Anda di halaman 1dari 39

PAPER

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


“SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS”

KELOMPOK 5

SISKA RAHMADHANI /1717011015


I KADEK WAHYU AGUS SUKARYA /1717011052
NI LUH SUPRAENI /1717011074
THIAZ ANNASHA KURNIA /1717011080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2020
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..ii
A. Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai......................................................1
B. Sistem Penerimaan Kas dari Piutang.....................................................................5
C. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas........................................................................2
D. Sistem Dana Kas Kecil...........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................27

ii
A. Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Mengelola kas sangat penting dilakukan untuk mengetahui keseluruhan
profitabilitas hal ini di kemukakan oleh Julianto (2018). Dalam pengelolaan kas
diperlukan adanya sistem agar mempermudah proses pengelolaan. Penerimaan
dari penjualan tunai ini digolongkan dalam salah satu pengelolaan kas.
Mulyadi (2016) menyatakan dalam bukunya bahwasumber utama
penerimaan perusahaan diperoleh dari hasil penjualantunai. Pencatatan yang
dilakukan ialah pencatatan atas transaksi perusahaan yang diperoleh dari hasil
penjualan. Pada transaksi penjualan ini pembeli haruslah membayar terlebih
dahulu barulah barang dapat diperoleh pembeli.
Pada system penerimaan penjualan tunai ini memiliki tiga prosedur. Tiga
prosedur tersebut dari pendapatMulyadi (2016),adapun ketiga prosedur tersebut
ialah :
1. Over-theCounterSale
Pada prosedur ini perusahaan mendapatkan pemasukan berupa uang
tunai, pembayaran dengan kartu debit serta kredit yang langsung diberikan
oleh pembeli, dan cek pribadi (personal check). Prosedur pelaksanaan over-
the counter sale dilakukan dengan tujuh tahap, yaitu :

a. Pembelian langsung ke sales person atau wiraniaga pada bagian


penjualan.
b. Pembeli melakukan pembayaran dapat berupa uang tunai, kartu debit
atau kredit dan cek pada bagian kasa.
c. Bagian penjualan mengkonfirmasi kepada pengiriman untuk
mengirin barang yang sudah dipesan olehpembeli.
d. Pembeli menerima barang dari bagian pengiriman.
e. Penyetoran kas oleh bagian kasa kepada pihak bank.
f. Pencatatan pendapatan kedalam jurnal penjualan yang dilakukan
bagian akuntansi.
g. Mencatatan perolehan kas masuk yang kemudian diinput pada jurnal
(penerimaan kas) hal ini dilakukan pada bagian akuntansi.

1
2. COD Sale
Cash On Delivery Sale merupakan prasarana perusahaan dalam
memperluas wilayah pemasaran. Cash On Delivery Sale menggunakan
ekspedisi sendiri dalam pengantaran hasil penjualan dari transaksi penjualan
perusahaan, selain itu Cash On Delivery Sale juga berkerjasama dengan kantor
pos dan perusahaan angkutan umum. Jika Cash On Delivery Sale dilakukan
melalui prosedur sebagai berikut:
a. Pemesanan barang melalui kantor pos dengan menggunakan surat
yang dikirim oleh pembeli.
b. Pengiriman barang dari penjual dengan mengisi formulir Cash On
Delivery Sale melalui kantor pos pengirim.
c. Kantor pos penerima akanmelakukan pengiriman barang yang
disertai dengan formulirCash On Delivery Salesesuai dengan intruksi
yang telah diberikan.
d. Setelah barang dan formulir Cash On Delivery Sale diterima oleh
kantor pos penerima menberikan informasi kepada pembeli atas
penerimaan barang.
e. Pembeli mengambil barang dan melakukan pembayaran sesuai isi
pada formulir COD sale ke kantor pos penerima dengan membawa
surat panggilan. Kemudian barang diserahkan setelah kantor pos
penerima menerima kas dari pembelinya.
f. Pemberitahuan bahwa COD Sale telah terlaksana untuk kantor pos
pengirim.
g. Pemberitahuan kepada penjual oleh kantor pos pengirim atas
penerimaan kas dari COD Sale yang telah terlaksana.
3. Credit.Card Sale
Kartu kredit ini digunakan pembeli sebagai alat untuk melakukan
pembayaran. Kartu kredit ini ialah salah satu alat yang mempermudah
penjual dan pembeli yang digunakan alat pembayaran untuk pembeli dan
caraalat penagihan untuk penjual. Pengelompokkan kartu kredit dibagi
menjadi 3, yaitu:

2
a. Bank Card atau kartu kredit bank, sesuai dengan namanya penerbit
kartu kedit ini iala bank. Perusahaan dapat memperoleh uang tunai
apabila perusahaan melakukanpenukarancopy credit card sale slip
kepada pihak bank, namun pihak bank disini ialah bank yang
menerbitkan kartu kredit yang digunakan oleh pembeli. Pihak bank
akanmenagih pemegang kartu kredit yang melakukan pembelian
menggunakan kartu kredit dalam periode tertentu biasanya pihak
bank menetapkan rentan waktu satu bulan dalam penagihan.
b. Company Card, kartu kredit perusahaan ini ialaha perusahan-
perusahaan menerbitkan credit card perusahaannya sendiri agar
mempermudah pelanggan untuk membeli barang, barang yang dibeli
haruslah barang dari perusahaan yang menerbitkan kartu kredit.
Perusahaan menentukan periode penagihan untuk transaski yang
dilakukan pemegang kartu pada akhir bulan atau tanggal yang sudah
di tetapkan perusahaan.
c. Kartu Berpergian dan Hiburan (Travel and Entertainment Cards),
yang termasuk kartu berpergian dan hiburan ialah kartu-kartu yang
pada umunya digunakan dalam hotel, motel, dan restoran.
Dalam system ini ada beberapa fungsi terkait yang mengatur di dalamnya.
Fungsi-fungsi tersebut ialah:
1. Akuntansi
2. Gudang
3. Pengriman
4. Kas
5. Penjualan
Alat-alat yang digunakan sebagai penunjang dalam mempermudah fungsi
terkait untuk melakukan tugasnya ialah terdiri dari dokumen-dokumenyaitu:
1. FakturPenjualan, sebagai dokumen perekamMinformasi transaksi penjuala
tunai sebagai alat pembantu yang dibutuhkan oleh manajemen. Untuk
mengisi dokumen faktur penjualan biasanya dilakukan oleh fungsi
penjualan.

3
2. Cash register tape, pita register di operasikan menggunakan mesin register
kas (cash register) dan pada umunya yang bertugas untuk pengoperasian
dijalankan oleh fungsi kas. Dokumen pita register kasdigunakan sebagai
bukti penerimaan kas dan mendukung dokumen lainnya yaitu dokumen
faktur penjualan.
3. Credit card sales slip, alat penunjang yang yang dibuat credit card center
bank setelah dibuat dokumen ini dperuntukkan kepada perusahaan yang
tergabung dalam anggota bank tersebut. Pada perusahaan kartu inidiinput
oleh fungsi kas yang berfungsi untuk menagih uang perusahaan kepada
bank selakupenerbit kartu kredit. Perusahaan menagih uangatas transakasi
penjualan yang menggunakan credit card.
4. Bill.ofPlading merupakan dokumen yang diisi oleh fungsi pengirim pada
saat penjualan COD yang mana angkutan penyerahan umum sebagai agen
penyerahan barang.
5. Faktur penjualan Cash On Deliveryberfungsi sebagai perekam catatan
penjualan yang dilakukan secara Cash On Delivery.
6. Bukti setor bank merupakan dokumen penting untuk penyetoran kas hasil
penjualan kepada pihak bank yang dilakukan oleh fungsi kas. Setelah
diperoleh dokumen ini fungsi kas akan memberikan bukti setor bank
kepada fungsi akuntansi yang akan digunakan sebagai dokumen patokan
pencatatan tansaksi dari penjualan tunai yang akan diinput pada jurnal
penerimaan kas.
7. Rekapan beban pokok penjualan merupakan draft peringkas harga pokok
penjualan yang dijual. Setelah itu draft digunakan oleh fungsi akuntansi
selama periode tertentu. Selain itu dokumen ini ialah dokumen pendukung
pembuatan catatan HPP yang akandijual.
Sistem penerimaan kas atas penjualan tunai ini menggunakan pencatatan
akuntansi. Adapun pencatatn akuntansi yang digunakan ialah jurnal-jurnal
sertakartu persedian dan kartu gudang juga digunakan dalam pencatatan akuntansi
ini.
Menurut Yuli (2017) sistem pengendalian intern betujuan untuk menjaga
asset yang dimiliki oleh suatu organisasi maka harus ada pemisahan funsi- sungsi

