1. Pernyataan berikut merupakan pengertian obat tradisional menurut UU RI no.36 tahun 2009
…
a. Obat atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
sediaan sarian atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang secara turun temurun telah
digunakan untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat
b. Pengobatan dan atau perawatan dengan cara, obat dan pengobatannya yang mengacu pada
pengalaman dan keterampilan turun temurun dan ditetapkan sesuai dengan norma yang
berlaku di masyarakat
c. Obat yang didapat langsung dari bahan bahan alamiah di Indonesia, terolah secara
sederhana atas dasar pengalaman dan digunakan dalam pengobatan tradisional
d. Obat jadi atau bahan obat berbungkus yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan,
mineral, dan atau sediaan galeniknya atau campuran bahan –bahan tersebut yang belum
mempunyai data klinis dan dipergunakan dalam usaha pengobatan berdasarkan
pengalaman
e. Obat bahan alam yang diproduksi di Indonesia
6. Obat bahan alam yang berlogo jari-jari daun tiga pasang adalah …
a. Fitofarmaka
b. Jamu
c. Fitomedisina
d. Obat tradisional
e. Obat herbal terstandar
7. Obat bahan alam yang pembuktiannya telah diuji khasiat dan toksisitasnya adalah…
a. Fitofarmaka
b. Sediaan ekstrak
c. Fitomedisina
d. Obat tradisional
e. Obat herbal terstandar
9. Obat bahan alam yang pembuktiannya telah diuji khasiat dan toksisitasnya dan telah diuji
secara klinis terhadap manusia adalah…
a. Fitofarmaka
b. Sediaan ekstrak
c. Fitomedisina
d. Obat tradisional
e. Obat herbal terstandar
10. Di bawah ini merupakan salah satu cara pembuatan obat tradisional, kecuali …
a. Maserasi
b. Digerasi
c. Infundasi
d. Perkolasi
e. Difusi
13. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan sediaan galenika adalah …
a. Derajat kehalusan
b. Hasil yang diperoleh
c. Konsentrasi/kepekatan
d. Suhu dan lamanya waktu
e. Bahan penyari dan cara menyari
16. Cara menarik satu atau lebih zat-zat dari bahan asalnya (umumnya zat berkhasiat) supaya
dapat ditarik dalam keadaan (khasiatnya) tidak berubah …
a. maserasi
b. perkolasi
c. ekstraktio
d. destilasi
e. infundabilia
17. Suhu yang digunakan pada penarikan / ekstraktio secara digerasi adalah …
a. 15 – 25’C
b. 35 – 45’C
c. 50 – 70’C
d. 90 – 98’C
e. Suhu mendidih
18. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan cairan penarik, kecuali…
a. Kelarutan zat-zat dalam menstrum
b. Simplisia yang akan digunakan
c. Tidak menyebabkan nantinya zat berkhasiat tersebut rusak atau akibat-akibat yang tidak
dikehendaki (perubahan warna, pengendapan, hidrolisa)
d. Harga yang murah
e. Jenis preparat yang akan dibuat
20. Pelarut yang digunakan untuk melarutkan zat-zat seperti alkaloida, glikosida, damar, minyak
atsiri adalah …
a. Air
b. Etanol
c. Gliserin
d. Eter
e. Solvent hexane
21. Pelarut yang digunakan untuk melarutkan tannin dan hasil oksidanya, jenis-jenis gom dan
albumin adalah …
a. Air
b. Etanol
c. Gliserin
d. Eter
e. Solvent hexane
25. Berikut merupakan hal – hal yang harus diperhatikan pada perkolasi, kecuali …
a. Mempersiapkan simplisianya
b. Melembabkan dengan cairan penyari
c. Jenis perkolator yang dipergunakan dan mempersiapkannya
d. Cara memanaskan dalam perkolator dan lamanya maserasi dalam perkolator
e. Pengaturan penetapan cairan keluar dalam jangka waktu yang ditetapkan
28. Di bawah ini merupakan tinctura yang mengandung harsa / damar, kecuali …
a. Mira tnctura
b. Asaefoetida tinctura
c. Capsici tinctura
d. Chinae Tinctura
e. Tingtur menyan
29. Salah satu contoh tinctur yang dibuat dengan cara melarutkan bahan dasar atau bahan kimia
dalam cairan adalah …
a. Myrrhae Tinctura
b. Cinnamomi Tinctura
c. Digitalis Tinctura
d. Secalis Cornuti Tinctura
e. Ipecacuanhae Tinctura
30. Maserasi 20 bagian serbuk (10/22) dengan etanol 70% hingga diperoleh 100 bagian tingtur
merupakan cara pembuatan simplisia …
a. Valerianae Tinctura
b. Opii Aromatica Tinctura
c. Secalis Cornuti Tinctura
d. Benzoes Tinctura
e. Lobelia Tinctura