Anda di halaman 1dari 9

Machine Translated by Google

Tersedia online di http://icsejournal.com/index.php/JCSE JCSE (Jurnal Ilmu Komputer


dan Teknik)
ISSN 2721-0251 Vol.
1, No. 1, Februari 2020, hlm. 1-9

IS Governance Evaluation Menggunakan COBIT 5 Framework on the


Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas

Rudy Yaniar Sianida1 , Fiby Nur Afiana2* , Rizki Wahyudi3


1,2,3Universitas Amikom Purwokerto, Jl. Letjend Pol. Soemarto, Karangjambu, Purwanegara, Kec. Purwokerto Utara,
Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53127, Indonesia rudysianida@gmail.com1 , fiby@amikompurwokerto.ac.id2 ,
rizki.key@gmail.com3 Corresponding Author*

ARTIKELINF O ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kapabilitas pada Kantor Badan
Sejarah Artikel:
Diterima 1 Januari 2020
Pusat Statistik Kabupaten Banyumas. Evaluasi untuk mengetahui seberapa baik tata kelola
Revisi 15 Januari 2020 sistem informasi dapat berjalan di BPS yang menerapkannya untuk meningkatkan kinerja ke depan.
Diterima 10 Februari 2020 Setelah dilakukan evaluasi, diharapkan BPS mampu menghasilkan data yang lebih
Tersedia Online 15 Februari 2020 berkualitas karena pemerintah akan menggunakan data tersebut sebagai landasan
pembangunan ke depan dan sebagai evaluasi terhadap hasil pembangunan yang telah
Kata kunci:
COBIT 5,
dilakukan. Metodologi yang digunakan adalah studi pustaka, observasi, wawancara,
Tata kelola, kuisioner dan dokumentasi dengan COBIT 5. Hasil yang dicapai bahwa tingkat
Kemampuan, kapabilitas BPS saat ini adalah 3,25 yang berarti berada pada level 3 (proses mapan).
Proses yang Ditetapkan Dengan berada pada level 3, tata kelola sistem informasi Kantor BPS telah berjalan
dengan baik dan telah mampu mencapai tujuan bisnis lembaga yang kompetitif dan
efisien dalam penggunaan sistem informasi.
Kata Kunci:
ABSTRAK
COBIT 5,
Tata Kelola, Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui tingkat kapabilitas pada Kantor Badan
Kapabilitas,
Proses yang Ditetapkan
Pusat Statistik Kabupaten Banyumas. Melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa
baik tata kelola sistem informasi dapat beroperasi pada BPS yang menerapkannya
Korespondensi:
untuk memperbaiki prestasi di masa mendatang. Setelah dilakukan evaluasi,
Telepon: +62 85725619145 E-mail: diharapkan nantinya BPS bisa menghasilkan data yang lebih berkualitas, sebab data
fiby@amikompurwokerto.ac.id ini nantinya akan digunakan oleh pemerintah sebagai landasan pembangunan di masa
yang akan datang serta sebagai evaluasi hasil pembangunan yang telah dilaksanakan.
Metodologi yang digunakan ialah studi pustaka, observasi, wawancara, kuesioner dan
dokumentasi yang sesuai dengan COBIT 5. Hasil yang dicapai bahwa tingkat
kapabilitas BPS saat ini yaitu 3,25 yang berarti berada pada level 3 (established
process). Dengan berada pada level 3 maka tata kelola sistem informasi Kantor BPS
sudah berjalan dengan baik dan sudah dapat mencapai tujuan bisnis instansi yang
kompetitif dan efisien dalam penggunaan sistem informasi.