4
agar tidak terjadi penyelewengan. Hal ini di dukung dengan pendapat Alvin,
Andal dan Mark (2015) manajemen memiliki fungsi untuk melakukan
perancangan system pengendalian internal agar terciptanya system yang efektif .
Mulyadi (2016) mengelompokkan pengendalian internal kedalam 3 unsur, yaitu:
1. Organisasi, unsur pertama dalam pengendalian internal ialah unsur
pengendalian internal organisasi. Yang dilakukan dalam unsur ini ialah
merencanakan organisasi. Perencanaan organiasai ini dilakukan oleh
berbagai fungsi dalam perusahaan sehingga dalam unsur organisasi ini
dipisahkan antara fungsi penjualan dengan fungsi kas, selain itu fungsi kas
dengan fungsi akuntansi juga dipisahkan, dan segala transaksi yang
dilakukan secara tunai harus melibatkan seluruh fungsi agar setiap transaksi
terkontrol dengan baik.
2. Otoritas dan mekanisme pencatatan, kegiatan yang dilakukan dalam otoritas
dan mekanisme pencatatan ini ialah:
a. Faktur penjualan yang disiapkan fungsi penjualan dari pesananan yang
telah diterima.
b. Penerimaan uang dibawah tanggung jawab fungsi kas.
c. Pemberian cap pelunasan pada faktur yang tekah di buat beserta pita
register yang menanggung jawab proses ini ialah fungsi kas.
d. Pendistribusian barang pada fungsi pengiriman serta pemberian cap atas
barang yang sudah diserahkan.
e. Setelah barang selesai akan dilakukan pencatatan akuntansi yang
dilakukan pada fungsi akuntansi.
3. Praktik yang sehat ialah bagaimana fungsi penjualan mempertanggung
jawabkan faktur penjualan tunai yang dicetak serta pemakainnya, kas yang
sudah di peroleh kemudiandiserahkan pada pihak bank pada hari yang
sama, perhitungan saldo kas secara periodic dilakukan oleh fungsi kas dan
dilakkan secara tentatifbagi fungsi pengendalian intern.

B. Sistem Penerimaan Kas Melalui Piutang


1. Melalui Piutang
Dalam penelitian Sitorus, (2017) bahwa SIA pada system pada
penerimaan kas adalah suatu sistem yang memberikan informasi dalam

5
mengelola alur penerimaan dimulai dengan uang-penjualan serta piutang
tertagih perusahaan dan penerimaan kas. Dalam keterkaitan pada fungsi
oleh penerimaan serta pembukuan kas perusahaan, dikarenakan kas yang
mempunyai sifat berubah ubah dan bentuknya yang menjadi aset lain
maka hal tersebut perlu dikendalikan.
Kas ialahsuatu alat pembayaran dapat digunakan untuk membayar
proses pengelolaan dalam perusahaan yang dikelola, dalam ilmu akuntansi
terdapat kas ialah alat yang digunkan untuk pembayaran pertukaran telah
diterima dalam rangka melunasi utang dan diterima sebagai setoran
perusahaan, juga dapat di simpan dalam bank yang dapat diambil sewaktu-
waktu seperti penggunaan kartu ATM. (Dalam Bimantar, 2017).
Dalam perusahaan manufaktur sumberyang didapat dalam
penerimaan kas berasal dari pelunasan piutang dari peminjam, dikarenakan
cenderung barang yang dihasilkan perusahaan yang dipromosikan melalui
perjanjian antara supplier dengan customer secara kredit. Perusahaan yang
menjual pasti akan menerima kas yang bersumber dari penerimaan kas
yang relatif sedikit. Beda halnya dengan perusahaan dagang kas yang
diterima bersumber mulai dari penerimaan kas tersebar mulai dari
penjualan secara cast. (Dalam Mulyadi, 2016).
Dalam buku Sistem Akuntansi karangan Mulyadi, (2016) yaitu
program yang dalam mengendalikan perusahaan yang baik, yaitu “system
dalam penerimaan kas yang ada dari mengambil utang yang ada di
customer dalam menjaminpenerimaan kas dari customer, tidak hanya dari
pegawai, bukan hak untuk menerimanya”. Untuk jaminan penerimaan kas,
menerima kas yang bersumber dari utang dalam system yaitu:
1) Pada saat debitur sedang melakukan dalam pembayaran berupa
cek serta dengan cara pemindahbukuan lewat bilyet giro.
Misalnya, dalam perusahaan menerima kas pada cek dari
customer, yang cek bukan atas unjuk, kas diterima oleh
perusahaan yang akan ditulis pada rekening giro kepada Bank
ysng telah ditunjuk oleh perusahaan.

6
2) Pada rekening kas tersebut telah ditulis pada cek tertera ke
customer supaya disetor kepada Bank.
2. Melalui Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Menurut Mulyadi, (2016) menyatakan bahwa untuk
Pemindahbukuan perusahaan mewajibkan para customerdalam membayar
untuk menggunakan cek atas namaserta bilyet giro, dalam menghindari
calon atau penerimaan kas jatuh kepada karyawan. Jika debitur
menggunakan cek atas nama dan bilyet giro dalam melakukan pembayaran
maka sudah pasti akan dicatat pada rekening perusahaan.
Dalam fungsi akuntansi adalahcostumer yang sudah jatuh tempo
akan dilakukan penagihan.
Terdapat 3 cara dalampenerimaan kas dari utang yang dapat dilakukan
yaitu:

1. Penagihan Perusahaan
Pada System pengendalian dalam perusahan yang baik yaitu apabila
penerimaankas yang diterima dari customer dalam bentuk Bilyet Giro.
Customer yang membayar kas pada perusahaan dalam bentuk uang tunai. Cek
atas unjuk sangat memberikan opportunity kepada kreditur untuk bersifat
curang. Menerima kas dari piutang dalam prosedur perusahaan dari penagih
yaitu:
1) Piutang yang jatuh tempo akan di catat pada bagian penagih.
(BagianPiutang).
2) Para pekerja perusahaan melakukan penagihan terhadap customer.
3) Costomer menerima surat pemberitahuan dan cek atas nama.
4) Kemudian cek atas nama diserahkan kepada bagian penagih(bagian
kasa).
5) Memposting ke kartu piutang merupakan bagian piutang yang
diserahkan ke bagian penagih.
6) Debitur menerima kwitansi dari bagian kasa.
7) Bagian kasa memberikan cek atas nama tersebut kepada bank yang
bersangkutan, kemudian cek atas nama di cek dan dicek kepada pejabat
yang berwenang untuk mendapatkan endorsement.

