola pengendalian banjir yang sistematis dan
komprehensip.
Secara umum penyebab banjir di lokasi obyek pekerjaan yang berada di kawasan pantai selatan
Jawa adalah :
1. Peralihan yang tiba-tiba antara kemiringan bagian atas sungai (hulu) dengan daerah hilir yang
sangat datar (daerah depresi) ;
2. Sedimentasi di muara sungai yang menghalangi aliran sungai ke laut (muara tertutup pasir) ;
3. Meningkatnya tekanan pertumbuhan penduduk dan ekspansi ekonomi yang telah mengalih
fungsi daerah retensi atau retarding basin area ;
4. Erosi daerah aliran sungai dan pengangkutan sedimen di sungai yang tak terkendali
yang disebabkan oleh konversi daerah-daerah hutan menjadi pertanian di daerah
tangkapan air.
Potensi ancaman banjir di kawasan Bandara YIA berasal dari 3 sumber yaitu :
1. Sistem drainase di sekitar kawasan Bandara
2. Luapan banjir K. serang
3. Luapan Banjir K. Bogowonto
Sistem drainase di sekitar kawasan Bandara mempunyai system yang cukup rumit dimana banyak
sekali ruas-ruas drainase di sisi Utara kawasan bandara yang berpengaruh terhadap terjadinya banjir.
Jaringan drainase ini dapat dilihat pada Skema Gambar 1-1 Berikut.
SPU 1
SPESIFIKASI UMUM
Gambar 1-1 Skema Jaringan Sistem drainase Sekitar Kawasan BAndara YIA
Ancaman banjir dari sistem drainase di sekitar kawasan Bandara (sistem drainase carik Barat dan
sistem drainase Carik Timur) disebabkan karena kapasitas tampung drainase tidak mampu
menampung beban debit banjir yang terjadi jika banjir yang datang dengan periode ulang lebih dari
10 tahunan. Sementara itu potensi banjir dari K. Bogowonto adalah masalah kapasitas tampung
sungai yang tidak mampu menampung beban debit banjir lebih dari 25 tahunan.
Kejadian banjir pada kawasan ini telah beberapa kali terjadi antara lain tahun 2013, 2014 dan terakhir
pada 16 sampai 18 Maret 2019 yang membuat kawasan ini menjadi daerah genangan banjir.
Gambar 1-2. Daerah Genangan Banjir Sebelum Konstruksi Yogyakarta International Airport
(Sumber : Angkasa Pura, Kajian Potensi Banjir Sekitar Kawasan bandara, 2019)
SPU 2
SPESIFIKASI UMUM
Di bagian kawasan Yogyakarta International Airport sebelah Timur, yaitu pertemuan sungai Carik
Timur dan sungai Serang sudah ada upaya menggunakan sistem pengendalian banjir, seperti pintu
klep dengan tujuan mencegah air sungai serang masuk ke sungai carik Timur pada saat muka air
sungai serang lebih tinggi dari muka air sungai Carik Timur. Namun, untuk sungai carik barat, belum
ada pintu pengatur yang menuju ke K. Bogowonto sehingga jika muka air di K. Bogowonto lebih
tinggi dari muka air di sungai Carik Barat maka terjadi back water menuju sungai carik Barat dan
dapat meluas sampai ke area Bandara YIA.
Pada tanggal 16 – 18 Maret 2019, terjadi hujan dengan tinggi hujan maksimum 210 mm. Genangan
air yang terjadi di kawasan Yogyakarta International Airport disebabkan oleh genangan lokal karena
cekungan-cekungan alam yang belum selesai ditimbun, serta belum berfungsinya drainase yang ada
di kawasan bandara yang saat ini pada tahap pelaksanaan konstruksi oleh PT. Angkasa Pura. Saat ini
PT. Angkasa Pura telah melakukan pelebaran S. Carik pada kawasan bandara dari semula lebar
S.Carik antara 6-10 meter, dilebarkan masing-masing 2,5 meter pada sisi kanan dan kiri sungai.
Berikut adalah beberapa data yang tercatat di beberapa stasiun pengamatan baik hujan maupun debit
di sungai Bogowonto dan Sungai Serang.
DAS BOGOWONTO
Pungangan 156 211 247 282 327 360
Bd. Boro 249 389 491 596 741 856
Bd. Kd Putri 228 332 394 449 513 556
Bd. Penungkulan 52 85 111 139 179 213
Bd. Pingit 15 18 20 22 25 27
Bd. Kalisemo 113 165 207 253 325 388
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah, Melalui Balai Besar Wilayah Sungai Serayu
Opak telah melakukan upaya penanganan yaitu merehabilitasi prasarana pengendali Banjir di DAS
Serang sampai DAS Bogowonto dengan melakukan perbaikan system drainase dan ditindak lanjuti
dengan kegiatan fisik berupa peningkatan kapasitas sungai dan drainase, melakukan perbaikan
bangunan-bangunan pengendali banjir yang rusak seperti tanggul parapet, pelindung tebing sungai,
Pompa banjir dan pintu-pintu air.
SPU 4
SPESIFIKASI UMUM
2. LOKASI PEKERJAAN
Ruang lingkup wilayah pekerjaan adalah Sungai Bogowonto serta beberapa anak sungai serta daerah
yang tergabung yang meliputi DAS Bogowonto.
DAS Bogowonto membentang seluas 576 km2 terletak antara 7°23' dan 7° 54' LS dan 109º 56' and
110° 10' BT (Lihat Gambar 7). Kali Bogowowonto dan anak sungai utamanya yaitu K. Kodil
mengalir dari lereng G. Sumbing pada elevasi 3375 m dpl, dimana berbatasan dengan DAS Serayu
di Utara, DAS Cokroyasan di Barat dan DAS Progo di sisi Timur.K. Bogowonto adalah sungai
dengan kondisi meander yang rapat pada posisi tengah sampai bawah. Hujan tahunan rata-rata adalah
3000 mm di bagian tengah sampai hilir dan 5000 mm di bagian hulu. Stasiun hujan yang digunakan
adalah stasiun hujan Bener di bagian hulu DAS dan pengamatan debit diperoleh di Bendung Boro
yang dapat digunakan sebagai acuan kalibrasi besaran hidrologis di DAS bagian hulu atau seluas 371
km2. Dataran rendah membentang di sisi barat sungai di sepanjang pantai Selatan Jawa.Dataran
SPU 5
SPESIFIKASI UMUM
rendah sebagai hasil sedimentasi pasir laut dari hasil energi gelombang dominan ini adalah menjadi
penyebab tertutupnya mulut sungai hampir setiap tahunnya.
Lokasi cakupan didalam proyek ini adalah sisi selatan jalan raya Yogyakarta-Purworejo atau seluas
4872 ha atau sekitar 11% dari luas catchment yang terletak didalam 5 wilayah yuridiksi Kecamatan
yaitu Kecamatan Temon dan Kokap (Kulon Progo) dan Bagelen, Ngombol and
Purwodadi(Purworejo).Banjir di Area Bogowonto ini pada umumnya disebabkan oleh :
Selain masalah banjir, K. Bogowonto juga mempunyai masalah terjadinya erosi tebing sungai yang
dapat mengancam prasarana umum seperti Jembatan Jalan Raya, Jembatan Kerta api dan Jalan raya.
SPU 6
SPESIFIKASI UMUM
3. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan meliput :
1) Pekerjaan Persiapan
2) Normalisasi Sungai dan Pembuatan Tanggul
3) Pekerjaan Kolam retensi dan Long Storage
4) Pekerjaan Bangunan Air
5) Pekerjaan Pintu
6) Pekerjaan Lain-lain.
Jangka Waktu Pelaksanaan seluruh pekerjaan adalah sesuai dengan yang telah ditentukan
dengan flowchart pelaksanaan pekerjaan seperti pada Gambar 1-7.
SPU 7
SPESIFIKASI UMUM
Lokasi pekerjaan terbagi sebagian besar di selatan Jalan Nasional dan sebagian kecil berada di
utara Jalan Nasional. Titik berat keseluruhan lokasi yang terdiri dari 20 titik lokasi berada di
Kecamatan Temon, Pnajatan, dan Kecamatan Ngombol. Kota Kecamatan Ngombol sendiri
terletak 18 Km disebelah Selatan Kota Purworejo atau 13 Km disebelah barat Kota Wates. Untuk
mencapai lokasi pekerjaan, Dari Jalan Lintas Selatan (Daendels) Yogyakarta-Kebumen, untuk sisi
selatan Jalan masih harus masuk kearah selatan sejauh 1 Km, untuk lokasi pekerjaan Muara sungai
Bogowonto.
Kondisi jalan masuk relative cukup baik dengan konstruksi aspal hotmix lebar jalan rata-rata 6-8
m. Pada umumnya untuk masuk kelokasi pekerjaan masih harus melalui jalan-jalan desa dengan
lebar sekitar 4-6 m yang umumnya sudah diperkeras baik dengan laipsan sirtu dan sebagian sudah
dengal cor beton sederhana.
5. GAMBAR-GAMBAR
Kontraktor harus menyediakan juru gambar dan pembantu-pembantunya dalam jumlah yang
cukup dan berkualitas yang mampu menghasilkan semua gambar yang diperlukan.
SPU - 8
SPESIFIKASI UMUM
Setelah gambar-gambar tersebut diperiksa dan atau disetujui oleh Direksi, gambar-gambar tersebut
merupakan bagian dari Kontrak.
Gambar-gambar Pelaksanaan harus mencakup semua pekerjaan, tetapi tidak dibatasi hal-hal
sebagai berikut :
Demikian pula gambar-gambar pelaksanaan untuk setiap bangunan harus dibuat dengan cara yang
sama, didasarkan pada gambar-gambar dalam Volume 4 (yang menampakkan secara umum atau
bentuk typical), yang disesuaikan dengan dengan hasil pengukuran situasi lapangan.
Kontraktor harus yakin bahwa gambar-gambar tersebut berisi detail-detail yang cukup, dan semua
elevasi permukaan tanah asli yang digambarkan adalah elevasi-elevasi yang telah disetujui oleh
Direksi sebagaimana disebutkan pada pasal 1.3. dari Spesifikasi Umum.
Gambar-gambar pelaksanaan dibuat dalam bentuk digital dengan format autocad diserahkan
kepada Direksi dalam rangkap 5 (lima) beserta tempat penyimpanan gambar-gambar (rak) yang
akan digunakan oleh Proyek
SPU - 9
SPESIFIKASI UMUM
Disamping itu, gambar-gambar tersebut juga harus menunjukkan tempat pembongkaran material
dan peralatan yang diusulkan Kontraktor untuk dibawa ke lapangan, dan kapasitas untuk tiap item
utama dari sarana kontruksi tersebut.
Bila terjadi perubahan yang berkaitan dengan item tersebut diatas pada saat pembuatan atau
sesudah item tersebut beroperasi, Kontraktor harus menyerahkan gambar-gambar revisi yang
menunjukkan perubahan itu kepada Direksi untuk diperiksa dan disetujui secara tertulis.
Gambar-gambar purna laksana harus selalu tersedia guna inspeksi bulanan ke lokasi yang
dilakukan oleh Wakil Direksi, dan jika bukan gambar yang mutakhir, Kontraktor harus
memperbarui (memutakhirkan) gambar-gambar tersebut dalam waktu 6 (enam) hari-kerja.
SPU - 10
SPESIFIKASI UMUM
Sesudah seluruh bagian Pekerjaan Permanen yang digambarkan didalam Gambar Kontrak selesai
dilaksanakan, gambar Purna-laksana dari bagian pekerjaan permanen tersebut, setelah disetujui
oleh Direksi, harus ditandatangani bersama oleh Direksi dan Kontraktor atau wakil-wakilnya.
Gambar-gambar purna-laksana harus dibuat pada kertas yang dapat direproduksi dan berkualitas
baik, sehingga dapat dicopy dengan hasil yang jelas dan dapat dibaca. Seperangkat gambar purna
laksana yang telah jadi harus diserahkan kepada Direksi untuk diperiksa dan disetujui dalam waktu
30 hari setelah pekerjaan-pekerjaan itu diselesaikan.
1. 1 (satu) set cetakan asli pada kertas berkualitas baik (80 gr), ukuran A-3;
2. 8 (delapan) set copy pada kertas berkualitas baik (80 gr), ukuran A-3;
3. 1 (satu) External hardisk berisi rekaman file autocad dari gambar-gambar sesuai
hasil pengukuran MC 100.
Untuk barang yang harus dibuat diluar lapangan dan diangkut ke lapangan harus diserahkan lebih
awal dari pada batas minimum 60 (enam puluh) hari yang disebutkan diatas, untuk memberikan
SPU - 11
SPESIFIKASI UMUM
waktu yang cukup untuk pemeriksaan, persetujuan, pembuatan, pengiriman dan penerimaan di
lapangan.
4 (empat) set cetakan yang jelas terbaca, untuk tiap gambar harus diserahkan kepada Direksi
dengan format lembar pengiriman standar yang disetujui oleh Direksi.
Dalam waktu 30 hari kerja setelah menerima cetakan gambar yang diserahkan oleh Kontraktor,
Direksi akan mengembalikan satu salinan yang ditandai dan ditanda tangani serta komentar-
komentar yang tergantung pada apakah gambar tersebut masih harus diperbaiki atau disetujui.
Setelah menerima gambar yang sudah disetujui, Kontraktor berhak untuk memulai pekerjaan yang
tercakup dalam setiap gambar, mentaati perintah-perintah setiap koreksi jika ditunjukkan pada
gambar oleh Direksi dan, harus menyerahkan terlebih dahulu, dengan lembar penyerahan, 4
(empat) cetakan untuk setiap gambar yang sudah dikoreksi, bila ada, kepada Direksi.
Semua gambar yang telah diperiksa dan disetujui harus disimpan di kantor lapangan Kontraktor
dengan urutan yang sesuai dan dalam sistem pengarsipan gambar yang terkontrol dengan baik.
Bila diperlukan perbaikan dari gambar yang diajukan oleh Kontraktor, Kontraktor akan membuat
koreksi yang diperlukan dan atau revisi-revisi pada gambar tepat pada waktunya dan akan
menyerahkan kembali gambar tersebut kepada Direksi dengan cara yang sama menjadi gambar
baru, dalam 4 salinan. Bila gambar-gambar yang dikembalikan telah diserahkan kembali untuk
disetujui, Direksi akan berusaha dengan keras untuk menyelesaikan pemeriksaan dan atau
persetujuannya terhadap gambar itu dalam waktu 15 hari kerja; namun hal ini tergantung pada
jumlah dan tingkat kesulitan koreksi/revisi yang harus diperiksa. Prosedur ini akan berlanjut
sampai gambar-gambar akhirnya disetujui.
Direksi berhak untuk meminta detail-detail tambahan dan meminta Kontraktor untuk membuat
perubahan-perubahan yang diperlukan pada gambar pelaksanaan/gambar kerja untuk disesuaikan
dengan syarat-syarat dan maksud dari spesifikasi tanpa biaya tambahan.
Setiap Pekerjaan yang telah dilaksanakan sebelum gambar-gambar pelaksanaannya disetujui oleh
Direksi akan menjadi resiko Kontraktor. Persetujuan Direksi terhadap gambar Kontraktor tidak
akan melepaskan/membebaskan Kontraktor dari kewajibannya dalam mentaati Spesifikasi,
tanggungjawab untuk memenuhi metode pelaksanaan, dan lain-lain.
SPU - 12
SPESIFIKASI UMUM
Seluruh biaya yang dikeluarkan Kontraktor dalam memenuhi persyaratan dari sub bagian ini akan
termasuk dalam biaya umum harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga
(“Bill of Quantities”).
Seluruh material dan peralatan yang disediakan sesuai dengan kontrak atau untuk fabrikasi
peralatan yang dimasukkan dalam pekerjaan harus memenuhi standarisasi dan spesifikasi masing-
masing yang ditunjukkan dalam Dokumen dan dalam hal ini, standarisasi dan spesifikasi memberi
alternatif seperti yang ditafsirkan dan disetujui oleh Direksi.
Bila standar-standar untuk material dan perlengkapan/alat-alat tidak dinyatakan dalam Spesifikasi,
mereka harus menyesuaikan dengan standar yang sesuai dan umum digunakan seperti standar dari
Inggris (yang selanjutnya disebut BS) yang paling baru dan sesuai, standar masyarakat Amerika
untuk tes material (selanjutnya disebut A S T M), standar Indonesia seperti SNI, PUBI, PBI, SNI,
dan lain-lain atau standar lain yang disetujui Direksi. Standar diatas adalah standar yang disahkan
dalam Kontrak, yang dapat digunakan oleh Kontraktor, tanpa terlebih dahulu mendapatkan izin
dari Direksi.
Apabila Kontraktor mengajukan standar dan spesifikasi yang sama atau material dan peralatan
yang sama, Kontraktor harus menyatakan ciri-ciri perubahan yang pasti dan harus menyerahkan
standar, spesifikasi, informasi dan data untuk material dan peralatan yang lengkap untuk
mendapatkan persetujuan dari Direksi. Penyerahan standar tersebut harus tepat waktu dan
kelalaian untuk melaksanakan hal tersebut atau pembelian untuk setiap material dan peralatan yang
sama yang diajukan sebelum disetujui Direksi akan menjadi resiko Kontraktor.
Segala biaya yang dikeluarkan Kontraktor dalam mentaati persyaratan dalam pasal ini harus
termasuk dalam biaya umum harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
SPU - 13
SPESIFIKASI UMUM
Jaringan kerja CPM harus menunjukkan usulan urutan pelaksanaan dan hubungan yang sesuai
antara kegiatan-kegiatan dalam jaringan kerja dan harus memasukkan kelonggaran waktu dan
sumber daya untuk melengkapi pekerjaan.
Bersama dengan jaringan kerja CPM , Kontraktor akan mengajukan lembar data secara rinci untuk
tiap-tiap kegiatan dalam jaringan kerja atau batasan-batasan yang berisi data berikut :
a. Nama kegiatan;
Hal-hal yang harus sudah termasuk dalam perhitungan waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan kegiatan dan daftar dari semua kelonggaran waktu dan jangka
waktu, yang dapat dipakai, antara lain :
• pengukuran, pematokan;
• pengapalan bahan-bahan;
• libur keagamaan;
• Jumlah tenaga kerja termasuk perincian oleh perusahaan, tenaga ahli atau
pengawas apa saja , pengawas tenaga asing dan sebagainya;
• Sarana kontruksi dan peralatan termasuk tipe, buatan, kapasitas dan jumlah.
Jadwal waktu pelaksanaan harus dipersiapkan sedemikian rupa sehingga keseluruhan pekerjaan
akan diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan dalam appendik I pada penawaran. Sesudah
disetujui oleh Direksi, jadwal waktu pelaksanaan beserta lembar-lembar lampirannya, harus
digunakan sebagai acuan bagi Program Pelaksanaan dan tidak diijinkan diadakan perubahan,
kecuali ada perpanjangan waktu yang diperbolehkan berdasarkan kontrak. Program yang disetujui
harus menjadi dasar acuan untuk membandingkan kemajuan yang dicapai terhadap yang
SPU - 14
SPESIFIKASI UMUM
direncanakan. Juga akan digunakan untuk mengetahui apakah suatu pekerjaan telah selesai tepat
pada waktunya.
Program Pelaksanaan yang Disetujui akan dimonitor secara ketat dan kemajuan semua kegiatan
diperbarui dalam kurun waktu tertentu, dengan maksud untuk membuat dasar acuan untuk
penyiapan laporan kemajuan seperti dijelaskan dalam Ayat 7.2.Spesifikasi Umum.
Bila menurut pendapat Direksi, kemajuan pekerjaan tidak sesuai dengan Program Pelaksanaan
yang Disetujui, Direksi mempunyai hak meminta Kontraktor untuk menambah sumber-sumber
atau waktu kerjanya yang sesuai Pasal 46 dari Syarat Umum Kontrak. Untuk selanjutnya, atas
permintaan Direksi, Kontraktor akan membuat jadual yang telah diperbaiki/disesuaikan dengan
maksud untuk mengejar ketinggalan terhadap program pelaksanaan yang telah disetujui., yang
harus secara terus menerus dijadikan dasar monitoring kemajuan pekerjaan dan syarat untuk
penentuan penyesuaian penambahan atau pengurangan.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Kontraktor dalam memenuhi dengan kebutuhan pada Ayat ini
akan dianggap termasuk dalam biaya umum harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
(1) Pada akhir setiap pergantian pekerjaan, Kontraktor harus menyiapkan laporan rinci dalam
bentuk yang disetujui oleh Direksi, yang menunjukkan staf Pengawas dan jumlah pekerja
dari berbagai klas/tingkatan yang dipekerjakan oleh Kontraktor di lapangan selama
pergantian, bahan-bahan, peralatan dan sarana kontruksi yang digunakan, ketinggian air
dan sebagainya; yang mungkin diperlukan oleh Direksi. Pada setiap akhir minggu,
Kontraktor harus menyerahkan 5 copy laporan mingguan berdasarkan atas laporan harian
yang diterangkan diatas kepada Direksi.
(2) Sebelum hari kesatu tiap bulannya, Kontraktor harus menyerahkan 5 copy laporan
perkiraan kemajuan/progres bulanan dalam bentuk yang telah disepakati oleh Direksi
secara rinci tentang kemajuan pelaksanaan selama bulan sebelumnya. Laporan tersebut
harus mencakup, tetapi tidak dibatasi hal-hal berikut :
1. Prosentase pekerjaan secara total yang diselesaikan sampai dengan akhir laporan
bulanan dengan memakai kegiatan-kegiatan (dan sub-kegiatan) dalam jaringan
kerja CPM yang telah ditetapkan sebagai program kerja yang telah disetujui;
2. Jumlah waktu yang tersisa untuk memyelesaikan keseluruhan pekerjaan dan untuk
setiap kegiatan jaringan kerja.
SPU - 15
SPESIFIKASI UMUM
(3) Pada setiap kegiatan atau sub-kegiatan dalam jaringan kerja dibuat daftar yang
menunjukkan :
4. Penjelasan yang tepat tentang kemajuan pekerjaan termasuk metode perbaikan yang
di usulkan.
(4) Jadwal kegiatan yang akan dimulai dalam jangka 1 (satu) bulan berikutnya dengan
prakiraan tanggal dimulai dan diselesaikannya kegiatan tersebut.
(5) Daftar tenaga kerja dan posisi yang digunakan selama periode pelaporan.
(6) Daftar sarana pelaksanaan, peralatan dan bahan-bahan di lapangan yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan termasuk yang tiba di atau dipindahkan dari lapangan. Daftar
tersebut harus memperlihatkan kegiatan mana yang sedang dilakukan setiap harinya,
tidak bekerja atau rusak/cacat.
(7) Total volume Pekerjaan permanen untuk item-item seperti berikut tetapi tidak dibatasi
untuk :
(8) Item-item utama untuk pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama peiode pelaporan.
(9) Daftar jumlah pembayaran yang diterima per tanggal dan jumlah tagihan yang diajukan
tetapi belum dibayarkan.
(10) Uraian secara rinci semua faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan pekerjaan dan
solusi yang diusulkan Kontraktor.
SPU - 16
SPESIFIKASI UMUM
(11) Masalah-masalah lain yang mungkin diperlukan berdasar Kontrak atau pernyataan
tentang masalah-masalah yang timbul dari atau sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan selama periode pelaporan.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Kontraktor yang berkaitan dengan sub-pasal ini harus
termasuk dalam biaya umum harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
- Pekerjaan tanah
- Pekerjaan beton
- Pekerjaan Pasangan batu
- Pekerjaan konstruksi lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan
- Penyediaan bahan, pengangkutan bahan-bahan dan peralatan
- Lain-lain yang diperlukan oleh Direksi.
Kontraktor harus mempersiapkan jadwal bulanan dalam bentuk “bar chart” pada akhir tiap bulan
untuk bulan berikutnya. Jadwal ini akan menunjukkan lamanya waktu dari mulai sampai dengan
selesai tiap-tiap kegiatan utama dengan perkiraan volume pekerjaan. Jadwal akan disampaikan
pada Direksi pada hari ketiga tiap-tiap bulan untuk perbaikan dan komentarnya. Diagram garis
bulanan harus dipersiapkan dalam hubungannya dengan dan harus konsisten dengan seluruh
kegiatan Jaringan kerja CPM yang telah disetujui dengan maksud untuk mencapai keseluruhan
kemajuan yang direncanakan pada periode itu.
Semua biaya diadakan oleh Kontraktor sesuai dengan pasal ini termasuk biaya umum harga satuan
yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga (“Bill of Quantities”).
SPU - 17
SPESIFIKASI UMUM
berikutnya dan masalah- masalah yang ada yang berakibat langsung terhadap kegiatan kerja yang
segera dilaksanakan.
Semua biaya diadakan oleh Kontraktor sesuai kebutuhan pada Sub-pasal ini akan termasuk dalam
biaya umum dalam Daftar Kuantitas dan Harga
Photo akan diambil pada awal, selama berlangsung dan tahap selasai (0%, 50%, 100%) untuk
masing-masing bagian utama pekerjaan atau bagian pekerjaan dan pada saat lain yang langsung
ditentukan oleh Direksi . Photo akan disediakan untuk Direksi, dan dilampirkan kedalam laporan
progres bulanan yang ditetapkan dalam Pasal 7.2.disebut diatas, dan akan dicetak masing-masing
photo 6(enam) lembar.
Uraian singkat dan tanggal masing-masing photo akan disertakan. Photo negatifnya akan menjadi
barang milik Pemilik dan cetak ulang dari negatif ini tidak boleh diberikan kepada orang atau
orang-orang kecuali diizinkan Pemilik.
Semua biaya diadakan oleh Kontraktor sesuai kebutuhan pada sub-pasal ini termasuk dalam biaya
umum harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga (“Bill of Quantities”).
8.1 Umum
Kontraktor akan menyediakan semua bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan. Semua bahan dan peralatan yang merupakan bagian dari Pekerjaan
Permanen harus dalam keadaan baru dan sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Spesifikasi
atau Standar yang ditunjukkan dalam Pasal 2 pada Spesifikasi Umum.
untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Kontrak, Direksi akan memerintahkan Kontraktor
untuk mengirim tambahan sarana dan peralatan. Semua sarana dan peralatan yang disediakan oleh
Kontraktor harus lengkap dengan semua suku cadangnya dan Kontraktor harus meyimpan dalam
jumlah yang cukup semua suku cadang untuk sarana dan peralatannya guna menjamin
pelakasanaan Pekerjaan yang efisien.
Setiap saat jumlah dan jenis sarana dan peralatan harus dalam kondisi dapat dioperasikan dengan
baik, dan tidak kurang dari jumlah yang ditunjukkan dalam Jadwal Pelaksanaan yang telah
disetujui .
Harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga tidak akan disesuaikan untuk menambah biaya
antara bahan-bahan yang dipilih dan bahan-bahan pengganti yang benar-benar disediakan.
b. Tempat pengapalan;
c. Lapangan.
Kontraktor harus menyampaikan beberapa informasi-informasi pada Direksi mengenai sarana dan
bahan-bahan yang dibutuhkan oleh Direksi untuk tujuan pemeriksaan. Pemeriksaaan tersebut
dalam hal apapun tidak membebaskan Kontraktor dari tanggungjawabnya untuk penyediaan
sarana dan bahan-bahan yang sesuai dengan Spesifikasi.
SPU - 19
SPESIFIKASI UMUM
Kontraktor akan selalu memberikan informasi kepada Direksi kedatangan sarana ,bahan-
bahan/material dan sarana pelaksanaan di lapangan.
Persetujuan terhadap semua Spesifikasi, brosur dan data, dalam hal apapun tidak membebaskan
Kontraktor dari segala tanggungjawabnya dalam hubungannya dengan Kontrak.
Semua biaya diadakan oleh Kontraktor dalam memenuhi kebutuhan pada pasal ini yang dianggap
sudah termasuk dalam biaya umum harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuntitas dan
Harga.
Kontraktor harus membuat Bench Mark sementara (Temporary bench mark/TBM) dengan interval
tidak lebih dari 500 m sepanjang lokasi pekerjaan. Desain dan lokasi dari masing-masing TBM
harus disetujui Direksi. Elevasi-elevasi semua TBM harus dibuat dan disetujui oleh Direksi
sebelum TBM tersebut digunakan untuk survey pra pelaksanaan atau kemajuan pekerjaan.
SPU - 20
SPESIFIKASI UMUM
a. Pekerjaan pematokkan secara umum sesuai dengan Gambar Kontrak, termasuk setiap
pematokan kembali yang diperlukan karena perubahan alinemen yang timbul pada
saat pembuatan gambar pelaksanaan;
SPU - 21
SPESIFIKASI UMUM
pengecekan pematokan dan pelaksanaan survei pengukuran yang diuraikan dalam pasal ini, akan
ditanggung oleh Kontraktor dan sudah termasuk dalam jumlah biaya umum harga satuan yang
dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
10.2 Lokasi/Lapangan
Kontraktor harus membatasi, sejauh dapat dilakukan, perpindahan pekerja-pekerja dan peralatan
ke lapangan termasuk rute-rute jalan masuk yang sudah disetujui oleh Direksi dengan maksud
untuk meminimalkan kerusakan tanaman dan hak milik, dan akan berusaha sekuat tenaga untuk
menghindari kerusakan tanah. Bekas roda kendaraan dan garutan akibat roda kendaraan harus
diperbaiki dan kerusakan lahan harus dikembalikan semaksimal mungkin seperti kondisi aslinya.
Kontraktor akan bertanggung jawab langsung pada Pemilik pekerjaan untuk beberapa pelanggaran
atau kerusakan yang tidak perlu atau kerusakan tanaman atau lahan sebagai akibat pengoperasian,
apakah tanaman atau lahan tersebut milik Pemilik Pekerjaan atau orang lain dan akan mengganti
rugi kepada Pemilik atau orang lain terhadap semua kerugian-kerugian dan tuntutan-tuntutan
untuk setiap kerusakan dan kerugian, sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 22 dari Syarat
Umum Kontrak.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Kontraktor dalam memenuhi persyaratan dalam Sub pasal ini
termasuk dalam harga lumpsum dan harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.
SPU - 22
SPESIFIKASI UMUM
peralatan berat dan peralatan lainnya, sesuai dengan jadwal yang diserahkan juga termasuk dalam
mobilisasi.
Kontraktor diperbolehkan, dengan ijin dari Direksi, setiap saat selama pelaksanaan pekerjaan,
melakukan perubahan, pengurangan dan/atau penambahan sarana pelaksanaan dan personil.
Mobilisasi untuk semua peralatan yang diperlukan untuk memulai pekerjaan harus selesai sebelum
pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang disetujui oleh Direksi.
Demobilisasi akan termasuk pemindahan semua peralatan dari lokasi sesuai dengan jadwal.
b. 50 % apabila pekerjaan telah selesai 100 % dan peralatan telah dipindahkan dari
lokasi;
Harga “lumpsum” sudah termasuk kompensasi penuh untuk setiap biaya yang dikeluarkan oleh
Kontraktor untuk mobilisasi dan demobilisasi.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Kontraktor dalam memenuhi kebutuhan pada pasal ini yang
dianggap sudah termasuk dalam jumlah “lump sump” yang dimasukan dalam Item pekerjaan
“Persiapan” dan sub item “Mobilisasi dan Demobilisasi”..
10.4 Kantor Lapangan, Gudang, Bengkel, Barak Tenaga Kerja dan Lain-Lain
Kontraktor akan menyediakan, menjaga dan mengoperasikan semua bangunan-bangunan dan
halaman – halaman kerja seperti Kantor Kontraktor, kantor lapangan, gudang-gudang, bengkel-
bengkel, barak tenaga kerja dan bangunan-bangunan sementara dan halaman-halaman kerja
lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dan memindahkannya pada saat selesai
pekerjaan.
Kontraktor harus menyediakan kantor lapangan termasuk ruang pertemuan yang memadai.
Kontraktor akan menyampaikan usulan lokasi kantor lapangan, gudang, bengkel, barak dan lain-
SPU - 23
SPESIFIKASI UMUM
lain yang diperlukan selama pelaksanaan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
Pelaksanaan bangunan tersebut tidak boleh dimulai sebelum proposal tersebut disetujui Direksi.
Fasilitas kantor yang memadai akan disediakan dilapangan untuk wakil Direksi dan stafnya.
Kantor staf Kontraktor di lapangan dan barak tenaga kerja akan disediakan lengkap dengan
fasilitas yang diperlukan untuk drainasi, lampu penerangan jalan-jalan, jalan setapak, tempat-
tempat parkir, pagar, sanitasi, dapur masak, pencegahan kebakaran, dan perlengkapan pemadam
kebakaran sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 34 dari Syarat Umum Kontrak.
Kontraktor juga harus menyediakan system penyediaan air yang memadai untuk kantor
Kontraktor, kantor staf , barak tenaga kerja, bengkel dan tempat-tempat lain di lapangan/lokasi
pekerjaan. Kontraktor akan mengatur sendiri untuk penyediaan listrik untuk kantor Kontraktor,
kantor staf, barak tenaga kerja, bengkel, gudang dan kantor test laborat. Kantor Kontraktor akan
dilengkapi dengan telepon dan faximail dalam keadaan operasi.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Kontraktor dalam memenuhi persyaratan dalam sub pasal ini
sudah termasuk dalam biaya umum harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.
Semua jalan eksisting yang akan digunakan sebagai jalan kerja harus direhabititasi, diperbaiki dan
dipelihara oleh Kontraktor.
Sedikitnya tidak kurang dari 30 hari sebelum Kontraktor memulai pelaksanaan beberapa bagian
jalan sementara. Kontraktor akan menyampaikan secara rinci kepada Direksi untuk persetujuannya
termasuk :
1) Perencanaan jalan kerja sementara termasuk drainasi dan fasilitas persilangan dengan
aliran; dan
2) Metode pelaksanaan dan jadwal waktu pelaksanaan dari semua jalan kerja sementara.
SPU - 24
SPESIFIKASI UMUM
Kontraktor tidak boleh memulai pelaksanaan dari setiap jalan masuk sementara sebelum
mendapatkan persetujuan dari Direksi. Persetujuan tersebut tidak akan membebaskan Kontraktor
dari tugas atau tanggungjawabnya sesuai dengan Kontrak.
Kontraktor akan melaksanakan jalan masuk sementara sesuai dengan gambar-gambar dan program
pelaksanaan yang telah disetujui oleh Direksi. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk
memperbaiki dengan biayanya sendiri atas beberapa kerusakan pada jalan masuk termasuk jalan-
jalan yang sudah ada pada rute-rute jalan-masuk yang disebabkan oleh lalu lintas dari peralatan
berat dan truk-truk yang digunakan oleh Kontraktor untuk pelaksanaan pekerjaan. Sesudah
menyelesaikan Pekerjaan, jalan masuk sementara kecuali ditentukan lain harus dibongkar, lokasi
dikembalikan seperti kondisi semula sesuai dengan perintah dari Direksi.
Pengembalian/perbaikan prasarana jalan sesuai dengan kondisi semula dari jalan yang sudah ada
maupun jalan sementara yang baru yang digunakan selama pelaksanaan pekerjaan harus mendapat
persetujuan dari instansi yang terkait (Pemerintah Kabupaten, Kecamatan, Kalurahan/Desa, dll.)
SPU - 25
SPESIFIKASI UMUM
tanda-tanda lalu lintas, lampu-lampu, rambu-rambu dan fasilitas-fasilitas lain seperti yang
ditentukan oleh Direksi untuk petunjuk dan pengaturan lalu lintas.
Jika dibutuhkan atau diperintahkan oleh Direksi, Kontrktor akan menyediakan dan menempatkan
petugas pada tempat-tempat pemberhentian yang bertugas untuk mengarahkan lalu lintas yang
melintasi atau disekitar lokasi pekerjaan.
Ditempat dimana jalan lalu-lintas satu jalur dalam keadaan operasi, dan bila diperintah oleh
Direksi, gerak dari peralatan Kontraktor dari satu bagian pekerjaan ke bagian lain akan dilakukan
mengikuti dengan pengontrolan lalu lintas jalan searah. Tumpahan yang dihasilkan dari
pengoperasian angkutan sepanjang atau melintasi jalan umum harus dibersihkan segera atas biaya
Kontraktor.
Kontraktor harus melakukan hal-hal yang diperlukan pada setiap saat untuk menjamin
kenyamanan dan keselamatan dari penduduk sepanjang dan yang berdekatan dengan pekerjaan
dan jalan masuk.
