Anda di halaman 1dari 23

Oleh :

Samsidar

Pembimbing : dr. Hj. A. Amira Tirni Raihanah, Sp. THT-KL


HIDUNG LUAR
 Berbentuk piramid
 Bagian : Pangkal hidung (bridge), Batang hidung
(dorsum nasi), Puncak hidung (tip), Ala nasi,
Kolumela, Lubang hidung
 Tulang : os nasal, prosesus frontalis os maksila
 Tulang rawan : beberapa kartilago
Hidung dalam
 Cavum nasi : berbentuk terowongan dari depan ke
belakang, dipisahkan oleh seotum nasi menjadi
kavum nasi kanan dan kiri
 Tiap kavum nasi mempunyai 4 dinding : medial,
lateral, inferior, dan superior
Batas rongga hidung
 Dinding inferior :
 Dasar rongga hidung dan dibentuk oleh os maksila
dan os palatum

 Dinding superior : dibentuk


oleh lamina kribformis.
Pada bagian posterior
dibentuk oleh os sfenoid
perdarahan
Sinus Paranasal
 Sinus paranasal adalah rongga yang berisi udara yang dilapisi
oleh mukosa nasal dan bermuara pada cavum nasi.
 Sinus paranasal merupakan hasil pneumatisasi tulang-tulang
kepala, sehingga terbentuk rongga dalam tulang.
 Secara klinis, sinus paranasal dibagi menjadi 2 kelompok :
1. Kelompok anterior : sinus maksila, frontal dan etmoid anterior.
Sinus ini bermuara pada meatus media lalu ke cavum nasi.
2. Kelompok posterior : sinus etmoid posterior yang bermuara
pada meatus superior dan sinus spenoid yang bermuara pada
sphenoethmoidal recess.
Sinus
Paranasal

Maksila Frontal Etmoid Sfenoid


Probst et al, 2006
Fungsi
 Air conditioning
 Penahan suhu
 Membantu keseimbangan kepala
 Membantu resonansi suara
 Peredam perubahan tekanan udara
 Membantu produksi mukus
Sinus Maksila
Sinus Maksila
 Merupakan sinus terbesar
 Bentuk: piramid
 Batas :
• Anterior: permukaan fasial os maksila (fosa
kanina)
• Posterior: permukaan infra-temporal maksila
• Medial: dinding lateral rongga hidung
• Superior: dasar orbita
• Inferior: prosesus alveolaris dan palatum
Sinus Maksila
• Sinus paranasal pertama yang berkembang,
• Berkembang dari lempeng pertumbuhan pada permukaan inferolateral dari
Embriologi bagian ethmoid kapsul nasal pada usia gestasi 65 hari
• Bertambah besar pada 3 tahun pertama kehidupan, kemudian dilanjutkan
pada usia 7-17 tahun

• Lahir: 7–8 ×4–6 mm


Ukuran • Dewasa: 31–32 ×18–20 mm
• Volume (dewasa): 15 mL

• Cabang A. Maxilaris Interna, termasuk didalamnya A. Infraorbita, cabang


lateral dari A.Sphenopalatina, A. Palatina Desenden, dan A Alveolar
Suplai darah Superior Anterior-Posterior.
• Drainase dari sinus maksila mayoritas melalui V. Maksilaris yang kemudian
masuk ke plexus Pterygoid

• Cabang lateral-posterior nasal dan superior alveolar N.


