Anda di halaman 1dari 15

Hari, Tanggal Seminar : Selasa, 31 Juli 2018

Ruang/Sesi/Pukul Seminar : R. 256/ 2/ 09.15 -10.15 WIB

Pengembangan Sistem CAPI-STIS untuk Mendukung


Proses Pemutakhiran Kerangka Sampel Survei Metode
Door-to-door
Rahadi Jalu Yoga Utama*1, Takdir, SST. M.T.2
1
4KS2/14.8325
e-mail: * 14.8325@stis.ac.id, 2takdir@stis.ac.id
1

Abstrak
Dalam proses adaptasi Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI) di Badan Pusat Statistik
(BPS), tantangan yang dihadapi yaitu setiap kegiatan survei bergantung kepada bisnis proses
dari subject matter. Hal ini akan berdampak pada beragamnya pendekatan untuk
mengadaptasikan CAPI di setiap Subdit yang ada di BPS. Sebagai contoh, pada Survei Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas), kegiatan diawali dengan proses pemutakhiran yang dilakukan
secara door-to-door. Pemutakhiran dilakukan dengan mengupdate keterangan rumah tangga
yang telah disediakan sebelumnya. Dalam implementasi CAPI, permasalahan yang muncul
terkait pelaksanaan pemutakhiran yaitu (1). CAPI belum menyediakan fasilitas untuk
menampilkan kuesioner pemutakhiran sesuai dengan karakteristik pemutakhiran yaitu isian
berbentuk tabel, (2). CAPI belum mendukung pengunggahan data awal yang akan dimutakhirkan,
(3). CAPI belum mempunyai user interface yang dikhususkan untuk proses pemutakhiran, serta
pada saat kegiatan pencacahan, (4). CAPI belum mendukung questionnaire dependencies untuk
melakukan penyalinan isian dari kuesioner pemutakhiran ke kuesioner pencacahan. Dari
permasalahan tersebut akhirnya akan bedampak pada bertambahnya beban petugas. Pada
penelitian ini dilakukan pengembangan aplikasi CAPI-STIS yang merupakan pengembangan dari
software open source Open Data Kit (ODK) yang dapat memberikan solusi permasalahan dalam
proses pemutakhiran. Hasil dari penelitian ini dievaluasi dengan menggunakan System Usability
Scale (SUS) dan didapatkan nilai 81.25 yang berarti bahwa sistem telah valid dan dapat
menyelesaikan permasalahan yang ada.

Kata kunci—CAPI, Pemutakhiran, Open Data Kit (ODK), Questionnaire Dependencies

Abstract
In the process of Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI) in BPS, one challenge
that is faced is that every survey depends on the business process of a certain subject matter. This
will result to various approaches to adapt CAPI in every Subdit in BPS. In National Social
Economic Survey (Susenas) for example, the activity begins with a door-to-door updating.
Updating, as the name suggests, is done by updating certain household’s informations that has
been provided before. In the implementation of CAPI, the problems that occur in term of updating
are (1). CAPI doesn’t provide yet a facility to represents updating questionnaire in the same way
as updating’s characteristic which is in a form of a table. (2). CAPI doesn’t support initial value
uploading yet. (3). CAPI doesn’t have a specific updating user interface yet, and while in the
enumeration process, (4). CAPI doesn’t support questionnaire dependencies to mirror the fields
from updating to enumeration questionnaire yet. In return, these problems may complicate the
enumeration process. In this research, a development of CAPI-STIS, an improvement of Open
Data Kit (ODK) open source software, will be done to give problem solvings in term of updating.
The result of this research is evaluated using System Usability Scale (SUS) and the score is 81.25
which indicates that the system is valid and can resolve the existing problems.