Kelalaian Kontraktor dalam menjaga hal tersebut akan memberikan hak atas Direksi untuk
melaksanakan pekerjaan yang dianggap perlu dan akan meminta Kontraktor untuk membayar
SPU - 26
SPESIFIKASI UMUM
dengan harga penuh yang dikeluarkan ditambah 10% dari biayanya, yang jumlahnya akan
dikurangkan dari uang yang harus dibayarkan kepada Kontraktor berdasarkan Kontrak.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh kontraktor dalam memenuhi persyaratan dalam Sub-pasal ini
dan Sub-pasal 6.7, 6.8 dan 6.9 sudah termasuk didalam biaya persiapan sub item Penyelenggaraan
SMK3.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Kontraktor dalam memenuhi persyaratan dari Sub-pasal ini
termasuk dalam Item “Pekerjaan Persiapan” dan sub-item “Kist Dam, Pengeringan dan
pengaturan aliran”.
Kecuali untuk pelaksanaan bangunan Jembatan dan Bangunan Terjun yang membutuhkan
penutupan dan pengeringan yang terus-menerus selama pelaksanaan. Untuk bangunan tersebut
biayanya sudah dimasukkan harga “lump sump” dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang
dibayarkan sebagai berikut :
Biaya sudah dianggap termasuk kompensasi penuh untuk menyediakan semua tenaga kerja, bahan-
bahan, perlengkapan, bangunan-bangunan peralatan dan lain-lain untuk menyelesaikan pekerjaan
yang menyesuaikan pelaksanaan teknik yang terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan persyaratan
yang dijelaskan dalam Spesifikasi tersebut.
Semua sampah yang mengapung yang diambil dari sungai harus dibakar atau dipindahkan dari
lokasi atau dibuang dengan cara lain yang disetujui oleh Pemilik.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Kontraktor dalam memenuhi persyaratan dari Sub-pasal ini
sudah dianggap termasuk dalam biaya umum harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
Kontraktor akan bertanggung jawab atas ketelitian peralatan laboratorium, peralatan test dan
laporan test yang akan disampaikan kepada Direksi untuk diperiksa pada akhir tiap minggu.
Peralatan test dan peralatan laboratorium harus sesuai dengan tipe “B” dari “Earth Manual” dan
harus tersedia dan dapat digunakan oleh Direksi pada setiap saat.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus mengadakan sejumlah penyelidikan tanah untuk
keperluan :
a. Trial mix beton lengkap dengan uji kualitas material yang akan dipakai; (sudah
masuk ke pek. Beton)
c. Uji kuat desak beton insitu jika diperintahkan oleh direksi pekerjaan.
Semua biaya yang dikeluarkan dari penyediaan dan pengoperasian laboratorium, peralatan,
perlengkapan dan material-material untuk pengujian, tenaga kerja, biaya-biaya pengangkutan
potongan-potongan benda uji sudah termasuk didalam biaya umum harga satuan yang dimasukkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
SPU - 28
SPESIFIKASI UMUM
dan pencegahan kebakaran akan dibangun dan dipelihara oleh Kontaktor dengan biaya sendiri.
Kontraktor akan bertanggungjawab atas semua keselamatan dan kesehatan dan pengawasan
keamanan dan akan menyampaikan pada Direksi untuk mendapatkan persetujuan, organisasi dan
aturan-aturan untuk tujuan tersebut.
Kontraktor akan membuat pengaturan untuk pertolongan setiap kecelakaan yang secara kebetulan
terjadi di lapangan dalam bentuk unit pertolongan pertama yang sesuai dengan persyaratan-
persyaratan. Dan harus bertanggung jawab dan menanggung semua biaya yang berhubungan
dengan pelayanan pertolongan pertama tersebut termasuk pengiriman/pengangkutan dengan
ambulan untuk pekerja yang terluka atau sakit kerumah sakit. Pertolongan pertama juga harus
disediakan untuk Pemilik dan Direksi, tanpa dipungut biaya, juga untuk pekerja-pekerjanya di
lapangan.
Sistem kontrol keamanan akan dioperasikan sesuai dengan program yang desetujui yang disusun
berdasarkan aturan–aturan dan hukum di Indonesia.
Direksi atau Wakil Direksi berhak untuk memerintah kontraktor dalam pengoperasian sistem
tersebut dari waktu ke waktu, jika dianggap perlu menurut Direksi.
Kontraktor akan mengumumkan pelarangan dan melakukan cara pencegahan lain yang mungkin
diperlukan untuk menjaga kebersihan lokasi.
SPU - 29
SPESIFIKASI UMUM
Pembersihan lahan oleh Kontraktor tidak boleh dilakukan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi
dan akan dibatasi pada lokasi dimana secara tegas perlu, karena penebangan pohon pada umumnya
tidak diijinkan.
Kontraktor harus memperoleh semua ijin yang diperlukan dan akan membayar semua biaya yang
mungkin diperlukan untuk memindahkan bahan peledak dan bahan-bakar minyak dari satu tempat
ke tempat lain dan penyimpan , dan akan melaksanakan semua permohonan yang diperoleh untuk
mendapatkan persetujuan dari Instansi yang berwenang dari Pemerintah Indonesia.
Kontraktor akan menyediakan dan memasang sistem peringatan yang cukup, sehingga peringatan
yang memadai dapat diberikan kepada semua orang yang dalam keadaan berbahaya apabila bahan-
peledak harus dibakar. Kontraktor akan menjamin, sebelum peledakan, bahwa daerah yang
diledakkan aman dari semua tempat tinggal, pejalan kaki dan lalu-lintas kendaraan-kendaraan .
Disamping akan menempatkan pembawa bendera pada setiap jalan-masuk daerah yang
disebutkan, untuk menghentikan dan mencegah semua lalu lintas yang akan masuk sampai dengan
pengumuman bahwa aman diberikan
Lokasi-lokasi bahan-peledak harus disetujui oleh Direksi. Tangki bahan-bakar yang dibangun
diatas tanah dan gas minyak tanah cair tidak boleh di lokasi yang berdekatan dengan kantor
lapangan atau lebih dekat dari 100 m terhadap bangunan-bangunan di lapangan. Kontraktor tidak
boleh menggunakan bahan-peledak tanpa persetujuan tertulis dari Direksi. Persetujuan oleh
Direksi tidak akan membebaskan Kontraktor dari kewajiban dan tanggung jawabnya untuk semua
operasi peledakan.
SPU - 30
SPESIFIKASI UMUM
Kontraktor akan mengambil semua pencegahan yang perlu terhadap kerusakan pada harta-benda
Pemilik atau selain pemilik yang letaknya berdekatan atau berada di lokasi. Kontraktor akan
memenuhi peraturan-peraturan pencegahan adanya kecelakaan dan peraturan-peraturan
keselamatan baik lokal atau nasional dari instansi yang berwenang di Indonesia.
Kontraktor harus menunjuk Petugas Keselamatan yang mampu, berkualitas dan berpengalaman
yang perannya termasuk mempromosikan secara aktif kosep-konsep keselamatan kerja kepada
seluruh pekerja dari Kontraltor. Petugas tersebut akan melaporkan kondisi-kondisi yang kurang
aman kepada Site Manager dari Kontraktor yang harus segera melakukan tindakan koreksi
terhadap setiap kondisi yang kurang aman tersebut. Petugas Keselamatan harus memegang peran
utama dalam pertemuan secara periodik tentang keselamatan kerja dengan Pemilik dan pertemuan
dengan pengawas-pengawas Konraktor, mandor dan pekerja. Kontraktor akan melaporkan segera
kepada Direksi semua kecelakaan akibat dari operasional Kontraktor.
Kontraktor harus segera memadamkan api yang terjadi di lokasi, dimanapun api berasal. Dengan
memperhatikan ini, Kontraktor akan menggunakan semua kebutuhan peralatan dan tenaga-kerja
guna memadamkan kebakaran sampai batas kemampuan perlengkapannya dan tenaga kerja yang
dipekerjakannya pada lokasi termasuk perlengkapan dari Sub-kontraktor.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Kontraktor dalam memenuhi persyaratan dari pasal ini adalah
Lump Sump dan termasuk dalam item pekerjaan “Persiapan” dan sub item “Penyelenggaraan
SMK3”.
SPU - 31
SPESIFIKASI UMUM
Lokasi dari proyek pada umumnya adalah desa, kecuali dimana sungai melewati daerah yang
sudah berkembang. Di daerah seperti ini Pemilik akan bertanggungjawab untuk memindahkan
penduduk, pembongkaran bangunan yang kosong pada lokasi sampai rata dengan permukaan
tanah dan pemutusan utilitas pelayanan umum.
Kecuali ditentukan lain dan disetujui oleh Direksi pengukuran untuk pembayaran akan didasarkan
atas analisa-biaya yang diajukan oleh Kontraktor untuk disetujui oleh Direksi.
Pembayaran akan dibuat dengan harga satuan dalam m3 bahan konstruksi yang dimasukan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga, yang sudah termasuk biaya bahan-bahan, tenaga kerja, perlengkapan,
transportasi dan biaya lain.
SPU - 32
SPESIFIKASI UMUM
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Kontraktor dalam memenuhi persyaratan dari Sub-pasal
karena mereka menghubungkan pada Pelayanan Keperluan Umum akan termasuk dalam harga
satuan “lumpsum” dan harga satuan yang dimasukan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
• Pemasangan sarana pencegah saluran yang stabil yang dibuat tegak lurus
terhadap garis kontour;
ii. Membatasi seminimal mungkin ruang gerak sarana transport dan peralatan;
• Tahap operasi;
• Penanaman rumput sementara atau perbaikan lain pada daerah yang terusik.
• Menggunakan jerami-jerami yang dipak diletakan pada saluran air atau tempat
lain yang diperlukan;
SPU - 33
SPESIFIKASI UMUM
b. Semua air yang dialihkan alirannya ataupun dipompa harus dibuang keluar ke lokasi yang
disetujui Direksi dan dijaga agar aliran air tidak dapat kembali lagi ke lokasi pekerjaan, dan
dengan cara yang tidak menimbulkan erosi, polusi atau gangguan pada lahan penahannya,
Kontraktor lain dipekerjakan oleh Pemilik atau orang lain di atau berdekatan dengan lokasi
pekerjaan;
c. Pembuangan limbah minyak dari bengkel ataupun dari tempat lain sebaiknya tidak
menyebabkan polusi pada sungai-sungai atau aliran air lainnya;
d. Sebelum pekerjaan dilaksanakan pada suatu daerah lokasi, semua sarana penunjang
pengukuran pengontrol polusi, yang ditentukan atau diarahakan atau disetujui sudah
dipasang dan dioperasikan.
b. Rencana pengontrolan polusi sebaiknya termasuk juga mengenai metode cara kerja, aliran
drainasi, alat pengendali lumpur, penanganan air permukaan serta juga termasuk cara
pemeliharaan alat-alat, perawatan pada berbagai tahap pekerjaan sesuai Kontrak. Sesudah
penerbitan ijin dari yang berwenang rencana ini harus dengan ketat ditaaati.
a. Kualitas limbah cair yang dibuang ke sungai harus sesuai dengan standar yang dianjurkan
pada ijin pembuangan;
b. Salinan ijin perihal pembuangan harus diberikan kepada kepala Direksi sebelum memulai
pembuangan limbah cair.
SPU - 34
SPESIFIKASI UMUM
13.1.4 Pengujian
a. Kontraktor harus mengadakan pengujian untuk kualitas limbah yang seseuai dengan syarat-
syarat pada ijin perihal pembuangan. Kontraktor harus menyampaikan hasil dari pengujian
tersebut pada Direksi dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah penerimaan hasil tes;
c. Peengujian tersebut sebaiknya mencakup dan tidak dibatasi, pengujian untuk zat yang
menumpuk dan pengujian pH, meskipun tidak hanya terbatas pada pengujian itu saja,
pengujian tersebut sebaiknya dilakukan oleh Kontraktor, dan pengujian zat oksigen yang
larut (DO) dan pemenuhan oksigen biologi (BOD) sebaiknya juga dibuat oleh laboratorium
Bio-kimia yang diakui.
13.2.1 Syarat
13.2.2 Drainasi
Drainasi ditempat penyimpanan bahan bakar dan tempat pemeliharaan alat mesin sebaiknya
dipelihara dan untuk pembuangan minyak dan atau sisa pelumas. Dimana saluran air yang
melewati atau memotong dinding pembatas, Kontaktor akan menyediakan sarana untuk mencegah
aliran itu sehingga bila terjadi bocoran semua tumpahan bahan bakar dan/atau cairan-cairan akan
ditahan dinding pembatas diatas.
Tanah yang terkontaminasi oleh bocoran bahan bakar sebaiknya dibuang sejauh mungkin dan
ditempatkan pada daerah pembuangan sesuai petunjuk Direksi.
SPU - 35
SPESIFIKASI UMUM
13.3.1 Umum
a. Kontrol lingkungan yang ketat juga berlaku pada pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan
Kontaktor dan Sub-kontraktornya;
ii. tidak mengerjakan pekerjaan di luar daerah kerja tanpa persetujuan tertulis lebih dulu
dari Direksi;
iii. mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk memastikan bahwa kualitas
air pada sungai tidak tercemar;
iv. mengerjakan pekerjaan untuk meminimalkan pengaruh aliran permukaan dan erosi
di daerah aliran sungai dan memastikan bahwa setiap saat lokasi pekerjaan dijaga
agar supaya tetap rapi dan bersih.
Kontraktor harus memastikan bahwa semua pekerjaan yang dilaksanakan seminimal mungkin
dampaknya pada lingkungan di luar daerah kerja. Hal-hal berikut harus dilaksanakan berkaitan
dengan perlindungan daerah hutan didekat lokasi pekerjaan :
a. Tidak boleh ada pohon atau semak-semak yang ada diluar daerah pekerjaan yang
dipotong, dirobohkan atau ditebang tanpa persetujuan lebih dulu Direksi;
b. Tidak boleh ada pohon atau semak yang ditebang atau dirobohkan sampai ditandai
dengan jelas sasarannya dan ditentukan oleh Direksi, Kontraktor akan diberitahu
secara tertulis;
c. Tidak boleh ada pohon, diluar daerah kerja dibakar tanpa tanpa tujuan yang pasti.
SPU - 36
SPESIFIKASI UMUM
Kontraktor harus memastikan bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan cara yang berdampak
seminimal mungkin terhadah fauna lokal dan juga melaksanakan hal-hal berikut berkaitan dengan
pengaturan dan perlindungan fauna :
a. Dalam hal apapun kehidupan fauna tidak boleh ditangkap, dipindahkan, dimatikan
ataupun diganggu oleh Kontraktor, pekerjanya, Sub-kontraktornya atau pekerja sub-
kontraktornya;
b. Kontraktor akan memastikan bahwa daerah pekerjaannya tetap bersih dan rapi bebas
dari sampah yang bisa menarik perhatian hewan pengganggu.
Semua personil pekerja di lapangan bagi Kontraktor atau Sub-kontraktornya harus berpengalaman
bertugas dengan waspada untuk pengamanan lingkungan/sekitarnya.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Kontraktor yang berkaitan dengan pengendalian lingkungan
sudah termasuk krdalam Biaya Umum harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Semua jalan eksisting yang digunakan oleh Kontraktor harus diperbaiki/direhabilitasi dan
dipelihara selama atau sampai selesainya pekerjaan. Pada akhir pekerjaan kontraktor harus
memperbaiki semua jalan yang dipakai sebelum meninggalkan pekerjaan minimal sesuai dengan
kondisi semula dengan persetujuan dari instansi terkait (Pemerintah Kabupaten, Kecamatan, Desa
dll.).
Pembayaran termasuk dalam item pekerjaan “Persiapan” dan Sub-Item “Pemeliharaan jalan
Kerja”. yang mana harga satuan “lumpsum” akan termasuk seluruh biaya penyelesaian pekerjaan
termasuk material-material, pekerja, peralatan , pengangkutan dan beberapa biaya lainnya yang
terkait.
SPU - 37
SPESIFIKASI UMUM
Metode pengukuran harus sesuai dengan metode dan prosedur yang ditentukan dalam pasal khusus
dan sebagaimana yang tercantum disini.
Berbagai harga satuan dan biaya umum untuk setiap item pekerjaan sudah dimasukkan didalam
Daftar Kuantitas dan Harga, sudah dianggap sudah termasuk kompensasi penuh untuk penyediaan
semua material, pekerja, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk
menghasilkan pekerjaan yang lengkap dengan teknik pelaksanaan yang terbaik dan yang sesuai
dengan semua persyaratan yang dijelaskan dalam Spesifikasi.
Pasal ini mencakup toleransi dalam pengukuran dimensi dari pekerjaan dan metode perhitungan
kuantitas pekerjaan yang dibagi dalam 6 (enam) kategori sebagai berikut :
Kelompok pekerjaan ini harus diukur dengan 2 (dua) desimal tiap meternya, dan disetujui
oleh Direksi pada setiap tahapan pekerjaan dicantumkan di dalam lembar inspeksi.
Jumlah pembayaran akan ditentukan dengan mengalikan jumlah panjang dengan harga
satuan pekerjaan dan dibulatkan pada bilangan bulat terdekat.
Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini adalah sebagai berikut :
• Pagar pengaman lokasi BRC tinggi 1,2 m (Dia 7 mm, Tiang 2 ")
Kelompok pekerjaan ini harus diukur dengan angka 2 (dua) desimal tiap meter perseginya
dan dengan mengalikan dua ukuran yang diukur dengan dua angka desimal dan
dibulatkan, hasilnya dibulatkan dan disetujui oleh Direksi pada setiap tahapan pekerjaan
dan dicantumkan di dalam lembar inspeksi.
Jumlah pembayaran akan ditentukan dengan mangalikan luas terukur dengan harga
satuan pekerjaan kemudian dibulatkan kedalam bilangan bulat terdekat.
Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini adalah sebagai berikut :
Kelompok pekerjaan ini harus diukur dalam 2 (dua) angka desimal dengan mengalikan
tiga ukuran dalam dua angka desimal tiap meternya, hasilnya dibulatkan dan disetujui
oleh Direksi, pada setiap tahapan pekerjaan dan di cantumkan di dalam lembar inspeksi.
SPU - 39
SPESIFIKASI UMUM
Jumlah pembayaran akan ditentukan dengan mengalikan isi terukur dengan harga satuan
pekerjaan kemudian dibulatkan kedlam bilangan bulat terdekat.
Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini adalah sebagai berikut :
• Galian tanah biasa dan hasil galian diangkut 500 m < L ≤ 1.000 m
• Galian tanah biasa dan hasil galian diangkut 1.000 m < L ≤ 3.000 m
• Galian tanah biasa dan hasil galian diangkut 3.000 m < L ≤ 5.000 m
• Urugan kembali
• Bongkaran Beton
• Bongkaran Beton
SPU - 40
SPESIFIKASI UMUM
Kelompok pekerjaan ini harus diukur dengan angka bulat yang dipasang dan disetujui
pada setiap pekerjaan dicantumkan kedalam lembar inspeksi.
Jumlah pambayaran akan ditentukan dengan mengalikan dengan harga satuan pekerjaan
dan dibulatkan pada bilangan bulat terdekat.
Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kelompok ini adalah sebagai berikut :
• Pengadaan dan pemasangan Tangki solar 5000 liter , dan support 3 meter
• Pengadaan dan pemasangan Kabel NYY ,500 Amper 48 meter (185 mm2)
,1KV
• Instrument Telemetri
SPU - 42
SPESIFIKASI UMUM
• Pengadaan dan Pemasangan Street light LED with Solar Cell 72 Watt
Kelompok pekerjaan ini harus diukur dengan 2 (dua) angka desimal dan dikalikan dengan
jumlah pekerjaan tiap satuan panjang atau cakupan dan disetujui oleh Direksi pada setiap
tahapan pekerjaan dan dicantumkan di dalam lembar inspeksi.
Jumlah pembayaran akan ditentukan dengan mangalikan jumlah terukur dengan harga
satuan pekerjaan dan dibulatkan kedalam bilangan bulat terdekat.
Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kelompok ini adalah sebagai berikut :
• Pembesian;
• Pekerjaan Logam.
Kelompok pekerjaan ini harus diukur dan dibayar sebagai satu kesatuan pekerjaan yang
termasuk dalam kelompok ini adalah :
• Penyelenggaraan SMK3
SPU - 43
SPESIFIKASI TEKNIK
ST 2-i
SPESIFIKASI TEKNIK
ST 2-ii
SPESIFIKASI TEKNIK
2.1 Umum
Pasal ini berlaku untuk semua pekerjaan beton termasuk materialnya untuk bangunan-bangunan yang
strukturnya terdiri dari beton masa (mass concrete) maupun beton bertulang yang harus dilaksanakan
Kontraktor sesuai sesuai dengan kewajibannya.
Semua pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan uraian dibawah ini, dan atau yang ditunjukkan dalam
gambar maupun yang diperintahkan oleh Direksi. Kegiatan pekerjaan beton harus dilaksanakan dengan
kehadiran Direksi atau Wakilnya.
Selambat-lambatnya tiga puluh (30) hari sebelum peralatan untuk pekerjaan beton yang akan digunakan
oleh Kontraktor untuk pengolahan, penakaran, pencampuran, pengangkutan, pengecoran beton dan
membuat adukan pasangan (mortar), Kontraktor harus menyerahkan bagan alir, gambar dan uraian
tertulis untuk menghasilkan pengelolaan yang benar dan effisien dari peralatan yang akan digunakan dan
menghasilkan metode pelaksanaan pengecoran beton yang memenuhi spesifikasi yang ditentukan dalam
kontrak.
Jika Kontraktor ingin membeli beton jadi (ready mix) atau mortar dari pabrik, Kontraktor harus memberi
tahu Direksi secara tertulis, selambat-lambatnya tiga puluh (30) hari sebelum dimulainya pekerjaan beton
sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang telah disetujui. Pemberitahuan tersebut mencakup ; uraian
lengkap tentang pabrik beton, nama supplier, tempat dan kemampuan dari Batching Plant, alat-alat
pendukung, pengalaman beserta keandalannya untuk menghasilkan beton berkualitas baik, tepat waktu
dan lain-lain untuk mendapatkan persetujuan Direksi. Tanpa persetujuan Direksi, Kontraktor tidak boleh
menggunakan peralatan untuk pengolahan dan/atau membeli serta mendatangkan beton jadi dari pabrik
atau supplier.
Semua persiapan pengamanan yang memadai harus dipenyhi oleh Kontraktor sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam Sub-pasal 7.2 dan 7.3 dari Spefikasi Umum, sehingga air buangan dari pengolahan
maupun perawatan beton yang mengandung endapan-endapan bahan-bahan tidak boleh langsung di
buang ke sungai dan di dilimpahkan ke tempat disekitar pekerjaan.
Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton maupun mortar adalah jenis-jenis yang memenuhi
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-8 dan SNI 2049-90-A atau ASTM
nomor C150, dan/atau atas persetujuan Direksi.
Sebelum pemesanan semen, Kontraktor harus memberi tahukan terlebih dahulu secara rinci kepada
Direksi tentang semen yang akan digunakan. Semen harus dikirim ke lokasi pekerjaan dengan disertai
sertifikat mutu dan lulus pengujian dari pabriknya. Setibanya dilapangan, sertifikat tersebut harus
diserahkan ke Direksi.
Kontraktor harus menyediakan sarana penyimpanan semen dengan baik. Tanki besi dan bak
penyimpanan semen pada batching plant harus kedap air dan konstruksinya harus sedemikiaan rupa
sehingga tidak memungkinkan adanya simpanan mati. Jika Direksi memperkirakan bahwa ada simpanan
mati pada bak atau silo, maka bak atau silo itu harus dikosongkan dan dibersihkan.
Semen yang dikemas dalam kantong harus dikirim sesuai dengan persetujuan dari Direksi dan harus
disimpan dalam gudang yang kedap air serta dilengkapi dengan sarana untuk menyerap kelembaban, dan
harus mendapat persetujuan Direksi. Penempatan semen harus diatur agar ada jalan longgar untuk
pemeriksaan, serta ditandai dengan nomor-nomor identitas masing-masing pengirim semen, sedemikian
rupa sehingga untuk semen yang pertama masuk harus dapat dikeluarkan yang pertama pula.
ST 2-1
SPESIFIKASI TEKNIK
Semen harus disimpan di gudang yang mempunyai lantai dengan ketinggian + tiga puluh (30) cm diatas
permukaan tanah. Diantara masing-masing tumpukkan semen harus diberi jarak yang cukup. Satu
tumpukkan tidak boleh lebih dari tiga belas (13) sak, sesuai dengan pengarahan Direksi, bila
penyimpanannya diperkirakan lebih lama dari enam puluh (60) hari
Semen tidak boleh disimpan di lapangan lebih lama dari sembilan puluh (90) hari untuk pemakaian
pekerjaan tetap kecuali hasil pengujian menunjukkan masih memenuhi syarat.
Jika semen rusak dalam pengiriman, penanganan atau penyimpanan maka harus disingkirkan dari tempat
kerja.
Kontraktor harus menjamin agar selalu tersedia cukup semen di lokasi pekerjaan dan harus melaporkan
secara periodik (setiap tanggal 10 tiap bulan) kepada Direksi, tetapi tidak dibatasi, hal-hal berikut:
- Persediaan semen di lapangan pada akhir bulan sebelumnya;
- Penerimaan semen dalam bulan sebelumnya;
- Semen yang telah digunakan pad periode bulan sebelumnya;
- Data lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi.
Kontraktor diijinkan secara tertulis oleh Direksi untuk menggunakan bahan pembantu yang diperlukan
guna memperbaiki kelancaran pelaksanan, penyelesaian akhir dan mutu dari pekerjaan beton dan adukan
mortar dengan persetujuan Direksi.
Bahan pembantu jenis air-entraining admixture atau lainnya dapat dipakai untuk semua beton kecuali
ditentukan lain oleh Direksi. Bahan pembantu harus sesuai dengan ASTM nomor C. 260 atau yang setara
dan disetujui oleh Direksi, dengan pengecualian untuk air-entraining admixture, Kontraktor harus
memberi tahu Direksi atas usul penggunaan bahan pembantu ini baik sebagai set-retarding, water
reducing ataupun mempercepat pengentalan beton termasuk sumber dari mana bahan diperoleh,
sekurang-kurangnya sembilan puluh (90) hari sebelum waktu yang direncanakan untuk penggunaan
bahan pembantu tersebut. Kontraktor harus menyampaikan kepada Direksi data teknis dan contoh-contoh
bahan pembantu yang akan dipergunakan.
Semua pengujian bahan pembantu harus diakukan oleh Kontraktor dengan biaya sendiri dan hasilnya
harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
Banyaknya bahan pembantu yang dipakai pada masing-masing adukan beton dan pada bagian dari
pekerjaan beton yang akan menggunakan bahan pembantu akan ditentukan oleh Direksi. Batas-batas
maksimum slump maupun berkurangnya slump selama pengangkutan, waktu yang diijinkan untuk beton
tetap berada dialat pengaduk (mixer) dan waktu pengadukan dapat dirubah oleh Direksi bila persetujuan
penggunaan bahan pembantu diberikan.
Semua biaya penggunaan bahan pembantu harus sudah termasuk dalam harga satuan kontrak per meter
kubik dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk pekerjaan beton dimana bahan pembantu akan digunakan
dan tidak ada pembayaran terpisah untuk item yang sama harus dipertimbangkan oleh Pemilik.
2.3 Agregat
2.3.1 Umum
Material untuk membuat agregat halus dan kasar dapat berupa pasir/krikil alam sebagai hasil desintegrasi
alami dari batuan-batuan atau berupa pasir/batu pecah buatan yang dihasilkan dari pemecahan batu yang
disetujui oleh Direksi, kecuali juka Kontraktor ingin membeli beton jadi dari pabrik.
Dalam hal Kontraktor ingin membeli agregrat dari sumber lain seperti dari pabrik atau supplier,
Kontraktor harus menyerahkan hasil uji, data dan informasi lainnya tenteng sifat-sifat fisik dan kimiawi
ST 2-2
SPESIFIKASI TEKNIK
serta mutu agregrat yang akan dibeli dan dipakai sekurang-kurangnya tiga puluh (30) hari sebelum
agregrat itu digunakan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
Semua biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan atau pembelian agregrat beton harus sudah dimasukkan
dalam harga satuan dalam kontrak per meter kubik yang disebutkan pada masing-masing item untuk
beton dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Agregrat halus adalah agregrat yang mempunyai ukuran butir maksimum lima (5) mm dan bahannya
bersifat keras.
Agregrat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras. Butir-butir agregat halus harus bersifat
kekal (tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca seperti panas matahari dan hujan).
Agregat halus harus tidak boleh mengandung lumpur (butiran-butiran yang dapat melalui ayakan 0,063
mm) lebih dari 5%. Apabila kadar lumpur melampaui 5%, maka agregat halus harus dicuci.
Agregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan organis terlalu banyak yang harus dibuktikan
dengan percobaan Abrams-Harder (dengan larutan NaOH). Agregat halus yang tidak memenuhi
percobaan warna ini dapat juga dipakai asal kekuatan tekan adukan agregat tersebut pada umur 7 dan 28
hari tidak kuran dari 95% dari kekuatan adukan agregat yang sama tetapi dicuci dalam larutan 3% NaOH
yang kemudian dicuci hingga bersih dengan air, pada umur yang sama.
Agregrat halus di uji terhadap “sodium sulphate soundness” sesuai dengan SNI 1750-90-A untuk lima
(5) putaran dan harus menunjukkan kehilangan maksimum tidak boleh lebih dari sepuluh (10%) persen.
Agregrat halus yang dapat menyebabkan perubahan warna pada permukaan beton tidak boleh digunakan
untuk beton yang ekpose.
Gradasi agregrat yang digunakan sesuai PBI 1971 N.1.2 harus memenuhi persyaratn sebagai berikut:
- sisa di atas ayakan 4 mm, harus minimum 2% berat;
- sisa di atas ayakan 1mm, harus minimum 10% berat;
- sisa di atas ayakan 0.25 mm, harus berkisar antara 80%-90% berat.
Modulus kehalusan butir dari agregrat halus harus berkisar antara 2.5 sampai 3.3.
ST 2-3
SPESIFIKASI TEKNIK
Prosentasi dari bahan yang merugikan agregrat halus tidak boleh lebih dari nilai-nilai berikut:
Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu beton, kecuali dengan petunjuk-
petunjuk dari lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui dan atas persetujuan dari Direksi.
Agregrat kasar adalah agregrat yang mempunyai ukuran butir minimum lima (5) mm dan bahannya
bersifat keras.
Agregrat kasar untuk pekerjaan beton dapat berupa krikil sebagai hasil desintegrasi alam dari batuan-
batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu, dengan sifat-sifat karakteristik yang
hampir sama, dengan ukuran butir antara 5 mm – 40 mm.
Agregrat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori. Agregat kasar yang
mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai, apabila jumlah butir-butir pipih tersebut tidak
melampaui 20% dari berat agregat seluruhnya. Butir-butir agregat kasar harus bersifat kekal (tidak pecah
atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan.
Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% (ditentukan terhadap berat kering). Apabila
kadar lumpur melampaui 1%, maka agregat kasar harus dicuci.
Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton, seperti zat-zat reaktif alkali.
Kekerasan dari butir-butir agregat kasar diperiksa dengan bejana penguji Rudeloff dengan beban penguji
20 t , harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut;
- tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 9,5 – 19 mm lebih dari 24% berat,
- tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 19 – 30 mm lebih dari 22% berat,
atau dengan mesin Pengaus Loas Angelos, tidak boleh terjadi kehilangan berat lebih dari 50%.
Aggregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya dan apabila diayak dengan
susunan ayakan ISO, dengan ukuran lubang berturut-turut ; 31,5 – 16 – 8 – 4 – 2 – 1 – 0,500 – 0,250 mm,
harus memenuhi syarat-syarat berikut;
- sisa di atas ayakan 31,5 mm, harus 0% berat;
- sisa di atas ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90% dan 98%;
- sisa antara sisa-sisa kumulatif di atas dua ayakan yang berurutan, adalah maksimum 60% dan
minimum 10% berat.
Penanganan dan penyimpanan agregat kasar harus sedemikian rupa sehingga dicegah segregasi atau
masuknya benda-benda asing kedalam bahan agregat. Direksi berhak untuk meminta agar agregat kasar
harus disimpan di dalam “platform” terpisah yang memadai.
ST 2-4
SPESIFIKASI TEKNIK
2.4 Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton, adukan mortar serta air untuk mencuci agregat harus
disediakan oleh Kontraktor dan harus mendapat persetujuan dari Direksi.
Air yang digunakan pembuatan dan perawatan beton serta pembuatan adukan mortar harus bebas dari
minyak, asam, garam-garam, alkali, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak beton
dan/atau baja tulangan Bila diminta oleh Direksi contoh air harus diambil dari tempat yang diusulkan dan
dibandingkan dengan air suling. Air tersebut dapat dipakai, apabila kekuatan tekan mortar semen + pasir
dengan memakai air itu pada umur 7 dan 28 hari paling sedikit adalah 90% dari kekuatan tekan mortar
dengan memakai air suling pada umur yang sama.
Semua biaya yang dikeluarkan untuk pengujian dan pemakaian air yang akan digunakan untuk adukan
beton dan mortar serta pencucian agregat harus sudah termasuk dalam harga satuan masing-masing item
dalam harga satuan kontrak permeter kubik untuk beton maupun mortar seperti yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.
Beton harus terbuat dari semen Portland biasa, air, agregat halus, agregat kasar dan obat semen / bahan
campuran tambahan, jika diperlukan, yang telah disetujui oleh Direksi dan diaduk dengan sempurna dan
diatur sesuai dengan kekentalan yang benar.
Tipe/jenis beton yang digunakan dibagi menjadi enam (6) kelas yang diantaranya juga termasuk beton
kurus (untuk lantai kerja). Masing-masing kelas beton yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi,
seperti ditunjukan dalam gambar ataupun sesuai dengan yang diperintahkan oleh Direksi.
Berbagai kelas beton yang digunakan diklasifikasikan berdasar atas pengujian kekuatan desak silinder
(15x30) pada umur 28 hari, perbandingan antara air - semen maksimum maupun ukuran maksimum dari
agregat kasar seperti yang tersaji dibawah ini:
Banyaknya air yang digunakan dalam beton dapat diubah oleh Direksi selama dalam batas-batas yang
telah ditentukan, yang sesuai dengan perbandingan air semen yang diperlukan guna menjamin beton
mudah untuk dikerjakan, mempunyai kekentalan yang benar, termasuk pula pertimbangan akibat
ST 2-5
SPESIFIKASI TEKNIK
penggunaan bahan campuran tambahan/obat semen, jika digunakan, beserta kemungkinan variasi dari
besarnya kadar air maupun gradasi agregat yang akan dicampur.
Slump adukan beton harus diambil serendah mungkin, dengan masih memungkinkan pemadatan yang
menggunakan dengan alat-alat yang disetujui untuk pekerjaan itu, tetapi dalam setiap kelas beton
besarnya slump tidak boleh melebihi batasan seperti tersebut dibawah ini :
Slump Slump
Kelas Penggunaan beton pada
Minimum Maksimum
Beton Bangunan-bangunan sungai
(mm) (mm)
A Tiang pancang beton bertulang 100 140
Lantai & balok jembatan, bangunan Sluiceway dan lantai beton untuk
B 120 160
Hoist, Bangunan Syphon serta beton-beton pelindung
C Pilar dan Abutment jembatan maupun Abutment bendung 80 120
D Bagian pondasi bangunan pengaman (Revetment) 80 120
Beton massa untuk tubuh bendung, pelat beton
E 80 120
Pada bangunan permanen sungai
F Beton untuk lantai kerja 80 120
Kontraktor harus mengajukan beberapa macam usulan campuran beton yang diharapkan sesuai dengan
ketentuan mutu beton dalam spesifikasi. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pencampuran beton
dengan adukan sesuai dengan takaran bahan-bahan yang diuji lebih dahulu di laboratorium yang telah
disetujui oleh Direksi dengan menggunakan jumlah contoh yang memadai serta bisa mewakili campuran
agregat dan semen yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor harus mempekerjakan
tenaga ahli yang mampu dan berkualitas yang sesuai untuk merencanakan campuran beton, mengawasi
dan mengarahkan semua kegiatan pekerjaan beton mulai tahap persiapan sampai dengan tahap
pengecoran beton.
Pada waktu pelaksanaan bila tipe semen atau jenis agregat berubah ataupun komposisi gradasi dari
agregat berubah, sedang hasil uji kekuatan tekan tidak bisa memenuhi standar, maka adukan baru harus
dibuat sesuai dengan cara / prosedur seperti di atas.