7
8) Tahap terakhir dalam kas piutang melalui penagih ini ialah bank dan
perusahaan pembersihan.

8
Bagianpiutang Bagian penagihan Bagian kasa Bagian jurnal

Mulai 4 1 2 3 5

DPD 2 DPD 2 SP
DSP 2 DSP 2
SP Bukti Setor
v Membuat Melakukan
daftar piutang Bank
Penagihan
yang ditagih ke debitur Memban
dingkan
Menerima cek
dan surat Jurnal
3 Membuat
pemberitahuan Penerimaan
2 bukti
Kartu Kas
Cek setoran
DPD 1 Piutangg
DSP
N
Cek N
Menerima cek DPD 2
dan surat
1 2 DSP = Daftar surat pemberitahuan pemberitahuan DSD 2 Selesai
SP = Surat pemberitahuan Bukti setoran Disetorkan
DPD 1
DPD = Daftar piutang yang di tagih ke Bank
SP
Cek
2
5
N DSP 1

8
N

3 4
Pada bagan 1.1 menjelaskan bahwasi penagih melakukan penagihan
piutang atas catatan piutang yang ditagih dengan kartu piutang. Hasil tersebut
diserahkan kepada bagian penagihan melalui catatan yaitu surat
pemberitahuan. Dalam catatan surat pemberitahuan tersebut berisi lampiran
yang akan diberikan bagian penagihan kepada bagian piutang. Bagian piutang
membandingkan hasil dari penagihan yang dilaporkan pada catatan surat
pemberitahuan pada catatan piutang ditagih. Metode ini, bagian piutang
mengecek bagian penagihan.

Bagan 1.2 Bagian Penagihan

(2)

Bagian Penagihan Debitur


(3)

(5)
Bank Debitur

(1) (4) (6) (7)

Bagian Piutang Bagian Kasa Bank Perusahaan

Sumber: Mulyadi, (2016)

Surat pemberitahuan ini dilampiri dengan cek atas nama yang kemudian
diserahkan oleh bagian penagihan kepada bagian kasa. Bagiankasa kemudian
melaksanakanendorsement atas cek atas nama kemudian diserahkan cek tersebut
kepada bank yang bersangkutan.

Jurnal yang dibuat:

Kas xx
Piutang usaha xx

9
2. Melalui Pos
1) Pada saaat transaksi penjualan kredit terjadi bagian penagihan
memberikanfaktur penjualan kredit kepada customer.
2) Lampiran surat pemberian melalui pos untuk debitur mengirim cek
atas nama.
3) Debitur memberikan surat pemberitahuan dan cek atas nama kepada
bagian sekretaris.
4) Bagian sekretaris memberikan cek atas nama kepada bagian kasa.
5) Bagian sekretaris mencatat dalam rekening piutang atas surat
pemberitahuan tersebut.
6) Sebagai tanda terimakasih kepada debitur bagian kasa mengirim
kwitansi.
7) Setelah bagian kasa menyetorkan kemudian melakuakn endorsement
kepada pejabat berwenang.
8) Tahap terakhir dalam kas piutang melalui pos ini ialah bank
melakukan pembersihan.
3. Malalui Lock-Box-Collection Plan
Masalah perusahaan kepada debiturdalam wilayah geografis yaitu:
1) Debitur yang akan membayar utang harus mengirim cek ke
perusahaan, perjalanan cek memerlukan beberapa waktu di beberapa
hari dalam pos.
2) Debitur yang akan melakukan pembayaran utang dapat dilakukan
antarbank yang jauh secara geografis (Check Clearing).
C. Siystem Akuntansi Pengeluaran Kas
System pokok digunakan dalam system akuntansi pada pengeluaran kas
terdapat 2 system yaitu: Uang kas melalui dana kas kecil dan Cek. System ini
yang menggunakan cek tidak bisa terlepas dan memiliki hubungan yang sangat
erat dalam mencatat utang yaitu dengan melalui account payable dan voucher
payable. (Mulyadi, 2016)
1. Dengan Cek
a. Deskripsi Kegiatan

10
Suatu perusaahan melakukan kegiatan pengeluaran kas dengan jumlah
pengeluaran relatif besar maka perusahaan tersebut dapat menggunakan
cek. Sebaliknya jika pengeluaran yang terjadi dengan jumlah relatif kecil
dalam perusahaan tersebut maka yang digunakan dalam pengeluran
tersebut dengan uang kas, jumlah yang relative kecil dari pengeluaran
perusahaan dalam pengeluaran tersebut tidak bisa memakai cek. Dalam
kegiatan pngeluaran kas dengan dana kas kecil ada dua sistem yang
digunakan yaitu imprest dan fluctuating fund balancediantara kedua
system tersebut hanya salah satu yang dapat digunakan melalui dana kas
kecil.
Cek mempunyai keunggulan jika dilihat dari pengendalian internak
yaitu:
1) Cek atas nama termasuk kedalam pengeluaran cek yang dapat
diterima dari nama tercantum dalam formulir tersebut sehingga jika
bukan nama orang yang tercantum dalam formulir cek tersebu maka
orang tersebut tidak dapat menerima cek tesebut. Sehinggga
perusahaan jika mengunakan cek atas nama untuk transaksi
pengeluarannya maka pihak pembayar akan terjamin diterimanya
cek tersebut.
2) Dilibatkannya pihak luar, maksudnya setiap pencatatan transaksi
pengeluaran kas dengan cek yang dilakukan oleh perusahaan maka
bank akan merekam setiap adanya pencatatan transaksi pengeluaran
kas dengan demikian secara periodik bank akan mengirimikan
rekening koran kepada perusahaan nasabahnya. Dengan sudah
dilakukannya perekaman pencatatan pengeluaran kas, bank perlu
melakukan pengecekan kembali dengan maksud menjamin ketelitian
catatan transaksi kas perusahaan dengan menggunakan rekening
koran yang akan direkam dalam jurnal penerimaan dan pngeluaran
kas. (Mulyadi, 2016)
b. Dokumen
Suatu perusahaan saat mencatat transaksi sistem pengeluaran kas
dengan cek pastinya akan menggunkan sebuah dokumen untuk melihat

11
segala transaksiyang terjadi dalamperusahaan. Adapun yng digunakan oleh
perusahaan yaitu:

1) Kas keluar
Dalam suatu perusahaan dokumen yang digunakan dalam kas keluar
bertujuan untuk memberitahu kepada kreditur sebagai sumber
pencatetan berkurangnya utang. Disisi lain, dokumen kas keluar
mempunyai fungsi untuk surat perintah yang ditujukan kepada
bagian kasa sesuai dengan jumlah nominal yang tertulis didalam
dokumen tersebut.
2) Cek
Dalam penggunaan Cek, yang bisa digunakan dalam pembayaran
yaitu ada dua jenis cek diantaranya cek atas namadan cek atas unjuk.
Cek merupakan suatu dokumen yang digunakan oleh perusahaan
sebagai suatu pembayaran dengan sejumlah angka yang tertera kepada
perusahaan yang tercantum namanya pada cek yang tertera atau surat
perintah kepada bank yang ditujukan untuk kreditur.

