NIM :1010620030
MATA KULIAH : METODE PENELITIAN
DOSEN :Prof. Ir. ING WARDANA.,M.Eng.,Ph.D
PENDAHULUAN
Nitrogen secara umum adalah bagian yang besar dari pada udara yang dihirup,
pada kenyataannya 80% dari udara adalah nitrogen, secara normal atom-atom
nitrogen mengambang terikat satu sama lainnya seperti pasangan kimia, tetapi
ketika udara dipanaskan seperti pada nyala api boiler (3000 F=1648 C), atom
nitrogen ini terpecah dan terikat dengan oksigen, bentuk ini sebagai nitrogen
oksida atau kadang kala itu disebut sebagai NOx. NOx juga dapat dibentuk dari
atom nitrogen yang terjebak di dalam batu bara.
Di udara, NOx adalah polutan yang dapat menyebabkan kabut coklat yang kabur
yang kadang kala terlihat di seputar kota besar, juga sebagai polusi yang
membentuk “acid rain” (hujan asam), dan dapat membantu terbentuknya sesuatu
yang disebut “ground level ozone”, tipe lain dari pada polusi yang dapat
membuat kotornya udara.
Salah satu cara terbaik untuk mengurangi NOx adalah menghindari dari
bentukan asalnya, beberapa cara telah ditemukan untuk membakar batubara di
pemabakar dimana ada lebih banyak bahan bakar dari pada udara di ruang
pembakaran yang terpanas. Di bawah kondisi ini kebanyakan oksigen
terkombinasikan dengan bahan bakar daripada dengan nitrogen. Campuran
pembakaran kemudian dikirim ke ruang pembakaran yang kedua dimana
terdapat proses yang mirip berulang-ulang sampai semua bahan bakar habis
terbakar. Konsep ini disebut "staged combustion" karena batu bara dibakar
secara bertahap
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
DASAR TEORI
Pada pembakaran Batubara C137H97O9NS ,memilki kecenderungan pada suhu yang
tinggi yaitu berkisar antara 1800-20000C ,sehingga pada suhu tersebut pada
reaksi pembakaran batubara memiliki kecenderungan untuk bereaksinya
Oksigen dengan Nitrogen dari udara pembakaran dan bereaksinya oksigen
dengan nirogen yang berasal dari batubara ,sesuai dengan teori laju reaksi
sebagai berikut:
aA + bB cC + dD
sehingga
V=k[A]a.[B]b
Keterangan :
V= Laju reaksi
k = Konstanta laju reaksi
(Abdy Muis, Kimia Dasar )
Laju reaksi adalah kecepatan suatu zat untuk dapat bereaksi.Laju reaksi
dipengaruhi konsentrasi pereaksi bukan hasil reaksi .Seperti yang dikemukaan
oleh Guldberg dan Waage dalam hukum aksi massa yaitu : ” laju reaksi dalam
suatu sistem pada suatu temperatur berbanding lurus dengan konsentrasi zat
yang bereaksi setelah tiap- tiap konsentrasi dipangkatkan dengan
koefisiennyadalam reaksi yang berlangsung” (Abdy Muis, Kimia Dasar )
Faktor yang mempengaruhi pembentukan NOx ,salah satunya adalah temperatur
pembakaran yang tinggi pada proses pembakaran batu bara ,karena semakin
tinggi temperatur maka laju reaksinya akan semakin cepat hal ini sesuai dengan
definisi temperatur yaitu tinggkat getaran atom yang dilambangkan dengan
derajat kelvin ,bahwasanya atom akan berhenti bergetar ketika berada pada
suhu -273 K ( Heat Transfer ,Cangel) dari teori tersebut dapat kita ambil suatu
kesimpulan bahwa semakin tinggi temperatur maka getaran atom semakin besar sehingga
peluang untuk oksigen dan nitogen baik yang berasal dari udara maupun batubara sendiri
semakin besar hal ini sesuai dengan teori bahwa laju reksi pembakaran batubara dan
pembentukan NOx akan semakin cepat hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan
bahwa tiap kenaikan temperatur 100C maka laju reaksi akan naik sebesar 2 sampai 3 kali
