Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ladira Nur Assyfa

NIM : 03111160039

Prodi : Akuntansi 1

Manfaat mempelajari Akuntansi Penerimaan Kas

Sistem Penerimaan Kas Dari Penjualan Tunai

 Deskripsi Kegiatan
Sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang, seperti toko buku,
berasal dari transaksi penjualan tunai. Berdasarkan sistem pengendalian internal yang
baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan :
1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai yang harus segera disetorkan ke bank.
2. Penerimaan kas dari penjualan tunai melalui transaksi kartu kredit.
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga prosedur berikut
ini :
1. Prosedur penerimaan kas dari over-the-counter sales, yaitu pembeli datang ke
perusahaan dengan memilih barang atau produk yang akan dibeli dan melakukan
pembayaran di kasir kemudian menerima barang yang dibeli. Penerimaan kas dari
over-the-counter sales dilaksanakan melalu prosedur berikut ini :
 Pembeli memesan barang langsung ke bagian penjualan.
 Bagian kasa menerima pembayaran dari pembeli berupa, tunai, kartu kredit dan
kartu debit.
 Bagian penjualan memerintah bagian pengiriman untuk menyerahkam barang
kepada pembeli.
 Bagian pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.
 Bagian kasa menyetor kas diterima ke bank.
 Bagian akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam jurnal penjualan.
 Bagian akuntansi memcatat penerimaan kas dari penjualan tunai dalam jurnal
penerimaan kas.
2. Prosedur penerimaan kas dari cash-on-delivery sales (COD Sales), yaitu transaksi
penjualan yang melibatkan kantor pos, perusahaan angkut umum atau angkutan
sendiri dalam penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan. COD sales melalu
pos dilaksanakan dengan prosedur berikut ini :
 Pembeli memesan barang lewat surat yang dikirim melalu kantor pos.
 Penjual mengirimkan barang ke kantor pos dengan mengisi formulir COD sales di
kantor pos.
 Kantor pos mengirim barang dan formulir COD sales kepada kantor pos
penerima.
 Kantor pos penerima memberitahu kepada pembeli atas diterima kirimannya.
 Pembeli membawa surat panggilan ke kantor pos penerima dan membayar
sejumlah yang tercantum di formulir.
 Kantor pos penerima memberi tahu kantor pos pengirim bahwa COD sales sudah
dilaksanakan.
 Kantor pos pengirim memberi tahu penjual bahwa COD sales sudah selesai dan
penjual dapat mengambil kas yang diterima dari pembeli.
3. Prosedur penerimaan kas dari credit card sales, yaitu pembeli datang ke perusahaan
untuk memilih barang atau produk yang akan dibeli dengan melakukan pembayaran
di kasir dengan kartu kredit. Namun dalam penjualan tunai yang melibatkan pos atau
perusahaan angkutan umum, pembeli tidak perlu datang ke perusahaan hanya saja
pembeli memberikan persetujuan tertulis penggunaan kartu kredit dalam pembayaran
harga barang sehingga perusahaan akan melakukan penagihan kepada bank atau
penerbit kartu kredit. Kartu kredit terdapat tiga kelompok yaitu : kartu kredit bank,
kartu kredit perusahaan, dan kartu kredit bepergian dan hiburan.
 Fungsi Yang Terkait
Dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai sebagai berikut :
1. Fungsi penjualan.
2. Fungsi kas.
3. Fungsi gudang.
4. Fungsi pengiriman.
5. Fungsu akuntansi.
 Informasi yang Diperlukan oleh Manajemen
Adapun informasinya dari sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :
1. Jumlah pendapatan.
2. Jumlah kas.
3. Jumlah harga pokok produk yanh dijual.
4. Nama dan alamat pembeli.
5. Kuantitas produk.
6. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan.
7. Otorisasi pejabat yang berwenang.
 Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :
1. Faktur penjualan tunai.
2. Pita register kas.
3. Credit card sales slip.
4. Bill of loading.
5. Faktur penjualan COD.
6. Bukti setor bank.
7. Rekapitulasi beban pokok penjualan.
 Catatan Akuntansi yang Digunakan, dalam sistem penerimaan kas dari penjualan
tunai sebagai berikut :
1. Jurnal penjualan.
2. Jurnal penerimaan kas.
3. Jurnal umum.
4. Kartu persediaan.
5. Kartu gudang.
 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem, sebagai berikut :
1. Prosedur order penjualan.
2. Prosedur penerimaan kas.
3. Prosedur penyerahan barang.
4. Prosedur pencatatan penjualan tunai.
5. Prosedur penyetoran kas ke bank.
6. Prosedur pencatatan penerimaan kas.
7. Prosedur pencatatan beban pokok penjualan.
 Unsur pengendalian internal, dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai
berikut ini :
Organisasi
1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas.
2. Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.
3. Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kas,
fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi.
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
4. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan
menggunakan formulir faktur penjualan tunai.
5. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara membubuhkan cap "lunas"
pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register kas pada faktur tersebut.
6. Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan otorisasi dari
bank penerbit kartu kredit.
7. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara membubuhkan
cap "sudah diserahkan" pada faktur penjualan tunai.
8. Pencatatan ke dalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara
memberikan tanda pada faktur penjualan tunai.
Praktik yang Sehat
9. Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemekaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.
10.Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada
hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya.
11.Penghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik dan secara
mendadak oleh fungsi pemeriksa intern.

