LAPORAN KASUS
EPISKLERITIS
PENYUSUN :
Siti Ramdhani Yugie Prajamukti
PEMBIMBING :
dr. Munjia Assagaf, Sp.M
1
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................. i
Daftar Isi .............................................................................................................. ii
Daftar Gambar ....................................................................................................... iii
BAB 1 LAPORAN KASUS ................................................................................. 1
1.1 Identitas Pasien .............................................................................................. 1
1.2 Anamnesis ...................................................................................................... 1
1.3 Pemeriksaan Fisis........................................................................................... 2
1.4 Pemeriksaan Oftalmologi............................................................................... 2
1.5 Resume ........................................................................................................... 4
1.6 Diagnosis ........................................................................................................ 5
1.7 Diferential Diagnosis ..................................................................................... 5
1.8 Penatalaksanaan ............................................................................................. 5
1.9 Prognosis ........................................................................................................ 5
1.10 Gambar .......................................................................................................... 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 7
2.1 Anatomi dan Fsisiologi .................................................................................. 7
2.2 Definisi.......................................................................................................... 9
2.3 Etiologi dan Faktor Resiko ........................................................................... 10
2.4 Patogenesis.................................................................................................... 10
2.5 Klasifikasi ..................................................................................................... 12
2.6 Diagnosis ...................................................................................................... 13
2.7 Diferential Diagnosis .................................................................................... 15
2.8 Penatalaksanaan ............................................................................................ 15
2.9 Prognosis ....................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17
2
DAFTAR GAMBAR
3
BAB I
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. A
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Pemeriksa : dr. M
II. ANAMNESIS
Anamnesis :
keluhan merah pada mata kiri yang dirasakan sejak kurang lebih 4 hari yang
lalu. Pasien mengaku mata kirinya terasa sakit, sedikit gatal, dan rasa tidak
nyaman pada mata. Keluhan lain seperti penglihatan kabur, silau, air mata
1
berlebih, dan secret tidak ada. Riwayat keluhan yang sama (-), riwayat
disangkal.
Nadi : 82x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu :36,50
A. Inspeksi
Pemeriksaan OD OS
Mekanisme
muscular
2
Kornea Jernih Jernih
B. Palpasi
Pemeriksaan OD OS
Tekanan Okular Tn Tn
C. Visus
OD Visus OS
- Correction -
- Correction -
3
D. Penyinaran Oblik
Pemeriksaan OD OS
E. Slit Lamp
Kornea jernih. BMD normal. Iris coklat, kripte (+). Pupil bulat,
Kornea jernih. BMD normal. Iris coklat, kripte (+). Pupil bulat sentral,
V. RESUME
merah yang diasakan ejak kurang lebih 4 hari yang lalu. Keluhan disertai
konjungtiva injeksio episklera pada OS, kornea jernih, BMD normal, iris
4
coklat kripte (+), pupil isokor, diameter normal, lensa jernih, reflek cahaya
(+).
VI. DIAGNOSIS
OS Episkleritis Difus
Skleritis
Konjungtivitis
VIII. PENATALAKSANAAN
Sistemik :
3 dd 1 OS
IX. PROGNOSIS
5
X. GAMBAR
6
BAB II
PEMBAHASAN
Sklera bewarna putih buram dan merupakan bagian yang tidak tembus cahaya.
