Abstrak
Dalam proses adaptasi Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI) di Badan Pusat Statistik
(BPS), tantangan yang dihadapi yaitu setiap kegiatan survei bergantung kepada bisnis proses
dari subject matter. Hal ini akan berdampak pada beragamnya pendekatan untuk
mengadaptasikan CAPI di setiap Subdit yang ada di BPS. Sebagai contoh, pada Survei Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas), kegiatan diawali dengan proses pemutakhiran yang dilakukan
secara door-to-door. Pemutakhiran dilakukan dengan mengupdate keterangan rumah tangga
yang telah disediakan sebelumnya. Dalam implementasi CAPI, permasalahan yang muncul
terkait pelaksanaan pemutakhiran yaitu (1). CAPI belum menyediakan fasilitas untuk
menampilkan kuesioner pemutakhiran sesuai dengan karakteristik pemutakhiran yaitu isian
berbentuk tabel, (2). CAPI belum mendukung pengunggahan data awal yang akan dimutakhirkan,
(3). CAPI belum mempunyai user interface yang dikhususkan untuk proses pemutakhiran, serta
pada saat kegiatan pencacahan, (4). CAPI belum mendukung questionnaire dependencies untuk
melakukan penyalinan isian dari kuesioner pemutakhiran ke kuesioner pencacahan. Dari
permasalahan tersebut akhirnya akan bedampak pada bertambahnya beban petugas. Pada
penelitian ini dilakukan pengembangan aplikasi CAPI-STIS yang merupakan pengembangan dari
software open source Open Data Kit (ODK) yang dapat memberikan solusi permasalahan dalam
proses pemutakhiran. Hasil dari penelitian ini dievaluasi dengan menggunakan System Usability
Scale (SUS) dan didapatkan nilai 81.25 yang berarti bahwa sistem telah valid dan dapat
menyelesaikan permasalahan yang ada.
Abstract
In the process of Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI) in BPS, one challenge
that is faced is that every survey depends on the business process of a certain subject matter. This
will result to various approaches to adapt CAPI in every Subdit in BPS. In National Social
Economic Survey (Susenas) for example, the activity begins with a door-to-door updating.
Updating, as the name suggests, is done by updating certain household’s informations that has
been provided before. In the implementation of CAPI, the problems that occur in term of updating
are (1). CAPI doesn’t provide yet a facility to represents updating questionnaire in the same way
as updating’s characteristic which is in a form of a table. (2). CAPI doesn’t support initial value
uploading yet. (3). CAPI doesn’t have a specific updating user interface yet, and while in the
enumeration process, (4). CAPI doesn’t support questionnaire dependencies to mirror the fields
from updating to enumeration questionnaire yet. In return, these problems may complicate the
enumeration process. In this research, a development of CAPI-STIS, an improvement of Open
Data Kit (ODK) open source software, will be done to give problem solvings in term of updating.
The result of this research is evaluated using System Usability Scale (SUS) and the score is 81.25
which indicates that the system is valid and can resolve the existing problems.
1
◼ ISSN: 1978-1520
1. PENDAHULUAN
Teknologi informasi dan komunikasi apabila dimanfaatkan secara tepat diharapkan akan
dapat meningkatkan pembangunan statistik dalam hal perbaikan kualitas data. Oleh karena itu,
salah satu arah strategis perubahan yang telah diterapkan BPS melalui Reformasi Birokrasi (RB)
adalah dengan melaksanakan Statistical Capacity Building - Change and Reform for the
Development of Statistics (STATCAP-CERDAS) yang di dalamnya mencakup pilar pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi seutuhnya. Pemanfaatan utuh dari teknologi informasi dan
komunikasi pada STATCAP-CERDAS antara lain adalah untuk beralih dari teknik pengumpulan
data berbasis Paper and Pencil Interviewing (PAPI) dengan Computer Assisted Personal
Interviewing (CAPI).
Dalam proses adaptasi CAPI di BPS, kendala yang dihadapi adalah bahwa setiap kegiatan
survei sangat bergantung kepada bisnis proses dari pihak yang menyelenggarakannya. Hal ini
lebih lanjut akan berdampak pada beragamnya pendekatan untuk mengadaptasikan CAPI di setiap
Subdit yang ada di BPS. Sebagai contoh, pada Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas),
kegiatan diawali dengan proses pemutakhiran yang dilakukan secara door-to-door. Sesuai dengan
namanya, proses pemutakhiran bertujuan untuk memutakhirkan kerangka sampel rumah tangga
yang didapatkan dari kegiatan terdahulu (sensus maupun survei yang lain) pada Blok Sensus (BS)
terpilih. Pemutakhiran dilakukan dengan mengedit keterangan rumah tangga yang telah
disediakan sebelumnya. Pada aplikasi CAPI, data diawali dengan mengunggah data ke server.