Sekurang-kurangnya (30) tiga puluh hari sebelum pelaksanaan pekerjaan beton untuk bangunan dimulai,
Kontraktor harus memulai mencoba adukan yang akan digunakan untuk masing-masing kelas beton
dengan pengawasan Direksi atau Wakilnya. Adukan percobaan untuk beton dengan menggunakan semua
jenis agregat, takaran dan alat pengaduk beton yang sesuai dengan alat yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan. Adukan percobaan itu harus sepenuhnya berdasarkan hasil sifat-sifat campuran
beton pendahuluan.
Kontraktor harus menyediakan peralatan penakar dan pengaduk, yang mampu mengaduk agregat, semen,
bahan pembantu dan air menjadi adukan yang homogen dan mengeluarkannya tanpa adanya segregasi.
Alat-penakar/pengaduk ini juga harus dapat mengantisipasi kemungkinan adanya kadar air agregat yang
berubah secara cepat maupun kemungkinan perubahan berat bahan yang sedang ditakar.
Banyaknya masing-masing bahan untuk pembuatan beton harus dilakukan dengan perbandingan berat
untuk masing-masing bahan, kecuali untuk air dan bahan pembantu yang dapat diukur dengan
perbandingan volume ataupun perbandingan berat.
ST 2-6
SPESIFIKASI TEKNIK
Bila tidak ditentukan lain oleh Direksi maka bahan-bahan harus ditimbang dengan ketelitian yang sudah
mempertimbangkan kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kecil dari operator pelaksana maupun
kesalahan dari skala timbangannya sendiri:
Semen boleh lebih sampai dengan dua persen (+ 2%)
Agregat halus boleh lebih sampai dengan dua persen (+ 2 %)
Agregat kasar boleh lebih sampai dengan tiga persen (+ 3%)
Air boleh lebih sampai dengan satu persen (+ 1%)
Bahan tambah (“admixture”) boleh lebih sampai dengan satu persen (+ 1%)
Timbangan semen harus menggunakan timbangan yang mempunyai pembagian skala terkecil tidak lebih
dari dua (2) kg dan untuk timbangan agregat tidak boleh lebih dari sepuluh (10) kg. Pada waktu peneraan
atau perbaikan maka koreksi berat yang ditunjukkan pada setiap angka skala tidak boleh lebih besar nol
koma dua persen (0.2%) dari skala maksimum timbangan. Pada setiap waktu saat pengoperasian, berat
yang ditunjukkan pada satu titik pada timbangan tidak boleh lebih besar nol koma empat persen (0.4%)
dari tanda maksimum timbangan.
Kontraktor harus menyediakan alat untuk pengujian beban standar dan alat untuk memeriksa ketelitian
timbangan.
Catatan tertulis yang tercetak atau gafik berikut ini harus selalu diletakkan dekat dengan alat untuk
masing-masing penakaran :
(a) berat dari material agregat dan semen;
(b) jumlah dari air yang dipakai;
(c) jumlah dan jenis dari bahan-campuran tambahan yang diguakan.
permukaan corong atau di tempat lain yang bisa mengubah jumlah semen seperti yang
disyaratkan dalam adukan beton.
Semua beton harus diaduk sekurang-kurangnya 1,5 menit (90 detik) setelah semua bahan
termasuk air berada dalam mesin-aduk. Selama waktu pengadukan mesin-aduk harus
terus berputar sesuai dengan putaran rencana.
Mesin-aduk harus berputar secara otomatis sesuai dengan alat pengatur-waktu yang dapat
diatur dan dikunci oleh Direksi. Alat pengatur-waktu dan mekanik pengeluaran harus
saling terkait, sehingga selama pengoperasian secara normal, adukan tidak akan
dikeluarkan secara otomatis sampai waktu yang ditetapkan terpenuhi.
Penakaran yang pertama dari bahan beton yang dimasukkan ke dalam mesin aduk harus
mengandung sedikit kelebihan semen, pasir dan air atau penakaran mortar dengan
perbandingan yang sama untuk beton dengan tujuan melapisi bagian dalam drum tanpa
mengurangi kandungan mortar dalam adukan.
Bila berhenti mengaduk selama satu jam atau lebih, maka mesin-aduk harus dicuci
bersih.
Metode dan jenis peralatan yang digunakan untuk pengangkutan dan pengecoran beton harus sedemikian
sehingga beton mempunyai komposisi dan konsistensi yang diperlukan, dan tidak akan menyebabkan
segregasi yang berarti dari agregat kasar, atau menyebabkan kehilangan slump melebihi dua puluh lima
(25) mm, atau kehilangan kandungan udara sebelum konsolidasi melebihi satu (1%) persen pada adukan
beton.
Dalam hal beton diangkut dan atau dicor dengan salah satu dari tipe peralatan yang disebutkan di bawah
ini maka alat-alat yang digunakan harus dipasang dan ditangani sesuai dengan uraian berikut :
Kecepatan mengaduk dari drum harus diantara dua (2) sampai empat (4) putaran per menit. Isi campuran
beton di dalam drum harus tidak melebihi kapasitas yang ditetapkan oleh pabrik atau tidak melebihi tujuh
puluh (70%) persen dari isi penuh dari drum. Atas persetujuan Direksi truk-pengaduk bisa digunakan
atau dipakai saat pangangkutan beton. Interval antara dimasukkannya air ke dalam drum dan pengeluaran
adukan beton dari pengaduk harus tidak melebihi satu (1) jam. Selama dalam interval ini, campuran harus
diaduk secara terus menerus dengan kecepatan seperti tersebut di atas.
ST 2-8
SPESIFIKASI TEKNIK
Bak truk non-agitasi harus halus dan kedap air. Untuk melindungi terhadap hujan harus diberi tutup. Truk
non-agitasi harus mengeluarkan campuran beton ke lokasi pekerjaan sebagai adukan yang merata dan
tercampur secara sempurna.
Adukan yang merata akan dapat dianggap memenuhi syarat, bila contoh dari bagian satu dan bagian
lainnya dari bahan-campuran mempunyai slump yang perbedaannya tidak lebih dari dua puluh lima (25)
mm. Pengecoran beton harus selesai dalam satu (1) jam sesudah memasukkan air kedalam semen dan
agregat.
Dalam keadaan tertentu untuk mempercepat pengerasan beton, atau bila suhu udara tiga puluh (30 0C)
derajat atau lebih, batas waktu pengeluaran beton harus kurang dari satu (1) jam.
Pengecoran beton dengan corong-luncuran (chute) tidak diijinkan kecuali mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari Direksi. Bila disetujui, corong harus mempunyai penampang yang bersudut bulat dan harus
mempunyai kemiringan yang tetap, sehingga beton dapat meluncur tanpa segregasi. Bagian bawah harus
diberi alat-penuntun atau drop-chute atau alat-penuntun dengan corong yang tidak melebihi satu setengah
(1.5) meter tingginya untuk mencegah segregasi saat jatuhnya campuran beton. Corong luncuran harus
dilindungi dari sinar matahari langsung.
Sebelum pemompaan dimulai, kira-kira satu (1) m3 mortar dengan perbandingan air, bahan pembantu,
semen dan agregat-halus sesuai dengan yang direncanakan untuk adukan-beton biasa harus dicoba untuk
dilewatkan melalui pipa inlet pompa. Pipa-pipa tersebut harus diusahakan dipasang selurus mungkin.
Adukan beton tidak boleh diangakut dengan alat ban-berjalan (belt conveyor), kecuali mendapat
persetujuan dari Direksi. Jika diijinkan, alat ban-berjalan harus digunakan dengan syarat-syarat bahwa
alat harus dilindungi dari hujan, angin dan sinar matahari, dan suatu corong-khusus dengan chute tegak
harus dipasang di ujung masing-masing alat ban berjalan untuk membatasi jatuhnya adukan beton yang
akan dicor dengan tinggi-jatuh maksimal satu setengah (1.5) m.
Rincian lengkap tentang katalog dari pabrik, cetak biru dan sebagainya utnuk masing-masing tipe dari
alat-alat di atas harus diserahkan kepada Direksi. Semua alat-alat itu harus dioperasikan dan dipelihara
sesuai dengan buku-petunjuk dari pabrik.
Alat tipe lain dari yang disebut di atas harus mendapat persetujuan dari Direksi sekurang-kurangnya tiga
puluh (30) hari sebelum digunakan.
Beton tidak boleh dicor/ditempatkan sebelum pemasangan bekisting, bagian-bagian yang perlu dipasang
di dalam beton dan persiapan permukaan beton selesai dilakukan oleh Kontraktor dan diperisksa oleh
Direksi.
Kecuali bila disetujui oleh Direksi, beton tidak boleh dicor pada waktu hujan atau tergenang air dan
dalam segala hal tidak boleh dicor dalam air yang mengalir.
Selama proses ini sarana komunikasi antara lokasi pengadukan dan lokasi pengecoran, bila dianggap
perlu harus disediakan, dioperasikan dan dirawat oleh Kontraktor seperti yang ditentukan oleh Direksi.
ST 2-9
SPESIFIKASI TEKNIK
Tidak ada pembayaran tersendiri atau tambahan pembayaran kepada Kontraktor sebagai biaya tambahan
untuk tersedianya sarana komunikasi.
Sebelum kegiatan pengecoran dimulai semua permukaan yang akan ditempati adukan beton harus
dibersihakan dan tidak boleh ada minyak, lumpur, bahan organis, potongan-kayu, segala macam lapisan
cat, kotoran atau bahan-bahan lain yang bisa membusuk. Pembersihan ini bisa dilakukan dengan
menggunakan kompresor udara atau air atau alat-alat lain yang sesuai dan mendapat persetujuan dari
Direksi.
Semua permukaan bekisting dan bahan-bahan yang akan tinggal/tertanam di dalam cor-coran harus
dibersihkan. Permukaan pondasi cadas yang akan diberi adukan beton harus dibasahi dan jika ada
genangan air harus dikeringkan terlebih dahulu.
Permukaan tanah, pasir atau krikil yang akan ditempati adukan beton untuk pondasi harus dibersihkan
dari genangan air , aliran air, potongan kayu atau bahan kotoran lainnya. Permukaan tanah atau pasir dan
krikil harus dalam keadaan lembab sebelum adukan beton untuk pondasi dicor/ditempatkan.
Permukaan construction joint (sambungan pelaksanaan untuk batas pengecoran) yang akan ditempati
adukan beton baru sebelumnya harus dibersihkan dan dibasahi serta harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari Direksi. Kegiatan pembersihan harus meliputi pembersihan untuk semua kotoran, sisa-sisa
adukan yang lepas, maupun cat-cat dan benda-benda lainnya.
Permukaan semua sambungan pelaksanaan harus dibersihkan dari kelebihan adukan sebelumnya maupun
benda-benda asing lainnya dengan jalan menyikat, memahat atau dengan cara lain yang disetujui oleh
Direksi. Sambungan pelaksanaan harus diisi karet (joint filler) atau material yang sesuai dengan petunjuk
Direksi.
Suhu adukan beton selama waktu pengecoran tidak boleh lebih dari tiga puluh dua (32 0C) derajat
Celcius. Penumpukan agregat harus terlindung dan terhindar dari cuaca panas atau material agregat dapat
juga disemprot dengan air. Air untuk adukan harus cukup dingin atau campuran beton diisolasi, jika
diperlukan, untuk menjaga suhu adukan-beton di bawah batas-batas yang telah ditetapkan.
Beton tidak boleh di cor di bawah air kecuali hal tersebut tidak dapat dihindari dan dalam hal ini harus
mendapat persetujuan dari Direksi dan harus dilakukan dengan pengawasan yang ketat dan teliti.
Banyaknya semen untuk setiap kelas beton yang dicor di dalam air harus ditambah, sehingga faktor air-
semen dalam adukan tidak lebih dari 0,47. Slump harus dijaga tidak boleh melebih sepuluh (10) cm untuk
menghindari segregasi. Beton harus dituangkan hari-hati dalam gumpalan yang kompak pada posisi yang
tepat dengan bantuan penuntun ataupun alat bucket yang bisa dibuka dari bawah atau alat lain yang
disetujui oleh Direksi. Usulan secara rinci untuk pengecoran dalam air harus dibuat oleh Kontraktor
untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi.
2.7.5 Pengecoran
Kontraktor harus memberitahu Direksi, waktu dan tempat dimana akan dilakukan pekerjaan pengecoran
beton. Pengecoran beton hanya boleh dilakukan pada waktu Direksi atau wakilnya hadir di tempat
pekerjaan.
Adukkan-beton yang terlambat dicor dan sudah mulai mengeras atau kecuali dapat diperbaiki dengan
menambah air atau menurunkan slump sebesar dua puluh lima (25) mm atau lebih sesuai dengan
ST 2-10
SPESIFIKASI TEKNIK
persetujuan Direksi, harus dibuang ke tempat yang ditunjuk oleh Direksi dan biaya yang dikeluarkan
untuk pembuatan adukan dan pembuangannya ditanggung oleh Kontraktor.
Sejauh masih bisa dilaksanakan beton harus dicurahkan langsung ke tempat pengecoran dan tidak perlu
dilewatkan jalan lain untuk menghindari segregasi. Metode dan alat-alat yang dipakai untuk
mencurahkan beton ke dalam bekisting harus sedemikian rupa sehingga tidak akan menghasilkan agregat
kasar terpisah dari adukan lainnya. Kontraktor harus menggunakan cara yang cocok untuk menjaga agar
besi dan bekisting tidak bergeser dari tempatnya. Tinggi jatuh adukan beton harus tidak melebihi satu
setengah (1,5) meter.
Semua adukan harus dicurahkan lapis demi lapis secara horisontal dengan tebal lapisan tidak melebihi
empat puluh (40) cm. Direksi berhak untuk meminta tebal lapisan kurang dari empat puluh (40) cm
bilamana diperlukan. Bila ditetapkan pada tebal 40 cm sesuai dengan spesifikasi, tinggi satu bagian yang
dicor harus ditetapkan seperti ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan pengarahan dari Direksi.
Masing-masing lapisan adukan harus dipadatkan segera setelah adukan di cor dan dibiarkan
berkonsolidasi dengan menggunakan peralatan yang sesuai, sehingga beton dapat dipadatkan sampai
batas yang memungkinkan. Pengecoran lapisan adukan berikutnya tidak boleh dilakukan sebelum lapisan
yang adukan sebelumnya dikerjakan secara lengkap.
Umumnya, beton harus dipadatkan dengan alat penggetar mekanik atau pneumatik tipe penggetar dalam
yang bekerja dengan kecepatan sekurang-kurangnya tujuh ribu (7.000) putaran per menit (RPM).
Sewaktu dibenamkan ke dalam adukan, kepala penggetar harus dibenamkan dalam beton secara vertikal
dan sekurang-kurangnya lima (5) cm kedalam lapisan dibawahnya. Jika sulit menggunakan penggetar
dalam, beton boleh digetarkan dengan tipe penggetar eksternal seperti yang akan diuraikan berikut atau
dipadatkan dengan menusuk-nusuknya dengan tongkat seperti pengarahan Direksi.
Pemadatan beton pada bagian struktur yang terbuka harus menggunakan alat-penggetar tipe
pembenaman, jika dipakai alat-penggetar bekisting heavy duty harus mendapatkan persetujuan
sebelumnya dari Direksi sebelum dilaksanakan. Penggetar bekisting harus ditempelkan secara kuat ke
bekisting selama pemadatan, dan harus dapat dilepaskan dengan cepat dan ditampelkan kembali keposisi
lain pada bagian bekisting dan harus bekerja dengan kecepatan sekurang-kurangnya delapan ribu (8.000)
putaran per menit (RPM) sewaktu dipakai untuk menggetarkan beton.
Alat-penggetar harus digunakan secara sistematis dengan pengaturan interval tertentu, daerah yang
terpengaruh tidak boleh bertumpang tindih sehingga beton dapat dipadatkan secara merata dengan
sebaik-baiknya.
Pemadatan pada masing-masing lapisan bagian beton yang baru dicor dan berhubungan dengan beton
yang telah mengeras, maka penggetar harus digunakan lebih lama dan ditusukkan lebih dalam
berdekatan/sepanjang bagian yang berhubungan. Kepala penggetar tidak boleh menyentuh bagian yang
telah mengeras dan dinding bekisting.
Semua beton yang sudah dicor harus dirawat sesuai dengan spesifikasi dan seperti yang diperintahkan
oleh Direksi. Kontraktor harus menyerahkan cara/metode perawatan beton untuk mendapatkan
persetujuan Direksi, sebelum dimulainya pengecoran. Perawatan harus segera dilakukan supaya beton
tidak kehilangan kelembabannya. Beton harus dilindungi dari hujan deras selama dua belas (12) jam
pertama, air mengalir selama empat belas (14) jam pertama dari sinar matahari langsung untuk tiga (3)
hari pertama.
ST 2-11
SPESIFIKASI TEKNIK
Semua beton harus dilindungi secara memadai terhadap kemungkinan gangguan akibat adanya lalu lintas,
kebakaran atau panas yang berlebihan termasuk panas yang dihasilkan dari pengelasan besi. Cara-cara
perawatan berikut ini dapat dilaksanakan.
Beton harus dijaga tetap lembab terus menerus dengan menjaga kadar airnya sekurang-kurangnya selama
tujuh (7) hari pertama.
Seluruh permukaan beton harus dijaga tetap lembab dengan cara membasahi dengan air memakai alat
nozzle, kain, kapas, keset, karpet basah, tanah atau lapisan pasir yang juga bisa dipakai untuk menahan
kelembaban. Pada waktu perawatan selesai, permukaan beton harus dibersihkan dari bahan-bahan yang
digunakan selama perawatan.
Perawatan permukaan beton yang terbuka/ekpose dapat dilakukan dengan cairan curing compund sesuai
dengan ASTM C309, PBI 1971 N.1.-2 atau yang setara, setelah mendapatkan persetujuan dari Direksi.
Larutan kimia tersebut harus digunakan dengan cara disemprotkan dengan tekanan sedemikian rupa
sehingga menutup seluruh permukaan beton dengan lapisan yang merata, dan harus mempunyai sifat
sedemikian rupa sehingga lapisan ini akan mengeras dalam waktu tiga puluh (30) menit sesudah
pemakaian. Banyaknya larutan-kimia yang digunakan harus sanggup menutup rapat seluruh permukaan
beton. Mesin semprot harus dilengkapi dengan meteran penunjuk tekanan pada waktu pengoperasian dan
alat untuk mengendalikan tekanan.
Curing compound harus digunakan untuk beton yang permukaannya langsung dilakukan finishing segera
setelah kelembaban dari permukaannya hilang, tetapi penggunaannya harus dilakukan sebelum mulai
terjadinya penyusutan akibat kering atau retak yang besar mulai tampak. Jika terjadi keterlambatan pada
pemakaian curing compound mungkin akan terjadi pengeringan yang menimbulkan retakan pada
permukaan, penyemprotan air dengan semburan halus memakai nozzle harus dimulai segera dan harus
dilakukan terus menerus sampai pemakaian bahan kimia dapat dimulai. Bila lapisan bahan kimia rusak
karena sebab-sebab tertentu sebelum masa berakhirnya tujuh (7) hari pertama, maka bagian yang rusak
segera diperbaiki dengan tambahan bahan kimia.
Curing compound tidak boleh mengeras selama disimpan, dan tidak boleh dilarutkan atau dirubah
dengan cara apapun selain sesuai standar dari pabrik. Pada saat digunakan, bahan kimia harus berupa
adukan yang merata. Jika bahan-kimia tidak digunakan selama seratus dua puluh (120) hari sesudah
tanggal pembuatannya Direksi bisa meminta pengujian tambahan sebelum bahan tersebut digunakan
untuk menentukan apakah bahan tersebut masih memenuhi persyaratan.
Beton yang memakai bekisting bisa dirawat dengan membiarkan bekisting tetap berada ditempatnya.
Bekisting harus tetap berada ditempatnya sampai sekurang-kurangnya tujuh (7) hari pertama, kecuali
untuk bagian struktur yang mempunyai ketebalan lebih tebal dari lima puluh (50) cm, bekisting harus
dibiarkan ditempatnya sekurang-kurangnya lima (5) hari. Bekisting kayu harus tetap basah dengan
penyiraman air selama masa perawatan.
ST 2-12
SPESIFIKASI TEKNIK
Kecuali sudah ditetapkan bahwa pada bagian-bagian tertentu tidak diperlukan adanya kegiatan inspeksi,
maka finishing atas permukaan beton harus dilakukan hanya bila dihadiri oleh Direksi. Bila diperlukan
Direksi akan meminta pengujian pada permukaan beton untuk menentukan apakah kekasaran permukaan
masih dalam batas yang ditetapkan. Kekasaran permukaan beton bisa digolongkan sebagai kasar atau
halus. Bekas yang ditinggalkan oleh bekisting yang kurang rapat atau tidak lurus atau geblekan bekisting
yang jelek bisa dianggap sebagai kekasaran kasar dan akan diuji dengan pengukuran langsung. Semua
kekasaran yang lain akan dianggap kekasaran yang halus dan akan diuji dengan menggunakan pelat yang
mempunyai sisi lurus, sedang untuk permukaan yang melengkung akan diuji dengan pelat yang
mempunyai sisi melengkung yang setara dengan arah lengkungan bagian yang akan diuji.
Permukaan beton yang memakai bekisting yang akan menerima bahan-timbun atau beton yang akan
dicorkan disitu. Koreksi kekasaran pada permukaan yang diukur seperti uraian sebelumnya harus hanya
diperlukan untuk cekungan yang melebihi tiga puluh (30) mm.
Permukaan yang memakai bekisting yang akan terbuka (“exposed”) secara tetap dan bila diperlukan
dengan penampilan yang menarik. Kekasaran permukaan yang diukur seperti uraian sebelumnya tidak
boleh melebihi sepuluh (10) mm untuk yang kasar dan dua puluh (20) mm untuk yang “halus”.
“Plywood” harus digunakan untuk penyelesaian tersebut.
Penyelesaian akhir untuk lantai beton monolit yang tampak pada gambar, maka pengecoran adukan beton
harus berjalan secara terus-menerus setebal dan seluas pelat tanpa mengalami perubahan adukan. Air-
adukan harus sedikit mungkin, untuk menghasilkan pengecoran yang sempurna jumlah air akan
ditetapkan oleh Direksi. Sesudah pengecoran beton selesai, lantai dan permukaan lain harus disetrika
dengan setrika kayu pada permukaan yang benar dan pada elevasi seperti tampak dalam gambar. Bila
ditunjukkan dalam gambar atau dalam spesifikasi ini, permukaan lantai harus diselesaikan dengan steel
trowel. Penyetrikaan harus sedikit mungkin selaras dengan upaya mempertahankan permukaan yang licin
dan padat dan tidak boleh diteruskan sampai saat adukan mulai mengeras untuk menghindari kelebihan
bahan halus terikat dalam penggosokan ini. Penambahan air, semen kering, atau spesi kering di atas
permukaan beton untuk membantu finishing tidak diijinkan.
Sesudah beton di cor pada tempatnya, beton harus dipadatkan dan permukaannya harus diratakan dengan
papan dan diseterika dengan kasut kayu atau kasut kulit kayu. Alat pembentuk bagian tepi harus
digunakan pada semua sisi tepi dan semua expansion joints.
Permukaan tidak boleh menonjol atau melompong lebih dari tiga (3) mm dibawah penggaris lurus
sepanjang tiga (3) m. Permukaan harus mempunyai tekstur kerikil agar tidak menyebabkan pengguna /
pemakai terpeleset bila basah.
Pengujian-pengujian yang harus dilakukan untuk kontrol mutu, dengan standar uji dan frekuensinya
harus sesuai dengan Sub-pasal 2.3. Tambahan pengujian berikut harus juga dilakukan oleh Kontraktor.
ST 2-13
SPESIFIKASI TEKNIK
Selama pembuatan dan pengecoran beton, sekurang-kurangnya harus diambil dua (2) contoh setiap hari
dan sekurang-kurangnya satu (1) contoh setiap lima puluh (50) meter kubik. Masing-masing contoh harus
terdiri dari enam (6) silinder untuk diuji. Tiap contoh harus terdiri dari enam (6) silinder dengan ukuran
berdiameter sepuluh (10) cm dan panjang dua puluh (20) cm dengan standar perawatan dan diuji pada
umur tujuh (7) hari untuk tiga (3) silinder pertama dan diuji dua puluh delapan (28) hari untuk sisa tiga
(3) silinder yang lainnya sesuai dengan persyaratan ASTM C.39/C.42 atau ASHTO T.23. Jika ukuran
maksimum agregat adalah empat puluh (40) mm, maka silinder harus berukuran diameter lima belas (15)
cm dengan panjang tiga puluh (30) cm.
Kekuatan tekan-beton memenuhi jika rata-rata tiga (3) hasil uji kekuatan tekan yang berurutan adalah
sama atau melebihi kekuatan yang telah ditetapkan dan tidak ada hasil uji yang nilainya dibawah
kekuatan yang disyaratkan.
Hasil pengujian dievalusi secara statistik, evaluasi harus dilakukan untuk sepuluh (10) hasil rata-rata
berkeseimbangan menurut basis seperti berikut :
a). Probabilitas dari uji kekuatan tekan yang kurang dari 100 % kekuatan yang disyaratkan
(specified strength) dalam Sub-pasal 2.5.2 disini harus tidak boleh dari dua puluh lima
(25%) persen;
b). Probabilitas dari uji kekuatan tekan yang kurang dari delapan puluh (80%) persen dari
kekuatan yang disyaratkan (specified strength) dalam Sub-pasal 2.5.2 disini harus tidak
lebih dari lima (5%) persen.
Bila dianggap perlu oleh Direksi, kekuatan tekan dari beton yang sudah dicor harus dicek dengan metode
schmidt hammer. Frekuensi dari pengujian harus sesuai dengan petunjuk dari Direksi.
Uji slump harus dilakukan sebelum pengecoran dan pada waktu pengambilan contoh pengujian atau jika
diperintahkan oleh Direksi. Pengujian harus sesuai dengan ASTM C.143, AASHTO T119 atau SNI
1972-90-F.
Kontraktor harus melakukan pengujian untuk bahan beton yang akan digunakan dengan spesifikasi serta
frekuensi yang ditentukan dan diarahkan oleh Direksi sebagai berikut :
ST 2-14
SPESIFIKASI TEKNIK
Catatan yang teliti dan mutakhir yang menunjukkan tanggal, waktu, cuaca dan suhu lapangan (bila
berbagai lokasi pekerjaan yang berbeda-beda), harus dilakukan oleh Kontraktor dan laporan quality
control harus diserahkan setiap bulan kepada Direksi untuk evaluasi dan catatan proyek. Kontraktor juga
harus mencatat senua hasil pengujian beton dan harus diberi tanda / kode dari hasil uji lokasi/tempat
contoh itu diambil.
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk menyetel dan mempertahankan bekisting dalam batas-batas
toleransi, sehingga menjamin pekerjaan yang sudah jadi masih berada dalam batas toleransi yang
ditetapkan berikut ini. Pekerjaan beton yang melampaui batas toleransi yang telah ditetapkan dalam tabel
berikut harus diperbaiki atau dibongkar dan diganti, atas biaya dari Kontraktor.
3. Bangunan-bangunan umum
(1) Variasi yang diijinkan untuk ketidak dataran dari pelat, balok, batang melintang terhadap
ketentuan dalam gambar
Untuk permukaan yang terbuka setiap panjang 3 meter ……………… ............ 1 cm
Untuk permukaan yang tidak terlihat setiap panjang 3 meter ………… ............ 5 cm
(2) Bergesernya dimensi penampang dari kolom-kolom, pilar-pilar, pelat-pelat, tembok-
tembok, balok-balok serta bagian bangunan seperti yang tercantum pada bagian (1)
diatas, boleh
Menyempit …………………………………………………………… ............. 1 cm
Melebar ………………………………………………………………. ............. 2 cm
Pekerjaan bekisting harus termasuk penyediaan, pemasangan dan pembongkaran bekisting untuk
pekerjaan beton dengan kekuatan yang cukup, lengkap dengan semua pengikat-pengikat yang diperlukan,
penyokong dan sebagainya sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dibawah ini.
Bingkai bekisting harus mempunyai kehalusan dan kekasaran yang diperlukan untuk memenuhi syarat-
syarat toleransi dengan penyelesaian akhir sebagaimana yang ditetapkan di bawah ini dan bingkai
bekisting harus dikerjakan sedemikian sehingga jika ada sambungan horisontal tidak menerus sampai
seluruh permukaan bekisting. Bekisting harus benar-benar lurus dan sesuai dengan elevasi, kedap mortar
dan cukup kaku untuk menahan kemungkinan pelenturan yang terjadi akibat tekanan bahan adukan-
beton. Permukaan lengkung harus dibentuk dengan tali busur yang dibuat sesuai dengan lengkungan yang
tampak dalam gambar atau ditulis dalam spesifikasi yang telah disetujui oleh Direksi. Permukaan semua
bekisting yang berhubungan langsung dengan beton harus bersih, kaku dan cukup kedap air untuk
mencegah kehilangan mortar. Kontraktor bertanggungjawaban terhadap kelengkapan pembuatan
bekisting, tetapi tipe, bentuk, ukuran, kualitas dan kekuatan semua bahan untuk pembuatan bekisting
harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi. Semua bekisting harus dikerjakan sedemikian
rupa, sehingga pada waktu membuka bekisting, tidak terjadi kerusakan pada betonnya.
Semua sambungan yang expose, tepi dan sudut-sudut luar dipingul sekurang-kurangnya dua (2) cm
dengan sudut empat puluh lima (45) derajat, kecuali bila disyaratkan lain dan diperintahkan oleh Direksi.
Sudut dalam harus dipotong seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan permintaan
Direksi.
Semua bahan untuk pembuatan bekisting harus mendapat persetujuan Direksi. Kayu harus padat, lurus,
tidak lapuk, tidak ada mata kayu yang lepas. Sebelum dibuat bingkai untuk bekisting, kayu harus diserut
ST 2-16
SPESIFIKASI TEKNIK
lurus merata baik lebar maupun tebalnya. Bekisting yang digunakan untuk beton yang dilewati air
mengalir yang nantinya akan sepenuhnya terexpose, harus diberi lapisan pada bagian bidang yang
bersentuhan dengan beton dengan plywood atau kayu lain dan harus tidak rusak dan atau cacat, sehingga
tidak meninggalkan bekas yang tidak baik pada permukaan betonnya.
Bila digunakan plywood, tidak boleh terpuntir, tidak keriting dan dikerjakan dengan lem khusus yang
kedap air. Bahan-bahan yang dipakai sejauh mungkin harus mudah didapatjan di lapangan, sedang untuk
lembaran plywood harus memiliki lebar dan panjang yang merata.
Lapisan papan kayu harus dipilih baik jenis maupun mutunya atau bila diperlukan harus dilapisi dengan
bahan pelindung supaya tidak terjadi kemungkinan terpuntir akibat tambahan bahan kimia atau
kemungkinan perubahan warna pada permukaan betonnya. Lapisan bekisting harus dipilih sedemikian
rupa sehingga tahan terhadap puntiran, karena pembebanan dan penggeseran sewaktu pengecoran, dan
harus sesuai dengan Sub-pasal 2.9.2.
ST 2-17
SPESIFIKASI TEKNIK
Mutu/grade yang digunakan untuk pekerjaan pembesian adalah U 24 atau BJTP24 dan BJTD24.
Pengujian material dilakukan untuk setiap jenis ukuran dimensi besi tulangan, setiap bentuk besi
tulangan (Deform atau Plain) dan pada setiap produk (pabrikasi) dari besi tulangan tersebut yang akan
digunakan.
Masing-masing material yang akan diuji dibuat 3 contoh benda uji.
Metode pengujian yang akan dilakukan berdasarkan ASTM A 615 – 7 dan AASHTO M 31 – 77.
Pengujian material tersebut meliputi :
− Uji diameter, luas penampang dan bentuk
− Uji berat per m
− Uji deformasi
− Uji tarik (Tensile Test)
Pengujian tersebut harus disaksikan Direksi dan hasil pengujian tersebut diserahkan kepada Direksi.
Sebagai acuan digunakan Standar Industri Indonesia (SII 0136 – 80) mengenai jenis dan kelas baja
tulangan, seperti tabel berikut :
ST 2-18
SPESIFIKASI TEKNIK
Dimensi dan berat tulangan baja Standar Industri Indonesia (SII 0136 – 80)
Kontraktor harus menyerahkan gambar-gambar pemotongan dan pembengkokkan besi kepada Direksi
untuk mendapatkan persetujuannya. Semua pembengkokkan dan pemotongan besi beton harus mengikuti
standar pelaksanaan yang telah disetujui dan berdasarkan atas gambar yang telah disetujui seperti yang
ditetapkan di atas. Membengkok besi dengan cara dipanaskan tidak diperbolehkan kecuali mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Direksi. Ijin bisa diberikan atas permohonan khusus yang diajukan oleh
Kontraktor dalam penggunaan metode kerja yang menjamin bahwa besi beton yang akan dipakai tidak
ST 2-19
SPESIFIKASI TEKNIK
akan mengalami kerusakkan. Ijin tersebut tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atas
kekurangan yang mungkin timbul dan terjadi nantinya.
Besi beton harus diikat kuat-kuat pada posisinya secara teliti, sehingga tidak bergerak bila dilakukan
pengecoran beton ataupun bergeser akibat penggetaran. Besi horisontal harus ditahan dengan blok beton
precast atau kursi besi yang ditempatkan sedemikian rupa, sehingga besi ini dapat dijaga tetap berada di
tempatnya dan berada pada elevasi yang benar.
Persilangan besi dan overlap batang besi harus diikat kuat-kuat dengan kawat besi beton berdiameter
tidak kurang dari 0,9 mm. Tebal selimut beton minimum yang diukur dari tulangan, harus antara lima (5)
sampai sepuluh (10) cm seperti yang ditunjukan dalam gambar atau seperti yang diperintahkan oleh
Direksi. Ketebalan minimum penutup beton maupun jarak antara besi seperti yang ditunjukkan dalam
gambar bila menurut pendapat Direksi kurang tepat, dapat diubah selama pelaksanaan.
Besi beton harus dipasang overlap dengan panjang overlap tidak kurang dari dua puluh lima (25) kali
diameter dari ukuran terbesar besi atau seperti yang diarahkan oleh Direksi. Tempat overlap dari batang
besi itu harus mendapat persetujuan dari Direksi.
Kontraktor harus menyediakan dan memasang penahan air seperti ditunjukkan dalam gambar atau
perintah dari Direksi dan/atau seperti yang ditetapkan pada pasal ini. Penahan air yang akan dipakai
harus mempunyai karakteristik fisik sesuai syarat-syarat dalam standar ASTM, Flexible Polyvinyl
Chloride (PVC) Water Stop, atau bahan yang setara yang disetujui oleh Direksi.
Persyaratan untuk penahan air
ST 2-20
SPESIFIKASI TEKNIK
Penahan air harus dibuat dari bahan plastik dengan resin dasar yang harus berupa polyvinyl cloride.
Semua penahan air harus dicetak atau dicor dengan setiap bagian penampangnya harus padat serta rata
dan tidak ada keropos atau ketidak sempurnaan lainnya. Penahan air harus terdiri dari tipe 3-bulb baik
untuk sambungan konstraksi maupun sambungan pelaksanaan. Penahan air harus simetris, dengan bentuk
dan ukuran untuk kedua tipe di atas harus sesusai dengan persyaratan berikut :
Penyambungan penahan air harus dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi pabrik dan sesuai instruksi
Direksi. Penyambungan khusus untuk menyatukan keping-kepingan penahan air digunakan disemua
pertemuan penahan air.
Penahan air harus dipasang dengan lebar yang sama dengan bahan yang ditanam dalam beton pada
masing-masing sisi sambungan. Kontraktor harus menempatkan penahan air secara berhati-hati dan
pemadatan beton disekitar penahan air harus dijamin bahwa penahan air tidak akan rusak, dan terjadi
lekatan yang sempurna antara beton dengan bidang penahan air yang tertanam.
Kontraktor harus mengganti atau memperbaiki dengan biaya sendiri setiap penahan air yang sobek,
berlubang atau rusak. Kontraktor harus melengkapi semua penyokong dan pengikat yang diperlukan
untuk penempatan penahan air seperti ditunjukkan dalam gambar atau atas perintah dari Direksi.