Keywords— CAPI, Updating, Open Data Kit (ODK), Questionnaire Dependencies

1
◼ ISSN: 1978-1520

1. PENDAHULUAN

Teknologi informasi dan komunikasi apabila dimanfaatkan secara tepat diharapkan akan
dapat meningkatkan pembangunan statistik dalam hal perbaikan kualitas data. Oleh karena itu,
salah satu arah strategis perubahan yang telah diterapkan BPS melalui Reformasi Birokrasi (RB)
adalah dengan melaksanakan Statistical Capacity Building - Change and Reform for the
Development of Statistics (STATCAP-CERDAS) yang di dalamnya mencakup pilar pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi seutuhnya. Pemanfaatan utuh dari teknologi informasi dan
komunikasi pada STATCAP-CERDAS antara lain adalah untuk beralih dari teknik pengumpulan
data berbasis Paper and Pencil Interviewing (PAPI) dengan Computer Assisted Personal
Interviewing (CAPI).
Dalam proses adaptasi CAPI di BPS, kendala yang dihadapi adalah bahwa setiap kegiatan
survei sangat bergantung kepada bisnis proses dari pihak yang menyelenggarakannya. Hal ini
lebih lanjut akan berdampak pada beragamnya pendekatan untuk mengadaptasikan CAPI di setiap
Subdit yang ada di BPS. Sebagai contoh, pada Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas),
kegiatan diawali dengan proses pemutakhiran yang dilakukan secara door-to-door. Sesuai dengan
namanya, proses pemutakhiran bertujuan untuk memutakhirkan kerangka sampel rumah tangga
yang didapatkan dari kegiatan terdahulu (sensus maupun survei yang lain) pada Blok Sensus (BS)
terpilih. Pemutakhiran dilakukan dengan mengedit keterangan rumah tangga yang telah
disediakan sebelumnya. Pada aplikasi CAPI, data diawali dengan mengunggah data ke server.
Dalam praktiknya, penyediaan data awal ini masih rumit karena belum adanya fasilitas untuk
mengunggah data awal ke penyimpanan pada server, melainkan dilakukan secara manual dengan
melakukan insert ke database.
Selain untuk melakukan pemutakhiran keterangan rumah tangga yang telah ada, pada
kegiatan pemutakhiran dimungkinkan juga untuk mendapatkan variabel stratifikasi. Variabel
stratifikasi yang digunakan pada proses penarikan sampel rumah tangga akan berbeda pada setiap
survei yang dilakukan oleh BPS. Hal ini didasarkan pada tujuan dan desain survei yang telah
direncanakan sebelumnya. Perbedaan variabel stratifikasi mengakibatkan adanya perbedaan pada
perancangan kuesioner pemutakhiran dari masing-masing survei. Pada aplikasi CAPI, perbedaan
kuesioner pemutakhiran akan menyulitkan apabila aplikasi CAPI belum mendukung perancangan
kuesioner secara dinamis. Hal ini dikarenakan harus dilakukan pengubahan kode program secara
manual untuk menyesuaikan rancangan kuesioner pemutakhiran yang tertanam secara statis pada
program aplikasi untuk masing-masing survei.

Gambar 1. Kuesioner Pemutakhiran pada Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun
2017 (VSEN17.P)

2
1978-1520

Di samping sifat aplikasi yang statis, terdapat situasi di mana desain kuesioner
pemutakhiran telah dirancang khusus dalam bentuk tabel untuk memungkinkan pengisian secara
mudah dan cepat (Lihat Gambar 1). Untuk diterapkan pada mode CAPI, saat ini belum terdapat
mekanisme untuk mengakomodasi hal tersebut. Oleh karena itu, diperlukan suatu mekanisme
untuk dapat menampilkan isian dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 2. Kuesioner Pencacahan pada Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2018
(VSEN18.KP)

Setelah kegiatan pemutakhiran selesai, kegiatan dilanjutkan dengan mencacah sampel


rumah tangga yang terpilih dari hasil penarikan sampel. Pencacahan dilakukan dengan
menggunakan desain kuesioner yang berbeda dengan kuesioner pemutakhiran. Namun dari
perbedaan ini, terdapat beberapa pertanyaan pada kuesioner pencacahan yang sama dengan
kuesioner pemutakhiran (Lihat Gambar 2). Pada sistem yang ada saat ini, pencacahan dengan
menggunakan CAPI masih dilakukan dengan mengisi kuesioner dari keadaan kosong, padahal,
terdapat beberapa isian yang sebenarnya bisa diisi dengan keterangan dari kuesioner
pemutakhiran. Untuk itu, diperlukan suatu mekanisme untuk dapat dilakukan penyalinan isian
dari kuesioner pemutakhiran ke kuesioner pencacahan berdasarkan pertanyaan yang serupa.
Dengan berlatar belakang kepada permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka tujuan
dari penelitian ini antara lain:
1. Mengembangkan aplikasi CAPI-STIS untuk dapat mendukung penyusunan
kuesioner pemutakhiran secara dinamis
2. Menyediakan mekanisme pengunggahan kuesioner yang telah memuat isian/data
awal (init value) ke server
3. Menyediakan user interface yang sesuai dengan kebutuhan pemutakhiran yang
mengutamakan faktor kemudahan dan kecepatan pengisian kuesioner
4. Menyediakan mekanisme penyalinan isian dari kuesioner satu ke kuesioner yang
lainnya untuk dapat memfasilitasi penyalinan isian dari kuesioner pemutakhiran ke
kuesioner pencacahan