3) Check request
Fungsi akuntansi pada pengeluaran kas yaitu sebagai membuat bukti
kas keluar dalam perintah. Fungsi ini akan membuat permintaan cek
sesuai dengan jumlah nominal yang tercantum dalam dokumen, ini
merupakan tujuan dari dibuatnya bukti kas keluar. Dalam suatu
perusahaan tidak semua transaksi memerlukan dokumen permintaan
cek, pemasok membayar utang pada saat terjadi transaksi pengeluaran
kas dan transaksi pembelian barang dimana transaksi tersebut tidak
memerlukan permintaan cek seperti transaksi yang lainnya. Dengan
berkembangnya teknologi dengan sangat cepat begitu pula terdapat
berbagai sitem yang ada seperti sistem pembelian secara otomatis
dapat memudahkan perusahaan dalam mengumpulkan dokumen-
dokumen pendukung yang dapat membantu atau memudahkan
pelaporan faktur pemasok, peneriman barang dan surat order pemblian

12
pada bagian utang. Fungsi ini mengadakan trasnsaksi jasa iklan,
asuransi dan telepon. Pemasok jasa dalam mengajukan permintan cek
pada bagian utang digunakan dalam pembayaran. (Mulyadi, 2016)

c. Catatan Akuntansi
System pengeluaran kas pada pencatatan akuntansi yang digunakan
yaitu:
1. Jurnal pengeluaran kas
Jurnal pngeluaran kasdalam mencatat dalam akutansi yang digunakan,
catatan jurnal pengeluaran kas ini berfungsi sebagai dasar pencatatan
digunakan oleh suatu perusahaan dalam catatan jurnal pengeluaran kas.
Perusahaan mengunakan account payable systemsebagai Pencatatan
utang, dalam jurnal pembelian perusahaan menggunakan jurnal
tersebut dalam melakukan pencatatan transaksi pembelian yang di
perusahaan tersebut begitupun dengan jurnal pengeluaran perusahaan
mengunakannya sebagai catatan transaksi pengeluaran kas di
perusahaan.
2. Rigister cek
Catatan akuntansi yang digunakan perusahaan yaitu register cek.
Dalam hal ini catatan registar cek yang dapat digunakan dalam
mencatat segala cek yng telah dikeluarkan oleh perusahaan dalam
melakukan pembayaran dari pihak lain. Sehinggga untuk mencatat
segala utang yang timbul dalam suatu perusahaan digunakannya
catatanbukti kas keluar. Perusahaan mengunakan voucher payble
system digunakan dalam mencatat transaksi pembelian yang ada dalam
diperusahaan dengan menggunakan dua jurnal yaitu rigister cek dan
jurnal rigister bukti kas keluar. (Mulyadi, 2016)
d. Fungsi yang Terkait
1) Pengeluaran kas
Setiap perusahaan memiliki aktivitas yang dilakukan oleh masing-
masing perusahaan seperti kegiatan biaya perjalanan dinas dan
pembelian jasa sehingga kegiatan tersebut memerlukan pengeluaran

13
kas yang jumlah nominalnya relatif besar sehingga tidak
memungkinkan pengeluaran tersebut menggunakan uang tunai, untuk
itu kegiatan tersebut dapat mengunakan cek dengan cara memberitahu
permintaan cek pada fungsi dalam akuntansi ke bagian utang. Sebelum
melakukan kegiatan apapun di dalam suatu perusahaan, fungsi ini
sebelumnya harus mendapatkan ijin atau persetujuan dari kepala fungsi
agar tidak adanya hambatan dikemudian hari. Dalam fungsi ini pada
akan dibuat buktikas keluar oleh bagian utang akan dengan perusahaan
memakaivoucher payable system, selanjutnya pada bagian kasamengisi
cek yangtelah diajukan.
2) Fungsi kas
Bertanggungjawab dalammemintakan otoritas atas cek, mengisi cek
dan membayarkan serta mengirimkan kepada kreditur secara langsung
melalui via pos. Setiap perusahaan tidak semuanya menyimpan
uanganya di bank yang sama dan tidak semuanya berada di kota yang
sama, untuk pembayaran cek kepada kreditur yang berada diluar kota
serta kreditur yang terdapat di bank berbeda, sehingga bank tersebut
melakukan pembayaran kreditur dilakukan dengan pemindahbukuan.
Maka dalam hal ini, untuk memudahkan perusahaan dalam
menjalankan oprasional perusahaan dengan mengunakan sistem
dengan begitu apabila bank-bank yang ada sudah terconnecting pada
system komputer dalam pelayananclearing maka prosudur pembayaran
melalui cek akanlebih mudah dilakukan.
3) Fungsi akuntansi
a. Dalam perusahaan fungsi akutansi ini, mencatat segala pencatatan
yang menyangkut dengan beban dan persediaan di perusahaan.
b. Fungsi akuntansi dalam perusahaan yaitu bertanggung jawab
kepada yang telah dicatat di transaksi pngeluaran kas. Pencatatan
ini terdapat pada register check dan jurnal pengeluaran kas.
c. Dalam fungsi akuntansi yang ada, perusahaan bertanggung jawab
terhadap dokumen perusahaan sebagai dasar pembuatan bukti kas
keluar terlebih dahulu harus melakukan verifikasi dan mengecek

14
kelengkapan dari dokumen tersebut. Fungsi kas diberikan otorisasi
dalam pembuatan bukti kas keluar dalam mengeluarkan cek
dengan jumlah nominal yang tertera.

4) Fungsi pemeriksa intern


Dalam fungsi ini, Perusahaan menjalankan tugas untuk
bertanggungjawab sebagai berikut:
a. Setiap perusahan akan melakukan perhitungan secara periodik
setelah dilakukannya perhitungan perusahaan akan mencocokkan
hasil perhitungan yang telah dilakukan pada saldo kas dicatatan
akuntnsi dalam akun kas bukubesar.
b. Untuk menghindari terjadinya kesalahan pencatatan, perusahaan
akan berbagai cara untuk menghindari kesalah dalam pencatatan
salah satunya dengan dilakukannya pemeriksaan terhadap saldokas
ditangan serta membuuat rekonsiliasi bank secara periodik.
(Mulyadi, 2016)
e. Unsur Pengendalian Internal
Menrut Esteria (2016) Unsur pengendalian internal menjadi lebih baik
dalam sistem pengluaran kas dengan cek yaitu:
1. Organisasi, dalam unsur pengendalian ini fungsi akuntansi terpisah
dengan fungsi penyimpanan, sehingga bagian kasir tidak sendiri
melakukan transaksi pengeluaran kas yang terjadi dari awal sampai
akhir.
2. Praktik yang sehat, dalam unsur ini perusahaan akan melakukan
pencocokan secara periodik jumlah kas fishik diperusahaan antara
jumlah kas pada catatan akutansi dengan begitu dapat menghindari
kemungkinan pencurian Saldo kas yang disimpan dalam brankas.
3. Setiap terjadinya transaksi didalam perusahaan pada transaksi
penerimaan kas, pihak perusahaan harus menyetor secara penuh dan
bersamaan ke bank dengan penerimaan kas atau pada hari berikutnya.
4. Siystem otorisasi serta prosudur pencatatan