Dalam praktiknya, penyediaan data awal ini masih rumit karena belum adanya fasilitas untuk
mengunggah data awal ke penyimpanan pada server, melainkan dilakukan secara manual dengan
melakukan insert ke database.
Selain untuk melakukan pemutakhiran keterangan rumah tangga yang telah ada, pada
kegiatan pemutakhiran dimungkinkan juga untuk mendapatkan variabel stratifikasi. Variabel
stratifikasi yang digunakan pada proses penarikan sampel rumah tangga akan berbeda pada setiap
survei yang dilakukan oleh BPS. Hal ini didasarkan pada tujuan dan desain survei yang telah
direncanakan sebelumnya. Perbedaan variabel stratifikasi mengakibatkan adanya perbedaan pada
perancangan kuesioner pemutakhiran dari masing-masing survei. Pada aplikasi CAPI, perbedaan
kuesioner pemutakhiran akan menyulitkan apabila aplikasi CAPI belum mendukung perancangan
kuesioner secara dinamis. Hal ini dikarenakan harus dilakukan pengubahan kode program secara
manual untuk menyesuaikan rancangan kuesioner pemutakhiran yang tertanam secara statis pada
program aplikasi untuk masing-masing survei.
Gambar 1. Kuesioner Pemutakhiran pada Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun
2017 (VSEN17.P)
2
1978-1520
Di samping sifat aplikasi yang statis, terdapat situasi di mana desain kuesioner
pemutakhiran telah dirancang khusus dalam bentuk tabel untuk memungkinkan pengisian secara
mudah dan cepat (Lihat Gambar 1). Untuk diterapkan pada mode CAPI, saat ini belum terdapat
mekanisme untuk mengakomodasi hal tersebut. Oleh karena itu, diperlukan suatu mekanisme
untuk dapat menampilkan isian dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 2. Kuesioner Pencacahan pada Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2018
(VSEN18.KP)
3
◼ ISSN: 1978-1520
2. METODOLOGI
1. Pemutakhiran
Pemutakhiran adalah kegiatan yang dilakukan sebelum pelaksanaan survei yang
bertujuan untuk memutakhirkan kerangka sampel serta mendapatkan variabel yang digunakan
dalam proses pengambilan sampel.
Kegiatan pemutakhiran dilakukan dengan mendata seluruh populasi dalam sebuah
kelompok tertentu. Pada Susenas, kegiatan ini dilakukan dengan mendata seluruh populasi
dalam Blok Sensus (BS) yang terpilih menjadi sampel pada proses pengambilan sampel
sebelumnya.
Untuk menjaga kemudahan saat pendataan, kuesioner pemutakhiran biasa dibuat dalam
bentuk tabel dengan pertanyaan yang cukup singkat karena kegiatan pemutakhiran hanya
bertujuan untuk memutakhirkan kerangka sampel sehingga informasi yang dibutuhkan tidak
terlalu rumit.
2. Open Data Kit (ODK)
Open Data Kit (ODK) adalah aplikasi CAPI yang dikelola oleh University of
Washington. ODK terdiri dari beberapa bagian untuk mengelola dan mengumpulkan data.
Berikut adalah beberapa bagian utama dari ODK:
a. ODK Builder yang merupakan tools berbasis web yang dapat digunakan untuk mendesain
kuesioner secara interaktif. Selain dengan menggunakan aplikasi ini, kuesioner juga dapat
dibuat dengan merancang definisi yang sesuai dengan spesifikasi XLSForm. Kuesioner
yang dihasilkan pada akhirnya mempunyai format Extensible Markup Language (XML).
b. ODK Aggregate yang merupakan aplikasi web yang berupa dashboard untuk mengelola
kuesioner dan isiannya. Dalam aplikasi ini, pengguna dapat menambahkan dan
menghapus kuesioner. Selain itu, pengguna juga dapat melihat dan menghapus isian
kuesioner yang telah dikirimkan.
c. ODK Collect yang merupakan aplikasi berbasis android yang digunakan sebagai media
utama pengumpulan data.
d. ODK Briefcase yang merupakan aplikasi desktop untuk melakukan export data dari server
(ODK Aggregate). ODK Briefcase juga menyediakan API yang dapat digunakan untuk
melakukan pengunduhan instance.
