Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Listrik merupakan energi yang diperlukan manusia dalam kegiatan sehari-


hari. Namun saat ini krisis listrik sudah mulai dirasakan, hal ini disebabkan karena
ketidaksesuaian antara produksi dengan penggunaan listrik. Sampai saat ini,
sumber energi pembangkit listrik di Indonesian sebagian besar bergantung pada
minyak bumi, gas bumi dan batu bara, ketiga bahan tersebut tidak dapat
diperbaharui sebab pembentukannya membutuhkan waktu berjuta-juta tahun
lamanya.

Krisis energi listrik ini harus segera ditangani salah satunya menggunakan
bahan bakar yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui. Belum lagi harga
energi listrik yang terlalu mahal juga tidak sesuai dengan keadaan ekonomi
masyarakat daerah yang membuat banyak daerah-daerah terutama di pelosok yang
belum terjangkau listrik. Masyarakat pedesaan selama ini memang masih sangat
tertinggal dalam hal pemanfaatan energi listrik rumah tangga dalam memenuhi
kebutuhan, minimal untuk penerangan. Padahal banyak sumber daya alam yang
belum dimanfaatkan secara maksimal, akibat pengetahuan yang terbatas.

Banyak sumber daya alam yang bisa dijadikan sebagai energi listrik
contohnya seperti buah mengkudu (pace) yang banyak ditemukan dipedesaan.
Oleh karena itu, penulis ingin mencoba untuk mengenalkan serta menjabarkan
cara memanfaatkan mengkudu sebagai energi listrik.

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimanakah buah mengkudu dapat menghasilkan listrik?


2. Apakah tingkat kematangan berpengaruh terhadap tegangan yang
dihasilkan?
3. Apakah bentuk fisik berpengaruh terhadap tegangan yang dihasilkan?

1
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan
a. Mendeskripsikan pemanfaatan buah mengkudu sebagai sumber
energi listrik alternatif
b. Sebagai syarat untuk kenaikan kelas

2. Manfaat
a. Mengetahui cara memanfaatkan buah mengkudu untuk dijadikan
sumber energi listrik alternatif
b. Menemukan sumber energi listrik yang ramah lingkungan dan
dapat diperbarui

1.4 Landasan Teori

Penelitian yang dilakukan oleh Ester dari Fakultas Farmasi UGM pada
tahun 1992 menyebutkan bahwa buah mengkudu mengandung antiseptik dan
antibakteria pathogen yaitu Eschericia colli, Salmonella dan Staphylococcus
aureus. Studi dan penelitian tentang mengkudu terus dilakukan oleh beberapa
lembaga penelitian dan universitas. Sejak tahun 1972, Dr.Ralph Heinicke, ahli
biokimia terkenal dari Amerika Serikat mulai melakukan penelitian tentang
alkaloidn Xeronine yang terdapat pada enzim bromelain dan kemudian
menemukan bahwa buah mengkudu juga mengandung xeronine dan
proxeronine dalam jumlah yang besar. Lembaga-lembaga penelitian
terkemuka di Perancis, Belanda, Jerman, Jepang, Taiwan, Kanada, bahkan
National Academy of Sciences sebuah pusat kajian ilmu pengetahuan nasional
di Amerika Serikat telah melakukan berbagai penelitian tentang mengkudu.
Sementara para peneliti di universitas Hawai juga telah melakukan banyak
riset tentang mengkudu

2
Selain kandungan yang sudah dijelaskan di atas oleh beberapa peneliti
ahli biokimia, berikut ini kandungan lainnya dalam tanaman mengkudu baik
dari buah maupun daun mengkudu, diantaranya :

– Mengkudu mengandung zat nutrisi yang secara keseluruhan mengkudu


adalah salah satu buah dengan makanan bergizi lengkap dan menyehatkan
walaupun sebagian orang masih enggan mengkonsumsinya karena rasa
dan bau yang kurang sedap dari buah pace ini. Zat nutrisi yang juga sangat
dibutuhkan oleh tubuh terdapat dalam buah mengkudu seperti : protein,
vitamin, dan mineral penting lainnya, paling mudah didapat adalah dari
buah mengkudu ini.

– Selenium merupakan salah satu mineral tinggi yang dimiliki mengkudu


dengan kandungan antioksidan yang cukup tinggi yang sangat baik untuk
sistem kekebalan tubuh.