15
a. Setiap transaksi yang terjdi di perusahaan berupa transaksi
pengeluarankas harus mendapat otorisasi pajabat yang
berwenang.
b. Segala sesuatu yang dilakukan dalam perusahaan dengan
mendapatkanpersetujuan dari kepala yang berwenang karena jika
tidak mendapatkan persetujuan maka kegiatan yang dilakuakn
oleh perusahaan tersebut tidak bisa dilakukan seperti kegiatan
yang dilakukan pembukaan dan penutupan rekening bank.
c. Perusahaan dalam melakukan pencatatan jurnal pengluaran kas
pada register cek harus didasarkan pada bukti kas kluar namun
jika pencatatan tersebut tidak mendapatkan persetujuan pejabat
yang berwenang akan menyalahi atauran yang berlaku di
perusahaan tersebut sehingga pencatatan tersebut harus
mendapatkanpersetujuan pejabat yang bewenang dengan
dokuumen lengkap.
Sistem pengendalian internal yng baik, pada setiap penerimaan kas
penuh dan hari yang sama yang disetor di bank dengan penerimaan kasa
dan pada hari kerja beriktnya. Pengluaran kas dalam jumlah yang kecil
tidak bisa mnggunakan cek tepapi mengunakan uangtunai dengan dana kas
kcil melalui imprest system. Rekening koran bank diterima secara periodik
sehingga Catatan kas dapat diperiksa ketelitiannya.
Menurut Saifudin,(2017:127) dalam menjlankan kegiatan perusahaan
terdapat suatu sitem pengedalian yang harus dilakukan seperti paraktik
yang sehat dan prosesdur yang diterapkan oleh perusahaan memiliki tujuan
menjaga kekayaan perusahaan berupa aktiva yang dimilki perusahaan;
mengecek keakuratan catatan akuntansi dan mendorong efesiensi
oprasional perusahaan.
f. Penjelasan Unsur Pengendalian Internal Organisasi
Setiap perusahaan menginginkan setiap data akuntansi dalam
catatan akuntansi dijamin keandalannya sehingga agar hal itu terjadi maka
sistem pengendalian internal memisahkan antara fungsipenyimpan dengan
dan akuntansi. Dalam sistem kas, setiap fungsi harus memisahkan antara

16
fungsi penyimpanan kas dipegang oleh bagian kasa dan fugsi akutansi kas
yang dipegang pada bagian jurnal. Setiap fungsi dipegang oleh bagian-
bagian yang ada dalam perusahaan seperti fungsi pengeluaran kas, fungsi
penerimaan kas dan fungsi penyimpanan kas dipegang oleh bagian
kas.Kemudian yang melaksanakan fungsi penerimaan barang, fungsi
akuntansi, fungsi pengluaran kas dan fungsi pembelian dilaksanakan oleh
pengeluaran kas. Dengan memisahkan setiap fungsi yang ada dalam
perusahaan dapat menjamin keamanan transaksi penerimaaan dan
pengeluaran kas. (Mulyadi, 2016)
g. Bagan Alur Dokumen Sistem Pengeluaran Kas Melalui Cek Dalam
Account Payable
Menurut Mulyadi (2016) pada bagian jurnal pembelian account
payable systemmengunakan tranaksi pembelian dilaksakan dibagian jurnal
berdasrkan faktur pemasok sebagai dokumene sumber. Contoh jurnal
pembelian yaitu:
Persediaan Rp. xxx
Utang Dagang Rp. xxx

Pada saat jatuh tempo, oleh bagian utang mencatat fahktur pemasok
yang dicatat pada kartuutang serta disimpan dengan dokumen laporan
penerimahan barang surat dan order pembelian. Sehingga pada bagian
kasa akan menerima dari bagian utang, bagian utang akan menyerahkan
Faktur dari pemesok dengan sudah dilampiri dokumen yang
mendukung.Bagian kas memiliki tugas dalammembuat cek atas nama
kemudian meminta TTDkepadapejabat berwenang, setelah itu sudah
mendapat tanda tangankreditur akan mendapatkan cek. Bagian kasa akan
mendapatkan faktur dari pemasokbeserta dokumen pendukungnya,
kemudian baghian kasa akan menyerahkan pada bagianjurnal untuk
dicatat pada bagian terakhir dalam jurnal pengluaran kas. Adapun jurnal
yang digunakan adalah:

Utang dagang Rp. xxx


Kas Rp. xxx

17
h. Bagan Aliran Dokumen Onetime Voucher PayableSystem dengan
CashBasis
Menurut Mulyadi, (2016) Aliran dokumen ini pada pencatatan transaksi
pembelian saat faktur sudah waktunya jatuh tempo yang terdapat di bukti kas
keluar. Pencatatan bukti kas keluar pada bagian utang, dicatatat diregister
bukti kas kluar. Adapun jurnal yang digunakan adalah:

Persediaan Rp. xxx


Bukti Kas Keluar Yang Akan Dibayar Rp. xxx

Dalam dokumen,pada saat pencatatan beban atau persediaan saat jatuh


tempo akan dibuatkan bukti faktur pemasok, sehingga pada saat itu fatur
pemasok dilampiri dengan dokumen pendukung sehingga padabagian utang
akann membuatkan buktikas keuar kepada bagiankasa yang sudah disertakan
dokumenlaporan penerimaan barang,fahktur pemasok serta suraat order
pembelian. Pada bagian kasa mempunyai tugas untuk membuat ceknama
setalah itu meminntatandatangan cek kepada kepala yang berwenang, setalah
sudah ditandatangani kemudian mengirim kekreditur yang sudah sertakan
bukti kasa keluar lembar ke satu dengan bukti suratpemberitahuan. Pada
bagian kasa akan mendapatkan dokumen yang sudah dicap lunas setelah itu
akan mengirimkan kepada bagian jurnal dan terakhir dicatat diregester cek.
Adapun jurnal registar cek adalah:

Bukti Kas Keluar Yang Akan Dibayar Rp. xxx


Kas Rp. xxx
i. Bagan Aliran Dokumin One’time Voucher PayableSystem dengan
Acrual Basis (Full- Fledged Voucher PaybleSystem)
Menurut Mulyadi, (2016) Pencatatan pada dokumen ini berdasarkan pada
saat faktur dari pemosok kepada bagian utang pada bukti kas keluar dengan
transaksi pembelian, sehingga dari bagian utang selanjutnya pada bagian
pembelian. Jurnal yang digunakan untuk buktikas keluar dicatat diregister cek
adalah:

Persediaan Rp.Pxxx
Bukti Kas Keluar yang akan dibayar RpP xxx

18
Pada dokumen ini pencatatan yang dilakukan dalm sistem ini pada saat
bukti kas keluar pada lembar ke tiga terdapat pencatatan beban atau
persediaan, dari bagian utang kepada bagian pemebeliaan akan menerima
fektur pemasok. Pada saat jatuh tempo faktur pemasok akan disertakan
dokumen pendukung sehingga bagian utang akan membuatkanbuktikaskeluar
dengan disertakan dokumen laporan penerimaan barang, faktor pemasok
dansurat order pembelian setelah itu akan diserahkan pada bagian kasa.
Setelah buktikas sudah dilampiri dokumen yang mendukung selanjutnya
bagian kas akan membuat cek atasnamakemudian bagian kasa juga meminta
tanda tangan cek tersebut setelah cek itu sudah ditandatangani selanjutnya
mengirimkan ke kreditur dengan dilampiri dengan lembar ke satu pada bukti
kas keluar sebagai bukti surat pemberitahuan.Dokumen yang dicap lunas akan
diberikan kepada bagian kasa, kemudian pada bagain jurnal akan menerima
dokumen yang sudah dicap lunas tersebut dari bagian kasa dan terakhir
dicatatat pada register cek. Adapun jurnal yang digunakan adalah:

Bukti Kas Keluar Yang Akan Dibayar RpPxxx


Kas RpPxxx

j. Bagan Alir Dokumen Built’upVoucher PayableSystem


Menurut Mulyadi(2016) dalam dokumen ini, perusahaan dalam melakukan
pembayaran kepada krediturnya dilakukan secara periodik. Berbeda dengan
aliran dokumen yang lainnya, pada Alir dokumen ini satu transaksi buktikas
keluar bisa dipakai untuk faktur pemasok yng sama. Misalnya pada tanggal 1
untuk setiap bulan perusahaan membuat perjanjian untuk melakukan
pembayaran utang kepada pemasoknya kemudian pada tanggal 2-30 untuk
bulan sebelumnya melakukan pembelian. Dalam mencatat faktur-fatur yang
diterima dari pemasok dalam perusahaan yang membuat hal tersebut pada
bagian utang. Setelah mencatat faktur-faktur dari pemasok, pada bagian utang
akan menjumlahkan rupiah faktur yang telah dicatat selanjutnya akan dicatat
kembali kedalam rigister buktikas keluar. Adapun jurnal yang digunakan
adalah:

