Diktat UAS Tekim Semester 3
Diktat UAS Tekim Semester 3
Ujian Akhir Semester Ganjil 2009/2010 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Mata Kuliah : Neraca Massa Energi
Sifat : Buku Text Terbuka
Hari/Tanggal : Senin/14 Desember 2009
Waktu : 90 menit
1. (20%) Hitunglah kalor reaksi standar dari data panas pembentukan untuk reaksi
berikut ini:
C2H4 (g) + HCl (g) → CH3CH2Cl (g)
2. (20%) Sebuah industri gas alam menghasilkan gas alam dengan komposisi; CH4 80%,
CO2 7% dan sisa C2H2. Hitunglah kapasitas panas campuran tersebut.
3. Proses baru, diajukan untuk menghasilkan gas etilena (C2H4) dari propana (C3H8)
pada tekanan atmosferik dengan reaksi berikut:
C3H8 (g) + 2O2 (g) → C2H4 (g) + CO2 (g) + 2H2O (g)
Produk meninggalkan sistem pada 800 K dan C3H8 masuk pada suhu 500 K
sementara O2 masuk pada 300 K. Dalam proses tersebut, C3H8 digunakan berlebihan
15% (dari jumlah yang ditunjukan dalam persamaan), tetapi konversi keseluruhan dair
C3H8 hanya 50%. Berapakah kalor yang ditambahkan atau dikeluarkan dari proses
2 0 1 1
tersebut per mol masukan C3H8 ke dalam proses tersebut (40%)
4. 2 lb CO2 dikalorkan dari cairan jenuh pada 30 0F sampai 650 psia dan 175 0F
P R O F E S I O N A L
a. Berapa volume spesifik CO2 pada keadaan akhir?
b. Apakah CO2 pada keadaan akhir berada dalam fase gas, cair, padat atau
I M T K
campuran dari 2 atau 3 fase? (20%)
P E N D I D I K A N
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
Ujian Akhir Semester Ganjil 2009/2010 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Sifat : Open Book
Hari/Tanggal : -
Waktu : 90 menit
1. Konsep baru diterapkan pada industri pembuatan etilen yang menggunakan etanol
sebagai reaktan. Reaksi yang terjadi ialah reaksi dehidrasi dengan persamaan reaksi
sbb:
C2H5OH → C2H4 + H2O
Pada industri ini, etanol sebagai reakstan dimasukkan ke raktor dari bagian bawah
reaktor yang kenudian oleh katalis dalam reactor dikonversi menjadi etilen dan air
yang dikeluarkan dari bagian atas reaktor. Reaktor memiliki ketinggian 2 meter.
Keluaran reaktor selanjutnya dipisahkan pada separator sehingga etilen dan air keluar
sebagai produk dengan aliran yang terpisah.
BDF proses adalah sbb:
2 0 1 1
Sistem
P R O F E S I O N A L
Splitter absorpsi mixer
I M T K
P E N D I D I K A N
Reaktan (etanol) berupa campuran 80% mol etanol dan 20% mol air pada suhu 220 0F
dengan densitas 0,003 lb/ft3 diumpankan ke reaktor dengan laju alir 1010 lb//jam
melewati sebuah pipa dengan diameter 6 inch. (Gunakan Gambar I.1 untuk
menentukan entalpi larutan etanol). Produk keluar separator adalah etilen dan uap air
D E K A T
(steam) yang masing-masing dialirkan pada pipa berdiameter 6 inch. Kondisi kedua
produk ini adalah suhu 200 0F dan tekanan 1 atm dengan densitas etilen sebesar
0,0018 lb/ft3 sedangkan densitas uap air adalah 0,001 lb/ft3. (Gunakan Tabel D.3
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
untuk menentukan entalpi etilen dan gunakan steam table untuk menentukan entalpi
steam).
a. Hitunglah panas yang diperlukan atau dikeluarkan oleh sistem produksi etilen
tersebut
b. Apabila diperlukan panas, berapa steam yang harus disediakan dan apabila
dikeluarkan panas, berapa steam yang terbentuk pada jaket reaktor?
(steam pada kondisi P=1 atm dan T=200 0F)
2 0 1 1
(dalam % berat NH3) dan berapa suhu akhir larutan? (Gunakan Gambar I.2 untuk
mengerjakan soal ini)
P R O F E S I O N A L
I M T K
P E N D I D I K A N
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
Jawaban
1. JAWABAN
Diketahui: F2 = 180 mol
C02 = 15% = 27 mol
Basis : 1 jam H2S = 5% = 9 mol
COS = 1,4% = 2,5 mol
CH4 = 78,6% = 141,5 mol
F3 = ? mol
C02 = ? P = ? mol
H2S = ? CO2 = ?
COS = ? H2S = 1%
CH4 = ? COS = 0,3 %
CH4 = ?
Sistem
Splitter absorpsi mixer
F = 1000 mol
C02 = 15% = 150 mol A = ? mol
F1 = 820 mol C02 = ?
H2S = 5% = 50 mol C02 = 15% = 123 mol
COS = 1,4% = 14 mol H2S = ?
H2S = 5% = 41 mol COS = ?
CH4 = 78,6% = 786 mol COS = 1,4% = 11,5 mol
CH4 = 78,6% = 644,5 mol
2 0 1 1
F = F1 + F2
F1 =A + F3
P R O F E S I O N A L
F2 + F3 =P
Karena hanya 82% feed yang masuk ke sistem absorpsi, maka F di split (dipisahkan I M T K
menjadi dua aliran dengan komposisi aliran sama) F1 sebesar 820 mol dan F2 sebesar
180 mol. Dengan komposisi:
Kemudian dari informasi skema diketahui CH4 tidak ikut terabsorpsi sehingga pada F3, nilai
CH4 F3 = CH4 F1 = 644,5 mol, sehingga
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
Maka neraca F3
CH4 (F3) = 644,5 mol H2S (F3) = 0 mol
CO2 (F3) = CO2 (F1) - CO2 (A) COS (F3) = 0 mol
= 123 mol – 41 mol F3 = 644,5 mol + 82 mol
= 82 mol = 726,5 mol
2 0 1 1
Sehingga
F2 + F3 =P
P R O F E S I O N A L
P = 180 mol + 726,5 mol
= 906,5 mol
I M T K
Neraca P:
CH4 (P) = 786 mol Atau,
CO2 (P) = CO2 (F2) + CO2 (F3) H2S (P) = H2S (F2)
= 27 mol + 82 mol = 9 mol
P E N D I D I K A N
= 2,5 mol
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
Sistem absorpsi
Splitter mixer
F = 1000 mol P = 906,5 mol
C02 = 15% = 150 mol CO2 = 109 mol
H2S = 5% = 50 mol H2S = 1% = 9 mol
F1 = 820 mol A = 93,5 mol
COS = 1,4% = 14 mol COS = 0,3 % = 2,5 mol
C02 = 15% = 123 mol C02 = 41 mol
CH4 = 78,6% = 786 mol CH4 = 786 mol
H2S = 5% = 41 mol H2S = 41 mol
COS = 1,4% = 11,5 mol COS = 11,5 mol
CH4 = 78,6% = 644,5 mol
Komposisi aliran
Komponen F F1 F2 A F3 P
mol % mol % mol % mol % mol % mol %
CH4 786 78,6 644,5 78,6 141,5 78,6 - - 644,5 88,7 786 86,7
H2 S 50 5 41 5 9 5 41 43,8 - - 9 1
2 0 1 1
COS 14 1,4 11,5 1,4 2,5 1,4 11,5 12,4 - - 2,5 0,3
CO2 150 15 123 15 27 15 41 43,8 82 11,3 109 12
P R O F E S I O N A L
Total 1000 100 820 100 180 100 93,5 100 726,5 100 906,5 100
2. JAWABAN I M T K
Reaksi :
3C2H5OH + 2Na2Cr2O7 + 8H2SO4 → 3CH3COOH + 2Cr2(SO4)3 + 2Na2SO4 + 11H2O
Skema:
P E N D I D I K A N
P
C2H5OH D
F2 H2SO4 CH3COOH
H2SO4 Na2Cr2O7
F3 CH3COOH
C2H5OH Cr2(SO4)3 S
H2SO4 Na2SO4 E
Na2Cr2O H2O P
Mixe 7 A
Reaktor
r R W
F1 A C2H5OH
C2H5OH T H2SO4
O Na2Cr2O7
R Cr2(SO4)3
R
C2H5OH Na2SO4
H2SO4 H2O
2 0 1 1
- Laju umpan segar F2 untuk H2SO4 excess 20% dan untuk Na2Cr2O7 excess 10%
stoikiometrik C2H5OH
P R O F E S I O N A L
- H2SO4 = 8/3 (F1) = 8/3 (100 mol)
= 266,6 mol, karena excess 20% = 320 mol
I M T K
- Na2Cr2O7 = 2/3 (F1) = 2/3 (100 mol)
= 66,6 mol, karena excess 10% = 73,3 mol
- Pada D hanya ada CH3COOH, di W tidak terdapat CH3COOH.
- Untuk mencari komposisi limbah mula-mula dibutuhkan reaksi overall, yaitu reaksi yang
P E N D I D I K A N
hanya menyangkut sistem keseluruhan dengan input berupa F1 dan F2 kemudian output
berupa D dan W. Pada reaksi overall dengan konversi 90%, didapat data sebagai berikut:
F2
H2SO4 D
Na2Cr2O7 CH3COOH
D E K A T
W
Overall sistem C2H5OH
H2SO4
90% Konversi Na2Cr2O7
F1 Cr2(SO4)3
C2H5OH Na2SO4
H2O
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
Sehingga:
pada D karena hanya berupa CH3COOH maka hanya terdapat CH3COOH sebanyak 90 mol.