3
◼ ISSN: 1978-1520

2. METODOLOGI

2.1. Landasan Teori

1. Pemutakhiran
Pemutakhiran adalah kegiatan yang dilakukan sebelum pelaksanaan survei yang
bertujuan untuk memutakhirkan kerangka sampel serta mendapatkan variabel yang digunakan
dalam proses pengambilan sampel.
Kegiatan pemutakhiran dilakukan dengan mendata seluruh populasi dalam sebuah
kelompok tertentu. Pada Susenas, kegiatan ini dilakukan dengan mendata seluruh populasi
dalam Blok Sensus (BS) yang terpilih menjadi sampel pada proses pengambilan sampel
sebelumnya.
Untuk menjaga kemudahan saat pendataan, kuesioner pemutakhiran biasa dibuat dalam
bentuk tabel dengan pertanyaan yang cukup singkat karena kegiatan pemutakhiran hanya
bertujuan untuk memutakhirkan kerangka sampel sehingga informasi yang dibutuhkan tidak
terlalu rumit.
2. Open Data Kit (ODK)
Open Data Kit (ODK) adalah aplikasi CAPI yang dikelola oleh University of
Washington. ODK terdiri dari beberapa bagian untuk mengelola dan mengumpulkan data.
Berikut adalah beberapa bagian utama dari ODK:
a. ODK Builder yang merupakan tools berbasis web yang dapat digunakan untuk mendesain
kuesioner secara interaktif. Selain dengan menggunakan aplikasi ini, kuesioner juga dapat
dibuat dengan merancang definisi yang sesuai dengan spesifikasi XLSForm. Kuesioner
yang dihasilkan pada akhirnya mempunyai format Extensible Markup Language (XML).
b. ODK Aggregate yang merupakan aplikasi web yang berupa dashboard untuk mengelola
kuesioner dan isiannya. Dalam aplikasi ini, pengguna dapat menambahkan dan
menghapus kuesioner. Selain itu, pengguna juga dapat melihat dan menghapus isian
kuesioner yang telah dikirimkan.
c. ODK Collect yang merupakan aplikasi berbasis android yang digunakan sebagai media
utama pengumpulan data.
d. ODK Briefcase yang merupakan aplikasi desktop untuk melakukan export data dari server
(ODK Aggregate). ODK Briefcase juga menyediakan API yang dapat digunakan untuk
melakukan pengunduhan instance.
3. XForm
XForm merupakan file berekstensi .xml yang memuat definisi dari sebuah kuesioner.
Di dalam XForm ini terdapat definisi pertanyaan, jenis pertanyaan, hirarki atau urutan dari
pertanyaan, serta rule validasi dari setiap pertanyaan tersebut. Dalam melakukan pengisian
kuesioner, hal pertama yang akan dilakukan adalah memuat definisi dari kuesioner yang
dimuat dalam XForm ini.
4. Instance
Instance merupakan file berekstensi .xml yang memuat isian dari kuesioner. Berbeda
dengan XForm, di dalam instance hanya memuat hirarki dari pertanyaan serta jawaban dari
pertanyaan tersebut, tanpa ada definisi pertanyaan serta rule validasi.

2.2. Cakupan Penelitian

1. Penelitian Terkait
Di BPS, seperti yang telah banyak dijelaskan pada bagian sebelumnya, telah banyak
dilakukan penelitian mengenai penggunaan CAPI. Salah satunya adalah penerapan CAPI di
berbagai kegiatan survei yang dilakukan oleh BPS. Beberapa di antaranya adalah Survei Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Hortikultura Potensi Indonesia (Shopi).
Penelitian lain yang telah dilakukan adalah Praktik Kerja Lapangan (PKL) oleh
Politeknik Statistika STIS yang menerapkan CAPI sebagai moda pengumpulan data yang dapat
4
1978-1520

memfasilitasi seluruh kegiatan dalam survei terkait pengumpulan data. PKL ini juga meneliti
bagaimana CAPI berperan dalam menjaga kualitas dari data yang dihasilkan.
Pengembangan aplikasi ODK di Polstat STIS telah dilakukan pada berbagai judul skripsi
yang disusun. Salah satu skripsi yang terkait adalah “Desain dan Implementasi Aplikasi Mobile
CAPI-STIS untuk Pengumpulan Data pada Official Statistik” (Muhamad Tohir, 2017). Pada
penelitian tersebut dilakukan pengembangan user interface dari aplikasi ODK Collect agar lebih
user friendly. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa aplikasi dengan user interface
yang telah dikembangkan mendapatkan penerimaan (acceptance) dari subject matter.
Penelitian lain yang terkait adalah “Pengembangan Modul Revalidasi dan Offline Web
pada CAPI-STIS” (Budi Setiawan Akkas, 2017) yang meneliti mengenai pengembangan ODK
Aggregate dalam kegiatan survei di BPS yaitu kebutuhan untuk menyediakan fitur berdasarkan
role yang belum didukung pada aplikasi ODK Aggregate dan ODK Collect.