Persediaan Rp. xxx

19
Bukti Kas Kluar yang Akan dibayar Rp. xxx

Pada buktikas keluar lembar ke-3, dengan pembayaran dijadwalkan dalam


sistem pencatatan beban atau persediaan. Pada bagian utang, transaksi bukti
kaskeluar akan disertakan dokumenfaktur pemasok, sirat order pembelian dan
laporan pnerimaan barang,setelah dokumen pendukung lainnya sudah
terkumpul kemudian akan diserahkan kepada bagian kas sesuai dengan
tanggal pembayaran yang sudah ditentukan atau dijadwalkan oleh perusahaan
tersebut. Pada bagian kasa bertugas untuk membuat cek atas nama dan
dimintakan tandatangan ke pihak yang berwenang setelah cek sudah
ditandatangani, pemasok akan menerima cek dari bagian kasa disertakan
dokumen berupa bukti kaskeluar pada lembar pertama sebagai bukti
suratpemberitahuan. Setelah dikirimkan cek tersebut, selanjutnya dokumen
tersebut harus sudah dicaplunas yang akan diberikan kepada bagian kasa,
kemudian dari bgian kasa kebagian jurnal dan terakhir pada register cek.
Adapun jurnal yang digunakan adalah:

Bukti kas kluar yang akan dibayar Rp.xxx


Kas Rp. xxx

D. Sistem Petty Cash (Dana Kas Kecil)


Petty cash ialah sejumlah dana yang dipersiapkan suatu perusahaan dalam
keperluan yang sifatnya terus menerus dengan nominal yang tidak terlalu besar.
Pengadaan petty cashdapat menimbulkan pembayaran kas menggunakan tunai
yang bisa dilaksanakan dengan metode alternative yakni:
1. Metode Dana Berubah (Fluctuating-fund-balance system)
Pada pola berikut, petty cash dapat beralih menurut transaksi yang ada
terkait dengan petty cash. Apabila terdapat penyesuaian nominal, maka
akan selalu dilakukan pencatatan.
2. Metode Dana Tetap (Imprest system)
Pada pola ini, jumlah dana tidak berubah-ubah atau tetap sebanding
dengan yang sudah ditetapkan di awal oleh manajemen. Pencatatan
hanya dilakukan jika ada pengisian dan penambahan pada dana kas kecil

20
yang disertai bukti transaksi yang digunakan untuk mengajukan
pergantian dalam kas besar.
Dalam Fluctuating-fund-balance-system, pengadaan petty cash
diselengarakan melalui carat:
1. Pembuatan petty cash ditulis dan ditulissebagai akun Dana Kas Kecil
disebelah debit.
2. Penggunaan biaya padadana kas kecil ditulis serta dicatat menggunakan
akun yaitu dana kas kecil di sebelah kredit.
3. Penambahan kembali petty cash dilaksanakan menurut besarnya
keperluan, kemudian akan ditulis pada sisi debit dengan akun Dana Kas
Kecil.

Pada sistem dana tetap, pelaksanaan petty cash diselenggarakan melalui


tiga cara yakni:

1. Dana kas kecil dibentuk menggunakan cek yang ditulis disisi debit sebagai
akun Dana Kas Kecil. Saldo dari akun tersebut harus sama dengan sudah
ditentukan kecuali saldo yang dimaksud ditambahkan maupun di turunkan.
2. Padajurnal pengeluaran yang terjadi dalam dana kas kecil hanya
menghimpun bukti transaksi yang terjadi untuk arsip yang dilakukan
pemegang dana kas kecil.
3. Penambahan kembali dilakukan dengan menggunakan cek dan mencatat
akun Beban sebagai debit dan akun kas sebagai kredit. Pengawasan pada
dana kas kecil mudah dilaksanakan karena tidak terpengaruh dengan
pengeluaran dana kas kecil yang dihitung secara periodik maupun
mendadak.

Penyelenggaraan petty cash baik menggunakan sistem imprest ataupun


fluctuating-fund-balance-system dilakukan dengan tiga tahapan yakni: (1)
pembentukan dan pembuatan dana kas kecil yang awali menggunakan SK dari
financial directure tentang besarnya dana yang dipisahkan pada tujuan
penyusunan petty cash, (2) permohonan terhadap penggunaan petty cash dari
pengguna kepada pemegang serta kewajiban terhadap penggunaan pada petty cash
melalui form pengeluaran dan bukti-bukti pendukung lain yang relevan, (3)

21
penambahan kembali petty cash secara sistem dana tetap dilaksanakan dengan
melampirkan data penggunaan yang didukung doleh dokumen lainnya yang
disimpan sementara oleh pemegang petty cash. Sebaliknya pada pola fluktuasi
bukti pengeluaran diserahkan ke Journal Section untuk dilakukan pencatatan pada
jurnal penggunaan petty cash, apabila jumlah petty cash telah berkurang maka
pemegang dana akan mengisi form permohonan penambahan kembali kas kecil
yang sertakan dengan bukti pendukung lainnya yang diberikan kepada Debt
Section untuk proses selanjutnya dalam penambahan dana kas kecil.

Surat atau dokumen yang dipergunakan pada mekanisme sistem petty cash
yaitu:

1. Data Cash Out


Data cash out merupakan bukti instruksi kepada fungsi kas terkait
pengeluaran kas yang diberikan dari fungsi akuntansi sesuai besaran yang
tertera dalam arsip dokumen yang bersangkutan.
2. Permohonan Penggunaan Kas Kecil
Hal berikut ditujukan kepada pemegang petty cash untuk mengeluarkan
uang sesuai dengan diperlukan daripenggunapetty cash tersebut. Surat-
surat tersebut akan disimpan oleh pemegang dana berdasarkan urutan
nama dari pemakai dana tersebut.
3. Bukti Pengeluaran Kas Kecil
Bukti ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pemakian dana kas
kecil yang dilaksanakan oleh pemakai dana bersangkutan. Dalam imprest
system dokumen ini akan diarsipkan sementara oleh pemegang petty cash,
sehingga dilaksanakan pencatatan akuntansi dalam setiap data transaksi
penggunaan yang ada. Namun pada metode dana berubah (fluctuating-
fund-balance system) dokumen ini akan dimuat kedalam jurnal
penggunaanpetty cash.
4. Permohonan pada Pengisian atau Penambahan Kembali Kas Kecil
Permohonan surat ini ditujukan dari pemegang dana agar dari debt section
menerbitkan bukti atas pengeluaran kas yang terjadi yang dipergunakan
untuk pengisian atau penambahan kembali pada dana kas kecil.