Dan pada W terdapat :
C2H5OH w = 10 mol Cr2(SO4)3 w = 60 mol
Na2Cr2O7 w = 13,3 mol Na2SO4 w = 60 mol
H2SO4 w = 80 mol Air w = 330 mol
Kemudian untuk menentukan konversi sekali jalan reaktor dibutuhkan neraca reaksi input
dan output yaitu F3 dan P. Diketahui bahwa komposisi produk reaktor yaitu CH3COOH,
Cr2(SO4)3, Na2SO4 dan air tidak berubah pada P karena tidak keempat komponen tersebut
tidak mengalami reaksi lagi sejak P hingga ke D dan W.
F3 P
2 0 1 1
C2H5OH C2H5OH
H2SO4 H2SO4
Reaktor
Na2Cr2O7 Na2Cr2O7
P R O F E S I O N A L
X% konversi CH3COOH
Cr2(SO4)3
Na2SO4
I M T K
H2O
Komposisi P:
CH3COOH p = 90 mol Na2SO4 p = 60 mol
Cr2(SO4)3 p = 60 mol Air p = 330 mol
P E N D I D I K A N
Kemudian pada F3 merupakan reaktan berupa campuran aliran dari F1, F2 dan R sehingga
komposisi pada F3:
C2H5OH F3 = C2H5OH F1 + C2H5OH R = 100 mol + 6 mol = 106 mol
D E K A T
2 0 1 1
F1 F2 R F3 P D W
Komponen
(mol) (mol) (mol) (mol) (mol) (mol) (mol)
C2H5OH 100 - 6 106 16 - 10
P R O F E S I O N A L
H2SO4 - 320 94 414 174 - 80
Na2Cr2O7 - 73,3 - 73,3 13,3 - 13,3
CH3COOH - - - - 90 90 - I M T K
Cr2(SO4)3 - - - - 60 - 60
Na2SO4 - - - - 60 - 60
Air - - - - 330 - 330
P E N D I D I K A N
Ujian Akhir Semester Ganjil 2006/2007 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Sifat : Open Book
Hari/Tanggal : Rabu/27 Desember 2006
Waktu : 90 menit
2 0 1 1
dan tekanan 1 atm. Pada suhu dan tekanan tersebut, aliran CH4(g) dalam pipa 5 inchi adalah
sebesar 1,7 x 106 ft/jam. Sedangkan steam dialirkan ke reaktor dengan jumlah stoikiometi
P R O F E S I O N A L
pada tekanan 40 psi dengan suhu 400 0F . Pada kondisi ini, aliran steam ke reaktor adalah
sebesar 0,46 x 106 ft/jam.
I M T K
Sebagai produk reaksi yang masing-masing dikeluarkan melalui pipa pada bagian
paling bawah reaktor, cairan methanol sebesar 277,8 lbmol/jam keluar pada suhu 77 0C.
Dengan densitas 50 lb/ft3, maka kecepatan aliran metanol dalam pipa berdiameter 5 inchi
adalah 130,9 ft/jam. Sedangkan gas hidrogen sebanyak 277,8 lbmol/jam keluar reaktor pada
P E N D I D I K A N
suhu yang sama dengan suhu methanol cair yaitu 77 0C dan tekanan 1 atm. Kecepatan aliran
produk gas H2 pada pipa keluaran adalah sebesar 0,83 x 106 ft/jam.
Perhitungan detil sangat diperlukan pada disain reaktor ini, oleh karena itu tidak ada
energi yang boleh diabaikan. Sebagai process engineer, anda diminta membantu menghitung:
D E K A T
b. Jenis energi apa yang paling berperan dalam proses ini? Berapa % dari energi
keseluruhan?
c. Apabila pada reaktor dipasang jaket, kedalam jaket tsb dialirkan air pendingin
atau steam? Dan berapa lajunya (lb/jam)? (air pendingin yang tersedia bersuhu
awal 25 0C dan diharapkan bersuhu akhir 70 0C, sedangkan steam tersedia
pada suhu 400 0F tekanan 40 psi dan keluar jaket diharapkan berupa kondensat
yang merupakan cairan jenuh pada 1 atm)
Karena keberhasilan perhitungan ini menentukan karir anda di perusahaan, boss anda
(kepala process engineer) mengingatkan agar perhitungan dilakukan sesuai kaidah
perhitungan neraca massa dan energi yaitu:
1. Menggambar sistem keseluruhan dan menetapkan batas untuk sistem yang dihitung
2. Menentukan basis
3. Menentukan referensi utnuk menghitung tinggi
4. Menggunakan referensi suhu 25 0C untuk menghitung entalpi karena terdapat reaksi
kimia
5. Selalu menuliskan unit (satuan) pada angka di setiap perhitungan
6. Dll
2 0 1 1
P R O F E S I O N A L
I M T K
P E N D I D I K A N
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
Jawaban
System adalah OPEN SYSTEM
𝛥E = Q + W – 𝛥 (H + K + P), karena 𝛥E = 0, maka persamaan yang berlaku adalah
Q = -W + 𝛥H + 𝛥P + 𝛥K
Basis 1 jam operasi
Menghitung W:
W = 100 HP.hr x 2,545.103 BTU/1 HP.hr
= 254.500 BTU
Menghitung 𝜟P
h = 2 m x 3,2808 ft/1 m
= 6,56 ft
𝛥P = 32,2 ft/s2 x 6,56 ft x 1/(32,2 lbm.ft/lbf.s2) x 1 BTU/(778,2 ft.lbf)
= 8,4.10-3 BTU/lb
𝛥P H2 = 𝛥P CH3OH = 0
Steam, m = 277,8 lbmol x 18 lb/lbmol CH4, m = 277,8 lbmol x 18 lb/lbmol
= 5000 lb = 4444,8 lb
2 0 1 1
→ ΔP steam = 5000 lb x 8,4.10-3 BTU/lb → ΔP CH4 = 4444,8 lb x 8,4.10-3 BTU/lb
P R O F E S I O N A L
= 42 BTU = 37,3 BTU
I M T K
→ ΔP total = ΔP H2 + ΔP CH3OH + ΔP steam
= 79,3 BTU
Menghitung ΔH
P E N D I D I K A N
ΔH = ΔH reaksi + ΔH sensible
Karena ΔH reaksi dihitung menggunakan ΔHf dengan referensi suhu 25 0C, maka
→suhu referensi untuk menghitung ΔH = 25 0C
o Menghitung 𝛥H reaksi
D E K A T
𝛥Hr = lbmol{(𝛥Hf H2 + 𝛥Hf CH3OH) – (𝛥Hf CH4 + 𝛥Hf H2O)} kJ/gmol x 430
(BTU/lbmol)/(KJ/gmol)
= 277,8{(0-238,64) – (-74,84 – 241,826)} x 430
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
= 9.333.523,2 BTU
o Menghitung 𝛥H sensible
𝛥H steam (H2O) (lihat steam table untuk saturated dan superheated steam)
P = 40 psi, T=400 0F, 𝛥H steam (H2O) = 1236,4 BTU/lb
𝛥H steam (H2O) pada 25 0C (saturated) = 1095,5 BTU/lb
m steam = 5000 lb → 𝛥H steam (H2O) = 5000 lb x (1236,4 – 1094,5) BTU/lb
= 709.500 BTU
𝛥H CH4 (lihat tabel D-2 Appendix D)
𝛥H CH4 pada 400K = 4740 x 0,4306 = 2041 BTU/lbmol
𝛥H CH4 pada 25 0C atau 298K = 879 x 0,4306 = 378,5 BTU/lbmol
m CH4 = 277,8 lbmol
𝛥H CH4 = 277,8 lbmol (2041-378,5)BTU/lbmol
= 461.842,5 BTU
2 0 1 1
𝛥H H2 = 277,8 lbmol (951,2-309,2) BTU/lbmol
= 178.347,6 BTU
P R O F E S I O N A L
𝛥H CH3OH (menggunakan data a, b, c, d pada tabel E-1 Appendix E untuk menghitung
Cp) I M T K
350
𝛥H CH3OH =∫298 (−259,25 + 0,03358. 10−2 𝑇 − 1,1639. 10−5 𝑇 −2 ) dT
=-259,25(350-298)+0,01679.10−2(3502–2982)–0,388.10−5 (3503–2983)
= -13.539,02 J/gmol x 0,2390 {(BTU/lbmol)/(J/gmol)}
P E N D I D I K A N
= -3235,8 BTU/lbmol
= -101,12 BTU/lb
m CH3OH = 277,8 lbmol x 32 lb/lbmol
= 8889,6 lb
D E K A T
→→ ΔH = 𝛥Hr + 𝛥H Sensible
= 9.333.523,2 + (-1.891.900,1)
= 7.441.623,1 BTU
Menghitung 𝜟K
v CH3OH = 130,9 ft/jam; v H2 = 0,83.106 ft/jam
v H2O = 0,46.106 ft/jam; v CH4 = 1,07. 106 ft/jam
𝛥K = ½[{(m.v2)CH3OH + (m.v2)H2} – {(m.v2)H2O + (m.v2)CH4)}]
= ½ [{(8889,6 x (130,9)2 + 555,6 x (0,83.106)2}-{5000 x (0,46.106)2 + 444,8 x
(1,07.106)2}] lbm.ft2/jam2 x (jam2/36002s2) x 1/(32,2 lbm.ft/lbf.s2) x (1 BTU/778,2
ft.lbf)
= -8.897,1 BTU
Q = -W + 𝛥H + 𝛥P + 𝛥K
= -254.500 + 7.441.623,1 – 8.879,1 + 79,3
= 7.178.323,3 BTU
A. Energi yang harus dimasukkan ke reaktor sebesar 7.178.323,3 BTU
2 0 1 1
B. Energi yang paling dominan adalah entalpi
terhadap seluruh besaran energi secara absolut, bagian entalpi adalah =
7.441.623,1/(254.500 + 7.441.623,1 + 8.879,1 + 79,3) x 100% = 96,5%
P R O F E S I O N A L
Oleh karena itu pada perhitungan awal, energi selain entalpi biasanya diabaikan
C. Pada jaket reaktor harus dialirkan steam untuk memasukkan panas ke reaktor
Steam I M T K
Q
jaket reaktor
kondensat
P E N D I D I K A N
Open system
2 0 1 1
P R O F E S I O N A L
I M T K
P E N D I D I K A N
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
Ujian Akhir Semester Ganjil 2007/2008 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Sifat : Open Book
Tanggal : 19 Desember 2007
Waktu : 90 menit
2 0 1 1
dengan suhu awal 300 K dan suhu air pendingin keluar jaket adalah 340 K.