Kekedapan air dari sambungan dan struktur dimana penahan air dipasang harus menjadi tanggung jawab
Kontraktor. Kontraktor harus menyediakan semua bahan dan tenaga yang mampu untuk melaksanakan
semua pekerjaan yang diperlukan sehingga hasilnya memuaskan, sesuai dengan spesifikasi dan perintah
dari Direksi..
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaani beton harus dilakukan berdasarkan volume beton
yang sebenar-benarnya dicor dalam meter kubik (m3) sesuai garis batas struktur seperti yang
ditunjukkan dalam gambar atau seperti yang ditentukan oleh Direksi.
Pengukuran beton terhadap bagian sisi dari setiap penggalian tanpa menggunakan bekisting
perantara harus dilakukan hanya di dalam garis yang wajib dibayar atau garis yang ditunjukkan
dalam struktur. Tidak ada potongan yang dibulatkan atau pinggir yang dipingul atau ruangan
yang ditempati oleh logam, saluran listrik atau ruangan kosong atau barang penting lainnya
yang luas penampangnya kurang dari 0.05 m2.
b. Pembayaran
Pembayaran harus dilakukan untuk jumlah meter kubik (m3) beton yang telah dicor sesuai hasil
pengukuran dengan cara sebagaimana diuraikan di atas untuk masing-masing harga satuan
kontrak per meter kubik seperti yang tercantum di Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus
disetujui oleh Direksi termasuk semua kompensasi untuk penyediaan semua tenaga kerja,
bahan-bahan, perlengkapan, alat-alat dan sebagainya untuk menyelesaikan pekerjaan, sesuai
dengan perintah dari Direksi dan syarat-syarat dalam spesifikasi.
ST 2-21
SPESIFIKASI TEKNIK
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan bekisting harus dilakukan berdasarkan luas
permukaan cetakan beton dalam meter persegi (m2), ditentukan oleh dimensi dari struktur-
struktur beton sebagaimana ditunjukkan pada gambar atau atas petunjuk Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran harus dilakukan untuk jumlah meter persegi (m2) yang dihasilkan dari pengukuran
seperti syarat-syarat diatas, untuk masing-masing harga satuan per meter persegi yang
dinyatakan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus disetujui termasuk kompensasi penuh
untuk penyediaan semua tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan, alta-alat dan sebagainya
untuk menyelesaikan pekerjaan, sesuai dengan perintah dari Direksi dan syarat-syarat dalam
spesifikasi.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran besi beton harus dilakukan berdasarkan berat besi yang sebenar-
benarnya terpasang dalam metrik kilogram (kg) yang dihitung dari panjang dan jumlah batang
seperti tampak dalam gambar atau atas petunjuk Direksi diubah keberat untuk ukuran batang
yang terdaftar dengan mengalikan satuan berat per linier meter. Besi overlap yang ditunjukkan
dalam gambar atau diminta oleh Direksi harus dibayar sesuai dengan harga satuan dalam
kontrak. Bila ada tambahan besi dalam overlap melebihi yang diperlukan untuk kemudahan
kerja Kontraktor maka tidak akan ada pembayaran tambahan.
b. Pembayaran
Pembayaran harus dilakukan untuk jumlah metrik kilogram (kg) yang dihasilkan dari
pengukuran seperti syarat-syarat di atas untuk masing-masing harga satuan kontrak per metrik
kilogram yang dinyatakan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan telah mendapat pengesahan
dari Direksi, termasuk kompensasi penuh untuk penyediaan semua tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan, alat-alat dan sebagainya untuk menyelesaikan pekerjaan, sesuai dengan perintah dari
Direksi dan syarat-syarat dalam spesifikasi.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran penahan air harus dilakukan berdasarkan penahan air yang
sebenar-benarnya terpasang dalam linier meter (m) yang dihitung dengan ukuran dan panjang
seperti tampak dalam gambar atau seperti petunjuk Direksi. Dalam menghitung volume tidak
termasuk panjang overlap pada sambungan.
b. Pembayaran
Pembayaran harus dilakukan untuk jumlah linier meter (m) hasil pengukuran seperti syarat-
syarat diatas sesuai harga satuan kontak per meter yang dinyatakan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, dan telah mendapat pengesahaan dari Direksi, termasuk kompensasi penuh untuk
penyediaan semua tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan, alat-alat dan sebagainya, untuk
menyelesaikan pekerjaan, sesuai dengan perintah dari Direksi dan syarat-syarat dalam
spesifikasi.
ST 2-22
SPESIFIKASI TEKNIK
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran batang angkur harus dilakukan berdasarkan kenyataan jumlah
batang (bh) seperti ditunjukan dalam gambar atau atas petunjuk Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran harus dilakukan berdasarkan batang sesuai hasil pengukuran dan syarat-syarat di
atas untuk masing-masing harga satuan, harga per batang seperti yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, dan harus disetujui oleh Direksi termasuk kompensasi penuh untuk
penyediaan semua tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, alat-alat dan sebagainya untuk
menyelesaikan pekerjaan, sesuai dengan perintah dari Direksi dan syarat-syarat dalam
spesifikasi.
ST 2-23
SPESIFIKASI TEKNIK
ST 3-i
SPESIFIKASI TEKNIK
3.1 Pasangan-Batu
3.1.1 Lingkup
Pasal ini mencakup ketentuan umum maupun khusus untuk pekerjaan pasangan-batu. Ketentuan-
ketentuan dalam pasal ini berlaku baik untuk pekerjaan pasangan batu yang digunakan dalam pekerjaan
sesuai dengan gambar ataupun yang ditentukan dalam pasal-pasal ini atau Spesifikasi Teknik lainnya atau
bilamana atas persetujuan Direksi harus dipergunakan pada pelaksanaan.
b. Pasir
Pasir harus diadakan oleh Kontraktor dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Pasal 2.3.
diberlakukan.
Gradasi pasir yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
ST 3-1
SPESIFIKASI TEKNIK
c. Air
Air harus diadakan oleh Kontraktor dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Pasal 2.4
diberlakukan.
Semua material, kecuali air harus dicampur dalam kotak yang kuat dan rapat air atau dalam alat
pengaduk yang disetujui oleh Direksi sampai campuran tersebut kira-kira berwarna sama dan
untuk selanjutnya air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan.
Mortar untuk pekerjaan pasangan batu harus terdiri dari satu (1) bagian Portland Cement (P.C) dan empat
(4) bagian pasir.
Metode untuk mengukur material untuk mortar harus sedemikian rupa, sehingga bagian-bagian yang
ditentukan dari material mortar dapat dikontrol dan dapat dijaga dengan teliti selama berlangsungnya
pekerjaan.
Banyaknya air yang dipergunakan setiap mortar harus sesuai dengan kebutuhan.
3.1.3.3 Pencampuran
Mortar harus dicampur minimal selama dua menit di dalam mixer mekanis tipe drum atau alat pengaduk
(mixer) yang setara, dan dengan persetujuan dari Direksi.
Alat pengaduk harus diputar dengan kecepatan sesuai dengan rekomendasi dari pabrik dan jumlah total
material yang dicampur dalam setiap pencampuran tidak boleh melebihi kapasitas alat pengaduk yang
ditetapkan oleh pabrik.
Jumlah air yang terukur harus secara berangsur-angsur dimasukkan ke dalam alat pengaduk, sebagian
sebelum memasukkan material kering dan sebagian lagi segera setelah selesai memasukkan material yang
sama.
Seluruh isi drum harus dikeluarkan sebelum pencampuran berikutnya dimulai dan setiap waktu bagian
dalam drum harus dijaga dari penumpukan material.
Drum harus secara seksama dibersihkan sebelum mengganti campuran atau pada saat pekerjaan
pencampuran telah berhenti.
Pengadukan dengan cara manual tidak diperbolehkan.
3.1.3.4 Pengangkutan
Perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan untuk pengangkutan dan penempatan adukan mortar
harus sedemikian sehingga kehilangan unsur-unsur bahan tidak terjadi.
Mortar harus diaduk atau dikerjakan dengan interval waktu tertentu untuk mencegah pemisahan. Mortar
yang tidak ditempatkan dalam waktu tiga puluh (30) menit setelah penambahan air yang pertama kali
pada adukan mortar harus dibuang. Kecuali untuk keperluan memelihara suhu pada bahan mortar,
pemanasan kembali mortar tidak diperbolehkan.
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan pasangan batu, Kontraktor harus membuat pasangan batu
percobaan untuk pekerjaan dinding, lantai, perkuatan tebing dan lain-lain, dengan disaksikan oleh Direksi
atau Wakilnya di lokasi pekerjaan seluas + 1 (satu) m2 lengkap dengan pekerjaan siarannya.
Pelaksanaan pasangan batu selanjutnya harus dilaksanakan minimal sama atau lebih baik dari pasangan
batu percobaan di atas yang kualitas dan kerapiannya sudah disetujui oleh Direksi.
ST 3-2
SPESIFIKASI TEKNIK
3.1.3.6 Pemasangan
Permukaan tanah fondasi harus diberi mortar secara merata setebal minimum 5 cm sebelum pasangan
batu ditempatkan.
Batu harus dibersihkan dan dibasahi dengan seksama sebelum dipasang. Pemasangan harus dengan
tangan untuk memastikan setiap batu terbungkus dengan mortar pada semua permukaannya kecuali
permukaan terluar yang harus terbuka dan terpasang dengan baik, kira-kira 5 sampai 10 mm dengan
mortar.
Batu harus dipasang pada tempatnya sedemikian rupa, sehingga mortar dapat mengisi penuh semua
sambungan/rongga.
Batu harus dipukul dan diletakkan ke dasar dengan palu baja dan batu yang pecah harus diambil,
dibersihkan dan dipergunakan kembali dengan mortar baru.
Sambungan-sambungan batu harus secara mudah dapat diisi mortar dan harus diperkuat dengan
menggeser dan menguncikan potongan batu kedalam sambungan.
Permukaan pasangan batu bagian dalam yang akan berhubungan dengan tanah harus diberi braben
(mortar) untuk meratakan permukaannya.
Pemasangan batu pada bagian tampak (expose) harus sedemikian sehingga bentuk dan ukuran seragam
mendekati bentuk bulat. Jarak antar batu tidak boleh lebih dari 2 cm dan tidak boleh saling bersentuhan
satu dengan yang lainnya.
Batu harus direbahkan sehingga dimensi terpanjang sejajar dengan kemiringan permukaan tebing.
Permukaan pasangan-batu harus sedemikian rupa sehingga permukaan batu-batu yang tampak
berpenampilan baik dan beraturan.
3.1.3.8 Perawatan
Permukaan terbuka dari pasangan batu yang telah selesai harus dijaga tetap lembab dan dalam keadaan
basah selama sedikitnya lima hari setelah pekerjaan selesai.
3.1.3.9 Sambungan-sambungan
Sambungan-sambungan tegak kecuali yang tampak pada gambar harus diatur pada setiap jarak 10 m atau
lebih dan/atau atas perintah dari Direksi.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pasangan batu harus didasarkan pada volume per
meter kubik (m3) yang dihitung berdasarkan gambar pelaksanaan dan atau / atas perintah
Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk pekerjaan pasangan batu harus berdasarkan harga satuan setiap meter kubik
(m3), yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk
semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan prasarana, alat-kerja
dsb. untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat dan dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam Spesifikasi.
ST 3-3
SPESIFIKASI TEKNIK
3.2 Plesteran
3.2.1 Persiapan Permukaan
Permukaan yang akan diplester harus dibersihkan, bebas dari material lepas, minyak, cat, kotoran dan
bahan-bahan lain yang dapat menghalangi lekatan yang baik antara plesteran dan pasangan batu.
Permukaan yang diplester dengan semen mortar dengan perbandingan campuran satu (1) bagian semen
(P.C) dan tiga (3) bagian pasir, tebal 2 cm, harus dijaga agar terus menerus lembab selama sedikitnya
dua (2) jam dan kemudian dibiarkan sampai lapisan basah pada permukaan hilang.
yang rusak, menggembung harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya Kontraktor dengan cara
sedemikian sehingga pada saat pekerjaan selesai, plesteran tersebut harus halus dan berpenampilan baik.
Plesteran dilaksanakan dalam dua lapisan terdiri dari lapis garuk dan lapis akhir harus diterapkan pada
pekerjaan plesteran semen.
Lapisan garuk harus penuh dan tebal dan harus ditempatkan dengan cukup tenaga untuk membentuk
kunci yang yang baik. Lapisan garuk harus disapukan bersilang untuk mendapatkan pemasangan awal
dan harus dijaga tetap basah dengan semprotan halus selama dua hari, dan kemudian dibiarkan
mengering.
Lapis akhir (kedua) harus diterapkan di atas lapisan garuk setelah dipelihara selama dua hari. Segera
sebelum pelaksanaan lapis akhir, lapis garuk harus dibasahi lagi dengan semprotan halus. Lapis akhir
harus pertama-tama diapungkan pada permukaan dengan benar dan rata, kemudian diolah sedemikian
rupa, sehingga akan memaksa partikel pasir turun kedalam plesteran sampai permukaan halus mengkilap
dan bebas dari bidang kasar, bekas pemeriksaan atau noda lainnya. Lapis akhir harus dijaga tetap basah
dengan semprotan halus selama sedikitnya dua hari, dan harus dijaga dari pengeringan yang terlalu cepat.
Semen mortar sebagaimana ditentukan dalam sub-pasal 3.1.3 harus dipergunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan plesteran. Ketebalan plesteran harus seminimal mungkin, dan dalam segala hal cukup
menghilangkan kekasaran permukaan.
Plesteran lapis akhir harus benar dan dikerjakan sampai permukaan rata tanpa gelombang atau noda-noda
dalam bentuk apapun.
Tidak boleh terdapat permukaan kasar yang tidak beraturan dan permukaan yang menggelombang tidak
boleh lebih dari 1 mm, diukur dengan mempergunakan sisi pengganti atau plat sepanjang 1 mm untuk
pengujian.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran plesteran akan didasarkan pada luas bidang (m2) yang diperoleh
dari gambar dan / atau perintah Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk plesteran didasarkan pada harga satuan per meter-persegi (m2) yang terdapat
dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi
untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan peralatan, prasarana, alat-kerja dan
ST 3-4
SPESIFIKASI TEKNIK
sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat dan dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam spesifikasi.
Sebelum memulai pekerjaan siaran, semua sambungan permukaan pasangan batu harus digaruk sebelum
mortar ditempatkan.
Permukaan siaran adalah tipe tenggelam. Semen mortar dengan perbandingan campuran satu (1) bagian
semen (P.C) dan dua (2) bagian pasir, harus dipergunakan untuk pekerjaan siaran.
Tebal siaran harus seminimal mungkin, dan dalam segala hal harus cukup untuk menghilangkan ketidak
beraturan.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran siaran akan didasarkan pada luas bidang (m2) yang diperoleh
dari gambar dan / atau atas perintah Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk siaran didasarkan pada harga satuan per meter-persegi (m2) yang
dimaksudkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk semua
kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan peralatan, prasarana, alat-
kerja dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat dan
dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam
Spesifikasi.
3.4.2 Material
Pipa Polyvinyl-Chloride ( P V C ) dan sambungan fitting harus memenuhi persyaratan dalam ASTM
Designation D 2729. Material tersebut harus bebas goresan, retak, gelembung dan/atau cacat lainnya.
Pipa-pipa harus dengan ketebalan sebagai berikut :
a. Pipa diameter 5 cm – tebal pipa 2,00 mm;
b. Pipa diameter 8 cm – tebal pipa 3,00 mm;
c. Pipa diameter 10 cm – tebal pipa 3,50 mm.
Lubang -lubang drainasi harus dibuat sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan
perintah dari Direksi.
Pipa PVC atau lubang drainasi dengan diameter 50 mm, harus dipasang di dalam dinding penahan
maupun abutment sebanyak satu buah (bh) setiap dua (2) m2 luas dinding yang akan ditunjukkan oleh
Direksi.
ST 3-5
SPESIFIKASI TEKNIK
Pipa PVC dengan panjang secukupnya ditanam dalam bangunan dengan ujung pada sisi tanahnya ditutup
ijuk dan didalamnya diisi dengan kerikil berukuran maksimal 10 mm.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran lubang-lubang drainase harus didasarkan pada panjang yang
diperoleh dari gambar dan atau atas perintah Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk lubang-lubang drainasi harus berdasarkan pada harga satuan setiap buah
(bh) yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk
penutup ijuk /geotextile dan isian kerikil dan semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja,
material, perlengkapan peralatan, prasarana, alat-kerja dan sebagainya untuk menghasilkan
pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan
sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam Spesifikasi.
ST 3-6
SPESIFIKASI TEKNIK
ST 4-i
SPESIFIKASI TEKNIK
4.1 Umum
Pekerjaan tiang pancang terdiri dari pengadaan dan pemancangan tiang-tiang pancang beton bertulang
pra-cetak untuk pondasi dari gorong-gorong dan jembatan-jembatan, tiang pancang baja untuk pekerjaan-
pekerjaan perkuatan tebing pada gorong-gorong dan pancang kayu untuk pondasi pelindung tebing.
Pekerjaan tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi ini dan mungkin memenuhi batasan,
kualitas dan dimensi yang ditunjukkan pada gambar atau di lokasi dan kedalaman yang ditetapkan oleh
Direksi. Tipe dari tiang pancang beton, baja dan kayu yang akan dipergunakan ditunjukkan dalam gambar
atau dalam spesifikasi ini. Total kedalaman penetrasi dan panjang dari tiang pancang yang ditunjukkan
pada gambar merupakan perkiraan untuk memberikan nilai dukung atau fungsi-fungsi yang dibutuhkan
Kedalaman penetrasi dan panjang sebenarnya dari tiang pancang akan ditetapkan kemudian oleh Direksi
melalui investigasi geoteknik atau uji pemancangan oleh Kontraktor.
Panjang tiang pancang dan kedalaman penetrasi yang ditetapkan oleh Direksi berdasarkan hasil uji
pemancangan dan / atau investigasi geoteknik akan menggantikan semua ketentuan terdahulu yang
berlaku untuk tiang pancang.
Setelah parameter-parameter tersebut diatas diselesaikan, Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi
untuk mendapatkan persetujuan, rencana-rencana terperinci untuk pembuatan tiang pancang, peralatan
pancang, metode pemancangan termasuk perlengkapan pipa, jadwal waktu pelaksanaan dan program
kendali mutu sedikitnya tiga puluh (30) hari sebelum memulai pelaksanaan tiang pancang.
Kontraktor harus mengambil tindakan-tindakan pengamanan guna mencegah kerusakan pada tiang
pancang dan komponen-komponennya, mulai saat pembuatan, pengangkutan, penyimpanan, pemasangan
sampai dengan pemancangan. Tiang pancang yang rusak harus diganti baru oleh Kontraktor dengan biaya
Kontraktor sendiri.
Kontraktor harus memperkerjakan tenaga-tenaga ahli yang cakap dan berpengalaman dalam pekerjaan
tersebut yang akan menetapkan batasan mutu dan pemasangan yang diperlukan. Kontraktor harus
bertanggung jawab atas kebenaran lokasi dari tiang-tiang pancang. Tiang-tiang pancang harus
ditempatkan dan dipancangkan oleh Kontraktor dan Kontraktor harus memelihara semua patok-patok
lokasi dan harus menetapkan semua elevasi pada bagian atas tiang pancang sebelum dipotong
panjangnya. Semua patok-patok lokasi dan patok survey harus diperiksa dengan teratur untuk memastikan
bahwa pelaksanaan pemancangan tidak mengakibatkan pergeseran dari patok-patok tersebut.
4.3 Pemancangan
4.3.1 Peralatan Pemancangan
Sebelum mendatangkan peralatan pemancangan ke lokasi, Kontraktor harus menyerahkan terlebih dahulu
kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan, jenis peralatan dan metode pemancangan yang diusulkan
oleh Kontraktor yang akan dipergunakan.
Tiang-tiang pancang harus dipancang dengan pemukul yang digerakkan dengan uap, udara, getaran,
gravitasi atau mesin diesel. Bila pemukul dengan diesel atau tipe lain yang memerlukan kalibrasi
dipergunakan, maka peralatan tersebut harus dikalibrasi terlebih dahulu dengan peralatan kalibrasi yang
benar dan disetujui Direksi.
Pemukul gravitasi yang dipergunakan untuk pemancangan tiang pancang baja harus berbobot tidak boleh
kurang dari berat kombinasi dari kepala-pemancang dan tiang-pancang. Bila pemukul gravitasi
diperbolehkan untuk memancang tiang pancang beton, maka harus memilik berat tidak kurang dari lima
puluh persen (50%) dari berat tiang pancang dan tinggi jatuh pemukul tidak boleh lebih dari 2.40 m.
ST 4-1
SPESIFIKASI TEKNIK
Pemukul tiang pancang kecuali pemukul gravitasi, pemukul uap, udara atau diesel yang disetujui yang
menghasilkan cukup tenaga untuk menggerakkan tiang-tiang pancang pada kecepatan penetrasi tidak
kurang dari 3.2 mm setiap pukulan, dapat digunakan pemukul yang lain yang harus mendapatkan
persetujuan terlebih dahulu dari Direksi sebelum digunakan.
Tiang pancang kayu, pada semua tahap selama pemancangan dan sampai penggabungannya didalam
bangunan di atasnya, harus secukupnya ditunjang dan ditahan dengan alat-alat penghantar, kuda-kuda dan
penyangga sementara atau peralatan pengarah lainnya untuk memelihara posisi dan kelurusannya dan
untuk mencegah kegagalan yang disebabkan oleh bengkok atau melengkung. Pengaturan harus
sedemikian rupa sehingga kerusakan pada tiang-pancang, kepala tiang pancang tidak akan terjadi.
Tiang pancang beton dan baja harus ditahan pada batas dan posisi dengan penghantar pada waktu
dipancangkan. Penghantar alat pemancang harus dibangun dengan cara sedemikian rupa agar
memberikan kebebasan bergerak pada pemukul dan harus ditahan pada posisinya oleh pekerja atau
dengan penguat kerangka baja untuk menjamin perkuatan mendatar yang kokoh pada tiang pancang
selama pemancangan. Kecuali bila tiang-tiang pancang dipancangkan melalui kedalaman air, maka
penghantar harus cukup panjang sehingga penggunaan alat penyangga menerus tidak diperlukan dan
harus direncanakan sedemikian rupa sehingga memudahkan penempatan yang benar dari tiang pancang
yang ditumbuk.
Pada umumnya, tiang-pancang dengan panjang maksimum harus dipergunakan. Dalam keadaan tertentu
penyambungan (“splice”) tiang-pancang akan diperbolehkan. Metode penyambungan (“splice”) harus
seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau seperti petunjuk Direksi.
Tiang pancang beton dan pancang kayu harus dipancang seperti ditunjukkan pada gambar atau seperti
yang diperintahkan oleh Direksi. Pemancangan harus dilakukan dalam variasi yang diperbolehkan sebesar
dua puluh (20) mm dari panjang tiang-pancang vertikal atau dari tumbukan yang ditunjukkan pada
gambar. Variasi maksimum yang akan diperbolehkan pada kepala tiang-pancang harus tujuh puluh lima
(75) mm dalam semua arah dari lokasi yang ditunjukkan pada gambar atau atas petunjuk Direksi.
Kemiringan akibat penyimpangan tidak boleh melebihi dua persen (2%) dari batas yang ditunjukkan pada
gambar.
Kepala dari semua tiang pancang beton dan kayu bila keadaan pemancangan sedemikian rupa sehingga
cenderung akan mengakibatkan rusak yang tidak semestinya harus diberi pelindung tambahan dengan
suatu penutup dan bantalan yang sesuai diatas kepala tiang-pancang dan disetujui oleh Direksi.
Untuk semua tipe tiang-pancang, kepala-tiang, sendi atau peralatan lain yang sesuai dengan rekomendasi
dari pabrik harus disediakan sehingga tiang-tiang pancang dapat dipancang tanpa mengakibatkan
kerusakan pada tiang.
Metode/cara pemancangan tiang pancang tidak boleh berlebihan dan tidak sewajarnya, sehingga
mengakibatkan hancur dan rusaknya kayu, beton atau perubahan bentuk dari baja. Usaha-usaha yang
dilaksanakan pada tiang-pancang untuk memaksanya dalam posisi yang benar bila atas pertimbangan
Direksi terlalu berlebihan tidak akan diperbolehkan. Tiang-pancang yang rusak karena cacat pada saat
atau karena kesalahan pemancangan atau dipancang tidak pada lokasi yang benar atau dipancang dibawah
elevasi yang ditetapkan dalam gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi, harus diperbaiki atas biaya
kontraktor sendiri dengan salah satu dari metode berikut yang disetujui oleh Direksi untuk tiang-pancang
yang diragukan :
1. Tiang-pancang harus ditarik kembali dan diganti dengan yang baru dan bila perlu dengan
yang lebih panjang.
2. Tiang pancang kedua harus dipancangkan dekat dengan tiang pancang yang rusak atau
rendah.
ST 4-2
SPESIFIKASI TEKNIK
3. Tiang pancang harus disambung (“splice”) atau dirakit (“built-up”), bila tidak ditentukan
disini atau suatu bagian dari kaki pondasi yang ditambahkan untuk menanamkan tiang
pancang dengan benar. Semua tiang pancang yang terdorong keatas disebabkan
pemasangan tiang pancang didekatnya atau oleh sebab lainnya harus dipancang kebawah
lagi.
Tiang-pancang akan dianggap rusak bila terdapat retak yang tampak atau retak memanjang sekitar seluruh
permukaan tiang pancang atau suatu cacat yang menurut pendapat Direksi mempengaruhi kekuatan atau
umur tiang-pancang.
Beton kelas “A” (beton K-350) yang ditentukan didalam Sub-pasal 2.5.2. dari bagian 2 “PEKERJAAN
BETON” dari Spesifikasi Teknik ini harus dipergunakan untuk Tiang pancang minipile 12 x 12 x 12 cm
panjang 3 m, sedangkan Beton Mutu K-450 digunakan untuk tiang pancang persegi 25 x 25 cm, panjang
6 m.
Metode penyimpanan dan pengangkutan harus sedemikian rupa agar tidak menyebabkan tiang pancang
akan pecah oleh benturan atau tegangan-lengkung yang berlebihan selama disimpan atau dibawa. Kecuali
bila ditentukan, tiang-tiang dibawa dengan peralatan tarik atau penyorong yang terpasang pada tiang
pancang. Bila tiang pancang beton diangkut atau dipindahkan, harus ditumpu pada tempat-tempat
sedemikian rupa sehingga tidak akan mengakibatkan kerusakan. Tiang pancang persegi harus mempunyai
sudut-sudut yang ditumpulkan.
Jumlah pukulan pemukul (“hammer”) pada tiang-pancang beton dan kedalaman penetrasi setiap pukulan
harus dicatat untuk memastikan daya-dukung lapisan tanah. Bila tidak ditentukan oleh Direksi.
Kontraktor harus menyediakan alat pancang yang sesuai untuk mencatat tiang pancang beton pada setiap
pukulan “hammer”. Untuk menghitung jumlah pukulan penghitung digital atau suatu alat lain, yang
disetujui untuk mencatat harus disediakan. Tempat-tempat yang elastis dan platis sebagai hasil dari setiap
pukulan dapat dicatat dengan mempergunakan penggaris yang lurus dan kuat diatas selembar kertas yang
ditaruh diatas tiang pancang dan menggoreskan sebuah pencil sepanjang penggaris pada saat pukulan
untuk mencatat pada kertas tempat-tempat, yang elastis dan plastis sebagai hasil pukulan. Berdasarkan
pemancangan yang dibuat, Kontraktor harus menghitung daya-dukung lapisan tanah, yang dijumpai dan
membuat laporan kepada Direksi. Direksi akan memberi petunjuk kepada Kontraktor untuk mengakhiri
atau meneruskan pemancangan sampai daya-dukung yang dikehendaki tercapai.
Bila dikehendaki dalam spesifikasi atau diperintahkan oleh Direksi, Kontraktor harus memancang tiang-
pemancang sepanjang yang ditentukan pada lokasi yang diperintahkan oleh Direksi untuk memastikan
jumlah dan panjang dari tiang-tiang pancang. Tiang pancang tersebut harus lebih panjang dari pada
panjang perkiraan yang didesain untuk menampung adanya variasi didalam kondisi tanah. Jumlah dari
tiang pancang uji harus diputuskan oleh Direksi, tetapi tidak boleh kurang dari satu dan tidak lebih dari
tiga untuk setiap pondasi. Beban uji pada tiang pancang akan ditentukan oleh Direksi. Kontraktor tidak
boleh mengadakan tiang-tiang pancang tersebut sebelum Direksi menyetujui jumlah dan panjang dari
tiang-tiang pancang yang diusulkan berdasar hasil uji tiang pancang oleh Kontraktor.
Uji beban harus dibuat dengan metode seperti petunjuk Direksi. Kontraktor harus menyerahkan kepada
Direksi untuk mendapatkan persetujuan prosedur terperinci dari uji beban yang ingin dipergunakannya.
ST 4-3
SPESIFIKASI TEKNIK
Aparatus uji beban harus dibangun sedemikian untuk memungkinkan bermacam-macam penambahan
beban yang ditempatkan secara bertahap tanpa menimbulkan getaran pada tiang pancang uji. Aparatus
yang cocok dan disetujui untuk menentukan dengan teliti beban pada tiang pancang dan penurunan dari
tiang-pancang pada setiap perubahan beban, harus diserahkan oleh Kontraktor. Aparatus harus memiliki
kapasitas tiga kali dari beban desain (“desing load”) untuk tiang pancang dan harus ditempatkan cukup
jauh dari tiang uji untuk menghindari semua kemungkinan gangguan. Semua penurunan tiang pancang
harus diukur dengan peralatan yang memadai, dan harus diperiksa sebagaimana diperintahkan oleh
Direksi.
Peningkatan dari penyimpangan akan dibaca segera setelah setiap penambahan beban dan pada interval
waktu lima belas (15) menit sesudahnya. Beban aman yang diperbolehkan dipertimbangkan sebesar lima
puluh persen (50%) dari bebas tersebut, yang setelah empat puluh delapan (48) jam penerapan terus
menerus telah mengakibatkan penurunan permanen tidak lebih dari pada enam setengah (6.5) mm, yang
diukur pada bagian atas tiang pancang.
Penambahan pertama dari beban yang diterapkan pada tiang-pancang-uji haruslah beban desain tiang-
pancang tersebut. Beban pada tiang-pancang harus ditingkatkan sampai dua kali beban desain dengan
menerapkan beban tambahan didalam tiga (3) tahap penambahan beban yang sama. Jangka waktu
minimal dua (2) jam harus menjadi antara waktu dari setiap penambahan yang sama. Jangka waktu
minimal dua (2) jam harus menjadi antara dari setiap penambahan kecuali bila tidak ada beban tambahan
yang harus ditambahkan sampai suatu penurunan kurang dari nol koma satu dua (0.12) mm yang
diperiksa selama selang waktu lima belas (15) menit dibawah beban yang diterapkan sebelumnya.
Penambahan beban harus diturunkan lima puluh persen (50%) dengan petunjuk Direksi, agar kurva
kegagalan yang terkontrol lebih teliti dapat digambarkan. Beban uji penuh namun demikian harus tetap
pada tiang pancang pengujian selama tidak kurang dari empat puluh delapan (48) jam. Beban uji penuh
harus disingkirkan sesudahnya dan penurunan permanen dicatat.
Setelah selesai uji-beban tiang pancang uji boleh dimanfaatkan sebagai bagian dari bangunan bila
menurut Direksi memuaskan untuk dipergunakan. Tiang pancang uji yang tidak dibebani akan
dimanfaatkan sesamanya. Bila suatu tiang pancang setelah dipergunakan sebagai tiang-pancang-uji tidak
memuaskan untuk dipergunakan didalam bangunan, maka harus disingkirkan bila diperintahkan oleh
Direksi atau harus dipotong dibawah permukaan tanah atau kaki pondasi bila mungkin. Laporan harus
disiapkan Kontraktor untuk setiap uji-beban dan laporan ini harus disertai dokumen-dokumen sebagai
berikut :
1. Rencana pondasi;
2. Peta lapisan-tanah;
3. Grafik pengujian dengan absis beban dalam ton dan untuk ordinat penurunan dalam
pecahan mm;
4. Penampilan table, sehingga fungsi waktu (tanggal dan jam) pembacaan alat ukur dalam
atmosfer, beban-beban dalam ton, penurunan dan penurun rata-rata.
Perpanjangan, penyambungan (spilice) atau perakitan pada tiang-tiang pancang beton, bila diperbolehkan
atau diperintahkan oleh Direksi harus dibuat seperti tampak pada gambar atau sesuai dengan Sub-pasal
ini. Setelah pemancangan tiang-pancang awal/pemula selesai dan tambahan kedalaman tiang-pancang
yang terjadi selama pekerjaan pemasangan, bila terdapat kerusakan, maka harus diperbaiki dengan las
atau dengan alat lain yang disetujui oleh Direksi. Permukaan tutup-baja pada kedua ujungnya seperti
tampak pada gambar. Permukaan-permukaan yang sudah bersih dari kedua tutup baja tersebut, yaitu satu
pada kepala tiang pancang pemula dan yang lain pada ujung bawah tiang pancang perpanjangan
kemudian harus diluruskan dengan teliti, berpasangan dan dilas kembali pada keempat sisinya seperti
tampak pada gambar dan atas petunjuk Direksi. Selama pengelasaan tiang-pancang perpanjangan harus
ditahan dengan teliti pada posisinya dengan mengikatnya pada derek atau dengan alat lain yang disetujui.
ST 4-4
SPESIFIKASI TEKNIK
Kepala tiang-pancang beton untuk bagian-bawah fondasi harus tertanam di dalam beton rakitan dari
bangunan, dimana bagian fondasi gorong-gorong harus ditumpu secara sederhana diatas kepala tiang-
pancang beton seperti tampak pada gambar.
Untuk kepala tiang-pancang yang harus tertanam didalam lantai pelat beton, tiang-panjang harus
dipancangkan sedemikian rupa, sehingga sedikitnya seribu (1000) mm dari panjang tiang-pancang yang
tersisa menonjol diatas permukaan beton seperti tampak pada gambar. Setelah pemancangan selesai,
semua beton tiang-pancang seratus (100) mm diatas permukaan-beton harus dipotong, dengan
membiarkan tulangan baja tampak terbuka. Tulangan-tulangan baja yang terbuka harus dibengkokkan dan
dibentuk kembali dan dirangkai dengan penulangan dasar saluran-bawah seperti tampak pada gambar.
Pemotongan beton pada tiang-pancang, harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak beton tiang-
pancang dibawah garis potong. Sebelum mengecor beton pada fondasi gorong-gorong kepala-tiang-
pancang yang dikasarkan harus dibasahi secukupnya dengan air dan dilumuri dengan selapis semen
mortar yang rapi untuk menjamin ikatan yang kuat dengan beton tiang-pancang dan beton fondasi.
Tian pancang yang tidak ditanam didalam beton, harus dipancang sampai kedalaman yang sama dengan
permukaan beton. Dasar dari bagian fondasi gorong-gorong harus dicetak keliling diatas kepala tiang-
pancang dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak ada ikatan yang terjadi antara beton fondasi gorong-
gorong dengan kepala tiang pancang.
Pengadaan
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran harus didasarkan pada jumlah batang atau buah (bh) material
yang didatangkan oleh kontraktor dilengkapi dengan berita acara yang ditandangani bersama
oleh pengawas dan direksi pekerjaan.
b. Pembayaran
Pembayaran akan didasarkan pada harga satuan yang dimasukan kedalam Daftar Kuantitas dan
Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja,
material, peralatan, prasarana-konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan
pekerjaan yang lengkap dan memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan
sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam Spesifikasi ini.
Pemancangan
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran harus didasarkan pada meter panjang (m) yang sebenarnya
dipancangkan diukur sepanjang sumbu tiang pancang dari kaki tiang pancang sampai kepala
tiang pancang sebelum dipotong untuk disambungkan kedalam kaki pondasi.
b. Pembayaran
Pembayaran akan didasarkan pada harga satuan yang dimasukan kedalam Daftar Kuantitas dan
Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja,
material, peralatan, prasarana-konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan
pekerjaan yang lengkap dan memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan
sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam Spesifikasi ini.
