Anda di halaman 1dari 10

Ageratum conyzoides L.

– Babadotan
Identifikasi :
 Nama Ilmiah : Ageratum conyzoides L.
 Nama Umum : Great weeds, White weeds
 Nama Lokal : Babadotan, Wewedusan
Klasifikasi :
 Kingdom : Plantae
 Divisio : Spermatophyta
 Classis : Dicotyledoneae
 Famili : Asteraceae
 Genus : Ageratum
 Species : Ageratum conyzoides L.
Deskripsi :
 Akar : Berakar tunggang
 Batang : Tumbuh tegak berbetuk bulat, berbuku dan berbulu halus pada
bukunya, bercabang, dapat mencapai tinggi 60-120 cm.
 Daun : Oval seperti telur, bergerigi dan berbulu halus, tangkai daun pendek.
 Bunga : Berkelompok seperti cawan, warna biru, violet, putih, mahkota bunga
berbentuk tabung sempit seperti lonceng berlekuk lima.
 Buah : Buah keras berwarna putih, runcing dengan gerigi lima buah dan
rambut bersisik lima buah. Biji berwarna coklat.
 Perbanyakan : Perbanyakan generatif dengan biji.
 Habitat : Hidup di tempat kering, ketinggian kurang dari 1200m dpl, suhu optimal
16-24 0C, intensitas tinggi.
 Pengendalian : Secara kimiawi dengan menggunakan Dapat digunakan herbisida
Dalapon, Paraguat.
Synedrella nodiflora (L.) Gaertn – Jotang Kuda
Identifikasi :
 Nama Ilmiah : Synedrella nodiflora L.
 Nama Umum : Synderella
 Nama Lokal : Gletang Warak, Legetan (Jawa), Jotang Kuda (Sunda)
Klasifikasi :
 Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
 Classis : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
 Ordo : Asterales
 Famili : Asteraceae
 Genus : Synedrella
 Species : Synedrella nodiflora (L.) Gaertn.
Deskripsi :
 Akar : Akar tunggang.
 Batang : Merupakan tanaman semusim, tegak atau berbaring pada pangkalnya,
bercabang menggarpu berulang-ulang; tinggi hingga 1,5 m.
 Daun : Daun-daun berhadapan; dengan tangkai bentuk talang, 0,5-5,5 cm, helai
daun bundar telur memanjang, 2,5-15 × 1-9 cm; pangkal daun menyempit sepanjang
tangkai, ujung daun runcing, tepinya bergerigi lemah, dan berambut di kedua
permukaannya.
 Bunga : Bunga majemuk dalam bongkol kecil, panjang 8-10 mm, bertangkai
pendek, berisi 10-20 bunga yang berjejal-jejal; terletak terminal atau di ketiak daun, 1-7
bongkol bersama-sama. Daun pelindung bundar telur memanjang, berujung runcing,
berambut kaku. Bunga tepi 4-8 buah, dengan pita kuning bertaju 2-3, lk 2 mm
panjangnya. Bunga cakram serupa tabung, 6-18 buah, kuning muda dengan tajuk
kuning cerah. Tabung kepala sari coklat kehitaman.
 Buah : Buah keras dengan dua macam bentuk: buah dari bunga tepi sangat
pipih, bersayap dan bergerigi runcing di tepi dan ujungnya; sementara buah dari bunga
cakram sempit panjang, dengan 2-4 jarum di ujungnya. Panjang buah lk. 0,5 cm.
 Habitat : Tercatat pertama kalinya di Jawa pada 1888. Tumbuhan ini menyenangi
tempat-tempat yang sedikit ternaungi. Jotang kuda tidak menyukai penggenangan.
Kerap ditemukan di perkebunan, pekarangan, tepi-tepi jalan, pagar, saluran air, d.l.l.
 Perbanyakan : Dengan biji.
 Pengendalian : Dilakukan secara biologis dan mekanik.
Oxalis berrelieri – Cacalincingan
Identifikasi :
 Nama Ilmiah : Oxalis corniculata
 Nama Umum : Barrelier's woodsorrel, lavender sorrel
 Nama Lokal : Daun asam kecil (Aceh), Cacalingcingan (Sunda)
Klasifikasi :
 Kingdom : Plantae
 Divisio : Spermatophyta
 Classis : Dikotyledoneae
 Ordo : Geraniales
 Famili : Oxalidaceae
 Genus : Oxalis
 Species : Oxalis corniculata
Deskripsi :
 Akar : Tunggang, putih kekuningan.