1. Hitunglah suhu produk reaksi keluar reaktor!
P R O F E S I O N A L
SUGOISAN belum puas dengan sistem ini dan merencanakan menggunakan air yang
keluar dari jaket reaktor untuk mengisi kolam renang sehingga menjadi kolam renang air
I M T K
hangat. Kolam renang yang bervolume 120.000 m3 dan air kolam harus diganti tiap hari
karena suhu air sudah tidak lagi hangat pada hari berikutnya. SUGOISAN meminta
mahasiswa DTKUI membantu menghitung lagi dengan ketentuan sbb: kolam diisi air dari
keluaran jaket lalu ditambah air biasa (suhu 300K) sampai kolam menjadi penuh. Kemudian
P E N D I D I K A N
panas yang dimiliki reaktor (H2 dan CO2) dipakai untuk memanaskan lagi air kolam sehingga
(H2 dan CO2) menjadi bersuhu 300K.
2. Hitunglah suhu air kolam renang dan beri pendapat apakah suhu tersebut layak untuk
dipakai berenang?
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
Jawaban
1. Diketahui
Ditanyakan: suhu keluaran reaktor (B) ?
Asumsi:
Sistem berlangsung tunak artinya tidak ada akumulasi massa ataupun energi
(𝛥𝐸 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑐𝑐 = 0)
Besarnya perubahan energi kinetik dan energi potensial diabaikan karena bernilai
jauh lebih kecil dari perubahan entalpi yang terjadi.
Sistem berlangsung dalam tekanan yang tetap (isobaric).
Tidak ada kalor yang keluar dari sistem, perpindahan kalor hanya terjadi antara
reaktan-produk dan jaket
Tidak ada perubahan fasa air pada jaket
2 0 1 1
n = 1.000.000 mol
persamaan reaksi
P R O F E S I O N A L
CO + H2O → CO2 + H2
Diketahui 100% ekses air
CO H2O CO2 H2 I M T K
Mula-mula 1.000.000 2.000.000 - -
Bereaksi - 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Akhir - 1.000.000 1.000.000 1.000.000
P E N D I D I K A N
𝑄 = 𝛥𝐻
Q = m c 𝛥𝑇
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
𝑘𝐽
Q = 425.000 kg x 4,2 𝑘𝑔 K x (340-300) K
Q = 71.400.000 kJ
Untuk reaktor
Keadaan referensi adalah 25 0C dalam 1 atm. Dalam pemecahan masalah nilai kalor
sensible akan diambil dari nilai table D.6 dan 𝛥𝐻𝑓 dari tabel F.1
Reaktan gmol T (K) 𝛥H sensibel 𝛥Hf 𝛥H total
CO 1.000.000 500 6,652-0,728 -110,52 -104.623
H2O 2.000.000 500 7,752-0,837 -241,826 -469.882
-574.445
Pada reaktor
𝛥E = Q – W – (𝛥H + 𝛥P + 𝛥K)
Q = 𝛥H
Q = (𝛥H akhir - 𝛥H awal)
71.400 MJ = (𝛥H akhir – (- 574.445))
𝛥H akhir = -503.045 MJ
2 0 1 1
Pencarian suhu akhir dengan trial and error
Iterasi pertama T= 500 K
P R O F E S I O N A L
Produk gmol T (K) 𝛥H sensibel 𝛥Hf 𝛥H total
I M T K
CO2 1.000.000 500 9,204-0,912 -393.51 -385.218
H2 1.000.000 500 5,689-0,718 0 4.971
H2O 1.000.000 500 7,752-0,837 -241.826 -234.911
Total -615.158
P E N D I D I K A N
𝑇 − 𝑇1 𝑇2 – 𝑇1
=
𝛥H − 𝛥H1 𝛥H2 − 𝛥H1
𝑇 − 500 1500 − 500
=
−503.045 − (−615.158) −489.285 − (615.158)
𝑇 − 500 1000
=
112.113 125.873
T = 1.390.683 K
2. Diketahui :
volume kolam renang 120.000 m3
Aliran air keluaran jaket per hari 425 ton, suhu 340 K
Suhu air biasa 300 K
Kalor yang dihasilkan oleh keluaran produk sampai suhunya turun menjadi 300 K
2 0 1 1
Ditanya : suhu akhir kolam renang?
Jawab :
P R O F E S I O N A L
Volume air keluaran jaket
V=m/𝜌
V = 425000 kg / 1000 kgm-3 = 425 m3 I M T K
Jadi volume air biasa yang ditambahkan adalah sebanyak 119.575 m3.
Suhu air kolam renang ditambah kalor
Q Kondensor = Q air biasa
P E N D I D I K A N
m.c.𝛥T = m.c.𝛥T
425.000 kg (T - 340) = 119.575.000 (300 – T)
T – 340 = 281.353 (300 – T)
T – 340 = 84.405,882 – 281,353 T
D E K A T
282.353 T = 84.745,882
T = 300,14160 K
Besarnya kalor yang dihasilkan pada pendinginan produk reaktor
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
Q = 𝛥H
Q = 𝛥H akhir - 𝛥H awal
Q = -635.149 – (-503.045) = -132.104 MJ
Reaktor mengeluarkan kalor sebesar nilai tersebut dan kolam menerima kalor dengan
nilai tersebut sehingga kalor yang ada pada sistem kolam renang bernilai positif.
Q = m.c. 𝛥T
132.104.000 KJ = 120.000.000 kg x 4,2 KJ/Kg K (T – 300,14160)K
132.104 Kj = 120.000 Kj x 4,2 KJ/Kg K (T – 300,14160)K
0,2621111 K = (T-300,14160) K
T = 300,403111 K
Suhu tersebut masih layak untuk digunakan sebagai kolam renang meskipun kurang
2 0 1 1
hangat untuk kolam air panas.
P R O F E S I O N A L
I M T K
P E N D I D I K A N
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
Ujian Akhir Semester Ganjil 2008/2009 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Sifat : Open Book
Hari/Tanggal : Jumat/19 Desember 2008
Waktu : 90 menit
Dosen : Prof. Dr. Ir. M. Nasikin M.Eng.
Ir. Eva F. Karamah, MT.
Gelanggang renang Water Bumz akan membuat wahana tempat mandi air hangat.
Pemandian air hangat berupa kucuran air yang menyerupai hujan dimana air hangat tersebut
berasal dari tangki yang berada pada ketinggian 10 meter dihitung dari permukaan tanah
(lihat ilustrasi di bawah ini). Untuk menghasilkan air hangat tersebut, air dari permukaan
tanah bersuhu 300 K (boleh diasumsikan sebagai saturated water), dialirkan ke dalam tangki
menggunakan pipa berdiameter 4 cm dengan laju alir air = 0,285 liter/detik.
Sebagai sumber panas, steam dari boiler yang berada di permukaan tanah dialirkan ke
dalam tangki untuk dicampur dengan air. Steam dialirkan ke tangki melalui pipa berdiameter
6 cm dengan laju 136,2 kg/jam. Steam yang dipakai berada pada kondisi tekanan 200 Kpa
dengan suhu 400K.
Pada tangki dipasang pengaduk yang diputar oleh motor berkekuatan 1 PK agar
2 0 1 1
terjadi proses pencampuran yang sempurna antara air biasa dengan steam untuk
menghasilkan air hangat.
P R O F E S I O N A L
Air hangat yang dihasilkan pada tangki dikeluarkan melalui pipa dengan diameter 4
cm dan dialirkan ke arah permukaan tanah berupa kucuran air untuk fasilitas mandi air
I M T K
hangat.
Tugas anda sebagai engineer adalah:
1. Tentukan suhu air hangat yang dihasilkan untuk pemandian air hangat tersebut
2. Beri komentar apakah suhu tersebut layak atau tidak untuk pemandian air hangat dan
P E N D I D I K A N
Jawaban
1. suhu air hangat yang dihasilkan untuk pemandian air hangat tersebut
a) Material yang masuk tangki (basis 1 jam)
Air (A) : V = 0,285 L/s = 1026 kg/jam = 0,000285 m3/s
→ dibagi luas untuk mencari kecepatan laju alir
0,000285
= 2 = 0,227 m/s
3,14 (100)2
2 0 1 1
b) Keluaran tangki (air panas)
Total keluaran =1026 + 136,2 =1162,2 kg/jam = 3,2.104 m3/s
3,2.10−4 3,2.10−4 𝑚
𝑣= = = 0,2574
P R O F E S I O N A L
2
𝜋𝑟 2 3,14 ( )2 𝑠
100
T = 373,3 K = 200,3 0C
2. komentar
Air terlalu panas, rekomendasi antara lain mengurangi laju air steam
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
Seorang mahasiswi Teknik Kimia sedang mengerjakan tugas akhirnya tentang pemanfaatan
minyak kelapa sebagai emulsifier. Senyawa yang ingin diperolehnya adalah sodium lauril
sulfat dengan rumus kimia (secara umum) sebagai berikut:
CH3-(CH2)10-15-CH2-O-SO3-Na
Penelitiannya dimulai dengan mengubah trigliserida (TG), yang merupakan kandungan
terbesar dalam minyak kelapa, menjadi metil ester dan gliserol (GL) melalui reeaksi
transesterifikasi. Reaksi overall transesterifikasi trigliserida menjadi metil ester adalah
sebagai berikut:
katalis
TG + 3MeOH 3R’COOMe + GL
Reaksi di atas sebenarnya terdiri atas 3 tahapan reaksi, yaitu:
2 0 1 1
P R O F E S I O N A L
I M T K
Dengan DG dan MG adalah digliserida dan monogliserida, dan R’ yang diharapkan adalah
senyawa laurat (-C12). Untuk mendapatkan metil laurat, metil ester yang diperoleh kemudia
dipisahkan dengan memanfaatkan perbedaan titik leleh antara asam-asam lemak yang ada.