1. Perkenalan

Seiring dengan perkembangan zaman, sistem informasi pada saat ini merupakan hal yang lumrah. Hal ini
dikarenakan kemajuan sistem informasi dan pemanfaatannya yang terus meningkat dari waktu ke waktu,
kecepatan dan ketepatan informasi baik oleh pelaku bisnis itu sendiri maupun masyarakatnya. Penerapan
sistem informasi pada instansi pemerintah dipandang sebagai salah satu solusi yang akan dapat meningkatkan
tingkat persaingan. Penggunaan sistem informasi pada suatu instansi pemerintahan tentunya juga membawa
banyak manfaat bagi instansi pemerintahan itu sendiri [1]-[2]-[3]. Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi
dan Informatika Nomor: 41/PER/MEN/KOMINFO/11/2007 tentang Pedoman Umum Pengelolaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi Nasional disebutkan bahwa “untuk mendukung penyelenggaraan pelayanan publik
pemerintah , diperlukan perencanaan teknologi informasi dan komunikasi yang baik (Good Governance)”[4].

Penggunaan sistem informasi saat ini sudah banyak diterapkan pada instansi pemerintah; salah satu instansi
pemerintah di Purwokerto yang menggunakan sistem informasi adalah BPS (Badan Pusat Statistik). BPS
sendiri menggunakan beberapa sistem informasi, diantaranya sistem informasi kepegawaian yang digunakan
untuk memperlancar pekerjaan. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) yang
1
https://doi.org/10.36596/jcse.v1i1.9
Machine Translated by Google

Jurnal Ilmu Komputer dan Teknik Vol. 1, No. 1, Februari e-ISSN 2721-0251
2020, hlm. 1-9

digunakan untuk melakukan sensus barang milik negara. Sistem informasi berbasis web digunakan untuk
memudahkan dalam memberikan informasi terkait BPS, seperti data sosial dan kependudukan, ekonomi dan
perdagangan, pertanian dan pertambangan serta informasi terkini di Kabupaten Banyumas [5].

Untuk mengetahui sejauh mana sistem informasi telah membantu kinerja suatu perusahaan dan untuk menjembatani
permasalahan sistem informasi saat ini dengan kebutuhan masa depan yang terjadi dalam penerapan tata kelola
sistem informasi, diperlukan evaluasi. Evaluasi merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk
melihat sejauh mana keberhasilan suatu program yang telah direncanakan untuk mendukung tercapainya suatu
tujuan [6]-[7]-[8].

Menurut ITGI (2007) COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah kerangka kerja
yang dapat digunakan sebagai alat komprehensif untuk menciptakan dan merampingkan penerapan Tata Kelola TI
dalam instansiasi perusahaan. Audit sistem informasi dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengevaluasi/audit
sistem yang sudah ada jika terdapat kekurangan/kesalahan pada sistem yang sudah ada, dan COBIT digunakan
untuk menyusun dan menerapkan model audit sistem informasi dengan tujuan sebagai masukan dan rekomendasi
bagi perusahaan untuk perbaikan manajemen sistem informasi di masa yang akan datang [9].

Pengukuran suatu sistem informasi menggunakan framework COBIT 5 berfungsi untuk mengukur masalah akurasi
nilai yang dihasilkan oleh sistem dan nilai efektifitas dan efisiensi proses yang masih kurang akibat dari sistem yang
tidak terintegrasi. guna mencapai tujuan perusahaan [10]-[11].

Beberapa peneliti telah melakukan penelitian di bidang audit sistem informasi dengan menggunakan framework
COBIT 5. Penerapan tata kelola Teknologi Informasi dengan menggunakan proses pelatihan yang telah ditentukan,
dan telah mencapai target yang diharapkan, namun harus tetap menerapkan tata kelola Teknologi Informasi dalam
batas waktu yang ditentukan atau waktu yang telah diperkirakan dan harus terus ditingkatkan untuk memenuhi
tujuan saat ini dan masa depan [12].

Dengan diterapkannya sistem informasi pada BPS, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap sistem informasi
tersebut untuk mengetahui seberapa baik sistem informasi pada BPS dapat beroperasi dengan menerapkannya
untuk meningkatkan kinerja ke depan. Setelah dilakukan evaluasi sistem informasi, diharapkan BPS mampu
menghasilkan data yang lebih berkualitas karena data BPS ini akan digunakan oleh pemerintah sebagai landasan
pembangunan ke depan dan sebagai evaluasi terhadap hasil pembangunan yang telah dilakukan. . Dalam penelitian
ini menggunakan COBIT 5, COBIT 5 dipilih karena memberikan kerangka komprehensif yang membantu perusahaan
untuk mencapai tujuan mereka dan memberikan nilai melalui manajemen dan manajemen TI perusahaan.