22
Pencatatan-pencatatan transaksi akuntansi pada sistem atau tatanan petty
cash yakni:
1. Jurnal Pengeluaran Kas
Setiap mencatat penggunaan kas pada sistem petty cash menggunakan
jurnal pengeluaran kas untuk menyusun petty cash serta pada
penambahan kembali petty cash.
2. Daftar Check
Register cek dipakai untuk mencatat atau menulis cek yang dikeluarkan
oleh perusahaan dalam penyusunan dan penambahan kembali padadana
atau saldo kas kecil.
3. Jurnal Pengeluaran Petty Cash
Jurnal penggunaan petty cash ini merupakan jurnal dikhususkan dalam
menulis setiap aktivitas dalam setiap penggunaan petty cashserta dipakai
untuk mediapenyaluran debit yang muncul karena adanya penggunaan
dalam petty cash.
Didalam tatanan petty cash terdapat peranan terikat pada petty cash system
yakni:
1. Peranan Kas
Fungsi kas padapetty cashakanbertugas atas pengisian check, mencarikan
otorisasi atas cek, kemudian mengirimkan check ke petty cash holders saat
penyusunan serta penambahan kembali petty cash.
2. Peran Accounting
Peranan akuntansi bertugas pada: (1) penulisan dan mencatat hal yang
terjadi pada pengeluaran kas kecil mengenai beban dan persediaan, (2)
mencatat aktivitas dalam peyusunan petty cash, (3) registrasi dalam
penambahanpetty cash, (4) mencatat penggunaanpetty cash dengan metode
berfluktuasi, dan (5) pembentukan keterangan kas yang terjadi berdasarkan
jumlah pada dokumen.
3. Peranan Petty Cash Fund Holders
Pemegang danamemiliki kewajiban untuk bertanggungjawab dalam
mencadangkan petty cash, penambahan petty cash, dan pengeluaran
transaksi yang terjadi dengan petty cash.

23
4. Peranan pemeriksa intern
Pemerika intern bertujuan dalam pertanggung jawaban terhadap
penghitungan kas kecil secara berkala dan menyandingkan dengan catatan
kas.
Bagan Arus Sistem Petty Cash
1. Langkah-LangkahPembuatanPetty Cash
Dalam format metode dana tetap (imprest system), bagan alur pada
pembuatanpetty cash dapat dicermati pada gambar dibawah:
Dana Kas Kecil Rpxxxx
Bukti Kas Keluar Yang Akan Dibayar Rpxxxx
Data cash out di lampirkan bersama SK (surat keputusan) dalam
penyusunan dana kas kecil yang diberikan ke Unit Kasa dari Bagian Utang
(debt section). Selanjutnya di Unit Kasa akan membuat cek atas nama
mancarikan paraf atas check yang akan dilimpahkan ke pemegang petty
cash. Bukti data kas keluar akan diberikan ke unit jurnal (journal section)
yang akan dicatat sebagai pengeluaran kas pada daftar check seperti :
Bukti Kas Keluar Yang Akan Dibayar Rp.xxxx
Kas Rp.xxxx

24
Pemegang Dana Kas Kecil
Bagian Utang Bagian Kasa Bagian Jurnal

3 1 2
Mulai 2

SK SK SK 3 SK
BKK 1 3 BKK
BKK 1
Surat Keputusan BKK 1

Membuat Bukti Kas keluar


4
Menguangkan cek ke bank
Mengisi cek dan memintakan tanda tangan atas cek

SK Register cek
3
2 SK
BKK san 1 1 Menyimpan uang tunai
BKK
3
Cek

1 Setelah Bagian Kasa membubuhkan cap lunas pada


Dikirim ke Bagian Kartu Persediaan dan Kartu Biaya untuk diarsipkan

2 3 N

Register Buku Kas Keluar BKK = Bukti kas keluar


SK= Surat Keputusan Selesai

Picture 2.Procedure the formation off petty cash funds

25
2. Tata cara Permintaan dan Pertanggung Jawaban Penggunaan Petty Cash

Pada hal, apabilapenggunaan petty cash sudah dipertanggung jawabkan,


selanjutnya akan dibuatkan berkas oleh pemegang petty cash dengan
melampiri permohonan pengeluaran dan surat pendukung lainnya yang
menjadi dasar permohonan penambahan petty cash sesuai total yang
dirancangkan.
Pada sistem petty cash melalui metode dana berubah (berfluktuasi), saldo
petty cashpada buku besar akan berubah baik naik ataupun turun berdasarkan
total penambahan serta penggunaan petty cash. Jurnal yang dibentuk
berkaitan dengan pembuatan, penggunaan, dan penambahanpetty cash.
a) Pembuatanpetty cash ditulis kedalam daftar butki datacash out serta daftar
check menggunakan format berikut:
Daftar check cash out:
Dana Kas Kecil Rp.xxxx
Bukti Kas Keluar Yang Akan Dibayar Rp.xxxx
Daftar check:
Bukti Kas Keluar Yang Akan Dibayar Rp.xxxx
Kas Rp.xxxx
b) Penggunaanpetty cash ditulis menggunkan jurnal pengeluaran petty
cashdengan format :
BOP Rp.xxx
Beban Adm. Rp.xxx
Beban Pemasaran Rp.xxx
Dana Kas Kecil Rp.xxx
c) Penambahan kembali petty cash ditulis menggunakandaftar bukti cash
outserta daftar check sebagai jurnaldibawah:

Dana Kas Kecil Rp.xxx


Bukti Kas Keluar Yang Akan Dibayar Rp.xxx

Dalam metode saldo berubah atau berfluktuasi, pemegang petty cash


memberikan uang tunai ke pemakai petty cash, pemegang pety cash
melampirkan dan memberikan data penggunaan petty cash dengan data-data

26
pendukung ke journal section. Atas dasar data penggunaan petty cash Journal
Section menulis dan penggunaan petty cash ke dalam jurnal khusus jurnal
pengeluaran petty cash berikut :
BOP Rp....
Beban Adm. Rp…
Beban Pemasaran Rp…
Dana Kas Kecil Rp…
Total transaksi cash out yang ada pada dana kas kecil dominan rendah,
sehingga catatan transaksi penggunaan petty cash pada jurnal tidak
diselenggarakan dalam tempo tertentu. Data penggunaan kas kecil
dikumpulkani di unit Jurnal dalam rentang waktu tertentu, yang direkapitulasi
ke Jurnal penggunaan dana kas kecil.
Pada unit jurnal akan menyetorkan data penggunaan kas kecil ke unit
Kartu Biaya. Pada data, penggunaan petty cash, unit kartu beban menulis
rincian beban penggunaan pengeluaran petty cash pada kartu beban.

27
Pemakai Dana Kas Kecil Pemegang Dana Kas Kecil

Mulai 2 4 1
3

Membuat 1 PPKK 2 2 DP
PPKK
permintaan PPKK 1
PPKK 1
pengeluaran kas
kecil BPKK

2
N
PPKK 1
N
Menyerahkan uang kepada peminta

Memeriksa pertanggungjawaban pemakaian dana kecil


Selesai 2
Mengeluarkan uang dan mengumpulkan bukti pendukung
PPKK 1
1

DP
2
Bersama dengan penyerahan uang tunai PPKK 1
Membuat bukti pengeluaran kas kecil
BPKK

DP
BPKK
2
Diarsipkan sampai dengan saat pengisian kembali kas kecil

Dikembalikan kepada pemakai dana kas kecil setelah dibubuhi cap lunas
3

PPKK : Permintaan pengeluaran kas kecil N


BPKK : Bukti pengeluaran kas kecil
DP : Dokumen Pelindung 4

Picture3.Procedur for request andtakig responsibility for expenditure petty cash fund in the petty cash fund sysem with

28
Bagian Kartu Biaya
Pemakai Dana Kas Kecil Pemegang Dana Kas Kecil Bagian Jurnal

1 4 1 3 3 3
Mulai

Membuat DP DP DP
PPKK 1 PPKK 2 2
permintaan PPKK PPKK 1 PPKK 1
PPKK 1 1
pengeluaran kas BPKK BPKK
BPKK
kecil