2. Batasan Penelitian
Penelitian ini tidak memperhatikan bisnis proses kegiatan survei secara menyeluruh,
namun hanya berfokus pada kegiatan pemutakhiran dan penyalinan isian dari kuesioner satu ke
kuesioner yang lain. Terdapat bagian proses yang tidak dibahas dan dilompati, seperti mekanisme
pengambilan sampel.
Penelitian ini tidak melakukan modifikasi terhadap core algoritme validasi dari aplikasi
sebelumnya sehingga alur validasi tetap secara normal berjalan sesuai dengan sistem yang ada
sebelumnya.

2.3. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, dilakukan pengumpulan data sebagai informasi pendukung dalam
proses perancangan, pengembangan, dan evaluasi. Metode yang digunakan yaitu (1). Studi
Pustaka yang dilakukan dengan mengumpulkan referensi dari berbagai literatur, (2). Wawancara
yang dilakukan dengan narasumber yang tediri dari pegawai BPS serta mahasiswa Polstat STIS
yang pernah terlibat dalam pengembangan sistem CAPI di Polstat STIS dan/atau BPS, (3). Survei
dengan kuesioner System Usability Scale (SUS) untuk evaluasi sistem, serta (4). Observasi dengan
melakukan pengamatan langsung terhadap sistem yang sedang berjalan di lingkungan Polstat
STIS dan/atau BPS yang berkaitan dengan tujuan penelitian.

2.4. Metode Analisis

Dalam penelitian ini, dilakukan analisis sistem dengan metode System Development Life
Cycle (SDLC) sebagai framework atau pedoman kerja dalam proses pengembangan sistem. Lebih
lanjut, model SDLC yang digunakan adalah metode waterfall. Metode ini mensyaratkan bahwa
setiap tahapan harus diselesaikan sebelum menuju ke tahapan berikutnya. Tahapan yang
dilakukan yaitu Analisis Sistem Berjalan, Analisis Permasalahan, Analisis Kebutuhan,
Perancangan Arsitektur, Pembangunan Sistem, serta Implementasi dan Evaluasi Sistem.

2.5. Metode Evaluasi

Pada penelitian ini, dilakukan evaluasi pada sistem yang dibuat dengan menggunakan
kuesioner yang diisi secara self enumeration dengan System Usability Scale (SUS). SUS bertujuan
untuk melakukan pengukuran kegunaan dari sistem secara cepat dan mudah namun valid sehingga
dapat dipertanggungjawabkan.
Item pertanyaan dari SUS terdiri dari pertanyaan mengenai persepsi positif terhadap
sistem pada item pertanyaan dengan nomor urut ganjil dan pertanyaan tentang persepsi negatif
dari sistem pada item pertanyaan dengan nomor urut ganjil. Jawaban diberikan dengan memilih
satu dari opsi yang paling sesuai. Opsi yang dapat dipilih yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak

5
◼ ISSN: 1978-1520

Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS). Opsi tersebut secara berurutan
mempunyai nilai 1 s.d. 5. Item pertanyaan yang ditanyakan adalah sebagai berikut:
1. Saya merasa bahwa saya akan sering menggunakan aplikasi ini
2. Saya mendapati kerumitan yang tidak penting pada aplikasi
3. Saya merasa bahwa aplikasi ini mudah untuk digunakan
4. Saya merasa bahwa saya membutuhkan bantuan dari tenaga teknis untuk dapat
menggunakan aplikasi ini
5. Saya menemukan bahwa berbagai fungsi dalam aplikasi ini sudah terintegrasi dengan
baik
6. Saya merasa bahwa terdapat banyak hal yang tidak konsisten dalam aplikasi ini
7. Saya dapat membayangkan banyak orang akan belajar menggunakan aplikasi ini
dengan cepat
8. Saya menemukan bahwa aplikasi ini sangat tidak praktis untuk digunakan
9. Saya merasa percaya diri menggunakan aplikasi ini
10. Saya perlu belajar banyak hal terlebih dahulu sebelum saya dapat menggunakan
aplikasi ini

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Analisis Sistem Berjalan

Berdasarkan metode pengumpulan data yang telah dijelaskan sebelumnya, diperoleh


informasi mengenai bagaimana sistem saat ini berjalan. Untuk memahami bagaimana sistem saat
ini berjalan, disajikan proses bisnis dari sistem berjalan sebagai berikut:

Gambar 3. Proses Bisnis Sistem Berjalan

Pada Gambar 3, tahapan dari proses bisnis yang diwarnai merupakan fokus penelitian ini.
Bagian tersebut menjelaskan tentang interaksi antara BPS dan pengembang dalam
mempersiapkan aplikasi CAPI untuk sebuah survei. Proses bisnis yang ada sekarang masih
6
1978-1520

melibatkan pengembang dikarenakan aplikasi yang tidak bersifat dinamis serta user interface dari
aplikasi CAPI yang ada belum sesuai dengan kebutuhan sehingga harus dilakukan penyesuaian
aplikasi setiap kali diadakan kegiatan survei yang berlainan.