COBIT 5 memiliki 5 domain yang terbagi menjadi domain tata kelola dan manajemen, dan setiap domain memiliki
proses yang memungkinkan untuk mencapai tujuannya. Satu domain berasal dari Pemerintahan dan empat lainnya
berasal dari manajemen. Domain yang berasal dari area Governance of enterprise IT adalah (Evaluate, Direct, and
Monitor) EDM yang terdiri dari 5 proses IT diantaranya EDM01 untuk memastikan tata kelola dan susunan kerangka
pemeliharaan, EDM02 untuk memastikan penyampaian manfaat, EDM03 untuk memastikan optimalisasi risiko,
EDM04 untuk memastikan optimalisasi sumber daya dan EDM05 untuk memastikan transparansi pemangku
kepentingan. Pada penelitian ini domain yang akan digunakan dari framework COBIT 5 adalah EDM karena domain
EDM merupakan domain yang secara khusus menentukan dan menjelaskan proses tata kelola pada COBIT 5.[13]-
[14].

2. Metode

Tahapan penelitian terdiri dari Studi Pustaka, Pengumpulan Data, Analisis Data, Pelaporan Evaluasi dan Kesimpulan
dapat dilihat pada Gambar 1.

2
https://doi.org/10.36596/jcse.v1i1.9
Machine Translated by Google

Jurnal Ilmu Komputer dan Teknik Vol. 1, No. 1, Februari e-ISSN 2721-0251
2020, hlm. 1-9

Tinjauan Literatur

Pengumpulan data

Wawancara Dokumentasi Pengamatan

Proses bisnis

Analisis data

Pemetaan
1. Tujuan – EG
2. EG – ITG
3. ITG - Domain

Daftar pertanyaan

Evaluasi Data
Proses Dari
Kuesioner dan
Analisis GAP

Hasil evaluasi

Kesimpulan

Gambar 1. Alur Penelitian

Berdasarkan gambar di atas, dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahap 1 - Studi Literatur

Merupakan langkah pertama dalam metode pengumpulan data. Studi kepustakaan adalah suatu cara pengumpulan
data yang diarahkan untuk mencari data dan informasi melalui dokumen, baik dokumen tertulis, foto, gambar maupun
dokumen elektronik yang dapat mendukung proses penulisan.

2. Tahap 2 - Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi
dan dokumentasi. Pengamatan dilakukan dengan pengamatan atau kegiatan yang sistematis terhadap objek yang
akan dituju secara langsung dengan menggunakan panca indra mata. Wawancara adalah suatu metode yang dilakukan
dengan menggunakan komunikasi atau tanya jawab kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Komunikasi dilakukan
dengan tanya jawab secara tertib, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dokumentasi dilakukan dengan
mengambil foto tempat penelitian dan karyawan tempat penelitian berlangsung.

3. Tahap 3 - Analisis Data

Pada tahap ini mendefinisikan gambaran SI/TI dan proses bisnis yang sedang berjalan pada objek penelitian. Dari hasil
identifikasi dapat diketahui apa masalahnya. Penulis selanjutnya akan memetakan tujuan bisnis BPS ke dalam COBIT
5 Enterprise Goals kemudian menganalisa menggunakan proses Balance Scorecard selanjutnya, mengidentifikasi
COBIT IT - Related COBIT 5 Goals kemudian mengontrol tujuan yang akan

3
https://doi.org/10.36596/jcse.v1i1.9
Machine Translated by Google

Jurnal Ilmu Komputer dan Teknik Vol. 1, No. 1, Februari e-ISSN 2721-0251
2020, hlm. 1-9

digunakan dengan menggunakan pendekatan COBIT 5 untuk setiap proses TI yang telah didefinisikan. Kemudian melakukan
langkah kuisioner dengan mendapatkan nilai untuk diolah menjadi COBIT 5.