P E N D I D I K A N
Soal 1. Turunkanlah persamaan laju pembentukan metil laurat berdasarkan tahapan reaksi di
atas.
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
Setelah metil laurat dipisahkan, tahapan penelitian berikutnya adalah pembentukan senyawa
alcohol dari ester metil laurat yang diperoleh, yang dilakukan melalui reaksi hidrogenasi yang
dikatalisis oleh Ni. Dari penelitian tersebut, diperoleh data seperti di bawah ini:
p/Torr 105 282 492 594 620 755 798
103z 32.6 87.5 152.7 184.4 192.4 234.3 247.7
Dengan z = p/p* . Diketahui bahwa pada suhu reaksi p* = 3222 torr.
Soal 2. Jika reaksi tersebut mengikuti persamaan adsorpsi isotermis BET, tentukanlah nilai
konstanta c dan volume yang dibutuhkan untuk membentuk lapisan tunggal.
Setelah memperoleh senyawa alcohol dari ester, masih ada satu tahapan reaksi lagi yang
harus dilakukan mahasiswi tersebut untuk bisa mendapatkan produk akhir. Senyawa akhir
yang diperolehnya akan diujikan pada emulsi minyak dalam air.
Soal 3. Mengapa senyawa tersebut bisa digunakan sebagai emulsifier untuk minyak dalam
air? Mahasiswi tersebut juga harus menguji kestabilan emulsi dan bagaimana cara
mengujinya?
Soal 4. Gunakanlah diagram pendinginan di bawah ini untuk menggambarkan diagram fasa
2 0 1 1
sistem A & B.
P R O F E S I O N A L
I M T K
P E N D I D I K A N
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
Jawaban
1. Reaksi di atas termasuk dalam reaksi bertahap dan juga reaksi berantai. Untuk
menyelesaikannya, kita dapat menerapkan apa yang dikenal dengan nama steady state
principle. Prinsip ini menyatakan bahwa ketika dalam suatu reaksi terdapat suatu
intermediate maka laju pembentukan intermediate akan sama dengan laju hilangnya
intermediate. Intermediate adalah molekul yang terbentuk pada suatu tahap reaksi dan
kemudian hilang pada tahap reaksi yang berikutnya. Intermediate pada reaksi ini adalah
DG dan MG.
Laju pembentukan DG = laju hilangnya DG
k1[TG][MeOH]+k5[MG][R’COOMe]=k4[DG][R’COOMe]+k2[DG][MeOH]
[DG] = k1[TG][MeOH]+k5[MG][R’COOMe] (a)
k4[R’COOMe]+k2[MeOH]
2 0 1 1
Laju pembentukan metil laurat
d[R’COOMe] = k1[TG][MeOH]+k2[DG][MeOH]+ k3[MG][MeOH] (c)
P R O F E S I O N A L
dt
Setelah itu masukkan kembali nilai [DG] ke nilai [MG], sehingga didapat nilai [MG]
yang baru : (lakukan substitusi sendiri)
Masukkan nilai (d) dan (e) ke persamaan (c): (lakukan substitusi sendiri)
D E K A T
𝑃 1 𝐶−1 𝑃
= + .
𝑉(𝑃𝑜 − 𝑃) 𝑉𝑚 𝐶 𝑉𝑚 𝐶 𝑃𝑜
Dimana: V = volume gas teradsorp pada tekanan P
Vm = volume gas teradsorp untuk membentuk lapisan monolayer
Po = tekanan uap jenuh
C = konstanta pada temperatur yang diberikan dapat berupa:
Catatan: semua satuan volume diturunkan pada kondisi standar (STP)
𝑃
Sebenarnya, untuk memperoleh harga Vm dan C, dibuat plot antara 𝑉(𝑃 sebagai fungsi
𝑜 −𝑃)
𝑃 𝑃 1
yang berupa grafik garis lurus. Nantinya grafik akan memotong sumbu pada
𝑃𝑜 𝑉(𝑃𝑜 −𝑃) 𝑉𝑚 𝐶
𝐶−1
dan memiliki gradient . namun, karena tidak diberikan data V maka kita harus
𝑉𝑚 𝐶
bertanya apakah soalnya benar dan tidak ada koreksi. (pesan: pokoknya cara ngerjainnya
begitu, jadi kembangin aja sendiri ya =D)
3. Senyawa tersebut (sabun) dapat digunakan sebagai emulsifier dalam minyak dan air
karena sabun memiliki 2 jenis kepala yaitu :
- Hidrofil yang suka air
- Hidrofob yang suka minyak
2 0 1 1
Masing-masing kepala akan mengikat air dan minyak mengakibatkan air dan minyak
dapat bersatu.
P R O F E S I O N A L
Kestabilan emulsi adalah kemampuan emulsi untuk mempertahankan kondisinya. Makin
stabil suatu emulsi, makin sulit emulsi tersebut untuk dipisahkan, sebaliknya emulsi yang
I M T K
tidak stabil akan sangat mudah dipisahkan.
Cara menguji kestabilan emulsi:
- Dipanaskan
- Didiamkan untuk beberapa waktu/diendapkan
P E N D I D I K A N
4.
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
Note:
- Sumbu kiri A = 0% B = 100%
- Sumbu kanan B = 0% A = 100%
- Pembuatan diagram fasa dan penamaan diagram secara detail dapat dilihat di buku Maron
Lando hal 630-645
- Pertama buat titik di tempat dimana diberikan presentase masing-masing bagian pada
2 0 1 1
kurva pendinginan
- Sumbu horizontal menandakan suhu, makin suhu turun, titik akan turun ke bawah. Jika
titik turun menemui ‘lembah’ maka titik itu akan ikut turun bersama ‘lembah’ sampai
P R O F E S I O N A L
bertemu dengan titik azeotrop
I M T K
Cara membaca kurva pendinginan:
- Garis yang menurun berarti suhu turun, titik di diagram fasa juga ikut turun
- Perubahan gradient berarti titik bertemu dengan lembah
- Garis horizontal berarti titik bertemu dengan titik azeotrop
P E N D I D I K A N
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
2. Arang merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85-95% karbon, dihasilkan
dari bahan-bahan yang mengandung karbon dengan pemanasan pada suhu tinggi. Ketika
2 0 1 1
pemanasan berlangsung, diusahakan agar tidak terjadi kebocoran udara di dalam ruangan
pemanasan sehingga bahan yang mengandung karbon tersebut hanya terkarbonisasi dan
P R O F E S I O N A L
tidak teroksidasi.
Arang selain digunakan sebagai bahan bakar, juga dapat digunakan sebagai adsorben.
I M T K
Daya serap ditentukan oleh luas permukaan partikel dan kemampuan ini dapat menjadi
lebih tinggi jika terhadap arang tersebut dilakukan aktifasi dengan aktif faktor bahan-
bahan kimia ataupun dengan pemanasan pada temperatur tinggi. Dengan demikian, arang
akan mengalami perubahan sifat-sifat fisika dan kimia. Arang yang demikian disebut
P E N D I D I K A N
2 0 1 1
P R O F E S I O N A L
I M T K
P E N D I D I K A N
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
Jawaban
1. Dari data dapat dibuat grafik kesetimbangan MgO-NiO sbb:
2 0 1 1
titik B ditarik garis ke kiri untuk mengetahui suhu. Dan didapat titik leleh sekitar
2150oC
b. Fraksi dan komposisi jika padatan pada (a) dipanaskan hingga 2200oC
P R O F E S I O N A L
Untuk mengetahui komposisi dari grafik kesetimbangan saat x = 0,3 (titik A) ditarik
garis lurus ke atas hingga menyentuh garis suhu 2200oC (titik C). Dari titik C ditarik
garis ke kanan dank e kiri sampai menyentuh kurva padatan (titik E) dan cairan (titik I M T K
D). Dari titik D ditarik garis lurus ke bawah untuk mendapatkan komposisi cairan,
dan didapat komposisi cairannya adalah 18%MgO – 82%NiO. Dari titik E ditarik
garis lurus ke bawah untuk mendapatkan komposisi padatannya, dan didapatkan
P E N D I D I K A N
2. Penyelesaian:
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
a. Untuk menguji isotherm Freundlich, perlu dibuat grafik antara log C vs log y, jika
grafik yang dihasilkan linear maka memenuhi isotherm Freundlich.
Persamaan isotherm Freundlich:
y = kc1/n
log y = 1/n log C + log k
p = ax + b
y (gr) C (M) p=log y (sb-y) log C (sb-x)
0.04 0.05 -1.397940009 -1.301029996
0.06 0.1 -1.22184875 -1
0.12 0.5 -0.920818754 0.301029996
0.16 1 -0.795880017 0
0.19 1.5 -0.721246399 0.176091259
2 0 1 1
P R O F E S I O N A L
I M T K
P E N D I D I K A N
1/n = slope
n = 1/slope = 1/0.45 = 2.22
log k = b
k = 10b = 10-0.7931 = 0.161
D E K A T
maka didapat parameter pada pers. Freundlich yaitu n = 2.22 dan k = 0.161
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
a. Untuk menguji apakah Pers. Langmuir merepresentasikan soal ini dengan lebih baik,
maka perlu dibbuat grafik C vs C/n, dan dilihat apakah grafiknya linear, jika
grafiknya linear maka dilihat dari nilai R2 dari grafik Freundlich dan Langmuir. Nilai
R2 yang lebih besar lebih bagus.