– Unsur kimia alami lainnya yang terdapat dalam mengkudu adalah :


xeronine, plant sterois, alizarin, lycine, sosium, caprylic acid, arginine,
proxeronine, antra quinines, trace elemens, phenylalanine, magnesium, dll.

– Scolopetin merupakan senyawa yang sangat efektif untuk anti peradangan


dan anti alergi

– Xeronine dan Proxeronine merupakan salah satu alkaloid penting yang


banyak mengandung bahan pembentuk (precursor) yaitu proxeronine
dalam jumlah besar. proxeronine adalah sejenis asam nukleat sperti
koloid-koloid lainnya. Xeronine diserap sel-sel tubuh untuk menangkal
protein-protein yang tidak aktif, mengatur strukur dan membentuk sel
yang aktif.

Pada tahun 1990, para peneliti menemukan adanya hubungan yang


signifikan antara dosis ekstrak sari buah Mengkudu dengan aktifitas analgesik

3
tikus-tikus percobaan (umumnya, semakin banyak digunakan efek
analgesiknya akan semakin kuat). Banyak teori yang menjelaskan tentang
bagaimana mekanisme kerja Mengkudu menghilangkan rasa sakit. Salah
satunya adalah teori Dr. Ralph Heinicke (ahli biokimia terkenal dari AS) yang
mengatakan bahwa xeronine-lah yang berperan dalam menghilangkan rasa
sakit. Hal ini dikaitkan dengan kemampuan xeronine menormalkan protein
pada sel-sel yang abnormal, termasuk sel-sel jaringan otak, tempat berasalnya
rasa sakit. Beberapa kasus rasa sakit yang kronis seperti sakit kepala terus
menerus, rasa sakit pada otot saraf dan nyeri sendi disembuhkan setelah
mengonsumsi sari buah Mengkudu. Oxford Dictionary mendefinisikan energi
alternatif sebagai energi yang digunakan bertujuan untuk menghentikan
penggunaan sumber daya alam atau perusakan lingkungan. Mengkudu
mengandung logam, diantaranya selenium dan magnesium kedua logam ini
jika terlarut dalam air (cairan buah) akan membentuk ion positif.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Asal Usul Mengkudu

Mengkudu (Morinda citrifolia) atau keumeudee (Aceh); pace, kemudu, kudu


(Jawa); cangkudu (Sunda); kodhuk (Madura); tibah (Bali) berasal daerah Asia
Tenggara, tergolong dalam famili Rubiaceae. Mengkudu tumbuh di dataran
rendah hingga pada ketinggian 1.500 m.

2.2 Ciri-Ciri Tumbuhan Mengkudu

Pohon mengkudu tidak begitu besar, tingginya antara 4–6 m dengan batang
bengkok-bengkok, berdahan kaku, kasar, akar tunggang yang tertancap dalam,
dan kulit batang cokelat keabu-abuan atau cokelat kekuning-kuningan. Daun
mengkudu tebal mengkilap dan terletak berhadap-hadapan, urat daun menyirip,
warna hijau mengkilap, dan tidak berbulu. Permukaan buah seperti terbagi dalam
sekat-sekat poligonal (segi banyak) yang berbintik-bintik dan berkutil, ketika
belum masak warna buah mengkudu hijau dan menjelang akan masak menjadi
putih kekuningan, dan akhirnya putih pucat ketika masak. Daging buah lunak,
tersusun dari buah-buah berbentuk piramida dengan daging buah berwarna putih.
Daging buah banyak mengandung air yang aromanya seperti keju busuk atau bau
kambing.

2.3 Energi Alternatif

Energi adalah properti fisika dari satu objek, dapat


berpindah melalui interaksi fundamental, yang dapat diubah bentuknya namun tak
dapat diciptakan maupun dimusnahkan. Sedangkan arti dari alternatif adalah

5
pilihan di antara dua atau beberapa kemungkinan atau pilihan lain. Jadi, energi
alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan
yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa akibat yang
tidak diharapkan dari hal tersebut. Umumnya, istilah ini digunakan untuk
mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan
lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi, yang berkontribusi besar
terhadap pemanasan global berdasarkan Intergovernmental Panel on Climate
Change. Selama beberapa tahun, apa yang sebenarnya dimaksud sebagai energi
alternatif telah berubah akibat banyaknya pilihan energi yang bisa dipilih yang
tujuan yang berbeda dalam penggunaannya.