ST 4-5
SPESIFIKASI TEKNIK
Tidak akan ada pembayaran untuk memperpanjang tiang-tiang pancang pondasi yang
dilaksanakan oleh Kontraktor dengan memoles tiang-tiang pancang pondasi yang lebih pendek
dari pada yang ditentukan dalam gambar atau untuk memperpanjang tiang-tiang pancang
pondasi yang dilaksanakan oleh Kontraktor untuk kepentiangan Kontraktor sendiri.
a. Pengukuran
Pengukuran harus didasarkan pada jumlah uji beban statis yang dilaksanakan.
b. Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada harga satuan yang dimasukan kedalam Daftar Kuantitas dan
Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja,
material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan
yang lengkap dan memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya
sesuai dengan semua ketentuan tersebut dalam Spesifikasi ini.
Tiang pancang baja harus dengan tipe dan dimensi seperti yang ditunjukan pada gambar atau ditentukan
oleh Direksi dan dari material yang dibutuhkan seperti dibawah. Tiang pancang bila telah dipasang
didalam bangunan yang telah selesai pada pelaksanaannya harus rapat air pada seluruh sambungannya.
Tiang pancang baja dengan panjang penuh harus digunakan bila memungkinkan. Dalam keadaan khusus
perangkapan (“splice”) dari tiang pancang baja tersebut mungkin dapat diperbolehkan atas persetujuan
dari Direksi. Metode perangkapan harus seperti tampak pada gambar atau atas persetujuan Direksi. Bila
perangkapan dari pancang baja tersebut dikerjakan dengan las, metode “arc welding” harus digunakan.
Kontraktor harus memasang penguat-penguat sementara dan bangunan penghantar untuk menjamin agar
tiang pancang dipancangkan sampai pada kedalaman yang ditunjukan dan diteruskan sampai pada elevasi
seperti tampak pada gambar atau atas petunjuk Direksi. Peralatan pancang yang dipergunakan harus atas
persetujuan Direksi. Tutup pelindung yang cocok harus dipergunakan, bila perlu atau dibutuhkan menurut
perintah dari Direksi, untuk mencegah kerusakan-kerusakan pada kepala turap baja. Umumnya
pelaksanaan pemacangan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dapat diterapkan sebagaimana
disyaratkan didalam Sub-pasal 2.3.2. sebelumnya.
Setelah pemancangan selesai, turap baja harus dipotong bila diperlukan, pada elevasi seperti tampak pada
gambar atau sesuai dengan perintah dari Direksi.
Metode yang dipergunakan dalam memancang tidak boleh cenderung berlebihan dan melewati batas yang
akan mengakibatkan perubahan bentuk dari baja.
Usaha-usaha pada turap baja untuk memasangnya keposisi yang benar, bila menurut pertimbangan
Direksi berlebihan, tidak akan diperbolehkan. Turap baja yang rusak, terpancang keluar atau melekat
dengan turap baja yang berdekatan atau terpancang dibawah elevasi-elevasi yang tampak pada gambar
atau yang ditentukan oleh Direksi, harus diperbaiki dengan metode yang disetujui oleh Direksi, atau
ditarik kembali dan diganti dengan yang baru dengan biaya Kontrakor sendiri.
ST 4-6
SPESIFIKASI TEKNIK
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran pancang baja harus didasarkan pada luas area yang
sesungguhnya terpasang dari dinding yang terbuat dari turap baja dalam meter persegi (m2) pada
garis-garis desain tingkat-tingkat dan dimensi seperti tampak pada gambar atau seperti petunjuk
Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada jumlah meter persegi yang diukur seperti ketentuan diatas
sesuai dengan harga satuan setiap meter persegi yang dimasukan kedalam Daftar Kuantitas dan
Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja,
material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan
lengkap memenuhi syarat dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan
semua ketentuan tersebut didalam Spesifikasi ini.
Tiang pancang kayu harus dibuat dari pohon yang tumbuh di Indonesia dan memenuhi standar AASHOM
168, SIL0404-80 atau menurut petunjuk Direksi.
Tiang pancang kayu harus bebas dari cacat-cacat yang merugikan yang mempengaruhi kekuatan dan
ketahanannya, misalnya bermata-mata, mata busuk dan retak-retak dan sebagainya. Kayu yang
dikeringkan dengan baik harus dipergunakan untuk pancang. Semua mata-mata cabang harus dihaluskan
dengan hati-hati. Ujung pancang harus digergaji dalam bentuk kerucut dan sudut ujung harus bervariasi
sesuai dengan kondisi tanah yang dijumpai di lapangan. Kepala pancang harus dipotong pada sudut siku
terhadap garis tengah pancang. Kepala pancang harus mempunyai bentuk bulat sehingga cincin baja dapat
dipasang untuk mencegah kerusakan pada kepala pancang selama pemancangan.
Tiang pancang kayu harus dipasang dalam satu potong kecuali bila disetujui oleh Direksi untuk
perpanjangan atau perakitan. Sambungan perangkapan (“Splice”) harus mampu menahan dengan aman
tegangan yang mungkin timbul ketika pangangkutan, pamasangan atau pemancangan dan dibawah beban
kerja desain. Posisi dan detail dari sambungan perangkapan (“splice”) harus atas persetujuan Direksi. Dua
potong kayu yang dirangkap harus dari penampang dengan dimensi yang sama dan setiap potongan pada
sudut siku terhadap sumbu untuk menghasilkan kontak pada seluruh penampang melintang bila setiap
panjangnya. Penyambungan yang disetujui harus dipergunakan pada permukaan kontak. Dua kayu
panjang tersebut harus disambungkan dengan tabung baja berpenampang bulat atau persegi empat untuk
mengikat kuat kayu-kayu tersebut. Tabung tersebut harus dibuat, dimur atau dipaku pada kayu-kayu
tersebut untuk menjaga ujung-ujung sambungan tersebut dalam kontak tertutup.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran dari penyediaan dan pemancangan tiang pancang kayu yang
membentuk bagian dari bangunan yang sudah selesai harus didasarkan pada panjang total
penetrasi dari pancang kayu yang sebenarnya terpasang dalam meter liniar (m) pada garis-garis
yang ditentukan, tingkat-tingkat dan dimensi seperti tampak pada gambar atau seperti
diperintahkan oleh Direksi.
ST 4-7
SPESIFIKASI TEKNIK
b. Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada harga setiap meter liniar yang dimasukan kedalam Daftar
Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan
tenaga kerja, material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk
menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik
dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan tersebut didalam Spesifikasi ini. Panjang
penetrasi dari pancang yang telah ditarik kembali atau diganti dengan pancang lain karena
rusak, sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan didalam Sub-pasal 2.3.3 sebelumnya
tidak akan dibayar.
Turap beton harus dengan tipe dan dimensi seperti yang ditunjukan pada gambar atau ditentukan oleh
Direksi dan dari material yang dibutuhkan seperti dibawah. Turap beton bila telah dipasang didalam
bangunan yang telah selesai pada pelaksanaannya harus rapat air pada seluruh sambungannya.
Turap beton dengan panjang penuh harus digunakan bila memungkinkan. Dalam keadaan khusus
perangkapan (“splice”) dari turap beton tersebut mungkin dapat diperbolehkan atas persetujuan dari
Direksi. Metode perangkapan harus seperti tampak pada gambar atau atas persetujuan Direksi.
Kontraktor harus memasang penguat-penguat sementara dan bangunan penghantar untuk menjamin agar
turap beton dipancangkan sampai pada kedalaman yang ditunjukan dan diteruskan sampai pada elevasi
seperti tampak pada gambar atau atas petunjuk Direksi. Peralatan pancang yang dipergunakan harus atas
persetujuan Direksi. Tutup pelindung yang cocok harus dipergunakan, bila perlu atau dibutuhkan menurut
perintah dari Direksi, utnuk mencegah kerusakan-kerusakan pada kepala turap beton. Umumnya
pelaksanaan pemacangan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dapat diterapkan sebagaimana
disyaratkan didalam Sub-pasal 4.3.2. sebelumnya.
Setelah pemancangan selesai, turap beton harus dipotong bila diperlukan, pada elevasi seperti tampak
pada gambar atau sesuai dengan perintah dari Direksi.
Metode yang dipergunakan dalam memancang tidak boleh cenderung berlebihan dan melewati batas yang
akan mengakibatkan perubahan bentuk dari beton.
Usaha-usaha pada turap beton untuk memasangnya keposisi yang benar, bila menurut pertimbangan
Direksi berlebihan, tidak akan diperbolehkan. Turap beton yang rusak, terpancang keluar atau melekat
dengan turap beton yang berdekatan atau terpancang dibawah elevasi-elevasi yang tampak pada gambar
atau yang ditentukan oleh Direksi, harus diperbaiki dengan metode yang disetujui oleh Direksi, atau
ditarik kembali dan diganti dengan yang baru dengan biaya Kontraktor sendiri.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran turap beton harus didasarkan pada luas area yang sesungguhnya
terpasang dari dinding yang terbuat dari turap beton dalam meter persegi (m2) pada garis-garis
desain tingkat-tingkat dan dimensi seperti tampak pada gambar atau seperti petunjuk Direksi.
ST 4-8
SPESIFIKASI TEKNIK
b. Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada jumlah meter persegi yang diukur seperti ketentuan diatas
sesuai dengan harga satuan setiap meter persegi yang dimasukan kedalam Daftar Kuantitas dan
Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja,
material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan
lengkap memenuhi syarat dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan
semua ketentuan tersebut didalam Spesifikasi ini.
ST 4-9
PASAL 5 : PEKERJAAN-PEKERJAAN MEKANIS 22
5.1 Umum 23
5.1.1 Lingkup Pekerjaan 23
5.1.2 Standar 23
5.1.3 Gambar-gambar dan Dokumen yang Disediakan oleh Kontraktor 23
5.1.4 Penyerahan dan Penyimpanan 24
5.1.5 Pengujian-pengujian dan Pemeriksaan 24
5.1.6 Suku Cadang dan Peralatan Khusus 25
ST 5-21
5.7 Pintu Sorong-FRP 40
5.7.1 Umum 40
5.7.2 Data Desain 40
5.7.3 Detail Pintu 40
5.7.4 Detail-detail Kerangka Penghantar (Guide Frame) 42
5.7.5 Detail-detail Alat Pengangkat 43
5.7.6 Pemasangan di Bengkel dan Pengujian 43
5.7.7 Pemasangan dan Pengujian Dilapangan 43
5.7.8 Pengujian pada Penyelesaian 44
5.7.9 Pengukuran dan Pembayaran 44
ST 5-22
5.1 Umum
5.1.1 Lingkup Pekerjaan
Pasal ini mencakup spesifikasi untuk pekerjaan disain, pembuatan, pengujian sebelum diangkut, pengepakan,
asuransi, pengiriman ke lokasi termasuk angkutan, penyimpanan di lapangan, pemasangan, uji-lapangan,
kerja sama dalam uji coba dan perbaikan kerusakan dari semua yang tersebut berikut :
(1) Pintu angkat-baja yang terdiri dari daun pintu,rangka penghantar dan alat pengangkat
(2) Pintu sorong-baja yang terdiri dari daun pintu,rangka penghantar dan alat pengangkat;
(3) Pintu katup- baja yang terdiri dari daun pintu dan rangka penghantar;
(4) Stoplog kayu yang terdiri dari daun Stoplog dan kerangka sisi-sudut.
Semua pekerjaan harus sesuai dengan spesifikasi ini, gambar-gambar dan Daftar Kuantitas dan Harga yang
ada.
Semua pintu sorong, pintu otomatis, pintu angkat harus dilindungi terhadap korosi/karat. Kontraktor harus
menyerahkan metode pengecatan untuk perlindungan terhadap korosi/karat tersebut kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan. Pekerjaan Pintu tersebut harus dilaksanakan oleh perusahaan yang
berpengalaman dalam pabrikasi pintu.
Pembayaran untuk semua pekerjaan yang tercakup dalam pasal ini, harus didasarkan pada harga- harga yang
ditentukan dalam Daftar Kuantias dan Harga. Semua biaya yang diperlukan untuk pekerjaan-pekerjaan
tersebut yang tidak ada dalam nomor-nomor item pembayaran, tetapi diperlukan untuk penyelesaian
pekerjaan sesuai ketentuan-ketentuan dalam spesifikasi, harus dianggap sudah termasuk dalam harga-harga
pada nomor-nomor item yang berkaitan, di dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
5.1.2 Standar
Material dan metode untuk pengujian harus disediakan dan diuji sesuai dengan standar Indonesia yang
berkaitan atau bila tidak ada, maka material dan metode pengujian harus dilakukan sesuai dengan ASTM,
AASHTO yang sesuai.
Kontraktor harus memasukkan dalam harga-harga kontrak, semua biaya penyiapan gambar-gambar, petunjuk
operasi dan informasi lain yang ditentukan dalam Kontrak.
Jadwal penyerahan gambar-gambar dan dokumen-dokumen.
ST 5-23
(c) Ketebalan plat pintu adalah 10 mm untuk ukuran 1 x 1 m dan 12 mm untuk ukuran 1.5 x 1.5
m
(1) Penyerahan
Kontraktor harus menyerahkan semua bagian termasuk peralatan Kontraktor yang ditentukan dalam
pasal ini dalam waktu yang tepat agar persiapan dan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan.
Kontraktor harus bertanggung-jawab untuk penerimaan di lapangan atas semua penyerahan untuk
keperluan kontrak.
Selama pembuatan, pelaksanaan dan setelah pekerjaan pemasangan setiap bagian peralatan dalam pasal ini,
Kontraktor harus melaksanakan pengujian-pengujian sebagaimana dijelaskan didalam prosedur pengujian
untuk menetapkan ketelitian rangkaian pemasangan dan untuk membuktikan terpenuhinya material-material
dan keahlian yang diperlukan.
Kontraktor harus memberitahukan secara tertulis kepada Direksi tentang tanggal pengujian tidak kurang dari
dua puluh satu (21) hari sebelumnya. Suatu cacat yang ditemui dalam pengujian harus diperbaiki dan
disempurnakan oleh Kontraktor dan diuji kembali sampai dengan ketentuan-ketentuan dalam spesifikasi
terpenuhi. Tidak akan ada bagian dari penyerahan yang akan dipertimbangkan untuk diterima sampai
berhasil memenuhi ketentuan-ketentuan dalam spesifikasi.
ST 5-24
(3) Laporan-laporan Pengijian dan Pemeriksaan.
Kecuali ditentukan lain, Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi semua laporan hasil pengujian dan
pemeriksaan.
5.1.6 Suku Cadang dan Peralatan Khusus
a. Suku Cadang
Kontraktor harus menyediakan suku cadang sebagai berikut :
(1) Grease untuk pelumasan sebanyak minimum 5 kg untuk setiap pintu
(2) Grease gun sebanyak minimum 1 unit untuk setiap 7 (tujuh) unit pintu dengan pembulatan
keatas untuk mencapai jumlah alat yang bulat.
(3) Niple, arm pin, hinge pin sebanyak sama dengan yang terpasang.
Suku-suku cadang yang ditentukan tersebut harus diserahkan ke gudang yang ditunjukkan oleh Direksi dan
penyerahan tidak akan dianggap selesai sampai peti-peti telah dibuka oleh Kontraktor, isinya diperiksa oleh
Direksi atau Wakilnya, untuk selanjutnya barang-barang tersebut dilindungi dan dibungkus kembali oleh
Kontraktor atas petunjuk Direksi atau Wakilnya, atau dirangkai menjadi Unit-unit atas persetujuan Direksi
atau Wakilnya.
b. Peralatan Khusus
Kontraktor harus menyerahkan 1 (satu) set peralatan lengkap, untuk keperluan pemasangan dan
pemeliharaan. Semua peralatan khusus tersebut harus diberi tanda dan harus disimpan di dalam kotak
peralatan yang dapat dikunci (kunci besi) yang termasuk dalam penyerahan.
Kontraktor harus menyerahkan buku pedoman operasional dan cara pemeliharaan sebanyak 2 (dua) set untuk
masing-masing alat.
c. Masa Jaminan
Masa jaminan untuk perlindungan terhadap karat seluruh permukaan alat tersebut adalah selama 3 (tiga)
tahun.
Pintu sorong-baja, kerangka penghantar, alat pengangkat manual dan bagian- bagian pendukung lengkap
dengan perlengkapan yang perlu harus didesain, diserahkan dan dipasang di lokasi oleh Kontraktor.
Pintu sorong harus dipergunakan untuk drainasi air dari wilayah pemukiman dan untuk mencegah aliran
balik yang merusak dari air banjir sungai.
Kontraktor harus berhati-hati dalam penyiapan desain dan pabrikasi pintu tersebut untuk mengatasi vibrasi
sewaktu dalam keadaan operasi dan bocoran air ketika pintu tertutup penuh.
Pengaturan letak peralatan pintu sorong dan detail-detailnya harus sebagaimana ditunjukkan dalam gambar-
gambar dalam Volume IV.
ST 5-25
(1) Umum
Pintu harus berupa kontruksi-baja yang dilas terdiri dari pelat datar, gelagar-horizontal utama, gelagar
vertikal, perapat air, pengantar samping dan depan, tarikan pengangkat, dan semua komponen-komponen lain
yang diperlukan.
Perlengkapan harus dibuat untuk membuang air dari bagian-bagian horizontal.
Pelat datar harus terletak pada sisi daratan dari pintu.
Gelagar horizontal utama harus dari balok-balok siku atau kontruksi gelagar pelat untuk angker. Gelagar
vertikal harus dari kontruksi gelagar pelat yang dirangkai dan dihubungkan dengan gelagar horisontal utama
dan pelat datar.
Penghantar dua sisi dari baja tak berkarat dipasang pada tiap sisi dari pintu untuk membatasi gerakan ke
samping dari pintu. Dua penghantar depan terbuat dari baja tak berkarat harus dipasang pada tiap sisi bagian
hilir permukaan pintu untuk membatasi gerakan longitudinal dari pintu. Penghantar-penghantar depan harus
menahan beban yang ditimbulkan oleh operasi pintu yang paling berat. Sebuah tarikan pengangkat harus
pada bagian atas pintu untuk penyambungan dengan alat pengangkat dengan pen baja tak berkarat dilengkapi
dengan penjepit atau pelat pengunci.
(2) Toleransi
Pintu harus dipabrikasi secara teliti didalam toleransi sbb :
Toleransi-toleransi yang tidak ditentukan disini, harus ditentukan oleh Kontraktor sendiri dengan persetujuan
Direksi.
(1) Umum
Kerangka penghantar harus terdiri dari kerangka perapat, balok ambang, balok dasar, kerangka jalan,
kerangka-depan dan semua komponen lain yang perlu untuk menyelesaikan dan memasang dengan
memuaskan kerangka penghantar.
Kerangka perapat air harus terdiri dari pelat baja tak berkarat terpasang pada kerangka jalan, balok dasar,
balok ambang. Bila kerangka penghantar telah terpasang, permukaan-permukaan perapat air harus benar-
benar lurus dan dalam kerataan yang sama pada batas toleransi yang ditentukan.
Kerangka-kerangka track harus mampu memindahkan beban akibat tekanan air dari pintu ke bangunan
beton. Permukaan dari kerangka-kerangka track harus dilengkapi pelat-pelat baja tak berkarat dan harus
benar-benar rata.
Kerangka-kerangka penghantar sisi harus cukup kuat untuk menahan beban dari penghantar sisi, Kerangka-
kerangka penghantar sisi terpasang harus lurus pada seluruh panjangnya dan tidak boleh terdapat
penyimpangan pada sambungan-sambungannya.
Kerangka depan harus benar-benar rata dan mampu menahan beban dari penghantar-penghantar depan.
ST 5-26
(2) Toleransi
Pabrikasi dan pemasangan kerangka penghantar harus dilakukan secara teliti dalam batas-batas toleransi
sebagai berikut :
Toleransi-toleransi yang tidak disebutkan di atas harus ditentukan sendiri oleh Kontraktor dengan
persetujuan Direksi.
Alat pengangkat harus mudah dioperasikan secara normal, pengangkat dengan batang tunggal berulir
terpasang diatas dek, untuk membuka, menutup, dan menahan pintu sorong dalam posisi antara terbuka
penuh dan tertutup penuh.
Alat pengangkat terdiri dari alat mekanis tegak antara lain bantalan, unit gear reducer, batang berulir,
penahan batang ulir yang dapat dilepas dengan dudukannya, tutup ulir, alat operasi manual, petunjuk posisi
mekanis dan semua komponen lain yang diperlukan termasuk kait-kait untuk pengoperasian dengan benar
dan efisien dari alat pengangkat.
ST 5-27
Semua bantanlan harus diperiksa dengan hati-hati. Semua pelumas dan minyak yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pengujian harus disediakan Kontraktor.
Jika dijumpai cara pengoperasian yang tidak benar harus dibetulkan dan seluruh pengujian harus diulang
kembali.
(2) Pintu
Pintu, lengkap dengan penghantar sisi, tarikan pengangkat dan perapat air harus dipasang dan dilaksanakan
sesuai dengan detail yang tampak pada gambar-kerja dan petunjuk pemlaksanaan yang disetujui Direksi.
Setelah selesai pemasangan dilapangan, pengujian berikutnya harus dilaksanakan oleh Kontraktor sesuai
dengan prosedur pengujian yang disetujui Direksi:
a. Pengukuran
Pengukuran pada pintu sorong baja dan alat pengangkat harus didasarkan pada jumlah
sesungguhnya terpasang dari pintu sorong-baja dalam set, seperti tampak pada gambar atau atas
petunjuk Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran harus dibuat berdasarkan harga satuan setiap set yang dimaksudkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan
tenaga kerja, material, perlengkapan, prasarana, alat-kerja dan lain sebagainya, untuk menghasilkan
ST 5-28
pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dan dengan tehnik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya
sesuai semua ketentuan tersebut didalam Spesifikasi ini.
Pembayaran harus diberikan kemudian kepada Kontraktor untuk pengujian penyelesaian
sebagaimana ditentukan dalam Sub-pasal 7.2.7. terdahulu dan Direksi telah yakin, bahwa pintu dan
alat pengkat telah lengkap selesai dan telah dapat beroperasi dengan baik.
Pintu-katup baja dengan kerangka penghantar dan bagian-bagian pendukung lengkap dengan perlengkapan
yang diperlukan harus didesain, diserahkan dan dipasang pada sluiceway outlet oleh Kontraktor.
Pintu-katup harus dipergunakan untuk drainase air dari daerah irigasi dan untuk mencegah aliran balik yang
masuk dari air banjir sungai.
Kontraktor harus teliti dalam menyiapkan desain dan fabrikasi pintu guna mencegah bocoran air pada saat
pintu tertutup penuh. Pintu harus secara otomatis terbuka dan tertutup oleh perbedaan tinggi air antara
bagian hulu dan bagian hilir pintu.
Pengaturan letak pintu-pintu katup harus seperti tampak pada gambar yang terlampir dalam volume IV.
(1) Umum
Pintu harus terbuat dari konstruksi baja las, terdiri dari pelat kulit, gelagar horizontal utama, gelagar vertikal,
bantalan karet, baut bantalan, engsel-engsel, sisi, lengan penyangga, baut mata dan komponen lain-lain yang
diperlukan. Jika diperlukan pengelasan perapat air harus dilakukan agar dijamin kerapatan airnya.
Plat datar dari pintu harus dipasang pada sisi sungai. Gelagar horizontal utama harus berupa kontruksi balok
gelagar normal siku. Gelagar vertikal harus berupa konstruksi gelagar pelat dibuat di pabrik/fabrikasi dan
dihubungkan dengan gelagar utama horizontal dan pelat datar.
Baut-baut bantalan harus terbuat dari baja tahan karat (stainless steel) yang berfungsi memindahkan beban
air ke kerangka dengan halus. Baut-baut bantalan harus dijaga pada jarak tertentu antara pintu dan kerangka
untuk menjamin kerapatan-air penuh pada waktu pintu tertutup penuh dan untuk mencegah keausan yang
berlebihan dari pelat perapat air.
Engsel-engsel dan lengan-lengan penyangga harus dipasang pada kedua sisi pintu untuk menyangga pintu
dan untuk memutar pintu ke luar atau ke dalam.
Material untuk pen harus dari baja tak berkarat.
Baut-baut harus dipasang pada bagian atas dan dasar dari pintu untuk memudahkan pemasangan dan
perawatan.
(2) Toleransi
Pintu harus dipabrikasi dengan teliti, dan dipasang dalam batas-batas toleransi sebagai berikut :
ST 5-29
Toleransi pada bagian-bagian yang tidak disebutkan di atas harus ditentukan sendiri oleh Kontraktor dan atas
persetujuan Direksi.
(3) Pengecatan
Daun pintu, kerangka pintu, lengan penggantung harus dicat. Permukaan yang akan dicat harus dibersihkan
dari kotoran, minyak, oli, garam secara manual sebelum disand blasting. Sand blasting harus dilaksanakan
sedemikian sampai didapat warna putih dari logam . Segera setelah sand blasting selesai paling lama satu
jam sudah harus dicat dasar atau (pime coating), kegagalan pengecatan dalam waktu tersebut mengakibatkan
pengulangan proses sand blasting. Sand blasting menggunakan metode “Dry Sand Blasting” yang
disemprotkan melalui blast nozzles dengan menggunakan pasir khusus yang kering.
Tahapan pengecatan setelah prime coat, dilaksanakan 2 (dua) lapis pengecatan, dimana total ketebalan yang
dilaksanakan 200 mikron dengan menggunakan cat type “Coal Tar Epoxy Paint”. Pembayaran sudah
termasuk dalam harga satuan pekerjaan pintu.
(1) Umum
Kerangka penghantar harus terdiri dari kerangka-perapat, balok-ambang, balok-dasar, kerangka-sisi, dudukan
engsel dan komponen-komponen lain yang diperlukan untuk pemasangan yang lengkap dari kerangka dan
operasi yang memuaskan dari pintu.
Kerangka perapat air (seal) harus tersendiri dari baja tak berkarat terpasang pada kerangka sisi, balok dasar,
dan balok ambang . Bila kerangka penghantar telah terpasang, permukaan perapat air harus lurus, benar dan
pada kerataan yang sama didalam toleransi yang ditentukan.
Balok-ambang, balok-dasar dan kerangka-sisi harus benar dan bebas dari putaran dan bengkokan untuk
menghasilkan kerapatan air dengan perapat pintu, balok ambang. Balok dasar dan kerangka- sisi harus
didesain agar mampu memindahkan semua beban yang ditanggungnya ke bangunan beton.
Dudukan engsel harus dipasang kuat pada kerangka-sisi dengan las untuk menyangga pintu dengan sempurna
dan tidak boleh terjadi kemacetan ketika pintu dibuka dan ditutup.
(2) Toleransi
Kerangka penghantar harus dipabrikasi dengan teliti dan dipasang didalam toleransi berikut :
Toleransi-toleransi yang tidak disebutkan disini harus ditentukan sendiri oleh Kontraktor dan atas
persetujuan Direksi.
Pemasangan dibengkel dan pengujian pintu dan kerangka penghantar harus memenuhi ketentuan tersebut
dalam Sub-pasal 7.4.6 sejauh dapat dilaksanakan.
ST 5-30
5.3.5 Pemasangan dan Pengujian Dilapangan
Pemasangan dan pengujian dilapangan untuk pintu dan kerangka penghantar harus memenuhi ketentuan
tersebut didalam Sub-pasal 7.4.7. sejauh dapat dilaksanakan.
Setelah selesai pemasangan dilapangan, pengujian berikut harus dilaksanakan oleh Kontraktor sesuai dengan
prosedur pengujian yang disetujui.
(1) Pemeriksaan untuk pemasangan yang memuaskan atas semua komponen;
(2) Pemeriksaan untuk pengoperasian yang memuaskan.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran pintu katup baja harus didasarkan pada jumlah sesungguhnya
terpasang dari pintu-pintu katup dalam set seperti tampak pada gambar atau atas petunjuk Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada harga satuan setiap set yang dimasukkan didalam Daftar
Kuntitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua konpensasi untuk menyediakan
tenaga kerja, material, perlengkapan, prasarana, alat kerja dan lain sebagainya untuk menghasilkan
pekerjaan yang lengkap memenuhi dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai
dengan semua ketentuan tersebut didalam Spesifikasi.
Pembayaran akan dilakukan kemudian kepada Kontraktor atas pengujian, penyelesaian
sebagaimana ditentukan didalam Sub-pasal 7.3.6. terdahulu dan Direksi telah yakin bahwa pintu
telah lengkap dan dapat beroperasi.
Satu ukuran dari “stoplog” kayu dengan kerangka sudut dan bagian-bagian pendukung lengkap dengan
perlengkapan yang perlu harus didesain, diserahkan dan dipasang oleh Kontraktor. Stoplog harus
dipergunakan untuk mencegah aliran irigasi yang merugikan dari sungai, untuk pemeliharaan dan perbaikan
saluran Siphon.
Stoplog harus disimpan digudang lapangan, dan diangkut dengan truk biasa ke tempat yang ditentukan.
Tegangan-geser dan bengkok yang diperbolehkan untuk kayu jati kelas satu masing-masing tidak boleh lebih
dari 110 kgf/Cm2 dan 11 kgf/Cm2
ST 5-31
(1) Umum
Setiap balok stoplog harus sepotong kayu dengan dua mata-baut-pengangkat.
Kualitas kayu harus keras, dan kayu jati kelas satu yang dikeringkan dengan baik. Kayu harus diperbaiki
dengan coal tar creosote. Dua mata-baut-pengangkat termasuk mur-mur dan dan ring washer rata harus di
hot-dip galvanis.
(2) Toleransi
Setiap balok stoplog harus dipabrikasi dengan teliti dan dipasang didalam toleransi sebagai berikut :
Toleransi-toleransi yang tidak disebutkan disini harus ditentukan sendiri oleh Kontraktor dan atas
persetujuan Direksi.
(1) Umum
Dua kerangka sudut harus dipasang pada kedua slot seperti tampak pada gambar. Kerangka sudut terdiri dari
balok siku dan angker-angker. Kerangka harus lurus dan rata untuk mendapatkan persesuaian dengan balok
Stoplog.
(2) Toleransi
Kerangka-sudut harus dipabrikasi dan dipasng didalam toleransi sebagai berikut :
Toleransi-toleransi yang tidak disebutkan disini harus ditentukan sendiri oleh Kontraktor dan atas
persetujuan Direksi.
Setiap balok stoplog harus dibuat dibengkel. Setelah pembuatan, setiap balok stoplog harus diperiksa pada
dimensi, toleransi dan ketelitian kelurusannya.
Dimensi dari kerangka sudut juga diperiksa di bengkel.
Penggantung yang portable harus dirangkai di bengkel dan diperiksa pada dimensi, toleransi dan ketelitian
kelurusannya. Suatu kesalahan atau penyimpangan yang dijumpai harus dengan seksama diperbaiki.
ST 5-32
5.4.7 Pemasangan dan Pengujian Dilapangan
Kerangka sudut dan angker-angker pada tumpuan penggantung yang dapat dilepas (portable hanger) harus
dibangun dengan baja-tulangan dan begesting sesuai dengan “GAMBAR-GAMBAR KERJA” dan petunjuk
pembangunan yang disetujui, dilaksanakan pada garis dan tingkat dalam toleransi yang ditentukan dan
dipasang kuat pada tempatnya. Pengecoran beton tidak boleh dilakukan sampai kerangka-kerangka sudut dan
angker-angker dari tumpuan telah selesai dipasang dengan kuat. Selama dan setelah pengecoran beton,
kelurusan dan toleransi diperiksa dan tindakan perbaikan harus diambil, apabila pembacaan menunjukkan
bahwa telah terjadi pergeseran letak.
Setiap balok stoplog harus dilaksanakn/dibuat sesuai dengan gambar-gambar kerja.
Setelah selesai pemasangan dilapangan, pengujian berikut harus dilaksanakan oleh Kontraktor sesuai dengan
prosedur pengujian yang disetujui.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran stoplog harus didasarkan pada volume dalam meter kubik yang
diperoleh didalam gambar.
b. Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada harga-satuan setiap meter kubik yang dimasukkan didalam
Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua komponen untuk
penyediaan tenaga-kerja, material, perlengkapan prasarana alat kerja dan sebagainya untuk
menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dengan teknik pelaksanaan terbaik dan
sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan tersebut didalam Spesifikasi ini.
Pintu sorong-kayu, kerangka, bantalan penopang setang, roda gigi penggerak setang dan bagian- bagian
pendukung lengkap dengan perlengkapan yang perlu harus didesain, diserahkan dan dipasang di sluiceway
outlet oleh Kontraktor.
Pintu sorong harus dipergunakan untuk drainasi air dari wilayah penduduk dan untuk mencegah aliran yang
merusak dari air banjir sungai.
Kontraktor harus bertindak sangat hati-hati didalam desain dan pabrikasi pintu tersebut untuk mengatasi
vibrasi sewaktu dalam keadaan operasi dan bocoran air ketika pintu tertutup penuh.
Pengaturan letak peralatan pintu sorong dan detail-detailnya harus seperti tampak Dalam gambar-gambar
yang terlampir dalam Volume IV.
ST 5-33
Ukuran pintu (bentang dan tinggi) ditentukan oleh Direksi. Ukuran pintu untuk penggantian pada bangunan
lama dipilih dalam ukuran standart pintu atau seperti ukuran–ukuran pintu yang tertera dalam gambar detail
pintu. Panjang setang dan tebal pintu dapat dipilih bersama dengan keperluan bantalan setang.
Gambar detail pintu yang telah diisi dengan dimensi dan ukuran-ukuran akan memberikian detail pintu
secara rinci bagi pabrik pembuat pintu. Ukuran setang dan tipe roda gigi dapat dicheck dengan perhitungan.
ST 5-34
baut pada penumpu baut di bor dengan ukuran dilonggarkan untuk penyetelan bantalan penopang. Pelat latun
dipasang antara bantalan penumpu dan bagian sponing.
ST 5-35
Pintu sorong kayu dibuat dengan dilengkapi dengan unit roda gigi yang diputar oleh manusia. Pintu
dinaikkan dan diturunkan dengan unit roda gigi kerucut tengah yang menggerakkan dua setang lewat poros
silang.
Unit roda gigi dapat digerakkan dengan setang penggerak atau ada juga yang digerakkan dengan setang
kemudi (roda tangan). Diameter roda tangan penggerak adalah 700 mm (standart). Ukuran setang standart
berdiameter luar 60 mm dengan kisar ulir 8 mm dapat dipergunakan berpasangan dengan unit roda gigi
dengan setang penggerak.
Setang penggerak dilengkapi dengan kaitan untuk pemasangannya dengan daun pintu termasuk penyetop
pintu yang dapat disetel diatas dan dibawah unit roda gigi penggerak untuk membatasi gerak keatas dan
kebawah pintu. Bilamana diperlukan penutup pelat baja dapat dipasangkan diatas unit roda gigi penggerak,
seperti yang ditunjukkan dalam gambar. Tutup tersebut dibuat dari pelat tebal 2 mm dan diberi penguat bilah
dengan ukuran 20 x 2 mm dengan pemotongan seperlunya. Pintu masuk dilengkapi dengan kunci pada
penutupnya untuk memudahkan pekerjaan perawatan unit roda gigi. Tutup dilengkapi dengan baut untuk
pemasangan pada bagian penumpu roda gigi.
ST 5-36
(2) Daun Pintu
Daun pintu lengkap dengan penghantar sisi, tarikan pengangkat dan perapat air harus dipasang dan dibangun
sesuai dengan detail yang tampak pada “GAMBAR KERJA “ dan petunjuk pembangunan yang disetujui
Direksi.
Setelah selesai pemasangan dilapangan, pengujian berikutnya harus dilaksanakan oleh Kontraktor sesuai
dengan prosedur pengujian yang disetujui :
a. Pengukuran
Pengukuran pada pintu sorong kayu dan roda gigi penggerak pintu harus didasarkan pada jumlah
sesungguhnya terpasang dari pintu sorong-kayu dalam set, seperti tampak pada gambar atau atas
petunjuk Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran harus dibuat berdasarkan harga satuan setiap set yang dimaksudkan dalam Daftar
Kuanitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan
tenaga kerja, material, perlengkapan, prasarana, alat- kerja dan lain sebagainya, untuk
menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dengan tehnik Pelaksanaan terbaik dan
sepenuhnya sesuai semua ketentuan tersebut didalam Spesifikasi ini.
Pembayaran harus diberikan kemudian kepada Kontraktor untuk pengujian penyelesaian
sebagaimana ditentukan dalam Sub-pasal 7.2.7. terdahulu dan Direksi telah yakin, bahwa pintu dan
alat pengkat (roda gigi penggerak pintu) telah lengkap selesai dan telah dapat beroperasi.
