Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

GERBANG LOGIKA DAN OPERASI LOGIKA


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Logika Informatika Dosen
pengampu Drs. H. Eka Fitrajaya Rahman, M.T.

Disusun Oleh:
Enggar Fahmy Al-Hikam
1801216

PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
Metode Quine-Mc.Cluskey

A. Pengertian
MetodeQuine-McCluskey atau biasa disebut metode tabulasi adalah salah satu metode yang
digunakan untuk menyederhanakan suatu fungsi aljabar boolean. Secara umum,
penyederhanaan fungsi boolean dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
 Secara aljabar
 Menggunakan Kmap atau peta karnaugh
 Metode Quine-McCluskey(Metode tabulasi)

Metode Quine-McCluskey merupakan solusi untuk mengatasi kelemahan peta karnaugh atau
kmap, matode ini dapat mengatasi fungsi yqng komoleks.Jika jumlah variabel yang terlibat
dalam suatu fungsi aljabar boolean lebih dari enam variabel maka baik penggunaan metode
penyederhaan secara aljabar maupun menggunakan peta karnaugh akan semakin rumit dan
tidak efektif. Untuk itu, dalam kasus ini digunakan lah metode penyederhaan aljabar boolean
menggunakan metode Quine-McCluskeyatau tabulasi ini. Dasar hukum yang digunakan pada
metode ini adalah aksiomq distribusi. Metode ini dikembangkan oleh W.V. Quine dan E.J.
McCluskey pada tahun 1950.
Metode tabulasi Quine-McCluskey ini terdiri dari dua bagian yaitu:
1. Menentukan kandidat-kandidat dari fungsi boolean yang diberikan untuk fungsi
penyederhanaan, atau disebut prime implicant
2. Memilih prime-implicant untuk mendapatkan ekpresi dengan jumlah literal sedikit.

B. Langkah-Langkah
1. Langkah-langkah menentukan prime implicant adalah sebagai berikut:
 Mendaftar minterm-minterm dari fungsi Boolean
 Mengubah setiap meinterm ke dalam bentuk biner
 Susun setiap minterm biner dalam bentuk kelompok-kelompok, dimana
dalamsatu kelompok harus memiliki jumlah angka satu yang sama.
 Lakukan proses pemasangan, yaitu mengkombinasi minterm-minterm antara
kelompok yang bersebelahan. Minterm-minterm yang dapat dikombinasi
adalah minterm yang memiliki perbedaan satu digit saja pada minterm biner
dan minterm-minterm tersebut harus dari kelompok yang berbeda..
Perbedaan tersebut kemudian diganti dengan tanda (-).
 Tandai dengan (√) bila minterm tersebut telah dikombinasi dengan minterm
pada kelompok yang bersebelahan.
 Proses pemasangan diulangi terus hingga tidak lagi minterm-mintern yang
tidak bisa kombinasi.
 Kombinasi-kombinasi minterm yang ditandai dengan (*) menjadi kandidat
prime implicant.
2. Langkah-langkah memilih prime implicant :
 Buat tabel prime implicant, dimana kolomnya adalah minterm dan barisnya
adalah prime implicant itu sendiri. Tanfai dengan tanda (x), pada pertemuan
antara baris dan kolom yang menunjukkan komposisi dari minterm-minterm
yang menyusun prime implicant.
 Pilih prime implicant yang penting pada baris, dimana baris tersebut mewakili
(x) yang hanya ada satu secara vertikal. Tandai semua prime implicant yang
penting.
 Susun fungsi SOP dengan prime implicant yang telah terpilih.

C. Contoh Soal
1. Sederhanakan F(w,x,y,z) = ∑m(0,2,3,6,7,8,9,10,13)
 Menentukan term-term sebagai prime implicant
a. Mendaftar minterm-minterm, ubah bentuk minterm ke biner dan identifikasi
jumlah angka satu pada biner. Dapat direpresentasikan dengan tabel.
Banyaknya digit biner sama dengan jumlah variabel.