Kecuali di bagian depan yang bersifat transparan yang disebut kornea. Sklera
merupakan lapisan fibrous dan elastik yang merupakan 5/6 bagian dinding luar
bola mata dan membentuk bagian putih mata. Pada anak-anak, sklera lebih tipis
dan menunjukkan sejumlah pigmen yang tampak sebagai warna biru, sedangkan
pada dewasa karena terdapatnya deposit lemak, sklera tampak sebagai garis
kuning.1
7
Sklera dapat dimulai dari limbus, dimana dari limbus berlanjut ke kornea
dan berakhir pada kanalis optikus yang berlanjut pada duramater. Enam otot
menerima ransangan sensoris dari nervus siliaris posterior. Pada sklera memiliki
dua lubang utama, yaitu foramen sklerasis anterior yang berdekatan dengan
yang teranyam sejajar, tebalnya mencapai 10-16µm dan lebar 100-140µm yakni
terdiri dari episklera, stroma, lamina fuska dan endotelium. Struktur histologi
untuk sklera dan permeabel terhadap air, glukosa dan protein. Episklera juga
8
berfungsi sebagai lapisan pelicin bagi jaringan kolagen dan elastis dari sklera dan
viseral yang lebih dekat ke sklera dan lapisan parietal yang bergabung dengan
jaringan kolagen berperan seperti cairan sinovial sehingga pada beberapa kondisi
dapat terganggu mengenai baik struktur artikuler sampai pembungkus sklera dan
episklera.3
2. Definisi
terletak di antara konjungtiva dan sklera, bersifat ringan, dapat sembuh sendiri,
dan bersifat rekurensi.4 Episkleritis adalah penyakit pada episklera yang sering,
ringan, dapat sembuh sendiri dan biasanya mengenai orang dewasa dan
9
3. Etiologi dan Faktor Resiko
Rheumatic Arthritis
Crohn’s disease
ulcerative colitis
4. Patofisiologi
10
Collagen vascular disease : Polyarteritis nodosa, seronegative
Terdapat dua tipe klinik yaitu simple dan nodular. Tipe yang paling
moderate hingga severe yang sering berulang dengan interval 1-3 bulan, terdapat
kemerahan yang bersifat sektoral atau dapat bersifat diffuse (jarang), dan edema
episklera. Tiap serangan berlangsung 7-10 hari dan paling banyak sembuh
spontan dalam 1-2 atau 2-3 minggu. Dapat lebih lama terjadi pada pasien dengan
penyakit sistemik. Pada anak kecil jarang kambuh dan jarang berhubungan
11
terjadi saat musim hujan atau semi. Faktor presipitasi jarang ditemukan namun
dengan gout atau atopy) dan lebih nyeri dibandingkan tipe simple. Nodular
episcleritis (20%) terlokalisasi pada satu area, membentuk nodul dengan injeksi
sekelilingnya.5,6,7
5. Klasifikasi
selama sekitar 7-10 hari dan akan hilang sepenuhnya setelah dua sampai tiga
12
2. Episkleritis Nodular
berlangsung lebih lama. Peradangan biasanya terbatas pada satu bagian mata
saja dan mungkin terdapat suatu daerah penonjolan atau benjolan pada
6. Diagnosis
A. Anamnesis
dibawah konjuntiva.4
13
- Tidak mempengaruhi visus
atau lebih benjolan kecil atau benjolan pada daerah putih mata. Pasien
bola mata.4
B. Pemeriksaan Fisis
lokal sehingga bola mata tampak berwarna merah muda atau keunguan. Juga
Episkleritis Difus
gambaran yang lebih jarang adalah kemerahan difus. Jenis ini biasanya
Episkleritis Nodus
Bila nodul ini ditekan dengan kapas atau ditekan pada kelopak diatas
14
Mata merah disebabkan oleh melebarnya pembuluh darah episklera
(contoh fenilefrin 2,5%) maka pembuluh darah tidak akan mengecil. Hal ini
7. Diferential Diagnosis
Konjungtivitis
injeksi konjungtiva, adanya sekret, dan tampak adanya folikel atau papil
Skleritis
Dalam hal ini misalnya noduler episklerits dengan sklerits noduler 5.untuk
8. Penatalaksanaan
15
yang permanent pada mata, oleh sebab itu pasien dengan episkleritis tidak
mengurangi gejala mata kering yang digunakan selama 1-2 minggu. Namun
24-48 jam, seperti Prednisolon 0,5 %, 1-2 tetes, 2-4 kali sehari, atau
menggunakan Dexamethasone 0,1 %, 1-2 tetes setiap 1 jam pada siang hari
pasien juga disarankan untuk istirahat sekitar 7-10 hari dan kompres dingin
9. Prognosis
-
Umumnya kelainan ini sembuh sendiri dalam 1-2 minggu. Namun
16
DAFTAR PUSTAKA
Penerbit FK UI
and Therapy 5th Edition pp. 125-126. Philadelphia. 2002. Lippincott Williams
& Wilkins
17