ST 5-37
pewarna atau bahan tambahan yang lain. Dengan melakukan pemilihan kombinasi yang tepat antara jenis
resin, glass fiber, filler dan dengan desain yang baik, kita dapat menghasilkan produk FRP dengan
karakteristik dan properties yang sangat bervariasi.
Produk FRP sudah dikenal dari tahun 1984. Untuk pertama kali, FRP produk hanya digunakan dalam
industri perminyakan. Material FRP dipilih karena memiliki beberapa keunggulan seperti hemat biaya,
tahan karat bila dibandingkan dengan baja, stainless, maupun logam-logam yang lain.
Pada akhir tahun 1950, pembuatan pipa FRP dengan diameter besar sudah tersedia dan penggunaanya
sudah meningkat untuk industri kimia karena produk FRP mempunyai karakteristik yang tahan karat.
Dari tahun 1960 sampai tahun 1990, produk-produk FRP sudah luas penggunannya bahkan untuk sistem
drainasse air bersih dan pengolahan air kotor. Performa FRP dikenal karena :
➢ Durability, memiliki daya tahan yang bagus
➢ Strength, memiliki kekuatan yang bagus
➢ Corrosion Resistant, tahan karat
Dengan demikian FRP produk tidak memerlukan lining (lapisan tambahan) bagian dalam, pengecatan
luar, atau pelindung katode. FRP memberikan fleksibilitas yang besar untuk memenuhi berbagai macam
permintaan diameter dan fitting yang sangat bervariasi. FRP produk dapat dibentuk sesuai dengan
permintaan. Pipa FRP tersedia daari ukuran terkecil diameter 25 mm sampai diameter besar 3600 mm.
APLIKASI
Produk- produk FRP dapat digunakan untuk berbagai industry
:
✓ Industri kimia
✓ Pengolahan limbah
✓ Sistem distribusi air
✓ Perminyakan
✓ Penyimpanan air dan kimia
✓ Irigasi
✓ Power plant
ST 5-38
- Ukuran stabil. Produk FRP dapat mempertahankan ukuran dengan tingkat toleransi yang ketat untuk
berbagai jenis produk baik untuk aplikasi struktur maupun pipa. Material FRP dapat memenuhi
kriteria permintaan seperti kekakuan material, toleransi dimensi, berat dan biaya.
- Biaya pemeliharaan rendah. FRP material sangat mudah pemeliharaannya karena tidak
berkarat, mudah dibersihkan, dan tidak membutuhkan perlindungan khusus dari pengaruh
lingkungan.
5.6.3 Fiberglass
Material fiberglass tersedia dalam beberapa susunan yang berbeda. Hal ini memungkinkan untuk
melakukan desain tambahan untukmendapatkan criteria performa tertentu. Semua fiberglass pada awalnya
merupakan satu serat kaca pijar yang dibentuk dari mesin pembakaran/peleburan (melting furnace).
Beberapa serat kaca tersebut dibentuk secara bersama-sama dan disatukan menjadi helaian “Strand”.
Kemudian dilakukan proses surface treatment (sizing) atau perekatan untuk mempertahankan keutuhan
bentuknya, kesesuaian dengan resin, dan memudahkan proses berikutnya dengan meningkatkanbentuk
gabungan dan kekuatan basah. Proses perekatan (sizing) ini juga mempengaruhi campuran resin dan sifat
lapisan.
Jenis fiberglass yang digunakan adalah type “ECR” dan “C” untuk meningkatkan ketahanan terhadap zat
asam atau kimia lainnya.
ST 5-39
Catalyst : MEKP
(1) Umum
Pintu harus berupa kontruksi-FRP yang terdiri dari plat FRP datar, gelagar-horizontal utama,
gelagar vertikal, perapat air, pengantar samping dan depan, tarikan pengangkat, dan semua komponen-
komponen lain yang diperlukan.
Perlengkapan harus dibuat untuk membuang air dari bagian-bagian
horizontal. Plat FRP datar harus terletak pada sisi daratan dari pintu.
Gelagar horizontal utama harus dari balok-balok siku atau kontruksi gelagar pelat FRP untuk
angker. Gelagar vertikal harus dari kontruksi gelagar pelat FRP yang dirangkai dan dihubungkan dengan
gelagar horisontal utama dan pelat FRP datar.
Penghantar dua sisi dipasang pada tiap sisi dari pintu untuk membatasi gerakan ke samping dari pintu.
Dua penghantar depan harus dipasang pada tiap sisi bagian hilir permukaan pintu untuk membatasi
gerakan longitudinal dari pintu. Penghantar-penghantar depan harus menahan beban yang ditimbulkan
oleh operasi pintu yang paling berat. Sebuah tarikan pengangkat harus pada bagian atas pintu untuk
penyambungan dengan alat pengangkat dengan pen dilengkapi dengan penjepit atau pengunci.
(2) Toleransi
Pintu harus dipabrikasi secara teliti didalam toleransi
sbb :
ST 5-40
Lebar pintu +4
Tinggi pintu +4
Dalam (tebal) pintu +2
Beda panjang diagonal. +4
Jarak dari as ke as pelat-pelat penumpu +4
Jarak antara karet-karet perapat sisi. +4
Toleransi-toleransi yang tidak ditentukan disini, harus ditentukan oleh Kontraktor sendiri dengan
persetujuan Direksi.
ST 5-41
5.7.4 Detail-detail Kerangka Penghantar (Guide Frame)
(1) Umum
Kerangka penghantar terbuat dari baja tipe SS-400.
Kerangka penghantar harus terdiri dari kerangka perapat, balok ambang, balok dasar, kerangka jalan,
kerangka-depan dan semua komponen lain yang perlu untuk menyelesaikan dan memasang dengan
memuaskan kerangka penghantar.
Kerangka perapat air harus terpasang pada kerangka jalan, balok dasar, balok ambang. Bila kerangka
penghantar telah terpasang, permukaan-permukaan perapat air harus benar- benar lurus dan dalam kerataan
yang sama pada batas toleransi yang ditentukan.
Kerangka-kerangka track harus mampu memindahkan beban akibat tekanan air dari pintu ke bangunan
beton. Permukaan dari kerangka-kerangka track harus dilengkapi pelat-pelat dan harus benar-benar rata.
Kerangka-kerangka penghantar sisi harus cukup kuat untuk menahan beban dari penghantar sisi,
Kerangka-kerangka penghantar sisi terpasang harus lurus pada seluruh panjangnya dan tidak boleh
terdapat penyimpangan pada sambungan-sambungannya.
Kerangka depan harus benar-benar rata dan mampu menahan beban dari penghantar-penghantar depan.
(2) Toleransi
Pabrikasi dan pemasangan kerangka penghantar harus dilakukan secara teliti dalam batas-batas toleransi
sebagai berikut :
Toleransi-toleransi yang tidak disebutkan di atas harus ditentukan sendiri oleh Kontraktor dengan
persetujuan Direksi.
ST 5-42
5.7.5 Detail-detail Alat Pengangkat
Alat pengangkat harus mudah dioperasikan secara normal, pengangkat dengan batang tunggal berulir
terpasang diatas dek, untuk membuka, menutup, dan menahan pintu sorong dalam posisi antara terbuka
penuh dan tertutup penuh.
Alat pengangkat terdiri dari alat mekanis tegak antara lain bantalan, unit gear reducer, batang berulir,
penahan batang ulir yang dapat dilepas dengan dudukannya, tutup ulir, alat operasi manual, petunjuk
posisi mekanis dan semua komponen lain yang diperlukan termasuk kait-kait untuk pengoperasian
dengan benar dan efisien dari alat pengangkat.
Alat pengangkat harus selengkapnya dirangkai di bengkel dan diuji kehalusan dan kebenaran operasinya.
Semua unit harus diuji pada beban yang ditentukan dan diperiksa secara teliti untuk memastikan bahwa
semua kerenggangan dan toleransi yang perlu, telah dipenuhi dan bahwa tidak akan terjadi kemacetan
pada bagian yang bergerak.
Semua bantalan harus diperiksa dengan hati-hati. Semua pelumas dan minyak yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pengujian harus disediakan Kontraktor.
Jika dijumpai cara pengoperasian yang tidak benar harus dibetulkan dan seluruh pengujian harus diulang
kembali.
(2) Pintu
Pintu, lengkap dengan penghantar sisi, tarikan pengangkat dan perapat air harus dipasang dan
dilaksanakan sesuai dengan detail yang tampak pada gambar-kerja dan petunjuk pemlaksanaan yang
disetujui Direksi.
ST 5-43
(3) Alat pengangkat
Setelah pemasangan alat pengangkat dan sebelum pemasangan batang ulir, alat pengangkat harus
dioperasikan dan diperiksa untuk pengoperasian yang benar. Setelah pengujian tersebut selesai, batang
ulir harus dipasang dan disambungkan kepintu, dan pintu harus diuji. Cacat atau pengoperasian yang
tidak benar yang ditemui selama pengujian harus diperbaiki dan seluruh pengujian harus diulang
kembali.
Setelah selesai pemasangan dilapangan, pengujian berikutnya harus dilaksanakan oleh Kontraktor sesuai
dengan prosedur pengujian yang disetujui Direksi:
a . Pengukuran
Pengukuran pada pintu sorong FRP dan alat pengangkat harus didasarkan pada jumlah
sesungguhnya terpasang dari pintu sorong-FRP dalam set, seperti tampak pada gambar atau atas
petunjuk Direksi.
b . Pembayaran
Pembayaran harus dibuat berdasarkan harga satuan setiap set yang dimaksudkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan
tenaga kerja, material, perlengkapan, prasarana, alat-kerja dan lain sebagainya, untuk
menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dan dengan tehnik pelaksanaan terbaik
dan sepenuhnya sesuai semua ketentuan tersebut didalam Spesifikasi ini.
Pembayaran harus diberikan kemudian kepada Kontraktor untuk pengujian penyelesaian
sebagaimana ditentukan dalam Sub-pasal 7.2.7. terdahulu dan Direksi telah yakin, bahwa pintu
dan alat pengkat telah lengkap selesai dan telah dapat beroperasi dengan baik.
ST 5-44
5.8 Pintu Katup – FRP
5.8.1 Umum
(1) Umum
Pintu harus terbuat dari konstruksi FRP, terdiri dari pelat kulit, gelagar horizontal utama, gelagar
vertikal, bantalan karet, baut bantalan, engsel-engsel, sisi, lengan penyangga, baut mata dan
komponen lain-lain yang diperlukan, dan agar dijamin kerapatan airnya.
Plat FRP datar dari pintu harus dipasang pada sisi sungai. Gelagar horizontal utama harus
berupa kontruksi balok gelagar normal siku. Gelagar vertikal harus berupa konstruksi
gelagar pelat dibuat di pabrik/fabrikasi dan dihubungkan dengan gelagar utama horizontal dan pelat
datar.
Baut-baut bantalan harus terbuat dari FRP yang berfungsi memindahkan beban air ke kerangka
dengan halus. Baut-baut bantalan harus dijaga pada jarak tertentu antara pintu dan kerangka untuk
menjamin kerapatan-air penuh pada waktu pintu tertutup penuh dan untuk mencegah keausan yang
berlebihan dari pelat perapat air.
Engsel-engsel dan lengan-lengan penyangga harus dipasang pada kedua sisi pintu untuk menyangga
pintu dan untuk memutar pintu ke luar atau ke dalam.
Material untuk pen harus dari FRP.
Baut-baut harus dipasang pada bagian atas dan dasar dari pintu untuk memudahkan pemasangan dan
perawatan.
(2) Toleransi
Pintu harus dipabrikasi dengan teliti, dan dipasang dalam batas-batas toleransi sebagai berikut :
(3) Pengecatan
Daun pintu, kerangka pintu, lengan penggantung harus dicat. Permukaan yang akan dicat harus
dibersihkan dari kotoran, minyak, oli, garam secara manual sebelum disand blasting. Sand blasting
harus dilaksanakan sedemikian sampai didapat warna putih dari logam . Segera setelah sand blasting
selesai paling lama satu jam sudah harus dicat dasar atau (pime coating), kegagalan pengecatan dalam
waktu tersebut mengakibatkan pengulangan proses sand blasting. Sand blasting menggunakan
metode “Dry Sand Blasting” yang disemprotkan melalui blast nozzles dengan menggunakan pasir
khusus yang kering. Tahapan pengecatan setelah prime coat, dilaksanakan 2 (dua) lapis pengecatan,
dimana total ketebalan yang dilaksanakan 200 mikron dengan menggunakan cat type “Coal Tar
Epoxy Paint”. Pembayaran sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan pintu.
(1) Umum
Kerangka penghantar harus terdiri dari kerangka-perapat, balok-ambang, balok-dasar, kerangka-sisi,
dudukan engsel dan komponen-komponen lain yang diperlukan untuk pemasangan yang lengkap dari
kerangka dan operasi yang memuaskan dari pintu.
Kerangka perapat air (seal) harus tersendiri dari baja tak berkarat terpasang pada kerangka sisi,
balok dasar, dan balok ambang . Bila kerangka penghantar telah terpasang, permukaan perapat air
harus lurus, benar dan pada kerataan yang sama didalam toleransi yang ditentukan.
Balok-ambang, balok-dasar dan kerangka-sisi harus benar dan bebas dari putaran dan bengkokan untuk
menghasilkan kerapatan air dengan perapat pintu, balok ambang. Balok dasar dan kerangka- sisi harus
didesain agar mampu memindahkan semua beban yang ditanggungnya ke bangunan beton.
Dudukan engsel harus dipasang kuat pada kerangka-sisi dengan las untuk menyangga pintu
dengan sempurna dan tidak boleh terjadi kemacetan ketika pintu dibuka dan ditutup.
(2) Toleransi
Kerangka penghantar harus dipabrikasi dengan teliti dan dipasang didalam toleransi
berikut :
ST 5-46
Toleransi-toleransi yang tidak disebutkan disini harus ditentukan sendiri oleh Kontraktor dan
atas persetujuan Direksi.
Pemasangan dibengkel dan pengujian pintu dan kerangka penghantar harus memenuhi ketentuan
tersebut dalam Sub-pasal 7.4.6 sejauh dapat dilaksanakan.
Pemasangan dan pengujian dilapangan untuk pintu dan kerangka penghantar harus memenuhi
ketentuan tersebut didalam Sub-pasal 7.4.7. sejauh dapat dilaksanakan.
Setelah selesai pemasangan dilapangan, pengujian berikut harus dilaksanakan oleh Kontraktor
sesuai dengan prosedur pengujian yang disetujui.
(1) Pemeriksaan untuk pemasangan yang memuaskan atas semua komponen;
(2) Pemeriksaan untuk pengoperasian yang memuaskan.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran pintu katup FRP harus didasarkan pada jumlah sesungguhnya
terpasang dari pintu-pintu katup dalam set seperti tampak pada gambar atau atas
petunjuk Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada harga satuan setiap set yang dimasukkan didalam Daftar
Kuntitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua konpensasi untuk
menyediakan tenaga kerja, material, perlengkapan, prasarana, alat kerja dan lain sebagainya
untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi dengan teknik pelaksanaan terbaik
dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan tersebut didalam Spesifikasi.
Pembayaran akan dilakukan kemudian kepada Kontraktor atas pengujian, penyelesaian
sebagaimana ditentukan didalam Sub-pasal 7.3.6. terdahulu dan Direksi telah yakin
bahwa pintu telah lengkap dan dapat beroperasi dengan baik.
ST 5-47
5.9 Pompa Banjir
5.9.1 Umum
Pelaksanaan pekerjaan Pompa banjir untuk penempatan lokasi ditunjukkan seperti pada gambar dan/atau
atas perintah Direksi.
5.9.2 Komponen Mekanis dan Elektrik
5.9.2.1 . Pompa Vertical Shaft cap. 1,5 m3/dt
Diameter casing 800 mm tinggi 5000 mm, Motor 220 KW
Pompa ini digunakan memompa air pengendalian banjir sungai Carik barat dan Carik timur dengan
spesifikasi sebagai berikut:
1. Kapasitas pompa: 1.5 m3/detik. Atau 129.600 m3/hari
2. Head pompa: 10 meter
3. Motor penggerak: 220 Kw 380 V 50 Hz.
4. Type pompa: vertical shaft axial pump
5. Sealing: Doubel mekanikal seals
6. Casing pump: Cast iron ,
7. Impeller: Alloy steel SAE 5130
8. Shaft: Stainless stell SUS 400
9. Diameter pipa out let:500 mm ,spiral pipe SS 400.
10. Semua logam di proteksi epoxi paint ketebalan 600 mikrometer.
11. Penyedia jasa wajib meminta persetujuan Direksi dan Konsultan dalam pengadaan jenis dan
brand pompa yang akan dipakai, sehingga tercapai kualitas yang dikehendaki.
12. Penyedia jasa wajib melakukan pengetesan jenis logam dilaboratorium pihak independen
dengan disaksikan Direksi dan Konsultan.
13. Hasil pengujian logam cast iron di laboratorium independen harus setidaknya menunjukkkan
kualitas sebagai berikut:
1. Kadar carbon antara 2,5- 4 %
2. Silicon antara 1- 3%
14. Hasil pengujian Alloy steel di laboratorium independen harus menunjukkan kualitas sebagai
berikut :
1. Kadar chromium 1%
2. Carbon 0,3%
15. Sebelum pompa dikirim harus dilakukan pengetesan performance selama 24 jam harus
memenuhi kapasitas 100% sesuai spesifikasi ini.
16. Pengetesan wajib dilakukan dengan disaksikan oleh Direksi dan Konsultan.
17. Penyedia jasa bersedia memberikan Garansi teknik selama 5 tahun sejak beroperasi.
Pengukuran
Pengukuran pada pompa harus didasarkan pada jumlah sesungguhnya terpasang dalam set, seperti
tampak pada gambar atau atas petunjuk Direksi.
Pembayaran
Pembayaran harus dibuat berdasarkan harga satuan setiap set yang dimaksudkan dalam Daftar Kuantitas
dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja,
material, perlengkapan, prasarana, alat-kerja, pengetesan, uji laboratorium dan lain sebagainya, untuk
menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dan dengan tehnik pelaksanaan terbaik dan
sepenuhnya sesuai semua ketentuan tersebut didalam Spesifikasi ini.
ST 5-48
Pembayaran harus diberikan kemudian kepada Kontraktor untuk pengujian penyelesaian dan Direksi
telah yakin, bahwa pompa telah lengkap selesai dan telah dapat beroperasi dengan baik.
5.9.2.3. Panel Kontrol Pompa 250 KW Termasuk Level Control dan Inverter Untuk Soft Starter
250 KW, 400 V.
Panel listrik ini hanya digunakan untuk operasional Pompa dengan spesifikasi :
ST 5-49
Pembayaran harus dibuat berdasarkan harga satuan setiap set yang dimaksudkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan
tenaga kerja, material, perlengkapan, prasarana, alat-kerja, pengetesan, uji laboratorium dan lain
sebagainya, untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dan dengan tehnik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai semua ketentuan tersebut didalam Spesifikasi ini.
Pembayaran harus diberikan kemudian kepada Kontraktor untuk pengujian penyelesaian dan
Direksi telah yakin, bahwa panel listrik telah lengkap selesai dan telah dapat beroperasi dengan
baik.
5.9.2.6. Frame Rumah Pompa Untuk Support Crane Kerangka gedung penyangga rail crane 5 ton.
ST 5-50
- Untuk tiang penyangga rail crane menggunakan IWF 250 X 125.
- Pihak penyedia jasa sebelum mendatangkan material IWF,wajib tes Material kepihak ketiga
dengan disaksikan Direksi dan Konsultan.
- Material harus dilakukan sand blasting sebelum pengecatan dengan standart Sa.2.5 dimana
penyemprotan metal mendekati warna putih
ST 5-51
5.9.2.8. Pipa Dia. 600 mm x 50 m
- Material terbuat dari pipa baja spiral SS 400
- Dimensi sesuai dengan gambar
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran
Pengukuran pada Pipa outlet dan instalasi harus didasarkan pada jumlah sesungguhnya terpasang
dalam set, seperti tampak pada gambar atau atas petunjuk Direksi.
Pembayaran
Pembayaran harus dibuat berdasarkan harga satuan setiap set yang dimaksudkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga
kerja, material, perlengkapan, prasarana, alat-kerja, pengetesan, pengelasan dan uji laboratorium dan
lain sebagainya, untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dan dengan tehnik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai semua ketentuan tersebut didalam Spesifikasi ini.
Pembayaran harus diberikan kemudian kepada Kontraktor untuk pengujian penyelesaian dan
Direksi telah yakin, bahwa Pipa outlet telah lengkap selesai dan telah dapat beroperasi dengan
baik.
ST 5-52
5.9.3.2 Pintu Masuk
Tingggi pintu utama 4 meter dan lebar 3,5 meter, bahan pintu konsturuksi Frame angle bar 100 x100
mm,plate pintu 3 mm.cat warna biru laut dengan ketebalan cat 300 mikrometer.
a. Pengukuran
Pengukuran pada rumah Pompa terpasang per meter persegi (m2) seperti tampak pada gambar
atau atas petunjuk Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran harus dibuat berdasarkan harga satuan setiap unit yang dimaksudkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan
tenaga kerja, material, perlengkapan, prasarana, alat- kerja, pengujian dan lain sebagainya,
untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dengan tehnik Pelaksanaan
terbaik dan sepenuhnya sesuai semua ketentuan tersebut didalam Spesifikasi ini.
ST 5-53
5.9.4.2 Sloof, Kolom, Balok
a) Terbuat dari beton K-225 dengan tulangan pokok besi polos 4P12 dan tulangan sengkang P8-
200
b) Sudah termasuk perakitan, pengelasan, penyambungan dan pengaku
c) Dimensi sesuai dengan gambar
5.9.4.3 Lantai
a) Terbuat dari bahan keramik
b) Sudah termasuk plint keramikn dan lain-lain
c) Dimensi sesuai dengan gambar
5.9.4.4 Dinding
a) Terbuat dari pasangan bata 1 pc: 4 Psr
b) Sudah termasuk plesteran, acian dan pengecatan sesuai dengan standard bangunan gedung
c) Warna sesuai dengan arahan direksi
d) Dimensi sesuai dengan gambar
5.9.4.6 Plafond
a) Plafond terbuat dari bahan tahan air sudah termasuk rangka plafond baja ringan dan
kelengkapanya
b) Warna sesuai dengan arahan direksi
c) Dimensi sesuai dengan gambar
5.9.4.8 Atap
a) Terbuat dari baja lapis granit
b) Dimensi sesuai dengan gambar
5.9.4.10 Lain-lainnya
a) Kebutuhan ruangan sesuai standar seperti ruang jaga, kamar tidur, Kamar mandi, dapur
b) Sudah termasuk instalasi air bersih, air kotor dan kelengkapannya
c) Dimensi sesuai gambar
5.9.5 Lain-lain
- Penyedia jasa wajib membuat jadwal rencana pemesanan, pengiriman, pengetesan dan
pemasangan peralatan yang disetujui Direksi dan konsultan supervisi.
- Penyedia jasa wajib menyelesaikan gedung beserta Crane sebelum Mendatang peralatan Pompa
dan Generator.
- Semua biaya pengetesan menjadi tanggung jawab penyedia jasa dan sudah termasuk didalam
harga satuan pekerjaan.
ST 5-55
SPESIFIKASI TEKNIK
ST 6-i
SPESIFIKASI TEKNIK
6.1 Umum
Kontraktor harus menyiapkan semua detil pelaksanaan berdasarkan data yang terdapat pada gambar –
gambar, sketsa-sketsa, kriteria desain dan lain-lain yang diberikan oleh Direksi.
6.1.1 Standar
Material-material yang disediakan oleh Kontraktor pada pasal ini harus memenuhi Standar Indonesia
yang terkait atau ASTM Standard , sebagaimana tabel berikut :
Material Standard
Baja bangunan ASTM A 36
Pipa baja ASTM A 120 “Specification for pipe, steel, block andhot-dipped
zinc coated welded and stainless, for ordinary uses”.
Besi tuang ASTM A 48
Baut dan Mur baja ASTM A 307 “Specification for carbon steel externally thraded
standard fasteners” Grade A
Galvanis untuk Baut dan Mur ASTM A 153
Galvanis untuk Plat-plat ASTM A 123
Semua perangkat keras dan pengikat harus memenuhi standar dari perusahaan yang memiliki reputasi
baik. Material-material yang tidak secara khusus disyaratkan sebagaimana tersebut di atas sejauh dapat
dilakukan harus memenuhi spesifikasi mutakhir atau standar lain yang disetujui oleh Direksi.
Pengelasan harus dilakukan sesuai dengan kode untuk Arc Grass welding in Building Construction, yang
ditetapkan oleh AWS. Semua pengelasan harus dilakukan menerus sepanjang alur, kecuali bila las titik
diperbolehkan. Semua las yang terbuka harus digerenda samapi halus.
Dimesni dan kekuatan las harus sedemikian sehingga menghasilkan kekuatan cukup pada komponen
yang terkait agar memenuhi kekuatannya pada kondisi penggoperasian yang terjelek. Spesifikasi untuk
metode pengelasan harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
Semua pengikat berulir harus memenuhi sistem ISO metric, seri normal, puncak alur kasar.
ST 6-1
SPESIFIKASI TEKNIK
beton. Jika pemasangan angkur atau baut-baut angkur diperlukan untuk pemasangan logam
ringan, maka bila beton telah ditempatkan, lobang-lobang harus dibor kedalam beton setelah
beton mengeras penuh dan angkur-angkur yang telah disetujui oleh Direksi harus dipasang.
b. Injeksi (grout)
Injeksi atau mortar untuk pekerjaan logam harus dicampur menurut proposi dan konsistensi
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi. Kontraktor harus menyediakan semen dan agregat
halus yang memenuhi ketentuan untuk injeksi atau mortar. Sebelum penempatan injeksi atau
mortar, permukaan beton dimana injeksi atau mortar akan ditempatkan harus dikasarkan dan
dibersihkan dari semua kotoran, pecahan beton yang rusak, lapisan-lapisan dan bahan lain
dengan peralatan yang efektif diikuti pencucian yang seksama. Permukaan tersebut harus dijaga
tetap basah tidak kurang dari 24 jam sebelum penempatan injeksi atau mortar.
c. Lapisan Pelindung
Kecuali ditentukan lain, semua pekerjaan logam harus dibersihkan dan dicat sesuai dengan
ketentuan dalam spesifikasi ini.
a. Kontraktor harus menyediakan dan memasang lembaran baja ringan, baut-baut angkur
dari baja berkekuatan tinggi dan baja tak berkarat sebagaimana tampak dalam gambar
atau atas perintah Direksi;
b. Baut-baut angkur harus disediakan lengkap dengan mur-mur, ring-ring standar dan
unting-unting bila dibutuhkan;
c. Bila diperlukan, baut-baut angkur baja ringan dan baja berkekuatan tinggi harus
digalvanis sesuai dengan ketentuan yang berkaitan dalam Spesifikasi ini.
Baut-baut angkur yang ditanam dalam beton harus diposisikan dengan pelat bantu sebelum beton
ditempatkan dan Kontraktor harus memastikan bahwa baut-baut angkur terjaga dalam posisi yang benar
pada toleransi yang ditentukan atau sebagaimana ditunjukkan pada gambar selama penempatan beton.
Kontraktor harus menyerahkan usulan kepada Direksi untuk penempatan/posisi baut-baut angkur untuk
rangka pintu dan penghantar.
a. Baut-baut angkur tipe ekpansi atau adesi harus digunakan jika ditunjukkan pada gambar
dan jika disetujui oleh Direksi, digunakan sebagai pengganti baut-baut angkur;
b. Baut angkur adesi harus dari baja tak berkarat.
Kontraktor harus menyediakan jalan tangga, tangga, jalan dan bordes logam sebagaimana ditunjukkan
pada gambar atau atas perintah Direksi.
ST 6-2
SPESIFIKASI TEKNIK
6.3.2 Perlindungan/Proteksi
Semua pekerjaan logam untuk jalan tangga, tangga, jalan dan bordes logam harus digalvanis sesuai
dengan ketentuan yang berkaitan dalam spesifikasi ini.
Kontraktor harus menyediakan dan memasang pipa dan penyambung (fitting) logam dan menyambung
material sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau atas petunjuk Direksi. Kecuali ditunjukkan dalam
gambar, perkerjaan pipa harus disiapkan secara rinci oleh Kontraktor.
6.5.2 Material
a. Pipa galvanis atau pipa baja hitam diameter 150 mm atau kurang, harus mempunyai
ketebalan sedang, memenuhi standar ASTM, dan harus disediakan lengkap dengan
sambungan-sambungan sekerup dan socket;
b. Pengelasan pipa baja yang berdiameter lebih besar dari 150 mm harus memenuhi standar
ASTM dan harus di las sesuai dengan AWS standard.
6.5.3 Sambungan-sambungan
a. Kecuali ditentukan lain, sambungan untuk pipa baja dengan diameter lebih besar 150 mm
harus memakai sambungan flens dengan paking karet yang memenuhi ASTM A 564;
b. Sambungan-sambungan pipa baja dengan diameter kurang dari 150 mm harus sesuai
untuk tekanan sebagaimana ditunjukkan pada gambar atau atas perintah dari Direksi;
c. Ujung-ujung pipa dengan sambungan sekerup, setelah dipotong dan sebelum didrat ulir,
harus dihaluskan dan semua serpihan dibuang. Ulir-ulir harus dipotong penuh dan harus
bebas dari permukaan robek dan tidak lebih dari 3 (tiga) ulir pada tiap sambungan, harus
tetap tampak terbuka setelah dipasang. Sambungan-sambungan ulir harus dibuat rapat air
dengan mengecat ulir jantan dan betina dan dengan kompon atau dengan pita
penyambung. Sambungan ulir harus dibuat antara logam dengan logam dan pemaksaan
pada sambungan ulir untuk menghentikan atau mencegah kebocoran tidak diperbolehkan.
Setelah sambungan-sambungan selesai dibuat, ulir-ulir yang tampak terbuka harus dicat
dengan zinc rich atau lead paint;
d. Semua sambungan dengan sambungan las harus memenuhi standar yang disetujui
Direksi.
ST 6-3
SPESIFIKASI TEKNIK
6.5.4 Penyangga
a. Penggantung dan penyangga yang permanen harus dipasang seperti tampak pada gambar
atau atas petunjuk Direksi;
b. Bila pipa logam dengan sambungan konstraksi atau ekspansi akan ditanam dalam beton
maka pipa tersebut harus dibungkus dengan busa polysyrene setebal 10 mm pada satu sisi
sambungan saja pada jarak terpendek antara 2.5 m atau sampai pada selubung (sock)
berikutnya.
Ujung-ujung pipa yang terbuka harus disumbat sementara atau ditutup dengan material yang sesuai.
6.6.1 Umum
a. Kontraktor harus menyediakan dan memasang kisi-kisi, tutup dan rangka besi termasuk
semua kisi-kisi dan rangka besi-tuang untuk tempat genangan air, selokan dan parit, dan
semua tutup dan rangka besi-tuang untuk lubang, parit dan lubang orang lengkap dengan
semua perlengkapannya;
b. Kisi-kisi, tutup dan rangka-besi harus dikirim dengan ditandai untuk perakitan dan harus
dipasang dengan benar sesuai dengan petunjuk dari Direksi;
c. Rangka-besi harus dipasang pada posisinya pada tutup atau kisi-kisi. Dalam keadaan
apapun kisi-kisi atau tutup tidak boleh dilepas dari rangkanya sampai beton yang dicor
telah menguat selama 14 (emapt belas) hari;
d. Kisi-kisi dan tutup hanya boleh dipasang ke dalam atau ke luar rangkanya dengan
menggunakan alat-perangkat yang disediakan oleh pabrik;
e. Tutup-tutup besi tuang harus diisi dengan beton bila ditunjukkan dalam gambar atau
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi.
Kontraktor harus menyediakan dan memasang macam-macam pekerjaan logam yang tertanam seperti
yang ditunjukkan dalam gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi.
6.7.2 Perlindungan
Kecuali untuk pekerjaan tembaga dan baja tak berkarat, macam-macam pekerjaan logam yang tertanam
harus digalvanis sebelum ditanam sesuai dengan ketentuan yang berkaitan dengan spesifikasi ini.
Kontraktor harus menyediakan dan memasang bermacam-macam pekerjaan logam tidak tertanam seperti
yang ditunjukkan dalam gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.
ST 6-4
SPESIFIKASI TEKNIK
Keuali untuk logam yang tidak berkarat (stainless steel), macam-macam pekerjaan logam yang tidak
tertanam harus diberi perlindungan anti karat / digalvani sesuai dengan ketentuan dalam spesifikasi ini.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk macam-macam pekerjaan logam harus didasarkan pada berat yang
sesungguhnya terpasang dari baja bangunan dalam kilogram, ditentukan berdasarkan gambar
yang disetujui atau atas petrintah dar Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada jumlah kilogram (kg) yang diukur sesuai ketentuan di atas
pada masing-masing harga satuan setiap kilogram yang tercantum didalam Daftar Kuantitas dan
Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua konpensasi untuk penyediaan tenaga kerja,
material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan
yang lengkap memenuhi syarat dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai
dengan semua ketentuan dalam spesifikasi ini.
ST 6-5
SPESIFIKASI TEKNIK
7.3 Lapisan Bawah dan Lapisan Atas (Sub-base dan Base Course) 7-2
7.3.1 Lapisan-bawah (Sub-base Course) 7-2
7.3.2 Lapisan Atas (Base Course) 7-4
7.3.3 Pengukuran dan Pembayaran 7-5
ST 7-i
SPESIFIKASI TEKNIK
Pasal ini mencakup konstruksi dan pemeliharaan jalan meliputi ; pekerjaan galian, timbunan, pekerjaan
beton, drainase, perkerasan dan pekerjaan tambahan lainnya yang berkaitan dengan jalan. Kontraktor
harus membangun semua jalan yang ditunjukkan pada gambar atau atas petunjuk Direksi. Pekerjaan jalan
di dalam kontrak ini terdiri dari kegiatan-kegiatan (tetapi tidak dibatasi), sebagai berikut :
- Peninggian, pemeliharaan dan relokasi jalan umum eksisting dan jalan masuk;
- Pembuatan dan pemeliharaan jalan-jalan baru sekitar jembatan-jembatan, tanggul-tanggul
baru dan oprit-oprit sepanjang sungai termasuk lapisan perkerasan (Metalling), baik
dengan kerikil dan / atau dengan aspal;
- Perkerasan permukaan aspal di atas lantai beton jembatan.
Lokasi dan denah dari jalan-jalan tersebut adalah sebagaimana ditunjukkan pada gambar atau akan
ditunjukkan/diperintahkan oleh Direksi.
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan-pekerjaan jalan tersebut di atas sesuai dengan ketentuan dalam
Pasal 1 ,PEKERJAAN TANAH, dan Pasal 2, PEKERJAAN BETON, sebagaimana ditunjukkan pada
gambar dan/atau atas petunjuk Direksi.
Timbunan jalan harus merupakan bagian pekerjaan yang disiapkan untuk menunjang sub-base atau, jika
tidak ada sub-base, dasar dari lapisan perkerasan.
Timbunan jalan harus dilaksanakan pada seluruh lebar jalan sebagaimana ditunjukkan pada gambar-
gambar.
Timbunan jalan, umumnya harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
dalam Pasal 1.9 dan 1.10 sebelumnya, dalam Spesifikasi ini.
7.2.2 Material
Semua material terpilih harus bebas dari gumpalan –gumpalan atau kotoran, benda organik, batu-batu
rapuh, akar-akar atau benda-benda yang merugikan lainnya. Material terpilih untuk lapisan tanah dasar
(sub-grade) harus berkwalitas baik dan gradasi harus memenuhi persyaratan berikut:
Gorong-gorong, pipa-pipa drainasi dan bangunan-bangunan kecil lainnya termasuk urugan lembali yang
dipadatkan, bila perlu, pada kedalaman tiga puluh (30) cm dari timbunan-jalan, harus sudah selesai
sebelum dimulainya timbunan untuk jalan. Parit-parit, drainasi-drainasi, lobang drainasi (Outlets for
ST 7-1
SPESIFIKASI TEKNIK
drainage), dan kolam-olakan pada gorong-gorong harus dalam kondisi siap dioperasikan untuk
memastikan kelancaran aliran airnya, dan untuk mencegah kerusakan pada timbunan jalan akibat aliran
air permukaan.
Tidak diperbolehkan ada pekerjaan yang dimulai dalam persiapan pekerjaan timbunan jalan sebelum
pekerjaan-pekerjaan pendahuluan tersebut di bawah ini disetujui oleh Direksi.