4. Tahap 4 - Pelaporan Evaluasi

Setelah melakukan analisis terhadap tujuan pengendalian, maka akan dilakukan penilaian berdasarkan tingkat kapabilitas yang
dilakukan dengan menggunakan pendekatan COBIT 5 yang disesuaikan dengan kondisi instansi yang sebenarnya. Penyebaran
data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner berupa tabel yang diberikan kepada responden untuk diisi. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kuesioner berdasarkan proses yang telah dipilih sebelumnya. Dari proses tersebut diukur
dengan menggunakan model kapabilitas berdasarkan tingkat maturitas institusi. Hasilnya, dari setiap proses akan diambil nilai
rata-rata dari semua proses yang akan dibandingkan dengan standar penilaian proses. Asesmen dilanjutkan dengan perhitungan
nilai GAP antara tingkat kapabilitas dengan standar proses asesmen yang diperoleh dari hasil wawancara.

5. Tahap 5 - Kesimpulan

Kesimpulan adalah pernyataan yang mengandung makna percakapan. Kesimpulan diperoleh dari rangkaian fakta yang terjadi.
Dengan demikian, kesimpulan dapat berupa kalimat opini yang menggeneralisasikan fakta yang ada.

3. Hasil dan Pembahasan

3.1. Analisis hasil

1. Perencanaan Penelitian
a. Skenario Pemetaan Pada
tahap ini, langkah awal yang dilakukan adalah mengidentifikasi enterprise goal COBIT, kemudian memilih yang sesuai dengan
tujuan bisnis Kantor BPS, kemudian menghasilkan pemetaan tujuan bisnis Kantor BPS yang sesuai dengan ruang lingkup
permasalahan. . Setelah hasil pemetaan tujuan perusahaan ditemukan, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi tujuan
terkait COBIT IT serta penggabungan identifikasi tujuan perusahaan COBIT dengan tujuan terkait TI COBIT.

2. Pemetaan
a. Sasaran Sasaran Perusahaan
Pada tahap Sasaran Perusahaan, tujuan bisnis proyek akan diidentifikasi dengan menganalisis dokumen inisiasi proyek. Tujuan
bisnis tersebut kemudian dipetakan menjadi COBIT enterprise goals, kemudian hasil pemetaannya dipetakan kembali
menggunakan COBIT IT-related goals untuk mendapatkan IT goals dari proyek sesuai standar COBIT. Berikut ini adalah tujuan
bisnis dari proyek yang diidentifikasi melalui dokumen inisiasi proyek:

1) Kelola dan lindungi data survei rahasia.


2) Menyediakan data statistik yang berkualitas dan mengikuti ketentuan hukum.
3) Lakukan pembaruan data dengan cepat dan gesit.
4) Peraturan pelaksanaan yang mengikuti para pihak di BPS.
5) Petugas yang terlatih, memotivasi masyarakat dan mewujudkan tatanan masyarakat yang beradab.

b. COBIT 5 Enterprise Goals


Pemetaan business objective Kantor BPS Banyumas dari project menjadi COBIT 5 enterprise goals dapat dilihat di bawah ini:

Gambar 2. Pemetaan tujuan bisnis dengan COBIT 5 Enterprise Goals [15].

4
https://doi.org/10.36596/jcse.v1i1.9
Machine Translated by Google

Jurnal Ilmu Komputer dan Teknik Vol. 1, No. 1, Februari e-ISSN 2721-0251
2020, hlm. 1-9

1) Risiko bisnis yang dikelola (pengamanan aset)


Kelola dan lindungi data survei yang bersifat rahasia.
2) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan eksternal
Menyediakan data statistik yang berkualitas dan mengikuti ketentuan hukum.
3) Respon tangkas terhadap lingkungan bisnis yang berubah Lakukan
pembaruan data dengan cepat dan gesit.
4) Kepatuhan terhadap kebijakan internal
Melaksanakan peraturan yang mengikuti para pihak di BPS.
5) Orang yang terampil dan termotivasi
Petugas yang terlatih, memotivasi masyarakat dan mewujudkan tatanan budaya masyarakat.
Berikut adalah Enterprise Goals yang telah dipilih ke dalam COBIT 5 pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. Pemetaan tujuan bisnis dengan COBIT Enterprise Goals.