Minterm Biner wxyz Jumlah angka 1


0 0000 0 0000 0
2 0010 2 0010 1
3 0011 3 0011 2
6 0110 6 0110 2
7 0111 7 0111 3
8 1000 8 1000 1
9 1001 9 1001 2
10 1010 10 1010 2
13 1011 13 1011 3

b. Urutkan berdasarkan kelompok jumlah angka 1 dari yang paling sedikit.


c. Pasangkan dua buah minterm dengan ketentuan : kedua minterm hanya
memiliki perbedaan 1 digit pada binernya, kedua minterm harus dari
kelompok (berdasarkan jumlah angka 1) yang berbeda, mengganti digit yang
berbeda dengan tanda “-“.
Contoh:
Minterm (0,2) boleh dipasangkan atau dikimbinasikan karena 0000 dan 0010
hanya memiliki perbedaan 1 digit biner, (0,2) dari kelompok yang berbeda.
Hasilnya menjadi 00-0. Memberikan tanda (✓) setiap kali menyusun
kombinasi, berfungsi sebagai pengingat bahwa minterm tersebut pernah
dipasangkan atau dikombinasikan.
Hasil proses
Jumlah angka 1 Minterm wxyz
pemasangan minterm-
0 0 0000 minterm tersebut
2 0010 sebagai berikut.
1
8 1000
3 0011
6 0110
2
9 1001
10 1010
7 0111
3
13 1011
wxyz
(0,2) 00-0 ✓
(0,8) -000 ✓
(2,3) 001- ✓ wxyz

(2,6) 0-10 ✓ (0,2,8,10) -0-0

(2,10) -010 ✓ (0,8,2,10) -0-0

(8,9) 100- * (2,3,6,7) 0-1-


wxyz w x y z
(8,10) 10-0 ✓ (2,6,3,7) 0-1-
0 0000 ✓ (0,2) 00-0
(3,7) 0-11 ✓
2 0010 ✓ (0,8) -000
(6,7) 011- ✓
8 1000 ✓ (2,3) 001-
(9,13)
 1 - 0 1 *
Tidak boleh memasangkan minterm yang memiliki
3 lebih dari
0 0 21digit ✓ binernya
1 pada (2,6) perbedaan
0-10

 6 Tidak boleh ✓
0 1 1 memasangkan
0 (2,10)dari kelompok
minterm yang berasal -010
yang tidak berurutan
9 1001 ✓ (8,9) 100-

10 1010 ✓ (8,10) 10 - 0

7 0111 ✓ (3,7) 0-11

13 1011 ✓ (6,7) 011-


d. Proses pemasangan diulangi terus hingga (9,13) 1-01
tidak ada lagi minterm-minterm yang
tidak bisa dikombinasi.

Tanda * menandakan bahwa minterm tersebut


belum pernah dipasangkan atau dikombinasikan.
Minterm ini disebut prime implicant.
Jika pasangan minterm menghasilkan
kode biner yang sama, cukup ditulis salah
satu

Tidak bisa dikombinasikan lagi, sehingga minterm-


minterm tersebut merupakan prime implicant.

e. Table prime implicant

wxyz

(0,2,8,10) -0-0
(2,3,6,7) 0-1-

wxyz
(0,2,8,10) -0-0 *
(2,3,6,7) 0-1- *
wxyz Prime implicant
(0,2,8,10) -0-0 x’z’
(2,3,6,7) 0-1- w’y
(8,9) 100- wx’y’
(9,13) 1-01 wy’z

 Memilih prime implicant untuk menentukan ekspresi dengan jumlah literal sedikit
a. Buat tabel prime implicant, dimana kolomnya adalah minterm dan barisnya
adalah prime implicant itu sendiri. Tanfai dengan tanda (x), pada pertemuan
antara baris dan kolom yang menunjukkan komposisi dari minterm-
minterm yang menyusun prime implicant.
0 2 3 6 7 8 9 10 13
(0,2,8,10) x x x x
b. Pilih prime
(2,3,6,7) x x x x implicant yang
(8,9) x x penting pada
baris, dimana
(9,13) x x
baris tersebut
mewakili (x) yang hanya ada satu secara vertikal. Tandai semua prime
implicant yang penting.