Pers. Langmuir:
𝐶 1 𝑛𝑚
= 𝐶+
𝑛 𝑛𝑚 𝑘
𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏
C (sb-x) Massa Mol C/n (sb-y)
0.05 0.04 0.000667 75
0.1 0.06 0.001 100
0.5 0.12 0.002 250
1 0.16 0.002667 375
1.5 0.19 0.003167 473.6842
2 0 1 1
P R O F E S I O N A L
I M T K
P E N D I D I K A N
Dari grafik terlihat bahwa nilai R2 yang dihasilkan oleh isotherm Freundlich lebih
besar dibandingkan dengan Langmuir. Maka isotherm Freundlich merepresentasikan
soal ini dengan lebih baik. Pers BET tidak diuji cobakan karena BET digunakan untuk
D E K A T
2. Data berikut adalah data adsorpsi H2 pada permukaan 1,00 g Cu pada suhu 0oC (kondisi
STP), yaitu
p (atm) 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250
V (cm3) 23.8 13.3 8.70 6.80 5.71
Tentukan volum untuk membentuk lapisan monolayer dan tentukan luas permukaan Cu.
Diketahui densitas dari hidrogen cair adalah 0.708 g cm-3.
3. Figure 1 and 2 show the experimentally determined phase diagrams for nearly ideal
solution of hexane and heptane. (a) Label the regions of the diagrams to which phases are
present. (b) For a solution containing 1 mol each of hexane and heptane, estimate the
2 0 1 1
vapour pressure at 70oC when vaporization on reduction of the external pressure just
begins. (c) What is the vapour pressure of the solution at 70oC when just one drop of
P R O F E S I O N A L
liquid remains. (d) Estimate from the figures the mole fraction of hexane in the liquid and
vapour phases for the condition of part (b). (e) What are the mole fractions for the
I M T K
condition of part (c)? (f) At 85oC and 760 torr, what are the amounts substance in the
liquid and vapour phases when zheptane = 0.40?
P E N D I D I K A N
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
Jawaban
1a. Persamaan Langmuir
𝑃 1 𝑏
= + 𝑃
𝑉 𝑎 𝑎
𝑦 =𝑏 +𝑎𝑥
P V P/V
Grafik Langmuir
5.3 9.2 0.576087
8
8.4 9.8 0.857143 7 y = 0.0696x + 0.3697
6 R² = 0.9967
14.4 10.3 1.398058
5
29.2 11.3 2.584071
P/V
4
62.1 12.9 4.813953 3
2
74 13.1 5.648855
1
80.1 13.4 5.977612 0
0 20 40 60 80 100 120
102 14.1 7.234043
P
2 0 1 1
1/a = 0.3697; a = 2.7049 b/a = 0.0696; b = 0.1883
P R O F E S I O N A L
1b. Persamaan BET
P* = Po = 819.7 kPa
𝑃 1 𝐶−1 𝑃 I M T K
= + ( )
𝑉(𝑃𝑜 − 𝑃) 𝑉𝑚 𝐶 𝑉𝑚 𝐶 𝑃𝑜
𝑦 = 𝑏 + 𝑎 𝑥
Dengan metode least square didapat:
P E N D I D I K A N
𝑉𝑚 𝐶
1 1
𝑉𝑚 = = = 12.53
𝑏𝑐 266 . 0.0003
Dipilih BET, karena memiliki nilai R2 yang lebih mendekati 1.
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
Grafik BET
0.07
0.06
y = 0.2815x - 0.017
0.05 R² = 0.9565
P/(V*(P0-P)
0.04
0.03
0.02
0.01
2 0 1 1
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
-0.01
P/P0
P R O F E S I O N A L
2. Dibuat grafik BET, dengan rumus:
𝑃 1 𝐶−1 𝑃
= + ( )
𝑉(𝑃𝑜 − 𝑃) 𝑉𝑚 𝐶 𝑉𝑚 𝐶 𝑃𝑜
𝑦 = 𝑏 + 𝑎 𝑥 I M T K
Grafik BET
0.07
0.06
y = 0.2815x - 0.017
0.05 R² = 0.9565
P/(V*(P0-P)
0.04
0.03 Series1
0.02 Linear (Series1)
0.01
0
-0.01 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
P/P0
2 0 1 1
2⁄
𝑀𝑟 2⁄ 63.55 𝑔⁄𝑚𝑜𝑙 3
𝑆=( ) 3=( )
𝜌. 𝑁 0.708 𝑔⁄𝑐𝑚3 . 6.02 . 1023 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 ⁄𝑚𝑜𝑙
P R O F E S I O N A L
𝑆 = 1.49 𝑥 10−22 𝑐𝑚2 ⁄𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙
𝑃𝑜 𝑉𝑚 I M T K
Σ=( ) 𝑁. 𝑆
𝑅. 𝑇 𝑜
1 atm. 3.781 cm3
=( ) 6.02 . 1023 molekul⁄mol x 1.49 x 10-22 cm2 ⁄molekul
82.05 cm3 atm K -1 mol-1 . 273.2 K
Dimana:
Σ = Luas permukaan padatan per m S = luas permukaan 1 molekul
adsorben adsorbat
D E K A T
2 0 1 1
P R O F E S I O N A L
I M T K
P E N D I D I K A N
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
1. Tulislah suatu persamaan untuk menyatakan reaksi asam-basa, jika ada dari masing-
masing senyawa di bawah ini dengan Natrium Metoksida
a. CH3CH2CHO
b. (CH3)3CCO2CH2CH3
c. (CH3)2CHCO2CH2CH3
2. Suatu larutan NaOH berair ditambahkan ke dalam campuran aseton dan formaldehida
a. Bagaimana struktur anion organik yang terbentuk
b. Reaksi mana yang lebih cepat, antara anion dan aseton ataukah antara anion
dengan formaldehida
c. Tunjukkan tiap tahap dalam mekanisme untuk kondensasi aldol yang akan
terjadi dengan lebih melimpah
3. Tunjukkan bagaimana senyawa (𝐶𝐻3 𝐶𝐻2 )2 𝐶𝐻𝐶𝑂𝐶2 𝐻5 dapat dibuat dari dietil
malonat 𝐶𝐻2 (𝐶𝑂2 𝐶2 𝐻5 )
2 0 1 1
P R O F E S I O N A L
I M T K
P E N D I D I K A N
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
Jawaban
1. a.
b.
c.
2 0 1 1
2. a. Struktur anion organik yang terbentuk:
Antara NaOH dan aseton
P R O F E S I O N A L
I M T K
Antara NaOH dan formaldehida
P E N D I D I K A N
Untuk kondensasi aldol dengan aseton mirip dengan kondensasi aldol pada aldehida.
Note: keton menjalani kondensasi aldol juga, tetapi kesetimbangan tidak membantu
terbentuknya produk kondensasi keton.
3. Pembuatan senyawa (𝐶𝐻3 𝐶𝐻2 )2 𝐶𝐻𝐶𝑂𝐶2 𝐻5 dari dietil malonat 𝐶𝐻2 (𝐶𝑂2 𝐶2 𝐻5 ):
Untuk membentuk (𝐶𝐻3 𝐶𝐻2 )2 𝐶𝐻𝐶𝑂𝐶2 𝐻5 tidak dapat dibuat dari dietil
menolat𝐶𝐻2 (𝐶𝑂2 𝐶2 𝐻5 ) atau ester menolat. Tapi dari ester asetonasetat.
(Perhatian: soal ini memang rancu, tanya lagi sama Pak Kirno!!)
2 0 1 1
Note: untuk memahaminya baca hal 167-174 Fessenden & Fessenden di KimOr 2
P R O F E S I O N A L
I M T K
P E N D I D I K A N
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
2. Kayu manis atau cinnamon burmanni ternyata menyimpan khasiat yang luar biasa.
Kayu manis dapat digunakan untuk mencegah kanker dan aterosklerosis. Selama ini
kayu manis hanya dimanfaatkan ibu-ibu rumah tangga sebagai bumbu dapur dan
bahan pembuat jamu.
Kayu berkulit kasar itu ternyata tersusun dari senyawa sinamaldehid. Sinamaldehid
merupakan turunan dari senyawa fenol. Senyawa ini dapat disintesis dari benzaldehid
yang direaksikan dengan asetaldehid, reaksi yang terjadi adalah:
2 0 1 1
P R O F E S I O N A L
Tuliskan tahap-tahap reaksi yang tejadi untuk persamaan reaksi tersebut.
I M T K
3. Minyak kelapa, seperti yang sudah diketahui, 50%-nya mengandung asam laurat,
sementara sisanya adalah asam miristat, palmitat, dll. Jika seandainya trigliserida
yang terkandung dalam minyak kelapa pada sn-1 dan sn-3 mengikat senyawa laurat,
P E N D I D I K A N
sementara pada sn-2 nya adalah pamitat, tuliskanlah tahap-tahap reaksi yang terjadi
jika ingin mendapatkan produk etil laurat.
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
2 0 1 1
e.
P R O F E S I O N A L
f.
g. I M T K
h.
P E N D I D I K A N
i.
D E K A T
j.
3. Tuliskan tahap-tahap reaksi aldol dari senyawa butanal.
4. Rancanglah mekanisme reaksi untuk persamaan berikut ini.
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
2 0 1 1
P R O F E S I O N A L
I M T K
P E N D I D I K A N
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
Tugas :
a. Jelaskan tentang rumus molekul senyawa tersebut yang diperoleh dari spektroskopi massa.
Apakah anda dapat menentukan jumlah ketidakjenuhannya dan memperkirakan golongan
senyawa ini?
b. Informasi apa saja yang diperoleh dari spektra Spektroskopi Inframerah untuk puncak
absorpsi A,B,C,D, dan E?
c. Jelaskan berdasarkan spektroskopi NMR untuk hal berikut :
1. Mengapa terjadi pergeseran kimia (chemical shift) pada inti (proton) suatu gugus
molekul dan faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya pergeseran kimia tersebut.