3. XForm
XForm merupakan file berekstensi .xml yang memuat definisi dari sebuah kuesioner.
Di dalam XForm ini terdapat definisi pertanyaan, jenis pertanyaan, hirarki atau urutan dari
pertanyaan, serta rule validasi dari setiap pertanyaan tersebut. Dalam melakukan pengisian
kuesioner, hal pertama yang akan dilakukan adalah memuat definisi dari kuesioner yang
dimuat dalam XForm ini.
4. Instance
Instance merupakan file berekstensi .xml yang memuat isian dari kuesioner. Berbeda
dengan XForm, di dalam instance hanya memuat hirarki dari pertanyaan serta jawaban dari
pertanyaan tersebut, tanpa ada definisi pertanyaan serta rule validasi.
1. Penelitian Terkait
Di BPS, seperti yang telah banyak dijelaskan pada bagian sebelumnya, telah banyak
dilakukan penelitian mengenai penggunaan CAPI. Salah satunya adalah penerapan CAPI di
berbagai kegiatan survei yang dilakukan oleh BPS. Beberapa di antaranya adalah Survei Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Hortikultura Potensi Indonesia (Shopi).
Penelitian lain yang telah dilakukan adalah Praktik Kerja Lapangan (PKL) oleh
Politeknik Statistika STIS yang menerapkan CAPI sebagai moda pengumpulan data yang dapat
4
1978-1520
memfasilitasi seluruh kegiatan dalam survei terkait pengumpulan data. PKL ini juga meneliti
bagaimana CAPI berperan dalam menjaga kualitas dari data yang dihasilkan.
Pengembangan aplikasi ODK di Polstat STIS telah dilakukan pada berbagai judul skripsi
yang disusun. Salah satu skripsi yang terkait adalah “Desain dan Implementasi Aplikasi Mobile
CAPI-STIS untuk Pengumpulan Data pada Official Statistik” (Muhamad Tohir, 2017). Pada
penelitian tersebut dilakukan pengembangan user interface dari aplikasi ODK Collect agar lebih
user friendly. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa aplikasi dengan user interface
yang telah dikembangkan mendapatkan penerimaan (acceptance) dari subject matter.
Penelitian lain yang terkait adalah “Pengembangan Modul Revalidasi dan Offline Web
pada CAPI-STIS” (Budi Setiawan Akkas, 2017) yang meneliti mengenai pengembangan ODK
Aggregate dalam kegiatan survei di BPS yaitu kebutuhan untuk menyediakan fitur berdasarkan
role yang belum didukung pada aplikasi ODK Aggregate dan ODK Collect.
2. Batasan Penelitian
Penelitian ini tidak memperhatikan bisnis proses kegiatan survei secara menyeluruh,
namun hanya berfokus pada kegiatan pemutakhiran dan penyalinan isian dari kuesioner satu ke
kuesioner yang lain. Terdapat bagian proses yang tidak dibahas dan dilompati, seperti mekanisme
pengambilan sampel.
Penelitian ini tidak melakukan modifikasi terhadap core algoritme validasi dari aplikasi
sebelumnya sehingga alur validasi tetap secara normal berjalan sesuai dengan sistem yang ada
sebelumnya.
Dalam penelitian ini, dilakukan pengumpulan data sebagai informasi pendukung dalam
proses perancangan, pengembangan, dan evaluasi. Metode yang digunakan yaitu (1). Studi
Pustaka yang dilakukan dengan mengumpulkan referensi dari berbagai literatur, (2). Wawancara
yang dilakukan dengan narasumber yang tediri dari pegawai BPS serta mahasiswa Polstat STIS
yang pernah terlibat dalam pengembangan sistem CAPI di Polstat STIS dan/atau BPS, (3). Survei
dengan kuesioner System Usability Scale (SUS) untuk evaluasi sistem, serta (4). Observasi dengan
melakukan pengamatan langsung terhadap sistem yang sedang berjalan di lingkungan Polstat
STIS dan/atau BPS yang berkaitan dengan tujuan penelitian.