Perusahaan
Sasaran3 Risiko bisnis yang dikelola (pengamanan aset)
4 Kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan eksternal
8 Tanggapan yang tangkas terhadap lingkungan bisnis yang berubah
15 Kepatuhan terhadap kebijakan internal 16 Orang-orang yang
terampil dan termotivasi

Metode Balanced Scorecard melengkapi manajemen dengan kerangka kerja yang menerjemahkan misi dan strategi ke dalam
sistem pengukuran yang terintegrasi, yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses antar bisnis, dan
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Empat perspektif dalam BSC menyatakan keterkaitan untuk dapat menggambarkan
strategi lembaga. Hubungan dalam empat perspektif digambarkan secara keseluruhan sebagai berikut:

Gambar 3. Proses Balanced Scorecard [16]

Perspektif BSC yang termasuk dalam hasil pemetaan adalah: a)


Perspektif internal, dari hasil pemetaan di atas, terdapat 5 tujuan perusahaan dan hanya satu yang termasuk dalam perspektif
ini. Hal ini menunjukkan bahwa mereka ingin mengoptimalkan fungsi proses bisnis di kantor BPS.

b) Perspektif pelanggan, hanya ada satu tujuan perusahaan yang masuk dalam perspektif ini menunjukkan bahwa pentingnya
pelayanan kepada pelanggan untuk meningkatkan tingkat kepuasan terhadap pelayanan kepada masyarakat dan dapat
membantu terciptanya pengambilan keputusan yang baik. c) Perspektif keuangan, ada dua tujuan perusahaan yang
termasuk dalam perspektif ini. Kantor BPS menjalankan SOP yang telah ditetapkan dan menerapkan peraturan sesuai ketentuan
hukum yang berlaku serta menjaga kerahasiaan data survei. d) Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, satu-satunya
tujuan perusahaan dalam perspektif ini menunjukkan bahwa penting bagi staf untuk melakukan pelatihan, memotivasi
masyarakat dan mewujudkan disiplin yang beradab.

5
https://doi.org/10.36596/jcse.v1i1.9
Machine Translated by Google

Jurnal Ilmu Komputer dan Teknik Vol. 1, No. 1, Februari e-ISSN 2721-0251
2020, hlm. 1-9

Hasil pemetaan business goals BPS proyek dengan COBIT 5 enterprise goals yang sesuai dengan ruang lingkup
dirangkum dalam tabel di bawah ini:
Tabel 2. Pemetaan tujuan bisnis proyek dengan Tujuan Perusahaan

Tidak ada tujuan Bisnis dari proyek TI tujuan perusahaan COBIT BSC
Perspektif
1 Kelola dan lindungi data survei yang bersifat rahasia. Risiko bisnis yang dikelola (pengamanan aset) Keuangan

2 Menyediakan data statistik yang berkualitas dan mengikuti ketentuan Kepatuhan terhadap undang-undang Keuangan
hukum. dan peraturan eksternal Tanggapan
3 Lakukan pembaruan data dengan cepat dan gesit. tangkas terhadap lingkungan bisnis yang Pelanggan
berubah Orang-orang yang terampil dan
4 Petugas yang terlatih, memotivasi masyarakat dan mewujudkan termotivasi Pembelajaran dan
tatanan budaya masyarakat. pertumbuhan

5 Melaksanakan peraturan yang mengikuti para pihak di BPS. Kepatuhan terhadap kebijakan Intern
internal

Dari hasil pemetaan di atas, terdapat 5 Sasaran Perusahaan yang teridentifikasi:


a) Risiko bisnis yang dikelola (pengamanan aset) b) Kepatuhan terhadap hukum
dan peraturan eksternal c) Tanggapan yang gesit terhadap lingkungan bisnis yang
berubah d) Orang-orang yang terampil dan termotivasi e) Kepatuhan terhadap
kebijakan internal Dimana COBIT telah memetakan setiap Enterprise Goals
dengan 4 perspektif BSC yang menunjukkan cakupan COBIT dari keselarasan
antara bisnis dengan nilai dan TI sebagai enabler.