Tebal setiap lapisan untuk timbunan jalan tidak boleh lebih dari tiga puluh (30) cm, sebelum dipadatkan,
dan dengan kepadatan minimum sembilan puluh lima (95 %) persen dari maksimum kepadatan kering
(max. dry density) yang ditentukan sesuai ketentuan AASHTO. T. 180 pada pengujian untuk CBR
(California Bearing Ratio) atas tanah, yang harus dilakukan satu kali untuk setiap lokasi pengambilan
dengan disaksikan oleh Direksi atau yang mewakilinya. Alat penggilas dengan ukuran dan type yang
disetujui Direksi, harus dipergunakan untuk pemadatan, dan kandungan air (moisture content) harus
diatur dengan seksama, agar dapat dicapai kepadatan-kering sebagaimana yang ditentukan di atas.
Setiap bagian dari timbunan jalan yang telah selesai harus dilindungi dari kekeringan, keretakan, dan
semua kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian Kontraktor harus diperbaiki oleh Kontraktor, sesuai
dengan perintah dari Direksi, tanpa tambahan biaya.
Kontraktor harus bertanggung-jawab atas semua akibat dari lalu-lintas yang diperbolehkan melewati
timbunan jalan, dan diijinkan untuk melarang lalu-lintas tersebut bila Kontraktor telah membuat jalan
simpang atau spada saat sedang melaksanakan setengah dari lebar konstruksi timbunan jalan.
Kontraktor harus memperbaiki bekas tapak roda atau jembatan-jembatan sementara oleh lalu-lintasnya
sendiri atau oleh pihak lain, dengan membentuk dan memadatkan kembali dengan menggunakan alat
penggilas dengan ukuran dan type yang sesuai untuk keperluan perbaikan. Kontraktor harus membatasi
pelaksanaan timbunan jalan pada area yang dapat dipelihara dengan peralatan yang tersedia .
Kontraktor harus mengatur pelaksanaan timbunan jalan, sub-base coursed dan base course dengan
urutan dan cara yang sistimatis. Timbunan jalan, bila dipersiapkan terlalu banyak mendahului lapisan
sub-base course, akan menjadi penyebab meningkatnya kerusakan, dan dalam hal ini Kontraktor dengan
tanpa biaya tambahan harus memperbaiki, menggilas kembali atau memadatkan kembali timbunan jalan
yang diperlukan, untuk mengembalikannya sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran material terpilih harus didasarkan pada volume dalam meter
kubik (m3) pada garis dan ketebalan sebagaimana ditunjukkan pada gambar atau atas petunjuk
Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk material terpilih harus didasarkan pada harga satuan setiap meter kubik (m3)
yang dimasukkan dalam Daftar Kunatitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk
semua konpensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan, prasarana, alat-kerja,
dan sebagainya, untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat dan dengan
teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan tersebut dalam
Spesifikasi ini.
7.3 Lapisan Bawah dan Lapisan Atas (Sub-base dan Base Course)
7.3.1 Lapisan-bawah (Sub-base Course)
(1). Umum
ST 7-2
SPESIFIKASI TEKNIK
Sub-base Course adalah bagian dari jalan yang terhampar diantara timbunan jalan dan base Course.
Lebarnya harus sebagaimana ditunjukkan pada gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi. Tebal
lapisan ini sesudah pemadatan harus dua puluh (20) cm.
(2). Pemeriksaan, Pengujian dan Persetujuan Material
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan paling lambat tiga puluh
(30) hari kalender sebelum memulai pelaksanaan sub-base Course, suatu pernyataan lengkap tentang asal
dan komposisi dari semua agregat yang dipergunakan untuk pembuatan sub-base Course. Semua material
harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam spesifikasi ini.
Agar dapat memastikan sifat-sifat dari semua material untuk sub-base coarse, Kontraktor harus
menyerahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuannya, hasil-hasil pengujian laboratorium
untuk semua material yang akan dipergunakan dalam pekerjaan tersebut dengan biaya Kontraktor sendiri.
Kontraktor harus menyediakan dan memelihara peralatan laboratorium agar setiap saat dalam kondisi
yang baik dengan peralatan dan aparatus yang diperlukan oleh teknisi mekanika tanah dari Kontraktor
sendiri dan harus pula dapat dipergunakan oleh Direksi dan/atau pengawas-pengawas yang
ditugaskannya.
Semua material yang diproses harus atas persetujuan Direksi sebelum disimpan di lapangan atau
digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan, dan akan diperiksa oleh Direksi pada setiap waktu selama
pemrosesan dan penggunaan. Material yang diragukan tidak boleh diturunkan dan dicampur dengan
material terdahulu yang telah disetujui dan diterima, sampai dapat diterima oleh Direksi yang dibuktikan
dengan pengujian laboratorium. Bilamana gradasi dan kualitas dari material-material yang dikirim ke
lapangan tidak memenuhi sebagaimana yang telah diperiksa dan diuji sebelumnya, atau tidak memenuhi
spesifikasi, Direksi berhak untuk menolak material tersebut.
(3). Material
Semua material lapis bawah harus bebas dari gumpalan-gumpalan, kotoran-kotoran, benda-benda
organik, batu rapuh atau benda-benda lain yang merugikan dan harus dengan kualitas sedemikian rupa,
sehingga akan siap mengikat untuk membentuk lapis bawah yang kuat dan stabil. Agregat untuk lapis
bawah harus dari batu-batu pecah atau kerikil pecah dengan gradasi harus memenuhi ketentuan berikut :
ST 7-3
SPESIFIKASI TEKNIK
Pengikat mungkin dicampurkan kedalam material di tempat material tersebut dihasilkan atau dicampur
secara merata di atas lapis bawah selama pelaksanaan pekerjaan dan dalam jumlah yang diperintahkan
oleh Direksi.
Material lapis bawah harus dihamparkan dan dipadatkan dalam lapisan dengan ketebalan sedemikian
rupa, sehingga derajat kepadatan yang ditentukan dapat dicapai dengan peralatan pemadat yang memadai,
dan dalam segala hal ketebalan lapisan setelah pemadatan tidak boleh lebih dari dua puluh (20) cm. Bila
dikehendaki lebih dari satu lapisan, setiap lapis harus dibentuk dan dipadatkan sebelum lapis berikutnya
ditempatkan.
Penempatan material harus dimulai dari tempat yang ditentukan oleh Direksi. Penempatan harus
dilaksanakan dengan kotak-kotak penghampar atau dengan kendaraan-kendaraan yang dilengkapi dengan
peralatan yang mampu menghampar material dalam suatu lapis yang seragam. Lapis harus berukuran
sedemikian rupa sehingga ketika dihamparkan dan dipadatkan, memberikan peluang untuk material
campuran yang akan ditambahkan diatas jalan, tebal lapis yang sudah selesai harus memenuhi ketebalan
normal seperti tampak pada gambar.
Apabila pengangkutan dilakukan melewati material yang sebelumnya telah dihamparkan, alat-alat
pengangkut harus disebar merata diatas seluruh permukaan lapisan konstruksi terdahulu, untuk
membatasi bekas tapak roda dan pemadatan yang tidak merata.
Segera setelah penghamparan dan perataan terakhir, setiap lapis harus dipadatkan pada seluruh lebar
lapisan dengan peralatan smooth wheel power roller, pneumatic tyred rolles atau alat pemadat lain yang
disetujui Direksi. Penggilasan harus berlangsung berangsur-angsur dari tepi ke tengah, sejajar dengan
garis tengah jalan, dan harus terus-menerus sampai semua permukaan telah digilas. Setisp ketidak
teraturan atau lekukan yang terjadi harus diperbaiki dengan membongkar material di tempat tersebut dan
menambahkan atau membongkar material sampai permukaan menjadi merata dan halus. Di tempat-
tempat yang tidak dapat dilalui alat-penggilas material harus dipadatkan dengan seksama dengan tamper
atau compactor yang disetujui. Material harus dicampur dan digilas sampai dapat dicapai permukaan
yang halus dan rata.
Material sub-base coarse harus dipadatkan sampai mencapai seratus (100 %) persen kepadatan kering
maksimal (max. dry density) sesuai standar ASTM pada seluruh kedalaman penuh dari setiap lapis.
Direksi akan melakukan pengukuran pada lobang-lobang uji secara acak selama berlangsungnya
pekerjaan untuk menentukan kedalaman lapisan yang tidak terpadatkan yang diperlukan untuk
menghasilkan kedalaman nominal yang ditentukan dari lapis bawah setelah pemadatan untuk mencapai
kepadatan yang ditentukan. Pemotongan lobang-lobang uji dan pengisian kembali dengan material yang
dipadatkan dengan seksama harus dilakukan oleh Kontraktor dibawah pengawasan Direksi tanpa biaya
tambahan.
(1). Umum
Base course adalah bagian dari jalan yang terhampar diantara sub base course dan bituminous surface
course pada permukaan yang diperbaiki. Lebar lapisan ini harus seprti tampak dalam gambar dan atas
petunjuk Direksi. Ketebalan base course harus lima belas (15) cm setelah pemadatan.
Ketentuan untuk pemeriksaan, pengujian dan persetujuan untuk material base course harus sama seperti
ketentuan dalam Sub-pasal 7.3.1 Sub base course.
(2). Material
Semua agregat untuk lapis atas harus terdiri dari batu-batu pecah yang bersih, keras, tidak mudah pecah,
bersudut tajam, tidak mengandung terlalu banyak kepingan-kepingan yang tipis atau panjang dan bebas
dari batu-batuan lunak, mudah pecah, atau hancuran, kotoran, atau benda-benda lain yang merugikan.
ST 7-4
SPESIFIKASI TEKNIK
Agregat tersebut harus dari batu-pecah, atau kerikil-pecah dengan gradasi memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran sub-base course harus didasarkan pada jumlah volume jadi
dalam meter-kubik pada garis dan ketebalan seperti pada gambar atau atas perintah Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada jumlah meter kubik (m3) yang diukur seperti tersebut di atas
pada masing-masing harga satuan setiap meter kubik yang dimasukkan di dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua konpensasi untuk tenaga kerja,
material, peralatan, plant, alat-alat kerja dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang
lengkap memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan
ketentuan tersebut didalam spesifikasi ini.
a. Pengukuran
ST 7-5
SPESIFIKASI TEKNIK
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan base course harus didasarkan pada jumlah volume
jadi dalam meter-kubik (m3) pada garis dan ketebalan seperti tampak pada gambar atau atas
perintah Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada jumlah meter-kubik (m3) yang diukur seperti tersebut di atas
pada masing-masing harga-satuan setiap meter-kubik yang dimasukkan didalam Daftar
Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk semua konpensasi untuk tenaga kerja,
material, perlengkapan prasarana, alat-alat kerja dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan
yang lengkap, memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai
dengan ketentuan tersebut didalam spesifikasi ini.
Pekerjaan tack coat harus terdiri dari penyediaan dan penggunaan material bitumen pada dasar jalan yang
sebelumnya telah dipersiapkan, sesuai dengan spesifikasi ini dan dengan lebar dan luas yang tampak pada
gambar atau atas perintah Direksi.
7.4.2 Material
Material bitumen untuk lapisan perekat harus aspal-emulsi yang memenuhi ketentuan tersebut didalam
standar ASTM atau yang setara dan disetujui Direksi.
Kontraktor harus menyerahkan daftar semua peralatan yang akan dipergunakan untuk pekerjaan tersebut,
untuk mendapatkan persetujuan Direksi. Pekerjaan tersebut tidak boleh dilaksanakan pada waktu angin
kencang dan hujan. Permukaan yang akan dilindungi harus kering dan bebas dari kotoran lepas dan
benda-benda asing lainnya.
Material bitumen harus digunakan dengan peralatan pembagi pada kecepatan yang ditentukan oleh
Direksi, yang besarnya berkisar antara 0.8 sampai 1.0 liter per meter persegi (l/m2) bila digunakan di atas
base course dan antara 0.4 sampai 0.6 l/m2 bila digunakan di atas lantai beton, pada suhu antara tujuh
puluh derajat celsius (70 C) dan delapan puluh derajat celsius (80 C).
Permukaan-permukaan bangunan dan pohon-pohon yang berdekatan dengan tempat yang sedang dalam
pelaksanaan harus dilindungi sedemikian rupa guna mencegah pengotoran. Tidak boleh terdapat material
yang tercecer ke dalam parit-parit tepi atau saluran drainasi.
Surface Course tidak boleh dihamparkan diatas lapisan-perekat (tack coat) sampai lapisan-perekat pada
kondisi yang memenuhi syarat, yang akan ditentukan Direksi.
Kontraktor harus melindungi lapisan-perekat dari kerusakan, sampai surface course dihamparkan.
Tidak akan ada pengukuran dan pembayaran tersendiri yang dilakukan di dalam pasal ini. Biaya untuk
persiapan lapisan perekat harus sudah termasuk didalam harga satuan dari surface course yang
dimasukkan Daftar Kuantitas dan Harga.
ST 7-6
SPESIFIKASI TEKNIK
7.5.2. Material
(1). Material Bitumen
Aspal Cement ( AC ) yang digunakan harus homogen, bebas dari kandungan air, tidak berbusa
ketika dipanaskan sampai dengan temperatur 175 0 C.
(2). Agregat
Agregat yang digunakan merupakan agregat hasil dari mesin pemecah batu ( crusher stone )
yang bergradasi baik ( well graded ) dan mempunyai daya tahan tidak hancur / pecah oleh
pengaruh mekanis maupun kimia atau mempunyai nilai abrasi < 30 % dan soundness 12 %
( lihat pasal 2 pekejaan beton ) juga bersih dari kandungan lumpur.
Batas Distribusi Ukuran Partikel Agregat Kasar dan Halus adalah seperti pada tabel dibawah :
Lapisan Bukaan Agregat Kasar Agregat Halus
Ukuran ASTM % Lolos Saringan % Lolos Saringan
3/4“ 100
1/2“ 30 – 100
3/8“ 0 – 55 100
No. 4 0 – 10 90 – 100
No. 20 40 – 100
No.30 25 – 100
No. 70 7 – 60
No. 200 5 - 11
ST 7-7
SPESIFIKASI TEKNIK
Dalam perencanaan campuran yang meliputi gradasi agregat ( dengan juga memperhatikan
mutu agregat ) dan kadar aspal sehingga dihasilkan lapisan perkerasan yang dapat memenuhi
ke – 4 syarat diatas.
Perencanaan campuran ini diperlukan untuk mendapatkan spesifikasi dan campuran nominal
yang memenuhi kinerja yang baik dari agregat yang akan digunakan.
Metode perencanaan mengunakan Metode Bina Marga, bersumber dari BS 594 yang lebih
dikenal dengan nama CQCMU ( Central Quality Control and Monitoring Unit )
Mutu Hot Mix untuk pekerjaan ini adalah sesuai dengan Spesifikasi Hot Roll Sheet (HRS)
Kelas B dengan komposisi sebagai perkiraan awal adalah sebagai berikut :
Keterangan :
CA = Fraksi agregat kasar : Persen berat material yang tertahan saringan no. 8 terhadap berat
total campuran.
FA = Fraksi agregat halus : persen berat material yang lolos saringan no. 8 dan tertahan
saringan no. 200 terhadap berat total campuran
FF = Fraksi bahan pengisi : persen berat material yang lolos saringan no. 200 terhadap berat
total campuran.
Proporsi dari bahan mentah dinyatakan dalam proporsi penakaran ( batch proportion )
sehingga :
CA + FA + FF + b = 100 %
Dimana b = kadar aspal total
Dari range spesifikasi yang direncanakan kontraktor diharuskan melakukan variasi campuran (
Trial Mix ) berdasarkan bahan yang digunakan yang meliputi :
1. Variasi campuran agregat pada kondisi kadar aspal tetap.
2. Variasi campuran kadar aspal pada proporsi agregat yang konstan sebesar hasil yang
diperoleh pada tahap pertama.
Kinerja campuran aspal beton kemudian diperiksa dengan menggunakan alat pemeriksa
MARSHALL mengikuti prosedur PC – 0201 – 76 atau AASHTO T 245 – 74 atau ASTM D
1559 – 62 T.
Pemeriksaan dimaksud untuk menentukan ketahanan ( stabilitas ) terhadap kelelahan plastis (
flow ) dari campuran aspal dan agregat.
Hasil dari Trial Mix ( yang optimum ) ini menjadi dasar sebagai campuran Hot Mix. Semua
proses dan hasil Trial Mix harus disetujui oleh direksi pekerjaan.
ST 7-8
SPESIFIKASI TEKNIK
Campuran aspal beton panas dari AMP diangkut dengan menggunakan truk pengangkut yang
ditutupi terpal, dibawa ke lokasi dan dihampar dengan menggunakan alat penghampar ( Paving
Machine ) sehingga diperoleh lapisan lepas yang seragam dan merata dan harus segera dipadatkan
pada temperatur dibawah 1250 C dan harus sudah selesai pada temperatur 800 C. Sebelum
penghamparan hot mix lapisan prime coat sudah kering dan mengeras, permukaan penghamparan
bersih dari kotoran dan lumpur dan pada saat penghamparan dalam keadaan cuaca cerah
Pemadatan dilakukan dalam 3 tahap yang berurutan yaitu :
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran surface course termasuk tack coat harus didasarkan pada luas
sesungguhnya yang dilapisi, pada batasan kecepatan penggunaan dan ketebalan sebagaimana
yang ditunjukkan pada gambar atau atas perintah dari Direksi. Kecuali ditentukan lain, tidak
akan dilakukan pembayaran untuk material-material yang ditempatkan diluar garis-garis batas
yang ditunjukkan pada gambar-gambar.
b. Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada jumlah luas dalam meter persegi (m2) yang diukur
sebagaimana tersebut di atas pada item-item harga satuan setiap meter persegi yang
dimasukkan di dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk semua
kompensasi untuk tenaga-kerja, material, perlengkapan prasarana, alat-alat kerja dan
sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat dan dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan ketentuan tersebut didalam spesifikasi.
Material-material harus ditempatkan pada kedua sisi-jalan dengan ketebalan dua puluh (20) cm seperti
yang ditunjukkan pada gambar atau atas perintah dari Direksi.
7.6.2 Material
ST 7-9
SPESIFIKASI TEKNIK
Material untuk bahu-jalan harus terdiri dari campuran kerikil yang keras padat tahan pecah, batu-batu
pecah, dan tanah liat..
Material tersebut harus memenuhi ketentuan gradasi sebagai berikut :
Pelaksanaan harus dilakukan pada kondisi yang memuaskan selama dan setelah pelaksanaan sampai
pengujian penerimaan pekerjaan dan memenuhi ketentuan didalam Sub-pasal 7.2.3.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran harus didasarkan pada volume yang diperoleh dari gambar dan /
atau atas perintah-perintah yang diberikan oleh Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk bahu jalan harus didasarkan pada harga satuan setiap meter kubik (m3) yang
dimasukkan di dalam Dafatar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua
konpensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan prasarana, alat-alat kerja dan
sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat dan dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan ketentuan tersebut didalam spesifikasi ini.
Semua jalan-jalan inspeksi dan oprit-oprit tanggul akan dilapisi dengan kerikil dengan ketebalan
minimum dua puluh (20) cm setelah dipadatkan, dan dipasang di atas lapisan pasir setebal sepuluh (10)
cm.
Material yang digunakan untuk pelapisan permukaan jalan harus berupa agregat batu pecah yang
mempunyai gradasi yang memenuhi syarat dan disetujui oleh Direksi. Material harus bebas dari lumpur
atau butiran lempung, bahan organic, lapisan yang merugikan atau bahan-bahan lainnya..
Material harus berupa material yang berbentuk bola atau kubus tajam dan tidak mengandung terlalu
banyak partikel-partikel yang berbentuk pipih. Ukuran maksimum butiran empat puluh (40) mm.
Pemadatan lapisan kerikil dengan pemadatan sepenuhnya harus disesuaikan dengan permukaan dan
ukuran-ukuran sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar-gambar atau atas perintah dari Direksi.
Timbunan dan penghamparan material dimulai pada tempat paling ujung dari tempat memua dan
kegiatan akan berjalan secara terus-menerus tanpa terputus kecuali jika diperintahkan lain oleh Direksi.
Pemadatan material akan dilakukan sesuai dengan perintah dari Direksi, dan dilaksanakan mesin gilas
yang disetujui Direksi.
ST 7-10
SPESIFIKASI TEKNIK
a. Pengukuran
Pengukuran lapisan krikil untuk jalan inspeksi, oprit dan tempat-tempat lainnya harus
dilakukan dalam meter kubik (m3) material lapisan kerikil yang ditempatkan dan
dipadatkan sesuai dengan Gambar-gambar dan spesifikasi serta sesuai dengan perintah
Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran akan dilakukan berdasarkan Kontrak Harga Satuan per meter kubik (m3)
yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Hargas. dan harus dianggap sudah
termasuk semua konpensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan
prasarana, alat-alat kerja dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap,
memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan
ketentuan tersebut didalam spesifikasi ini.
Pastikan lokasi yang akan di pasang sudah memiliki permukaan tanah yang padat dan rata . selain itu,
pastikan juga pemasangan nantinya tidak mengganggu pengairan di sekitarnya. Sehingga tidak akan
muncul genangan pada permukaan tanah yang sulit mengalir ke saluran air. Ukuran kansteen yang
digunakan 600x300x250x200 mm.
Setelah area bersih dan siap untuk di lakukan konstruksi, metode pekerjaan pemasangan kanstin
selanjutnya adalah membuat alas untuk melapisi kanstin.
Alas kanstin dibuat dengan menggunakan rabat beton yang memiliki ketebalan minimal 150 mm.
Rabat beton dibuat agar tanah yang akan di pasangi kanstin menjadi lebih stabil dan tidak mudah
tergeserserta menguatkan susunan kanstin.
Pastikan kanstin dipasang dengan sangat hati-hati dan mengikuti standart pengukuran yang telah di
tentukan. Agar menjaga proses pemasangan tetap konsisten dan teliti, dapat dipasang dengan benang
pembantu agar pemasangan tetap terjaga dan dalam treck pemasangan yang seharusnya.
Melakukan finising dengan melapisi kansin dengan mortar. Mortar terdiri dari campuran material semen,
kapur, pasir, dan airyang kemudian digunakan untuk perekat kantsin. Proses finising dan perekatan juga
dilakukan dengan dengan menggunakanbesi dowel untuk mengikat pelat beton pada kanstin.
c. Pengukuran
Pengukuran kansteen untuk jalan inspeksi, tempat-tempat lainnya harus dilakukan dalam
meter lari (m’) sesuai dengan Gambar-gambar dan spesifikasi serta sesuai dengan
perintah Direksi.
d. Pembayaran
Pembayaran akan dilakukan berdasarkan Kontrak Harga Satuan per meter lari (m’) yang
dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Hargas. dan harus dianggap sudah termasuk
semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan prasarana,
alat-alat kerja dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap, memenuhi
syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan ketentuan
tersebut di dalam spesifikasi ini.
ST 7-11
SPESIFIKASI TEKNIK
Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan pelaksanaan yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan jalan untuk paving block. Ada beberapa hal yang terkait dalam pekerjaan ini
yaitu :
a. Pembersihan lahan
b. Persiapan tanah untuk timbunan
c. Pekerjaan pemadatan
d. Pembuatan lapis pasir
e. Pemasangan paving block
Bahan pasir dapat berbentuk runcing lebih baik karena memberikan hasil yang stabil, tetapi juga
memerlukan pengontrolan kadar air yang lebih ketat pada saat pemadatan. Butir pasir yang berbentuk
runcing lebih baik karena membersihkan hasil yang stabil, tetapi juga memerlukan pengontrolan kadar
air lebih ketat pada saat pemedatan. Untuk menghindarkan karakteristik pemadatan yang
berbeda-beda harus diusahakan agar sumber dari pasir tersebut adalah satu.
Paving Block dengan tebal 8 cm, natural, untuk jalan atau sirkulasi kendaraan. Dengan type sesuai
dengan gambar arsitektur dan memiliki kuat tekan minimal 400 kg/cm2.
Bahan timbunan harus baik untuk pekerjaan lapisan jalan, jika dipadatkan harus dapat mencapai hasil
nilai CBR minimal yang disyaratkan sebesar 6 %. Jika digunakan bahan timbunan yang tidak atau kurang
baik dan tidak tercapai nilai CBR minimal tersebut, ini harus dibongkar dan diganti dengan bahan yang
baik tanpa adanya tambahan pembiayaan untuk itu. Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan
Pengawas tentang tahapan-tahapan persiapan untuk pekerjaan subgrade dan Kontraktor harus mengulangi
pekerjaan pemadatan, jika dianggap perlu, untuk tercapainya derajat kepadatan yang diinginkan atau
disyaratkan. Sebelum dipadatkan, dalamnya suatu lapisan yang akan dipadatkan tidak boleh lebih dari 20
cm. Setiap lapisan lepas harus dipadatkan dengan stamper yang ukurannya telah ditentukan oleh
Konsultan Pengawas. Pemadatan harus dimulai dari tepi timbunan dengan arah longitudinal, kemudian
menggeser kearah sebelah dalam (ketengah jalan). Lapisan terakhir harus diselesaikan dalam keadaan
rata atau halus sampai pada suatu lapisan dengan kerataan yang diinginkan.
Lereng-lereng urugan harus dibuat serapih mungkin dan tidak longsor.
a. Pengukuran
Pengukuran paving block untuk jalan inspeksi, tempat-tempat lainnya harus dilakukan
dalam meter persegi (m2) dengan material pasir di sela-sela dan dasar paving yang
ditempatkan dan dipadatkan sesuai dengan Gambar-gambar dan spesifikasi serta sesuai
dengan perintah Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran akan dilakukan berdasarkan Kontrak Harga Satuan per meter persegi (m2)
yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Hargas. dan harus dianggap sudah
termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan
prasarana, alat-alat kerja dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap,
memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan
ketentuan tersebut didalam spesifikasi ini.
ST 7-12
SPESIFIKASI TEKNIK
ST 8-i
SPESIFIKASI TEKNIK
8.1 Umum
Beton pracetak yaitu beton yang dipabrikasi/dicetak terlebih dahulu di pabrik atau di lapangan, lalu
disusun di lapangan untuk membentuk satu kesatuan bangunan. Pada pasal ini meliputi konstruksi balok
pracetak pratekan, beton pratekan diafragma, lantai beton, gorong-gorong beton sesuai dengan gambar
dan/atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi. Bila terdapat ketentuan dan kebutuhan yang tidak
ditentukan disini, maka harus memenuhi standar Beton Indonesia, NI.2 PBI 1971 dan SKSNI T.15.1991-
03 atau yang setara dengan standar yang disetujui Direksi.
Kontraktor harus menyerahkan metode pelaksanaan pekerjaan pembuatan dan pemasangan kepada
Direksi untuk mendapatkan persetujuan, sebelum memulai pekerjaan.
Segera setelah unit-unit tersebut dikirim ke lokasi oleh pabrik, maka Kontraktor harus menyerahkan
dokumentasi dengan menunjukkan, bahwa kesemuanya telah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
8.2.2 Fabrikasi
a. Beton
Unit-unit tersebut harus dibuat dengan persiapan pekerjaan beton, pengecoran, pengontrolan
dan pemeliharaan, yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan untuk pekerjaan pengecoran
beton-cetak. Setiap elemen harus dicetak secara menerus dan tidak diperbolehkan ada
sambungan pelaksanaan kecuali disetujui oleh Direksi.
b. Penulangan
Pekerjaan penulangan untuk unit-unit beton pracetak harus sesuai dengan ketentuan yang
disebutkan dalam Pasal 2.13. Baja-Tulangan.
Metode yang digunakan untuk penyimpanan dan pengangkutan beton pracetak harus sedemikian rupa,
sehingga elemen-elemennya tidak mengalami tegangan lebih, retak atau luka lainnya. Elemen-elemen
pracetak harus tetap tidak terusik sampai beton telah mencapai kekuatan tekan sama > 80 kg/cm2 dan
tidak boleh dipasang sampai unit tersebut telah mencapai kekuatan yang dikehendaki pada umur 28 hari.
Unit-unit yang retak atau pecah yang disebabkan oleh cacat atau pengangkutan atau sebab lainnya yang
berpengaruh tidak baik untuk penggunaan yang dikehendaki, harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan
atas beban biaya Kontraktor sendiri.
Gambar- gambar pelaksanaan dan pemasangan dari beton pratekan dan tendon harus disiapkan dan
diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sedikitnya enam puluh (60) hari sebelum
memulai pekerjaan.
ST 8-1
SPESIFIKASI TEKNIK
Gambar-gambar pelaksanaan harus mencakup secara detail penempatan dari kawat baja atau kabel-kabel,
bentuk dan panjang dari ujung pondasi yang tetap untuk perlengkapan grouting, baja alas, plat bantalan,
pegangan angker, kotak-baja, bahan-bahan pelindung untuk kabel atau kawat, sistim pengdongkrakan dan
ketentuan untuk pengukuran tenaga pratekan.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi data dan perhitungan tahanan penarikan, dengan
memperkirakan perpanjangan yang terjadi selama penegangan, keadaan alami dan besaran dari semua
kehilangan, sehingga diperlukan suatu toleransi.
Kontraktor harus menunjukkan metode penyimpanan, pengangkutan, dan pemasangan material-material
untuk tendon..
8.2.6.2 Material
c. Kotak baja
Jika diperlukan tendon-tendon harus dilengkapi dengan kotak-baja yang dibaut pada plat
bantalan, untuk perlindungan permanen terhadap karat dari pegangan angker.
Kotak-kotak harus dibuat dari lembaran-baja tebal 3 mm dan perapatan dengan plat-bantalan
harus dicapai dengan peralatan yang terdiri dari plat-sayap yang benar dilengkapi dengan
gasket-perapat kedap-air.
Komponen-komponen tendon pra-tekan diangkut, disimpan dan dibawa ke lokasi tempat pemasangan,
sesuai dengan saran dari pabrik dan atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi. Semuanya harus
ditutup dan dibungkus yang sesuai dengan saran dari pabrik untuk mencegah luka dan melindungi kawat-
ST 8-2
SPESIFIKASI TEKNIK
kawat dari pengaruh kotoran, air dan karat. Material yang menunjukkan tanda- tanda berlubang-lubang
karena karat tidak boleh digunakan. Pengamanan harus diperiksa dengan seksama sebelum penempatan,
untuk melihat bahwa semua material bebas dari suatu kerusakan. Material yang rusak harus diganti baru
atas biaya Kontraktor .
8.2.6.4 Penegangan
Penegangan tendon-tendon tidak boleh dimulai sampai 15 hari tenggang-waktu setelah pengecoran
bagian dasar dan grouting pada ujung-tetap.
Penegangan harus dilaksanakan dengan peralatan dongkrak-hidrolik, dilengkapi dengan alat pengukur
tekanan yang dikalibrasi dengan cara sedemikian rupa, sehingga memungkinkan evaluasi terhadap
tegangan yang ada pada tendon setiap saat.
Setiap alat-ukur-tekanan harus disertai dengan sertifikat daftar kalibrasi.
Daftar tersebut harus diserahkan kepada Direksi sebelum operasi penegangan dilaksanakan.
Penegangan harus dilakukan sesuai dengan spesifikasi dan saran-saran dari pabrik pembuat tendon.
Penegangan harus diukur dengan pengamatan pembacaan beban selama pendongkrakan, dan dengan
perpanjangan dari tendon-tendon. Pembacaan terhadap perpanjangan dan pembacaan terhadap alat-ukur,
masing-masing harus dicatat dan diserahkan kepada Direksi. Semua alat-alat ukur dan diameter, sebelum
dikirim kelapangan, harus dikalibrasi oleh petugas labolatorium yang disetujui Direksi, dan harus
ditandai dengan jelas untuk memperlihatkan faktor-faktor koreksi.
Setelah penegangan pada setiap tendon, beban harus berpindah pada plat bantalan, dan dongkrak harus
disingkirkan.
Setiap kabel harus diregang kembali, dan pemeriksaan harus dilakukan terhadap kehilangan Pratekan
setelah tenggang-waktu sedikitnya 15 hari sejak penerapan beban pra-tekan, atau jika diperintahkan oleh
Direksi.
Campuran injeksi dan metode penginjeksian untuk angker harus ditentukan oleh Kontraktor berdasarkan
type tendon dan type material yang dipergunakan, dan harus diserahkan kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan.
Setiap tendon harus direncanakan untuk memastikan pengisian penuh, jika diperlukan peralatan untuk
ventilasi harus dipasang untuk mengeluarkan seluruh udara yang terperangkap.
Setelah penegangan selesai, seluruh panjang tendon harus diisi dengan injeksi.
Kelebihan panjang dari tendon harus dipotong . Pemotongan dengan api tidak diperbolehkan. Kepala
tendon harus dilindungi dari karat dengan peralatan kotak-baja dilapis perapat kedap-air.
8.2.6.7 Personil
Personil yang terlibat dalam pekerjaan penegangan harus berpengalaman dalam pekerjaan tersebut.
Pengamanan harus dilakukan untuk memastikan keselamatan selama pekerjaan penegangan, atas
persetujuan Direksi,
ST 8-3
SPESIFIKASI TEKNIK
Tendon-tendon yang selama penempatan dan penegangan cenderung rusak atau tidak cukup mampu
menahan tekanan yang dibutuhkan harus diganti baru.
Tendon-tendon yang selama operasi penegangan terdapat kabel atau kawat dengan tegangan lebih dari
sepuluh persen (10 %) dari tegangan kerja-baja yang dipergunakan, harus ditolak.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran dari beton pracetak pratekan akan didasarkan pada panjang yang
diperoleh dari Gambar dan/atau perintah Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk beton-pracetak-pratekan akan dibuat berdasarkan pada harga-satuan yang
ditentukan permeter. Harga tersebut harus dianggap sudah termasuk konpensasi penyediaan
semua tenaga-kerja, perlengkapan, material, prasarana dan alat-alat kerja dsb. untuk pengiriman
elemen-elemen beton pratekan, pembangunan dan pemasangan, dan biaya-biaya lain yang
diperlukan untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat, dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan-ketentuan dalam
spesifikasi.
8.2.7.2 Beton-Diafragma-Pracetak
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran beton diafragma-pracetak-pratekan akan didasarkan pada
jumlah yang diperoleh dari Gambar dan / atau perintah Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk beton diafragma-pracetak-pratekan akan dibuat berdasarkan harga-satuan,
yang ditentukan setiap jumlah lembaran. Harga harus dianggap sudah termasuk konpensasi
sepenuhnya untuk penyediaan tenaga kerja, perlengkapan, material, prasarana, alat-alat-kerja
dsb. untuk pengiriman elemen-elemen beton-pratekan, pembangunan dan pemasangan dan
biaya-biaya lain yang diperlukan untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap dan memenuhi
syarat, dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan
dalam spssifikasi.
Pekerjaan ini terdiri dari ; fabrikasi / mengusahakan unit-unit beton prafabrikasi, misalnya plat beton
pracetak dan gorong-gorong dan pemasangannya dilapangan dengan type, bentuk, ukuran dan mutu
sesuai dengan spesifikasi dan atau ditunjukkan dalam gambar, dan sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi.
Unit-unit beton-pracetak harus dibuat dengan klas beton sebagaimana tercantum dalam tabel dan dengan
ukuran seperti ditunjukkan dalam gambar. Unit-unit tersebut dalam segala hal harus memenuhi
ST 8-4
SPESIFIKASI TEKNIK
ketentuan-ketentuan dalam kontrak, baik unit-unit tersebut dibuat dilapangan maupun diusahakan oleh
pabrik yang disetujui Direksi. Unit-unit beton tersebut harus dicor secara menerus dengan begesting dan
dipadatkan dengan alat penggetar, dengan penyekatan dan pendataan yang dapat diterima Direksi.
Begesting-begesting harus diisi sampai melimpah dan kelebihan beton harus dibuang dan dirapikan
serupa dengan yang dihasilkan oleh begesting. Perhatian khusus harus dilakukan dalam pemadatan dan
penggetaran. Unit-unit beton harus dibiarkan tetap dalam begesting selama tiga (3) hari sebelum
dipotong, selama itu permukaan yang terbuka harus ditutup dengan karung atau bahan lainnya dan dijaga
tetap basah. Sisi-sisi begesting harus dilindungi dari cahaya matahari langsung.