 Batang : Berbentuk selindris, berambut, lunak, bulat, pendek, berumbi, memilki
tinggi batang anatara 5-35 cm.
 Daun : Majemuk, bertangkai panjang, anak daun bentuk jantung, panjang 2-3
cm, lebar 1-2 cm, permukaan halus, pertulangan menyirip, memiliki
petiole yang sangat pendek, hijau.
 Bunga : Majemuk, biseksual, actiomorfus, panjang pedicelnya 5-20 mm dan
berambut, memiliki 5 sepal dan 5 petal dan 10 buah stamen, bentuk
payung, di ketiak daun, benang sari terletak didepan daun mahkota, putik
satu, tangkai putik berambut, putih, mahkota terdiri dari 2 - 8, panjang ±
7,5 mm, kuning.
 Buah : Kecil, ada 5-11 buah, biji berwarna hitam.
 Habitat : Tumbuh di hampir semua jenis tanah, ditempat yang mendapat cukup
sinar matahari atau ditempat yang ternaungi, dipinggir jalan, dilapangan
terbuka dan dipematang sawah.
 Perbanyakan : Secara generatif dengan menggunakan biji.
 Pengendalian : Secara kimiawi dengan menggunakan Paraquat, amitrole dan 2,4,5-T.
Alternanthera philoxeroides (Mart.) Griseb
Identifikasi :
 Nama Ilmiah : Alternanthera philoxeroides (Mart.)
Griseb
 Nama Umum : Alligator weed
 Nama Lokal : Kremah Air
Klasifikasi :
 Famili : Amaranthaceae
 Genus : Alternanthera
 Species : Alternanthera philoxeroides (Mart.)
Griseb
Deskripsi :
 Akar : Tanaman ini merupakan tumbuhan tahunan, bagian pangkal tumbuh
menjalar atau merapung sedang bagian ujung tumbuh tegak, panjang 50-
100 cm.
 Batang : Pada batang, berongga, agak lunak warna hijau kemerah-merahan.
 Daun : Panjangnya 10 cm, tepi daun rata, umumnya berbulu-bulu halus.
 Bunga : Karangan bunga berbentuk bongkol, terdapat di ketiak dan tunggal.
Mempunyai tangkai dengan panjang 1-5 cm. Perhiasan bunga berwarna
putih terang, tidak berbulu-bulu, panjang 4-7 mm.
 Buah : Buah berbentuk kotak, warna coklat, dengan biji bulat berwarna hitam.
 Habitat : Tempat hidup di sawah-sawah, di air yang berarus tenang.
 Perbanyakan : Secara generatif.
 Pengendalian : Menggunakan gramoxone, para-ccl.
Biden pilosa L. – Hareuga

Identifikasi :
 Nama Ilmiah : Biden pilosa L.
 Nama Umum : Spanish needle
 Nama Lokal : Hareuga, Ketul, Ajeran
Klasifikasi :
 Kingdom : Plantae
 Divisio : Magnoliophyta
 Classis : Magnoliopsida
 Ordo : Asterales
 Famili : Asteraceae
 Genus : Bidens
 Species : Bidens Pilosa L.
Deskripsi :
 Akar : Susunan akar dangkal.
 Batang : Batang berbentuk segi empat, warna hijau.
 Daun : Daun bertiga-tiga, masing-masing berbentuk bulat telur, pinggir
bergerigi..
 Bunga : Bunga bertangkai panjang, mahkota bunga berwarna putih dengan putik
berwarna kuning.
 Buah : Bertekstur keras dengan bentuk ramping memanjang dengan ukuran 0,5-
1,3 cm, berwarna coklat kehitaman, dengan 2-3 kaitan serupa jarum
berduri di ujungnya yang digunakan untuk melekatnya biji dan
menempel di dan disebarkan oleh serangga (epizoik).
 Habitat : Tumbuhan ini menyukai tempat yang terbuka, agak terlindung, dan di
tanah yang agak lembap seperti kebun, lading terbuka, dan pematang air.
Ajeran tumbuhan di dataran rendah sampai ketinggian tempat 1.250 m
dpl. Tumbuhan ini merupakan gulma pertanaman tanaman semusim atau
tanaman tahunan.
 Pengendalian : Dengan cara di cabut, dengan menggunakan herbisida purna tumbuh.
Bisa juga dengan melakukan pembakaran.
Amaranthus viridis L.
Identifikasi :
 Nama Ilmiah : Amaranthus viridis L.
