Oleh:
Kelompok 1:
1. Bony Fasius
2. Hartalena Chalin
3. Irmawati Jastia
4. Kreyscia Angelica
6. Pascadiri
BENGKAYANG
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang berjudul "Energi Alternatif (Energi Terbarukan)". Atas dukungan
moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada para pihak yang telah banyak
membantu dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah
ini belumlah sempurna.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat
dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang cukup besar
diantaranya, mini/micro hydro sebesar 450 MW, Biomass 50 GW, energi surya
4,80 kWh/m2/hari, energi angin 3-6 m/det dan energi nuklir 3 GW. Data potensi
EBT terbaru disampaikan Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
Energi dalam acara Focus Group Discussion tentang Supply-Demand Energi Baru
Terbarukan yang belum lama ini diselenggarakan Pusdatin EESDM.
Makalah ini mencakup materi dari energi alternatif atau energi terbarukan, mulai dari
pengertian, jenis-jenis, manfaat serta kelebihan dan kekurangannya.
1.3.1 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar dapat membantu siswa/i
memahami tentang energi alternatif.
1.3.2 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar siswa/i dapat mengetahui dan
lebih memahami tentang energi alternatif, serta sebagai contoh sistem belajar yang
lancar.
BAB 2
PEMBAHASAN
Energi terbarukan adalah sumber energi yang tersedia oleh alam dan bisa dimanfaatkan
secara terus-menerus. Hal ini senada dengan keterangan International Energy Agency
(IEA) yang juga menyatakan bahwa energi terbarukan adalah energi yang berasal dari
proses alam yang diisi ulang terus menerus.
Istilah energi terbarukan lahir sebagai solusi atas potensi keterbatasan sumber energi
tak terbarukan yang banyak terpakai saat ini. Selain itu, hasil penelitian juga
menunjukkan bahwasanya pemanfaatan energi tak terbarukan atau dikenal juga
dengan sebutan energi fosil secara berkepanjangan memiliki dampak negatif.
Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan terpacu oleh produksi gas-gas berbahaya
dari sisa oksidasi, seperti CO2, SO2 dan NO2. Gas CO2 yang dihasilkan merupakan salah
satu golongan gas rumah kaca yang memicu pemanasan global. Sedangkan SO2 dan NO2
adalah senyawa yang menjadi sumber deposisi asam yang akan kembali ke permukaan
bumi bersama hujan asam ataupun sebagai partikel bebas.
Dampak dari deposisi asam antara lain mengganggu keseimbangan nutrisi tanah,
merusak kualitas air, punahnya beberapa jenis makhluk hidup yang tidak bisa
beradaptasi dengan kondisi asam, menimbulkan masalah kesehatan pada manusia, dan
masih banyak lagi.
Berawal dari pemikiran dan fakta tersebut, para saintis di seluruh belahan dunia
termasuk Indonesia berusaha melahirkan inovasi baru sebagai solusi atas berbagai
permasalahan tersebut. Maka, sampailah pada upaya memanfaatkan energi terbarukan.
Sudah cukup banyak contoh energi terbarukan yang berhasil ditemukan hingga saat ini,
contoh tersebut akan dijelaskan pada halaman berikutnya.
2.2 Jenis-Jenis Energi Terbarukan
1. Energi surya
Energi surya adalah energi yang bersumber dari sinar matahari. Selain membantu
tumbuhan dalam melakukan fotosintesis, ternyata sinar matahari juga memiliki fungsi
yang tak kalah besar bagi kehidupan manusia yaitu sebagai salah satu alternatif
pembangkit listrik. Peran energi surya sebagai pembangkit listrik sudah dikembangkan
secara massive oleh berbagai negara seperti Jerman, Amerika Serikat, India, dan Jepang.
Untuk mengubah energi surya menjadi energi listrik dibutuhkan panel surya yang
berfungsi sebagai perantara yang menyerap sinar matahari, kemudian dikonversi
menjadi energi listrik. Selanjutnya, listrik tersebut mengalir ke inverter yang berperan
mengubah arus DC menjadi arus AC sebelum kemudian bisa dimanfaatkan untuk
menghidupkan berbagai peralatan yang memanfaatkan listrik sebagai sumber energi.