Dalam penelitian ini, dilakukan analisis sistem dengan metode System Development Life
Cycle (SDLC) sebagai framework atau pedoman kerja dalam proses pengembangan sistem. Lebih
lanjut, model SDLC yang digunakan adalah metode waterfall. Metode ini mensyaratkan bahwa
setiap tahapan harus diselesaikan sebelum menuju ke tahapan berikutnya. Tahapan yang
dilakukan yaitu Analisis Sistem Berjalan, Analisis Permasalahan, Analisis Kebutuhan,
Perancangan Arsitektur, Pembangunan Sistem, serta Implementasi dan Evaluasi Sistem.
Pada penelitian ini, dilakukan evaluasi pada sistem yang dibuat dengan menggunakan
kuesioner yang diisi secara self enumeration dengan System Usability Scale (SUS). SUS bertujuan
untuk melakukan pengukuran kegunaan dari sistem secara cepat dan mudah namun valid sehingga
dapat dipertanggungjawabkan.
Item pertanyaan dari SUS terdiri dari pertanyaan mengenai persepsi positif terhadap
sistem pada item pertanyaan dengan nomor urut ganjil dan pertanyaan tentang persepsi negatif
dari sistem pada item pertanyaan dengan nomor urut ganjil. Jawaban diberikan dengan memilih
satu dari opsi yang paling sesuai. Opsi yang dapat dipilih yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak
5
◼ ISSN: 1978-1520
Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS). Opsi tersebut secara berurutan
mempunyai nilai 1 s.d. 5. Item pertanyaan yang ditanyakan adalah sebagai berikut:
1. Saya merasa bahwa saya akan sering menggunakan aplikasi ini
2. Saya mendapati kerumitan yang tidak penting pada aplikasi
3. Saya merasa bahwa aplikasi ini mudah untuk digunakan
4. Saya merasa bahwa saya membutuhkan bantuan dari tenaga teknis untuk dapat
menggunakan aplikasi ini
5. Saya menemukan bahwa berbagai fungsi dalam aplikasi ini sudah terintegrasi dengan
baik
6. Saya merasa bahwa terdapat banyak hal yang tidak konsisten dalam aplikasi ini
7. Saya dapat membayangkan banyak orang akan belajar menggunakan aplikasi ini
dengan cepat
8. Saya menemukan bahwa aplikasi ini sangat tidak praktis untuk digunakan
9. Saya merasa percaya diri menggunakan aplikasi ini
10. Saya perlu belajar banyak hal terlebih dahulu sebelum saya dapat menggunakan
aplikasi ini
Pada Gambar 3, tahapan dari proses bisnis yang diwarnai merupakan fokus penelitian ini.
Bagian tersebut menjelaskan tentang interaksi antara BPS dan pengembang dalam
mempersiapkan aplikasi CAPI untuk sebuah survei. Proses bisnis yang ada sekarang masih
6
1978-1520
melibatkan pengembang dikarenakan aplikasi yang tidak bersifat dinamis serta user interface dari
aplikasi CAPI yang ada belum sesuai dengan kebutuhan sehingga harus dilakukan penyesuaian
aplikasi setiap kali diadakan kegiatan survei yang berlainan.
Aplikasi CAPI-STIS merupakan aplikasi yang dikembangkan dari ODK Collect. Hal ini
dikarenakan ODK Collect merupakan aplikasi yang bersifat open source dan berbasis mobile
sehingga tepat untuk digunakan sebagai media pemutakhiran dan perekaman data dengan metode
door-to-door di BPS.
Berdasarkan analisis permasalahan di pembahasan sebelumnya, maka dapat diidentifikasi
kebutuhan dari sistem yang akan dikembangkan. Kebutuhan tersebut antara lain adalah sebagai
berikut:
a. Dibutuhkan sistem yang bersifat dinamis sehingga dapat menghindari pengembangan
aplikasi yang berulang-ulang
b. Dibutuhkan sistem untuk dapat mengakomodasi mekanisme pengunggahan data awal
c. Dibutuhkan sistem untuk menampilkan kuesioner dengan layout yang familier untuk
proses pemutakhiran
d. Dibutuhkan sistem yang dapat mengakomodasi mekanisme migrasi isian dari
kuesioner satu ke kuesioner lain
7
◼ ISSN: 1978-1520
Pada penelitian ini, perancangan arsitektur dibagi menjadi dua jenis, yaitu berdasarkan
perangkat keras dan perangkat lunak. Masing-masing spesifikasi dari perangkat keras dan
perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Spesifikasi Perangkat Keras
Jenis Perangkat : Notebook PC
Merk Perangkat : ASUS Vivobook A451LB-WX077D
Prosesor : Intel Core i5-4200 CPU @ 1.60GHz 2.30GHz
Kapasitas RAM/Storage : 8 GB/750 GB
Jenis GPU : Intel HD Graphic Family (2 GB)
NVIDIA GeForce GT 740M (6 GB)
Resolusi : 1366 x 768 px
Sistem Operasi : Windows 10 Pro 64-bit
Spesifikasi di atas merupakan spesifikasi minimal yang harus dipenuhi untuk dapat
mengembangkan sistem ini. Setelah penentuan spesifikasi perangkat, langkah berikutnya adalah
merancang arsitektur dari sistem yang akan dikembangkan.