0 2 3 6 7 8 9 10 13
(0,2,8,10) x x x x
(2,3,6,7) x x x x
(8,9) x x
(9,13) x x

0 2 3 6 7 8 9 10 13
(0,2,8,10) x x x x
(2,3,6,7) x x x x
(8,9) x x
(9,13) x x
c. Susun fungsi SOP dengan prime implicant yang telah terpilih.
F(w,x,y,z) = ∑m(0,2,3,6,7,8,9,10,13)
= (9,13) + (2,3,6,7) + (0,2,8,10)
= wy’z + w’y + x’z’

2. Sederhanakan F(v,w,x,y,z) = ∑m(0,2,4,6,7,8,10,11,12,13,14,16,18,19,29,30)


 Menentukan term-term sebagai prime implicant
vwxyz vwxyz vwxyz

0 00000 ✓ (0,2) 000-0 ✓ (0,2,4,6) 00--0 ✓

2 00010 ✓ (0,4) 00-00 ✓ (0,2,8,10) 0-0-0 ✓


4 00100 ✓ (0,8) 0-000 ✓ (0,2,16,18) -00-0

8 01000 ✓ (0,16) -0000 ✓ (0,4,8,12) 0--00 ✓

16 10000 ✓ (2,6) 00-10 ✓ (2,6,10,14) 0--10 ✓

6 00110 ✓ (2,10) 0-010 ✓ (4,6,12,14) 0-1-0 ✓

10 01010 ✓ (2,18) -0010 ✓ (8,10,12,14) 01--0 ✓

12 01100 ✓ (4,6) 001-0 ✓


18 10010 ✓ (4,12) 0-100 ✓

7 00111 ✓ (8,10) 010-0 ✓


vwxyz
11 01011 ✓ (8,12) 01-00 ✓ (0,2,4,6,8,1
0---0 ✓
13 01101 ✓ (16,18) 100-0 ✓ 0,12,14)

14 01110 ✓ (6,7) 0011-

19 10011 ✓ (6,14) 0-110 ✓

29 11101 ✓ (10,11) 0101-

30 11110 ✓ (10,14) 01-10 ✓


(12,13) 0110-
(12,14) 011-0 ✓
(18,19) 1001-
(13,29) -1101
(14,30) -1110
vwxyz Prime implicant
(6,7) 0011- v’w’xy
(10,11) 0101- v’wx’y
(12,13) 0110- v’wxy’
(18,19) 1001- vw’x’y
(13,29) -1101 wxy’z
(14,30) -1110 wxyz’
(0,2,16,18) -00-0 w’x’z’
(0,2,4,6,8,10,12,14) 0---0 v’z’

 Memilih prime implicant untuk menentukan ekspresi dengan jumlah literal


0 2 4 6 7 8 10 11 12 13 14 16 18 19 29 30
(6,7) x x
(10,11) x x
(12,13) x x
(18,19) x x
(13,29) x x
(14,30) x x
(0,2,16,18) x x x x
(0,2,4,6,8,10,12,14) x x x x x x x x
sedikit
0 2 4 6 7 8 10 11 12 13 14 16 18 19 29 30
(6,7) x x
(10,11) x x
(12,13) x x
(18,19) x x
(13,29) x x
(14,30) x x
(0,2,16,18) x x x x
(0,2,4,6,8,10,12,14) x x x x x x x x
F(v,w,xF(v,w,x,y,z) = ∑m(0,2,4,6,7,8,10,11,12,13,14,16,18,19,29,30)
= (6,7) +(10,11) + (18,19) + (13,29) + (14,30) + (0,2,16,18) +
(0,2,4,6,8,10,12,14)

= v’w’xy + v’wx’y + vw’x’y + wxy’z + wxyz’ + w’x’z’ + v’z’

D. Soal Latihan
Sederhanakan fungsi Boolean derikut dengan metode Quine-McCluskey !
1. F(w,x,y,z) = ∑ m(0,1,2,6,9,11,12,15)
2. F(w,x,y,z) = ∑ m(1,3,5,6,8,9,10,12,13,15)
3. F(v,w,x,y,z) = ∑ m(0,7,8,15,16,23,24)
4. F(v,w,x,y,z) = ∑ m(0,2,4,5,11,12,15,18,21,22,23,24,25,26,29,30,31)
5. F(u,v,w,x,y,z) = ∑ m(0,4,10,11,18.21,22,23,29,30,32,36,50,54,55,58,62)
Daftar Pustaka

Ibrahim, KF. 2009. Teknik Digital. Yogyakarta: Andi Offset.

Widianto, DE. 2014. Sistem Digital Analisis, Desain dan Implementasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Elisa.ugm.ac.id/archive/download. diakses pada 06 April 2019.

Munir, Rinaldi. 2010. Matematika Diskrit Edisi 3 revisi empat. Bandung: Informatika Bandung.

Anda mungkin juga menyukai