Inervasi Infraorbital, yang berasal dari nerves kranialis V-2
Sinus Frontalis
Sinus Frontal
 Kanan dan kiri biasanya tidak simetris, lebih besar
 Bersekat-sekat dan tepi sinus berlekuk-lekuk
 Dipisahkan oleh tulang yang relatif tipis dari orbita dan
fosa serebri anterior  mudah terkena infeksi
 Drainase melalui ostium yang terletak di resesus frontal,
yang berhubungan dengan infundibulum etmoid.
Sinus Frontal
Embriologi
• Terbentuk pada usia gestasi 4 bulan
• Berasal dari sel resesus frontal atau dari sel infundibulum ethmoid
• Pada saat lahir, mulai berkembang pada usia 8-10 tahun dan mencapa ukuran maksimal pada usia 20 tahun

Ukuran
• Dewasa: 32x24x16 mm, volume 6-7 mL

Suplai Darah
• Cabang Supratrochlear dan supraorbita dari A. Ophtalmikus
• Drainase dari sinus frontalis menuju sinus cavernosus

Inervasi
• Cabang Supratrochlear dan supraorbita dari N. Frontalis dari N. Ophtalmikus (cranial nerve V1)
Sinus Etmoid
Sinus Etmoid
 Berongga-rongga, seperti sarang tawon yang terdapat
dalam massa bagian lateral os etmoid
 Terletak di setengah atas dari dinding cavum nasi sisi luar
• Anterior ethmoid cells Rongga sinus terletak di depan-
bawah dari konka media
• Posterior ethmoid cells: Rongga sinus terletak di belakang
atas dari konka media
 Batas:
• Medial : Middle turbinate
• Superior: Fovea ethmoidalis (Ant cranial fossa)
• Posterior: Sphenoid sinus
• Lateral: Lamina papyruses (orbit)
Sinus Etmoid
◦ Muara anterior : infundibulum
◦ Muara media : meatus media, diatas bulla ethmoidalis
◦ Muara posterior : meatus superior
 Di bagian terdepan sinus
etmoid anterior ada bagian
yang sempit,  resesus
frontal  berhubungan
dengan sinus frontal
 Di daerah etmoid anterior
terdapat suatu penyempitan
infundibulum, tempat
bermuaranya ostium sinus
maksila.
Sinus Etmoid • Terbentuk pada bulan 3-4
kehamilan
Embriologi • Pada saat lahir, telah terbentuk 3-4
ethmoid-cell
• Dewasa: 20–24 ×20–24 ×10–12 mm
(anterior)
Ukuran • 20–21 ×20–22 ×10–12 mm
(posterior)
• 10-12 sel masing-masing
• Cabang nasal dari A.Sphenopalatine dan A.
Ethmoidalis Anterior-Posterior, cabang A.

Suplai Darah Oftalmika yang berasal dari A. Carotis Interna.


• Drainase dari sinus ethmoidalis mayoritas
melalui V. Maksilaris yang kemudian masuk ke
Sinus Cavernosus

• Cabang Nasalis Posterior dari N.


maksilaris (cranial nerve V2),
Inervasi Cabang Ethmoidalis Anterior-
Posterior dari N. Ophtalmikus
(cranial nerve V1)
SINUS SPHENOIDALIS

(Fehrenbach dan Herring, 2012)


LETAK Di dalam os sphenoid, di belakang sinus etmoid posterior.

BATAS - Superior : Fossa cerebri media dan kelenjar hipofisis


- Lateral : Sinus cavernosus, a. carotis interna, fissura orbitalis superior
- Inferior : Atap nasopharynx
- Posterior : fossa cerebri posterior (sella turcica)

UKURAN Tinggi 2 cm, kedalaman 2.3 cm dan lebarnya 1.7 cm. Volume bervariasi dari
5-7.5 ml

VASKULARISASI Cabang nasal dari A.Sphenopalatine dan A. Ethmoidalis Posterior

INERVASI - N. nasociliaris (cabang n. V.1) berjalan menuju n. ethmoidalis posterior


dan mempersarafi atap sinus
- Cabang n. sphenopalatina (V.2) mensarafi dasar sinus

EMBRIOLOGI Belum berkembang hingga usia 3 tahun.


7 tahun→ pneumatisasi telah mencapai sella turcica.
18 tahun→ sinus sudah mencapai ukuran penuh.

Anda mungkin juga menyukai