Istilah "alternatif" merujuk kepada suatu teknologi selain teknologi yang


digunakan pada bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi. Teknologi alternatif
yang digunakan untuk menghasilkan energi dengan mengatasi masalah dan tidak
menghasilkan masalah seperti penggunaan bahan bakar fosil.

Kebutuhan energi listrik alternatif kini semakin dibutuhkan. Selain


kebutuhan listrik yang semakin tinggi, alam semakin rusak akibat pemanasan
global. Krisis energi juga menjadi alasan utama untuk menciptakan sumber listrik
alternatif yang aman dan ramah lingkungan.

Perusahaan listrik negara (PLN) memang masih menjadi sumber energi


listrik yang utama bagi masyarakat Indonesia selama ini. Memang dalam
penggunaannya, sampai saat ini PLN masih menjadi pilihan yang praktis untuk
mensupplai energi listrik rumahan. Banyak orang yang berada jauh dari jaringan
listrik atau disebuah daerah terpencil mempergunakan energi listrik alternatif
untuk mencukupi energi listrik rumah. Energi listrik alternatif tersebut biasanya
memanfaatkan energi dari alam. Kelebihan menggunakan energi listrik alternatif
adalah bebas menggunakannya tanpa membayar seperti listrik PLN.

6
Dalam peralatan elektronik yang ada di rumah, arus listrik mengalir
melalui suatu jalur-jalur yang menghubungkan satu komponen ke komponen
lainnya. Jalur-jalur ini dinamakan rangkaian listrik atau sirkuit. Jalur-jalur ini
terbuat dari suatu bahan yang mampu menghantarkan arus listrik, yang dinamakan
bahan konduktor. Rangkaian listrik terdiri atas berbagai komponen, seperti
sumber penghasil arus listrik, saklar, resistor, dan komponen-komponen yang lain.

Jika rangkaian terhubung secara melingkar sehingga arus listrik tidak


terputus, rangkaian ini dinamakan rangkaian tertutup. Namun jika rangkaian
tersebut terputus sehingga arus listrik tidak bisa mengalir, rangkaian ini
dinamakan rangkaian terbuka. Dalam hal ini rangkain mengkudu disusun secara
tertutup dan seri. Dalam rangkain seri, meskipun tegangan listrik mengalami
penurunan setiap melewati hambatan, namun besarnya arus listrik yang mengalir
tetap sama.

2.4 Manfaat Buah Mengkudu yang Belum Diketahui

Semua buah yang ada pada dasarnya dapat mengalirkan listrik, karena
semua buah pada dasarnya mengandung ion – ion sebagai penghantar. Namun
pada kesempatan kali ini topik yang diangkat dan diteliti adalah buah mengkudu.
Karena menurut hasil penelitian, buah mengkudu adalah buah yang memiliki beda
potensial lebih tinggi dibanding buah lainnya. Buah mengkudu mengandung
logam, di antaranya selenium dan magnesium. Kedua logam ini jika terlarut
dalam air (cairan buah) akan membentuk ion positif. Hal ini yang menyebabkan
buah mengkudu dapat menghasilkan listrik melalui pergerakan muatan- muatan
ionnya. Ion-ion positif dihasilkan oleh logam yang terlarut dalam cairan buah
mengkudu, dan ion-ion negatif dihasilkan oleh asam yang terkandung dalam
cairan buah mengkudu.

7
2.5 Buah Mengkudu sebagai Energi Alternatif

Untuk menyalakan sebuah lampu, buah mengkudu harus disusun secara


seri. Jika tidak dibuat rangkaian terlebih dahulu, maka satu buah tidak mampu
menyalakan lampu walaupun hanya LED yang bertegangan rendah. Penulis
membuat sebuah rangkaian dengan posisi satu buah mengkudu dipasangkan
dengan dua penghantar, yaitu uang koin lima ratus rupiah yang berbahan dasar
logam tembaga dan paku yang berbahan dasar besi karena kedua benda tersebut
termasuk konduktor, namun lampu tidak menyala. Lalu langkah selanjutnya
dibuatlah sebuah rangkaian seri dari buah tersebut.

