Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai asupan gizi, status gizi
dan membangun pola infeksi pasien seropositif HIV menghadiri
Perawatan Klinik lengkap.
Subjek Penelitian Penelitian ini mengadopsi desain penelitian kohort prospektif
dengan unit sampling yaitu pasien dewasa baik pria atau wanita
berusia 18 hingga 60 tahun menghadiri Model Akademik untuk
Pencegahan, Pengobatan HIV dan (AMPATH) klinik AIDS. Dari
497 pasien HIV sero-positif yang direkrut untuk penelitian, 493
menyelesaikan studi, dua pasien dipindahkan ke klinik lain, satu
menolak untuk melanjutkan dan satu meninggal.
Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian adalah wawancara.
Penelitian ini dilakukan dua hari seminggu, hari-hari yang dipilih
dari tabel angka acak. Pasien yang membutuhkan rawat inap
dikeluarkan.
Definisi Operasional HIV, HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency
Variabel Dependen Virus. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh dan
melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan
penyakit.
Cara dan Alat Mengukur Cara dan alat yang digunakan untuk mengukur variabel dependen
Variabel Dependen yaitu:
Cara yang digunakan untuk mengatur dependen pada
penelitian ini yaitu setiap pasien direkrut sekali pada
kunjungan pertama dan diikuti selama enam bulan. Jadwal
wawancara standar yang digunakan untuk mengumpulkan
morbiditas, informasi demografis dan sosial ekonomi
pasien. Jadwal wawancara terdiri dari kedua pertanyaan
openended dan ditutup-berakhir.
Alat yang digunakan pada penelitian ini checklist
frekuensi makanan sekali pada awal studi, nutrisi asupan
menggunakan 24 jam recall diet dan alat survey morbiditas
digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang jenis
dan tingkat infeksi pada pasien setiap bulan selama enam
bulan.Lalu, analisis dilakukan dengan menggunakan
SPSS.
Definisi Operasional Kurangnya asupan gizi di negara – negara tertentu sehingga
Variabel Independen membuat fungsi kekebalan tubuh terganggu sehingga
menyebabkan infeksi. Patogenesis gangguan gizi pada pasien
HIV-positif adalah beragam dan termasuk penurunan asupan
makanan, penurunan penyerapan gizi dan penurunan efisiensi
pemanfaatan, selain peningkatan permintaan gizi.
Langkah – lahkah terapi Kreatinin, hemoglobin, serum glutamat piruvat
transaminase (SGPT) dan mean corpuscular volume
(MCV) adalah langkah-langkah yang digunakan untuk
menilai status gizi pasien pada awal studi dan pada akhir
penelitian.
Izin etis diperoleh dari Kelembagaan Komite Etika
Penelitian, University Teaching Hospital Moi (FAN: IREC
000.470)
Peneliti juga meminta persetujuan dari pasien dan yang
penjelasan tentang prosedur penelitian dan meyakinkan
kerahasiaan.
Analisis nilai gizi konsumsi makanan selama 24 jam
dilakukan menggunakan tabel food composition standar
Sehmi
Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan uji Chi-
square dan t uji.
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari semua pasien yang di
uji diketahui bahwa pasien yang tidak mengalami penyakit yang
berpengalaman sangat besar yaitu sampai 229 (46,1%), yang tidak
mengalami infeksi pneumonia 80 (16,1%), tidak mengalami
tuberkulosis 74 (14,9%) dan tidak mengalami diare 188 (37,8%).
Pada diare laki – laki lebih banyak yg mengalami penyakit tersebut
karena memiliki prevalensi lebih tinggi yaitu 46 (43,8%)
dibandingkan dengan wanita 142 (36,2%). Tidak ada perbedaan
yang signifikan secara statistik dalam asupan gizi antara episode
menderita diare dan mereka yang tidak dalam nilai rata-rata status
gizi.
Kelebihan Penelitian Dapat memacu pembaca agar berhati – hati dan tetap
mengonsumsi nutrisi yang baik dengan menjaga asupan gizi
seimbang.
Kekurangan Penelitian Sulit untuk dipahami atau dicerna dan penjelasan tentang hasil
kurang dijelaskan.