3.2. Analisis Permasalahan

Pada penelitian ini, analisis masalah dilakukan mengidentifikasi permasalahan yang


muncul dari berbagai sudut pandang seperti man, machine, method, dan material. Permasalahan
dari berbagai sudut pandang tersebut merupakan penyebab dari masalah utama yang dihadapi.
Dari sudut pandang man, permasalahan muncul dikarenakan kegiatan survei di BPS
diselenggarakan oleh berbagai subdit dengan tujuan dan spesifikasi yang berbeda-beda. Selain
itu, masih diperlukan satu role tambahan yaitu pengembang untuk mengembangkan aplikasi
dikarenakan tujuan dan spesifikasi yang berbeda-beda dari setiap survei serta aplikasi belum
bersifat dinamis.
Dari sudut pandang machine, aplikasi CAPI-STIS saat ini belum mendukung beberapa
kebutuhan pada kegiatan pemutakhiran. Saat ini, aplikasi tidak mendukung fitur untuk
mengunggah data awal. Oleh karena itu, penyediaan data awal masih dilakukan secara manual
sehingga diperlukan bantuan dari pengembang. Selain itu, aplikasi juga tidak mempunyai
tampilan atau user interace yang disesuaikan dengan kebutuhan pemutakhiran yang
mengutamakan kemudahan dan kecepatan pengisian kuesioner. Aplikasi juga tidak mendukung
migrasi isian dari kuesioner satu ke kuesioner lain.
Dari sudut pandang method, pada aplikasi CAPI-STIS belum tersedia mekanisme yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan kegiatan pemutakhiran. Saat ini, aplikasi belum
mempunyai mekanisme pengunggahan data awal. Aplikasi juga belum mempunyai mekanisme
untuk menampilkan kuesioner seperti kebutuhan pemutakhiran. Selain itu, aplikasi juga belum
mempunyai mekanisme untuk menyalin isian dari kuesioner satu ke kuesioner lainnya.
Dari sudut pandang material, aplikasi CAPI-STIS yang belum dinamis menyebabkan
diperlukannya banyak waktu dalam merevisi aplikasi yang sudah ada agar sesuai dengan
kebutuhan dari survei yang akan dilakukan. Selain itu, pengembangan aplikasi yang terus-
menerus akan menyebabkan diperlukannya banyak biaya pengembangan aplikasi.
Dari beberapa sudut pandang yang telah dijelaskan, berbagai masalah yang muncul akan
berakibat pada masalah utama, yaitu aplikasi CAPI-STIS belum ramah terhadap penyelenggaraan
kegiatan pemutakhiran. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan sistem agar nilai dari
aplikasi dapat bertambah dengan adanya dukungan yang lebih optimal terhadap kegiatan
pemutakhiran.

3.3. Analisis Kebutuhan

Aplikasi CAPI-STIS merupakan aplikasi yang dikembangkan dari ODK Collect. Hal ini
dikarenakan ODK Collect merupakan aplikasi yang bersifat open source dan berbasis mobile
sehingga tepat untuk digunakan sebagai media pemutakhiran dan perekaman data dengan metode
door-to-door di BPS.
Berdasarkan analisis permasalahan di pembahasan sebelumnya, maka dapat diidentifikasi
kebutuhan dari sistem yang akan dikembangkan. Kebutuhan tersebut antara lain adalah sebagai
berikut:
a. Dibutuhkan sistem yang bersifat dinamis sehingga dapat menghindari pengembangan
aplikasi yang berulang-ulang
b. Dibutuhkan sistem untuk dapat mengakomodasi mekanisme pengunggahan data awal
c. Dibutuhkan sistem untuk menampilkan kuesioner dengan layout yang familier untuk
proses pemutakhiran
d. Dibutuhkan sistem yang dapat mengakomodasi mekanisme migrasi isian dari
kuesioner satu ke kuesioner lain

7
◼ ISSN: 1978-1520

3.4. Rancangan dan Implementasi Sistem

Pada penelitian ini, perancangan arsitektur dibagi menjadi dua jenis, yaitu berdasarkan
perangkat keras dan perangkat lunak. Masing-masing spesifikasi dari perangkat keras dan
perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Spesifikasi Perangkat Keras
Jenis Perangkat : Notebook PC
Merk Perangkat : ASUS Vivobook A451LB-WX077D
Prosesor : Intel Core i5-4200 CPU @ 1.60GHz 2.30GHz
Kapasitas RAM/Storage : 8 GB/750 GB
Jenis GPU : Intel HD Graphic Family (2 GB)
NVIDIA GeForce GT 740M (6 GB)
Resolusi : 1366 x 768 px
Sistem Operasi : Windows 10 Pro 64-bit