2. Informasi apa yang diperoleh dari posisi pergeseran kimia (chemical shift) serta
adanya split pada puncak spektra NMR?
d. Gunakan informasi semua data spektroskopi yang dipakai untuk menentukan struktur
senyawa.
Berikan argumentasi dalam menentukan struktur yang tepat.
2 0 1 1
metil butirat.
Dari hasil analisa GC terhadap sampel yang dianalisa pada suhu 350 oC, menunjukkan hal
P R O F E S I O N A L
berikut :
Area (unit luas) (RT), menit Respon faktor, area/mol
I M T K
Metil asetat 20517 0,96 5433,11
Metil propionat 54853,5 1,38 18166,67
Metil butirat 29340,5 1,62 8359,94
Diketahui jenis kolom yang digunakan adalah kolom gas kuropack dengan diameter kolom
P E N D I D I K A N
sebesar 5 mm dan panjang kolom sebesar 2 m. Dalam kalibrasi dengan menggunakan larutan
standar masing-masing diperoleh Respon faktor seperti tertulis pada tabel.
Tugas :
a. Bagaimana anda dapat menentukan jumlah mol masing-masing ester tersebut.
D E K A T
b. Bagaimana anda menetapkan faktor selektivitas kolom terhadap pemisahan metil propionat
dan metil butirat? Diketahui puncak fasa gerak muncul pada 0.45 menit.
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
c. Bagaimana anda menentukan nilai resolusi kolom untuk pemisahan metil propionat dan
metil butirat jika diketahui lebar dasar puncak masing-masing adalah 0.21 menit dan 0.31
menit?
d. Apakah resolusi kolom tersebut sudah optimum? Jelaskan.
e. Tentukanlah waktu elusi agar pemisahan metil butirat optimum?
2 0 1 1
sebagai intersep dan b adalah kemiringan garis linier.
Tugas :
P R O F E S I O N A L
a. Bagaimana memperoleh persamaan garis linier yang mengkaitkan absorbansi dengan
volume larutan standar, larutan cuplikan, dan volum total serta konsentrasi larutan
I M T K
standar maupun cuplikan.
b. Bila kemiringan garis/ intersep menghasilkan nilai sebesar 300 satuan volum (mL)
bagaimana anda menentukan konsentrasi arsen dalam air sungai (satuan ppb)
P E N D I D I K A N
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
Jawaban
Soal no. 1
a. Dari MS diketahui BM sample adalah 120 dengan 90.01%C; 9.99%H; maka
𝐶∶𝐻
90.01 9.99
𝐶: 𝐻
12 1
9: 12
Maka rumus molekul dari senyawa tersebut adalah C9H12
Jumlah ketidakjenuhan dari senyawa tersebut adalah
Jumlah ketidakjenuhan =
∑𝑎𝑙𝑙𝑎𝑡𝑜𝑚𝑠 [(𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑐𝑒 − 2)] + 2
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ𝑎𝑛 =
2
[9(4 − 2) + 10(1 − 2)] + 2
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ𝑎𝑛 = =4
2
Ketidakjenuhan senyawa ini adalah 4. Dilihat dari rumus molekul dan jumlah
ketidakjenuhan dari senyawa ini, dapat diperkirakan bahwa senyawa ini termasuk ke
dalam golongan senyawa aromatik.
b. Dari spektroskopi IR diperoleh
Puncak Ikatan Gugus fungsi
2 0 1 1
A C-H Alkena/aromatik
B C-H Alkana
P R O F E S I O N A L
C C=C Aromatik
D C-C Alkana
I M T K
E -(CH2)n Alkana
c. Spektroskopi NMR
1. Pergerseran kimia : posisi frekuensi resonansi sebuah proton tertentu dalam
P E N D I D I K A N
ikatan kimia, tidak terlindungi van der walls. (baca aja di underwood atau skoog)
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
2. Dari posisi pergeseran kimia dari spectrum NMR dapat dilihat bahwa terdapat 5
lingkungan atau lokasi letak atom H terikat yang berbeda dengan perbandingan
5:2:2:3 perbandingan ini adalah perbandingan real dari atom H.
5: singlet : atom tersebut tidak memiliki proton tetangga yang memiliki
lingkungan yang berbeda.
2:triplet : atom ini memiliki 2 proton tetangga dengan lingkungan berbeda.
2: sekstet : memiliki 5 proton tetangga dengan lingkungan berbeda
3: triplet : memiliki 2 proton tetangga dengan lingkungan berbeda
d. Struktur senyawa sampel dengan rumus molekul C9H12.
Dari spektrum IR diketahui bahwa senyawa ini memiliki gugus aromatik dan alkana.
Pemilihan aromatik dikarenakan cincin benzena memiliki ketidakjenuhan sama
dengan senyawa ini yaitu 4 dan juga rumus molekul senyawa yang perbandingan C :
H nya kecil
2 0 1 1
P R O F E S I O N A L
a : 3 triplet : memiliki proton tetangga b yang berjumlah 2
I M T K
b : 2 sekstet : memiliki 5 proton tetangga dengan lingkungan yang berbeda. 3 dari
proton a dan 2 dari proton c
c : 2 triplet : memiliki 2 proton tetangga dari lingkungan b
d : 5 singlot : tidak dipengaruhi oleh proton tetangga manapun karena tidak ada
P E N D I D I K A N
yang berdekatan.
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
Soal no. 2
a. Jumlah mol masing-masing ester
Area RT Respon faktor Faktor kalibrasi (F) Jumlah mol
(F x Area)
Metil asetat 20517 0.96 5433.11 0.00018 3.78
Metil propionate 54853.5 1.38 18166.67 0.000055 3.02
Metil butirat 29340.5 1.62 8359.94 0.00012 3.51
b. (tR)metil propionat = 1.38 menit
(tR)metil butirat = 1.62 menit
Tm = 0.45 menit
(𝑡𝑅 )𝑚𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟𝑎𝑡 − 𝑇𝑚 1.62 − 0.45
𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑠𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝛼) = = = 1.258
(𝑡𝑅 )𝑚𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑝𝑖𝑜𝑛𝑎𝑡 − 𝑇𝑚 1.38 − 0.45
c. Wmetil propionat = 0.21 menit
Wmetil butirat = 0.31 menit
2{(𝑡𝑅 )𝑚𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟𝑎𝑡 − (𝑡𝑅 )𝑚𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑝𝑖𝑜𝑛𝑎𝑡 } 2(1.62 − 1.38)
𝑟𝑒𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚(𝑅𝑠) = =
𝑊𝑚𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟𝑎𝑡 − 𝑊𝑚𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑝𝑖𝑜𝑛𝑎𝑡 0.21 + 0.31
= 0.92
2 0 1 1
d. Bisa diliat dari properties kolomnya. Trus diitung oleh resolusi kolom idealnya n
dibandingin ama resolusi kolom hasil perhitungan sebelumnya, udah optimum atau
P R O F E S I O N A L
belum ... (baca ada di buku analytical chemistry, skoog).
e. e) idem... kalo udah dapet Rs yang optimum tinggal diitung tRnya, rumusnya juga ada
I M T K
disitu koq....
Soal no. 3
a. Persamaan garis linier
𝑘(𝑉𝑥 𝑐𝑥 + 𝑉𝑠 𝑐𝑠 )
P E N D I D I K A N
𝐴𝑟 =
𝑉𝑟
𝐴𝑟 . 𝑉𝑟 = 𝑘𝑉𝑥 𝑐𝑥 + 𝑘𝑉𝑠 𝑐𝑠
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋
D E K A T
Dari data yang ada diketahui volume dan konsentrasi larutan standar, volume dan
absorbansi total. Dengan persamaan di atas diplot AT.VT sebagai sumbu x dan Vscs
sebagai sumbu y. Sehingga diperoleh suatu kurva kalibrasi dengan persamaan garis
linier Y=A+bX.
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
b. Intersep merupakan titik potong garis linier terhadap sumbu y atau saat x=0 dari titik
pada kurva kalibrasi yang telah dibuat dengan persamaan di atas kita dapat mencari
nilai dari k. Sehingga saat intersep menghasilkan nilai sebesar 300 satuan volum (ml)
dan volume sampel diketahui saat pembuatan larutan analit maka dapat diperoleh nilai
konsentrasi sampel dalam air sungai (satuan ppb) dengan memasukkan nilai-nilai
tersebut ke dalam persamaan garis linier kurva kalibrasi.
2 0 1 1
P R O F E S I O N A L
I M T K
P E N D I D I K A N
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
1. Bila dalam suatu percobaan anda menggunakan gas chromatograph. Sampel standar anda
terdiri dari campuran hexachlorobenzene dan pentachlorobenzene sebagai standar dalam.
Sampel setelah diinjeksikan pada gas chromatograph (GC) yang dilengkapi dengan
electron capture detector (EC). Tinggi puncak akan digunakan sebagai kuantitas senyawa
yang terdeteksi, yang juga terdapat dalam sampel. Hasil yang diperoleh:
Dari 5 µL larutan standar hexachlorobenzene dan pentachlorobenzene masing-masing
menunjukkan puncak pada 2.7 dan 8.2 menit.
Sebanyak 5 µL dari campuran sampel standar menghasilkan data sbb:
Tinggi puncak Konsentrasi (ml/ml)
Hexachlorobenze Pentachlorobenze
# hexachloroben hexachlorobenzene
ne (mL) ne (mL)
zene (mm) dalam sampel standar
1 0.1 1.9 3.75 5%
2 0.2 1.8 7.50 10 %
3 0.3 1.7 11.25 15 %
2 0 1 1
4 0.4 1.6 15 20 %
5 0.5 1.5 18.75 25 %
P R O F E S I O N A L
Dengan cara yang sama seperti sampel standar, dari hasil injeksi 5 µL sample air
minum diperoleh punak pada 2.7 menit dengan tinggi senilai 9.25 mm
Pada salah satu campuran standar hexachlorobenzene dan pentachlorobenzene yang I M T K
digunakan menunjukkan data sbb: lebar dasar puncak pada hexachlorobenzene dan
pentachlorobenzene berturut-turut adalah 1.56 menit dan 2.85 menit.