8
1978-1520
Salah satu permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan adalah belum adanya
mekanisme pengunggahan data awal. Pada sistem yang ada saat ini di ODK Aggregate, telah
terdapat fitur untuk mengunggah isian (submission) namun hanya terbatas pada satu file instance
xml saja dalam satu waktu atau dengan kata lain, sistem yang ada belum dapat mengunggah isian
secara batch atau bersamaan.
Pendekatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan
menambahkan sebuah mekanisme untuk dapat mengunggah file berekstensi .csv yang dapat berisi
lebih dari satu instance. Pendekatan ini hanya dilakukan untuk dapat membaca file csv. Setelah
file csv dapat terbaca, maka tahap selanjutnya adalah menggenerasi sebuah instance dengan
ekstensi xml untuk masing-masing instance di dalam csv. Setelah sekumpulan file xml
tergenerasi, maka mekanisme pengunggahan adalah sama seperti yang telah ada di dalam sistem
sebelumnya, hanya saja dilakukan secara iteratif.
Untuk mendukung sistem pengunggahan csv ini, disediakan juga sebuah fitur yang dapat
digunakan untuk mengunduh template atau format dari csv sehingga pengguna dapat secara
langsung mengisikan isian pada template yang telah diunduh tersebut.
Gambar 6. Kuesioner Pencacahan (kiri) serta Keterkaitannya dengan Kuesioner Pemutakhiran (kanan)
Permasalahan selanjutnya adalah pada sistem berjalan, belum terdapat mekanisme untuk
mendefinisikan keterkaitan antara kuesioner satu dengan kuesioner yang lainnya. Padahal dalam
9
◼ ISSN: 1978-1520
praktiknya, proses pencacahan biasanya menggunakan kuesioner yang memuat beberapa isian
yang sama dengan isian pada kuesioner pemutakhiran.
Untuk mengatasi hal ini, dirancang sebuah mekanisme di mana definisi dari sebuah
XForm dapat diberikan sebuah atribut tambahan untuk mendefinisikan keterkaitan
antarkuesioner. Dengan adanya keterkaitan ini, pengguna tidak perlu lagi mengisikan isian yang
telah didefinisikan keterkaitannya sehingga isian tersebut secara otomatis akan mempunyai
default value dari isian di kuesioner lainnya.
Untuk mendukung mekanisme keterkaitan kuesioner ini, disediakan juga sebuah fitur
untuk melakukan resolving pada saat kuesioner yang mempunyai keterkaitan diunduh. Pada saat
selesai diunduh, aplikasi akan mencari definisi keterkaitan pada XForm yang telah selesai diunduh
dan kemudian apabila ada keterkaitan, maka aplikasi akan melanjutkan untuk mengunduh
kuesioner yang terkait tersebut.
Permasalahan selanjutnya adalah pada sistem yang berjalan, user interface dari aplikasi
belum dapat menampilkan daftar instance dalam bentuk tabel. Untuk mengatasi hal ini, dirancang
user interface berbentuk tabel agar sesuai dengan kebutuhan pemutakhiran yang berfokus pada
kecepatan dan kemudahan pengisian kuesioner.
10
1978-1520
Untuk mendukung desain user interface ini, dikembangkan juga user interface pengisian
kuesioner dalam sebuah popup dialog, atau dalam sistem android dinamakan AlertDialog. Pada
user interface ini, seluruh isian kuesioner ditampilkan dalam satu halaman memanjang ke bawah.