2.6 Proses Buah Mengkudu menjadi Sumber Energi Alternatif

Langkah pertama, buah mengkudu dipotong menjadi beberapa bagian,


kemudian penulis membagi buah mengkudu menjadi tujuh bagian lalu paku dan
koin ditancapkan pada sisi yang berbeda, tersedia tujuh bagian buah mengkudu
yang sudah ditancapi paku dan koin. Langkah selanjutnya, bagian-bagian tersebut
dirangkai menjadi rangkaian seri dengan sebuah kabel, salah satu ujung kabel
diikatkan dengan paku dan sisi lainnya ditempelkan dengan koin. Sisi kabel harus
mendapat penghantar yang berbeda, setelah tersusun sebuah rangkaian, kemudian
sebuah lampu dipasangkan dengan cara dililitkan dengan kabel yang terhubung
dengan kabel dan koin. Akhirnya, lampu menyala dengan cukup terang. Tegangan
yang dihasilkan oleh buah mengkudu sebesar 2,4 volt.

Hasil percobaan tersebut dibandingkan dengan sebuah kentang untuk


membuktikan bahwa mengkudu lebih kuat. Penulis juga mengambil sampel
sebuah kentang dan dirangkai dengan cara yang sama dengan mengkudu tersebut,
dan dihasilkan tegangan sebesar 2,0 volt.

Untuk mengetahui ada tidaknya perubahan tegangan pada kedua buah


tersebut, dilakukan pengawasan dan ternyata buah mengkudu dapat bertahan lebih

8
lama dibanding dengan kentang. Buah mengkudu dapat menyalakan LED selama
hampir dua kali dua puluh empat jam, sedangkan kentang bertahan lebih sebentar
dan pada masa akhir sebelum mati keadaan tegangan kentang tidak stabil, hal
tersebut dapat dilihat dari keadaan lampu yang mulai redup dan sesekali mati lalu
nyala kembali hingga LED pada kentang padam sepenuhnya.

Menurut pengawasan dan pengukuran rutin yang dilakukan selama enam


jam dengan jangka waktu pengukuran satu jam sekali, buah mengkudu dapat
mempertahankan tekanan yang dihasilkan selama lima jam berturut-turut tanpa
menurun sama sekali, berbeda dengan kentang yang selalu mengalami penurunan
setiap jam-nya. Dari hal ini penulis mengetahui bahwa buah mengkudu memiliki
potensi lebih tinggi untuk dijadikan sebagai sumber energi listrik alternatif.

Penulis juga melakukan penelitian mengenai tingkat kematangan buah dan


bentuk fisik buah, apakah hal tersebut berpengaruh. Antara buah yang matang dan
yang masih mentah, dibandingkanlah kedua buah tersebut dengan cara dibuat
rangkaian seperti buah mengkudu dan kentang yang telah dilakukan sebelumnya.
Hasil yang diketahui bahwa tingkat kematangan buah mengkudu tidak
mempengaruhi energi listrik yang dihasilkan.

Selanjutnya, untuk mengetahui apakah bentuk fisik berpengaruh pada


energi yang dihasilkan, dilakukan penelitian selanjutnya dengan membandingkan
buah mengkudu yang masih utuh dengan buah mengkudu yang sudah dihancurkan
dan diambil sarinya saja. Untuk buah yang masih utuh, penulis kembali membuat
rangkaian seri seperti sebelumnya. Sebagai pembandingnya, buah mengkudu
dihancurkan dengan cara ditumbuk hingga bentuk fisiknya menjadi lunak, dan
diperas untuk mengambil sarinya saja. Sari yang dihasilkan dibagi pada beberapa
wadah, dan tidak ditimbun pada satu wadah yang sama karena hal ini tidak akan
bekerja sama sekali untuk menyalakan LED. Seperti pengalaman sebelumnya,
penulis kembali membuat rangkaian seri dengan kabel, koin, dan paku. Sebagai
langkah awal tentunya sedikit berbeda dengan buah mengkudu yang bentuk

9
fisiknya masih utuh. Untuk hal ini penulis merangkai kabel, koin, dan paku
terlebih dahulu. Sepotong kabel harus dililiti koin dan paku pada sisi yang
berbeda, lalu setelah tersedia paku dengan koin dan paku di ujungnya. Kabel
dimasukkan pada wadah yang berisi sari mengkudu, posisi penghantar pada suatu
wadah tidak boleh sama artinya paku tidak boleh bertemu dengan paku. Dalam
satu wadah juga tidak diijinkan ada penghantar dari kabel yang sama walaupun
keduanya memiliki penghantar yang berbeda.