Pertanyaan:
P E N D I D I K A N
c. Jika menurut anda panjang kolom di atas belum optimum, berapa panjang kolom yang
seharusnya diperlukan?
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
2 0 1 1
P R O F E S I O N A L
I M T K
P E N D I D I K A N
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
Jawaban
1a. plot konsentrasi hexaclorobenzene (ml/ml) versus tinggi puncak
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
3.75 7.5 11.25 15 18.75
Dari grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa hubungan dari konsentrasi dengan tinggi
puncak adalah sbb:
𝑚𝑙 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑝𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘
𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 ( )=
𝑚𝑙 75
𝑚𝑙 9.25
𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 ( ) =
𝑚𝑙 75
2 0 1 1
𝑚𝑙
𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 ( ) = 0.13 = 13%
𝑚𝑙
P R O F E S I O N A L
Karena volume sampel adalah 5 µL, maka
𝑘𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 ℎ𝑒𝑥𝑎𝑐ℎ𝑙𝑜𝑟𝑜𝑏𝑒𝑛𝑧𝑒𝑛𝑒 = 5𝜇𝐿 × 13%
I M T K
𝑘𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 ℎ𝑒𝑥𝑎𝑐ℎ𝑙𝑜𝑟𝑜𝑏𝑒𝑛𝑧𝑒𝑛𝑒 = 0.65 𝜇𝐿
2(𝑡𝑅2 −𝑡𝑅1 )
b. 𝑅𝑠 = 𝑤1+𝑤2
2(8.2 − 2.7)
𝑅𝑠 = = 2.49
1.56 + 2.85
P E N D I D I K A N
Panjang kolom tersebut belum menghasilkan resolusi kolom terbaik. Sebab, resolusi kolom
yang dihasilkan bernilai lebih dari 1.5. Hal itu menyebabkan kedua campuran dapat terpisah
dengan baik, namun proses berlangsung terlalu lama sehingga biaya yang digunakan dalam
pemisahan menjadi mahal.
D E K A T
𝑡𝑟1 2 2.7 2
𝑁1 = 16 ( ) = 16 ( )
𝑤1 1.56
𝑁1 = 47.9
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
𝑡𝑟2 2 8.2 2
𝑁2 = 16 ( ) = 16 ( )
𝑤2 2.85
𝑁2 = 132.4
47.9 + 132.4
𝑁 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = = 90.15
2
𝑡𝑟 ≈ √𝑁 𝐿≈𝑁
𝑡𝑟1 √𝑁1 𝐿1 𝑁1
= =
𝑡𝑟2 √𝑁2 𝐿2 𝑁2
30 𝑐𝑚 90.15
2.49 √90.15 =
= 𝐿2 35.72
1.5 √𝑁2 𝐿2 = 11.89 𝑐𝑚
√𝑁2 = 5.72
𝑁2 = 32.72
2 0 1 1
bertugas sebagai penahan laju komponen di dalam kolom. Pemisahan tercapai karena adanya
interaksi komponen-komponen dalam campuran dengan fasa stasioner dan fasa diam.
P R O F E S I O N A L
Interaksi tersebut menyebabkan waktu retensi dari tiap-tiap komponen dalam campuran
berbeda sehingga dapat dipisahkan.
I M T K
𝜀𝑏 𝐶𝑥 𝑉𝑥 𝜀 𝐶
2 a. 𝐴 = ( ) + ( 𝑉𝑏 𝑠 ) (𝑉𝑠 )
𝑉𝑇 𝑇
𝐴 = 𝑎 + 𝑏𝑥
𝜀𝑏 𝐶𝑥 𝑉𝑥 𝜀𝑏 𝐶𝑠
𝑎= ,𝑏 =
𝑉𝑇 𝑉𝑇
P E N D I D I K A N
𝜀𝑏 𝐶𝑥 𝑉𝑥
𝑎 𝑉𝑇
=
𝑏 𝜀𝑏 𝐶𝑠
𝑉𝑇
𝑎 𝐶𝑥 𝑉𝑥
=
D E K A T
𝑏 𝐶𝑠
𝐶𝑠 𝑎 15.5 𝑝𝑝𝑚
𝐶𝑥 = ( ) ( ) = ( ) 15 = 23.25 𝑝𝑝𝑚
𝑉𝑥 𝑏 10
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
2 b. Spektroskopi emisi nyala merupakan metode analisis untuk penentuan unsur-unsur yang
berada pada jumlah kecil dengan berdasarkan emisi spontan dari atom bebas atau ion ketika
terjadi eksitasi akibat energy panas atau listrik. Sedangkan AAS adalah metode analisis untuk
penentuan unsur-unsur yang berada dalam jumlah kecil, berdasarkan pada absorbs atau
penyerapan radiasi oleh atom bebas.
Metode AES dapat mendeteksi berbagai unsur pada saat yang bersamaan sementara AAs
cenderung hanya satu unsur.
AES menggunakan polikromator untuk memisahkan spectral pada garis emisi atom
sedangkan AAS menggunakan monokromator.
2 0 1 1
P R O F E S I O N A L
I M T K
P E N D I D I K A N
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
2. Dengan menggunakan metode Eliminasi Gauss, cari solusi sistem persamaan aljabar
linear berikut:
8a + 2b + 3c + 12d = 25
2a + 4b + 7c + 0,25d = 13,25
3a + 7b + 3c + 5d = 18
12a + 0,25b + 5c + 2d = 19,25
2 0 1 1
P R O F E S I O N A L
I M T K
P E N D I D I K A N
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
Jawaban
1. SPANL:
f(x) = x3 – x – 1
Dicari akar persamaannya dengan menggunakan:
a. Metode Biseksi dengan harga awal 1,0 dan 1,5 dan epsilon 0,001
(𝑎+𝑏) 𝑓(𝑎). 𝑓(𝑥𝑛 ) ≤ 0 → 𝑏 = 𝑥𝑛
Dengan 𝑥𝑛 = 𝑑𝑎𝑛 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡 Berhenti
2 𝑓(𝑎). 𝑓(𝑥𝑛 ) > 0 → 𝑎 = 𝑥𝑛
iterasi: |𝑏 − 𝑎| ≤ 𝜖
n a b xn F(a) F(b) F(xn)
0 1.0 1.5 1.25 -1 0.875 -0.297
1 1.25 1.5 1.375 -0.297 0.875 0.225
2 1.25 1.375 1.313 -0.297 0.225 -0.052
3 1.313 1.375 1.344 -0.052 0.225 0.083
4 1.313 1.344 1.328 -0.052 0.083 0.015
5 1.313 1.328 1.320 -0.052 0.015 -0.019
6 1.320 1.328 1.324 -0.019 0.015 -0.002
7 1.324 2.328 1.326 -0.002 0.015 0.006
8 1.324 1.326 1.325 -0.002 0.006 0.002
2 0 1 1
9 1.324 1.325 1.325 -0.002 0.002 0.000
Jadi akar persamaan SPANL di atas adalah 1.325
P R O F E S I O N A L
b. Metode Regulasi dengan harga awal 1,0 dan 1,5 dan epsilon 0,001
Dengan 𝑥𝑛 =
𝑎𝑓(𝑏)−𝑏𝑓(𝑎)
𝑑𝑎𝑛 𝑗𝑖𝑘𝑎
𝑓(𝑎). 𝑓(𝑥𝑛 ) ≤ 0 → 𝑏 = 𝑥𝑛
𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡 I M T K
𝑓(𝑏)−𝑓(𝑎) 𝑓(𝑎). 𝑓(𝑥𝑛 ) > 0 → 𝑎 = 𝑥𝑛
iterasi: |𝑏 − 𝑎| ≤ 𝜖
n a b xn F(a) F(b) F(xn)
P E N D I D I K A N
c. Metode Newton Rhapson dengan harga awal 1,0 dan epsilon 0,001
𝑓(𝑥 )
Dimana 𝑥𝑛+1 = 𝑥𝑛 − 𝑓′ (𝑥𝑛 ) 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑒𝑛𝑡𝑖 𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 ∶ |𝑥𝑛+1 − 𝑥𝑛 | ≤ 𝜖
𝑛
n xn F(xn) f’(xn)
0 1 -1 2
1 1.5 0.875 5.75
2 1.348 -0.234 4.450
3 1.325 -0.037 4.268
4 1.325 - -
Jadi akar persamaan SPANL di atas adalah 1.325
d. Metode Secant dengan harga awal 1,0 dan 1,5 dan epsilon 0,001
𝑥𝑛 −𝑥𝑛−1
Dimana 𝑥𝑛+1 = 𝑥𝑛 − 𝑓(𝑥𝑛 ) [𝑓(𝑥 ] 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑒𝑛𝑡𝑖 𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 ∶
𝑛 )−𝑓(𝑥𝑛−1 )
|𝑥𝑛+1 − 𝑥𝑛 | ≤ 𝜖
2 0 1 1
1 1.5 1.267 0.875 -0.234
2 1.267 1.316 -0.234 -0.037
P R O F E S I O N A L
3 1.316 1.325 -0.037 0.002
4 1.325 1.325 - -
I M T K
Jadi akar persamaan SPANL di atas adalah 1.325
2. SPAL:
8 2 3 12 𝑎 25
2 4 7 0,25 13,25
P E N D I D I K A N
[ 𝑏
] . [𝑐 ] = [ ]
3 7 3 5 18
12 0,25 5 2 𝑑 19,25
8 2 3 12 25
𝑏1 − 4𝑏2
2 4 7 0,25 13,25
[ ] 𝑏3 − 𝑏2
3 7 3 5 18
0,25 19,25 𝑏4 − 6𝑏2
12 5 2
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
Substitusi Balik :
d=1
c - 0,582d = 0,417
c = 0,999 ≈ c = 1
b – 7,5c + 4,625d = -1,875
b=1
a + 3b -4c + 4,75d = 4,75
a=1
2 0 1 1
P R O F E S I O N A L
I M T K
P E N D I D I K A N
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
1. Udara bertekanan atmosferik dengan suhu 950 C mengalir dengan kecepatan 20 m/s di
atas pelat datar terbuat dari naftalena dengan panjang 80 cm dan lebar 60 cm. Udara
mengalir searah dengan panjang pelat. Pengukuran eksperimen menunjukkan bahwa
konsentrasi molar naftalena di udara, CA, sebagai fungsi jarak x dari pelat adalah sebagai
berikut :
X CA
(cm) (mol /m3)
0 0.117
10 0.093
20 0.076
30 0.063
40 0.051
50 0.043
Hitung fluks molar naftalena dari permukaan pelat pada kondisi tunak!