dari suhu semula hal ini dinyatakan dengan persamaan:
V= V (T2- T1/T).V0
Dimana : v = laju reaksi ( mol/detik)
V = kenaikan laju reaksi tiap ( 10 0C )
T2 = suhu akhir (0C)
T1 = suhu awal reaksi (0C)
V0 = laju reaksi awal
T = Kenaikan temperatur Laju reaksi 10 0C
Dari pesamaan diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa semakin tinggi
suhu maka laju reaksi pembentukan NOx akan semakin besar
Oleh sebab itu , berdasarkan teori laju reaksi pula yaitu luas permukaan yang
semakin besar maka laju reaksi pun akan semakin besar karena laju reaksi yang
makin besar sehingga proses pembakaran molekul batu bara yang memiliki luas
permukaan yang besar dan volume yang kecil pada massa yang sama akan
berlangsung lebih cepat dan kemungkinan untuk terbentuknya NO xakan semakin
kecil karena waktu reaksinya yang cepat Hal ini dikarenakan Pada reaksi
heterogen (wujudnya berbeda) luas permukaan sentuhan mempengaruhi laju
reaksi .Semakin kecil ukuran partikel zat padat maka total luas permukaan
sentuhan zat padat tersebut semakin besar, sehingga peluang terjadi reaksi juga
semakin besar sehingga reaksi berlangsung semakin cepat. Hal ini dapat
dibuktikan sebagai berikut:
Ketika kita perkecil kita perkecil ukuran dari kubus tersebut menjadi ¼ dari ukuran yang
sebelumnya maka kita akan mendapatkan hasil sebagai berikut ;
Ketika dibagi menjadi 4 bagian kubus tadi menjadi memiliki volume yang lebih
kecil dari semula ,sehingga laju reaksinya lebih besar karena diffusi udara yang
akan lebih cepat akibat molekul udara menyisip ke molekul bahan bakar karena
energi aktifasi pembakaran yang menyebabakan terjadinya perbedaan
temperatur dan konsentrasi antar molekul batubata dengan molekul udara ,hal
ini sesuai dengan persamaan heat diffusvity sebagai berikut:
Atau:
D=(k.c.m/v)1/2
ketika volume di perkecil maka pada massa yang sama luas permukaan akan
menjadi lebih besar dan dari persamaan diatas diffisivitas termalnya
meninggkat(Peter Beeley, Foundry Technology 2nd)
HIPOTESIS
Semakin kecil ukuran suatu molekul bahan bakar dalam hal ini batubara makan
laju reaksi pembakaran akan semakin meningkat. Hal ini dikarenakan Pada
reaksi heterogen (wujudnya berbeda) luas permukaan sentuhan mempengaruhi
laju reaksi .Semakin kecil ukuran partikel zat padat maka total luas permukaan
sentuhan zat padat tersebut semakin besar, sehingga peluang terjadi reaksi juga
semakin besar sehingga reaksi berlangsung semakin cepat. Karena pada reaksi
pembakaran batubara dipengaruhi oleh diffusifitas termal dari energi aktifasi
dimana ketika luas permukaan semakin besar volume akan semaki kecil
sehingga diffusivitas termal meningkat sesuai dengan persamman berikut ini :
D=(k.c.m/v)1/2
Variabel Bebas
Variabel Kontrol
Temperatur
METODE PENELITIAN
Alat
Timbangan digital
Kompresor udara
Stopwatch
Jangka sorong
Bahan
5.Batubara yang sudah ditimbang letakan pada bejana berdasarkan berat dan
ukurannya
15.Matikan stopwatch ketika batubara sudah menjadi abu dan sudah tidak
tampak lagi nyala apinya
23.Matikan stopwatch ketika batubara sudah menjadi abu dan sudah tidak
tampak lagi nyala apinya
31.Matikan stopwatch ketika batubara sudah menjadi abu dan sudah tidak
tampak lagi nyala apinya
39.Matikan stopwatch ketika batubara sudah menjadi abu dan sudah tidak
tampak lagi nyala apinya
45.Bandingkan laju reaksi dengan NOx yang diukur dari alat ukur NOx ,sesuai
dengan ukuran batubara yang dibakar