 Nama Umum : Slender amaranth, green amaranth
 Nama Lokal : Bayam Duri
Klasifikasi :
 Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
 Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
 Super Divisio : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
 Divisio : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
 Classis : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
 Sub Classis : Hamamelidae
 Ordo : Caryophyllales
 Famili : Amaranthaceae (suku bayam-bayaman)
 Genus : Amaranthus
 Species : Amaranthus viridis L.
Deskripsi :
 Akar : Akar pada tanamn ini adalah rimpang dan panjang merayap.
 Batang : Herba berumur 1 tahun, tegak atau condong kemudian tegak, tinggi 0,4-1
m, kerapkali bercabang banyak dan berduri.
 Daun : Bulat telur memanjang bentuk lanset, panjang 5-8 cm, dengan ujung
tumpul dan pangkal runcing.
 Bunga : Bunga dalam tukal yang rapat, yang bawah duduk diketiak, yang atas
terkumpul menjadi karangan bunga di ujung dan duduk di ketiak, bentuk
bulir bercabang pada pangkalnya. Bulir ujung sebagian besar jantan,
tidak berduri, mula-mula naik lalu menggantung. Tukal betina dengan 2
duri lurus yang lancip, dan menjauhi batang. Daun pelindung dan anak
daun pelindung runcing, panjangnya sama dengan tenda bunga.
 Buah : Buah bulat memanjang, dengan tutup yang rontok, berbiji
 Habitat : Tegalan, halaman rumah, kebun, kebun, tepi jalan, dan semak1-1.400 m.
 Perbanyakan : Perbanyakan generaif dengan biji.
 Pengendalian : Mekanik dan pestisida.
Euleusine indica (L). Gaertn – Carulang

Identifikasi :
 Nama Ilmiah : Eleusine indica (L.) Gaertn
 Nama Umum : Indian goosegrass
 Nama Lokal : Rumput belulang, Carulang
Klasifikasi :
 Kingdom : Plantae
 Divisio : Spermatophyta
 Classis : Dikotyledoneae
 Famili : Gramineae
 Genus : Euleusine
 Species : Euleusine indica (L.) Gaertn
Deskripsi :
 Akar : Berakar serabut.
 Batang : Batang selalu berbentuk cekungan, menempel pipih, berbentuk cabang
 Daun : Daun terdiri dari 2 baris tetapi kasar pada tiap ujung. Pada pangkal helai
daun berambut. Pelepah menempel kuat, lidah daun pendek seperti
selaput dan tumbuh dalam rumpun.
 Bunga : Bulir menjari 3-5, berkumpul pada sisi poros yang bersayap dan
bertunas, anak bulir berseling-seling seperti genting.
 Buah : Buah keras berwarna putih, kecil.
 Habitat : Gulma carulang ini akan cepat tumbuh dan berkembang
bila memperoleh cahaya yang cukup banyak dan air pengairan yang
berlimpah. Gulma ini sangat peka pada keadaan lingkungannya.
 Perbanyakan : Secara generatif dengan menggunakan biji.
 Pengendalian : Secara kimiawi dengan menggunakan Diuron dan Surfactan.
Euphorbia hirta L. – Nanangkaan
Identifikasi :
 Nama Ilmiah : Euphorbia hirta L.
 Nama Umum : Asthma Plant
 Nama Lokal : Nanangkaan (Sunda), Gendong anak (Jakarta), Patikan kebo (Jawa).
Klasifikasi :
 Kingdom : Plantae
 Divisio : Spermatophyta
 Classis : Dikotyledoneae
 Ordo : Euphorbiales
 Famili : Euphorbiaceae
 Genus : Euphorbia
 Species : Euphorbia hirta L.
Deskripsi :
 Akar : Tunggang, putih kotor.
 Batang : Herbaceous, lunak, beruas, penampang bulat, berbulu, bergetah putih,
tinggi  0,6 m, tegak, berbentuk silinder dan bercabang bila semakin
dekat dengan pangkal, hijau kecoklatan.
 Daun : Memanjang dengan pangkal miring, tunggal, berhadapan, ujung runcing,
bergerigi, permukaan atas-bawah berbulu (permukaan atas lebih
berbulu), pertulangan menyirip, panjang 5-50 mm, panjang tangkai 2-4
mm, lebar 0,7-1 mm, hijau keunguan, daun keluar dari setiap buku.