2. Energi air
Pemanfaatan air sebagai sumber energi sudah cukup lama dikenal. Jumlahnya yang
melimpah tentunya akan sangat disayangkan jika hanya digunakan untuk mengairi
lahan pertanian, area rekreasi, dan untuk dikonsumsi.
Proses mengkonversi energi air pun terbilang cukup mudah, yakni dengan membuat
kincir air yang kemudian ditempatkan pada daerah aliran air yang memiliki arus
kencang. Tujuannya agar semakin besar pula energi yang dihasilkan. Putaran kincir air
menghasilkan energi kinetik yang kemudian digunakan untuk memutar generator. Nah,
dari sanalah energi listrik dihasilkan.
3. Energi angin
Angin adalah udara yang bergerak dari wilayah yang memiliki tekanan udara
tinggi ke wilayah dengan tekanan udara rendah. Dengan sifatnya tersebut,
sangat memungkinkan bila angin juga dimanfaatkan sebagai sumber energi.
Prinsip pemanfaatannya sama dengan energi air, yakni dengan membuat kincir
angin. Lalu, putaran kincir angin diteruskan untuk memutar generator yang
menghasilkan energi listrik.
4. Energi panas bumi
Panas bumi merupakan energi panas yang berasal dari dalam bumi. Umumnya
wilayah-wilayah yang memiliki potensi panas bumi ini adalah wilayah yang
berada pada kawasan yang dilalui cincin api pasifik, seperti Filipina, Indonesia,
dan New Zealand.
Untuk memanfaatkan energi
panas bumi tersebut, biasanya
dilakukan dengan membuat
galian hingga kedalaman tertentu
yang mencapai titik panas bumi.
Kemudian energi panas tersebut
dialirkan untuk menggerakkan turbin.
Gerakan turbin tersebut kemudian
dimanfaatkan untuk memutar generator.
5. Bio energi
Bio energi merupakan sumber energi yang berasal dari makhluk hidup maupun
material organik, seperti kayu, rumput, kotoran hewan, limbah pertanian, dan
limbah rumah tangga atau yang dikenal dengan istilah biomassa. Untuk
memanfaatkan material-material tersebut menjadi sumber energi, ada yang bisa
dilakukan secara langsung dan ada juga yang harus melalui serangkaian proses.
Material organik yang tidak perlu melewati rangkaian proses tertentu misalnya
kayu. Sedangkan kotoran hewan, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian
biasanya melewati rangkaian proses tertentu untuk menghasilkan sumber
energi. Produk akhirnya ada yang menjadi biodiesel, bioetanol, biogas, bioavtur,
dan lain-lain.
Persediaannya melimpah.
Tidak akan habis.
Ramah lingkungan.
Sumber energi yang dapat dimanfaatkan dengan cuma-cuma dengan penggunaan
teknologi yang sesuai.
Tidak memerlukan adanya perawatan dibandingkan dengan energi
konvensional.
Dapat membantu dalam mendorong perekonomian dan menciptakan adanya
peluang kerja.
Tidak perlu melakukan impor bahan bakar fosil dari negara lain.
Lebih murah jika dibandingkan dengan energi konvensional dalam jangka
panjang.
Beberapa teknologi yang ada, mudah untuk digunakan di tempat-tempat terpencil
Distribusi dari energi dapat diproduksi melalui berbagai tempat, tidak
tersentralistis.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Energi terbarukan adalah sumber-sumber energi yang bisa habis secara alamiah. Energi
terbarukan berasal dari elemen-elemen alam yang tersedia di bumi dalam jumlah besar,
misal: matahari, angin, sungai, tumbuhan dsb. Energi terbarukan merupakan
sumberenergi paling bersih yang tersedia di planet ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/potensi-energi-baru-terbarukan-ebt-
indonesia
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7052447/6-contoh-energi-terbarukan-beserta-
penjelasan-lengkapnya/amp