Jenis Perangkat : Smartphone


Merk Perangkat : Samsung Galaxy Note 3 (SM-N900)
Prosesor : Exynos 5420 Octa
Kapasitas RAM/Storage : 3 GB/32 GB
Jenis GPU : Mali-T628 MP6
Resolusi : 1920 x 1080 px
Sistem Operasi : Android Lollipop 5.0 (SDK 21)

2. Spesifikasi Perangkat Lunak

No Nama Perangkat Lunak Versi


1 Android Studio 3.0
2 Eclipse Java EE Mars 2 4.5.0
3 Microsoft Office Professional Plus 2016 1806
4 Mozilla Firefox 61.0.1 (64-bit)
Tabel 1. Spesifikasi Perangkat Lunak

Spesifikasi di atas merupakan spesifikasi minimal yang harus dipenuhi untuk dapat
mengembangkan sistem ini. Setelah penentuan spesifikasi perangkat, langkah berikutnya adalah
merancang arsitektur dari sistem yang akan dikembangkan.

Gambar 4. Rancangan Arsitektur Pengunggahan Data Awal

8
1978-1520

Salah satu permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan adalah belum adanya
mekanisme pengunggahan data awal. Pada sistem yang ada saat ini di ODK Aggregate, telah
terdapat fitur untuk mengunggah isian (submission) namun hanya terbatas pada satu file instance
xml saja dalam satu waktu atau dengan kata lain, sistem yang ada belum dapat mengunggah isian
secara batch atau bersamaan.
Pendekatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan
menambahkan sebuah mekanisme untuk dapat mengunggah file berekstensi .csv yang dapat berisi
lebih dari satu instance. Pendekatan ini hanya dilakukan untuk dapat membaca file csv. Setelah
file csv dapat terbaca, maka tahap selanjutnya adalah menggenerasi sebuah instance dengan
ekstensi xml untuk masing-masing instance di dalam csv. Setelah sekumpulan file xml
tergenerasi, maka mekanisme pengunggahan adalah sama seperti yang telah ada di dalam sistem
sebelumnya, hanya saja dilakukan secara iteratif.

Gambar 5. Implementasi Fungsi Data Upload pada ODK Aggregate

Untuk mendukung sistem pengunggahan csv ini, disediakan juga sebuah fitur yang dapat
digunakan untuk mengunduh template atau format dari csv sehingga pengguna dapat secara
langsung mengisikan isian pada template yang telah diunduh tersebut.

Gambar 6. Kuesioner Pencacahan (kiri) serta Keterkaitannya dengan Kuesioner Pemutakhiran (kanan)

Permasalahan selanjutnya adalah pada sistem berjalan, belum terdapat mekanisme untuk
mendefinisikan keterkaitan antara kuesioner satu dengan kuesioner yang lainnya. Padahal dalam

9
◼ ISSN: 1978-1520

praktiknya, proses pencacahan biasanya menggunakan kuesioner yang memuat beberapa isian
yang sama dengan isian pada kuesioner pemutakhiran.

Gambar 7. Rancangan Arsitektur Keterkaitan Kuesioner

Untuk mengatasi hal ini, dirancang sebuah mekanisme di mana definisi dari sebuah
XForm dapat diberikan sebuah atribut tambahan untuk mendefinisikan keterkaitan
antarkuesioner. Dengan adanya keterkaitan ini, pengguna tidak perlu lagi mengisikan isian yang
telah didefinisikan keterkaitannya sehingga isian tersebut secara otomatis akan mempunyai
default value dari isian di kuesioner lainnya.

Gambar 8. Implementasi Keterkaitan Kuesioner

Untuk mendukung mekanisme keterkaitan kuesioner ini, disediakan juga sebuah fitur
untuk melakukan resolving pada saat kuesioner yang mempunyai keterkaitan diunduh. Pada saat
selesai diunduh, aplikasi akan mencari definisi keterkaitan pada XForm yang telah selesai diunduh
dan kemudian apabila ada keterkaitan, maka aplikasi akan melanjutkan untuk mengunduh
kuesioner yang terkait tersebut.
Permasalahan selanjutnya adalah pada sistem yang berjalan, user interface dari aplikasi
belum dapat menampilkan daftar instance dalam bentuk tabel. Untuk mengatasi hal ini, dirancang
user interface berbentuk tabel agar sesuai dengan kebutuhan pemutakhiran yang berfokus pada
kecepatan dan kemudahan pengisian kuesioner.

10
1978-1520

Gambar 9. Implementasi User Interface untuk Mendukung Pemutakhiran

Untuk mendukung desain user interface ini, dikembangkan juga user interface pengisian
kuesioner dalam sebuah popup dialog, atau dalam sistem android dinamakan AlertDialog. Pada
user interface ini, seluruh isian kuesioner ditampilkan dalam satu halaman memanjang ke bawah.
Untuk melakukan validasi isian, pada tampilan ini validasi dilakukan secara realtime ketika
terdapat perubahan pada isian.