Kekuatan / sifat
NO Uraian
Kelas-beton Tulang-baja
Unit-unit beton pracetak harus dijaga tetap basah terus menerus minimal selama sebelas (11) hari setelah
bekisting dibuka. Setelah pemotongan unit-unit beton harus dipisah-pisah untuk memberikan ruang bebas
antara setiap unit, dan harus ditandai dengan jelas dengan tanggal saat pencetakan.
8.3.4 Cara Pemasangan Plat Beton Pra Cetak Sebagai Beton Modular (Tanggul)
a) Seluruh tahapan instalasi Beton Modular perlu diawasi oleh tim pengukur;
b) Tahapan instalasi pertama adalah membuat susunan Bracing terdiri atas Batang Tarik dan Batang
Tekan yang dikunci ke Baja Profil menggunakan Shackle (untuk batang tekan) dan baut (untuk batang
tarik) sesuai desain tipikal yang direncanakan. Bracing disusun sehingga bersifat rigid dan tidak mudah
terdeformasi;
c) Peletakan dan penggelaran Geogrid dilakukan di sepanjang lahan kerja sesuai dengan gambar rencana
(dasar dari konstruksi Beton Modular). Apabila tanah di lokasi pemasangan Beton Modular memiliki
daya dukung serta sifat-sifat yang baik (sesuai hasil kajian dan persyaratan), maka tidak harus dilakukan
pemasangan Geogrid;
d) Diletakkan susunan Bracing pada lahan kerja di titik-titik sesuai rencana. Bracing harus tegak dan
lurus setelah diletakkan (bila perlu memakai alat bantuan untuk dapat membuatnya tegak dan lurus).
e) Selanjutnya, dilakukan pemasangan Panel Beton Pracetak di antara susunan Bracing (dengan kedua
ujung panel berada tepat pada susunan Bracing). Panel Beton Pracetak harus berdiri sempurna di atas
lahan kerja sesuai elevasi yang direncanakan.
f) Angkur antar panel diikat menggunakan Shackle;
g) Kemudian dilakukan pemasangan bekisting permanen pada titik-titik sambungan (celah antar panel)
bagian dalam Panel Beton Pracetak;
h) Pada bagian dalam konstruksi Beton Modular, dilakukan pemasangan Geotekstil Non Woven hingga
menutupi bagian dasar dan dinding bagian dalam konstruksi Beton Modular;
i) Dilakukan pengurugan secara bertahap di bagian dalam Konstruksi Beton Modular menggunakan
material urugan pilihan, diiringi dengan pemadatan secara teratur per 30 cm menggunakan baby roller
dan/atau stamper. Pengurugan diiringi dengan pemadatan dilakukan bertahap per lapisan hingga
mencapai bagian atas konstruksi Beton Modular sesuai gambar tipikal;
j) Dilakukan pemadatan akhir pada bagian atas konstruksi Beton Modular menggunakan vibro roller;
k) Dilakukan pemasangan bekisting pada bagian luar titik-titik sambungan antar Panel Beton Pracetak
pada arah memanjang;
l) Dilakukan pengecoran celah antar panel. Pengecoran celah antar panel dibantu dengan alat concrete
vibrator. Bekisting bagian luar dapat dilepas setelah Beton Cor Setempat mengering dan digunakan
kembali pada titik-titik sambungan lainnya;
ST 8-5
SPESIFIKASI TEKNIK
m) Tahapan kerja (b) hingga (l) dilakukan secara simultan dan menerus hingga mencapai panjang
konstruksi Beton Modular yang telah direncanakan.
a. Pengukuran
Pengukuran harus dilakukan berdasarkan kuantitas setiap unit terpasang beserta bahan
pendukung lainnya yang aktual digunakan dalam pekerjaan ini.
b. Pembayaran
1) Pekerjaan konstruksi Beton Modular yang diuraikan dalam Pasal diatasharus dibayar dari
harga per unit terpasang ditambah dengan biaya nilai royalti yang disepakati dalam Kontrak
untuk Mata Pembayaran yang terdaftar dibawah dan dalam Daftar Kuantitas dimana harga
tersebut harus mencakup semua kompensasi Penyedia Jasa (Pihak Paten) untuk menyediakan
semua bahan, pekerja, peralatan, perlengkapan dan keperluan lainnya yang diperlukan atau
apapun pekerjaan yang dimiliki oleh Pemilik Paten atau Pihak Penyedia Jasa (Kontraktor)
lainnya sampai diterima oleh Direksi Pekerjaan.
2) Dengan syarat diterbitkan pengesahan tertulis setiap unit terpasang dari Direksi Pekerjaan
atas kinerja Penyedia Jasa yang memenuhi ketentuan dalam pelaksanaan semua operasi
pekerjaan konstruksi Beton Modular yang diperlukan, maka Pembayaran per unit terpasang
harus dibayar kepada Penyedia Jasa dengan rincian berikut ini:
Unit terpasang + royalti = Total biaya konstruksi Beton Modular per unit
terpasang.
Satuan
No Material
Pengukuran
1 Pengadaan Panel Beton Pracetak Buah
2 Pengadaan Komponen Batang Tarik, Buah
Batang Tekan, Baja Pengunci dan
Baja Profil
3 Pekerjaan Galian Tanah Meter Kubik
4 Pekerjaan Pengurugan dan Meter Kubik
Pemadatan Material Isian
5 Pekerjaan Pemasangan Panel Beton Buah
Pracetak
6 Pekerjaan Pemasangan Baja Profil Buah
7 Pekerjaan Pemasangan Batang Tarik Buah
8 Pekerjaan Pemasangan Batang Buah
Tekan
9 Pekerjaan Pengecoran Celah Antar Meter Kubik
Panel + Bekisting
10 Pekerjaan Pengadaan dan Meter Persegi
pemasangan Geotekstil Non Woven
a. Pengukuran
Pengukuran harus dilakukan berdasarkan kuantitas setiap unit terpasang beserta bahan
pendukung lainnya yang aktual digunakan dalam pekerjaan ini.
ST 8-6
SPESIFIKASI TEKNIK
b. Pembayaran
1) Pekerjaan konstruksi Beton Modular yang diuraikan dalam Pasal diatasharus dibayar dari
harga per unit terpasang ditambah dengan biaya nilai royalti yang disepakati dalam Kontrak
untuk Mata Pembayaran yang terdaftar dibawah dan dalam Daftar Kuantitas dimana harga
tersebut harus mencakup semua kompensasi Penyedia Jasa (Pihak Paten) untuk menyediakan
semua bahan, pekerja, peralatan, perlengkapan dan keperluan lainnya yang diperlukan atau
apapun pekerjaan yang dimiliki oleh Pemilik Paten atau Pihak Penyedia Jasa (Kontraktor)
lainnya sampai diterima oleh Direksi Pekerjaan.
2) Dengan syarat diterbitkan pengesahan tertulis setiap unit terpasang dari Direksi Pekerjaan
atas kinerja Penyedia Jasa yang memenuhi ketentuan dalam pelaksanaan semua operasi
pekerjaan konstruksi Beton Modular yang diperlukan, maka Pembayaran per unit terpasang
harus dibayar kepada Penyedia Jasa dengan rincian berikut ini:
Unit terpasang + royalti = Total biaya konstruksi Beton Modular per unit
terpasang.
Satuan
No Material
Pengukuran
1 Pengadaan Panel Beton Pracetak Buah
2 Pengadaan Komponen Batang Tarik, Batang Tekan, Baja Buah
Pengunci dan Baja Profil
3 Pekerjaan Pemasangan Panel Beton Pracetak Buah
4 Pekerjaan Pemasangan Baja Profil Buah
5 Pekerjaan Pemasangan Batang Tarik Buah
6 Pekerjaan Pemasangan Batang Tekan Buah
7 Pekerjaan Pengecoran Celah Antar Panel + Bekisting Meter Kubik
8 Pekerjaan Pengadaan dan pemasangan Geotekstil Non Woven Meter Persegi
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan saluran atau drainse terdiri dari penyediaan dan pemasangan U dicth uk. 2.00 m X 2.00
m, dengan bentuk penampang U terbuat dari beton bertulang dan bisa jga di beri penutup.
Umumnya digunakan sebagai saluran drainase atau pada sub pekerjaan PERKUATAN TEBING.
Ketinggian saluran terbuka ini dapat bervariasi mengikuti kebutuhan di lapangan atau elevasi
saluran yang diinginkan.
Tipe sambungannya menggunakan plat joint (Plat embeded dan sambungan but joint atau male
female) dimana pada bagian pertemuan sambungannya cukup diberikan mortar sebagai penutup
nat.
Setelah parameter-parameter tersebut diatas diselesaikan, Kontraktor harus menyerahkan kepada
Direksi untuk mendapatkan persetujuan, rencana-rencana terperinci untuk pembuatan U dicth,
peralatan pancang, metode pemancangan termasuk perlengkapan pipa, jadwal waktu pelaksanaan
dan program kendali mutu sedikitnya tiga puluh (30) hari sebelum memulai pemasangan U Dicth.
ST 8-7
SPESIFIKASI TEKNIK
a Pengukuran
Pengukuran U ditch untuk saluran, tempat-tempat lainnya harus dilakukan dalam unit
sesuai dengan Gambar-gambar dan spesifikasi serta sesuai dengan perintah Direksi.
b Pembayaran
Pembayaran akan dilakukan berdasarkan Kontrak Harga Satuan per unit yang
dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Hargas yaitu pengadaan dan pemasangannya.
dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja,
material, perlengkapan prasarana, alat-alat kerja dan sebagainya untuk menghasilkan
pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan
sepenuhnya sesuai dengan ketentuan tersebut didalam spesifikasi ini.
ST 8-8
SPESIFIKASI TEKNIK
9.3 Patok Pengaman, Patok Bench Marks, Patok Km dan Patok Hm. 9-2
9.3.1 Lingkup 9-2
9.3.2 Pengukuran dan Pembayaran 9-2
ST 9-1
SPESIFIKASI TEKNIK
ST 9-2
SPESIFIKASI TEKNIK
9.1 Umum
Pasal ini mencakup spesifikasi dan persyaratan-persyaratan untuk pelaksanaan pekerjaan pelengkap,
pemasangan berbagai komponen dan material yang berbeda dari pekerjaan-pekerjaan dan komponen
tersebut. Pekerjaan-pekerjaan tersebut terdiri dari pelaksanaan stabilisasi lereng, perlindungan tebing dan
dasar sungai dari saluran yang diperbaiki termasuk pekerjaan-pekerjaan pada sudetan saluran baru, pada
jembatan-jembatan, gorong-gorong pada pertemuan dari cabang-cabang aliran maupun drainasi.
Pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam spesifikasi teknik pada pasal ini, ini harus termasuk, tetapi
tidak terbatas, pekerjaan bronjong dan semacamnya dan semua seperti yang tampak pada gambar atau
atas perintah dari Direksi.
Pekerjaan-pekerjaan tanah dan bangunan harus dilaksanakan sebagai bagian dari pekerjaan pelengkap
harus memenuhi dengan bagian-bagian yang berkaitan pada Pasal 1 dan Pasal 2 dari Spesifikasi Teknik
ini.
Beronjong adalah kotak-kawat-anyaman yang diisi dengan batu-batu. Ukuran dari batu-batu harus antara
dua puluh lima (25) cm sampai tiga puluh lima (35) cm dan kwalitas batu harus sesuai dengan ketentuan
didalam Sub-Pasal 3.1.2. semua dimensi kawat bronjong maupun ukuran lobang anyaman mengacu pada
ketentuan SNI 03-0090-1987 (lampiran ....). Apabila terdapat ketentuan yang bertentangan dari standart
tersebut maka diberlakukan standart ASTM(lampiran .....)
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan matras-matras beronjong untuk perlindungan pada tanggul-
tanggul dan dasar sungai-sungai pada tempat-tempat bangunan seperti; dinding penguat, saluran-saluran
dan lain-lainnya sebagaimana ditunjukkan pada gambar atau atas perintah dari Direksi.
Jika tidak secara jelas ditunjukkan pada gambar-gambar, kontraktor harus menyerahkan usulan tentang;
type dan ukuran dari beronjong, jadwal pengiriman dan pelaksanaan. Kontraktor tidak diperbolehkan
memulai pelaksanaan pekerjaan matras beronjong sebelum diijinkan oleh Direksi.
Semua pinggiran matras beronjong, termasuk panil-panil ujung dan diafragma, bila ada, harus diangkat
secara mekanis sedemikian rupa untuk mencegah terbukanya anyaman dan untuk menghasilkan kekuatan
penuh dari anyaman.
ST 9-1
SPESIFIKASI TEKNIK
Kawat yang dipergunakan untuk mengangkat harus berdiameter sama dengan atau lebih besar dari 3,4
mm.
Kawat pengikat dan penyambung dalam jumlah cukup harus disediakan bersama-sama matras beronjong.
Kuantitas kawat tersebut diperkirakan delapan (8) persen berdasar berat kawat untuk matras beronjong.
Diameter dari kawat pengikat harus sama atau lebih besar dari 2,2 mm.
Panjang dari bronjong harus memenuhi toleransi sekitar dua setengah persen (2,5 %), dan tinggi dan
lebarnya dengan toleransi sekitar lima persen (5 %).
Pengisian bronjong dengan batu agar ditata rapi dan terisi penuh dan padat. Semua permukaan bronjong
yang berhubungan dengan tanah harus dilapisi ijuk. Setiap 1 m2 permukaan dilapisi 3 (tiga) kg ijuk.
9.3 Patok Pengaman, Patok Bench Marks, Patok Km dan Patok Hm.
9.3.1 Lingkup
Pelaksanaan pekerjaan Patok Pengaman, Patok Bench Marks, Patok Km dan Patok Hm harus
dilaksanakan sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 2, PEKERJAAN BETON, harus dipergunakan
dalam pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Pemasangan patok harus sesuai dengan yang
ditunjukkan pada gambar dan atau atas perintah dari Direksi.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran Patok Pengaman, Patok Bench Marks ,Patok Km, dan Patok Hm
harus didasarkan pada jumlah yang dihitung dari gambar dan / atau yang diperintahkan oleh
Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk Patok Pengaman, Patok Bench Marks, Patok Km, Patok HM harus
didasarkan pada harga-satuan setiap jumlah yang dimasukkan Daftar Kuantitas dan Harga, dan
harus dianggap sudah termasuk kompensasi untuk penyediaan tenaga-kerja, material,
perlengkapan prasarana, alat-alat kerja dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang
lengkap memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan
ketentuan didalam Spesifikasi ini.
ST 9-2
SPESIFIKASI TEKNIK
Pelaksanaan pekerjaan batu muka terdiri dari batu pecah dan adukan semen, yang akan dipergunakan
untuk dinding sayap jembatan, jika ditunjukkan dalam gambar atau atas perintah Direksi.
Material, pemasangan dan kebutuhan lainnya harus sesuai dengan ketentuan di dalam pasal 5.1.2 dan
ketebalan batu-muka harus sama atau lebih besar dari adalah sepuluh (10) cm.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran dari batu-muka harus didasarkan pada meter persegi (m2) yang
dihitung berdasarkan gambar-gambar dan / atau yang diperintahkan oleh Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk batu-muka harus didasarkan pada harga-satuan setiap meter persegi (m2)
yang dimasukkan di dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk
kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan prasarana, alat- alat-kerja
dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dan dengan
teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan ketentuan tersebut didalam
spesifikasi ini.
Bantalan karet harus berbentuk empat persegi panjang, yang dipasang pada kedudukan di atas mortar
dengan ketebalan total tujuh puluh satu (71) mm, tersusun dari enam lembar pelat-baja yang masing-
masing tebalnya satu (1) mm dan harus dipasang menurut petunjuk sebagaimana ditunjukkan dalam
gambar dan atas perintah Direksi.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran bantalan karet (elastomeric) akan didasarkan pada jumlah yang
tampak didalam gambar dan / atau perintah dari Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran bantalan karet harus didasarkan pada harga-satuan setiap unit yang dimasukkan di
dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk kompensasi untuk
penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan prasarana, alat-alat-kerja dan sebagainya untuk
menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik
dan sepenuhnya sesuai dengan ketentuan tersebut didalam spesifikasi ini.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran bingkai-karet akan didasarkan pada meter panjang (m) yang
dihitung dari gambar dan / atau yang diperintahkan oleh Direksi.
ST 9-3
SPESIFIKASI TEKNIK
b. Pembayaran
Pembayaran bingkai karet akan didasarkan pada harga satuan per meter panjang (m) yang
dimasukkan di dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk
kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan prasarana, alat-alat-kerja
dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dan dengan
teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan ketentuan tersebut didalam
spesifikasi ini.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran dari pelat marmer akan didasarkan pada jumlah yang
ditunjukkan dalam gambar dan / atau yang diperitahkan oleh Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran pelat marmer akan didasarkan pada harga satuan setiap unit yang dimasukkan di
dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk kompensasi untuk
penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan prasarana, alat-alat-kerja dan sebagainya untuk
menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik
dan sepenuhnya sesuai dengan ketentuan tersebut didalam spesifikasi ini.
Pengecatan untuk pekerjaan-pekerjaan sipil harus dilaksanakan seperti yang ditentukan didalam Pasal
7.1.5.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran dari pengecatan harus didasarkan pada meter persegi (m2) yang
dihitung dari gambar dan / atau diperintahkan olehi Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk pengecatan harus didasarkan pada harga-satuan setiap meter persegi (m2)
yang dimaksudkan didalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk
kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan prasarana, alat-alat-kerja
dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dan dengan
teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan ketentuan tersebut didalam
spesifikasi ini.
Campuran pasir dan kerikil harus diisikan di belakang bangunan-bangunan dinding pelindung tebing, tipe
dinding-beton, pasangan batu dan matras beronjong sepeti yang ditunjukkan pada gambar dan/atau yang
diperintahkan oleh Direksi.
ST 9-4
SPESIFIKASI TEKNIK
9.9.2 Material
Material yang diperlukan untuk urugan pasir dan kerikil harus sesuai dengan ketentuan pada Pasal 2
PEKERJAAN BETON dari Spesifikasi Teknik ini.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan urugan pasir dan kerikil harus didasarkan pada
volume sesungguhnya dari material yang diisikan dalam meter kubik (m3) seperti ditunjukkan
pada gambar atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk urugan pasir dan kerikil harus didasarkan pada harga satuan setiap meter
kubik (m3) yang dimasukkan di dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah
termasuk kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan prasarana, alat-
alat-kerja dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dan
dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan ketentuan tersebut didalam
spesifikasi ini.
Bagian ini mencakup pelaksanaan pekerjaan urugan-pasir yang akan diisikan di atas pondasi yang
dipersiapkan untuk bangunan siphon, bangunan terjunan dan,bangunan pintu pemasukan.
9.10.2 Material
Persyaratan material untuk urugan-pasir harus memenuhi ketentuan-ketentuan di dalam Pasal 2 Pekerjaan
Beton, dari Spesifikasi Teknik ini.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan urugan pasir harus didasarkan volume per meter kubik
(m3) yang dihitung dari gambar-gambar dan / atau yang diperintahkan oleh Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk urugan pasir harus didasarkan pada harga satuan setiap meter kubik (m3) yang
dimasukkan di dalam Daftar Kuntitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk kompensasi
untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan prasarana, alat-alat-kerja dan sebagainya
untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan
terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan ketentuan tersebut didalam spesifikasi ini.
Pelaksanaan pekerjaan pipa PVC untuk pipa drainasi harus mengikuti ketentuan-ketentuan di dalam Pasal
3.4.2.
ST 9-5
SPESIFIKASI TEKNIK
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pipa drainase harus didasarkan pada panjang (linier meter)
yang dihitung dari gambar dan / atau yang diperintahkan oleh Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk pipa drainasi harus didasarkan pada harga satuan setiap meter panjang (m) yang
dimasukkan di dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk kompensasi
untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan prasarana, alat-alat-kerja dan sebagainya
untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan
terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan ketentuan tersebut didalam spesifikasi ini.
Bitumen harus untuk pengisi sambungan harus terdiri dari 50 bagian berat bitumen pengikat dan 50
bagian berat pasir, Campuran akan meleleh bila dipanasi pada suhu kira-kira 150-200o C, sehingga dapat
diisikan ke dalam rongga antara sambungan dengan bebas tanpa adanya usaha-usaha mekanis.
Ukuran sambungan adalah lebar 2 cm dengan kedalaman 10 cm sepanjang penampang pasangan diatas
koperan, sedangkan pengisian sisi dalam yang selanjutnya mengikuti petunjuk Direksi.
Material harus memenuhi standar ASTM.D.3405 atau ASTM.D.3407.
Semua permukaan sambungan yang akan diisi harus bersih, kering dan sepenuhnya terawat. Sambungan-
sambungan yang ada harus digaruk untuk membuang semua material pengisi sambungan yang lama dan
dibersihkan dengan sikat.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran pengisi sambungan harus didasarkan pada volume per meter
persegi (m2) yang diperoleh dari gambar dan / atau perintah dari Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran bahan pengisi sambungan berdasarkan volume setiap meter persegi (m2) yang
dimasukkan di dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk kompensasi
untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan prasarana, alat-alat-kerja dan sebagainya
untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan
terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan ketentuan tersebut didalam spesifikasi ini.
Bangunan atas jembatan harus dilaksanakan sesuai dengan gambar, spesifikasi teknik ini, dan atas
perintah dari Direksi, meninggalkan ruang yang cukup untuk pemuaian dari bagian-bagian konstruksi
dari bangunan atas tersebut. Sambungan-ekspansi harus dipasang tetap dengan kuat pada lokasi yang
ditentukan dan tidak boleh bergeser sebagaimana ditunjukkan pada gambar dan atas perintah dari
Direksi.
Rongga antara dinding parapet dan bangunan-atas dan gelagar kegelagar harus diberi paking dengan
material elastis dan material pelindung dengan kualitas yang disetujui sebagaimana ditunjukkan pada
gambar dan atas perintah dari Direksi
ST 9-6
SPESIFIKASI TEKNIK
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran sambungan ekspansi akan didasarkan pada luas meter persegi yang
dihitung dari gambar dan / atau yang diperintahkan oleh Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk sambungan ekspansi didasarkan pada harga satuan setiap meter persegi (m2)
yang dimasukkan di dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk
kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan prasarana, alat-alat-kerja dan
sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dan dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan ketentuan tersebut didalam spesifikasi
ini.semua ketentuan didalam spesifikasi ini.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran material besi siku pelindung tepi akan didasarkan pada berat yang
dihitung dari gambar dan / atau yang diperintahkan oleh Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk besi siku pelindung tepi akan didasarkan pada harga satuan setiap kilogram (kg)
yang dimasukkan di dalam Daftar Kuantias dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk
kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan prasarana, alat-alat-kerja dan
sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dan dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan ketentuan tersebut didalam spesifikasi ini.
9.15 Geotextile
Kontraktor harus menyediakan dan memasang lapisan geotextile seperti ditunjukkan pada gambar atau
yang diperintahkan oleh Direksi.
Geotextile termasuk jahitan harus sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar atau yang diperintahkan
oleh Direksi.
Material geotextile harus memenuhi spesifikasi berikut :
Sifat Metode
Pisik
- Berat massa 250 (gr / m3) ASTM D 3776-85
Mekanis
- Kekuatan tarik lajur/strip arah tekuk/ lengkung 2000/200 (N/5 Cm) ASTM D 1682-64
- Pemanjangan pada beban-maksimal arah 24/24 (%) ASTM D 1682-64
tekuk/lengkung
- Kekuatan tarik cengkeram arah tekuk/lengkung. 1700/1500 (N/10 Cm) ASTM D 4632-86
Sifat Metode
- Pemanjangan pada beban-maksimal arah 22/22 (%) ASTM D 4632-86
tekuk/lengkung
ST 9-7
SPESIFIKASI TEKNIK
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran geotextile harus didasarkan pada meter persegi (m2) seperti tampak
pada gambar dan / atau atas perintah dari Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk geotextile harus didasarkan pada harga satuan setiap meter persegi (m2) yang
dimasukkan di dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk kompensasi
untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan prasarana, alat-alat-kerja dan sebagainya
untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan
terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan ketentuan tersebut didalam spesifikasi ini.
Kontraktor harus menyediakan dan memasang rel-pengaman (guard rail) sebagaimana ditunjukkan pada
gambar atau yang ditentukan oleh Direksi.
9.16.1 Material
Material yang disediakan oleh Kontraktor harus memenuhi ketebalan standar sebagai berikut : 2,7 mm
type W.
1. Spesifikasi material:
AASHTO 0,15 0,60 0,03 0,04 0,20 50,000 70,000 12 JIS SSA
M 180 Min Min Min G3101
ST 9-8
SPESIFIKASI TEKNIK
a. Pengukuran
Pengukuran untuk rel-pengaman (guard rail) harus didasarkan pada linier panjang (m) yang
dihitung dari gambar dan / atau yang diperintahkan oleh Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada harga satuan setiap linier panjang (m) yang diukur seperti
tersebut di atas yang dimasukkan didalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah
termasuk kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan prasarana, alat-alat-
kerja dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dan dengan
teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan ketentuan tersebut didalam spesifikasi
ini.
Serat ijuk harus ditempatkan di atas lapisan kemiringan yang mana bronjong akan dipasang untuk
bronjong pelindung tebing sebagaimana ditunjukkan pada gambar dan/atau yang diperintahkan oleh
Direksi.
9.17.2 Bahan
Ijuk harus bahan asli yang tersedia di Indonesia. Ketebalan lembaran lapisan ijuk harus sama atau lebih
besar dari enam puluh (60) mm. Ijuk lembaran harus disediakan dalam gulungan dengan lebar yang dapat
dengan mudah di hamparkan di atas kemiringan.
9.17.3 Penempatan
Sebelum lembaran ijuk dihamparkan, cekungan-cekungan yang terdapat pada lereng harus diisi sampai
dengan garis, ketinggian, dimensi dan ditutup dengan rapi.
ST 9-9
SPESIFIKASI TEKNIK
Ijuk lembaran harus dijaga kelembabannya sampai waktu dihamparkan dan dijaga dari kerusakan.
Panjang overlap harus sama atau lebih dari sepuluh (10) cm diantara dua atau lebih sambungan lapisan
ijuk. Bronjong harus ditempatkan di atas serabut ijuk segera sesudah ijuk tersebut dihamparkan, untuk
mencegah kerusakan akibat injakan kaki. Bila terjadi keterlambatan penempatan bronjong, serabut ijut
harus dilindungi dan harus dijaga kelembabannya supaya tidak rusak.
Pengukuran ijuk lembaran harus dihitung dalam meter persegi (m2) permukaan yang ditutup atau dilapisi
ijuk lembaran dan/atau seperti diperintahkan oleh Direksi.
Pembayaran ijuk lembaran didasarkan atas harga satuan setiap meter persegi (m2) yang dimasukkan
didalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk kompensasi untuk penyediaan
tenaga kerja, material, perlengkapan prasarana, alat-alat-kerja dan sebagainya untuk menghasilkan
pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai
dengan ketentuan tersebut didalam spesifikasi ini.
Pekerjaan rubber seal yang dimaksud adalah untuk melindungi pintu terhadap kerangka penghantar pintu
(guide frame) supaya tidak terjadi bocoran yang melewati celah diantaranya. Rubber seal terbuat dari
bahan karet dan dipasang sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar dan/atau seperti yang
diperintahkan oleh Direksi.
Pemasangan rubber seal harus tidak mengganggu pengoperasian pintu dan harus dihindarii pemasangan
rubber seal dengan sambungan.
Pekerjaan ini terdiri dari persiapan, pengangkutan, pengukuran, pemotongan, pemasangan, uji coba dan
perawatan supaya air benar-benar tidak bisa melewati celah antara pintu dan kerangka penghantar pintu.
a. Pengukuran
Pengukuran rubber seal harus didasarkan pada linier panjang (m) yang dihitung dari gambar
dan/atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran rubber seal harus berdasarkan harga satuan yang ditetapkan setiap jumlah satuan
meter yang dimasukkan didalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk
kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan prasarana, alat-alat-kerja dan
sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dan dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan ketentuan tersebut didalam spesifikasi ini.
a. Pengukuran
Pengukuran papan duga air harus didasarkan pada jumlah/panjang satuan meter yang dihitung dari
gambar dan/atau yang diperintahkan oleh Direksi.
ST 9-10
SPESIFIKASI TEKNIK
b. Pembayaran
Pembayaran papan duga air harus berdasarkan harga satuan yang ditetapkan setiap jumlah satuan
meter yang dimasukkan didalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk
kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan prasarana, alat-alat-kerja dan
sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dan dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan ketentuan tersebut didalam spesifikasi ini.
.
9.19.1 Umum
Kontraktor harus menyediakan dan memasang batu pecah (quarry stone) sebagai pelindung tebing dan
batu pelindung terhadap gerusan sesuai dengan ukuran, batas-batas dan ketebalan seperti terlihat pada
gambar atau seperti yang ditentukan oleh Direksi.
9.19.2 Material
Batu gunung yang dipecah atau batu kali dapat digunakan untuk memasang lapisan pelindung tebing dan
batu pelindung terhadap gerusan tersebut di atas. Batu pecah ini harus keras, padat,awet dan kuat. Batu
pecah harus berbentuk tidak teratur dan ukuran beragam (graded) agar batu pecah tersusun dan saling
mengikat sehingga tercipta stabilitas dari lapisan pelindung tersebut.
Sumber dari material batu pecah ini harus mendapat persetujuan lebih dahulu dari Direksi.
“Specific gravity” dari batu pecah tersebut tidak kurang dari 2,60. Berat dari batu pecah harus beragam
(graded) antara 30 – 40 kg.
Khusus untuk urugan batu pelindung tebing bagian luar memakai batu pecah dengan ukuran beragam
(graded) antara 100 – 300 kg.
9.19.3 Penempatan
Sebelum penempatan batu pecah, seluruh permukaan yang akan ditempati batu pecah harus disiapkan
sebaik-baiknya sesuai dengan ukuran dan ketentuan seperti terlihat pada gambar atau seperti yang
ditentukan oleh Direksi. Batu pecah yang akan menempati lapisan pelindung tebing harus ditumpahkan,
tersusun dan saling mengisi ruangan kosong sehingga batu-batu pecah tersebut, bila telah selesai
penumpahannya akan stabil dan tidak ada ruang kosong yang terlalu besar untuk dapat diterima akal
dalam lapisan pelindung tebing tersebut. Terdapatnya ruang kosong yang melebihi 10% harus tidak
disetujui oleh Direksi.
Pengukuran untuk pembayaran batu pecah pengisi lapisan pelindung tebing ini akan didasarkan pada
meter kubik dari volume batu pecah yang ditumpahkan dan dipadatkan sesuai dengan ukuran, batas-batas
dan ketentuan-ketentuan seperti terlihat pada gambar atau seperti yang ditentukan oleh Direksi.
Pembayaran untuk material ini harus dilakukan untuk jumlah meter kubik sesuai hasil pengukuran seperti
syarat-syarat diatas sesuai harga kontrak permeter kubik yang dimaksudkan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material,
perlengkapan prasarana, alat-alat kerja, dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap,
memenuhi syarat dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan
seperti disebutkan spesifikasi ini.
9.20 Telemetri
Pemasangan alat telemetri harus selalu dilengkapi dengan pemasangan papan duga muka air.
ST 9-11
SPESIFIKASI TEKNIK
Komponen-komponen instrument terdiri dari komponen perangkat keras dan perangkat lunak sebagai
berikut :
9.20.1 Data Logger
Data Logger adalah adalah sebuah alat elektronik yang digunakan untuk mencatat data dari waktu ke
waktu yang terintegrasi dengan sensor serta instrument. Data logger merupakan alat yang menggunakan
mikroprosesor dan memori internal yang digunakan untuk merekam data melalui sensor. Data logger
dilengkapi dengan SCADA (Supervisory Control And Data Acquistion) yang merupakan evolusi lebih
lanjut dari sistem data logger berbasis computer.
Spesifikasi komponen ini adalah sebagai berikut :
No. Komponen
1. Data Loger
Drive controller board
ARM Cpu RAM 1GB
Integrated OS
Power Module
GSM 4G Module
Data memory 32 GB
Cassing
2. Sensor
2.1 Water level
2.2 Rain Counter
3. Power Supply
3.1 Solar Panel 40 WP
3.2 Battery type maintenance free 2 pcs
3.3 Smart PV Controller
4. Box Instrumen, material instalasi, pagar
4.1 Konektor, switch, cabling
4.2 Box Instrumen
4.3 Pagar BRC
Aplikasi yang dimaksud adalah perangkat lunak (software) Sistem SCADA (Supervisory Control And
Data Acquistion) yang terintegrasi secara online antara instrument data logger di stasiun pengamat,
server data, dan aplikasi mobile untuk pengguna. Dalam hal pengadaan alat telemetri tersebut kontraktor
harus dapat menjamin bahwa alat tersebut “After Sales Service” ada di Indonesia.
Maksud dari penyusunan aplikasi tersebut adalah untuk meningkatkan kinerja alat ukur yang utamanya
adalah pengukuran ketinggian air dan curah hujan dalam hal akurasi, kecepatan, ketepatan dan
penyimpanan data (data base).
Tujuan dari penyusunan aplikasi tersebut adalah untuk meningkatkan secara efektif dan efisien
pemantauan atau monitoring keadaan hidrometri sumber daya air secara realtime dan mobile. Spesifikasi
Software adalah sebagai berikut :
ST 9-12
SPESIFIKASI TEKNIK
No. Komponen
1. Server WEB
Setting virtual server web yang sesuai dengan kebutuhan system.
- Kapasitas penyimpanan data
- Kecepatan processing
- Keandalan koneksi
- Sistem sewa
2. System integrasi & Data Base
- System integrasi harus mampu mengakuisisi data dari data logger ke
system data base secara online dan realtime (per menit)
- System Data base harus mampu menyimpan data logging pengukuran
dari masing-masing stasiun telemetri
- System yang aman dalam penyimpanan data dan pengolahan data
statistic
- System yang responsive pada proses akuisisi dan penyampaian data
secara online dan mobile
3. Aplikasi Mobile
- Aplikasi android yang praktis dan informative sesuai dengan
kebutuhan harian
- Informasi praktis yang ditampilkan minimum al :
a. Waktu (Tanggal , jam)
b. Ketinggian Muka Air (cm)
c. Curah hujan (mm)
- Aplikasi mobile android dibatasi hanya untuk user dikalangan
Kementerian PUPR.
Pekerjaan papan duga air terdiri dari papan duga yang terbuat dari pelat baja yang digunakan untuk
membaca/mengukur permukaan air di saluran atau sungai.
Pembuatan papan duga air berdasarkan ukuran dan detail yang ditunjukkan pada gambar atau yang
diperintahkan oleh Direksi.
Skala duga yang harus dibuat dengan jarak 10 cm, dengan memberi tanda berupa alur yang kemudian
dicat dengan cat khusus tahan air. Pembuatan skala duga dengan alur dimaksudkan untuk menolong
pembacaan skala duga agar tetap dapat dilakukan apabila karena sesuatu hal cat dari skala duga menjadi
buram.
Total panjang keseluruhan papan duga air di setiap lokasi akan berbeda. Penyedia jasa harus
menyesuaikan panjang papan duga sesuai kebutuhan masing-masing lokasi.
a. Pengukuran
Pengukuran alat Telemetri harus didasarkan pada set yang yang terpasang termasuk papan duga air
dan/atau yang diperintahkan oleh Direksi.
b. Pembayaran
ST 9-13
SPESIFIKASI TEKNIK
Pembayaran untuk Telemeri ini harus dilakukan untuk unit terpasang sesuai hasil pengukuran seperti
syarat-syarat diatas sesuai harga kontrak per set yang dimaksudkan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja,
material, perlengkapan prasarana, alat-alat kerja, dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan
yang lengkap, memenuhi syarat dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan
semua ketentuan seperti disebutkan spesifikasi ini.
Cara penanaman dengan system papan catur dimana setiap kotak berukuran 20 x 20 cm dan jaran antar
kotak adalah 20 cm.
b. Pembayaran
Pembayaran penanaman rumput gajah harus dilakukan berdasarkan harga satuan seperti tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap termasuk seluruh kompensai
untuk penyediaan semua tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan, alat-alat dan lain sebagainya,
untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang lengkap sesuai ketentuan Direksi, dan sepenuhnya
sesuai dengan ketentuan dalam spesifikasi.Pembayaran akan dilakukan berdasarkan 60% dari harga-
satuan seperti tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga pada saat rumput gajah selesai. Sisanya
sebesar 40 % akan dibayarkan setelah seluruh pekerjaan penanaman rumput gajah telah tumbuh
dengan baik.
ST 9-14