 Sistem Penerimaan Kas Dari Piutang


Sumber penerimaan kas suatu perusahaan manufaktur biasanya berasal dari
pelunasan piutang dari debitur, karena sebagian besar produk perusahaan tersebut dijual
melalui penjualan secara kredit. Untuk menjamin penerimaan kas oleh perusahaan, sistem
penerimaan kas dari piutang mengharuskan :
1. Debitur melakukan pembayaran dengan cek atau dengan cara pemindah bukuan
melalui rekening bank.
2. Kas yang diterima dalam bentuk cek dari debitur harus segera disetor ke bank dalam
jumlah penuh.

 Cancelled Check
 Cancelled check di Amerika Serikat
Cancelled check adalah cek yang telah digunakan untuk membayar dan oleh
penerima cek telah diuangkan atau dicairkan ke bank. Dalam sistem perbankan di
Amerika Serikat, cancelled check dikembalikan kepada nasabah yang mengeluarkan
cek dan digunakan oleh nasabah sebagai bukti telah diterimanya pembayaran yang
telah dilakukan oleh pihak yang namanya tercantum dalam cek.
 Cancelled Check di Indonesia
Sistem perbankan di indonesia tidak mengembalikan cancelled check kepada nasabah
yang mengeluarkan cek. Karena sistem perbankan tidak menyediakan bukti
pembayaran berupa cancelled check, pihak yang menerima pembayaran berkewajiban
untuk membuat bukti dokumenter yang menunjukkan telah diterimanya kas dari
pembayaran.
 Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari piutang adalah :
1. Fungsi sekretariat.
2. Fungsi penagihan.
3. Fungsi kas.
4. Fungsi akuntansi.
5. Fungsi pemeriksa intern.
 Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari piutang sebagai berikut :
1. Surat pemberitahuan.
2. Daftar surat pemberitahuan.
3. Bukti setor bank.
4. Kuitansi.
 Unsur Pengendalian Internal
Organisasi
1. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penagihan dan fungsi penerimaan kas.
2. Fungsi penerimaan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
3. Debitur diminta untuk melakukan pembayaran dalam bentuk cek atas nama atau
dengan cara pemindahbukuan (giro bilyet).
4. Fungsi penagihan melakukan penagihan hanya atas dasar daftar piutang yang
harus ditagih yang dibuat oleh fungsi akuntansi.
5. Pengkreditan akun pembantu piutang oleh fungsi akuntansi (Bagian Piutang)
harus didasarkan atas surat pemberitahuan yang berasal dari debitur.
Praktik yang Sehat
6. Hasil penghitungan kas harus direkam dalam berita cara penghitungan kas dan
disetor penuh ke bank dengan segera.
7. Para penagih dan kasir harus diasuransikan (fidelity bond insurance).
8. Kas dalam perjalanan (baik yang ada di tangan Bahian Kasa maupun di tangan
penagih perusahaan) harus di asuransikan (cash-in-safe dan cash-in-transit
insurance).
 Bagan Alir Dokumen Sistem Penerimaan Kas dari Piutang
1. Sistem penerimaan kas dari piutang melalui penagiham perusahaan.
2. Sistem penerimaan kas dari piutang melalui pos.
3. Sistem penerimaan kas dari piutang melalui lock-box-collection plan.

Anda mungkin juga menyukai