3.5. Evaluasi Sistem

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, sistem yang telah dibuat dilakukan evaluasi dengan
menggunakan System Usability Scale (SUS). Dalam penelitian ini, SUS telah dilakukan terhadap
10 responden yang merupakan mahasiswa Politeknik Statistika STIS yang telah melaksanakan
dan/atau mengembangkan minimal satu survei CAPI baik di lingkungan Polstat STIS maupun
BPS. SUS dilakukan dengan tiga jenis skenario sebagai berikut:
1. Skenario I (Pengembang)
Skenario ini digunakan untuk mengevaluasi sistem dari sudut pandang pengembang.
Diharapkan bahwa sistem telah menyelesaikan setiap permasalahan. Langkah pengujian pada
skenario ini adalah sebagai berikut:
Pra Pemutakhiran
• Melakukan perancangan XForm pemutakhiran
• Login ke ODK Aggregate
• Mengunggah XForm pemutakhiran
• Mengunduh format csv dan mengisi csv dengan data awal
• Mengunggah csv yang telah diisikan dengan data awal
Pemutakhiran
• Login ke CAPI-STIS
• Mengunduh XForm ke perangkat
• Mengunduh data awal
• Mengedit, menyimpan isian, dan mengunggah isian yang telah clean
Pra Pencacahan
• Melakukan perancangan XForm pencacahan
(dengan dependencies ke XForm pemutakhiran yang telah dirancang sebelumnya)
• Login ke ODK Aggregate
• Mengunggah XForm pencacahan
• Mengunduh format csv dan mengisi csv dengan informasi instanceId
(untuk melakukan link ke instanceId dari XForm pemutakhiran)
• Mengunggah csv yang telah diisikan instanceId

11
◼ ISSN: 1978-1520

Pencacahan
• Mengunduh XForm ke perangkat
• Mengunduh data awal
• Melihat atau mengedit isian
• Mereview apakah dependencies telah digenerasi dengan tepat
• Menyimpan dan mengunggah isian yang telah clean

2. Skenario II (Subject Matter)


Skenario ini digunakan untuk mengevaluasi sistem dari sudut pandang subject matter. Dari
skenario ini, diharapkan bahwa sistem telah menyelesaikan permasalahan aplikasi yang statis
serta tidak tersedianya mekanisme pengunggahan data awal. Langkah pengujian pada
skenario ini adalah sebagai berikut:
Pra Pemutakhiran
• Melakukan perancangan XForm pemutakhiran
• Login ke ODK Aggregate
• Mengunggah XForm pemutakhiran
• Mengunduh format csv dan mengisi csv dengan data awal
• Mengunggah csv yang telah diisikan dengan data awal
Pra Pencacahan
• Melakukan perancangan XForm pencacahan (dengan dependencies)
• Login ke ODK Aggregate
• Mengunggah XForm pencacahan
• Mengunduh format csv dan mengisi csv dengan informasi instanceId
• Mengunggah csv yang telah diisikan instanceId

3. Skenario III (Petugas)


Skenario ini digunakan untuk mengevaluasi sistem dari sudut pandang petugas. Dari skenario
ini, diharapkan bahwa petugas dapat menilai bahwa sistem telah menyelesaikan permasalahan
user interface yang kurang familier untuk pemutakhiran. Langkah pengujian pada skenario
ini adalah sebagai berikut:
Pemutakhiran
• Login ke CAPI-STIS
• Mengunduh XForm ke perangkat
• Mengunduh data awal
• Mengedit, menyimpan, dan mengunggah isian yang telah clean
Pencacahan
• Mengunduh XForm ke perangkat
• Mengunduh data awal
• Mengedit dan menyimpan isian
• Mereview apakah dependencies telah digenerasi dengan tepat
• Mengunggah isian yang telah clean

Dengan dilakukannya pengujian di atas, responden kemudian menilai dengan mengisi


kuesioner SUS secara self enumeration. Nilai akhir yang didapatkan adalah sebesar 81.25 yang
dapat diartikan bahwa sistem pemutakhiran pada aplikasi CAPI-STIS yang dikembangkan dalam
penelitian ini telah valid dan dapat menyelesaikan masalah yang dijelaskan sebelumnya.
Poin penting yang dapat diambil dari hasil tersebut adalah bahwa banyak responden yang
menilai bahwa mereka kurang percaya diri dalam menggunakan aplikasi ini. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai rata-rata dari pertanyaan “9. Saya merasa percaya diri menggunakan aplikasi ini”
yang paling rendah.
Seiring dengan nilai dari pertanyaan “4. Saya merasa bahwa saya membutuhkan bantuan
dari tenaga teknis untuk dapat menggunakan aplikasi ini” yang hanya satu tingkat di atas
pertanyaan (9) mengindikasikan bahwa bantuan teknis dapat diberikan sehingga pengguna pun
akan lebih percaya diri dalam menggunakan aplikasi yang telah dibuat.
12
1978-1520

4. KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengembangan aplikasi CAPI-STIS pada penelitian ini, didapatkan


beberapa poin kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengembangan aplikasi CAPI-STIS untuk mendukung pemutakhiran dilakukan dengan
melanjutkan pengembangan dari beberapa penelitian sebelumnya. Platform yang dipakai
adalah pengembangan dari ODK Collect dan ODK Aggregate
2. Pada penelitian ini telah dikembangkan mekanisme yang memungkinkan penyusunan
kuesioner pemutakhiran secara dinamis tanpa perlu mengubah kode aplikasi. Pengembangan
ini diiringi dengan penyesuaian user interface terhadap kebutuhan pemutakhiran. Selain itu,
dimungkinkan untuk mengunggah data awal serta melakukan penyalinan isian kuesioner dari
kuesioner satu ke kuesioner yang lainnya
3. Sistem yang dikembangkan telah valid dan dapat menyelesaikan masalah. Hal ini didukung
dengan hasil System Usability Scale (SUS) dengan total nilai 81.25. SUS sendiri dilakukan
kepada 10 responden dengan tiga skenario (Pengembang, Subject Matter, dan Petugas)
4. Hal yang menjadi perhatian adalah bahwa responden secara umum masih merasa kurang
percaya diri dalam menggunakan aplikasi ini. Hal ini ditunjukkan dengan nilai SUS pada
nomor (9) yang paling rendah. Oleh karena itu, seiring dengan nilai SUS pada nomor (4) yang
juga rendah, menunjukkan bahwa perlu dilakukan asistensi teknis pada saat pengenalan
aplikasi sehingga pengguna akan lebih percaya diri.

4.2. Saran
Sebelum sistem CAPI-STIS diimplementasikan secara keseluruhan, diharapkan bahwa
setiap stakeholder yang terlibat telah memahami bagaimana survei berbasis CAPI berjalan, sesuai
dengan role masing-masing. Sebagai petugas, diharapkan dapat mengetahui bagaimana proses
bisnis survei berbasis CAPI berjalan. Sedangkan sebagai pengembang atau admin, diharapkan
dapat mengetahui cara kerja CAPI secara keseluruhan.
Kekurangan pada CAPI-STIS yang dikembangkan pada penelitian ini adalah belum
dilakukan pengembangan terhadap mekanisme pengambilan sampel karena berada di luar
jangkauan dari penelitian. Selain itu, pada kenyataannya, proses bisnis di BPS terkadang
memungkinkan seorang petugas untuk menggantikan peran dari petugas lain. Namun pada sistem
ini, belum diterapkan mekanisme alokasi petugas secara dinamis.

DAFTAR PUSTAKA

Akkas, B. S. (2017). Pengembangan Modul Revalidasi dan Offline Web pada CAPI-STIS [Skripsi].
Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.
Brooke, J. (1996). SUS - A Quick and Dirty Usability Scale. Usability Evaluation in Industry, 189(194),
4-7.
Hartung, C., Lerer, A., Anokwa, Y., Tseng, C., Brunette, W., & Borriello, G. (2010). Open data kit: tools
to build information services for developing regions. Dipetik 7 27, 2018, dari
http://gg.rhul.ac.uk/ict4d/ictd2010/papers/ictd2010 hartung et al.pdf
Radack, S. M. (2009). The system development life cycle (SDLC). Dipetik 7 2, 2018, dari National
Institute of Standards and Technology: https://nist.gov/publications/system-development-life-
cycle-sdlc
Statistik Kesejahteraan Rakyat. (2016). Laporan Uji Coba CAPI SUSENAS MKP 2016. Jakarta: Badan
Pusat Statistik.
Statistik Rumah Tangga. (2018). Buku 5 : Tata Cara Pengisian Kuesioner Survei Sosial Ekonomi
Nasional. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Tohir, M. (2017). Desain dan Implementasi Antar Muka Aplikasi Mobile CAPI-STIS untuk Pengumpulan
Data pada Official Statistics [Skripsi]. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.
13
◼ ISSN: 1978-1520

LAMPIRAN

Gambar 10. Use Case Diagram

Gambar 11. Ishikawa Diagram Sistem Berjalan

14
1978-1520

No. Skor Skor


Jml
Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Akhir
1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39 97.50
2 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 36 90.00
3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 25 62.50
4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 28 70.00
5 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29 72.50
6 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 30 75.00
7 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 32 80.00
8 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39 97.50
9 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 32 80.00
10 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 35 87.50
System Usability Scale (SUS) 81.25
Tabel 2. Hasil System Usability Scale (SUS)

15

Anda mungkin juga menyukai