b. COBIT 5 IT - Related Goals


Selanjutnya, identifikasi COBIT IT - Related Goals yang sesuai untuk studi kasus. COBIT 5 telah menyediakan
mapping masing-masing Enterprise Goals dengan IT - Related Goals yang mendukung, mapping ini menunjukkan
apa saja kontribusi IT - Related Goals terhadap pencapaian Enterprise Goals.

C. Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Berdasarkan proses pemetaan COBIT dengan IT Goals dan ruang lingkup penulisan, 4 proses COBIT diukur
tingkat kapabilitasnya. Dalam melakukan proses penilaian kapabilitas proses COBIT, setiap proses diperiksa
secara bertahap apakah proses tersebut memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi pada setiap level, mulai dari
level 1 sampai dengan 5. Selain itu, terdapat ketentuan kategori dari hasil penilaian pada setiap level. , yaitu
proses yang mencapai kategori Largely Achieved (L) dengan rentang nilai berkisar antara 50 - 85% atau Fully
Achieved (F) dengan rentang nilai berkisar antara 85 - 100% untuk dapat menyatakan bahwa proses tersebut
telah mencapai tingkat kemampuan. Namun jika ingin melanjutkan penilaian ke tingkat kapabilitas berikutnya,
prosesnya harus terlebih dahulu mencapai kategori Fully Achieved (F).
Tabel ringkasan tingkat kapabilitas pencapaian dibentuk sehingga pembaca dapat dengan mudah mengetahui
pada tingkat apa proses tersebut berada. Dijelaskan pula penilaian secara detail dari setiap tingkatan agar
pembaca dapat mengetahui dan memahami kondisi spesifik dari setiap proses di kantor BPS. Templat ringkasan
untuk mencapai tingkat kemampuan ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. Template Rangkuman Pencapaian Tingkat Kemampuan Uraian


Sasaran Tujuan Proses Level 3 Level 4 PA PA PA PA
Proses [nama proses] Tingkat 0 Tingkat 1 Tingkat 2 PA 1.1 PA 3.1 3.2 4.1 4.2 Tingkat 5
PA 2.1 2.2 PA PA 5.1 5.2

Peringkat berdasarkan
persentase
Peringkat berbasis warna

6
https://doi.org/10.36596/jcse.v1i1.9
Machine Translated by Google

Jurnal Ilmu Komputer dan Teknik Vol. 1, No. 1, Februari e-ISSN 2721-0251
2020, hlm. 1-9

Informasi :

N = Tidak Tercapai (0% - 15%)


P = Tercapai Sebagian (15% - 50%)
L = Sangat Tercapai (50% - 85%)
F = Tercapai Penuh (85% - 100%)
= Target Level Instasi

D. Hasil Perhitungan Capability Level Berdasarkan


perhitungan dari 4 proses COBIT yang diukur, diperoleh perolehan tingkat kapabilitas yang telah dicapai digambarkan
pada Gambar 4.5 berikut ini :

0
Tingkat 0 Tingkat 1 Level 2 Tingkat 3 Tingkat 4 Tingkat 5

Gambar 4 Grafik Capability Level Acquisition

Untuk dapat memudahkan pembaca dalam mengetahui pengelompokan tingkat kapabilitas proses instansi yang telah
dicapai berdasarkan hasil makalah ini, maka informasinya dapat dilihat pada Tabel 4.31 dibawah ini :

Tabel 4. GAP
Tidak Ada Informasi Proses TI GAP Sasaran Tingkat
1 EDM01 Memastikan Tata Kelola dan Pemeliharaan 3 4 1
Pengaturan Kerangka
2 EDM02 Memastikan Pengiriman Manfaat 4