2 0 1 1
Koefisien difusi naftalena (A) dalam udara (B) pada 950 C adalah
P R O F E S I O N A L
368 3⁄ 368 3⁄
(ƊAB)368 = (ƊAB)300 (300) 2 = (0.62 x 10-5) (300) 2 = 0.84 x 10-5 m2/s
Asumsikan bahwa konsentrasi molar total C sama dengan konstan dan pelat naftalena juga
berada pada temperature 950 C. I M T K
2. Perhatikan sebuah pelat berbentuk persegi panjang dengan tebal 2L terlihat pada gambar.
Mula-mula konsentrasi spesies A di dalam plat tersebut seragam, yaitu sebesar CA. pada t = 0
P E N D I D I K A N
permukaan pada z = ± L dijaga konstan pada konsentrasi CA1. Untuk menghitung jumah spesi
A yang berpindah ke dalam plat, kita harus terlebih dahulu menghitung distribusi konsentrasi
spesi A di dalam pelat sebagai fungsi dari posisi dan waktu
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
1. Terkait dengan aliran fluida TURBULEN dalam pipa, jelaskan secara singkat hal-hal
berikut (20%) :
a. Jelaskan mekanisme perpindahan momentum, energi, dan massa pada aliran
turbulen. Bagaimana pengaruh bilangan-bilangan tak berdimensi Re, Pr, Sc
terhadap distribusi kecepatan, temperatur, dan konsentrasi pada aliran turbulen.
b. Apa yang dimaksud dengan radius hidrolik (Rh)? Bagaimana cara menentukan Rh
pada aliran fluida yang melalui ruang annulus kosong dan annulus yang berisi
tumpukan padatan?
2. Dalam suatu slurry TiO2 (campuran partikel padatan TiO2 dalam air) yang mempunyai
pH=3, akan dipisahkan partikel padatannya dengan cara pengendapan dalam sebuah
tangki yang tingginya 50 cm. partikel padatan TiO2 tersebut berbentuk bola dengan
2 0 1 1
densitas (ρs) = 3,9 gr/cm3 sedangkan air mempunyai densitas (ρ) dan viskositas (µ)
masing-masing 1 gr/cm3 dan 0,01 poise. Ukuran partikel TiO2 dalam slurry berubah-
P R O F E S I O N A L
ubah tergantung dari pH slurry tersebut (lihat gambar).
a. Hitunglah waktu yang diperlukan agar semua padatan TiO2 dalam slurry dapat
I M T K
mengendap secara sempurna di dasar tangki.
b. Menurut analisis Anda bagaimana caranya mempersingkat waktu pengendapan
TiO2 dari slurry tersebut. Buatlah perhitungan secukupnya untuk mendukung
pendapat anda.
P E N D I D I K A N
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
2 0 1 1
c. Heat flow per unit length of tube (Watt/m)
d. Mass flow rate of air (kg/sec)
P R O F E S I O N A L
e. Bulk temperature rise of air (ΔT) in 2 m length of pipe (oC)
3. Molecular diffusion. A solid sphere of naphthalene (A) with radius of 2.5 mm is
I M T K
surrounded by still air (B) at 300 K and 1 atm (1 atm= 1.01325 x 105 N/m2). Take the surface
temperature of the naphthalene as 300 K and its vapor pressure at this temperature as 0.104
mmHg. The diffusivity of naphthalene in air at 318 K is 6.92 x 10-6 m2/sec. molecular
diffusion is through an air film of thickness 2.5 mm (=R2-R1). [DAB at T1 x (T2/T1)3/2 ; R =
P E N D I D I K A N
gas constant= 8314 m3.Pa/(kg.mole.K) ; pA at R2 = 0; for low driving force, log mean of B
can be assumed to be arithmetic mean]
Determine
a. Partial pressure of A at its surface (R1), pA1 (N/m2)
D E K A T
1. Engine oil flows through a 0.003 m diameter tube that is 30 m long. The oil enters at
600 C and the wall temperature is kept at 1000 C. find the oil outlet temperature and
the average heat transfer coefficient.
3. Oxygen diffuses through carbon monoxide (steady state). The carbon monoxide is
stagnant. Temperature and pressure are 00 C and 1 x 105 N/m2. Oxygen partial
pressure are 13000 and 6500 N/m2 at two planes 3 mm apart. Mixture diffusivity is
1.87 x 105 m2/sec. what is the oxygen rate of diffusion per plane square meter?
2 0 1 1
P R O F E S I O N A L
I M T K
P E N D I D I K A N
D E K A T
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
PERISTIWA PERPINDAHAN
Dosen : Dr.Ir. Slamet dan Ir.Yuliusman, MSc
Hari/tgl : Rabu, 16 Desember 2009
Waktu : 150 menit
1. Nanofluida adalah campuran antara suatu fluida cair dengan nanopartikel tertentu
(partikel padatan dengan ukuran < 100 nm). Hasil riset terkini di DTK menunjukkan
bahwa nanofluida yang disintesis dari air (ρ = 1000 kg/m3 dan µ = 10-3 kg.m-1.det-1) dan
partikel TiO2 (ρ = 3.8 g/cm3) akan mengendap dengan waktu pengendapan yang berbeda-
beda, tergantung merode sintesisnya. Jika nanofluida tersebut dibuat (dalam beaker glass
setinggi 10 cm) dengan metode pengadukan mekanik, baru sekitar 2 jam sudah terjadi
pengendapan partikel TiO2. Namun jika pengadukan dilakukan secara ultrasonik (yang
dapat memecah agregat partikel) partikel TiO2 tersebut dapat bertahan tanpa mengendap
sekitar 5 hari. Dengan didukung dengan perhitungan seperlunya, buatlah analisis terhadap
hasil riset tersebut.
2. Dalam keadaan darurat, kebutuhan air di Departemen Teknik Kimia harus dapat disuplai
sendiri. Untuk keperluan tersebut, Anda diminta untuk merancang sistem perpipaan yang
dapat mengalirkan air tanah (dengan kedalaman 25 m) ke dalam tangki air DTK yang
2 0 1 1
ketinggiannya 50 m. jarak antara sumber air tanah dengan tangki air DTK sekitar 50 m.
jika Anda diberi kebebasan untuk menentukan spesifikasi pompa, pipa, dan berbagai
P R O F E S I O N A L
aksesorisnya, buatlah rancangan sistem perpipaan tersebut (sketsa beserta
perhitungannya) yang dapat mengalirkan air dengan debit minimal 100 liter/ menit.
I M T K
Tuliskan berbagai asumsi yang digunakan beserta alasannya.
3. Cerobong asap suatu industri kimia mengeluarkan gas buang yang terkontaminasi oleh
amoniak (NH3) dengan konsentrasi 2.5 % volum. Untuk memenuhi baku mutu emisi gas
buang industri, maka gas dari cerobong asap tersebut harus diolah hingga konsentrasi
P E N D I D I K A N
maksimum NH3 sebesar 200 ppm. Air murni dengan debit 100 ft3/jam digunakan sebagai
pelarut untuk menyerap gas amoniak dalam sebuah kolom absorber. Bila campuran gas
buang amoniak tersebut masuk ke dalam kolom absorber dengan debit 1000 ft3/menit (T=
700 F dan P= 1,5 atm), tentukan kolom absorber yang harus dirancang (diameter D dan
D E K A T
tinggi L) jika rasio L/D =5. Diketahui keseimbangan fasa amoniak dalam fasa cair dan
gas mengikuti persamaan : yAo = (1.07).xAo dan koefisien transfer massa kxa dan kya
masing-masing 2.31 dan 4.63 lbmol/(jam.ft3)
DIKTAT UAS SEMESTER 3
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 2011
1. Steady state conduction. A steam pipe of 1.5 inch = 38.1 mm OD is to be covered with
two layers of insulation with each thickness is 1 inch = 25.4 mm. the thermal conductivity
of one insulation material is 5 times that of the other.
a. What is q1 (J/s) = function of (T1-T3) on left system?
b. What is q2 (J/s) = function of (T1-T3) on right system?
c. How much will the heat transfer be reduced (%) when the better insulating material is
next to the pipe than when it is the outer layer?
k2 = 5k1
r1 = 0.75 inch = 19.05 mm; r2 = 1.75 inch = 44.45 mm; r3 = 2.75 inch = 69.85 mm
T1 = outside surface temperature of the pipe
T2 = outside surface temperature of the insulation next to pipe
T3 = outside surface temperature of the outer insulation
L = length of pipe
2 0 1 1
2. Unsteady-state Conduction. The initial uniform temperature of a long aluminium rod,
P R O F E S I O N A L
0.203 m dia, is 380 C. the rod is suddenly immersed, at time=0, in a medium at
temperature 5380 C. the value of thermal diffusivity α of aluminium = k/ (ρ. Cp) = 0.196
I M T K
m2/hr and m = k/ (h.rm) = 2.
a. Determine the value of abscissa of the graph after 10 minutes of its immersion.
b. Determine the temperature at the center line after 10 minutes of its immersion (0C).
c. Determine the temperature at surface after 10 minutes of its immersion (0C).
P E N D I D I K A N
D E K A T