Anda di halaman 1dari 9

TEKNIK INSISI PADA AREA OPERASI

PENGERTIAN INSISI

Insisi adalah operasi yang dilakukan dengan menembus benjolan. Insisi dilakukan pada
abses atau kelainan curiga ganas. Bagi abses tujuannya adalah pengobatan dengan mengeluarkan
nanah. Bagi kelainan curiga ganas untuk diagnose dan disebut juga sebagai biopsy insisi.

MACAM-MACAM INSISI

Insisi midline epigastric

Insisi midline sub umbilikal

Insisi mc. Burney

Insisi pfanenstiel.

SYARAT INSISI

Akses yang mudah di capai

Mudah diperlebar

Aman

CARA YANG SALAH PADA INSISI

Haematom

Infeksi luka operasi

Jaringan parut yang jelek

POSISI OPERATOR

Posisi Anatomi:

Berdiri dengan tegak, kepala, kedua mata, dan jari kaki menghadap ke depan.

Kedua tangan di sisi tubuh dengan telapak tangan terbuka ke depan.


Kedua kaki merapat dan mengarah ke depan.

INSTRUMENT INSISI

SCALPEL

Dipegang seperti memegang pisau dapur

Tekanan jari telunjuk merupakan penentu kedalaman insisi

Dua jari (telunjuk dan ibu jari) tangan lainnya dapat dipakai untuk fiksasi kulit atau counter
traksi

Pisau lebih mengarah ke horizontal, karena bagian yang menyayat adalah perut pisau.

BISTOURI

Dipegang seperti memegang pena

Pisau mengarah ke vertical karena yang menyayat adalah ujung mata pisau

Kelingking tangan yang sama merupakan alat fiksasi

TERMINOLOGI PEMBEDAHAN

Ektomi pengangkatan organ

Contoh : histerektomy, nefrektomy

Rhapi  penjahitan

Contoh : herniorhapy

Ostomi  membuat lubang

Contoh : trakeostomy, colostomy

Otomi  menoreh

Contoh : craniotomy, laparotomy


Plasty  perbaikan menurut bedah plastik

Contoh : uretroplasty, labioplasty, palatoplasty

Copy  meneropong ke dalam

Contoh : sistocopy, bronchoscopy

TEKNIK INSISI

Insisi Linier

Insisi dalam satu lintasan atau garis lurus, atau melengkung. Insisi ini
digunakan jika daerah operasi atau masa yang diambil tidak melekat/ berhubungan
dengan kulit. Misalnya mengambil masa lipoma yang letaknya di subkutis maka insisi
linier digunakan sebagai akses masuk dan diseksi sebagai lanjutan untuk evakuasi
masa.

Insisi elips atau bulat

Digunakan sebagai akses jika target operasi masa yang akan diambil
berhubungan atau berada di kulit. Misalnya skin tag, granuloma, atau keloid.
Dilakukan juga untuk massa dilokasi lebih dalam dari kulit tetapi berhubungan
dengan kulit misalnya kista aterom, atau masa di subkutis lainnya yang terinfeksi
sampai kulit sehingga kulit diatasnya harus dibuang. Pada pembuatannya tentukan
lebih dulu lebar dan incisi sesuai dengan lesi, kemudian panjang insisi harus ≥ 3x
lebar . Perhatikan ujung lancip tiapsisi Jahitan tidak boleh sekaligus tetapi harus dua
kali karena arah jarum harus tegak lurus dengan tepi insisi Untuk menghindari
regangan dapat dikerjakan teknik “undermining ”

Insisi S atau Z

Insisi dalam satu lintasan berbentuk huruf S atau Z (tidak berbetuk lurus).
Insisi ini digunakan jika daerah operasi atau masa yang diambil biasanya tidak
berhubungan dengan kulit tetapi letaknya di persendian. Misalnya mengambil masa
Becker cyst di fosa poplitea. Insisi ini digunakan sebagai akses masuk dan diseksi
sebagai lanjutan jika masa sudah ditemukan. Tujuan dari bentuk yang tidak lurus
adalah untuk mencegah terjadinya kontraktur seteleh luka sembuh. Perhatikan jahitan
ditiap sudut. Insisi dilakukan jika lokasi didaerah persendian dan masa tidak
berhubungan dengan kulit.

Insisi tangensial/transversal

Insisi secara mendatar, sejajar dengan masa. Dilakukan pada masa solid yang
letaknya di kulit.Untuk bedah minor, insisi ini dilakukan pada insisi klavus dimana
klavus ditipiskan dahulu sampai inti yang masuk ditemukan yang dilanjutkan dengan
insisi ellips.

Insisi Poligonal

Digunakan sebagai akses sekaligus diseksi tajam jika target operasi masa yang
akan diambil berhubungan atau berada di kulit. Dibuat banyak sisi tajam atau
poligonal bertujuan untuk menghabiskan akar-akanr dari masa yang dibuang.
Misalnya tumor ganas kulit. Poligonal juga berfungsi untuk mengecek tiap sisi
apakah bebas dari masa tumor atau tidak

TAHAP-TAHAP INSISI

Menyiapkan pasien dikamar operasi

Menyiapkan posisi pasien

Menyiapkan posisi operator,asisten,instrumen

Menyiapkan lapangan operasi

Mengenal bbrp insisi operasi disesuaikan dg instrumentasi

INSISI DI USAHAKAN

Daerah yg minimal trauma postop nya

Daerah yg tersembunyi
Secara kosmetik tak mengganggu

Jangan terlalu banyak insisi

Jangan membuat skar/cacad

PILIHAN INSISI

Tergantung jenis/macam operasi

Kebiasaan operator

Paling aman

Operasi emergency/ cito

Penutupan Defek

Pengambilan masa bersamaan dengan kulit diatasnya menimbulkan deffek yang dapat
ditutup dengan mendekatkan tepi luka. Mungkin juga jika defek terlalu lebar maka kedua tepi
luka tidak dapat didekatkan. Untuk itulah diperlukan teknik khusus untuk menutup defek. Sekali
lagi, petutupan defek ini harus difikirkan saat merencanakan insisi, bagaimana kemungkinan
defek yang terjadi dan cara untuk menutupnya. Dengan demikian, pada saat insisi telah
tergambar rencana teknik penutupan defeknya. Adapun teknik yang dapat dipakai adalah,
advancement, flaps, STSG (split thickness skin graff), FTSG (full thickness) dan lain-lain
Menutup defek dengan cara mendekatkan 2 sisi insisi. Dilakukan jika masing-masing tepi
longgar. Jika tidak maka dilakukan pembebasan jaringan subkutis dari masing-masing tepi agar
menjadi longgar sehingga masing-masi tepi bisa bertemu sehingga jahitan tidak terlalu tegang
/tension

AREA INSISI
Yang harus di perhatikan dalam insisi

Mengetahui jadwal operasi

Tahu rencana jenis operasi

Mengenal instrumen dg baik

Mengenal operator dg baik

Mengenal kamar operasi dgn baik

Siapkan alat2 walau blm tentu dipergunakan

Alat non steril sll dicoba sblm dipergunakan

Mengenal istilah2 yg biasa dipergunakan di ok tsb

Bantu operator tanpa menggurui

Memperlakukan pasien sbg manusia seutuhnya

\
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/327888608/Perbedaan-Insisi-Dan-Eksisi
https://id.scribd.com/presentation/359899487/INSISI-area-operasi-ppt

https://www.scribd.com/document/182292779/Insisi-docx

Anda mungkin juga menyukai