3 EDM03 Memastikan Optimalisasi Risiko 34 4 10

4 EDM04 Memastikan Optimalisasi Sumber Daya 3 4 1

Analisis GAP Diagram Laba Bersih

EDM01 4

1 Tingkat

EDM04 0 EDM02 Target

CELAH

EDM03

Gambar 5. Grafik Radar GAP

7
https://doi.org/10.36596/jcse.v1i1.9
Machine Translated by Google

Jurnal Ilmu Komputer dan Teknik Vol. 1, No. 1, Februari e-ISSN 2721-0251
2020, hlm. 1-9

Berdasarkan data dari penilaian tingkat kapabilitas setiap proses, dibuat perhitungan untuk menentukan rata-rata tingkat kapabilitas
yang telah dicapai oleh departemen TI. Perhitungan dilakukan dengan rumus rata-rata sebagai berikut :

(0 ÿ y0) + (1 ÿ y1) + ÿ (5 ÿ 5)
Tingkat Kemampuan =
Dengan

Keterangan : yn
(y0…y5) = jumlah proses pada level nz = jumlah proses
pada level n Berdasarkan data pencapaian tiap level
proses, perhitungan rata-rata level kapabilitas adalah sebagai berikut:

(0 ÿ 0) + (1 ÿ 0) + (2 ÿ 0) + (3 ÿ 3) + (4 ÿ 1)
Tingkat Kemampuan =
4
(0) + (0) + (0) + (9) + (4)
Tingkat Kemampuan = 4
13
Tingkat Kemampuan =
4
Tingkat Kemampuan = 3,25

Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa tingkat kapabilitas di BPS berada pada level 3,25.
Dalam prakteknya, COBIT tidak mengidentifikasi prioritas proses yang harus dilakukan oleh instansi. Prioritas tergantung pada
kebutuhan lembaga.

D. Rekomendasi Proses
yang belum mencapai level 4 memerlukan perhatian khusus dalam menjalankan rekomendasi (diprioritaskan) bersama
dengan rekomendasi yang belum mencapai level 4.

Tabel 5. Rekomendasi
Tidak Proses TI Skor 3
1 EDM01 Memastikan Kerangka Tata Kelola dan Pemeliharaan
Pengaturan
2 EDM02 Memastikan Pengiriman Manfaat 3

3 EDM03 Memastikan Optimalisasi Risiko 4

4 EDM04 Memastikan Optimalisasi Sumber Daya 3

EDM01 Memastikan Pengaturan Kerangka Tata Kelola dan Pemeliharaan


1) Meningkatkan kompetensi dalam mengetahui berbagai masalah atau kebutuhan program yang diinginkan sebagai bagian dari
standar perusahaan.
2) Petugas yang melaksanakan proses sesuai bidangnya berkompeten berdasarkan pendidikan, pelatihan
dan pengalaman.

EDM02 Memastikan Pengiriman Manfaat


1) Data pengukuran dianalisis untuk mengetahui penyebab terjadinya perbedaan operasi sehingga berpengaruh
kualitas produk (barang/jasa) yang dihasilkan.
2) Mengambil tindakan untuk menghilangkan situasi yang tidak diinginkan di perusahaan.

EDM04 Memastikan Pengoptimalan Sumber Daya


1) Meningkatkan kompetensi dalam mengetahui berbagai masalah atau kebutuhan program yang diinginkan sebagai bagian dari
standar perusahaan.
2) Batas-batas kendali ditetapkan kembali (jika diperlukan) dengan tindakan menghilangkan penyebab ketidaksesuaian dalam
data ditemukan atau situasi yang tidak diinginkan.

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil evaluasi tata kelola sistem informasi dengan menggunakan framework COBIT 5 pada domain Evaluate, Direct and
Monitor (EDM) menunjukkan bahwa tingkat kapabilitas Kantor Badan Pusat Statistik Banyumas saat ini berada pada level 3 ( proses
yang ditetapkan), dengan nilai 3,25.