Untuk melakukan validasi isian, pada tampilan ini validasi dilakukan secara realtime ketika
terdapat perubahan pada isian.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, sistem yang telah dibuat dilakukan evaluasi dengan
menggunakan System Usability Scale (SUS). Dalam penelitian ini, SUS telah dilakukan terhadap
10 responden yang merupakan mahasiswa Politeknik Statistika STIS yang telah melaksanakan
dan/atau mengembangkan minimal satu survei CAPI baik di lingkungan Polstat STIS maupun
BPS. SUS dilakukan dengan tiga jenis skenario sebagai berikut:
1. Skenario I (Pengembang)
Skenario ini digunakan untuk mengevaluasi sistem dari sudut pandang pengembang.
Diharapkan bahwa sistem telah menyelesaikan setiap permasalahan. Langkah pengujian pada
skenario ini adalah sebagai berikut:
Pra Pemutakhiran
• Melakukan perancangan XForm pemutakhiran
• Login ke ODK Aggregate
• Mengunggah XForm pemutakhiran
• Mengunduh format csv dan mengisi csv dengan data awal
• Mengunggah csv yang telah diisikan dengan data awal
Pemutakhiran
• Login ke CAPI-STIS
• Mengunduh XForm ke perangkat
• Mengunduh data awal
• Mengedit, menyimpan isian, dan mengunggah isian yang telah clean
Pra Pencacahan
• Melakukan perancangan XForm pencacahan
(dengan dependencies ke XForm pemutakhiran yang telah dirancang sebelumnya)
• Login ke ODK Aggregate
• Mengunggah XForm pencacahan
• Mengunduh format csv dan mengisi csv dengan informasi instanceId
(untuk melakukan link ke instanceId dari XForm pemutakhiran)
• Mengunggah csv yang telah diisikan instanceId
11
◼ ISSN: 1978-1520
Pencacahan
• Mengunduh XForm ke perangkat
• Mengunduh data awal
• Melihat atau mengedit isian
• Mereview apakah dependencies telah digenerasi dengan tepat
• Menyimpan dan mengunggah isian yang telah clean
4. KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Sebelum sistem CAPI-STIS diimplementasikan secara keseluruhan, diharapkan bahwa
setiap stakeholder yang terlibat telah memahami bagaimana survei berbasis CAPI berjalan, sesuai
dengan role masing-masing. Sebagai petugas, diharapkan dapat mengetahui bagaimana proses
bisnis survei berbasis CAPI berjalan. Sedangkan sebagai pengembang atau admin, diharapkan
dapat mengetahui cara kerja CAPI secara keseluruhan.
Kekurangan pada CAPI-STIS yang dikembangkan pada penelitian ini adalah belum
dilakukan pengembangan terhadap mekanisme pengambilan sampel karena berada di luar
jangkauan dari penelitian. Selain itu, pada kenyataannya, proses bisnis di BPS terkadang
memungkinkan seorang petugas untuk menggantikan peran dari petugas lain. Namun pada sistem
ini, belum diterapkan mekanisme alokasi petugas secara dinamis.
DAFTAR PUSTAKA
Akkas, B. S. (2017). Pengembangan Modul Revalidasi dan Offline Web pada CAPI-STIS [Skripsi].
Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.
Brooke, J. (1996). SUS - A Quick and Dirty Usability Scale. Usability Evaluation in Industry, 189(194),
4-7.
Hartung, C., Lerer, A., Anokwa, Y., Tseng, C., Brunette, W., & Borriello, G. (2010). Open data kit: tools
to build information services for developing regions. Dipetik 7 27, 2018, dari
http://gg.rhul.ac.uk/ict4d/ictd2010/papers/ictd2010 hartung et al.pdf
Radack, S. M. (2009). The system development life cycle (SDLC). Dipetik 7 2, 2018, dari National
Institute of Standards and Technology: https://nist.gov/publications/system-development-life-
cycle-sdlc
Statistik Kesejahteraan Rakyat. (2016). Laporan Uji Coba CAPI SUSENAS MKP 2016. Jakarta: Badan
Pusat Statistik.
Statistik Rumah Tangga. (2018). Buku 5 : Tata Cara Pengisian Kuesioner Survei Sosial Ekonomi
Nasional. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Tohir, M. (2017). Desain dan Implementasi Antar Muka Aplikasi Mobile CAPI-STIS untuk Pengumpulan
Data pada Official Statistics [Skripsi]. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.
13
◼ ISSN: 1978-1520
LAMPIRAN
14
1978-1520
15