N
PPKK 2 N Menyerahkan uang
PPKK 1 kepada peminta

Memeriksa
pertanggungjawaban Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil
pemakaian dana
2 kecil
Mengeluarkan uang dan mengumpulkan bukti pendukung
PPKK 1

1
DP
2
Bersama dengan penyerahan uang tunai PPKK 1
Membuat bukti pengeluaran kas kecil
BPKK 6

DP 2
BPKK Kartu Biaya
2

A
N

3
5
Dikembalikan kepada pemakai dana kas kecil setelah dibubuhi cap lunas

PPKK = Permintaan pengeluar kas kecil


Selesai
BPKK = Bukti pengeluaran kas kecil
DP = Dokumen Pendukung 4

Picture 4. Demand and Accountability of Petty Cash Expenditures in the Petty Cash Fund System with the Fluctuating-Fund-Balance
29
1. Langkah-Langkah Penambahan Kembali Dana Kas Kecil
Prosedur ini menurut skema dariimprestberlandaskan atas besarnya tunai
yang sudah digunakan sebagai pengeluaran berdasarkan data pengeluaran kas
kecil, akan tetapi dalam sistem fluctuating-fund-balance berdasarkan dari
perkiraan besarnya tunai yang dibutuhkan pemegang petty cash. Pada sistem
imprest bila melakukan penambahan kembali pada petty cash maka dicatat
sebagai debit pada akun beban, sementara sistem fluctuating-fund-
balance1akun petty cashakan diletakkan disebelah debit.
Bagian alur tata cara pengisian dan penambahan kembali pada petty
cashdisistem imprest dilaksanakan dari pemegang petty cash memakai form
permohonanpenambahan kembalipetty cash. Data tersebut dilampirkan
bersamadata penggunaanpetty cash yang disetorkan ke unit bagian Utang.
Dari unit bagian Utang akan membuatkan bukti atas kas keluar sesuai
nominaluang (rupiah) yang diterangkan pada form penambahan kembali petty
cashtersebut. Data cash out ditulis pada register datacash out oleh unit utang
sebagai buku harian, yakni:
BOP Sesungguhnya Rp...
Beban Adm. Rp...
Beba Pemasaran Rp...
Bukti Kas Keluar yang akan Dibayar Rp...

Data cash out pada eksemplar ke-2 disetorkan Debt Section ke unit Kartu
Beban dalam keperluan pencatatan rincian BOP, beban administrasi dan
umum, serta beban promosi dan pemasaran pada kartu beban tersebut.
Bukti data kas keluar dilampirkan bersama surat dan file pendukung yang
kemudian disetorkan dari unitutang ke unit kasir. Atas dasar bukti tersebut,
unit Kasa akan mencetak cek atas nama lalu mencarikan paraf
kuasaatascheck. Cek disetorkan ke pemegang petty cash serta data cash out
disetorkan ke unit Jurnal sesudah diberi stempeldari unit Kasa. unit Jurnal
akan menulis pada catatan atas penggunaan kas padadaftar check sebagai
jurnal dibawah:

30
Bukti Kas Keluar Yang Akan Dibayar Rpxxxx
Kas Rpxxxx

31
Kerangka arus proses pada sistem fluctuating-fund-balance padapetty
cash, permohonan penambahanpetty cash dilaksanakan fund holderspetty
cashmelalui form permohonan penambahan kembalidana kas kecil. Namun,
bukti atau file ini tidak dilampirkanbersama data penggunaan kas kecil dan
file lainnya karena sudah disetorkandari pemegang dana ke unit jurnal
sebagai keperluan catatan penggunaan kas kecil. Maka pemohonan
penambahan kembali dana kas kecil yang dicetakpemegang dana disetorkan
ke unit Utang dengan tidak melampirkan file pendukung lainnya. pada sistem
ini, unit Utang merekam dan menulis bukti data kas keluar ke dalam daftar
data cash out sebagai buku harian dibawah :

Dana Kas Kecil Rp…..


Bukti Kas Keluar yang akan Dibayar Rp….

32
Pemegang Dana Kas Kecil Bagian Utang

Mulai 4 4 5

BKK 3 DP DP
PPKK BPKK BPKK
2 2
Membuat permintaan pengisian
PP3K 1 PP3K 1

Membuat permintaan pengisian Membuat permintaan pengisian


N
Arsip BPKK dan
dokumen
pendukungnya

DP
BPKK
2
T PP3K 1
3
DP
BPKK 2
BKK 1 6
2
PP3K 1

Menyimpan uang tunai 2 3

PP3K = Permintaan pengisian kembali kas kecil


BKK = Bukti kas keluar Register Bukti Kas Keluar

Picture 5. Procedure for request to refill petty cash funds in the petty cash fund system with the imprest syste

33
Bagian Kasa Bagian Jurnal Bagian Kartu Biaya

3 6 2

DP DP PP3K 2
BPKK BKK BKK 2
PP3K 2 PP3K
3 BKK 1
BPKK 1

Register Kartu Biaya


Cek N N

DP
BPKK
PP3K 2
3 Selesai
BKK 1
Cek

Sesudah bagian Kasa mengisikan stempel di BKK serta file serta menulis no check di BKK

4 5

Picture 6.Procedur for Request to Refill Petty Cash Funds in the Petty Cash Fund System with the Imprest System (Continue)

34
DAFTAR PUSTAKA

Alvin, A. A. Andal J. & Mark S. 2015. Auditing & Jasa Assurance. Jakarta:
Erlangga
Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Bimantara, Zeska Adhitya dkk. 2017. Analisis Pengendalian Intern Dalam Sistem
Akuntansi Penerimaan Kas Pelayanan Rawat Inap Dan Rawat Jalan Pasien
Umum. Vol 45 No. 1 halaman 205. (diakses tanggal 13 Maret 2020).

Esteria, 2016. Sistem Akuntansi dan Penerimaan Kas (Studi Analisis Sistem
Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Hasjrat Abadi Manado). Jurnal
Berkala Ilmiah Efesiensi.Vol.16 No.04:1089 (diakses tanggal 12 maret
2020).

Fitriyani, Yuli. 2017. Penerapan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Dari


Penjualan Tunai (Studi Kasus Pada CV Restu Ibu Banjarmasin).Jurnal
Humaniora Teknologi. 2(1): 1.
Julianto, I Putu. I Gd. Nandra Hary Wiguna. 2018. Buku Ajar Sistem Informasi
Akuntansi Teori dan Penerapan Pada Perusahaan. Bali : Undiksha Pers.

Margaretha, Rannita. 2015. Analisis Sistem Pengendalian (Studi Analisis Sistem


Pengendalian Intern Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT. Sinar
Galesong Prima Cabang Manado).Jurnal EMBA.Vol.2 No.2 hlm.2303-
1174
Sitorus, Sofia Perayanti dan Melanthon Rumapea. 2017. Sistem Informasi
Akuntansi Pendapatan dan Penerimaan Kas Pada PT. Telkom Medan. Vol
1 No. 1 halaman 2. (diakses tanggal 13 Maret 2020).

Saifudin. 2017. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas


Dalam Meningkatkan Pengendalian Internal Atas Pendapatan Pada RSUP
Dr. Kariadi Semarang.Jurnal Riset Akuntansi Keuangan. Vol.2 No.2 :127.
(diakses tanggal 12 Maret 2020).

35
Wongkar, Mega Eliza, Grace B. Nangoi, dkk. 2017. Evaluasi Penerapan Dana
Kas Kecil Pada PT. Putra Karangetang. Jurnal Riset Akuntansi Going
Concern. Vol. 12(2): 320

36

Anda mungkin juga menyukai