 Bunga : Bunganya tunggal kecil-kecil, berbentuk piala (panjang 1 mm) dan
berbulu, warna merah muda. Monocious, berbentuk setengah bulat,
keluar dari salah satu sumbu/ketiak daun, kelopak bentuk cawan, ungu
kehijauan, panjang mahkota ± 1 mm, hijau kemerahan.
 Buah : Kotak, biasanya memiliki 3 kapsul lobus, hijau kemerahan. Biji kecil
coklat.
 Habitat : Ditempat yang tidak terlalu lembab, sepanjang pinggir jalan, ditegalan.
 Perbanyakan : Secara generatif dengan menggunakan biji.
 Pengendalian : Secara kimiawi dengan menggunakan 1 Kg MSMA + 0,4 Kg 2,4 D + 2,3
Kg Sodium klorat dalam 182 L air atau atrazine 2,4-3,2 kg/Ha, ametryn
2,4-3,2 Kg/Ha, metribuzin 1-1,4 Kg/Ha dan cyanazine 1,5-2 Kg/Ha.
Cyperus iria L. – Jekeng

Identifikasi :
 Nama Ilmiah : Cyperus iria L.
 Nama Umum : Rice flatsedge
 Nama Lokal : Jekeng, Lingih alit
Klasifikasi :
 Kingdom : Plantae
 Divisio : Spermatophyta
 Classis : Dicotyledoneae
 Ordo : Cyperales
 Famili : Cyperaceae
 Genus : Cyperus
 Species : Cyperus iria L.
Deskripsi :
 Akar : Berakar serabut.
 Batang : Berbentuk segitiga, lurus tegak, tinggi 20-75 cm, diameter 1-3 mm. Pada
bagian bawah terdapat stolon pada pangkal batang, hijau, dan licin.
 Daun : Berbentuk lanset dan mempunyai pelepah, panjang 10-20 cm, dengan
lebar 3-6 mm. Bentuk daun makin ke ujung makin runcing, licin, hijau.
 Bunga : Terminalis (bunga muncul pada ujung batang), bentuk sederhana,
spikelet silindris, dan dikelilingi daun kecil, panjang 10-12 cm, spikelet
sangat padat, menyebar pada sudut 90° terhadap rachis, lanceolate,
dengan panjang spikelet 2-4 cm dan lebarnya 6-10 mm, hijau kecoklatan.
 Buah : Keras, 1,0-1,5 mm, sisi sedikit cekung, mengkilap coklat tua kehitaman.
 Perbanyakan : Perbanyakannya dengan menggunakan biji dan stolon/tunas.
 Habitat : Pada tempat yang terbuka maupun pada tempat teduh, terdapat pada
tempat-tempat seperti padang rumput, hutan skunder, hutan yang telah
lama dibuka, pinggir jalan, semak belukar, tepi sungai, perkebunan
kelepa. Dapat tumbuh pada ketinggian tanah dari 0 – 2000 mdpl.
 Pengendalian : Dengan Paraquat untuk tanaman yang masih muda, pada tanaman yang
telah dewasa sudah kebal. Amitrole dapat mengendalikan tanaman
dewasa, tetapi harus dilakukan secara ulang – ulang. MSMA sangat
dianjurkan untuk dipergunakan.
Setaria palmifolia (Koen.) Stapf – Sawuhan
Identifikasi :
 Nama Ilmiah : Setaria palmifolia (Koen.) Stapf
 Nama Umum : Palmgrass
 Nama Lokal : Sawuhan
Klasifikasi :
 Kingdom : Plantae
 Divisio : Spermatophyta
 Classis : Dikotyledoneae
 Ordo : Poales
 Famili : Poaceae
 Genus : Setaria
 Species : Setaria palmifolia (Koen.) Stapf
Deskripsi :
 Akar : Berakar serabut.
 Batang : Tumbuh menjalar atau menanjak hingga 100 cm.
 Daun : Daun berbentuk lanset, permukaannya berbulu dan pinggirnya kasar.
 Bunga : Berbentuk malai, padat, panjangnya 5-25 cm.
 Buah : Buah seperti padi, bulat panjang, pipih, berwarna putih kekuningan.
 Habitat : Tumbuh di tempat yang terlindung sampai agak terbuka, sering menjadi
gulma dorman di perkebuanan kopi, kakao dan karet.
 Perbanyakan : Secara vegetatif dengan menggunakan anakan.
 Pengendalian : Seacara kimiawi dengan menggunakan Assault 100 AS amazapir 100
g/l, Girdamn 300/100 AS iso Propalamina glifosat 300 g/l.

Anda mungkin juga menyukai