Rangkaian yang dihasilkan sama dengan rangkaian sebelumnya, namun


pada hal ini penghantar bukan ditancapkan pada sumber energi melainkan
dicelupkan pada sumber energi. Tegangan yang dihasilkan oleh keduanya tidak
memiliki perbedaan yang jauh.

10
2.7 Rangkaian Membuat Buah Mengkudu Menjadi Energi Listrik

11
2.8 Daftar Tegangan Listrik

Objek Penelitian Waktu (WIB) Tegangan (Volt)

Pk. 18.04 2,4 V

Pk. 19.04 2,4 V

Pk. 20.00 2,4 V

Mengkudu (4,8 V) Pk. 21.00 2,4 V

Pk. 22.00 2,4 V

Pk. 23.00 2,4 V

Pk. 24.00 2,0 V

Pk. 18.04 2,00 V

Pk. 19.04 1,95 V

Pk. 20.00 1,50 V

Kentang (1,85 V) Pk. 21.00 1,25 V

Pk. 22.00 1,10 V

Pk. 23.00 1,05 V

Pk. 24.00 1,00 V

12
Keterangan :

 Tegangan mengkudu sebelum lampu terpasang sebesar 4,8 V dalam skala


10 V, tetapi setelah lampu terpasang tegangannya menjadi 2,4 V

 Tegangan kentang sebelum lampu terpasang sebesar 1,85 V dalam skala


2,5 V, tetapi setelah lampu terpasang tegangannya menjadi 2,0

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa, buah


mengkudu merupakan buah yang memiliki beda potensial yang tinggi
dibandingkan dengan buah pada umumnya dalam konteks sumber energi listrik.
Tingkat kematangan dan bentuk fisik tidak terlalu berpengaruh pada tegangan
yang dihasilkan.

Buah mengkudu dapat dimanfaatkan dengan mudah karena tanpa


memerlukan proses yang lama, buah mengkudu sudah dapat menghasilkan listrik.
Dalam pemenuhan kebutuhan listrik yang minimum, buah mengkudu cukup baik
untuk menutup kekurangan tersebut dengan cara menjadikannya sebagai energi
alternatif. Karena tingkat kematangan tidak diperhitungkan, maka buah mengkudu
dapat digunakan kapan saja tanpa batas waktu.

3.2 Saran

Sebaiknya potensi buah mengkudu untuk dijadikan sumber energi


alternatif dikembangkan secara maksimal. Karena buah mengkudu dapat
menggantikan sumber energi yang telah ada dan buah mengkudu juga tidak
mudah habis.

14
Daftar Pustaka

Budi Wiyono, Setiyo.2008. BERSAHABAT dengan LISTRIK. Klaten: P.T. Intan


Pariwara

fisika-so.blogspot.co.id/p/bio-listrik.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Alternatif

https://id.wikipedia.org/wiki/Energi

https://id.wikipedia.org/wiki/Kentang

https://id.wikipedia.org/wiki/Mengkudu

http://kbbi.web.id/alternatif

http://k-youlia.blogspot.co.id/2012/03/sistematika-dan-cara-penyusunan-
laporan.html

http://manfaatnyasehat.blogspot.co.id/2013/06/1001-manfaat-mengkudu-yang-
sudah.html

https://rossasetyowati.wordpress.com/2014/01/14/proposal-penelitian-buah-
mengkudu/

http://www.ekafood.com/hgf.htm

https://www.google.co.id/

http://www.muradmaulana.com/2015/12/contoh-kata-mutiara-di-halaman-motto-
skripsi.html

Kardono. 2010. Budidaya dan manfaat mengkudu, blustru,ciplukan,mahkota


dewa. Jakarta: P.T. Armandelta Selaras

Purba, Michael dan Sunardi. 2012. Kimia. Jakarta: P.T. Gelora Aksara Pratama

15
www.slideshare.net/SitiFaridaXX/percobaan-listrik-buah-mengkudu

16

Anda mungkin juga menyukai