8
https://doi.org/10.36596/jcse.v1i1.9
Machine Translated by Google

Jurnal Ilmu Komputer dan Teknik Vol. 1, No. 1, Februari e-ISSN 2721-0251
2020, hlm. 1-9

Perinciannya terdapat 3 proses pada level 3 dan 1 proses pada level 4. Dengan berada pada level 3 maka
pengelolaan sistem informasi Kantor BPS telah berjalan dengan baik dan telah mampu mencapai tujuan bisnis
instansi yang kompetitif dan efisien. penggunaan sistem informasi.

Saran untuk penelitian selanjutnya Dinas BPS disarankan untuk memberikan perhatian khusus dalam hal
mengetahui penyebab terjadinya perbedaan data pada proses operasional yang mempengaruhi kualitas produk
(barang/jasa) yang dihasilkan, serta mengambil tindakan untuk menghilangkan situasi yang tidak diinginkan di
perusahaan agar bahwa segala sesuatu yang dapat memicu timbulnya masalah dapat dihindari dan dicegah
sedini mungkin. Untuk penelitian selanjutnya di kantor BPS, diharapkan peneliti dapat mencoba menggunakan
domain lain di COBIT 5 selain EDM.

References
[1] Fajrin, Rati, dkk. 2016. Perancangan Tata Kelola Teknologi Informasi di BAPAPSI Pemkab Bandung
Menggunakan framework COBIT 5 pada Domain EDM dan DSS. Bandung : Universitas Telkom.
[2] Isa, Irwan. 2012. Evaluasi Pengontrolan Sistem Informasi. Yogyakarta : GrahaIlmu.
[3] Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : ANDI.
[4] Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor: 41/Per/Men.Kominfo/11/2007. Panduan Umum Tata Kelola
Teknologi Informasi Dan Komunikasi Nasional. https://jdih.kominfo.go.id. Tanggal akses 1 Desember 2019.

[5] Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas. https://banyumaskab.bps.go.id/. Tanggal akses 7 Juni 2017.
[6] Burdefira. 2013. Evaluasi Terhadap Implementasi Tata Kelola Teknologi Informasi Berdasarkan Framework COBIT
pada Pemerintah Kota Padang. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Volume 2 No.1 2013.
[7] ISACA. 2012. COBIT 5. Self-assessment Guide : Using COBIT 5. USA : IT Governance Institute [8]
Jogiyanto dan Abdillah Willy. 2011. Sistem Tatakelola Teknologi Informasi. Yogyakarta : ANDI.
[9] ITGI. 2007. COBIT 4.1. AS: Institut Tata Kelola TI.
[10] Juliane, Christina. dkk. 2014. Pengukuran Kinerja Sistem Informasi Di PT. Rancek Sukses Bandung Dengan
Menggunakan Framework COBIT 5. Bandung : STMIK AMIKBandung.
[11] Hakim, Abdul, dkk. 2014. Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi Dengan Framework COBIT 5 DI Kementrian
ESDM. Jakarta : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Eresha.
[12] Sari, Sepita. dkk. 2014. Penerapan Framework COBIT 5 Pada Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Di Dinas
Komunikasi Dan Informartika Kabupaten OKU. Palembang : Unversitas Bina Darma.
[13] Pranata, Ketut, dkk. 2015. Perancangan Tatakelola Teknologi Informasi di PT. Industri Telekomunikasi Indonesia
(INTI) Menggunakan Framework COBIT 5 pada Domain Align, Plan, and Organize (APO).
Bandung : Universitas Telkom.
[14] ISACA. 2012. COBIT 5. Kerangka Bisnis untuk Tata Kelola dan Manajemen TI Perusahaan. AS: Institut Tata Kelola
TI.
[15] Putra, Hervandi. 2014. Penerapan dan Penilaian Tatakelola Teknologi Informasi Berdasarkan COBIT 5 Framework.
(Studi Kasus : BPK RI). Jakarta : Universitas Indonesia.
[16] Isoraite, Margarita, Metode Balanced Scorecard : Dari Teori ke Praktek, Mykolas Romeris
Universitas, 2008, No. 1(3), hal. 18–28

9
https://doi.org/10.36596/jcse.v1i1.9

Anda mungkin juga menyukai