Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RADIO FARMASI

RESUME JURNAL
“Biological Safety Evaluation of 99mTc-DTPA-Ketoconazole for
Diagnosis of Fungal Infection”

OLEH

NUR ELIDA
1511012033

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019
“Biological Safety Evaluation of 99mTc-DTPA-Ketoconazole for Diagnosis of
Fungal Infection”

Peyakit infeksi adalah salah satu penyebab kematian terbesar didunia dan salah satu
mikroba penyebabnya adalah fungi. Kadang, penyakit infeksi sulit untuk dideteksi dengan
diagnosa konvensional. Dari penelitian sebelumnya telah diketahui bahwa 99mTc-DTPA-
Ketoconazole memiliki potensi untuk berikatan dengan Candida Albicans. 99mTc-DTPA-
Ketoconazole dipilih karena sifat ketokonazol yang dapat berikatan secara langsung dengan
sitokrom P450 dan menghambat sintesa ergosterol yang dibutuhkan oleh sel membran sel fungi
sehingga menyebabkan lisisnya membran dari fungi tersebut. Selain itu Ketokonazol memiliki
grup fungsional yang mampu berikatan dengan 99mTc-DTPA yang tidak meyebabkan kerusakan
pada sel manusia dan telah bayak digunakan pada aplikasi klinis seperti untuk imaging infeksi
bakteri dengan 99mTc-gatifloksasin dan 99mTc-cefepime. Sebelumya juga telah diaplikasikan
pada infeksi akibat fungi dengan 99mTc-ciprofloksasin, 99mTc-aptamers, 99mTc-ceftriakson, dan
99mTc-danofloksasin.
Bagaimanapun, untuk pengguaan klinis, kit radiofarmasi haruslah aman untuk digunakan
oleh pasien sehingga perlu diuji parameter keamanan biologisnya pada studi hewan yang
melingkupi Dosis tunggal toksisitas dan tes toksisitas akut, sterilitas, dan tes pirogen.

1. Dosis tunggal toksisitas dan tes toksisitas akut


Untuk pengujian dosis tuggal toksisitas dilakukan dengan menginjeksikan masing-
masing 34.6 µCi 99mTc-DTPA-Ketoconazole secara intravena pada 5 ekor mencit. Untuk
pengujian toksisitas akut dosis diinjeksikan sebayak 150 kali dari dosis tunggal. Hasil
dapat diterima jika tidak satupun mencit terlihat sakit ataupun mati dalam 48 jam sejak
penginjeksian dan tidak terlihat adanya satupun mencit yang mengalami gejala atau
kebiasaan yang tidak normal. Jika gagal maka pengujian dilakukan terhadap 10 ekor
mencit, namun jika berhasil uji akan dilanjutkan denga pengamatan dalam waktu seminggu
dan 14 hari.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tidak satupun dari single dose higga 149
kalinya menunjukkan respon toksik pada hewan
2. Tes sterilitas
Uji sterilitas dilakukan dengan menggunakan metode inokulasi langsung selama 14
haridengan menambahkan 2mL larutan salin pada kit DTPA-Ketoconazole lalu di goyang
hingga homogeny. Disini digunakan 3 media yaitu tioglikolat, SA dan NA.
Hasil pengamatan menujukkan bahwa tidak terdapat pertumbuhan mikroba pada 7 hari
pertama pada suhu 37◦C dan tidak terdapat pertumbuhan fungi dalam 14 hari pada suhu
25◦C
3. Tes pyrogen
Tes ini dilakukan dengan menginjeksikan 99mTc-DTPA-Ketoconazole pada vena
auricular di telinga kelinci. Uji ii menggunakan 3 ekor kelinci diamana perubahan
temperature diamati pada 0, 60, 120 dan 180 menit. Hasil pengamata menunjukkan bahwa
tidak terjadinya penigkatan suhu lebih dari 0,6◦C pada tiap kelinci dan tidak lebih dari
1,5◦C pada total penigkatan suhu.

Berdasarkan hasil pengujian disimpulkan bahwa 99mTc-DTPA-Ketoconazole memenuhi


persyaratan keamanan biologi dari radiofarmasi sehingga dapat diterima sebagai deteksi fungi
pada nuclear medicine.

Anda mungkin juga menyukai