Indicator Staffing Needs (ISN), untuk mengetahui berapa hasil ISN kita harus mengetahui
waktu kerja tersedia. Waktu kerja tersedia adalah waktu kerja yang seharusnya dipenuhi oleh
pegawai untuk menjalankan aktifitas pokoknya selama satu tahun. Untuk mengetahui waktu
kerja tersedia kita harus melakukan perhitungan hari kerja selama setahun dikali jam kerja per
hari yaitu 2.106. Lalu sebelum kita menghitung ISN pada LKSA YABAPPENATIM, kita harus
menghitung beban kerja dalam satu tahun yaitu dengan cara mengkalikan jumlah karyawan saat
ini dengan jam kerja dan dikalikan lagi dengan 365 hari. Sehingga kita mendapatkan hasil 6.570.
Dan untuk menghitung ISN kita menggunakan rumus beban kerja dalam satu tahun dibagi waktu
kerja yang tersedia per tahun. ISN yang diperoleh yaitu sebanyak 3 orang.
6. Workload Indicator of Staffing Needs (WISN) merupakan perhitungan sumber daya manusia
berdasarkan indicator beban kerja. WISN merupakan sebuah metode yang dapat digunakan
untuk semua unit kerja, perhitungan lebih riil karena berdasarkan pekerjaan yang nyata.Untuk
mengetahui rasio WISN kita harus menghitung waktu kerja tersedia terlebih dahulu dengan cara
hari kerja dikurangi cuti tahunan ditambah pendidikan dan pelatihan ditambah hari libur nasional
ditambah ketidak hadiran kerja lalu dikali dengan waktu kerja sehingga untuk waktu kerja
tersedia 2022 jam/tahun pada LKSA YABAPPENATIM. Lalu setelah kita mengetahui waktu
yang tersedia, kita perlu mengetahui rata – rata kegiatan pokok yaitu 2 jam yang berguna agar
kita dapat menghitung berapa standar beban kerja pada LKSA YABAPPENATIM. Standar
beban kerja adalah jumlah waktu yang digunakan untuk seseorang untuk bekerja dalam setahun.
Untuk menghitungnya kita menggunakan rumus perhitungan yaitu waktu kerja tersedia dibagi
rata – rata waktu kegiatan pokok sehingga mendapatkan hasil 1.011. Selanjutnya kita harus
menghitung rata – rata factor kelonggaran, factor kelonggaran itu seperti pada saat absen, jalan,
berbincang bersama rekan kerja atau yang lain, pergi ke toilet, wudhu, sholat, istirahat sejenak,
dan makan. Setiap menitnya dihitung untuk mengetahui rata – rata factor kelonggaran sehingga
kita mengetahui factor kelonggaran yang dilakukan yaitu 376,9 jam per tahun. Setelah
mengetahui factor kelonggaran, lalu kita menghitung standar kelonggaran. Standar kelonggaran
adalah standar waktu kerja untuk tugas tambahan. Untuk mengetahui standar kelonggaran kita
dapat menghitung dengan cara rata – rata waktu per factor kelonggaran dibagi waktu kerja
tersedia yaitu 0,18 (18%). Kemudian kita menghitung kuantitas kegiatan pokok dengan cara
perhitungan waktu kerja per hari dikali waktu kerja satu tahun yaitu 2.106. Setelah menghitung
kuantitas kegiatan pokok kita menghitung kebutuhan tenaga kerja dengan cara kuantitas kegiatan
pokok dibagi standar beban kerja lalu di tambah standar kelonggaran yaitu yang kita peroleh
sebanyak 3 orang. Dan yang terakhir, kita menghitung rasio WISN dengan cara jumlah WISN
dibagi jumlah pekerja saat ini. Sehingga diketahui rasio WISN pada LKSA YABAPPENATIM
yaitu 0,75
http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/Metode_Perhitungan_Beban_Kerja.pdf
https://www.academia.edu/16566067/KELOMPOK_1_MRSP